Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia...

31
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan pangan diantaranya meliputi kebutuhan energy dan protein. Meningkatnya kebutuhan masyarakat baik protein nabati maupun hewani, menutut ditingkatkannya bidang pertanian termasuk didalamnya sektor peternakan. Salah satu sub sektor peternakan yang sekarang perlu terus ditingkatkan adalah usaha peternakan sapi potong. Di Bali pada umumnya ternak sapi selain sebagai bahan makanan berupa daging, banyak dimanfaatkan sebagai tenaga kerja dalam hal pertanian dan sebagai sarana upacara keagamaan. Oleh sebab itu perkembangan dan kelestarian sapi Bali perlu ditingkatkan dan mencapat perhatian yang khusus. Di wilayah-wilayah pedesaan pada umumnya pemeliharaan akan ternak sapi dimaksudkan sebagai pekerjaan sambilan dan dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging 1

Transcript of Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia...

Page 1: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin

meningkat, baik kebutuhan akan pangan diantaranya meliputi kebutuhan energy dan protein.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat baik protein nabati maupun hewani, menutut

ditingkatkannya bidang pertanian termasuk didalamnya sektor peternakan.

Salah satu sub sektor peternakan yang sekarang perlu terus ditingkatkan adalah usaha

peternakan sapi potong.

Di Bali pada umumnya ternak sapi selain sebagai bahan makanan berupa daging,

banyak dimanfaatkan sebagai tenaga kerja dalam hal pertanian dan sebagai sarana upacara

keagamaan. Oleh sebab itu perkembangan dan kelestarian sapi Bali perlu ditingkatkan dan

mencapat perhatian yang khusus.

Di wilayah-wilayah pedesaan pada umumnya pemeliharaan akan ternak sapi

dimaksudkan sebagai pekerjaan sambilan dan dengan terus meningkatnya kebutuhan

masyarakat akan daging sapi. Menimbulkan keinginan sebagian besar peternak sapi untui

menjual sapinya dengan harga yang pantas.

masyarakat secara individu maupun berkelompok mengugahakan penggemukkan sapi Bali

sebagai pekeljaan pokok dan ada yang memehhara dengan jumlah yang besar dalam suatu

perusahaan. Usaha penggemukkan sapi mendatangkan keuntungan ganda berupa keuntungan

dari pertambahan berat badan dan kotoran sapi bempa pupuk kandang Untuk mendapatkan

keuntungan yang diinginkan maka

1

Page 2: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

penggemukkan sapi potong harus dikelola dengan profésional dengan

pemeliharaan yang intensif dan manajemen yang baik pula

hal-hal tersebut vang mendorong kami memilih penggemukkan sapi

sebagai tujuan prateh kerja lapangan ( Prakerin/PSG), Dalam memilih usaha

penggemukkan sapi untuk Pratek kerja ini kami memilih peternakan sapi bali

yang dikelola oleh UD. Mupu Merta.

I.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sistem tata laksana pemeliharaan yang diterapkan dalam peternakan

penggemukan sapi Bali yang dikelola oleh UD Mupu Merta ?

2. Bagaimana cara petemakan penggemukkan sapi ini menanggulangi

permasalahan-permasalahan yang dihadapi, khususnya dalam hal menangani penyakit

ternak ?.

1. 3. Tujuan Prakerin

Adapun tujuan yang diharapkan dalam melakukan Pratek Kerja Lapangan

(Prakerin/PSG) ini adalah :

1. Untuk mendidik, melatih dan mengajarkan siswa secara langsung kegiatan-kegiatan

pada suatu perusahaan.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang tata laksana pemeliharaan

penggemukkan sapi bali., agar nantinya dapat dikembangkan dan

diterapkan didalam masyarakat.

1. 4. Manfaat Prakerin

Manfaat yang diperoleh dari pratek kerja adalah agar siswa mendapat pengalaman di

lapangan yang sangat penting dalam rangka menyiapkan diri sebagai tenaga siap pakai yang

professional di bidang petemakan.

2

Page 3: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Ternak Sapi

Ternak adalah bewan yang telah dijinakkan, dipelihara dikembangbiakkan, diawasi

hidupnya oleh manusia dan diusahakan untuk dilipatkan gandakan gunanya bagi kepentingan

manusia. Berdasarkan breed (ras) murninya, sapi dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga ) bangsa

sapi, yakni bangsa sapi Eropa (Bos Taurus), bangsa sapi India (Bos Indicus), dan bangsa sapi

Bali ( Bos Sondaicus).

Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan sapi asli Indonesia yang diduga sebagai hasil

domestifikasi ( penjinakan ) dari banteng liar- Sebagian ahli yakin babwa domestikasi

tersebut berlangsung di Bali sehingga disebut sapi Bali.

2.2. Ciri ciri Sapi Bali

Sapi Bali (Bos Sondaicus) merupakan sapi yang berdarah murni karena basil

domestikasi (penjinakan) langsung dari banteng liar. Banteng liar tersebut kini masih dapat

ditemui di butan Ujun Kulon ( Jawa Barat ), Ujun Wetan ( Jawa Timur ) dan Taman Nasional

Bali Barat. Dengan demikian , sapi Bali merupakan ras atau bangsa sapi tersendin yang asti

dari negara kita.

Sebagai keturunan banteng, sapi Bali memiliki warna dan bentuk tubuh persis seperti

banteng liar. Sapi Bali jantan dan betina memiliki wama kaki putih dan memiliki "telau",

yakni bulu puith pada bagian pantatnya dan terdapat " garis "(bulu) hitam sepanjang

punggungnya sapi Bali tidak memiliki punuk seperti banteng, bentuk badannya kompak dan

dadanya dalam. Dibandingkan dengan sapi-sapi lainya, sapi Bali lebih agresif ( galak )

terutama sapi Bali jantan. Jika kita hendak memegangnya atau mnedekati sapi Bali,

3

Page 4: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

pakaian karena merah hendaknya dihindari agar tidak diserangnya Sebab, sapi Bali suka

memerang orang beipakanin merah vang mendekatmya Namun sapi Bali juga akan menjadi

penurut pada orang yang biasa dekat dengannya.

Di samping citi-ciri umum tersebut diatas sapi Bali jantan dan sapi Bali betina juga

memiliki beberapa ciri spesifik yaitu :

SAPI BALI JANTAN

Ciri - ciri spesifik yang dimiliki oleh sapi Bali jantan adalah sebagai berikut:

1. Warna bulu badan hitam ( kecuali kaki dan pantat )

2. Tanduk agak di bagian luar dari kepala mengarah latero-dorsal dan membelok dorso-

cranial

3. Tubuhnya relatif lebih besar dibandingkan dengan sapi betina, berat sapi dewasa rata-

rata 350 kg - 450 kg, dan tinggi badan 130 cm – 140 cm

SAPI BALI BETINA

Ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sapi Bali betina adalah sebagai berikut :

1. Wama bulu badan merah bata (kecuali kaki dan pantat)

2. Tanduk agak di bagian dalam dari kepala, mengarah latero-dorsal dan a dorso-

medial.

3. Tubuh relatif lebih kecil dibandingkan dengan sapi jantan dan berat sapi dewasa 250

kg - 350 kg.

2.3. Tata Laksana Penggemukkan Sapi Bali

A. Pemilihan Sapi Bali untuk Penggemukkan.

Pemilihan sapi Bali bakalan (bibit) untuk kereman (penggemukkan) harus dipilih

yang memiliki produktivitas yang tinggi agar dapat memperoleh keuntungan usaha yang

optimal. Beberapa persyaratan yang

4

Page 5: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

diperlukan diperhatikan dalam menentuhan sapi Bali bakalan untuk

kereman antara lain sebagat berikut :

1. Kondisi tubuh/Penampilan

Secara umum. sapi 13ah bakalan untuk kereman har us dipilih

yang memiliki kondisi tubuh / penampilan sebagai berikut :

a. Berjenis kelamin jantan dengan warna kulit hitam

b. Sehat dan tidak cacat

c. Mata cerah dan kulitnya bercahaya

d. Lincah dan nafsu makannya baik

e. Tubuhnya panjang berbentuk segi empat

f. Dada dalam

g. Kaki besar dan kuat

h. Pertumbuhan tubuhnya serasi.

Disamping itu juga terdapat kondisi khusus yang perlu diperhatikan sebagai calon sapi

bakalan yang baik untuk kereman yaitu kondisi tubuh kurus hmgga sedang. Sapi Bali bakalan

dipilih yang berkatagori kurus hingga sedang, karena sapi yang kurus bila dikeremkan dan

diben pakan yang baik akan tumbuh (bertambah berat badannya) lebih tinggi dibandingkan

dengan sapi yang sudah gemuk pada kurun waktu yang sama. Dengan catatan, sapi tersebut

sehat, tidak cacat dan pertumbuhan organ-organ tubuhnya serasi.

2. Umur Sapi

Umur sapi biasanya berkorelasi dengan berat badan. Kedua faktor ini sangat

menentukan lamanya penggemukkan yang akhirnya mempengaruhi efisiensi usaha.

Sapi untuk penggemukkan sebaiknya dimulai pada umur 2,5 - 3,5 tahun dan paling cepat

mulai umur 2 tahun karena pada umur awal pertumbuhannya lambat dan pada umur 2,5-4

tahun pertumbuhan menjadi cepat setelah itu akan meningkat lambat dan cendrug landai.

5

Page 6: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

3. Berat Badan

Berat badan sapi biasanya terkait dengan umur sapi Sapi Bali bakalan untuk kereman

hendaknya dipilih yang mempunyai berat badan sekitar 250 - 350 kg. Sapi Bali yang

memiliki berat badan tersebut biasanya sudah berumur antara 2 - 3,5 tahun.

B. Kandang dan Perlengkapannya.

Kandang merupakan salah satu unsur penting dalam membudidayakan ternak,

temasuk sapi Bali. Kandang bagi ternak berfungsi sebagain tempat berlindung dari sengatan

sinar matahari, guyuran hujan dan tiupan angin kencang sehingga dapat mempengaruhi

kesehatan dan pertumbuhan. Sapi yang dikandangkan juga akan memudahkan peternak

dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan.

Berkaitan dengan pemmbuatan kandang, ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan , antara lain letak kandang, bahan kandang, ukuran

kandang, bentuk dan konstruksi kandang dan periengkapan kandang.

1. Letak Kandang

Idealnya letak kandang agak jauh dari rumah/pemukiman penduduk agar kebersihan

dan kesehatan ternak yang dipelihara terjamin. Para peternak di Bali kebanyakan membangun

kandang di tengah kebun atau tegalan yang cukup jauh dari rumah. Namun, karena faktor

keamanan, tidak semua peternak dapat membangun kandang terlalu jauh dari nimah letapi

adah terlalu dekat dengan rumah.

Lelak kandang harus dekal dengan galan unluk memudahkan dalam hal pengangkulan

bahan makanan alaupun dalam pengangkutan ternak I ahan tempat kandang dibangun

6

Page 7: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

hendaknya berada pada posisi vang pahng IJnggi dibandingkan dengan lahan sekitarma agar

tidak tergenang air hujan Kandang yang tergenang air akan menjadi becek dan lembab,

sehigga temak mudah terserang penyakit.

Letak kandang harus cukup sinar matahari . untuk itu. Sisi kandang yang memanjang

hendaknya mengarah utara - selatan, agar lebih banyak permukaan bangunan yang terkena

sinar matahari. Bila bentuk kandang dibuat berderet dengan satu baris, kandang hendaknya

menghadap ke timur, sehingga ternak lebih banyak mendapat sinar matahari.

Disamping memperoleh sinar matahari yang cukup, pertukaran (ventilasi) udara

dalam kandang juga harus baik. Karena itu, kandang sapi hendaknya dibangun di tempat

yang terbuka (cukup udara). Untuk menambah kenyamanan bagi ternak, khususnya di daerah

yang beriklim panas sebaiknya di sekitar kandang di tanam pohon-pohonan.

2. Bahan dan Konstruksi kandang.

Kandang sapi yang baik tidak harus dibuat dari bahan yang mahal, tetapi yang penting

bentuk dan ukuran kandng harus harus memenuhi syarat Alas kandang dapt dibuat dan beton

atau dan kayu.

Lantai kandang dibuat sedikit miring ± 4 derajat dengan bagian belakang lebih rendah untuk

memudahkan pembersihan kotoran sapi Bila alasa kandang dibuat dari beton, permukaan alas

kandang tidak boleh halus/rata agar tidak licin. Untuk daerah dataran tinggi, di atas alas beton

tersebut diberi jerami atau sampah kering agar sapi tidak kedinginan ketika tidur di lantai.

Tiang kandang bisa terbuat dari kavit bambu. Namun kandang untuk sapi Bali

sebaiknya tidak tertutup rapat. Dinding sapi yang rapat akan mengurangi ventilasi dan

7

Page 8: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

membuat sapi tidak mengethaui keadaan sekelilingnya, seehingga mudah terperanjat/kaget

bila ada orang yang masuk sebab sapi Bali memiliki temperamental yang tinggi Atap

kandang dapat dibuat dari bahan yang tidak panas. Misainya genteng, ayaman daun italang

atau ayaman kelapa.

3. Ukuran Kandang

Ukuran lantai handang untuk setiap ekor sapi Bali yang digemukhan adalah panjang

175 cm 200 cm dan lebar 125 150 cm. Untuk sapi pembibitan. kandang harus dilengkapi

halaman yang cukup luas agar mdukan sapi dapt bergerak dengan leluasa dan pada saat

tertentu ( siang hari ) indukan tersebut dapat diikat di halaman luar kandang

Tinggi atap harus disesuaikan bentuk dan konstruksi kandang yang akan dibuat.

Idealnya tinggi atap kandang bagian depan dibuat sekitar 250 cm dan tinggi atap bagian

belakang sebaiknya sekitar 140 cm - 225 cm Untuk sapi Bali, dinding kandang tidak menjadi

Keharusan. Bila dipandang perlu, tinggi dinding kandang dapat dibuat lebih dari 125 cm. Di

daerah dataran tinggi yang beriklim sangat dingin, ukuran dinding kandang dapat dibuat lebih

tinggi.

4.Bentuk Kandang

Kandang dapat dibuat dalam bentuk tunggal atau ganda tergantung pada jumlah sapi

yang dipelihara Pada kandang tipe tunggal. penempatan sapi dilakukan dalam satu bans atau

satu jajaran Pada handang tipe ganda penempatan sapi dilakukan dalam dua baris Setiap baris

dapat saling berhadap-hadapan . Di antara dua baris sapi disediahan jalan selebar ± 1 meter

untuk memudahkan pemeliharaan sapi (memberi makan dan minum). Alas kandang dibuat

8

Page 9: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

miring ± 5 derajat dengan bagian belakang lebih rendah dan dibagian belakang kandang

dibuatkan saluran yang salah satunya ujungnya dihubungkan ke tempat pembuangan

limbah/kotoran. Tempat makanan dan minuman dibuat/ditempatkan di depan sapi yang

dipelihara.

5. Perlengkapan Kandang

Perlengkapan kandang yang penting meliputi tempat makanan, tempat minuman,

tempat pembuangan limbah, gudang dan peralatan-peralatan kandang lainnya.

C. Pemberian Pakan dan Minum

Kebutuhan akan pakan ternak sapi potong secara umum 10 % dari bobot badan

ternak. Pemberian pakan konsentrat (pakan Jadi) sebagai penguat 1,5 2 % dari bobot hidup

Pemberian pakan pada ternak sapi dapat dilakukan dengan beberapa teknik pemberian pakan

sebagai berikut :

o Pemberian konsentrat dapat dilakukan sekali dalam sehari pada siang hari (pukul 12

00 13 00 )antara pemberian pakan hijauan pagi hari (pukul 08 00 09 00)dan sore

(pukul I 5 00 16 00).

o Pemberian konsentrat diberikan dua kali sehari yaitu pada pukul 08 00 dan pukul

15.00 sedangkan pakan hijauan diberikan pada pukul 10 00 - 13.00 dan sore hari pada

pukul 17.00 - 19.00.

o Pemberian konsentrat diberikan tiga kali sehari yaitu pada pukul 08.00, 12.00, dan

pukul 16.00 dan hijauan diberikan pada pukul 10.00, 14.00 dan pukul 18.00 - 19.00.

9

Page 10: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

D. Pengendalian penyakit

Sapi Bali sebagaimana jenis sapi lainnya tidak luput dari serangan penyakit. Penyakit yang

sering menyerang sapi Bali antara lain sebagai berikut.

1. Penyakit Jembrana

Penyakit jembrana (Jembrana Desease) merupakan penyakit ternak yang

hanya menyerang sapi Bali. Wabah penyakit ini muncul pertama kali pada tahun 1964

di Desa sangkaragung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Penyakit Jembrana tergolong penyakit sapi yang ganas. Sejak terjadinya

wabah pertama pada tahun 1964 hingga kini telah menyebabkan matinya puluhan ribu

ekor sapi Bali. Kini penyakit di Bali bersift endemis dan secara sporadis kasus

serangan masih terus

Terjadi. Penyakit serupa juga menyerang sapi Bali di Lampung, yang disebut dengan

penyakit “Rama Dewa”

a. Gejala

Tubuh demam dengan suhu tubuh 41,5ºC selama 3 – 5 hari

Mencret berdarah

Keringat berdarah

Terjadi pembengkakan pada Limpho glandula dan leukopenia

Terjadi pembenjolan pada kaki depan dan belakang

Erosi atau lepuh-lepuh pada kecil dan pecah pada bagian mulut berlangsung 5

- 7 hari

Dari mulut keluar cairan encer

Pendarahan pada mata dan selaput lendir kelamin

Nafsu makan berkurang

Frekuensi bernafas menmgkat

10

Page 11: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

Kebuntingan pada sapi Bali yang sedang bunting. I

b. Penyebab

Sejak munculnya penyakit jembrana ini telah banyak para ahli yang terlibat dalam

penelitian untuk mengetahui penyebab penyakit ini dan mencari cara-cara pengendahan

salah satunya adalah tim peneliti BCDIU ( Bali Cattle Desease Investigation Unit)

dibawah pimpinan Prof DR. Ressang (almarhum) (1983 - 1985) menyimpulkan babwa

penyakit Jembrana disebabkan oleh Erlichia sp- Namun. hasil penelitian ini temvata tidak

bertahan lama karena berdasarkan Tim BCDIU di bawah pimpinan Prof DR. Soesanto

Mangkoewijoyo menyimpulkan bahwa penyebab penyakit Jembrana adalah sejenis Virus

dan Group Retrovirus.

c. Pengendalian

Vaksinansi

Spraying

Pemberian Antibiotik dan Vitamin.

2. Penyakit Cacingan

Penyakit cacing hati dapat menyerang semua bangsa sapi, termasuk sapi bali

a Gejala

Tampak pucat

Lesu

Mata membengkak

Tubuh kurus

Bulu kasar serta kusam dan berdiri

Pertumbuhan terganggu

11

Page 12: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

b. Penyebab

Penyebab penyakit cacing hati disebut juga fascioliasis bila ditimbulkan oleh cacing

Fasciola hepatica atau disebut distomiasis jika disebabkan cacing Distumum hepaticum.

c Pengendalian

Pengendalian yang efektif untuk cacing hati adalah memutus siklus hidup cacing

tersebut. Cara memutus siklus cacing tersebut dapat dilakukan dengan menggalakkan pola

pergiliran tanaman di sawah (antara padi dan palawija) dan penggunaan pupuk urea pada

tanamanpadi untuk mengurangi perkembangan parasit ini.kebersihan kandang dan temak

perlu diperhatikan.

Pencegaban dan pengohatan terhadap sapi Hali yang ternerang cacmg hati dapat dilakukan

dengan pemberian obat cacing Pemberian obat cacing dilakukan setiap 4 -5 bulan sekali.

3. Penyakit Bloat (perut Kembung)

Bloat adalah penyakit akibat adanya pemmbunan gas di dalam rumen (perut pertama)

yang tidak cepat keluar, sehingga perut membesar ( kembung ).

a. Gejala

Lambung sebelah kin atas membesar dan kencang

Bagian tersebut apabila dipukul dengan telapak tangan akan berbunyi drum

Denyut jantung melemah

Sapi akan merintih

Selaput lendir mulut berubah wama men jadi biru

Pemafasan tampak berat

12

Page 13: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

b. Penvebab

Penyebab penyakit bloat disebabkan harena sapi terialu banyak memakan pahan

hijauan jenis leguminosa. sapi-sapi yang digembalakan di lapangan pengembalaan yang

masih basah akibat embun pagi atau hujan dan sapi dibenkan terialu banyak makanan asal

biji-bijian halus dan kurang mendapatkan makanan serat kasar

c. Pengendalian

Upaya pencegaban penyakit bloat im adalah menghmdarkan sapi digembalakan di

pagi han arau habis hujan, membenkan makanan jems legummosa ± 40 % dan sapi dalam

lapar yang akan digembalakan hendaknya diberikan jerami kering sebab jerami kering dapat

mempertahankan konstraksi refleksi romen secara normal

Cara mengatasinva apabila sapi sudah terlanjur mengalami bloat dilakukan dengan

cara :

o Sapi diberi minum minvak kacang tanah 0,6 liter, ditambah minyak terpenting 28

cc atau diberi preparasit silicone untuk menghindarkan terjadinnya rentangan

permukaan rumen, sekaligus untuk menghancurkan buih.

o Jika sapi sudah parah, dengan cara mengluarkan gas dengan cara menusuk perut

sebelah kiri atas, tepat pada bagian belakang rusuk yang terakhir atau pada ujung

pinggang.

13

Page 14: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

III. PELAPORAN

III.1. Lokasi Usaha Peternakan

Peternakan sapi Bali ( Usaha Ternak Terpadu Mupu Merta ) milik Bapak I Ketut

Mupu terletak di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Pada daerah

ini fasilitas transportasi sangat baik sehingga memudahkan pengangkutan bahan makanan

maupun pemasaran hasil ternak. Lokasi kandang jauh dari pemukiman penduduk sehingga

tidak mengganggu penduduk disekitarnya.

III.2. Keadaan Peternakan

Jumlah sapi Bali yang dipelihara pada Usaha Ternak Terpadu Mupu Merta adalah 90

ekor yang terdiri dari :

1) 187 ekor Sapi Betina

2) 12 Ekor Pendet

Pembibitan dilakukan dengan cara kawin suntik dan dibeli dari daerah sekitar dan

pasar hewan. Kawin suntik dilakukan untuk menghindari inbreeding yaitu kawin dengan

sesame keluarga, sehingga pedet yang dilahirkan menjadi tidak normal.

Pembelian bibit di pasar hewan diutamakan yang memiliki berat 200 – 300 kg.

III.3. Keadaan Kandang

Kandang merupakan bagian penting yang perlu diperhaliakan dalam laksanan

pemeliharaan ternak karena kandang merupakan tempat Berlindung, berteduh dan

berproduksi bagi ternak Usaba Ternak Terpadu Mupu Merta untuk ternah sapi Bali

handangnya menggunakan bentuk kandang bertipe ganda yaitu dimana ternak ditempatkan

dalam dua baris yang saling berhadap-hadapan satu dengan ternak yang lamnya. Atap

14

Page 15: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

kandang menggunakan atap asbes, lantai kandang dibuat dan beton yang kemiringannya ± 5

derajat, sehingga memudabkan kotoran dan air kencing mengalir pada

tempat (got) pembuangan kotoran.

Jumlah kandang yang dimiliki ada dua tempat satu tempat untuk kandang ternak sapi

Bali yang berkapasitas ± 100 ekor dan satu tempar untuk usaha temak Babi.

Pembersihan kandang dilakukan setiap hart pada pagi hari sekitar pukul 07.00 wita

dimulai dari pembersihan tempat makanan dan minuman dan sisa makanan yang diberikan

pada hari sebelumny a. kemudian pembersihan dan pengangkutan kotoran sapi untuk dibav,a

he tempat pengolahan menjadi biogas. Kotoran yang dijadikan / diolah menjadi biogas adalah

kotoran yang bersih tidak bercampur dengan sisa sisa makanan baik pakan konsentrat

maupun pakan hijauan

III.4. Keadaan Nutrisi

Pahan ternah merupakan faktor penentu keberhasdan suatu peternakan. Untuk

memenuhi kebutuhan agar ternah berproduksi secara optimal maka pemberian pakan

diusahakan sesuai dengan hebutuhan baik dari dari segi kualitas maupun kuantitas Pakan

yang dibenkan pada ternak sapi Bali adalah

pakan berupa hijauan yaitu rumput gaiah , jenis leguminosa (kacang kacangan)

dan jerami padi beserta makanan tambahan herupa konsentrat yaitu dedak padi,

Ps, dan prima feed dengan perbandingan 5 zak frima feed I zak Polar 1 zak dedak padt Untuk

ternak sapi yang sedang bunting diberikan konsentrat Pro SG ± 250 gram yang gunanya

memberikan kalsium lebih pada saat ternak bunting dan pada saat induk menyusui.

untuk menambah nafsu makan ternak diberikan campuran molasses yaitu 1 gentong (65

Liter) dicampur dengan molasses 1,5 hter + 1 bungkus garam.

15

Page 16: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

III.5. Penyakit dan pengendalian penyakit.

Dalam usaha peternakan sapi Bali sering sekali mendapat hambatan, terutama dalam

hal penyakit yang dapat menyerang ternak, secara tiba-tiba. Pemantauan terhadap penyakit

dilakukan setiap hari apabila terlihat adanya gejala-gejala penyakit maka segera dipindahkan

pada kandang karantma untuk mencegah terjadinya penularan. Penyakit yang pernah

menyerang usaha peternahan ini yaitu penyakit Kulit. Penyakit ini disebabkan karena digigit

serangga seperti nyamuk, semut. untuk pengobatan dan pencegaban dilakukan penyemprotan

ditubuh ternak dan sekitar kandang. Penyakit yang lamnya adalah mencret yang didenta oleh

ternak yang baru dating disebabkan karena ternak belum beradaflasi dengan lingkungan dan

pemberian pakan yang tidak sesuai dengan tempat asal ternak.

III.6. Karyawan dan fasilitas karyawan

Jumlah karyawan tetap pada usaha temak sapi Bali yaitu 3 orang, mulai bekerja pada

pukul 07.00 wita dan istirat pada pukul 12.00 wita dan sore hari. pukul 14 00 wita sampai

selesai Malam harinya diberlakukan jam jaga yang pelaksanaannya dilakukan bergantian.

Kesehatan karyawan juga sangat penting dan perlu diperhatikan karena dapat

menunjang produksi dan kualitas ternak yanng dihasilkan. Upah/gaji dibenkan sebulan sekali

dan bagi karyawan yang ingin libur(cuti) dengan alasan tertentu diberikan ijin.

III.7. Limbah ternak

Pada usaha ternak sapi Bali ini pengolahan limbah ternak baik kotoran maupun sisa -

sisa makanan dikelola dengan baik sekali. Kotoran dan air kencing temak sapi ditampung di

satu tempat untuk diolah menjadi biogas. Gas yang dihasilkan dipergunakan untuk keperluan

dapur bagi kantor maupun karyawan.

16

Page 17: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

III.8. Sarana Penunjang

Yang dimaksun dengan sarana penunjang disini meliputi :

1. Pengadaan Air

Pengadaan air berasal dari air yang mengalir diselokan dan ditampung pada tower,

kemudian dialirkan he bagian-bagian yang dipergunakan untuk

• Pembersihan kandang

• Pembenan minum temak

• Karvawan

2. Pengadaan Listrik

Listrik yang dipergunakan di Usaha Ternak Terpadu Mupu Merta pada umt usaba temak

sapi Bali im berasal dan PLN

3. Sarana transportasi

Transportasi yang digunakan oleh usaba ternak ini berupa kendaraan roda empat (mobil)

yang digunakan unutk mengangkut temak, makanan maupun oprasional lainnya.

4. Alat - alat produksi

Alat - alat yang digunakan dalam produksi ternak sapi bali adalah mesin pencacah

rumput, cangkul, sabit, selang, sekop, sapu maupun yang lainnya.

III.9. Hal - hal yang dikerjakan

Pada saat praktek kerja dilaksanakan pada pnnsipnya siswa membantu kegiatan

pemeliharaan penggemukkan sapi Bali pada UD Mupu Merta Pekerjaan rutin yang kami

lakukan sehari-hari yaitu mulai pukul 08.00 - 12 00 wita yaitu Membersihkan handang.

mencampur pahan konsentrat, membenkan pakan konsentrat pada temak sapi Untuk siang

hari pekerjaan dimulai pukul 14 00 - 17.00 Wita yaitu memberikan pakan hijauan berupa

jerami padi, rumput gajah dan air.

17

Page 18: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

IV. Pembahasan

keberhasilan dalam usaha peternakan akan lergantung dari tiga hal yaitu

genetik dan bibit vang dipelihara, makanan yang menyangkut pakan yang diberikan

dan manajemen yang menyangkut pemeliharaan, perkandangan, pemilihan lokasi, pemasaran

dan pengendalian penyakit.

Lokasi Peternakan Penggemukaan Sapi Bali UD. Mupu Merta mi sangat bagus dan

tepat , karena letaknya dekat dengan jalan raya dan jauh dan pemukiman penduduk sehingga

tidak mengganggu lingkungan sekitamya serta memudahkan dalam proses transportasi dan

proses penjualan

Sumber air yang ada pada peternakan ini tidak menjadi masalah karena debit airnya

sangat besar sekali, sehingga kelancaran usaba peternakan penggemukkan sapi im dapat

berlangsung dengan baik. Air yang diperlukan bukan saja sebagai air minum bagi ternak tapi

dipergunakan juga untuk membersihkan kandang dan lat-alat kelengkapan kandang.

Kandang yang dipergunakan dalam petemakan mi jems permanent dengan tipe ganda.

Lantai kandang dibuat agak mirmg agar hotoran - kotoran dan kencing ternak sapi tidak

tergenang serta bisa mengahr he tempat v ang telah disediakan Pada peternakan sapi Bali UD

Mupu Mena mi tata laksana pemeliharaan sudah intensif dimana kandang yang dipergunakan

adalah jems permanent. pemberian pakannya sudah diatur yaitu 2 x sehan paga dan sore han

dengan pakan jadi (konsentrat) dan hijauan.

Penyakit yang pernah menyerang peternakan im adalah penyakit kulit dan mencret

Untuk menanggulangi penyakit - penxakit vane menyerang ternak pada peternakan ini yaitu

dengan melaksanakan pencegaban yang intensif dengan cara

18

Page 19: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

sanitasi kandang dan vaksinasi secara berkala, sehingga penyakit dapat ditekan

semaksimal mungkin.

Kebersihan kandang dalam usaha ini sangat diperhatikan. Kotoran - kotoran

sapi terus dibersihkan dan kandang disemprot dengan desinfektan jika sapi sudah dijual. Hal

ini sangat penting untuk mencegah timbulnya bibit penyakit yang dapat menyerang sapi yang

baru masuk kandang. Dalam hal pemasaran peternakan ini tidak mengalami hambatan karena

pembeli langsung datang ke tempat peternakan untuk membeli.

19

Page 20: Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya semakin meningkat, baik kebutuhan akan

V. KESIMPUI,AN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dalam Prakerin yang dilakukan di penggemukkan sapi milik Kelompok Ternak Sari

Laba dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dilihat dari tata cara pemeliharaan petemakan sapi bali UD. Mupu Merta milik I Ketut

Mupu ini sudah intensif dengan pemberian pakan jadi (konsentrat) dan hijauan,

2. Kandang yang dipergunakan sudah permanent dengan tipe ganda

3. Penanggulangan penyakit-penyakit pada ternak dilakukan sesuai dengan prosedur.

5.2. Saran

Untuk sanitasi kandang yaitu penyemprotan desinfektan seharusnya dilakukan secara

berkala.

20