· Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan...

66
BAB 28 PERTAHANAN KEAMANAN

Transcript of  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan...

Page 1:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

BAB 28PERTAHANAN KEAMANAN

Page 2:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari
Page 3:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

BAB 28

PERTAHANAN KEAMANAN

I. PENDAHULUAN

Tanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam ne-

geri, sehingga perlu diselenggarakan berbagai upaya di bidang

pertahanan keamanan. Untuk tujuan ini di dalam Garis-garis

Besar Haluan Negara telah dicantumkan beberapa pegangan,

yaitu:

1. Pembangunan pertahanan keamanan sebagai bagian integral

dari pembangunan nasional diarahkan pada pengembangan

kemampuan bangsa dan negara untuk menghadapi segala an-

caman baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri me-

lalui upaya pertahanan dan upaya keamanan dalam rangka

menjamin tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan

menjamin kelangsungan pembangunan nasional serta meng-

amankan hasil-hasilnya.

2. Kebijaksanaan pembangunan pertahanan keamanan ditujukan

pada perwujudan daya tangkal yang tangguh, melalui pem-

451

Page 4:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

bangunan, pemeliharaan dan pengembangan serta pendaya-

gunaan segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan

rakyat semesta secara terpadu dan terarah, sehingga ter-

bina kekuatan pertahanan rakyat semesta berintikan ABRI

yang relatif kecil, efektif dan efisien yang didukung

oleh kemampuan nasional yang nyata.

3. Pembangunan pertahanan keamanan dilaksanakan secara ter-

padu dan bertahap sesuai dengan kondisi dan kemampuan

bangsa dan negara melalui upaya peningkatan kemampuan

pertahanan dan upaya memantapkan keamanan dalam rangka

perwujudan daya tangkal pertahanan keamanan negara. Daya

tangkal pertahanan keamanan negara diwujudkan dalam ben-

tuk pemantapan pembinaan teritorial serta seluruh ke-

mampuan komponen pertahanan keamanan negara, dengan di-

landasi tekad dan kerelaan rakyat untuk melaksanakan bela

negara serta kemanunggalan ABRI dengan rakyat.

4. Dalam pembangunan pertahanan keamanan setiap investasi

harus menunjukkan kemanfaatan yang nyata dan waktu kegu-

naan yang cukup panjang serta sedapat mungkin disertai

adanya kegunaan tambahan. Di samping itu dalam setiap

upaya penyelenggaraan pertahanan keamanan negara efekti-

vitas untuk menghadapi keadaan darurat harus tetap ter-

jamin.

5. Pertahanan keamanan negara dilaksanakan dengan sistem

pertahanan keamanan rakyat semesta yang mencakup keselu-

ruhan daya mampu bangsa dan negara serta disusun, di-

siapkan dan digerakkan secara terpadu dan terpimpin da-

lam bentuk balk perlawanan bersenjata maupun perlawanan

lainnya dengan didasarkan pada keyakinan akan kekuatan

452

Page 5:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

sendiri dan jiwa tidak mengenal menyerah. Untuk itu

ideologi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa serta

hakekat kemanunggalan ABRI dengan rakyat harus tertanam

dengan teguh dalam jiwa dan alam pikiran seluruh rakyat

Indonesia, sehingga dapat mewujudkan kekuatan pertahanan

keamanan negara yang ampuh dengan ketahanan mental yang

tangguh.

6. Dalam rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan negara

setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajib-

an untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara yang

harus dilaksanakan dengan memenuhi asas keadilan dan pe-

merataan. Dalam hubungan ini perlu ditumbuhkan kesadaran

akan hak, kewajiban dan kehormatan untuk ikut serta

dalam pembelaan negara dengan menanamkan sedini mungkin

kecintaan kepada Tanah Air, kesadaran bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan terhadap

Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban

untuk negara serta kemampuan awal bela negara melalui

pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat dan di

sekolah.

7. Pembinaan kemampuan pertahanan keamanan negara dilakukan

dengan lebih meningkatkan kemampuan ABRI dalam menegak-

kan kedaulatan di darat, laut, udara, dirgantara dan me-

negakkan hukum, keamanan, ketertiban serta dalam perlin-

dungan dan penyelamatan masyarakat. Sejalan dengan itu

unsur-unsur kemampuan lainnya perlu ditingkatkan sehing-

ga ABRI bersama komponen pertahanan keamanan lainnya

mampu melaksanakan tugas-tugas pertahanan keamanan

negara sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang diha-

dapi oleh negara dan bangsa.

453

Page 6:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

8. Komponen dasar kekuatan pertahanan keamanan negara yang

mampu melaksanakan fungsi ketertiban umum, perlindungan

rakyat, keamanan rakyat dan perlawanan rakyat terdiri dari

warga negara yang meyakini kebenaran Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 serta rela berkorban bagi ne-

gara dan bangsa, perlu mulai dirintis pembentukannya

melalui pendidikan pendahuluan bela negara.

9. ABRI sebagai komponen utama kekuatan pertahanan keamanan

negara harus mampu melaksanakan fungsi penindak dan pe-

nyanggah awal terhadap setiap ancaman. Dalam keadaan aman

dan damai dipelihara kekuatan ABRI yang relatif

kecil tetapi efektif dan efisien dengan mutu dan mobili-

tas tinggi serta yang dalam waktu relatif singkat mampu

diproyeksikan ke segala penjuru Tanah Air, dan dalam ke-

adaan darurat dapat cepat dikembangkan, dengan mengingat

luas wilayah, jumlah penduduk dan besarnya kekayaan

nasional yang harus dilindungi. Untuk itu kekuatan ABRI

perlu didukung oleh suatu sistem cadangan, yang mencakup

segenap unsur, sarana dan sumber daya yang diperlukan.

10. ABRI melaksanakan fungsi sebagai kekuatan pertahanan ke-

amanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Dalam rangka

melaksanakan fungsi sosial politik, pembinaan kemampuan

ABRI diarahkan agar mampu berperan sebagai stabilisator

dan dinamisator kehidupan nasional serta mampu melaksa-

nakan fungsinya untuk secara aktif ikut berpartisipasi

dalam pembangunan nasional serta memperkuat kehidupan

konstitusional, demokrasi dan tegaknya hukum dan dalam

memperkokoh ketahanan nasional.

11. Bakti ABRI merupakan sumbangan pengabdian ABRI dalam

454

Page 7:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

rangka memanfaatkan kemampuan ABRI untuk menunjang pem-

bangunan nasional.

12. Pembinaan keamanan umum dan ketenteraman masyarakat di-

tujukan kepada usaha untuk mengembangkan sistem keamanan

dan ketertiban masyarakat yang bersifat swakarsa, dengan

berintikan Polri sebagai alat negara penegak hukum yang

mahir, terampil, bersih dan berwibawa. Dalam hal ini le-

bih diutamakan usaha-usaha pencegahan dan penangkalan,

sedangkan pembinaan kesadaran masyarakat terhadap keaman-

an dan ketertiban masyarakat terus ditingkatkan.

13. Upaya modernisasi penyelenggaraan pertahanan keamanan

negara, khususnya modernisasi ABRI ditujukan kepada pe-

ningkatan kemampuan personil, perangkat lunak dan pe-

rangkat keras. Upaya itu disesuaikan dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta sejauh mungkin me-

manfaatkan kemampuan dan potensi yang terdapat dan diha-

silkan di dalam negeri sehingga sekaligus meningkatkan

kemandirian baik di bidang pengadaan peralatan dan per-

lengkapan pertahanan keamanan maupun di bidang pemeliha-

raan dan perawatannya. Dalam hubungan ini perlu dikem-

bangkan industri pertahanan keamanan dan industri lain-

nya yang mendukung modernisasi ABRI, dengan memanfaatkan

kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan

penelitian dan pengembangan nasional.

14. Pembangunan kekuatan cadangan TNI ditujukan kepada ter-

binanya seluruh potensi dan kekuatan yang ada dalam ma-

syarakat, baik tenaga manusia, maupun peralatan, fasili-

tas dan jasa, agar setiap diperlukan dapat dikerahkan

untuk kepentingan pertahanan keamanan negara.

455

Page 8:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

15. Dalam melaksanakan peranan dan tugas pokoknya sebagai

komponen utama kekuatan pertahanan keamanan negara dalam

rangka sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, ABRI

perlu mengembangkan dan menerapkan pembinaan teritorial

yang diselenggarakan secara terpadu dengan instansi pe-

merintah dan masyarakat.

16. Perlindungan masyarakat sebagai komponen khusus kekuatan

pertahanan keamanan negara perlu terus dibina agar se-

tiap lingkungan masyarakat secara terpisah maupun bersa-

ma memiliki kemampuan untuk menanggulangi akibat bencana

perang, bencana alam atau bencana lainnya, serta mampu

memperkecil akibat malapetaka yang menimbulkan kerugian

jiwa dan harta benda.

17. Komponen pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara

yang terdiri dari sumber alam, sumber daya buatan serta

prasarana dan saran nasional yang bernilai strategik

perlu ditata dan diatur dalam suatu peraturan perun-

dang-undangan, agar bila diperlukan terutama dalam kea-

daan darurat dapat didayagunakan secara optimal dalam

menunjang kelancaran dan kelangsungan upaya pertahanan

keamanan negara.

Dalam tahap pembangunan sekarang prioritas pembangunan

masih tetap harus diberikan kepada upaya untuk meningkatkan

taraf hidup rakyat melalui pembangunan ekonomi dan sosial bu-

daya. Meskipun demikian upaya pertahanan keamanan negara

tidak dapat diabaikan, karena berbagai ketidakpastian masa

depan serta tuntutan perkembangan lingkungan strategik yang

harus kita hadapi, khususnya untuk kurun waktu 1989 - 1993.

Kebutuhan pertahanan keamanan negara di satu pihak dan keter-

batasan kemampuan ekonomi dan keuangan negara di lain pihak

456

Page 9:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

menuntut suatu perencanaan strategik yang baik, sehingga

setiap upaya pengembangan kemampuan Hankam/ABRI dapat dise-

lenggarakan secara ekonomis dan efisien serta penggunaan ke-

kuatan Hankam/ABRI dapat dilakukan secara efektif.

II. KEADAAN DAN MASALAH

Baik secara global maupun dalam lingkup kawasan Asia,

khususnya Asia Tenggara, Indonesia berada dalam suatu ling-

kungan yang ditandai dengan berbagai pertentangan. Di bebe-

rapa kawasan pertentangan ini telah atau sewaktu-waktu dapat

menjelma menjadi konflik bersenjata. Lingkungan hidup negara

Indonesia mengandung berbagai ancaman, tantangan dan sumber

keresahan yang senantiasa memaksa bangsa Indonesia untuk ber-

sikap waspada.

Dari berbagai bentuk ancaman luar negeri, maka yang

perlu mendapat perhatian adalah perang revolusioner. Kekua-

tiran akan akibat perang umum maupun kemungkinan eskalasi

perang terbatas, menyebabkan makin berkembangnya suatu bentuk

perang yang sering disebut perang revolusioner. Infiltrasi,

subversi sampai pada kerusuhan dan pemberontakan bersenjata

merupakan tahap-tahap dari bentuk perang ini, yang total

sifatnya, baik dalam obyek, maupun metode, sehingga tidak

satupun aspek kehidupan bangsa yang luput dari ancaman ini.

Suatu gejala lain yang perlu mendapat perhatian pula adalah

teror internasional dengan tindakan seperti pembajakan dan

penyanderaan, suatu cara baru untuk mencapai suatu tujuan po-

litik.

Beberapa bentuk gangguan dalam negeri yang setiap saat

dapat dihadapi dan perlu mendapat perhatian bidang pertahanan

457

Page 10:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

keamanan negara antara lain: gangguan terhadap persatuan dan

kesatuan bangsa, gangguan keamanan wilayah laut Nusantara,

gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, gangguan infil-

trasi dan subversi serta pemberontakan bersenjata yang bia-

sanya berkaitan dengan usaha pihak asing, gangguan kejahatan

narkotik, gangguan kejahatan dengan kekerasan serta berbagai

bentuk gangguan yang disebabkan oleh ketegangan sosial.

Sungguhpun perhatian lebih dipusatkan pada masalah kea-

manan dalam negeri serta rongrongan yang lebih bersifat in-

filtrasi dan subversi, kewaspadaan nasional terhadap segala

bentuk ancaman dan tantangan merupakan sesuatu yang mutlak,

untuk memelihara kelangsungan hidup bangsa dan mempertahankan

kemerdekaan dan kedaulatan serta melaksanakan pembangunan di

segala bidang untuk mencapai ketahanan nasional yang tinggi.

Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menghadapi

masalah pertahanan dan keamanan adalah perkembangan ling-

kungan internasional dan regional, pertentangan dan konflik

bersenjata yang terjadi di beberapa kawasan, pengaruh resesi

ekonomi dan perkembangan lingkungan hidup di dalam negeri

sendiri. Suasana ketidakpastian menuntut agar bangsa Indo-

nesia lebih menyadari kenyataan dan meningkatkan upaya untuk

memelihara daya tangkal yang efektif.

Pembangunan Hankam/ABRI yang sebenarnya baru dimulai

pada tahun 1974/75 yang merupakan tahun pertama Repelita II,

dalam rangka Pembangunan Nasional perlu dilanjutkan. Kegiatan

yang dapat dilakukan pun masih sangat terbatas dibandingkan

dengan kebutuhan, karena kondisi awal yang sangat rendah se-

bagai akibat penugasan operasi yang terus menerus. Deteriori-

sasi materiil serta prasarana/sarana logistik maupun pendi-

dikan merupakan ciri keadaan waktu itu yang sangat menonjol.

458

Page 11:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

Rencana pembangunan Hankam/ABRI untuk periode pertama

dituangkan dalam Rencana Strategik Hankam I (disingkat Rens-

tra Hankam I) 1974 - 1978 yang bersamaan dengan Repelita II.

Kegiatan yang dilakukan masih tetap bersifat konsolidasi

dengan melaksanakan penyusunan kembali satuan (regrouping),

rehabilitasi dan rekondisi peralatan serta beberapa penggan-

tian (replacement) secara terbatas.

Renstra Hankam II 1979 - 1983 bersamaan dengan Repelita

III. Dalam periode ini sudah dimulai memperbesar lingkup ke-

giatan dengan memanfaatkan hasil-hasil Renstra I. Sesungguh-

nya kegiatan pembangunan masih dipusatkan pada aspek manusia,

khususnya penanganan atas kebutuhan dasar prajurit yang meli-

puti segala aspek kebutuhan kehidupannya. Penggarapan secara

lebih intensif dimulai dengan program pemantapan batalyon

yang berintikan kekuatan tempur darat. Di samping itu telah

pula dilaksanakan upaya pemantapan kemanunggalan ABRI dan

rakyat, antara lain melalui kegiatan ABRI Masuk Desa.

Renstra Hankam III meliputi periode 1984-1988 yang ber-

samaan dengan periode Repelita IV. Kegiatan untuk Repelita IV

di bidang pertahanan keamanan yang menyangkut pembangunan

Hankam/ABRI pada dasarnya merupakan lanjutan dan penyempurna-

an hasil-hasil dari Repelita II dan Repelita III. Dalam Rens-

tra Hankam III (periode Repelita IV) telah dapat dilaksanakan

reorganisasi Dephankam/ABRI, pengadaan alat utama ABRI dalam

rangka penggiatan dan pengisian, pemantapan satuan tempur

dalam kerangka ABRI kecil yang efektif dan efisien, serta

pemantapan kejuangan dan profesionalisme keprajuritan.

Renstra Hankam IV meliputi periode 1989 - 1993 yang ber-

samaan periode Repelita V. Kegiatan untuk Repelita V di bidang

pertahanan keamanan negara pada dasarnya merupakan ke-

459

Page 12:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

lanjutan dari Repelita sebelumnya. Diharapkan agar dalam

Repelita V dapat ditingkatkan kegiatan pembangunan Hankam/

ABRI yang meliputi bala siap dan bala cadangan serta penataan

sumber daya nasional sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat

dimanfaatkan bagi pelaksanaan pertahanan keamanan negara.

Di samping penilaian lingkungan strategik untuk tahun-

tahun mendatang, ada empat prinsip yang saling berkaitan dan

memberi gaya pada upaya pertahanan keamanan serta menentukan

pengembangan kekuatan Hankam negara. Keempat prinsip tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan dan persatuan nasional sebagaimana diamanatkan

dalam doktrin dasar Wawasan Nusantara.

2. Hak ;dan kewajiban setiap warga negara dalam upaya

pembelaan negara dan perwujudan ketahanan nasional.

3. Pertahanan yang bercorak defensif aktif dan upaya keamanan

dalam negeri yang bercorak preventif aktif.

4. Aktif dalam ikut serta pengupayaan ketertiban dan

perdamaian dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Pandangan geo-politik bangsa Indonesia dalam mengartikan

tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi selu-

ruh wilayah dan segenap kekuatan bangsa yang mencakup poli-

tik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan adalah

Wawasan Nusantara. Karena bentuk dan letak geografis Indone-

sia merupakan suatu wilayah lautan dengan pulau-pulau di da-

lamnya serta mempunyai letak equatorial dengan segala sifat

dan corak khasnya, maka penghayatan dan pengisian Wawasan Nu-

santara di satu pihak merupakan keharusan untuk menjamin ke-

utuhan wilayah nasional dan melindungi sumber kekayaan alam

beserta pengolahannya, dilain pihak merupakan kepentingan

pertahanan keamanan negara dalam menegakkan kedaulatan negara

Republik Indonesia.

460

Page 13:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

Untuk dapat memenuhi tuntutan ini dalam keadaan perkem-

bangan dunia dewasa ini, seluruh potensi pertahanan keamanan

negara haruslah sedini mungkin ditata dan diatur menjadi satu

kekuatan yang utuh dan menyeluruh.

Kesatuan pertahanan keamanan negara mengandung arti bah-

wa ancaman terhadap sebagian wilayah manapun pada hakekatnya

merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

Pertahanan keamanan negara pada hakekatnya adalah perla-

wanan rakyat semesta yang merupakan hasil upaya total yang

mengintegrasikan segenap potensi dan kekuatan politik, ekono-

mi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Setiap manusia In-

donesia secara perorangan pada akhirnya di samping merupakan

subyek juga akan merupakan obyek utama dalam pertahanan ke-

amanan negara. Karenanya harus dibekali dan diperkuat agar

dapat menjalankan perannya baik sebagai pelaku pembela negara

maupun sebagai benteng pertahanan keamanan negara. Dengan

ideologi Pancasila dan nilai-nilai nasional sebagai bekal

tangguh, dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan, di-

harapkan timbulnya spontanitas dan militansi segenap rakyat

Indonesia dalam menghadapi setiap ancaman yang membahayakan

keamanan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara, dengan ke-

yakinan akan kekuatan sendiri dan tidak mengenal menyerah.

Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta memang merupakan daya

tangkal yang dahsyat, baik terhadap ancaman luar negeri mau-

pun terhadap gangguan dari dalam negeri. Namun sehubungan

dengan kepentingan pembangunan nasional, maka berbagai hal

perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dalam hubungan

ini dianut pemikiran, bahwa kemerdekaan sebagai hasil per-

juangan dan pengorbanan seluruh rakyat, disertai pembangunan

nasional yang merupakan hasil jerih payah dan investasi uang

461

Page 14:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

rakyat yang sangat besar, menuntut agar tidak sejengkalpun

dari wilayah nasional, termasuk segala kekayaan yang terkan-

dung di dalamnya, jatuh ke tangan pihak asing. Untuk itu ABRI

dan seluruh komponen Hankam negara lainnya harus ditingkatkan

kemampuan operasionalnya, agar memiliki kesiapsiagaan dan

ketanggapsegeraan yang tinggi dan mampu menghalau atau meng-

hancurkan musuh yang ingin memasuki wilayah nasional serta

mampu pula mengatasi gangguan terhadap keamanan dalam negeri

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Prinsip defensif aktif mencerminkan falsafah dan pan-

dangan bangsa Indonesia mengenai perang dan damai. Bangsa

Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan

dan kedaulatannya, dan bangsa Indonesia tidak dapat membiar-

kan usaha apapun yang merongrong serta membahayakan kelang-

sungan hidup bangsa dan negara. Demi stabilitas dalam negeri

setiap kemungkinan gejolak harus dapat dideteksi, diisolasi

dan diatasi secara dini. Oleh karena itu upayanya bercorak

preventif aktif.

Sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

maka ciri ke empat dari upaya pertahanan dan keamanan negara

adalah keikutsertaannya dalam mengupayakan ketertiban dan

perdamaian dunia. Khususnya mengingat kepentingan nasional

dalam pembangunan, stabilitas di kawasan Asia Tenggara harus

dipertahankan.

III. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Hankam/ABRI beserta jajarannya dalam melaksanakan peran-

nya sebagai kekuatan Hankam dan Sosial Politik bertugas pokok

mengamankan, menyelamatkan, mempertahankan dan melestarikan

462

Page 15:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

penyelenggaraan pembangunan nasional dan hasil-hasilnya;

mengamankan dan mensukseskan perjuangan bangsa dalam mengisi

kemerdekaan serta mendorong, mendinamisasikan kehidupan de-

mokrasi Pancasila dan konstitusional dalam rangka menjamin

tetap tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia yang berda-

sarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam kurun waktu Repelita V tugas-tugas Hankam/ABRI

adalah:

1. Membina, mengembangkan, menyiapkan komponen ABRI sebagai

kekuatan penangkal ancaman baik dari luar maupun dari

dalam negeri dengan kekuatan siap kecil yang memiliki

mobilitas yang tinggi dengan cadangan yang cukup.

2. Meningkatkan kewaspadaan dalam rangka melaksanakan usaha-

usaha deteksi dini terhadap setiap gejolak ancaman baik

dari luar negeri maupun dari dalam negeri dengan melaku-

kan tindakan pencegahan awal sebagai usaha preventif

terutama terhadap golongan ekstrim kiri G30S/PKI, ekstrim

kanan dan golongan radikal lainnya.

3. Melaksanakan usaha-usaha penanggulangan terhadap berba-

gai bentuk ancaman baik dari dalam negeri maupun dari

luar negeri, seperti sengketa/masalah perbatasan, keru-

suhan massal, sabotase terhadap obyek vital strategik,

pengacauan bersenjata, pencurian kekayaan alam dan

lain-lain.

4. Memelihara, meningkatkan dan memantapkan stabilitas ke-

amanan di seluruh wilayah tanah air dalam rangka mengha-

dapi baik ancaman nyata maupun potensial serta memeli-

hara dan meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan

Asia Tenggara melalui kerja sama antar negara.

463

Page 16:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

5. Mengamankan hasil-hasil Sidang Umum MPR 1988 serta meng-

amankan dan mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Umum

tahun 1992 dan Sidang Umum MPR 1993.

6. Bersama-sama dengan kekuatan sosial lainnya, ABRI seba-

gai kekuatan sospol berperan sebagai stabilisator dan

dinamisator dalam mengamankan dan mensukseskan pembangun-

an nasional sesuai dengan GBHN.

7. Membina kemampuan dan kekuatan sosial politik ABRI dalam

rangka turut membina penyelenggaraan sosial politik ne-

gara.

Dengan memperhatikan tugas pokok Hankam/ABRI dalam masa

5 tahun mendatang serta menyadari keadaan dalam menyongsong

Repelita V sebagai akibat dari resesi ekonomi dunia serta

perkembangan moneter internasional yang kurang menguntungkan

bagi peningkatan kemampuan keuangan negara, maka ditetapkan

kebijaksanaan dan langkah-langkah lebih lanjut berdasarkan

kondisi dan situasi tersebut.

Dilain pihak fakta yang dihadapi adalah bahwa apa yang

telah terwujud sebagai bala siap menurut ukuran konvensional,

masih perlu dibangun dan ditingkatkan dalam rangka menghadapi

gejolak-gejolak di dalam negeri dan potensi ancaman dari luar.

Dalam hubungan ini, maka pembangunan kekuatan diarahkan

pada pencapaian suatu kekuatan kecil yang tanggap dengan

reaksi cepat dan dapat dikembangkan dalam waktu singkat,

untuk itu lebih diutamakan peningkatan kualitas dari pada

kuantitas. Kebijaksanaan dalam rangka pembangunan ABRI untuk

masa Repelita V adalah sebagai berikut:

464

Page 17:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

1. Personil

Dalam bidang ini kebijaksanaan yang ditempuh ialah me-

lanjutkan peningkatan pemenuhan kebutuhan prajurit dalam

rangka meningkatkan kemampuan fisik, moril dan mutu tempur

prajurit, didasarkan pada norma yang berlaku dan disesuaikan

dengan lingkungan sosial.

Usaha pemenuhan kebutuhan-antara lain mencakup pelanjut-

an pembangunan asrama untuk menyediakan akomodasi yang wajar

bagi prajurit. Dalam hal ini harus dicegah usaha yang menju-

rus pada pemanjaan yang justru akan merugikan nilai prajurit.

Prajurit adalah modal ABRI yang terpenting dan merupakan

pemeran utama yang paling menentukan, dan oleh karena itu

upaya peningkatan kualitas prajurit merupakan titik sentral

dalam pembinaan kekuatan. Peningkatan kualitas ini menyangkut

segi profesionalisme sebagai prajurit untuk semua kecabangan

ABRI. Masalah kualitas ini menjadi lebih mendesak lagi meng-

ingat kebutuhan akan modernisasi ABRI dalam rangka mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun pelak-

sanaannya akan selalu memperhatikan batas kemampuan sumber

daya yang tersedia, penerapan hasil-hasil perkembangan tekno-

logi merupakan suatu keharusan agar supaya tidak ketinggalan.

Kemajuan teknologi dan modernisasi membawa serta pemikir-

an dan sikap yang lebih rasional, akan tetapi penerapannya

akan diusahakan agar jangan sampai menurunkan nilai-nilai

juang TNI. Oleh sebab itu aspek lain dari peningkatan kuali-

tas prajurit adalah pemeliharaan jiwa juang yang didasarkan

pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang dijiwai oleh Panca-

sila dan Undang-Undang Dasar 1945. Latihan dan pendidikan

465

Page 18:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

dalam arti yang luas akan mendapat tempat yang sangat penting

dalam kurun waktu Repelita V, baik operasi pendidikan dan

latihannya sendiri, peningkatan guru instruktur, penyempur-

naan cara dan metodenya maupun peningkatan prasarana dan

sarana pendidikannya.

Perhatian khusus perlu diberikan kepada Polri dalam

rangka meningkatkan citra Polri dalam pandangan masyarakat,

agar benar-benar dapat berperilaku sebagai pengayom masyara-

kat. Keberadaan/kehadiran anggota Polri di tengah-tengah

masyarakat adalah mutlak. Tanggung jawab dan tugas anggota

Polri di tengah masyarakat memang sangat berat, apalagi jika

diingat bahwa petugas Polri terdepan biasanya harus menjalan-

kan tugas secara individual yang memerlukan profesionalisme

yang tinggi. Untuk ini anggota Polri harus diberi pendidikan

dan latihan yang lebih sesuai dengan tugas dan tanggung jawab-

nya.

Upaya pembangunan di bidang personil dalam Repelita V

ditujukan ke arah peningkatan kualitas, sedangkan dari segi

kuantitas pengadaan personil baru ditujukan untuk penggantian.

Selain dari pada itu upaya pembangunan di bidang perso-

nil juga ditujukan ke arah terwujudnya berbagai perangkat

yang akan menunjang pembentukan Bala Cadangan manakala sewak-

tu-waktu diperlukan.

2. Materiil dan Fasilitas

Kemampuan sumber daya untuk Repelita V belum memungkin-

kan investasi materiil dan fasilitas dalam skala yang besar

dalam rangka usaha modernisasi ABRI. Meskipun tidak dimaksud-

kan untuk memupuk suatu kekuatan pertahanan yang besar, usaha

466

Page 19:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

untuk memperoleh sistem senjata dan peralatan yang mutakhir

sebagai hasil perkembangan teknologi akan dilakukan sampai

batas yang diperlukan untuk mengikuti perkembangan agar tidak

ketinggalan.

Kemantapan deteksi dini, komunikasi dan kemampuan reaksi

cepat menjadi perhatian utama dalam pengembangan kekuatan

dalam masa Repelita V. Investasi materiil diarahkan pada:

a. Sistem senjata yang mempunyai urgensi tinggi dalam rang-

ka pemantapan satuan operasional, khususnya untuk meme-

nuhi kebutuhan penggantian serta pembulatan pencapaian

sasaran Repelita IV.

b. Peralatan utama dan fasilitas pendukung operasional bagi

kekuatan TNI-AL dan TNI-AU yang hanya bersifat pengisian

untuk mencapai kebulatan suatu sistem senjata.

Suatu kebijaksanaan di bidang materiil yang sangat pen-

ting adalah usaha memperpanjang usia pakai alat utama ABRI

yang belum mungkin diganti dengan alat utama jenis baru,

melalui renovasi, rehabilitasi dan refit. Usaha di bidang

fasilitas selama Repelita V pada dasarnya merupakan lanjutan

dari kegiatan yang telah dimulai sejak Repelita II, Repelita

III dan Repelita IV. Usaha itu diarahkan pada:

a. Lanjutan penyediaan akomodasi berupa asrama, khususnya

bagi satuan operasional dalam rangka memenuhi kebutuhan

minimal prajurit.

b. Lanjutan pembangunan fasilitas markas dengan prioritas

untuk komando teritorial, aparatur intelijen dan apara-

tur pelaksana kepolisian sebagai usaha meningkatkan

kemampuan operasional Polri.

467

Page 20:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

c. Lanjutan pembangunan pangkalan beserta fasilitas pendu-

kungnya.

d. Lanjutan pembangunan fasilitas pendidikan dan latihan,

agar dapat menampung kebutuhan pendidikan pembentukan

maupun jenis pendidikan lainnya dalam rangka peningkatan

kualitas personil.

e. Lanjutan pembangunan fasilitas logistik, seperti fasili-

tas pemeliharaan, pergudangan dan fasilitas kesehatan,

berdasarkan penentu prioritas.

Keterbatasan sumber daya mengharuskan pula pemanfaatan

sarana dan prasarana nasional secara optimal baik bagi kepen-

tingan ABRI maupun kepentingan Hankam negara umumnya. Untuk

itu dalam Repelita V perlu disiapkan berbagai perangkat yang

akan menunjang kelancaran pemanfaatan potensi nasional bidang

sarana dan prasarana untuk kepentingan Hankam negara.

3. Kebijaksanaan Lain

Upaya lain yang mendukung keberhasilan penyelenggaraan

pertahanan keamanan negara adalah: pembinaan kendali-komando

- komunikasi - informasi, pembinaan tenaga manusia, pembinaan

ilmu pengetahuan dan teknologi, pembinaan doktrin, pembinaan

perundang-undangan, pembinaan penelitian dan pengembangan,

pembinaan materiil dan pangkalan, pembinaan industri Hankam

dan pembinaan manajemen Hankam.

Untuk menggelar kekuatan pada kedudukan strategik di

seluruh wilayah tanah air diperlukan komando dan pengendalian

yang baik agar kekuatan yang tersedia dapat didayagunakan

untuk memberikan pukulan yang menentukan terhadap ancaman

dari luar dan gangguan dari dalam negeri yang timbul di mana-

468

Page 21:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

pun juga di setiap bagian wilayah nasional. Semua ini menun-

tut dukungan kemampuan pembinaan kendali, komando, komunikasi

dan informasi yang dikembangkan dengan memanfaatkan peluang

di bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan keadaan lainnya

secara terpadu, efisien dan efektif.

Pengembangan kemampuan pembinaan kendali, komando, komu-

nikasi dan informasi perlu dilaksanakan dengan melanjutkan

investasi peralatan dan fasilitas serta mengembangkan kete-

rampilan dan pengalaman personil, metode dan prosedur yang

diperlukan Pimpinan Hankam/ABRI.

Kebijaksanaan tenaga manusia berpangkal pada pemikiran

bahwa dalam keadaan damai dipelihara Bala Siap yang relatif

kecil tetapi efisien, yang dalam keadaan darurat dapat diper-

besar dengan cepat. Kebutuhan akan kemampuan pengembangan ke-

kuatan ini menghendaki adanya Bala Cadangan yang memungkinkan

pengerahan tingkat-tingkat kekuatan sesuai dengan kebutuhan

yang timbul dalam berbagai tingkat keadaan darurat. Untuk

periode Repelita V mengenai Bala Cadangan masih difokuskan

pada penyiapan-penyiapan perangkat lunak dan masih berada

pada tingkat proyek percobaan (pilot project).

Pemahaman masalah pertahanan dan keamanan negara tidak

cukup dilakukan oleh ABRI sendiri, oleh karena itu bantuan

keahlian dari para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu penge-

tahuan diperlukan sekali, yang sekaligus merupakan partisi-

pasi dunia ilmu pengetahuan dalam upaya pertahanan keamanan

negara. Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di luar negeri perlu diikuti dengan seksama. Berba-

gai cara pengalihan teknologi yang mungkin dilakukan hendak-

nya ditempuh, sehingga bilamana ada peluang untuk menerap-

469

Page 22:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

kannya di dalam negeri, teknologi baru yang diperlukan telah

tersedia.

Penyempurnaan doktrin sendiri melalui kegiatan peneli-

tian dan pengembangan perlu mendapat perhatian agar dapat

terlaksana secara teratur dan berlanjut.

Meskipun sistem Hankamrata bersumber pada spontanitas

dan militansi rakyat, namun untuk menjamin adanya upaya yang

terpadu, pengikutsertaan rakyat dalam usaha pembelaan negara

haruslah dikembangkan berlandaskan peraturan perundang-undangan

sebagai penjabaran dari Undang-undang Nomor 20 Tahun

1982 tentang "Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan

Negara Republik Indonesia" dan Undang-undang Nomor 2 Tahun

1988 tentang "Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indo-

nesia".

Penelitian dan pengembangan materiil dan bekal umumnya

memerlukan dana, daya dan waktu yang sangat banyak. Oleh

karena itu pelaksanaannya harus memberikan prioritas kepada

kebutuhan Hankam/ABRI yang vital dan mendesak, serta memanfa-

atkan kemampuan industri nasional dalam rangka mengembangkan

kemampuan industri Hankam. Ini berarti bahwa penelitian dan

pengembangan harus dilibatkan dalam proses pengadaan materiil

dan bekal Hankam/ABRI. Penghematan dalam bidang kegiatan ini

bisa diperoleh melalui kerjasama yang erat dengan pihak sipil

dan swasta. Dalam hubungan ini harus dicegah kegiatan peneli-

tian dan pengembangan yang bersifat duplikatif. Sedang peng-

alihan teknologi harus dilakukan secara konsepsional, dalam

rangka pengembangan kemampuan industri Hankam, dengan memper-

hatikan dan menstimulasikan kemampuan serta pengembangan in-

dustri nasional yang mampu menyerap teknologi dari luar ne-

geri. Penugasan penelitian dan pengembangan tertentu kepada

470

Page 23:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

suatu lembaga dalam negeri yang sudah ada dan mempunyai ke-

mampuan untuk itu sering lebih ekonomis dan efisien.

Untuk pengadaan materiil, produksi dalam negeri harus

diutamakan. Keharusan untuk mengurangi ketergantungan kepada

luar negeri menuntut dikembangkannya industri Hankam yang

dapat digunakan untuk itu, setidak-tidaknya untuk memproduksi

materiil dan bekal yang paling vital.

Jaminan pemeliharaan secara berlanjut yang berupa penye-

diaan suku cadang dan jasa pemeliharaan hendaknya disertakan

pada setiap pengadaan sistem senjata dan peralatan utama.

Prinsip untuk tidak menggantungkan diri kepada luar

negeri menghendaki agar Indonesia dapat memproduksi senjata,

setidak-tidaknya peralatan dan bahan-bahan lain yang dianggap

sebagai kebutuhan yang minimum untuk menyelenggarakan perta-

hanan keamanan. Perhatian harus diberikan kepada pengembangan

industri senjata ringan, bahan peledak dan amunisi, alat op-

tik militer, alat elektronik perhubungan dan peralatan lain

yang sederhana dan pasti dapat diproduksi di dalam negeri.

Usaha ke arah pembangunan kemampuan produksi senjata berat

dan roket kendali beserta alat pengendalinya hendaknya juga

dimulai pada kesempatan pertama. Hubungan serta kerjasama

yang baik antara industri Hankam dan industri nasional sangat

penting untuk dapat meningkatkan kemampuan yang sudah ada

atau yang segera akan dimiliki. Di lain pihak kebutuhan per-

tahanan keamanan dapat menjadi perangsang yang sangat baik

untuk perkembangan industri nasional.

Pengembangan kemampuan Hankam negara juga menuntut pe-

ningkatan usaha pembekalan dan pemeliharaan kekuatan yang di-

bangun. Tuntutan perawatan tenaga manusia dan materiil memer-

lukan pengembangan kemampuan prasarana pembekalan dan pemeli-

471

Page 24:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

haraan materiil serta kemampuan prasarana kesehatan. Pening-

katan kemampuan prasarana pembekalan dan pemeliharaan mate-

riil dititikberatkan pada usaha pendekatan prasarana pada

dislokasi strategik kekuatan operasional dengan desentrali-

sasi persediaan ke daerah untuk memperlancar dan mempercepat

pembekalan dan pemeliharaan materiil, terutama dalam mengha-

dapi kemungkinan terputusnya garis pembekalan melalui hubung-

an darat, laut dan udara. Sedangkan peningkatan prasarana

kesehatan diprioritaskan pada peningkatan kemampuan rumah

sakit daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pra-

jurit dan keluarganya.

Pengembangan kemampuan pembinaan manajemen Hankam harus

dilaksanakan dengan melanjutkan pengembangan keahlian dan ke-

mahiran personil untuk dapat secara terus menerus menilai

kembali sistem manajemen Hankam yang diterapkan sesuai dengan

kebutuhan, kondisi dan unsur manusianya, agar dapat secara

bertahap dan berencana menyempurnakan organisasi serta sistem

dan metode.

Penyempurnaan sistem dan metode mencakup juga perbaikan

sistem informasi Hankam, sistem perencanaan strategik Hankam,

struktur program dan anggaran, sistem pengadaan, sistem pem-

binaan keuangan, sistem pembinaan personil, sistem pembinaan

logistik, sistem pengawasan dan pengendalian.

IV. PROGRAM-PROGRAM

Berlandaskan pada hasil pembangunan yang lalu, serta

masalah pertahanan keamanan negara yang dihadapi dalam

tahun-tahun mendatang, maka pembangunan Hankam/ABRI dalam

periode Repelita V (Renstra Hankam IV) ditujukan pada pengem-

472

Page 25:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

bangan secara bertahap kemampuan pertahanan keamanan negara

yang dapat mewujudkan daya dan kekuatan tangkal bangsa dan

negara di bidang pertahanan keamanan negara.

Susunan kemampuan untuk jangka waktu 1989-1993 adalah

sebagai berikut:

1. Kemampuan intelijen strategik

2. Kemampuan pertahanan

3. Kemampuan keamanan

4. Kemampuan pembinaan teritorial

5. Kemampuan pembinaan sosial politik

6. Kemampuan Dukungan Umum.

Untuk mendukung 6 kemampuan tersebut, maka Hankam/ABRI melaksanakan 3 (tiga) program, yaitu:

1. Program Kewilayahan

2. Program Kekuatan

3. Program Dukungan Umum.

Tingkat kemampuan pertahanan keamanan negara yang harus

diwujudkan adalah tingkat yang di masa damai dapat memelihara

stabilitas keamanan dalam negeri dan di masa darurat atau

masa perang dapat menghadapi dua daerah krisis sekaligus.

Tingkat kemampuan dan pengembangan demikian dapat diwu-

judkan sebagai berikut:

1. Tingkat Kemampuan

a. Kemampuan intelijen strategik yang mampu melaksa-nakan:(1) Penyelidikan untuk mendeteksi dini gejala yang

membahayakan.(2) Penggalangan melalui perang urat syaraf dan

penerangan.

473

Page 26:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(3) Pengamanan melalui kegiatan lawan intelijen,

lawan infiltrasi dan subversi, serta pengaman-

an VIP.

b. Kemampuan pertahanan yang mampu melaksanakan:

(1) Pertahanan udara nasional terhadap obyek dan

ancaman udara.

(2) Penghambatan dan penghancuran kekuatan invasi

terbatas mulai dari garis Zona Ekonomi Eks-

klusif (ZEE) dengan kekuatan pemukul strategik.

(3) Pertahanan kewilayahan yang dapat menindak

infiltrasi dari luar wilayahnya.

(4) Perlawanan elektronika yang dapat mengamankan

sistem komunikasi dan pancaran elektronika

sendiri.

c. Kemampuan keamanan yang mampu melaksanakan:

(1) Pengamatan seluruh wilayah kedaulatan dan

yuridiksi nasional.

(2) Pemeliharaan Kamtibmas, pencegahan timbulnya

gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

dan penindakkan setiap gejolak yang timbul di

dalam masyarakat.

(3) Penegakan hukum, penindakan gangguan keamanan

dan penumpasan pemberontakan bersenjata.

(4) Penyelamatan jiwa raga dan harta benda rakyat

sebagai akibat gangguan keamanan, serta ben-

cana alam dan perang.

d. Kemampuan Pembinaan Teritorial yang mampu melaksa-

nakan:

474

Page 27:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(1) Pembinaan seluruh potensi dan kekuatan kewi-

layahan untuk mewujudkan ketahanan nasional

bidang Hankam.

(2) Pengerahan dalam waktu singkat semua potensi

dan kekuatan kewilayahan,

e. Kemampuan Pembinaan Sosial Politik yang mampu me-

laksanakan:

(1) Pembinaan semua potensi dan kekuatan Sospol

bagi pemantapan Demokrasi Pancasila dan Stabi-

litas Nasional.

(2) Pembinaan seluruh potensi dan kekuatan nasio-

nal bagi peningkatan Ketahanan Nasional bidang

Hankam.

f. Kemampuan Dukungan yang mampu memberikan dukungan:

(1) Kemampuan pembinaan tenaga manusia yang men- jamin tersedianya kekuatan siap dan cadangan sesuai kebutuhan.

(2) Kemampuan pembinaan sarana dan prasarana

nasional untuk mendukung kebutuhan kekuatan

siap dan cadangan secara merata di tiap

kompartemen strategik.

(3) Kemampuan pembinaan manajemen yang dilengkapi

sistem K3I yang andal untuk menjamin efektivitas

dan efisiensi pembinaan dan penggunaan

sumber daya dan kekuatan pertahanan keamanan

negara.

(4) Kemampuan pembinaan perundang-undangan yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan Hankamneg.

475

Page 28:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(5) Kemampuan pembinaan ilmu dan teknologi untuk

dapat dikerahkan bagi kebutuhan Hankamneg.

(6) Kemampuan survai dan pemetaan.

2. Tingkat Pengembangan Kemampuan

a. Pengembangan Kemampuan Intelijen Strategik

Melanjutkan investasi peralatan, peningkatan kualitas

personil dan penyempurnaan perangkat lunak, sehingga terwujud

kemampuan:

(1) Penyelidikan

(2) Penggalangan

(3) Pengamanan

b. Pengembangan Kemampuan Pertahanan

(1) Pertahanan Udara Nasional

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama dan

pangkalan serta mengembangkan jumlah dan mutu personil, se-

hingga terwujud kemampuan pengawasan udara, kemampuan inter-

sepsi dan penghancuran sasaran udara serta kemampuan perta-

hanan udara obyek vital.

(2) Pemukul Strategik

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama,

pengembangan personil dengan titik berat prajurit pejuang pro-

fesional, penyempurnaan perangkat lunak, agar tersedia kemam-

puan: pengintaian strategik, penyerangan udara strategik, pe-

nyerbuan Lanud, peperangan laut, peperangan amfibi, peperang-

an darat dan pemindahan strategik.

476

Page 29:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(3) Pertahanan Kewilayahan

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama,

personil dan pangkalan, agar tersedia kemampuan: pertahanan

taktis, pertahanan laut taktis dan pertahanan darat.

(4) Perlawanan Elektronika

Dikembangkan agar mampu mengamankan sistem komunikasi dan

pancaran elektronika sendiri.

c. Pengembangan Kemampuan Keamanan(1) Pengamatan Wilayah

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama,

personil dan fasilitas pendukung agar tersedia kemampuan:

(a) Pengamatan udara

(b) Pengamatan maritim

(c) Pengamatan darat.

(2) Penertiban Masyarakat

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama,

peralatan khusus, pengembangan jumlah dan mutu personil agar

tersedia kemampuan:

(a) Pemeliharaan ketertiban

(b) Pengayoman dan bimbingan masyarakat.

(3) Penegakan Hukum

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama,

peralatan khusus, pengembangan jumlah dan mutu personil agar

tersedia kemampuan:

477

Page 30:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(a) Penyidikan

(b) Penindakan

(c) Kerjasama kepolisian internasional.

(4) Penindakan Gangguan Keamanan

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama,

fasilitas pangkalan, peningkatan kualitas personil sehingga

tersedia kemampuan:

(a) Lawan teror(b) Lawan keseluruhan massal(c) Lawan pemberontakan.

(5) Perlindungan Masyarakat

Dikembangkan dengan menata organisasi perlindungan ma-

syarakat secara nasional, melengkapi perangkat lunak serta

personil yang diperlukan, sehingga dapat diwujudkan kemampuan

perlindungan dan penyelamatan jiwa dan harta benda masyarakat

akibat bencana alam, bencana perang dan bencana lainnya.

d. Pengembangan Kemampuan Pembinaan Teritorial

Dikembangkan dengan melanjutkan investasi alat utama dan

fasilitas, perangkat lunak, sehingga dapat diselenggarakan

secara berlanjut pembinaan potensi dan kekuatan nasional da-

lam semua matra.

e. Pengembangan Kemampuan Pembinaan Sosial Politik

Dikembangkan dengan meningkatkan kualitas personil, se-

hingga penyempurnaan perangkat lunak dapat diwujudkan dengan:

478

Page 31:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(1) Peningkatan kemampuan pembinaan Sospol yang

responsif terhadap perkembangan lingkungan.

(2) Peningkatan ketahanan nasional.

f. Pengembangan Kemampuan Dukungan

Kemampuan dukungan yang diarahkan untuk dikembangkan

adalah:

(1) Tenaga ManusiaTenaga manusia secara dini dipersiapkan sebagai tenaga

kerja produktif untuk mendukung pembangunan nasional dan se-

kaligus sebagai kekuatan cadangan dan kekuatan potensial per-

tahanan keamanan negara.

Sebagai kekuatan cadangan dan kekuatan potensial per-

tahanan keamanan negara, secara bertahap rakyat yang telah

mendapatkan latihan keprajuritan melalui program wajib mili-

ter atau latihan pertahanan sipil bagi umum dan mahasiswa,

disiapkan sewaktu-waktu untuk menghadapi suatu keadaan

darurat.

(2) Sarana dan Prasarana Nasional

Pembangunan sarana dan prasarana nasional sudah mulai

perlu untuk dikaitkan dengan keinginan bangsa akan keman-

dirian.

Peluang pasar bebas dan modal asing, harus dimanfaatkan

sebaik-baiknya. Sarana, prasarana dan industri yang mempunyai

manfaat ganda, baik untuk meningkatkan kekuatan ekonomi mau-

pun untuk mendukung upaya pertahanan keamanan negara, perlu

mendapat prioritas yang lebih tinggi.

479

Page 32:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

Dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana, ter-

masuk industri, pertanian dan pertambangan, keterkaitan antar

sektor dan keterkaitan antar daerah perlu ditingkatkan.

Dalam lima tahun mendatang pengembangan sarana dan pra-

sarana nasional yang masih perlu mendapat prioritas adalah

sistem perhubungan laut, darat dan udara, sistem distribusi

dan kemampuan penyediaan tenaga listrik dan air minum yang

bersih. Khususnya untuk sarana perhubungan harus mendukung

kebutuhan proyeksi kekuatan melalui laut dan udara ke segenap

penjuru tanah air.

(3) Manajemen Pertahanan Keamanan Negara

Mengembangkan kemampuan pembinaan manajemen pertahanan

keamanan negara ditujukan kepada pemantapan pelaksanaan

fungsi pemerintahan dalam mengelola pertahanan keamanan

negara serta fungsi pembinaan dan penggunaan kekuatan per-

tahanan keamanan negara.

Secara khusus pembinaan manajemen Hankam ditujukan kepada

usaha penyempurnaan sistem dan metode yang mencakup perbaikan

sistem informasi Hankam, sistem perencanaan strategik Hankam,

struktur program dan anggaran, sistem pengadaan, sistem pem-

binaan keuangan, sistem pembinaan personil, sistem pembinaan

logistik serta sistem pengawasan.

(4) Peraturan Perundang-undangan

Kemampuan pembinaan peraturan perundang-undangan dikem-

bangkan untuk melengkapi dan menyempurnakan secara bertahap

sesuai dengan prioritas seluruh kebutuhan peraturan perun-

dang-undangan bagi terselenggaranya upaya pertahanan keamanan

negara secara teratur.

480

Page 33:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

(5) Ilmu dan Teknologi

Pengembangan ilmu dan teknologi yang diperlukan untuk

mendukung upaya pertahanan keamanan negara, terutama ilmu dan

teknologi persenjataan, harus senantiasa dapat dilakukan se-

jajar dengan perkembangannya di luar negeri.

Peranan lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian, baik

ABRI, pemerintahan maupun swasta, harus dapat dikoordinasikan

agar tercipta keterpaduan upaya. Lembaga-lembaga pendidikan

tinggi ABRI perlu dikembangkan kualitas akademisnya untuk me-

nyongsong kebutuhan masa datang, serta memberikan sumbangan

bagi pengembangan ilmu dan teknologi nasional, seperti Lemha-

nas, Sesko ABRI, Sesko Matra dan Sespimpol untuk pendidikan dan

pengkajian masalah-masalah strategik nasional, STT-AL

untuk pendidikan dan pengkajian masalah-masalah teknologi dan

manajemen, PTHM untuk pendidikan dan pengkajian masalah-masa-

lah hukum militer serta PTIK untuk pendidikan dan pengkajian

masalah-masalah kriminologi dan kepolisian.

Pendidikan dan pengkajian yang perlu juga dikembangkan

di lingkungan perguruan tinggi nasional adalah program S-2

ketahanan nasional.

(6) Survai dan PemetaanPengembangan survai dan Pemetaan Hankam/ABRI ditujukan

untuk dapat memenuhi kebutuhan peta dan jasa survai bagi

kepentingan Hankam/ABRI, mendukung kepentingan nasional,

serta memenuhi kewajiban internasional.

481

Page 34:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

TABEL 28 - 1

PEMBIAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA,

1989/90 - 1993/94

(dalam milyar rupiah)

PERTAHANAN DAN KEAMANAN

1989/90 1989/90-1993/94No. Kode SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM (Anggaran

Pembangunan)(Anggaran

Pembangunan)

13 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL 812,6 5 . 7 8 8 , 5

13 .1 Sub S e k to r P e r t a h an a n dan Keamanan Nasional 8 1 2 , 6 5 . 7 8 8 , 5

1 3 . 1 . 0 1 Program Kewilayahan 2 , 0 1 5 , 0

13 .1 .0 2 Program Kekuatan 576 ,5 3 . 4 5 6 , 0

1 3 . 1 . 0 3 Program Dukungan Umum 234,1 2 .3 17 ,5

482

Page 35:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari
Page 36:  · Web viewTanggung jawab yang utama dari pemerintah negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia terhadap ancaman baik dari luar negeri maupun dari