library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari...

31
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (Jurnal Internasional tahun 2013) Nama Peneliti Andish, Hamid Azad, MA; Yousefipour, Mojtaba, MA; Shahsavaripour, Hamidreza, MA; Ghorbanipour, Abdolreza, MA Judul Jurnal Organizational Culture and its Impact in Organizations – Proquest Nama Jurnal / Tahun / Tempat Interdisciplinary Journal of Contemprary Research In Business / 2013 / Belleville Kesimpulan dan Hasil Budaya berbagi nilai-nilai dan keyakinan dari suatu organisasi. Organisasi yang memiliki budaya yang kuat akan lebih dikenal mampu mengerti terhadap berbagai macam ancaman dan hambatan. Budaya adalah faktor kunci dalam meningkatkan kinerja organisasi, faktor drama dan efektivitas organisasi. Rencana untuk mencapai tujuan organisasi, operasi dan manajemen direncanakan sesuai 7

Transcript of library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari...

Page 1: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

BAB 2KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (Jurnal Internasional tahun 2013)

Nama Peneliti Andish, Hamid Azad, MA; Yousefipour, Mojtaba,

MA; Shahsavaripour, Hamidreza, MA;

Ghorbanipour, Abdolreza, MA

Judul Jurnal Organizational Culture and its Impact in

Organizations – Proquest

Nama Jurnal / Tahun / Tempat Interdisciplinary Journal of Contemprary Research

In Business / 2013 / Belleville

Kesimpulan dan Hasil Budaya berbagi nilai-nilai dan keyakinan dari suatu

organisasi. Organisasi yang memiliki budaya yang

kuat akan lebih dikenal mampu mengerti terhadap

berbagai macam ancaman dan hambatan. Budaya

adalah faktor kunci dalam meningkatkan kinerja

organisasi, faktor drama dan efektivitas organisasi.

Rencana untuk mencapai tujuan organisasi, operasi

dan manajemen direncanakan sesuai dengan

budaya organisasi perusahaan. Budaya organisasi

tergantung pada faktor-faktor dan berasal dari

budaya itu sendiri.

Pada penelitian diatas persamaannya ialah sama-sama membahas budaya

organisasi. Namun di dalam penelitian diatas peneliti membahas secara garis besar

budaya organisasi dan dampaknya di dalam suatu organisasi atau perusahaan

tersebut. Sementara di dalam penelitian ini peneliti menekankan budaya organisasi di

dalam membentuk komunikasi efektif, yang menggambarkan pemahaman akan

7

Page 2: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

8

makna budaya dan perilaku manusia dalam sebuah organisasi. Persamaannya

Penelitian diatas juga menggunakan metode penelitian kualitatif.

Tabel 2.2 Penelitian Sebelumnya (Jurnal Internasional tahun 2012)

Nama Peneliti Sarangi, Swatee; Srivastava, R K

Judul Penelitian Impact of Organizational Culture and

Communication on Employee Engagement: An

Investigation of Indian Private Banks

Nama Jurnal / Tahun /

Tempat

South Asian Journal of Management / 2012 / India

Kesimpulan dan Hasil Penelitian menerangkan tentang hubungan antara

variabel dependen dan setiap predictor. Dalam

kajian ini meliputi karyawan dari bank india swasta.

Ketika budaya organisasi dan komunikasi organisasi

meningkat, akan menjadi peningkatan positif kerja

sama antar karyawan.

Penelitian diatas menjabarkan dampak adanya budaya dan komunikasi

organisasi kepada hubungan atau relasi diantara sesama pekerja atau karyawan.

Sementara pada penelitian ini mengedepankan implemetasi atau penerapan budaya

organisasi di dalam membentuk komunikasi yang efektif. Perbedaan yang

membedakan dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan peneliti pada

penelitian diatas adalah metode kuantitatif. Sedangkan pada penelitian ini metode

yang digunakan adalah metode kualitatif.

Tabel 2.3 Penelitian Sebelumnya (Jurnal Internasional tahun 2010)

Nama Peneliti Fred C. Lunenburg

Judul Jurnal Communication: The Process, Barriers,

And Improving Effectiveness

Nama Jurnal / Tahun /

Tempat

School and Communication Journal / 2010 / USA

Kesimpulan dan Hasil Sejumlah berbagai permasalahan yang menghambat

komunikasi efektif, dapat dibagi menjadi empat

Page 3: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

9

kategori yaitu hambatan dari proses, hambatan fisik,

hambatan semantik dan hambatan psychosocial.

Untuk meningkatkan komunikasi efektif, sekolah

harus mengembangkan kesadaran pentingnya

pengirim dan penerima tanggung jawab dan tetap

mengacu pada kemampuan aktif mendengarkan.

Pada penelitian diatas memang tidak membahas mengenai budaya organisasi.

Namun di dalam penelitian diatas dibahas mengenai komunikasi efektif pada suatu

sekolah, serta hambatan yang terjadi di dalam pencapaian komunikasi efektif.

Pembahasan mengenai komunikasi efektif itulah yang menjadi persamaan dengan

penelitian ini. Selain itupula metode yang digunakan di dalam penelitian diatas sama

ialah metode kualitatif, yang menjadikan penelitian diatas sama dengan penelitian

ini.

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Jurnal Nasional tahun 2012)

Nama Peneliti Chaterina Melina Taurisa, Intan Ratnawati

Judul Jurnal Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan

Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan

(Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang)

Nama Jurnal / Tahun /

Tempat

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) / 2012 / Semarang,

Indonesia

Kesimpulan dan Hasil Setelah dilakukan pengujian terhadap keenam

hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: pengujian

hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang searah antara budaya

organisasi dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin kuat budaya organisasi pada PT.

Sido Muncul, maka semakin tinggi kepuasan kerja

yang dirasakan oleh karyawan. Terdapat pengaruh

yang searah antara budaya organisasi dan komitmen

Page 4: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

10

organisasional. pengujian hipotesis yang dilakukan

membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang

searah antara kepuasan kerja dan komitmen

organisasional.

Penelitian diatas berfokus kepada tugas budaya organisasi dan kepuasan kerja

terhadap komitmen organisasional dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hal yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah penelitian ini meneliti

bagaimana penerapan nilai-nilai di dalam budaya organisasi untuk membentuk

sebuah komunikasi yang efektif diantara pekerja sementara penelitian diatas berfokus

kepada peningkatan kinerja karyawan. Walaupun sama-sama meneliti tentang

budaya organisasi, namun perbedaan metode yang dipakai berbeda yakni metode

kuantitatif, menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian diatas.

Tabel 2.5 Penelitian Sebelumnya (Jurnal Nasional tahun 2010)

Nama Peneliti Andre A. Hardjana

Judul Jurnal Sosialisasi dan Dampak Budaya Organisasi

Nama Jurnal / Tahun /

Tempat

Jurnal Ilmu Komunikasi / 2010 / Indonesia

Kesimpulan dan Hasil Sosialisasi budaya berlangsung melalui komunikasi

yang mengalir dalam jaringan budaya atau hierarki

tersembunyi. Berkat kegiatan-kegiatan komunikasi

jaringan budaya, karyawan belajar tentang makna

kontekstual dari informasi, pola perilaku dan

kepatutan. Dampak dari sosialisasi budaya

organisasi yang efektif tidak hanya terjadi pada

tingkatan individu-karyawan secara perseorangan

namun juga sosial, politik dan organisasi.

Perbedaan penelitian diatas berfokus pada dampak budaya organisasi dari

proses sosialisasi budaya organisasi tersebut. Persamaan antara penelitian diatas dan

penelitian ini adalah keduanya sama-sama membahas tentang budaya organisasi,

Page 5: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

11

namun pada penelitian ini lebih difokuskan kepada penelitian mengenai peranan

budaya organisasi di dalam membentuk performa komunikatif karyawan.

2.2 Landasan KonseptualBerdasarkan indentifikasi masalah yang telah dijelaskan pada bab latar

belakang di pendahuluan sebelumnya, maka akan dibahas dan dijelaskan landasan

konseptual yang berhubungan dengan peran budaya organisasi dalam pencapaian

komunikasi efektif antar karyawan.

2.2.1 Approach to Organizations Culture Theory / Teori Budaya Organisasi“Man is an animal suspended in webs of significance that he himself has

spun.” (Graw-Hill, 2006 )

Pernyataan diatas merupakan pernyataan dari Clifford Geertz yang menyatakan

bahwa manusia adalah hewan “yang tergantung didalam jaringan kepentingan”

artinya orang-orang yang memuat jaring mereka sendiri. (Graw-Hill, 2006 )

“If culture consists of webs of meaning that people have spun, and if spun

webs imply the act of spinning, that we need to concern ourselves not only with the

structures of cultural webs, but with the process of their spinning as well. The

process is communication. (Graw-Hill, 2006 )

Dalam pendekatan teori Organizations Culture atau budaya organisasi,

Michael Pacanowsky dan Nick O’Donnell-Trujillo mengacu kepada pemikiran

Clifforf Geertz yang mengatakan bahwa budaya merupakan jaringan-jaringan dari

berbagai makna yang signifikan dan bertujuan untuk berbagi nilai. Untuk itu kita

harus memperhatikan tidak hanya pada struktur dari jaringan-jaringan tersebut

namun proses dari pemintalan jaring tersebut yang jauh lebih penting. Proses

tersebutlah yang dinamakan komunikasi. Komunikasi itulah yang menciptakan

realita kepada dunia. (Graw-Hill, 2006 )

Geertz menggambarkan jaring laba-laba yang mungkin ada didalam sebuah

organisasi dan meyakini bahwa budaya seperti sebuah jaring yang dipintal oleh laba-

laba. Maksud dari tujuan penggambaran ini yaitu jaring ini terdiri atas desain yang

rumit dan tiap jaring berbeda dengan yang lainnya. Geertz berargumen bahwa

budaya-budaya semuanya berbeda dan keunikan ini harus dihargai. Tujuan

Page 6: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

12

pendekatan dengan metafora tersebut adalah untuk memikirkan semua kofigurasi

(fitur) menyerupai jaring yang mungkin dalam organisasi. Sementara proses

pemintalan jaring tersebut adalah proses komunikasi.

Organisasi sebagai kultur atau budaya merupakan pandangan hidup (way of

life) bagi para anggotanya. Bagi Pacanowsky jaringan di dalam budaya organisasi

adalah residu dari performa karyawan atau pekerjanya. (Graw-Hill, 2006 )

2.2.2. Komunikasi Organisasi InternalSalah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K.Langer,

adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau simbol

adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lainnya, berdasarkan

kesepakatan sekelompok orang. Lambang atau simbol inilah yang menjadi sebuah

tanda yang digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah makna. Lambang meliputi

kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati

bersama.

Katz dan Kahn di dalam Muhammad (2009) mengatakan bahwa komunikasi

organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di

dalam suatu organisasi. Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi

adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan

komunikasi eksternal. (Muhammad, 2009)

Komunikasi Organisasi sendiri terbagi menjadi dua yakni:

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal ditandai dengan adanya penggunaan kata-kata. Kata-kata

adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa,

sifat, perasaan, dan sebagainya (Mulyana, 2014)

Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai

seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut,

yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan

maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan

berbagai aspek realitas individual kita. (Mulyana, 2014)

Penggunaan verbal lebih banyak menggunakan kata-kata opini atau lisan dan

juga menggunkan simbol-simbol, atau kode yang berupa tulisan.

Page 7: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

13

1. Komunikasi lisan (oral communication), komunikasi lisan menjadikan bahasa

sebagai penyampai pesan. Pikiran dan perasaan seseorang disampaikan

melaui kata-kata yang dianggapnya tepat dan mewakili apa yang ada dalam

dirinya.

2. Komunikasi tulisan (written communication). Komunikasi tulisan menjadikan

simbol yang dituliskan pada kertas atau tempat lain sebagai alat penyampaian

ide atau perasaan. Komunikasi tulisan akan sangat penting jika kita ingin

mengetahui secara keseluruhan gagasan pernyataan atan perasaan seseorang.

Pesan tulisan memiliki sistematis yang jelas. Pilihan kata dan tanda baca yang

dapat membantu pihak lain untuk dapat memahami apa yang ingin kita

sampaikan.

2. Komunikasi Nonverbal

Pesan atau Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-

kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter di dalam buku komunikasi

organisasi oleh Deddy Mulyana (2014), komunikasi mencakup semua rangsangan

dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan

lingkungan oleh individu, mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau

penerima. (Mulyana, 2014)

Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa

komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Perilaku nonverbal bersifat

multisaluran, sinambung dan mengandung lebih banyak muatan emosional daripada

komunikasi verbal. (Mulyana, 2014)

Komunikasi verbal dapat diklasifikasikan dari beberapa hal yakni:

1. Bahasa Tubuh

2. Sentuhan

3. Parabahasa

4. Penampilan Fisik

5. Bau-bauan

6. Orientasi ruang dan jarak pribadi

7. Konsep waktu

8. Diam

9. Warna

Page 8: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

14

10. Artefak (Mulyana, 2014)

Selain itupula model komunikasi di dalam organisasi di dalam

menyampaikan berbagai macam informasi atau pesan terbagi menjadi dua yakni:

1. Komunikasi linier atau komunikasi satu arah (one-way view of

communication). Dalam model ini, komunikator memberikan suatu stimulus

dan komunikan memberikan respon atau tanggapan yang diharapkan, tanpa

mengadakan seleksi dan interpretasi. (Rohim, 2009)

2. Kedua, model komunikasi interaksional yang merupakan kelanjutan

pendekatan linier. Pada model interaksional, diperkenalkan gagasan tentang

umpan balik (feedback). Dalam penerima (receiver) melakukan seleksi,

intepretasi, dan memberikan respon terhadap pengirim (sender) (Rohim,

2009).

2.2.2.1 Komunikasi Internal

Komunikasi Internal didefinisikan oleh Lawrence D.Brennan di dalam buku

Ilmu Komunikasi oleh Effendy (2013) sebagai :

“Interchange of ideas among the administrators and its particular

structure (organization) and interchange of ideas horizontall and vertically

within the firm which gets work done (operation and management)”

yang berarti Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan

dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya

perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan struktur-nya yang khas

(organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertical di dalam

perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi

dan manajemen) (Effendy, 2013)

Redding dan Sanbors mengatakan bahwa, “komunikasi organisasi adalah

pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang

termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi interpersonal, hubungan manusia,

hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan

kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan,

komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang sesama level/tingkatnya

Page 9: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

15

dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan,

menulis dan komunikasi evaluasi program” (Muhammad, 2009).

Dimensi Komunikasi Internal :

1. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah

(downward communication) dan dari bawah ke atas (upward

communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan

dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two way traffic

communication). Dalam komunikasi vertikal, pipmpinan memberikan

instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-

penjelasan dan lain-lainnya kepada bawahannya. Dalam pada itu,

bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-

pengaduan dan sebagainya kepada pimpinan. (Effendy, 2013)

Komunikasi menyangkut masalah hubungan manusia dengan

manusia, maka suksesnya komunikasi seperti telah diutarakan pada bab

terdahulu ditentukan oleh frame of reference manusia-manusia yang

terlibat dalam proses komunikasi itu. (Effendy, 2013)

Menurut Katz dan Kahn ada lima jenis tipe khusus komunikasi

downward, yaitu :

1. Job Instruction, komunikasi yang merujuk pada penyelesaian

tugas-tugas khsusus.

2. Job Rationale, komunikasi yang menghasilkan pemahaman

terhadap tugas dan hubungan yang menghasilkan pemahaman

terhadap tugas dan hubungan dengan pengaturan lainnya.

3. Procedure and practice, yakni komunikasi tentang kebijakan-

kebijakan, aturan-aturan, regulasi dan manfaat-manfaat yang ada.

4. Feedback, komunikasi yang menghargai tentang bagaimana

individu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

5. Indoctrinations of goals, yakni komunikasi yang dirancang

dengan karakter ideology yang memberikan motivasi karyawan

tentnag pentingnya suatu misi organisasi secara keseluruhan.

(Ruliana, 2014)

Page 10: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

16

Sedangkan komunikasi upward memiliki empat tipe khusus, yakni :

1. Informasi tentang sikap pekerja, moral dan efisiensi yang

berhubungan dengan kebijakan, perencanaan dan masalah-

masalah.

2. Pengembangan yang signifikan dalam unit-unit kerja depertemen.

3. Kesalahan yang menurunkan efisiensi.

4. Masalah tidak diketahui cara penyelesaiannya oleh pekerja.

(Ruliana, 2014)

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara

anggota dengan anggota staff, karyawan sesama karyawan, dan

sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih

formal, komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal.

Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu sedang bekerja.

(Effendy, 2013)

Komunikasi horizontal adalah tindakan komunikasi yang berlangsung

di antara para karyawan atau bagian yang memiliki kedudukan yang

setara. Fungsi komunikasi horizontal ini adalah:

a. Memperbaiki koordinasi tugas.

b. Upaya pemecahan masalah.

c. Saling berbagi informasi.

d. Upaya pemecahan konflik.

e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Bentuk komunikasi horizontal mencakup semua jenis kontak antar

persona. Media atau saluran komunikasi horizontal terjadi dalam bentuk:

a. Rapat komisi

b. Interaksi pribadi

c. Obrolan

d. Memo dan catatan

e. Kegiatan sosial

f. Lingkaran kualitas (kelompok pekerja sukarela yang berbagi

wilayah tanggung jawab) (Ruliana, 2014)

Page 11: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

17

3. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal lintas saluran adalah komunikasi antara

pimpinan seksi dengan karyawan seksi lain. Spesialis karyawan biasanya

paling efektif dalam komunikasi lintas saluran karena biasanya tanggung

jawab mereka muncul di beberapa rantai otoritas perintah dan jaringan

yang berhubungan dengan jabatan.

2.2.3 Komunikasi Formal dan InformalAda dua jenis komunikasi yang akan kita bahas dalam yaitu komunikasi formal dan

informal:

1. Komunikasi formal sangat struktural, berjalan melalui hirarki perusahaan, dan

menunjukkan posisi seseorang dalam perusahaan atau posisi dalam struktur

manajemen project, dalam hal event management. Komunikasi ini dijalankan dalam

situasi formal atau resmi seperti pertemuan resmi, meeting pembahasan project,

menggunakan bahasa yang baik dan benar. Komunikasi email pun seringkali bersifat

formal dan menggunakan bahasa formal, terutama dalam konteks profesi.

(http://fortunepr.com/)

2. Komunikasi informal tidak mempedulikan struktur, hirarki atau bahkan posisi

dalam perusahaan atau project management. Komunikasi ini dijalankan dalam situasi

tidak resmi, menggunakan bahasa sehari-hari. (http://fortunepr.com/)

2.2.4 Fungsi KomunikasiDeddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi (2014) suatu pengantar

mengutip kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi

yang dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi

(communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga

berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.

(Mulyana, 2014)

1. Fungsi Komunikasi Sosial, komunikasi itu penting membangun konsep

diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh

kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diri Konsep diri

adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita

Page 12: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

18

peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.

Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan

dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan

eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita

ada. (Mulyana, 2014)

2. Fungsi Komunikasi Ekspresif, Komunikasi ekspresif dapat dilakukan

sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan

perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.

(Mulyana, 2014)

3. Fungsi Komunikasi Ritual, Komunikasi ritual sering dilakukan secara

kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan

sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapkan kata-kata dan

menampilkan perilaku yang bersifat simbolik. (Mulyana, 2014)

4. Fungsi Komunikasi Instrumental, Komunikasi instrumental mempunyai

beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong,

mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau

menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu

peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi

tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan

mendominasi. (Mulyana, 2014)

2.2.5 Sosialisasi Pada Komunikasi Organisasi Miller dalam bukunya menjabarkan proses asimilasi ke dalam beberapa

bagian besar. Ketika seorang pekerja bersatu dengan suatu organisasi, adaptasi tidak

terjadi otomatis dan segera. Melainkan, penyesuaian akan kehidupan organisasi

tersebut memakan waktu secara bertahap. Para peneliti mempertimbangkan proses

ini seringkali membagi sosialisasi ke dalam tiga fase (Anticipatory socialization,

encounter dan methamorphosis). Asimilasi dalam komunikasi organisasi dicapai

ketika individu mampu bersosilaisasi dengan segala perubahan serta sistem yang

berlaku dalam suatu organisasi. (Miller, 2012)

Tahapan dalam sosialisasi komunikasi organisasi:

Page 13: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

19

1. Anticipatory socialization

Suatu bentuk sosialisasi yang terjadi sebelum masuk ke dalam perusahaan.

Menekankan sosialisasi terhadap pekerjaan dan sosialisasi itu sendiri.

(Miller, 2012)

2. Encounter

Tahapan pengertian yang terjadi ketika karyawan baru memasuki sebuah

organisasi. Pendatang baru harus melepaskan peran-peran lama dan nilai-nilai

guna beradaptasi pada organisasi yang baru. (Miller, 2012)

3. Metamorphosis

Tahap di mana proses sosialisasi mencapai kesempurnaan. Karyawan yang

baru tersebut telah diterima sebagai bagian dari sebuah organisasi. (Miller,

2012)

2.2.6 Budaya OrganisasiBudaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-

nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman

tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal

dan integrasi internal (Mangkunegara, 2005)

Budaya organisasi dibedakan menjadi kultur kuat dan kultur lemah. Dimana

kultur kuat nilai-nilai inti organisasi dipegang teguh dan dijunjung bersama.

Argumennya disini adalah bahwa kultur yang kuat memiliki dampak yang lebih

besar terhadap perilaku karyawan dan lebih terkait langsung dengan menurunnya

perputaran karyawan. (Robbins & Judge, 2014)

2.2.6.1 Elemen-elemen Budaya Organisasi

Deal & Kennedy berargumen bahwa sebuah kesuksesan dari bisnis atau

perusahaan akan terbentuk dari sebuah budaya yang kuat. Jika sebuah perusahan

memiliki komponen-komponen dari budaya yang kuat tersebut, maka akan

menjadikan tempat tersebut mejadi tempat yang lebih baik untuk bekerja, karyawan

dapat lebih meng-improve hasil kerja yang berfungsi untuk organizational

performance. Budaya organisasi yang dibentuk dari faktor-faktor yang terkandung di

dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh beberapa elemen kunci yang cukup

dominan. Komponen dari kunci budaya yang kuat adalah sebagai berikut:

Page 14: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

20

Lingkungan Usaha

Lingkungan usaha merupakan salah satu elemen yang berpengaruh cukup

kuat dalam pembentukan budaya organisasi. Sebagai contoh, perusahaan cenderung

mengeluarkan dana yang cukup besar untuk penelitian dan pengembangan untuk

memprediksi produk yang dikembangkan akan sukses di pasaran. (Susanto, 2008)

Nilai-nilai

Values are the beliefs and visions that members hold for an organization.

Nilai-nilai adalah suatu bentuk kepercayaan dan suatu bentuk pengelihatan yang

membuat seluruh anggota tim dari organisasi tersebut berpegang teguh terhadap

nilai-nilai yang ada tersebut. (Miller, 2012)

Kepahlawanan

Heroes are the individuals who come to exemplify an organization’s values, these

heroes are become known through the stories and myths for an organization.

Pahlawan adalah sesosok individu yang datang untuk memberikan contoh dari sistem

nilai yang dianut. Mereka datang melalui cerita-cerita, omongan ataupun mitos-mitos

dari organisasi itu sendiri. (Miller, 2012)

Tatacara atau Ritual

Rites and Rituals are the ceremonies through which an organization celebrates its

values. An organization that values innovation may develop a ritualistic way of

rewarding the new ideas of employees.

Tatacara atau ritual adalah sebuah upacara atau kebiasaan dimana organisasi

menanamkan values atau nilai-nilai yang dianut oleh organisasi itu sendiri. Dimana

nilai-nilai yang dianut akan membangun kebiasaan dari ide-ide yang diberikan oleh

karyawan. (Miller, 2012)

Jaringan Kultural

The cultural network is the communication system through which cultural values and

instituted and reinforced. The cultural network could consist of both formal

organizational channels, such as newsletters and the informal interactions of

employees.

Jaringan budaya adalah sistem komunikasi melalui makna nilai-nilai budaya,

dilembagakan dan diperkuat. Jaringan budaya bisa terdiri dari kedua saluran

organisasi formal, seperti newsletter dan interaksi informal karyawan. (Miller, 2012)

Page 15: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

21

2.2.7 Gaya Kepemimpinan atau LeadershipMenurut Blake dan Mouton di dalam buku Komunikasi Organisasi terdapat

beberapa macam bentuk dan gaya komunikasi diantaranya ialah:

a) Gaya pengalah (impoverished style). Gaya ini ditandai oleh kurangnya perhatian

terhadap produksi. Bila terjadi konflik, pemimpin jenis ini tetap netral dan berdiri di

luar masalah. (Pace & Faules, 2006)

b) Gaya pemimpin pertengahan (middle-of-the-road style). Gaya ini ditandai oleh

perhatian yang seimbang terhadap produksi dan manusia. Pemimpin dengan gaya ini

berusaha untuk jujur tetapi tegas dan mencari pemecahan yang tidak memihak dan

berusaha untuk mempertahankan keadaan tetap baik. (Pace & Faules, 2006)

c) Gaya tim (team style). Gaya ini ditandai oleh perhatian yang tinggi terhadap tugas

dan manusia. Pemimpin tim amat menghargai keputusan yang logis dan kreatif

sebagai hasil dari pengertian dan kesepakatan anggota organisasi. Bila terjadi

konflik, pemimpin tim mencoba memeriksa alasan-alasan timbulnya perbedaan dan

mencari penyebab utamanya. Pemimpin tim mampu menunjukkan kebutuhan akan

saling mempercayai dan saling menghargai di antara sesama anggota tim, juga

menghargai pekerjaan. (Pace & Faules, 2006)

d) Gaya santai (country club style). Gaya ini ditandai oleh rendahnya perhatian

terhadap tugas dan perhatian yang tinggi terhadap manusia. Ia menghindari

terjadinya konflik, tapi bila ini tidak dapat dihindari, ia mencoba untuk melunakkan

perasaan orang, dan menjaga agar mereka tetap bekerja sama. Pemimpin ini lebih

banyak bersikap menolong daripada memimpin. (Pace & Faules, 2006)

e) Gaya kerja (task style). Gaya ini ditandai oleh perhatian yang tinggi terhadap

pelaksanaan kerja tetapi amat kurang memperhatikan manusianya. Bila timbul

konflik, pemimpin jenis ini cenderung menghentikannya atau memenangkan

posisinya dengan cara membela diri, bekerja pada pendiriannya, atau mengulangi

konflik dengan sejumlah argumentasi baru. (Pace & Faules, 2006)

Menurut Blake dan Mouton, gaya tim merupakan gaya kepemimpinan yang

paling disukai. Kepemimpinan gaya tim berasumsi bahwa orang akan menghasilkan

sesuatu yang terbaik bilamana mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan

pekerjaan yang berarti. Serta melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan

Page 16: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

22

keputusan, dengan maksud mempergunakan kemampuan mereka untuk memperoleh

hasil terbaik yang mungkin dicapai. (Pace & Faules, 2006)

2.2.8 Komunikasi EfektifKomunikasi efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan

para pesertanya (orang yang saling berkomunikasi) (Mulyana, 2014). Menurut

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (Rakhmat, 2008) komunikasi efektif akan

menimbulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengertian akan sebuah pesan

Penerimaan yang cermat dari isi stimuli, seperti yang dimaksudkan oleh

komunikator.

2. Kesenangan

Pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja dan

membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan

untuk mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan

yang menyenangkan orang lain.

3. Mempengaruhi sikap & Tindakan

Proses komunikasi sesungguhnya adalah mempengaruhi sikap orang lain.

Mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut melakukan

tindakan nyata seperti apa yang di inginkan. Tindakan merupakan akumulasi

dari proses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan mekanisme faktor-

faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.

4. Hubungan sosial yg baik

Komunikasi ditujukan untuk mencipatakan hubungan sosial yang terbina

dengan baik. Pada konteks berserikat dan berasosiasi (inclusion) maka

diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota

kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control) maka

dibutuhkan pula komunikasi. Sementara itu pada konteks afeksi (affection)

yaitu ingin dicintai dan mencintai perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan

tersebut dapat terungkap.

2.2.9 Hambatan dalam pencapaian komunikasi efektifMenurut Orbed & Bruess, Hambatan di dalam pencapaian komunikasi efektif

dapat terjadi karena beberapa hal. Hal-hal tersebut diataranya ialah:

Page 17: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

23

1. Psikologis

Meliputi semua jenis gangguan yang bersumber dari faktor-faktor psikologis,

seperti self-awareness, self-perception, prasangka, motivasi, hambatan mental

yang mengganggu kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan.

2. Sosiologis

Hambatan karena status sosial, kedudukan, peran yang berbeda antar

pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor ini mengurangi kebebasan

berkomunikasi.

3. Antropologis

Melalui hambatan kultural, seperti perbedaan latar belakang budaya,

kebiasaan, adat istiadat, dan lain-lain anataa pengirim dan penerima yang

mempengaruhi komunikasi (Suryanto, 2015)

Page 18: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

24

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Dalam suatu perusahaan. Komunikasi terjadi dan menjadi suatu acuan yang

penting di dalam membangun organisasi itu sendiri. Lewat komunikasi itulah

terbentuk komunikasi organisasi yang bersifat komunikasi internal, atau terjadi

diantara anggota-anggota di dalam organisasi. Komunikasi organisasi itulah yang

melahirkan sebuah kebiasaan-kebiasaan, ritual-ritual, nilai serta tradisi yang

menjadikan keseluruhannya menajdi sebuah identitas budaya organsisai. Budaya

organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-

hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk memajukan

organisasi, nilai-nilai apa yang dianut, pahlawan atau sosok yang menjadi panutan,

ritual atau kebiasaan yang rutin dilakukan, serta jaringan atau alat untuk

mengkomunikasikan budaya itu sendiri. Dalam penelitian ini, ingin diketahui apakah

komunikasi yang terjadi di dalam organisasi berkaitan dengan budaya, efektif atau

Komunikasi Organisasi Internal

Budaya Organisasi

Ritual Nilai-nilai Pahlawan Lingkungan Usaha Jaringan budaya

Komunikasi Efektif

Pengertian akan sebuah pesan

Kesenangan Mempengaruhi sikap & tindakan

Hubungan sosial

Hambatan dalam pencapaian komunikasi efektif

Sumber : Susanto (2008) & Katherine Miller (2012)

Stewart L Tubbs & Sylvia Moss

Sumber : Rakhmat (2008)

Page 19: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

25

tidak. Jika efektif maka keseluruhannya akan menghasilkan sebuah pengertian yang

sama, kesenangan di dalamnya, mempengaruhi sikap, hubungan sosial yang baik

serta tindakan yang sesuai dengan budaya yang dianut tersebut. Selain itupula

hambatan akan pencapaian komunikasi juga dibahas dalam peneltitian ini.

Page 20: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

26

Page 21: library.binus.ac.id · Web viewBudaya organisasi sendiri dapat dilihat dan diklasifikasikan dari lingkungan usaha atau hal-hal apa yang telah dilakukan yang menjadi sebuah usaha untuk

27