sigitpramuko.files.wordpress.com · Web viewSistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan...

12
FORMULIR Kode Dok. WK1/……………. No. Revisi 05 Modul 5 Sistim Jaringan Distribusi Halaman 1 dari 1 Tanggal Berlaku 1 Januari 2017 BENTUK RANGKAIAN (SISTIM) JARINGAN DISTRIBUSI Pendahuluan Pada sistem distribusi umumnya terdiri dari dua bagian yaitu distribusi primer yang mempergunakan tegangan menengah dan distribusi sekunder yang mempergunakan tegangan rendah. Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan kompleks, karena konsumen yang harus dilayani mempunyai lokasi dan karakteristik yang berbeda. Sistem distribusi harus dapat melayani konsumen yang terkonsentrasi di kota, pinggiran kota dan konsumen di daerah terpencil. A. Sistim Jaringan Distribusi 1. Jaringan Distribusi Primer Jaringan distribusi primer yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini merupakan jaringan tegangan menengah atau jaringan tegangan primer Pada distribusi primer terdapat empat jenis sistem, yaitu: - Sistem Radial - Sistem Hantaran Penghubung (Tie-Line) - Sistem Lup (Loop) - Sistem Spindel. a. Sistem Radial Sistem distribusi dengan pola radial seperti Gambar dibawah adalah sistem distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.

Transcript of sigitpramuko.files.wordpress.com · Web viewSistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan...

FORMULIR

Kode Dok.

WK1/…………….

No. Revisi

05

Modul 5 Sistim Jaringan Distribusi

Halaman

1 dari 1

Tanggal Berlaku

1 Januari 2017

BENTUK RANGKAIAN (SISTIM) JARINGAN DISTRIBUSI

Pendahuluan

Pada sistem distribusi umumnya terdiri dari dua bagian yaitu distribusi primer yang mempergunakan tegangan menengah dan distribusi sekunder yang mempergunakan tegangan rendah.

Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan kompleks, karena konsumen yang harus dilayani mempunyai lokasi dan karakteristik yang berbeda. Sistem distribusi harus dapat melayani konsumen yang terkonsentrasi di kota, pinggiran kota dan konsumen di daerah terpencil.

A. Sistim Jaringan Distribusi

1. Jaringan Distribusi Primer

Jaringan distribusi primer yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini merupakan jaringan tegangan menengah atau jaringan tegangan primer Pada distribusi primer terdapat empat jenis sistem, yaitu:

- Sistem Radial

- Sistem Hantaran Penghubung (Tie-Line)

- Sistem Lup (Loop)

- Sistem Spindel.

a. Sistem Radial

Sistem distribusi dengan pola radial seperti Gambar dibawah adalah sistem distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.

Gambar Konfigurasi Jaringan Radial

Dalam penyulang tersebut dipasang gardu-gardu distribusi untuk konsumen. Gardu distribusi adalah tempat dimana trafo untuk konsumen dipasang. Bisa dalam bangunan beton atau diletakan diatas tiang. Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih murah dibanding dengan sistem yang lain.

Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya. Kurangnya keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam. Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada diujung saluran.

b. Sistem Hantaran Penghubung ( Tie Line )

Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar. umumnya digunakan untuk pelanggan penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lain-lain).

Gambar Konfigurasi Tie Line (Hantaran Penghubung)

Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan Automatic Change Over Switch / Automatic Transfer Switch, dan setiap penyulang terkoneksi ke gardu pelanggan khusus tersebut sehingga bila salah satu penyulang mengalami gangguan maka pasokan listrik akan di pindah ke penyulang lain.

c. Sistem Loop

Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran (Loop) seperti Gambar, dimungkinkan pemasokannya dari beberapa gardu induk, sehingga dengan demikian tingkat keandalannya relatif lebih baik.

Gambar Konfigurasi Sistem Loop

d. Sistem Spindel

Sistem Spindel seperti pada Gambar, adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah Gardu Hubung (GH).

Gambar Konfigurasi Sistim Spindel

Pada sebuah sistem spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM) yang menggunakan kabel tanah/saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM).

Namun pada pengoperasiannya, sistem spindel berfungsi sebagai sistem radial. Di dalam sebuah penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah (TR) atau tegangan menengah (TM).

2. Jaringan Distribusi Sekunder

Jaringan distribusi sekunder mempergunakan tegangan rendah.Jaringan distribusi sekunder yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Jaringan ini sering disebut jaringan tegangan rendah.

Sistem Distribusi Sekunder (Jaringan Tegangan Rendah 380/220V) seperti pada gambar merupakan salah satu bagian dalam sistem distribusi, yaitu mulai dari gardu trafo sampai pada pemakai akhir atau konsumen.

Gambar Hubungan Tegangan Menengah ke Tegangan Rendah (Konsumen)

Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen.

Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial.

B. Gardu Distribusi atau Trafo Distribusi

Gardu distribusi ( Trafo distribusi ) berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi sekunder.

Jenis konstruksi gardu dibedakan atas 2 jenis :

1. Gardu Distribusi konstruksi pasangan luar.

Umumnya disebut Gardu Portal (Konstruksi 2 tiang), Gardu Cantol (Konstruksi 1 tiang) dengan kapasitas transformator terbatas.

2. Gardu Distribusi pasangan dalam.

Umumnya disebut gardu beton (Masonry Wall Distribution Substation) dengan kapasitas transformator besar.

1. Gardu Distribusi Pasangan Luar

Gardu Distribusi pasangan luar merupakan gardu yang memiliki trafo dan PHB terpasang pada tiang jaringan dengan kapasitas transformator terbatas. Konstruksi Gardu Distribusi pasangan luar tipe Portal terdiri atas Fused Cut Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat trafo dengan elemen pelebur/ fuse link type expulsion dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir. Elekroda pembumian dipasang pada masing-masing lightning arrester dan pembumian titik netral transformator sisi Tegangan Rendah. Kedua elekroda pembumian tersebut dihubungkan dengan penghantar yang berfungsi sebagai ikatan penyama potensial yang digelar di bawah tanah.

a. Gardu Distribusi tipe Cantol

Pada Gardu Distribusi tipe cantol, transformator yang terpasang adalah jenis Completely Self Protected Transformer (CSP). Perlengkapan perlindungan transformator tambahan adalah lightning arrester. Pada transformator tipe CSP fasa 1, penghantar pembumian arrester dihubung langsung dengan badan transformator. Konstruksi pembumian sama dengan gardu portal. Perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua bagian konduktif terbuka dihubungkan dengan pembumian sisi Tegangan Rendah. Nilai pengenal LA 5 kA untuk posisi di tengan jaringan dan 10 kA untuk posisi pada akhir jaringan. Nilai tahanan pembumian tidak melebihi 1 Ohm.

Gambar Gardu Distribusi Tipe Portal

b. Gardu Distribusi Tipe Portal

Gardu Portal merupakan salah satu dari Jenis Konrtuksi Gardu Tiang, Yaitu Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai kontruksi dua tiang atau lebih. Tempat kedudukan Transformator sekurang kurangya 3 meter di atas permukaan tanah. Dengan sistem proteksi di bagian atas dan Papan Hubung Bagi Tegangan di bagian bawah untuk memudahkan kerja teknis dan pemeliharaan.

Gambar Gardu Distribusi tipe Portal

Berikut Komponen Utama Yang Umumnya Di Gunakan Pada Gardu Portal :

Untuk Komponen Utama Gardu Portal Disini Saya akan Membagi menja dua bagian besar, yang pada umumnya selalu di gunakan pada gardu portal, sehingga dapat mempermudah mengenali atau mengetahui macam dan fungsinya.

1). Komponen Utama Bagian Atas Gardu.

1. Lightning Arrester ( LA )

  Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari tegangan

Lebih akibat Surja Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.2. Fused Cut Out ( FCO atau CO )

   Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi khususnya,

FCO ini berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan Singkat dan

sebagai alat untuk membebeskan sumber tegangan jika dilakukan

pemeliharaan. Proteksi pada FCO ini dipasang dalam bentuk Fuse Link yang

dapat disesuaikan dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang terpasang.3. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.

   Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk menghubungkan

tegangan dari Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out

( FCO)ke Trafo Distribusi. 

4. Tiang 

   Tiang yang dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton

maupun Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500 dAn

dengan panjang 11 atau 12 meter.5. Trafo Distribusi 

   Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari

Sisi Tegangan Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai oleh

pelanggan. Trafo yang di pergunakan mulai dari 50 kVa - 400 kVa sesuai dengan

kebutuhan pembangunan gardu.  6. Rangka Gardu

  Pada dasarnya berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi dan komponen

lainya pada Tiang. Rangka Gardu ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.

7. Pipa Jurusan 

   Berfungsi untuk menempatkan kabel naik atau kabel jurusan dari PHB-TR ke

jaringan SUTR di bagian atas.

2). Komponen Utama Bagian Bawah Gardu.

Yaitu Beberapa komponen Utama yang di set dalam Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah ( PHB-TR ) yaitu sebagai Berikut :

1. Saklar Utama.

2. Rel Tembaga atau Rel Jurusan

3. NH-Fuse jurusan. 

4. Kabel Naik atau Kabel Jurusan ( bisa berupa NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan.

5. Kabel Turun ( Kabel penghubung dari Trafo ke PHB-TR ) dengan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan dan Trafo Distribusi yang terpasang.

2. Gardu Distribusi Pasangan Dalam

Gardu Distribusi pasangan dalam merupakan gardu yang memiliki trafo dan PHB terpasang di dalam sebuah gedung beton dengan kapasitas transformator yang besar. Gardu Distribusi pasangan dalam adalah gardu konstruksi beton dengan kapasitas transformator besar, dipakai untuk daerah padat beban tinggi dengan kontruksi instalasi yang berbeda dengan gardu pasangan luar. Gardu beton dipasok dari baik jaringan saluran udara ataupun saluran kabel tanah.

Gambar Gardu Distribusi Pasangan Dalam (Gardu Beton)