catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6....

17
http://thenextdev.id/new/update/index.php/2016/03/26/mengenal- lean-canvas-model-bisnis-untuk-startup/ Sebenarnya ada dua tipe mahzab dalam membuat model bisnis, yaitu Business Model Canvas dan Lean Canvas. Meskipun terkesan mirip (karena sama-sama mengusung kata canvas), namun ada perbedaan mendasar antar keduanya. Business Model Canvas dipopulerkan oleh Alexander Osterwalder berdasarkan bukunya yang berjudul Business Model Generation. Pada Business Model Canvas, ada sembilan hal (digambarkan dalam kotak) yang menggambarkan elemen utama dalam setiap bisnis. Kesembilan elemen itu antara lain customer segment, value propotion, channel, customer relationship, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost. Konsep sederhana ini sebenarnya memudahkan perusahaan untuk menganalisa dan memperbaiki masalah mereka. Akan tetapi, Alexander kerap menggunakan contoh-contoh perusahaan besar dalam menjelaskan Business Model Canvas. Sehingga, model canvas Alexander dianggap tidak sesuai dengan perusahaan rintisan alias startup. Maka itu, konsep itu dimodifikasi ulang oleh Ash Maurya, yang akhirnya yang dikenal dengan konsep lean canvas. Perhatikan gambar berikut: Ray Rizaldy, Co-Founder Gits, perusahaan solusi teknologi informasi Indonesia menjelaskan soal fungsi sembilan elemen Lean Canvas kepada para audiens yang hadir di Universitas Negeri Gorontalo. Kehadiran Ray melengkapi acara hari kedua gelaran The Next Dev Pulang Kampung di kota Gorontalo, Sulawesi Utara. 1. Problem & Existing Alternative Startup harus mengidentifikasi tiga masalah utama yang akan diselesaikan. Startup juga harus mengetahui selama ini, usaha apa yang dilakukan orang laun untuk memecah problem tersebut. 2. Customer Segment & Early Adopter Di sini, startup menuliskan siapa target market dari usaha yang dirintisnya. Dari target market yang sudah ditentukan itu, manakah yang masih tergolong pengguna baru (early adopter) 3. Unique Value Proposition Startup harus bisa menuliskan apa yang menjadi diferensiasinya dengan yang lain. Apa yang membuat mereka standing out dan apa masalah pertama yang akan diselesaikan dan untuk siapa solusi itu ditujukan. 4. Solution Berisi setidaknya tiga fitur dari produk berdasarkan masalah yang ingin diselesaikan.

Transcript of catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6....

Page 1: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

http://thenextdev.id/new/update/index.php/2016/03/26/mengenal-lean-canvas-model-bisnis-untuk-startup/

Sebenarnya ada dua tipe mahzab dalam membuat model bisnis, yaitu Business Model Canvas dan Lean Canvas. Meskipun terkesan mirip (karena sama-sama mengusung kata canvas), namun ada perbedaan mendasar antar keduanya.

Business Model Canvas dipopulerkan oleh Alexander Osterwalder berdasarkan bukunya yang berjudul Business Model Generation.

Pada Business Model Canvas, ada sembilan hal (digambarkan dalam kotak) yang menggambarkan elemen utama dalam setiap bisnis.Kesembilan elemen itu antara lain customer segment, value propotion, channel, customer relationship, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost.Konsep sederhana ini sebenarnya memudahkan perusahaan untuk menganalisa dan memperbaiki masalah mereka. Akan tetapi, Alexander kerap menggunakan contoh-contoh perusahaan besar dalam menjelaskan Business Model Canvas. Sehingga, model canvas Alexander dianggap tidak sesuai dengan perusahaan rintisan alias startup.Maka itu, konsep itu dimodifikasi ulang oleh Ash Maurya, yang akhirnya yang dikenal dengan konsep lean canvas. Perhatikan gambar berikut:

Ray Rizaldy, Co-Founder Gits, perusahaan solusi teknologi informasi Indonesia menjelaskan soal fungsi sembilan elemen Lean Canvas kepada para audiens yang hadir di Universitas Negeri Gorontalo. Kehadiran Ray melengkapi acara hari kedua gelaran The Next Dev Pulang Kampung di kota Gorontalo, Sulawesi Utara.

1. Problem & Existing AlternativeStartup harus mengidentifikasi tiga masalah utama yang akan diselesaikan. Startup juga harus mengetahui selama ini, usaha apa yang dilakukan orang laun untuk memecah problem tersebut.

2. Customer Segment & Early AdopterDi sini, startup menuliskan siapa target market dari usaha yang dirintisnya. Dari target market yang sudah ditentukan itu, manakah yang masih tergolong pengguna baru (early adopter)

3. Unique Value PropositionStartup harus bisa menuliskan apa yang menjadi diferensiasinya dengan yang lain. Apa yang membuat mereka standing out dan apa masalah pertama yang akan diselesaikan dan untuk siapa solusi itu ditujukan.

4. SolutionBerisi setidaknya tiga fitur dari produk berdasarkan masalah yang ingin diselesaikan.

5. Channel. Kanal pemasaran produk dari startup tersebut, misalnya, melalui SEO, Blogs, website, Facebook Ads, iklan cetak, event, word of mouth, partnership, dan teman.

6. Revenue StreamBerisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun, tapi lima bulan!,” ungkap Ray di depan generas muda Gorontalo yang hadir. Dan pada akhirnya, berapa pemasukan yang didapat dari seluruh revenue streamyang ada.

7. Cost StructureStartup sudah harus tahu pengeluaran yang akan terjadi, bukan dalam lima tahun, tapi tiap bulannya.

8. Key MetricsBerisi aktivitas-aktivitas mengenai performa startup Anda yang bisa diukur.

Page 2: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

9. Unfair Advantage mengenai apa yang dimiliki oleh startup itu, namun tidak ada di startup lain.

http://blogmarketer.id/business-lean-kanvas-metode-baru-modifikasi-dari-business-model-canvasAbout The Author

Ubaidillah MughniSeorang Digital Marketing Enthusiast, SEO Geek dan Young digital entrepreneur. Let's learn and share together.

Business Lean Kanvas – Metode Baru Penulisan Bisnis Plan Modifikasi dari Business Model CanvasNote: Artikel ini adalah intisari pembelajaran tentang Lean Kanvas http://leanstack.com/ karangan Ash Maurya. Penulisan Lean Kanvas ini bisa diterapkan pada bisnis offline atau online yang akan kita buat.Pada saat ini, ada banyak sekali perdebatan dari kalangan expert atau seorang newbie yang memberikan statement bahwa untuk memulai sebuah bisnis yang sukses, “BAKAR SAJA bisnis plan mu”. Atau “jangan buat bisnis plan, ngapain juga sihh buat bisnis plan, toh nantinya juga akan banyak sekali perhitungan dan membuat kita bingung saja akhirnya dan kita tidak jadi Take Action”. Apa benar? Ya ada benarnya juga apabila perhitungan kita terlalu rumit dan mendetail sehingga kita sendiri pun bingung akan hitungan bisnis kita dan menimbulkan perasaan takut rugi atau takut gagal. Namun, di lain sisi ada statemtn yang mengatakan bahwa bahwa “Tanpa sebuah rencana maka kita sama saja merencakan kegagalan”. Nah kamu galau?Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak usah pengertian bisnis plan itu? Hmm ga usah diambil pusing yah, karena yang terpenting adalah kita MEMULAI BISNIS-nya, bukan hanya MERENCANAKANNYA saja.

Page 3: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Kalau kita fun dengan tanpa rencana ya silakan, namun kalau merasa bingung karena tidak ada rencana, di bawah ini ada sebuah solusinya salah satu cara penulisan bisnis plan sederhana. Penulisan perencanaan atau lebih tepatnya pemetaan sebuah bisnis yang mudah dan simple yang bisa kita terapkan dalam menjalankan bisnis online dengan Business lean model.Business Lean Kanvas yang bisa digunakan sebagai business lean startup – Source: http://leanstack.com/

Lean Kanvas ini adalah pengembangan lebih lanjut dari metode bisnis model kanvas, totalnya ada 9 blok yang harus kita isi berdasarkan data-data yang kita ambil di lapangan. Bagaimana sih detailnya? Yuk kita mulai membuatnya sekarang.Case Penulisan Business Lean Kanvas untuk Niche SkincareWati adalah seorang dokter kecantikan, ia ingin membuat sebuah klinik kecantikan online dengan merek “Dokter Wati Skincare”. Karena ia bingung harus mulai dari mana, seorang sahabatnya seorang praktisi bisnis menyarankannya untuk membuat perencanaan/pemetaan bisnis menggunakan metode bisnis lean kanvas. Ia juga sekaligus menyarankan step-by-step pembuatannya.

Page 4: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Langkah Pertama: Tentukan Customer Segments yang Ingin Anda TargetkanPada langkah pertama, Anda harus menentukan terlebih dahulu siapa sih target market yang ingin anda targetkan terlebih dahulu. Bahasa lainnya adalah Customer Segments. Pada part ini anda bisa menargetkan berdasarkan demographic, psychographic, lifestyle atau behaviornya. Seperti tempat dimana ia tinggal, jenis kelamin, jenis pekerjaan, umurnya, tingkat pendidikannya, jumlah pemasukannya setiap bulan berapa, dan lain-lain. Targetkan calon customer anda di sini sejelas mungkin. Lalu targetkan juga siapa yang akan menjadi fokus utama ketika produk anda sudah launch pertama kali.Dalam kasus Wati, karena bisnisnya offlinenya sudah jalan selama dua tahun dan ia ingin mengembangkannya lebih lanjut, ia bertanya langsung kepada customer-customernya yang sudah ada. Lalu ia menemukan bahwa targetnya adalah seseorang yang masih kuliah atau baru mulai bekerja yang penghasilannya antara 500.000 sampai 5 juta sebulan, berumur antara 18-30 tahun baik laki-laki dan perempuan. Fokus utama yang menjadi early adopters adalah mahasiswa yang berumur 18-22 tahun karena mereka lebih aware dengan teknologi.

Langkah Kedua: Tentukan Sebuah Problem yang Valid dan Cari Tahu Solusi yang Sudah AdaSetelah itu, tulislah 1-3 “MASALAH UTAMA” dari customer segements anda yang sesuai dengan niche bisnis yang ingin anda bangun dan tulis juga apa saja sih solusi yang sudah ada di pasaran yang ditawarkan kepada customer segments anda. Pada tahap ini, disarankan untuk langsung bertatap muka dengan customer anda yang sudah ada atau mungkin calon customer yang sesuai dan tanyakanlah mengenai apa sih masalah utama di hidup anda. Selain itu, tanyakan juga bagaimana saat ini mereka menyelesaikan masalah tersebut.Dalam kasus Wati, karena niche bisnisnya adalah kecantikan, ia bertanya kepada 10 orang via telepon dan menanyakan langsung apa yang menjadi masalah utama kulit anda. Ternyata jawabannya 9 dari 10 yang ia telpon adalah masalah Jerawat. Selain itu ia juga menanyakan bagaimana cara customer segementnya itu menyelesaikan masalah tersebut. Jawabannya ada yang menggunakan produk pasaran seperti ponds, biore. Selain itu ada juga yang ke klinik offline seperti erha clinic, dokter kun, dokter wijaya dan Natasha skincare. Ada juga yang menggunakan dokter spesialis kulit di rumah sakit.

Langkah Ketiga: Tentukan Unique Value Proposition Bisnis AndaUnique Value Proposition atau USP adalah keunikan bisnis anda dibanding competitor. Apa yang membuat bisnis anda unik di banding pesaing-pesaing anda? Apakah harganya lebih murah, apakah produknya lebih aman, apakah prosesnya lebih dikontrol atau apa? cobalah pikirkan hal ini matang-matang, karena semakin unique suatu produk selain efektif menyelesaikan sebuah problem pastinya, ia akan semakin mudah diterima pasar.Pada kasus bisnis Wati, karena ia adalah seorang dokter kulit spesialis, ia membuat statement “Hilangkan Jerawat Bersama Dokter Ahli” sebagai USP nya. Ia ingin membuat no. 1 online skin care di Indonesia yang satu-satunya ditangani oleh dokter spesialis kulit langsung.

Langkah Keempat: Tentukan Solution yang Anda Berikan pada Customer Segments AndaSolution bukanlah sebuah produk atau jasa semata namun lebih pada keseluruhan proses a-z yang bisa ditawarkan pada customer segments anda. Apa sih solusi yang benar-benar anda berikan pada customer segments anda? Untuk menemukannya, anda harus jeli ketika menganalisa customer segments dan menanyakan top 3 problems mereka. Apabila anda bisa melakukannya dengan tepat, ke depannya bisnis anda akan lebih mudah.Untuk Kasus Skincare Wati, ia memberikan sebuah solusi yakni sebuah action lists langkah demi langkah untuk menghilangkan jerawat dengan aman (actionnya di sini akan terekam medis secara lengkap dan akan dikontrol langsung oleh dokter ahli). Ini menjadi hal yang sangat menarik.

Langkah Kelima – Tentukan Channels yang akan Anda Gunakan untuk Menjangkau Customer Segments AndaChannel adalah medium atau metode yang akan anda gunakan untuk men-deliveri solusi bisnis anda yang ditujukan pada customer segments anda. Penting untuk diketahui, anda harus meriset terlebih dahulu medium apa yang cocok untuk customer segments anda.

Page 5: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Seorang yang berasal dari generasi baby boomers mungkin saja tidak begitu tech-savy alias gaptek, jadi sangat penting untuk tidak menggunakan teknologi ketika mencoba untuk menjangkau mereka, karena mereka kurang aware dengan hal tersebut. Tetapi kalau targetnya anak muda (generasi x atau generasi y), anda bisa memanfaatkan sepenuhnya teknologi seperti internet, social media dan mobile apps.Untuk kasus Wati, karena targetnya adalah mahasiswa yang berumur 18-22 tahun dan notabene sudah tech-savy, ia memanfaatkan blog, social media, youtube video, ebook, email marketing dan aplikasi chat seperti BBM, Whatsapp, Line dan SMS marketing untuk menjagkau customernya.

Langkah Keenam – Tentukan Revenue Streams AndaRevene Streams adalah sumber pemasukan dari bisnis Anda. Untuk di awal ketika mengembangkan bisnis anda, tentukans aja dulu satu jenis revenue streams yang menjadi pemasukan utama bisnis anda. Mengapa? Supaya anda bisa fokus mengembangkannya dan hasilnya juga bisa optimal. Mungkin ketika bisnis anda sudah membesar, anda bisa menambahkan revenue streams kedua, ketiga dan seterusnya.Kalau anda membuat sebuah paket produk, cobalah untuk meminimalisasi jumlah pilihan produknya. Sebagai contoh anda hanya menyediakan 1 macam paket produk dengan ekslusif dengan segala macam bonusnya. Atau kalau tidak, tambahkan saja minimal 2 macam paket produk berbeda, yakni paket premium dan basic. Mengapa? Supaya customer segments anda tidak bingung ketika memilih produk/jasa yang anda tawarkan.Sebagai tambahan, di awal, cobalah untuk menentukan profit margin yang tinggi mungkin bisa 4x lipat harga modal atau seminimalnya adalah 2x lipat harga modal. Mengapa? Karena mungkin ke depannya anda akan menyiapkan sebuah skema affiliasi yang anda bisa mengambil banyak selisih profit juga.Dalam Kasus Wati, ia menyiapkan sebuah paket perawatan yang khusus didesain untuk mengobati jerawat customernya. Ia menyediakan dua macam paket yakni paket premium seharga 500 ribu dan paket standar seharga 300 ribu.

Langkah Ketujuh: Tentukan Biaya-Biaya yang akan Anda KeluarkanYapp, benar sekali, biaya adalah hal yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Mengapa? Karena dengan mengetahui biaya yang akan dikeluarkan kita bisa mengetahui profit bersih dari bisnis kita. Secara garis besar biaya terbagi menjadi dua jenis, yakni fixed cost yaitu biaya-biaya yang tetap yang harus anda keluarkan setiap bulan seperti mungkin sewa ruko, listrik, karyawan, dll. Dan yang kedua adalah variable cost atau biaya-biaya yang anda keluarkan yang jumlahnya tergantung dari jumlah barang yang terjual, sebagai contoh biaya untuk packaging, biaya solasi, biaya pulsa atau berbagai jenis biaya lainnya yang akan meningkat kalau barang yang dijual juga meningkat.Dalam Kasus Wati, karena ia akan berfokus untuk menjualnya secara online, beberapa jenis biaya yang akan ia keluarkan diantarnya. Fixed Cost: sewa ruko 2 lantai, biaya hosting dan domain setiap tahun, biaya email autoresponder, biaya listrik dan biaya 3 karyawannya. Variable cost: biaya pulsa, biaya packaging obat.

Langkah Kedelapan: Tentukan Key Metrics yang akan Anda KontrolKey Metrics adalah sebuah KPI atau tolak ukur dari progress bisnis anda. Dengan key metrics ini akan sangat membantu anda dalam mengetahui progress dari performa bisnis anda setiap satuan waktu mungkin setiap hari, setiap minggu, setiap bulan atau mungkin juga setiap tahun. Ketika mengetahui performa bisnis anda, benefit utama yang bisa anda dapatkan adalah, anda bisa melakukan decision making dengan lebih baik dengan strategi yang lebih baik karena anda mengetahui part mana yang harus menjadi fokus utama untuk perbaikan.Dalam hal kasus pembuatan online skincare Wati, key metrics yang ia gunakan adalah, jumlah customer yang ia dapatkan (dalam hal traffic website dan juga email subscriber), revenus (jumlah penjualan paket obatnya), retention (seberapa banyak orang yang beli lagi dan lagi paket perawatannya).

Langkah Kesembilan: Tentukan Unfair Advantage Anda

Page 6: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Unfair Advantage adalah satu hal yang membuat competitor anda sulit untuk mengikuti bisnis Anda. Semakin banyak unfair advantage yang anda miliki, semakin tinggi barrier to entry (kesulitan untuk mengcopy) bisnis anda. Mudahnya, unfair advantage adalah kelebihan produk anda yang membuat bisnis anda superior jauh di atas competitor anda.Kasus bisnis lean kanvas Wati Skincare, ia membuat beberapa list yang menjadi unfair advantagenya yaitu, ia adalah seorang dokter spesialis lulusan Amerika Serikat, ia sudah berkecimpung dunia kulit dan kecantikan sejak 10 tahun lalu, ia juga sudah memiliki ratusan customer jerawat yang berhasil ditangani dengan baik sejak tahun 2013 dan ia juga memberikan konsultasi gratis secara personal via website.

Putting It All TogetherSudah paham tentang tahap-tahapnya bukan? Business Lean Kanvas ini bisa berubah seiring berkembangnya bisnis anda. Semakin anda mengenal siapa saja customer segment anda, apa saja masalah utama mereka, kemungkinan business lean kanvas anda juga akan mengikutinya.Ayo mulai buat business lean kanvas anda. Let’s Think Big, Start Small and Act Now!Ingin memiliki penghasilan dengan bekerja sehari 3 jam menggunakan Laptop? Yuk ikut kelasnya gratis 3x di jakarta dan ada online course nya juga. Klik di sini Belajar Bisnis Online

https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/

Page 7: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Adhika Dwi PramuditaAdhika adalah direktur utama PT Wirausaha Muda Sukses Sejahtera. Praktisi media, startup, dan periklanan.

BMC 101: Cara Mengisi dan Contoh Business Model Canvas yang BenarShare

Inilah cara menulis business model canvas beserta contohnya yang baik dan benar!Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia. Mulai banyak universitas yang mengajarkan BMC, menjadikannya sebuah alternatif dari business plan tradisional. Sembilan blok business model canvas ciptaan Alexander Osterwalder dari awal dibuat untuk mempermudah pebisnis dalam menulis business plan. Secara singkat, BMC adalah blueprint perusahaan startup Anda. Kenapa Harus BMCApa keunggulan BMC dibandingkan business plan biasa? Kecuali Anda hobi mengarang indah dan menulis 50 halaman rencana bisnis yang kemungkinan besar tidak berlaku di dunia nyata, Anda harus sudah berpikir untuk mencoba menulis business model canvas. BMC sangat cocok diterapkan di startup teknologi yang butuh perubahan sangat cepat, tapi tetap juga bisa digunakan untuk bisnis non-teknologi. Kalau Anda menulis business plan 50 halaman, kemudian setelah menjalankannya ada sesuatu yang salah, Anda harus menulis 50 halaman lagi. Sedangkan dalam BMC, kalau ada yang salah, Anda bisa menggantinya lebih cepat. BMC membuat entrepreneur mempunyai waktu lebih lama dalam mengeksekusi bisnisnya, tidak buang waktu dalam membuat rencana. Cara Mengisi BMCPada dasarnya, BMC berisi 9 blok yang akan diterangkan lebih lanjut di bawah. Cara mengisinya sendiri tergantung dengan kebutuhan bisnis Anda. Tiap bisnis, bisa beda cara urutan mengisinya. Penulisan business model canvas bisa dimulai dari penawaran (offer-led), resources yang kita punya (resource-led), customer yang sudah kita kenal (customer-led), dana yang kita punyai (finance-led), atau benar-benar random (multiple centre-led).Untuk mempermudah pemahaman Anda terhadap BMC, kami akan menciptakan sebuah perusahaan virtual yang BMC-nya akan kita buat bersama-sama. Sekaligus untuk membuktikan bahwa BMC bukan eksklusif untuk teknologi, kita akan membuat perusahaan fashion. Anggap

Page 8: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

saja kita mendirikan “Evelyn’s Boutique”, sebuah perusahaan fashion yang menawarkan baju batik untuk anak-anak. Melihat jenis bisnisnya, kita akan memberikan contoh business model canvas dengan metode pengisian offer-led, dimulai dari penawaran yang kita punya. Value Proposition

Photo: Batik yang cocok untuk anak-anak adalah value proposition dari Evelyn’s Boutique, perusahaan imajiner kita.

Apa itu Value PropositionPada dasarnya, value proposition adalah blok pertama yang harus diisi apabila kita menggunakan metode offer-led. Value proposition sendiri merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition. Kategori di dalam value propositionLalu, standardnya, value proposition bisa diisi sesuai kategori:Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.

Cara bodoh mengisi value proposition

Page 9: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Cara bodoh ini bisa digunakan untuk pemula, atau bila Anda membuat BMC untuk keperluan kuliah dan lomba bisnis. Langsung saja tulis dengan format “Kategori: keterangan”. Contoh, dalam Evelyn’s Boutique kita, value proposition-nya adalahDesign: menawarkan desain batik khusus yang bisa digunakan anak-anakPerformance: Baju batik anak-anak Evelyn’s Boutique bisa digunakan untuk keperluan formal maupun santai, karena bahannya yang nyaman untuk si kecil. Cara mengisi business model canvas: value propositionKalau cara pintarnya, Anda bisa mengisi value proposition tetap sesuai kategori, tapi bisa diucapkan sehingga dapat menjadi sales pitch Anda. Format yang kami anjurkan:(nama produk Anda) adalah (apa yang Anda jual). Tidak seperti (nama pesaing Anda), kami menawarkan (keunggulan Anda). Untuk (customer utama Anda), kami punya (keunggulan lagi)”.Format ini bisa diucapkan dibawah 30 detik, mudah diingat orang, dan masih berisi kaidah business model canvas yang benar. Berikut apabila diterapkan untuk Evelyn’s Boutique milik kita:Value PropositionEvelyn’s Boutique adalah butik yang menjual pakaian batik untuk anak-anak. Tidak seperti produk batik lainnya yang membosankan, kami membuat desain batik yang disukai anak-anak. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun, batik dari Evelyn’s Boutique bisa digunakan untuk acara formal maupun santai. Customer SegmentsApa itu customer segmentsSetelah mengisi value proposition, langkah kedua adalah mencari orang-orang yang mungkin akan tertarik dengan value yang kita tawarkan. Customer segments adalah penggolongan orang-orang yang mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita. Kategori di dalam customer segmentsMass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.Niche Market : segmen pasar yang spesifik.Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung. Cara mengisi business model canvas: customer segmentsKalau Anda mengisinya dengan mass market, bad news untuk Anda: kemungkinan bisnis Anda bertarung di barang komoditas. Bisnis blue ocean tidak bermain di mass market. Untuk mengisi customer segments, Anda juga disarankan untuk memberikan prioritas dari tiap segmen. Contoh pengisian untuk Evelyn’s Boutique:Customer SegmentsPrioritas 1 (dan early adopters): ibu muda yang mempunyai anak berusia di bawah 12 tahun.Prioritas 2: toko retail dan eceran anak-anak di Surabaya.Prioritas 3: toko retail dan eceran batik di Surabaya. Customer RelationshipApa itu customer relationshipCustomer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.

Kategori di dalam customer relationship

Page 10: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Transactional: beli putus saat itu juga.Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda. Cara mengisi business model canvas: customer relationshipUntuk contoh kasus Evelyn’s Boutique, ada dua customer relationship yang mungkin bisa dilakukan:Customer RelationshipTransactional: beli putus saat transaksi.Co-Creation: mengajak ibu-ibu untuk mengajukan desain batik anak-anak mereka sendiri. Channels

Photo: Toko batik adalah salah satu channel yang bisa digunakan

Apa itu channelsPada dasarnya channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan. Kategori di dalam channelsDirect : sales force, web sales, own stores.Indirect : partner stores, wholesaler.Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.

Cara mengisi business model canvas: channelsMasih menggunakan Evelyn’s Boutique, berikut channel yang cocok:

Page 11: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

ChannelsDirect: penjualan langsung ke ibu rumah tangga, door-to-door.Indirect: menitipkan barang Evelyn’s Boutique ke pedagang retail di Pasar Turi.Awareness: menggunakan social media dan internet untuk mempopulerkan Evelyn’s Boutique. Key ActivitiesApa itu key activitiesKolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan. Kategori di dalam key activitiesProduction : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network. Cara mengisi business model canvas: key activitiesUntuk bisnis Evelyn’s Boutique, dan kebanyakan bisnis clothing line, inilah key activities-nya:Key ActivitiesProduction: mendesain motif batik yang cocok serta memproduksinya untuk pasar anak-anak. Key ResourcesApa itu key resourcesKey resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer. Kategori di dalam key resourcesPhysical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaanHuman : tenaga kerjaFinancial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham Cara mengisi business model canvas: key resourcesInilah key resources yang dibutuhkan oleh Evelyn’s Boutique:Key ResourcesIntellectual: paten merk Evelyn’s Boutique.Human: fashion designer kelas atas untuk merancang batik khusus anak-anak.Financial: modal awal sebesar x juta rupiah untuk menjalankan Evelyn’s Boutique. Key PartnersApa itu key partnersKey partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya sendirian.Reduction of Risk and Uncertainty: mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan persaingan.Acquisition of particular resources and activities: mengakuisisi perusahaan lain untuk meningkatkan kemampuan kinerja perusahaan.

Kategori di dalam key partnersStrategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.

Page 12: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale. Cara mengisi business model canvas: key partnersDalam startup, key partners sangat penting, karena bisa mengurangi biaya dan mempercepat pertumbuhan. Berikut skenario kami untuk Evelyn’s Boutique:Key PartnersStrategic Alliance: dengan perusahaan garmen untuk menjahitkan produk-produk Evelyn’s Boutique.Supplier Relationship: menitipkan produk Evelyn’s Boutique di toko-toko retail Pasar Turi. Cost Structure

Photo: Gaji fashion designer adalah cost structure terbesar bisnis fashion

Apa itu cost structureCost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition. Kategori di dalam cost structureCost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksiVariable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi Cara mengisi business model canvas: cost structureBerdasarkan kolom-kolom sebelumnya di BMC Evelyn’s Boutique, berikut adalah cost structure-nya:Cost StructureCost-driven: biaya keluar tergantung dari harga kain.Fixed cost: Gaji 1 orang fashion designer.Variable cost: Biaya jahit tergantung berapa baju yang akan diproduksi. Revenue StreamApa itu revenue stream

Page 13: catatanbuguru.files.wordpress.com · Web viewevent, word of mouth, partnership, dan teman. 6. Revenue Stream Berisi bagaimana startup bekerja mencari uang. “Bukan dalam lima tahun,

Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit. Kategori di dalam revenue streamAsset Sale: penjualan produk secara fisik.Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.Subscription Fees: biaya berlangganan.Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk. Cara mengisi business model canvas: revenue streamUntuk jenis bisnis Evelyn’s Boutique dan clothing line lainnya, revenue streamnya cukup umum, yaitu:Revenue StreamAsset Sale: penjualan baju batik Evelyn’s Boutique.Itulah cara mengisi business model canvas dengan contoh kasus BMC bisnis fashion dan pengisian offer-led. Berikut adalah penampilan BMC Evelyn’s Boutique yang sudah jadi.

Anda punya contoh BMC lain? Ayo berdiskusi! Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau mengikuti kelas-kelas online gratis di Studentpreneur.Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:Lean Startup, Apa yang Perlu Kamu Tahu Tentang metode IniMembangun Bisnis yang Bisa Berjalan SendiriMendirikan Bisnis Sosial Berbasis Social Entrepreneurship