wicara

13
A.KONSEP PENYAKIT A.DISATRIA 1.PENGERTIAN Disartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cidera neuromuscular, gangguan bicara ini diakibatkan luka pada system saraf, yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja baiknya satu atau beberapa otot yang diperlukan untuk berbicara.” (Rheni DharmaPerwira,2000.5.) Disartria adalah gangguan artikulasi yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pusat yang secara langsung mengontrol aktivitas otot-otot yang berperan dalam proses artikulasi dalam pembentukansuarapengucapan. Disartria adalah suatu jenis kelainan bicara khususnya pada kelainan artikulasi yang berdampak pada kejelasan produksi bunyi bicara, pada umumnya dikarenakan adanya gangguan atau kelainan pada susunan saraf pusat, dan biasanya berdampak pula pada gerakan -gerakan motorik ( motorik kasar ataupun halus ) sesuai dengan tingkat atau derajat keparahan/kerusakan yang terjadi. 2.ETIOLOGI Disartia dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Disartria dapat juga disebabkan oleh penyakit serebellum, karena kehilangan koordinasi yang

description

gfj

Transcript of wicara

Page 1: wicara

A.KONSEP PENYAKIT

A.DISATRIA

1.PENGERTIAN

Disartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cidera neuromuscular, gangguan bicara

ini diakibatkan luka pada system saraf, yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja baiknya

satu atau beberapa otot yang diperlukan untuk berbicara.” (Rheni DharmaPerwira,2000.5.)

Disartria adalah gangguan artikulasi yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pusat yang

secara langsung mengontrol aktivitas otot-otot yang berperan dalam proses artikulasi dalam

pembentukansuarapengucapan.

Disartria adalah suatu jenis kelainan bicara khususnya pada kelainan artikulasi yang

berdampak pada kejelasan produksi bunyi bicara, pada umumnya dikarenakan adanya

gangguan atau kelainan pada susunan saraf pusat, dan biasanya berdampak pula pada

gerakan -gerakan motorik ( motorik kasar ataupun halus ) sesuai dengan tingkat atau derajat

keparahan/kerusakan yang terjadi.

2.ETIOLOGI

Disartia dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Disartria dapat juga disebabkan oleh penyakit serebellum, karena kehilangan koordinasi yang

menyebabkan bicara pelo dan sering berbicara eksplosif, atau bicaranya dengan kalimat –

kalimat terpenggal – penggal yang disebut scanning speech.

2. Kerusakan otak (Kelainan neuromuscular, Kelainan sensorimotor, Palsi serebral, Kelainan

persepsi)

3. Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) (Cerebrovascular accident (CVA) ) (stroke) Karena

trombosis, emboli atau pendarahan, saluran darah ke sebagian otak terhambat.

4. Gangguan Biokimia

Pembuatan neurotransmitor tidak cukup atau neutransmitor terlalu cepat dihanyutkan sehingga

penyampaian rangsangan terganggu. Penyakit Myasthenia gravis misalnya diakibatkan

Page 2: wicara

diakibatkan kurangnya asetikolin sehingga otot-otot cepat capai. Penyakit Parkinson disebabkan

kekurangan produksi dopamine.

5. Trauma Karena jatuh, pukulan atau luka sebagian dari sistem saraf rusak.

6. Neoplasma (tumor) ,Sebuah tumor ini membuat tekanan pada sebagian sistem saraf.

7. Keracunan, dapat disebabkan racun alkohol (penyakit Korsakow) atau obat.

8. Radang di otak (ensefalitis), di saraf (neuritis) atau di otot (miositis).

9. Sistem saraf diserang virus (misalnya poliomyelitis) atau prion (penyakit Creutzfeldt-Jacob)

10. Degenerasi progresif

Semakin banyak bagian sistem saraf terkena. Penyebab bisa keturunan, seperti misalnya

‘distrofia otot keturunan’, penyakit Huntington atau penyakit Wilson. Pada penyakit Wilson

terdapat kekurangan putih telur pengikat tembaga, yang mengakibatkan tembaga terendap di

striatum dan di hati. Pada penyakit Multiple Sclerose, oleh karena reaksi oto-imun, terjadi

peningkatan demielinisasi (pemecahan lapis pelindung mielin akson).

11. Kelainan Kongenital

Sejak kelahiran sedah terdapat kerusakan di sistem saraf sentral, yang menyebabkan bicara tidak

berkembang dengan baik. (Reni Dharma Perwira-Prins, 2000. 13.)

12. Faktor Lingkungan

a. Sosial Ekonomi Rendah

Seseorang dengan keluarga social ekonmi rendah akan mengalami keterlambatan dalam

berbahasa karena fasilitas berbahasa dan pendidikan yang rendah pula dari orang tua.

b. Faktor Psikososial

Antara lain, stimulasi motivasi belajar, kualitas interaksi anak dan orang tua.

c. Faktor Keluarga dan Adat Iatiadat

Antara lain, pekerjaan keluarga, pendidikan, jumlah saudara, jenis kelamin, stabilitas rumah

tangga, kepribadian orang tua, adat istiadat.

3.MANIFESTASI KLINIS

Cara berbicara yang lemah dan gemetar

Page 3: wicara

Lidah sukar dikeluarkan dan umumnya kaku untuk digerakan Otot – otot bicara terganggu

4.PATOFISIOLOGI

Korteks serebri yang terdapat pada otak besar (serebrum)terdapat area yang dikenal

dengan area brodman sebagai area bicara broca.dimana area ini bertanggung jawab atas

pelaksanaanmotorik bicara.apabila lesi terjadi pada hemisfer dominan , maka kerusakan pada

area ini akan menyebabkan kesulitan dalam artikulasi pada waktu bicara, sehingga otot – wicara

susah untuk digerakan .

Disartria Artikulasi atau berbicara harus dibedakan dari fungsi berbahaya yang lebih

tinggi dan gangguan-gangguannya – disfasia. Artikulasi normal tergantung dari , koordinasi

laring, faring, lidah, bibir, dan respirasi oleh jaras kortikobulbar, bulbar, serebelar, dan

ekstrapiramidal.

Selain menilai percakapan pasien, harus dilakukan tes mengulang frase-frase yang agak sulit

(Inggris: baby hippopotamus, West Register Street, British Constitution).

Lesi pada bagian spesifik yang mengontrol jaras saraf dapat menyebabkan abnormalitas yang

khasseperti:

• Paralisis palatum – bicara sengau (seperti bicara lewat hidung),

• Lesi serebelum – bicara tidak jelas, dengan pola stakato atau skrining ireguler,

• Lesi ekstrapiramidal – bicara dengan nada monoton dan lemah,Kerusakan kortikobul

barbilateral Wicara lambat,menggerutu,spastik’.lingkungan,kerusakan,emosi:

dari poin di atas akan menyebabkan gangguan bicara,gangguan bicara akan menyebabkan

1. keluarga : cemas,kurang pengetahuan,koping keluarga tdk efektif.

2. hubungan sosial : gangguan komunikasi verbal,gangguan bermain, isos,interaksi sosial.

3. perkembangan akan menjadi intelegensia sehingga produktifitas akam menurun dan

menyebabkan resiko ketergantungan

5.TANDA DAN GEJALA

Page 4: wicara

Karakteristik Disatria:

a. Ketidaktepatan artikulasi

b. Kekacauan wicara

c. Kekacauan fonem

d. Durasi vokal yang pendek

e. Perpanjangan pada fonem

f. Rata-rata bicara yang lambat

g. Cepat atau tersentak-tersentak

h. Ketidaktepatan penjedahan

i. Tidak dapat dipahami

j. Artikulasi buruk/tidak jelas

k. Susunan kata tidak tepat

l. Artikulasi lebih sedikit pada konteks bicara dibandingkan pada satu kata

m. Alat artikulasi yang kurang kuat dan kurang terkontrol

n. Satu nada, nada dan kenyaringan sering tidak terkontrol dan tidak jelas

o. Suara parau, kasar/keras, breathiness, dan hipernasalitas

p. Kehilangan pendengaran

q. Masalah pertumbuhan

6.KOMPLIKASI

Disartria tidak memiliki komplikasi, melainkan disartria merupakan komplikasi dari beberapa penyakit syaraf, diantaranya ; stroke, myasthenia gravis, parkinson.

7.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.BERA(BrainstemEvokedResponseAudiometry)

merupakan cara pengukuran evoked potensial (aktivitas listrik yang dihasilkan saraf VIII,

pusat-pusat neural dan traktus di dalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus

auditorik.

2.Pemeriksaanaudiometric

Pemeriksaan audiometri diindikasikan untuk anak-anak yang sangat kecil dan untuk anak-

Page 5: wicara

anak yang ketajaman pendengarannya tampak terganggu. Ada 4 kategori pengukuran dengan

audiometri:

a. Audiometri tingkah laku, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan dengan

melihat respon dari anak jika diberi stimulus bunyi. Respon yang diberikan dapat berupa

menoleh ke arah sumber bunyi atau mencari sumber bunyi. Pemeriksaan dilakukan di ruangan

yang tenang atau kedap suara dan menggunakan mainan yang berfrekuensi tinggi. Penilaian

dilakukan terhadap respon yang diperlihatkan anak.

b. Audiometri bermain, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan sambil bermain,

misalnya anak diajarkan untuk meletakkan suatu objek pada tempat tertentu bila dia

mendengar bunyi. Dapat dimulai pada usia 34 tahun bila anak cukup kooperatif.

c. Audiometri bicara. Pada tes ini dipakai kata-kata yang sudah disusun dalam silabus dalam

daftar yang disebut : phonetically balance word LBT (PB List). Anak diminta untuk

mengulangi kata-kata yang didengar melalui kaset tape recorder. Pada tes ini dilihat apakah

anak dapat membedakan bunyi s, r, n, c, h, ch. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai

kemampuan anak dalam pembicaraan seharihari dan untuk menilai pemberian alat bantu

dengar(hearingaid).

d.Audiometri objektif, biasanya memerlukan teknologi khusus.

3.CTscankepala

untuk mengetahui struktur jaringan otak, sehingga didapatkan gambaran area otak yang

abnormal.

4.Timpanometri

digunakan untuk mengukur kelenturan membrana timpani dan system osikular. Selain tes

audiometri, bisa juga digunakan tes intelegensi. Paling dikenal yaitu skala Wechsler, yang

menyajikan 3 skor intelegen, yaitu IQ verbal, IQ performance, dan IQ gabungan

5.EEG

6. EMG

8. PENATALAKSANAAN MEDIS

Page 6: wicara

1.Latihanbicaradenganbaik.

2. Pada anak dapat dilakukan Logopedi (terapi bicara)

B.KONSEP ASKEP

Page 7: wicara

1.pengkajian

a.biodata

Identitas Klien

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Status Perkawinan :

Agama :

Suku/bangsa :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Pendapatan :

Alamat :

Identitas penanggung

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Status Perkawinan :

Agama :

Suku/bangsa :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Pendapatan :

Hub. Dengan Klien :

Alamat :

b.Riwayat Penyakit sekarang

- Keluhan utama : kekakuan berbicara

Page 8: wicara

- Riwyat Keluhan utama:

P : kekakuan berbicara

Q :-

R : mulut bagian dalam

S : -

T : Pada Saat beraktivitas

c.pemeriksaan fisik

Integritas ego:

Gejala :

- sulit untuk mengekspresikan diri nya

- Kecemasan keluarga

Tanda:

-Perasaan malu

Neuro sensiri

Gejala:- sulit untuk mengungkapkan kata - kata

Tanda: - lidah sulit dikeluarkan dan kaku untuk digerakan

-Cara bicara yang lemah dan gemetar

Interaksi sosial

Gejala:- kesulitan dalam berkomunikasi

Tanda:- menarik diri

Penyuluhan dan pembelajaran

Tanda:- keluarga sering menyatakan tentang kondisi klien

Page 9: wicara

d. klasifikasi data

Data subyektif

-Keluarga mengatakan klien sulit untuk mengekspresikan diri

- Keluarga mengatakan cemas dengan keadaan klien

- Keluarga mengatakan klien sulit untuk mengungkapkan kata - kata

Data obyektif

-Nampak klien merasa malu

-Lidah sulit dikeluarkan dan kaku untuk digerakan

-Cara bicara yang lemah dan gemetar

-Menarik diri

-Keluarga sering mengatakan tentang kondisi klien

e. analisa data

Problem Etiologi symtom

Gangguan

komunikasi verbal

strok

Suplai darah keotak terganggu

Penurunan fungsi pada korteks

serebri dan area brodmen

Motorik wicara terganggu

DS;

- Keluarga mengatakan klien

kesulitan dalam

berkomunikasi

- Keluarga mengatakan

kesulitan dalam

mengungkapkan kata – kata

D0;

- Nampak cara bicara klien

lemah dan gemetar

- Nampak lidah klien sulit

untuk dikeluarkan dan kaku

Page 10: wicara

Gangguan komunikasi verbal digerakan