diskominfo.ketapangkab.go.id · Web viewDalam abad ke-21 ini dimana informasi memegang peranan...
Transcript of diskominfo.ketapangkab.go.id · Web viewDalam abad ke-21 ini dimana informasi memegang peranan...
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan
penyampaian informasi, jangkauan yang global dan tranparansi. Oleh karena itu
dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good
governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi atau yang populer disebut e-Government
Dalam UU No. 23 tahun 2014 mengenai pemerintahan daerah, efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih
memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar
pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan
tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-
luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban
menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara. Amanat UU ini menunjukkan bagaimana pentingnnya
efisiensi dan transparansi, sehingga e-government sangat sejalan dengan
pengamalannya.
Dalam abad ke-21 ini dimana informasi memegang peranan penting dari
segenap kegiatan, apalagi bangsa kita akan memasuki era baru yang ditandai
dengan keterbukaan dan persaingan bebas. Era baru itu, akan berpengaruh tidak
saja di bidang ekonomi, tetapi juga dalam segi-segi kehidupan kita yang lebih luas
lagi. Untuk menghadapinya, kita dituntut untuk membangun ketangguhan nasional
di segala bidang. Tentunya, ketangguhan nasional itu hanya mungkin terwujud jika
semua pelaku pembangunan mempunyai kesiapan yang dapat diandalkan dan
dipertanggungjawabkan. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik
atau pelayanan prima menjadikan Pemerintah Kabupaten Ketapang mau tak mau
1
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
harus mengikuti perkembangan teknologi yang menjanjikan efsiensi yang tinggi dan
pelayanan yang lebih baik.
E-government intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai
alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien.
Didalamnya ada dua hal utama dalam pengertian e-government di atas yaitu
penggunaan TI sebagai alat bantu dan pemanfaatannya menjadikan pelayanan
pemerintahan berjalan lebih efisien. Dalam konsep e-government , masyarakat
masih bisa berhubungan dengan pos-pos pelayanan, berbicara melalui telepon
untuk mendapatkan pelayanan pemerintah, atau mengirim surat. Jadi, e-
government sesuai dengan fungsinya, adalah penggunaan TI yang dapat
meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.
E-Government memberikan peluang baru untuk meningkatkan kualitas
pemerintahan, dengan cara ditingkatkannya efisiensi, layanan-layanan baru,
peningkatan partisipasi warga dan adanya suatu peningkatan terhadap global
information infrastructure. Dengan demikian e-government akan meningkatkan
kualitas pelayanan informasi publik sebagai jalan untuk mewujudkan good
governance. Melalui e-government, pelayanan pemerintah akan berlangsung
secara transparan, dapat dilacak prosesnya, sehingga dapat dianggap akuntabel.
Unsur penyimpangan dapat dihindarkan dan pelayanan dapat diberikan secara
lebih efektif dan efisien.
Dikarenakan pentingnya peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka Pemerintah Republik Indonesia telah
menyusun Rencana Induk strategis penerapan TIK untuk dunia pemerintahan
melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Rencana Induk dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government.
Dalam UU No. 23 tahun 2014 mengenai pemerintahan daerah, efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih
memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar
pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan
tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-
2
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban
menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara; Amanat UU ini menunjukkan bagaimana pentingnnya
efisiensi dan transparansi, sehingga e-government sangat sejalan dengan
pengamalannya.
Pada tahun 2018 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ketapang
masih dalam proses penyusunan Rencana Induk e-Government. Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ketapang membuat Dokumen Rencana
Strategis TI untuk 2018-2023, akan tetapi dirasa dokumen tersebut belum efektif
dalam membantu Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam menyusun dan
mengembangkan TIK.
Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas, penyusunan dokumen Kebijakan
e-government ini dilaksanakan pada tahun ini oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Ketapang agar dapat digunakan sebagai kerangka acuan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya mengembangkan e-
government di Pemerintah Kabupaten Ketapang, serta upaya mewujudkan
kepemerintahan yang baik (good governance). Adapun ruang lingkup
pengembangan dalam Dokumen Kebijakan e-government Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pemerintah Kabupaten Ketapang ini
terdiri dari 5 (lima) komponen pengembangan yaitu : Kebijakan, Kelembagaan,
Aplikasi, Infrastruktur dan Perencanaan akan diuraikan menurut format lima
komponen pengembangan e-government.
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud penyusunan Dokumen Rencana Induk e-Government Kabupaten
Ketapang ini secara umum adalah untuk memberikan arahan yang lebih nyata dan
terukur serta realistis untuk dapat diselesaikan dari setiap kegiatan di Kabupaten
Ketapang yang menggunakan teknologi informasi. Selain itu penyusunan Rencana
Induk e-Government Kabupaten Ketapang ini dapat memberikan landasan berpikir,
standarisasi, pentahapan dan implementasi bagi pengembangan e-government
3
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Pemerintah Kabupaten Ketapang yang komprehensif, efisien, efektif dan terpadu
menuju Good Corporate Governance dan tetap berada dalam kerangka dan bagian
dari penerapan TIK di lingkungan Kabupaten Ketapang.
Hasil yang diharapkan dengan adanya dokumen Rencana Induk terkait e-
government Kabupaten Ketapang ini adalah :
1. Terciptanya langkah-langkah yang sinergis dan sistematis dalam
pengembangan TIK khususnya pengembangan e-government guna menjadi
dasar penyusunan kegiatan dan penganggaran bidang TIK di Kabupaten
Ketapang yang selalu mengacu pada dokumen ini.
2. Terdefinisikannya sebuah rencana TIK yang dapat digunakan untuk mengontrol
dan mengarahkan seluruh sumber daya TI sehingga sesuai dengan strategi
serta prioritasnya.
3. Tersedianya acuan untuk melaksanakan aktivitas di bidang pengembangan dan
penerapan TIK yang sesuai dengan kondisi Kabupaten Ketapang saat ini dan 3-
5 tahun kedepan.
Sedangkan tujuan pekerjaan penyusunan Rencana Induk e-Government
Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen
dan informasi elektronik dalam rangka membuka akses kepada informasi dan
layanan Pemerintah Kabupaten Ketapang yang transparan.
2. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam proses penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Ketapang.
3. Terciptanya kegiatan penyelenggaran birokrasi dan pelayanan publik yang
bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif
sehingga menghasilkan sebuah layanan prima.
4. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, budgeting dan proses kerja
kepemerintahan.
Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah :
4
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
1. Tersusunnya review terhadap berbagai rencana dan kebijakan terkait e-
government ataupun teknologi informasi yang telah disusun.
2. Teridentifikasinya kondisi eksisting terkait e-government di Kabupaten Ketapang
dan merumuskan kebutuhannya.
3. Terumuskannya rencana pengembangan e-government di Kabupaten Ketapang
meliputi kerangka pemikiran dasar, cetak biru pengembangan, tahapan
pengembangan, dan rencana implementasi .
1.3. Ruang Lingkup Dokumen Perencanaan
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam dokumen rencana induk ini adalah :
1. Perencanaan Kebijakan dan Regulasi
2. Perencanaan Kelembagaan dan Organisasi
2. Perencanaan Data dan Aplikasi (Ekosistem TIK)
3. Perencanaan Infrastruktur TIK
4. Perencanaan keberlangsungan system
1.4. Metodologi Untuk menyusun Dokumen ITMP ini diperlukan tahapan sebagai berikut :
5
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Gambar 1 : Metodologi proses penyusunan perencanaan induk TIK
1. Mendapatkan pengarahan dari pimpinan daerah untuk memastikan peran TIK
dalam mendukung pembangunan daerahnya
2. Mendapatkan informasi mendalam dari SKPD pengelola TIK
3. Studi literasi perkembangan terkini tentang regulasi e-government dan
perkembangan teknologi informasi terkini dan trend perkembangan lima tahun
kedepan
4. Pemahaman kondisi terkini dilaksanakan pengumpulan data melalui kegiatan
survey dengan menyebarkan kuesioner, melakukan wawancara dan observasi
lapangan
5. Mendapatkan gambaran hambatan dan harapan dari pimpinan SKPD terkait
pengembangan dan pemanfaatan TIK di satuan kerja yang dipimpinnya
6. Melakukan kajian analisa resiko atas kondisi terkini dan analisa gap dari kondisi
ideal yang diharapkan oleh pimpinan daerah
7. Mendefinisikan langkah langkah strategis pencapaian tujuan
8. Memperinci tahapan implementasi
9. Melaksanakan sosialisasi dan menjaring umpan balik atas perencanaan yang
telah diusulkan
10.Legalisasi dokumen
11.Review berkala
1.5. Dasar Hukum Pelaksanaan
Landasan hukum pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen rencana induk
e-government ini adalah beberapa peraturan yang terkait dengan e-government
diantaranya adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah
6
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik;
4. Peraturan Pemerintah No 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi
5. Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Strategi dan Kebijakan dan strategi
Nasional Pengembangan e-Government;
6. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 tentang
Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-Government Lembaga;
7. Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2010-2014;
8. Peraturan Menteri Kominfo RI No 25 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Kewaiban Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informatika;
9. Peraturan Menteri Kominfo RI No 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur
Perangkat Daerah bidang Komunikasi dan Informatika;
10.Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 – 2025;
11.Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021;
12.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kab.Ketapang
13.Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2018.
14.Peraturan Bupati Ketapang No 51 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan
Informatika Kab.Ketapang.
7
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
15.Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Ketapang 2016-2021
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. e-Government Framework
Definisi e-Government adalah Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Manfaat dari
pelaksanaan e-government diantaranya pegawai bisa bekerja lebih efisiensi,
efektif, transparan, sehingga mampu membangkitkan partisipasif masyarakat
dalam pembangunan, serta membangkitkan inovasi baru dalam memberikan
layanan pada masyarakat.
Arsitektur e-Government dapat digambarkan sebagai berikut :
8
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Gambar 2 : Kerangka pikir e-Government
Pelaksanaan e-Government harus sejalan dengan visi dan misi pembangunan
daerah, pada tahap awal yang harus dibangun adalah infrastruktur Teknologi
Informasi berupa akses jarigan berupa internet. Selanjutnya secara bertahap
dibangun basis data, aplikasi dan tata kelolanya dimana prosesnya mulai dari
perencanaan – tahapan implementasi dan monitoring serta evaluasi. Seluruh
rangkaian aktifitas implementasi e-Government ini, untuk mencapai misi yang
sejalan dengan misi pembangunan Kab. Ketapang maka perlu kebijakan dan
strategi implementasinya.
e-government dimaksud memiliki ruang lingkup pengelolaan diantaranya :
9
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Gambar 3 : Ruang lingkup e-Government
1. IT Management : Tatakelola e-government berupa kelembagaan, regulasi,
anggaran dll
2. Human Resource : Sumber Daya Manusia pengelola dan pengguna e-
Government
3. Technology : Infrastruktur e-Government berupa perangkat keras dan
perangkat lunak
4. Information Asset : Segala bentuk data dan informasi sebagai obyek transaksi
didalam e-government
2.2. Tujuan e-Government
Tujuan penerapan e-government adalah :
1. Peningkatan layanan public :
a. Kemudahan akses dan informasi atas pelayanan
b. Pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat
c. Meningkatkan kemampuan penggunaan IT masyarakat
d. Interaksi yang aktif dalam proses pelayanan
2. Efisiesi dan efektivitas pemerintahan
a. Mempercepat analisis dan proses pengambilan keputusan
b. Menurunkan biaya dan anggaran Negara
c. Memperkuat kolaborasi dan knowledge-sharing
10
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
d. Memperkuat knowledge based manajemen birokrasi
3. Memperkuat sinergi antar instansi pemerintahan
a. Mengurangi jumlah proses, struktur dan orang
b. Memperkuat dokumentasi data dan informasi
c. Menekan tingkat korupsi
4. Akuntabilitas dan partisipasi
a. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program
b. Penguatan produktivitas kinerja
c. Transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran
d. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan
2.3. Layanan e-Government
E-Government sendiri berkaitan erat dengan penggunaan teknologi informasi
oleh pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mengakomodir kebutuhan
warganya. Penerapan teknologi dalam pemerintahan mempunyai tujuan yang
sangat beragam, diantaranya adalah: pemberian layanan pemerintahan yang lebih
baik kepada warganya, peningkatan interaksi dengan dunia usaha dan industri,
pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen
pemerintahan yang lebih efisien. Hasil yang diharapkan dapat berupa
pengurangan korupsi, peningkatan transparansi, peningkatan kenyamanan,
pertambahan pendapatan dan pengurangan biaya.
11
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Gambar 4 : Pemisahan layanan
2.3.1. Layanan Infrastruktur
Layanan Infrastruktur TIK adalah layanan teknologi informasi berupa :
1. Hardware :
1) Akses jaringan,
2) Storage,
3) Server untuk melakukan proses data
4) Terminal / clients untuk entry data
5) Media transmisi (FO, wireless, UTP/STP Cable) dll
2. Software :
1) operating system
2) database
3) monitoring
4) middleware
5) aplikasi dasar : e-mail, FTP dll
6) IP
12
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
7) bandwidth dll Segmen target layanan diantaranya :
G2G : Layanan infrastruktur TI bagi instansi pemerintah diluar kendali
struktural pemerintah daerah diantaranya : Kepolisian, KPU dll
G2B : Layanan infrastruktur bagi kelompok usaha rintisan pemerintah
daerah
G2C : Layanan infrastruktur pada area tertentu dalam kota dalam rangka
perluasan aksesabilitas masyarakat terhadap dunia maya.
G2E : Layanan infrastruktur TI bagi internal pemerintah daerah diantaranya
kepada SKPD, kelurahan, Puskesmas dll
2.3.2. Layanan Aplikasi
Layanan aplikasi TIK adalah layanan teknologi informasi berupa :
ketersediaan data dan aplikasi baik yang propriteary maupun yang opensource
Gambar 5 : Target layanan sistem informasi
Segmen target layanannya adalah:
Government to Citizens (G2C). Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-
Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan
menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama
untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Tujuan
dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk
13
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang
beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya
untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh
aplikasinya adalah sebagai berikut: e-recruitment, e-health, e-education,
diseminasi informasi pengetahuan dll
Government to Business (G2B). Salah satu tugas utama dari sebuah
pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif
agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam
perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang
dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus
berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan
hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit.
Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis
tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam
menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang
dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan
efektif dengan industri swasta. Contoh dari aplikasi e-Government berjenis
G2B ini adalah sebagai berikut : e-tax dan e-procurement Government to Governments (G2G). Kebutuhan untuk berinteraksi antar
satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar
pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk
memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti
negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan
hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses
politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
Berbagai penerapan e-Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal
luas antara lain:
Antar negara : Pengembangan suatu sistem basis data intelijen yang
berfungsi untuk mendeteksi cegah dan tangkal; Sistem informasi di
bidang hak cipta intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran terhadap
14
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
karya-karya tertentu yang ingin memperoleh hak paten internasional; dan
lain sebagainya.
Antar instansi dalam negeri : transaksi data / informasi dalam kerangka
integrasi data / informasi untuk sistem informasi bantuan pengambilan
keputusan ataupun sistem informasi pelaporan eksekutif.
Government to Employees (G2E). Pada akhirnya, aplikasi e-Government
juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan karyawan
pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Berbagai jenis aplikasi yang dapat
dibangun dengan menggunakan format G-to-E ini antara lain:
Sistem Informasi pengelolaan pegawai pemerintah : Sistem informasi
kepegawaian untuk proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh
karyawan pemerintahan;
Sistem informasi tunjangan kinerja dan kesejahteraan; Sistem asuransi
kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah
terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik,
apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah,
perguruan tinggi, kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat
kesejahteraan karyawan beserta keluarganya;
Sistem informasi pengelolaan kantor (e-Office) : Otomatisasi proses
bisnis /birokrasi kantor pemerintah daerah : e-filling, e-mail, e-report, e-
disposisi, Sistem Informasi Keuangan, dll
Dengan menyadari adanya bermacam-macam tipe aplikasi tersebut, maka
terlihat fungsi strategis dari berbagai aplikasi e-Government yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Keberadaannya tidak hanya semata
untuk meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya,
namun lebih jauh lagi untuk meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan
pemerintahan daerah, yang pada akhirnya bermuara pada kemajuan kota.
2.4. Sistem Penilaian e-GovernmentPemeringkatan e-Government Indonesia (PeGi) merupakan kegiatan yang
diadakan oleh Direktorat e-Government, Direktorat Jenderal Aplikasi dan
Telematika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMENTERIAN
15
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
KOMINFO) yang melibatkan instansi-instansi Pemerintah di seluruh wilayah
Indonesia. Kegiatan PeGi ini merupakan kegiatan yang diadakan dalam rangka
melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) oleh
lembaga Pemerintah secara nasional. PeGi diharapkan dapat meningkatkan
pengembangan dan pemanfaatan TIK di lembaga Pemerintah di seluruh wilayah
Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Kominfo bekerjasama dengan
berbagai kalangan baik dari unsur komunitas TIK, perguruan tinggi maupun
instansi pemerintah terkait. PeGI mempunyai tiga tujuan utama sebagai berikut:
1. Menyediakan acuan bagi pengembangan dan pemanfaatan TIK di lingkungan
Pemerintah. PeGi dirancang untuk dapat menjadi pedoman bagi
pengembangan TIK di seluruh wilayah Indonesia, sehingga diharapkan
lingkungan pemerintah di Indonesia baik di tingkat propinsi, kabupaten/kota
maupun departemen dan lembaga non departemen dapat mengembangkan
dan memanfaatkan TIK secara lebih terarah.
2. Memberikan dorongan bagi peningkatan pemanfaatan TIK di lingkungan
Pemerintah melalui evaluasi yang utuh, seimbang dan obyektif. PeGi
diharapkan meningkatkan motivasi seluruh instansi pemerintah untuk
meningkatkan pemanfaatan TIK dalam melayani masyarakat, pelaku bisnis dan
lembaga pemerintah.
3. Mendapatkan peta kondisi pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah secara
nasional, dengan mengingat PeGi akan melibatkan seluruh instansi pemerintah
baik pusat maupun daerah, maka diharapkan hasilnya dapat menggambarkan
status pengembangan TIK secara nasional. Dengan demikian, kita dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan seluruh peserta (instansi) yang nantinya
sangat berguna untuk pengembangan TIK di masa yang akan datang.
2.5. Dimensi Pemeringkatan e-GovernmentDalam kegiatan PeGI, telah ditetapkan lima dimensi yang akan dikaji, yaitu:
kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan. Masing-masing
dimensi memiliki bobot yang sama dalam penilaian karena semuanya dianggap
penting, saling terkait, dan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya.
16
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
a. Kebijakan Dimensi kebijakan sangat erat kaitannya dengan produk hukum dan juga
dokumen resmi yang bertujuan untuk memberi arah dan mendorong pemanfaatan
TIK yang terdiri dari:
1. Manajemen/proses kebijakan (terkait TIK) yang dilaksanakan.
2. Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk
surat keputusan, peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman, rencana strategis,
atau bentuk dokumen resmi lainnya.
3. Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana
kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya.
4. Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum
maupun secara spesifik dalam bidang-bidang tertentu.
5. Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan
program pengembangan dan pemanfaatan TIK.
6. Keputusan kementerian/lembaga/pemerintah daerah terkait penerapan
kebijakan TIK.
7. Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan suatu daerah.
8. Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan
b. Kelembagaan Dimensi kelembagaan terkait erat dengan keberadaan organisasi yang
berwenang dan bertanggungjawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK
dengan indikator:
1. Keberadaan organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan
fungsi Chief Information Officer (CIO), dukungan teknis, dan fungsi lain
dengan baik.
2. Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
3. Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk
melaksanakan hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan
TIK.
17
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
4. Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan
pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir,
maupun status kepegawaian.
5. Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana
dan terlaksana.
c. Infrastruktur Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mendukung pengembangan dan pemanfaatan TIK yang terdiri dari:
1. Datacenter dan aplikasi pendukungnya.
2. Jaringan Data (LAN,WAN,Internet).
3. Keamanan yang terencana dan terevaluasi.
4. Fasilitas pendukung seperti antara lain AC, UPS, Genset, serta sarana
pengamanan fasilitas lainnya.
5. Dokumen Disaster Recovery yang diperlukan jika terjadi kegagalan sistem.
6. Pemeliharaan infrastruktur TIK.
7. Inventarisasi peralatan TIK.
d. Aplikasi Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan dimanfaatkannya piranti
lunak aplikasi yang memenuhi kriteria antara lain :
1. Adanya situs web (homepage).
2. Adanya Aplikasi fungsional Pelayanan Publik.
3. Adanya Aplikasi fungsional Administrasi & ManajemenUmum.
4. Adanya Aplikasi fungsional Administrasi Legislasi.
5. Adanya Aplikasi fungsional Manajemen Pembangunan.
6. Adanya Aplikasi fungsional Manajemen Keuangan.
7. Adanya Aplikasi fungsional Manajemen Kepegawaian.
8. Dokumentasi setiap aplikasi yang dimiliki.
9. Inventarisasi seluruh aplikasi TIK.
10. Interoperabilitas setiap aplikasi yang diterapkan.
18
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
11.Aplikasi-aplikasi tersebut haruslah mendukung Fungsi dasar umum sistem
kepemerintahan yang terdiri dari antara lain:
Pelayanan publik, seperti kependudukan, perpajakan dan retribusi,
pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat,
publikasi informasi umum dan kepemerintahan dan lain-lain.
Administrasi dan manajemen umum yang meliputi surat elektronik,
sistem dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan
koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan dan lain-lain.
Administrasi legislasi yang meliputi aplikasi sistem katalog hukum,
peraturan dan perundangan, dan lain-lain.
Manajemen pembangunan yang meliputi sistem perencanaan
pembangunan daerah sistem pengadaan barang dan jasa, pengelolaan
dan monitoring proyek, system evaluasi dan informasi hasil
pembangunan, sistem laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Manajemen keuangan yang meliputi aplikasi anggaran, kas dan
perbendaharaan, akuntansi daerah, dan lain-lain.
o Manajemen kepegawaian yang meliputi aplikasi penerimaan pegawai,
absensi, penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lain-
lain.
e. Perencanaan Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan
indikator antara lain:
1. Adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK.
2. Adanya sistem perencanaan untuk pengembangkan dan pemanfaatan TIK
yang dilakukan secara nyata.
3. Adanya dokumentasi Master Plan yang lengkap, yang mengandung unsur
lima dimensi PeGI.
4. Implementasi dari Master Plan yang sudah dibuat.
5. Team perencana adalah secara otomatis dilaksanakan oleh struktural atau
mulai dari kepala seksi dan seterusnya ke atas
19
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
6. Belum ada staf yang bertugas mempunyai fungsi khusus perencanaan yang
menyelenggarakan semua proses perencanaan, semua melekat dengan
fungsi tupoksi masing-masing.
7. Belum ada mekanisme perencanaan TIK yang melibatkan seluruh SKPD,
padahal implementasi e-government dilaksanakan oleh seluruh SKPD
8. Adanya anggaran yang tertuang dalam RPJMN/RPJMD dan RKP/RKPD.
20
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
BAB III KONDISI TERKINI
3.1. Arahan PimpinanPengarahan pimpinan daerah terkait pengembangan dan pemanfaatan TIK
di Kabupaten Ketapang, arahan dari pimpinan sangat penting bagi penentuan
strategi TIK Kabupaten Ketapang . Arahan ini juga merupakan dukungan dari
pimpinan yang mempunyai peran sangat vital bagi keberhasilan pengembangan
TIK di Kabupaten Ketapang.
Dalam Strategy Map Kabupaten Ketapang terdapat arahan strategis yang
dapat dijadikan acuan dalam menyusun perencanaan strategis TIK. Pada tahapan
requirement capturing, didapat poin-poin utama terkait arahan strategis terhadap
TIK di lingkungan Pemerintah Kab. Ketapang. Arahan Pimpinan dalam Strategy
Map TIK Kabupaten Ketapang tersebut antara lain
1. Tema utama pengembangan e-government ini adalah integrasi TIK untuk
solusi pelayanan prima.
2. Adanya RITIK/Master Plan yang dapat melihat kondisi TIK sekarang dan
melihat rencana ke depan ( 5 tahun )
3. Adanya sistem informasi yang handal dan mudah digunakan, khususnya di
level eksekutif
4. Sistem informasi yang dapat di akses melalui perangkat bergerak
(smartphone)
5. Membangun kapasitas dan kapabilitas SDM di bidang TIK
6. Memiliki keterkaitan dengan keterbukaan informasi
7. Mencakup pengelolaan sistem informasi di lingkungan Kab. Ketapang
8. Review terhadap informasi yang disajikan
9. Perencanaan terhadap informasi yang akan disajikan
10. Integrasi sistem informasi di lingkungan lokal (intranet) Kabupaten ketapang
11.Dokumen yang dihasilkan bisa digunakan sebagai panduan implementasi
bukan teoritis
21
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
12. Pemanfaatan TIK yang handal, terintegrasi dan berkembang
3.2. Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi1. Kebijakan yang sudah dikeluarkan :
a. Peraturan Bupati Ketapang No... Tahun.....tentang Tata Naskah Dinas
Elektronik
b. Peraturan Bupati No...Tahun.... tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa secara Elektronik
2. Setiap SKPD berharap bisa mempunyai kewenangan untuk membangun
aplikasinya sendiri dengan bimbingan dari Dinas Kominfo
3. Pimpinan SKPD sangat berharap adanya peningkatan peran TIK untuk sebagai
alat untuk mempercepat proses bisnis disetiap SKPD dan bisa terintegrasi
satu sama lain
4. Sampai dengan saat ini belum ada SOP dan regulasi yang menyeluruh untuk
pengembangan dan pemanfaatan TIK
5. Belum ada SOP atau regulasi terkait pengembangan dan pemanfaatan TIK
untuk setiap SKPD
6. Belum ada kebijakan tentang pemanfaatan Internet, sehingga fasilitas ini lebih
banyak digunakan untuk browsing dan email
7. Adanya SKPD yang membangun sendiri infrastruktur dan aplikasinya tanpa
berkoordinasi dengan Kominfo. Kondisi ini beresiko pada terjadinya in efisiensi
pengelolaan anggaran dan sistem pengamanan informasi.
8. Aset informasi pemerintah daerah merupakan rahasia negara dimana untuk
mendapatkannya memerlukan prosedur yang telah ditetapkan berdasarkan
undang-undang. Pelanggaran atas aturan ini bisa dikategorikan sebagai tindak
pidana pembocoran rahasia negara sedangkan pemborosan uang negara bisa
dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi ataupun kesalahan ketidak-
cermatan penggunaan anggaran negara.
9. Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan e-Government, maka
Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Ketapang
Perencanaan Induk pengembangan e-Government Kabupaten Ketapang 2018 –
2022 diperlukan kebijakan yang mengatur area kegiatan mana yang menjadi
22
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
kewenangan mutlak Dinas Kominfo dan mana yang bisa didelegasikan ke
masing-masing SKPD
10.Kebijakan Dinas Kominfo dalam masalah capital expenditure / operating
expenditure masih belum ada, sehingga implementasi pengadaan barang dan
jasa masih belum memiliki acuan yang jelas. Segala hal terkait keamanan
informasi pada dasarnya tidak boleh dilaksanakan oleh pihak ketiga karena
beresiko pada pencurian data yang bersifat rahasia, namun apabila semua
infrastruktur dikelola sepenuhnya oleh internal pemda maka akan terjadi in-
efisiensi sumberdaya. Untuk itu perlu dibuat kebijakan yang mengatur capex
dan opex ini. Sebagai contoh, aplikasi yang ditujukan untuk layanan publik dan
harus bisa diakses dari internet maka sebaiknya dikelolakan oleh pihak ketiga
untuk efisiensi pemanfaatan Bandwidth, perangkat server dan SDM. Aplikasi
tersebut diantaranya : website resmi pemerintah daerah dan subdomainnya
serta e-procurement, sedangkan aplikasi intranet dan ekstranet
harus dikelola sendiri oleh internal. Pengelolaan infrastruktur TIK masih
memungkinkan dikelola pihak ketiga apabila memenuhi syarat jaminan
pengamanan data pemerintah dan memiliki performance yang memadai.
11.Total anggaran belanja TI untuk seluruh kebutuhan SKPD baik belanja
investasi, sewa, honor pelaksana, narasumber dan lain-lain biasanya jika pada
tahap pembangunan berkisar 2% dari APBD sedangkan pada tahap perawatan
dan pengembangan sekitar 1%. Saat ini Dinas Kominfo malah belum bisa
menghitung total anggaran belanja TI dari APBD. Hal ini karena belanja TIK
masih belum terkoordinasi dengan baik, belanja pengembangan aplikasi juga
masih belum ada petunjuk teknisnya, sehingga belum bisa diukur efisiensinya.
12.Pengelolaan TIK pada dasarnya harus mengacu ke satu standar tertentu
diantaranya, Ruang data center harus sesuai standar TIA 942, untuk
pengelolaan data center menggunakan SS 502, untuk pengamanan informasi
digunakan ISO 27001, Layanan TI mengacu ke IT-IL. Namun sampai saat ini
masih belum menggunakan standar apapun dalam pengelolaannya, tapi
memang dirasa masih belum saatnya karena infrastrukturnya masih belum
lengkap dan kepedulian terhadap sistem pengamanan informasi masih harus
23
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
diperkenalkan ke seluruh staf dan pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kab.
Ketapang.
13.Audit TIK diperlukan apabila Kabupaten Ketapang memerlukan kepastian
tingkat performance sebagai bagian dari laporan kegiatan kepada publik, selain
sebagai bagian dari pengambilan keputusan untuk pengembangan lebih lanjut.
3.3. KelembagaanSaat ini, SKPD pengelola urusan Komunikasi dan Informatika di Pemerintah
Kabupaten Ketapang adalah Dinas Komunikasi dan Informatika yang dikepalai
oleh Kepala Dinas setingkat eselon II. Adapun struktur organisasi dan tupoksinya
seperti berikut ini.
Gambar Struktur Organisasi Dinas Kominfo Kab. Ketapang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang Komunikasi dan Informatika
24
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan Permenkominfo di singkronisasi
dengan kebijakan daerah dengan tupoksi umum Diskominfo antara lain :
1. Perumusan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Pelaporan pengelolaan opini dan
aspirasi publik dilingkup pemerintah daerah :
a. Pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan nasional dan
pemerintah daerah
b. Pelayanan informasi public
c. Penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi
public
d. Layanan hubungan media
e. Penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan penyediaan
akses informasi
f. Layanan infrastruktur dasar data center
g. Disaster recovery center & TIK Pemerintah Kabupaten/Kota
h. Layanan pengembangan internet dan penggunaan akses internet
i. Layanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik dan spesifik
dan suplemen yang terintegrasi
j. Layanan manajemen data dan informasi e-Government
k. Integrasi layanan publik dan kepemerintahan
l. Layanan keamanan informasi dan e-Government
m. Layanan sistem komunikasi intra pemerintah dareah kabupaten
n. Layanan nama domain dan subdomain bagi lembaga
o. Pelayanan publik dan kegiatan provinsi
p. Pengembangan sumber daya TIK pemerintah daerah masyarakat
q. Penyelengaraan Government Chief Information Officer (GCIO)
Pemerintah Kabupaten
r. Penyelengaraan ekosistem TIK Smart City lingkup Kabupaten
2. Pelaksanaan Administrasi Dinas
3. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati
25
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Berdasarkan Peraturan Bupati Ketapang Nomor 51 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Komunikasi dan Informatika, Tugas dan Fungsi dari Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:
Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi
pelaksana urusan pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informatika, bidang
Statistik dan Bidang Persandian yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada daerah, yang terbagi dan terperinci secara
sistematis kedalam tugas sekretariat, masing-masing bidang, subbagian dan
subbidang.
1. Perumusan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika, Statistik dan
Persandian;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika, Statistik dan
Persandian;
3. Pelaksaan Evaluasi dan Pelaporan di bidang Komunikasi dan Informatika,
Statistik dan Persandian;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan
Persandian;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3.3.1. Bidang Komunikasi PublikMerumuskan dan melaksanakan kebijkan di bidang komunikasi publik,
persandian dan statistik sektoal, ayng terbagi dan terinci secara sistematis ke
dalam tugas mesing-masing seksi.
1. perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi publik;
2. penyusunan program dan kegiatan di bidang komunikasi publik, persandian
dan statistik sektoral;
3. penyusunan pedoman pelaksanaan menajemen informasi dan komunikasi
publik;
4. penyelenggaraan kegiatan di bidang komunikasi publik;
26
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
5. pelaksanaan pembinaan administrasi dan aparatur pada seksi pengelola
informasi dan komunikasi publik, seksi pengamanan informasi dan
persandian, dan seksi statistik sektoral;
6. pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di
bidang komunikasi publik.
a. Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi PublikTugas : Melaksanakan manajemen informasi dan komunikasi publik.
Kegiatan : penyusunan rencana kerja seksi pengelolaan informasi dan komunikasi
publik;
penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
informasi dan komunikasi publik;
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan
di bidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik;
penyelenggaraan kegiatan di bidang pengelolaan informasi dan komunikasi
publik; dan
pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pengelolaan informasi dan komunikasi publik.
Rincian Kegiatan : menyusun rencana kerja seksi pengelolaan informasi dan komunikasi publik;
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk
teknis pelaksanaan tugas seksi pengelolaaninfoemasi dan komunikasi publik;
menyiapkan bahan penyusunan draf rancangan produk hukum yang
berkaitan dengan pengelolaan informasi dan komunikasi publik;
menyiapkan konsep pedoman, analisis kebutuhan, penetapan tujuan dan
pengembangan desain program dan kegiatan pengelolaan informasi dan
komunikasi publik;
27
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
menganalisis hasil monitoring isu publik di media (media massa dan media
sosial);
menganalisis hasil pengumpulan pendapat umum (polling);
menyusun hasil pengolahan aduan masyarakat;
melaksanakan pengumpulan dan klasifikasi data informasi kebijakan;
menyusun hasil pemantauan tema kampanye kebijakan pemerintah dan
pemerintah daerah;
membuat konsep pengolahan informasi/kebijakan nasional dan daerah
berdasarkan prioritas tema kampanye kebijakan pemerintah dan kebijakan
pemerintah daerah;
membuat konsep pengemasan ulang konten nasional menjadi konten daerah
berdasarkan prioritas tema kampanye kebijakan pemerintah dan kebijakan
pemerintah daerah;
melaksanakan pembuatan konten daerah berdasarkan prioritas tema
kampanye kebijakan pemerintah dan kebijakan pemerintah daerah;
merancang strategi komunikasi melalui media pemda dan non pemda;
membuat konsep dan menganalisis pengelolaan saluran komunikasi/media
internal;
merencanakan pelaksanaan desiminasi informasi kebijakan melalui media
pemda dan non pemda berdasarkan strategi komunikasi;
melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan informasi publik;
melaksanakan pendokumentasian dan pengklarifikasian informasi publik;
membuat konsep pelayanan informasi publik;
mengembangkan penguatan hubungan dengan media (media relations);
membuat konsep pelaksanaan konferensi pers dan kunjungan jurnalistik;
menyiapkan rencana pembentukan serta pembinaan lembaga mitra
komunikasi di kabupaten sesuai kebutuhan;
melaksanakan penguatan lembaga mitra komunikasi dan sarana komunikasi
strategis lainnya;
melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan-
kegiatan seksi pengelola komunikasi dan informasi publik.
28
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
b. Seksi Pengamanan Informasi dan PersandianTugas : Melaksanakan manajemen pengamanan informasi dan persandian.
Kegiatan : penyusunan rencana kerja seksi pengamanan informasi dan persandian;
penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang menajemen
oengamanan informasi dan persandian;
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan
di bidang pengamanan informasi dan persandian;
penyelenggaraan kegiatan di bidang manajemen pengamanan informasi dan
persandian;
pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pengamanan informasi dan persandian.
Rincian Kegiatan : menyusun rencana kerja seksi pengamanan informasi dan persandian;
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk
teknis pelaksanaan tugas seksi pengamanan informasi;
menyiapkan bahan penyusunan draf produk hukum yang berkaitan dengan
pengamanan informasi dan persandian;
menyiapkan konsep pedoman, analisis kebutuhan, penetapan tujuan dan
pengembangan desain program dan kegiatan pengamanan informasi dan
persandian;
melaksanakan kegiatan tata kelola dan perlindungan informasi dan
persandian berklafikasi di tingkat kabupaten;
melakukan pengawasan penyelenggaraan persandian untuk keamanan
informasi internal;
menyiapkan konsep perencanaan, anggaran dan target capaian
penyelengaraan persandian untuk pengamanan informasi di tingkat
29
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Kabupaten dengan mengutamakan keamanan informasi ditingkat kepala
daerah dan pimpinana dewan;
menyiapkan konsep kebijakan-kebijakan teknis persandian untuk
pengamanan informasi dengan berpedoman pada NSPK (norma, standar,
prosedur, dan kriteria) yang telah disusun oleh Lembaga Sandi Negara;
melaksanakan kegiatan penyiapan, pemanfaatan dan pengembagan SDM
sandi, materil sandi dan JKS (jaringan komunikasi sandi);
melaksanakan kegiatan pemenuhan kompetensi SDM sandi melalui
partisipasi pada kegiatan pembinaan persandian yang diselengarakan oleh
lembaga sandi negara baik melalui asistensi, workshop, pelatihan, seminar
dan atau bimbingan teknis persandian;
melaksanakan kegiatan peningkatan kesadaran keamanan informasi
(security awareness) dengan menyelenggarakan sosialisasi atau seminar
pentingnya kesadaran keamanan informasi di tingkat pimpinan daerah
pimpinan perangkat dareah;
melaksanakan pengelolaan pusat data persandian;
melaksanakan kegiatan pengukuran dan evaluasi tingkat keamanan
informasi secara internal pada masing-masing perangkar daerah;
melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan materil, sarana, prasarana
dan infrastruktur persandian untuk pengamanan informasi dengan
berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Sandi
Negara;
mengelola kegiatan pemulihan data dari gangguan jaringan sistem informasi
dengan menjaga integritas dan ketersediaan data;
melaksanakan pengamanan fisik dan kontrol terhadap akses informasi atau
fasilitas pemproses informasi terutama yang terkait langsung dengan
pimpinan daerah;
melaksanakan kegiatan pemulihan data dari ganguan jaringan sistem
informasi dengan tetap menjaga integritas dan ketersediaan data;
melaksanakan kebijakan menajemen resiko aset organisai;
30
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
menyiapkan konsep dan melakukan evaluasi pola hubungan komunikasi;
dan
melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan
seksi pengamanan informasi dan persandian.
c. Seksi Statistik SektoralTugas : Melaksanakan manajemen statistik sektoral.
Kegiatan : penyusunan rencana kerja seksi statistik sektoral;
penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang statistik sektoral;
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan
di bidang statistik sektoral;
penyelenggaraan kegiatan di bidang manajemen statistik sektoral; dan
pelaksaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang statistik
sektoral.
Rincian Kegiatan : menyusun rencana kerja seksi statistik sektoral;
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk
teknis pelaksanaan tugas seksi statistik sektoral;
menyiapkan bahan penyusunan draf rancangan produk hukum yang
berkaitan dengan statistik sektoral;
menyiapkan bahan penyelenggaraan statistik sektoral sesuai kebutuhan
daerah (bidang sosial, ekonomi, politik, hukum dan HAM);
melaksanakan pendataan dan mengidentifikasi dokumen, bahan dan
peralatan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan survey
statistik sektoral sesuai dengan kebutuhan daerah;
menginvetarisasi data-data yang di butuhkan dan mendukung pelaksanaan
survey;
menyusun program kerja tahunan statistik sektoral sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku;
31
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
menyusun metode survey dan petunjuk teknis pelaksanaan survey;
menghimpun bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan dan
metodologi survey;
membuat konsep/draft petunjuk teknis pelaksanaan dan metodologi survey;
melaksanakan penghimpunan data, dokumen, bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan survey statistik sektoral sesuai
kebutuhan daerah;
menyusun rencana dan melaksanakan survey statistik di wilayah kabupaten
dalam rangka mendapatkan informasi yang dibutuhkan daerah;
melaksanakan pendataan dan mengidentifikasi konsep pengembangan
metodologi survey, desiminasi statistik dan sistem informasi dalam rangka
meningkatkan mutu data statistik;
menyiapkan bahan penyusaunan konsep pengembangan metedologi survey,
diseminasi statistik dan sistem informasi dalam rangka meningkatkan mutu
data statistik;
menyiapkan bahan penyusunan program kerja tahunan statistik sektoral
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
melakukan konsultasi dan mengoordinasikan persiapan bahan penyusunan
program kerja tahunan statistik sektoral sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
menysun data hasil survey sesuai dengan sistem dan program yang
ditetapkan;
mengenalisis dan mengkaji ulang data hasil survey sesuai dengan sistem
dan program yang sudah ditetapkan;
melakukan evaluasi pelaksanaan survey untuk menjadi bahan masukan dan
perbaikan kegiatan survey pada masa yang akan datang;
mempersiapkan bahan laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan survey
bidang ekonami untuk menjadi bahan masukan dan perbaikan kegiatan
survey pada masa depan; dan
melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan
seksistatistik sektoral.
32
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
3.3.2. Bidang InformatikaMerumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang informatika, yang
terbagi dan terinci secara sistematis ke dalam tugas masing-masing seksi.
Kegiatan :1. Perumusan kebijakan teknis di bidang informatika;
2. Penyusunan program dan kegiatan di bidang informatika;
3. Penyusunan pedoman pelaksanaan di bidang informatika;
4. Penyelenggaraan kegiatan di bidang informatika;
5. Pelaksanaan pembianaan administrasi dan aparatur pada seksi penyebaran,
pemanfaatan dan pengawasan tele matika dan seksi pengelolaan data
elektronik; dan
6. Pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaoran pelaksanaan kegiatan di
bidang informatika.
a. Seksi Penyebaran, Pemanfaatan dan Pengawasan TelematikaTugas : Melaksanakan penyebaran, pemanfaatan dan pengawasan telematika.
Kegiatan : Penyusunan rencana kerja seksi penyebaran, pemanfaatan dan
pengawasan telematika;
Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyebaran,
pemanfaatan dan pengawasan telematika;
Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan
di bidang penyebaran, pemanfaatan dan pengawasan telematika;
Penyelenggaraan kegiatan di bidang penyebaran, pemanfaatan dan
pengawasan telematika; dan
Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
penyebaran, pemanfaatan dan pengawasan telematika.
Rincian Kegiatan : menyusun rencana kerja seksi penyebaran, pemanfaatan dan pengawasan
telematika;
33
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk
teknis pelaksanaan tugas seksi penyebaran, pemanfaatan dan pengawasan
telematika;
menyiapkan bahan penyusunan draf rencangan produk hukum yang
berkaitan dengan penyebaran, pemanfaatan dan pengawasan telematika;
menyiapkan konsep pedoman, analisis kebutuhan, penetapan tujuan dan
pengembangan desain program dan kegiatan penyebaran, pemanfaatan dan
pengawasan telematika;
menyusun konsep pengembangan layanan portal kabupaten;
menganalisis nama domain bagi kepentingan seluruh perangkat daerah;
melakukan evaluasi nama domain bagi kepentingan seluruh perangkat
daerah;
melakukan hosting bagi startup publik sesuai ketentuan yang berlaku;
melaksanakan kebijakan dan strategi pengembangan di bidang
interoperabilitas sistem informasi, keamanan sistem operasi dan transaksi
elektronik, perangkat lunak, konten multimedia wilayah kabupaten;
mengelola domain, subdomain webside OPD, serta mengelola email dinas
dan instansi;
menetapkan norma, kriteria dan pedoman interoperabilitas sistem informasi
keamanan sistem informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten
multimedia di wilayah kabupaten;
melaksanakan kegiatan menetapkan norma, kriteria dan pedoman
interoperabilitas sistem informasi keamanan sistem informasi dan transaksi
elektronik, perangkat lunak, konten multimedia di wilayah kabupaten;
bidang aplikasi publik, hukum dan keamanan, perekonomian, pendidikan dan
kesejahteraan rakyat di bidang e-business diwilayah kabupaten;
melaksanakan interoperabilitas sistem informasi keamanan, keamanan
sistem operasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia
di wilayah kabupaten;
melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan aplikasi informatika serta
upaya peningkatan aplikasi informatika;
34
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
melakukan pembangunan, pengelolaan infrestruktur dan manajemen aplikasi
sistem aplikasi informatika;
menyiapkan sistem aplikasi komputer yang diperlukan perangkat daerah;
melakukan peningkatan dan pemberdayaan sistem aplikasi informatika;
melakukan pemberdayaan telematika dalam usaha informatika;
melaksanakan bimtek, monitoring, evaluasi dan anasisis bidang
interoperabilitas sistem informasi, keamanan sistem operasi dan transaksi
elektronik, perangkat lunak, konten multimedia di wilayah kabupaten;
mengoordinasikan pengelolaan dan pengembangan akses informasi
informatika di wilayah kabupaten; dan
melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan
seksi penyebaran, pemanfaatan, dan pengawasan telematika.
b. Seksi Pengelolaan Data ElektronikTugas : Melaksanakan pengelolaan data elektronik.
Kegiatan : penyusunan rencana kerja seksi pengelolaan data elektronik;
penyusunan bahan perumusan kebijakan seknis di bidang pengelolaan data
elektronik;
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan
di bidang pengelolaan data elektronik;
penyelenggawaan kegiatan di bidang pengelolaan data elektronik; dan
pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
manajemen pengelolaan data elektronik.
Rincian Kegiatan : menyusun rencana kerja seksi pengelolaan data elektronik;
mentiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pedoman, dan petunjuk
teknis pelaksanaan tudas seksi pengelolaan data elektronik;
menyiapkan penyusunan draf rancangan produk hukum yang berkaitan
dengan pengelolaan data elektronik;
35
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
menyiapkan konsep pedoman, analisis kebutuhan, penetapan tujuan dan
pengembangan desain program dan kegiatan seksi pengelolaan data
elekrtonik;
mengevaluasi penyediaan dan pengelolaan data center, distater recovery
center dan TIK pemerintahan kabupaten sesuai ketentuan yang berlaku;
mengevaluasi penyediaan dan pengelolaan akses internet dan internet bagi
seluruh OPD sesuai ketentuan yang berlaku;
mengevaluasi penyediaan dan pengelolaan akses internet bagi publik;
melakukan vertifikasi hasil pengolahan dan penyediaan data dan informasi
bagi seluruh OPD dan instansi lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
melakukan perancangan konsep integrasi layanan publik dan
kepemerintahan sesuai ketentuan yang berlaku;
merancang keamanan informasi OPD dan instansi lain sesuai ketentuan
yang berlaku;
menangani insiden keamanan informasi OPD dan intansi lain sesuai
ketentuan yang berlaku;
melaksanakan kebijakan strategis pengembangan aplikasi dasar, aplikasi
layanan kepemetintahan, aplikasi layanan publik, dan tata laksana dalam
bidang e-government dilintas kabupaten, wilayah kabupaten dengan
kebijakan nasional;
melaksanakan norma, kriteria dan pedoman mengembangan infrastruktur
aplikasi, aplikasi dasar, aplikasi layanan pemerintahan, aplikasi layanan
publik dan tata laksana dalam bidang e-government;
memberikan layanan dan bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang
infastruktur tata laksana e-government, aplikasi layanan publik dan
pemerintahan;
merancang sistem telekomunikasi bagi seluruh OPD dan instansi lain sesuai
ketentuan yang berlaku;
merancang konsep pengembangan Application Program Interface (API) bagi
kepentingan OPD dan instansi lain sesuai ketentuan yang berlaku;
melaksanakan pengembangan Application Program interface (API) bagi
kepentingan OPD dan instansi lain sesuai ketentuan yang berlaku;
36
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
merancang konsep pengembangan bisnis proses reengineering lintas OPD
dan lintas instansi sesuai ketentuan yang berlaku;
menyusun bahan kerja sama TIK antara pemerintah dan non pemerintah
bagi kepentingan penyelenggaraan smart city sesuai ketentuan yang
berlaku;
merancang bahan sarana dan prasarana pelayanan publik berbasis TIK
sesuai ketentuan yang berlaku;
menyusun bahan kerja sama teknis TIK OPD dan instansi lain bagi
kepentingan penyelengaraan smart city sesuai ketentuan yang berlaku;
menyusun bahan chanel interaksi masyarakat dan pemerintah melalui TIK
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
menyusun bahan bimbingan teknis peningkatan kapasitas masyarakat
sesuai ketentuan yang berlaku;
menyusun bahan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia aparatur
dan masyarakat dibidang e-Government sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
menyusun bahan pengembangan kapasitas kelembagaan OPD dibidang TIK
sesuai ketentuan yang berlaku; dan
melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pengawasan program dan
kegiatan seksi pengelolaan data elektronik.
Tugas pokok dan Fungsi Kebijakan Pengembangan dan Pengelolaan TIK telah
dibebankan sepenuhnya ke Dinas Kominfo, akan tetapi tidak semua permasalahan
TIK mampu ditangani oleh SKPD ini dikarenakan keterbatasan sumberdaya yang
ada, hal ini biasa terjadi disemua SKPD. Pastinya tidak semua kebijakan dan
pengelolaan urusan SKPD mampu ditangani hanya oleh SKPD tersebut, sebagai
contoh : Perencanaan Induk pengembangan e-Government Kabupaten Ketapang
2018 – 2022 pengelolaan kepegawaian yang seharusnya tupoksinya ada di BKD
akan tetapi tidak semua kewenangan dan operasionalnya dibebankan di BKD,
banyak diantaranya yang diserahkan ke masing2 unit kerja diantaranya ijin cuti,
pengawasan disiplin.
37
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Saat ini hampir setiap aktifitas pengembangan dan pemanfaatan TIK lebih
banyak dilaksanakan oleh masing-masing SKPD, Kominfo lebih pada pengelolaan
jaringan utama (backbone) dan help desk apabila terjadi permasalahan jaringan
antara lain :
1. Setiap SKPD sangat berharap ada SDM bidang TIK yang bertugas
mengembangkan dan memelihara aset TIK.
2. Kendala utama pengembangan dan pemanfaatan TIK lebih pada kurang
kuantitas dan kualitas SDM bidang TIK
3. Sebagian besar SKPD mendapat dukungan dari Dinas Kominfo untuk kebutuhan
pemanfaatan TIK.
4. Pemerintah Kabupaten ketapang belum memiliki organisasi pengarah strategis,
peran ini masih di amanahkan ke Dinas Kominfo yang masih berada di eselon 2,
posisi eselon ini tidak optimal untuk memberikan kebijakan strategis yang
berlaku untuk seluruh system di Pemerintah Kabupaten Ketapang. Organisasi
pengarah strategis, berdasarkan juknis pelaksanaan e-Government dari
Kementerian Kominfo sebaiknya dilaksanakan oleh Chief Information Officer
(CIO) atau Dewan TIK Daerah. Organisasi CIO dipimpin langsung oleh Kepala
Daerah / Sekda.
5. Dinas kominfo tidak selalu murni mengurus TIK, kadang masih dibebani dengan
tugas lain selain TIK diantaranya diseminasi informasi pembangunan kota juga
mengurus masalah pos dan telekomuinikasi.
6. Ruang lingkup kegiatan TIK terdiri dari 3 bagian penting yaitu :
Infrastruktur TIK : Datacenter/DRC, Jaringan, keamanan informasi, help desk
perawatan hardware, aplikasi dasar (e-mail).l
Pengembangan Aplikasi dan Integrasi: bertugas membangun dan merawat
aplikasi baik yang proprietary maupun yang pengembangan mandiri,
membangun sistem integrasinya, membangun sistem pelaporan eksekutif dan
Sistem informasi bantuan pengambilan keputusan
Pengelolaan data : fungsi pengelola data adalah membangun proses bisnis
perkantoran dan layanan publik dari yang tadinya manual menjadi otomatis,
membangun data flow diagram terintegrasi, membangun dan menyimpan data
38
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
dan memastikan bahwa data yang ada tersebut benar dan bisa digunakan oleh
SKPD lain.
3.4. AplikasiBerikut Aplikasi yang dikelola oleh Dinas Kominfo dan SKPD lain di
Kabupaten Ketapang :
2 SIMPATDA3 SISMIOP4 SIG-NPOP5 SIMBPHTB
Pindah Antar Kab/Prov dan Data penduduk Nasional
9 DISNAKERTRANS
11 BalitbangdaAplikasi Perkantoran Berbasis awan yaitu :
2. Informasi Layanan Publik3. Media Sosial SKPD4. Norma, Standar, Prosedur Kerja
3. Pengumuman pengadaan langsung4. Data Perusahaan5. Layanan Masyarakat dan Layanan Interen
14 Bagian Hukum15
RSUD Dr. Agoesejam
-Aplikasi Rawat Jalan - Pelayanan Rawat jalan-Aplikasi IGD -Pelayanan IGD-Aplikasi farmasi -Pelayanan Farmasi-Klaim BPJS -Pelayanan BPJS
Belum Ada -
- -12
Bagian Organisasi Ada1. Sistem administrasi Perkantoran Maya (SIMAYA)
13 Bagian Layanan Pengadaan Barang/JasaSIPBJ (Sistem Informasi Pengadaan
Barang/Jasa)
1.Untuk SKP Perusahaan2. Forum PBJ
-
10 Inspektorat Ada Pengelolaan Data Tindak Lanju Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten
- Benroller Management Perekaman KTP-el
8Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu - Simpel Padu
1. Back Up Digital
2. Mempermudah Akses Masyarakat Tentang Perijinan
3. Perizinan Berbasi IT
7 Disdukcapil Kab. Ketapang
- SIAK Data Penduduk Kabupaten- Konsolidasi- Delica Penghapusan perekaman bermasalah- Duplicate Report Pencarian perekaman ganda- Bcard Management
Belum Ada Pendaftaran dan Pendataan serta pembayaran Bea Perolehan
Pencetak KTP-el
6 Dinas Kesehatan - -
Belum Ada Pendaftaran dan Pendataan serta pembayaran pajak dearah Belum Ada Pendaftaran dan Pendataan serta pembayaran pajak Bumi Belum Ada Informasi Peta dan NPOP
No. SKPD Aplikasi serta Pedoman (user Guide) Fungsi
1Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
SAPK
Sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK) yang berpusat pada BKN, digunakan dalam berbagai proses pelayanan seperti penetapan NIP, pencetakan surat keputusan pengangkatan CPNS, pemberian nota
SIMPEG ONLINE
Sistem Informasi Manajemen Pegawai Online (Simpeg Online) berpusat pada Badan Kepegawaian Daerah provinsi Kalimantan Barat yang berfungsi mengolah data PNS di lingkungan pemerintah kabupaten ketapang, mencakup pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK) PNS, peremajaan data pangkat PNS, peremajaan data riwayat PNS, mutasi PNS, tunjangan berkala, pensiun dan PNS yang meninggal dunia.
1. Pada umumnya SKPD dalam menjalankan kegiatan dinasnya, prosesnya masih
Manual meskipun menggunakan perangkat computer
39
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
2. Setiap SKPD mempunyai layanan berdasarkan tupoksinya masing dan
mempunyai data untuk diolah menjadi data / informasi baru
3. Sering kali pengelolaan data yang sama tapi dilaksanakan pengelolaannya oleh
lebih dari 1 SKPD sehingga sering terjadi duplikasi dan inkonsistensi kebenaran
data
4. Setiap terminal komputer yang digunakan karyawan wajib menggunakan
software proprietary legal atau menggunakan opensource, sedangkan untuk
server aplikasinya selayaknya menggunakan opensource, selain untuk
menghemat devisa negara juga menumbuhkan industri software dalam negeri,
Software opensource lebih aman dari malware dan mudah digunakan. Semua
aplikasi, OS servernya menggunakan opensource, client menggunakan
proprietary yang belum seluruhnya legal.
5. Website : Website resmi pemerintah Kabupaten Ketapang tampilannya relatif
sama dengan pemerintah daerah lain, dan menggunakan platform Wordpress.
lebih banyak menampilkan informasi layanan publik. Perlu ditingkatkan
pemanfaatan website untuk interaksi dengan masyarakat dan adanya transaksi
data / informasi. Kunjungi Website Kabupaten Ketapang http//:www.ketapang
kab.go.id adalah datanya sangat banyak, update berita 24 x 7 hari.
3.5. Infrastruktur1. Pemasangan Akses Jaringan dengan Bandwith internet Pemerintah Kabupaten
ketapang : 20 mbps telah mengkoneksi 5 SKPD, di samping beberapa SKPD
yang berlangganan sendiri-sendiri
2. Jaringan Wireless : wifi id gratis 4 titik
3. Jaringan Fiber Optik :
a. BPKAD
b. BPDSDM
c. BAPENDA
d. BAPPEDA
e. RSUD
f. DISKOMINFO
4. LAN SKPD dikelola oleh masing-masing SKPD
40
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
5. Desain topologi masih dalam sebatas komunikasi data untuk keperluan
penyediaan jaringan internet sampai keseluruh SKPD.
6. Belum adanya desain sistem keamanan jaringan dimana resiko-resiko
terhadap gangguan dari pihak luar (internet) potensinya sangat besar, terutama
belum adanya perangkat firewall sebagai pengontrol komunikasi data terdepan
dengan pihak luar.
7. Belum adanya perencanaan jaringan sistem komunikasi data secara internal
(private network). Diantaranya belum adanya perencanaan penempatan
server-server aplikasi yang dimiliki oleh masing-masing SKPD yang dapat
diakses secara private namun dapat dikoneksi oleh seluruh SKPD dari
manapun. Desain belum memperhatikan aspek sistem komunikasi data yang
mengatur komunikasi kedalam dan komunikasi keluar sehingga tidak
menimbulkan beban penyediaan kebutuhan bandwidth internet yang besar.
8. Belum ada perencanaan penempatan server-server yang dimiliki oleh masing-
masing SKPD untuk ditempatkan di NOC dan dikelola oleh Dinas Kominfo.
Dengan demikian resiko-resiko terhadap permasalahan jaringan dan server
dapat diminimalisir. Belum ada perencanaan server-server aplikasi yang ada
untuk disediakan backup (Data Recovery) pada lokasi lain, mengingat resiko-
resiko kerusakan atau kehilangan data dapat terjadi setiap saat. Sebagian
besar SKPD merasa tercukupi jumlah terminal untuk alat bantu kerjanya
9. Sebagian besar SKPD sudah terlayani akses ke internet baik melalui layanan
Dinas Kominfo ataupun pengadaan sendiri LAN di setiap SKPD diintalasi oleh
Dinas Kominfo karena tidak semua SKPD memiliki tenaga pengelola
infrastruktur TIK
10. Belum ada yang memahami tentang keamanan informas
3.6. Keamanan InformasiSampai saat ini perencanaan TIK Kabupaten Ketapang belum sampai
pada tahap pengamanan informasi, hal ini disebabkan oleh karena anggaran
yang ada lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan jaringan Backbone
Kabupaten Ketapang.
41
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Kondisi eksisting infrastruktur di Kominfo Ketapang belum memiliki
pengamanan yang memadai. Keamanan yang dimaksud adalah baik
pengamanan fisik maupun pengamanan logik jaringan yang ada di Pemerintah
Kabupaten Ketapang dari serangan-serangan keamanan informasi.
Dalam jaringan komputer hal yang tidak boleh dilupakan adalah masalah
keamanan jaringan dan keamanan data. Apalagi sistem yang akan
dikembangkan di Pemerintah Kabupaten Ketapang memiliki data-data yang
sangat banyak dan diantaranya merupakan data rahasia yang tidak perlu
diketahui oleh umum. Untuk itu masalah keamanan perlu mendapat perhatian
yang khusus. Keamanan merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk
akhir karena tidak mungkin dibuat sebuah sistem yang 100% aman untuk
selamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan ditemukan lubang
keamanan yang dapat dieksploitasi. Selain ditemukan adanya lubang
keamanan pada sistem yang lama, sistem informasi sering mendapat perbaikan
(upgrade) dengan menambah perangkat dan teknologi baru.
3.7. Perencanaan1. Perencanaan TIK sudah ada tapi tidak tersusun dalam satu dokumen
perencanaan induk yang komprehensif berdasarkan kaidah yang telah
ditetapkan oleh Kemenkominfo.
2. Perencanaan TIK Kabupaten Ketapang saat ini adalah
a. Pemasangan integrasi Akses jaringan internet ke 5 SKPD, kemudian
kedepannya akan dikembangkan kembali 2018 – 2022.
b. Pembuatan website domain ketapangkab.go.id dan subdomain diskominfo
dan beberapa SKPD lainya 2018-2022
c. Rencana Induk Pengembangan e-Gov Kab. Ketapang Tahun 2018-2022
d. Pembuatan Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi
RITIK/Masterplan,atau Blue Print Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pemerintah Kabupaten Ketapang 2018-2022.
e. Implementation Plan e-Government Pemerintah Kabupaten Ketapang
f. Planning Smartcity Kabupaten Ketapang Tahun 2018-2022
3. Belum ada mekanisme kerja perencaaan e-government yang melibatkan seluruh
42
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
SKPD dan stake holder
5. Dokumen perencanaan TIK sudah tertuang dalam RPJPD, RPJMD.
PENUTUP
Dokumen Rencana Induk e-Government Pemerintah Kabupaten
Ketapang tahun 2018-2022 ini merupakan buku induk akan tetapi bukan kitab
suci yang tidak bisa disesuaikan dengan kondisinya sejalan dengan
perkembangan politik, kondisi sosial kemasyarakatan serta perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat. Sebaiknya dokumen ini
ditinjau ulang setiap tahunnya oleh seluruh SKPD beserta Dinas Kominfo
sebagai leading sektornya. Apalagi didalam dokumen ini terdapat isu-isu sensitif
yang beresiko munculnya resistensi dari komponen pemkab yang terkurangi
kenyamanannya dan terpaksa harus berubah sejalan dengan kebijakan
otomatisasi perkantoran.
Pengadaan perangkat komputer tidak serta merta menjadi solusi atas
permasalahan peningkatan kinerja pemerintah, output dari pengadaan perangkat
adalah berupa alat untuk pelaksanaan implementasi e-government sedangkan e-
government itu sendiri merupakan sistem pemerintahan berbasis elektronis,
pemahaman ini harus dimiliki oleh seluruh pengelola pemerintah kabupaten
sehingga beban kerja implementasi e-government bukan hanya oleh Dinas
Kominfo akan tetapi merupakan gerakan bersama seluruh SKPD yang dipimpin
langsung oleh Bupati untuk melaksanakannya. Kunci utama gerakan ini adalah
perubahan paradikma dari kinerja berbasis manual menjadi kinerja berbasis
elektronik.
Didalam perencanaan implementasi e-government telah disebutkan hasil
dan cara mencapai hasil kegiatan pengembangan e-government ini, namun
apabila pimpinan dan staf kurang memahaminya maka akan lebih baik jika
kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ini diteruskan
dalam bentuk pendampingan implementasinya, lebih ideal lagi jika pihak
43
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
Pemerintah kabupaten juga bekerjasama dengan perguruan tinggi terdekat di
Pemkab Ketapang untuk mengawal suksesnya implementasi percepatan
pengembangan e-government dan sesegera mungkin, membuka lowongan kerja
bidang TIK untuk mengisi fungsi pengembangan TIK yang masih jauh dari
memadai.
Seberapapun investasi dikucurkan untuk pengadaan teknologi informasi,
tapi jika tidak didukung dengan SDM yang memadai serta kebijakan TIK yang
masih lemah maka semua akan sia-sia saja karena perangkat TIK pastinya
memiliki umur yang terbatas. Pemeliharaan perangkat TIK tanpa ilmu yang
memadai akan menambah permasalahannya dan melenceng dari tujuan
e-government sendiri yaitu efisiensi dan efektifitas kinerja pemerintah
Kabupaten.
44
Rencana Induk Pengembangan E-Government Tahun 2018-2022
45