Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji...

27
BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bagian ini dibahas dan dipaparkan data yang terkumpul dari hasil penelitian yang meliputi: (a) deskripsi data variabel bebas dan variabel terikat, yaitu kemampuan manajerial kepala sekolah dan kinerja guru, (b) pengujian persyaratan analisis untuk menguji hipotesis yang meliputi uji normalitas, dan uji linieritas, (c) pengujian hipotesis, (d) diskusi dan pembahasan. Berikut ini dipaparkan hal itu satu persatu. A. Deskripsi Data Data penelitian ini meliputi dua variabel, yaitu variabel kemampuan manajerial kepala sekolah (X) dan variabel kinerja guru (Y). Dari pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap data, seluruh data yang masuk memenuhi syarat untuk diolah dan dianalisis. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa 29

Transcript of Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji...

Page 1: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini dibahas dan dipaparkan data yang terkumpul

dari hasil penelitian yang meliputi: (a) deskripsi data variabel bebas

dan variabel terikat, yaitu kemampuan manajerial kepala sekolah dan

kinerja guru, (b) pengujian persyaratan analisis untuk menguji

hipotesis yang meliputi uji normalitas, dan uji linieritas, (c) pengujian

hipotesis, (d) diskusi dan pembahasan. Berikut ini dipaparkan hal itu

satu persatu.

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini meliputi dua variabel, yaitu variabel

kemampuan manajerial kepala sekolah (X) dan variabel kinerja guru

(Y). Dari pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap data, seluruh

data yang masuk memenuhi syarat untuk diolah dan dianalisis. Secara

singkat dapat dinyatakan bahwa deskripsi data ini mengungkapkan

informasi tentang nilai total (sum), nilai tertinggi (maximum), nilai

terendah (minimum), rata-rata (mean), rentang (range), simpangan

baku (standard deviation), keragaman (variance), angka yang banyak

muncul (mode), dan nilai tengah (median). Pada Table1 berikut ini

ditampilkan perhitungan statistik dasar kedua data variabel tersebut.

29

Page 2: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Tabel 1: Perhitungan Statistik Dasar Variabel X dan Y

StatisticsKemampuan

Manajerial Kepala Sekolah

(Variabel X)

Kinerja Guru

(Variabel Y)

Sample Valid 31 31

Missing 0 0

Mean (rata-rata) 218,10 172,48

Median (nilai tengah) 218 173

Mode (paling sering muncul) 217 173

Std. Deviation 2,81 2,86

Variance (keragaman) 7,89 8,19

Range (rentang) 12 12

Minimum (nilai tertinggi) 212 166

Maximum (nilai terendah) 224 178

Sum (jumlah) 6761 5347

1. Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X)

Data variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

dikumpulkan melalui instrumen yang terdiri dari 50 butir yang telah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya, angket diberikan kepada 31

responden untuk diisi. Dari data penelitian diketahui bahwa distribusi

nilai jawaban menyebar dari nilai terendah 212 sampai dengan nilai

tertinggi 224. Berdasarkan distribusi nilai tersebut didapat rata-rata

(mean) 218,10, nilai tengah (median) 218, nilai yang sering muncul

30

Page 3: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

(mode) 217, simpangan baku (standar deviasi) 2,81, keragaman

(variance) 7,89 dan rentang (range) 12. Menurut Irianto (2004: 62), jika

rata-rata nilainya sama dengan modenya (angka yang sering muncul)

dan sama dengan mediannya (nilai tengah) maka distribusi data

dianggap normal. Karena perhitungan rata-rata, nilai tengah dan

angka yang sering muncul dari data tersebut sama atau tidak jauh

berbeda, maka dapat dipahami bahwa nilai Kemampuan Manajerial

Kepala Sekolah cenderung berdistribusi normal.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi nilai

variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dapat dilihat pada

Tabel 2 berikut. Untuk menentukan tabel frekuensi digunakan rumus:

Rentang = data terbesar – data terkecil

Banyak kelas = 1 + (3,3) log n

Kelas interval = p=Rentang

Banyakkelas (Usman, 2000:84)

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (Variabel X)

Kelas Interval Frekuensi Persentase

224-225 1 3,2

222-223 2 6,5

220-221 7 22,5

218-219 6 19,3

216-217 11 35,5

214-215 2 6,5

212-213 2 6,5

Jumlah 31 100

31

Page 4: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada kelas interval 216-217, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada kelas interval 224-225.

Berikut ini dapat pula digambarkan histogram distribusi frekuensi

variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah seperti yang terlihat

pada gambar 2.

VA R 00001

2 2 4 ,02 2 2 ,0

2 2 0 ,02 1 8 ,0

2 1 6 ,02 1 4 ,0

2 1 2 ,0

1 2

1 0

8

6

4

2

0

Std . De v = 2 ,8 1

Me a n = 2 1 8 ,1

N = 3 1 ,0 0

Gambar 2: Histogram Skor Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Dari data yang diperoleh tingkat pencapaian skor Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah sebesar 87,24% dari skor ideal, dan

masuk ke dalam kategori baik.

Rumus untuk angket berbentuk kuesioner:

Σ Skor PR = X 100 %

32

Page 5: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Σ Responden X Σ Item X Skala tertinggiDasar yang digunakan untuk menghitung tingkat pemahaman

responden menurut Sudjana (1982)

90 - 100 % sangat baik

80 - 89 % baik

65 - 79 % cukup

55 - 64 % kurang baik

0 - 54 % tidak baik

Jika dilihat sebaran skor Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah dikelompokkan atas tiga yaitu kelompok responden yang

memperoleh skor tinggi, kelompok responden yang memperoleh skor

sedang dan kelompok responden yang memperoleh skor rendah maka

didapat kelompok sebagai berikut:

Tabel 3: Kategori Nilai Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Kategori Rentang Jumlah Responden Persentase

Tinggi 221 – 224 7 22,58

Sedang 216 – 220 20 64,52

Rendah 212 – 215 4 12,90

Jumlah 31 0%

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh 22,58% (7

responden) termasuk kelompok tinggi, 64,52% (20 responden)

termasuk kelompok sedang, dan 12,90% (4 responden) termasuk

kelompok yang memperoleh nilai rendah.

33

Page 6: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Dari sebaran nilai ini dapat diketahui bahwa Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah berada pada kelompok sedang. Setelah

dilakukan perhitungan maka perolehan nilai variabel Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah berada pada kategori baik, yaitu sebesar

87,24%.

2. Variabel Kinerja Guru (Y)

Data variabel kinerja guru dikumpulkan melalui instrumen yang

terdiri dari 40 butir yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

Selanjutnya, angket diberikan kepada kepala sekolah dan atau

supervisor untuk diisi. Dari data penelitian diketahui bahwa distribusi

nilai menyebar dari nilai terendah 166 sampai dengan nilai tertinggi

178. Berdasarkan distribusi nilai tersebut didapat rata-rata (mean)

172,48, nilai tengah (median) 173, nilai yang sering muncul (mode)

173, simpangan baku (standar deviasi) 2,86, keragaman (variance)

8,19 dan rentang (range) 12. Menurut Irianto (2004: 62), jika rata-rata

nilainya sama dengan modenya (angka yang sering muncul) dan sama

dengan mediannya (nilai tengah) maka distribusi data dianggap

normal. Karena perhitungan rata-rata, nilai tengah dan angka yang

sering muncul dari data tersebut tidak jauh berbeda, maka dapat

dipahami bahwa nilai kinerja guru cenderung berdistribusi normal.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi nilai

variabel kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

34

Page 7: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Tabel 4: Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru (Variabel Y)

Kelas Interval Frekuensi Persentase

178-179 1 3,2

176-177 3 9,6

174-175 7 22,6

172-173 9 29,0

170-171 7 22,6

168-169 2 6,5

166-167 2 6,5

Jumlah 31 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada kelas interval 172-173, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada kelas interval 178-179.

Berikut ini dapat pula digambarkan histogram distribusi frekuensi

variabel Kinerja Guru seperti yang terlihat pada gambar 3.

VA R00002

1 7 8 ,01 7 6 ,0

1 7 4 ,01 7 2 ,0

1 7 0 ,01 6 8 ,0

1 6 6 ,0

1 0

8

6

4

2

0

Std . De v = 2 ,8 6

Me a n = 1 7 2 ,5

N = 3 1 ,0 0

Gambar3: Histogram Skor Kinerja Guru

35

Page 8: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Dari data yang diperoleh tingkat pencapaian skor Kinerja Guru

sebesar 86,24% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.

Jika dilihat sebaran skor Kinerja Guru dikelompokkan atas tiga yaitu

kelompok responden yang memperoleh skor tinggi, kelompok

responden yang memperoleh skor sedang dan kelompok responden

yang memperoleh skor rendah maka didapat kelompok sebagai

berikut:

Tabel 5: Kategori Nilai Kinerja Guru

Kategori Rentang Jumlah Responden Persentase

Tinggi 176 – 178 4 12,90

Sedang 171 – 175 20 64,52

Rendah 166 – 170 7 22,58

Jumlah 31 0%

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh 12,90% (4

responden) termasuk kelompok tinggi, 64,52% (20 responden)

termasuk kelompok sedang, dan 22,58% (7 responden) termasuk

kelompok yang memperoleh nilai rendah.

Dari sebaran nilai ini dapat diketahui bahwa Kinerja Guru

berada pada kelompok sedang. Setelah dilakukan perhitungan maka

perolehan nilai variabel Kinerja Guru berada pada kategori baik, yaitu

sebesar 86,24%.

36

Page 9: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

B. Uji Persyaratan Analisis

Penelitian ini menggunakan rumus statistik parametris dengan

menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Kedua teknik ini

baru dapat dilakukan apabila telah memenuhi beberapa persyaratan.

Menurut Sudjana (1996), ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi

dalam menggunakan statistik parametris, yaitu: (a) ukuran minimum

sampel telah terpenuhi, (b) data sampel setiap variabel berdistribusi

normal, dan (c) variansi populasi antarkelompok homogen. Di samping

tiga persyaratan ini, analisis regresi menghendaki persyaratan uji

linieritas garis regresi dan uji independensi antarvariabel bebas

(Santoso: 2000).

1. Uji Normalitas

Analisis uji normalitas dalam penelitian bertujuan untuk

menguji asumsi bahwa data yang diambil berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas penyebaran nilai

atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai

dasar menolak atau menerima keputusan normal adalah dengan

acuan alpha 0.05 atau pada taraf kepercayaan 95%. Hipotesis yang

diajukan untuk uji normalitas ini adalah sebagai berikut:

Ho = Data berdistribusi normal

H1 = Data tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan:

37

Page 10: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Terima:

Ho jika nilai asyimp. signifikansi > nilai signifikansi alpha (0,05).

H1 jika nilai asyimp. signifikansi < nilai signifikansi alpha (0,05).

Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada

rangkuman Tabel 6 berikut.

VariabelKolmogorov-Smirnov Test

K – S Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan

X 0,756 0,617 Normal

Y 0,560 0,912 Normal

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. signifikansi

untuk variabel X sebesar 0,756, dan variabel Y sebesar 0,560,

sedangkan nilai signifikansi alpha yang dianut adalah 0,05.

Berdasarkan landasan pengambilan keputusan di atas, Ho diterima dan

H1 ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data dari kedua

variabel dalam penelitian ini sebarannya membentuk distribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat

apakah data yang diperoleh berasal dari sampel yang homogen.

Analisis yang digunakan dengan melihat pola diagram pencar. Jika

diagram pencar membentuk pola tertentu secara teratur maka

sebaran data X dan Y tidak homogen, tetapi bila pola yang

terbentuk tidak membentuk pola tertentu dan menyebar di atas dan

38

Page 11: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

di bawah titik nol maka sebaran data homogen (Santoso:2006;

Pratisto:2004). Hasil analisis dengan menggunakan diagram pencar

dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.

Dari Gambar 4 di atas terlihat bahwa pola yang terbentuk

tidak beraturan atau acak dan menyebar. Hal ini menunjukkan

bahwa sebaran data X dengan Y homogen.

3. Uji Linieritas Garis Regresi X terhadap Y

Uji linieritas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah

masing-masing data variabel Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah cenderung membentuk garis linier terhadap variabel

39

Page 12: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Kinerja Guru. Hipotesis yang dibentuk untuk persyaratan uji

linieritas ini adalah:

Ho = sebaran data variabel bebas membentuk garis linier terhadap

variabel terikat.

H1 = Sebaran data variabel bebas tidak membentuk garis linier

terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika skor signifikansi > Alpha 0,05, Ho diterima, namun jika skor

signifikansi < Alpha 0,05, H1 diterima.

Hasil uji keberartian dan kelinearan persamaan regresi sederhana

disajikan pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7: Rangkuman Uji Linieritas Variabel X – Y Variabel JK df RJK F Sig. Ket.

X – Y 245,742 31 14,178 3,375 0,432 Linier

Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi sebesar 0,432 >

alpha 0,05. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ho

diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa

sebaran data pada variabel Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah membentuk garis linier terhadap variabel Kinerja Guru.

40

Page 13: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

C. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah “terdapat kontribusi antara

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru”. Hasil

analisis hipotesis ini terangkum pada Tabel 8 berikut.

KorelasiKoefisien Korelasi

(r)

Koefisien Determinasi

(r2)Sig. Keterangan

ry 0,666 0,443 0.000 Sangat Signifikan

Dari hasil analisis diperoleh hubungan antara Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru mempunyai kekuatan

0,666 dengan sig. 0,000 < alpha 0,01. Hal ini berarti korelasi yang

terjadi antara Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja

Guru sangat signifikan.

Selanjutnya koefisien determinasi yang diperoleh r2 = 0,443.

Hal ini berarti kontribusi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

terhadap Kinerja Guru sebesar 44,3%. Hal ini berarti bahwa

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah memberikan sumbangan

sebesar 44,3% terhadap Kinerja Guru. Dengan demikian, H1 yang

menyatakan bahwa terdapat kontribusi Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah terhadap Kinerja Guru dapat diterima.

Dengan terbuktinya hipotesis pertama secara emperis, lebih

lanjut akan dibahas mengenai pengujian analisis tingkat keberartian

persamaan regresi yang terbentuk. Pengujian analisis ini dilakukan

dengan uji – F seperti yang dapat dilihat pada Tabel berikut.

41

Page 14: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Tabel 9: Uji F Tingkat Keberartian Regresi X dengan Y

Sumber Variasi JK dk RJK F Sig.

Regresi 108,892 1 108,892 23,075 0,000

Residu 136,850 29 4,719 Total 245,742 30

Sebagaimana terlihat pada Tabel di atas nilai statistik

signifikansi pada uji F, terlihat bahwa Fhitung sebesar 23,075 dan Ftabel

(0,05:1,30) sebesar 4,18 dengan sig. 0,000, jauh lebih kecil dari nilai Alpha

0,01 atau pada taraf kepercayaan 99%. Hal ini mengindikasikan

bahwa persamaan regresi yang terbentuk antara variabel Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru dapat diterima

keberadaannya.

Analisis keberartian persamaan regresi dapat dilihat

berdasarkan analisis uji-t yang sekaligus untuk membuktikan apakah

koefisien persamaan regresi yang terdapat pada variabel Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah (X) dapat diterima sebagai alat prediksi

untuk mengidentifikasi gejala yang terjadi, seperti gejala hubungan dan

kontribusi terhadap Kinerja Guru (Y). Hasil analisis uji-t yang dimaksud

dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.

42

Page 15: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Tabel 10: Uji Koefisien Arah Persamaan Garis Regresi X dan Y

Variabel

Koefisien tdk Standar

Koefisien Standar

t

sig B

Std. Kesalahan Beta

Konstanta 24,560 30,796

0,000Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ( X )

0,678 0,141 0,666 4,804

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui konstanta sebesar 24,560,

sedangkan koefisien persamaan garis regresi sebesar 0,678, t hitung

4,804 dan ttabel (0,5:30) sebesar 1,697 dengan nilai sig 0,000 < alpha 0,01.

Dapat dinyatakan bahwa nilai koefisien persamaan garis regresi

sebesar 0,67 dapat dijadikan sebagai alat prediksi ikut menentukan

setiap gejala yang terjadi pada variabel Kinerja Guru, baik berupa

gejala sifat hubungan, pengaruh dan kontribusi melalui data-data pada

variabel Kemampuan Manajeria Kepala Sekolah.

Dari penjelasan di atas diperoleh persamaan regresi sederhana

yang digunakan yaitu Ŷ = a + bx1 di mana a = 24,560 dan b = 0,678,

sehingga persamaan garis regresi adalah Ŷ = 24,560 + 0,678.

Persamaan ini menunjukkan bahwa jika nilai X1 naik satu satuan maka

akan diikuti kenaikan nilai Ŷ sebesar 0,678 x 1. Sebagai contoh diambil

nilai responden 1 untuk variabel Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah sebesar 217, maka hasil prediksinya menjadi Ŷ = 24,560 +

0,678 x 1 = 25,238.

43

Page 16: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa Kemampuan

Manajerial Kepala Sekolah berkontribusi positif dan sangat signifikan

terhadap Kinerja Guru. Dengan demikian Kinerja Guru sebesar 44,3%

ditentukan oleh faktor Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan

sisanya 55,7% ditentukan oleh faktor lain.

D. Diskusi / Pembahasan

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil pengujian hipotesis

pertama mengindikasikan bahwa Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah memiliki kontribusi yang berarti terhadap Kinerja Guru, yaitu

sebesar 44,3%.

Menurut kajian teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli

seperti Kusmianto (1997), Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir

(2000), Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar

Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi

utama, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial,

dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam

kinerja guru.

Berkenaan dengan standar kinerja guru Piet A. Sahertian dalam

Kusmianto (1997: 49) bahwa, standar kinerja guru itu berhubungan

44

Page 17: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja

dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan

pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4)

melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5)

kepemimpinan yang aktif dari guru.

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat

dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang

harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud

perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses

pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan

pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai

hasil belajar.

Depdiknas menyusun Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG)

yang diadopsi dari Georgia Departemen of Education telah

mengembangkan teacher performance assessment instrument. Alat

penilaian kemampuan guru atau kinerja guru, meliputi: (1) rencana

pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut dengann

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (2) prosedur

pembelajaran (classroom procedure), dan (3) hubungan antar pribadi

(interpersonal skill).

Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien,

diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif. Salah

satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran

45

Page 18: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peranan yang strategis

dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator

(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin),

pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan.

Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000) mengemukakan

bahwa kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas

mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan

kompetensi profesional guru.

Gambaran di atas memperlihatkan betapa sesungguhnya

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah sangat penting untuk

meningkatkan Kinerja Guru. Namun, selain dari Kemampuan

Manajerila Kepala Sekolah yang perlu diperhatikan untuk

menghasilkan Kinerja Guru perlu juga diperhatikan upaya-upaya

sistematis yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor yang berkontribusi

terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 1 Ranah Batahan Kabupaten

Pasaman Barat. Akan tetapi penelitian ini belum mengukapkan seluruh

variabel yang berkorelasi dan berkontribusi dengan Kinerja Guru.

Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini hanya satu variabel

46

Page 19: Web viewPengujian normalitas penyebaran nilai atau data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan

dari sekian banyak varibel yang berhubungan dengan kinerja guru

yaitu kemampuan manajerial kepala sekolah.

Penelitian ini mengungkapkan kontribusi kemampuan

manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru yang berkontribusi

sebesa 44,3. Angka ini mengindikasikan bahwa masih ada lagi

variabel bebas yang berhubungan dan berkontribusi terhadap variabel

terikat yang belum dapat diungkapkan dalam penelitian ini.

Dalam pengumpulan data penelitian, responden telah

diarahkan untuk mengisi angket sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya. Tidak tertutup kemungkinan ada responden yang mengisi

angket berdasarkan pendapat temannya karena pengumpulan data ini

dilakukan secara klasikal. Hal ini dilakukan secara klasikal mengingat

sampel yang banyak dan waktu yang terbatas.

47