rantijihanshome.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. JARINGAN KOMPUTER “ PROTOKOL DAN...

90
MAKALAH JARINGAN KOMPUTER “PROTOKOL DAN TEKNOLOGI JARINGAN” Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer Dosen Pembimbing: Dr. Jumadi M. Parenreng, S.ST., M.Kom. Disusun oleh: KELOMPOK 2 1. MAYHESTI ZALSABILAH ERWIN ( 1829042071) 2. NIRANTI JIHAN SARI ( 1829042057) 3. MUH. NUR ALIM BASIR ( 1829040019) 4. MUH. SYAFAAT PUTRA ( 1829042064)

Transcript of rantijihanshome.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH. JARINGAN KOMPUTER “ PROTOKOL DAN...

MAKALAH

JARINGAN KOMPUTER

“PROTOKOL DAN TEKNOLOGI JARINGAN”

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Jaringan Komputer

Dosen Pembimbing: Dr. Jumadi M. Parenreng, S.ST., M.Kom.

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

1. MAYHESTI ZALSABILAH ERWIN ( 1829042071)

2. NIRANTI JIHAN SARI ( 1829042057)

3. MUH. NUR ALIM BASIR ( 1829040019)

4. MUH. SYAFAAT PUTRA ( 1829042064)

5. FARADIBA FEBI RAMDANI ( 1829040027)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019

2

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertema “Protokol dan Teknologi Jaringan” dengan lancar. Tidak lupa shalawat serta salam saya ucapkan kepada junjungan Nabi muhammad SAW. Dan tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Jumadi M. Parenreng, S.ST., M.Kom. selaku dosen kami dalam mata Jaringan Komputer yang sudah memberikan tugas ini.

Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan dan referensi bagi kita semua tentang Protokol dan Teknologi Jaringan. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan dan masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh karena itu, kami sangat meminta saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami maknanya bagi kita semua. Semoga kami bisa lebih baik lagi dalam penulisan makalah selanjutnya. Kami minta maaf atas kesalahan kata, serta kalimat yang kurang berkenan di hati dalam penulisan makalah ini. Terima Kasih

Makassar, 27 November 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIii

BAB I PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang1

B. Rumusan Masalah2

1. Apa itu Protokol Jaringan?2

1.1. Apa itu TCP/IP?2

1.1.1. Apa itu TCP/IP?2

1.1.2. Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting?2

1.1.3. Bagaimana Awal keberadaan TCP/IP?2

1.1.4. Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP?2

1.1.5. Bentuk arsitektur dari TCP/IP?2

1.1.6. Bagaimana TCP dan IP Bekerja?2

1.1.7. Bagaimana Bentuk Format Header Protokol UDP, TCP dan IP?2

1.2. Apa itu IPX/SPX?2

1.3. Apa itu AppleTalk?2

1.4. Apa itu NETBIOS?2

1.5. Apa itu DECNet (Digital’s Communication Network)?2

1.6. Apa itu PPP (Point to Pint Protocol)?2

1.7. Apa itu SNA (System Network Architecture)?2

1.8. Apa itu SNMP (Simple Network Management Protocol)?2

1.9. Apa itu SLIP (Serial Line IP)?2

2. Apa itu Teknologi Jaringan?2

2.1. Apa itu Apple LocalTalk?2

2.2. Apa itu Token Ring?2

2.3. Apa itu Ethernet?2

2.4. Apa itu ARCnet?2

2.5. Apa itu FDDI?2

2.6. Apa itu CDDI? 2

2.7. Apa itu ATM?2

C. Tujuan3

1. Mengetahui Protokol Jaringan3

1.1. Mengetahui TCP/IP3

1.1.1. Mengetahui Apa itu TCP/IP3

1.1.2. Mengetahui Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting3

1.1.3. Mengetahui Bagaimana Awal keberadaan TCP/IP3

1.1.4. Mengetahui Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP3

1.1.5. Mengetahui Bentuk arsitektur dari TCP/IP3

1.1.6. Mengetahui Bagaimana TCP dan IP Bekerja3

1.1.7. Mengetahui Bagaimana Bentuk Format Header Protokol UDP, TCP dan IP3

1.2. Mengetahui IPX/SPX3

1.3. Mengetahui AppleTalk3

1.4. Mengetahui NETBIOS3

1.5. Mengetahui DECNet (Digital’s Communication Network)3

1.6. Mengetahui PPP (Point to Pint Protocol)3

1.7. Mengetahui SNA (System Network Architecture)3

1.8. Mengetahui SNMP (Simple Network Management Protocol)3

1.9. Mengetahui SLIP (Serial Line IP)3

2. Mengetahui Teknologi Jaringan3

2.1. Mengetahui Apple LocalTalk3

2.2. Mengetahui Token Ring3

2.3. Mengetahui Ethernet3

2.4. Mengetahui ARCnet3

2.5. Mengetahui FDDI3

2.6. Mengetahui CDDI3

2.7. Mengetahui ATM3

BAB II PEMBAHASAN4

1. Protokol Jaringan4

1.1. TCP/IP7

1.1.1. Apa itu TCP/IP8

1.1.2. Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting8

1.1.3. Bagaimana Awal keberadaan TCP/IP9

1.1.4. Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP10

1.1.5. Bentuk arsitektur dari TCP/IP12

1.1.6. Bagaimana TCP dan IP Bekerja16

1.1.7. Bagaimana Bentuk Format Header Protokol UDP, TCP dan IP16

1.2. IPX/SPX19

1.3. AppleTalk22

1.4. NETBIOS23

1.5. DECNet (Digital’s Communication Network)26

1.6. PPP (Point to Pint Protocol)28

1.7. SNA (System Network Architecture)30

1.8. SNMP (Simple Network Management Protocol)31

1.9. SLIP (Serial Line IP)32

2. Teknologi Jaringan33

2.1. Apple LocalTalk35

2.2. Token Ring37

2.3. Ethernet40

2.4. ARCnet41

2.5. FDDI43

2.6. CDDI45

2.7. ATM46

BAB III PENUTUP52

A. Kesimpulan52

B. Saran53

DAFTAR PUSTAKA54

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di awal kemunculannya pada awal tahun 1970-an, protokol hanya dipakai untuk menghubungkan beberapa node saja. Baru kemudian pada awal tahun 1990-an saat internet tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, berbagai jenis protokol mulai bermunculan. Namun dengan banyaknya jenis protokol tersebut malah menimbulkan sebuah masalah, yaitu adanya ketidakcocokan dari jenis protokol buatan pabrik tertentu dengan jenis lainnya sehingga tidak bisa saling berkomunikasi. Jadi protokol jaringan komputer adalah aturan yang ada dalam sebuah jaringan komputer yang harus ditaati oleh pihak pengirim dan penerima agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi meskipun memiliki sistem yang berbeda.

Kemudian International Standard Organisation (ISO) pun membuat standarisasi protokol yang kini dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). Namun karena model OSI adalah sebagai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protokol, TCP/IP pun akhirnya dipakai sebagai standar yang diterima secara umum karena pemakaiannya yang semakin berkembang.

Teknologi jaringan bukanlah sesuatu hal yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk melancarkan arus informasi di dalam sebuah perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini merupakan suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang berkaitan dan terhubung serta dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Protokol Jaringan?

1.1. Apa itu TCP/IP?

1.1.1. Apa itu TCP/IP?

1.1.2. Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting?

1.1.3. Bagaimana Awal keberadaan TCP/IP?

1.1.4. Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP?

1.1.5. Bentuk arsitektur dari TCP/IP?

1.1.6. Bagaimana TCP dan IP Bekerja?

1.1.7. Bagaimana Bentuk Format Header Protokol UDP, TCP dan IP?

1.2. Apa itu IPX/SPX?

1.3. Apa itu AppleTalk?

1.4. Apa itu NETBIOS?

1.5. Apa itu DECNet (Digital’s Communication Network)?

1.6. Apa itu PPP (Point to Pint Protocol)?

1.7. Apa itu SNA (System Network Architecture)?

1.8. Apa itu SNMP (Simple Network Management Protocol)?

1.9. Apa itu SLIP (Serial Line IP)?

2. Apa itu Teknologi Jaringan?

2.1. Apa itu Apple LocalTalk?

2.2. Apa itu Token Ring?

2.3. Apa itu Ethernet?

2.4. Apa itu ARCnet?

2.5. Apa itu FDDI?

2.6. Apa itu CDDI?

2.7. Apa itu ATM?

C. Tujuan

1. Mengetahui Protokol Jaringan

1.1. Mengetahui TCP/IP

1.1.1. Mengetahui Apa itu TCP/IP

1.1.2. Mengetahui Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting

1.1.3. Mengetahui Bagaimana Awal keberadaan TCP/IP

1.1.4. Mengetahui Layanan Apa Saja yang Diberikan oleh TCP/IP

1.1.5. Mengetahui Bentuk arsitektur dari TCP/IP

1.1.6. Mengetahui Bagaimana TCP dan IP Bekerja

1.1.7. Mengetahui Bagaimana Bentuk Format Header Protokol UDP, TCP dan IP

1.2. Mengetahui IPX/SPX

1.3. Mengetahui AppleTalk

1.4. Mengetahui NETBIOS

1.5. Mengetahui DECNet (Digital’s Communication Network)

1.6. Mengetahui PPP (Point to Pint Protocol)

1.7. Mengetahui SNA (System Network Architecture)

1.8. Mengetahui SNMP (Simple Network Management Protocol)

1.9. Mengetahui SLIP (Serial Line IP)

2. Mengetahui Teknologi Jaringan

2.1. Mengetahui Apple LocalTalk

2.2. Mengetahui Token Ring

2.3. Mengetahui Ethernet

2.4. Mengetahui ARCnet

2.5. Mengetahui FDDI

2.6. Mengetahui CDDI

2.7. Mengetahui ATM

BAB II

PEMBAHASAN

1. Protokol Jaringan

Protokol jaringan komputer adalah aturan yang ada dalam sebuah jaringan komputer yang harus ditaati oleh pihak pengirim dan penerima agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi meskipun memiliki sistem yang berbeda. Di awal kemunculannya pada awal tahun 1970-an, protokol hanya dipakai untuk menghubungkan beberapa node saja. Baru kemudian pada awal tahun 1990-an saat internet tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, berbagai jenis protokol mulai bermunculan. Namun dengan banyaknya jenis protokol tersebut malah menimbulkan sebuah masalah, yaitu adanya ketidakcocokan dari jenis protokol buatan pabrik tertentu dengan jenis lainnya sehingga tidak bisa saling berkomunikasi.

Kemudian International Standard Organisation (ISO) pun membuat standarisasi protokol yang kini dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). Namun karena model OSI adalah sebagai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protokol, TCP/IP pun akhirnya dipakai sebagai standar yang diterima secara umum karena pemakaiannya yang semakin berkembang.

Fungsi Protokol

Protokol memiliki banyak fungsi dalam jaringan komputer. Tidak semua protokol mempunyai fungsi yang sama. Beberapa diantaranya berfungsi sama meskipun ada di tingkatan yang berbeda. Sejumlah protokol harus bergabung dulu dengan protokol lainnya untuk membangun sistem komunikasi yang utuh.

Fungsi protokol jaringan komputer secara umum adalah untuk menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi dan bertukar informasi supaya dapat berjalan dengan akurat dan lancar. Fungsi lainnya dari protokol adalah sebagai berikut:

1. Encapsulation: sebagai pelengkap informasi yang akan dikirimkan bersama dengan alamat, kode-kode koreksi, dan lainnya. Paket data ini dinamakan dengan Frame. Data kemudian dikirimkan dalam blok-blok dan dikendalikan oleh Protocol Data Unit (PDU) dimana masing-masing PDU berisi kontrol informasi dan data. Contoh protokol dengan fungsi encapsulation adalah HDLC, ATM, LLC, IEEE 802.11, IEEE 802.3, frame relay, TFTP, dan AAL5.

2. Connection control: membangun hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver untuk mengirim data dan mengakhiri hubungan.

3. Flow control: mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver yang dilakukan dengan cara satu-persatu guna membatasi jumlah data yang dikirimkan. Pada fungsi ini harus terdapat fitur Stop-And-Wait yang artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum proses pengiriman selanjutnya.

4. Error control: mengawasi terjadinya kesalahan saat proses pengiriman data. Jika terdapat kesalahan, maka paket akan langsung dibuang.

5. Fragmentasi: proses dimana pihak pengirim membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data. Proses ini ditandai dengan urutan beberapa PDU dengan berbagai batasan ukuran.

6. Reassembly: proses dimana pihak penerima mengembalikan kembali paket-paket data menjadi satu paket yang lengkap.

7. Transmission service: memberi pelayanan komunikasi data seputar prioritas dan keamanan data. Contohnya saja prioritas paket, pengaturan batas koneksi, membatasi akses paket, mutu jaringan, dan lainnya.

Jenis-jenis Protokol

Terdapat beberapa jenis protokol jaringan komputer yang bisa diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak, maupun kombinasi keduanya. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ethernet: jenis protokol yang menggunakan suatu metode akses berupa CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection).

2. Localtalk: jenis protokol yang dikembangkan perusahaan Apple yang ditujukan untuk komputer macintosh dengan metode CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance).

3. Token ring: jenis protokol yang dikembangkan oleh perusahaan IBM dengan metode akses pengiriman informasi yang berada di dalam satu lingkaran protokol.

4. FDDI (Fiber Distributed Data Interface): jaringan protokol yang dipakai untuk menyambungkan beberapa komputer dengan tipe area lokal yang meliputi wilayah jarak jauh. Metode yang digunakan adalah dengan token dan topologi ring kembar.

5. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol): jenis standar komunikasi data yang terdiri dari sekumpulan protokol dan dipakai oleh komunitas internet secara global.

6. UDP (User Datagram Protocol): jenis protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi unreliable (tidak andal) dan connectionless (tanpa koneksi) antara host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

7. ICMP (Internet Control Message Protocol): jenis protokol yang digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim sebuah pesan kesalahan pada jaringan yang digunakan.

8. HTTP (Hypertext Transfer Protocol): jenis protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web) sebagai sebuah identitas utama dalam jaringan internet untuk mengakses situs atau website.

9. HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure): merupakan jenis protokol versi aman dari HTTP yang dijadikan sebagai sebuah protokol komunikasi dari WWW.

10. FTP (File Transfer Protocol): jenis protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi sebagai standar untuk mengirimkan berkas komputer antar mesin dalam sebuah internetwork.

1.1. TCP/IP

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

1.1.1. Apa itu TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

1.1.2. Apa yang membuat TCP/IP menjadi penting

Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini :

· Novel Netware.

· Mainframe IBM.

· Sistem digital VMS.

· Server Microsoft Windows NT

· Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD

· Personal komputer DOS.

1.1.3. Bagaimana awal keberadaan TCP/IP

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

· Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.

· Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

· Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.

· Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.

Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.

Unit informasi yg mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station pengirim dan penerima, informasi error- control, permintaan suatu layanan dalam lapisan network, informasi bagaimana menangani permintaan dan sembarang data penting yg harus ditransfer.

1.1.4. Layanan apa saja yangg diberikan oleh TCP/IP

Berikut ini adalah layanan “tradisional” yg dilakukan TCP/IP :

· Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi

· Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)

· Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)

· Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)

· Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)

· servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol nameserver yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)

RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :

· S: standard, standar resmi bagi internet

· DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar

· PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan

· I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi

· E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.

· H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.

1.1.5. Bentuk Arsitektur dari TCP/IP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer.

Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :

1. Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

2. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.

3. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:

· Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.

· Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.

4. Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :

· Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.

· Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.

Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

5. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol – Mengenal File Transfer Protokol (FTP)) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

1.1.6. Bagaimana TCP dan IP Bekerja

TCP/IP adalah sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan protokol, dan protokol adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa aturan dan prosedur. Kali ini kita akan mengulas tentang Sistem Protokol TCP/IP dan menunjukkan bagaimana komponen-komponen TCP/IP bekerja sama mengirimkan dan menerima data melalui network.

1.1.7. Bagaimana Bentuk Format Header Protokol UDP, TCP dan IP

UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

· Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.

· Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.

· UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.

· UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:

· Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.

· Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDPmengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.

· UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.

· UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:

· UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.

· UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.

· UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

TCP/IP Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah :

1. Protokol lapisan aplikasi

2. Protokol lapisan antar-host

3. Protokol lapisan internetwork

4. Protokol lapisan antarmuka jaringan

1.2. IPX/SPX

IPX/SPX (Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange) mempunyai fungsi utama sebagai media transmisi data dan menjamin validitas data yang ditransmisikan oleh IPX sehingga data yang dikirim tidak mengalami gangguan ataupun terjadi kerusakan pada data. IPX dan SPX adalah protokol jaringan digunakan terutama pada jaringan menggunakan sistem operasi Novell NetWare.

IPX dan SPX diturunkan dari Xerox Network Systems 'IDP dan SPP protokol, masing-masing. IPX adalah protokol lapisan jaringan (lapisan 3 dari OSI Model), sedangkan SPX adalah protokol lapisan transport (lapisan 4 dari OSI Model). SPX lapisan yang duduk di atas layer IPX dan menyediakan layanan yang berorientasi koneksi antara dua node di dalam jaringan. SPX digunakan terutama oleh klien / server aplikasi.IPX menyediakan layanan datagram atas paket-switched internetwork. Operasi dasarnya mirip dengan IP (Internet Protocol), namun skema pengalamatan, struktur paket, dan cakupan umum yang berbeda. Protokol internetworking beroperasi di lapisan jaringan dan mencakup layanan routing.

Anggota lainnya dari Novell NetWare adalah protokol SPX (sequencing Paket Exchange), yang berada di lapisan transport. Jika dibandingkan dengan TCP / IP protocol suite, IPX routing dan menyediakan layanan internetwork serupa dengan IP, dan SPX menyediakan layanan lapisan transport serupa dengan TCP. IPX dan IP adalah connectionless datagram protokol, sementara SPX dan TCP merupakan protokol berorientasi koneksi. 

Alamat IPX termasuk alamat jaringan dan alamat node. Alamat jaringan ditugaskan ketika mengatur server utama pada NetWare LAN. Alamat node adalah alamat tertanam pada kartu antarmuka jaringan. IPX lengkap alamat 12-byte angka heksadesimal yang mungkin terlihat mirip dengan yang berikut, di mana bagian pertama adalah alamat jaringan dan bagian kedua adalah alamat node tertanam: 4A87B321 14594EA221AE 0119 4A87B321 14594EA221AE 0.119 

Penggunaan IPX saat ini sudah mulai menurun, hal itu disebabkan oleh perkembangan internet yang telah menggunakan TCP/IP sebagai protokol utamanya. Terdapat berbagai versi beragam dari protokol IPX/SPX yang dibedakan berdasarkan tipe frame, antara lain sebagai berikut:

· Ethernet 802.3

· Ethernet 802.2

· Ethernet_II

Untuk melakukan koneksi dari Windows ke server Novell NetWare yang diperlukan adalah kita memasukkan protokol IPX/SPX ke komputer. Ketika pertama kali kita menginstal sebuah card jaringan pada Windows, maka secara default sudah termasuk menginstal satu set protokol, termasuk diantaranya protokol IPX/SPX.

Adapun langkah-langkah cara menginstalnya adalah sebagi berikut:

· Buka pada menu Start - Control Panel - Network Connections.

· Klik kanan pada bagian Network  yang Anda gunakan, dilanjutkan dengan memilih Properties (harap dipastikan bahwa protokol IPX/SPX sudah terinstal pada komputer Anda).

· Jika belum ada, maka perlu menambahkan protokol IPX/SPX ke komputer Anda.

· Klik tombol Install, maka akan muncul pilihan komponen jaringan yang disediakan.

· Klik pada bagian protokol dan pilih pada bagian IPX/SPX.

· Klik tombol OK  dan pastikan protokol IPX/SPX telah terinstal pada komputer Anda.

· Setelah protokol IPX/SPX terinstal, klik pada bagian Properties dan masuk pada tab General.

· Pada bagian Frame type secara default nilainya adalah Auto.

Jika nilainya Auto, maka akan bekerja ketika server Novell NetWare atau NT, tapi tidak akan nekerja ketika melakukan komunikasi PC ke PC dalam jaringan yang tidak ada server Novell NetWare. Karena ketika kita set nilainya dengan AUTO, maka komputer akan menyesuaikan dalam jaringan ke nilai Frame type yang tepat dan menggunakannya secara otomatis. Jadi ketika ada server Novell Netware, maka komputer tidak akan bekerja.

1.3 AppleTalk

AppleTalk adalah sebuah protokol jaringan yang dikembangkan khusus untuk jaringan yang terdiri atas komputer-komputer Apple Macintosh, yang mengizinkan para penggunanya untuk saling berbagi berkas dan printer agar dapat diakses oleh pengguna lainnya. AppleTalk merupakan teknologi yang sudah dianggap usang yang kini telah digantikan oleh Apple Open Transport, yang juga mendukung AppleTalk itu sendiri, protokol TCP/IP dan beberapa protokol jaringan lainnya.

AppleTalk adalah sebuah teknologi jaringan yang hanya mendukung hingga 254 node untuk tiap jaringan fisiknya. AppleTalk dapat berjalan di atas protokol LocalTalk, sebuah antarmuka serial RS-499/RS-422 yang terdapat di dalam komputer Apple Macintosh. Pada versi AppleTalk Phase II yang lebih baru, protokol yang didukung pun semakin luas, yakni EtherTalk (untuk konektivitas dengan Ethernet), TokenTalk (untuk konektivitas dengan Token Ring), dan FDDITalk (untuk konektivitas dengan FDDI).

Alamat mesin di dalam jaringan berbasis AppleTalk secara acak akan diberikan ketika mesin tersebut dikoneksikan ke jaringan tersebut, dan mesin tersebut akan membuat sebuah paket yang dikirimkan secara broadcast untuk menjamin bahwa tidak ada mesin lainnya yang menggunakan alamat tersebut. Pengalamatan dinamis ini disebut dengan AppleTalk Address Resolution Protocol (AARP).

Internetwork AppleTalk secara logis dibagi ke dalam beberapa zona di mana fungsi utamanya adalah untuk membuat sumber daya jaringan lebih mudah untuk diakses oleh pengguna. Sebuah zona AppleTalk adalah sebuah representasi logis dari beberapa node jaringan AppleTalk yang dapat terdiri atas beberapa jaringan fisik. Pemetaan antara zona dan alamat jaringan akan dilakukan oleh protokol Zone Information Protocol (ZIP), yang kemudian membuat Zone Information Table (ZIT) yang nantinya disimpan di dalam router AppleTalk.

1.4 NETBIOS

NetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan. Versi NetBIOS paling baru adalah NetBIOS versi 3. Implementasi versi awal dari NetBIOS hanya mengizinkan jumlah node yang terhubung hingga 72 node saja. Versi-versi selanjutnya memperluas jumlah node yang didukung hingga ratusan node dalam sebuah jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas protokol TCP/IP (NetBIOS over TCP/IP) didefinisikan dalam RFC 1001, RFC 1002, dan RFC 1088.

NetBIOS menawarkan tiga buah layanan NetBIOS, yakni sebagai berikut:

· NetBIOS Name service: merupakan layanan yang digunakan untuk melakukan registrasi dan resolusi nama NetBIOS.

· NetBIOS Session service: merupakan layanan yang digunakan untuk membuat sesi koneksi yang berbasis connection-oriented.

· NetBIOS Datagram distribution service: merupakan layanan yang digunakan untuk menyampaikan datagram secara connectionless.

NetBIOS Name Service

Agar dapat memulai sesi koneksi NetBIOS atau menyampaikan datagram NetBIOS, sebuah aplikasi harus melakukan registrasi nama NetBIOS miliknya dengan menggunakan layanan NetBIOS Name Service. Panjang sebuah nama NetBIOS hanyalah 16 byte. Umumnya, byte ke-16 digunakan untuk mendeskripsikan "jenis", dengan teknik yang serupa dengan nomor port dalam TCP/IP. Dalam NetBIOS over TCP/IP, layanan NetBIOS Name Service beroperasi dalam port UDP 137. Port TCP 137 juga dapat digunakan, tetapi jarang.

Perintah-perintah yang dimiliki oleh layanan ini antara lain:

· Add Name: malakukan registrasi terhadap sebuah nama NetBIOS.

· Add Group Name: melakukan registrasi terhadap sebuah nama group NetBIOS.

· Delete Name: melakukan penggagalan registrasi nama terhadap sebuah nama NetBIOS atau nama group NetBIOS yang telah teregistrasi terlebih dahulu.

· Find Name: mencari sebuah nama NetBIOS di dalam jaringan.

NetBIOS Session Service

Layanan ini dapat digunakan oleh dua buah node untuk membuat sebuah koneksi dan dapat melakukan "percakapan", sehingga mengizinkan pesan-pesan yang besar untuk ditangani dan menyediakan fungsi pendeteksian kesalahan dan pemulihannya. Dalam protokol NetBIOS over TCP/IP, layanan ini berjalan di dalam port TCP 139.

Perintah-perintah yang terdapat di dalam layanan ini antara lain:

· Call: membuka sebuah sesi koneksi ke sebuah nama NetBIOS yang terdapat di dalam komputer di dalam jaringan.

· Listen: mendengarkan jaringan untuk mencari apakah terdapat percobaan untuk membuka sebuah sesi koneksi terhadap sebuah nama NetBIOS.

· Hang Up: menutup sebuah sesi koneksi.

· Send: mengirimkan sebuah paket ke komputer yang diajak "bercakap-cakap" dalam sesi koneksi yang bersangkutan.

· Send No Ack: mengirimkan sebuah paket ke komputer yang diajak bercakap-cakap, seperti halnya perintah Send dengan satu perbedaan yakni perintah ini tidak membutuhkan acknowledgment.

· Receive: menunggu kedatangan sebuah paket yang dikirimkan oleh komputer yang mengirimkan paket dengan menggunakan perintah Send atau Send No Ack.

NetBIOS Datagram Distribution Service

Layanan NetBIOS Datagram Distribution Service merupakan sebuah mekanisme penyampaian data secara connectionless. Mengingat setiap pesan akan dikirimkan secara independen, maka pesan-pesan tersebut haruslah berukuran lebih kecil. Layanan ini juga tidak menawarkan layanan pendeteksian kesalahan dan pemulihannya, sehingga merupakan tanggung jawab aplikasi untuk melakukannya. Dalam NetBIOS over TCP/IP, layanan ini berjalan di atas port UDP 138.

Layanan ini memiliki beberapa perintah, yakni sebagai berikut:

· Send Datagram: mengirimkan sebuah datagram ke sebuah nama NetBIOS yang terdapat pada komputer jarak jauh.

· Send Broadcast Datagram: mengirimkan datagram ke semua nama NetBIOS yang terdapat di dalam jaringan yang sama.

· Receive Datagram: menunggu kedatangan sebuah paket yang dikirimkan dengan menggunakan perintah Send Datagram dari komputer lain.

· Receive Broadcast Datagram: menunggu kedatangan sebuah paket yang dikirimkan dengan menggunakan perintah Send Broadcast Datagram dari komputer lain.

1.5. DECNet (Digital’s Communication Network)

DECnet adalah seperangkat protokol jaringan yang dibuat oleh Digital Equipment Corporation . Awalnya dirilis pada tahun 1975 untuk menghubungkan dua minicomputer PDP-11 , ia berevolusi menjadi salah satu arsitektur jaringan peer-to-peer pertama , sehingga mengubah DEC menjadi pembangkit tenaga jaringan di tahun 1980-an. Awalnya dibangun dengan tiga lapisan , kemudian (1982) berkembang menjadi tujuh-lapisan protokol jaringan yang sesuai OSI .

DECnet dibangun tepat ke dalam sistem operasi unggulan DEC VMS sejak awal. Kemudian Digital mengirimnya ke Ultrix , serta Apple Macintosh dan IBM PC yang menjalankan varian DOS dan Microsoft Windows dengan nama DEC Pathworks , yang memungkinkan sistem ini untuk terhubung ke jaringan DECnet mesin VAX sebagai terminal node.

Sementara protokol DECnet dirancang sepenuhnya oleh Digital Equipment Corporation, DECnet Tahap II (dan kemudian) adalah standar terbuka dengan spesifikasi yang dipublikasikan, dan beberapa implementasi dikembangkan di luar DEC, termasuk yang untuk FreeBSD dan Linux . [1] Kode DECnet di kernel Linux ditandai sebagai yatim piatu pada tanggal 18 Februari 2010. [2]

DECnet mengacu pada serangkaian produk jaringan perangkat keras dan perangkat lunak yang menerapkan Arsitektur Jaringan DIGITAL (DNA). Arsitektur Jaringan DIGITAL memiliki seperangkat dokumen yang menentukan arsitektur jaringan secara umum, menyatakan spesifikasi untuk setiap lapisan arsitektur, dan menjelaskan protokol yang beroperasi dalam setiap lapisan. Meskipun alat penganalisa protokol jaringan cenderung untuk mengkategorikan semua protokol dari DIGITAL sebagai "DECnet", protokol DIGITAL yang tidak diarahkan seperti LAT , SCS, AMDS, LAST / LAD bukanlah protokol DECnet dan bukan bagian dari Arsitektur Jaringan DIGITAL.

1.6 PPP (Point to Point Protocol)

PPP (Point-to-Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang dapat digunakan pada media asynchrounous serial atau synchrounous serial. PPP pada dasarnya merupakan pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol), yaitu sebuah protokol standar point to point yang menggunakan protokol TCP/IP.

PPP memiliki kemampuan untuk melakukan proses otentikasi dan bersifat multiprotocol, sehingga menjadi solusi yang banyak digunakan untuk komunikasi WAN.

Lapisan Network bertugas memberikan layanan traffic menggunakan NCP (Network Control Protocol) dan memberikan layanan traffic secara logika dengan menggunakan protokol IP, IPX dan protocol layer 3 lainnya.

Lapisan Datalink yang mempunyai peranan dominan, terkait dengan beberapa komponen PPP, di antaranya :

1. HDLC merupakan sebuah metode untuk melakukan enkapsulasi datagram melalui jalur serial.

2. LCP (Link Control Protocol) merupakan sebuah metode dari penetapan, pemeliharaan dan pemutusan hubungan point to point.

3. NCP (Network Control Protocol) merupakan sebuah metode dari pembentukan dan pengkonfigurasian protokol-protokol lapisan jaringan. PPP dirancang untuk melakukan pengiriman secara simultan melalui beberapa protokol jaringan. NCP digunakan untuk melakukan komunikasi dari beberapa protokol jaringan yang dienkapsulasi oleh PPP.

Protokol LCP memiliki beberapa kemampuan, di antaranya:

· Authentication. Untuk keamanan hubungan, PPP menyediakan kemampuan otentikasi.

· Compression, digunakan untuk meningkatkan kinerja proses pengiriman data. Stacker dan Predictor merupakan dua jenis protokol yang mendukung PPP dalam proses kompresi data.

· Error Detection. PPP menggunakan protokol Quality Magic untuk menjamin kehandalan data yang dikirim.

· Multilink, memecahkan data yang akan dikirim, kemudian dikirimkan melalui dua atau lebih jalur secara paralel dan sisi penerima melakukan proses penyusunan data.

Ketika koneksi hendak dibentuk oleh PPP, biasanya ada tiga fase yang biasa dilakukan yaitu:

1. Fase Pembentukan Jalur. Paket LCP dikirimkan oleh setiap device untuk mengkonfigurasi dan menguji jalur.

2. Fase Autentikasi (jika digunakan).

3. Fase Protokol lapisan jaringan. PPP menggunakan NCP untuk mengijinkan beberapa protokol layer network dienkapsulasi dan dikirimkan melalui sebuah PPP.

1.7. SNA (System Network Architecture)

SNA adalah sebuah protokol yang dikembangkan pada tahun 1970 oleh perusahaan IBM bersamaan dengan munculnya model referensi OSI. Dengan menggunakan SNA, sebuah mainframe dapat menjalankan ACF/VTAM (Advanced Communications Facility / Virtual Telecommunication Method) pada sebuah jaringan SNA. ACF/VTAM adalah sebuah program yang mengatur komunikasi diantara terminal-terminal dan program-program aplikasi VTAM pada host. ACF/VTAM berjalan di bawah kendali sebuah sistem operasi virtual, dan bertugas mengelola komunikasi jaringan yang terpasang padanya. ACF/VTAM bertanggung jawab untuk membentuk seluruh session dan untuk melakukan pengaktifan dan peng-nonaktifan resources, namun resources harus didefinisikan terlebih dahulu, sehingga dengan demikian akan mengurangi kebutuhan broadcast traffic dan meminimalisasi header overhead.

Traditional SNA physical entities terdiri dari 4 bentuk yaitu:

1. Host

2. Communication controller

3. Establishment controller

4. Terminal

Host dalam SNA berfungsi melakukan kontrol atas seluruh atau sebagian jaringan dan secara khusus menyediakan komputasi, eksekusi program, akses data base, layanan directory, dan manajemen jaringan. (Contoh piranti Host dalam sebuah lingkungan SNA tradisional adalah Mainframe S/370).

Communication Controller berfungsi melakukan kontrol jaringan fisik dan kontrol jalur komunikasi. Secara khusus, communication controller yang disebut juga Front-End-Processor (FEP) bergantung pada rute data melalui sebuah jaringan SNA Tradisional. (contoh piranti Communication Controller adalah 3745)

Establishment Controller umumnya disebut Cluster Controler. Piranti ini berfungsi melakukan kontrol operasi input dan output tiap piranti yang terpasang, seperti terminal (contoh piranti Cluster Controller adalah 3174).

Terminal (disebut juga workstation) berfungsi menyediakan interface bagi user ke jaringan (contoh piranti Terminal adalah 3270).

1.8. SNMP (Simple Network Management Protocol)

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah protokol lapisan aplikasi yang digunakan untuk manajemen perangkat jaringan. Protokol ini dapat mengumpulkan dan memanipulasi informasi jaringan yang berharga dari switch, router, server, printer, dan perangkat lain yang terhubung ke jaringan.

Jaringan yang dikelola SNMP terdiri dari dua komponen:

· Network management station (NMS) - perangkat lunak yang berjalan pada komputer administratif. Perangkat lunak ini mengumpulkan data SNMP dengan meminta perangkat di jaringan untuk mengungkapkan informasi tertentu. Perangkat juga dapat menginformasikan NMS tentang masalah yang mereka alami dengan mengirimkan peringatan SNMP (disebut jebakan).

· Agent - perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang dikelola dan melaporkan informasi melalui SNMP ke NMS.

Cara Kerja SNMP

Perhatikan contoh berikut:

Router R1 dikonfigurasi untuk mengirim perangkap SNMP ke NMS Station. Jika masalah terjadi, router akan mengirim perangkap SNMP ke Host A. Sebagai contoh, jika ada pelanggaran keamanan port pada R1, router akan mengirim perangkap SNMP, memberitahukan bahwa ada potensi pelanggaran keamanan di jaringan.

1.9. SLIP (Serial Line IP)

Serial Line IP ( SLIP ) digunakan untuk point-to-point koneksi serial yang menjaLANkan TCP/IP. SLIP biasanya digunakan pada mata rantai serial, dan pada umumnya digunakan dengan kecepatan jalur antar 1200bps dan 19.2Kbps. SLIP sangat bermanfaat untuk perpaduan antara host dan router untuk berkomunikasi dengan satu sama lain ( host-host, host-router dan router-router adalah konfigurasi jaringan pada SLIP).SLIP merupakan suatu paket yang membingkai protokol: SLIP menggambarkan suatu urutan karakter yang membingkai IP paket pada serial line. SLIP tidak menghasilkan alamat, pengidentifikasian type paket, pendeteksian kesalahan /koreksi atau mekanisme tekanan.

SLIP protokol menggambarkan dua karakter khusus: END dan ESC. END adalah octal 300 ( sistim desimal 192) dan ESC adalah octal 333 ( sistim desimal 219). Untuk mengirimkan suatu paket, suatu SLIP host sederhana memulai mengirimkan data di (dalam) paket itu. Jika suatu data byte adalah kode yang sama ketika mengakhiri karakter, suatu dua byte urutan ESC dan octal 334 ( sistim desimal 220) dikirim sebagai gantinya. Itu sama halnya suatu ESC karakter, dua byte urutan ESC dan octal 335 ( sistim desimal 221) dikirim sebagai gantinya. Manakala byte terakhir di (dalam) paket telah dikirim, suatu karakter AKHIR kemudian adalah memancarkan. Sebab tidak ada ' standard' spesifikasi SLIP, tidak ada ukuran paket yang maksimum digambarkan secara riil untuk SLIP. SLIP mungkin terbaik untuk menerima ukuran paket yang maksimum yang digunakan oleh Berkeley UNIX SLIP driver: 1006 bytes mencakup IP dan pengangkutan awal protocol ( belum termasuk penyusunan karakter).

SLIP : Protokol Yang terkait:1. IP2. TCP3. PPP4. Van Jacobson

2. Teknologi Jaringan

Teknologi jaringan adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling berhubungan satu dan lainnya. Perkembangan teknologi kian pesat. Dalam setiap hal yang dilakukan oleh tiap orang, akan sangat berhubungan dengan yang namanya teknologi. Perkembangan teknologi yang signifikan menjadikan perubahan yang mulai merambah dalam tiap hal yang dijajaki dan diperdalami oleh teknologi. Perkembangan komputer, sistem data, dalam perangkat keras dan perangkat lunak, hingga ke perkembangan komunikasi. Dengan perkembangan demikian membuat manusia kembali beradaptasi dan menyesuaikan seiring dengan perkembangan tersebut.

Teknologi pun mewabah ke jaringan informasi yang ada, sehingga menjadikan perkembangan komunikasi yang mengalami perubahan dalam pemanfaatan teknologi. Tanpa disadari perkembangan jaringan yang ada semakin maju dan dirasakan mengalami perkembangan yang pesat. Dalam perkembangan teknologi Indonesia, perkembangan teknologi dalam jaringan kian pesat dan sudah mulai terkenal hingga melekat di hati pengguna. Semakin banyak yang harus dipahami, semakin banyak yang harus diketahui dan banyak yang mengalami perubahan.

Perkembangan teknologi dalam jaringan sudah dijajaki oleh para produsen ternama, bahkan sudah mengembangkan hingga memiliki jaringan tersendiri. Dengan hal seperti ini, membuat persaingan di dunia komunikasi dan teknologi semakin menarik. Tidak hanya itu, jaringan yang ada bahkan sudah bayak diakses dan mulai dikenal orang banyak tanpa dengan adanya publikasi.Macam-macam jaringan:

1. Jaringan Area Lokal adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi Jaringan Area Lokal, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatur aktivitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer komputer yang terhubung ke dalam network Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan itu Biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan Jaringan Area Lokal menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

2. Jaringan area Metropolitan adalah jaringan yang meliputi area yang lebih besar dari Jaringan Area Lokal, misalnya antarwilayah dalam satu provinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan bank ketika beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya bank DKI yang ada di seluruh wilayah Jakarta.

3. Jaringan area Skala Besar adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain. Menggunakan sarana Jaringan area Skala Besar, Sebuah Bank yang ada di Jakarta bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya jaringan area skala besar agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara jaringan area lokal dan jaringan area skala besar ke dalam komunikasi global seperti internet. Tapi bagaimanapun juga antara jaringan area lokal, jaringan area metropolitan dan jaringan area skala besar tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu di antara yang lainnya.

2.1. Apple LocalTalk

Apple LocalTalk adalah sebuah teknologi jaringan yang dikembangkan oleh apple Computer, Inc. untuk mesin-mesin komputer Macintosh. Metode yang digunakan oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collison Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD Adapter LocalTalk dan Cable twistedpair khusus di gunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melalui port serial.

LocalTalk adalah implementasi khusus dari lapisan fisik dari sistem jaringan AppleTalk dari Apple Computer. LocalTalk menetapkan sistem kabel twisted pair terlindung, terhubung ke transceiver mengakhiri diri, berjalan pada tingkat 230,4 kbit / s. CSMA / CA diimplementasikan sebagai metode akses acak ganda.Jaringan dibayangkan di Macintosh selama perencanaan, sehingga Mac diberikan port serial RS mahal-422 mampu. Port didorong oleh SCC Zilog yang bisa berfungsi baik sebagai UART standar atau menangani protokol HDLC jauh lebih rumit yang merupakan protokol berorientasi paket yang dimasukkan pengalamatan, sedikit-isian, dan packet checksum di hardware. Ditambah bersama dengan RS422 sambungan listrik, ini memberikan sambungan data berkecepatan cukup tinggi.Para 230.4 kbit / s kecepatan bit adalah yang tertinggi dalam seri standar laju bit serial (110, 150, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600, 14400, 19200, 28800, 38400, 57600, 115200, 230400) yang berasal dari jam MHz 3,6864 setelah adat membagi-by-16. Ini frekuensi clock, 3,6864 MHz, dipilih (sebagian) untuk mendukung tingkat asinkron baud umum hingga 38,4 kbit / s menggunakan internal SCC itu baud-rate generator. Ketika SCC internal PLL digunakan untuk mengunci dengan jam tertanam dalam aliran data LocalTalk serial (menggunakan metode pengkodean FM0 nya) pengaturan membagi-by-16 pada PLL menghasilkan tingkat tercepat yang tersedia, yaitu 230,4 kbit / s.

Ada desas-desus bahwa Steve Jobs pada awalnya menentang termasuk jenis jaringan pada Mac, dan bahwa port RS-422 dan dukungan perangkat lunak terkait sebagian besar dikembangkan secara rahasia.Awalnya dirilis sebagai “Jaringan AppleTalk Pribadi”, LocalTalk digunakan terlindung twisted-pair kabel dengan 3-pin mini-DIN konektor. Kabel adalah daisy-dirantai dari transceiver ke transceiver. Setiap transceiver memiliki dua 3-pin mini-DIN port, dan kabel untuk menghubungkan ke Mac DE-9 konektor serial. Kemudian, ketika memperkenalkan Mac Plus konektor serial 8-pin mini-DIN, transceiver yang diperbarui juga.

2.2. Token Ring

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dariToken Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.Sambungan komputer dalam topologi ring

Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.

Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.

Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.

Topologi adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen – komponen jaringan yang meliputi server ,workstation ,Hub dan pengkabelannya . Topologi Token Ring Di dalam topologi token ring semua workstation dan server di hubungkan sehingga suatu pola lingkaran atau pola lingkaran atau cincin .Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan Informasi dari satu komputer ke komputerlain ,bila alamat-alamat yang di maksud sesuai maka informasi di terima dan bila tidak informasi akan di lewatkan.

Token Ring Keunggulan Tidak terjadi tabrakan pengiriman Kelemahan Setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang di lewatkan dalam jaringan .sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Jenis Kabel yang sering digunakan Topologi ini = Twisted pair, fiber

Kekurangan dan Kelebihan Topologi Token Ring (Cincin)

Kekurangan dan Kelebihan Topologi Token Ring (Cincin). Seperti biasa ini merupakan Materi TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) yang sudah saya dapatkan di sekolah. Saya mencoba untuk berbagi kepada temen-temen siapa tau kalian sedang mencari referensi mengenai Topologi Ring (Cincin) Dalam Jaringan Komputer. Silahkan kalian baca

Topologi Token Ring (Cincin)

Di dalam topologi Token Ring semua Workstation dan Server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola Lingkaran atau Cincin. Tiap Workstation ataupun Server akan menerima dan melewati informasi dari suatu komputer ke komputer lainnya, jika alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi di terima dan jika tidak informasi akan di lewatkan.

Topologi Jenis Ini mirip dengan Topologi Bus hanya saja ujung-ujung saling terhubung mambentuk lingkara. Topologi Token Ring (Cincin) ini di perkenalkan oleh IBM untuk mendukung Protokol Token Ring  (Pengin Lebih Tau dengan Protokol Token Ring Klik aja ) yang diciptakannya.

Kekurangan Dari Topologi Token Ring (Cincin)

kekurangan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang di lewatkan dalam jaringan, sehingga jika terdapat ganguan di suatu node maka seluruh jaringan akan tergangu.

Kelebihan Topologi Token Ring (Cincin)

Kelebihan Topologi ini adalah Tidak terjadinya Collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada Topologi Bus, karen hanya satu node dapat mengirim data pada suatu saat.

Secara Garis besar Kelebihan dan Kekurangan Topologi Token Ring (Cinci) sebagai Berikut:

Kelebihan :

a. Hemat Kabel

Kekurangan : 

a. Peka Kesalahan

b. Pengembangan Jaringan Lebih Baku

2.3. Ethernet

Ethernet adalah teknologi jaringan komputer berdasarkan pada kerangka jaringan area lokal (LAN). Sistem komunikasi melalui Ethernet membagi aliran data ke dalam paket individual yang disebut frame. Setiap frame, berisi alamat sumber dan tujuan serta pengecekan error data sehingga data yang rusak dapat dideteksi dan dikirim kembali. Ethernet adalah protokol LAN yang memungkinkan setiap PC “berlomba” untuk mengakses network. Sekarang Ethernet menjadi protokol LAN yang paling populer karena relatif murah dan mudah di-install serta ditangani.

Ethernet Card adalah jenis hardware jaringan komputer berupa adaptor, awalnya diciptakan untuk membangun sebuah Local Area Network (LAN). Hal ini digunakan untuk mendukung standar Ethernet untuk koneksi jaringan kecepatan tinggi melalui kabel dalam jaringan atau sering disebut sebagai kartu LAN. Dalam sejarahnya, Ethernet dibuat oleh Xerox di tahun 1976. Ethernet telah disetujui sebagai standar industri protokol LAN tahun 1983. Sebuah network yang menggunakan Ethernet sebagai protokol sering disebut Ethernet network.

Fungsi Ethernet Card

Ethernet Card berfungsi membantu pertukaran file dan data melalui jaringan komputer. Komputer-komputer ini berkomunikasi melalui jaringan komputer dengan bantuan dari akses fisik ke media jaringan dan sistem pengalamatan tingkat rendah melalui penggunaan alamat MAC (nomor seri unik 48-bit yang disimpan dalam ROM yang dilakukan pada Ethernet Card). Dalam sebuah jaringan, setiap komputer memiliki kartu dengan alamat MAC yang unik.

Jenis-Jenis Ethernet

Dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, antara lain:

· 10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)

· 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)

· 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).

2.4. ARCnet

ArcNet adalah sistem jaringan yang menggunakan teknik komunikasi baseband dan metode akses token passing. Jaringan ArcNet memiliki fleksibilitas yang tinggi dan berharga murah. Kecepatan transmisi data yang ditawarkan adalah 2.5 MBit/sec. Topologi yang dapat digunakan untuk ArcNet adalah Star dan Bus.

ARCNET menggabungkan Protokol Token-Passing di mana akses media ditentukan oleh stasiun dengan Token. Ketika stasiun menerima Token, dapat memulai transmisi ke stasiun lain. Semua stasiun dianggap rekan dan tidak ada satu stasiun dapat mengkonsumsi semua bandwidth karena hanya satu paket.

Skema menghindari Tabrakan dan memberikan ARCNET keuntungan terbesar dalam Aplikasi Real-Time ( Deterministik! ).Dengan Deterministik, desainer dapat memprediksi waktu yang dibutuhkan stasiun tertentu agar mendapatkan akses ke jaringan dan mengirim pesan.

Penting untuk kontrol atau aplikasi Robot di mana Respon yang tepat waktu atau gerakan terkoordinasi diperlukan.

Deterministik. Artinya, karena menggunakan mekanisme Token-Passing. Menghitung jumlah kasus terburuk dari waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan Frame dari satu Node ke yang lain.

Menggunakan dasar Ethernet, Node pada jaringan harus bersaing untuk akses ke media jaringan bersama, dan kinerja menurun dengan meningkatnya lalu lintas jaringan.

ARCNET - Protokol Lapisan Data-Link yang menggunakan Arsitektur Token-Ting, dengan kecepatan data 2,5 Mbps Menghubungkan hingga 255 komputer. ARCnet mirip dengan Token Ring dan layanan jaringan Ethernet.

2.5. FDDI

FDDI (Fiber Distributed Data Interface) adalah interface jaringan menggunakan kabel serat optic dengan kapasitas sampai 100Mbps, FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa. Berbasis token passing (seperti pada token ring) dengan menggunakan arsitektur dual cincin LAN. Traffic FDDI pada dual cincin tersebut bergerak saling berlawanan arah (sering disebut juga counter rotating ring). Cincin tersebut terdiri dari cincin primer dan sekunder. Selama beroperasi, cincin primer digunakan untuk transmisi data dan cincin sekunder berada dalam keadaan ‘idle’ atau tidak bekerja. Jika cincin primer mengalami masalah, maka cincin sekunder dipergunakan untuk menggantikan cincin primer. Fungsi utama dari penggunaan dua ring ini adalah untuk mendapatkan reliabilitas yang lebih tinggi bila terjadi diskoneksi pada cincin primer.Gambar dasar Dual Ring pada FDDI:

FDDI didefinisikan dalam 4 spesifikasi :

· Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.

· Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.

· Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.

· Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.

Spesifikasi FDDI dan model OSI:

FDDI mendefinisikan spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI). FDDI serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.

Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:

Gambar FDDI Frame Format:

2.6. CDDI

Copper Distributed Data Interface (CDDI) adalah implementasi protokol FDDI yang lebih murah, yang disediakn untuk instalasi kabel twisted-pair copper. Seperti FDDI, CDDI menyediakan rata-rata transfer data 100 Mbps dan menggunakan arsitektur dual ring untuk menyediakan sifat redudansinya. CDDI mendukung jarak sampai dengan 100 meters dari desktop ke concentrator. CDDI didefinisikan oleh komite ANSI X3T9.5. Standarisasi CDDI dijuluki dengan nama resmi standard Twisted-Pair Physical Medium Dependent (TP-PMD). Nama ini juga ditunjuk sebagai TP-DDI (Twisted Pair Distributed Data Interface).CDDI sendiri konsisten dengan lapisan physical dan media access control yang didefinisikan oleh standard ANSI.

Tipe CDDI:

Ada dua jenis kabel yang dapat digunakan untuk jaringan CDDI :Shielded twisted pair (STP) . Pengkabelan STP memiliki impedansi 150-ohm dan mengikuti standard EIA/TIA 568 (IBM Type 1). Unshielded twisted pair (UTP)UTP adalah pengkabelan untuk data (Category 5) berisi 4 pasang unshielded yang saling dililitkan dan dibungkus dengan jaket plastik dan mengikuti spesifikasi EIA/TIA 568B.

2.7. ATM

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan. Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan di mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header) pada sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.

Gambar 1. ATM Network.

Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil, memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan delay yang sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network yang sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan waktu interval menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa aplikasi multimedia.

Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi

ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter seperti delay, jitter delay dan tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi.Dua prioritas untuk lalu lintas didefinisikan; prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan diabaikan jika ada masalah kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan broadcast, multicast didukung untuk aplikasi seperti suara dan video conferencing. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.

Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

Cara Kerja Atm

Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

Karakteristik Atm

1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.

Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.

2. ATM beroperasi pada connection oriented mode

Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.

3. Pengurangan fungsi header

Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal.

Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.

4. Lapisan Protokol ATM

Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai antara paket-paket data di lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer).  ATM Layer merupakan lapisan digunakan untuk menyambungkan protokol. Lapisan Fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.

5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Protokol jaringan komputer adalah aturan yang ada dalam sebuah jaringan komputer yang harus ditaati oleh pihak pengirim dan penerima agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi meskipun memiliki sistem yang berbeda. TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi.

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Lalu dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). TCP/IP memiliki beberapa protocol seperti UDP, IPX/SPX, AppleTalk, NetBIOS, DECnet, PPP, SNA, SNMP, dan SLIP.

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah protokol lapisan aplikasi yang digunakan untuk manajemen perangkat jaringan.

Serial Line IP ( SLIP ) digunakan untuk point-to-point koneksi serial yang menjaLANkan TCP/IP. SLIP biasanya digunakan pada mata rantai serial, dan pada umumnya digunakan dengan kecepatan jalur antar 1200bps dan 19.2Kbps.

Teknologi jaringan adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling berhubungan satu dan lainnya. Seperti Apple LocalTalk, Token Ring, Ethernet, ArcNet, FDDI, CDDI, dan ATM.

B. Saran

Perkembangan teknologi saat ini sudah berkembang dimana-mana dan kita bisa mempelajarinya dimana saja karena teknologi saat ini sudah semakin canggih dan dengan mudah kita dapat mengoperasikannya dengan baik. Maka dari itu teruslah belajar dan mencari referensi sebanyak-banyaknya karena dengan begitu kita dapat menguasai suatu hal yang ingin kita capai. Termasuk dalam mempelajari protokol dan teknologi jaringan.

DAFTAR PUSTAKA

Arga, Alfi. 2018. Protokol PPP (Point to Point Protocol). https://alifiarga.wordpress.com/2018/08/07/protokol-ppp-point-to-point-protocol/. Di publikasikan pada 7 Agustus 2018.

Bakti, Kominfo. 2019. Protokol Jaringan Komputer: Pengertian, Fungsi, Dan Jenisnya. https://www.baktikominfo.id/id/informasi/pengetahuan/protokol_jaringan_komputer_pengertian_fungsi_dan_jenisnya-710. Di publikasikan pada 6 Februari 2019.

Indyawan, Farras. 2018. Pengertian SNMP dan Cara Kerjanya. https://www.kitaadmin.com/2018/11/pengertian-snmp-dan-cara-kerja-nya.html. Di publikasikan pada 30 November 2018.

Karim, Live. 2016. Pengertian Ethernet dan Fungsi Ethernet Card serta Jenis-Jenisnya. https://feresiskablog.wordpress.com/2016/05/20/pengertian-ethernet-dan-fungsi-ethernet-card-serta-jenis-jenisnya/. Di publikasikan pada 20 Mei 2016.

Khilmy, Zulfa. 2015. Jenis-Jenis Protokol dan Fungsinya pada Jaringan Komputer. https://www.kompasiana.com/zulfakhilmy/553009d36ea8344f0f8b45ca/jenis-jenis-protokol-dan-fungsinya-pada-jaringan-komputer. Di publikasikan pada 24 Juni 2015.

Kun, Ahmad. 2009. Bagaimana TCP/IP Bekerja. https://pekoktenan.wordpress.com/2009/03/28/bagaimana-tcpip-bekerja/. Di publikasikan pada 28 Maret 2009.

Muiz, Kang. 2017. Pengertian Token Ring dan Fungsinya. https://www.pintarkomputer.org/2017/10/pengertian-token-ring-dan-fungsinya.html. Di publikasikan pada Oktober 2017.

Niadia, Aldo. 2013. ATM (Asynchronous Transfer Mode). https://aldoniadia.wordpress.com/2013/12/30/atm-asynchronous-transfer-mode/. Di publikasikan pada 30 Desember 2013.

Ordinary, Arie. 2016. Memahami Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja TCP/IP. https://www.tembolok.id/pengertian-tcp-ip/. Di publikasikan pada 11 Mei 2016.

Ryu, Budi. 2007. Apa yang Membuat TCP/IP Menjadi Penting. https://budiryu.wordpress.com/2007/06/13/apa-yg-membuat-tcpip-menjadi-penting/. Di publikasikan pada 13 Juni 2007.

Serbi, Serba. 2015. Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP. https://idcloudhost.com/arsitektur-dan-protokol-jaringan-tcpip/. Di publikasikan pada 14 Oktober 2015.

Utari, Dwi Widya. 2011. Apple LocalTalk. https://dwiwidyautari.wordpress.com/2011/11/15/apple-local-talk/. Di publikasikan pada 15 November 2011.

Yuris. 2011. FDDI (Fiber Distributed Data Interface). https://yurisagung.wordpress.com/2011/10/04/fddi-fiber-distributed-data-interface/. Di publikasikan pada 4 Oktober 2011.