Wiwaha Plagiat Widya - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/263/1/121113960 Internship...KATA...
Transcript of Wiwaha Plagiat Widya - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/263/1/121113960 Internship...KATA...
RISET PEMASARAN TERAPAN
ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN ANGKRINGAN MAS BRO
Disusun oleh :
HARIS YUSUF MUDA HASIBUAN
121113960
Manajemen
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2017
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan riset tentang “Analisis Pengaruh Lokasi dan
Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Angkringan Mas
Bro” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus .
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan riset yang menjadi tugas Riset
pemasaran terapan dengan judul “Analisis Pengaruh Lokasi dan Persepsi Harga
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Angkringan Mas Bro”. Disamping
itu, Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu Penulis selama pembuatan riset ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah riset ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga riset ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap riset ini agar kedepannya
dapat penulis perbaiki. Karena penulis sadar, riset yang penulis buat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.
Yogyakarta, Juni 2017
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................i
Daftar Isi .....................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ...................................................................................... ...1
Latar Belakang ............................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
Tujuan Penelitian .................................................................................... …………….3
Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 3 Bab II Landasan Teori............................................... ……………………………....5
Pengertian Keputusan Pembelian..............................................................……………5
Pengertian Lokasi..........................................................................................................8
Pengertian Persepsi Harga.............................................................................................9 Bab III Metodologi Penelitian……….. ...................................................................15
Metode Penelitian........................................................................................................15
Difinisi Operasional ............................................................................. ……………..16
Variabel Penelitian.......................................................................................................17
Teknik Analisis Data............................................................................ ……………..19
Uji Hipotesis......................................................................................................... …..20 Bab IV Pembahasan .......................................................................... ……………..23
Hasil Penelitian ...........................................................................................................23
Deskripsi Data Umum.................................................................................................23
Hasil Analisis Data .....................................................................................................26
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
Bab V Kesimpulan Dan Saran .................................................................................28
Kesimpulan .................................................................................................................28
Saran ...........................................................................................................................28
Daftar Pustaka ..............................................................................................................
Lampiran .......................................................................................................................
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Bisnis kuliner baru-baru ini menjadi suatu bisnis yang dapat dijadikan
alternatif yang dipilih banyak orang. Bisnis kuliner didirikan dengan
pertimbangan modal yang terjangkau dan laba yang didapat maksimal. Beberapa
masyarakat melihat munculnya peluang seperti konsumen yang banyak, makanan
sebagai kebutuhan pokok, dan permintaan akan pangan melimpah menyebabkan
banyak orang memutuskan untuk menggeluti bisni di bidang kuliner. Beberapa
bisnis kuliner yang sering digeluti masyarakat khususnya di Yogyakarta di
antaranya warung makan, kedai kopi, warung burjo, angkringan, dsb.
Angkringan adalah salah satu bisnis kuliner skala kecil yang banyak
digeluti masyarakat di Yogyakarta. Angkringan banyak dipilih sebagai awal mula
mendirikan bisnis kuliner karena dihitung dari permodalannya yang terjangkau.
Pelaku bisnis angkringan mendapat laba maksimal dari bisnis angkringan. Hal ini
menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat pada bisnis angkringan.
Persaingan yang ketat membuat pelaku bisnis angkringan harus
memperhatikan beberapa hal yang berpengaruh untuk dapat terus bertahan pada
persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis itu sendiri. Persaingan yang terjadi
mengharuskan palaku bisnis angkringan untuk menentukan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk di angkringan
agar dapat melakukan perbaikan dan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Dalam beberapa hal yang
sering dilihat konsumen dalam menentukan pembelian suatu produk dengan
memperhatikan lokasi kemudian melihat dari segi harganya.
Menurut Jeni Raharjani (2009) strategi lokasi atau tempat adalah salah
satu determinan yang paling penting dalam perilaku konsumen, perusahaan harus
memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan tokonya di suatu kawasan atau
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
2
daerah yang dekat dengan keramaian dan aktivitas masyarakat. Pemilihan lokasi
adalah faktor yang penting dalam mendirikan sebuah usaha karena bisa menarik
konsumen. Pemilihan lokasi ini bisa meliputi perhitungan transportasi yang
mudah agar lokasi suatu perusahaan bisa dengan mudah dijangkau oleh
konsumen.
Dalam melakukan pembelian konsumen juga memperhatikan harga. Setiap
konsumen memiliki berbagai pandangan (persepsi) terhadap harga suatu produk.
Persepsi adalah proses pengolahan informasi dari lingkungan yang berupa
stimulus, yang diterima melalui alat indera dan diteruskan ke otak untuk diseleksi,
diorganisasikan sehingga menimbulkan penafsiran atau penginterpretasian yang
berupa penilaian dari penginderaan atau pengalaman sebelumnya. Persepsi
merupakan hasil interaksi antara dunia luar individu (lingkungan) dengan
pengalaman individu yang sudah diinternalisasi dengan sistem sensorik alat indera
sebagai penghubung dan diinterpretasikan oleh sistem syaraf di otak.
Berdasar pada uraian tersebut penulis menentukan judul penelitian
“ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN ANGKRINGAN”. Studi kasus
dilakukan di Angkringan Mas Bro di Jl. Prof. DR. Soepomo Sh No. 63,
Warungboto Yogyakarta
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
3
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang
akan diteliti, yaitu :
a. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Angkringan Mas Bro?
b. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Angkringan Mas Bro?
c. Apakah lokasi dan persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen Angkringan Mas Bro?
1.3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini diantaranya
a. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen di Angkringan Mas Bro.
b. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga tehadap keputusan pembelian
konsumen diAngkringan Mas Bro.
c. Untuk mengetahui pengaruh lokasi dan persepsi harga terhadap keputusan
pembelian konsumen di Angkringan Mas Bro.
1.4. Manfaat penelitian
Manfaat teoritis
a. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap penerapan ilmu dari teori-
teori yang diperoleh selama perkuliahan dalam praktek dunia usaha.
b. Bagi akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan sebagai sumber informasi dan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
4
Manfaat praktis
a. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
yang bermanfaat dan dapat dijadikan landasan bagi perusahaan
(Angkringan Mas Bro) untuk menentukan langkah strategi yang tepat
untuk meningkatkan pembelian.
b. Pemakai (konsumen)
Bagi konsumen diharapkan sebagai informasi dalam mempertimbangkan
keputusan dalam melakukan suatu pembelian produk
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian
Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler (2007) adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
akan membeli. Definisi keputusan pembelian menurut Nugroho (2003) adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan sikap pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya. Ketika konsumen berbelanja konsumen sering membuat keputusan
pembelian di dalam toko daripada mengutamakan keputusan pembelian sebelum
memasuki toko. Hal tersebut sebagai akibat pengaruh lingkungan dalam toko
tersebut terutama faktor kualitas pelayanan, harga yang diberikan pada toko
tersebut, faktor promosi dan juga faktor kualitas produk yang ada pada toko
tersebut. Dalam melakukan pengambilan keputusan, konsumen melakukan
tahapan-tahapan untuk menentukan keputusan pembeliannya tersebut. Adapun
tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan menurut Kotler (2005) yaitu :
1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan.
Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang
diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat
menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu dalam konsumen. Para pemasar
perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban, apakah kebutuhan yang
dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul
dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari
produk lain.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
6
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau
mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan
konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia,
konsumen akan membeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal
mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha untuk
memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhan itu.
3. Penilaian Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak
hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternatif
yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak dapat
dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen (waktu,
uang dan informasi) maupun risiko keliru dalam penilaian.
4. Keputusan Membeli
Setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi
pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau
tidak. Jika keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual,
kualitas dan sebagainya. Untuk setiap pembelian ini, perusahaan atau pemasar
perlu mengetahui jawaban atas pertanyaan yang menyangkut perilaku konsumen,
misalnya: berapa banyak usaha yang harus dilakukan oleh konsumen dalam
pemilihan penjualan, faktor-faktor apakah yang menentukan kesan terhadap
sebuah toko, dan motif langganan yang sering menjadi latar belakang pebelian
konsumen.
5. Perilaku setelah Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Ada kemungkinan bahwa pembeli
memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian, karena mungkin harga
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
7
barang dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan
keinginan atau gambaran sebelumnya dan sebagainya. Untuk mencapai
keharmonisan dan meminimumkan ketidakpuasan pembeli harus mengurangi
keinginan-keinginan lain sesudah pembelian.
Dimensi untuk mengukur keputusan pembelian konsumen menurut
Sutisna (2003) adalah :
1. Benefit association
Konsumen menemukan manfaat yang digunakan dari produk yang dibeli
dan menghubungkan kriteria manfaat itu dengan karakteristik merek. Kriteria
manfaat yang bisa diambil adalah kemudahan mengingat nama produk ketika
dihadapkan dalam keputusan membeli produk.
2. Prioritas dalam membeli
Pengambil keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah ditandai oleh
perbedaan merek yang nyata. Dalam situasi demikian sering konsumen banyak
melakukan pergantian merek. Sebenarnya konsumen merasa puas dengan kinerja
produk. Prioritas untuk membeli salah satu produk yang ditawarkan bisa
dilakukan oleh konsumen apabila perusahaan menawarkan produk yang lebih baik
dari produk pesaingnya.
3. Frekuensi pembelian
Ketika konsumen membeli produk tertentu dan ia merasa puas dengan
kinerja produk tersebut, maka ia akan sering membeli kembali produk tersebut
kapanpun ia membutuhkannya. Dalam penelitian ini peneliti mencoba
menganalisa pengaruh faktor lokasi, persepsi harga dan promosi terhadap
keputusan pembelian.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
8
2.1.2. Pengertian Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
mendirikan sebuah perusahaan. Dalam mendirikan sebuah perusahaan kita harus
mengetahui betul bagaimana kondisi lapangan di sekitar perusahaan yang akan
kita bangun. Kita harus melihat apakah lokasi di sekitar perusahaan tersebut dapat
dijangkau dengan mudah oleh konsumen atau tidak. Menurut Lupiyoadi (2001)
mendefinisikan lokasi sebagai tempat dimana perusahaan harus bermarkas
melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi
lokasi yaitu :
1. Konsumen mendatangi pembeli jasa (perusahaan)
Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan
adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung
Artinya service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu seperti telepon, komputer dan surat. Menurut Tjiptono (2006) faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam pemilihan lokasi adalah
sebagai berikut :
1. Aksesibilitas yaitu kemudahan untuk dijangkau
2. Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
9
3. Lalu lintas, dalam hal ini ada dua hal yang perlu diperhatikan :
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar
terjadinya dorongan untuk membeli.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi yaitu tersedianya tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari
6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan
7. Persaingan yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar lokasi tersebut
8. Peraturan pemerintah
2.1.3. Pengertian Persepsi Harga
Sebelum konsumen membeli barang, konsumen akan memperhatikan
harga terlebih dahulu. Harga yang diberikan harus sesuai dengan kualitas produk
yangakan dibelinya.
Menurut Schiffman & Kanuk (2007) persepsi adalah suatu proses seorang
individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan dan menterjemahkan stimulus-
stimulus informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh.
Menurut Kotler dan Keller (2009) penetapan harga mempunyai tujuan sebagai
berikut :
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
10
1. Kemampuan bertahan
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama jika
mereka mengalami kelebihan kapsitas, persaingan ketat, atau keinginan konsumen
yang berubah. Selama harga menutup biaya variabel dan beberapa biaya tetap
perusahaan tetap berada dalam bisnis.
2. Laba saat ini maksimum
Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan
memaksimalkan laba saat ini. Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya
yang berasosiasi dengan harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan
laba saat ini, aruskas, atau tingkat pengembalian atas investasi maksimum.
3. Pangsa pasar maksimum
Perusahaan percaya bahwa semakin tinggi volume pnjualan, biaya unit
akan semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi. Perusahaan
menetapkan harga terendah mengasumsikan pasar sensitif terhadap harga. Strategi
penetapan harga penetrasi pasar dapat diterapkan dalam kondisi :
a. Pasar sangat sensiitf terhadap harga dan harga yang rendah merangsang
pertumbuhan pasar.
b. Biaya produksi dan distribusi menurun seiring terakumulasinya
pengalaman produksi.
c. Harga rendah mendorong persaingan aktual.
4. Pemerahan pasar maksimum (Skimming Pricing)
Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi
untuk memaksimalkan memerah pasar dimana pada mulanya harga ditetapkan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
11
tinggi dan secara perlahan turun seiring waktu. Skimming pricing digunakan
dalam kondisi sebagai berikut :
a. Terdapat cukup banyak pembeli yang permintaannya tinggi
b.Biaya satuan memproduksi volume kecil yang tidak begitu tinggi hingga
menghilangkan keuntungan dari harga maksimum yang diserap oleh pasar.
c. Harga awal yang tinggi menarik lebih banyak pesaing ke pasar.
d. Harga yang tinggi mengkomunikasikan citra produk yang unggul.
5. Kepemimpinan kualitas produk
Banyak merek berusaha menjadi "kemewahan terjangkau" produk atau jasa yang
ditentukan karakternya oleh tingkat kualitas anggapan, selera dan status yang
tinggi dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan
konsumen. Menurut Kotler (2009) faktor-faktor yang berpengaruh dalam
penetapan harga adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Tujuan pemasaran sebelum menetapkan harga jual
Perusahaan seharusnya menentukan strateginya atas produk tersebut, jika
perusahaan telah memilih pasar sasaranya dan memposisikannya dengan baik,
maka strategi bauran pemasarannya termasuk harga jual untuk mencapai tujuan
yang lebih khusus. Perusahaan tersebut dapat menetapkan harga jual yang rendah
untuk menjaga agar pesaing tidak dapat mampu memasuki pasar atau dapat juga
menetapkan harga jual singkat dengan pesaing untuk menstabilitasi pasar. Harga
jual juga dapat ditetapkan untuk loyalitas dan dukungan para pedagang eceran
atau untuk menghindari intervensi pemerintah. Harga jual bisa sementara
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
12
dikurangi untuk menciptakan ketertarikan atas suatu produk atau untuk menarik
lebih banyak pelanggan ke toko-toko eceran. Harga jual suatu produk mungkin
ditetapkan untuk membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya pada berbagai
tingkat. Tujuan pemasaran antara lain bertahan hidup, maksimasi keuntungan
masa sekarang, kepemimpinan pangsa pasar dan kepemimpinan mutu produk.
b. Strategi bauran pemasaran harga jual
Salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pemasarannya. Keputusan harga jual harus dihubungkandengan keputusan
rancangan pokok, distribusi dan promosi untuk membentuk program pemasaran
yang efektif.
c. Biaya
Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan untuk
produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang menutupi semua biaya yang
dikeluarkannya untuk memproduksi, mendistribusikan dan menjual produk serta
mengembalikan usaha dan resiko yang ditanggungnya pada tingkat yang sedang.
d. Pertimbangan organisasi
Manajemen harus memutuskan siapa dalam organisasi yang sebaiknya
menetapkan harga. Perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai cara.
Misalnya dalam perusahaan kecil harga sering kali ditetapkan oleh manajemen
puncak, pada perusahaan besar harga sering ditetapkan oleh divisi atau lini
produk dan pada pasar indutri tenaga penjual mungkin diberi wewenang untuk
melakukan negosiasi dengan pelanggan dengan rentang harga tertentu.
2. Faktor Eksternal
a. Sifat pasar dan pemintaan
Ketika biaya menjadi dasar batas bawah harga jual, pasar dan permintaan menjadi
dasar batas atas. Baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga jual
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
13
suatu produk atau jasa dengan manfaat dari miliknya. Jadi sebelum menetapkan
harga jual, seseorang pemasar harus memahami hubungan antara harga jual dan
permintaan atas produknya.
b. Pesaing
Posisi biaya-biaya dan perilaku penentuan harga dari pesaing-pesaing merupakan
elemen penting yang harus diperhatikan. Perusahaan harus mengamati pesaing-
pesaing agar dapat menentukan biaya-biaya, harga dan keuntungan perusahaan itu
sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik, seperti competitive
shopping, market reseach, dan perbandingan harga terhadap kualitas suatu setiap
penawaran yang ditawarkan oleh pesaing utama.
c. Faktor lingkungan lainnya (ekonomi, pedagang dan pemerintah)
1. Ekonomi
Kondisi ekonomi dapat mempunyai dampak besar bagi strategi penetapan harga
perusahaan, seperti resesi, inflasi, dan suku bunga
mempengaruhi keputusan penetapan harga karena semua mempengaruhi biaya
yang menghasilkan produk dan persepsi konsumen mengenai harga dan nilai
produk.
2. Pedagang
Perusahaan harus menetapkan harga yang memberi laba wajar, kepada pedagang
mendorong agar mereka lebih mendukung dan membantu mereka dalam menjual
produk secara efektif.
3. Pemerintah
Merupakan pengaruh eksternal yang lainnya dalam keputusan menetapkan harga.
Menurut Hendri Ma'ruf (2005) faktor-faktor dalam penetapan harga meliputi :
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
14
1. Tujuan penetapan harga
Tujuan untuk mencapai laba adalah tujuan yang berlaku secara universal.
Perusahaan kecil umumnya berada dalam situasi survival mempunyai dua tujuan
saja, yaitu mendapatkan laba dan memperbesar penjualan dengan cara
memperkecil marjin laba. Sementara perusahaan besar tidak cukup mempunyai
tolak ukur laba dan penjualan, melainkan juga return on invesment dan perolehan
tunai secepatnya pada saat-saat tertentu.
2. Kebijakan
Kebijakan harga haruslah ada. Perusahaan kecil cukup mempunyai kebijakan
harga dengan mengikuti harga yang berlaku umum, namun perusahaan besar
harus memiliki kebijakan harga agar bagian penjualan memiliki patokan dalam
menetapkan harga produk.
3. Strategi harga
Strategi harga dapat digolongkan pada tiga orientasi yaitu orientasi permintaan,
orientasi biaya dan orientasi persaingan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Menurut Sugiono (2011:2) metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
keguanaan tertentu. Rencana penelitian harus sesuai dengan metode
penelitian agar tujuan penelitian tercapai. Metode yang digunakan harus
tepat untuk memperoleh hasil yang baik. Dilihat dari variabel-variabel yang
terkait maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan
kuantitatif.
Penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk membuat
deskripsi gambaran secara sistematis. Melalui penelitian deskriptif, maka
dapat diperoleh gambaran mengenai lokasi dan persepsi harga dalam
kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen Angkringan Mas Bro
3.1.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Angkringan Mas Bro. Subjek penelitian
adalah unit yang akan diteliti yaitu konsumen Angkringan Mas Bro.
Penelitian ini dilakukan di Angkringan Mas Bro…...Variabel yang diambil
dalam penelitian ini adalah lokasii sebagai Variabel independen (X1)
persepsi harga sebagai variabel independen (X2) sedangkan variabel
dependen (Y) adalah keputusan pembelian konsumen
3.1.2. Populasi, Sampel dan Data Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Angkringan Mas
Bro, Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Angkringan Mas Bro.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
16
3.1.3. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Simple Random Sampling. metode Simple Random
Sampling merupakan suatu teknik sampling yang dipilih secara acak, cara
ini diambil bila analisa penelitian cenderung bersifat deskriptif atau bersifat
umum. Setiap unsur populasi harus memiliki kesempatan sama untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
3.1.4. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Kuesioner
Kuesioner menggunakan skala likert yang berisi sejumlah
pernyataan yang menyatakan aspek-aspek yang hendak diungkap. Pengisian
kuesioner dilakukan oleh konsumen Angkringan Mas Bro di Yogyakarta.
3.2. Difinisi operational
3.2.1. lokasi
Menurut Lupiyoadi (2001) mendefinisikan lokasi sebagai tempat
dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Lokasi adalah letak
atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat
memaksimumkan laba
3.2.2. persepsi harga
Menurut Schiffman & Kanuk (2007) persepsi adalah suatu proses
seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan dan
menterjemahkan stimulus-stimulus informasi yang datang menjadi suatu
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
17
gambaran yang menyeluruh. Harga adalah sejumlah uang Yang ditukarkan
untuk sebuah produk atau jasa
Indikator Pengukuran Sumber
3.2.3. keputusan pembelian
Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler (2007) adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-
benar akan membeli. Definisi keputusan pembelian menurut Nugroho
(2003) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan sikap
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu diantaranya. Keputusan pembelian diartikan sebagai
kekuatan kehendak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk
3.3.Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran
variabel-variabel penelitian.
Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lokasi (X1) dan persepsi
harga (X2).
Variabel terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan
pembelian konsumen Angkringan Mas Bro
Berikut ini akan diuraikan variabel operasional X1, X2 dan Y seperti terlihat pada
tabel 3.1dibawah ini
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
18
Tabel 3.1. Indikator penelitian
Variabel Indikator No Item Sumber Data
Lokasi (X1)
1. Aksesibilitas
2. Visibilitas
3. Berada pada daerah yang
ramai lalu lintas
Tjiptono(2006)
1,2,3
4,5,6
Konsumen
Angkringan Mas
Bro
Persepsi Harga
(X2)
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan
kualitas produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan
manfaat
Kotler dan Amstrong (2001)
1,2,3
4,5,6
Konsumen
Angkringan Mas
Bro
Keputusan
pembelian (Y)
1. Keyakinan membeli
Terhadap produk
2. Kecepatan membeli
Terhadap produk
3.Merekomendasikan kepada
orang lain
Yuliani (2005)
1,2,3
4,5,6
Konsumen
Angkringan Mas
Bro
Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan di Angkringan Mas Bro
Yogyakarta yang menjadi objek penelitian. Pada setiap kuesioner disertai surat
permohonan untuk mengisi kuesioner yang ditunjukan pada responden, pada surat
permohonan berisikan identitas peneliti dan maksud penelitian dilakukan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
19
Skala pengukuran menggunakan skala likert dan skor 1 sampai dengan 5.
Jawban yang paling positif (Maksimal) di beri skor 5 dan negatif (Minimum) di
beri sekor 1
Tabel 3.2. Alternatif Jawaban
Alternatif Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
3.4. Teknik Analisis Data
3.4.1 Analisis Data
Untuk menganalisis data digunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Analisis regresi berganda
a. Variabel Motivasi dan Komitmen
Y = a + b1x1 + b2x2 +....+ bnXn
Keterangan.
Y : keputusan pembelian konsumen
a : Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
b : Angka arah atau koefisien regresi.
X1 : lokasi
X2 : persepsi harga
2) Mencari koefisien determinasi (R²), dengan rumus :
r(xy)=
r2(x2y)=
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
20
Keterangan.
r2(x1y) : Koefisien determinasi antara X1 dengan Y.
r2(x2y) : Koefisien determinasi antara X2 dengan Y.
a1 : Koefisien prediktor X1.
a2 : Koefisien prediktor X2.
∑X1Y : Jumlah produk X1 dengan Y.
∑X2Y : Jumlah produk X2 dengan Y.
∑Y2 : Jumlah kuadrat kriterium Y (Sutrisno Hadi, 2004).
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel
dependen (Ghozali, 2005).
3.5. Uji Hipotesis
3.5.1. Uji t.
Keterangan.
t : Nilai thitung.
r : Koefisien korelasi.
n : Jumlah sampel (Sugiyono. 2010: 250).
Pengujian ini pada dasarnya untuk menguji signifikansi konstanta
dan setiap variabel independen akan berpengaruh terhadap variabel
dependen. Nilai thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 5% (taraf kepercayaan 95%), apabila thitung lebih besar dari
ttabel berarti ada pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual.Sebaliknya, apabila thitung lebih kecil
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
21
dari ttabel berarti tidak ada pengaruh signifikansi antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara individual.Disamping itu,
hipotesis 1, 3, dan 5 pada penelitian ini juga didukung apabila nilai
signifikansi lebih kecil dari pada level of significant (sig. < α) berarti
terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat secara individual.Tetapi apabila nilai signifikansi lebih besar dari
level of significant (sig. > α) berarti tidak terdapat pengaruh signifikan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual (Bhuono
Agung Nugroho, 2005).
H1 : lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen Angkringan Mas Bro Yogyakarta
H2 : persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen Angkringan Mas Bro Yogyakarta
H3 : lokasi dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen di Angkringan Mas Bro Yogyakarta.
3.5.2. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
Rumus uji F
Keterangan :
F = Fhitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
22
R2 = korelasi parsial yang ditemukan
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Dasar pengambilan keputusan pengunjian adalah :
Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima
Ho = lokasi dan persepsi harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen di Angkringan Mas Bro Yogyakarta.
H1 = lokasi dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen di Angkringan Mas Bro Yogyakarta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
23
BAB IV
PEMBAHASAN
4. Hasil Penelitian
4.1. Deskripsi Data Umum
Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen yang melakukan
pembelian di Angkringan Mas Bro yang berada di wilayah Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisoner penelitian
secara langsung kepada konsumen Angkringan Mas Bro yang berada di
wilayah Yogyakarta. Penyebaran serta pengambilan kuisoner dilakukan
pada tanggal 3 Mei 2017 sampai dengan 5 Mei 2017
Kemudian peneliti melakukan olah data dari data yang telah
terkumpul dan di isi secara lengkap oleh responden. Peneliti mengambil
30 sampel responden dari Angkringan Mas Bro yang berada di wilayah
Yogyakarta. Berikut ini adalah daftar Angkringan Mas Bro yang berada
di wilayah Yogyakarta
Tabel 4.1. Angkringan Mas Bro yang berada di wilayah Yogyakarta dan
pengembalian kuesioner
No Alamat Kantor Kuesioner dikirim Kuesioner diisi
1
Angkringan Mas Bro di Jl.
Prof. DR. Soepomo Sh No.
63, Warungboto Yogyakarta 40 30
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
24
jenis kelamin
laki- lakiperempuan
Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini
dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu menurut jenis kelamin dan umur.
Berikut ini disajikan karakteristik responden menurut jenis kelamin, umur,
dan jenjang pendidikan.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin.
Gambar 1. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer yang Diolah
Dalam diagram tersebut menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 4 orang (13,33%) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26
orang (86,67%). Berdasarkan data yang disajikan dapat diambil
kesimpulan bahwa sebagian besar konsumen Angkringan Mas Bro
yang berada di wilayah Yogyakarta
4
26
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
25
4.2. Hasil analisis data
4.2.1 Uji F
Nilai prob. F hitung (sig) pada table di atas nilainya 0,001 lebih kecil dari tingkat
signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier yang
diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh lokasi (x1) dan persepsi
harga (x2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (y) di
Angkringan Mas Bro.
4.2.2. Uji T
Nilai prob. T hitung dari variabel bebas Lokasi (x1) sebesar 0,116 lebih besar dari
0,05 sehingga variabel lokasi bebas lokasi (x1) tidak berpengaruh signifikan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
26
terhadap variabel terikat keputusan pembelian Konsumen (y) pada alpha 5% atau
dengan kata lain , lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen pada taraf keyakinan 95%. Pada nilai prob T hitung dari
variabel bebas persepsi harga (x2) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga
variabel lokasi bebas persepsi harga (x2) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat keputusan pembelian Konsumen (y) pada alpha 5% atau dengan kata lain ,
persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada taraf keyakinan 95%.
4.2.3. Uji determinasi (R²)
Jika dilihat dari nilai R-square yang besarnya yang besarnya 0,390 menunjukan
bahwa proporsi pengaruh variabel lokasi dan persepsi harga terhadap keputusan
pembelian konsumen sebesar 39%. Artinya lokasi dan persepsi harga memiliki
proporsi pengaruh terhadap keputusan pembelian pembelian konsumen di
Angkringan Mas Bro sebesar 39% sedangkan sisanya 61% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak ada pada model regresi linier.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada taraf keyakinan 95%.
2. Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi
harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada taraf keyakinan 95%.
3. Dari hasil analisis lokasi dan persepsi harga memiliki proporsi pengaruh
terhadap keputusan pembelian pembelian konsumen di Angkringan Mas
Bro sebesar 39% sedangkan sisanya 61% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak ada pada model regresi linier. Maka H0 diterima “ lokasi dan
persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen Angkringan Mas Bro.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan keterbatasan
penelitian ini, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi Perusahaan
a. perusahaan harus tetap menjaga konsitensi dalam harga dan
meningkatkan faktor lain yang dapat meningkatkan keputusan pembelian
konsumen.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
28
b. perusahan harus konsisten memilih lokasi yang dipilih agar mampu
mempertahankan konsumen.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel
independen lainnya, baik yang berasal dari faktor eksternal maupun
internal konsumen atau menggunakan variabel moderating yang dapat
mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel
dependen.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel
penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di
Yogyakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat
diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang tinggi.
c. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan uji coba terlebih
dahulu pada responden diluar penelitian, dengan begitu data yang tidak
valid menjadi gugur dan dapat digantikan item pertanyaannya.
d. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode
penelitian yang berbeda seperti wawancara langsung kepada responden
untuk memperoleh data yang lebih berkualitas
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono. 2006. Manajemen Jasa. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi.
Hendri, Ma’ruf,2005 Pemasaran Ritel,Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan IBM Program SPSS 19.Badan Peberbit Universitas Diponegoro.
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT.Indeks, Jakarta Lupiyoadi , Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Prof. DR.Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RSO).Bandung: Alfabeta.
Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2004. Customer Behavior. Prentice Hall Inc.
USA.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Remaja Rosdakarya, bandung
Raharjani, Jeni. 2005. “Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada Pasar Swalayan di Kawasan Seputar Simpang Lima Semarang)”. Dalam Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, Vol. 2 No. 1 Hal 1-15.
Yuliani (2005). pengaruh Lokasi, Harga, dan Pelayanan terhadap Keputusan Berbelanja Konsumen Di abc swalayan Purbalingga.. (online). Tersedia : http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH93f6.dir/doc.pdf
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at