nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren...

8
Keranjang Duren, Satu Lagi Tambahan Nilai Plus Untuk Madura Indonesia merupakan negara yang indah nan kaya akan budaya. Begitu banyak kearifan lokal dan kearifan budaya yang terpatri dalam bumi Indonesia. Kekayaan Indonesia begitu lengkap dengan budaya dan keterampilan serta kerajinan- kerajinan yang luar biasa. Dari jejeran pulau di Indonesia, ada satu pulau yang memiliki kerajinan unik dan menawan, tapi malah mulai ditinggalkan. Yaitu, Madura. Ujung timur pulau Madura, Sumenep. Di Batang-Batang (salah satu kecamatan di Sumenep) banyak penduduk yang bermatapencaharian sebagai seorang pengrajin “Keranjang Duren”. Keranjang cantik yang memiliki nilai seni tinggi.

Transcript of nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren...

Page 1: nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu

Keranjang Duren, Satu Lagi Tambahan Nilai Plus Untuk

Madura

Indonesia merupakan negara yang indah nan kaya akan budaya. Begitu banyak

kearifan lokal dan kearifan budaya yang terpatri dalam bumi Indonesia. Kekayaan Indonesia

begitu lengkap dengan budaya dan keterampilan serta kerajinan-kerajinan yang luar biasa.

Dari jejeran pulau di Indonesia, ada satu pulau yang memiliki kerajinan unik dan menawan,

tapi malah mulai ditinggalkan. Yaitu, Madura. Ujung timur pulau Madura, Sumenep. Di

Batang-Batang (salah satu kecamatan di Sumenep) banyak penduduk yang

bermatapencaharian sebagai seorang pengrajin “Keranjang Duren”. Keranjang cantik yang

memiliki nilai seni tinggi.

Pada kesempatan kali ini, kami akan menceritakan bagaimana serunya belajar

membuat keranjang duren dan bagaimana indahnya keranjang duren.

Senin, 21 Maret 2015, kami melakukan perjalanan Study Tour yang sangattt

menyenangkan. Dimulai dengan makan pagi bersama yang penuh canda dan tawa. Lalu, kami

memulai perjalanan dengan iringan musik karaoke. Sekitar 1,5 jam kami melakukan

perjalanan, saat sudah mulai memasuki kawasan desa, pemandangan indah tersuguh di depan

Page 2: nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu

mata. Hamparan sawah yang dipenuhi padi serta pepohonan besar di sisi jalan menjadi kawan

setia perjalanan kami.

Setelah selesai dari tempat tujuan pertama, kami menuju balai desa yang menjadi

tempat tujuan kedua kami. Nah, di sinilah kami belajar membuat keranjang duren. Dengan

oleh-oleh sekotak roti, kami turun dengan senyum dari bis memasuki balai desa. Di sana,

sudah ada bapak Mistur yang akan menjadi narasumber kami. Beliau adalah salah satu

pengrajin keranjang duren di desa tersebut.

Keranjang duren merupakan keranjang yang menggunakan daun lontar yang telah

diwarnai dan dikeringkan. Pada kunjungan kami saat itu, Tour gaet kami menjelaskan bahwa

bahan-bahan membuat keranjang duren sangatlah sederhana. Hanya membutuhkan daun

lontar dan pewarna. Alat-alat yang dibutuhkan pun hanya pisau. Yang terpenting dalam

membuat keranjang duren adalah kemauan dan kelihaian tangan.

Tahap pertama adalah mengambil daun lontar/siwalan atau kata orang Madura daun

ta’al yang masih muda. Kenapa menggunakan daun yang masih muda? Karena, daun yang

masih muda akan lebih lentur dan mudah dibentuk. Daun yang sudah tua akan kaku dan sulit

untuk dibentuk. Lalu, daun yang telah diambil dijemur hingga kering. Biasanya, jika musim

kemarau hanya memerlukan waktu sehari untuk proses penjemuran dan saat musim

penghujan memerlukan waktu hingga dua atau tiga hari. Keuntungan menjemur di musim

kemarau selain waktu yang lebih cepat adalah, warna daun yang dijemur akan lebih bagus.

Page 3: nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu

Setelah penjemuran, daun diwarnai atau diberi kesumba. Biasanya, warna yang digunakan

adalah warna merah dan hijau. Pemilihan warna tersebut dirasa paling pas dan paling bagus

untuk pembuatan keranjang duren. setelah pewarnaan ini, daun dijemur kembali.

Teknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam

tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu dilipat ke atas, ditekan, lalu dilipat

kembali ke bawah, dan dilakukan secara terus-menerus secara berputar hingga membentuk

lingkaran yang luas, setelah dirasa cukup dibentuk menyerupai duren, saatnya membuat tutup

keranjang dengan teknik yang sama seperti membuat badan keranjang, dan jangan lupa

membuat pegangan untuk keranjang. Keranjang duren, selesai!

Page 4: nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu

Di balai desa tersebut, awalnya kami mendengarkan terlebih dahulu penjelasan Tour

guide kami, lalu melihat kelihaian Pak Mistur dalam membuat keranjang duren. Nah, baru

kami mencoba untuk membuat keranjang duren. dan, Perlu diingat, membuat keranjang duren

itu tidak semudah kelihatannya! Perlu ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya.

Sambil belajar, sesekali kami bercengkrama dengan Pak Mistur dan Tour guide kami.

Dalam perbincangan ini, kami memperoleh informasi bahwa ternyata usaha pembuatan

keranjang duren ini sudah ada sejak dulu. Jauh sebelum ada revolusi industri yang

mendorong gerakan imperialis. Keranjang duren ini sudah digunakan sebelum ada kantong

plastik dan jenis tas-tas lainnya. Usaha ini sudah ada sejak zaman Belanda dan merupakan

usaha turun-temurun di desa tersebut. Keranjang duren biasa digunakan untuk tempat kue

Page 5: nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu

atau jajanan, tempat makanan saat pengajian, atau sebagai suvenir. Harganya pun sangat

murah. Ukuran kecil hanya Rp. 3000, ukuran sedang Rp. 5000, dan ukuran besar seharga Rp.

7.000. Tapi, bentuk keranjang duren ini bukan hanya berbentuk lingkaran. Bisa juga

berbentuk mobil atau bentuk apapun sesuai pesanan. Jadi, harga juga dipengaruhi oleh

kerumitan pembuatan.

Sayangnya, keranjang duren ini sudah mulai ditinggalkan.karena dianggap sudah

kalah praktis dibandingkan tempat/keranjang lain. Anggapan-anggapan seperti inilah yang

membuat posisi keranjang duren mulai tergeser. Kerajinan yang menjadi salah satu kearifan

budaya Madura ini mulai terlupakan atau bisa dikatakan memang sengaja ditinggalkan.

Banyak masyarakat yang sudah tidak memiliki rasa ketertarikan lagi terhadap keranjang

duren. Padahal, keranjang duren bisa diangkat sebagai salah satu ikon Madura khusunya

daerah Sumenep. Keranjang duren bisa menambah income bagi masyarakat yang berprofesi

sebagai pengrajinnya.

Memang, proses pembuatan yang cukup rumit serta pemasaran yang begitu-begitu

saja menjadi salah satu faktor yang membuat keranjang duren mulai terlupakan.

Pemasarannya saja hanya di wilayah itu-itu saja, pembuatan keranjang duren juga hanya

dibuat saat ada pesanan. Jadi, keranjang duren makin kalah nilai jualnya.

Sangat disayangkan, keranjang duren yang menarik, unik, dan merupakan kearifan

lokal malah ditinggalkan. Satu kekayaan budaya Madura malah terlupakan. Dan malah

tergantikan oleh tempat-tempat atau keranjang modern yang tidak memiliki unsur budaya di

dalamnya.

Kita sebagai pelajar harusnya mempertahankan dan melestarikan kebudayaan yang

telah kita miliki, dan juga dengan kekayaan berupa budaya ini kita lebih bangga dan cinta

terhadap produk dalam negeri, dan jangan terlalu tergantung terhadap produk-produk luar

negeri. Karena kita tahu sendiri dengan kemajuan teknologi serta arus globalisasi yang

semakin hari menjadi racun bagi masyarakat Indonesia sehingga budaya yang telah kita

miliki lebih mudah tergantikan dengan gaya hidup orang barat.

Dan perjalanan ini kami tutup dengan melewati senja di bumi sumekar. Dengan

hamparan padi dan langit Jingga di perjalanan. Serta hembusan angin yang selalu terbersit

dalam memori. Detik yang telah berlalu pada perjalanan ini, menjadi catatan sejarah yang

melekat dalam hati. Semoga, tulisan ini menjadi inspirasi bagi kita semua, anak bangsa

Indonesia.

Page 6: nindhirarasthi.files.wordpress.com · Web viewTeknik yang digunakan dalam pembuatan keranjang duren ini, kami beri nama anyam tanduk di mana daun lontar diselipkan pada lidi lalu