Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat...

47

Transcript of Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat...

Page 1: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada
Page 2: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

2

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon : (021) 3818328 Faksimili : (021) 3800134 E-mail : [email protected] Website : www.bi.go.id

Page 3: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

3

LAPORAN

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Realisasi Triwulan I-2012

Mei 2012

Page 4: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

4

RINGKASAN PERKEMBANGAN NPI TW. I-2012 SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

…………………………………………………………… ……………………………………………………………

1

3

TRANSAKSI BERJALAN …………………………………………………………… 5

1. Neraca Perdagangan Barang …………………………………………………………… 5

1.1. Ekspor Barang …………………………………………………………… 6

1.2. Impor Barang …………………………………………………………… 13 2. Neraca Perdagangan Jasa …………………………………………………………… 17

3. Neraca Pendapatan …………………………………………………………… 18

4. Neraca Transfer Berjalan …………………………………………………………… 18

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL …………………………………………………………… 21

1. Investasi Langsung …………………………………………………………… 21

2. Investasi Portofolio …………………………………………………………… 22 3. Investasi Lainnya …………………………………………………………… 25

CADANGAN DEVISA …………………………………………………………… 28

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL …………………………………………………………… 30

DAFTAR ISI

Page 5: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

5

DAFTAR TABEL

Hal Hal

Tabel 1 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan Beberapa Indikator Ekonomi

4

Tabel 15 Perkembangan Ekspor Gas 13

Tabel 2 Neraca Perdagangan Barang menurut Pengelompokan BPM5

6

Tabel 16 Impor (c.i.f) menurut Kelompok Barang 14

Tabel 3 Pertumbuhan Ekspor Barang per Sektor 7

Tabel 17 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama 14

Tabel 4 Perkembangan Ekspor Barang menurut Negara Tujuan Utama

7

Tabel 18 Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas (c.i.f) menurut Kategori Ekonomi

15

Tabel 5 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama 7

Tabel 19 Impor Bahan Pasokan (Olahan) untuk Industri (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

15

Tabel 6 Ekspor Batubara menurut Negara Tujuan Utama 8

Tabel 20 Impor Barang Modal kecuali Alat Angkutan (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

16

Tabel 7 Ekspor Minyak Sawit menurut Negara Tujuan Utama

9

Tabel 21 Impor Suku Cadang & Perlengkapan untuk Barang Modal (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

16

Tabel 8 Ekspor Peralatan Listrik menurut Negara Tujuan Utama

9

Tabel 22 Impor Alat Angkutan untuk Industri (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

16

Tabel 9 Ekspor Produk Karet menurut Negara Tujuan Utama 10

Tabel 23 Impor Suku Cadang & Perlengkapan Alat Angkutan (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

17

Tabel 10 Ekspor Makanan Olahan menurut Negara Tujuan Utama

10

Tabel 24 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b) 17

Tabel 11 Ekspor Bahan Kimia menurut Negara Tujuan Utama 11

Tabel 25 Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia 17

Tabel 12 Ekspor Produk TPT menurut Negara Tujuan Utama 11

Tabel 26 Perkembangan Sovereign Rating Indonesia 23

Tabel 13 Ekspor Produk Logam menurut Negara Tujuan Utama

12

Tabel 27 Indikator Sustainabilitas Eksternal 30

Tabel 14 Perkembangan Ekspor Minyak 12

Page 6: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

6

DAFTAR GRAFIK

Hal

Hal

Grafik 1 Transaksi Berjalan 5

Grafik 16 Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi 22 Grafik 2 Neraca Perdagangan Nonmigas 6

Grafik 17 Perkembangan PMA menurut Negara Asal 22

Grafik 3 Neraca Perdagangan Migas 6

Grafik 18 Perkembangan Investasi Portofolio 23 Grafik 4 Perkembangan Harga dan Pertumbuhan Nilai

Ekspor Batubara 8

Grafik 19 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh

Asing 23

Grafik 5 Perkembangan Harga dan Pertumbuhan Nilai Ekspor Minyak Sawit

9

Grafik 20 Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan US T-Notes

24

Grafik 6 Perkembangan Harga dan Pertumbuhan Nilai Ekspor Karet

10

Grafik 21 Perkembangan UIP dan CIP 24

Grafik 7 Perkembangan Harga Minyak Dunia 13

Grafik 22 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG 24

Grafik 8 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa 17 Grafik 23 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN

25

Grafik 9 Perkembangan Jasa Perjalanan 18 Grafik 24 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi 25

Grafik 10 Perkembangan Neraca Pendapatan 18 Grafik 25 Perkembangan Investasi Lainnya 25

Grafik 11 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja 19 Grafik 26 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta 26

Grafik 12 Komposisi Jumlah TKI di Asia Pasifik 19 Grafik 27 Perkembangan Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya

26

Grafik 13 Komposisi Jumlah TKI di Timur Tengah dan Afrika 19 Grafik 28 Perkembangan PLN Sektor Publik 27

Grafik 14 Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial 21 Grafik 29 Perkembangan PLN Sektor Swasta 27

Grafik 15 Perkembangan Investasi Langsung 21 Grafik 30 Perkembangan Cadangan Devisa 28

Page 7: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

1

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I 2012 menunjukkan perbaikan dengan mencatat

defisit yang lebih kecil (defisit USD1,0 miliar) daripada triwulan IV 2011 (defisit USD3,7 miliar). Perbaikan

tersebut ditopang oleh transaksi modal dan keuangan yang kembali mengalami surplus sehingga mampu

menutupi sebagian dari defisit transaksi berjalan yang membesar. Dengan perkembangan tersebut, jumlah

cadangan devisa pada akhir Maret 2012 menjadi USD110,5 miliar atau setara dengan 6,2 bulan impor dan

pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2012 mencatat surplus sebesar USD2,2 miliar setelah pada

triwulan IV 2011 mengalami defisit USD1,0 miliar. Investasi portofolio asing kembali mengalir, sebagian besar

dalam bentuk pembelian surat berharga negara berdenominasi valuta asing, diikuti oleh pembelian saham dan

surat berharga swasta, seiring persepsi pasar yang positif terhadap perekonomian domestik. Selain itu, investasi

langsung asing (PMA) dan penarikan utang luar negeri swasta meningkat dengan didukung oleh iklim investasi

yang kondusif dan stabilitas makroekonomi yang terjaga.

Di sisi lain, defisit transaksi berjalan pada triwulan I 2012 meningkat menjadi USD2,9 miliar (-1,3%

terhadap PDB) dibandingkan defisit USD1,6 miliar (-0,7% terhadap PDB) pada triwulan IV 2011. Pelebaran

defisit tersebut dipicu oleh meningkatnya permintaan domestik, terutama untuk kebutuhan investasi, yang

menyebabkan impor masih tumbuh relatif tinggi di kala permintaan global terhadap komoditas ekspor Indonesia

melemah dan harga komoditas nonmigas menurun lebih dalam. Di samping itu, produksi minyak mentah yang

terus berkurang, di tengah masih tingginya konsumsi BBM dan meningkatnya harga minyak di pasar

internasional, mengakibatkan nilai impor minyak semakin membesar.

RINGKASAN

Page 8: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

2

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 9: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

3

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar,

lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada triwulan sebelumnya. Peningkatan kinerja NPI tersebut

didukung oleh transaksi modal dan finansial yang beralih mengalami surplus sebesar USD2,2 miliar, setelah pada

triwulan sebelumnya mencatat defisit USD1,0 miliar. Transaksi modal dan finansial menjadi surplus setelah

investasi portofolio asing mulai masuk kembali di saat investasi langsung asing serta penarikan utang luar negeri

swasta masih menunjukkan peningkatan. Surplus transaksi modal dan finansial tersebut dapat menutupi

sebagian defisit transaksi berjalan yang melebar menjadi sebesar USD2,9 miliar akibat mengecilnya surplus

neraca perdagangan barang seiring dengan impor yang terus meningkat di tengah pelemahan ekspor. Surplus

neraca perdagangan barang yang mengecil tersebut tidak mampu menutupi defisit neraca jasa dan pendapatan.

Kinerja NPI triwulan I 2012 secara keseluruhan tidak terlepas dari pengaruh eksternal berupa perlambatan

ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas ekspor, sementara dari sisi domestik dipengaruhi oleh masih

tingginya permintaan domestik, produksi minyak yang lebih rendah, dan impor minyak yang lebih tinggi. Secara

ringkas, beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan NPI selama Tw. I-2012, antara lain:

• Pertumbuhan ekonomi Tw. I-2012 yang masih cukup tinggi mencapai 6,3%, didukung oleh pertumbuhan

konsumsi rumah tangga dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 4,9% dan 9,9%. Cukup

tingginya pertumbuhan permintaan domestik tersebut mendorong pertumbuhan impor nonmigas (f.o.b)

mencapai 19,1%, y.o.y;

• Perlambatan ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas yang lebih dalam menyebabkan kinerja

ekspor nonmigas melambat menjadi 3,6%, y.o.y;

• Produksi minyak, karena beberapa kendala teknis, hanya mencapai 865 ribu barel per hari, jauh di bawah

level triwulan sebelumnya dan target APBN-P 2012. Di sisi lain, tingginya kebutuhan BBM dalam negeri di

tengah peningkatan harga minyak internasional memicu impor minyak menjadi lebih tinggi;

• Persepsi pasar yang positif terhadap perekonomian domestik menarik masuknya investasi portofolio asing,

terutama pada instrumen surat berharga berdenominasi valuta asing;

• Iklim investasi yang kondusif dan kestabilan makroekonomi yang terjaga mendorong arus masuk investasi

langsung asing dan penarikan pinjaman luar negeri korporasi tetap tinggi.

PERKEMBANGAN NPI TW. I-2012 SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Page 10: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

4

Tabel 1 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan

Beberapa Indikator Ekonomi

2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total Tw. I**INDIKATOR EKONOMI DUNIA

Pertumbuhan Ekonomi‐ Amerika Serikat % (y.o.y) 3,0 2,2 1,6 1,5 1,6 1,7 2,1‐ Jepang % (y.o.y) 4,0 ‐0,3 ‐1,7 ‐0,5 ‐1,0 ‐0,9 2,7‐ Uni Eropa % (y.o.y) 2,0 2,4 1,6 1,4 0,8 1,5 ‐0,3 p

‐ Singapura % (y.o.y) 14,8 9,1 1,2 6,0 3,6 4,9 1,6‐ China % (y.o.y) 10,3 9,7 9,5 9,1 8,9 9,2 8,1

Harga Komoditas Dunia ¹⁾‐ Minyak Mentah (OPEC) USD/barel 77,5 101,3 112,2 108,4 107,8 107,5 117,5‐ Batubara USD/metric ton 99,0 129,0 120,0 120,6 114,2 120,9 112,0‐ Tembaga USD/metric ton 7.534,8 9.642,2 9.173,2 8.983,8 7.513,6 8.828,2 8.318,0‐ CPO USD/ton 900,8 1.251,0 1.147,0 1.079,0 1.024,7 1.125,4 1.107,0‐ Karet cent USD/kg 386,6 602,2 560,1 497,7 407,9 517,0 414,6

Suku Bunga Internasional ¹⁾‐ Amerika Serikat %  0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3‐ Jepang %  0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1‐ Uni Eropa %  1,0 1,0 1,3 1,5 1,3 1,3 1,0‐ Singapura %  0,3 0,3 0,3 0,4 0,4 0,3 0,3‐ China %  1,8 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3

Inflasi ²⁾‐ Amerika Serikat % (y.o.y) 1,4 2,7 3,4 3,9 3,9 3,1 2,7‐ Jepang % (y.o.y) 0,0 ‐0,5 ‐0,4 0,0 ‐0,2 ‐0,2 0,5‐ Uni Eropa % (y.o.y) 2,2 2,6 2,7 3,0 3,0 2,7 2,7‐ Singapura % (y.o.y) 4,6 5,0 5,2 5,5 5,5 5,5 5,2‐ China % (y.o.y) 4,6 5,4 6,4 6,1 4,1 4,1 3,6

INDIKATOR EKONOMI DOMESTIK

PDB % (y.o.y) 6,1 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,3Inflasi IHK ²⁾ % (y.o.y) 6,96 6,65 5,44 4,93 3,79 3,79 3,97Nilai Tukar ¹⁾  (Rp/USD) 9.084 8.899 8.590 8.610 9.000 8.775 9.070Harga Rata‐Rata Ekspor Minyak Mentah Indonesia USD/barel 77,7 102,3 114,9 111,1 108,6 109,2 120,0Produksi Minyak juta barel  per hari 0,945 0,908 0,900 0,907 0,893 0,902 0,865Konsumsi BBM juta barel 404,9 108,6 113,3 114,2 114,4 450,5 106,1Ekspor Gas (LNG) juta mmbtu 1.210,8 268,6 268,9 294,7 266,0 1.098,2 279,7Harga Rata‐Rata Ekspor Gas (LNG) USD/mmbtu 7,8 10,3 12,1 12,9 11,9 11,8 13,2BI Rate 1) %  6,50 6,75 6,75 6,75 6,00 6,00 5,75

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

‐ Transaksi Berjalan juta USD 5.144 2.657 136 504 ‐1.577 1.719 ‐2.894‐ Transaksi Modal dan Finansial juta USD 26.620 4.966 13.519 ‐3.463 ‐998 14.024 2.182‐ Total juta USD 31.765 7.623 13.655 ‐2.959 ‐2.575 15.744 ‐712‐ Net Errors and Omissions juta USD ‐1.480 43 ‐1.778 ‐1.000 ‐1.152 ‐3.887 ‐321‐ Overall Balance juta USD 30.285 7.666 11.876 ‐3.960 ‐3.726 11.857 ‐1.034‐ Cadangan Devisa 2) juta USD 96.207 105.709 119.655 114.502 110.123 110.123 110.493

Sumber: Bank Indones ia , CEIC, IMF, World Bank, dan berbagai  sumber l a in¹⁾ dihitung secara  rata ‐rata  bulanan²⁾ pos is i  akhir bulan pada  periode  bersangkutan* Angka  sementara  (khusus  data  Neraca  Pembayaran Indones ia)**  Angka  sangat sementara  (khusus  data  Neraca  Pembayaran Indones ia)p (estimas i  consensus  forecast)

KOMPONEN SATUAN2011*

2010

Page 11: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

5

Tekanan terhadap transaksi berjalan

meningkat pada triwulan I 2012 sehingga

mencatat defisit USD2,9 miliar (-1,3% PDB), lebih

besar dibanding defisit triwulan sebelumnya yang

sebesar USD1,6 miliar (-0,7% PDB). Melebarnya

defisit transaksi berjalan tersebut terutama

disebabkan oleh berkurangnya surplus

perdagangan barang. Perlambatan pertumbuhan

ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas

yang lebih dalam menyebabkan ekspor nonmigas

di triwulan I 2012 lebih rendah dibanding

triwulan sebelumnya. Sementara, impor nonmigas

terus menunjukkan peningkatan didorong oleh

kuatnya permintaan domestik, terutama untuk

investasi.

Defisit neraca perdagangan migas pada

triwulan laporan bertambah akibat kenaikan

impor minyak seiring tingginya kebutuhan BBM

dalam negeri di tengah produksi minyak nasional

yang terus menurun dan tingginya harga minyak

dunia.

Di sisi lain, terjadi penurunan defisit neraca

jasa yang berasal dari peningkatan surplus jasa

perjalanan, dan penurunan defisit neraca pendapatan

akibat pembayaran pendapatan investasi kepada

investor asing yang lebih rendah.

Grafik1

Transaksi Berjalan

1. Neraca Perdagangan Barang

Surplus neraca perdagangan barang pada Tw. I-

2012 turun menjadi USD3,5 miliar dari sebelumnya

USD6,4 miliar. Berkurangnya surplus neraca

perdagangan barang tersebut akibat surplus neraca

perdagangan nonmigas yang lebih kecil dan defisit

neraca perdagangan migas yang membesar.

Surplus neraca perdagangan nonmigas pada

triwulan laporan menyusut karena penurunan ekspor

yang lebih dalam dibanding penurunan impor.

Ekspor nonmigas pada triwulan laporan turun 6,6%

(q.t.q) akibat permintaan eksternal yang belum pulih

dan turunnya harga komoditas nonmigas, sementara

impor nonmigas (f.o.b) hanya turun 2,1% (q.t.q).

-10.000-8.000-6.000-4.000-2.000

02.0004.0006.0008.000

10.00012.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USD

Nrc. Perdagangan Jasa Pendapatan Trf. Berjalan Transaksi Berjalan

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

TRANSAKSI BERJALAN

Page 12: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

6

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun

sebelumnya, impor nonmigas (f.o.b) tumbuh 19,1%

(y.o.y) sejalan dengan permintaan domestik yang

tetap tinggi, jauh lebih cepat dibanding ekspor

nonmigas yang hanya tumbuh sebesar 3,6% (y.o.y).

Grafik 2

Neraca Perdagangan Nonmigas

Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas

meningkat dari USD93 juta pada Tw. IV-2011 menjadi

USD1,0 miliar terutama akibat melebarnya defisit

neraca perdagangan minyak menjadi sebesar USD5,4

miliar. Bertambahnya defisit neraca perdagangan

minyak tersebut dipicu oleh peningkatan impor

minyak untuk memenuhi kebutuhan BBM domestik di

saat ekspor minyak berkurang seiring menurunnya

produksi minyak nasional. Sementara, surplus neraca

perdagangan gas sedikit meningkat terutama karena

pengaruh harga gas yang lebih tinggi.

Grafik 3

Neraca Perdagangan Migas

Kinerja neraca perdagangan barang juga dapat

dilihat berdasarkan pengelompokan lima jenis barang

berikut: (1) barang dagangan umum, (2) barang

untuk diolah, (3) barang yang diperbaiki, (4) barang

yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut,

dan (5) emas nonmoneter. Surplus neraca

perdagangan barang terutama disumbang oleh

kelompok barang dagangan umum yang mencatat

surplus sebesar USD2,7 miliar pada triwulan laporan,

lebih rendah dibanding periode sebelumnya sebesar

USD5,2 miliar. Sementara itu, kelompok barang yang

diperbaiki mencatat defisit di triwulan laporan sebesar

USD252 juta.

Tabel 2 Neraca Perdagangan Barang

menurut Pengelompokan BPM5

1.1. Ekspor Barang

Ekspor barang turun 4,8% (q.t.q) dari USD50,6

miliar di Tw. IV-2011 menjadi USD48,2 miliar di Tw. I-

2012. Berkurangnya ekspor barang Indonesia

disebabkan oleh penurunan ekspor produk sektor

pertanian, pertambangan dan manufaktur, masing-

masing sebesar -9,4%, -5,4% dan -4,6%. Ekspor

kelompok manufaktur mendominasi keseluruhan

ekspor dengan pangsa 62%, diikuti oleh ekspor

sektor pertambangan sebesar 34%.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama

pada tahun sebelumnya, ekspor barang mengalami

pertumbuhan sebesar 5,1% (y.o.y). Meskipun masih

tumbuh positif, tingkat pertumbuhan tersebut lebih

rendah dari pertumbuhan tahunan pada triwulan

sebelumnya (10,5%). Hal ini dipengaruhi oleh

perlambatan pertumbuhan ekspor produk

manufaktur dan pertambangan serta penurunan

ekspor produk pertanian.

1.000

3.000

5.000

7.000

9.000

11.000

13.000

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

juta USDjuta USD

Ekspor Impor Nrc. Perdagangan Nonmigas (RHS)*    Angka Sementara** Angka sangat sementara

-1.600

-1.200

-800

-400

0

400

800

1.200

1.600

-6.000-4.000-2.000

02.0004.0006.0008.000

10.00012.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USDJuta USD

Ekspor Impor Nrc. Perdagangan migas (RHS)*   Angka Sementara** Angka sangat sementara

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I**

Barang Dagangan Umum 7.943 8.231 8.793 5.208 30.174 2.731

Barang untuk Diolah 602 76 26 377 1.081 91Barang yang Diperbaiki -34 -28 -30 -31 -124 -252Barang yg diperoleh di pelabuhan 257 339 316 262 1.174 418

Emas Nonmoneter 227 471 320 617 1.635 493

Nrc. Perdagangan Brg. 8.994 9.089 9.425 6.433 33.940 3.480* Angka sementara** Angka sangat sementara

2012

Nrc. Perdagangan (juta USD)

2011*Rincian

Page 13: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

7

Tabel 3 Pertumbuhan Ekspor Barang Per Sektor

Permintaan eksternal yang masih melambat

akibat ketidakpastian perekonomian global

mempengaruhi kinerja ekspor barang baik secara

triwulanan maupun tahunan. Dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, ekspor ke China, Amerika

Serikat, Taiwan, Uni Eropa, dan India menurun.

Sementara ekspor tujuan Thailand, Malaysia, Korea

Selatan, Singapura, dan Jepang masih tumbuh positif.

Secara tahunan, pertumbuhan ekspor melambat,

antara lain karena turunnya ekspor ke Amerika

Serikat, Thailand, Uni Eropa, Singapura, dan Malaysia.

Sedangkan ekspor ke Jepang relatif stagnan.

Tabel 4 Perkembangan Ekspor Barang menurut Negara Tujuan Utama

Mayoritas ekspor beberapa komoditas utama

nonmigas pada periode laporan mengalami

pertumbuhan negatif (q.t.q) antara lain batubara,

minyak sawit, peralatan listrik, produk karet,

makanan olahan, dan bahan kimia. Sementara

itu, ekspor TPT dan produk logam masih

mengalami peningkatan.

Tabel 5 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama

2012 2012 2012

Tw. I** Tw.IV* Tw. I** Tw.IV* Tw. I**

Produk Pertanian 2,6 2,6 13,6 -9,4 -2,1 -1,8Produk Manufaktur (termasuk migas)

63,1 62,0 -3,0 -4,6 4,3 1,2

Produk Pertambangan (termasuk migas)

33,1 34,0 -4,5 -5,4 24,3 12,5

Barang Lainnya (termasuk minyak)

1,2 1,4 -6,5 14,5 33,9 33,8

Total Ekspor 100,0 100,0 -3,2 -4,8 10,5 5,1a.l. Minyak 9,8 9,7 0,3 -5,3 8,8 -3,5 Gas 9,1 10,6 -13,0 12,9 31,8 29,5* Angka sementara** Angka sangat sementara

Rincian (f.o.b)

Pangsa (%)Pertumbuhan

q.t.q (%)Pertumbuhan

y.o.y (%)

2011*2011 2011

q.t.q y.o.y

Jepang 7.734 16,0 1,9 0,4China 5.249 10,9 -28,3 29,2Uni Eropa (UE) 4.494 9,3 -6,0 -7,2Korea Selatan 3.976 8,2 3,2 9,8Singapura 3.737 7,7 2,5 -4,6Amerika Serikat 3.733 7,7 -11,1 -11,2India 3.068 6,4 -1,9 15,7Malaysia 2.942 6,1 12,2 -0,7Thailand 1.668 3,5 57,9 -9,9Taiwan 1.565 3,2 -9,9 17,1Lainnya 10.058 20,9 -6,0 15,0Total 48.223 100,0 -4,8 5,1** Angka sangat sementara

Negara

Tw. I-2012**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

Tw. I Tw. IV* Tw. I** Tw. IV* Tw. I** Tw. IV* Tw. I** Tw. IV* Tw. I** Tw. IV* Tw. I** Tw. IV* Tw. I**

1. Batubara 16,5 17,7 10,0 -14,0 14,1 -13,0 -3,6 -1,1 58,5 25,4 29,9 23,6 22,1 1,52. Minyak Sawit 10,6 12,1 14,4 -3,9 20,9 -4,6 -5,4 0,8 -4,7 59,5 -6,3 84,4 1,7 -13,53. Tekstil & Produk Tekstil 8,2 8,3 -6,9 0,8 -6,3 1,2 -0,7 -0,4 4,6 -5,2 0,5 -3,9 4,1 -1,44. Peralatan Listrik 7,1 7,2 -6,2 -4,0 -9,4 -5,1 3,5 1,1 -1,5 1,3 -12,9 -5,0 13,0 6,65. Produk Karet 8,7 6,8 -15,0 -15,2 -10,8 -14,7 -4,7 -0,5 13,7 -27,3 8,8 -20,2 4,5 -8,96. Produk Logam 7,3 6,6 -22,6 6,0 -17,2 2,7 -6,6 3,1 -20,0 -19,2 -18,9 -12,4 -1,3 -7,77. Makanan Olahan 2,9 3,3 19,6 -10,2 20,7 -10,6 -0,9 0,4 36,7 24,4 28,6 21,7 6,3 2,38. Kertas 2,6 2,6 -8,4 1,1 -5,8 -0,9 -2,7 2,0 -13,7 0,9 -13,3 -8,5 12,1 10,39. Bahan Kimia 2,9 2,3 -14,4 -16,4 -13,6 -15,3 -0,9 -1,4 9,5 -19,7 -7,9 -17,3 5,5 -2,810. Kayu Olahan 2,0 2,2 12,2 -6,2 16,9 -5,5 -4,0 -0,7 22,0 18,2 9,4 10,7 11,5 6,8*) Angka sementara**) Angka sangat sementara

Pertumbuhan y.o.y (%)

20112011**

2011 2011

Pangsa (%)Nominal Riil Harga

Rincian

Pertumbuhan q.t.q (%)

2011 2011 2011Nominal Riil Harga

Page 14: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

8

Batubara

Ekspor batubara pada Tw. I-2012 tercatat

sebesar USD6,8 miliar, turun 14,0% (q.t.q) dari

periode sebelumnya. Penurunan nilai ekspor

batubara pada periode laporan terutama disebabkan

oleh berkurangnya volume ekspor sebesar 13,0%,

yang terjadi di hampir semua negara utama

tujuan ekspor. Hanya ekspor batubara ke India

yang masih tumbuh sebesar 9,5% (q.t.q) terkait

dengan pemenuhan kebutuhan energi dalam

negeri.

Penurunan ekspor batubara terbesar terjadi

pada ekspor tujuan China (-38,3%; q.t.q)

seiring dengan perlambatan ekonomi yang

dialami China pada triwulan I 2012. Pertumbuhan

ekonomi tahunan China pada Tw. I-2012 mencapai

8,0%, lebih rendah dari periode sebelumnya.

Penurunan ekspor batubara juga terjadi ke mitra

dagang utama lainnya, seperti Jepang (-2,2%; q.t.q),

Korea Selatan (-7,7%; q.t.q), dan Taiwan (-12,6%;

q.t.q).

Tabel 6 Ekspor Batubara menurut Negara Tujuan Utama

Dari sisi harga, harga batubara internasional

pada Tw. I-2012 masih dalam tren penurunan dari

triwulan sebelumnya sebesar USD114,15/Mton

menjadi USD112,04/Mton. Penurunan harga tersebut

disebabkan oleh melemahnya permintaan global dan

tingginya suplai dari negara-negara utama

pengekspor batubara.

Grafik 4

Perkembangan Harga dan Pertumbuhan Nilai Ekspor Batubara

Secara tahunan, ekspor batubara masih

mencatatkan pertumbuhan positif (25,4%), meski

jauh lebih rendah dibandingkan capaian pada

triwulan sebelumnya (58,5%).

Minyak Sawit

Ekspor minyak sawit pada Tw. I-2012 tercatat

sebesar USD4,7 miliar atau turun 3,9% (q.t.q)

dibanding triwulan sebelumnya. Turunnya ekspor

minyak sawit disebabkan oleh lebih rendahnya

volume ekspor (4,6%), khususnya ekspor minyak

sawit ke tiga mitra dagang utama (pangsa 51%),

yaitu China (-27,4%; q.t.q), India (-9,4%; q.t.q), dan

Uni Eropa (-8,3%; q.t.q). Hal ini terkait dengan

menurunnya permintaan eksternal dari negara di

kawasan Eropa dan Amerika Serikat terhadap produk

China dan India. Sedangkan penurunan ekspor

minyak sawit ke Uni Eropa, selain disebabkan oleh

pelemahan ekonomi negara tersebut, juga

dipengaruhi oleh isu lingkungan hidup yang

menyatakan minyak sawit Indonesia tidak memenuhi

syarat untuk mereduksi efek rumah kaca bila

digunakan sebagai biodiesel.

Penurunan ekspor minyak sawit yang lebih

dalam tertahan oleh pertumbuhan ekspor ke mitra

tujuan Singapura dan Malaysia yang mencatatkan

pertumbuhan triwulanan masing-masing sebesar

89,4% dan 31,4%.

q.t.q y.o.y

China 1.728 25,5 -38,3 108,2India 1.204 17,8 9,5 10,9Jepang 997 14,7 -2,2 0,7Korea Selatan 735 10,8 -7,7 24,2Taiwan 655 9,7 -12,6 36,8Lainnya 1.463 21,6 3,0 2,3Total 6.782 100,0 -14,0 25,4** Angka sangat sementara

Negara Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Tw. I-2012**

Pertumbuhan (%)

0

10

20

30

40

50

60

70

0

20

40

60

80

100

120

140

Tw.I Tw.II Tw.IIITw.IV Tw.I Tw.II Tw.IIITw.IV Tw.I Tw.II Tw.IIITw.IV Tw.I

2009 2010 2011 2012

Harga Pertumbuhan Ekspor (RHS)

Sumber : Bank Dunia

USD/MTon y.o.y (%)

Page 15: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

9

Tabel 7 Ekspor Minyak Sawit menurut Negara Tujuan Utama

Harga minyak sawit pada triwulan laporan

sedikit meningkat (0,8%; q.t.q) dari USD1.025/MTon

pada Tw. IV-2011 menjadi USD1.107/MTon pada Tw.

I-2012. Kenaikan harga minyak sawit dunia ini

disebabkan oleh ketatnya suplai di Asia Timur dan

penurunan stok minyak sawit Malaysia yang

merupakan produsen terbesar kedua setelah

Indonesia.

Grafik 5 Perkembangan Harga dan

Pertumbuhan Nilai Ekspor Minyak Sawit

Jika dibandingkan dengan periode yang sama

tahun sebelumnya, ekspor minyak sawit mengalami

pertumbuhan sebesar 59,5% (y.o.y), setelah pada Tw.

IV-2011 turun 4,7% (y.o.y). Pertumbuhan ini lebih

disebabkan oleh peningkatan volume ekspor.

Peralatan Listrik

Ekspor peralatan listrik pada periode laporan

mengalami penurunan 4,0% dari periode sebelumnya

menjadi sebesar USD2,8 miliar. Penurunan nilai

ekspor alat listrik tersebut disebabkan oleh penurunan

volume ekspor sebesar 5,1%.

Penurunan nilai ekspor terjadi pada negara

tujuan Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Hong Kong.

Sedangkan ekspor tujuan Singapura dan Jepang

masih mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Tabel 8 Ekspor Peralatan Listrik

menurut Negara Tujuan Utama

Meskipun secara triwulanan mengalami

penurunan, secara tahunan ekspor peralatan listrik

tersebut masih mampu tumbuh sebesar 1,3%

ditopang oleh kenaikan harga ekspor, sementara

volume ekspor menurun.

Produk Karet

Nilai ekspor produk karet Tw. I-2012 mengalami

penurunan 15,2% (q.t.q) dari USD3,1 miliar pada

triwulan sebelumnya menjadi USD2,6 miliar.

Penurunan ini disebabkan oleh turunnya volume

maupun harga ekspor.

Volume ekspor karet Tw. I-2012 turun sebesar

14,7% (q.t.q) karena menurunnya tingkat produksi

karet dalam negeri akibat curah hujan yang tinggi.

Penurunan ekspor produk karet terjadi pada

seluruh negara tujuan utama, yaitu Amerika Serikat (-

17,3%; q.t.q), Jepang (-16,2%; q.t.q), Uni Eropa (-

19,6%; q.t.q), China (-18,1%; q.t.q), dan Korea

Selatan (-12,6%; q.t.q). Penurunan permintaan karet

dari negara-negara tersebut disebabkan oleh masih

lemahnya industri otomotif akibat pelemahan

ekonomi global.

q.t.q y.o.y

India 1.223 26,2 -9,4 70,6Uni Eropa 607 13,0 -8,3 66,7China 566 12,2 -27,4 137,6Malaysia 559 12,0 31,4 11,5Singapura 221 4,7 89,4 5,3Lainnya 1.483 31,8 -2,0 66,6Total 4.659 100,0 -3,9 59,5** Angka sangat sementara

Negara Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Tw. I-2012**

‐60‐40‐20020406080100120140

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Tw.I Tw.IITw.IIITw.IVTw.I Tw.IITw.IIITw.IVTw.I Tw.IITw.IIITw.IVTw.I

2009 2010 2011 2012

Harga Pertumbuhan Ekspor (RHS)

Sumber : Bank Dunia

USD/MTon y.o.y (%)

q.t.q y.o.y

Singapura 636 22,8 5,9 -1,7Uni Eropa 373 13,4 -12,4 11,0Jepang 356 12,8 2,6 14,8Amerika Serikat 279 10,0 -7,6 -24,1Hongkong 184 6,6 -30,4 19,8Lainnya 956 34,3 -0,5 2,4Total 2.785 100,0 -4,0 1,3** Angka sangat sementara

Tw. I-2012**

Negara Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 16: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

10

Tabel 9 Ekspor Produk Karet menurut Negara Tujuan Utama

Harga karet dunia Tw. I-2012 hanya naik 0,6%,

yaitu dari USD358,3 sen/kg menjadi USD360,6

sen/kg. Kenaikan ini disebabkan oleh permintaan

karet dari China untuk industri ban China dan

memenuhi persediaan.

Grafik 6

Perkembangan Harga dan Pertumbuhan Nilai Ekspor Karet

Sejalan dengan pertumbuhan triwulanan, ekspor

karet secara tahunan juga mengalami penurunan

sebesar 27,3% (y.o.y). Tren penurunan pertumbuhan

ekspor karet terjadi sejak Tw. I-2011. Penurunan

ekspor karet secara tahunan terjadi pada seluruh

negara utama tujuan ekspor, kecuali Korea Selatan.

Makanan Olahan

Nilai ekspor produk makanan olahan Tw. I-2012

mengalami penurunan 10,2% (q.t.q) dari USD1,4

miliar pada triwulan sebelumnya menjadi USD1,3

miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan

volume ekspor.

Penurunan nilai ekspor terjadi pada negara

tujuan Amerika Serikat (-7,0%; q.t.q), Uni Eropa

(-8,6%; q.t.q), dan Philipina (-31,5%; q.t.q).

Penurunan ekspor makanan olahan ke Amerika

Serikat tejadi pada komoditas ikan olahan

(-7,9%; q.t.q) dan coklat olahan (-9,2%; q.t.q).

Penurunan ekspor makanan olahan ke negara

Uni Eropa terjadi pada komoditas buah/sayuran

olahan (-21,2; q.t.q), coklat olahan (-9,0; q.t.q), dan

daging ternak (-29,5; q.t.q). Sedangkan penurunan

ekspor makanan olahan ke Philipina terjadi

pada komoditas coklat olahan yang turun 6,4%

(q.t.q).

Tabel 10 Ekspor Makanan Olahan

menurut Negara Tujuan Utama

Meskipun secara triwulanan mengalami

penurunan, secara tahunan ekspor makanan olahan

mengalami pertumbuhan sebesar 24,4% ditopang

oleh kenaikan harga maupun volume ekspor.

Bahan Kimia

Ekspor bahan kimia pada periode laporan

mengalami penurunan dari periode sebelumnya

sebesar 16,4% dengan nilai sebesar USD0,9 miliar.

Penurunan nilai ekspor bahan kimia tersebut

disebabkan oleh penurunan volume ekspor sebesar

15,3% dan penurunan harga sebesar 1,4%

dibandingkan triwulan sebelumnya.

q.t.q y.o.y

Amerika Serikat 648 25,0 -17,3 -27,2Jepang 436 16,8 -16,2 -15,8Uni Eropa 395 15,2 -19,6 -38,8China 332 12,8 -18,1 -30,6Korea Selatan 114 4,4 -12,6 6,6Lainnya 669 25,8 -8,0 -27,9Total 2.594 100,0 -15,2 -27,3** Angka sangat sementara

Tw. I-2012**

Negara Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

‐60‐40‐20020406080100120140

0

100

200

300

400

500

600

700

Tw.I Tw.IITw.IIITw.IVTw.I Tw.IITw.IIITw.IVTw.I Tw.IITw.IIITw.IVTw.I

2009 2010 2011 2012

Harga Pertumbuhan Ekspor (RHS)

Sumber : Bank Dunia

y.o.y (%)c/kg

Pangsa

(%) q.t.q y.o.y

Amerika Serikat 197 15,5 -7,0 19,9Malaysia 144 11,3 15,0 35,1Uni Eropa 139 10,9 -8,6 -6,5Singapura 96 7,5 16,5 27,2Philipina 91 7,2 -31,5 45,0Lainnya 603 47,5 -15,1 30,2Total 1.269 100,0 -10,2 24,4** Angka sangat sementara

NegaraTw. I-2012**

Pertumbuhan (%)Nilai (Juta USD)

Page 17: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

11

Penurunan nilai ekspor terjadi pada negara

tujuan China dan Jepang. Sedangkan ekspor tujuan

Korea Selatan, Uni Eropa, dan Thailand masih

mencatatkan pertumbuhan yang tinggi.

Penurunan ekspor ke negara tujuan China

disebabkan oleh berkurangnya ekspor bahan kimia

anorganik sebesar 67,9% (q.t.q) dan bahan kimia

organik 55,4% (q.t.q). Sedangkan penurunan ekspor

ke Jepang disebabkan oleh turunnya ekspor bahan

kimia anorganik sebesar 54,1% (q.t.q).

Tabel 11 Ekspor Bahan Kimia menurut Negara Tujuan Utama

Sejalan dengan pertumbuhan triwulanan, secara

tahunan ekspor bahan kimia juga mengalami

penurunan sebesar 19,7%. Penurunan ekspor

tersebut disebabkan oleh penurunan volume ekspor

sebesar 17,3% (y.o.y) dan penurunan harga sebesar

2,8% (y.o.y). Penurunan ekspor secara tahunan

terjadi pada negara tujuan China sebesar 49,3%

(y.o.y).

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

pada Tw. I-2012 meningkat 0,8% dari triwulan

sebelumnya sehingga mencapai USD3,2 miliar.

Naiknya ekspor TPT ditopang oleh peningkatan

volume ekspor sebesar 1,2% (q.t.q), sedangkan

harga mengalami penurunan sebesar 0,4%

(q.t.q).

Ekspor TPT pada periode laporan terutama

ditujukan ke Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang,

Korea Selatan, dan China. Pertumbuhan ekspor pada

periode laporan ditopang oleh permintaan ekspor TPT

Amerika Serikat (6,3%; q.t.q), Korea Selatan (32,3%;

q.t.q), dan China (0,2%; q.t.q). Namun

pertumbuhan ekspor tersebut terhambat oleh

penurunan ekspor yang terjadi pada negara tujuan

Uni Eropa (-8,5%; q.t.q) dan Jepang (-1,0%; q.t.q).

Penurunan ekspor TPT ke Uni Eropa ditengarai

terkait dengan perekonomian di kawasan tersebut

yang belum pulih.

Secara tahunan, ekspor TPT pada Tw. I-2012

mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,2% yang

disebabkan oleh penurunan volume ekspor ke negara

tujuan Amerika Serikat (-9,7%; y.o.y), Uni Eropa (-

12,0%; y.o.y), dan Korea Selatan (-18,0%; y.o.y).

Tabel 12 Ekspor Produk TPT menurut Negara Tujuan Utama

Produk Logam

Ekspor produk logam di Tw. I-2012 tumbuh

6,0% dari periode sebelumnya menjadi USD2,5 miliar.

Peningkatan ekspor produk logam disebabkan baik

oleh kenaikan harga (3,1%; q.t.q) maupun volume

ekspor (2,7%; q.t.q).

Produk dari logam tidak mulia di antaranya

adalah besi, tembaga, nikel, dan timah (sudah diolah).

Seluruh produk logam mengalami kenaikan, kecuali

nikel yang turun sebesar 32,8% (q.t.q). Penurunan

ekspor nikel disebabkan oleh turunnya permintaan

ekspor dari negara Jepang yang merupakan negara

tujuan utama ekspor nikel Indonesia.

Pertumbuhan ekspor produk logam tercermin

pada pertumbuhan ekspor ke beberapa negara tujuan

utama, kecuali ke Jepang yang mengalami penurunan

sebesar 5,8% (q.t.q).

Pangsa

(%) q.t.q y.o.y

China 161 18,5 -55,8 -49,3Korea Selatan 140 16,1 124,8 19,0Uni Eropa 121 13,9 38,3 12,3Thailand 109 12,5 70,4 63,6Jepang 69 8,0 -8,6 17,3Lainnya 271 31,1 -30,3 -34,8Total 871 100,0 -16,4 -19,7** Angka sangat sementara

NegaraTw. I-2012**

Pertumbuhan (%)Nilai (Juta USD)

q.t.q y.o.y

Amerika Serikat 1.106 34,7 6,3 -9,7Uni Eropa 521 16,4 -8,5 -12,0Jepang 265 8,3 -1,0 19,4Korea Selatan 141 4,4 32,3 -18,0China 94 3,0 0,2 1,0Lainnya 1.060 33,2 -2,1 0,1Total 3.188 100,0 0,8 -5,2** Angka sangat sementara

Tw. I-2012**

Negara Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 18: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

12

Tabel 13 Ekspor Produk Logam

menurut Negara Tujuan Utama

Kenaikan harga logam terjadi pada tembaga

(10,7%; q.t.q) setelah menyentuh harga terendah

pada Tw. IV-2011, nikel (6,8%; q.t.q), dan timah

(9,9%; q.t.q). Kenaikan harga logam tersebut

disebabkan oleh turunnya persediaan dunia akibat

cuaca buruk selama Tw. I-2012 dan kekhawatiran

akan lemahnya permintaan dunia terhadap tembaga.

Meskipun secara triwulanan tumbuh positif,

namun secara tahunan nilai ekspor produk logam

turun sebesar 19,2% jika dibandingkan pada periode

yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi

pada seluruh negara tujuan utama ekspor kecuali

Amerika Serikat yang masih mengalami pertumbuhan

sebesar 2,5% (y.o.y).

Ekspor Minyak

Nilai ekspor minyak di Tw. I-2012 turun 5,3%

(q.t.q) menjadi sebesar USD4,7 miliar dari sebelumnya

USD4,9 miliar di Tw. IV-2011. Penurunan ekspor

minyak disebabkan oleh turunnya ekspor minyak

mentah sebesar 12,6% (q.t.q) menjadi USD3,2 miliar

di Tw. I-2012 akibat berkurangnya volume ekspor

sebesar 21,1% (q.t.q). Sementara, harga ekspor

minyak mentah mengalami kenaikan sebesar 10,6%

(q.t.q).

Di sisi lain, ekspor produk kilang tumbuh

sebesar 16,3% (q.t.q) ditopang oleh kenaikan volume

ekspor sebesar 11,7% (q.t.q) maupun kenaikan harga

ekspor produk kilang sebesar 8,3% (q.t.q).

Ekspor minyak mentah Indonesia antara lain

ditujukan ke Jepang, Amerika Serikat, Singapura,

Australia, dan Korea Selatan dengan jenis minyak

mentah Duri, SLC, dan Badak IV. Penurunan ekspor

minyak mentah terjadi pada ekspor tujuan Singapura,

Australia, dan Korea Selatan.

Tabel 14 Perkembangan Ekspor Minyak

Penurunan produksi dan lifting minyak nasional

di Tw. I-2012 dibanding triwulan sebelumnya menjadi

salah satu penyebab lebih kecilnya nilai ekspor

minyak. Produksi minyak nasional pada Tw. I-2012

sebesar 865 ribu barel/hari, menurun dari triwulan

sebelumnya (893 ribu barel/hari), atau turun sebesar

3,1% (q.t.q). Sedangkan lifting minyak turun menjadi

846 ribu barel/hari dari sebelumnya 922 ribu

barel/hari, atau turun sebesar 8,2% (q.t.q). Hal ini

disebabkan oleh belum maksimalnya kemampuan

produksi KKKS karena berbagai masalah yang

dihadapi, antara lain masalah korosi pada peralatan

yang digunakan, belum maksimalnya kontribusi

lapangan-lapangan yang menjadi andalan

perusahaan, sementara sumur-sumur tua mengalami

natural declining. Dari sisi harga, rata-rata triwulanan

harga minyak OPEC, Brent, dan WTI bergerak naik

masing-masing dari USD107,9/barel, USD109,3/barel,

dan USD94,0/barel pada Tw. IV-2011 menjadi

USD117,4/barel, USD118,6/barel, dan USD108,9/

barel pada Tw. I-2012. Harga minyak OPEC

mengalami kenaikan sebesar 8,8% (q.t.q), Brent naik

8,5% (q.t.q), dan WTI naik 9,4% (q.t.q).

Tren kenaikan harga minyak selama Tw. I-2012

dibayangi oleh permasalahan geopolitik dan

kekhawatiran akan kekurangan suplai minyak setelah

penghentian ekspor minyak Iran ke Eropa akibat

q.t.q y.o.y

Jepang 672 26,6 -5,8 -21,2Singapura 469 18,5 15,0 -18,9Malaysia 254 10,0 9,6 -16,2Amerika Serikat 146 5,8 4,5 2,5Thailand 146 5,8 41,3 -42,6Lainnya 841 33,3 6,6 -15,7Total 2.527 100,0 6,0 -19,2** Angka sangat sementara

Tw. I-2012**

Negara Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Ekspor 4.947 46,5 4.683 40,7Minyak Mentah 3.699 34,0 108,58 3.232 26,9 120,04Produk Kilang 1.248 12,4 105,04 1.451 13,9 113,71

Sumber: BPMigas dan PT Pertamina (diolah)

* Angka sementara** Angka sangat sementara

Tw. I**Nilai

(juta USD)Volume (mbbl)

Harga 1)

($/barel)

2011 2012Tw. IV*

Nilai (juta USD)

Volume (mbbl)

Harga 1)

($/barel)

Rincian

Page 19: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

13

sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Iran.

Di sisi penawaran, negara yang tergabung dalam

OPEC maupun negara produsen minyak non-OPEC

telah meningkatkan produksi minyaknya selama Tw. I-

2012 pada level yang tinggi. Sementara dari sisi

permintaan, perkiraan pelemahan permintaan di

tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global

terefleksi dari revisi yang dilakukan OPEC terhadap

pertumbuhan permintaan minyak dunia dari 1,3 juta

barel/hari menjadi hanya 900 ribu barel/hari. Kenaikan

produksi dan pelemahan permintaan ini diperkirakan

sedikit meredam laju kenaikan harga.

Grafik 7 Perkembangan Harga Minyak Dunia

Ekspor Gas

Nilai ekspor gas Tw. I-2012 tumbuh 12,9%

(q.t.q) dari USD4,5 miliar menjadi USD5,1 miliar.

Pertumbuhan ekspor gas didukung oleh kenaikan

ekspor LNG dan natural gas yang masing-masing

tumbuh 16,2% (q.t.q) dan 6,7% (q.t.q).

Pertumbuhan ekspor LNG ditopang oleh

kenaikan volume dan harga ekspor. Volume ekspor

LNG naik 5,2% (q.t.q) dari 266 juta MMBTU di Tw.

IV-2011 menjadi 280 juta MMBTU di Tw. I-2012.

Sementara, harga LNG meningkat 10,6% (q.t.q) dari

USD11,9/juta MMBTU di Tw. IV-2011 menjadi

USD13,2/juta MMBTU pada triwulan laporan.

Pertumbuhan ekspor Natural Gas lebih

didukung oleh faktor harga yang naik 7,4% (q.t.q)

dari 14,1/juta MMBTU di Tw. IV-2011 menjadi

15,1/juta MMBTU di Tw. I-2012.

Di sisi lain, adanya kebijakan penggunaan gas

sebagai pengganti BBM menyebabkan produksi LPG

dialihkan untuk pemenuhan konsumsi domestik.

Akibatnya, selain ketiadaan ekspor LPG, permintaan

LPG yang lebih tinggi memicu kenaikan impor gas

selama triwulan laporan.

Negara tujuan utama ekspor gas Indonesia di

antaranya adalah Jepang, Korea Selatan, Singapura,

Taiwan, dan China. Pertumbuhan ekspor terjadi untuk

seluruh negara tujuan utama, kecuali Singapura dan

China.

Tabel 15 Perkembangan Ekspor Gas

Produksi gas di Tw. I-2012 sebesar 27,1 juta

MMBTU/hari, lebih tinggi dari produksi gas Tw. IV-

2011 sebesar 26,5 juta MMBTU/hari. BP Migas

memprioritaskan pasokan gas untuk pemenuhan

kebutuhan domestik dan berencana untuk menaikkan

harga gas domestik agar perbedaan harga domestik

dan harga ekspor tidak terlalu jauh seperti yang

terjadi saat ini. Kenaikan harga gas domestik

diperlukan pula untuk menjaga kesinambungan

investasi di sektor gas.

1.2. Impor Barang

Pada periode laporan, nilai impor barang (c.i.f)

meningkat 0,9% dibanding triwulan sebelumnya

menjadi USD47,4 miliar. Impor nonmigas turun 2,5%

q.t.q), sedangkan impor minyak dan gas masing-

masing meningkat 11,9% (q.t.q) dan 92,6% (q.t.q).

Kenaikan impor gas yang signifikan disebabkan oleh

meningkatnya kebutuhan domestik terkait kebijakan

gas sebagai pengganti BBM.

30 40 50 60 70 80 90

100 110 120 130 140

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2010 2011 2012

USD/barel

SLCHarga Ekspor IndonesiaWTIOPEC

Sumber: OPEC, Ditjen Migas

Ekspor 4.533 5.120 - LNG 3.173 266 11,90 3.686 280 13,16 - LPG 16 17 19,00 0 0 21,01 - Natural Gas 1.343 95 14,08 1.434 95 15,12 * Angka sementara** Angka sangat sementara1) Untuk LNG dan Natural Gas satuan juta mmbtu, LPG satuan ribu Metric Ton2) Untuk LNG dan Natural Gas satuan USD/juta mmbtu, LPG satuan USD/ribu Metric Ton

Sumber: BPMigas

Vol1) Harga2)

Tw. IV*Nilai

(juta USD) Vol1) Harga2)

Rincian

2011 2012Tw. I**

Nilai (juta USD)

Page 20: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

14

Berdasarkan kategori ekonomi secara luas (BEC),

kenaikan impor terutama terjadi pada kelompok

barang konsumsi dan bahan baku/barang penolong

dengan pertumbuhan triwulanan masing-masing

sebesar 14,2% dan 0,6% (q.t.q). Sementara itu,

impor kelompok barang modal tumbuh negatif 7,7%

(q.t.q).

Secara tahunan, pada Tw. I-2012 impor barang

mencatat pertumbuhan yang tinggi, yaitu 21,3%.

Pertumbuhan impor terjadi baik pada kelompok

barang modal (35,4%), barang konsumsi (18,6%),

bahan baku/barang penolong (17,4%). Hal ini sejalan

dengan perekonomian domestik yang secara riil

tumbuh kuat mencapai 6,3%, ditopang oleh

konsumsi rumah tangga dan investasi riil yang

tumbuh masing-masing sebesar 4,9% dan 9,9%.

Tabel 16 Impor (c.i.f) menurut Kelompok Barang

Impor Nonmigas

Impor nonmigas selama triwulan I-2012

mencapai USD35,9 miliar (c.i.f), turun 2,5% (q.t.q)

dibandingkan triwulan sebelumnya akibat faktor

musiman. Namun secara tahunan, impor nonmigas

masih mencatat kenaikan yang cukup tinggi (19,2%;

y.o.y) seiring masih tingginya permintaan domestik,

terutama untuk investasi. Pertumbuhan tertinggi

terjadi pada impor kelompok barang modal dan

diikuti impor kelompok bahan baku.

Impor komoditas nonmigas Indonesia sebagian

besar berasal dari China (19,6%), Jepang (15,7%),

Uni Eropa (8,6%), Thailand (7,6%), serta Singapura

(7,2%).

Tabel 17 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

Tabel 18 Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas (c.i.f) menurut Kategori Ekonomi

2012 2012 2012Tw. I** Tw.IV* Tw.I** Tw.IV* Tw.I**

Barang Konsumsi (Termasuk migas)

13,1 14 -7,1 14,2 23,1 18,6

Bhn baku/brg. Penolong (Termasuk migas)

68,0 66 2,2 0,6 17,9 17,4

Barang Modal 18,3 19 13,7 -7,7 33,7 35,4Barang Lainnya (termasuk minyak)

0,5 1,0 7,7 71,2 1,3 151

Total Impor 100,0 100 3,1 0,9 21,4 21,3a.l Minyak 21,9 22,4 -2,9 11,9 19,3 21,1 Gas 1,0 1,6 -32,4 92,6 -18,9 93,4* Angka sementara** Angka sangat sementara

2011*2011 2011

Rincian

Pertumbuhan q.t.q (%)

Pertumbuhan y.o.y (%)

Pangsa (%) q.t.q y.o.y

China 7.039 19,6 2,5 33,3Jepang 5.644 15,7 1,7 27,6Uni Eropa 3.072 8,6 -10,4 17,4Thailand 2.731 7,6 15,6 5,7Singapura 2.601 7,2 -0,6 5,3Lainnya 14.832 41,3 -7,3 16,3Total 35.920 100,0 -2,5 19,2** Angka sangat sementara

Negara

Tw. I-2012**

Nilai (Juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan

Tw.IV'11* Tw.I'12** Tw.IV'11* Tw.I'12**Bahan Pasokan (Olahan) Untuk Industri 39.1 40.0 4.2 2.9 23.5 19.4Barang Modal Kecuali Alat Angkutan 17.4 17.8 12.3 -7.3 21.0 23.9Suku Cadang & Perlengkapan Untuk Barang Modal 12.4 11.8 3.4 -6.4 13.7 12.7Alat Angkutan Untuk Industri 5.9 7.0 22.8 -12.8 80.9 76.4Suku Cadang & Perlengkapan Alat Angkutan 5.3 5.8 2.0 7.0 4.6 26.4Bahan Pasokan (Bhn Baku) Untuk Industri 5.0 3.8 -2.8 -15.5 24.1 -3.8Makanan & Minuman (Olahan) utk Rmh Tangga 2.7 2.2 30.4 -22.1 39.7 -25.0Makanan & Minuman (Bhn Baku) utk Industri 3.0 2.4 -6.9 -18.7 10.7 -5.7Makanan & Minuman (Olahan) utk Industri 2.4 2.1 -4.1 -5.1 -0.6 0.8Makanan & Minuman (Bhn Baku) utk Rmh Tangga 1.4 1.4 -35.6 14.3 29.8 23.3*) data sementara**) data sangat sementara

Pangsa (%)q.t.qRincian 2011* 2012**

Pertumbuhan (%)y.o.y

Page 21: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

15

Bahan Pasokan (Olahan) untuk Industri

Impor bahan pasokan (olahan) untuk industri

tetap tercatat sebagai komoditas impor nonmigas

dengan pangsa terbesar (40%). Selama Tw. I-2012,

impor komoditas tersebut mencapai sebesar USD14,2

miliar (c.i.f) atau lebih tinggi 2,9% dibandingkan

triwulan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan

periode yang sama tahun sebelumnya, impor

komoditas bahan pasokan (olahan) untuk industri

meningkat 19,4%. Komoditas utama yang

mendorong kenaikan impor kategori ini adalah

barang-barang manufaktur (besi & baja dan tekstil)

serta barang-barang kimia (bahan kimia organik dan

plastik).

Tabel 19 Impor Bahan Pasokan (Olahan) untuk Industri (c.i.f)

menurut Negara Asal Utama

Impor bahan pasokan (olahan) untuk industri

tersebut terutama berasal dari negara China (pangsa

19,9%), Jepang (11,9%), Korea Selatan (9,8%),

Singapura (7,7%), dan Uni Eropa (6,1%).

Barang Modal (kecuali Alat Angkutan)

Kelompok komoditas impor di urutan kedua

terbesar adalah barang modal selain alat angkut yang

tercatat sebesar USD6,3 miliar (c.i.f) pada Tw I-2012.

Kendati impor komoditas ini turun secara triwulanan

(-7,3%), namun mencatatkan pertumbuhan yang

tinggi secara tahunan (23,9%). Seiring dengan

kegiatan investasi yang kian meningkat, impor

kelompok barang ini terus melaju cukup kencang.

Barang-barang dalam bentuk peralatan

telekomunikasi dan mesin-mesin untuk industri tekstil

serta teknik sipil mengalami pertambahan yang cukup

tinggi.

Negara utama asal impor komoditas ini adalah

China (33,6%), Jepang (18,3%), dan Uni Eropa

(12,2%). Impor asal Singapura dan Korea Selatan

juga termasuk dalam jajaran lima negara terbesar

dengan pangsa masing-masing sebesar 6,1% dan

4,6%. Secara tahunan, impor yang berasal dari mitra

dagang utama masih tumbuh tinggi—Jepang

(38,0%); China (23,7%); Korea Selatan (21,8%), dan

Uni Eropa (11,1%)—namun secara triwulanan impor

kelompok barang yang berasal dari hampir seluruh

negara tujuan utama tersebut tumbuh negatif,

kecuali dari Uni Eropa.

Tabel 20 Impor Barang Modal kecuali Alat Angkutan (c.i.f)

menurut Negara Asal Utama

Suku Cadang & Perlengkapan untuk Barang

Modal

Sejalan dengan impor kelompok barang modal

(kecuali alat angkutan) yang meningkat, impor

kelompok suku cadang & perlengkapan untuk barang

modal pada kurun laporan mengalami pertumbuhan

tahunan yang cukup tinggi sebesar 12,7%, meski

secara triwulanan melambat (-6,4%). Komoditas-

komoditas utama yang diimpor antara lain produk

peralatan listrik, perlengkapan mesin-mesin umum,

mesin-mesin untuk industri khusus, serta suku cadang

peralatan telekomunikasi. Pangsa impor suku cadang

& aksesori untuk barang modal terbesar berasal dari

q.t.q y.o.y

China 2.830 19,9 16,2 43,6Jepang 1.691 11,9 0,4 11,4Korea Selatan 1.387 9,8 7,0 22,4Singapura 1.087 7,7 5,7 2,5Uni Eropa 868 6,1 2,6 14,0Lainnya 6.339 44,6 -2,7 16,3

Total 14.203 100,0 2,9 19,4**) angka sangat sementara

Tw. I-2012**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)Negara

q.t.q y.o.y

China 2.121 33,6 -7,0 23,7Jepang 1.155 18,3 -0,2 38,0Uni Eropa 770 12,2 2,8 11,1Singapura 385 6,1 -11,6 -1,2Korea Selatan 288 4,6 -14,2 21,8Lainnya 1.594 25,3 -14,1 30,1

Total 6.314 100,0 -7,3 23,9**) angka sangat sementara

Pertumbuhan (%)NegaraTw. I-2012**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Page 22: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

16

China (23,6%), Jepang (22,4%), Singapura (13,9%),

dan Uni Eropa (11,8%).

Tabel 21 Impor Suku Cadang & Perlengkapan untuk Barang

Modal (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

Alat Angkutan untuk Industri

Dalam periode laporan, impor alat angkutan

untuk industri secara tahunan naik sangat tinggi

(76,4%), walaupun secara triwulanan menurun

(12,8%). Impor kelompok barang tersebut terbesar

berasal dari Jepang (32,7%), Amerika Serikat

(27,3%), Uni Eropa (10,4%), Singapura (7,4%), serta

China (4,1%).

Komoditas yang menopang akselerasi impor

kelompok barang tersebut adalah impor kendaraan

bermotor khusus industri dan perlengkapan untuk

pesawat terbang & kapal laut atau perahu motor.

Tabel 22 Impor Alat Angkutan untuk Industri (c.i.f)

menurut Negara Asal Utama

Suku Cadang & Perlengkapan Alat Angkutan

Impor nonmigas dalam bentuk komoditas

suku cadang & perlengkapan alat angkutan

dalam Tw. I-2012 mencatat pertumbuhan baik

triwulanan dan tahunan yang positif. Secara

triwulanan, impor komoditas tersebut tumbuh

7,0% dan tahunan tumbuh 26,4% dengan nilai

impor sebesar USD2,1 miliar. Produk-produk yang

banyak diimpor terutama terkait dengan kebutuhan

kendaraan bermotor, kelistrikan, dan mesin-

mesinnya.

Dari lima besar negara asal impor, naiknya impor

komoditas asal Jepang, Thailand, dan Uni Eropa

menjadi penopang utama tingginya laju impor

tersebut.

Tabel 23 Impor Suku Cadang & Perlengkapan Alat Angkutan

(c.i.f) menurut Negara Asal Utama

Impor Minyak

Nilai impor minyak selama Tw. I-2012

mencapai USD10,1 miliar (f.o.b), meningkat 10,1%

dari triwulan sebelumnya akibat kenaikan impor

produk minyak seiring tingginya kebutuhan

BBM dalam negeri dan naiknya harga minyak

dunia.

Di sisi lain, impor minyak mentah untuk

memenuhi kebutuhan kilang yang menopang

ketersediaan BBM domestik, seperti Kilang

Cilacap, Balongan, dan Balikpapan, tercatat

lebih rendah. Impor minyak tersebut berasal

dari kawasan Timur Tengah dengan jenis minyak

ALC (Arab Light Crude), Nile Blend, dan

sisanya berasal dari Brunei, China, dan

Malaysia.

q.t.q y.o.y

China 991 23,6 4,8 40,9Jepang 943 22,4 -6,8 24,7Singapura 584 13,9 -3,4 -1,3Uni Eropa 494 11,8 -20,8 16,7Amerika Serikat 250 5,9 -12,0 -4,3Lainnya 944 22,4 -7,6 -5,2

Total 4.205 100,0 -6,4 12,7**) angka sangat sementara

NegaraTw. I-2012**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

q.t.q y.o.y

Jepang 809 32,7 13,1 61,3Amerika Serikat 675 27,3 14,5 157,5Uni Eropa 257 10,4 -54,1 -3,4Singapura 183 7,4 -25,2 98,1China 103 4,1 -49,3 170,0Lainnya 450 18,2 -15,0 84,6,Total 2.477 100,0 -12,8 76,4**) angka sangat sementara

Tw. I-2012**

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)Negara Nilai (juta USD)

q.t.q y.o.y

Jepang 729 35,3 10,1 32,9Thailand 461 22,3 19,5 7,1China 193 9,3 -7,5 44,8Uni Eropa 181 8,7 18,9 77,8Amerika Serikat 127 6,2 -12,2 45,6Lainnya 376 18,2 -0,3 12,3,Total 2.068 100,0 7,0 26,4**) angka sangat sementara

NegaraTw. I-2012**

Nilai (juta USD)

Pangsa (%)

Pertumbuhan (%)

Page 23: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

17

Tabel 24 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b)

Tabel 25 Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia

2. Neraca Perdagangan Jasa

Pada Tw. I-2012, neraca perdagangan jasa

mencatat defisit USD2,0 miliar, menyusut dibanding

defisit USD3,1 miliar pada triwulan sebelumnya.

Berkurangnya defisit tersebut terutama karena

meningkatnya surplus jasa perjalanan dan

berkurangnya pembayaran jasa transportasi freight

seiring impor nonmigas yang lebih rendah.

Grafik 8

Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa

Sesuai dengan pola musimannya, pada

Tw. I-2012 surplus jasa perjalanan meningkat

menjadi sebesar USD680 juta dibanding surplus

USD208 juta pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan surplus tersebut terutama disebabkan

oleh berkurangnya jumlah kunjungan penduduk

ke luar negeri untuk tujuan personal pada

triwulan laporan. Di sisi lain, pada periode

laporan jumlah pelawat mancanegara ke Indonesia

juga mengalami penurunan meski masih lebih

tinggi dari jumlah kunjungan wisatawan

nusantara.

Jumlah pelawat ke Indonesia (wisatawan

mancanegara/inbound traveler) selama Tw. I-2011

tercatat sebanyak 1,9 juta orang, turun 6,2 persen

dari triwulan sebelumnya (2,0 juta orang). Sementara

secara nominal, arus masuk turis mancanegara

tersebut tercatat sebesar USD2,1 miliar, lebih rendah

dari periode sebelumnya sebesar USD2,2 miliar.

Di sisi lain, jumlah pelawat nusantara yang

berkunjung ke luar negeri (wisatawan

nusantara/outbound traveler) selama periode

yang sama juga berkurang dari 1,9 juta orang

menjadi sebanyak 1,7 juta orang. Penurunan

tersebut diikuti pula dengan berkurangnya

pengeluaran jasa perjalanan dari USD2,0 miliar

menjadi USD1,4 miliar.

Berdasarkan asal negaranya, wisatawan

mancanegara dari Singapura (pangsa 16,0%),

Malaysia (14,6%), Australia (11,3%), dan China

(10,2%) menjadi sumber utama penerimaan jasa

travel Indonesia. Pangsa kunjungan wisatawan

asal China mengalami peningkatan yang cukup

besar. Tujuan favorit wisman ke Indonesia masih

terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali

(pangsa 38%), diikuti Jakarta (26%) dan Batam

(17%). Inbound traveler terbanyak yang berkunjung

ke Bali berasal dari Australia, selanjutnya China,

dan Malaysia. Sementara itu, negara tujuan utama

untuk wisnus adalah kawasan Asia, yaitu Singapura

(pangsa 38%), Malaysia (24%), dan China (8%).

Impor 9.196 80,5 10.127 80,9Minyak Mentah 2.738 25,4 107,8 2.717 23,6 115,3Produk Kilang 6.458 55,1 117,2 7.410 57,3 129,3

Sumber: BPMigas dan PT Pertamina (diolah)1) Nilai/Volume* Angka sementara** Angka sangat sementara

RincianNilai

(juta USD)Volume (mbbl)

Harga 1)

($/barel)

2011 2012Tw. I**Tw. IV*

Nilai (juta USD)

Volume (mbbl)

Harga 1)

($/barel)

Total Tw I Tw.II Tw.IIITw.IV* Total Tw I

Permintaan MinyakAmerika Utara 23,9 23,8 23,4 23,6 23,5 23,6 23,2China 8,9 9,1 9,54 9,4 9,6 9,4 9,4Eropa Barat 14,4 14,2 14,1 14,8 14,4 14,4 13,9Lainnya 39,5 40,4 39,3 40,6 41,5 40,4 41,4

Total Permintaan Minya 86,8 87,5 86,3 88,4 89,0 87,8 87,9

Penyediaan Minyak

OPEC 34,1 29,6 29,2 30,0 30,4 29,8 31,1Non OPEC 52,3 57,9 57,2 57,5 58,2 57,7 58,3

Total Penyediaan Minya 86,4 87,5 86,4 87,4 88,6 87,5 89,4

-0,4 0,0 0,1 -1,0 -0,4 -0,3 1,5

Sumber: Laporan Minyak Bulanan OPEC - Mei 2012

*) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Rincian (dalam mbpd )

Netto Permintaan - Penyediaan

2012**2010 2011

-3500

-3000

-2500

-2000

-1500

-1000

-500

0

500

1000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Transportasi Travel Jasa Lainnya Jasa, net

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

Page 24: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

18

Grafik 9

Perkembangan Jasa Perjalanan

3. Neraca Pendapatan

Defisit neraca pendapatan selama Tw. I-2012

mencapai USD5,3 miliar, turun dari defisit USD6,1

miliar pada periode sebelumnya. Menyusutnya defisit

ini terutama karena penurunan pembayaran

pendapatan ekuitas baik dalam rangka investasi

langsung maupun investasi portofolio, serta

berkurangnya pembayaran bunga pinjaman luar

negeri pemerintah maupun korporasi sesuai dengan

pola musimannya. Di sisi lain, pembayaran bunga

surat utang domestik mengalami peningkatan pada

triwulan laporan.

Grafik 10

Perkembangan Neraca Pendapatan

4. Neraca Transfer Berjalan

Neraca transfer berjalan pada Tw. I-2012

mencatat surplus sebesar USD1,0 miliar, turun

dibanding surplus USD1,2 miliar pada triwulan

sebelumnya. Surplus yang lebih rendah tersebut

terutama dijelaskan oleh penerimaan transfer berjalan

pemerintah yang lebih kecil. Surplus transfer berjalan

masih bertumpu pada penerimaan remitansi dari TKI

di luar negeri yang membukukan arus masuk sebesar

USD1,7 miliar.

Grafik 11

Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja

Penempatan TKI pada Tw. I-2012 sebesar 96 ribu

orang, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang

mencapai 118 ribu orang. Kebijakan moratorium

yang dilakukan Pemerintah atas penempatan di

beberapa negara tujuan diduga menjadi faktor

penyebab penurunan tersebut. Dalam

perkembangannya, penempatan di wilayah Asia

Pasifik memegang porsi yang paling besar (71%),

disusul oleh wilayah Timur Tengah dan Afrika

(25%).

Seiring dengan perkembangan penempatan

dan kepulangan TKI selama triwulan laporan,

jumlah TKI pada akhir Maret 2012 sebesar 4.035 ribu

orang dengan komposisi terbesar di wilayah Asia

Pasifik (62%) dan diikuti wilayah Timur Tengah dan

Afrika (37%). Untuk wilayah Asia Pasifik, konsentrasi

jumlah TKI masih berada di Malaysia (pangsa

terhadap Asia Pasifik sebesar 76%), Hongkong (8%),

Taiwan dan Singapura masing-masing sekitar (6%).

Sementara untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika

didominasi oleh Arab Saudi (83%) dan Uni Emirat

Arab (8%).

-1.000,00

-800,00

-600,00

-400,00

-200,00

0,00

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2010 2011* 2012**

Arus Masuk (juta USD) Arus keluar (juta USD) Neraca Perjalanan (juta USD)

Juta USD

* Angka sementara** Angka sngat sementara

-8.000

-7.000

-6.000

-5.000

-4.000

-3.000

-2.000

-1.000

0

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Income, net Inv. Income DI Income PI Income OI Income

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

-1000

-500

0

500

1000

1500

2000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Remitansi TKI Remitansi TKA Remitansi Tenaga Kerja, net

Juta USD

* Angka Sementara** Angka sangat sementara

Page 25: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

19

Grafik 12

Komposisi Jumlah TKI di Asia Pasifik

Grafik 13

Komposisi Jumlah TKI di Timur Tengah dan Afrika

Malaysia; 76,0

Singapora; 5,9

Hongkong; 7,5

Taiwan; 6,3 Lainnya; 3,1

Sumber: BNP2TKI

Arab Saudi; 82,5

UEA; 8,2

Qatar; 2,2Yordania; 3,4 Lainnya; 3,7

Sumber: BNP2TKI

Page 26: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

20

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 27: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

21

Transaksi modal & finansial terus membaik sejak

Tw. IV-2011 dengan mencatatkan surplus sebesar

USD2,2 miliar pada Tw I-2012. Persepsi positif

terhadap perekonomian Indonesia menopang aliran

masuk modal terutama dalam bentuk pembelian surat

berharga negara yang diterbitkan di LN, saham, dan

surat berharga korporasi. Di samping itu,

prospektifnya kegiatan investasi di Indonesia ikut

mendorong cukup tingginya aliran modal masuk

dalam bentuk PMA dan penarikan utang luar negeri

swasta.

Surplus transaksi modal dan finansial pada

triwulan laporan disumbang baik oleh surplus sektor

pemerintah (termasuk bank sentral) maupun surplus

sektor swasta.

Grafik 14

Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial

1. Investasi Langsung

Sejalan dengan peningkatan peran investasi

dalam pertumbuhan ekonomi yang ditunjang oleh

stabilitas makroekonomi di tengah perlambatan

global, iklim investasi yang membaik, dan pencapaian

peringkat layak investasi, arus masuk investasi

langsung asing ke Indonesia terus menunjukkan

peningkatan. Pada Tw. I-2012, arus masuk PMA

mencapai USD4,6 miliar, meningkat 6,6% dibanding

net inflow sebesar USD4,3 miliar pada triwulan

sebelumnya. Peningkatan investasi langsung tersebut

terutama dalam bentuk tambahan modal ekuitas,

termasuk di dalamnya bagian laba yang ditanamkan

kembali (reinvested earnings).

Di sisi lain, arus investasi langsung Indonesia ke

luar negeri juga mengalami kenaikan dari USD2,4

miliar menjadi USD2,6 miliar. Peningkatan arus

investasi langsung ke luar negeri ini terutama terkait

dengan pembayaran kewajiban (intercompany loans)

yang dilakukan induk perusahaan di Indonesia kepada

anak perusahaannya di luar negeri. Setelah

memperhitungkan arus investasi langsung ke luar

negeri ini, investasi langsung neto pada periode

laporan mencatat surplus sebesar USD2,0 miliar (Tw.

IV-2011: surplus USD1,9 miliar).

Grafik 15

Perkembangan Investasi Langsung

Ditinjau dari sisi sektoral, sektor pertambangan,

manufaktur, perdagangan, dan jasa lainnya

merupakan penyumbang utama arus masuk modal

PMA selama Tw. I-2012. Sementara itu, arus masuk

modal PMA pada sektor pertanian dan konstruksi

relatif rendah dan cenderung menurun.

-6,000

-4,000

-2,000

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Investasi Langsung Investasi Portofolio Investasi Lainnya Transaksi Modal&Finansial

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

-4.000

-3.000

-2.000

-1.000

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Investasi Penduduk ke LN Penanaman Modal Asing-PMA Investasi Langsung

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL

Page 28: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

22

Grafik 16

Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi

Berdasarkan negara asal investor, investasi dari

kawasan ASEAN, Eropa, dan Jepang menjadi

kontributor utama peningkatan arus masuk PMA

selama Tw. I-2012. Pangsa investasi ketiga

kontributor utama asal investasi tersebut mencapai

89,45% dari total investasi PMA pada periode

laporan.

Grafik 17

Perkembangan PMA menurut Negara Asal

Perkembangan PMA yang positif tersebut

sejalan dengan data realisasi PMA yang

dipublikasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM). Data BKPM mencatat realisasi

PMA pada Tw. I-2012 meningkat 30,3% dibanding

periode yang sama 2011. Selama triwulan tersebut,

realisasi investasi PMA terutama terkonsentrasi pada

sektor pertambangan dan industri. Sementara

Singapura merupakan negara dengan nilai realisasi

investasi terbesar, yaitu sebesar USD1,2 miliar,

diikuti oleh negara-negara Eropa dengan nilai

investasi USD0,7 miliar, dan Jepang senilai USD0,6

miliar.

Peningkatan iklim bisnis yang kondusif yang

mendukung optimisme aliran masuk PMA tercermin

dari Economic Freedom Index2 yang diterbitkan The

Wall Street Journal bekerja sama dengan Heritage

Foundation pada Januari 2012 yang menempatkan

Indonesia di peringkat ke-115 dari 184 negara yang

disurvei dengan skor 56,4. Nilai tersebut 0,4 poin

lebih baik dari penilaian tahun sebelumnya yang

merepresentasikan perbaikan pada separuh dari 10

aspek kebebasan ekonomi yang dipantau, termasuk

kebebasan moneter, kendali atas pengeluaran

pemerintah, dan kebebasan perdagangan. Di

samping itu, tercermin pula dari keputusan OECD (30

Maret 2012) untuk meng-upgrade klasifikasi risiko

kredit (Credit Risk Classification – CRC) Indonesia

menjadi kategori 3 dari sebelumnya kategori 4 (sejak

April 2010) yang menunjukkan perbaikan risiko

kredit. Pada level ini, Indonesia berada pada

kelompok yang sama dengan negara seperti Thailand,

Uruguay, Afrika Selatan, Rusia, India, Brazil, dan Peru.

2. Investasi Portofolio

Investasi portofolio pada Tw. I-2012 mencatat

arus masuk neto USD2,8 miliar, berbalik arah

dibanding triwulan sebelumnya yang membukukan

outflow sebesar USD195 juta. Peningkatan arus

masuk investasi portofolio tersebut terutama berasal

dari penerbitan global bonds pemerintah dan

korporasi serta pembelian saham domestik oleh asing.

Dalam periode laporan, terdapat perubahan struktur

aliran masuk investasi portofolio asing yang cukup

signifikan dimana kini aliran masuk investasi

portofolio asing cenderung lebih dominan pada

instrumen surat berharga berdenominasi valas.

2 Economic Freedom Index mencakup penilaiain atas rule of law, efisiensi kebijakan, kendali fiskal, dan keterbukaan pasar.

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2,200

Agriculture, Fishery&Forestry

Mining & Quarriying Manufacturing Construction Financial Intermediaries (incl.

Insurance)

Trade/Commerce Others (incl. Services, Properties)

Million USD

Q3-11*

Q4-11*

Q1-12**

* provisional figures** very provisional figures

-500

-250

0

250

500

750

1.000

1.250

1.500

1.750

2.000

2.250

2.500

Jepang AS Eropa Emerging Market Asia (termasuk

China)

ASEAN Lain-lain

Juta USD

Tw.III'11* Tw.IV'11* Tw.I'12**

* angka sementara** angka sangat sementara

Page 29: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

23

Grafik 18

Perkembangan Investasi Portofolio

Dari sisi kewajiban, setelah pada triwulan

sebelumnya mencatat defisit USD2,3 miliar, investasi

portofolio asing sektor publik pada Tw. I-2012

kembali mengalami surplus sebesar USD1,3 miliar.

Surplus tersebut terutama disumbang oleh penerbitan

obligasi valas pemerintah di pasar global pada bulan

Januari 2012.

Di sisi lain, aliran masuk modal asing pada Surat

Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah,

terutama yang berjangka pendek, mengalami

penurunan sejalan dengan meningkatnya ekspektasi

inflasi dan depresiasi rupiah. Sementara, meskipun

transaksi investor asing pada instrumen SUN kembali

mencatat neto beli sebesar USD0,3 miliar, porsi

kepemilikan asing atas SUN mengalami penurunan

dari 31,4% per akhir Desember 2011 menjadi 30,8%

pada akhir Maret 2012.

Pasca kebijakan 6-month holding period yang

diterapkan sejak Mei 2011, arus keluar dana asing

atas SBI pada periode pelaporan terus terjadi dengan

kecenderungan yang mengecil. Selama Tw. I-2012

tercatat arus keluar SBI sebesar USD399 juta, lebih

rendah daripada net outflow sebesar USD3,7 miliar

pada triwulan sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan

porsi kepemilikan SBI oleh asing per akhir Maret

menyusut hingga 4,3% dari sebelumnya sebesar

6,5%.

Grafik 19

Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing

Pada triwulan laporan, lembaga pemeringkat

rating internasional Moody’s menaikkan peringkat

Indonesia menjadi kategori investment grade dengan

meningkatkan foreign and local-currency bond ratings

dari Ba1 menjadi Baa3. Sebelumnya, pada akhir tahun

2011, Fitch juga telah meningkatkan peringkat utang

Indonesia atau long-term foreign and local currency

issuer default ratings (IDRs) dengan kategori kualitas

kredit yang baik melalui revisi rating dari BB+ menjadi

BBB- dengan outlook positif. Outlook positif tersebut

memberikan peluang yang lebih besar bagi sovereign

rating Indonesia untuk meningkat dalam jangka

waktu 12-18 bulan ke depan.

Tabel 26 Perkembangan Sovereign Rating Indonesia

-5,000

-4,000

-3,000

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Investasi Portofolio, aset Investasi Portofolio, kewajiban Investasi Portofolio, neto

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

22

24

26

28

30

J P M A M J J A S O N D J P M A M J J A S O N D J P M

2010 2011 2012

Miliar USD

Kepemilikan SUN oleh Asing

Kepemilikan SBI oleh Asing

23 Desember 2008 Ba3* 26 Juli 2006 BB- 27 Januari 2005 BB-11 Juni 2009 Ba3*** 7 November 2008 BB-* 14 Februari 2008 BB16 September 2009 Ba2 23 Oktober 2009 BB-*** 21 Januari 2009 BB*21 Juni 2010 Ba2*** 12 Maret 2010 BB 25 Januari 2010 BB+17 Januari 2011 Ba1 8 April 2011 BB+ 24 Februari 2011 BB+***

18 Januari 2012 Baa3 15 Desember 2011 BBB-

12 Oktober 2006 BB- 25 September 2008 BB*

31 Oktober 2007 BB+ 5 Februari 2009 BB**

Januari 2009 BB+* 7 Juli 2009 BB+7 Oktober 2009 BB+* 13 Juli 2010 BBB-14 Oktober 2010 BB+*** 24 Agustus 2011 BBB-*14 November 2011 BB+** rating telah diakui

** revisi outlook dari positif menjadi stabil

*** revisi outlook dari stabil menjadi positif

Catatan: Utang Jangka Panjang Valas

Japan Credit Rating AgencyRating and Investment Information (R&I)

FitchStandard & Poor'sMoody's

Page 30: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

24

Perbaikan risiko perekonomian secara

keseluruhan juga yang terlihat dari indikator

yield spread antara obligasi Pemerintah Indonesia dan

US T-Notes yang semakin menyempit seiring dengan

penurunan yield global bonds Indonesia dan US-T-

Notes sepanjang triwulan I-2012.

Grafik 20

Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan US T-Notes

Dari sisi imbal hasil, Indonesia merupakan

salah satu tujuan utama investor yang memiliki

ekpektasi tinggi atas imbal hasil. Indikator imbal

hasil rupiah yang tercermin dari selisih suku

bunga dalam negeri dan luar negeri (UIP–

Uncovered Interest Parity) relatif tinggi (3,74%)

dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan

regional Asia seperti Filipina, Korea, dan

Malaysia. Daya tarik investasi dalam rupiah

tetap tinggi setelah memperhitungkan pula premi

risiko. Meskipun tren indikator CIP (Covered

Interest Parity) terus mengalami penurunan sejak

semester I-2011, namun demikian CIP yang

berada pada kisaran level 2,39% pada akhir triwulan

laporan masih lebih tinggi daripada Filipina dan

Korea.

Grafik 21 Perkembangan UIP dan CIP

Investasi portofolio asing pada sektor swasta

pada triwulan laporan juga masih meningkat

walaupun dalam level yang lebih rendah dibanding

triwulan sebelumnya. Persepsi pasar yang positif dan

penurunan BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,75%

berdampak pada meningkatnya minat investor asing

di pasar saham domestik. Investasi asing pada

instrumen saham pada triwulan laporan mencatat

arus masuk neto sebesar USD1,1 miliar, lebih tinggi

daripada triwulan sebelumnya sebesar USD0,7 miliar.

Peningkatan pembelian saham oleh investor asing

ditengarai juga terkait dengan ekspektasi

pertumbuhan laba emiten dan rencana pembagian

dividen menjelang Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan.

Grafik 22

Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

Jul Aug Sep Oct NovDec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar

2010 2011 2012

Yield Global Bond Indo'15 US: Treasury Securities Yield: 10 years

%%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

JanFebMar

Apr

Mei

JunJulAgs

SepOkt

Nov

Des

JanFebMar

Apr

Mei

JunJulAgs

SepOkt

Nov

Des

JanFebMar

2010 2011 2012

UCIP CIP

%

800

1,300

1,800

2,300

2,800

3,300

3,800

4,300

-1,000-900-800-700-600-500-400-300-200-100

0100200300400500600700800900

1,000

J P M A M J J A S O N D J P M A M J J A S O N D J P M

2010 2011 2012

IHSGJuta USD

Neto Asing IHSG (RHS)

Sumber : BEI

Page 31: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

25

Perkembangan pasar saham Indonesia

berfluktuasi mengikuti dinamika bursa global. Gejolak

transaksi asing di bursa saham selama Tw. I-2012

terefleksikan dalam pergerakan Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia yang

cenderung menurun cukup tajam di awal triwulan

dan kembali meningkat di akhir periode laporan. IHSG

pada akhir Tw. I-2012 ditutup sebesar 4.122, lebih

tinggi dari akhir Desember 2011 (3.822).

Grafik 23

Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN

Ditinjau dari sisi sektoral, kinerja indeks secara

umum masih mengalami pertumbuhan yang positif.

Pada Tw. I-2012, sektor perdagangan dan jasa serta

properti dan real estate mengalami pertumbuhan

indeks tertinggi, masing-masing 24,5% dan 21,5%.

Selama Tw. I-2012, aktivitas pasar ekuitas juga

diwarnai oleh tiga emiten yang melakukan

penawaran saham baru (Initial Public Offering-IPO),

yaitu Minna Padi Investama (PADI), Tiphone Mobile

Indonesia (TELE), dan Surya Esa Perkasa (ESSA)

dengan total penawaran saham baru ketiga emiten

tersebut mencapai Rp689,5 miliar (ekuivalen dengan

USD75,8 juta). Sementara itu, pada periode laporan

terdapat satu emiten yang tercatat melakukan

delisting dari Bursa Efek Indonesia, yaitu Surya Inti

Permata (SIIP).

Di sisi aset, investasi sektor swasta domestik

pada instrumen portofolio asing sedikit menurun

menjadi USD295 juta pada Tw. I-2012 dari

sebelumnya USD319 juta. Dengan perkembangan

tersebut, investasi portofolio sektor swasta mencatat

arus masuk bersih sebesar USD1,6 miliar. Sementara

itu, investasi portofolio sektor publik pada triwulan

yang sama mencatat arus masuk neto sebesar USD1,2

miliar, berkebalikan arah dari triwulan sebelumnya

yang mencatat arus keluar USD2,0 miliar.

Grafik 24

Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi

3. Investasi Lainnya

Transaksi investasi lainnya pada triwulan I 2012

mencatat penurunan defisit dari USD2,8 miliar pada

periode sebelumnya menjadi defisit USD 2,6 miliar.

Penyusutan defisit tersebut terutama didorong oleh

berkurangnya simpanan sektor swasta di perbankan

luar negeri sebagai akibat terjadinya net penarikan

dana simpanan yang dilakukan oleh perbankan

domestik untuk memenuhi kebutuhan valas domestik.

Grafik 25

Perkembangan Investasi Lainnya

Pada sisi aset, investasi lainnya mencatat defisit

(arus keluar neto) sebesar USD3,4 miliar, lebih rendah

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

180

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei Jun Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei Jun Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

2010 2011 2012

Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand

Sumber: CEIC (diolah)

2010 = 100

-5,000

-4,000

-3,000

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Inv. Portofolio sektor Publik Inv. Portofolio sektor Swasta Inv. Portofolio, neto

Juta USD

* angka sementara** angka sangat sementara

-5.000

-4.000

-3.000

-2.000

-1.000

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USD

Investasi lainnya, aset Investasi lainnya, kewajiban Investasi lainnya, neto* Angka sementara** Angka sangat sementara

Page 32: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

26

dibanding defisit pada periode sebelumnya (USD4,2

miliar). Penurunan aset domestik di luar negeri

tersebut terutama dijelaskan oleh berkurangnya dana

simpanan milik swasta di rekening bank di luar negeri,

antara lain untuk membiayai kebutuhan impor.

Sementara itu, piutang dagang masih meningkat

dibanding periode sebelumnya sejalan dengan

kegiatan ekspor yang masih tumbuh positif.

Grafik 26

Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta

Sebaliknya di sisi kewajiban, transaksi investasi

lainnya pada triwulan laporan mencatat penurunan

surplus dari USD1,5 miliar pada periode sebelumnya

menjadi USD0,8 miliar. Penurunan surplus tersebut

terutama terjadi karena net penarikan pinjaman luar

negeri swasta yang lebih rendah dan berkurangnya

simpanan asing pada perbankan domestik.

Grafik 27

Perkembangan Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya

Transaksi investasi lainnya di sisi kewajiban untuk

sektor publik pada Tw. I-2012 mencatat defisit

sebesar USD0,2 miliar, relatif stabil dibanding periode

sebelumnya. Peningkatan net pembayaran pinjaman

luar negeri pemerintah pada periode laporan mampu

diimbangi oleh adanya aliran masuk kewajiban

lainnya.

Penarikan pinjaman luar negeri sektor publik

pada periode laporan sebesar USD0,6 miliar, lebih

rendah dibandingkan penarikan sebesar USD1,8 miliar

pada periode sebelumnya. Di sisi lain, transaksi

pembayaran pinjaman luar negeri juga menurun dari

USD1,8 miliar pada periode sebelumnya menjadi

USD1,0 miliar. Hal tersebut sesuai dengan pola

historisnya bahwa transaksi penarikan dan

pembayaran pinjaman luar negeri mencapai

puncaknya pada triwulan terakhir setiap tahunnya.

Dengan demikian, pada triwulan laporan pemerintah

mencatat peningkatan net pembayaran pinjaman luar

negeri.

Penurunan penarikan pinjaman luar negeri

sektor publik terjadi baik pada pinjaman program

maupun pinjaman proyek. Pencairan untuk pinjaman

program menurun dari USD1,2 miliar pada periode

sebelumnya menjadi USD0,2 miliar. Sedangkan

pencairan pinjaman proyek menurun dari USD0,6

miliar pada periode sebelemnya menjadi USD0,4

miliar.

Pada triwulan I-2012, Pemerintah Indonesia

menandatangani 13 perjanjian pinjaman luar negeri

dengan jumlah keseluruhan pinjaman sebesar

USD231 juta. Pinjaman tersebut di antaranya

diperoleh dari Bank Dunia untuk Jakarta Urgent Flood

Mitigation Project/Jakarta Emergency Dredging

Initiative (JUFMP/JEDI) sebesar USD140 juta.

Selanjutnya, dalam rangka mengendalikan

pinjaman luar negeri, pemerintah merealisasikan debt

swap dari Amerika Serikat dan Australia. Pada periode

laporan, Amerika Serikat merealisasikan debt swap

sebesar USD2,1 juta untuk proyek Tropical Forests

Conservation Act (TCFA) dan USD0,8 juta untuk

Tropical Forests Conservation Act II (TCFA II).

Sementara itu, Australia merealisasikan debt swap

kepada Pemerintah Indonesia untuk proyek Debt to

Health (Debt2Health) sebesar AUD3,9 juta.

-6.500

-5.500

-4.500

-3.500

-2.500

-1.500

-500

500

1.500

2.500

3.500

4.500

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USD

Pinjaman Uang & simpanan Piutang Dagang Investasi lainnya sektor swasta, aset

* Angka sementara** Angka sangat sementara

-1.500

-1.000

-500

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USD

Piutang dagang Uang & simpanan Pinjaman, neto Kewajiban lainnya Inv. lainnya, kewajiban

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

Page 33: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

27

Grafik 28

Perkembangan PLN Sektor Publik

Kewajiban transaksi investasi lainnya sektor

swasta pada triwulan laporan mencatat penurunan

surplus dari USD1,7 miliar pada periode sebelumnya

menjadi USD1,1 miliar. Surplus yang lebih rendah

tersebut terutama disebabkan oleh neto arus keluar

dana simpanan nonresiden di perbankan domestik

sebesar USD0,2 miliar, dibanding periode sebelumnya

yang masih mencatat neto arus masuk sebesar

USD0,6 miliar.

Selain itu, turunnya surplus investasi lainnya

sektor swasta juga disebabkan oleh net pembayaran

pinjaman luar negeri sektor perbankan (USD0,2 miliar)

dibanding triwulan sebelumnya yang mencatat net

penarikan sebesar USD0,2 miliar. Sementara, net

penarikan pinjaman luar negeri sektor korporasi

menunjukkan peningkatan dari USD0,8 miliar pada

periode sebelumnya menjadi USD1,0 miliar.

Triwulan laporan juga ditandai dengan

penandatanganan perjanjian pinjaman luar negeri

baru antara pihak swasta domestik dengan

lembaga donor internasional. Di antara lembaga

donor tersebut adalah Japan Bank for International

Cooperation (JBIC) yang berkomitmen memberikan

fasilitas kredit ekspor sebesar USD100 juta guna

pendanaan perusahaan eksportir Indonesia yang

membeli mesin, barang dan/atau jasa dari

eksportir Jepang. Selain itu, Islamic Development

Bank (IDB) juga setuju meminjamkan USD400

juta kepada produsen pakaian dan perlengkapan

militer. Sementara itu, International Finance

Corporation (IFC) berkomitmen menyediakan dana

sebesar USD500 juta yang akan digunakan untuk

pembiayaan sektor manufaktur dan SDM di

Indonesia.

Grafik 29

Perkembangan PLN Sektor Swasta

-3.000

-2.000

-1.000

0

1.000

2.000

3.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USD

Penarikan Pembayaran Neto* Angka sementara** Angka sangata sementara

-3.000

-2.000

-1.000

0

1.000

2.000

3.000

4.000

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Juta USD

Penarikan Pembayaran Neto* Angka sementara ** Angka sangat sementara

Page 34: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

28

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 35: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

29

Perbaikan kinerja Neraca Pembayaran

Indonesia pada triwulan I-2012 dibandingkan

triwulan sebelumnya berimplikasi pada peningkatan

posisi cadangan devisa menjadi USD110,5 miliar

dari sebelumnya USD110,1 miliar. Jumlah

cadangan devisa yang dikelola oleh Bank Indonesia

tersebut setara dengan 6,2 bulan kebutuhan

impor dan pembayaran utang luar negeri

pemerintah. Cadangan devisa tersebut antara

lain berupa cadangan dalam valuta asing USD103,1

miliar (93,3% dari total cadangan devisa), emas

moneter sebesar USD3,9 miliar (3,5%), dan hak

tarik khusus (special drawing rights – SDR) sebesar

USD2,7 miliar (2,5%).

Grafik 30

Perkembangan Cadangan Devisa

0

20

40

60

80

100

120

140

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I**

2010 2011* 2012

Miliar USDBln Impor

Cadev (RHS) Bulan Impor & Pembayaran ULNPemerintah

CADANGAN DEVISA

Page 36: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

30

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 37: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

31

Ketidakpastian perekonomian global dan

masih tingginya permintaan domestik mewarnai

pergerakan beberapa indikator sustainabilitas

eksternal Indonesia. Penurunan ekspor barang dan

jasa yang disertai dengan penurunan impor barang

dan jasa menyebabkan derajat keterbukaan

perekonomian Indonesia (tercermin dari rasio ekspor

ditambah impor terhadap PDB) menurun. Penurunan

ekspor barang dan jasa yang lebih dalam dibanding

penurunan impornya juga menyebabkan

berkurangnya kontribusi sektor eksternal terhadap

pembentukan PDB (tercermin dari menurunnya rasio

net ekspor barang dan jasa terhadap PDB). Selain itu,

melebarnya defisit transaksi berjalan mengakibatkan

tekanan eksternal terhadap perekonomian Indonesia

meningkat.

Dari sisi finansial, posisi cadangan devisa yang

meningkat seiring surplus pada transaksi modal &

finansial serta bertambah besarnya PDB

mengakibatkan rasio-rasio ULN cenderung membaik.

Sementara itu, debt service ratio (rasio beban

pembayaran utang terhadap penerimaan transaksi

berjalan) lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya akibat meningkatnya pembayaran cicilan

pokok utang luar negeri sektor korporasi di tengah

penurunan ekspor.

Tabel 27 Indikator Sustainabilitas Eksternal

2012

Total Total Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total Tw. I**

Transaksi Berjalan/PDB (%) 1) 2,0 0,7 1,3 0,1 0,2 -0,7 0,2 -1,3

Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (%) 1) 3,9 3,0 3,6 2,8 3,0 1,6 2,7 0,7

Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB (%)1) 45,0 45,9 47,2 49,8 48,0 51,4 49,1 49,0

Debt Service Ratio (DSR) (%)2) 21,1 19,8 18,4 21,9 19,8 23,9 21,1 30,7

Posisi ULN Total/PDB (%)3) 31,8 28,3 28,0 28,3 27,1 26,4 26,4 26,2

Posisi ULN Jangka Pendek/PDB (%)3) 5,8 6,0 6,0 6,3 5,7 5,5 5,5 5,0

Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (%) 261,5 210,4 198,7 186,2 196,1 204,7 204,7 206,8

Posisi ULN Jangka Pendek/Cadangan Devisa (%) 47,9 44,6 42,8 41,2 41,5 42,5 42,5 39,5

Memorandum: PDB Harga Berlaku (kuartalan, juta USD) 543.676 714.978 198.263 214.236 226.077 215.080 853.655 217.735

PDB Harga Berlaku (annualized , juta USD) 543.676 714.978 749.423 788.314 827.692 853.655 853.655 873.128

Ekspor Barang & Jasa (juta USD) 132.801 174.840 50.369 56.274 57.696 56.925 221.263 54.045

Impor Barang & Jasa (juta USD) -111.610 -153.536 -43.216 -50.315 -50.821 -53.579 -197.931 -52.595

Debt Service Payments (juta USD) -29.939 -36.545 -9.719 -12.872 -11.947 -14.234 -48.773 -17.425

- Pemerintah -8.519 -7.235 -1.097 -2.360 -1.177 -2.387 -7.021 -1.187

- Swasta (termasuk BUMN) -21.420 -29.310 -8.623 -10.512 -10.770 -11.847 -41.752 -16.238

Posisi ULN Total (juta USD) 172.871 202.413 210.080 222.816 224.504 225.375 225.375 228.457

Posisi ULN Jangka Pendek (juta USD) 31.673 42.908 45.258 49.294 47.553 46.755 46.755 43.681

Posisi Cadangan Devisa (juta USD) 66.105 96.207 105.709 119.655 114.502 110.123 110.123 110.493

Keterangan:1) Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan2) Debt Service Payments dibagi ekspor barang & Jasa3) Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triwulan ke belakang)

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

INDIKATOR2009 2011*2010

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL

Page 38: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

32

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 39: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

33

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Tabel 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: RINGKASAN ...................... 35

Tabel 2 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, BARANG ...................... 36

Tabel 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, JASA-JASA ...................... 37

Tabel 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN ...................... 38

Tabel 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, TRANSFER BERJALAN ...................... 39

Tabel 6 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LANGSUNG ...................... 39

Tabel 7 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI PORTOFOLIO ...................... 40

Tabel 8 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LAINNYA ...................... 41

LAMPIRAN

Page 40: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

34

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 41: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

35

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

RINGKASAN (Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

I. Transaksi Berjalan 1.891 1.342 1.043 870 5.144 2.657 136 504 -1.577 1.719 -2.894A. Barang 1 6.954 6.848 7.593 9.232 30.627 8.994 9.089 9.425 6.433 33.940 3.480

- Ekspor 35.088 37.444 39.712 45.830 158.074 45.901 51.746 52.308 50.633 200.587 48.223- Impor -28.134 -30.596 -32.119 -36.598 -127.447 -36.908 -42.657 -42.882 -44.201 -166.647 -44.7431. Nonmigas 5.812 5.881 6.605 9.097 27.395 8.628 10.552 9.085 6.525 34.791 4.528

a. Ekspor 28.511 30.298 32.763 37.845 129.416 37.092 42.307 42.168 41.153 162.721 38.419b. Impor -22.699 -24.417 -26.158 -28.748 -102.021 -28.464 -31.755 -33.083 -34.628 -127.930 -33.891

2. Minyak -1.663 -2.140 -1.991 -2.859 -8.653 -3.214 -5.751 -4.312 -4.249 -17.526 -5.443a. Ekspor 3.556 3.840 3.749 4.547 15.691 4.855 4.845 4.929 4.947 19.576 4.683b. Impor -5.219 -5.980 -5.740 -7.406 -24.344 -8.069 -10.596 -9.242 -9.196 -37.102 -10.127

3. Gas 2.805 3.107 2.980 2.994 11.886 3.579 4.288 4.653 4.156 16.676 4.395a. Ekspor 3.022 3.306 3.201 3.438 12.968 3.954 4.593 5.210 4.533 18.290 5.120b. Impor -217 -200 -222 -444 -1.082 -375 -306 -557 -377 -1.615 -725

B. Jasa-jasa -2.106 -2.275 -2.155 -2.787 -9.324 -1.840 -3.130 -2.550 -3.087 -10.607 -2.030 1. Ekspor 3.873 4.015 4.334 4.544 16.766 4.468 4.528 5.389 6.292 20.676 5.823 2. Impor -5.979 -6.291 -6.489 -7.331 -26.089 -6.308 -7.658 -7.939 -9.379 -31.284 -7.852

C. Pendapatan -4.038 -4.329 -5.547 -6.876 -20.790 -5.525 -6.784 -7.416 -6.099 -25.824 -5.335 1. Penerimaan 444 443 521 482 1.890 580 637 659 641 2.517 808 2. Pembayaran -4.482 -4.772 -6.068 -7.357 -22.680 -6.105 -7.421 -8.075 -6.740 -28.341 -6.143

D. Transfer berjalan 1.080 1.098 1.151 1.301 4.630 1.029 961 1.044 1.176 4.210 990 1. Penerimaan 1.815 1.816 1.883 2.057 7.571 1.830 1.841 1.908 2.057 7.636 1.868 2. Pembayaran -735 -718 -732 -756 -2.941 -801 -879 -864 -881 -3.425 -878

II. Transaksi Modal & Finansial 5.662 3.767 7.464 9.728 26.620 4.966 13.519 -3.463 -998 14.024 2.182A. Transaksi Modal 18 2 4 26 50 1 4 5 23 33 0B. Transaksi Finansial 2 5.644 3.765 7.460 9.702 26.571 4.965 13.515 -3.468 -1.021 13.992 2.182

- Aset -3.601 -583 -4.748 2.031 -6.901 -3.319 -709 -4.407 -6.722 -15.157 -6.407- Kewajiban 9.244 4.347 12.208 7.672 33.471 8.285 14.224 939 5.701 29.148 8.589

1. Investasi Langsung 2.556 2.368 1.764 4.419 11.106 3.461 3.795 1.950 1.928 11.134 2.010a. Ke luar negeri -427 -982 -1.191 -64 -2.664 -1.529 -2.526 -1.350 -2.366 -7.772 -2.567b. Di Indonesia (PMA) 2.983 3.350 2.955 4.483 13.771 4.990 6.321 3.300 4.294 18.906 4.576

2. Investasi Portofolio 6.159 1.089 4.517 1.437 13.202 3.798 5.528 -4.650 -195 4.481 2.769a. Aset -409 -152 -1.597 -353 -2.511 -311 -731 154 -110 -998 -408b. Kewajiban 6.569 1.241 6.114 1.789 15.713 4.109 6.259 -4.804 -85 5.479 3.177

1) Sektor publik 6.556 997 4.820 1.154 13.526 4.383 2.964 -4.270 -2.250 827 1.3032) Sektor swasta 13 244 1.295 636 2.187 -274 3.295 -534 2.165 4.653 1.875

3. Investasi Lainnya -3.072 308 1.179 3.846 2.262 -2.294 4.192 -768 -2.754 -1.623 -2.597 a. Aset -2.764 552 -1.960 2.447 -1.725 -1.479 2.548 -3.211 -4.246 -6.387 -3.432 b. Kewajiban -308 -244 3.139 1.400 3.987 -815 1.644 2.442 1.491 4.764 836

1) Sektor publik 147 -879 1.093 1.395 1.756 95 -1.402 -712 -240 -2.258 -2202) Sektor swasta -455 636 2.046 5 2.231 -910 3.046 3.154 1.731 7.022 1.056

III. Total (I + II) 7.552 5.108 8.507 10.597 31.765 7.623 13.655 -2.959 -2.575 15.744 -712IV. Selisih Perhitungan Bersih -932 312 -1.552 692 -1.480 43 -1.778 -1.000 -1.152 -3.887 -321V. Neraca Keseluruhan (III + IV) 6.621 5.421 6.955 11.289 30.285 7.666 11.876 -3.960 -3.726 11.857 -1.034VI. Cadangan Devisa dan Yang Terkait 3 -6.621 -5.421 -6.955 -11.289 -30.285 -7.666 -11.876 3.960 3.726 -11.857 1.034

A. Transaksi Cadangan Devisa -6.621 -5.421 -6.955 -11.289 -30.285 -7.666 -11.876 3.960 3.726 -11.857 1.034B. Pinjaman IMF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1. Penarikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02. Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Memorandum:Posisi Cadangan Devisa 71.823 76.321 86.551 96.207 96.207 105.709 119.655 114.502 110.123 110.123 110.493

dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah 6,8 6,2 7,0 7,4 7,4 7,6 7,4 7,2 6,5 6,5 6,2Transaksi Berjalan (% PDB) 1,15 0,77 0,56 0,46 0,72 1,35 0,06 0,22 -0,73 0,20 -1,33Rasio Pembayaran Utang (%) 18,6 21,1 17,6 21,7 19,8 18,4 21,9 19,8 23,9 21,1 30,7

a.l. Rasio Pembayaran Utang Pemerintah & Otoritas Moneter (%) 2,9 5,6 2,5 4,6 3,9 2,1 4,0 2,0 4,0 3,0 2,11) Dalam free on board (fob)2) Tidak termasuk cadangan dev isa dan y ang terkait.3) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit.* Angka sementara** Angka sangat sementara

URAIAN2010

TOTAL20122011*

TOTAL

Page 42: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

36

TABEL 2 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN BARANG (Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Barang 1 6.954 6.848 7.593 9.232 30.627 8.994 9.089 9.425 6.433 33.940 3.480- Ekspor 35.088 37.444 39.712 45.830 158.074 45.901 51.746 52.308 50.633 200.587 48.223- Impor -28.134 -30.596 -32.119 -36.598 -127.447 -36.908 -42.657 -42.882 -44.201 -166.647 -44.743

A. Barang dagangan umum 6.995 6.143 7.430 8.881 29.449 7.943 8.231 8.793 5.208 30.174 2.7311. Ekspor 32.686 34.703 37.139 43.100 147.629 42.686 48.395 49.020 47.233 187.334 46.827

a.l. Minyak & Gas 6.349 6.906 6.765 7.752 27.772 8.521 9.083 9.764 9.157 36.525 9.3242. Impor -25.691 -28.560 -29.710 -34.219 -118.179 -34.744 -40.164 -40.227 -42.025 -157.160 -44.096

a.l. Minyak & Gas -5.408 -6.137 -5.915 -7.804 -25.264 -8.388 -10.826 -9.724 -9.504 -38.442 -10.767B. Barang untuk diolah -313 147 -80 29 -216 602 76 26 377 1.081 91

1. Ekspor 1.909 1.961 2.085 2.089 8.043 2.565 2.349 2.416 2.276 9.606 2562. Impor -2.222 -1.814 -2.164 -2.060 -8.260 -1.963 -2.273 -2.390 -1.899 -8.525 -166

C. Barang yang diperbaiki -30 -32 -46 -51 -159 -34 -28 -30 -31 -124 -2521. Ekspor 10 22 14 19 65 11 9 25 28 73 272. Impor -40 -54 -60 -70 -224 -45 -37 -55 -59 -196 -279

D. Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut 126 177 113 122 538 257 339 316 262 1.174 4181. Ekspor 293 328 274 343 1.238 398 506 516 478 1.898 610

a.l. Minyak & Gas 229 240 184 233 886 288 356 375 323 1.342 4792. Impor -167 -151 -161 -221 -700 -141 -167 -200 -216 -724 -192

a.l. Minyak & Gas -27 -42 -47 -47 -162 -56 -76 -75 -68 -274 -85E. Emas nonmoneter 176 412 176 251 1.016 227 471 320 617 1.635 493

1. Ekspor 190 430 201 279 1.099 241 487 330 619 1.676 5032. Impor -14 -18 -24 -27 -83 -14 -16 -10 -2 -42 -10

Memorandum:1. Pertumbuhan (%, yoy)

a. Ekspor (fob) 45,0 33,0 26,9 27,3 32,1 30,8 38,2 31,7 10,5 26,9 5,1- Nonmigas 38,9 27,6 28,0 29,8 30,7 30,1 39,6 28,7 8,7 25,7 3,6- Migas 79,5 62,2 22,2 16,4 39,0 33,9 32,1 45,9 18,7 32,1 11,3

b. Impor (fob) 55,1 48,1 31,9 43,2 43,7 31,2 39,4 33,5 20,8 30,8 21,2- Nonmigas 45,1 37,8 35,4 38,3 38,9 25,4 30,1 26,5 20,5 25,4 19,1- Migas 117,8 109,7 18,3 64,7 66,8 55,4 76,4 64,4 21,9 52,3 28,5

2. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 75,2 76,8 73,8 84,9 77,7 102,3 114,9 111,1 108,6 109,2 120,03. Produksi minyak mentah (juta barel per hari) 0,954 0,965 0,950 0,912 0,945 0,908 0,900 0,907 0,893 0,902 0,865

1) Dalam free on board (fob)* Angka sementara

** Angka sangat sementara

2011* 2012TOTAL

URAIAN2010

TOTAL

Page 43: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

37

TABEL 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN JASA-JASA

(Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Jasa-jasa -2.106 -2.275 -2.155 -2.787 -9.324 -1.840 -3.130 -2.550 -3.087 -10.607 -2.030- Ekspor 3.873 4.015 4.334 4.544 16.766 4.468 4.528 5.389 6.292 20.676 5.823- Impor -5.979 -6.291 -6.489 -7.331 -26.089 -6.308 -7.658 -7.939 -9.379 -31.284 -7.852A. Transportasi -1.219 -1.546 -1.616 -1.627 -6.007 -1.793 -2.418 -2.205 -2.306 -8.722 -2.053

1. Ekspor 566 664 685 751 2.665 728 743 918 1.068 3.456 9392. Impor -1.785 -2.210 -2.300 -2.378 -8.673 -2.521 -3.161 -3.123 -3.374 -12.179 -2.991

a. Penumpang -288 -382 -388 -320 -1.377 -222 -381 -318 -432 -1.353 -1711) Ekspor 128 143 189 200 660 244 219 290 289 1.041 3002) Impor -416 -525 -577 -519 -2.037 -466 -599 -608 -721 -2.394 -471

b. Barang -985 -1.216 -1.291 -1.356 -4.847 -1.589 -2.066 -1.936 -1.895 -7.487 -1.8751) Ekspor 332 394 352 401 1.479 374 392 477 623 1.866 5252) Impor -1.318 -1.610 -1.642 -1.756 -6.326 -1.963 -2.459 -2.414 -2.517 -9.353 -2.400

c. Lainnya 54 52 63 49 217 18 30 49 21 117 -61) Ekspor 105 126 144 151 526 110 132 150 156 548 1132) Impor -52 -75 -81 -102 -310 -92 -102 -101 -136 -432 -119

B. Perjalanan 351 61 283 -132 563 636 271 682 208 1.797 6801. Ekspor 1.689 1.554 1.809 1.905 6.958 1.919 1.737 2.093 2.233 7.982 2.1212. Impor -1.338 -1.493 -1.526 -2.037 -6.395 -1.283 -1.466 -1.412 -2.025 -6.186 -1.440

C. Jasa komunikasi 115 146 168 149 579 134 170 162 178 644 1061. Ekspor 247 282 297 299 1.126 282 383 385 400 1.450 2902. Impor -132 -136 -129 -150 -547 -148 -213 -223 -222 -806 -185

D. Jasa konstruksi -81 -7 6 9 -72 20 20 24 -11 54 -191. Ekspor 103 112 167 138 520 112 118 134 187 551 2122. Impor -184 -119 -161 -128 -592 -92 -98 -110 -198 -497 -231

E. Jasa asuransi -331 -282 -253 -266 -1.131 -288 -308 -323 -350 -1.268 -1721. Ekspor 2 4 5 12 22 2 4 5 12 23 22. Impor -333 -286 -257 -278 -1.153 -290 -311 -328 -362 -1.292 -175

F. Jasa keuangan -92 -32 -27 33 -118 21 -164 -53 22 -175 -601. Ekspor 48 81 58 145 332 102 95 95 114 407 482. Impor -140 -113 -85 -112 -450 -82 -259 -149 -92 -581 -108

G. Jasa komputer dan informasi -120 -111 -131 -108 -471 -83 -79 -116 -229 -508 -1441. Ekspor 23 33 31 27 114 26 75 56 51 207 512. Impor -143 -144 -162 -135 -585 -109 -154 -172 -280 -715 -195

H. Royalti dan imbalan lisensi -362 -330 -329 -535 -1.557 -346 -427 -517 -420 -1.709 -5491. Ekspor 9 12 20 19 60 22 30 12 15 79 142. Impor -371 -342 -350 -554 -1.616 -368 -457 -528 -435 -1.788 -563

I. Jasa bisnis lainnya -377 -210 -261 -298 -1.147 -166 -222 -180 -137 -704 1661. Ekspor 1.013 1.100 1.113 1.083 4.309 1.083 1.147 1.525 2.034 5.789 1.9262. Impor -1.391 -1.310 -1.375 -1.381 -5.456 -1.249 -1.368 -1.704 -2.171 -6.493 -1.760

J. Jasa personal, kultural, dan rekreasi -7 -5 -9 -8 -29 -8 -1 -15 -30 -54 -71. Ekspor 18 26 26 34 104 31 43 37 48 159 542. Impor -25 -31 -35 -42 -133 -38 -44 -53 -78 -212 -61

K. Jasa pemerintah yang tidak dicatat di tempat lain 16 41 14 -6 65 32 27 -9 -12 38 221. Ekspor 154 148 123 131 555 161 154 128 130 572 1662. Impor -138 -107 -109 -137 -490 -129 -127 -137 -141 -535 -144

Memorandum:Jumlah pelawat (ribuan orang)

- Ke dalam negeri 1.642 1.800 1.833 1.842 7.118 1.742 1.903 2.033 2.052 7.730 1.925- Ke luar negeri -1.413 -1.573 -1.669 -1.799 -6.454 -1.532 -1.725 -1.739 -1.892 -6.889 -1.720

* Angka sementara** Angka sangat sementara

2011* 2012TOTAL

URAIAN2010

TOTAL

Page 44: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

38

TABEL 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN PENDAPATAN

(Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Pendapatan -4.038 -4.329 -5.547 -6.876 -20.790 -5.525 -6.784 -7.416 -6.099 -25.824 -5.335- Penerimaan 444 443 521 482 1.890 580 637 659 641 2.517 808- Pembayaran -4.482 -4.772 -6.068 -7.357 -22.680 -6.105 -7.421 -8.075 -6.740 -28.341 -6.143A. Kompensasi tenaga kerja -181 -188 -205 -208 -781 -201 -209 -230 -245 -884 -239

1. Penerimaan 45 51 42 43 181 47 53 44 44 188 482. Pembayaran -226 -239 -248 -251 -962 -247 -262 -274 -289 -1.073 -287

B. Pendapatan investasi -3.857 -4.141 -5.342 -6.668 -20.009 -5.324 -6.575 -7.186 -5.854 -24.940 -5.0961. Penerimaan 399 392 479 439 1.709 533 583 615 597 2.329 7602. Pembayaran -4.256 -4.533 -5.821 -7.107 -21.717 -5.858 -7.158 -7.801 -6.451 -27.268 -5.856

a. Pendapatan investasi langsung -2.691 -2.415 -3.042 -4.558 -12.705 -3.848 -4.456 -4.670 -3.977 -16.952 -3.725 1) Pendapatan ekuitas -2.663 -2.372 -2.971 -4.455 -12.461 -3.820 -4.399 -4.631 -3.857 -16.706 -3.674 a) Penerimaan 39 30 25 26 120 47 40 40 58 186 87 b) Pembayaran -2.702 -2.402 -2.996 -4.481 -12.582 -3.867 -4.439 -4.671 -3.916 -16.892 -3.762 2) Pendapatan utang (bunga) -28 -43 -70 -102 -243 -29 -58 -40 -120 -246 -51 a) Penerimaan 2 9 3 6 19 2 4 4 4 14 5 b) Pembayaran -29 -51 -73 -109 -262 -31 -62 -43 -124 -260 -56b. Pendapatan investasi portofolio -783 -984 -1.929 -1.209 -4.905 -1.152 -1.314 -2.223 -1.180 -5.870 -966 1) Pendapatan ekuitas -56 -504 -1.004 -668 -2.232 -178 -741 -1.104 -623 -2.646 -25 a) Penerimaan 111 70 98 79 358 80 79 57 69 284 216 b) Pembayaran -167 -574 -1.102 -747 -2.590 -258 -820 -1.161 -692 -2.931 -241 2) Pendapatan utang (bunga) -727 -480 -925 -541 -2.673 -974 -572 -1.120 -558 -3.224 -942 a) Penerimaan 203 236 302 261 1.002 317 370 382 309 1.378 353 b) Pembayaran -930 -716 -1.227 -802 -3.675 -1.291 -942 -1.502 -866 -4.601 -1.295c. Pendapatan investasi lainnya -384 -743 -371 -901 -2.399 -324 -805 -292 -696 -2.117 -405 a) Penerimaan 44 47 51 67 209 87 91 131 157 466 98 b) Pembayaran -428 -790 -422 -968 -2.608 -411 -896 -424 -853 -2.584 -503

* Angka sementara** Angka sangat sementara

URAIAN2010

TOTAL2011* 2012

TOTAL

Page 45: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

39

TABEL 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN TRANSFER BERJALAN

(Juta USD)

TABEL 6 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LANGSUNG

(Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Transfer berjalan 1.080 1.098 1.151 1.301 4.630 1.029 961 1.044 1.176 4.210 990- Penerimaan 1.815 1.816 1.883 2.057 7.571 1.830 1.841 1.908 2.057 7.636 1.868- Pembayaran -735 -718 -732 -756 -2.941 -801 -879 -864 -881 -3.425 -878A. Pemerintah 3 18 34 231 287 4 44 49 224 322 2

1. Penerimaan 3 18 34 231 287 6 44 51 227 329 22. Pembayaran 0 0 0 0 0 -2 0 -2 -3 -7 0

B. Sektor lainnya 1.077 1.080 1.117 1.070 4.344 1.024 917 996 952 3.889 9891. Remitansi Tenaga Kerja 1.218 1.217 1.224 1.199 4.857 1.185 1.163 1.174 1.122 4.645 1.146

a. Penerimaan 1.659 1.681 1.706 1.689 6.735 1.668 1.674 1.708 1.685 6.736 1.707b. Pembayaran -441 -463 -483 -491 -1.877 -483 -511 -534 -563 -2.091 -560

2. Transfer lainnya -140 -137 -107 -129 -514 -161 -246 -179 -170 -756 -157a. Penerimaan 154 117 143 136 550 155 122 149 145 571 160b. Pembayaran -294 -254 -250 -265 -1.063 -316 -368 -327 -315 -1.327 -317

Memorandum:- Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) 4.379 4.358 4.332 4.201 4.201 4.180 4.122 4.122 4.088 4.088 4.035- Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang) 47 49 50 51 51 51 54 56 60 60 60

* Angka sementara** Angka sangat sementara

URAIAN2010

TOTAL2012

TOTAL2011*

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Investasi Langsung 2.556 2.368 1.764 4.419 11.106 3.461 3.795 1.950 1.928 11.134 2.010 A. Ke luar negeri -427 -982 -1.191 -64 -2.664 -1.529 -2.526 -1.350 -2.366 -7.772 -2.567

1. Modal ekuitas dan laba ditanam kembali -143 -207 -333 -358 -1.041 -982 -1.488 -593 -408 -3.471 -433 2. Modal lainnya -284 -775 -858 295 -1.623 -548 -1.037 -757 -1.958 -4.301 -2.134

B. Di Indonesia (PMA) 2.983 3.350 2.955 4.483 13.771 4.990 6.321 3.300 4.294 18.906 4.576 1. Modal ekuitas dan laba ditanam kembali 2.522 2.677 2.788 4.481 12.468 4.171 4.980 2.902 2.797 14.849 3.912 2. Modal lainnya 461 673 167 2 1.302 820 1.341 398 1.498 4.056 664

a. Penerimaan 3.332 3.680 3.808 3.548 14.368 4.206 4.989 4.381 5.833 19.409 5.899b. Pembayaran -2.871 -3.008 -3.641 -3.546 -13.066 -3.387 -3.648 -3.983 -4.335 -15.353 -5.235

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

TOTALURAIAN

2010 2011* 2012TOTAL

Page 46: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

40

TABEL 7 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI PORTOFOLIO

(Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Investasi Portofolio 6.159 1.089 4.517 1.437 13.202 3.798 5.528 -4.650 -195 4.481 2.769A. Aset -409 -152 -1.597 -353 -2.511 -311 -731 154 -110 -998 -408

1. Sektor publik 0 0 -1.477 -544 -2.021 -293 -34 337 209 218 -113 a. Saham 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 b. Surat utang 0 0 -1.477 -544 -2.021 -293 -34 337 209 218 -1132. Sektor swasta -409 -152 -121 192 -490 -18 -697 -183 -319 -1.217 -295 a. Saham -63 -37 -17 21 -96 73 -245 -76 -62 -310 -88 b. Surat utang -346 -115 -104 171 -394 -91 -452 -107 -257 -907 -207

1) Obligasi dan wesel -142 -46 -70 1 -257 -46 -423 -315 -216 -999 -422) Lainnya -204 -69 -34 170 -137 -45 -29 208 -41 93 -164

B. Kewajiban 6.569 1.241 6.114 1.789 15.713 4.109 6.259 -4.804 -85 5.479 3.1771. Sektor publik 6.556 997 4.820 1.154 13.526 4.383 2.964 -4.270 -2.250 827 1.303 a. Saham N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A b. Surat utang 6.556 997 4.820 1.154 13.526 4.383 2.964 -4.270 -2.250 827 1.303

1) Otoritas moneter 2.049 -2.252 2.572 -1.089 1.281 2.577 -1.869 -2.412 -3.666 -5.371 -3992) Pemerintah 4.507 3.249 2.247 2.242 12.245 1.806 4.833 -1.858 1.416 6.197 1.702

a) denominasi valuta asing 1.860 0 0 734 2.594 0 2.100 0 880 2.980 1.488b) denominasi rupiah 2.647 3.249 2.247 1.508 9.651 1.806 2.733 -1.858 536 3.217 215

2. Sektor swasta 13 244 1.295 636 2.187 -274 3.295 -534 2.165 4.653 1.875 a. Saham 373 420 1.292 46 2.132 -802 805 -1.072 743 -326 1.089 b. Surat utang -360 -177 3 589 56 528 2.490 539 1.422 4.979 786

1) Obligasi dan wesel -192 -85 16 387 126 -142 1.648 220 1.644 3.370 5252) Lainnya -168 -91 -13 202 -70 670 842 319 -222 1.609 260

* Angka sementara

** Angka sangat sementaraN/A Tidak dapat diterapkan

TOTALURAIAN

2010 2011* 2012TOTAL

Page 47: Website :  · 2013-09-27 · 3 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2012 menguat dengan mencatat defisit USD1,0 miliar, lebih rendah daripada defisit USD3,7 miliar pada

41

TABEL 8 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LAINNYA

(Juta USD)

Mei 2012

Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I**

Investasi Lainnya -3.072 308 1.179 3.846 2.262 -2.294 4.192 -768 -2.754 -1.623 -2.597A. Aset -2.764 552 -1.960 2.447 -1.725 -1.479 2.548 -3.211 -4.246 -6.387 -3.432

1. Sektor publik 2 2 -3 0 1 -2 0 0 0 -2 -12. Sektor swasta -2.766 550 -1.956 2.446 -1.726 -1.477 2.548 -3.211 -4.246 -6.385 -3.432

a. Pinjaman -163 27 -110 23 -224 -263 -96 -237 115 -480 -50b. Uang dan simpanan -1.731 1.063 -1.470 3.242 1.103 -344 3.815 -1.251 -2.366 -146 -837c. Aset lainnya -871 -540 -377 -818 -2.606 -871 -1.171 -1.723 -1.995 -5.760 -2.545

B. Kewajiban -308 -244 3.139 1.400 3.987 -815 1.644 2.442 1.491 4.764 8361. Sektor publik 147 -879 1.093 1.395 1.756 95 -1.402 -712 -240 -2.258 -220

a. Pinjaman 149 -879 -385 852 -264 -198 -1.436 -375 -31 -2.040 -3341) Otoritas moneter 1 -8 -13 -11 -17 -48 -17 -22 -24 -31 -94 -23

a) Penarikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0b) Pembayaran -8 -13 -11 -17 -48 -17 -22 -24 -31 -94 -23

2) Pemerintah 156 -867 -374 870 -215 -181 -1.414 -351 0 -1.946 -310a) Penarikan 1.095 1.008 546 2.725 5.375 672 363 575 1.818 3.428 623 (1) Program 596 607 130 1.840 3.174 216 7 119 1.217 1.559 244 (2) Proyek 499 401 416 885 2.200 456 356 456 600 1.869 378 (3) Lainnya 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0b) Pembayaran -939 -1.875 -920 -1.856 -5.590 -853 -1.777 -926 -1.818 -5.374 -933

b. Kewajiban lainnya -1 0 1.478 543 2.020 293 34 -337 -209 -218 1132. Sektor swasta -455 636 2.046 5 2.231 -910 3.046 3.154 1.731 7.022 1.056

a. Utang dagang 51 81 2 97 230 193 354 317 99 963 426b. Pinjaman -276 321 992 -672 366 -59 1.636 2.208 1.008 4.793 808

1) Penarikan 2.735 3.351 3.559 3.785 13.430 4.394 7.119 7.117 6.152 24.782 7.9722) Pembayaran -3.010 -3.029 -2.567 -4.457 -13.064 -4.453 -5.483 -4.909 -5.144 -19.989 -7.164

c. Uang dan simpanan -230 234 1.052 580 1.635 -1.044 1.057 629 624 1.266 -179d. Kewajiban lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1) Tidak termasuk penggunaan kredit dan pinjaman IMF

2) Termasuk bantuan pangan, fasilitas kredit ekspor, penjadw alan kembali, dll

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

URAIAN2010

TOTAL2011* 2012

TOTAL