wisata mardian

download wisata mardian

of 15

Transcript of wisata mardian

Pantai TablanusuLokasi : Depapre, Kab. Jayapura

Sensasi Susuri Pantai dengan Hamparan Kerikil Halus Bagi yang menyukai wisata alam, Depapre menawarkan alam yang masih hijau dengan perbukitan berumput luas. Mendekati Kampung Wisata Tablanusu, wisatawan disambut jalan yang membelah perbukitan di pinggir pantai. Dari ketinggian bukit tersebut, terlihat pemandangan Teluk Tanah Merah yang biru dan tenang serta gundukan-gundukan pulau kecil. Pantai di Kampung Tablanusu tergolong unik. Berbeda dari pantai-pantai lain yang biasanya berpasir, pantai di Tablanusu tertutup kerikil-kerikil halus dengan diameter 1-4 sentimeter. Bentuknya mirip dengan batu kali yang licin. Menyusuri pantai tersebut memberikan sensasi tersendiri. Ketika diinjak, kerikil-kerikil itu bergesekan yang memunculkan bunyi-bunyian unik. Dengan kaki telanjang, perjalanan itu bisa diibaratkan pijat refleksi. Uniknya lagi, tebaran kerikil tersebut tidak saja ditemukan di kawasan pantai, namun juga sampai ke halaman, bahkan di dalam, rumah penduduk. Di pantai tersebut juga ditemukan kubangan-kubangan besar yang menjadi kolam alami. Yang juga unik, kolam-kolam alami itu memiliki dasar yang berisi kerikil-kerikil halus tadi. Sebagai lokasi wisata percontohan, berbagai fasilitas pun sudah dibangun di Tablanusu. Tersedia hotel kelas melati. Atau, yang ingin alami bisa menikmati tinggal di pondok yang tersusun dari batang pohon kelapa. Tidak hanya wisata pantai, Tablanusu juga menawarkan wisata petualangan dengan menyusuri perbukitan di belakang kampung tersebut. Jika beruntung, tersaji juga wisata budaya dengan penampilan tari-tarian khas masyarakat setempat. Jadwal Kunjungan : Setiap saat,tapi lebih ramai pada hari minggu dan hari libur Biaya Masuk :

Motor Rp 5000 Mobil Rp 10.000Lokasi :

Bandara : 1 jam perjalanan darat Pelabuhan : 2 jam perjalanan darat Kantor Gubernur : 2 menit perjalanan darat

Pantai Amay (Tablasufa)Lokasi : Depapre, Kab. Jayapura

Pantai Amay merupakan Pantai Pasir Putih yang indah. Banyak wisatawan yang datang mengunjungi pantai untuk berekreasi dan berenang, dan tedapat juga air tawar yang mengalir ke pantai. Pantai ini terletak di desa waija, Kecamatan Depapre, sekitar 65 KM disebelah barat kota jayapura. Lokasi ini bisa dijangkau dengan berbagai sarana Transportasi dalam waktu 75 Menit. Jika menggunakan angkutan umum bisa memakai Jalur Pasar Sentani - Depapre kemudian dilanjutkan dengan menyewa perahu jonson.

Kunjungan : Setiap hari Hari libur

Tarif Masuk :Mobil Rp. 15000; Motor Rp.10000; Truk Rp. 25000;

Danau TageLokasi : Kab. Paniai

Sejumlah objek wisata Danau Tage, sungguh panorama alamnya sangat menarik sehingga setiap orang yang menginjakan kakinya di kawasan ini tidak lain hanya mengungkapkan satu buah kalimat Waah, panoraman alamnya indah sekali. Obyek wisata ini terletak di Distrik Yatamo Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Jarak dari ibu Kota kabupaten Paniai (Enagotadi) hingga Danau Tage tidak jauh sekitar 7 Km sebela selatan Danau Paniai sehingga memudahkan warga mengunjunginya karena jaraknya yang berdekatan. Pertualangan ke Danau Rana sepanjang 7 km dalam perjalanan anda disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah, beraneka macam jenis tumbuhan dapat dijumpai di sini,akan melewati kawasan hutan lindung juga bisa menikmati keindahan kampung-kampung di pesisir danau paniai. Untuk mencapai Tege anda bisa menggunakan alternatif satu-satunya melalui trasportasi danau. Bagi yang ingin mengunjungi atau menikmati panorma danau tage anda bisa menyewa speedboat masyarakat setempat dengan harga Rp. 500.000 PP menuju Dimiya atau Wotai. Kalau muju Dimiya jarak yang ditempuh 30 menit, sebelum kita menikmati indahnya panorama alam danau tage. Terlebih dahulu akan menjumpai sejumlah telaga di potamo dan akan menikamti juga terbentangnya pulau mayageya yang teraring bagaikan seekor kamping jantang, dan bisa juga mampir sebentar menikmati jernihnya kali Dimiya dan teduhnya telaga wauyepa di Kampung Dimiya. Kedua dengan menggunakan speetboat yang berangkat dari dermaga Aikai langsung menuju wotai dengan jarak tempuh 5 menit dan hanya membutuhkan biaya Rp. 5.000. dari wotai berjalan kaki menuju Danau Tage melewati bukit kebouya. Dari tua kotu kita bisa menatap pertama kalinya panorama danau tage. Danau 150 ha ini dikelilingi oleh Batu karang dan hamparan pasir putih yang luas membentak mengikuti garis pantai, disepanjang pantai berjejer pepohonan yang dikeliling dengan kebun masyarakat. Dikebun-kebun warga menami Ubi, tebu, keladi dan sayur-mayur serta tumbuhan lainnya. Pantai di tepian Danau Tage ini sangat cocok untuk menikamati suasana terbenamnya matahari sambil berenang anda bisa langsung menikmati pemandangan Gunang Deiyai dengan ketinggian 2490 m diatas permukaan laut yang merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Paniai. Pemandangan ini memberi sensasi tersendiri bagi pengunjung dikawasan ini. Epouto dan Dimiya Merupakan tempat peristirahatan yang menjanjikan, kedua darah ini paling cocok dilakukan konsep wisata desa atau kampung yang menyajikan nuansa pedesaan yang sejuk dan damai dapat mengobati

rasa kangen akan suasana perkampungan yang jarang ditemui di masa akan datang. Kampung Epouto terkenal yang dihuni umumnya oleh marga Youw, Tatogo dan Tekege (masyarakat Suku Mee) asal Distrik Yatamo. Disana ada perumahan misionaris yang bisa menyewa semalam Rp.250.000. Sambil santai menikmati pantulan sinar senja ditepian danau tage yang cerah sambil memandang birunya danau sepanjang mata, bagi penggila berenang anda bisa langsung menikmati air danau yang bersih dan asri. Berkunjunglah ke pantai Igona marasa niscaya anda akan terpesona, entah apa sebabnya pantai terindah di danau tage ini selalu berhasil memikat mata para pengunjunggnya. Alamnya yang masih perawan dan belum tersentuh tangan-tangan jahil manusia menambah nuansa keteduhan pengunjung, disepanjang garis pantai terhampar pasir putih selalu ada deburan ombak menghempas yang diikuti oleh suara-suara angin bersiul menjawabnya, disepanjang pantai berjejer pohon cemara yang melambaikan selamat datang bagi pengunjungnya, anda juga bisa menikmati telaga air obiyo yang muaranya langsung berhempitan dengan pantai, keteduhan dan jernihnya air menambah ketenangan pengunjungnya. Pantai ini terletak disebelah barat kampung epouto 3 km dengan jarak tempu 5 menit. Perjalanan ke pantai ini selalu lancar anda bisa menggunakan speetboat. Jalan-jalan yang dilalui cenderung bergelombang dan tak banyak tanjakan sehingga bisa menempuhnya sambil bersantai. Disepanjang jalan anda bisa menikmati pemandangan perkampungan warga dengan rumah khas orang Mee, keramahan warga juga diselingi pohon pepohonan dan batu karang sepanjang jalan.Berkunkung ke Danau Tege marasa anda akan suguhkan dengan makan nota bakar dan isap tebu bisa juga merasakan berbagai macam buah-buahan. Objek wisata ini berada tepat di Kabupaten Paniai dengan ketinggian 700 m diatas permukaan laut. Danau Tage merupakan danau terkecil di Kabupaten Paniai setelah danau Tigi dan Danau Paniai, berada dalam wilayah Ditrik Yatamo sangat cocok bagi wasatawan yang suka berpetualang dialam bebas. Danau Tage terkenal keramat bagi masyarakat sekitarnya, airnya jernih dipenuhi dengan bunga teratai diatasnya, udaranya sejuk. anda bisa menikmati ketenangan Danau Tage dengan menggunakan perahu dengan pemandangan indah di ujung senja itu tampak awan berarak-arak, bergumpal-gumpal menggantung di kanopi langit di atas Danau Tage. Kala bersampan di tengah danau ini, kita seolah merasa jangan-jangan kita ini sudah berada di beranda sorga yang sering digambarkan begitu indah tak terkirakan. Bayangkan saja, pantulan sinar matahari senja memendarkan warna lembayung, udara yang sejuk disisipi awan-awan kelabu kelam serta putih lemah memayungi kepala kita. Memasuki senja angin malam pun datang semilir menyumbui permukaan danau yang mulai kelam. Bila anda ingin berkeliling Danau hanya dengan biaya Rp. 300.000 masyarakat setempat siap mengantar anda berkeliling ke

mana saja dengan waktu sepuasnya, anda bisa mengunjungi perkampungan warga yang mengelilingi danau ada dusun Mogokebopa, yupikauwo, wimouto, Kipo, Igona, Dagowai, Onepa, Okogopa, dan Maiyai anda akan disambut dengan senyum ramah masyarakat mee disekitanya sekaligus anda bisa mencicipi berbagai jenis ubi-ubian dengan ikan bakar, udang bakar dan colo-colo khas Paniai.

Danau TigiLokasi : Kab. Paniai

Danau yang terletak kurang lebih 1700 m diatas permukaan laut. Masyarakat setempat menamakan danau tigi, danau ini terletak di lembah pegunungan Diai. Sebuah kota kecamatan berada di samping danai ini. Yaitu Waghete. Danau ini bisa nampak terlihat jelas dari kota kecamatan waghete. Termasuk dari rumah pastoran gereja yang dikelola para Jesuit. Uniknya ditengah danau ini terdapat pulau kecil yang bernama Duamo. Dengan menggunakan boat milik gereja, kita bisa mengitari danau ini dan melihat aneka kehidupan masyarakat setempat. Masyarakat setempat memanfaatkan danau ini sebagai sarana mata pencaharian sehari-hari. Keindahan danau ini tiada duanya, masih alami untuk bisa dinikmati. Dengan hawa cukup dingin kita akan disuguhkan lereng-lereng terjal yang nampak di sekeliling danau ini. Silahkan mengunjunginya bagi penikmat petualangan.

Kali BiruLokasi : Genyem. Kab Jayapura

Kali ini di namakan kali biru karna warna airnya yang memang biru serta arusnya yang deras membuat pengunjung ingin berlama-lama dalam air. Biaya Masuk :

Motor Rp 10.000 Mobil Rp 20.000Jadwal Kunjungan :

Setiap hari Hari minggu & Hari liburLokasi :

Bandara : 2 jam perjalanan darat Pelabuhan : 3 jam perjalanan darat Kantor Gubernur : 3 jam perjalanan darat

Cagar Alam/Taman Nasional LorenztLokasi : Distrik Paniai Timur, Kab. Paniai

Taman Nasional Lorentz yang terletak di Propinsi Irian Jaya, memiliki ekosistem lengkap, dari puncak gunung bersalju tropika sampai ekosistem pantai, dan akhirnya dinominasikan menjadi warisan alam dunia. Pada tanggal 12 September 1998 telah diserahkan dokumen nominasi situs warisan alam dunia untuk Taman Nasional Lorentz kepada Direktur Jenderal UNESCO oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Keistimewaan Taman Nasional Lorentz, luasnya 2.505.600 hektar dan mempunyai kawasan hutan hujan tropis yang dilindungi dan terluas di Asia Pasifik. Dengan diserahkannya dokumen situs warisan alam dunia yang ditandatangani oleh Menko Kesra, Menteri Pertambangan dan Energi, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Negara Lingkungan Hidup, dan juga oleh Presiden, maka tidak dimungkinkan lagi untuk membuka pertambangan baru. II LETAK KAWASAN LORENTZ Taman Nasional Lorentz secara adminitratif terletak pada 4 kabupaten dan 8 kecamatan, yaitu: Bagian Barat : Kab. Fak-fak (Kec. Mimika Timur dan Agimuga) Bagian Timur : Kab. Jayawijaya (Kec. Tiom) Bagian Utara : Kab. Paniai (Kec. Beoga, Sugapa dan Homeyo) Bagian Selatan : Kab. Merauke (Kec. Sawaerma) Letak secara Geografis, kawasan ini berada pada koordinat : 571 - 352 Bujur Timur dan 13825 - 13650 Lintang Selatan dengan keadaan medan yang bervariasi mulai dari datar, bergelombang sampai dengan puncak gunung yang tinggi dengan lembah yang terjal III CIRI-CIRI FISIK Kawasan ini memiliki hamparan gletser/salju di pegunugan dan Puncak Jaya yang terletak pada ketinggian 4.760 4.884 meter dpl. Memiliki tebing yang berdinding batu-batuan terjal, batu-batuan cadas yang tersusun rapi dengan ketinggian bervariasi. Pada daerah Puncak Jaya banyak ditumbuhi pohon Chytea yang tumbuh berdampingan dengan batu-batuan cadas yang membentuk suatu himpunan. Terdapat tiga danau besar di daerah pegunungan yaitu Danau Larson, Danau Dyscovery dan Danau Hoguyugu. Memiliki 7 ekosistem yaitu : hutan bakau/payau, semak-semak, rawa air tawar, dataran rendah, pegunungan rendah, pegunungan tinggi dan alpin. Ketujuh ekosistem tersebut mewakili semua tipe ekosistem yang terdapat di Irian Jaya. 4.Keindahan Alam Sebagian besar kawasan ini merupakan hutan perawan yang memiliki keindahan alam yang dimulai dari pantai (hutan bakau dan nipah) hingga

daerah sub alpin dan alpin. Bagian selatan hingga sebagian bagian barat adalah daerah pantai yang memiliki hutan bakau dan nipah dengan akarakar bakau tersusun rapi di atas permukaan air laut yang menghiasi tepi-tepi kali sepanjang mata memandang. Bila air laut sedang surut, di tengah-tengah kali terdapat banyak ikan kecil yang sedang bermain menghiasi permukaan laut. Sebagian wilayah barat hingga utara sampai timur memiliki pepohonan yang rimbun, topografi yang bervariasi dan diselingi dengan sungai-sungai yang besar dan kecil, yang mengalir menghiasi tepian-tepian gunung, membentuk air terjun yang asri. Daerah Cartensz adalah daerah yang sangat unik, karena memiliki salju. Daerah ini sesuai untuk kegiatan pendakian dan panjat tebing karena memiliki puncak gunung dengan tebing-tebing yang terjal. Obyek Wisata Kawasan Lorentz Sebagian kawasan ini hanya bisa dicapai dengan jalan kaki, pesawat udara atau dengan perahu motor. 1. Untuk menuju daerah Puncak Jaya dari Kecamatan Ilaga, dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 6 hari dengan melewati obyek-obyek wisata antara lain: -Hari I, melalui Desa Pinapa, Bubunana, Liminggame dan bermalam di Kama 1 * Hari II, menuju desa Kama 2 dengan berjalan kaki 1 jam, daerah Bogowigaluk yang merupakan hutan sub alpin, selanjutnya daerah Nggoklome dimana terdapat danau yang tidak terlalu besar, mengikuti bukit Blabla, menurun mengikuti padang rumput dan bermalam di gua Kunundo. * Hari III, di daerah gua Kunundo kita dapat melihat monumen batu alamnya yang indah yang merupakan ciri khas daerah ini, dan sebuah gua besar dan air terjun (inambebururakulik) dan bermalam di Mapa Pirom (Bukit Mapa). * Hari IV, dari daerah Wenggenawi, dimana daerah yang dilalui adalah padang rumput yang berlumpur, melewati Danau Hugayugu dan bermalam di Kumbanikime. * Hari V, menuju Danau Larson dengan melewati padang rumput dan Danau Discovery. * Hari VI, dari Danau Larson, kita menuju ke Danau Dugundugu dan Danau Rohciman kemudian mendaki cukup terjal menuju daerah New Zaeland Pass dan menurun sampai lembah danau dan bermalam disini. Biasanya bila akan melakukan pendakian ke Cartentz Pyramid, Puncak Jaya, harus bermalam di lembah danau. 5. Ke kampung Mapnduma bisa dicapai dengan pesawat udara dari Wamena atau jalan kaki selama 5 hari dari Wamena. 6. Ke Kecamatan Agimuga dapat dicapai dengan pesawat udara dari Timika

atau naik perahu motor dari Mapurajaya (Timika) selama 14 jam. 7. Ke Desa Jila dapat dicapai dengan pesawat udara dari Wamena atau Ilaga dan bisa juga menggunakan perahu motor dari Mapurujaya atau dari Sawaerma. Transportasi 1. Jalur Penerbangan * Nabire Ilaga 50 menit, Nabire Beoga 50 Menit, Nabire Sugapa 55 menit, Nabire Homeyo 65 menit, Timika Beoga 65 menit dan Nabire Jila 55 menit. * Wamena Jila 105 menit, Wamena Agimuga 110 menit. 2. Jalur Motor Tempel Timika Agimuga 18 jam, Agats Sawaerma 3 jam 30 menit, Jila Agimuga 8 jam. 3. Jalur Perahu Dayung Waktu yang ditempuh dari satu desa ke desa/kampung lain tidak sama, rata-rata lebih dari satu hari dan tergantung pada air pasang-surut. 4. Jalur Berjalan Kaki Waktu yang ditempuh dari satu tempat ke tempat lain tidak sama dan biasanya lebih dari satu hari, karena topografi yang berat dan cuaca.

Pasir PutihLokasi : Wamena Papua

Hamparan pasir putih di pebukitan Wamena. Menjadi salah satu objek wisata alam menarik di Kota Wamena (3000 m dpl) Pasir Putih di kelilingi bebatuan yang sangat besar dan sangat bagus kita dapat menikmati kesejukkan angin serta hamparan pasir putih Jadwal Kunjungan :

Setiap hariBiaya Masuk :

Perorang 20ribu

8. Gunung Grasberg ( Gunung Emas di Papua )Lokasi : Timika Papua

Bangun Jalan Tambang ke Sheraton dengan Sirsat Dua dekade setelah mengelola Grasberg, masalah berat yang dihadapi PT Freeport Indonesia adalah soal limbah pertambangan dan para pendulang emas liar. Khusus soal limbah, kini ada upaya untuk membuat sirsat (pasir sisa pertambangan) jadi peluang bisnis. GRASBERG yang dikelola PT Freeport Indonesia diyakini memiliki cadangan emas terbesar di dunia dan ketiga untuk tembaga. Ketika harga emas dan tembaga serta logam lain melonjak seperti sekarang, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, induk PT Freeport Indonesia, mendulang kenaikan penjualan yang luar biasa. Menurut laporan perusahaan yang berkantor pusat di Phoenix, negara bagian Arizona, AS, tersebut, selama tiga bulan pertama 2008 ini, penjualan Freeport melonjak menjadi USD 5,67 miliar atau sekitar Rp 52 triliun. Naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 2,25 miliar. Itu baru kinerja selama tiga bulan. Kalau kinerja triwulan I tersebut tetap terjaga, total penjualan tahun ini bisa mencapai Rp 208 triliun. Andalan utama Freeport-McMoRan adalah kontrak karya gunung emas di Kabupaten Mimika, Papua, itu. Namun, ibarat madu yang manis, tak sedikit yang berupaya mengais rezeki di dekat area pertambangan Freeport di Tembagapura tersebut. Tak terkecuali orang-orang yang nekat menjadi penambang liar. Dengan peralatan sederhana, mereka -pendatang maupun lokal Papuaberani mempertaruhkan nasib, bahkan nyawa, demi mencari konsentrat emas. Kebetulan, metode penambangan oleh PT Freeport Indonesia memang tidak bisa 100 persen menangkap konsentrat emas yang ada dalam bijih. Pemisahan dengan cara pengapungan (floatation) menggunakan bahan dasar alkohol serta kapur untuk menangkap konsentrat emas diperkirakan hanya bisa menangkap 80 persen emas dalam bijih. Akibatnya, ada peluang 20 persen konsentrat emas itu ikut terbuang. Yakni, mulai dari pabrik pengolahan bijih hingga sungai pembuangan tailing (sisa penambangan), yaitu Sungai Otomona. Dengan lokasi di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut serta kemiringan sungai yang curam, areal yang ditempati para penambang liar tersebut sangat berbahaya. Pada 5 Mei lalu misalnya, sekitar 20 pendulang liar terkubur longsoran lereng bukit akibat guyuran hujan di Mil 72. Belasan korban ditemukan tewas. Para pendulang liar tersebut meninggal saat mendirikan tenda di sekitar Sungai Ajkwa. Sungai itu sebelumnya memang merupakan wilayah tempat

Freeport membuang 200 ribu ton sirsat per hari. Namun, belakangan, Freeport membuat tanggul dan hanya mengalirkannya ke Sungai Otomona di sebelah timur Sungai Ajkwa. Dengan pilihan itu, Sungai Ajkwa bisa tetap menjadi sumber air bagi masyarakat Papua. Kasus dengan pendulang emas di sungai tailing tersebut bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, berbagai insiden membuat perusahaan AS itu disorot. Bahkan, para penambang liar tersebut pernah berdemo menutup jalan, sehingga sempat menghentikan operasi PT Freeport. Penanganan terhadap pendulang emas liar itu memang cukup rumit. Di satu sisi, ada masyarakat yang mencoba mencari nafkah. Pada sisi lain, Freeport harus menjaga areal pertambangan dan meminimalkan faktor-faktor ketidakpastian yang bisa membahayakan seluruh pekerja. Menyadari keadaan para pekerjanya yang hidup nyaman di Tembagapura bisa memicu kecemburuan, Freeport terus melanjutkan program pengembangan masyarakat. Salah satunya adalah pelibatan masyarakat adat, terutama Suku Amungme dan Kamoro yang merupakan pemegang hak ulayat terbesar di lokasi kontrak karya. Selain itu, membuat rumah sakit (RS Mitra Masyarakat dan RS Banti) bekerja sama dengan Yayasan Caritas. Suku Amungme dan Kamoro bisa jadi merupakan salah satu suku terkaya di dunia. Sebab, setiap tahun mereka mendapatkan dana perwalian USD 500 ribu masing-masing suku. Jadi, kedua suku tersebut mendapatkan USD 1 juta yang ditempatkan di Bank Niaga. Dana perwalian itu tidak bisa diambil hingga kontrak karya Freeport selesai. Yang boleh diambil hanya bunganya. Dana tersebut berbeda dari dana satu persen laba kotor yang dialokasikan untuk pengembangan masyarakat. Dana satu persen itulah yang dipakai untuk memberikan 7.000 beasiswa kepada masyarakat sekitar serta berbagai program lainnya. Pada 2007, dana satu persen itu mencapai USD 52 juta. Dana tersebut dikelolakan pada lembaga swadaya masyarakat (LSM), yakni Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK). Selain dua suku tersebut, Freeport mengembangkan program sosial. Yakni, memberdayakan lima suku lainnya di Papua. Jadi, total ada tujuh suku termasuk Amungme dan Kamoro. Hasil tailing atau sirsat itu memang menjadi problem utama yang dihadapi perusahaan dari Negeri Paman Sam tersebut. Meski diklaim tidak berbahaya, dengan kuantitas 200 ribu ton, limbah pertambangan itu menjadi sangat berbahaya bila tidak dikelola secara baik. Jumlah tersebut cukup untuk menenggelamkan beberapa kampung di Papua.

Geolog Freeport Indonesia Herman Dasril menyatakan, berbagai langkah telah dilakukan Freeport untuk menanggulangi masalah tersebut. Di antaranya, melakukan berbagai kajian mengenai potensi penggunaan sirsat. Beberapa ruas jembatan dan jalan di Timika, kata dia, mulai menggunakan bahan dasar sirsat tersebut. Yang mutakhir, kantor bupati Timika sedang dibangun menggunakan bahan tailing itu. Untuk jalan, hanya dibutuhkan semen sedikit. Kualitas jalanan cukup baik, katanya. Berdasar pengamatan Jawa Pos, sepanjang jalan mulai Hotel Sheraton Timika hingga Tembagapura, sisa pasir tambang tersebut memang digunakan sebagai bahan baku jalan. Pertambangan emas dan tailing memang sulit dipisahkan. Berbeda dari Freeport, pertambangan emas Newmont tidak mengalami problem karena pembuangan tailing tersebut dilakukan di wilayah laut dalam. Problem sirsat itu sebenarnya bisa menjadi peluang investasi bila dikelola dan dimanfaatkan secara benar. Di AS, hasil tailing bahkan digunakan sebagai bahan baku untuk konstruksi dan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit.

Telaga SarawandoriLokasi : Serui, Kabupaten Japen Waropen, Papua.

Telaga Sarawandori, mutiara indah yang terletak 30 km dari kota Serui, Kabupaten Japen Waropen, Papua. Indonesia memang luar biasa kekayaan alamnya. Anda tidak akan pernah membayangkan keindahan seperti apa yang dapat Anda nikmati bila menikmati telaga yang begitu bening dan mempesona seperti Telaga Sarawandori. Telaga berwarna biru dengan panorama yang sangat indah ini terletak di desa Sarawandori, sekitar 5 km dari kota Serui, ibukota kabupaten Yapen, Papua. Di sini dibangun sebuah objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Serui pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya. Selain sebagai objek wisata juga tersedia rumah-rumah untuk tempat istirahat melepas lelah sambil bermalam. Obyek wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Yapen Waropen di Serui. Jauh dari keramaian dan masih amat alami, akan membuat liburan Anda tidak akan terlupakan. Telaga Sarawandori memang menyimpan potensi wisata bahari yang menarik wisatawan, karena telaga ini benar-benar masih perawan bening dan berwarna biru. Pemerintah Kabupaten Yapen membangun pondok-pondok istirahat dimana para pengusaha membuka rumah makan, restoran, kafetaria hingga karaoke. Telaga yang diapit dua tanjung di bagian Barat Kota Serui itu pernah menjadi tempat persembunyian kapal perang tentara sekutu pimpinan AS ketika perang dunia ke-II melawan Jepang dimana pasukan sekutu dibawah komando McArthur membumi-hanguskan Kota Hiroshima dan Nagasaki.