· Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9...

73
BAB VII PRASARANA A. IRIGASI. Sebagaimana tertjantum dalam Repelita pembangunan iri- gasi dititik-beratkan pada program-program rehabilitasi dan ekstensifikasi, dengan memberikan prioritas pertama kepada program rehabilitasi. Pada tahun 1969/1970 telah dapat dire- habilitasi bangunan-bangunan air, bendungan-bendungan, saluran-saluran dan lain-lain, sehingga lebih dari 200.000 ha. areal persawahan bisa mendapat air setjara lebih teratur ataupun bisa ditanami lebih dari satu kali dalam setahun. Projek-projek rehabilitasi tersebar diseluruh Indonesia antara lain ialah di Atjeh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Djawa Barat, Djawa Tengah, Djawa Timur, Bali, Lombok, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan dan lain-lain. Pada daerah-daerah jang tersebut diatas pada umumnja telah ada bangunan pengairan jang terdiri dari bendungan-bendungan, bangunan-bangunan air, saluran- saluran induk, saluran-saluran sekundair dan lain- lain; akan tetapi karena dahulu tidak ada biaja perawatan, maka bangunan-bangunan pengairan tersebut mengalami kemunduran sehingga tidak dapat mendjalankan fungsi jang sesungguhnja. Dalam tahun pertama Pelita I sebagian persoalan- 169

Transcript of  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9...

Page 1:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

BAB VII

P R A S A R A N A

A. IRIGASI.

Sebagaimana tertjantum dalam Repelita pembangunan iri- gasi dititik-beratkan pada program-program rehabilitasi dan ekstensifikasi, dengan memberikan prioritas pertama kepada program rehabilitasi. Pada tahun 1969/1970 telah dapat dire-habilitasi bangunan-bangunan air, bendungan-bendungan, sa-luran-saluran dan lain-lain, sehingga lebih dari 200.000 ha. areal persawahan bisa mendapat air setjara lebih teratur ataupun bisa ditanami lebih dari satu kali dalam setahun.

Projek-projek rehabilitasi tersebar diseluruh Indonesia antara lain ialah di Atjeh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Djawa Barat, Djawa Tengah, Djawa Timur, Bali, Lombok, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan dan lain-lain.

Pada daerah-daerah jang tersebut diatas pada umumnja telah ada bangunan pengairan jang terdiri dari bendungan-bendungan, bangunan-bangunan air, saluran-saluran induk, saluran-saluran sekundair dan lain-lain; akan tetapi karena dahulu tidak ada biaja perawatan, maka bangunan-bangunan pengairan tersebut mengalami kemunduran sehingga tidak dapat mendjalankan fungsi jang sesungguhnja.

Dalam tahun pertama Pelita I sebagian persoalan-persoalan diatas mendapat perhatian sehingga sampai achir tahun ang-garan 1969/1970 djumlah areal rehabilitasi daerah irigasi mentjapai djumlah 180.000 Ha.

Untuk penjempurnaan selandjutnja hingga kini pekerdjaan pekerdjaan rehabilitasi terus digarap dengan pegangan pada pengalaman-pengalaman jang telah lalu.

169

Page 2:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Disamping projek-projek rehabilitasi irigasi jang tersebar diseluruh Indonesia terdapat pula projek-projek rehabilitasi irigasi jang bersifat chusus, antara lain ialah :

1. Projek rehabilitasi Djatiluhur.Dengan rehabilitasi saluran induk serta bangunan-bangunan

air lainnja maka daerah irigasi Djatiluhur dapat diselamatkan dari kekeringan tanaman gadu seluas 160.000 Ha.

Dalam tahun 1969 projek tersebut telah disiapkan untuk men dapat bantuan dari International Development Association (bagian dari Bank Dunia) sebesar US $. 18,000,000,— Dengan kredit ini diharapkan tertjapainja target :a. Perluasan dan perbaikan terhadap bendungan Tjurug dan

pemasangan mesin pompa.b. Rehabilitasi saluran-saluran utama dari Tarum Timur dengan

Barat serta ,saluran-saluran penghubung.c. Rehabilitasi dan perbaikan sistim-sistim penjebaran irigasi

Tarum Utara, Barat dan Timur serta saluran induk Tjipu-nagara.

d. Diatasinja bahaja bandjir dan kekeringan serta penjempur-naan djalan-djalan dan fasilitas-fasilitas telekomunikasi.

2. Projek rehabilitasi irigasi Karang Anjar di Djawa Tengah.Projek rehabilitasi irigasi Karang Anjar di Djawa Tengah,

meliputi pekerdjaan pembangunan bendungan rumah pompa dan pompanja, saluran-saluran serta bangunan-bangunan air lainnja. Pekerdjaan-pekerdjaan tersebut diatas diharapkan akan selesai dalam tahun ini dan direntjanakan pada awal tahun 1972 akan dapat mengairi areal sawah seluas 16.000 Ha.

3. Projek rehabilitasi irigasi Gambarsari/Pasanggrahan di Djawa Tengah.

Projek Gambarsari/Pasanggrahan di Djawa Tengah meliputi rehabilitasi pompa jang sudah sangat tua. Disamping itu dilakukan pula normalisasi saluran-saluran dan bangunan-

170

Page 3:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

bangunan ,air lainnja. Projek ini diharapkan akan selesai pada achir tahun 1970 dan sedjumlah 14.000 Ha akan tertolong pada musim tanam gadu.

4. Projek L.D.A.Jang termasuk dalam projek ini adalah rehabilitasi projek-

projek irigasi Way Seputih (Lampung), Tjisadane (Djawa Barat), Rentang (Djawa Barat) dan Glapan Sedadi (Djawa Tengah).

Pelaksanaan projek-projek ini mendapatkan bantuan dari luar negeri (I.D.A.). Target jang telah ditjapai dalam tahun 1969/1970 antara lain adalah rehabilitasi saluran induk sepan-djang 100 Km, rehabilitasi saluran sekunr1air 217 Km, rehabili- tasi bangunan air 153 bush dan rehabilitasi bendungan 1 buah. Projek rehabilitasi ini selama tahun kerdja 1969/1970 menga-mankan areal 32.000 Ha.

Dalam tahun 1969 telah diadakan persiapan-persiapan untuk memperoleh bantuan projek I.D.A., untuk memperbaiki saluran-saluran utama dan bangunan irigasi di Pemali Tjomal, Tjiu- djung dan Sadang. Persiapan-persiapan. ini telah mantap sekali sehingga dapat diharapkan bahwa bantuan projek tersebut bisa mulai diterima pads permulaan tahun 1971.

Program ekstensifikasi irigasi meliputi pekerdjaan-pekerdja- an landjutan dari pekerdjaan rehabilitasi dan din pekerdjaan pembukaan irigasi bare. Projek inipun lokasinja tersebar dise-luruh Indonesia. Jang diutamakan adalah projek-projek jang dapat diselesaikan dalam waktu jang singkat (1 a 2 tahun) .

Dalam tahun 1969/1970 ekstensifikasi jang dapat ditjapai se1uas 35.000 Ha Disamping program ekstensifikasi jang ter-sebar diseluruh Indonesia, dilaksanakan pula projek ekstensi-fikasi jang bersifat chusus antara lain projek Krueng Djrue (Atjeh) ; projek Kalara (Sulawesi Selatan) ; projek Krueng Baro (Atjeh) ; projek Puaggur Utara (Lampung) ; projek Ka-libawang (Jogjakarta) ; projek Tadjum (Djawa Timur) ; projek Sempor (Djawa Tengah) ; Dumoga (Sulawesi Utara) ; projek Gumbasa (Sulawesi Tengah) ; projek Palasari (Bali) dan

171

Page 4:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

projek mBay (Nusa Tenggara Timur) . Dalam tahun 1969/1970 djumlah areal jang dapat diairi dari projek ekstensifikasi jang bersifat chusus ini adalah seluas 30.752 Ha.

Selain program ekstensifikasi dan program rehabilitasi diatas, program perbaikan dan pengawasan sungai djuga me- megang peranan jang penting. Tudjuan utama program per-baikan dan pengamanan sungai ini antara lain pentjegahan ban-djir dan pengamanan daerah-daerah produksi padi. Dengan perbaikan dan pengamanan sungai pada tahun 1969/1970 seluas 42.000 ha sawah dapat diamankan.

Selain program-program jang telah disebutkan diatas dan tidak kurang panting adalah program pembangunan irigasi lain-nja. Jang termasuk dalam program ini, antara lain:Projek Induk Serba Guna Kali Brantas (Djawa Timur).

Maksud dan tudjuan projek ini adalah memperkembangkan Kali Brantas jang berarti perluasan daerah irigasi, pentjegahan bandjir, pembangkitan tenaga listrik, perikanan darat dan pari-wisata, Projek Induk Serba Guna Kali Brantas terbagi men- djadi :1. Projek Karangkates di Malang (Djawa Timur). Pekerdjaan

pembangunan Cofferdam dan relokasi djalan kereta api telah selesai seluruhnja. Bendungan utama sedang dalam pelaksanaan dan diharapkan selesai pada tahun 1971. Dengan selesainja projek Karangkates diharapkan areal seluas 82.000 Ha. dapat diairi.

2. Projek Kalikonto (Projek Seloredjo) kini dalam taraf pe-laksanaan dan telah sampai pada taraf penjelesaian. Pembuatan Cofferdam dan relokasi djalan raja telah selesai.

Pembuatan bendungan utama kini sedang dilaksanakan dan diharapkan selesai tahun 1970. Hasil-hasil jang diha-rapkan dari projek Kalikonto ini antara lain pengendalian bandjir, pertambahan daerah irigasi, pembangkitan tenaga listrik, perikanan darat, pariwisata dan lain-lain. Dengan selesainja projek Seloredjo maka areal sawah seluas 19.000 HA dapat diairi.

172

Page 5:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Projek Kali Porong (Djawa Timur).

Projek ini adalah projek landjutan dari pada projek Induk Serba Guna Kali Brantas setjara keseluruhan.

Projek Kali Porong adalah projek djangka pandjang jang akan selesai pembangunannja selama 6 tahun jaitu dari tahun 1970 s/d 1975. Selama tahun 1969/70 telah dilaksanakan pekerdjaan-pekerdjaan persiapan.Projek Pengembangan Wilajah sungai.

Projek Pengembangan Wilajah sungai tersebar diseluruh Wilajah Indonesia. Pada umumnja projek ini masih berada dalam taraf reconnaissance survey antara lain di Lampung, Djratunseluna, Bengawan Solo, Tjimanuk, Barito, Bali, Lombok dan Kedu Selatan. Tetapi ada djuga jang sudah sampai pada taraf persiapan pelaksanaan.Projek Persawahan Pasang Surat.

Dasar daripada pembangunan persawahan pasang surut adalah peningkatan daripada usaha jang pernah dilakukan oleh masjarakat didaerah rawa-rawa. Dari usaha-usaha jang mendatangkan hash ini. maka oleh Pemerintah dilaksanakan peningkatan dengan dasar-dasar ilmiah agar pelaksanaannja dapat terdjamin dan dapat dipertanggung-djawabkan. Pada saat ini persawahan pasang surut diselenggarakan didaerah Sumatera dan Kalimantan.Projek Pengendalian Bandjir DCI Djakarta Raya.

Projek Pengendalian Bandjir DCI Djakarta Raya dimaksudkan untuk memelihara dan memperbaiki prasarana kota. Projek ini kini sedang dalam pelaksanaan dan, meliputi pekerdjaan- pekerdjaan merehabilitasi saluran-saluran, pembuatan waduk. waduk, pengerukan dan lain-lain. Sebagian dari pekerdjaan- pekerdjaan ini sudah diselesaikan.Projek Perbaikan Danau.

Pada umumnja projek ini baru mentjapai tingkat perentjanaan. Jang kini sedang dalam perentjanaan adalah Danau

173

Page 6:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Tempe (Sulawesi Selatan) dan Rawa Pening (Djawa Tengah).

Pro jek Perentjanaan Irigasi.

Projek-projek lain jang belum termasuk dalam pelaksanaan diatas dimasukkan dalam projek perentjanaan irigasi. Pada tahun 1969/70 persiapan perentjanaan-perentjanaan mengenai. projek-projek berikut inv sudah dimulai: Way Djepara (Lam-pung), Way Pangubuhan (Lampung), Way Umpu (Lampung), Sampean Baru (Djawa Timur), Teluk Lada di Banten (Djawa Barat), Air Beliti (Sumatera Selatan), Tjiletuk (Djawa Barat) dan Tjipamingkis (Djawa Barat). Dari hasil perentjanaan iri- gasi jang mantap ini, maka pada Pelita II akan segera disusun program-program pelaksanaannja dengan mengambil pela- djaran dari pelaksanaan Pelita I.

Penggunaan air-tanah (ground water) untuk keperluan iri- gasi hanja terbatas pada daerah-daerah jang tertentu dan ini disebabkan karena tidak dapat menggunakan air sungai untuk keperluan irigasi. Guna keperluan tersebut akan ditjoba peng-gunaan air-tanah guna pengairan dan ini telah dilaksanakan didaerah Ngandjuk dan Kediri.

Program lain jang tak kalah pentingnja ialah program penje-lamatan tanah dan air. Dalam hal hutan-hutan di Indonesia sedjumlah 48 djuta, Ha merupakan hutan pelindung jang ka- rena keadaan sifat alamnja diperlukan untuk pengaturan tata air, pentjegahan bandjir dan erosi serta pemeliharaan kesu- buran tanah. Rehabilitasi tanah-tanah kritis dan daerah-daerah aliran sungai untuk tudjuan pengendalian bandjir, erosi dan pemeliharaan kesuburan tanah dalam tahun 1969/70 menga- lami kemadjuan. Usaha ini meliputi 33 projek dibandingkan dengan 12 projek pada tahun 1967. Demikian pula pelaksanaan penghidjauan menundjukkan suatu kemadjuan berhubung de- ngan berhasilnja dihidjaukan areal seluas 110.000 Ha. Hal ini memberikan suatu peningkatan lebih dari 50% djika dibanding-kan dengan hasil jang ditjapai pada tahun 1968 seluas 70.150 Ha.

174

Page 7:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

B. PERHUBUNGAN.

Pendahuluan.

Keadaan geografis jang terdiri atas ribuan pulau dan tersebar dalam djarak jang ribuan kilometer pandjangnja meletakkan pehubungan pada fungsi jang sangat strategis bagi, perkembang- an Indonesia.

Pentingnja peranan sektor perhubungan tertjermin dalam tahun pertama Repelita pads besarnja biaja jang tersediakan dalam anggaran pembangunan Negara. Hampir 20% dari se- luruh anggaran pembangunan terpusatkan pada kegiatan perhubungan.

Disamping anggaran Negara, tidak kurang pentingnja adalah kredit perbankan sebagai cumber pembiajaan perhubungan, terutama untuk angkutan bus, rehabilitasi kapal, angkutan sungai dan lain-lain.

Supaja manfaat jang maksimal dapat ditjapai dengan sum- ber pembiajaan ini, maka titik berat kebidjaksanaan diletakkan pada usaha rehabilitasi dan upgrading.

1. Djalan,Dibandingkan dengan permulaan tahun limapuluhan

maka kondisi djalan-djalan pada awal permulaan tahun pertama Repelita sangatlah mundur. Sementara itu frekwensi: pengguna- an djalan tidak sadja semakin banjak akan tetapi alat-kendaraan jang dipakai sering-sering melebihi daja-tampung dari djalan.

Dalam tahun pertama Repelita perbaikan dipusatkan pada djaringan djalan jang strategis. Dipulau Djawa jang diutama- kan adalah upgrading djalan segi utama, jakni :

1. Djakarta — Tjirebon — Semarang — Tuban — Babad.2. Surabaja — Madiun — Jogjakarta — Bandung — Bogor.3. Djakarta (selesai ketjuali bagian-bagian barat).4. Djalan Lamongan ditinggikan untuk menghindari

akibat bandjir kali Bengawan Solo.175

Page 8:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Berkat rehabilitasi dan upgrading djalan utama ini maka lalu- lintas darat semakin lantjar, dan memungkinkan tumbuhnja angkutan bus umum dan truck antar kota setjara menjolok.

Sementara djalan-djalan direhabilitasi dan diupgrade, sudah sedjak 1968 berlangsung survey djalan dengan bantuan Pro- gram Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa. Hasil dari servey dipakai sebagai landasan bagi perentjanaan dan perbaik- an djalan-djalan. Didalam tahun pertama Repelita International Development Association (bagian dari Bank Dunia) memberikan bantuan sebesar US $. 28 djuta untuk peningkatan djaringan djalan di propinsi-propinsi Sulawesi Selatan, Djawa-Timur, Djawa-Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.

Djalan-djalan Sumatera jang direhabilitasi adalah Kalianda -- Pandjang — Teluk Betung jang disusul dengan djalan Dja- karta - Merak — Pandjang — Palembang. Peranan Sumatera Selatan jang penting dibidang ekspor, menempatkan djaringan djalan utama pada kedudukan jang sangat panting.

Daerah Sumatera Barat agak terpentjil dan terasing dari lalu-lintas perhubungan laut, sedangkan kekajaan alam tjukup banjak. Rehabilitasi djalan Bukittinggi — Tarutung dimaksud- kan untuk membuka wilajah dibagian pantai barat dengan bagian timur. Perbaikan djalan antara Padang dan Pekan Baru telah semakin melantjarkan hubungan darat dan arcs hasil-hasil pertanian turut meningkat untuk dipakai didaerah Riau.

Bagi daerah Atjeh djalan jang strategic adalah Lho Seu- mawe Langsa, jang dewasa ini dapat dilalui dalam djarak waktu jang djauh lebih singkat.

Didaerah Sulawesi rehabilitasi djalan terpusatkan pada poros Makasar — Pare-pare — Palopo, jang disusul dengan upgrading. Kedudukan Sulawesi Selatan sebagai gudang betas memerlukan saran djalan jang balk agar host-hull pertanian dapat terang-kutkan kekota. Pengaruh jang tak balk dari rehabilitasi djalan pads produksi pertanian tampak dengan kenaikan hasil-hasil pertanian fang tjukup besar.

176

Page 9:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Didaerah Bali rehabilitasi djalan dipusatkan pada djalan-dja-lan pariwisata. Berkat terbukanja landasan udara internasio- nal, dan pemusatan kegiatan pariwisata kepada pulau Bali, maka arus wisatawan senantiasa menandjak. Sedjalan dengan itu alat-alat angkutan jang lebih besar dan modern semakin banjak dipakai. Hal ini dapat ditampung berkat rehabilitasi dja-ringan djalan pariwisata.

Usaha rehabilitasi dan upgrading setjara terpusat ini berthing-sung, disamping pemeliharaan, rehabilitasi dan perbaikan jang terns berdjalan setjara kontinue diseluruh daerah-daerah. Berkat perbaikan ini kentaralah bahwa alat-alat pengangkutan semakin meningkat dihampir seluruh daerah Indonesia.

Disamping perbaikan djalan tidak kurang pentingnja per-baikan djembatan-djembatan.

Djembatan jang diperbaiki dan selesai dibangun adalah:(1) Djembatan Tukad Unda di Bali sebagai pengganti djem-

batan lama jang hanjut karena Mahar letusan Gunung Agung.

(2) Djembatan Bunga Mas di Sumatera Selatan jang terletak pada djalan negara Sumatera Selatan — Sumatera Barat sebagai pengganti djembatan lama jang telah rusak di tahun 1967.

(3) Djembatan Gedung Gedeh terletak pada djalan Negara Djakarta — Tjirebon dekat Krawang, sebagai pengganti djembatan lama jang sempit sekali (lobar 4 meter) untuk satu kendaraan.

(4) Djembatan Tukad Selabih di Bali, jaitu djembatan beton untuk mengganti djembatan badja jang lama.

(5) Djembatan Tukad Djugading untuk menggantikan djem-batan lama.

(6) Djembatan Kasunean di Tjirebon, sebagai pengganti djem-batan lama dare badja.

(7) Djembatan Satu Duit di Bogor, sebagai pengganti djem- batan lama.

177

011322-(12).

Page 10:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

(8) Djembatan Danau Bengkuang di Riau.(9) Djembatan Simpang di Tjikampek, sebagai

pengganti djembatan jang tidal memenuhi sjarat lagi..

Dibalik usaha perbaikan djalan dan djembatan tidak kurang pentingnja adalah kegiatan kegiatan jang menundjangnja, se- perti bengkel-bengkel alat-alat besar, laboratorium, Berta rangkaian kegiatan survey, feasibility studies, penelitian, dan lain- lain.

Hasil-hasil ditjapai dalam tahun pertama Repelita adalah sebagai berikut :

(1) Upgrading/rehabilitasi djalan termasuk pembangunan djalan baru Repelita 17.530 km. Tahun pertama. 2.500 km.

(2) Upgrading/rehabilitasi djembatan Repelita 80.000m. Tahun pertama 16.019 in.

(3) Biaja Repelita, Rp. 100 miljar. Tahun pertama Rp. 13,5 miljar.

Perlu diungkapkan bahwa dalam tahun pertama Repelita anggaran pembangunan jang semulanja berdjumlah Rp. 7 miljar kemudian menerima tambahan anggaran, sebagai pentjerminan dari urgensi program perbaikan djalan ini.

2. Angkutan Djalan Raya.Angkutan umum lazimnja diselenggarakan

oleh swasta sendiri, sedangkan peranan Pemerintah tertjermin dalam kebidjaksanaan kredit perbankan. Dari anggaran belandja Negara sedjumlah uang disediakan sebagai modal perkreditan jang dilengkapi kemudian dengan dana dari Bank Sentral dan bank-bank

178

Page 11:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

negara lainnja. Sumber-sumber inilah dipakai bagi kredit investasi dipelbagai sektor, termasuk angkutan djalan.

Untuk menampung kebutuhan angkutan umum maka me- lalui kredit perbankan telah didatangkan l.k. 500 bus-bus, disamping bus-bus dari Djerman Barat dan Inggris jang di-

Page 12:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

biajai dengan bantuan projek. Dalam rangka ini masih pula akan datang sekitar 8000 bus dan truck.

Dengan semakin baiknja djaringan djalan dan adanja pe-rangsang dalam kredit perbankan, maka angkutan umum antar kota menundjukkan perkembangan jang pesat.

Kebidjaksanaan Pemerintah dalam hubungan ini adalah pembinaan fasilitas bagi kelantjaran arus lalu lintas kenda- raan.

Untuk mendjaga agar berat muatan kendaraan sesuai de- ngan daja tampung djaringan djalan maka sangatlah penting pemasangan djembatan timbangan. Dalam tahun pertama telah dipasang djembatan-djembatan timbang di Pekan Tjun- da (Atjeh), Maros (Sulawesi Selatan), Ramoong Bawah (Sulawesi Utara) dan Penfui (Nusatenggara Timur). Djem- batan timbang ini penting pula bagi pengumpulan data untuk statistik.

Dalam rangka modernisasi dan otomatisasi alat-alat pengudjian telah disempurnakan pula alat-alat pengudjian dikota- kota Djakarta, Surabaja, Medan, Makassar dan Den Pasar.

Dengan dipergunakannja alat-alat otomatis ini, maka pemeriksaan kendaraan bermotor akan lebih teliti dan dapat mengurangi ketjelakaan lalu-lintas jang diakibatkan oleh kekurangan tehnis dari kendaraan.

Selain itu telah dibangun gala 6 bush traffic counter untuk menghitung frekwensi lalu-lintas bagi kota-kota Djakarta, Medan dan Makassar.

3. Angkutan Sungai.

Program pembinaan angkutan sungai ini meliputi projekprojek .a. Rehabilitasi, upgrading dan Penambahan Dermaga, Gu-

Bang, Depot minjak dan lain-lain.

179

Page 13:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

b. penambahan Kapal Kerdja dan Inspeksi.

Dalam tahun 1969/1970 telah ditetapkan sasaran pembuat- an 11 buah dermaga dengan biaja sebesar Rp. 74.700.000,— Dari target ini jang dapat direalisir adalah sebanjak 9 buah dermaga dengan biaja sebesar Rp. 61.850.000,— masing- -masing di Sei Indragiri (Aer Molek), di Sei Batanghari (Djambi dan Ma. Tebo), di Sei Musi (Palembang dan Sekaju), di Sei Kapuas (Pontianak), di Sei Barito (Bandjarmasin), di Sei Mahakam (Samarinda), di Danau Toba (Balige).Dari 9 buah dermaga ini jang sudah selesai

dan sudah dapat beroperasi adalah sebanjak 3 bush, jaitu di Sei Batanghari (Djambi) dan di Sei Musi (Palembang dan Sekaju), sedangkan jang lainnja masih dalam pelaksanaan. Dengan selesainja pembangunan dermaga-dermaga tersebut, telah dapat ditingkatkan keselamatan barang dan djiwa penumpang, frekwensi pelajaran, ketjepatan bongkar/muat barang dan turun/naik penumpang pendisiplinan dan penertiban angkutan diperairan pedalaman.Dalam tahun 1969/1970 telah ditargetkan

pembuatan 4 buah kapal kerdja/inspeksi dengan biaja Rp. 34.000.000,— Dari target ini jang dapat direalisir adalah sebanjak 3 buah kapal kerdja/inspeksi dengan biaja sebesar Rp. 20.000.000,— masingmasing sebuah kapal untuk Sei Indragiri (Pekan Baru), Sei Batanghari (Djambi) dan Sei Musi (Palembang). Ketiga kapal kerdja/inspeksi tersebut diatas sudah dalam keadaan hampir selesai.

Dengan selesainja pembuatan kapal-kapal kerdja/inspeksi tersebut, telah dapat dilakukan

Page 14:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

penegasan kembali Undangundang/peraturan-peraturan jang mengatur tata-tertib pela- jaran disungai, melantjarkan dan menertibkan lalu-lintas di Sungai, mengurangi ketjelakaan di Sungai, mempertahankan dan membina kwantitas dan kwalitas kapal-kapal sungai, membantu tugas-tugas polisionil di sungai sehingga keamanan umum dapat dipelihara.

180

Page 15:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Kenjataan bahwa daerah-daerah Sumatera dan Kalimantan memiliki sungai-sungai jang besar dan lajak untuk dipakai sebagai sarana angkutan, dan pertumbuhan jang pesat dalam pengusahaan kehutanan terutama di Kalimantan, telah mendapatkan sungai pada kedudukan jang strategic. Dalam rangka usaha meningkatkan angkutan sungai di Sumatera dan Kalimantan jang memerlukan besar sekali biaja, telah dipersiapkan survey-survey jang diperlukan.

4. Angkutan Kereta Api.Program perbaikan dan peningkatan

angkutan kereta api terdiri atas beberapa projek jang meliputi rehabilitasi djalan/ lintas, djembatan dan bangunan, penambahan dan peningkatan bakal pelanting; peningkatan sinjal dan telekomunikasi; perbaikan/eksplotasi pelajaran kapal-kapal ferry; dan penjempurnaan penjediaan logistik.

Hasil jang diperoleh selama periode tahun 1969/1970 memberikan gambaran sebagai berikut:

(1) Perbaikan tubuh baan (lintas) kereta api, djembatan dan penggantian rel barn telah dapat dilaksanakan dengan baik. Berhubung dengan itu telah dapat dibuka kereta api tepat terbatas antara Djakarta — Merak. Dengan demikian telah terdapat kereta api Limex jang menghubungkan Surabaja dan Palembang.

Djuga telah diadakan kereta api Tjepat Terbatas Utama antara Bandung -- Djakarta pulang pergi. Angkutan barang dibandingkan dengan tahun sebelumnja djuga telah meningkat. Kelambatan-kelambatan kereta api, jang disebabkan oleh pembatasan-pembatasan

181

Page 16:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

ketjepatan pada lintas-lintas tertentu, sudah djauh berkurang dan berangsur-angsur kereta api penting sudah dapat datang tepat atau mendekati waktu grafik ditempat tudjuan.

Kehilangan barang dalam perdjalanan sudah dapat dibatasi. Titik-berat daripada rehabilitasi PNKA ditudjukan kepada rehabilitasi track dan djembatan.

Page 17:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

(2) Penambahan 16 lokomotif, jang beberapa diantaranja telah sampai di Indonesia. Disamping itu telah dilaksanakan rehabilitasi gerbong barang dan kereta penumpang.

(3) Ferry service.Ferry service antara Ketapang — Gilimanuk telah dapat di-

tingkatkan dalam rangka usaha kegiatan kepariwisataan. Dalam rangka kerdja soma antara negara-negara ASEAN telah dibuka hubungan Ferry antara Belawan dan Penang.

5. Perhubungan Pos dan Telekomunikasi.a. Pos dan Giro.

Pembangunan Kantor Pos Pembantu/Rumah Pos tersebar dalam 14 lokasi jakni di Sigli, Bukit Tinggi, Pekan Kemis, Lahat, Parung Kuda/Sukabumi, Depok, Madjalengka, Salatiga, Bandjarnegara dan Gombong.

Projek Dinas Pos Keliling/Kilat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan telah dapat diselesaikan.

Projek Kantor Pos Bergerak di Djakarta dan Surabaja pada achir tahun 1969/70 telah diselesaikan menurut rentjana semula. Pembangunan Kantor Sentral Giro dan Gedung K.D. Pos masing-masing di Medan dan Semarang pada tahun 1969/70 sedang dilaksanakan.

Dengan selesainja projek-projek tersebut diatas diharapkan bahwa hubungan antara daerah-daerah pedalaman dapat di-tingkatkan.

b. Telekomunikasi.Hasil-hasil jang ditjapai dalam tahun pertama Repelita ada-

lah sebagai berikut:(1) Perluasan dan Peningkatan Telepon jang meliputi 6

kota jakni Djakarta, Surabaja, Djambi, Bandjarmasin, Tjire- bon dan Semarang. Jang sudah selesai adalah Tjirebon.

(2) Peningkatan Transmisi Djarak Djauh melalui V.H.F. dan Open Wire Carrier meliputi 6 lokasi, masing-masing di

182

Page 18:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Djawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara. Pelaksanaan Projek ini agak tertinggal dengan pengganti semula.

(3) Perluasan/Peningkatan Transmisi Djarak Djauh (Microwave Djawa Bali). Dalam tahun 1969/70 sesuai dengan rentjana semula telah dapat diselesaikan untuk bagian terbesar link antara Bandung — Semarang dan link Sema- rang — Surabaja telah dipersiapkan dengan membangun beberapa Repeater-Stations jang penting.

(4) Peningkatan Transmisi Djarak Djauh melalui H.F. Circuit meliputi 3 sambungan jakni: Djakarta — Medan, Djakar- ta — Padang Surabaja — Bandjarmasin. Projek-projek ini sedang dalam pelaksanan.

(5) Pembuatan gudang-gudang dan bengkel-bengkel di Djakarta, Surabaja, Medan, Djambi, Palembang, Bandung, Makassar dan Bandjarmasin. Pada umumnja projek ini telah selesai.

Masalah jang patut diperhatikan dalam peningkatan djasatelekomunikasi adalah, bahwa projek-projek dibidang telekomunikasi sebagian besar menggunakan peralatan jang dipero- leh dari luar negeri.

Pada achir 1967 djumlah kapasitas kantor-kantor telepon seluruh Indonesia tertjatat sebanjak 171.000 buah, sedangkan peningkatan diperkirakan hanja mentjapai 172.000 buah dalam tahun 1968/1969.

Dalam kenjataannja, tertjapai kapasitas jang di-instalasikan masing-masing 173.142 pada achir 1968 dan 185.415 pada achir 1969, jang berarti sedikit melebihi target Pelita.

Selisih ini dapat terwudjud karena beberapa projek jang ditondjolkan dalam A.P.B.N. 1968/1969 dapat diselesaikan tjepat dan dengan dana jang relatip ketjil, karena merupakan "finishing touch" daripada kantor-kantor otomat Surabaja — Darmo, Tandjung-Priok, Semanggi (Djaja) dan Ambon serta penggunaan dari 7.000 buah nomor di Djakarta.

183

Page 19:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Dalam tahun anggaran 1969/1970 setjara fisik terdjadi pe- nambahan pada Sentral otomat Bandung-Utara berkat ang- garan 1968/1969 (Triwulan V) serta Solo (otomat) dan Serang, Samarinda, Salatiga, Tulungagung (non-otomat) merupakan pemanfaatan barang-barang jang sudah ada tanpa memberat- kan anggaran PELITA.

6. Perhubungan Laut a. Armada Niaga.Fungsi dan kedudukan Perhubungan Laut dalam rangka

pembangunan lima tahun adalah sebagai sarana bagi kelan- tjaran arus barang dan penumpang jang diperlukan untuk pembangunan ekonomi dan kehidupan masjarakat Indonesia.

Unsur-unsur dan fasilitas-fasilitas fang panting dari sa- rana perhubungan taut meliputi armada niaga, pelabuhan dan pengerukan serta fasilitas keselamatan pelajaran.

(1) Kebidjaksanaan dan langkah-langkah.Titik berat kebidjaksanaan diletakkan kepada

peningkatan produktivitas armada nasional dan menghilangkan pelbagai hambatan-hambatan strukturil, fungsionil dan operasionil.

Dibidang armada pelajaran nusantara titik berat diletakkan pada usaha peningkatan kemampuan armada jang ada untuk dapat menampung perkembangan kebutuhan angkutan.

Pada tahun-tahun pertama Repelita dilakukan rehabilitasi armada disamping replacement. Penjelenggaraan pelajaran nusantara diatur setjara tetap (regular liner) dalam suatu joint operations untuk sekaligus dapat menertibkan setjara efek- tip ketidak seimbangan antara muatan dan penawaran ruang- an kapal dan menertibkan persaingan fang tidak sehat dari kapal-kapal War negeri dan kapal non komeraiil.

Dibidang pelajaran samudera titik berat diarahkan pada peningkatan kemampuan kapal-kapal armada niaga samudera nasional untuk dapat mengangkut bagian fang

184

Page 20:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

wadjar dari pada

Page 21:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

volume perdagangan luar negeri Indonesia. Untuk maksud terse-but kemampuan operasionilnja ditingkatkan. Banjak kapal-kapal nasional telah tua. Hal ini mengurangi kepertjajaan shippers serta menaikkan insurance claim dan sebagainja, sehingga perlu diadakan replacement armada. Disamping itu diusahakan pula agar kapal-kapal jang berada dalam status hire purchase dapat segera mendjadi milik dan berbendera Indonesia.

Pembangunan dibidang armada chusus untuk memenuhi kebu-tuhan angkutan jang memerlukan kapal-kapal fang bersifat chu-sus untuk memenuhi kebutuhan industri diserahkan terutama pada kemampuan industri tersebut masing-masing, balk dari modal dalam negeri maupun modal War negeri dan swasta na-sional dalam bentuk joint venture dengan perusahaan-perusa-haan asing, untuk mendirikan perusahaan pelajaran jang ber- gerak dilapangan pengangkutan chusus.

(2) Pelaksanaan tahun pertama Repelita.(a) Armada pelajaran Nusantara.Dalam tahun 1969/1970 muatan jang dapat diangkut oleh

armada niaga pelajaran nusantara berdjumlah 1.791.658 metric ton dengan armada niaga berjumlah 320 kapal atau 393.897,36 DWT. Dengan demikian efisiensi ekonomis armada Nusantara untuk tahun 1969/1970 adalah 5,83 ton/dwt/tahun, jang ber- arti kenaikan 1 ton lebih/dwt/tahun dibandingkan dengan si-tuasi tahun 1968/1969.

(b) Armada pelajaran samudera.

Situasi armada niaga pelajaran samudera pada tahun 1969/ 1970 berdjumlah 34 kapal atau 300.958 dwt.

Muatan jang dapat diangkut adalah kira-kira 20% dari vo- lume expor-impor kita. Meskipun dalam prosentasi tidak begitu terlihat perkembangannja, tetapi dalam djumlah angkutan ter-

dapat kenaikan sesuai dengan kenaikan volume expor-impor Indonesia,

185

Page 22:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

(c) Armada pelajaran chusus.Jang dimaksud dengan armada pelajaran chusus adalah

pelajaran fang mengangkut muatan berupa logs (logs carrier), minjak bumi (tanker), nikkel, bauksit dan batubara. Telah diselenggarakan persiapan-persiapan untuk meningkatkan pe-ranan armada pelajaran chusus Indonesia dalam tahun-tahun jang akan datang.

b. Pelabuhan dart Prasarana lainnja.Untuk melaksanakan tahun pertama Repelita maka untuk

pelabuhan dam prasarana lainnja telah disediakan biaja sebesar Rp. 3,28 miljar.

(1) Armada Pemerintah dan Fasilitas Perbengkelan.Dari biaja tersebut dalam tahun 1969/1970 telah dapat di-

rehabilitir Armada keruk di Djakarta, Surabaja, Belawan, Semarang dan Armada Rambu Ku. Biduk, Ku. Majang, Ku. Mizan, Ku. Intan. Disamping itu telah dapat dibangun atau direhabilitir sedjumlah kapal-kapal dari berbagai type guna keamanan Pelajaran dam SAR, jaitu :-type AB. 8 bush di Djakarta dan 3 buah di Manado; -type AC. 5 bush di Djakarta, 5 bush di Surabaja, 3 buah di Makassar, 2 buah di Ternate dan 3 buah di Manado ; -type AP. 4 buah di Djakarta dan 2 bush di Surabaja; -type AE 5 buah di Tegal, 2 buah di Surabaja dan 1 bush di Djakarta; dan 3 buah Higgins di Djakarta, 1 bush motor boat dan pemasangan motor werk- vlet.Dengan projek Armada Pemerintah dan Fasilitas Perbengkelan tersebut maka keamanan Pelajaran dapat ditingkatkan dan lalu-lintas pelajaran ditertibkan.

(2) Projek Penambahan dam Peningkatan Fasilitas Pela-buhan.

Projek-projek Pelabuhan jang mendapat prioritas untuk direhabilitasi dalam tahun 1969/1970 ialah : Dermaga, instan-

186

Page 23:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

si air/listrik, penahan gelombang, gudang-gudang. Sedangkan pelabuhan-pelabuhan jang telah mendapat prioritas untuk ditingkatkan fasilitasnja adalah : Tg. Priok, Pasar Ikan, Tjilatjap, Surabaja, Semarang, Banjuwangi, Belawan, Teluk Bajur, Ulee Lheue, Pakan Baru, Dumai, Tg. Pandan, Kuala Lhangsa, Bengkalis, Djambi, Palembang, Pandjang, Pakan- baru, Samarinda, Pontianak, Bandjarmasin, Sampit, Makasar, Manado, Bitung, Tenau, Ambon, Donggala, Ternate, Lembar, Badas, Kendari dan Benoa. Chusus untuk pelabuhan Semarang diadakan perluasan.

Manfaat projek-projek peningkatan dan penambahan Fasi- litas Pelabuhan tersebut adalah : mempertjepat djalannja arus barang dan penumpang serta mendjamin keamanan penumpang dan barang ; meningkatkan kapasitas Pelabuhan, kapasitas bongkar muat barang di Pelabuhan ; dan memban- tu perekonomian disemua pelosok daerah/pulau diwilajah Indonesia.

(3) Projek Pengerukan dan Alur-alur Pelajaran.

Matjam projek jang dilaksanakan dalam tahun 1969/1970 adalah : Pembiajaan Perbengkelan dan Pengerukan di Belawan, Tg. Priok, Semarang dan Surabaja ; Rehabilitasi pips-pipa dan alat-alat bantu kapal keruk di Djakarta, Surabaja, Sema- rang, Belawan dan Menado ; Pengerukan Lumpur, telah diada- kan di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Djambi, Sumatra Selatan, Djawa Barat, Djawa Tengah, Djawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Menado.

Bilamana pengerukan alur-alur pelajaran dan kolam pela- buhan telah tertjapai, maka kapal-kapal akan dapat bekerdja dengan lebih memuaskan dan diharapkan agar kapal-kapal jang lebih besar dapat dilajani dipelabuhan jang bersangkutan dengan aman sehingga meningkatkan lalu-lintas barang dan penumpang.

187

Page 24:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

(4) Projek Peningkatan dan Perluasan Telekomunikasi Pelajaran.

Untuk meningkatkan Telekomunikasi Pelajaran telah dibangun/direhabilitir Station-station Radio Klas I di Djakarta, Surabaja, Ambon, Makasar, Bitung, Palembang, Dumai dan Medan; Station-station Radio Klas II di Semarang, Bandjar- masin, Balikpapan dan Sabang; Station-station Radio Klas III di Kupang dan Donggala; Station-station Radio Klas IV di Sei Kubu dan Djamuan Rif.

Dengan peningkatan dan perluasan Telekomunikasi Pela- jaran, maka tertampunglah kebutuhan komunikasi Radio, baik dari maupun ke kapal (ship to shore W) maupun hu- bungan antara kota-kota Pelabuhan di Indonesia chususnja (shore to shore), sehingga lebih mendjamin keselamatan na- vigasi di Daerah-daerah tersebut.

(5) Projek Rehabilitasi dan Upgrading Perambuan dan Penerangan Pantai.

Rehabilitasi dan Upgrading Perambuan dan Penerangan Pantai dilakukan dengan tjara : Merehabilitir dan meng- upgrade lampu-lampu menara ; Merehabilitir/membangun rumah-rumah D.K.L.M. (Djuru Karya Lampu Menara) ; Rehabilitasi/membangun Gudang-gudang P-3.

Sedang mengenai lokasi dari projek-projek ini selain dipela- buhan-pelabuhan, djuga terletak dipulau-pulau maupun tandjung-tandjung jang sulit hubungannja ialah di :Atjeh : Diamont Punt, P. Beras dan Sabang.Sumatera Utara : P. Djamur, Belawan.188

Page 25:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

R i a u : Rob Roy Bank, Dumai, Tg. Pinang, Tg. Djan dan Subi Katjil.

Sumatera Barat : Teluk Bajur.Sumatera Selatan : P. Nangka, Tg. than, P.

Langkuas, P. Dapur, Tg. Kalian dan Palembang.

Page 26:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

L a m p u n g D. C. I. Djaya Djawa Tengah

Djawa Timur

Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah B a l iNusa Tenggara Timur

(6) Projek Penambahan dan Peningkatan Biro Klasifikasi Indonesia.

Biaja digunakan untuk melandjutkan Gedung B.K.I. jang sudah dimulai pembangunannja sedjak tahun-tahun sebelum Pelita.

Telah diselesaikan dalam tahun pertama Repelita gedung B.K.I., sehingga tumbuh kemungkinan bagi pelaksanaan stan-dardisasi dean pendjaminan keamanan kapal-kapal chususnja dan pelajaran pada umumnja.

(7) Projek Unit Kerdja.Projek tersebut meliputi rehabilitasi Kantor-kantor Pela-

buhan di Djakarta, Makasar, Pontianak dan Tjirebon. Pembangunan pusat kesehatan di Tg. Priok dan Tg. Perak Surabaja.

Manfaat dari pada Projek Unit Kerdja ini adalah meningkat-kan kapasitas dan kegairahan kerdja. Dengan adanja pusat kesehatan, maka pelajanan terhadap awak kapal dari luar dan dalam Negeri dapat dipertjepat.

189

Tg. Tjina.Djakarta.P. Mandalika, Tjimiring (Nusa Kambangan), Karang Djeruk. Surabaja, Zwantjes Drogte, Mainders Drogte, Djamuan Rif dan Maria Rogers Bergen.P. Serutu, Pontianak.P. Gebroeders.Tg. Mangkaliat.P. Salando, P. Tuguan, Menado dan Talise.Cape Williams, Makasar.P. Pengambengan.Kupang.

Page 27:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

(8) Projek Pengangkatan Kerangka Kapal dan Pertolongan Ketjelakaan Kapal.

Usaha-usaha dibidang ini meliputi pelbagai kegiatan sebagai berikut :a. Djakarta : pengangkatan 3 buah kerangka kapal

(3.270 ton) ;b. Tjilatjap : pengangkatan sebuah kerangka kapal dan

sisa-sisa kerangka jang belum sele- sai diangkat dalam tahun-tahun Repelita ( ± 2.000 ton) ;

c. Surabaja : pengangkatan sebagian sisa kerangka kapal di pelabuhan-pelabuhan Perak dan Gresik ;

d. Palembang . persiapan pengangkatan sebagian kerangka kapal L.S.T. ± 2.000 ton.

Sebagian dari pekerdjaan ini telah dilaksanakan dalam tahun 1969/1970.

(9) Projek Intensifikasi dan Modernisasi Armada Rakjat.

Pelbagai kegiatan jang tertjantum dalam projek ini adalah

sebagai berikut :Djawa Barat (Djakarta) membuat ,sebuah proto

coaster dart kapasitas 50 ton ;Djawa Tengah (Djuana) menjelesaiksm sebuah proto

type klapal kaju Majang ;Djawa Timur menjelesaikan sebuah proto

type kapal kaju LOMBOK ;Sulawesi Selatan menjelesaikan sebuah proto

type kapal kaju PINISI.

Dalam tahun 1969/1970 sebagian dari pekerdjaan ini telah dilaksanakan.

190

Page 28:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

(10) Projek Penjelesaian Pembangunan Kapal jang Ter-bengkalai.

Projek ini bertudjuan untuk menjelesaikan kapal-kapal jang pembangunannja terbengkalai dengan kondisi sebelum Repe- lita. Kapal-kapal tersebut antaranja terdapat dipelabuhan Djakarta dan Djateng.Djawa Tengah : menjelesaikan 3 buah kasko

kapal inspeksi ;Djawa Barat/Djakarta : menjelesaikan 7 buah kapal

dari pelbagai type dan ukuran.Dalam tahun 1969/1970 pekerdjaan tersebut telah dilaksana-

kan dan akan dilandjutkan dalam tahun berikutnja.

(11) Projek Pembangunan Bonded Warehouse.Projek ini bertudjuan untuk mengadakan persiapan pem-

bangunan gudang jang diperlengkapi dengan kantor untuk operasi, jang meliputi pekerdjaan-pekerdjaan pembebasan tanah dan penjelesaian sebagian pembangunan gudang. Dalam tahun 1969/1970 sebagian dari pekerdjaan telah selesai.

(12) Projek Pembangunan Prasarana Penelitian Maritim.Tudjuannja adalah untuk mempersiapkan pembangunan

Pusat Penelitian Maritim di Djakarta.

7. Perhubungan Udara.a. Lapangan terbang dan, fasilitas lainnja.Seiring dengan kemantepan ekonomi, maka tampaklah bah-

wa kegiatan-kegiatan ekonomipun mulai bergerak dan mem-berikan pengaruhnja pada perkembangan dibidang perhubungan udara. Djumlah pesawat terbang jang beroperasi senantiasa menundjukkan garis naik. Sedjak 1967 hingga achirnja tahun pertama Repelita maka angkutan udara menundjukkan per-kembangan sbb. :

191

Page 29:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

(REGIONAL & DOMESTIC)

Produksi 1967 1968 1969 1970 ProjeksiTriw. I 1970

1. Ton/km Produksi 42.497.000 46.397.000 52.580.338 18.586.548 74.346.192

2. Ton/km Pendjualan 29.263.000 27.352.000 34.752.671 11.904.504 47.618.016

3. Penumpang diangkut 361.869 382.285 530.894 185.534 742.136

4. Djarak jang ditempuh 9.444.000 11.299.000 12.257.836 4.052.610 16.210.440

5. Djam terbang 27.294 34.231 43.300 19.102 76.408

6. Prosentase berat 68.8% 58.9% 66.2% 62.9%

Page 30:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

ApabiIa perkembangan ini dilukiskan dalam gambar, maka garis pertumbuhan menundjukkan pertumbuhan rata-rata 20% setahun. Diduga bahwa pertumbuhan ini dapat lebih meningkat apabila pertumbuhan ekonomi didaerah semakin menandjak. Hal ini menjebabkan bahwa lapangan terbang udara berikut fasilitas-fasilitasnja harus ditingkatkan serasi dengan perkem-bangan angkutan udara.

Pada awal permulaan tahun pertama Repelita kondisi dan fa-silitas lapangan terbang udara sipil jang tersebar di 38 tempat, berada dalam keadaan seadanja, dan perbaikan, up-grading dan penambahan fasilitas diperlukan untuk menampung pesa-wat-pesawat udara jang makin besar dan makin tjepat.

Sementara itu perkembangan armada udara niaga adalah relatif tjepat sekali. PN Garuda Indonesian Airways, PN Mer-pati dan pelbagai perusahaan udara swasta lainnja semakin meningkatkan service, baik dalam frekwensi maupun dalam besarnja pesawat udara.

Hal ini semakin menondjolkan kebutuhan untuk lebih me-ningkatkan rehabilitasi dan up-grading landasan terbang. Dalam merehabilitasi landasan tersebut diusahakan agar pro-gram ini terserasikan dengan type-type pesawat udara jang dipakai. Disamping rehabilitasi dan up-grading landasan djuga diichtiarkan penjediaan fasilitas-fasilitas pokok lapangan ter-bang berupa telekomunikasi dan navigasi udara, installasi lis- strik dan air, penerangan landasan, meteorologi penerbangan, gedung terminal berikut alat perlengkapannja.

Program rehabilitasi dan up-grading landasan bersasaran untuk meningkatkan kemampuan landasan udara tersebut kearah penampungan setjara maksimal:

a) pesawat udara type DC-8 atau sedjenis,b) pesawat udara type DC-9 atau sedjenis,c) pesawat udara type Fokker Friendship 27 atau se-

djenis,d) pesawat udara type DC-3 atau sedjenis.

1930 1 1 3 2 2 - ( 1 3 ) .

Page 31:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Landasan-landasan udara jang masuk kelompok pertama adalah Kemayoran (Djakarta) dan Ngurah Rai (Tuban, Bali)-Dalam tahun pertama Repelita kekuatan landasan dilapangan udara Kemayoran telah dapat ditingkatkan dari 195.000 lbs. mendjadi 280.000 Ibs. Sedangkan areal apron diperluas men-djadi 120 x 240 m2 jang mampu menampung 10 pesawat domestik. Sementara up-grading landasan dan perluasan apron dilakukan, berlangsung pula suatu survey menelaah kemungkinan penjerasian Iandasan udara dengan kebutuhan angkutan udara dimasa depan, dan membandingkannja dengan kemungkinan pembangunan landasan udara barn diwilajah Djakarta. Hasil survey itu diharapkan dapat memberi pegangan bagi pe-rentjanaan landasan ibukota selandjutnja.

Sedjak 1969 landasan Ngurah Rai (Tuban, Bali) telah dibuka bagi type DC-8. Dan tampaklah bahwa operasi pesawat udara menundjukkan kenaikan dalam frekwensinja dari 156 sebulan ditahun 1967/1968, mendjadi 221 sebulan didalam tahun 1968/ 1969 dan 348 sebulan ditahun 1969/1970. Sedangkan ditahun 1970/1971 diperkirakan frekwensi meningkat djadi 431 sebulan.

Landasan udara fang masuk kelompok mampu menampung type DC-9 atau sedjenis adalah Polonia (Medan), Talang Be- tutu (Palembang), Ulin (Bandjarmasin), Hasannudin (Maka- sar) dan Menado. Program rehabilitasi dan up-grading mentjakupi up-grading landasan, perluasan apron dan taxi-way, penambahan tenaga listrik, penerangan landasan, fasilitas telekomunikasi, dan lain-lain.

194

Page 32:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Landasan Polonia (Medan) telah mampu kini menampung operasi DC-9 atau sedjenis dan djuga operasi malam. Landasanlandasan udara lainnja belum selesai. Pekerdjaan baru dimulai dalam tahun pertama Repelita dan diharapkan selesai 1971- 1972.

Landasan udara jang harus mampu menampung type Fok-ker-Friendship 27 adalah Banda Atjeh, Pakanbaru, Djambi, Padang, Tandjungkarang, Tandjung Pinang, Tandjung Pan-dan, Pontianak, pangkal Pinang, Balikpapan, Tarakan, Jogja-

Page 33:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

karta, Ampenan, Ambon dan Kupang. Djuga disini berlaku program rehabilitasi dan up-grading landasan berikut fasilitas fasilitasnja. Pekerdjaan dimulai dalam tahun pertama Repelita dan masih perlu dilandjutkan ditahun-tahun mendatang.

Lapangan Udara Banda Atjeh sudah dapat dipakai untuk Fokker 27, dengan akibat bahwa operasi pesawat udara me-ningkat dari frekwensi 25 sebulan ditahun 1967/1968 mendjadi 51 ditahun 1968/1969 dan 87 ditahun 1969/1970. Diperkirakan. bahwa frekwensi ini akan naik mendjadi 106 sebulan ditahun 1970/1971.

Pakanbarupun sudah dapat dikundjungi oleh Fokker 27 atau sedjenis dan tampaklah pertumbuhan frekwensi operasi pesa- wat udara dari 82 sebulan ditahun 1967/1968 mendjadi 104 ditahun 1968/1969 dan 130 sebulan ditahun 1969/1970. Ditahun 1970/1971 frekwensi ini mendjadi 159 sebulan.

Perkembangan jang penting djuga diperlihatkan oleh Ian- dasan udara Jogjakarta jang kinipun sudah dapat dikundjungi F-27. Apabila sebelum tahun pertama Repelita frekwensi ope- rasi pesawat terbang adalah 48 sebulan, maka dalam tahun pertama Repelita frekwensi ini menandjak djadi 131 sebulan atau hampir 300%. Diperkirakan bahwa ditahun 1970/1971 frekwensi ini akan meningkat djadi 183 sebulan ditahun kedua Repelita.

Djuga tampak perkembangan penting dilapangan udara Ulin (Bandjarmasin) jang dapat dikundjungi oleh F-27, dan meningkatkan frekwensi operasi pesawat udara dari 156 sebu- lan ditahun 1967/1968 mendjadi 191 sebulan ditahun 1968/1969 dan 233 sebulan ditahun 1969/1970. Diperkirakan bahwa ditahun 1970/1971 frekwensi ini meningkat djadi 293 sebulan.

Achirnja landasan terbang jang harus mampu menampung DC-3 adalah Gorontalo, Djailolo, Palu, Maumere, Waingapu, Sumbawa Besar, Dabo, Singkep, Rengat, Bengkulu dan Palang-karaja. Rehabilitasi dan upgrading Iandasan berikut perbaikan fasilitas pelabuhan udara tengah dibangun dan dewasa ini belum rampung selesai. Sementara itu DC-3 dan F-27 jang dibatasi, sudah dapat mendarat.

195

Page 34:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Sangat menarik bahwa frekwensi operasi pesawat terbang meningkat, seperti halnja untuk Bengkulu jang mengalami kenaikan lebih dari 100% selama tahun pertama Repelita, jaitu dari 11 sebulan ditahun 1968/1969 mendjadi 25 sebulan frek-wensi operasi ditahun pertama Repelita.

Dalam peningkatan fasilitas lapangan udara didalam tahun pertama Repelita kemadjuan pesat kentara pada kemadjuan telekomunikasi, navigasi udara dan penerangan landasan. Usaha ini dibiajai dari bantuan projek Australia, Djerman Barat dan Belgia.

Mendjelang tahun-tahun depan ingin diusahakan keserasian perkembangan dari pelbagai fasilitas-fasilitas landasan udara, disamping keserasian perkembangan landasan udara dengan djenis pesawat udara jang ditampungnja.

b. Armadas Niaga Udara.

Perusahaan-perusahaan angkutan udara menundjukkan per-kembangan jang pesat sekali. Dewasa ini sebanjak 18 Perusa- haan telah beroperasi dan untuk sebagian beroperasi terutama didaerah-daerah pada "feeder lines" untuk mengisi "trunk line".

Dari semua-semua perusahaan angkutan udara maka jang terbesar adalah PN. Garuda, jang sedjak 1968 mengalami pero-bahan-perobahan jang panting, baik dibidang management maupun kepegawaian. Mend jelang 1969 telah dilangsungkan rasionalisasi sehingga menurunkan pegawai, dari sebanjak 6.000 orang mendjadi separohnja. Dari sebanjak 2.640 karyawan terkena rasionalisasi, l.k. 104 orang belum tersalurkan. Sedang-kan bagi karjawan jang terus bekerdja, telah dimungkinkan untuk meningkatkan pendapatannja setjara wadjar.

Sesuai dengan rentjana untuk mengalihkan titik berat usaha pads penerbangan dalam negeri maka dalam tahun pertama REPELITA telah dimulai penggantian pesawat CV-340/440 dan Dakota dengan pesawat Fokker F-27 disusul dengan intro-duksi pesawat DC-9 jang menggantikan sebagian data dinas penerbangan Electra pads achir 1969. Dewasa ini PN, Garuda

196

Page 35:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

memiliki 11 pesawat Fokker F-27 dan 2 pesawat DC-9 disamping pesawat DC-8 KLM jang diterbangkan oleh awak pesawat sen- diri dalam rangka dry lease. Guna melaksanakan penggantian ini diadakan latihan para penerbang, sehingga mengurangi produksi djam terbang untuk penerbangan didalam negeri, jaitu pada bulan-bulan Djuni hingga Nopember 1969. Dengan selesai- nja sebagian besar daripada latihan maka pada bulan Desember produksi djam terbang sudah mulai dapat dinaikkan kembali. Bila dibandingkan dengan tahun 1968, maka djam terbang penerbangan dalam negeri tahun 1969 mengalami penurunan sebesar 11,5% dan djarak jang ditempuh turun dengan 7,8%.

Dengan adanja penggantian pesawat CV-340/440 dan Dakota dengan pesawat jang mempunjai kapasitas jang relatip lebih tinggi (Fokker F-27) serta diintrodusirnja pesawat DC-9, maka meskipun djam terbang mengalami penurunan akan tetapi dapat ditjapai ton-km produksi 3,2% lebih tinggi dari tahun 1968.

Persentasi kenaikan ton-km pendjualan lebih tinggi daripada persentasi kenaikan ton-km produksi, berarti bahwa "load factor" mendjadi lebih tinggi pula. Pada tahun 1969 kenaikan ton-km pendjualan sebesar 19,5% dan "load factor" naik dengan 15,7% bila dibandingkan dengan tahun 1968. Faktor-faktor jang dapat membawa Garuda kepada basil ini antara lain adalah peningkatan service, usaha diperketjilnja kelambatan dan can-cellation penerbangan.

Dengan usaha-usaha ternjata dalam tahun 1969 dapat mengangkat 389.000 penumpang, dibanding dengan penumpang tahun 1968 sedjumlah 350.000 orang berarti kenaikan sebesar 11,1%.

197

Page 36:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

STATISTIK PENGANGKUTAN GARUDA 1968/1969(Penerbangan tetap dan extra)

Dalam negeri 1968 1969 Perubahan

'69 thd '68

Djam terbang 33.910 30.000 — 11,5%Djarak ditempuh ( 000 km ) 9.866 9.100 — 7,8%Ton-km produksi ( djuta ) 44,2 45,6 + 3,2%Ton-km pendjualan ( djuta ) 26,2 31,3 + 19,5%Load factor ( % ) 59,3 68,6 + 15,7%Penumpang ( 000 ) 350,1 389 + 11,1%Barang ( 000 Kg) 3.451 3.200 — 7.3%Pos ( „ ) 531 565 + 6,4%

Disamping penerbangan dalam negeri, oleh PN. Garuda djuga diusahakan penerbangan keluar negeri. Untuk penerbangan ini digunakan pesawat DC-8 KLM atas dasar dry lease, jang di mulai sedjak bulan Nopember 1968 untuk penerbangan ke Eropa, April 1969 untuk tin ke Tokyo dan dinas penerbangan ke Australia sedjak Nopember 1969. Sedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27.

Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi persaingan, akan tetapi ternjata dalam tahun 1969 memberikan hasil jang lebih baik dibandingkan dengan tahun 1968.

Hal ini dapat diketahui dari hasil pengangkutan jang ditjapai, dimana ton-km pendjualan naik 36% dan "load fac- tor" naik 38% dibandingkan dengan tahun 1968. Demikian pula djumlah penumpang diangkut menundjukkan kenaikan sebesar 29%, jaitu dari 59.800 penumpang ditahun 1968 mendjadi se- banjak 77.300 penumpang tahun 1969.

Pertumbuhan angkutan udara menundjukkan perkembangan jang pesat. Hal ini mentjerminkan pertumbuhan ekonomi jang

198

Page 37:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

sudah mulai setjara berangsur-angsur berlangsung didaerah. Keadaan geografis dari tanah air kita jang terdiri dari pulau- pulau dan tersebar dalam djarak jang djauh, menempatkan perhubungan udara sebagai faktor penghubung jang diperlukan.

Perusahaan-perusahaan angkutan udara didalam negeri su- dah mulai meningkatkan aktivitasnja. Sangatlah menarik perusahaan swasta telah banjak beroperasi sedangkan PN. Garuda telah melampaui periode pre-take-off dan ditahun-tahun akan datang memiliki potensi untuk tumbuh dengan pesat.

Perkembangan serupa ini menempatkan rehabilitasi dan pengembangan landasan berikut fasilitasnja pada kedudukan prioritas jang panting. Semua ini untuk memungkinkan per-hubungan udara mengikuti, bahkan djika mungkin memelopori, perkembangan ekonomi diwilajah tanah air kita.

8. Pariwisata.

Dalam rangka pengembangan kepariwisataan telah diadakan usaha-usaha kegiatan berupa survey, pariwisata, peningkatan promosi pariwisata dan pendidikan kepariwisataan. Makin banjak lahirnja hotel-hotel baru memerlukan tentunja makin banjak pula tenaga jang terdidik dan terlatih.

Kebidjaksanaan pariwisata sementara ini dititik-beratkan pada pembangunan daerah Bali sebagai pesat objek Pariwisata. Akibat pembukaan pelabuhan Bali sebagai pelabuhan udara internasional maka kemadjuan adalah sangat pesat. Disamping itu chusus untuk Bali sedang diadakan suatu Bali Tourism Masterplan Study jang dibiajai oleh U.N.D.P. dan Bank Dunia.

Dalam rangka penanaman modal dibidang perhotelan terlihat adanja gairah baik dari Swasta dalam negeri maupun Swasta asing, berkat keringanan dan dispensasi tertentu.

Untuk mendorong upgrading dan pembangunan hotel-hotel sebagai prasarana tourisme oleh Bank Pemerintah telah di- berikan kredit sebanjak Rp. 507.220.000,— untuk 14 hotel di

199

Page 38:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Djakarta, Bali dan Medan. Disamping itu untuk Djakarta dan Medan telah diberikan kredit untuk pembangunan hotel baru.

Diperkirakan bahwa untuk menampung arcs pariwisata jang makin meningkat, Indonesia memerlukan 6.000 kamar sampai tahun 1974, sedangkan jang tersedia baru kira-kira 2.000 ka- mar. Djumlah touris a sing jang berkundjung ke Indonesia dalam tahun 1969 adalah 75.000 dengan taksiran gross income sebesar US. $. 9,5 djuta.

200

Page 39:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

C. LISTRIK.Pembangunan dibidang perlistrikan dititik beratkan pada

rehabilitasi dan perluasan djaringan transmissi dan rehabilitasi dan pembangunan pusat-pusat listrik. Sedjak pertengahan tahun 1969 telah dimulai usaha-usaha "feasibility study" dari beberapa projek-projek dalam program rehabilitasi dan perluasan dja- ringan transmissi. Pertama-tama telah tertjapai kerdjasama dengan Pemerintah Amerika Serikat untuk pembangunan kelistrikan sistim Tuntang di Djawa Tengah, termasuk pem-bangkitan sebesar ± 21.000 KW, dengan biaja US.$. 16.800.000.

Selain itu pada tahun 1969/1970 telah dimulai persiapan-persiapan untuk mengadakan penelaahan perkembangan per-listrikan djangka pandjang didaerah Djawa Tengah. Penelaahan ini telah dimulai sedjak bulan April 1970. Diharapkan rentjana keseluruhan kelistrikan Djawa Tengah ini, jang terdiri dari rehabilitasi dan perluasan djaringan kota-kota Semarang, Solo, Jogjakarta dan Magelang; selesai pada permulaan tahun 1974 dan penambahan pembangkitan disekitar kota Semarang (Turbin Gas 15 MW) dan di Jogjakarta (PLTD 6 MW) selesai pada tahun 1972.

Disamping usaha ini, diadakan pula persiapan-persiapan untuk memulai rehabilitasi dan perluasan transmissi serta penam- bahan pembangkitan PLTD-PLTD didaerah-daerah Djawa Tengah dengan bantuan Djerman Barat. Untuk projek ini telah tersedia biaja DM 20,4 djuta. Djuga telah diadakan persiapan-persiapan untuk melaksanakan projek pembangkitan, transmissi dan distribusi Medan dan sekitarnja, jang direntjanakan akan dibiajai dengan bantuan Amerika Serikat sebesar US.$. 13,5 djuta. Pelaksanaan kedua projek direntjanakan selesai dalam waktu ± 3 tahun.

Demikian pula sedang diselidiki kemungkinan-kemungkinan perkembangan sistim djaringan dan pembangkitan tenaga listrik disistim Ketenger (Djawa Tengah) dan sistim kelistrikan Djawa Barat.

201

Page 40:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Lain-lain kemadjuan pada bidang sistim penjaluran tenaga listrik jang tarafnja pada tahap persiapan, penelitian dan penjelidikan untuk menentukan besarnja projek dan biajanja, adalah rehabilitasi dan perluasan djaringan transmissi dan distribusi di Djawa Barat, dalam rangka kerdjasama dengan Pemerintah Perantjis dengan biaja US.$. 3.750.000. Selain dari pada itu direntjanakan pula suatu "feasibility study" untuk perkembangan hubungan kelistrikan Djakarta, Djatiluhur, Tjirebon dan Djawa Tengah serta perkembangan kota-kota lainnja.

Pada pertengahan tahun 1969 untuk projek rehabilitasi dan perluasan djaringan distribusi Mu Kota Djakarta telah diperoleh bantuan projek dari International Development Association, bagian dari Bank Dunia sebesar US.$. 12.000.000.

Disamping penjelesaian pemasangan alat-alat dan bahan-bahan transmissi dalam rangka kredit Jugoslavia, maka djuga telah dipersiapkan survey perluasan djaringan distribusi dan landjutan transmissi listrik didaerah Djawa Timur. Sedangkan persiapan-persiapan survey untuk perluasan djaringan distribusi dan transmissi listrik di Sumatera Barat telah dimulai pada tahun 1969/1970.

Dalam rangka program rehabilitasi dan pembangunan pusat-pusat listrik telah ditetapkan sasaran fisik penambahan pem-bangkitan tenaga listrik dalam tahun pembangunan pertama, dengan 16.814 KW, jang terdiri dari penambahan unit pertama (dari 2 unit) Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Makasar 12.500 KW, Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) tersebar 420 KW dan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tersebar 3.890 KW. Jang dapat tertjapai ialah penambahan sebanjak 5.098 KW (30%), jakni penambahan dan rehabilitasi PLTD tersebar sadja dan sebagian PLTM (200 KW). Hal ini karena ada kelambatan dalam pelaksanaan PLTU Makasar dan kelam-batan dalam pelaksanaan PLTM tersebar jang disebabkan lamanja waktu persiapan. Karenanja PLTU Makasar sekarang diharapkan akan selesai pada achir tahun 1970 dan unit kedua pads tahun 1971.

202

Page 41:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

Sedangkan PLTM tersebar sebanjak lebih kurang 1.500 KW, diharapkan selesai dalam tahun 1970.

Sebagai landjutan pembelian alat-alat dan bahan-bahan pada tahun 1968 dari Negeri Belanda sebesar US.$. 1,0 djuta bagi Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tersebar dengan distribusi- nja dikepulauan-kepulauan diluar Djawa telah dilaksanakan pula pembelian untuk tahun 1969 sebesar US.$. 2,5 djuta. Diharap-kan agar mesin-mesin PLTD serta distribusinja sampai dilapangan dan selesai dipasang pada achir tahun 1970.

Untuk Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dalam rangka Pembangunan Kelistrikan Desa telah diperoleh bantuan projek pada achir tahun 1969 sebesar ± US.$. 500.000, untuk sedjumlah generating sets sebesar ± 1.500 KW. Karena diperlu-kan waktu untuk "feasibility study", maka pelaksanaan projek ini baru akan dilaksanakan pada tahun 1970. Direntjanakan agar PLTM-PLTM ini ditempatkan di 25 tempat dengan djumlah kapasitas ± 1.500 KW.

Disamping rentjana tersebut, pada tahun 1969 telah selesai dilaksanakan pembangunan PLTM-PLTM atas rentjana dan biaja sendiri ditempat-tempat: Karang Asem (Bali), Balapusuh (Djawa Tengah) dan Madjalengka (Djawa Barat) sebanjak ± 200 KW.

Dewasa ini tengah dibangun Pusat-pusat Listrik Tenaga Air dan Tenaga Uap dengan situasi keadaannja sebagai berikut :1. PLTA Riam Kanan di Kalimantan Selatan dengan kapasitas

2 x 10 MW dan pembangunan Bendungannja selesai 30%sedangkan Transmissinja selesai 19%.

2. PLTA Karangkates & Seloredjo di Djawa Timur masing- masing dengan kapasitas 2 x 25 MW dan 1 X 3,5 MW telah selesai persiapan bagian listriknja untuk pekerdjaan-peker-djaan sipil sebesar 3,126%.

3. Untuk menjiapkan projek PLTA Asahan di Sumatra Utara dengan rentjana kapasitas 4 X 115 MW (460 MW) pada saat ini sedang dilaksanakan survey terachir untuk design projek tersebut dengan ahli-ahli Djepang.

203

Page 42:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

4. PLTU Tandjung Priok unit III & IV dengan kapasitas 2 X 50 MW di Tandjung Priok pembangunan persiapan pe-kerdjaan sipil dan pondasi mesin telah selesai 8,05%.

5. PLTU Makasar dan PLTU Palembang dan kapasitas masing-masing 2 x 12,5 MW dalam rangka bantuan Kredit Luar Negeri.

PLTU Makasar seperti diuraikan dimuka diharapkan selesai pada tahun 1970 dan untuk unit ke-I pada 1971 keselu-ruhannja.Selain kedua program tersebut diatas dalam rangka pening-

katan efisiensi sistim kelistrikan telah diadakan pemindahan beberapa unit diesel dari daerah jang sudah mempunjai unit-unit jang beasr kedaerah-daerah jang masih ada giliran gelap.

Dengan tambahan-tambahan diesel baru dan sebagai hasil pemindahan diesel-diesel ini maka selain menambah produksi tenaga listrik pada umumnja djuga sekaligus menghilangkan giliran-giliran pemadaman dibeberapa kota. Kemadjuan-kema-djuan dalam usaha menghilangkan giliran-giliran pemadaman ini- dapat digambarkan sebagai berikut :

Pada tahun 1967, dari 17 ibu kota propinsi, 5 ibu kota menderita giliran pemadaman tetap jang bukan disebabkan revisi; jakni kota-kota Medan, Palembang, Padang, Bandjar-masin dan Kupang. Keadaan pada waktu itu jang terburuk adalah kota Medan dimana terdapat 1 hari menjala dan 6 hari padam. Pada tahun 1968 keadaan mendjadi lebih baik, 3 ibu kota jang menderita giliran pemadaman jakni: Medan dengan kemadjuan 3 hari menjala dan 4 hari padam. Kupang dengan keadaan tetap 1 hari menjala dan 1 hari padam dan Padang dengan keadaan mendjadi lebih buruk dari 9 hari menjala dan 1 hari padam pada tahun 1967 mendjadi 1 hari menjala dan 1 hari padam. Pada tahun 1969 keadaan lebih baik lagi dengan tinggal kota jang menderita giliran pemadaman jakni Kupang dan Padang dengan keadaan tetap 1 hari menjala dan 1 hari padam. Lain keadaannja dengan Bandjarmasin jang sedjak tahun 1967 sampai dengan tahun 1969 tetap mengadakan giliran

204

Page 43:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

pemadaman seksionil untuk beberapa djam karena djuga masih kekurangan pembangkitan tenaga listriknja.

Perkembangan lain menundjukkan bahwa dalam tahun 1967 diseluruh Indonesia terdapat giliran pemadaman di 26 kota, (tidak termasuk ibu kota-ibu kota), pada tahun 1968 20 kota jang masih mengadakan giliran pemadaman sedangkan pada tahun 1969 tinggal 9 kota jang masih mengadakan giliran pemadaman.

Tjiri-tjiri kemadjuan lainnja berkat peningkatan efisiensi ini adalah sebagai berikut :

Pembangkitan tenaga listrik, atau kilowat terpasang, mening-kat sedjak tahun 1966 sampai dengan 1969 tiap tahun masing-masing sebesar 4,5%, 0,5%, 9,6% dan 0,8%. Pada tahun 1968 terdapat kemadjuan terbesar 9.6% berkat selesainja unit terachir PLTA Djatiluhur dan bahan penambahan PLTD-PLTD package sets dan tiga unit PLT Gas. Kemampuan membangkit- kan tenaga listrik, atau produksi kilowat-djam, untuk setiap tahunnja sedjak 1966 masing-masing dengan meningkat 3%, 3,4%, 8,5% dan 6,1%.

Persentase 8,5% jang terbesar dalam 1968 sesuai dengan penambahan pembangkitan PLTA Djatiluhur dan karena musim hudjan jang sangat pandjang. Produksi tahun 1969 adalah lebih ketjil dari pada tahun 1968 oleh karena musim hudjan jang normal, tetapi lebih besar dari pada tahun 1967 dan sebelumnja.

Kemampuan pendjualan kilowat-djam meningkat atau me-nurun setiap tahunnja sedjak 1966 masing-masing dengan 1,8%, 2,6%, 2,3% dan 15,2%.

Penurunan 2,6% pada tahun 1967 disebabkan oleh kritisnja keadaan djaringan distribusi jang tak dapat menjalurkan penambahan pembangkitan dan bertambahnja pentjurian-pentjurian aliran listrik. Pada tahun 1968, walaupun pembang-kitan bertambah besar setjara menjolok, namun tidak demikian halnja dengan kemampuan pendjualannja, jang hanja naik 2,3%, sehingga pendjualan masih tetap lebih sedikit dari pada tahun 1966. Pada permulaan tahun 1969 dimulai operasi

205

Page 44:  · Web viewSedang untuk penerbangan regional jaitu ke Singapore dan Penang digunakan pesawat DC-9 dan Fokker F27. Meskipun untuk penerbangan keluar negeri Garuda banjak menghadapi

mengatasi pentjurian-pentjurian. aliran. listrik diseluruh Indo-nesia, disamping pembaharuan material djaringan dan pening-katan administrasi dan effisiensi. Selisih antara kemampuan pembangkitan dan kemampuan pendjualan disebabkan oleh kehilangan karena sifat teknis,, berupa beban berlebihan atau ukuran-ukuran material dan alat-alat jang relatif telah terlalu ketjil dan tua, dan kehilangan karena pentjurian.

Gambaran dari pada kehilangan tersebut dari tahun 1966 sampai dengan 1969 adalah 23,0%, 25,7% 30,4,% dan 23% jang menggambarkan kemunduran jang terns menerus sampai dengan tahun 1968 tetapi kemadjuan dalam tahun 1969, setelah diadakan usaha-usaha efisiensi antara lain pemberantasan pentjurian tersebut diatas, walaupun belum dapat dihilangkan soma sekali.

Kemadjuan rata-rata dari pada penambahan KW terpasang, kemampuan produksi KW Djam dan kemampuan pendjualan KW Djam adalah 3,3%, 5,61% dan 5,1%. Bila kemadjuan tahun 1969 jakni 0,8%, 6,1% dan 15,2% dibandingkan dengan kema-djuan rata-rata, maka dapat disimpulkan bahwa dengan KW terpasang djauh dibawah rata-rata, tetapi produksi KW Djam tetap dapat dinaikkan sedikit diatas rata-rata dan KW djam terdjual lebih besar dari pada rata-rata, adalah kemadjuan jang patut mendapat perhatian.

206