WMP

3
WMP yaitu pemuda Indonesia yang sedang merintis usahanya menuju wirausaha muda mandiri, baik secara perorangan maupun berkelompok dalam satu usaha dengan syarat sebagai berikut: a. Usia 16 sampai 30 tahun. b. Memiliki identitas diri (KTP). c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi d. Memiliki Rekening Bank pribadi e. Bagi WMP perorangan, NPWP dan rekening bank atas nama perorangan, sedangkan bagi WMP berkelompok, NPWP dan rekening bank atas nama usaha, f. Memiliki satu usaha yang sedang dijalankan, paling lama 2 (dua) tahun. g. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota). h. Melampirkan tanda terima (asli) surat tembusan yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota). i. Melampirkan proposal usaha yang prospektif lengkap dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB). 1. Penggunaan Dukungan Fasilitasi bagi WMP Dukungan Fasilitasi bagi WMP digunakan untuk biaya/ pengeluaran sebagai berikut: a. Pembelian bahan baku utama dan bahan baku pembantu,

description

WMP Yaitu Pemuda Indonesia Yang Sedang Merintis Usahanya Menuju Wirausaha Muda Mandiri

Transcript of WMP

Page 1: WMP

WMP yaitu pemuda Indonesia yang sedang merintis usahanya menuju wirausaha muda mandiri, baik secara perorangan maupun berkelompok dalam satu usaha dengan syarat sebagai berikut:

a. Usia 16 sampai 30 tahun.

b. Memiliki identitas diri (KTP).

c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi

d. Memiliki Rekening Bank pribadi

e. Bagi WMP perorangan, NPWP dan rekening bank atas nama perorangan, sedangkan bagi WMP berkelompok, NPWP dan rekening bank atas nama usaha,

f. Memiliki satu usaha yang sedang dijalankan, paling lama 2 (dua) tahun.

g. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota).

h. Melampirkan tanda terima (asli) surat tembusan yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota).

i. Melampirkan proposal usaha yang prospektif lengkap dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB).

1. Penggunaan Dukungan Fasilitasi bagi WMP

Dukungan Fasilitasi bagi WMP digunakan untuk biaya/ pengeluaran sebagai berikut:

a. Pembelian bahan baku utama dan bahan baku pembantu,

b. Biaya produksi,

c. Pemasaran/promosi produk,

d. Mengikuti pelatihan/kursus pengembangan kewirausahaan.

F. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan dukungan fasilitasi tahun anggaran 2015 dilaksanakan dari tanggal 1 Februari sampai 30 November 2015.

Pengajuan proposal dilakukan paling lambat tanggal 31 Oktober 2015 (cap pos).

Page 2: WMP

B. Prosedur

Prosedur pemberian Dukungan Fasilitasi dilakukan sebagai berikut:

1. Pemohon mengajukan surat permohonan dengan melampirkan proposal yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota).

2. Menteri Pemuda dan Olahraga mendisposisi permohonan kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP pengelola kegiatan dukungan fasilitasi untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP mendisposisi permohonan kepada Asisten Deputi (Asdep) pengelola kegiatan dukungan fasilitasi untuk ditindaklanjuti dan diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengelola kegiatan dukungan fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi meneruskan permohonan kepada POKJA LPKP dan/ atau Tim Verifikasi agar melakukan telaah terhadap kelayakan proposal dari pemohon.

5. POKJA LPKP dan/atau Tim Verifikasi melakukan verifikasi dan telaah terhadap kelayakan proposal yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan dukungan fasilitasi, selanjutnya menyerahkan proposal yang telah memenuhi persyaratan memperoleh dukungan fasilitasi kepada PPK untuk ditetapkan sebagai penerima dukungan fasilitasi.

6. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP menetapkan lembaga/ yayasan/organisasi/perorangan sebagai penerima dukungan fasilitasi, selanjutnya meneruskan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mendapatkan pengesahan.

7. KPA menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengesahan tentang lembaga/ yayasan/organisasi/perorangan sebagai penerima dukungan fasilitasi tahun anggaran 2015.

8. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi melakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Pemohon selaku penerima dukungan fasilitasi.