Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada...

9
BAB 1 PENDAHULIAN A. LatarBelakang Membaca merupakan kegiatan yang hampir dilakukan setiap hari oleh manusia, mulai dari orang tersebut belajar membaca sampai seterusnya. Orang-orang dapat mengetahui informasi dengan cara membaca, dengan membaca dapat membuat seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Namunkenyataannyasekarangtidaksemua orang suka membaca, mereka membaca jika hanya berada di sekolah atau jika ada tugas saja.Membacaataskesadaransendirijarangterjadipadamasyar akatsekitarkita. Kita bisamelihatperpustakaan, jarangsekali orang-orang yang mengunjungiperpustakaanjikabukankarenatugas.Padahalmemb acamerupakankegiatanpentinguntukmenambahpengetahuankita Tidakadanyaketertarikanmembacapadamasyarakatkitate ntuadaalasannya.Untukitukitaharusbisamencarisolusinya.K ebiasaanmembacaperlukitatanamkanpadamasyarakatsekitarki ta agar masyarakatkitamemilikipengetahuan yang luas, dandapatmenggunakanwaktuluangnyauntukmembaca. B. RumusanMasalah 1

Transcript of Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada...

Page 1: Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca

BAB 1PENDAHULIAN

A. LatarBelakang

Membaca merupakan kegiatan yang hampir dilakukan setiap hari oleh

manusia, mulai dari orang tersebut belajar membaca sampai seterusnya. Orang-

orang dapat mengetahui informasi dengan cara membaca, dengan membaca dapat

membuat seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.

Namunkenyataannyasekarangtidaksemua orang suka membaca, mereka membaca

jika hanya berada di sekolah atau jika ada tugas

saja.Membacaataskesadaransendirijarangterjadipadamasyarakatsekitarkita. Kita

bisamelihatperpustakaan, jarangsekali orang-orang yang

mengunjungiperpustakaanjikabukankarenatugas.Padahalmembacamerupakankegi

atanpentinguntukmenambahpengetahuankita

Tidakadanyaketertarikanmembacapadamasyarakatkitatentuadaalasannya.U

ntukitukitaharusbisamencarisolusinya.Kebiasaanmembacaperlukitatanamkanpada

masyarakatsekitarkita agar masyarakatkitamemilikipengetahuan yang luas,

dandapatmenggunakanwaktuluangnyauntukmembaca.

B. RumusanMasalah

1. Apasajakendala-

kendaladalammembacadanbagaimanacaramengatasinya?

2. Bagaimanausaha-usahameningkatkankegemaranmembaca?

C. Tujuan

1. Agar pendidikmengetahuikendala-

kendaladalammembacadancaramengatasinya.

2. Agar pendidikmengetahuicarameningkatkankegemaranmembaca.

D. Manfaat

1. Agar pembacadapatmengatasikendala-kendaladalammembaca.

1

Page 2: Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca

2. Agar masyarakatdapatmeningkatkankegemaranmembaca

2

Page 3: Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca

BAB IIKENDALA-KENDALA DALAM MEMBACA

A. Kendala-kendaladalamMembacadan Cara Mengatasinya

Menurut Sadhoro dan Slamet (82:2012), membaca merupakan salah satu

kegiatan berbahasa yang mempunyai dimensi sosial, intelektual, dan spritual yang

perlu dikerjakan secara kontinyu dan selaras dengan pola dan teknis yang sesuai.

Membaca diharapkan dapat berperan sebagai contributor utama dan pengatualisasi

dalam pengembangan seseorang, namun pada kenyataannya membaca tidak

berjalan dengan lancar, tetapi ada kendala-kendalanya. Berikut kendala-kendala

dalam membaca:

1. Sikap mental yang menganggap bahwa banyak membaca tidak ada

bedanya dengan sedikit membaca, tidak ada pengaruhnya dalam berbagai

kegiatan hidup.

2. Sikap asing orang-orang tertentu terhadap mereka yang rajin membaca

dengan menyebut mereka sebagai kutu buku, sebagai kelompok orang-

orang yang bermental priyayi yang kurang mempunyai etos kerja.

3. Langkanya buku- buku, mahalnya harga buku sehingga tidak terjangkau

4. Rendahnya kompetensi bahasa dan tingkat pemahaman membaca

5. Budaya santai dan mental menerabas, orang berambisi cepat sukses tanpa

mau bersusah payah sehingga tekun belajar.

Langkah-Langkah Mengatasinya

1. Mengubah sikap mental dengan menunjukkan dan orang lain dengan banyak

membaca, kita bisa meningkatkan kualitas intelektual, spiritual, dansosialitas kita.

2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehinggga kita memiliki daya beli buku

yang kuat.

3. Kita mempelajari bahasa dan seluk beluknya, baik struktur, kosa kata, semantic

maupun penerapannya.

4. Tidak henti-hentinya membina minat baca dengan berbagai upaya yang

memungkinkan bergaul dengan akrab dengan buku-buku.

3

Page 4: Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca

5. Terus menerus membina etos budi denagan jalan banyak mengadakan observasi

lingkungan, berbagai penelitian dan lain-lain.

Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat

antara lain :

1. Hambatan Finger Panting

Mungkin anda pernah mengalami atau melihat ketika membaca

menggunakan pointer/penunjuk. Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa

ketika membaca tak boleh menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini

dipercayai juga oleh banyak pendidik danpara orang tua yang mengajari anaknya

dalam membaca. Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini

merupakan kesalahan dalam membaca cepat yang disebut Finger panting. Dalam

perkembangannya para pakar membaca cepat justru membolehkan teknik

membaca cepat menggunakan pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan

penunjuk atau jari tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi

dan mempercepat proses membaca, karena dapat langsung mengarahkan mata

pada bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya, silahkan buktikan membaca

menggunakan cara seperti ini.

2. Hambatan back skippin

Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang

bahan bacaan (kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini

merupakan kesalahan membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat

mengakibatkan penglihatan mata kita terhadap bahan bacaan menjadi lamban,

sehingga sulit melakukan speed reading.

3. Hambatan Sub Vokalisasi

Yang dimaksud dengan kesalahan sub vokalisasi ini adalah ketika

membaca mulut dan hati sama-sama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul

ketika Anda terbiasa mengulangi bacaan, mengeluarkan suara atau membaca

dalam hati. Menurut pakar membaca cepat, kebiasaan membaca seperti ini

4

Page 5: Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca

disebabkan oleh kesalahan metode yang kita gunakan ketika pada masa kecil

belajar membaca. Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dariA

s.d. Z yang dilanjutkan dengan mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokksay,

misalnya kata “Budi” langsung disebut Budi. Biasanya guru bisa mengontrol dan

mengoreksi pengucapan siswa. Menurut para ahli bahwa hal ini merupakan salah

satu kendala dalam membaca cepat (speed reading), sehingga perlu dihindari.

4. Hambatan regretio

Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-

kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau

otak memikirkan bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan.

Cara seperti ini dapat berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada

bahan bacaan (kalimat) sehingga membaca menjadi lamban. Kebiasaan salah

dalam membaca ini disebut hambatan regret.

B. Usaha-usahaMeningkatkanKegemaranMembaca

Sikap dan minat merupakan unsure kunci motivasi. Apabila guru telah

menilai sikap dan minat siswa, guru siap menggunakan informasi tersebut untuk

membuat keputusan pembelajaran yang dirancang untuk membantu memotivasi

siswa agar mau membaca. Keputusan pembelajaran hendaknya mengarah pada

sikap dan minat, karena satu sama lain saling mempengaruhi.

Yang perlu diingat bahwa sikap dan minat juga bisa dipengaruhi secara

signifikan oleh konsep diri siswa. Sebagai contoh siswa yang memandang diri

mereka sebagai siswa yang lemah, mungkin mempunyai sikap yang negative

terhadap belajar membaca. Tidak mengherankan mereka memandang tugas

membaca bukanlah tugas yang menyenangkan karena mereka kurang percaya diri

menyelesaikan tugas membaca yang diberikan kepada mereka (Eanes, 1997).

Siswa-siswa yang kurang berhasil kurang suka melakukan sesuatu yang berulang

kali mengalami kegagalan.

5

Page 6: Web viewHambatan regretio. Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca

Oleh sebab itu guru perlu memikirkan cara-cara yang lebih efektif dan

efisien untuk membantu siswa memahami dan menghargai cara belajar secara

individu, potensi belajar dan kemampuan menguasai keterampilan membaca.

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa mengalami suatu

keberhasilan dengan memberikan tugas yang lebih mudah atau tugas yang sesuai

dengan kemampuan mereka. Hal ini penting untuk membantu mereka

mengembangkan percaya diri. Mereka butuh sikap positif dan minat yang kuat.

Eanes (129:2008) mengemukakan kebutuhan yang dipersepsi bisa

mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, yaitu:

1. Memuaskan rasa ingin tahu yang alami

2. Mengembangkan minat pribadi

3. Menjadi orang yang berpengetahuan tentang dunia di sekitar kita

4. Mencapai tujuan-tujuan pribadi untuk meningkatkan prestasi

5. Meningkatkan konsep diri melalui peningkatan diri

6. Mengambil keuntungan apa saja yang telah ditawarkan kehidupan

7. Membangun percaya diri

Menurut Rubin (130:2008) program membaca Drop Everything and Read

(DEAR) atau dikenal juga dengan istilah program membaca Sustained Silent

Reading (SSR) bisa dilakukan agar siswa memperoleh kesenangan membaca.

Program DEAR atau SSR mengharuskan guru:

1. Setiap siswa harus membaca.

2. Guru juga harus membaca ketika siswa memebaca.

3. Siswa tidak perlu membuat laporan apapun tentang apa yang mereka baca.

4. Siswa membaca untuk periode waktu tertentu.

5. Siswa memilih bahan bacaan yang mereka sukai.

6