Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada...
Transcript of Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada...
BAB 1PENDAHULIAN
A. LatarBelakang
Membaca merupakan kegiatan yang hampir dilakukan setiap hari oleh
manusia, mulai dari orang tersebut belajar membaca sampai seterusnya. Orang-
orang dapat mengetahui informasi dengan cara membaca, dengan membaca dapat
membuat seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.
Namunkenyataannyasekarangtidaksemua orang suka membaca, mereka membaca
jika hanya berada di sekolah atau jika ada tugas
saja.Membacaataskesadaransendirijarangterjadipadamasyarakatsekitarkita. Kita
bisamelihatperpustakaan, jarangsekali orang-orang yang
mengunjungiperpustakaanjikabukankarenatugas.Padahalmembacamerupakankegi
atanpentinguntukmenambahpengetahuankita
Tidakadanyaketertarikanmembacapadamasyarakatkitatentuadaalasannya.U
ntukitukitaharusbisamencarisolusinya.Kebiasaanmembacaperlukitatanamkanpada
masyarakatsekitarkita agar masyarakatkitamemilikipengetahuan yang luas,
dandapatmenggunakanwaktuluangnyauntukmembaca.
B. RumusanMasalah
1. Apasajakendala-
kendaladalammembacadanbagaimanacaramengatasinya?
2. Bagaimanausaha-usahameningkatkankegemaranmembaca?
C. Tujuan
1. Agar pendidikmengetahuikendala-
kendaladalammembacadancaramengatasinya.
2. Agar pendidikmengetahuicarameningkatkankegemaranmembaca.
D. Manfaat
1. Agar pembacadapatmengatasikendala-kendaladalammembaca.
1
2. Agar masyarakatdapatmeningkatkankegemaranmembaca
2
BAB IIKENDALA-KENDALA DALAM MEMBACA
A. Kendala-kendaladalamMembacadan Cara Mengatasinya
Menurut Sadhoro dan Slamet (82:2012), membaca merupakan salah satu
kegiatan berbahasa yang mempunyai dimensi sosial, intelektual, dan spritual yang
perlu dikerjakan secara kontinyu dan selaras dengan pola dan teknis yang sesuai.
Membaca diharapkan dapat berperan sebagai contributor utama dan pengatualisasi
dalam pengembangan seseorang, namun pada kenyataannya membaca tidak
berjalan dengan lancar, tetapi ada kendala-kendalanya. Berikut kendala-kendala
dalam membaca:
1. Sikap mental yang menganggap bahwa banyak membaca tidak ada
bedanya dengan sedikit membaca, tidak ada pengaruhnya dalam berbagai
kegiatan hidup.
2. Sikap asing orang-orang tertentu terhadap mereka yang rajin membaca
dengan menyebut mereka sebagai kutu buku, sebagai kelompok orang-
orang yang bermental priyayi yang kurang mempunyai etos kerja.
3. Langkanya buku- buku, mahalnya harga buku sehingga tidak terjangkau
4. Rendahnya kompetensi bahasa dan tingkat pemahaman membaca
5. Budaya santai dan mental menerabas, orang berambisi cepat sukses tanpa
mau bersusah payah sehingga tekun belajar.
Langkah-Langkah Mengatasinya
1. Mengubah sikap mental dengan menunjukkan dan orang lain dengan banyak
membaca, kita bisa meningkatkan kualitas intelektual, spiritual, dansosialitas kita.
2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehinggga kita memiliki daya beli buku
yang kuat.
3. Kita mempelajari bahasa dan seluk beluknya, baik struktur, kosa kata, semantic
maupun penerapannya.
4. Tidak henti-hentinya membina minat baca dengan berbagai upaya yang
memungkinkan bergaul dengan akrab dengan buku-buku.
3
5. Terus menerus membina etos budi denagan jalan banyak mengadakan observasi
lingkungan, berbagai penelitian dan lain-lain.
Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat
antara lain :
1. Hambatan Finger Panting
Mungkin anda pernah mengalami atau melihat ketika membaca
menggunakan pointer/penunjuk. Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa
ketika membaca tak boleh menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini
dipercayai juga oleh banyak pendidik danpara orang tua yang mengajari anaknya
dalam membaca. Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini
merupakan kesalahan dalam membaca cepat yang disebut Finger panting. Dalam
perkembangannya para pakar membaca cepat justru membolehkan teknik
membaca cepat menggunakan pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan
penunjuk atau jari tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi
dan mempercepat proses membaca, karena dapat langsung mengarahkan mata
pada bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya, silahkan buktikan membaca
menggunakan cara seperti ini.
2. Hambatan back skippin
Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang
bahan bacaan (kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini
merupakan kesalahan membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat
mengakibatkan penglihatan mata kita terhadap bahan bacaan menjadi lamban,
sehingga sulit melakukan speed reading.
3. Hambatan Sub Vokalisasi
Yang dimaksud dengan kesalahan sub vokalisasi ini adalah ketika
membaca mulut dan hati sama-sama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul
ketika Anda terbiasa mengulangi bacaan, mengeluarkan suara atau membaca
dalam hati. Menurut pakar membaca cepat, kebiasaan membaca seperti ini
4
disebabkan oleh kesalahan metode yang kita gunakan ketika pada masa kecil
belajar membaca. Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dariA
s.d. Z yang dilanjutkan dengan mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokksay,
misalnya kata “Budi” langsung disebut Budi. Biasanya guru bisa mengontrol dan
mengoreksi pengucapan siswa. Menurut para ahli bahwa hal ini merupakan salah
satu kendala dalam membaca cepat (speed reading), sehingga perlu dihindari.
4. Hambatan regretio
Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-
kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau
otak memikirkan bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan.
Cara seperti ini dapat berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada
bahan bacaan (kalimat) sehingga membaca menjadi lamban. Kebiasaan salah
dalam membaca ini disebut hambatan regret.
B. Usaha-usahaMeningkatkanKegemaranMembaca
Sikap dan minat merupakan unsure kunci motivasi. Apabila guru telah
menilai sikap dan minat siswa, guru siap menggunakan informasi tersebut untuk
membuat keputusan pembelajaran yang dirancang untuk membantu memotivasi
siswa agar mau membaca. Keputusan pembelajaran hendaknya mengarah pada
sikap dan minat, karena satu sama lain saling mempengaruhi.
Yang perlu diingat bahwa sikap dan minat juga bisa dipengaruhi secara
signifikan oleh konsep diri siswa. Sebagai contoh siswa yang memandang diri
mereka sebagai siswa yang lemah, mungkin mempunyai sikap yang negative
terhadap belajar membaca. Tidak mengherankan mereka memandang tugas
membaca bukanlah tugas yang menyenangkan karena mereka kurang percaya diri
menyelesaikan tugas membaca yang diberikan kepada mereka (Eanes, 1997).
Siswa-siswa yang kurang berhasil kurang suka melakukan sesuatu yang berulang
kali mengalami kegagalan.
5
Oleh sebab itu guru perlu memikirkan cara-cara yang lebih efektif dan
efisien untuk membantu siswa memahami dan menghargai cara belajar secara
individu, potensi belajar dan kemampuan menguasai keterampilan membaca.
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa mengalami suatu
keberhasilan dengan memberikan tugas yang lebih mudah atau tugas yang sesuai
dengan kemampuan mereka. Hal ini penting untuk membantu mereka
mengembangkan percaya diri. Mereka butuh sikap positif dan minat yang kuat.
Eanes (129:2008) mengemukakan kebutuhan yang dipersepsi bisa
mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, yaitu:
1. Memuaskan rasa ingin tahu yang alami
2. Mengembangkan minat pribadi
3. Menjadi orang yang berpengetahuan tentang dunia di sekitar kita
4. Mencapai tujuan-tujuan pribadi untuk meningkatkan prestasi
5. Meningkatkan konsep diri melalui peningkatan diri
6. Mengambil keuntungan apa saja yang telah ditawarkan kehidupan
7. Membangun percaya diri
Menurut Rubin (130:2008) program membaca Drop Everything and Read
(DEAR) atau dikenal juga dengan istilah program membaca Sustained Silent
Reading (SSR) bisa dilakukan agar siswa memperoleh kesenangan membaca.
Program DEAR atau SSR mengharuskan guru:
1. Setiap siswa harus membaca.
2. Guru juga harus membaca ketika siswa memebaca.
3. Siswa tidak perlu membuat laporan apapun tentang apa yang mereka baca.
4. Siswa membaca untuk periode waktu tertentu.
5. Siswa memilih bahan bacaan yang mereka sukai.
6