Wilayah2

331
WILAYAH II KINERJA PULAU JAWA PDAM 2012 BPPSPAM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Jl. Wijaya No. 68 Kebayoran Baru, Jakarta. Telp. (021) 72789126, 7260520 - Fax. (021) 7260520 WILAYAH II PULAU SUMATERA Kata Pengantar Halaman 5 LaporanHasil Evaluasi Kinerja PDAM Di Halaman 7 Provinsi DKI Jakarta Halaman 37 Provinsi Banten Halaman 39

description

Kinerja Wilayah2

Transcript of Wilayah2

Sheet1WILAYAH IIKINERJAPULAU JAWAPDAM2012BPPSPAMKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMBADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUMJl. Wijaya No. 68 Kebayoran Baru, Jakarta. Telp. (021) 72789126, 7260520 - Fax. (021) 7260520WILAYAH IIPULAU SUMATERAKata PengantarHalaman5LaporanHasil Evaluasi Kinerja PDAM Di Indonesia Periode 2012Halaman7Provinsi DKI JakartaHalaman37Provinsi BantenHalaman39Provinsi Jawa BaratHalaman47Provinsi Jawa TengahHalaman71Provinsi DI YogyakartaHalaman 107Provinsi Jawa TimurHalaman 113BPPSPAM1534aporan evaluasi kinerja PDAM ini merupakan hasil dari evaluasikinerja yang dilakukan setiap tahun oleh BPPSPAM terhadap sebagianLbesar PDAM yang ada di kota / kabupaten di seluruh Indonesia. Hal inimerupakan salah satu pelaksanaan fungsi BPPSPAM berdasarkan PPNomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM yaitu melaksanakanevaluasi terhadap standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraSPAM. Evaluasi kinerja penyelenggara SPAM PDAM setiap tahunnyamenghasilkan PDAM yang memiliki kinerja sehat, kurang sehat dan sakit.Penilaian kinerja PDAM tersebut dilakukan dengan menggunakan indikator yang sudahditerapkan sejak tahun 2010, yang terdiri dari empat aspek penilaian yaitu aspek keuangan,aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia.Pada tahun 2012, BPPSPAM melakukan evaluasi terhadap 328 PDAM berdasarkan hasil auditkinerja sampai dengan tahun buku 2011 yang dilakukan oleh BPKP atau KAP. Untukmemberikan gambaran terhadap perkembangan kinerja yang dicapai PDAM, dalam laporanini ditampilkan hasil evaluasi selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2010, 2011 dan 2012dengan indikator penilaian yang sama. Adapun rekapitulasi hasil evaluasi kinerja terhadap 328PDAM tahun 2012 di seluruh Indonesia adalah sebagai berikut:Dengan disusunnya laporan ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagiPDAM, pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta para pemangku kepentingan(stakeholders) dalam menentukan kebijakan dan strategi pengembangan dan peningkatankinerja PDAM, sehingga PDAM kedepannya mampu berkontribusi terhadap pemenuhankebutuhan air minum masyarakat Indonesia secara berkualitas, berkecukupan danberkelanjutan.Jakarta, April 2013Kepala BPPSPAMM. Rachmat KarnadiNIP. 11002183656LAPORANHASIL EVALUASI KINERJA PDAM DI INDONESIA PERIODE 2012A.PENDAHULUANEvaluasi standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan SPAM,yang selanjutnya disebut evaluasi kinerja PDAM, merupakan suatu rangkaian kegiatan penilaian danpengukuran indikator tiap-tiap aspek penilaian kinerja sehingga dapat diketahui mutu/kualitas dancapaian kinerja PDAM dalam memberikan pelayanan penyediaan air minum kepada masyarakat.Evaluasi kinerja PDAM juga merupakan salah satu upaya untuk melihat dan sekaligus mengukurtingkat kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan, sehingga dapat diketahui tingkat efisiensipengelolaan PDAM yang bersangkutan.Untuk mendapatkan hasil evaluasi kinerja yang bisa dipertanggungjawabkan, evaluasikinerja PDAM dilakukan dengan menghitung capaian kinerja hanya berdasarkan data dan atauinformasi dari laporan keuangan PDAM yang telah diaudit sebelumnya oleh BPK atau Kantor AkuntanPublik, dan membandingkannya dengan indikator dan nilai standar dari masing-masing aspekpenilaian kinerja. Bagi PDAM yang laporan keuangannya belum diaudit oleh BPK atau KantorAkuntan Publik, tetap dapat dilakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan data dan informasiyang ada di laporan keuangan internal PDAM, namun dalam hasil capaian kinerjanya diberikancatatan perhitungan kinerja didasarkan pada data yang belum diaudit oleh BPK atau Kantor AkuntanPublik.Dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi kinerja PDAM dilakukan oleh BPPSPAM denganmendasarkan pada hasil audit kinerja PDAM yang dilakukan oleh BPKP. Pelaksanaan audit kinerjayang dilakukan oleh BPKP tersebut didasarkan pada surat dari Menteri Pekerjaan Umum Nomor UM01 01 - Mn/405 tanggal 21 Nopember 2006 perihal Audit Kinerja PDAM. Di dalam surat tersebut,Menteri Pekerjaan Umum menyampaikan permohonan kepada BPKP untuk dapat melakukan auditkinerja terhadap seluruh PDAM di Indonesia sehingga diperoleh laporan kinerja yang akurat dandigunakan oleh BPPSPAM dalam rangka melakukan evaluasi kinerja PDAM.Untuk mengetahui trend perkembangan kinerja PDAM setiap tahunnya, pada laporan kinerjaperiode 2012 ini ditampilkan hasil kinerja PDAM dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2010, 2011dan tahun 2012 dengan menggunakan indikator yang sama dari empat aspek penilaian yaitu aspekkeuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia.Untuk memudahkan dalam pembacaannya, pelaporan hasil evaluasi kinerja PDAM ini dibagike dalam empat buku, yang masing-masing buku akan berisi hasil evaluasi kinerja dari PDAM yangada di wilayah yang bersangkutan, yaitu:1. Buku Laporan Kinerja PDAM Wilayah I memuat hasil evaluasi kinerja PDAM di wilayah PulauSumatera.2. Buku Laporan Kinerja PDAM Wilayah II memuat hasil evaluasi kinerja PDAM di wilayah Pulau Jawa.3. Buku Laporan Kinerja PDAM Wilayah III memuat hasil evaluasi kinerja PDAM di wilayah PulauKalimantan dan Pulau Sulawesi.74. Buku Laporan Kinerja PDAM Wilayah IV memuat hasil evaluasi kinerja PDAM di wilayah Papua,Maluku, NTT, NTB dan Bali.Selain hasil evaluasi kinerja PDAM, di dalam buku ini juga ditampilkan pembahasanmengenai indikator kinerja PDAM, tahapan monitoring dan evaluasi kinerja PDAM, klasifikasi kinerjaPDAM dan penjelasannya, serta kontribusi hasil evaluasi kinerja terhadap peningkatan kinerjaPDAM.B.INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PDAMIndikator penilaian/evaluasi kinerja PDAM yang digunakan saat ini merupakan hasilpengembangan pada tahun 2010 yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Balance ScoreCard, dengan melakukan pengukuran terhadap aspek keuangan, pelayanan, operasional dansumber daya manusia dari PDAM. Untuk lebih memberikan kecermatan dalam melakukan evaluasi,masing-masing aspek dirinci ke dalam beberapa indikator pelayanan penyelenggaraanpengembangan sistem penyediaan air minum, dan hasil penilaiannya dikategorikan ke dalam 3 (tiga)kriteria, yaitu PDAM sehat, PDAM kurang sehat dan PDAM sakit.Dengan pendekatan Balance Score Card tersebut, indikator penilaian kinerja PDAM dariBPPSPAM dicoba disusun dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar dari konsep Balance Score Carddengan mempertimbangkan karakteristik PDAM itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, masing-masing aspek pengukuran indikator kinerja diberikan bobot yang relatif berimbang, sesuai dengankarakteristik aspek yang bersangkutan yaitu aspek keuangan dengan bobot 25%, aspek pelayanandengan bobot 25%, aspek operasional dengan bobot 35%, dan aspek sumber daya manusia denganbobot 15%.Di samping itu, penetapan nilai standar masing-masing indikator dilakukan denganmemperhatikan perbedaan beban yang terjadi pada suatu PDAM, antara lain perbedaaan dariPDAM Kabupaten dan PDAM Kota, perbedaan jenis sumber air baku dan jenis pengolahannya, sertaperbedaan dalam capaian cakupan pelayanan. Disepakati oleh Tim pada waktu itu, bahwapemberian bobot aspek operasional yang lebih tinggi dibandingkan dari aspek-aspek lainnya (yaitu35%), yang didasari atas pertimbangan bahwa keberadaan aspek operasional di dalam penyediaanair minum kepada masyarakat pelanggan di PDAM merupakan faktor yang sangat penting dalamperolehan pendapatan, sehingga peningkatan kinerja dari aspek operasional tersebut memerlukanperhatian yang lebih besar dibandingkan dari ketiga aspek yang lain. Adapun masing-masing aspekdalam indikator kinerja BPPSPAM terdiri dari:1. Aspek Keuangan, dengan bobot 25%, meliputi:a. Rentabilitas, bertujuan untuk mengetahui kemampuan PDAM menciptakan keuntungan danmenjamin going concern, penilaian aspek ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitasmanajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Aspek ini mencakup:1. Return On Equity, dimana ratio tersebut mengukur kemampuan tingkat pengembalianterhadap jumlah equity.2. Operating Ratio, dengan tujuan untuk mengukur seberapa besar efisiensi biaya yangdikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan.8b. Likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan PDAM memenuhi kewajiban jangkapendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan PDAM untuk memenuhi kewajiban atau utangyang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Aspek ini mencakup:1. Cash Ratio, untuk mengukur kemampuan kas dalam rangka menjamin kewajiban jangkapendek.2. Efektivitas penagihan, untuk mengukur efektifitas kegiatan penagihan atas hasil penjualanair.c. Solvabilitas dinilai untuk mengetahui kemampuan PDAM menjamin kewajiban-kewajiban jangkapanjangnya oleh assetnya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasiseluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Rasio ini mengukurkemampuan dalam rangka memenuhi seluruh kewajibannya terhadap total asset.2. Aspek Pelayanan, bobot 25%, meliputi ;a.Cakupan pelayanan teknis untuk mengetahui berapa besar prosentase jumlah pendudukterlayani oleh PDAM dibanding dengan jumlah penduduk di wilayah pelayanan PDAM.b.Pertumbuhan pelanggan, digunakan untuk mengetahui berapa prosentase peningkatanjumlah pelanggan PDAM dalam satu tahun.c.Tingkat penyelesaian aduan, indikator ini digunakan untuk menilai kualitas pelayanan yangdiberikan oleh PDAM yaitu dengan cara mengetahui sejauh mana PDAM mampu menanganikeluhan pelanggan dalam satu tahun.d.Kualitas air pelanggan, indikator ini digunakan untuk mengetahui apakah kualitas air yangdidistribusikan oleh PDAM kepada pelanggan telah memenuhi kualitas air minum sepertiyang ditetapkan dalam Permenkes.e.Konsumsi air domestik, indikator ini menggambarkan tingkat konsumsi pelanggan rumahtangga terhadap air PDAM perbulan perpelanggan.3Aspek Operasional, bobot 35%, meliputi ;a.Efisiensi produksi, untuk mengukur efisiensi sistem produksi.b.Tingkat kehilangan air, untuk mengukur efisiensi sistem distribusi terhadap penjualan air.c.Jam operasi pelayanan, untuk mengukur efisiensi sistem secara keseluruhan dan kaitannyadengan kontinuitas pelayanan.d.Tekanan air pada sambungan pelanggan, untuk mengukur jumlah pelanggan yang dilayanidengan tekanan sesuai dengan standar minimal.e.Penggantian/Kalibrasi Meter Air Pelanggan, untuk mengukur tingkat ketelitian/akurasi meter airpelanggan.4Aspek Sumber Daya Manusia, bobot 15%, meliputi;a.Rasio Pegawai terhadap 1000 pelanggan, untuk mengukur efisiensi penggunaan tenaga kerjadalam melayani setiap 1000 pelanggan.b. Ratio Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, mengukur kepedulian perusahaan untuk meningkatkankompetensi pegawai.c. Ratio Biaya Pendidikan dan Pelatihan, mengukur kepedulian perusahaan untuk mendanai dalamhal peningkatan kemampuan pegawai.9Berikut adalah tabel perhitungan masing-masing aspek, rumus perhitungan, bobot, nilai standardan keterangan.1. Perhitungan Aspek KeuanganNilaiNoIndikator KinerjaRumusBobotStandarKeteranganStandar1Rentabilitasa . ROELaba bersih setelah pajak0.055>10%5Return on Equity (ROE) adalahx 100%salah satu indikator yang biasaJumlah equity7-100%5Rasio kas , indikator ini digunakanx 100%untuk melihat sejauhmana KasUtang Lancar80-