bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin...

16
Meneladani Kisah Khadijah Perempuan Istimewa Rasulullah SAW melalui Nilai Nilai Strategis Bank Indonesia “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. ” (QS Al -Ahzab : 21). Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang baik. Beliau mewariskan teladan kepada istri- istri dan anak beliau salah satunya kepada istri beliau yang sangat beliau cintai yaitu Khadijah r.a. Keteladanan berasal dari kata “teladan” yang berarti sesuatu atau prilaku yang patut ditiru atau di contoh. Dalam bahasa arab disebut dengan “uswatun hasanah” yang berarti cara hidup yang di ridhoi oleh Allah SWT, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Jadi yang dimaksud dengan keteladanan dalam arti “uswatun hasanah” adalah suatu cara mendidik, membimbing dengan menggunakan contoh yang baik yang diridhoi oleh Allah SWT sebagaimana yang telah dicerminkan oleh perilaku Rasulullah SAW dalam bermasyarakat dan bernegara. Banyak perempuan mulia disekitar Rasulullah SAW baik dari kalangan kerabat maupun shababiyah namun Penulis tertarik untuk menulis artikel mengenai Siti Khadijah sang Ummul Mukminin karena jasa beliau telah menyinari hidup Rasul dan dapat dijadikan teladan bagi seluruh perempuan di muka bumi ini. Karakter dari Khadijah dapat kita jadikan wawasan untuk menghadapi era globalisasi saat ini. Teladan beliau sangat melekat dengan Nilai Nilai Strategis Bank Indonesia. Dalam Pogram BI Religi berupa Tausiyah Pimpinan Satker yang

Transcript of bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin...

Page 1: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

Meneladani Kisah Khadijah Perempuan Istimewa Rasulullah SAWmelalui Nilai Nilai Strategis Bank Indonesia

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah  itu suri  teladan yang baik bagimu.”

(QS Al-Ahzab : 21). Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang baik.

Beliau mewariskan teladan kepada istri-istri dan anak beliau salah satunya kepada

istri beliau yang sangat beliau cintai yaitu Khadijah r.a. Keteladanan berasal dari kata

“teladan” yang berarti sesuatu atau prilaku yang patut ditiru atau di contoh. Dalam

bahasa arab disebut dengan “uswatun hasanah” yang berarti cara hidup yang di

ridhoi oleh Allah SWT, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Jadi yang

dimaksud dengan keteladanan dalam arti “uswatun hasanah” adalah suatu cara

mendidik, membimbing dengan menggunakan contoh yang baik yang diridhoi oleh

Allah SWT sebagaimana yang telah dicerminkan oleh perilaku Rasulullah SAW

dalam bermasyarakat dan bernegara.

Banyak perempuan mulia disekitar Rasulullah SAW baik dari kalangan

kerabat maupun shababiyah namun Penulis tertarik untuk menulis artikel mengenai

Siti Khadijah sang Ummul Mukminin karena jasa beliau telah menyinari hidup Rasul

dan dapat dijadikan teladan bagi seluruh perempuan di muka bumi ini. Karakter dari

Khadijah dapat kita jadikan wawasan untuk menghadapi era globalisasi saat ini.

Teladan beliau sangat melekat dengan Nilai Nilai Strategis Bank Indonesia. Dalam

Pogram BI Religi berupa Tausiyah Pimpinan Satker yang dibawakan oleh Pimpinan

Satker Perempuan, Ayahanda GBI mengatakan, “Pimpinan Satker Perempuan

merupakan Khadijah era modern”, In Syaa Allah pimpinan satker Perempuan BI dan

seluruh pegawai Perempuan BI merupakan cerminan Siti Khadijah yang cerdas,

patuh, salehah dan murah hati.

Rasulullah SAW bersabda: ''Sebaik-baik Perempuan di alam semesta ada

empat orang. Mereka adalah Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim istri Firaun,

Khadijah, dan Fatimah.” (HR Ahmad).

Page 2: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

Nama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza

bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin

Asad dan Fatimah binti Za'idah, berasal dari kabilah Bani Asad dari suku Quraisy

lahir pada tahun 68 Sebelum Hijrah atau bertepatan dengan tahun 555 Masehi. Dari

bundanya ia belajar kelembutan dan suka memberi. Dari ayahnya ia mewarisi

kepandaian berkuda berhitung dan aritmetika. Nasihat ayahnya yang selalu diingat

baik-baik oleh Khadijah adalah : “Bersabar itu bukan hanya sebatas bertahan terhadap segala rintangan. Tapi sabar adalah tidak membalas kejelekan, meski mampu melakukannya.”

Tahun 575 Masehi, ibunda Siti Khadijah meninggal dunia. 10 tahun kemudian,

ayahnya meninggal dunia. Ayahnya meninggal dalam perang Pijar. Menjadi yatim-

piatu beserta harta warisan yang berlimpah membuat Siti Khadijah bertekad untuk

melanjutkan usaha sang Ayah. Siang hari ia sibuk mengurusi usaha, malamnya ia

curahkan segala perhatian dan kasih sayang untuk adik-adiknya.

Pernikahan dengan RasulullahMuhammad bin Abdullah. Pemuda itu menjadi buah bibir warga Mekkah

karena kejujurannya. Tak heran julukan Al-Amin tersemat pada pemuda itu. Nabi

SAW awalnya adalah pegawai Khadijah yang memimpin rombongan dagang menuju

Suriah. Melalui perantara Nafisah binti Muniyah, Siti Khadijah mengungkapkan

keinginannya untuk bisa mengenal lebih dekat  dengan Muhammad bin Abdullah.

Gayung bersambut pemuda yang sempat mengatakan belum mampu

menikah, langsung menyatakan “Aku bersedia jika dia bersedia.” Ketika Nafisah binti

Muniyah mengatakan Siti Khadijah binti Khuwailid memenuhi kriteria sebagai istrimu.

Dengan maskawin 20 ekor unta muda, Muhammad bin ‘Abdullah menikahi Siti

Khadijah binti Khuwailid. Wali dari Siti Khadijah diwakili oleh pamannya yang

bernama Amr bin Asad, sedang dari pihak Muhammad bin Abdullah oleh Abu Thalib

dan Hamzah.

Allah Azza wa Jalla menganugerahi pasangan sempurna ini enam orang

anak, yaitu:  Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Siti Fatimah.

Kedua anak lelaki meninggal ketika masih bayi.

Page 3: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

Menjelang KerasulanMekkah sebelum datang Islam, sungguh penuh dengan kejahiliyahan.

Berbagai tindak kejahatan dan perbuatan keji menjadi kebiasaan penduduknya.

Mabuk-mabukan, membunuh anak-anak perempuan mereka, perang antar suku,

menyembah berhala menjadi trend saat itu. Hal ini membuat Rasulullah yang waktu

itu belum diangkat menjadi Rasul, menjadi risau. Ketika itu Rasul menginjak usia 35

tahun. Beliau sering pergi ke gua Hira untuk ikhtila’ atau menyendiri. Beliau

melakukan ikhtila’ di gua untuk beberapa malam sampai Allah SWT menurunkan

wahyu yang pertama melalui malaikat Jibril pada malam ke-17 Ramadhan.

Menurut riwayat yang valid, yaitu dari Baihaqi. Bahwa setelah kejadian itu,

wahyu dihentikan sementara selama enam bulan. Tentang kedatangan Jibril yang

kedua, Baihaqi meriwayatkan sebuah riwayat dari Jabir bin Abdillah, ia berkata :“Aku

mendengar Rasulullah SAW berbicara tentang terhentinya wahyu. Beliau berkata

kepadaku: “Di saat aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari  langit.

Ketika kepala kuangkat , ternyata Malaikat yang datang kepadaku di gua

Hira”, kulihat sedang duduk di kursi antara langit dan bumi. Aku segera pulang

menemui istriku dan kukakatan kepadanya,“ Selimutilah aku , selimutilah aku,

selimutilah aku!”

Allah kemudian berfirman :“ Hai orang yang berselimut. Bangunlah dan

berilah peringatan. Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan

perbuatan dosa tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)

memperoleh (balasan) yang banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,

bersabarlah.” (QS Al Muddatsir 1-7)

Sejak itu wahyu mulai diturunkan secara kontinyu.

Perempuan Pertama yang masuk IslamAhmad dan Thabrani meriwayatkan dari Masruq dari Siti Aisyah r.a:

“Rasulullah hampir tidak pernah keluar rumah tanpa menyebut Siti Khadijah dan

memujinya. Pada suatu hari, Rasulullah menyebutnya dan timbullah

kecemburuanku. Lalu aku (Siti Aisyah) berkata kepada Rasulullah: “Bukankah dia

hanya seorang yang sudah tua dan Allah SWT telah mengganti untuk kakanda

orang yang lebih baik darinya?”

Page 4: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

Mendengar hal itu, Rasulullah marah dan kemudian bersabda: “Demi Allah!

Allah tidak pernah menggantikan yang lebih baik darinya. Dia beriman ketika orang-

orang ingkar, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia

membelaku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku, dan aku dikaruniai

Allah anak darinya, sementara aku tidak dikaruniai anak dari istri-istriku yang lain.”

Subhanallah!

Itulah seorang Siti Khadijah!

Menjelang WafatSetelah turun wahyu yang kedua, Rasulullah mulai mendakwahkan risalah

Islam. Dakwah yang beliau lakukan di tiga tahun pertama adalah dakwah siriyyah

atau dakwah secara sembunyi-sembunyi. Setelah itu turun lagi wahyu dari Allah

SWT yang menyerukan kepada Nabi SAW untuk berdakwah secara terang-terangan.

Sungguh berat rintangan yang Rasulullah hadapi manakala beliau

mendakwahkan Islam kepada kaum Quraisy secara terang-terangan. Masyarakat

Mekah mengupayakan berbagai cara untuk menghadang dakwah Rasulullah dan

sahabat. Dari penyiksaan, pengusiran, pemboikotan, dan pembunuhan.

Usia yang semakin tua, tubuh yang lemah,ditambah dengan pemboikotan

kaum kafir Quraisy, membuat kondisi Siti Khadijah semakin lemah. Tapi itu tidak

membuat keimanannya berkurang. Menjelang usianya yang ke 65 tahun, atau tiga

tahun sebelum hijrah Nabi, Siti Khadijah menutup mata menghadap Rabbnya. Telah

pergi teman sejati Rasul dalam hidup untuk menemui Rabb. Rasulullah menyebut

tahun meninggalnya Siti Khadijah sebagai Am al-Huzn “tahun kesedihan”.

Dari kisah Siti Khadijah tersebut terdapat nilai-nilai yang dapat kita teladani

khususnya dikatikan dengan perilaku nilai NNS yaitu Trust and Integrity dan Coordination and Team Work. Trust and Integrity. Jujur dan Rendah Hati, merupakan nilai-nilai yang didasari

oleh nilai-nilai moral dan etika. Jujur dan Rendah Hati adalah nilai yang mutlak

dimiliki oleh Siti Khadijah. Jujur, dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah ash

shidqu atau shiddiq, memiliki arti nyata atau berkata benar. Artinya, kejujuran

merupakan bentuk kesesuaian antara ucapan dan perbuatan atau antara informasi

dan kenyataan. Lebih jauh lagi, kejujuran berarti bebas dari kecurangan, mengikuti

aturan yang berlaku dan kelurusan hati. Allah mewajibkan kita untuk berbicara jujur,

yang tercermin dalam firman Allah di surat Al An’am ayat 152 yang artinya, "Apabila

Page 5: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji

Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat’.

Khadijah sangat amanah atas harta warisan yang ditinggalkan orang tuanya.

Kata “amanah” artinya dipercaya atau terpercaya. Menjadi yatim-piatu beserta harta

warisan yang berlimpah bagi sebagian manusia bisa menjadikan diri terlena dan

berfoya-foya. Namun tidak demikian dengan Siti Khadijah. Di usia yang sangat muda

Siti Khadijah tidak hanya bertindak menjadi pemimpin keluarga yaitu menjadi tulang

punggung bagi adik-adiknya namun menjadi pemimpin usaha perniagaan kain milik

ayah nya dengan mengurus beberapa pegawai, mengelola keuanggan dan

mengecek barang-barang yang keluar masuk. Tak heran Khadijah menjadi

perempuan pengusaha sukses di Mekah. Gelar lain yang tersemat pada nama

Khadijah adalah Sayyidah Nisa’Quraisy, yaitu pemuka perempuan Quraisy. Khadijah

selalu berbuat sesuai dengan isi hatinya, tidak ada yang berbeda. Apa yang terlihat

dari dirinya begitu pula yang tersimpan di hatinya.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan

mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat), dan siapa yang sombong maka

Allah akan merendahkannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Mandah dan

imam Abu Nu’aim dari sahabat Aus bin Khauli r.a. Tawadhu' yaitu perilaku manusia

yang mempunyai watak rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh. Tumbuh di

tengah-tengah keluarga yang terpandang dan bergelimang harta, tidak menjadikan

Siti Khadijah sebagai sosok yang sombong. Justru keistimewaan yang ada pada

dirinya membuatnya rendah hati. Khadijah juga terkenal dengan sifat

kedermawanannya. Tempat tinggalnya yang bagaikan istana disediakannya untuk

menampung perempuan-perempuan miskin dan orang-orang yang butuh

perlindungan. Khadijah tidak pernah memandang apakah orang itu miskin atau

berharta banyak. Khadijah berbuat baik melalui harta dan sikapnya hal ini sesuai

dengan perintah Allah yang tercantum dalam (QS Adz-Dzaariyaat [51]: 19), “Bahwa

dalam setiap harta terdapat hak orang lain  (orang yang meminta-minta

dan orang yang tidak meminta-minta). Dan seungguhnya Allah telah mewajibkan

kaum Muslimin untuk mengeluarkan zakat yang diambil dari mereka yang kaya lalu

diser ahkan kepada fakir miskin dari mereka”.

Dalam Islam, Istikhamah diterjemahkan sebagai taat azas, berarti sikap teguh

pendirian dan selalu konsekuen. Allah SWT berfirman dalam surat Hud ayat 112,

"Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana

Page 6: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan

janganlah kamu melampaui batas.”  Taat azas dan konsisten adalah sikap Siti

Khadijah yang mencerminkan perilaku lainnya dalam NNS Trust and Integrity. Siti

Khadijah adalah orang yang pertama kali beriman dan mengimani Rasulullah tanpa

ada keraguan sedikitpun, bahkan keislamannya pun tidak ada celanya dan

diterapkan secara konsisten sampai beliau meninggal. Bukan saja karena yang

menyampaikan risalah itu adalah suaminya, tapi beliau menerima risalah itu semata-

mata karena iman kepada Allah SWT.

Coordination and Teamwork. Sinergi yang berkesinambungan antara

Khadijah dan Rasul merupakan kolaborasi yang sangat indah. Coordination and

Teamwork dalam Islam dapat diartikan sebagai bentuk kerjasama atau saling tolong

menolong dalam melakukan suatu pekerjaan yang baik atau sesuai syariat

Islam. Sebagaimana terkandung dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 2 : “Dan

tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan

tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”

Berkomitmen dan kolaboratif merupakan perilaku dari nilai dari NNS ini.

Sejak di alam rahim, ketika Allah meniupkan ruh, Allah telah bertanya dalam surah

Al-A’raf ayat 172, “Apakah Aku ini Tuhanmu, dan Mereka menjawab: Betul Engkau

Tuhanku, kami bersaksi”. Artinya, sejak saat itu setiap manusia telah memiliki

komitmen dengan Allah sebagai hambanya yang akan taat dan patuh dengan ajaran-

Nya. Seperti hal nya Khadijah yang selalu berkomitmen untuk terus mendukung

Rasul baik ketika awal masa kerasulan maupun masa dakwah yang penuh dengan

tantangan.

Dimulai pada saat awal kerasulan, Khadijah mendukung sepenuhnya yang

dilakukan oleh Rasulullah. Disaat Rasulullah memiliki kecenderungan untuk beruzlah

dan berikhtila’ di gua Hira, Siti Khadijah mendukung dengan menyediakan dan

menyiapkan bekal untuk Rasulullah. Ketika Rasul menerima wahyu pertama, dalam

sebuah hadis yang dikumpulkan Imam Bukhari, Aisyah RA menceritakan Rasul

khawatir dari gangguan Jin ketika menerima wahyu pertama, dengan kecerdasannya

Khadijah menenangkan Rasul dan berkata: ''Tidak! Bergembiralah! Demi Allah, Allah

sama sekali tidak akan membuatmu kecewa”. Disaat Rasulullah susah hati karena

penentangan kaumnya, Siti Khadijah tampil sebagai penenang hati dan pendorong

semangat.

Page 7: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

Kolaborasi yang dilakukan Rasul dan Khadijah dalam penyebaran agama

Islam, dilakukan dengan penuh keikhlasan. Ketika Rasulullah membutuhkan dana

untuk dakwah Islam, tanpa ragu Siti Khadijah memberikan seluruh harta

kekayaannya untuk diinfakkan di jalan Allah SWT. Khadijah pun membantu Rasul

berdakwah, mengajak dan memperingatkan. Pertama, dimulai dari orang-orang yang

berada di rumahnya, anak-anaknya, dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Khadijah melakukannya atas dasar saling percaya dan saling menghargai.

PenutupRasulullah bersabda: ”Perempuan dinikahi karena empat hal: karena

hartanya, karena kedudukannya, karena kecatikannya, dan karena agamanya. Maka

pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu.” (HR Muslim).

Khadijah adalah sebuah contoh perempuan yang sempurna. Lahir dari

keluarga yang terhormat, memiliki kecantikan yang diakui seluruh penduduk Mekah,

bahkan sukses sebagai Pengusaha di Mekah. Siti Khadijah memberikan seluruh

yang dimilikinya untuk kejayaan Islam, mulai dari harta, cinta, dan nyawa.

Semoga kita bisa meneladani Siti Khadijah dan nilai-nilai trust and integrity

dan coordination and team work yang telah diwariskan oleh Khadijah walaupun

mungkin secara kualitas apa yang kita lakukan tidak akan bisa sebanding dengan

Siti Khadijah. Wallahu A’lam Bissawab.

Page 8: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

REFERENSI

Alatas, Alwi (2020): Sirah Nabawiyah: Dakwah di Makkah Hingga Hijrah: Program

kelas Throwback Sirah Nabawiyah 17 Oktober-5 Desember 2020.

Eraslan, Sibel (2019): Khadijah, Ketika Rahasia Mim Tersingkap. Jakarta. Kaysa

Media.

Hitti, Philip (2018): History of Arabs. Jakarta. Zaman

Irawati, Irma dan Wylvera (2016): Cantiknya Akhlak Khadijah. Jakarta. Adibintang

https://rumaysho.com/16638-faedah-sirah-nabi-keutamaan-khadijah.html

https://islami.co/khadijah-binti-khuwailid/

https://www.republika.co.id/berita/q61htm440/gua-hira-saksi-bisu-kerasulan-

muhammad-saw

Khan, Saniyasnain (2016): 365 Prophet Muhammad Stories India. Goodword Books.

Al-Quran dan Hadits.

Page 9: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

Biodata Penulis

Nama : Lia Nezliani

NIP : 14363

Jabatan : Manajer

Satuan Kerja : DSSK

No HP : 08157026668

Alasan utama mengikuti lomba ini.

Saya membelikan buku berjudul “Cantiknya Akhlak Khadijah” untuk anak perempuan saya di ulang tahunnya ke-10. Buku ini saya beli ketika mengikuti pengajian Al Jannah di BI dan penulisnya adalah salah satu istri pegawai BI. Karena anak saya belum terlalu banyak mengerti kosa kata bahasa Indonesia yang sedikit baku, (sekolah anak saya berbasis bahasa Inggris) saya menceritakan seluruh isi buku tersebut kepada anak saya menggunakan versi bahasa Inggris semampu saya. Masya Allah banyak sekali pelajaran dan ilmu yang saya dapat, dan rasanya saya baru mengenali Siti Khadijah pertama kali selama saya hidup secara cukup lengkap. Secara garis besar buku tersebut menceritakan bagaimana beliau menjadi perempuan mulia, anak yang taat pada orang tua, mengikuti kaidah agama, taat dan patuh pada suami (sesuai dengan yang diajarkan Al-Quran dan Hadits), berani, cerdas dan dermawan. Rasanya dari buku tersebut seluruh perilaku Khadijah mengandung seluruh perilaku nilai-nilai NNS BI. Hal-hal yang tentu secara pribadi ingin sekali saya teladani dan in syaa allah menjadi teladan pula oleh anak-anak perempuan saya. Di era saat ini, sangat banyak perempuan yang sukses berkarir dan membesarkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang sukses. Namun perempuan yang mulia di mata suami, mampu menahan ego, bisa menempatkan diri ketika sudah di rumah, patuh dan memuliakan suami adalah hal besar yang rasanya perlu kita terus cari ilmu nya. Salah satunya adalah dengan meneladani Siti Khadijah perempuan yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Semua ketentuan yang telah Allah tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita, merendahkan harkat dan

Page 10: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti

martabatnya, sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam. Semua itu adalah syariat Allah yang sarat dengan hikmah. Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Dan ketika rumah tangga nyaman, Ibu pun bekerja dengan tenang dan bahkan dapat berkarir dengan sangat baik karena kolaborasi antara Istri dan Suami menjadi sangat harmonis. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya pribadi dan seluruh perempuan salehah di Bank Indonesia Aamiin.

Page 11: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti
Page 12: bichange.org · Web viewNama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti