library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan...

58
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Organisasi dan Enterprise Organisasi merupakan penataan sekumpulan orang secara disengaja guna mencapai beberapa tujuan tertentu (Robbins & Coulter, 2010:18). Suatu perkumpulan dapat dikatakan sebagai organisasi karena memiliki tiga sifat organisasi yang umum. Pertama, sebuah organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dan terdefinisi. Tujuan ini biasanya dituangkan ke dalam sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi. Kedua, sebuah organisasi tentulah terdiri dari orang-orang. Dibutuhkan sumber daya manusia untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Ketiga, sebuah organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban para anggotanya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ada di dalam organisasi. Pengertian enterprise menurut Bernard (2012:31) adalah sebuah organisasi atau bagian aktivitas organisasi yang batasnya didefinisikan oleh tujuan, proses, dan sumber daya bersama. Termasuk dalam pengertian ini adalah seluruh organisasi dalam sektor publik, privat, atau non- profit, bagian dari organisasi seperti unit bisnis, program, dan sistem atau bagian dari beberapa organisasi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa enterprise 7

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Organisasi dan Enterprise

Organisasi merupakan penataan sekumpulan orang secara disengaja guna

mencapai beberapa tujuan tertentu (Robbins & Coulter, 2010:18). Suatu

perkumpulan dapat dikatakan sebagai organisasi karena memiliki tiga sifat organisasi

yang umum. Pertama, sebuah organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dan

terdefinisi. Tujuan ini biasanya dituangkan ke dalam sasaran-sasaran yang hendak

dicapai oleh organisasi. Kedua, sebuah organisasi tentulah terdiri dari orang-orang.

Dibutuhkan sumber daya manusia untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang

harus dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Ketiga, sebuah

organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban para

anggotanya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ada di dalam organisasi.

Pengertian enterprise menurut Bernard (2012:31) adalah sebuah organisasi

atau bagian aktivitas organisasi yang batasnya didefinisikan oleh tujuan, proses, dan

sumber daya bersama. Termasuk dalam pengertian ini adalah seluruh organisasi

dalam sektor publik, privat, atau non-profit, bagian dari organisasi seperti unit bisnis,

program, dan sistem atau bagian dari beberapa organisasi. Dari pengertian tersebut

dapat disimpulkan bahwa enterprise adalah sebuah atau beberapa organisasi bisnis

atau bagian dari organisasi yang melakukan aktivitasnya, khususnya aktivitas bisnis

agar dapat memperoleh apa yang menjadi tujuannya.

2.1.2 Visi dan Misi

Setiap perusahaan pastinya memiliki visi dan misi di dalamnya. Visi

perusahaan adalah keterangan tujuan akhir yang ingin dicapai organisasi atau

perusahaan. Ibaratnya adalah sebuah perusahaan mepunyai mimpi yang ingin

dicapai. Oleh karena itu, visi menyangkut usaha-usaha yang diarahkan untuk

mencapai tujuan jangka panjang. Menurut Ismail Solihin (2012:21), pernyataan visi

dibuat oleh perusahaan untuk menjawab pertanyaan “what will our business be?”

atau pertanyaan “what do we want to become?”. Pernyataan visi menunjukkan arah

strategi perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan

menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

8

tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan

misi perusahaan, dalam arti arah strategi yang dinyatakan di dalam visi masih berada

dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Mengembangkan pernyataan

visi sering kali dipandang sebagai langkah pertama dari perencanaan strategis,

bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi.

Misi yang disusun oleh perusahaan mengacu pada visi suatu perusahaan. Visi

yang jelas akan menjadi landasan bagi pengembangan arah usaha dan tujuan

perusahaan yang komprehensif. Menurut David (2010:16), misi merupakan

pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu bisnis dari perusahaan-

perusahaan lain yang sejenis. Pernyataan misi jelas melukiskan nilai dan prioritas

dari sebuah organisasi. Mengembangkan sebuah pernyataan misi memaksa para

penyusun strategi untuk berpikir mengenai hakekat dan cakupan operasi saat ini dan

menilai potensi pasar dan aktivitas di masa yang akan datang. Penyusun strategi itu

sendiri adalah individu-individu yang paling bertanggung jawab bagi keberhasilan

atau kegagalan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Ismail Solihin

(2012:19), misi bagi suatu perusahaan menggambarkan bisnis apa yang sedang dan

akan dijalankan oleh di perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang ingin dicapain

perusahaan melalui keberadaan nya di bidang bisnis tertentu.

Dalam memerluas komponen misi dengan menyebutkan bahwa terdapat

sembilan karakteristik yang harus terangkum dalam suatu misi perusahaan, dan

karena misi perusahaan merupakan bagian dari proses strategic management yang

akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup

ke sembilan komponen pokok (David, 2007:64), yaitu :

1. Customers. Secara eksplisit, misi harus menyebutkan siapa yang menjadi

pelanggan bagi produk perusahaan

2. Product or service. Dalam hal ini, secara spesifik perusahaan harus menyebutkan

produk atau jasa apa yang dihasilkan oleh perusahaan

3. Markets. Pernyataan misi menetapkan di pasar mana produk perusahaan akan

bersaing dengan produk yang dihasikan oleh pesaing.

4. Technology. Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen

5. Concern for survival, growth and profitability. Dalam hal ini pernyataan misi

menunjukkan secara jelas komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

9

perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba

(profitabilitas)

6. Philosophy. Dalam hal ini pernyataan misi akan menjelaskan kepercayaan

(beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan

7. Self–concept. Dalam hal ini pernyataan misi menjelaskan apa yang menjadi

kompetensi unggulan (distinctive competencies) dari perusahaan dibandingkan

pesaingnya

8. Concern for public image. Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan

apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah sosial,

kemasyarakatan, maupun terhadap masalah lingkungan

9. Concern for employees. Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukkan apakah

karyawan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan

2.1.3 Strategi

Setiap perusahaan mepunyai cara tersendiri untuk menentukan bagaimana

proses mereka dalam memformulasikan dan mengatur strategi-strategi untuk

mencapai keunggulan dalam bersaing. Strategi menurut Ismail Solihin (2012:24),

pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai kumpulan cara untuk mencapai

tujuan (ways to achieve ends). Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen

strategik (strategic management), strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata

sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen

strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai

keputusan strategis (strategic decisions) yang dibuat oleh manajemen perusahaan)

yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaan.

Sedangkan menurut David (2010:16), strategi merupakan sarana bersama dengan

tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi adalah aksi potensial yang

membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam

jumlah yang besar. Selain itu, strategi memengaruhi perkembangan jangka panjang

perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa

yang akan datang.

2.1.4 Perencanaan Strategi

Dalam sebuah organisasi, perencanaan strategis itu dilakukan untuk

menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

10

sumber dayanya termasuk modal dan SDM. Perencanaan strategis dapat

didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional

yang memampukan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya (David, 2010:5).

Sedangkan Satzinger (2005:16) mendefinisikan perencanaan strategis sebagai suatu

proses selama bagian eksekutif mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,

seperti dimana bisnis berjalan sekarang, dimana mereka ingin menempatkan

bisnisnya, dan apa yang mereka miliki untuk sampai ke arah sana. Proses

perencanaan strategis biasanya memakan waktu bulanan atau bahkan beberapa tahun,

dan sering kali rencana tersebut diperbaharui secara berkelanjutan. Sekali

perencanaan strategis ditetapkan, perencanaan tersebut akan mengarahkan seluruh

proses organisasi, sehingga seluruh area organisasi harus berpartisipasi dan

mengoordinasi aktivitas mereka.

2.1.5 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk

manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional

perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang,

teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu

perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi

manajemen. Semua organisasi membutuhkan informasi yang membantu manajer

untuk mengambil keputusan yang diperlukan. Aliran informasi ini diarahkan dan

diatur dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi telah ada dalam suatu

organisasi jauh sebelum munculnya teknologi informasi. Teknologi informasi secara

spesifik mengacu untuk teknologi itu sendiri, hardware, software, dan jaringan

telekomunikasi (Ward, 2002:20).

Menurut Bernard (2012:130), sistem informasi terdiri dari tiga bagian, yaitu:

data, informasi, dan pengetahuan.

Data. Suatu fakta mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting lainnya

yang berhubungan dengan organisasi. Memiliki suatu makna namun tidak dapat

dijadikan bahan pengambilan keputusan.

Informasi. Data yang sudah diolah dan diatur ulang ke bentuk yang lebih

bermakna bagi organisasi dan dapat dijadikan bahan untuk pengambilan

keputusan.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

11

Pengetahuan (Knowledge). Data dan informasi yang sudah disempurnakan

berdasarkan fakta, kebenaran, kepercayaan, pengalaman, dan penilaian.

Di dalam sistem informasi terdapat data, informasi, dan pengetahuan yang

saling berhubungan. Ketiga ini saling bekaitan dalam pengambilan keputusan di

setiap perusahaan. Dari data yang diperoleh dari sebuah organisasi belum cukup

dijadikan bahan pengambilan keputusan, data dapat diolah menjadi informasi untuk

dijadikan bahan pengambilan keputusan. Hasil akhir dari kumpulan data dan

informasi yang sudah terkumpul didapatkan sebuah pengetahuan untuk mengarah

pada kebijaksanaan pengambilan keputusan.

Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan

untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang

strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat

komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu

komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi

telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Menurut Bernard (2012:333), teknologi informasi merupakan suatu jenis sumber

daya yang mendukung pembuatan, analisis, sharing, pengarsipan, dan/atau

penghapusan data dan informasi dalam suatu perusahaan.

2.1.6 Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka

panjang yang menggambarkan tujuan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk

mencapai tujuan perusahaan. Menurut Ward dan Peppard (2002:44), strategi sistem

informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan

terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang

dimiliki organisasi tersebut. Dalam pembahasan menurut Ward dan Peppard, sebuah

strategi sistem informasi harus meliputi kebutuhan bisnis untuk kedepannya agar

lebih selaras dengan strategi bisnis. Perencanaan strategi sistem informasi

menegaskan kebutuhan organisasi terhadap sistem informasi untuk mendukung

keseluruhan strategi bisnis.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

12

Perencanaan strategi teknologi informasi menguraikan visi bagaimana

kebutuhan organisasi terhadap sistem informasi akan didukung oleh teknologi

informasi. Menurut Ward dan Peppard (2002:44), strategi TI adalah strategi yang

berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam

memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah organisasi. Strategi teknologi

informasi melingkupi hal berikut ini:

Ruang lingkup teknologi dan aplikasi informasi yang penting

Kompetensi yang sistematis dan kemampuan-kemampuan, misalnya akses ke

informasi yang penting untuk penciptaan/pencapaian strategi perusahaan

Tata kelola teknologi informasi, yaitu bagaimana pengelolaan teknologi informasi

yang ada

2.1.7 Analisa PEST

Menurut Ward dan Preppard (2002:70), analisis PEST adalah analisis yang

digunakan terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik,

ekonomi, sosial, dan teknologi. Analisis PEST digunakan untuk menilai pasardari

suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk

menilai sebuah situasi dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana

pemasaran atau ide. Dari analisis ini, perusahaan akan dapat mengambil suatu

peluang atau ancaman yang akan memengaruhi proses bisnisnya.

Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta

mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan tempat perusahaan

melakukan kegiatan. Contoh : kebijakan tentang pajak, peraturan ketenagakerjaan,

peraturan perdagangan, stabilitas politik dan peraturan daerah.

Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang memengaruhi daya beli dari

pelanggan dan memengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan. Contoh :

pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar, tingkat inflasi,

harga-harga produk dan jasa.

Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan dari

pelanggan, dan memengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.

Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

13

lingkungan sosial, kondisi lingkungan kerja, keselamatan, dan kesejahterahan

sosial.

Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu perusahaan

dalammenghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.

Contoh : aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi,

kecepatan transfer teknologi, tingkat kadaluarsa teknologi.

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Enterprise Architecture (EA)

Enterprise Architecture (EA) merupakan analisis dan dokumentasi dari suatu

enterprise dalam keadaan yang sekarang maupun untuk keadaan yang akan datang,

dari suatu strategi yang terintegrasi, bisnis, dan perspektif teknologi (Bernard,

2012:31). Arsitektur ini didefinisikan untuk memberikan detail grafis akan cara kerja

organisasi dan membantu dalam merencanakan dan meningkatkan kinerja bisnis

mereka. EA itu sendiri ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan

memungkinkan mereka untuk melihat diri mereka sendiri dari segi pandangan yang

holistik dan terintegrasi dari arah strategis, praktek bisnis, arus informasi, dan

sumber daya teknologi. Penerapan EA ini nantinya akan melibatkan baik program

manajemen maupun metodologi dokumentasi berbasis kerangka kerja (framework)

yang akan digunakan untuk meningkatkan perencanaan, mengarahkan pengambilan

keputusan, dan pengimplementasian solusi menuju evolusi arsitektur di masa yang

akan datang dengan menyediakan pandangan yang terkoordinasi dari perusahaan

secara keseluruhan yang meliputi strategi, bisnis, dan teknologi.

Dengan membangun pandangan yang terintegrasi pada saat ini dan masa yang

akan datang, maka perusahaan akan dapat mengelola transisi dari metode operasi

saat ini ke masa yang akan mendatang dengan lebih baik. Transisi termasuk dalam

indentifikasi tujuan baru, aktifitas, segala jenis modal, dan sumber daya manusia

termasuk teknologi informasi yang akan meningkatkan keuangan pada bottom-line

dan pencapaian misi. EA ini sendiri didorong oleh tujuan strategis dan kebutuhan

bisnisnya.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

14

EA = S + B + T

Enterprise Architecture = Strategi + Bisnis + Teknologi

EA menyediakan suatu strategi dan pendekatan bisnis untuk kebijakan,

perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengembangan sumber daya yang berguna

bagi eksekutif, lini manajer, dan staff pendukung. Agar lebih efektif, program EA

harus menjadi bagian dari kelompok kebijakan manajemen dan proses terintegrasi

yang membentuk struktur tata kelola secara keseluruhan. Suatu pendekatan EA akan

dianggap lengkap jika memiliki ke enam elemen inti seperti yang diperlihatkan pada

gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 : Elemen Inti dari Pendekatan EA (Bernard, 2012:36)

Governance. Elemen pertama adalah ‘Governance’ yang akan

mengidentifikasikan perencanaan, pengambilan keputusan, dan kesalahan proses

serta kelompok-kelompok yang akan menentukan bagaimana EA tersebut

dikembangkan dan dipelihara, dicapai sebagai bagian dari keseluruhan

pemerintahan organisasi.

Methodology.Elemen kedua adalah ‘Methodology’ yang memberikan langkah-

langkah spesifik untuk menetapkan dan memelihara program EA melalui

pendekatan yang telah dipilih.

Framework. Elemen ketiga adalah ‘Framework’ yang mengidentifikasi ruang

lingkup dari keseluruhan arsitektur dan tipe, serta hubungan dari bermacam-

macam level dan rangkaian pada sub-arsitektur.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

15

Artifacts. Elemen keempat adalah ‘Artifacts’ yang mengidentifikasi jenis dan

metode dokumentasi yang akan digunakan dalam setiap area sub-arsitektur,

termasuk analisis strategis, perencanaan bisnis, kendali internal, kendali

keamanan, dan model untuk alur kerja (workflow), database, sistem, dan jaringan,

termasuk penyimpanan online tempat artefak disimpan.

Standards. Elemen kelima adalah ‘Standards’ yang mengidentifikasi standar

bisnis dan teknologi untuk perusahaan di setiap domain, segmen, dan komponen

dari EA.

BestPractices. Elemen keenam yaitu ‘Assocoated Best Practices’ yang memiliki

cara-cara yang telah terbukti untuk mengimplementasi bagian-bagian atau

keseluruhan arsitektur.

2.2.2 Kerangka Kerja Kubus EA3 (EA3 Cube Framework)

Aktivitas Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2012:37), suatu EA dicapai melalui suatu program

manajemen (management program) dan suatu metode analisis dan desain (analysis

and design method) yang berulang pada berbagai tingkatan ruang lingkup. Program

EA bersama dengan metodenya menyediakan kemampuan dan kegiatan yang

berkelanjutan, pandangan dari arah strategis perusahaan yang terkoordinasi,

pelayanan bisnis, arus informasi, dan pemanfaatan sumber daya.

EA sebagai management program menyediakan suatu strategis, pendekatan

terintegrasi untuk kemampuan dan sumber perencanaan/pengambilan keputusan.

Suatu program EA merupakan bagian dari keseluruhan proses pemerintah yang

menentukan keselarasan sumber daya, mengembangkan kebijakan standar,

meningkatkan dukungan pengambilan keputusan, dan memandu dalam

mengembangkan aktivitas. EA juga dapat membantu untuk mengidentifikasi

kesenjangan dalam kegiatan atau program line of business (LOB) dan kemampuan

dalam mendukung pelayanan, sistem, dan jaringan teknologi informasi. Selain

penjelasan di atas, EA sebagai management program juga menyediakan :

Strategic Alignment. EA mendukung perencanaan strategis dan sumber

perencanaan operasional lainnya dengan menyediakan pandangan makro dan

mikro tentang bagaimana sumber daya dimanfaatkan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Hal ini membantu untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas

dalam sumber daya tersebut, yang nantinya akan membantu untuk

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

16

mempromosikan kemampuan kompetitif perusahaan. Pembangunan proyek-

proyek dalam perusahaan harus dapat ditinjau ulang untuk menentukan apakah

mereka mendukung satu atau lebih tujuan strategis perusahaan atau tidak. Jika

suatu sumber daya dan/proyek tidak selaras, maka nilai dalam perusahaan akan

terus dipertanyakan.

Standardized Policy. EA mendukung kebijakan standar manajemen yang

berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan teknologi informasi dan

sumber daya lainnya. Dengan menyediakan holistik, pandangan hirarkis akan

sumber daya yang sekarang dan untuk ke depannya, EA mendukung penetapan

kebijakan untuk mengidentifikasi kebutuhan strategis dan operasional,

menentukan keselarasan strategis dari aktifitas dan sumber daya,

mengembangkan sumber daya bisnis dan teknologi perusahaan luas,

memprioritaskan pendanaan dalam program dan proyek, mengawasi program

manajemen dan proyek, mengidentifikasi metrik kinerja untuk program dan

proyek, serta mengidentifikasi dan menegakkan standar dan konfigurasi

manajemen. Kebijakan EA ini harus terintegrasi dengan kebijakan lainnya di

seluruh area pemerintahan sehingga tercipta suatu pengelolaan sumber daya

yang efektif secara keseluruhan dan kemampuan dalam mengawasi.

Decisions Support. EA menyediakan dukungan untuk sumber daya TI dalam

pengambilan keputusan bagi eksekutif, manajemen, dan level pegawai dalam

perusahaan. Pada level eksekutif, EA menyediakan visibilitas untuk inisiatif TI

yang besar dan mendukung penentuan dalam keselarasan strategis. Pada level

manajemen, EA mendukung desain dan konfigurasi keputusan managemen,

serta penyelarasan inisiatif TI dengan standar teknikal untuk suara, data, video,

dan keamanan. Sedangkan pada level pegawai, EA mendukung keputusan

mengenai operasi, pemeliharaan, dan pengembangan sumber daya TI serta

pelayanan.

Resource Oversight. EA mendukung pendekatan standar untuk mengawasi

pengembangan kemampuan dan mengoptimalkan dukungan pada sumber daya.

Bergantung pada ruang lingkup sumber daya yang terlibat dan jangka waktu

yang tersedia untuk pengembangan, berbagai metode system development

lifecycle dapat digunakan untuk mengurangi resiko jika biaya, penjadwalan, atau

parameter kinerja tidak dapat dipenuhi. EA secara lebih lanjut mendukung

standarisasi, pendekatan yang telah terbukti untuk manajemen proyek yang

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

17

mempromosikan pengawasan yang komprehensif dan efektif pada program yang

sedang berjalan, dan proyek pengembangan yang baru. Pada akhirnya, EA

mendukung penggunaan proses standar untuk memilih dan mengevaluasi

investasi dalam sumber daya TI dari bisnis dan perspektif keuangan.

Selain sebagai program manajemen, EA juga dapat berperan sebagai analysis

and design method. Referensi untuk EA mulai muncul pada akhir tahun 1980-an di

bagian literatur manajemen dan akademik, dengan fokus awal pada teknis atau

sistem arsitektur dan skema untuk mengatur informasi. Konsep enterprise

architecture dan desain mulai muncul pada awal tahun 1990-an dan telah

berkembang untuk memasukkan pandangan dari tujuan strategis, pelayanan bisnis,

arus informasi, sistem dan aplikasi, jaringan, dan infrastruktur pendukung. EA

sebagai analysis and design method menyediakan beberapa hal sebagai berikut :

EA Approach. Berisi kerangka kerja, metode analisis/desain, dan artefak

lengkap.

Current View. Pandangan akan strategi ‘as-if’, proses, dan sumber daya.

Future View. Pandangan akan strategi ‘to-be’, proses, dan sumber daya.

EA Management Plan. Perencanaan untuk pindah dari EA yang sekarang ke EA

yang akan datang.

Selain itu, terdapat suatu rangkaian yang menyerap setiap tingkat pada

arsitektur, seperti standar, keamanan, dan kemampuan. Analisis dan desain EA dapat

dicapai melalui enam elemen dasar berikut :

(1) kerangka kerja dokumentasi EA, dan

(2) implementasi metodologi yang mendukung kreasi dari

(3) pandangan saat ini, dan

(4) arsitektur di masa mendatang, demikian juga pengembangan

(5) suatu rencana manajemen EA untuk mengatur transisi perusahaan dari arsitektur

yang sedang berjalan pada saat ini menjadi arsitektur di masa yang akan datang.

Terdapat juga beberapa area umum terhadap seluruh tingkat dari kerangka kerja

yang menentukan

(6) rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

18

Gambar 2.2 : Elemen Dasar Analisis dan Desain EA (Bernard, 2012:40)

EA Analysis and Design Element #1 : The Framework. Kerangka kerja EA

mengidentifikasikan ruang lingkup arsitektur yang akan didokumentasikan, dan

menetapkan hubungan antara area arsitektur. Ruang lingkup kerangka kerja ini

tercemin melalui rancangan geometrik dan area-area yang diidentifikasi untuk

dokumentasi. Kerangka kerja inilah yang akan menciptakan suatu kumpulan

pandangan yang abstrak dari perusahaan dengan cara mengumpulkan dan

mengatur informasi arsitektur.

Gambar 2.3 : EA3 Cube Analysis and Design Framework (Bernard, 2012:41)

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

19

Dikenal sebagai EA3 Cube Framework. Level dari contoh kerangka kerja ini

adalah kerangka hirarkis sehingga sub-arsitektur yang berbeda (yang

menggambarkan area fungsional yang berbeda) dapat berhubungan satu sama lain

secara logis. Hal ini dilakukan dengan memposisikan tujuan/inisiatif strategis tingkat

tinggi pada posisi puncak, produk/pelayanan bisnis, dan arus data/informasi pada

bagian tengah, serta sistem/aplikasi pendukung dan teknologi/infrastruktur pada

bagian paling bawah. Dengan cara ini, keselarasan juga dapat dilihat antara strategi,

informasi, dan teknologi, yang membantu perencanaan dan pengambilan keputusan.

Untuk menurunkan resiko dan meningkatkan efisiensi, metode implementasi

yang bertahap, kerangka EA dibagi menjadi segmen-segmen kegiatan yang berbeda,

atau disebut juga Line of Business (LOB). Pengertian LOB itu sendiri merupakan

area aktifitas yang jelas dalam suatu perusahaan (Bernard, 2012:42). Hal ini dapat

melibatkan produk manufaktur tertentu, ketentuan pelayanan, atau fungsi

administrasi internal. Misalnya, pada setiap LOB memiliki sub-arsitektur lengkap

yang mencakup keseluruhan lima tingkat level hirarki dalam kerangka kerja EA3.

EA Analysis and Design Element #2 : EA Components. Komponen EA

merupakan tujuan yang dapat berubah, proses, standar, dan sumber daya yang

dapat diperluas ke dalam ruang lingkup perusahaan yang lebih luas atau

terkandung di dalam suatu LOB yang spesifik. Contoh dari komponen-

komponen ini termasuk tujuan dan inisiatif strategis; produk bisnis dan

pelayanan; arus informasi, knowledge warehouses, dan objek data; sistem

informasi, aplikasi software, program enterprise resource, dan web sites; suara,

data, dan jaringan video; dan infrastruktur pendukung termasuk bangunan, ruang

server, wiring runs/closets, dan peralatan modal.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

20

Gambar 2.4 : Contoh dari Komponen EA (Bernard, 2012:43)

Vertical Components merupakan tujuan yang dapat berubah, proses,

program, atau sumber daya (perlengkapan, sistem, data, dan sebagainya) yang

melayani satu LOB. Sedangkan Crosscutting Components merupakan tujuan yang

dapat berubah, proses, program, atau sumber daya yang melayani seluruh

perusahaan. Contohnya seperti email dan pendukung sistem administrasi yang

melayani keseluruhan perusahaan.

EA Analysis and Design Element #3 : Current Architecture. Di dalam

arsitektur yang berjalan saat ini (current architecture), terdapat komponen-

komponen yang saat ini terdapat dalam perusahaan pada setiap level pada

kerangka kerja (biasa juga disebut sebagai pandangan ‘as-if’). Pandangan EA

yang sedang berjalan saat ini berfungsi untuk membuat suatu dasar inventarisasi

sumber daya dan aktivitas-aktivitas yang didokumentasikan secara konsisten

dengan mengambil pandangan EA di masa yang akan datang. Hal ini akan

membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke

depan dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Sangat penting bagi

perusahaan untuk memiliki pandangan EA saat ini yang akurat dan

komprehensif untuk membuat perencanaan proyek, manajemen aset, dan

membuat keputusan investasi. Pandangan EA saat ini terdiri dari artefak

(dokumen, diagram, data, spreadsheet, grafik, dll) pada tiap level kerangka kerja

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

21

yang diarsipkan ke dalam repositori online EA untuk membuat mereka bisa

digunakan oleh berbagai stakeholder EA.

EA Analysis and Design Element #4 : Future Architecture. Dokumen

arsitektur untuk masa yang akan datang, baik komponen EA yang baru maupun

yang telah dimodifikasi dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan

kinerja yang ada atau mendukung inisiatis strategis yang baru, kebutuhan

opeasional, atau solusi teknologi. Seperti yang ditunjukkan pada gambar di

bawah ini, arsitektur di masa yang akan datang didorong di level strategis dan

taktis dalam tiga cara : arah dan tujuan baru; prioritas binis yang berubah; dan

teknologi. EA tidak dapat merefleksikan perubahan dalam arsitektur masa depan

kecuali tim kepemimpinan perusahaan menyediakan perubahan dalam arah

strategis dan tujuannya; kecuali jika manajer LOB dan manajer program

menyediakan perubahan dalam proses bisnis dan memprioritaskan hal-hal apa

saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang baru; dan kecuali jika

pegawai pendukung/pengiriman mengidentifikasi teknologi yang layak dan

pegawai solusi untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang baru.

Gambar 2.5 : Pendorong dari Perubahan Arsitektur (Bernard, 2012:44)

Arsitektur untuk masa depan harus mencakup perubahan perencanaan pada

komponen EA dalam waktu dekat (perubahan taktis dalam 1-2 tahun ke depan), serta

perubahan komponen EA yang merupakan hasil dari pelaksanaan skenario operas

jangka panjang yang terlihat dalam 3-10 tahun ke depan. Skenario ini

menggabungkan dorongan internal dan eksternal yang berbeda dan dapat membantu

untuk mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan pada proses, sumber daya, atau

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

22

teknologi yang menerjemahkan asumsi perencanaan masa depan, yang akan

mendorong perencanaan untuk komponen EA yang baru.

EA Analysis and Design Element #5 : EA Management Plan. EA management

plan mengartikulasikan program dan pendekatan dokumentasi, juga

menyediakan deskripsi dari pandangan arsitektur saat ini maupun yang akan

datang, dan rencana sekuen untuk mengelola transisi ke lingkungan operasi

bisnis atau teknologi di masa depan. EA management plan merupakan dokumen

hidup yang sangat penting untuk menyadari manfaat dari EA sebagai program

manajemen. Bagaimana perusahaan akan terus bergerak dari arsitektur saat ini

ke arsitektur yang akan datang merupakan perencanaan yang signifikan dan

tantangan manajemen, terutama jika sumber daya IT mendukung fungsi bisnis

utama yang akan diganti atau ditingkatkan.

EA Analysis and Design Element #6 : Threads. Dokumentasi EA meliputi

rangkaian dari kegiatan umum yang ada di semua tingkatan kerangka kerja,

termasuk kemanan TI yang terkait (security), standar (standards), dan

pertimbangan keterampilan (skills).

Security. Keamanan akan menjadi sangat efektif jika merupakan bagian

internal dari program manajemen EA dan metodologi dokumentasi.

Program keamanan TI yang komprehensif memiliki beberapa daerah fokus,

termasuk informasi, personil, operasi, dan fasilitas. Agar efektif, keamanan

TI harus bekerja di semua tingkat kerangka EA dan di dalam seluruh

komponen EA.

Standards. Salah satu fungsi yang paling penting dari EA adalah bahwa ia

menyediakan standar teknologi yang terkait di semua tingkat kerangka EA.

EA itu sendiri harus menggambar pada standar industri yang diterima

internasional dan nasional untuk mempromosikan penggunaan solusi non-

proprietary dalam komponen EA. Hal ini pada gilirannya akan

meningkatkan integrasi komponen EA, serta lebih mendukung komponen

switch-out ketika dibutuhkan.

Sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan akses yang mudah ke

dokumentasi EA untuk digunakan dalam perencanaan dan pengambilang

keputusan. Hal ini dapat dicapai dengan membuat EA Repository online untuk

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

23

mengarsipkan dokumentasi komponen EA di berbagai bidang kerangka kerja

EA. Repositori EA ini pada dasarnya adalah sebuah website dan database yang

menyimpan informasi dan menyediakan link ke alat EA dan sumber daya

program EA lainnya. Gambar di bawah ini memberikan contoh bagaimana

sebuah repositori EA mungkin akan dirancang. Contoh ini disebut Living

Enterprise dan dirancang untuk mendukung dokumentasi yang diatur melalui

pemakaian EA3 Cube Framework.

Gambar 2.6 : Contoh Repositori EA – Living Enterprise (Bernard, 2012:48)

Metodologi Implementasi EA

Metodologi EA merupakan langkah awal dalam mengoordinasi pendekatan

dokumentasi EA yang berisi prosedur mendetail untuk membuat, memelihara, dan

menggunakan kerangka kerja EA dan pendekatan dokumentasi. Kerangka kerja

(framework) EA itu sendiri dapat diartikan sebagai struktur dari informasi teroganisir

yang mendefinisikan ruang lingkup dari arsitektur, serta mendefinisikan bagaimana

area dalam arsitektur tersebut saling berhubungan (Bernard, 2012:89). Sedangkan

metodologi EA mendefinisikan bagaimana EA tersebut diimplementasikan, dan

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

24

mendefinisikan bagaimana dokumentasi tersebut akan dikembangkan, diarsip, dan

digunakan.

Sangat penting bagi perusahaan untuk mengembangkan suatu metodologi EA

sebagai salah satu dari langkah awal dalam membuat program EA, karena hal itu

memaksa perusahaan untuk melalui pertimbangan penting sebagai berikut :

Area perusahaan mana yang akan ditutupi EA (ruang lingkup)

Pendekatan ke EA Governance (tersentralisasi atau desentralisasi)

Tipe dokumentasi EA (biasa dikenal dengan artefak) yang akan dibutuhkan

untuk mendukung bisnis dan sumber perencanaan teknologi serta pengambilan

keputusan

Kerangka dokumentasi EA yang paling dibutuhkan oleh perusahaan

Metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan atau mengembangkan

dokumentasi EA

Software modeling, aplikasi website, dan database yang akan dibutuhkan untuk

automatisasi teknik dokumentasi dan memungkinkan pemodelan skenario ke

depannya

Bagaimana pemakai EA akan mengakses dan menyebarkan dokumentasi EA

(repositori EA)

Sebagaimana sering dokumentasi EA akan diperbaharui

Terdapat dua puluh langkah yang dibagi ke dalam empat fase dalam

mengimplementasikan metodologi EA seperti berikut :

Phase I : EA Program Establishment

o Langkah 1. Membuat program manajemen EA dan mengidentifikasi kepala

arsitek

o Langkah 2. Membuat sebuah metodologi implementasi EA

o Langkah 3. Membuat EA Governance dan menghubungkannya dengan proses

manajemen lainnya

o Langkah 4. Mengembangkan rencana komunikasi EA untuk mendapatkan

keterlibatan stakeholder

Phase II : EA Framework and Tool Selection

o Langkah 5. Memilih sebuah kerangka kerja dokumentasi EA

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

25

o Langkah 6. Mengidentifikasi LOB pada EA/crosscuts untuk dokumentasi

mereka

o Langkah 7. Mengidentifikasikan komponen EA untuk didokumentasikan

pada kerangka kerja yang luas

o Langkah 8. Memilih metode dokumentasi yang tepat untuk kerangka kerja

o Langkah 9. Memilih aplikasi software atau alat lainnya untuk mendukung

dokumentasi automatisasi EA

o Langkah 10. Memilih dan membuat sebuah repositori EA online untuk

didokumentasikan dan dianalisis

Phase III : Documentation of EA

o Langkah 11. Mengevaluasi bisnis dan dokumentasi teknologi yang ada untuk

digunakan dalam EA

o Langkah 12. Mendokumentasikan komponen EA yang ada pada saat ini ke

dalam seluruh area kerangka kerja (level/rangkaian). Menampung artefak ke

dalam repositori online

o Langkah 13. Mengembangkan beberapa skenario bisnis atau teknologi

operasional untuk masa yang akan mendatang

o Langkah 14. Mengidentifikasi asumsi perencanaan di masa yang akan datang

untuk setiap skenario

o Langkah 15. Menggunakan skenario dan program lainnya untuk mengarahkan

dokumentasi pada komponen EA di seluruh area kerangka kerja

o Langkah 16. Mengembangkan perencanaan manajemen EA ke perubahan

rencana sekuen dalam EA

Phase IV : Use and Maintain the EA

o Langkah 17. Menggunakan dokumentasi EA untuk mendukung perencanaan

atau pengambilan keputusan

o Langkah 18. Secara berkala memerbaharui pandangan dari komponen EA

yang ada saat ini maupun yang akan mendatang, serta menghubungkan

informasi dalam penyimpanan EA untuk membuat detail perspektif tingkat

tinggi pada aktifitas perusahaan beserta sumber daya lingkungan operasional

o Langkah 19. Memelihara repositori EA dan menghubungkan model dengan

kemampuan analisis

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

26

o Langkah 20. Mengeluarkan pembaharuan tahunan dari perencanaan

manajemen EA

Hierrarchical Levels of the EA3 Cube Framework

Lima level pada kerangka kerja EA3 merupakan bagian yang hirarkis dan

terintegrasi sehingga sub-arsitektur yang terpisah tidak diperlukan untuk

mencerminkan perbedaan level atau area fungsional dalam perusahaan. Daerah

arsitektur yang tertutup pada setiap tingkat diatur ke posisi tujuan strategis high-level

pada bagian atas, pelayanan bisnis dan arus informasi pada bagian tengah, serta

pendukung aplikasi yang spesifik dan jaringan infrastruktur pada bagian bawah.

Dengan cara ini, keselarasan akan dapat dilihat antara strategi, informasi, dan

teknologi yang akan membantu perencanaan dan pengambilan keputusan.

o Goals and Initiative . Ini merupakan kekuatan pendorong di balik arsitektur yang

ada. Level teratas dari kerangka kerja EA3 mengidentifikasikan arah strategis,

tujuan, dan inisiatif perusahaan serta menyediakan deskripsi jelas dari kontribusi

TI yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Perencanaan strategis dimulai

dengan pernyataan yang jelas dari tujuan dan/atau misi perusahaan, dilengkapi

dengan pernyataan singkat tentang visi untuk sukses. Hal ini diikuti dengan

deskripsi dari arah strategis yang akan diambil oleh perusahaan, skenario yang

mugkin muncul, dan juga strategi kompetitif yang akan menjamin perusahaan

untuk terus bertahan.

o Product and Service . Level kedua dari kerangka kerja EA3 mengidentifikasi

pelayanan produk bisnis dari perusahaan dan kontribusi teknologi untuk

mendukung proses tersebut. Istilah ‘business service’ digunakan untuk

mengartikan proses dan prosedur yang akan mencapai tujuan dan misi

perusahaan. Perencanaan strategis membantu untuk mengarahkan dan

memprioritaskan berbagai macam layanan bisnis dan mengirimkan aktifitas

produk di dalam perusahaan untuk memastikan mereka secara kolektif

mengarahkan perusahaan di dalam arahan srategis yang telah ditetapkan dalam

perencanaan strategis (Strategic Plan). Layanan bisnis kemudian perlu untuk

dimodelkan pada keadaan mereka yang sekarang dan jika perubahan

diantisipasi, layanan bisnis juga perlu dimodelkan dengan membayangkan

keadaan yang akan terjadi di masa depan. Layanan bisnis dan kegiatan

pengiriman produk dapat dihilangkan jika mereka tidak menambah nilai yang

cukup bagi tujuan strategis dan inisiatif perusahaan. Aktivitas layanan bisnis dan

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

27

pengiriman produk harus dimodifikasi jika perubahan tersebut dapat

meningkatkan nilai bagi perusahaan. Teknologi sering kali menjadi elemen

kunci yang memungkinkan perusahaan dalam meningkatnya nilainya, tetapi

seharusnya hal ini tidak menjadi faktor pendorong dalam reengineering atau

perbaikan dalam layanan bisnis dan proses pengiriman produk. Dalam hal ini,

sangat penting untuk meninjau dan menyesuaikan kembali proses sebelum TI

diterapkan untuk memastikan nilai optimal dan efisiensi telah dicapai.

o Data and Information . Mengoptimalkan data dan pertukaran informasi adalah

tujuan sekunder dari arsitektur. Level ketiga dari kerangka kerja EA3

dimaksudkan untuk mendokumentasi bagaimana informasi yang ada digunakan

oleh perusahaan dan bagaimana arus informasi yang akan mendatang akan

terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen strategi TI yang mengikat

ke dalam perencanaan strategis dan/atau perencanaan bisnis dalam perusahaan.

Tujuan dari strategi TI ini adalah untuk menetapkan pendekatan level tinggi

untuk mengumpulkan, menampung, mengubah, dan menyebarkan informasi di

seluruh perusahaan.

o System and Application . Level keempat dari kerangka kerja EA3 ini

dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumenkan kelompok dari sistem

informasi yang ada, dan aplikasi yang digunakan perusahaan untuk mengirim

kemampuan TI. Daerah ini juga merupakan tempat di mana komponen-

komponen memiliki fitur yang menonjol dalam service-oriented architectures.

o Network and Infrastructure . Ini adalah grid konektivitas dari arsitektur,

lingkungan host untuk aplikasi dan sistem. Level kelima dan terbawah dari

kerangka kerja EA3 ini dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan

pandangan saat ini dan ke depan dari suara, data, dan jaringan video yang

digunakan perusahaan untuk sistem host, aplikasi, website, dan database. Level

ini juga mendokumentasikan infrastruktur dari perusahaan seperti gedung, ruang

server, peralatan modal. Local Area Networks (LAN), Wide Area Networks

(WAN), System Application Networks (SANs), Intranets, Extranets, Wireless

Networks, Mobile Networks, dan Computing Clouds didokumentasikan pada

level ini sehingga desain efisien dapat diimplementasikan melalui arsitektur

masa depan yang dapat mengurangi duplikasi, meningkatkan biaya dan kinerja

yang lebih efisien, dan mendorong ketersediaan dan survivabilitas.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

28

2.2.3 EA Components and Artifacts

EA component menurutBernard (2012:117) merupakan sumber ‘plug-and-

play’ yang dapat berubah untuk menyediakan kemampuan pada setiap level kerangka

kerja. Komponen EA sendiri merupakan elemen yang dapat diganti di dalam

kerangka kerja yang datang dan pergi bersama dengan perubahan yang terjadi di

dalam strategi, layanan bisnis, dan desain baru untuk sumber daya yang melibatkan

arus informasi, aplikasi, jaringan, dan infrastruktur lainnya. Sedangkan EA artifacts

adalah dokumentasi dari suatu produk seperti dokumen teks, diagram, spreadsheet,

briefing slides, atau pun video klip. Artefak EA pada level atas sering berupa teks

dokumen atau diagram yang menggambarkan keseluruhan strategi, program, dan

hasil yang diinginkan. Level menengah adalah dokumen, diagram, grafik,

spreadsheet, dan arahan yang mendeskripsikan proses organisasi, proyek yang

berlangsung, supply chains, sistem yang besar, arus informasi, jaringan, dan website.

Sedangkan level bawah mendeskripsikan aplikasi spesifik, kamus data, tampilan,

komponen jaringan, dan cable plants.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

29

Gambar 2.7 : Contoh Artefak EA (Bernard, 2012:283)

EA Components at the Goals and Initiatives Level

EA Components :

o Strategic Plan. Menghasilkan pandangan tingkat tinggi untuk mengarahlan

perusahaan itu sendiri dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan.

o E-Commerce/E-Government Plan. Sering dibutuhkan perusahaan selain hal

perencanaan strategis umum karena perencanaan tersebut biasanya tidak

membahas TI secara terperinci untuk mengidentifikasi berbagai hal yang

berkaitan dengan TI sehingga memungkinkan perusahaan memiliki banyak

tujuan strategis.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

30

EA Artifacts :

o Strategic Plan. Dalam artefak ini, perencanaan strategis harus dapat :

Menyediakan pernyataan misi dan visi yang menangkap tujuan dan arah dari

suatu perusahaan

Mengembangkan pernyataan dari arahan strategis yang cocok dengan tujuan

perusahaan, memastikan kemampuan untuk bisa terus bertahan,

memungkinkan fleksibilitas, dan memajukan keberhasilan kompetitif.

Pernyataan ini merupakan rincian deskripsi ke mana perusahaan diharapkan

untuk berjalan

Merangkum hasil dari analisis SWOT berdasarkan strategi perusahaan

Merangkum keadaan dan mengasumsikan perencanaan untuk beberapa

‘Concept of Scenario’ CONOPS Scenarios yang mendukung strategi

perusahaan.

Mengembangkan diagram CONOPS pada sebuah gambar yang menangkap

pokok dan partisipan pada skenario operasi yang sedang berjalan

Mengembangkan strategi kompetitif umum untuk perusahaan dengan

menggabungkan skenario CONOPS yang sedang berjalan mau pun yang akan

datang

Mengidentifikasi tujuan strategis yang akan mencapai strategi kompetitif dan

menspesifikasikan sponsor eksekutif yang bertanggung jawab dalam

mencapai setiap tujuan

Mengidentifikasi inisiatif strategis dan sumber sponsor untuk inisiatif, yang

merupakan program yang sedang berlangsung atau pengembangan proyek-

proyek yang akan mencapai setiap tujuan strategis

Merangkum hasil yang diinginkan untuk setiap tujuan strategis dan inisiatif

dengan menggunakan balanced scorecard atau pendekatan yang sejenisnya

o SWOT Analysis. Mengambil penglihatan holistik pada perusahaan dengan

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal berupa Internal Strengths (S),

Internal Weaknesses (W), External Opportunities (O), dan Extermal Threats (T).

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

31

Gambar 2.8 : Analisa SWOT (Bernard, 2012:285)

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapt ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal (Rangkuti, 2013:20). Kedua faktor tersebut

harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari

lingkungan internal Strengths dan Weakness, serta lingkungan eksternal

Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman

(threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

Gambar 2.9 : Analisis SWOT (Rangkuti, 2013:20)

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

32

Kuadran 1. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif.

Kuadran 2. Meski menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah dengan

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain

pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah

dengan meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4. Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, karena

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Susunlah peluang dan ancaman dalam kolom 1

Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1.0 (sangat penting)

sampai dengan 0.0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor strategis

Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating

untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4,

tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Sedangkan pemberian nilai rating

ancaman adalah kebalikannya

Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk mendapatkan

faktor pembobotan dalam kolom 4

Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung

Jumlahkan skor pembobotan yang ada pada kolom 4 untuk mendapatkan total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

33

Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)

Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam kolom 1

Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis

Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian

nilai rating untuk faktor kekuatan bersifat positif (peluang yang semakin besar

diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Sedangkan

pemberian nilai rating kelemahan adalah kebalikannya

Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk mendapatkan

faktor pembobotan dalam kolom 4

Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung

Jumlahkan skor pembobotan yang ada pada kolom 4 untuk mendapatkan total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya.

o Concept of Operations Scenario. Merupakan dokumen naratif yang

mendeskripsikan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau bagaimana

perusahaan beroperasi pada beberapa tahun ke depan berdasarkan analisis

SWOT

o Concept of Operations Diagram. Merupakan gambaran grafis tentang

bagaimana fungsi perusahaan berjalan atau fokus pada beberapa area tertentu.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

34

Gambar 2.10 : Diagram CONOPS (Bernard, 2012:287)

EA Components at the Products and Services Level

EA Components:

o Business Service. Aktifitas perusahaan yang secara langsung berkontribusi untuk

menyelesaikan misi.

o Business Products. Merupakan produk nyata mau pun tidak nyata yang

dihasilkan oleh perusahaan untuk mengejar bisnis dan tujuan strategis.

o IT Capital Planning and Portfolio. Dikarenakan sumber daya yang sangat

terbatas di kebanyakan perusahaan, maka nilai dari membuat investasi TI harus

diperlihatkan untuk menentukan biaya, keuntungan, dan peringkat dalam ibu

kota.

EA Artifacts:

o Business Plan. Menyediakan suatu deskripsi level tinggi dari garis kunci fungsi

bisnis dan strategi keuangan yang akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif.

Beberapa hal yang ditemukan dalam rencana bisnis antara lain :

Business Overview

Executive Team Profile

Relationship of Business Activities to Strategic Goals

Organizational Structure

Market Outlook and Competitive Strategy

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

35

Business Cycles

Capitalization Summary

Financial Strategy

Current Financial Status Summary

Business Partnerships and Alliances

o Swim Lane Process Diagram. Memerlihatkan stakeholder mana saja yang

terlibat dalam suatu proses LOB beserta waktu yang terjadi dalam interaksi

tersebut.

Gambar 2.11 : Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2012:291)

Dapat disimpulkan langkah-langkah untuk membuat swim lane process diagram

adalah sebagai berikut:

1. Tentukan proses pertama yang akan menjadi kegiatan pertama yang

dilakukan dalam menjalankan satu proses bisnis

2. Tetapkan satu proses bisnis tertentu yang akan menjadi fokus dalam membuat

diagram

3. Tentukan bagian atau divisi yang terlibat dalam satu proses tersebut

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

36

4. Buat diagram alur proses, proses yang berjalan, keputusan yang dibuat, serta

panah yang menunjukkan aliran proses bisnis

5. Tetapkan kegiatan terakhir yang akan menjadi akhir dari satu proses bisnis

tersebut berakhir

o Business Process/Service Model. Memerlihatkan detail dari aktifitas breakdown,

termasuk bagaimana setiap langkah saling berhubungan dari satu aktifitas

dengan aktifitas lainnya.

Inputs : Item yang memicu suatu aktifitas dan diubah, dikonsumsi, atau

menjadi suatu bagian.

Controls : Panduan atau regulasi dari suatu aktifitas. Biasanya

mengidentifikasikan kapan atau bagaimana suatu proses akan dilakukan.

Outputs : Sesuatu yang dihasilkan dari adanya aktifitas. Merupakan alasan

dari proses yang dilakukan.

Mechanisms : Sistem, orang, dan peralatan yang digunakan untuk

menjalankan suatu aktifitas.

Tujuan dari diagram ini adalah untuk menunjukkan siapa saja yang terlibat

dalam mengoperasikan suatu LOB perusahaan dan bagaimana informasi dalam

perusahaan tersebut saling terbagi. Diagram ini menggambarkan setiap aktivitas

secara keseluruhan dari proses bisnis perusahaan, termasuk setiap tingkatan

aktivitas dan hubungan antar aktivitas di dalam proses bisnis perusahaan

o Use Case Narrative and Diagram. Mengikuti format Unified Modeling

Language (UML) untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, stakeholder

(actor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan

aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan

pengembangan.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

37

Gambar 2.12 : Use-Case Diagram (Bernard, 2012:294)

Tujuan dari diagram ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana sistem akan

digunakan oleh user. Use case terdiri dari beberapa elemen, antara lain :

Sebuah icon sederhana digunakan untuk mewakili aktor. Icon akan diberi

nama yang mencirikan peran aktor yang berhubungan dengan sistem

Use case sendiri dilambangkan dengan bentuk oval dengan nama use case di

dalamnya

Garis yang menghubungkan antara aktor dan use case menunjukkan aktor yang

menggunakan sistem. Aktor dalam figur digambarkan dengan tangan untuk

membantu mengingat bahwa aktor ini harus mempunyai akses langsung dengan

sistem.

EA Components at the Data and Information Level

EA Components:

o Knowledge Warehouses. Merupakan komponen dari knowledge management

system (KMS) perusahaan dimana knowledge tersebut dikembangkan, disimpan,

diatur, diproses, dan disebarkan.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

38

o Information Systems. Berisi hardware dan software yang bekerja bersama untuk

mengumpulkan data secara efisien, dan juga memungkinkan pengembangan dan

analisis informasi.

o Databases. Merupakan aplikasi software yang didesain untuk mendukung

penyimpanan, pencarian data, update, dan delete suatu elemen atau objek data.

EA Artifacts:

o Logical Data Model. Merupakan model data semantik yang dapat dikembangkan

dengan menggunakan traditional structures methods dan simbologi (Entity

Relationship Diagram – ERD), atau bisa juga menggunakan metode Object-

Oriented dan simbologi Unified Modeling Language (UML) yang akan

menghasilkan suatu Class Diagram dan/atau Object Diagram.

Gambar 2.13 : Entity-Relationship Diagram (Bernard, 2012:300)

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

39

Gambar 2.14 : Class Diagram (Bernard, 2012:300)

Logical data model : class diagram adalah salah satu jenis diagram yang

menunjukkan hal-hal penting dalam pekerjaan user, problemdomain class,

asosiasi, dan atribut (Satzinger, 2005:185). Simbol dari diagram ini berbentuk

persegi panjang dengan dipisah menjadi dua bagian. Bagian atas berisi nama

class, dan bagian bawah adalah bagian daftar atribut class. Class diagram ditarik

oleh garis yang menampilkan asosiasi antar class.

Asosiasi. Asosiasi dalam diagram ini adalah multiplicity. Multiplicity adalah

hubungan class satu ke banyak dalam satu arah dan satu untuk satu di arah

lainnya. Istilah ini biasanya disebut one (1) to many (*) atau one (1) to one (1)

Generalisasi/Spesialisasi. Generalisasi adalah hierarki yang terstruktur atau

peringkat class dari yang lebih umum (SuperClass) ke class khusus

(SubClass). Generalisasi juga terkadang disebut warisan hierarki. Generalisasi

didasarkan pada gagasan bahwa orang-orang mengklasifikasikan hal-hal

dalam hal persamaan dan perbedaan. Generalisasi adalah penggabungan

beberapa kelompok yang memiliki tipe yang sama. Klasifikasi ini mengacu

untuk mendefinisikan tentang class yang diinginkan

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

40

Whole-Part Hierarchies. Whole-part hierarchies memiliki dua jenis, yaitu

agregasi dan komposisi. Istilah agregasi digunakan digunakan untuk

menggambarkan suatu bentuk asosiasi yang menentukan hubungan

keseluruhan bagian antara agregat (keseluruhan) dan komponennya (bagian)

dimana bagian-bagian tersebut bisa tetap eksis secara terpisah. Sedangkan

istilah komposisi digunakan untuk menjelaskan keseluruhan whole-part

hierarchies yang lebih kuat.

o Object State-Transition Diagram. Menggunakan notasi dari Unified Modeling

Language (UML) untuk menunjukkan daur hidup dari suatu objek data yang

spesifik.

Gambar 2.15 : Object State-Transition Diagram (Bernard, 2012:298)

Object state transition diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan daur

hidup suatu objek pada keadaan tertentu, dengan mengidentifikasikan proses-

proses yang terjadi pada objek itu sendiri (Satzinger, 2005:241). Diagram ini

terdiri dari bentuk oval yang mewakili state dan garis panah untuk mewakili

suatu transisi. Langkah-langkah dalam membuat suatu object state transition

diagram antara lain :

1) Melihat kembali class diagram yang ada

2) Mendaftarkan status dari objek-objek class

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

41

3) Mengidentifikasi transisinya

4) Mengurutkan status dan transisi ke dalam urutan yang tepat

5) Melihat kembali apakah ada independent/concurrent paths

6) Mengecek kebutuhan untuk menambahkan transisi

7) Menambahkan pesan yang sesuai dengan event yang terjadi, guard, dan

kondisi dalam setiap transisi

8) Menguji setiap object state transition

o Activity/Entity (CRUD) Matrix. Dikembangkan dengan cara melakukan mapping

pada entitas data yang dipengaruhi oleh hubungan aktifitas LOB.

Gambar 2.16 : Entity-Activity Matrix (Bernard, 2012:302)

Merupakansuatu teknik identifikasiuse case tambahan untuk melakukan cross-

check setiap domain class untuk memverifikasi bahwa terdapat use case yang

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

42

bertanggung jawab dalam melakukan create (C), read (R), update (U), dan

delete (D).

o Data Dictionary/Object Library. Menyediakan daftar-daftar dari entitas data

yang dikumpulkan dan dipelihara oleh perusahaan, termasuk standar pada

attribute field, keys, dan relationship.

Gambar 2.17 : Data Dictionary (Bernard, 2012:303)

EA Components at the System and Application Level

EA Components:

o Software Applications. Merupakan program software yang menyediakan fungsi

bagi sistem front-office (manufaktur, penjualan, pelayanan, logistik) dan back-

office (keuangan, human resource, email).

o Web Services. Untuk memerluas dan mengakselerasi penggunaan aplikasi

software pada TI.

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

43

o Service Bus and Middleware. Merupakan kebijakan SOA untuk lingkungan

operasional pada sistem, aplikasi, dan web service yang dikarakteristikan oleh

non-proprietary open standards protocols dan middleware untuk pertukaran

data dan interface hardware atau software.

o Enterprise Resource Planning (ERP) Solutions. Aplikasi yang dijual oleh vendor

sebagai salah satu cara untuk meningkatkan aplikasi interoperability dan

mengurangi fungsi-fungsi yang sama.

o Operating Systems. Merupakan aplikasi yang memungkinkan komputer untuk

menyediakan dasar jaringan dan fungsi processing.

EA Artifacts:

o System Data Flow Diagram. Lebih dikenal dengan ‘Data Flow Diagram’ dan

dimaksudkan untuk menunjukkan proses pertukaran data dalam suatu sistem,

dan bagaimana pertukaran tersebut terjadi.

Gambar 2.18 : Data Flow Diagram (Bernard, 2012:307)

Tujuan utama dari diagram ini adalah untuk mengembangkan gambaran yang

jelas dari aliran sistem data yang diperlukan, dari mulai input sampai dengan

output yang dilakukan oleh masing-masing sistem, dan memastikan konektivitas

fungsional selesai dengan semestinya.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

44

EA Components at the Network and Infrastructure Level

EA Components:

o Data Networks. Didesain untuk membawa data dan informasi dalam bentuk

kode digital antara berbagai komputer yang mendukung storage, retrieval,

updates, dan processing untuk end-user.

o Telecommunication Networks. Didesain untuk membawa sinyal suara dalam

bentuk kode (gelombang analog atau elektron digital/airam foton) antara end-

user.

o Video Networks. Didesain untuk membawa sinyal video gambar dalam bentuk

kode (gelombang analog atau elektron digital/airam foton) antara production

sites dan viewing sites.

o Mobile Networks. Secara spesifik fokus dalam menyediakan konektivitas

telekomunikasi untuk user yang memakai perangkat padat (compact device)

untuk menghubungkan suara, data, atau jaringan video dari luar jaringan.

o Cable and wireless Backbones.

o Security Solutions.

o Buildings and Server Rooms.

o Equipment.

EA Artifacts:

o Network Connectivity Diagram. Menunjukkan hubungan fisik antara suara, data,

dan jaringan video perusahaan, termasuk ekternal Wide Area Networks (WAN)

dan Local Area Networks (LAN).

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

45

Gambar 2.19 : Network Connectivity Diagram (Bernard, 2012:313)

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewHal ini akan membantu untuk menganalisa kesenjangan dalam kinerja antara rencana ke depan dengan

46

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.20 : Kerangka Berpikir

Future Architecture

Updated Goal & Initiatives : analisis

SWOT, analisis PEST, CONOPS, CONOD

Improved Product & Services : Business

Plan, usulan Struktur Organisasi, usulan

Swimlane Process diagram, usulan Business

Process / Service Model, usulan Usecase

Diagram & Description

Enhanced Data & Information : usulan

Object State Transition Diagram, usulan

Class Diagram, usulan Activity / Entity

Matrix (CRUD), usulan Data Dictionary

System & Application : usulan System DFD

Networks & Infrastructure : usulan Network

Connectivity Diagram

Security : usulan Security and Privacy Plan

Standards : usulan Technology Forecast

Workforce Skill : usulan Workforce Plan,

usulan Organization Chart, usulan

Knowledge & Skills Profile

EA Management Plan

EA Program Management

EA Current Architecture Summary

EA Future Architecture Summary

EA Glossary and References

EA Repository

Menganalisa visi & misi perusahaan

Menganalisa masalah strategis perusahaan

Current Architecture

Goal & Initiatives : analisis SWOT,

analisis PEST, CONOPS, CONOD

Product & Services : Swimlane Process

diagram, Business Process / Service

Model, Usecase Diagram & Description

Data & Information : Object State

Transition Diagram, Class Diagram,

Activity / Entity Matrix (CRUD), Data

Dictionary

System & Application : System DFD

Networks & Infrastructure : Network

Connectivity Diagram

Security : Security and Privacy Plan

Standards : Technology Forecast

Workforce Skill : Workforce Plan,

Organization Chart, Knowledge & Skills

Profile