rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada...

15
10 Keuntungan Menggunakan AutoCAD LAyout Saya mulai menggunakan AutoCAD sejak R14. Pada waktu itu AutoCAD sudah punya paperspace (atau bagi yang muda-muda disebut layout), tapi penggunaan modelspace masih sangat umum. Dan sepertinya yang mengajari saya AutoCAD terlalu malas untuk mengajarkan saya layout. Ini lah masalahnya kalau belajar AutoCAD sendiri dari teman atau ikut training yang kurang mumpuni. Mereka tidak terlalu mengupdate teknologi dari versi baru, dan mengajarkan kebiasaan mereka bekerja saja. Pendeknya, saya pernah terbiasa menggunakan modelspace untuk mengatur gambar saya, sampai kemudian saya memutuskan menggunakan layout. Banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan layout. Berikut 10 keuntungan yang dapat saya simpulkan. MENYEDERHANAKAN GAMBAR Pertama, menggunakan layout akan menyederhanakan gambar. Di bawah ada beberapa gambar dengan skala yang berbeda. Bagaimana kita melakukannya di modelspace? Kita betul-betul menggambar objek itu beberapa kali (dengan mengkopinya). Jika anda punya gambar detail, maka anda harus mengkopinya dan menskalanya. Mungkin harus men-trim untuk merapikan gambar itu. Ketika kita harus melakukan perbaikan gambar, maka kita harus mengupdate setiap gambar secara manual.

Transcript of rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada...

Page 1: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

10 Keuntungan Menggunakan AutoCAD LAyoutSaya mulai menggunakan AutoCAD sejak R14. Pada waktu itu AutoCAD sudah punya paperspace (atau bagi yang muda-muda disebut layout), tapi penggunaan modelspace masih sangat umum. Dan sepertinya yang mengajari saya AutoCAD terlalu malas untuk mengajarkan saya layout. Ini lah masalahnya kalau belajar AutoCAD sendiri  dari teman atau ikut training yang kurang mumpuni. Mereka tidak terlalu mengupdate teknologi dari versi baru, dan mengajarkan kebiasaan mereka bekerja saja. Pendeknya, saya pernah terbiasa menggunakan modelspace untuk mengatur gambar saya, sampai kemudian saya memutuskan menggunakan layout.

Banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan layout. Berikut 10 keuntungan yang dapat saya simpulkan.

MENYEDERHANAKAN GAMBARPertama, menggunakan layout akan menyederhanakan gambar. Di bawah ada beberapa gambar dengan skala yang berbeda. Bagaimana kita melakukannya di modelspace? Kita betul-betul menggambar objek itu beberapa kali (dengan mengkopinya). Jika anda punya gambar detail, maka anda harus mengkopinya dan menskalanya. Mungkin harus men-trim untuk merapikan gambar itu. Ketika kita harus melakukan perbaikan gambar, maka kita harus mengupdate setiap gambar secara manual.

Page 2: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

Nah, kalau kita menggunakan layout, maka akan memberikan keuntungan-keuntungan berikut:

1. Kita selalu menggambar dengan skala 1:1Tidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar dengan skala penuh 1:1. Bahkan pemula tidak perlu berpikir banyak untuk masalah skala saat menyelesaikan gambarnya.

Menggunakan modelspace? Kita harus menentukan bagian gambar yang utama, lalu bagian lain harus diskala, membuat dimension styles yang berbeda, dll.

2. Menampilkan Bagian yang Berbeda dari satu modelKita cukup menggambar satu kali dengan skala penuh, namun kita dapat menampilkannya beberapa kali di gambar kita. Cukup dengan membuat beberapa viewport. Kadang kita membutuhkannya karena gambar kita terlalu besar untuk satu kertas saja, dan kadang kita perlu menampilkan detail dari gambar kita.

Saat ada perubahan, kita cukup mengupdate gambar di modelspace, dan semua viewport akan diupdate. Tidak perlu mengupdate setiap gambar secara manual.

Page 3: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

3. Tidak Perlu Banyak StylesPerhatikan gambar di bawah. Di bawah adalah gambar tangga dan detailnya. Detail dibuat dengan menskala bagian dari gambar tangga. Karena detail itu sudah bukan skala 1:1, saat kita perlu menambahkan dimensi, kita harus membuat dimension style baru. Jika detail itu diskala 4 kali, maka dimension style kita perlu dikoreksi dengan scale factor 1/4.

Bingung? Tidak apa. Masalah ini memang tidak bisa dijelaskan dalam 1-2 paragraf saja.

Anda harus berpindah dari satu dimension style ke lainnya. Ini bisa membingungkan dan memungkinkan anda melakukan kesalahan. Bagaimana kalau anda punya 4-5 skala dalam satu gambar? Bagaimana kalau anda punya beberapa sheet di model space? Anda akan punya banyak styles untuk dipakai!

4. Mudah Mengontrol Skala GambarDengan layout, mengontrol skala menjadi sangat mudah. Seperti yang disebutkan di no.1, kita hanya perlu menggambar dengan skala penuh. Kita dapat mengatur skala dengan mudah di layout.

Anda dapat membuat viewport, memilihnya, dan mengganti skala melalui viewport

scale list di kanan bawah. 

Page 4: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

Kalau anda ingin melihat penggunaan viewport scale ini, bisa lihat di video YouTube di tulisan ini.

SATU GAMBAR, BANYAK REPRESENTASIkalau kita bekerja dengan modelspace, kita memperlakukannya seperti menggambar secara manual di kertas. Ketika anda butuh menampilkan satu model beberapa kali, maka anda harus mengkopinya untuk menampilkan setiap kali. Layout memungkinkan anda menggambar hanya sekali, menampilkannya dengan gaya berbeda. Tidak hanya skala, seperti yang sudah dibahas di no.2.

5. Orientasi Sudut yang BerbedaSetiap viewport dapat dibuat untuk memiliki orientasi sudut berbeda. Misalnya anda butuh menampilkan siteplan dengan arah sesuai arah utara desain. Anda dapat menampilkan gambar yang sama dengan sudut yang berbeda. Sangat mudah untuk dilakukan di layout.

6. Gambar yang Berbeda dengan Layer Properties per Viewport

Page 5: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

Sejak AutoCAD 2008, kita memiliki fitur ini. Kita dapat mengatur layer properties yang berbeda untuk setiap viewport. Misalnya, anda dapat menampilkan hatch pada gambar detail, tapi menyembunyikannya di gambar berskala besar.

Anda dapat melihat contoh penggunaan layer properties per viewport di tulisan ini.

7. Keuntungan dari Annotation ScalingFitur lain yang dapat kita manfaatkan bersama layout adalah annotation scaling. Kita dapat menggunakannya di model space, tapi keuntungan terbesar diperoleh dengan menggunakan layout.

Annotation scaling dapat membuat annotasi anda selalu terbaca, bahkan pada skala yang berbeda.

MANAJEMEN GAMBAR DAN OTOMATISASIDengan mendefenisikan layout, kita memberitahukan AutoCAD untuk mengenali kertas kita. Ini memungkinkan kita menggunakan fitur lain terkait dengan layout untuk manajemen dan mengotomatisasi beberapa proses.

8. Mengontrol Pengaturan Cetak dengan Mudah

Page 6: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

Pengaturan cetak sangat mudah digunakan ketika anda menggunakan layout. Ingat, kita selalu menggunakan full scale, baik di modelspace ataupun di page setup.

Satu-satunya yang kita ubah skalanya hanya di paperspace, dan caranya juga sangat mudah. Bandingkan jika anda menggunakan modelspace. Anda harus mengubah skala di modelspace, dan juga di dialog cetak ini.

Dengan menggunakan layout, kita cukup mengganti ukuran kertas, dan selalu menggunakan skala 1:1. Margin cetak ditampilkan dengan garis putus-putus. Cukup mudah dipahami dan diprediksi hasil cetaknya.

Page 7: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

9. Keuntungan Sheet SetSheet set merupakan fitur yang bagus untuk manajemen gambar anda. Ada beberapa white paper di sini yang bisa anda pelajari jika anda berminat. Pendeknya, kita dapat mengatur agar gambar tersebut lebih teratur dan mudah diakses, dimanapun lokasi setiap file. Setelah kita punya satu set gambar, kita dapat menggunakan eTransmit dan mengirimkan seluruh project dalam satu file zip. Kita juga dapat memplot seluruh gambar project dengan mudah, cukup beberapa kali klik.

Beberapa keuntungan lain adalah menggunakan sheet set fields. Sheet set punya beberapa properties yang memungkinkan teks otomatis muncul di title block. Seperti

Page 8: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

nama project, no kertas, dll. Bahkan anda dapat membuat daftar isi gambar secara otomatis.

10. Batch PlotKalau anda masih enggan menggunakan sheet set, anda tetap dapat menggunakan batch plot. Batch plot memungkinkan anda mencetak ratusan gambar sekaligus tanpa harus membuka file satu persatu, bahkan ke beberapa printer sekaligus!

Bagaimana dengan Anda?Apakah anda sudah menggunakan layout? Jika belum, apa menurut anda keuntungan modelspace dibandingkan menggunakan layout? Dan jika sudah, apakah anda punya alasan lain kenapa kita mesti menggunakan layout?

Page 9: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

You are here: Home / AutoCAD / Manajemen Gambar

Manajemen Gambar21 October, 2015 by Eddy Santoso

160000

Manajemen Gambar

Satu hal penting dalam suatu proses pekerjaan adalah mengatur sistem atau pola yang akan dilakukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mari biasakan diri kita bekerja dengan pola atau mengikuti aturan-aturan baik aturan yang telah dibuat oleh suatu badan atau organisasi atau aturan yang kita buat sendiri, sehingga kita dapat mengukur semua hal yang telah kita kerjakan, atau mengukur tingkat keberhasilan kita pada suatu waktu. Baik pekerjaan tersebut sedang berjalan atau telah selesai dikerjakan.

Semua orang mungkin bisa menggambar atau menggunakan autocad, tetapi tidak semua orang bisa menjadi drafter profesional. Seorang drafter harus dapat mengukur atau membuktikan atau dibuktikan tingkat kemampuan, keahlian dan kecakapannya. Harus memiliki manajemen bekerja yang bagus. Manajemen kerja adalah hal yang sangat penting yang akan mengolah dan menempatkan semua keahlian menjadi efektif dan ekonomis, hal nomor satu sebelum proses berlangsung dan akan menentukan keberhasilan dari pekerjaan tersebut.

Berikut beberapa point tentang manajemen gambar yang mungkin bisa menjadi referensi:

1. Kumpulkan sebanyak dan semampu kita informasi tentang pekerjaan yang akan kita lakukan. Karena kita akan mengolah atau menyusun dari informasi-informasi tersebut mana yang akan melibatkan kita secara langsung dan mana yang tidak. Mana yang seharusnya menjadi prioritas yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau belakangan. Data-data apa saja yang kemungkinan akan diperlukan dalam proses pekerjaan. Kita akan tahu kemana kita akan bertanya bila kita mendapatkan masalah dan apa yang harus dilakukan. Jangan malas dan mulailah kreative untuk mengumpulkan informasi, karena kita tidak tau kapan masalah akan datang.

Page 10: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

2. Buat dan tentukan satu media penyimpanan untuk seluruh pekerjaan gambar kita, dan jangan pernah menyimpan data lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Biasakan untuk selalu konsisten bekerja pada media penyimpanan tersebut sehingga kita tidak akan sulit mencari data yang kita perlukan baik sekarang atau tahun depan. Bisa jadi gambar ini bisa dijadikan referensi untuk pekerjaan berikutnya.

3. Persiapkan folder-folder utama proyek untuk penyimpan seluruh pekerjaan gambar, berilah nama folder dengan baik dan specifik berikut tanggalnya.

4. Persiapkan sub folder untuk menyimpan semua dokumen yang telah kita kumpulkan, folder pekerjaan yang sedang berlangsung kemudian folder qulity control, folder pengiriman dan folder backup. Persiapkan folder-folder tersebut secara terpisah, selain memudahkan dalam pencarian data kita juga dapat mengetahui status gambar yang sedang dikerjakan. Bila gambar tersimpan dalam sub folder quality control berarti status gambar telah dikerjakan, sedang dalam pengecekan dan semoga segera dapat dikirim. Bila kita membutuhkan data-data specifikasi item dari gambar carilah didalam folder dokumentasi.

5. Buatlah atau tentukan flowchart dari setiap aktivitas kita sehingga kita akan selalu bergerak dinamis. Berilah batas waktu dari setiap aktivitas. Bila hal ini tidak ada bisa jadi dalam aktivitas yang kita lakukan kita hanya berputar-putar dan menghabiskan waktu hanya untuk satu siklus pekerjaan saja tanpa ada kemajuan.

6. Selalu buatkan skala prioritas dalam bekerja, semua proses akan selalu mengalami 3 hal: pendahuluan, isi dan penutup.Bila kita berpegang pada 3 hal ini maka akan mempermudah kita dalam menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan apa pekerjaan berikutnya. Misalnya persiapkan semua kebutuhan sebelum memulai pekerjaan seperti membuat kopi, persiapan alat tulis, perlengkapan komputer dan printer yang akan diperlukan. Jangan sampai karena salah menempatkan skala prioritas dari kebutuhan tersebut akan menghambat atau merusak jadwal yang telah kita sepakati atau merusak diri kita sendiri. Sadari lah pekerjaan drafter itu dapat menghabiskan waktu berjam-jam dan menyenangkan. Kita bisa seharian tidak minum karena kita lupa menyiapkan minuman sebelum bekerja dan malas untuk mengambilnya. Atau kita tidak menyiapkan tinta printer sehingga gambar yang telah jadi tidak bisa dicetak. Biasakan semua yang kita kerjakan terukur dan dapat dipertanggung jawabkan

7. Biasakan untuk dapat menyelesaikan suatu kasus sendiri apalagi permasalahan tersebut masih dalam koridor pekerjaan kita. Bila kita tidak dapat memutuskan mintalah bantuan atasan untuk memutuskan hal apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kita. Jangan membawa permasalahan kepada atasan, bawalah solusi-solusi yang akan kita lakukan dan atasan yang menentukan jalan keluar yang terbaik yang seharusnya dilakukan.

8. Kerjakanlah hal-hal yang kita anggap mudah terlebih dahulu dan sisakan bagian tersulit berikutnya. Karena kita telah terbiasa mengerjan hal mudah sehingga kita dapat mengukur dengan tingkat kesulitan seperti itu berapa lama waktu yang dibutuhkan. agar kita semakin dapat

Page 11: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

memastikan kapan kita dapat menyelesaikan pekerjaan ini. Bisa jadi pekerjaan yang kita anggap sulit setelah dikerjakan ternyata mudah atau sebaliknya. Sedangkan estimasi waktu telah ditentukan.Bila kita dapat menyelesaikan hal-hal mudah terlebih dahulu apalagi dengan kuantiti yang banyak sehingga akan mengurangi tingkat depressi dari pekerjaan kita.

9. Kuasai standart gambar yang ada terlebih dahulu. Apalagi bila kita seorang drafter yang mengerjakan berbagai jenis gambar. Karena masing-masing gambar akan memiliki karakter sendiri-sendiri.

10. Bila ada revisi gambar, simpanlah gambar aslinya sebagai backup cantumkan tanggal dan revisi gambar sehingga kita tau history gambar tersebut, kapan perubahan dilakukan, item apa saja yang dirubah atau siapa yang melakukan perubahan. Dan terkadang bisa terjadi setelah beberapa kali perubahan gambar tetapi dalam praktek pekerjaan dilapangan gambar tersebut tidak dapat diaplikasikan dan desain gambar pertama yang digunakan. Bila kita tidak punya backup gambar pertama maka kita akan menambah waktu untuk hal yang seharusnya tidak diperlukan.11. Dari batas waktu yang telah ditentukan persiapkan beberapa waktu untuk melakukan pengecekan. Periksa hasil gambar yang telah kita kerjakan dengan teliti hindari melakukan kesalahan, untuk drafter seni maka tingkat yang ingin dicapai adalah kepuasan tetapi untuk drafter tehnik yang dibatasi oleh standart-standart yang telah ditentukan tingkatan yang ingin dicapai adalah batas waktu, kerapihan, dan sesuai dengan standar pekerjaan yang ditentukan.

12. Idealnya seorang drafter harus berdampingan dengan seorang cheker atau quality control, baik checker khusus atau engineer yang memiliki desain. Seorang drafter yang tergabung dalam suatu tim kerja harus terbiasa menerima koreksi dari checker atau quality control, tanamkanlah sikap bahwa kita membutuhkan orang lain untuk mengkoreksi apa yang kita kerjakan, dari pengalaman selama menggambar selalu saja ada kekurangannya walaupun kesalahan tersebut hanya berpengaruh pada asesoris gambar tetapi ini akan mempengaruhi hasil gambar secara keseluruhan. Jangan perpedoman bahwa gambar yang kita kerjakan adalah telah sempurna dan jangan pula bekerja sekedarnya karena dengan anggapan akan dikoreksi oleh cheker atau engineer. Drafter yang baik dapat mendukung kerja teamnya secara keseluruhan dengan sempurna.

13. Buatlah atau cetak gambar yang telah jadi menggunakan pdf sebelum dicetak diatas kertas. Lakukan pengecekan awal, hal ini akan mengurangi konsumsi kertas bila terjadi kesalahan langsung dapat diperbaiki. Kita juga dapat memberikan gambaran awal dari sebuah desain dari engineer. Bila gambar desain tersebut belum sesuai keinginan maka kita dapat segera melakukan perubahan-perubahan.

14. Jika diperbolehkan ceklist atau coret bagian-bagian gambar desain yang telah kita kerjakan kemudian kita akan fokus hanya pada gambar yang belum ditandai.

Page 12: rahmadkhairul.files.wordpress.com  · Web viewTidak masalah jika di gambar anda saat dicetak ada beberapa skala sekaligus. Mau 1:1, 1:10, 1:100 di satu kertas, kita selalu menggambar

15. Tip untuk gambar revisi: autocad memang memudahkan kita dalam mempersiapkan sebuah gambar, tetapi kita juga harus selalu teliti bila terjadi perubahan-perubahan gambar.Misalnya kita membuat gambar denah rumah, untuk pintu karena sudah standar kita akan membuat block pintu. Hal ini mempermudah kita hanya mengcopy – paste tanpa harus membuat satu-satu daun pintunya. Tetapi ternyata ada perubahan untuk pintu kamar mandi ukurannya lebih kecil. Kemudian kita mengedit block daun pintu kita lupa kalau kita mengedit block tersebut akan mempengaruhi gambar pintu keseluruhan.

Salah satu cara untuk mudah mengecek dua gambar yang serupa adalah bandingkan kedua gambar tersebut dengan cara cetak gambar dengan format pdf. Buka kedua gambar menggunakan adobe reader, kemudian pada layar taskbar windows akan muncul kedua file tersebut. Klik gambar yang pertama pada taskbar kemudian gambar kedua bergantian berulang kali. Bila kita melakukan perubahan dengan benar maka masil gambar akan serupa. Baik bentuk dan settingannya. Temukan perubahan-perubahan yang ada pada kedua gambar tersebut pastikan perubahan yang terjadi hanya pada objek yang seharusnya.

Memang akan lebih aman bila kita menggunakan file yang sama dalam satu pekerjaan, tetapi adakalanya hasil akhir yang diperlukan berupa cetak kertas atau pdf untuk dilapangan, mari kita pertimbangan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan misalnya memory komputer, memory printer, proses pencetakan, keterbatasan software, proses penyimpanan diserver dan hal lainnya. Sehingga perlu ketelitian pada saat akan mengirimkan gambar yang telah jadi.

Hindari duplikasi data, bila satu gambar harus dikerjakan oleh dua orang drafter gunakanlah dua nama yang berbeda. Bila nanti telah digabungkan segera hapus file yang tidak digunakan. Bila ada perubahan lebih baik membackup file yang berubah pada folder back up dan kita tetap mengerjakan perubahan pada file yang sama. Jadi kita sepakat data yang terakhir adalah data yang ada pada folder operasional. Selalu pastikan dalam folder tersebut hanya menyimpan satu data. Segera hapus file-file yang tidak digunakan. Selain meringankan media penyimpanan kita juga tidak bingung menentukan file yang terakhir.