Woc Askep Seminar

5
WOC DIABETES MELLITUS Mutasi gen pada kromosom 19 Kerusakan pankreas Etiologi Genetik (herediter) Reaksi Autoimun Infeksi virus Mutasi gen Faktor Resiko Obesitas Obesita s Infeksi virus Penghancur an sel2 beta Disfungsi GLUT 10 DIABETES MELLITUS Peningkatan timbunan lemak pada sel adiposit Asam lemak bebas meningkat Defisiensi insulin Resistensi insulin Hiperglikemia Daya kerja insulin menurun RBP 4 meningkat Hormon resistin meningkat Menghambat penyerapan glukosa oleh otot, Peningkatan sekresi gula darah Resistensi insulin Kerja insulin tidak sempurna

description

Web Of Coution

Transcript of Woc Askep Seminar

WOC DIABETES MELLITUS

Hiperglikemia

Etiologi

Genetik (herediter)

Reaksi Autoimun

Infeksi virus

Mutasi gen

Faktor Resiko

Obesitas

Obesitas

Infeksi virus

Kerusakan pankreas

Peningkatan timbunan lemak pada sel adiposit

Mutasi gen pada kromosom 19

Disfungsi GLUT 10

Penghancuran sel2 beta

DIABETES MELLITUS

Output cairan meningkat

Dehidrasi

Disfungsi endotel mikrovaskuler

Nefropati

Peningkatan met. anaerob

MK : Gg. Rasa nyaman nyeri

B2

asi keedar sirkulasi daerah infeksi hypothalamus

B1

Penebalan membran dasar vaskuler

Lipolisis meningkat

Disfungsi endotel macrovaskuler dan jantung

Asam lemak bebas meningkat

Perubahan dinding endotel

Ketogenesis

Proteinuria, albuminuria

Penglihatan kabur

Penurunan sintesis faktor VIII dan IX

Fungsi hati belum sempurna

Faktor X tidak teraktivasi

Gg. Pembentukan faktor II

Pemanjangan APTT

Defisiensi trombin

Trombin lama terbentuk

Gg. Pembentukan faktor II, VII, IX

Fibrin tidak sempurna

Faktor genetik

Oklusi

Artherosklerosis

Ketonemia

Sel tidak mampu menggunakan glukosa sbg energi

gg. Perfusi jaringan

Asidosis metabolik

Gg. Citra diri

Respon peredaran darah & peradangan lambat

Penurunan kesadaran

Gg. Eliminasi urine

Makroangiopati

Pola napas tidak efektif

MK : gg. persepsi sensori (visual)

Kesemutan

Neuropati

Microangiopati

Disfungsi endotel microvaskuler

Penebalan membran dasar vaskuler

B3

Perfusi jaringan menurun

MK : Resiko Cidera

Aliran darah ke otak menurun

Hambatan suplay darah ke otak

Edema

Nyeri kepala

MK : Gg. Persepsi sensori (auditori)

Regangan pada daerah dura

Peningkatan TIK

MK : Gg. Perfusi jaringan serebral

Peningkatan volume CSF

Microangiopati

Peningkatan prod. As.laktat

Katabolisme protein meningkat

Asam laktat meningkat

Pemecahan glukosa

Penimbunan asam laktat

Kelemahan fisik

B4

B6

Glukoneogenesis

Diuresis osmotik

Hiperosmolaritas

Kompensasi tubuh : polidipsi

Glukosuria

Hiperosmolaritas

Glukosuria

Poliuria

Malabsorbsi

Distress mekanisme ginjal

Kelelahan

Tidak bisa mencium bau

Penumpukan As.laktat

Keseimbangan kalori negatif

Fotofobia

Nutrisi tidak masuk sel

Rasa haus

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Resiko cidera

Intoleransi aktivitas

Kerja insulin tidak sempurna

Resistensi insulin

Menghambat penyerapan glukosa oleh otot,

Peningkatan sekresi gula darah

Hormon resistin meningkat

RBP 4 meningkat

Daya kerja insulin menurun

Tuli

Anoreksia

Ketogenesis

B5

Nafas bau keton

Asam lemak bebas meningkat

Lipolisis meningkat

Asam lemak bebas meningkat

Koma diabetikum

Sintesa protein menurun

Defisiensi insulin

Nafas bau keton

Resistensi insulin

Katabolisme protein meningkat

Defisit volume cairan

Nafas kusmaul

Polifagia

Starvasi seluler

Transpor glukosa ke sel menurun

Terputusnya kotinuitas jaringan

gg. dalam aliran darah balik

Kerusakan Integritas kulit

MK : gg. persepsi sensori (penghidu)

Insufisiensi vaskuler perifer

Ulkus/gangren

Gg. Mobilisasi fisik

Mual, muntah

Glukosa dalam kapsul lensa meningkat

Glukosa diubah menjadi sorbitol oleh aldose reduktase

Akumulasi sorbitol

Hilangnya transparansi lensa

gg. Persepsi sensori (visual)

Opasitas lensa

Sintesis protein menurun

Resiko infeksi

Penurunan daya regenerasi jaringan yang rusak

Merangsang pengeluaran mediator kimia

Saraf averent

SSP

Med. spinalis

Med. oblongata

nociseptor

hypothalamus

Nyeri