awanawan4th.files.wordpress.com€¦ · Web viewLAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL. Semester IV. UJI...
Transcript of awanawan4th.files.wordpress.com€¦ · Web viewLAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL. Semester IV. UJI...
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 1 dari
11
I. Kompetensi:
Setelah mengikuti mata kuliah praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menyetel timming injeksi dengan benar
2. Menganalisis pengaruh timming injeksi terhadap konsumsi bahan bakar.
II. Alat dan Bahan
1. Motor diesel 1 silinder
2. Tool box 1 set
3. Injection tester
4. Burret
5. Tachometer
6. Timming light
7. Stop watch
8. Nampan dan solar
9. Majun
III. Keselamatan Kerja:
1. Hati-hati saat anda bekerja, komponen motor diesel sangat presisi
2. Hati-hati buret medah pecah
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 2 dari
11
3. Kondisi pengabut sesudah dipergunakan untuk praktikum harus dapat kembali
seperti sebelumnya
4. Demikian juga tempat praktikum harus tetap dalam kondisi bersih
IV. Dasar Teori
Tekanan injeksi menunjukksn besarnya jumlah yang diperlukan mengabutkan bahan
bakar. Sehingga terdapat hubungan antara besarnya tekanan pengabutan dengan kondisi
kabutan bahan bakar yang dihasilkan. Semakin tinggi tekanan pengabutan maka akan
semakin halus kondisi kabutan bahan bakar/ semakin kecil kecil butiran kabutan dan juga
semakin pendek jarak jangkauannya dari injektor.
Hal ini dikatakan bahwa semakin baik atomisasi namun semakin pendek penetrasinya.
Selanjutnya kondisi kabutan harus disesuaikan dengan besarnya tekanan kompresi mesin
diesel. Artinya setiap motor diesel memerlukan tekanan injeksi yang berbeda-beda untuk
mencapai kondisi terbaiknya yang dikenal dengan spesifikasi tekanan injeksi.
Pengontrolan saat injeksi bahan bakar
Pada mesin bensin saat pengapian harus dimajukan sesuai dengan putaran mesin
melaui advans sentrifugal yang ditempatkan pada unit distributor pengapian, pada mesin
diesel juga dilengkapi suatu bagian yang dapat mengajukan saat penyemprotan sesuai dengan
putaran mesin yang disebut dengan automatic timer. Mesin-mesin diesel putaran tinggi untuk
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 3 dari
11
penggunaan otomotif/kendaraan, daya mesin dapat diperbaiki/dinaikkan dengan memajukan
waktu injeksi sesuai dengan kenaikan putaran. Ini sama seperti memajukan waktu pengapian
dalam mesin-mesin bensin, untuk tujuan ini timer digunakan.
Ada dua tipe timer yang dipakai, yang pertama adalah timer tangan (hand timer) dan
timer otomatis (automatic timer). Timer otomatis lebih umum digunakan sekarang ini,
diskripsi/gambaran diberikan di bawah ini.
Source : VEDC, 1990
Gambar 22 Mekanik automatic timer
Timer otomatis menggunakan gaya sentrifugal yang secara otomatis memajukan
waktu penyemprotan sesuai dengan putaran mesin. Seperti ditunjukkan dalam gambar, timer
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 4 dari
11
otomatis dibuat/disusun oleh dua buah pemberat sentrifugal (centrifugal weight), 2 pegas
(spring), pelindung (cover) dan flens penghubung (driving flange). Flens dihubungkan ke
poros penggerak pompa injeksi dengan tonjolan keluar dari permukaannya. Hub/poros
dipasang ke poros nok/camshaft pompa injeksi.
V. Langkah Kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Lepas pipa bahan bakar pada filter dan sambungkan ke burret
3. Isi burret dengan solar, jaga isinya jangan sampai habis
4. Hidupkan mesin diesel. Catatan : bila anda menghidupkan menggunakan engkol,
maka hati-hati saat mesin hidup engkol tidak usah ditarik keluar, dia akan lepas
sendiri saat mesin diesel sudah hidup. Bila tidak hidup, ikuti langkah 5
5. Biarkan mesin hidup beberapa saat (10 menit)
6. Atur putaran mesin pada 900 rpm
7. Ukur konsumsi bahan bakar dalam 1 menit, lakukan tiga kali hasil pengukuran
8. Matikan mesin dengan mengoprasikan handel decompression
9. Lepaskan injektor dari mesin diesel dan ukur tekanan injeksinya , kemudian
hasilnya masukkan dalam tabel observasi
10. Ulangi observasi dua kali lagi dengan langkah yang sama dengan timming injeksi
yang berbeda (diatas dan dibawah timming injeksi spesifikasi)
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 5 dari
11
11. Setelah selesai observasi, kembalikan tekanan injeksi pada ukuran spesifikasi dan
hidupkan untuk pengecekan
12. Bersihkan mesin diesel, peralatan-peralatan, dan tempat yang anda gunakan.
13. Tugas anda menganalisis data observasi yang anda dapatkan
VI. Hasil Pemeriksaan
Observasi ke -
Tekanan Injeksi
Timing Injeksi Waktu
Jumlah Bahan
Bakar ( cc )RPM
1120 atm atau
125,94 kgcm2
40 ° sebelum TMA
1 menit
21 157521,5 163321,2 1723
70 ° sebelum TMA
280 atm atau
84,62 kgcm2
40 ° sebelum TMA
1 menit
15 160316,5 159015,5 1694
70° sebelum TMA
14 162018 159517 1560
25 ° sebelum TMA
12,5 159214 1742
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 6 dari
11
15 18773
Spesifikasi
RPM pengukuran =150 rpm
VII. Pembahasan
a. Pada observasi pertama tekanan injeksi saat dilakukan pengukuran dengan
injection tester adalah 120 Atm. Saat timing injeksi 40 ° sebelum TMA konsumsi
bahan bakarnya sekitar 21-21,5 cc per menit.
b. Pada observasi kedua tekanan injeksi saat dilakukan pengukuran dengan injection
tester adalah 80 Atm. Saat timing injeksi 40 ° sebelum TMA jumlah bahan
bakarnya sekitar 15 – 16,5 cc per menit. Saat timing injeksi 70 ° sebelum TMA
jumlah bahan bakarnya sekitar 14 – 18 cc permenit. Saat timing injeksi 25 °
sebelum TMA jumlah bahan bakarnya sekitar 12-15 cc permenit.
VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, kami dapat menyimpulkan bahwa timing
injeksi sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar pada mesin diesel 1 silinder hal
ini terbukti dengan timing injeksi yang jauh dari spesifikasi menyebabkan konsumsi
bahan bakar sangat boros, sedangkan penyetelan timing yang mendekati spesifikasi
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IV
UJI PENGARUH TIMMING INJEKSI
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR 1
SILINDER( JOB UTS)
2 x 50 menit
NO. JST/OTO/OTO 419/06Revisi : 00 Tgl. : 12 April 2013
Hal 7 dari
11
maka konsumsi bahan bakar lebih irit dibandingkan dengan timing yang jauh dari
spesifikasi( diatas/ dibawah spesifikasi).
Hal diatas bisa disebabkan karena timing injeksi yang tidak sesuai dengan
spesifikasi menyebabkan waktu penyemprotan atau pengkabutan bahan bakar yang
tidak tepat pada saat siklus pembakaran maksimal tercapai pada mesin sehingga
bahan bakar tidak dapat terbakar dengan sempurna,dan juga tekanan injeksi yang
tidak sesuai dengan spesifikasi menyebabkan penetrasi dan atomisasi yang tidak
optimal pula.
LAMPIRAN
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
7