thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177)...

146
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan porses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, dengan pendidikan diarahkan agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, agama, dan negara (Undang- Undang Pendidikan Nasional No. 1 tahun 2009 pasal 1). Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

Transcript of thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177)...

Page 1: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan porses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif

mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, dengan pendidikan

diarahkan agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, agama, dan negara (Undang-Undang Pendidikan

Nasional No. 1 tahun 2009 pasal 1).

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab

(Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3).

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dunia pendidikan merupakan

lembaga formal yang memiliki peran penting dalam upaya membangun

karakter bangsa. Pemerintah mengupayakan pelaksanaan program pendidikan

nasional termasuk di dalamnya pendidikan Islam ke arah terwujudnya tujuan

pendidikan itu sendiri. Salah satu cirinya yaitu berupa out put pendidikan

Page 2: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

2

yang berkualitas dengan bekal ketangguhan dalam iman dan takwa serta

memiliki akhlak mulia.

Penjelasan di atas berefek pada pandangan para orang tua berfikir untuk

mempercayakan anak-anaknya di lembaga-lembaga formal yaitu sekolah

dengan tujuan agar mereka menjadi anak yang berguna dan berdedikasi tinggi

serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat terutama bagi dirinya sendiri dan

orang lain. Untuk itu dunia pendidikan atau sekolah mempunyai tanggung

jawab yang tinggi dalam merealisasikan hal tersebut. Keprofesionalan guru

merupakan salah satu jalan untuk merealisasikan semua ini, tetapi itu semua

akan berjalan dengan baik apabila seorang kepala sekolah berperan secara

profesional sejalan dengan pihak-pihak terkait di lembaga sekolah tersebut

sehingga dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Kepala sekolah adalah motor penggerak dan penentu arah kebijakan

sekolah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dalam

pendidikan pada umumnya direalisasikan termasuk meningkatkan

kompetensi keprofesionalan guru. Kepala sekolah merupakan salah satu

komponen yang berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Adapun

salah satu fungsi kepala sekolah antara lain sebagai leader dan pendidik,

artinya seorang kepala sekolah harus mampu memberi petunjuk dan

pengawasan serta memiliki kharakteristik khusus yang mencakup

kepribadian, keahlian, pengalaman, dan pengetahuan profesional. Kepala

sekolah juga harus mempunyai strategi yang tepat untuk meningkatkan

profesional guru di sekolahnya.

Page 3: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

3

Kepala sekolah yang dikatakan berhasil yaitu apabila mereka memahami

keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu

melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung

jawab untuk memimpin sekolah. Studi keberhasilan kepala sekolah

menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik

pusat dan irama suatu sekolah. Bahkan lebih jauh studi tersebut

menyimpulkan bahwa “keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala

sekolah yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan siswa”, kepala

sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan yang

menentukan irama bagi sekolah mereka. (Wahjosumidjo, 2008 : 81)

Peran kepala sekolah dalam pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an

merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk memberikan

pendidikan Islam dengan perantara seorang pendidik. Di sini pendidik

membimbing peserta didik dengan berbagai cara, sehingga peserta didik

dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai pendidikan Islam.

Pendidikan Islam menurut Muchtar Buchori menganggap pendidikan

Islam sebagai kegiatan pendidikan dan lembaga-lembaga. Selengkapnya,

Muchtar Buchori menulis bahwa : Pendidikan Islam adalah Pertama, segenap

nilai-nilai Islam dalam diri sejumlah siswa. Kedua, keseluruhan lembaga-

lembaga pendidikan yang mendasarkannya program pendidikannya atau

pandangan dan nilai-nilai Islam. (Buchori, 1989 : 179)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa program TPA yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan termasuk kegiatan pendidikan

Page 4: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

4

Islam yang bertujuan untuk membina peserta didik dalam membaca Al-

Qur’an secara baik dan benar. Selain itu secara tidak langsung merubah

peserta didik menjadi seorang yang berkepribadian muslim, berakhlak mulia

sesuai dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

Pembinaan kepala sekolah merupakan motor penggerak dari program-

program yang telah dirancang agar semuanya berjalan sebagai mana mestinya

dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembinaan Taman Pendidikan Al-

Qur’an, bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam

mengembangkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Program-program yang

telah dirancang membutuhkan kerja sama dan keikutsertaan kepala sekolah,

guru, karyawan dan saasaran utama yaitu peserta didik yang berada di

lingkup sekolah.

Peserta didik merupakan anak yang belum dewasa yang memerlukan

orang lain untuk menjadi dewasa. Anak kandung adalah anak didik dalam

keluarga, murid adalah anak didik di sekolah, anak-anak penduduk adalah

anak didik masyarakat sekitarnya, dan anak-anak umat beragama menjadi

anak didik rohaniwan agama. (Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177)

Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan

untuk melakukan kebaikan, niscaya ia akan tumbuh menjadi orang yang baik,

selanjutnya memperoleh kebahagiaan dunia dan akhiratlah kedua orang

tuanya dan juga setiap mu’alim dan murabbi yang menangani pendidikan dan

pengajarannya. Sebaiknya, jika peserta didik dibiasakan melakukan hal-hal

yang buruk dan ditelantarkan tanpa pendidikan dan pengajaran seperti hewan

Page 5: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

5

ternak yang dilepaskan begitu saja dengan bebasnya, niscaya dia akan

menjadi seorang yang celaka dan binasa. (Jamal, 2008 : 16)

Dalam hal ini peserta didik adalah anak didik yang belum dewasa yang

merupakan amanat untuk para pendidiknya agar dididik menjadi orang yang

baik, sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Di sekolah,

salah satu didikan yang harus dibiasakan dan ditanamkan kepada peserta

didik adalah membaca Al-Qur’an.

Dalam Al-Qur’an surat Al- Israa’ ayat 9 Allah berfirman :

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al-Isra’ : 9)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Al-Qur’an memberikan petunjuk dan

kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal sholeh

akan mendapatkan pahala besar dari Allah SWT. Jadi peran kepala sekolah

dalam membina pendidikan Al-Qur’an di suatu lembaga berperan sangat

penting bagi peserta didiknya dan Allah akan memberikan imbalan yang

sangat besar bagi yang mengerjakannya.

Penjelasan di atas cukup jelas bahwa peran kepala sekolah dikatakan

berhasil apabila keseluruhan peran tersebut dilaksanakan sehingga berefek

positif kepada seluruh guru, karyawan dan peserta didik. Karena dengan

kebiasaan mendidik dan belajar membaca Al-Qur’an akan membentuk

karakter yang berakhlak mulia. Dengan demikian sekolah akan menjadi lebih

Page 6: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

6

unggul dalam hal pendidikan Al-Qur’an, menuntaskan para generasi yang

islami, khususnya dalam kemampuan membaca Al-Qur’an. Keberhasilan ini

tidak lepas dari peran kepala sekolah sebagai penggerak semua program di

lembaga formal salah satunya Taman Pendidikan Al-Qur’an. Sehingga dalam

hal ini peran kepala sekolah dalam pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an

perlu untuk lebih diperhatikan mulai dari cara mengajar peserta didik dalam

membaca Iqra’, penyelenggaraan, sampai semua kegiatan selesai.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti peran

kepala sekolah dalam pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Lokasi

penelitiannya di SMP Muhammadiyah 1 Godean, Pirak, Mertosutan,

Sidoluhur, Kabupaten Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam pembinaan TPA di SMP

Muhammadiyah 1 Godean ?

2. Bagaimana perkembangan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean ?

3. Bagaimana perkembangan kemampuan membaca iqra’ dan Al-qur’an

setelah adanya pembinaan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean?

C. Tujuan Penelitian

Pelaksaanaan penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam pembinaan Taman

Pendidikan Al Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean.

Page 7: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

7

2. Untuk mengetahui perkembangan Taman Pendidikan Al Qur’an di SMP

Muhammadiyah 1 Godean.

3. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan baca Iqra’ dan Al-qur’an

setelah adanya pembinaan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun beberapa kegunaan penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana teoristik tentang

pembinaan Taman Pendidikan Al Qur’an dan juga sebagai salah satu

bentuk sumbangsih terhadap pelaksanaan pembinaan Taman Pendidikan

Al Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean.

2. Sebagai bahan masukan bagi para kepala sekolah di lembaga-lembaga

pendidikan Islam dalam melaksanakan tugas mereka.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih mengetahui gambaran penelitian ini, maka penulis perlu

mengemukakan tentang sistematika yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

Bagian Awal yang terdiri dari : halaman judul, halaman nota dinas

pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,

abstrak, kata pengantar, dan daftar isi.

Bagian pokok atau inti berisi uraian penelitian mulai dari bagian

Pendahuluan sampai bagian Penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab

sebagai satu kesatuan. Pada skripsi ini peneliti menuangkan penelitian dalam

enam bab yang bersangkutan yaitu :

Page 8: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

8

Bab I. Penelitian ini berisi Gambaran Umum Penulisan Skripsi yang meliputi

Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan

Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

Bab II. Berisi Tinjauan Pustaka dan Karangka Teoritik.

Bab III. Berisi Metode Penelitian.

Bab IV. Berisi Hasil dan Pembahasan yang meliputi Gambaran Umum SMP

Muhammadiyah 1 Godean Sleman, pelaksanaan Taman Pendidikan Al-

Qur’an, permasalahan dan solusi terhadap peran kepala sekolah dalam

pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an SMP Muhammadiyah 1 Godean

Sleman.

Bab V. Merupakan penutup yang meliputi : Kesimpulan hasil penelitian,

saran dan kata penutup.

Bagian Akhir yang memuat daftar pustaka dan lampiran serta daftar

riwayat hidup penulis. Adapun Daftar Pustaka sebagai kejelasan referensi

yang digunakan. Sedangkan lampiran berisi hal terkait dengan penelitian

yang diperlukan untuk memperkuat keakuratan pelaksanaan penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK

Page 9: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

9

A. Tinjauan Pustaka

Sejauh penelusuran penulis, belum menemukan penelitian yang spesifik

tentang Peran Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Taman Pendidikan Al

Qur’an Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama, dalam penelitian ini

tidak hanya membahas salah satu peran pokok kepala sekolah saja tetapi

membahas tugas dan tanggungjawab serta fungsi yang tentunya semakin

diperluas. Berikut ini merupakan tinjauan pustaka dari penulis :

1. Dalam skripsi yang berjudul “Peran Aktivitas Kepala Sekolah Dalam

Pengelolaan Pendidikan Di SD Negeri Bulurejo II Bulurejo Semin

Kabupaten Gunungkidul” yang ditulis oleh Suprapti tahun 2008. Dalam

skripsinya membahas tentang bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan

kepala sekolah dalam pengelolaan pendidikan agama Islam di SD N

Bulurejo II Bulurejo Semin adalah sebagai berikut : Penyusunan program

yang berhubungan dengan administrasi guru. Penyusunan program yang

berhubungan dengan karyawan, dalam hal ini bendahara serta penjaga

sekolah. Program pelaksanaan evaluasi. Program pelaksanaan

penerimaan siswa baru. Yang berhubungan dengan pengorganisasian di

sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah membagi tugas sesuai dengan

bidang yang dibutuhkannya kepada guru, karyawan maupun kepala

sekolah itu sendiri. Melaksanakan koordinasi baik yang berhubungan

dengan wali murid, siswa, guru, dan karyawan. Melaksanakan supervisi

terhadap kegiatan pembelajaran, melaksanakan upacara bendera setiap

Page 10: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

10

hari senin, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam

meningkatkan prestasi belajar anak. Melaksanakan program kegiatan 5K

di lingkungan sekolah. Menyusun rencana anggaran dan belanja sekolah.

Pelaksanaan aktivitas kepala sekolah dalam mengelola pendidikan agama

Islam di SD N Bulurejo II Bulurejo Semin Kabupaten Gunungkidul

sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

(Suprapti, 2008, pada Sekolah Tinggi Agama Islam Surakarta)

2. Dalam skripsi tentang “Peran Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Guru

Di MI YAPPI Semoyo Patuk Kabupaten Gunungkidul Tahun

Pelajaran 2008/2009” yang ditulis oleh Abdul Muti tahun 2009. Skripsi

ini membahas tentang bentuk-bentuk pembinaan perilaku keagamaan

yang dilakukan kepala sekolah kepada guru dan siswa di MI YAPP

Semoyo Patuk Kabupaten Gunungkidul adalah : a. Bentuk-bentuk

pembinaan perilaku keagamaan yang dilakukan kepala sekolah kepada

guru : Penekanan guru pada ketepatan waktu mengajar di kelas, Guru

tidak boleh merokok di ruang kelas, Menanamkan kesadaran dengan cara

mempererat silaturahmi, memberikan pembinaan akan pentingnya

mengucapkan kata-kata yang baik saat mengajar, terutama penanganan

siswa yang akan nakal, Pembinaan tentang pentingnya berpakaian yang

rapi dan santun, Gerakan berinfaq pada siswa yang membutuhkan

bantuan biaya pendidikan, memupuk rasa sosial kemasyarakatan,

Penanaman akan pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT. b. Bentuk-

bentuk pembinaan perilaku keagamaan yang dilakukan kepala sekolah

Page 11: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

11

kepada siswa : Penekanan siswa pada ketepatan waktu belajar,

Pembinaan kedisiplinan pada peraturan sekolah dan agama, Memberikan

pembinaan akan pentingnya mengucapkan kata-kata yang baik,

Pembinaan tentang pentingnya berpakaian yang rapi dan bersih serta

santun, Gerakan berinfaq, Memupuk rasa sosial kemasyarakatan dengan

cara kerja bakti membersihakan lingkungan sekolah, Penanaman akan

pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT, Pembinaan akan budaya

membolos dan berbohong mengenai izin sekolah, Penanaman akan

kerapian penggunaan buku mata pelajaran, dan Penanaman kerapian saat

berparkir sepeda di tempat parkir. Dari hasil pelaksanaan yang dilakukan

oleh kepala sekolah MI YAPPI ini sudah berjalan dengan baik meskipun

ada beberapa yang harus lebih ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil

yang diinginkan. (Abdul Muti, 2009, UMY)

3. Dalam skripsi yang berjudul “Peran Kepala Madrasah Sebagai

Inovator dalam mengembangkan Lembaga Pendidikan Islam di MTs N

Tunggangri Kalidawir Tulungagung” yang ditulis oleh Uswatun

Hasanah tahun 2010. Dalam skripsinya membahas tentang bentuk

pengembangan lembaga pendidikan Islam, peran kepala madrasah

sebagai inovator dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam, dan

strategi kepala madrasah dalam proses pengembangan lembaga

pendidikan Islam di MTs N Tunggangri Kalidawir Tulungagung. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pengembangan lembaga

pendidikan Islam di MTs N Tunggangri Kalidawir Tulungagung adalah :

Page 12: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

12

a. Terwujudnya rintisan Madrasah bertaraf Internasional (RMBI), b.

Pengembangan bidang kurikulum dan pembelajaran, c. Pengembangan

bidang peningkatan kegiatan keagamaan sebagai ciri khas Madrasah.

Dalam proses pengembangan lembaga di atas kepala Madrasah berperan

sebagai seseorang yang membuat pembaharuan. Hal ini terlihat dari

beberapa tindakan yaitu dengan : 1) Proaktif untuk inovasi kemajuan dan

perkembangan Madrasah maupun memilih yang relevan untuk kebutuhan

lembaga. 2) Kemampuan menngimplementasikan ide-ide yang baru

tersebut dengan baik yang mengarah pada kemajuan. 3) Kemampuan

mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif untuk bertugas

dengan baik. Dari hasil penelitian di MTs N Tunggangri Kalidawir

Tulungagung bapak Hikiron Rofi’i sebagai kepala Madrasah berusaha

menanamkan beberapa strategi yang meliputi : Meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam Madrasah melalui pembentukan komite Madrasah,

melaksanakan kerjasama dengan Instansi lain, melaksanakan

pengembangan saran dan prasarana pendidikan di Madrasah, serta

optimalisasi manajemen pendidikan. (Uswatun Hasanah, 2010, dalam

http://www.google.co.id)

4. Dalam skripsi yang berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam Penanaman

Nilai- Nilai Agama Islam di SMK Negeri 4 Malang” yang ditulis oleh

Miftah Kusuma Dewi tahun 2010. Dalam skripsinya membahas tentang

bentuk nilai-nilai agama Islam, peran kepala sekolah dalam peneneman

nilai-nilai agama Islam, dan strategi kepala sekolah dalam penanaman

Page 13: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

13

nilai-nilai agama Islam di SMK Negeri 4 Malang. Hasil penelitian

disimpulkan bahwa : a. Bentuk nilai-nilai agama Islam meliputi : 1) Nilai

Aqidah, nilai ibadah, dengan sholat berjama’ah, sholat dhuha, membaca

Al-Qur’an dan istiqhosah, 2) Nilai Akhlak : nilai sopan santun, nilai

kejujuran, senyum, sapa, salam, nilai silaturahmi, 3) Nilai Syariah : nilai

kedisiplinan, nilai sosial, nilai masyarakat, dan nilai muamalah. b. Peran

kepala sekolah dalam penanaman nilai-nilai agama Islam meliputi : 1)

Sebagai edukator : memberikan pembinaan dan bimbingan kepada semua

guru untuk proses penenaman nilai-nilai agama Islam, 2) Sebagai

manager : untuk menggerakkan seluruh warga sekolah pada kegiatan

yang bertujuan membentuk tingkah laku siswa serta warta sekolah

sebuah kedisuplinan, 3) sebagai administrator : selalu mengadakan

perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, dan pengawasan, 4) sebagai

supervisor : selalu mengadakan penguasaan terhadap proses

pembelajaran, 5) Sebagai leader : kepala sekolah memberikan kebijakan

yang arif bagi perkembangan proses penanaman nilai-nilai agama Islam,

6) Sebagai inovator : berusaha untuk membuat sebuah perubahan baru

dan lebih kondusif untuk proses pembelajaran, 7) Sebagai motivator :

kepala sekolah dengan mengubah suasana sekolah yang penuh dengan

kebosanan menjadi suasana yang dinamis dan agamamis. c.sedangkan

strategi kepala sekolah dalam penenaman nilai-nilai agama Islam adalah

dengan metode ketauladanan, menciptakan suasana religious di sekolah

Page 14: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

14

dan pembiasaan sehari-hari didalam lingkungan sekolah. (Miftah

Kusuma Dewi, 2010 dalam http://www.google.co.id)

Tinjauan pustaka di atas membahas tentang peran kepala sekolah dalam

mengembangkan pendidikan agama Islan secara luas, sedangkan dalam

penelitian ini penulis khususkan untuk membahas tentang peran kepala

sekolah berkenaan dengan pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an yang

penulis tujukan untuk peserta didik SMP antara lain :

1. Kepala sekolah sebagai supervisor

2. Kepala sekolah sebagai manager

3. Kepala sekolah sebagai administrator

4. Kepala sekolah sebagai leader

5. Kepala sekolah sebagai pendidik

B. Kerangka Teoritik

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah terbagi menjadi dua kata yaitu ‘kapala’ dan ‘sekolah’.

Kepala mempunyai arti ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi,

lembaga maupun instansi. Sedangkan sekolah mempunyai arti sebuah

lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.

Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat diartikan sebagai

“seorang tenaga fungsional guru yang diberikan tugas untuk memimpin

suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau

tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberikan pelajaran

dan murid yang menerima pelajaran. Kata memimpin dari rumusan

Page 15: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

15

tersebut mengandung makna luas, yaitu kemampuan untuk menggerakkan

sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara

maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Wahjosumidjo,

2008 : 81)

Dalam praktek organisasi kata memimpin mengandung konotasi

menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina,

memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan

lain sebagainya. Banyak variable arti yang terkandung dalam kata

memimpin memberikan indikasi betapa luas tugas dan peran kepala

sekolah, sebagai seorang pemimpin suatu organisasi yang bersifat

kompleks dan unik. (Wahjosumidjo, 2008 : 16)

2. Peran Kepala Sekolah

Peran merupakan perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh

orang yang berkedudukan dalam organisasi atau masyarakat. Peran

diartikan juga sebagai suatu bagian dari tugas utama yang harus

dilaksanakan (kamus besar bahasa Indonesia, 2001 : 1051). Sedangkan

peran yang dimaksud dalam judul ini adalah tugas utama yang harus

dilaksanakan kepala sekolah dalam mengembangkan Taman Pendidikan

Al Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean.

Berdasarkan rumusan hasil studi di atas, telah menunjukkan bahwa

betapa pentingnya peran kepala sekolah dalam menggerakkan kehidupan

sekolah dalam mencapai tujuannya. Berikut merupakan hal-hal yang perlu

diperhatikan yaitu :

Page 16: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

16

a. Kepala sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi

penggerak dalam kehidupan sekolah

b. Kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi mereka demi

keberhasilan sekolah serta memiliki kepedulian kepada guru, staf

karyawan dan peserta didik.

Sesuai dengan ciri-ciri sekolahan sebagai organisasi yang bersifat

kompleks dan unik tugas dan fungsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari

berbagai sudut pandang. Dari sisi tertentu kepala sekolah dapat dipandang

sebagai pejabat formal, sebab pengangkatannya melalui suatu proses dan

prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku. Kepala sekolah

adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa

didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan.

Siapapun yang akan diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan

melalui prosedur serta persyaratan-persyaratan tertentu seperti : latar

belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat dan integritas. Sedangkan

dari sisi lain seorang kepala sekolah dapat berperan sebagai manajer,

sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan yang tidak kalah penting seorang

kepala sekolah juga berperan sebagai staf. (Wahjosumidjo, 2008 : 82-83).

Sebagai pejabat formal, seorang kepala sekolah mempunyai tugas

tanggung jawab kepada atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau

lingkungan terkait, dan kepada bawahan.

a. Kepada atasan

1) Wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan.

Page 17: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

17

2) Wajib berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai

pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

3) Wajib selalu memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara

kepala sekolah dan atasan.

b. Kepada sesama rekan kepala sekolah atau instansi terkait

1) Wajib memelihara hubungan kerja yang baik dengan para kepala

sekolah yang lain.

2) Wajib memelihara hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya

dengan lingkungan baik dengan instansi terkait maupun tokoh-

tokoh masyarakat.

c. Kepada bawahan

1) Sebagai pejabat formal, kepala sekolah mempunyai kewenangan

dalam pengangkatan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

2) Sebagai pejabat formal, kepala sekolah terkait oleh kewajiban,

peraturan, serta ketentuan yang berlaku.

3) Sebagai pejabat formal, kepala sekolah berkewajiban dan

bertanggung jawab atas keberhasilan sekolah dalam mencapai

tujuan.

Sebagai pejabat formal, kepala sekolah mempunyai hak

kepangkatan, gaji dan karir. (Wahjosumidjo, 2008 : 87-88).

Menurut Wahjosumidjo (2008) dalam bukunya yang berjudul

kepemimpinan kepala sekolah, di dalam sebuah lingkup sekolahan

seorang kepala sekolah mempunyai berbagai peran penting untuk

Page 18: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

18

menunjang tanggung jawabnya sebagai seorang kepala sekolah.

Adapun peran kepala sekolah sebagai berikut :

1) Kepala sekolah sebagai manajer

Seorang kepala sekolah sebagai manajer pada hakikatnya

adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang

pengendali. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya

sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang

tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui

kerjasama, memberi kesempatan kepada para guru untuk

meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh

komponen sekolah dalam berbagai kegiatan yang menunjang

program sekolah.

Menurut Stoner ada 8 macam fungsi seorang kepala sekolah

sebagai manajer yang perlu dilaksanakan dalam suatu organisasi,

yang tentu saja berlaku bagi manajer dari organisasi apapun

termasuk kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang berperan

mengelola kegiatan sekolah harus mampu mewujudkan : Bekerja

dengan dan melalui orang lain, bertanggung jawab dan

mempertanggung jawabkan, dengan waktu dan sumber yang

terbatas mampu menghadapi berbagai persoalan, berpikir secara

realistis dan konseptual, juru penengah, seorang politisi, seorang

diplomat, dan pengambilan keputusan yang sulit.

2) Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin (leader)

Page 19: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

19

Seorang pemimpin dapat dibandingkan dengan seorang

pemimpin tim sepak bola yaitu wasit. Pemimpin sepak bola

berfungsi mengarahkan, menggerakkan anggota-anggota dalam

sebuah tim yang harus menguasai berbagai strategi untuk bisa

menang dalam pertandingan, melalui usaha terpadu dari para

anggota sebuah tim sepak bola. Begitu juga dengan seorang

kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu

mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh

semangat dan percaya diri para guru, staf, dan siswa dalam

melaksanakan tugasnya masing-masing. Serta memberikan

bimbingan dan pengarahan para guru, staf, dan siswa serta

memberikan motivasi, memacu dan berdiri di depan demi

kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai

tujuan.

Menurut Wahjosumijo mengemukakan bahwa kepala sekolah

sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup

kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan

professional serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.

3) Kepala sekolah sebagai pendidik

Sebagai seorang pandidik, kepala sekolah harus mampu :

Menanamkan, memajukan, dan meningkatkan mental yaitu hal-

Page 20: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

20

hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia. Moral

adalah hal-hal yang berkaitan dengan baik buruk mengenai

perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai

akhlaq, budi pekerti dan kesusilaan. Fisik merupakan hal-hal yang

berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan

penampilan manusia secara lahiriah. Artistik yaitu hal-hal yang

berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.

Yang perlu diperhatikan sebagai kepala sekolah terhadap

perannya sebagai pendidik mencakup dua hal pokok yaitu sasaran

atau kepada siapa perilaku sebagai pendidik itu diarahkan.

Sedangkan yang kedua yaitu bagaimana peranan sebagai pendidik

itu dilaksanakan.

4) Kepala sekolah sebagai administrator

Dalam hal ini kepala sekolah sebagai administrator, memiliki

hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan

administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan

pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik seorang

kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola

kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola

administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan

prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan mengelola

administrasi keuangan.

5) Kepala sekolah sebagai supervisor

Page 21: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

21

Tugasnya sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan

yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Supervisor merupakan

suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para

guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di

sekolahan, agar dapat menggunakan pengetahuan dan

kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik

kepada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya

menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.

(Wahjosumidjo, 2008 : 94-122)

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Sebagaimana yang telah diungkapkan Supriadi (1998 : 346), bahwa :

“Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek

kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah dan

menurunnya perilaku nakal peserta didik”. Kepala sekolah juga

bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro yang

secara tidak langsung erat kaitannya dengan proses pembelajaran di

sekolah. Sesuai yang dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28

Tahun 1990 bahwa : “Kepala sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana

dan prasarana”. (Mulyasa, 2007 : 23-25)

3. Taman Pendidikan Al Qur’an

Page 22: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

22

Dalam pembahasan teori TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) ada

beberapa point yang akan dijelaskan yaitu :

a. Pengertian Taman Pendidikan Al Qur’an

Taman Pendidikan Al Qur’an adalah lembaga pendidikan dan

pengajaran Islam untuk anak-anak SD (7-12 tahun), yang menjadikan

santri mampu membaca Al Qur’an dengan benar sebagai target

pokoknya. (Humam dkk, 1992 : 11)

1) Dasar Keberadaan Taman Pendidikan Al Qur’an

Dalam Qur’an surat Al Isra’ ayat 9 disebutkan bahwa :

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al-Israa’ : 9)

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesungguhnya Al Qur’an ini

memberi petunjuk kejalan yang paling lurus dan memberi kabar

gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan akan

mendapatkan pahala yang besar. Jadi anak didik mendapatkan

petunjuk kejalan yang paling lurus, yaitu dengan pendidikan dan

pengajaran Al Qur’an di sekolah. Dengan adanya kegiatan

pendidikan Al Qur’an di sekolah kepala sekolah berupaya agar

peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Godean mampu membaca

Al Qur’an. (Al Qur’an dan Terjemahnya)

Firman Alah dalam QS Al ‘Alaq 1-5 :

Page 23: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

23

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Qur’an dan Terjemahnya)

Sebagai realisasi dari bacalah dan Allah mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak diketahuinya melalui perantara kalam,

untuk itu pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an harus dimulai

sedini mungkin. Sehingga untuk peserta didik tingkat SMP

diharapkan memang sudah mampu membaca Al Qur’an dengan

baik dan benar.

2) Tujuan dan Target Taman Pendidikan Al Qur’an

Taman Pendidikan Al Qur’an bertujuan untuk menyiapkan

anak didiknya agar menjadi generasi yang Qur’ani yakni generasi

yang mencintai Al Qur’an, komitmen dengan Al Qur’an dan

menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan dan pandangan hidup

setiap hari.

Senada dengan hal tersebut kaitannya dengan pendidikan

anak, bahwa dengan pembiasaan dan latihan akan terbentuk sikap

tertentu pada anak yang lambat laun sikap itu akan bertambah

jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyah lagi karena telah masuk

menjadi bagian dari pribadinya. (Darajat, 2010 : 73)

Page 24: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

24

Dalam rangka mencapai tujuan ini, Taman Pendidikan Al

Qur’an merumuskan target-target operasionalnya. Diharapkan

setiap anak didik akan memiliki kemampuan dalam waktu kurang

lebih satu tahun sebagai berikut :

a) Dapat membaca Al-Qur’an dengan benar, sesuai dengan

kaidah-kaidah Ilmu Tajwid.

b) Dapat melakukan sholat dengan baik dan terbiasa hidup

dalam suasana Islami.

c) Hafal beberapa surat pendek, ayat-ayat pilihan, dan do’a-doa.

d) Dapat menulis huruf Al-Qur’an.

Dengan demikian, target pokok dan paling utama dalam

Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah kemampuan membaca Al

Qur’an dengan benar oleh setiap anak didik. (Humam dkk, 1992 :

15)

3) Waktu dan Masa Pendidikan

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan

penunjang bagi pendidikan agama Islam di lembaga-lembaga

pendidikan formal (TK-SD-SMP). Untuk itu penyelenggaraannya

pada siang atau sore hari di luar jam pelajaran sekolah.

Lama pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an selama 1

tahun (terbagi dalam 2 semester), dengan jadwal minimal 3 kali

dalam setiap minggunya. Waktu yang diperlukan untuk setiap kali

Page 25: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

25

masuk sekitar 60 menit. Mengenai awal tahun ajaran tidak ada

ketentuan yang pasti, dengan demikian Taman Pendidikan Al-

Qur’an dapat menerima anak didik sewaktu-waktu selama

tersedia pengajar/ ustadz dan ruang kelas.

4) Materi Pelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an

Materi pokok dari Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah

belajar membaca Al Qur’an dengan mempergunakan buku Iqra’

jilid 1-6, susunan Ustadz As’ad Humam. Bila santri telah mampu

membaca jilid 6 dengan benar, kelanjutannya adalah Al-Qur’an

mulai juz 1 dan bukan juz ‘amma.

Taman Pendidikan Al-Qur’an juga memberikan materi

penunjang diantaranya adalah hafalan bacaan sholat, hafalan do’a

sehari-hari, hafalan surat-surat pendek, hafalan ayat-ayat pilihan,

menulis huruf-huruf Al-Qur’an, bermain cerita dan bernyanyi.

(Humam dkk, 1992 : 18)

5) Sistem dan Metode

Santri Taman Pendidikan Al-Qur’an dibagi dalam beberapa

kelas, dan setiap kelas terdiri dari 20-30 santri, dan dilakukan

penjajagan dengan lembar penjajagan, yang bertujuan untuk

memudahkan pengajar dalam memulai dari jilid berapa santri

harus belajar. Setiap pertemuan Taman Pendidikan Al-Qur’an

memerlukan waktu 60 menit, dengan alokasi waktu sebagai

berikut :

Page 26: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

26

a) Pembukaan dan klassikal 1 selama 10 menit

b) Privat selama 40 menit

c) Klassikal II sekaligus penutup selama 10 menit

Alokasi waktu di atas dalam keadaan rutin dan normal, bila

sewaktu-waktu dalam keadaan darurat maka alokasi waktu dapat

berubah sesuai dengan keadaan, yaitu sebagai berikut : (Humam dkk,

1992 : 19)

1). Pembukaan sekaligus klassikal I (10 menit)

Wali kelas atau salah satu ustadz memimpin acara dengan

menyiapkan kelas, salam, materi hafalan, dan variasi-variasi

komunikatif. Pada awal penyampaian materi hafalan, wali kelas

bisa menunjuk seorang anak untuk tampil ke depan kelas untuk

memimpin membaca materi hafalan yang lalu dan ditirukan oleh

teman-temannya.

2). Privat (40 menit)

Selama 40 menit, merupakan waktu untuk belajar membaca Al-

Qur’an. Dalam tahap privat ini, masing-masing ustadz mengajar

para santri secara bergantian satu persatu dengan prinsip CBSA.

3). Klassikal II (10 menit)

Setelah selesai privat kemudian dilanjutkan dengan klassikal yang

kedua. Kelas dipimpin oleh salah seorang ustadz (biasanya wali

kelasnya). Untuk menyampaikan materi-materi penunjang

Page 27: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

27

lainnya, atau menggulang kembali materi yang telah disampaikan

pada klassikal pertama.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Page 28: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

28

Metode penelitian merupakan cara membicarakan metode-metode ilmiah

untuk mengadakan penelitian. Satu hal yang perlu dilakukan dalam persiapan

penelitian adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di

perpustakaan dan sumber informasi yang ada. Derajat kualifikasi penelitian

ilmiah itu dipengaruhi oleh metode yang digunakan untuk meneliti masalah

yang dihadapi dan metode penelitian itu merupakan cara yang membicarakan

metode-metode ilmiah utnuk mengadakan penelitian sebagai usaha untuk

menemukan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan.

Unsur-unsur metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dan

mangacu pada penelitian kualitatif. Yaitu penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain

secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2012 : 6)

2. Penentuan Subyek

Dalam penelitian ini subyek penelitiannya adalah :

a. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Godean

b. Guru SMP Muhammadiyah 1 Godean

Page 29: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

29

c. Tata Usaha SMP Muhammadiyah 1 Godean

d. Peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Godean

Adapun obyek dalam penelitian ini adalah peran kepala sekolah

dalam pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah

1 Godean, Sleman.

3. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP

Muhammadiyah 1 Godean Sleman. Peneliti memilih lokasi ini karena

menurut penulis sekolah tersebut menjadi salah satu lembaga pendidikan

yang berbasis Islam yang memiliki problematika mengenai pembelajaran

Taman Pendidikan Al-Qur’an yang penulis yakin belum ada yang

melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut di SMP

Muhammadiyah 1 Godean Sleman.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu :

a. Metode Observasi

Metode Observasi adalah mengoptimalkan kemampuan peneliti

dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan

dan sebagainya ; pengamatan memungkinkan pengamat untuk

melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subyek penelitian. (Moleong,

2012 : 175)

Page 30: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

30

Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya

peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan

aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan

ini, peneliti merekam/mencatat baik dengan cara terstruktur maupun

semistruktur (misalnya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan

yang memang ingin diketahui oleh peneliti) aktivitas-aktivitas dalam

lokasi penelitian. Peneliti dapat terlibat dalam peran-peran yang

beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan utuh.

(Creswell, 2012 : 267)

Metode ini penulis gunakan untuk mengamati aktivitas kepala

sekolah dan proses belajar mengajar khususnya dalam pembinaan

Taman Pendidikan Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean.

b. Metode Interview

Metode Interview adalah metode pengumpulan data melalui

percakapan dengan maksud tertentu. (Moleong, 2012 : 186)

Sedangkan menurut Mardalis wawancara adalah pengumpulan

data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-

keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka

dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti.

Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh

melalui observasi. (Mardalis, 2007 : 64)

Metode ini penulis gunakan untuk mewawancarai kepala

sekolah, guru, karyawan, dan untuk mencari informasi yang terkait

Page 31: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

31

dengan bagaimana strategi untuk pembinaan Taman Pendidikan Al

Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean. Sebelum melakukan

wawancara, penulis mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang

nantinya akan diberikan kepada subyek penelitian.

c. Metode Dokumentasi dan Record

Metode dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film,

yang dipersiapkan karena adanya permintaan dari penyidik. Record

adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau

lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan

akunting. (Moleong, 2012 : 228)

Metode ini dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang

ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.

Dokumentasi tersebut misalnya saat perkembangan kemampuan

baca iqra’ dan Al qur’an peserta didik berlangsung dalam kegiatan

Taman Pendidikan Al Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean.

Dengan metode ini maka penulis akan lebih mudah mencari data

yang ada hubungannya dengan penelitian ini seperti data tentang

peran langsung kepala sekolah dalam Taman Pendidikan Al Qur’an,

struktur organisasi, jumlah siswa, keadaan guru serta fasilitas

lainnya.

5. Metode Analisis Data

Karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

maka analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif dengan

Page 32: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

32

cara berfikir logis dengan menggunakan metode berfikir deduktif

induktif. Kesimpulan yang dihasilkan berbentuk deskriptif yang

merupakan hasil akhir dari proses analisa data yang diperoleh dalam

penelitian.

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan terhadap orang lain.

(Bogdan dan Biken, 1982 dalam Moleong, 2012 : 248)

Adapun proses tahapan dalam data kualitatif menurut Janice Mc

Durry (1999) dalam Moleong, (2012 : 248) adalah :

a. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci yang ada

dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema

yang berasal dari data.

c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 1 Godean

1. Letak Geografis

Page 33: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

33

SMP Muhammadiyah 1 Godean secara geografis bertempat di Jalan

Suparjo Km. 1, Dusun Pirak, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelah utara dan timur

pemukiman penduduk Pirak, dan sebelah selatan Toko Maga, kemudian

sebelah barat adalah jalan raya. Menempati areal seluas 1.900 m2 untuk

gedung sekolah yang dilengkapi dengan sarana prasarana seperti Masjid,

ruang lap, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang

perpustakaan, dan kantin. Secara geografis SMP Muhammadiyah 1

Godean ini letaknya dekat dengan pasar Godean sekitar 1 km dari sekolah,

sehingga sangat strategis sebagai sekolah kader Muhammadiyah. Selain itu

bertempat di pusat pergerakan Muhammadiyah. SMP Muhammadiyah

dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan masyarakat perkotaan yang

sangat dinamis. (Hasil observasi pada tanggal 05 Januari 2015)

2. Sejarah Berdirinya

Atas inisiatif Pimpinan Muhammadiyah Cabang Godean, dibentuklah

Panitia Pendiri SMP Muhammadiyah Godean, yang ditandatangani oleh

Muhammadiyah Bagian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Cabang

Godean, yang waktu itu sebagai Ketuanya Bapak Misdah Suroyo.

Awal tahun 1965 diadakan pertemuan antara Muhammadiyah Cabang

Godean beserta Bagian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan dan

tokoh-tokoh masyarakat yang diperkirakan dapat membantu terwujudnya

SMP Muhammadiyah Godean. Pada saat itu memang dirasakan kepanikan

dalam masyarakat, terutama dalam segi pendidikan. Maka dengan

Page 34: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

34

berdirinya SLTP Muhammadiyah Godean, diharapkan dapat menjawab

sebagian tantangan di masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan

menengah.

SMP Muhammadiyah 1 Godean berdiri pada 1 Agustus 1965, dirintis

melalui kelompok-kelompok pengajian di seluruh wilayah Kecamatan

Godean. Pada saat itu dari Panitia Pendiri, tidak ada modal sedikitpun,

kecuali niat yang tulus dan usaha yang ikhlas disertai mohon pertolongan

dari Allah SWT, dan akhirnya dapat dibuka mulai tahun baru dengan

modal siswa sebanyak 26 siswa.

Periode pimpinan di SMP Muhammadiyah 1 Godean sudah

mengalami pergantian sebanyak 6 kali dengan riwayat sebagai berikut :

a. Periode Pimpinan Bapak Drs. Marjiono

Drs. Marjiono adalah kepala sekolah pertama di SMP

Muhammadiyah 1 Godean pada tahun 1965 dengan menempati rumah

person dari H. Soeharto Prawiro di dusun Jowah, Sisoagung, Godean..

Beliau hanya menjabat selama setengan tahun karena diangkat guru

negeri di SPG Muhammadiyah Sleman. Jumlah peserta didik pada

waktu itu adalah 26 siswa, dan diasuh oleh guru-guru warga

Muhammadiyah serta guru pinjaman dari SLTP Negeri Godean.

Sarana prasarana masih meminjam kepada saudara-saudara kita umat

Islam di wilayah Godean.

b. Periode Pimpinan Bapak Sardjono, BA

Page 35: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

35

Bapak Sardjono, BA menjabat kepala sekolah menggantikan Drs.

Mardjono mulai bulan Januari 1966 s/d 6 Juli 1967. Pada waktu

kepemimpinannya lokasi sekolah pindah ke dusun Curutan,

menempati rumah Bapak Wasil. Sarana dan prasarana juga sama

masih meminjam kepada saudara-saudara kita umat Islam di wilayah

Godean. Beliau hanya menjabat 1 tahun karena diangakat sebagai

guru Negeri di SPG Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

c. Periode Pimpinan Bapak H. S. Alimim, S. Pd.

Periode ini berlangsung sejak 7 Juli 1967 s/d 1 Juli 1999. Pada

tahun 1972 pemerintah memberi wewenang kepada kepala sekolah

swasta yang dianggap baik, untuk melaksanakan ujian sendiri. Pada

tahun 1973 diberi status berbantuan pemerintah. Tahun 1979 peminat

masuk ke sekolah Muhammadiyah cukup besar akhirnya ada tahun

1980 sekolah berusaha membeli tanah di dusun Pirak, Mertosutan,

Sidoluhur, Godean seluas 1500 m2.

Atas kerjasama warga masyarakat, BP3, persyarikatan sekolah

maupun pemerintah, pada tahun 1981 dimulailah peletakan batu

pertama pembangunan gedung yang direncana berlantai dua. Sampai

tahun 1999 beliau dapat membawa kemajuan sekolah baik dari segi

jumlah siswa, kesejahteraan guru dan karyawan, serta sarana dan

prasarana sekolah.

d. Periode Pimpinan Bapak H. Mursih, S.Ag

Page 36: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

36

Kepala Sekolah tahun 2004-2010 Mursih Haryono, BA. Dengan

perkembangan dari tahun ketahun pada saat ini jumlah siswa 440 yang

terdiri dari kelas 1 sebanyak 4 kelas dengan masing-masing kelas

sebanyak 40 siswa, kelas 2 sebanyak 4 kelas yang masing-masing

terdiri dari 40 siswa, kelas 3 sebanyak 3 kelas yang masing-masing

terdiri dari 40 siswa.

e. Periode Pimpinan Ibu Dra. Dewi Muslimah, S.Pd

Kepala Sekolah tahun 2011-2012 adalah Dra. Dewi Muslimah,

S.Pd. Perkembangan dari tahun 2011-2012 saat itu jumlah siswa 440

yang terdiri dari kelas 1 sebanyak 5 kelas dengan masing-masing kelas

sebanyak 35 siswa, kelas 2 sebanyak 4 kelas yang masing-masing

terdiri dari 35 siswa, kelas 3 sebanyak 3 kelas yang masing-masing

terdiri dari 35 siswa.

f. Periode Pimpinan Bapak Nurwahid Sudarta, S. Pd.

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Godean saat ini adalah

Nurwahid Sudarta, S.Pd. beliau mulai diangkat menjadi kepala

sekolah tahun 2012 samapai sekarang. Perkembangan dari tahun

2012-2015 saat ini sangat pesat. Jumlah siswa 460 yang terdiri dari

kelas 1 sebanyak 5 kelas dengan masing-masing kelas sebanyak 35

siswa, kelas 2 sebanyak 5 kelas yang masing-masing terdiri dari 35

siswa, kelas 3 sebanyak 5 kelas yang masing-masing terdiri dari 35

siswa. (Hasil dokumentasi pada tanggal 05 Januari 2015)

3. Visi, Misi, dan Tujuan

Page 37: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

37

a. Visi Sekolah

Terbentuknya peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas, terampil,

berprestasi, berbudaya, dan cinta tanah air.

b. Misi Sekolah

1) Menumbuhkan semangat belajar yang optimal

2) Terciptanya akhlakqul karimah serta terwujudnya kehidupan Islami

3) Melaksanakan pembelajaran secara efektif, inovatif, dan kreatif

4) Mengembangkan potensi siswa di bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi

5) Mengembangkan potensi siswa di bidang kesenian

6) Menanamkan sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah

7) Melaksanakan kegiatan life skill (kecakapan hidup)

c. Tujuan Pendidikan

1) Terwujudnya manusia muslim yang berakhlak mulia

2) Memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan

3) Bersama pemerintah menyelenggarakan pendidikan dan

kebudayaan. (Hasil Dokumentasi pada tanggal 05 Januari 2015)

4. Struktur Organisasi

Page 38: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

38

Struktur organisasi disusun untuk mendistribusikan tugas-tugas

masing-masing pengelola yang terlibat di dalam proses kegiatan sekolah.

Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Godean adalah Nurwahid Sudarta,

S. Pd. selaku kepala sekolah yang bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen

dan DIKPORA. Berikut merupakan bagan struktur organisasi sekolah :

Bagan 1

Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 1 Godean

Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, perlu didukung

guru yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah. Adapun jumlah Staf

pengajar di SMP Muhammadiyah 1 Godean berjumlah 30 (tigapuluh)

Majelis Dikdasmen Kepala Sekolah DIKPORA

Kepala Tata Usaha Keuangan

Waka Kurikululm Waka Kesiswaan Waka Humas Waka Sarpras

Wali Kls IX AWali Kls VIII AWali Kls VII A

Wali Kls VII B

Wali Kls VII C

Wali Kls VII D

Wali Kls VII E

Wali Kls VIII B

Wali Kls VIII C

Wali Kls VIII D

Wali Kls VIII E

Wali Kls IX B

Wali Kls IX C

Wali Kls IX D

Wali Kls IX E

Page 39: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

39

orang dan staf TU berjumlah 9 (sembilan) orang. (Dokumentasi dikutip

tanggal 08 Januari 2015)

5. Keadaan Guru, Peserta Didik, dan Karyawan

a. Keadaan Guru

Guru adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pengajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mampu menguasai

semua persyaratan sebagai guru, baik itu penguasaan materi serta dalam

melaksanakan proses belajar mengajar. Guru harus mampu mendidik

anak didiknya menjadi anak yang berbudi luhur, berguna bagi agama,

nusa, dan bangsa. Guru yang tidak memiliki pendidikan keguruan serta

kurang berpengalaman dalam mendidik anak dan mengajar, akan

banyak mengalami hambatan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk

mengetahui keadaan guru SMP Muhammadiyah 1 Godean dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 1

Daftar Guru SMP Muhammadiyah 1 Godean

No.

Nama NIP Gol. Jabatan

1 Nurwahid Sudarta, S.Pd. 19611018 198303 1 006 IV / A Ka Sek.

2 Juwaeni, S.Pd. 19570915 198003 1 017 IV / A Guru

3 Sapari, S.Pd. 19580830 198003 1 007 IV / A Guru

4 Djumari, S.Pd. 19560108 198003 1 009 IV / A Guru

Page 40: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

40

5 Dra. Sri Mariyani, M.Pd. 19630529 199010 2 001 IV / B Guru

6 Semi Indrawati, S.Pd. 19611010 198511 2 001 IV / A Guru

7 Andayani, S.Pd. 19600627 198003 2 001 IV / A Guru

8 Ovayagori Rahman, S.Pd. 19680208 199402 2 001 IV / A Guru

9 Drs. Anting Wadana 19670820 199802 1 004 IV / A Guru

10 Sumardi 19590312 198703 1 001 III / B Guru

11 Dra. Murtini 19620116 198703 2 005 IV / A Guru

12 Rr. Suratiningsih, S.Pd. 19630603 198412 2 001 IV/A Guru

13 Sugiharti, S.Pd. 19581026 197803 2 003 IV/A Guru

14 Murwani Rahayu, S.Pd. 19620529 198601 2 001 III / D Guru

15 Dra. Marjini Guru

16 Wahdan Arifudin, S.Pd. 894 333 Guru

17 Dra. Siti Zumaroh Guru

18 Agung Risdiyanto, S.T 1058008 Guru

Guru GTY/GTT

19 Hartanto, S.Ag. Guru

20 Yuli Astuti, S.Pd.T 1088209 Guru

21 Atabig Hari Wibowo S.Sn. 1147416 Guru

22 Rr. Sri Apriliyanti, S.Ag 1088210 Guru

23 Sutanto, S.Pd. Si. 1132542 Guru

24 Barmawi Guru

Page 41: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

41

25 Wagiyo 575817 Guru

26 Galang Wiradilaga, S.Or Guru

27 Sri Supriyatin H, S.Pd.I 976 697 Guru

28 Ikhvan Sujiyanto Guru

29 Tri Wahyu, S.Pd. Guru

30 Anggita Yekti F, S.Pd. Guru

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah

guru di SMP Muhammadiyah 1 Godean berjumlah 30 (tiga puluh)

personil, yaitu 14 (empat belas) guru berstatus PNS dan guru

GTY/GTT berjumlah 16 (enam belas). Berikut pengelompokan data

guru PNS dan GTY/GTT :

Tabel 2Data Guru PNS, GTY dan GTT

No.

Nama Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Guru PNS 6 8 14

2 Guru GTY/GTT 9 7 16

Jumlah 15 15 30

(Dokumentasi, dikutip tanggal 08 Januari 2015)

Keterangan :

PNS : Pegawai Negeri Sipil

GTY/GTT : Guru Tetap Yayasan/Guru Tidak Tetap

Gol. : Golongan

b. Keadaan Peserta Didik

Jumlah siswa SMP Muhammadiyah 1 Godean untuk kelas VII,

VIII, dan IX dapat dilihat melalui tabel berikut :

Page 42: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

42

Tabel 3

Data Peserta Didik SMP Muhammadiyah 1 Godean 2014/2015

KelasJenis Kelamin

Jumlah KeteranganL P

VII 97 59 156 5 Kelas

VIII 78 71 149 5 Kelas

IX 86 68 154 5 Kelas

Jumlah 261 198 459 15 Kelas

(Dokumentasi dikutip tanggal 08 Januari 2015)

c. Keadaan Karyawan

Keadaan karyawan atau tenaga kependidikan di SMP

Muhammadiyah 1 Godean ada 9 orang yaitu laki-laki 8 orang dan

perempuan 1 orang. Untuk karyawan belum ada yang PNS. Berikut

merupakan daftar karyawan SMP Muhammadiyah 1 Godean :

Tabel 4

Daftar Karyawan/Tenaga Kependidikan

No.

Nama NIP Golongan Jabatan

1 Ngatiman 636 890 Ka TU.

2 Sudarsono TU

3 Suratno 771 958 TU

4 Sarbini Pesuruh

5 Samsudi Jaga Malam

Page 43: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

43

6 Maryanto Perpus

7 Aris Budiyanto Satpam

8 Heri Wibowo Jaga Malam

9 Fitri Udiarti Lestari, Se. Bendahara

6. Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana dalam pendidikan merupakan unsur penting dalam

penyelenggaraan pandidikan. Dengan tersedianya sara dan prasara

diharapkan mampu memperluas pelaksanaa proses belajar mengajar.

a. Tanah

SMP Muhammadiyah berdiri di atas tanah seluas 1.900 m2.

Sebagai pemanfaatannya untuk lahan bangunan sekolah ruang kelas,

perpustakaan, mushola, ruang tamu, tempat parker guru atau

karyawan, taman sekolah, dan halaman sekolah. Tanah SMP

Muhammadiyah 1 Godean berstatus hak pakai, sedangkan status

bangunan berstatus hak guna adalah tempat parkir sekitar 150 m2.

(Hasil Dokumentasi dikutip tanggal 10 Januari 2015)

b. Gedung Sekolah

Kondisi gedung SMP Muhammadiyah 1 Godean secara umum

tergolong cukup baik. SMP ini memiliki 1 (satu) gedung yang

membujur dari Selatan ke Utara membentuk huruf U yang langsung

berhadapan dengan masjid. Gedung sebelah timur lantai atas

digunakan untuk ruang kelas IX A, B, C dan lantai dasar untuk kelas

VII A, B, C, D, E. Sedangkan gedung tengah atau yang menghadap ke

Utara, lantai atas digunakan untuk ruang lab komputer, ruang kepala

Page 44: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

44

sekolah, ruang TU dan lantai dasar untuk ruang guru. Gedung sebelah

barat lantai atas terdiri dari ruang praktikum PKK, kelas VIII E, dan

kelas IX D, E. Kemudian lantai dasar terdiri dari ruang lab biologi

dan perpustakaan. (Hasil Observasi dikutip 10 Januari 2015)

c. Masjid Sekolah

Dalam mengembangkan nilai-nilai religious bagi peserta didik

dan komponen sekolah yang lain, maka dibangunlah masjid Al-Falah

yang terletak dipaling utara gedung dekat pintu masuk SMP

Muhammadiyah 1 Godean. Pembangunan masjid diresmikan tahun

1988. Untuk memakmurkan masjid dimanfaatkan bagi peserta didik

kelas VII, VIII, IX, dan guru karyawan dalam melaksanakan sholat

dhuhur berjamaah. Masjid ini juga digunakan untuk kegiatan Ekstra

Qiro’ah peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Godean. (Observasi dan

wawancara dengan TU, dikutip pada tanggal 10 Januari 2015)

d. Koperasi

Sekolah dalam mengatur dan membiasakan siswa jajan di tempat

yang terjaga kebersihan dan keamanannya, maka dibuatlah koperasi

Mandiri di kompleks SMP Muhammadiyah 1 Godean.

Ketua koperasi tersebut adalah Bapak Drs. Anting Wahdana.

Koperasi ini selain menyediakan jajanan untuk anak-anak juga

menyediakan barang-barang sebagai berikut :

1) Seragam siswa

2) Alat-alat tulis

Page 45: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

45

3) Perlengkapan pramuka

4) Atribut sekolah

5) Makanan dan minuman (Observasi dan wawancara dengan Dra.

Marjini selaku pengurus koperasi pada tanggal 10 Januari 2015).

Adapun kondisi Sarana Prasarana di SMP Muhammadiyah 1

Godean dapat dilihat pada tebel berikut ini :

Tabel 5

Keadan Sarana Prasarana

No. Jenis Ruang Jumlah Luas Kondisi

1 Ruang Kelas / Teori 14 7 x 8 m baik

2 Ruang ketrampilan 1 7 x 4 m baik

3 Ruang Perpustakaan 1 7 x 9 m baik

4 Ruang Laboratorium IPA 1 7 x 9m baik

5 Ruang Laboratorium Bahasa 1 6 x 8 m baik

6 Ruang Lab. Komputer 1 7 x 8 m baik

7 Ruang UKS 1 7 x 4 m baik

8 Ruang BP / BK 1 6 x 3 m baik

9 Ruang Koperasi Siswa 1 3 x 3 m cukup

10 Masjid / Tempat Ibadah 1 12 x 12 m baik

11 Ruang Kepala Sekolah 1 6 x 4 m baik

12 Ruang Guru 1 6 x 9 m baik

13 Ruang Tata Usaha 1 6 x 4 m baik

14 KM / WC Siswa 13 1.5 x 2 m

Tabel 6

Alat Peraga / Praktik dan Penunjang

No. Jenis Alat Jumlah Kondisi

1 Alat Ketrampilan (PKK, Elektronik) 20 baik

Page 46: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

46

2 Alat Olah Raga 25 baik

3 Alat Kesenian (Gamelan, Musik) 1 pangkon baik

4 Alat Peraga IPA 40 baik

5 Alat Peraga Matematika 40 baik

6 Alat Peraga IPS 45 baik

7 Alat Kantor (msih ketik, computer) 2 baik

8 Televisi / Video 4 baik

9 Tape Recorder 1 baik

10 Amplivayer 1 baik

11 OHP 2 baik

12 LCD 4 baik

13 Laptop 1 baik

14 Komputer 26 baik

(Dokumentasi dikutip tanggal 10 Januari 2015)

7. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu. Tujuan tertentu tersebut meliputi tujuan pendidikan

nasional serta kesesuaian dengan ciri, kondisi, dan potensi, satuan

pendidikan, dan peserta didik.

Kurikulum yang digunakan oleh SMP Muhammadiyah 1 Godean

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan

dasar dan menengah Muhammadiyah dikembangkan oleh sekolah

bersama-sama dengan Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah, dan

Page 47: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

47

komite sekolah dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dan

Pedoman Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat

Muhammadiyah.

Pengembangan KTSP di SMP Muhammadiyah 1 Godean antara lain :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya

b. Beragam dan terpadu

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

e. Belajar sepanjang hayat. (Dokumentasi, 10 Januari 2015)

8. Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an

Taman Pendidikan Al Qur’an adalah lembaga pendidikan dan

pengajaran Islam untuk anak-anak SD (7-12 tahun), yang menjadikan

santri mampu membaca Al Qur’an dengan benar sebagai target pokoknya.

(Humam dkk, 1992 : 11)

Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur’an sebagai pusat

ajaran Islam yang paling utama dan sudah sepatutnya untuk dibaca,

dipelajari dan diamalkan. Pendidikan Al-Qur’an untuk peserta didik SMP

harus sudah bisa membaca Al-Qur’an, karena sebaiknya pendidikan Al-

Qur’an itu dimulai pada anak usia TK dan SD sehingga dalam menerima

Page 48: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

48

pelajaran agama ke jenjang yang lebih tinggi akan mudah diterima dengan

baik oleh peserta didik.

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan penunjang bagi

pendidikan agama Islam di lembaga-lembaga pendidikan formal (TK-SD-

SMP). Untuk itu penyelenggaraannya pada siang atau sore hari di luar jam

pelajaran sekolah.

Mengingat akan pentingnya membaca Al-Qur’an bagi para peserta

didiknya, kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Godean bapak Nurwahid

Sudarta, S.Pd, peduli akan pendidikan agama bagi anak didiknya. Sejak

tahun 2010 mulai mengadakan pembelajaran di luar jam pelajaran yang

dikenal dengan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Nurwahid Sudarta, S. Pd

selaku kepala sekolah dalam wawancara pada Selasa, 13 Januari 2015

sebagai berikut :

TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean ini, diadakan berdasarkan beberapa pertimbangan-pertimbangan yaitu :a. Banyaknya peserta didik yang masih iqra’b. Kurang efektifnya TPA di masjid-masjid di lingkungan masyarakatc. Banyaknya orang tua wali yang mengiginkan pembelajaran tambahan

agama yaitu TPA agar anak-anaknya bisa membaca Al-Qur’and. Di sekolah lebih mudah mengkondisikan peserta didik untuk belajar

membaca Al-qur’an.e. Tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih tinggi.

Melihat kenyataan yang ada, maka pihak sekolah mendatangkan guru

TPA dari luar untuk membantu mengajar bersama dengan guru-guru SMP

Muhammadiyah yang dianggap fasih dan mampu mengajar TPA dalam

meningkatkan kemampuan peserta didik membaca Al-Qur’an. Maksud dan

Page 49: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

49

tujuan pendirian TPA SMP Muhammadiyah 1 Godean, sebagai upaya

sekolah dalam mengetaskan siswanya dari buta huruf Al-Qur’an

(hijaiyah), selain itu sebagai ekstrakulikuler tambahan bagi sekolah.

Setelah siswa lulus dari SMP Muhammadiyah 1 Godean harapannya sudah

mampu membaca Al-Qur’an sehingga dapat menerapkan ke jenjang

sekolah berikutnya bahkan sampai keperguruan tinggi dan diamalkan

dalam kesehariannya. (Observasi dan wawancara dengan Nurwahid

Sudarta, S.Pd. pada tanggal 13 Januari 2015)

Pelaksanaan TPA dimulai setelah jam Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) sekolah selesai yaitu pukul 13.30-14.30 WIB. Karena jumlah siswa

yang sangat banyak, maka setiap kelas diampu oleh 3 (tiga) guru TPA

yang berasal dari SMP yaitu guru agama dan guru bidang studi lain serta

mengambil ustadz ustadzah dari luar sekolah. Akan tetapi untuk semester

genap kelas tiga tidak mengikuti kegiatan TPA dikarenakan mengikuti les-

les bidang studi Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan lainnya

untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian kelas tiga. Di SMP

Muhammadiyah 1 Godean terdapat 17 pengajar TPA dengan jumlah siswa

310 untuk kelas VII dan VIII. Berikut ini merupakan jadwal pengajar

yang dibagi menurut jilid dan disesuaikan ruang kelasnya.

Tabel 7

Jadwal Pengajar TPA Kelas VII dan VIII

No.

Ruang Kelas Jilid Nama Pengajar Jumlah

Siswa1 VII A 1 dan 2 Tri Wahyu, S. Pd 21

Page 50: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

50

Zumita Hanafi, S. PdSutanto, S. PdAngga Perdana S.

2 VII A 3 Dra. Siti ZumronahAgung Risdiyanto 18

3 VII B 4 Rr. Sri Apriliyanti, S.PdSri Supriyatin HandayaniYuli Astuti, S.Pd

16

4 VII C 5 Galang WiradilagaAnggita Yekti FatoniWahdan Arifudin

29

5 VII D 6 Drs. Anting WardanaHartanto, S.AgAttabiq Hari Wibowo, S.Sn

35

6 Mushola Al-qur’an Ikhvan SujiyantoWahdan Arifudin 182

Tenaga pengajar diberi honor sebesar Rp. 25.000,- perhari yang

diperoleh dari iuran wali murid yang sudah dihitung bersama uang masuk

kelas satu dan dari dana pemerintah yaitu Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) yang salah satunya dimanfaatkan utnuk honor guru TPA.

(Observasi dan wawancara dengan Nurwahid Sudarta, S.Pd. selaku kepala

sekolah pada tanggal 13 Januari 2015)

B. Peran Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Godean Dalam

Pembinaan TPA

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang bersifat kompleks dan unik.

Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat

berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling

menguntungkan. Dengan demikian dalam organisasi harus terjadi hubungan

koordinasi yang intensif dalam mencapai tujuan yang sudah dirancang dan

disepakati bersama. Sedangkan yang disebut bersifat unik, menunjukkan

Page 51: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

51

bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak

dimiliki oleh organisasi-organisasi lain.

Sebagai sebuah organisasi sekolah yang mapan membina serta

mengembangkan dalam peningkatan peserta didik menjadi kebutuhan yang

mendasar. Karena dengan mengeluarkan peserta didik yang berkualitas,

berkepribadian muslim, berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai pendidikan

Islam akan berdampak positif di lingkungan masyarakat. Hal ini

dimungkinkan untuk seorang pemimpin menjadi lebih peka terhadap kondisi

organisasi sekolah. Karena kepala sekolah menjadi peran terpenting dalam

organisasi sekolah untuk pengambilan kebijakan. Diantara peran kepala

sekolah, yang mempunyai peran sangat penting atau sentral khususnya

menyangkut pembinaan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean, diantaranya

adalah :

1. Kepala sekolah sebagai supervisor

Mengenai pendapat standar Taman Pendidikan Al-Qur’an di SMP

Muhammadiyah 1 Godean, khususnya dalam kemampuan membaca Al-

Qur’an, apakah sudah sesuai dengan program sekolah. Beliau

mengungkapkan bahwa, standar TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean

ini sudah sesuai dengan program sekolah yang semuanya sudah

direncanakan. Program tersebut adalah peserta didik kelas VII naik ke

kelas VIII semuanya diharapakan sudah lulus iqra’. Kelas VIII naik ke

kelas IX sudah lancar membaca Al-qur’an. Kemudian harapannya kelas

IX lulus dari SMP Muhammadiyah 1 Godean selain lancar bacaan Al-

Page 52: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

52

qur’annya juga hafal surat-surat pendek pilihan. Jadi bapak kepala

sekolah telah merencanakan dan menjalankan program-program yang

menyangkut tentang pembinaan keagamaan, salah satunya adalah TPA

yang menjadi tolok ukur suksesnya lembaga pendidikan berbasis agama

di bawah lembaga Muhammadiyah dalam meluluskan peserta didik yang

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudipekerti, berakhlak

mulia dan mampu membaca Al-Qur’an. (Hasil wawancara terhadap

Bapak Nurwahid Sudarta, S.Pd pada tanggal 13 Januari 2015)

Menyangkut usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan Taman Pendidikan Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 1

Godean untuk meningkatkan program TPA, beliau mengungkapkan

bahwa usaha yang telah dilakukan oleh kepala sekolah di sekolah ini

antar lain memotivasi para guru untuk mengajarkan Al-qur’an

merupakan sesuatu yang paling utama dan paling disukai oleh Allah.

Karena Allah menyuruh setiap muslim untuk membaca Al-qur’an dan

mengajarkannya, wajib belajar dan mengajarkannya kepada orang lain.

Guru-guru selalu didorong untuk serius memperhatikan perkembangan

para siswanya sehingga betul-betul serius dalam menangani peserta

didik. (Hasil wawancara terhadap bapak kepala sekolah yaitu Bapak

Nurwahid Sudarta, S.Pd pada tanggal 13 Januari 2015)

Peneliti juga mendapat informasi dari guru ISMUBA menyangkut

usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan Taman

Pendidikan Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean untuk

Page 53: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

53

meningkatkan program TPA. Beliau mengungkapkan bahwa usaha yang

dilakukan kepala sekolah sudah cukup bagus yaitu dengan mensurve

langsung kegiatan TPA, mengadakan program Tahsinul Qur’an untuk

guru-guru setiap senin pagi, pengajian rutin sebulan sekali, dan program

TPA dan ekstra Qiro’ah untuk peserta didik kelas VII sampai kelas IX.

(Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku guru ISMUBA

pada Kamis 5 Maret 2015)

Menyangkut usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan Taman Pendidikan Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 1

Godean untuk meningkatkan program TPA. Salah satu siswa berpendapat

bahwa bapak kepala sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk

membimbing kami salah satu usahanya adalah agar kami mampu

membaca Al-qur’an dengan baik dan benar. Dengan adanya TPA sangat

membantu kami dalam belajar Al-qur’an. Bapak kepala sekolah juga

selalu memperhatikan kami dengan ikut serta dalam TPA. (Hasil

wawancara terhadap Rifky Adi Wijaya selaku siswa kelas VIII C, pada

Kamis tanggal 5Maret 2015)

Peran kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mempunyai tugas

mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.

Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk

membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari

di sekolahan, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya

untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada orang tua peserta

Page 54: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

54

didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai

masyarakat belajar yang lebih efektif.

2. Kepala sekolah sebagai administrator

Terkait dengan pertanyaan mengenai sarana dan prasarana di SMP

Muhammadiyah 1 Godean, apakah sudah cukup terfasilitasi dalam proses

pencapaian tujuan program TPA. Kemudian beliau mengemukakan

bahwa sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mencukupi antara lain :

tersedianya ruang-ruang reprentatif yang cukup, tersedianya buku iqra’

sampai dengan buku Al-qur’an sudah tercukupi, penjadwalan yang sudah

dilakukan oleh guru-guru agama ISMUBA sudah sangat jelas terperinci

mengenai ruangnya dan guru TPA-nya. (Hasil wawancara terhadap

bapak kepala sekolah yaitu bapak Nurwahid Sudarta S.Pd pada tanggal

13 Januari 2015)

Terkait dengan pertanyaan mengenai usaha kepala sekolah

menyangkut sarana dan prasarana di SMP Muhammadiyah 1 Godean,

apakah sudah cukup terfasilitasi dalam proses pencapaian tujuan program

TPA. Kemudian beliau mengemukakan bahwa untuk sarana dan prasaran

sudah disediakan oleh sekolah yaitu buku-buku iqra’ dan Al-qur’an,

tempat pelaksanaan yang diselenggarakan di kelas, peralatan

pembelajaran bila diperlukan dalam TPA, dan guru pembimbing TPA.

Semua itu sudah disediakan untuk memfasilitasi kegiatan TPA. Jadi

menurut saya usaha kepala sekolah sudah cukup. (Hasil wawancara

Page 55: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

55

terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku guru ISMUBA pada Kamis 5

Maret 2015)

Dalam pertanyaan yang sama salah seorang siswa juga

mengemukakan bahwa kami sudah disediakan buku iqra’, Al-qur’an dan

guru pembimbing TPA. Menurut saya itu sudah cukup untuk alat belajar

TPA. (Hasil wawancara terhadap Rifky Adi Wijaya selaku siswa kelas

VIII C, pada Kamis 5 Maret 2015)

3. Kepala sekolah sebagai pemimpin (leader)

Hasil wawancara mengenai bagaimana cara bapak kepala sekolah

dalam manajemen konflik yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1

Godean, beliau mengungkapkan bahwa dalam hal ini beliau tidak

menggunakan manajemen konflik dalam mengemban amanah,

manajemen yang beliau gunakan adalah manajemen yang proporsional

mengembangkan sifatnya, dalam artian sharing, memberdayakan,

sehingga konflik yang terjadi tidak berkembang. Beliau juga

mengungkapkan bahwa untuk manajemen konflik tentu saja terjadi

konflik disana-sini terutama kaitannya dengan anak. Anak kadang-

kadang sulit untuk menyadari untuk keikutsertaannya dalam TPA.

Kadang-kadang harus dipaksa, dicari, sudah diabsen ada yang tidak ikut

dan sebagainya. Hal tersebut merupakan bagian dari pada terjadinya

konflik antara peserta didik dengan guru pembimbing TPA bahkan

kadang-kadang peserta didik berani kepada guru. Tapi beliau selaku

kepala sekolah tetap ikut serta untuk menciptakan suasana belajar yang

Page 56: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

56

menyenangkan dengan memberikan kebebasan. Kebebasan tersebut

seperti ; dengan bermain, bersantai-santai, dengan catatan tidak

menggangu temannya yang sedang mengaji. Jadi dengan menciptakan

peserta didik yang nyaman suasana mengajar yang nyaman akan

membuat suasana belajar yang menyenangkan. Beliau juga selalu

memantau dan mengaawasi supaya konflik-konflik yang terjadi segera

teratasi dan tidak berkembang. (Wawancara terhadap bapak kepala

sekolah yaitu bapak Nurwahid Sudarta S.Pd pada tanggal 13 Januari

2015)

Mengenai bagaimana cara bapak kepala sekolah dalam manajemen

konflik yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Godean, beliau

mengungkapkan bahwa selama ini menurut saya bapak kepala sekolah

selalu menangani suatu masalah dengan cuku bijak terutama dalam

kegiatan TPA. Salah satunya kekurangan guru pengajar TPA, beliau

langsung memberikan instruksi untuk mencarikan ustadz dan ustadzah

dilingkungan masyarakat sekitar yang diutamakan. Hal tersebut sangat

bijaksana sekali. (Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto, S. Ag.

selaku guru ISMUBA pada Kamis 5 Maret 2015)

Menjawab pertanyaan yang sama salah satu siswa juga

mengungkapkan bahwa bapak kepala sekolah dalam hal ini selalu

memberikan kebebasan kepada kami. Misalnya dalam kegiatan TPA

kami tidak dikekang untuk tertib, disiplin dan bersikap seperti pelajaran

biasa, tetapi kami diberi kebebasan dalam menunggu giliran mengaji asal

Page 57: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

57

tidak mengganggu teman kami yang sedang mendapat giliran mengaji.

(Hasil wawancara terhadap Rifky Adi Wijaya selaku siswa kelas VIII C,

pada Kamis 5 Maret 2015)

4. Kepala sekolah sebagai pendidik

Peran kepala sekolah sebagai pendidik, yang menyangkut tentang

usaha kepala sekolah dalam menanamkan dan meningkatkan baca Qur’an

bagi guru dan peserta didik. Dan kemudian beliau mengungkapkan

bahwa usaha yang dilakukan agar dapat menanamkan dan meningkatkan

kemampuan membaca Al-qur’an ini guru diajak untuk meningkatkan

diri. Disekolah ada media atau ajang untuk baca Al-qur’an bersama

setiap hari senin pagi. Ajang tersebut sebagai wadah untuk pembelajaran

guru-guru dalam meningkatakan kemampuan membaca Al-qur’an

bersama dengan harapan di rumah juga melakukan rutinitas yang sama

setiap hari. Selain itu setiap sebulan sekali juga diadakan pengajian

bersama yang didalamnya juga terdapat kegiatan membaca Al-qur’an

bersama-sama sampai pada kajiannya dalam rangka untuk menanamkan

meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an. Diharapkan guru dapat

mengajak para peserta didik untuk membiasakan membaca Al-qur’an di

rumah. Rumah jangan sampai tidak pernah digunakan untuk membaca

Al-qur’an, sehingga rumah akan selalu dalam lindungan Allah SWT dan

bercahaya. (Hasil wawancara terhadap bapak kepala sekolah yaitu bapak

Nurwahid Sudarta S.Pd pada tanggal 13 Januari 2015)

Page 58: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

58

Menyangkut tentang usaha kepala sekolah dalam menanamkan dan

meningkatkan baca Qur’an bagi guru dan peserta didik beliau

mengungkapkan bahwa kepala sekolah dalam hal ini mengadakan

program Tahsinul Qur’an untuk guru-guru setiap senin pagi, pengajian

rutin sebulan sekali, dan program TPA dan ekstra Qiro’ah untuk peserta

didik kelas VII sampai kelas IX. Semua program tersebut kegiatannya

tidak lepas dari membaca Al-qur’an atau tadarus. (Hasil wawancara

terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku guru ISMUBA pada Kamis 5

Maret 2015)

Menyangkut tentang usaha kepala sekolah dalam menanamkan dan

meningkatkan baca Qur’an bagi guru dan peserta didik salah satu siswa

berpendapat bahwa setiap hari senin sampai kamis kami selalu mengikuti

kegiatan TPA dan bapak ibu guru karyawa setiap pagi juga tadarus di

kantor. (Hasil wawancara terhadap Rifky Adi Wijaya selaku siswa kelas

VIII C, pada Kamis 5 Maret 2015)

5. Kepala sekolah sebagai manager

Menyangkut peran kepala sekolah sebagai manager, dalam hal

pembinaan TPA SMP Muhammadiyah 1 Godean. Mengenai sub

pertanyaan tentang rencana kedepan untuk lebih memajukan lagi SMP

khususnya dalam bidang keagamaan, beliau mengemukakan bahwa,

rencana ke depan TPA yang ada di sekolah ini menjadi sekolah favorit

dan unggul di bidang keagamaan khususnya kemampuan peserta didik

dalam membaca Al-qur’an. Dan sekolah yang bernaung di bawah

Page 59: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

59

Muhammadiyah ini harapannya ke depan menjadi TPA unggulan yang

diketahui masyarakat sekitar bahkan masyarakat luas, sehingga orang-

orang tua akan merasa senang, nyaman menyekolahkan putra-putrinya di

SMP Muhammadiyah 1 Godean karena TPAnya maju, bagus, peserta

didik lulus fasih membaca Al-qur’an. Usaha-usaha yang beliau lakukan

pelan tapi juga pasti ke arah tujuan program TPA. (Hasil wawancara

terhadap kepala sekolah bapak Nurwahid Sudarta, S. Pd pada tanggal 13

Januari 2015)

Menyangkut peran kepala sekolah sebagai manager, mengenai sub

pertanyaan tentang rencana kedepan untuk lebih memajukan lagi SMP

khususnya dalam bidang keagamaan, beliau mengemukakan bahwa

selain pembelajaran iqra’ dan Al-qur’an, rencana ke depan TPA akan

diadakan program Tahfidz bagi yang sudah mampu membaca Al-qur’an.

Kemudian pengadaan lomba dalam memperingati hari-hari besar Islam

seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an dengan tema Cinta Al-

qur’an. (Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku guru

ISMUBA pada Kamis 5 Maret 2015)

C. Perkembangan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean

Seorang pendidik atau pengajar (guru dan karyawan) merupakan orang

yang dianggap mampu untuk mentranfer ilmu. Untuk itu seorang pendidik

harus mampu membimbing peserta didik menuju kesuksesan, baik dalam hal

ilmu dan pendidikan. Akan tetapi, dikarenakan proses belajar mengajar

berlangsung di lingkungan sekolah, maka dari itu guru dan karyawan tidak

Page 60: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

60

bisa lepas dari pengawasan dan bimbingan seorang leader, dalam hal ini

adalah kepala sekolah.

Karena secara langsung atau tidak langsung guru dan karyawan adalah

elemen yang bersentuhan langsung dengan peserta didik dalam hal proses

belajar mengajar. Untuk itu seorang pendidik harus mempunyai dedikasi yang

tinggi khususnya dalam bidang keagamaan. Berikut merupakan beberapa

hasil wawancara kepada guru dan karyawan di SMP Muhammadiyah 1

Godean menyangkut perkembangan TPA. Wawancara ini mencakup 2 guru

dan 1 karyawan yang mengajar TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean :

1. Perencanaan program Taman Pendidikan Al-qur’an

Tanggapan guru dan karyawan terhadap program apa saja yang

dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan serta memajukan program

TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean mengungkapkan bahwa TPA

yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Godean ini direspon positif

oleh seluruh komponen sekolah dan lingkungan sekitar. Yang terlibat

dalam bagian TPA tidak hanya guru-guru agama, tetapi juga guru-guru

umum. Akan tetapi masih terdapat guru-guru yang belum bisa membaca

Al-qur’an dengan baik dan benar sehingga mengadakan program

Tahsinul Qur’an. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah mendatangkan

ustadz ustadzah dari luar yang diambil dari alumni maupun

ustadz/ustadzah TKA TPA di sekitar wilayah SMP Muhammadiyah 1

Godean. (Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku guru

ISMUBA pada Rabu, 21 Januari 2015)

Page 61: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

61

Untuk memajukan TPA kepala sekolah akan menambah program

tahfidz Juz 30, sehingga peserta didik lulus dari SMP Muhammadiyah 1

Godean hafal Juz 30. Ilmu tersebut diharapkan bermanfaat untuk bekal

kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi dan dapat diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari. Namun program ini belum berjalan hanya

rancangan kepala sekolah saja dan belum ada keputusan yang pasti.

(Hasil wawancara Ibu Sri Suprihatin Handayani, S.Pd.I selaku guru

ISMUBA pada Kamis, 22 Januari 2015)

Dalam memajukan TPA sekolah mengadakan program Tahsinul

Qur’an. Program ini dilaksanakan oleh guru dan karyawan setiap hari

Senin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan baca Qur’an guru-

guru karyawan di SMP Muhammadiyah 1 Godean. (Hasil wawancara

Bapak Ngatiman selaku kepala TU pada Kamis, 22 Januari 2015)

Kemudian wawancara mengenai apakah program TPA tersebut

mampu menunjang kurikulum SMP, beberapa guru dan karyawan

menjawab bahwa program TPA ini sangat membantu sekali karena

denagan program TPA kurikulum pada bidang keagamaan khususnya

bahasa arab akan membantu guru. Sebagai contoh, dulu murid-murid

sulit memahami pelajaran bahasa arab namun setelah adanya TPA di

SMP Muhammadiyah 1 Godean ini murid dapat memahami materi

dengan lebih jelas. (Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto, S. Ag.

selaku guru ISMUBA pada Rabu, 21 Januari 2015)

Page 62: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

62

Untuk program TPA ini sangat membantu kurikulum. Karena anak-

anak secara tidak langsung juga akan tercetak karakter pribadi yang

qurani dan berakhlak mulia. (Hasil wawancara Ibu Sri Suprihatin

Handayani, S.Pd.I selaku guru ISMUBA pada Kamis, 22 Januari 2015)

TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean ini akan mampu menunjang

kurikulum. Sebagai bukti adalah anak-anak bisa lebih terkontrol dari segi

akhlaknya dan ilmu agama akan membawa kedisiplinan pada pelajaran

umum lainnya. (Hasil wawancara Bapak Ngatiman selaku kepala TU

pada Kamis, 22 Januari 2015)

Hasil wawancara langsung di SMP Muhammadiyah 1 Godean,

diketahui bahwa program-program yang dilaksanakan dalam

meningkatkan serta memajukan program TPA yang dilaksanakan selain

bertujuan menuntaskan iqra’ juga akan ditambah program tahfidz juz 30.

Program ini juga sangat membantu menunjang kurikulum di SMP

Muhammadiyah 1 Godean baik bidang keagamaan maupun umum.

Dengan adanya program TPA yang dilaksanakan di SMP

Muhammadiyah 1 Godean sangat berpengaruh sekali terhadap pelajaran

bahasa arab. Selain itu peserta didik bisa lebih terkontrol dari segi

akhlaknya dan ilmu agama akan membawa kedisiplinan pada pelajaran

umum lainnya.

2. Pelaksanaan Taman Pendidikan Al-qur’an

Mengenai tanggapan guru dan karyawan terhadap bagaimana

pelaksanaan kegiatan dari pembinaan TPA yang dilakukan di SMP

Page 63: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

63

Muhammadiyah 1 Godean mengungkapkan bahwa setiap hari senin pagi

diadakan kegiatan tadarus guru-guru, baik guru agama maupun guru

umum. Sebagaimana diketahui di SMP Muhammadiyah 1 Godean ini

belum semua guru mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

Oleh karena itu sering diadakan kegiatan Tahsinul Qur’an setiap hari

senin pagi sebelum masuk jam kegiatan belajar mengajar sekitar 15

menit dengan tujuan bapak ibu guru karyawan SMP Muhammadiyah 1

Godean diharapkan bisa lancar dalam membaca Al-qur’an secara baik

dan benar. (Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku

guru ISMUBA pada Rabu, 21 Januari 2015)

Kegiatan TPA sudah terlaksana dengan lancar. TPA dilaksanakan

setiap hari senin sampai dengan kamis dengan harapan siswa siswi

khususnya kelas VII, cepat bisa membaca Al-qur’an dengan baik. (Hasil

wawancara Ibu Sri Suprihatin Handayani, S.Pd.I selaku guru ISMUBA

pada Kamis, 22 Januari 2015)

Kegiatan TPA dilaksanakan sudah bagus. Diantaranya kegiatan ini

dilaksanakan masing-masing kelas ada 3 pengajar. Untuk yang sudah

lancar membaca Al-qur’an mengikuti kegiatan pembelajaran ekstra

Qiro’ah dan tartil. TPA ini dimulai pukul 13.30 WIB sampai pukul 14.30

WIB. (Hasil wawancara Bapak Ngatiman selaku kepala TU pada Kamis,

22 Januari 2015)

Hasil wawancara langsung di SMP Muhammadiyah 1 Godean,

diketahui bahwa untuk meningkatkan kualitas para guru dan karyawan

Page 64: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

64

dalam membaca Al-qur’an kepala sekolah mengadakan pembinaan

tadarus bersama setiap hari senin setelah upacara sekitar 15 menit. Dan

pembinaan TPA untuk peserta didik bentuk dari pembinaan TPA yang

dilaksanakan setelah pulang sekolah yaitu dari pukul 13.30 WIB sampai

pukul 14.30 WIB. TPA dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis.

Masing-masing kelas terdapat 3 pengajar dan untuk yang sudah lancar

membaca Al-qur’an mengikuti kegiatan Ekstra Qiro’ah dan Tartil.

3. Evaluasi dan Tindak Lanjut Taman Pendidikan Al-qur’an

Mengenai pelaksanaan program TPA, apakah sudah berjalan secara

maksimal atau tidak, hasil wawancara guru dan karyawan di SMP

Muhammadiyah 1 Godean mengungkapkan bahwa pelaksanan program

TPA sudah berjalan namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi

diantaranya guru yang kurang mengontrol anak dalam kelas. di sini anak-

anak masih rame, keluar masuk kelas sehingga TPA di SMP

Muhammadiyah 1 Godean masih belum tertib. (Hasil wawancara

terhadap Bapak Hartanto, S. Ag. selaku guru ISMUBA pada Rabu, 21

Januari 2015)

Pelaksanaan TPA dalam hal absensi belum maksimal. Di sini masih

banyak anak-anak yang bolos TPA dan kurang kesadarannya dalam

mengikuti kegiatan tersebut. (Hasil wawancara Ibu Sri Suprihatin

Handayani, S.Pd.I selaku guru ISMUBA pada Kamis, 22 Januari 2015)

TPA di SMP Muhammadiyah ini masih perlu ditingkatkan lagi

karena masih banyak yang masih iqra’ dan yang dapat membaca Al-

Page 65: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

65

qur’an juga masih banyak yang belum dapat membaca Al-qura’n dengan

benar. (Hasil wawancara Bapak Ngatiman selaku kepala TU pada Kamis,

22 Januari 2015)

Mengenai pelaksanaan program TPA, usaha-usaha apa saja yang

dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada,

hasil wawancara guru dan karyawan di SMP Muhammadiyah 1 Godean

mengungkapkan bahwa yang dilakukan untuk mengatasi masalah

diadakan evaluasi seperti dalam proses pembelajaran TPA di adakan

pemanasan seperti menghafal surat-surat pendek secara bersama-sama

agar peserta didik tidak jenuh. Salalu memotivasi semangat siswa untuk

belajar membaca Al-qur’an. (Hasil wawancara terhadap Bapak Hartanto,

S. Ag. selaku guru ISMUBA pada Rabu, 21 Januari 2015)

Sebenarnya dengan adanya TPA di SMP ini sudah menggurangi

angka buta huruf baca Qur’an. (Hasil wawancara Ibu Sri Suprihatin

Handayani, S.Pd.I selaku guru ISMUBA pada Kamis, 22 Januari 2015)

Usaha-usaha yang dilakukan agar bisa membaca Al-qur’an dengan

baik dan benar diantaranya setiap hari jam 6.50 sampai jam 07.00 itu

diadakan kegiatan tadarus bersama untuk para siswa mulai kelas satu

sampai dengan kelas tiga dan ditangani oleh bapak/ibu guru yang

mengajar pada jam pertama. (Hasil wawancara Bapak Ngatiman selaku

kepala TU pada Kamis, 22 Januari 2015)

Kendala yang terjadi dalam kegiatan TPA adalah proses

pembelajaran masih rame dan belum berjalan dengan tertib. Hal ini

Page 66: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

66

dapat di isi dengan metode agar peserta didik tidak bosan. Sebagai

contoh seperti guru atau salah satu ustadz ustadzah memimpin acara

dengan menyiapkan kelas, salam, materi hafalan, dan variasi-variasi

komunikatif. Pada awal penyampaian materi hafalan, wali kelas bisa

menunjuk seorang anak untuk tampil ke depan kelas untuk memimpin

membaca materi hafalan yang lalu dan ditirukan oleh teman-temannya.

Dengan demikian peserta didik akan tertarik dan termotivasi untuk

mengikuti kegiatan TPA.

4. Hasil Taman Pendidikan Al-qur’an

Mengenai hasil program TPA, apakah hasil yang dicapai sudah

sesuai dengan harapan, hasil wawancara guru dan karyawan di SMP

Muhammadiyah 1 Godean mengungkapkan bahwa dengan adanya TPA

anak-anak bisa terbantu membaca teks-teks yang berhubungan dengan

bahasa arab. Beliau merasa terbantu terutama untuk meningkatkan

kualitas pelajaran bahasa arab karena dulu sebelum ada TPA peserta

didik belum mampu belajar bahasa arab dengan baik dan dengan adanya

TPA ini sangat membantu sekali. (Hasil wawancara terhadap Bapak

Hartanto, S. Ag. selaku guru ISMUBA pada Rabu, 21 Januari 2015)

Hasil yang terlihat dan sudah kita ketuhui di tahun ajaran 2014

kemarin peserta didik lulus 50% dengan predikat baik dalam membaca

Al-qur’an. (Hasil wawancara Ibu Sri Suprihatin Handayani, S.Pd.I selaku

guru ISMUBA pada Kamis, 22 Januari 2015)

Page 67: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

67

Setelah dilakukan pembinaan TPA peserta didik banyak yang dapat

membaca Al-qur’an. Dari iqra’ ke Al-qur’an, dan yang Al-qur’an lebih

berkembang lagi kemampuan membacanya dengan mengikuti kegiatan

Ekstra Qiro’ah dan Tartil. Tahun 2014 kemarin salah satu anak didik ada

yang mendapatkan Juara III MTQ tingkat kabupaten. (Hasil wawancara

Bapak Ngatiman selaku kepala TU pada Kamis, 22 Januari 2015)

D. Perkembangan kemampuan membaca iqra’ dan Al-qur’an setelah

adanya pembinaan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean

Sebelum kepala sekolah mengadakan pembinaan TPA, sebagian besar

peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Godean masih banyak yang belum

mengenal huruf hijaiyah. Selain itu TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean

ini, diadakan karena banyaknya peserta didik yang belum mampu membaca

iqra’ dan Al-qur’an, kurang efektifnya TPA di masjid-masjid di lingkungan

masyarakat, serta banyaknya orang tua wali yang menginginkan pembelajaran

TPA agar anak-anaknya bisa membaca Al-Qur’an. Dengan adanya TPA ini

peserta didik lebih termotivasi untuk mengenal dan bisa membaca Al-qur’an

walaupun harus memulai pada tingkat dasar dulu yaitu dengan belajar iqro’.

Dalam pembinaan TPA guru menyediakan kartu prestasi bagi setiap

peserta didik yang mengikuti TPA. Kartu ini diperuntukkan bagi peserta didik

yang sudah mampu membaca Al-qur’an dan juga bagi yang masih iqro’. Di

dalam kartu prestasi, bagi peserta didik yang sudah lancar membaca maka

diberi keterangan lancar (L), sedangkan bila belum lancar mengulang (U).

Page 68: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

68

Pengulangan merupakan usaha untuk memelihara kontinuitas antara

bahan pengajaran yang telah diajarkan dengan bahan yang baru menyatakan :

(Tohirin, 2005 : 49)

“Teori pengulangan sebagai salah satu teori belajar telah dinyatakan dengan jelas dalam Al-qur’an dimana Allah Swt menyuruh Adam mengulangi menyebutkan nama-nama benda. Hal yang sama juga terjadi ketika Allah Swt memerintahkan Nabi Muhammad membaca. Secara berulang-ulang Allah Swt menyebutkan kata “iqro” dan memerintahkan Nabi Muhammad mengulanginya”.

Dengan melihat kartu prestasi peserta didik, maka dapat diketahui

perkembangan kemampuan masing-masing peserta didik dalam pembelajaran

TPA kelas VII dan VIII. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8

Prestasi Peserta didik TPA kelas VII A

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Aan Rusman Aji Saputro V A

2 Aldo Dwiki Hermawan V B

3 Araya Mahatma Dika V B

4 Aryogmo Satrio Wibowo V C

5 Azis Yuananto V B

6 Candra Muhammad R. V B

7 David Nedy Pramudya V A

8 Diantoro V C

9 Eka Pramuditho Wibowo V A

10 Erika Ratna Wulandari V C

11 Ferdi Micola Bima Reza V A

12 Gerry Wicaksono V A

13 Ilyas Rizqimuna Fachrezy V B

Page 69: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

69

14 Khusnul Khotimah V A

15 Muhammad Alwi Pranata V B

16 Muhammad Chazim Roid V C

17 Muhammad Raka S. V A

18 Nanang Januanto V C

19 Nova Anggri Wijayanto V C

20 Nugraha Nur Wijayanto V B

21 Putri Nur Astuti V B

22 Putri Yuliana Rahmawati V A

23 Rachmanda Desta F. V B

24 Refrina Fista Maulidia V C

25 Rifda Rahma Sari V B

26 Rossi Irvan Lindu Aji V A

27 Sekar Ayu Pertiwi V B

28 Septia Devi Amanda V B

29 Shindi Aries Permata V B

30 Silvia Putri Lestari V A

31 Youwenda Putri Anabella V A

Tabel 9

Prestasi Peserta didik TPA kelas VII B

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Andika Hermawan V C

2 Anis Qori Nur Risti V B

3 Apri Fakhrizal Izzuddin V A

4 Arinda Koesmi Astuti V A

5 Bradevtha Maharani R. V A

6 Chrisna Mahendra S. P. V B

7 Dava Risky Saputra V C

Page 70: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

70

8 Devi Amalia Putri V A

9 Dwi Nur Baeti V C

10 Egantara Putra Pratama V A

11 Elsa Murdya Dewi F. V B

12 Faisal Tri Nugraha V C

13 Fajar Yunan Fanani V B

14 Fara Widyanisa V A

15 Hanu Dwi Putra V B

16 Ichwan Duta Ardiansyah V A

17 Januardi Neo Adi N. V A

18 Lee Haz Ebaad Elmatin A B

19 Leli Lestari V A

20 Lingga Anjar Setiawan V C

21 Meicky Prito Mahardika V B

22 Mutiara Fadilah V B

23 Novia Ningrum V A

24 Ripki Alpariz V A

25 Rizky Saputra V A

26 Rohfik Romadan V C

27 Siti Sundari V C

28 Thorik Abriyanto V A

29 Yogi Koswanto A B

Tabel 10

Prestasi Peserta didik TPA kelas VII C

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Ananda Bagus Lanang V A

2 Ananda Rossila Tamara V C

3 Andrian Aldi Wibowo V C

Page 71: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

71

4 Anindya Ayu Mus. V B

5 Ardy Candra Kurniawan V A

6 Avira Avitasari V B

7 Boggy Pradipta Basmara V C

8 Dewi Permatasari V A

9 Dimas Sasongko V C

10 Eka Rizki Kurniawati V A

11 Fatih Awaludin V A

12 Fatma Alini Sari V A

13 Febi Nugroho V B

14 Firliana Hartati V B

15 Gelombang Maulana N. V C

16 Gilar Pulung Raharjo V C

17 Happy Reygarcia A. V A

18 Isnaini Nur Rahmawati V B

19 Muhammad Arif Fauzi V B

20 Muhammad Edgar G. V B

21 Muhammad Huda V A

22 Muhammad Rizqi Nur R. V B

23 Nanda Kurniawati Pri K. V C

24 Novita Arum Sari Ningsih V C

25 Oktiani Lestari V C

26 Ridwan Kurniawan V B

27 Rio Febrian V B

28 Syifa Hasna Nafivah Az Z V A

29 Yahya Muktio V C

30 Yulio Wahyu Baskoro V C

31 Zulkarnain Fatwa V A

Tabel 11

Prestasi Peserta didik TPA kelas VII D

Page 72: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

72

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Aditya Angga Yudha V A

2 Akbar Faiz Kurniawan V C

3 Annisa Nur Khasanah V B

4 Aruna Brama Siwi V C

5 Bayu Prayogo Waly V B

6 David Kosworo V B

7 Deni Setiawan V C

8 Elma Shaputri V C

9 Fahruli Hidayah V A

10 Faisal Herjuna Atmojo V A

11 Fitri Nur Hayati V C

12 Gusfika Rahardhika V B

13 Hasbi Hamdani V B

14 Ibnu Aji Saputro V A

15 Ilham Juni Riyanto V A

16 Indi Winnadiawanda Putri V C

17 Karim Mustaqim V A

18 Khairunnisa Damayanti V B

19 Mega Dherlia V C

20 Mei Nur Amanah V C

21 Muhammad Khoirul Afandi V A

22 Muhammad Rizki Ardian V A

23 Nasrul Ali Safruddin V B

24 Nur Effendianto V B

25 Nurmalita Indah Pratiwi V A

26 Rahayu Bunga Gupita V A

27 Rifqi Anand Mahendra Putra V A

28 Rizal Andriyanto V A

Page 73: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

73

29 Sinta Dewi Anggraini V A

30 Varisa Cahyaningrum V C

31 Vigha Ovilia Agatha Siregar V C

Tabel 12

Prestasi Peserta didik TPA kelas VII E

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Achmad Abdul Qodir V C

2 Achmad Tedy Ardiansah V A

3 Ahmad Dian Saputra V C

4 Albatasya Citra Ramadhila V B

5 Bagas Sulistia V B

6 Brian Juniyus Adi Saputra V A

7 Deni Irawan V B

8 Dian Wulandari V B

9 Duwik Listiyana V C

10 Dyah Ayu Widyastuti V B

11 Eka Yulianto V A

12 Esa Agustian Putra V A

13 Firman Surya Permana Putra V A

14 Indra Nurmania V C

15 Kholil Abyanuddin V A

16 Lisda Ayu Wulandari V A

17 Melani Iyang Mesrania V A

18 Meyra Zulfa Arbaningrum V B

Page 74: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

74

19 Mufid Dwi Putra V B

20 Muhammad Hafidz Nur. V C

21 Muhammad Nur Susanto V A

22 Nadia Nareswari Andika P. V B

23 Neny Asti Rahayu V C

24 Pratama Adhi Gunawan V B

25 Sapto Imam Sodiq V A

26 Surmawanto V A

27 Taufiq Ramadhan V B

28 Triwanto V C

29 Vivi Diyah Meliawati V B

30 Wulandari Setyaningtyas V A

31 Yusuf Alief Mahendra V C

Tabel 13

Prestasi Peserta didik TPA kelas VIII A

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Anis Nur Kholifah V A

2 Annisa Risfi Nadila V A

3 Ardan Wahyu Prasetyo V C

4 Arta Damayanti V A

5 Candra Naufal Gustiansyah V B

6 Celvin Cipto Wijaya V A

7 Dea Meyla Utami V A

8 Deny Dwi Nurcahyono V A

9 Dewi Lestari V A

10 Fardliyah Silmy Fitriya V A

11 Fatmarsianto V C

Page 75: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

75

12 Hadi Surya V C

13 Handoko V A

14 Irwan Kurniadi V B

15 Islamiyati V A

16 Iswan Hartoni V A

17 Maryono V A

18 Muhammad Wahyu S. V B

19 Prama Purwa Riyanto V A

20 Prasdito V C

21 Prila Dini Wulandari V B

22 Qusnul Candra Puspita N. V A

23 Radhita Tasya V A

24 Rahmad Dwi Laksono V A

25 Risalatul Maf'ula V A

26 Risma Sabita V A

27 Rizky Nur Khasanah V B

28 Ruli Parwati V B

29 Sendy Setiawan V C

Tabel 14

Prestasi Peserta didik TPA kelas VIII B

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Andri Prasetya V A

2 Aprilia Kurniati V B

3 Ardha Dezandi V C

4 Arifin Setiawan V C

5 Arjuna Putra Ersanta V A

6 Bekti Mentari Asfani V A

7 Berta Nugraheni V A

Page 76: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

76

8 Dheta Devika Sari V B

9 Diah Nur Ika Sari V B

10 Faza Azhim V A

11 Fitria Natha Is Handayani V B

12 Fuat Nur Setiawan V A

13 Hanastiti V A

14 Handy Ferdian Affandy V B

15 Heru Setyo Wardhono V A

16 Indriati Ika Astiningsih V A

17 Isna Pratiwi V A

18 Ivan Setiawan V A

19 Lardo Mandala Naga Putra V A

20 Lishmey Chrismanda V B

21 Martika Yudina Putri V A

22 Muhamad Adi Nugroho V B

23 Muhammad Daffa Raihan V A

24 Priyo Anugrah V C

25 Rahmat Fahmiyanto V C

26 Rega Pratama V B

27 Ria Putri Listari V A

28 Riski Ramadhani Saputra V A

29 Silvia Ishizuka V C

30 Williana Dhani Rahmawati V B

31 Indramaya Pridia Wita V B

Tabel 15

Prestasi Peserta didik TPA kelas VIII C

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Ahmad Bimo Prakoso V A

Page 77: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

77

2 Andante Wiranaga R. V C

3 Angga Ernawan V C

4 David Iqbal Dwi Waluyo V B

5 Dias Ristiani V A

6 Dinda Putri Avianti V B

7 Ellita Faustin Khoirunnisa V C

8 Fahrul Nur Aditya V A

9 Handoko Prasetyo V C

10 Harun Nurcahyo V A

11 Ita Miftakhul Jannah V A

12 Meytha Firsty Nur Afifah V A

13 Nafila Juanitasari V B

14 Nastiti Anggita Hutami V A

15 Nimas Afiffah Aprilia V C

16 Rafli Anggoro Setiaji V C

17 Rahmad Santoso V A

18 Rifky Adi Wijaya V A

19 Royeb Kurniawan V B

20 Salma Murti Dewi V B

21 Sendi Mala Alvionita V A

22 Siti Nurul Hidayah V A

23 Tsabita Rahma Nida V C

24 Veti Puspita Dewi V C

25 Vicky Muhammad Setiawan V C

26 Vicky Nur Fauzan Risvandi V B

27 Wahid Supatra V B

28 Wahyu Arif Budiman V A

29 Yulia Anisa Alamanda S. V C

Tabel 16

Prestasi Peserta didik TPA kelas VIII D

Page 78: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

78

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Afrida Firdania V C

2 Agatha Mahesda M. V B

3 Alvina Nur Aprilliani V A

4 Andri Wijaya V A

5 Bagas Ferdiyanto V A

6 Bella Nurmalasari V B

7 Dian Andani V B

8 Eunike Sylvia V A

9 Gilang Setiawan V B

10 Haris Eka Kurniawan V A

11 Herda Alfita V B

12 Isnan Bayu Rizki V A

13 Luthfiani Rismawanti V B

14 Melina Rahmawati V A

15 Muhammad Afan Ihsan W. V A

16 Normalita V A

17 Pipin Rejeki V C

18 Putri Ika Apriliana V A

19 Rahmadi Ramadhan V A

20 Rahman Dwi Saputro V C

21 Rizky Dwi Saputro V C

22 Ryo Realdy Praditya V C

23 Satya Nur Widiantoko V B

24 Syawal Riyadi V A

25 Vira Yolanda V B

26 Winda Astri Rama V A

27 Yani Nur Arifah V C

28 Zaid Alfian V C

Page 79: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

79

29 Zezar Jorgie Saputra V A

Tabel 17

Prestasi Peserta didik TPA kelas VIII E

No. Nama Peserta DidikIQRO’ Al-

qur’an

NilaiJilid 1

Jilid 2

Jilid 3

Jilid 4

Jilid 5

Jilid 6

1 Alief Zulfikar V C

2 Anisa Nurul Santi V C

3 Anisah Zalfa Rosyadah V A

4 Annisa Maya Andriani V A

5 Apriliasari V A

6 Arif Dwiki Darmawan V B

7 Bani Satrio Tirto Hanggoro V A

8 Bondan Subekti V B

9 Damar Alfian Tito V C

10 Devi Fitriana V A

11 Dewi Cesaria Hafizhah V A

12 Diki Iswanto V C

13 Dwi Angka V A

14 Erlan Nurcahyo V B

15 Fatimatuzzahro V C

16 Hudha Darma V A

17 Ika Aulia V A

18 Ikhwan Noor Ramadhan V A

19 Leo Renaldo V C

20 Michal Madjid Abdulloh V C

21 Muhammad Nauval V A

22 Mustika Dewi Maharani K. V A

23 Nindita Sugiesti Wigati V C

Page 80: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

80

24 Novia Dwi Astuti V B

25 Oktavia Dwi Pamungkas V C

26 Puspita Arumsari V A

27 Rani Saviana V A

28 Rizki Firmansyah Putra V A

29 Arif Mukti Shalahuddin V B

30 Eka Hanggoro V C

Keterangan :

A : Sangat baik, membaca dengan lancar dan benar tanpa salah, dengan

ukuran nilai berupa angka 85 keatas.

B : Baik, membaca dengan lancar dan benar akan tetapi ada kesalahan

sebanyak dua atau tiga kali, dengan ukuran nilai angka 71-84.

C : Cukup, membaca dengan baik, tetapi masih banyak kesalahan, dengan

ukuran nilai berupa angka 70.

Berdasarkan tabel 8 sampai 17 diatas terdapat 138 siswa (45,85%) iqra’

dan Al-qur’an yang mendapat nilai A, 83 siswa (27,57%) mendapat nilai B,

dan 80 siswa (26,58%) yang mendapat nilai C. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa setelah diadakannya TPA kemampuan membaca iqra’ dan Al-qur’an

siswa SMP Muhammadiyah 1 Godean kelas VII dan kelas VIII rata-rata

mendapat nilai A. Nilai A diartikan sangat baik, membaca dengan lancar dan

benar tanpa salah, dengan ukuran nilai berupa angka 85 keatas.

Tabel 18

Prestasi peserta didik kelas VII dan VIII

Page 81: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

81

No. Jilid Laki-laki Perempuan Jumlah Peserta Didik1 Jilid 1 3 3

2 Jilid 2 15 3 18

3 Jilid 3 16 2 18

4 Jilid 4 10 6 16

5 Jilid 5 23 6 29

6 Jilid 6 23 12 35

7 Al-qur’an 92 90 182

Jumlah 182 119 301

Melihat tabel 18 di atas dapat diketahui tingkat kemampuan siswa kelas

VII dan kelas VIII lebih banyak berada pada Al-Qur’an 182 siswa, Jilid 6: 35

siswa, Jilid 5: 29 siswa, Jilid 4: 16 siswa, Jilid 3: 17 siswa, Jilid 2: 18 siswa,

Jilid 1: 3 siswa. Hasil diatas berasal dari kartu prestasi siswa yang diisi

langsung oleh Guru yang mengajar.

Penyediaan kartu prestasi oleh sekolah untuk peserta didik masih dengan

sistem berkelanjutan. Maksudnya kartu prestasi yang digunakan untuk kelas

VII dipergunakan lagi untuk kelas VIII. Penyimpanan dilakukan guru setelah

dipergunakan.

Peningkatan kemampuan siswa tidak terlepas dari bantuan atau dukungan

orang tua, dalam mengarahkan dan membimbing. Kebanyakan siswa yang

lancar membaca iqra’ sering mengikuti kegiatan TPA di sekolah. Mengingat

waktu pembelajaran yang efektif di sekolah untuk kegiatan BTAQ hanya 60

menit saja. Siswa harus rajin mengikuti kegiatan TPA agar lancar dalam

Page 82: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

82

membaca. Dan guru harus membimbing satu persatu siswanya dengan cara

disimak agar kemampuan membaca siswa berkembang dengan baik yaitu

mampu membaca Al-qur’an dengan benar sesuai dengan kaidah Tajwid.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai “Peran

Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Taman Pendidikan Al-qur’an di SMP

Muhammadiyah 1 Godean, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peran kepala sekolah dalam membina Taman Pendidikan Al-qur’an di

SMP Muhammadiyah 1 Godean sudah dilaksanakan sebagaimana

mestinya, baik peran kepala sekolah secara khusus maupun secara

umum. Rancangan dan pelaksanaan program-program pembinaan TPA

yang ditujukan kepada seluruh peserta didk dan guru karyawan yang

berada di sekolah sudah berjalan dengan baik, walaupun masih banyak

kekurangan-kekurangan.

Page 83: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

83

2. Hasil perkembangan TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean dapat

dilihat dari respon para guru dan karyawan dalam program-program

kepala sekolah yang telah dilaksanakan. Dalam hal ini respon para guru

dan karyawan secara keseluruhan sudah mengikuti kegiatan pembinaan

TPA dari kepala sekolah antara lain : (a). program TPA untuk iqra’, (b).

program Tahsinul Qur’an, (c). program Tartil dan Qiroah untuk Al-

qur’an. Untuk perkembangan rancangan program kepala sekolah ke

depan adalah Tahfidz Juz 30. Dengan adanya program-program dari

kepala sekolah tersebut akan membentuk generasi yang Qur’ani dan

secara tidak langsung juga akan membentuk karakter pribadi muslim

yang berakhlak mulia baik peserta didik maupun guru dan karyawan.

3. Perkembangan kemampuan membaca Iqra’ dan Al-qur’an dapat dilihat

dalam kartu prestasi peserta didik. Kartu prestasi dipergunakan untuk

melihat perkembangan kemampuan siswa. Hal ini dapat ditunjukkan

berdasarkan hasil penelitian terdapat 138 siswa (45,85%) iqra’ dan Al-

qur’an yang mendapat nilai A, 83 siswa (27,57%) mendapat nilai B,

dan 80 siswa (26,58%) yang mendapat nilai C. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa setelah diadakannya TPA kemampuan membaca

iqra’ dan Al-qur’an siswa SMP Muhammadiyah 1 Godean kelas VII

dan kelas VIII rata-rata mendapat nilai A. Nilai A diartikan sangat

baik, membaca dengan lancar dan benar tanpa salah, dengan ukuran

nilai berupa angka 85 keatas.

B. Saran

Page 84: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

84

Sebagai hasil dari penelitian dan kesimpulan di atas, maka terbentuklah

saran-saran yang mungkin menjadi bahan acuan dalam mengevaluasi hasil-

hasil capaian. Saran-saran tersebut diantaranya adalah :

1. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan bagi kepala sekolah

dalam pembinaan TPA, serta dapat mengembangkan lembaga yang

dipimpinnya.

2. Kepala sekolah harus lebih peka lagi dalam merespon kebutuhan dari

pada peserta didik, guru dan karyawan dalam meningkatkan program

TPA.

3. Kepala sekolah hendaknya memperhatikan program-program yang telah

direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. Jadi tidak hanya sekedar

direncanakan.

4. Perlu diadakannya evaluasi lebih lanjut mengenai program-program

yang sudah dilaksanakan dengan tujuan agar kedepan bisa menutupi

kekurangan-kekurangan yang ada serta lebih mengena sesuai dengan

apa yang direncanakan.

C. Penutup

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

dengan segala rahmat, karunia dan nikmat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih

banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Hal itu disebabkan karena

keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis

Page 85: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

85

miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun guna perbaikan, kelengkapan, dan kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berdoa kepada Allah SWT, semoga kita mendapat

berkah dan rahmat-Nya. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat

bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muti. 2009. Peran Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Guru Di MI YAPPI Semoyo Patuk Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi UMY dalam perpustakaan UMY.

Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Darajad, Zakiyah. 2010. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3-cet. Jakarta : PT Balai Pustaka.

Humam, As’ad dkk. 1992. Buku Pedoman Pengelolaan, Pembinaan, dan Pengembangan TKA-TPA Nasional. Yogyakarta : Balai Litbang LPTQ Nasional.

Jamal, Abul Rahman. Tahapan Mendidik Anak. Alih Bahasa Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaidi, Bandung : Irsyad Baitus Salam.

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2012. Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta : PT. Sinergi Pustaka Indonesia.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 86: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

86

Miftah Kusuma Dewi. 2010. Peran Kepala Sekolah dalam Penanaman Nilai- Nilai Agama Islam di SMK Negeri 4 Malang. Skripsi UIN Malang dalam http://www.google.co.id

http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_viewer&id=abstract/id_06110051.pdf (tanggal, 04 Januari 2015, pukul 8.11)

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kulaitatif. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.

Muhaimin dan Abdul Muji. 1995. Pemikiran Pendidikan Islam. Trigenda Karya.

Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Rosdakarya.

Soebahar, Halim. 1992. Wawasan Baru Pendidikan Islam. Pasuruan : Garuda Boenan Indah.

Suprapti. 2008. Peran Aktivitas Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Pendidikan Di SD Negeri Bulurejo II Bulurejo Semin Kabupaten Gunungkidul. Skripsi UMY dalam perpustakaan UMY.

Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Uswatun Hasanah. 2010. Peran Kepala Madrasah Sebagai Inovator dalam mengembangkan Lembaga Pendidikan Islam di MTs N Tunggangri Kalidawir Tulungagung. Skripsi UIN Malang dalam http://www.google.co.id

http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=thviewer&id=abstract/id_06110086.pdf (tanggal, 04 Januari 2015, pukul 8.19)

Wahjosumidjo. 2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Rajawali Pers.

Page 87: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

87

Pedoman Penelitian

SMP Muhammadiyah 1 Godean Sleman

A. Daftar Observasi

1. Letak SMP Muhammadiyah 1 Godean

2. Kondisi geografis SMP Muhammadiyah 1 Godean

3. Keadaan sarana dan prasaran

4. Kegiatan kepala sekolah

5. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran TPA

B. Pedoman Dokumentasi

1. Arsip sejarah berdirinya SMP Muhammadiyah 1 Godean

2. Arsip data guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 1 Godean

3. Arsip data siswa SMP Muhammadiyah 1 Godean

4. Arsip sarana dan prasarana SMP Muhammadiyah 1 Godean

5. Arsip perkembangan hasil TPA SMP Muhammadiyah 1 Godean

C. Daftar wawancara untuk Kepala Sekolah dalam Pembinaan TPA

1. Apakah standar TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean sudah sesuai

dengan program sekolah khususnya dalam kemampuan membaca Iqra’ dan

Al-qur’an ?

Page 88: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

88

2. Apakah usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan

TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean ?

3. Apakah sarana dan prasarana sudah cukup terfasilitasi dalam proses

pencapaian tujuan program TPA ?

4. Bagaimana cara bapak kepala sekolah dalam manajemen konflik dalam

pelaksanaan TPA ?

5. Apa usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam menanamkan dan

meningkatakan baca Qur’an bagi guru dan karyawan serta peserta didik ?

6. Apa rencana ke depan kepala sekolah untuk lebih memajukan lagi program

TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean ?

D. Daftar Wawancara Untuk Bapak Ibu Guru Karyawan Kaitannya

Dengan Perkembangan TPA Di SMP Muhammadiyah 1 Godean

1. Program apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

serta memajukan program TPA di SMP Muhammadiyah 1 Godean ?

2. Apakah program tersebut mampu menunjang kurikulum SMP ?

3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan TPA yang terlaksana di SMP

Muhammadiyah 1 Godean ?

4. Apakah pelaksanaan kegiatan program TPA di SMP Muhammadiyah 1

Godean sudah berjalan secara maksimal ?

5. Apakah hasil yang dicapai sudah sesuai dengan harapan ?

E. Daftar wawancara untuk Peserta Didik (Seputar SMP Muhammadiyah)

1. Apa usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan

Taman Pendidikan Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 1 Godean ?

2. Apakah usaha yang dilakukan kepala sekolah menyangkut sarana dan

prasarana di SMP Muhammadiyah 1 Godean, apakah siswa sudah cukup

terfasilitasi dalam proses pembelajaran TPA ?

3. Bagaimana cara bapak kepala sekolah mengatasi manajemen konflik yang

terjadi pada siswa di SMP Muhammadiyah 1 Godean ?

Page 89: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

89

4. Apakah usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam menanamkan dan

meningkatkan kemampuan baca Iqra’ dan Qur’an bagi para siswa ?

Bapak Kepala sekolah mensupervisi kegiatan TPA Iqra’

Page 90: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

90

Bapak Kepala sekolah mensupervisi kegiatan TPA Al-qur’an siswi

Bapak Kepala sekolah mensupervisi kegiatan TPA Al-qur’an siswa

Kegiatan Tahsinul Qur’an bapak dan ibu guru karyawan

Page 91: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

91

Pengajian rutin dan kegiatan tadarus warga SMP dan lingkungan sekitarnya

Kegiatan mengajar TPA Iqra’ Jilid 6

Kegiatan mengajar TPA Iqra’ Jilid 4

Page 92: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

92

Kegiatan TPA untuk Tartil

Kegiatan TPA untuk Qira’ah

Page 93: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

93

Page 94: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

94

Page 95: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

95

Page 96: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

96

Page 97: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

97

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ikhvan Sujiyanto

Tempat dan Tgl Lhr : Bantul, 18 Mei 1986

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Karangrejek, Karangtengah, Imogiri, Bantul, Yogyakarta

Riwayat Pendidikan :

1. SD Imperes Karang Tengah, Imogiri, Bantul tahun 2001

2. SMP Muhammadiyah 1 Imogiri, Bantul tahun 2004

3. SMA Muhammadiyah 1 Bantul tahun 2007

Riwayat Organisasi :

Page 98: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t56470.docx · Web view(Muhaimin dan Abdul, 1995 : 177) Peserta didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakan untuk melakukan

98

1. IPM SMP Muhammadiyah Imogiri sebagai seksi

kerohanian 2002-2004

2. IPM SMA Muhammadiyah 1 Bantul sebagai seksi wakil

ketua 2005-2007

3. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Karang Tengah

Imogiri sebagai wakil ketua 2007-2009

4. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Imogiri

sebagai Majlis Tabligh 2009-2012