devlore.files.wordpress.com · Web view2018. 4. 1. · Pengertian sama di sini hanya menunjukkan...
Transcript of devlore.files.wordpress.com · Web view2018. 4. 1. · Pengertian sama di sini hanya menunjukkan...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Primary Key
Dalam membuat sebuah database, pastinya akan menemui sebuah record
yang datanya tidak boleh sama dengan record yang lain. Pengertian sama di sini
hanya menunjukkan beberapa data saja, sehingga untuk satu record data, isi data
boleh sama persis dengan baris data yang lain.
Namun suatu ketika, pastinya akan menginginkan beberapa kolom data
dengan isi yang berbeda dengan kolom lain. Maksudnya, hanya mengijinkan
tidak ada data yang sama atau kembar dari total kolom dalam baris data.
Agar data tidak kembar, kita dapat membuat sebuah kolom yang di
deklarasikan sebagai kunci primer atau Primary Key. Untuk membuat sebuah
kunci primer, hanya boleh membuatnya sekali. Jadi, kunci primer sebenernya di
ciptakan untuk menjadi kolom utama sebuah tabel. Dengan demikian data pada
kolom kunci utama tidak mungkin kembar.
Hal ini terjadi karena ketika kita memasukkan data yang sama, proses tersebut
akan di tolak oleh database. Seperti yang telah di ungkap di atas, kondisi adanya
data kembar di kenal dengan istilah redudansi data.
Syarat utama untuk menciptakan kunci primer adalah kolom tersebut tidak
boleh kosong atau di set dengan nilai Not Null.
1.2. Unique Key
Kolom unik adalah sebuah bentuk kolom yang tidak mengizinkan adanya data
kembar, apabila pada proses input, di dapati data kembar proses tersebut akan di
nyatakan gagal atau di tolak oleh database. Kolom unik sebenernya memiliki
prinsip serupa dengan Primary Key, yaitu data tidak kembar.
Selain itu, dalam satu tabel dapat di bentuk lebih dari satu, baik kunci primer
maupun kolom unik. Yang menjadi perbedaan adalah bahwa kunci primer akan
selalu menjadi kunci utama, sedangkan kunci unik tidak demikian.
Pada kolom unik, kolom harus di definisikan dengan Not Null. Untuk
membentuk kolom unik dapat menggunakan perintah Unique.
1.3. Auto Increment
Untuk menciptakan sebuah kolom yang dapat merekam data hal yang perlu di
lakukan adalah memasukkan data tersebut namun data itu dapat muncul sendiri
secara otomatis. Kolom dengan kemampuan seperti itu dapat di ciptakan dengan
metode Auto Increment.
Dari istilah Auto Increment, mungkin sebaiknya langsung mengira bahwa
penambahan automatis yang di lakukan adalah penambahan yang sifatnya
berurutan dari kecil menjadi besar. Pernyataan tersebut dapat di benarkan. Auto
Increment hanya dapat di buat apabila data berupa angka atau Integer (termasuk
Long Int, Tiny Int). Selain itu, tidak dapat menggunakan Auto Increment.
Metode penambahan otomatis seperti ini biasanya di gunakan untuk
mendefinisikan sebuah kode berupa kunci utama seperti nomor record atau
nomor urut pada baris tabel. Untuk membuat kolom kunci semacam itu, di
gunakan Auto_Increment.
Penggunaan bentuk Auto Increment memiliki syarat – syarat khusus yaitu data
harus berupa data Integer dan kunci primer atau Primary Key. Selain itu, hanya
di ijinkan untuk membentuk sebuah kunci dengan kemampuan Auto Increment
dalam satu tabel.
1.4. Default
Penambahan data standar sebenarnya tidak sama dengan bentuk Auto
Increment. Pada bentuk ini harusnya mendefinisikannya terlebih dulu saat
pembuatan tabel. Jadi, kolom dapat di bentuk dengan mengisikan data sesuai
keinginan apabila kondisi terpenuhi. Pembentukan kolom seperti ini dapat di
definisikan dengan cara Default.
BAB II
DESKRIPSI KERJA
Pada kasus ini praktikan akan membangun database pada PhpMyadmin
Xampp yang bermanfaat untuk digunakan dalam suatu kegiatan ataupun pekerjaan
yang memungkinkan kita untuk menginput data dalam jumlah banyak. Oleh karena
itu, praktikan membuat tabel dari database pendaftaran suatu acara yang akan
dijadikan sebagai program utama dari tabel-tabel yang memuat data-data yang
diinputkan, dengan menggunakan atribut yang terdapat pada phpMyAdmin yaitu
berupa Not Null, Primary Key, Unique Key, Auto Increment dan Default . Berikut
tahapan-tahapan kerja untuk membuat program database tersebut :
1. Membuka program melalui control XAMPP yang terletak pada bagian bawah
desktop . Kemudian klik Start pada Apache dan MySQL , seperti gambar berikut,
Gambar 2.1. Start XAMPP
2. Setelah diaktifkan, maka langkah selanjutnya dalah membuka Mozilla Firofox
localhost phpMyAdmin, tampilan akan berubah seperti pada gambar 2.2,
Gambar 2.2. Tampila phpMyAdmin
3. Untuk membuat database baru klik database lalu isikan kolom penamaan untuk
membuat database yang akan dibuat kemudian klik create .
Gambar 2.3. Tampilan pembuatan database baru
4. Untuk membuat tabel baru masukkan nama tabel dan jumlah kolom field yang
diinginkan pada kolom create table kemudian klik Go untuk menyimpannya,
seperti pada gambar dibawah,
Gambar 2.4. Membuat tabel baru
5. Setelah membuat tabel, maka langkah berikutnya ialah mengisi kolom field, pada
bagian ini juga atribut-atribut pada phpMyAdmin dimasukkan, seperti NOT
NULL, PRIMARY KEY, UNIQUE KEY, AUTO INCREMENT, dan sebagainya,
berikut tampilan kolom field,
Gambar 2.5. Tampilan tabel berisi field sebelum di isikan data
6. Kemudian untuk melakukan insert data, langkah yang dilakukan adalah meng-
klik insert, kemudian telah tersedia kolom field yang siap diinput data, kolom
yang akan diinputkan hanya tersedia 2, jika data berjumlah banyak, maka ulangi
langkah yang sama untuk memasukkan data berikutnya, berikut tampilan kolom
insert data,
Gambar 2.6. Kolom insert data
7. Untuk menampilkan hasil dari data yang telah di inputkan sebelumnya, dapat di
lakukan dengan meng-klik browse pada tabel yang telah diinput datanya, maka
tampilan akan menjadi seperti gambar dibawah,
Gambar 2.7. Output tabel yang telah diinputkan data.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kali ini praktikan akan membahas mengenai bagaimana caranya
mempermudah pekerjaan dalam memasukkan data dengan menggunakan aplikasi
phpMyAdmin XAMPP yang dilengkapi dengan atribut-atribut seperti not null,
primary key, unique key, auto increment, dan default . Maka untuk itu, praktikan akan
membuat database pendaftaran peserta seminar/talkshow yang terinspirasi dari
kendala yang dialami pada saat mengikuti kegiatan kepanitiaan. Pembahasan
pertama, kita mulai dengan membuat database , berikut langkah-langkah kerjanya:
3.1. Membuat Database Baru
Setelah masuk ke laman localhost phpMyAdmin xampp , klik databases yang
mana fungsinya ialah melihat daftar databases yang tersedia, selain itu disisi atas
daftar databases tersedia, ada kolom untuk membuat atau menciptakan database
baru seperti gambar dibawah,
Gambar 3.1 Membuat database baru
Setelah mengisi kolom penamaan new database dengan nama “Talkshow”,
kemudian klik create, maka database baru telah sukses dibuat.
3.2 Membuat Kunci Primer (Primary Key)
Langkah selanjutnya adalah membuat tabel baru pada database talkshow.
Pada bagian ini, praktikan akan membuat tabel pertama yang diberi nama
“daftar_peserta” dimana isinya adalah data para pendaftar sementara, dan
fieldnya berisi nama, NIM, dan fakultas seperti gambar 3.2.1 berikut,
Gambar 3.2.1 Field dalam tabel daftar_peserta
Kemudian, praktikan ingin membuat data pada field NIM tidak boleh ada
yang sama atau terulang, untuk itu praktikan memasukkan atribut primary key
pada field NIM tujuannya menggunakan atribut ini adalah, agar data NIM hanya
memiliki 1 jenis data saja, tidak dapat menuliskan data yang sama, karena pada
kasus ini, tidak mungkin ada mahasiswa yang NIM nya sama. Pengaturannya
dapat dilihat seperti gambar dibawah,
Gambar 3.2.2 Memasukkan atribut Primary Key
Pada saat meng-klik atribut primary key, akan muncul tampilan seperti berikut,
Gambar 3.2.3 Add index primary key
Isi kolom index name dengan primary kemudian klik Go. Untuk
menggunakan kunci primer, satu tabel hanya di butuhkan satu Primary Key saja,
bila Primary Key lebih dari satu maka program atau tabel tersebut akan gagal.
Selain itu, kolom Primary Key harus di setting tidak boleh kosong atau Not Null,
fungsi dari not null sendiri ialah dimana data harus terisi, jika data tidak terisi
maka akan ada kesalahan yang terbaca oleh program, berikut tampilan hasil
pemberian atribut Not Null dan Primary Key pada field NIM,
Gambar 3.2.4 Output tabel Primary Key dengan syarat Not Null
Setelah itu, lanjutkan dengan mengisi data pada tabel, klik Insert lalu isi
kolom yang ada, namun untuk membuktikan kasus ini, praktikan mengisi kolom
NIM yang sama pada kedua data yang di masukkan yaitu “15611107”, maka
hasil output-nya akan menampilkan insert error data seperti pada gambar
berikut,
Gambar 3.2.5 Tampilan insert error primary key
Hal tersebut menyatakan bahwa adanya kegagalan pada proses memasukkan
data, karena pada kolom NIM yang diberi primary key berisi data yang sama,
untuk mengatasi kegagalan tersebut, data NIM yang sama harus diganti. Proses
akan berhasil setelah NIM diubah berbeda seperti pada gambar berikut,
Gambar 3.2.6 Tampilan insert success
3.3 Membuat Unique key
Pada kasus ini praktikan menginovasi tabel sebelumnya dengan
menambahkan field nomor handphone dan NIM, untuk sebagaimana
diaplikasikan dengan menggunakan kunci unik. Kunci unik sebetulnya memiliki
prinsip yang sama dengan Primary Key, yakni datanya tidak boleh kembar,
namun pada primary key datanya juga tidak boleh kosong atau Not Null
sedangkan pada unique key datanya boleh kosong, seperti field nomor
handphone yang ditambahkan, nomor handphone bisa saja dikosongkan pada
data karena tidak semua orang hafal, selain itu nomor handphone juga tidak ada
yang sama. Pada saat membuat field tabel, lakukan pengaturan pada kolom
index, pilih unique key, maka akan muncul tampilan seperti berikut,
Gambar 3.3.1 Pengaturan Unique Key
Pada gambar 3.3.1, klik Go untuk melanjutkan fungsinya, praktikan
menggunakan unique key pada kolom nomer handphone dan NIM yang telah
ditambahkan pada tabel datadiri_peserta, karena data nomor handphone dan
NIM keduanya tidak boleh sama, untuk menghindari adanya kesamaan, maka
digunakan Unique Key pada field nomor handphone dan NIM. Berikut tampilan
tabel yang telah menggunakan atribut Unique Key,
Gambar 3.3.2 Output Tabel yang Telah Diberi Unique Key.
Setelah itu, lanjutkan dengan mengisi data pada tabel, klik Insert lalu isi
kolom yang ada, namun untuk membuktikan kasus ini, praktikan mengisi kolom
nomor handphone yang sama pada kedua data yang di masukkan yakni
“373737”, maka hasil output-nya akan menampilkan insert error data seperti
pada gambar berikut,
Gambar 3.3.3 Tampilan insert error unique key
Untuk mengatasi hal tersebut, cukup dengan menghapus salah satu data yang
sama tersebut, atau mengubahnya dengan data yang berbeda, dengan begitu
maka kesalahan sudah dapat diatasi.
3.4 Auto Increment
Untuk memasukkan data dalam jumlah banyak dalam tabel pasti
membutuhkan waktu lama. Cara yang otomatis dan mudah pasti menjadi jalan
keluar untuk data yang banyak tersebut. Oleh sebab itu, dengan menggunakan
Auto Increment data yang banyak tersebut bisa di count secara otomatis. Bahkan,
dapat mengurutkannya dari kecil menjadi besar. Untuk penggunaan Auto
Increment data harus berupa integer dan kunci primer atau Primary Key. Pada
kasus ini, praktikan membuat tabel baru lagi dengan nama “banyak_peserta”
yang berisi field nomor, nama, fakultas dan NIM.
Dengan kasus demikian, praktikan menggunakan Auto Increment agar
mempermudah dan mempercepat proses dalam memasukkan data. Pada tabel
banyak_peserta ini, praktikan memilih field ’Nomor’ untuk untuk dijadikan
kolom penambahan otomatis. Sebab, dalam suatu seminar/talkshow jumlah
peserta yang mendaftar sangat banyak, maka agar saat memasukkan data pada
tabel banyak_peserta, panitia tidak perlu lagi menuliskan nomornya, dengan
menggunakan Auto Increment, ‘nomor’ pada tabel akan otomatis ada di output
meskipun tidak dituliskan dan akan terurut secara otomatis,
Gambar 3.4.1 Pengaturan atribut auto increment pada field nomor
seperti pada gambar 3.3.1 pengaturan atribut Auto Increment harus tertulis
terlebih dahulu sebelum bentuk kuncinya dan harus di pasang kunci utamanya,
bukan menggunakan kunci unik. Karena atribut ini telah di setting secara
otomatis, maka dalam penginputan data seperti yang terdapat dalam gambar
3.3.2 tidak perlu lagi memasukkan nomor dalam syntax. Langsung saja
memasukkan nama, fakultas, dan NIM, sebab tanpa perlu di tulis urutan
nomornya, program akan membaca dan mengurutkan angkanya secara otomatis.
Setelah melakukan pengaturan pada field tabel, selanjutnya klik Save pada
bagian bawah, maka akan muncul tampilan seperti berikut,
Gambar 3.4.2 Tabel yang Telah Diberi Auto Increment.
Kemudian, masukkan data kedalam tabel “banyak_peserta” , klik Insert lalu
lakukan langkah memasukkan data seperti gambar berikut,
Gambar 3.4.3 Output Tabel Auto Increment.
pada kasus ini kolom field “nomor” tidak perlu diisi, karena pada outputnya akan
tetap muncul penomoran otomatis. Output data seperti pada gambar berikut,
Gambar 3.4.4 Output Tabel Auto Increment.
3.5 Penambahan Data Standar Otomatis (Default)
Dalam sebuah data yang jumlahnya banyak seperti registrasi peserta
seminar/talkshow, pasti ada beberapa keterangan yang dibutuhkan dalam data
registrasi tersebut, misalnya untuk penulisan otomatis dalam tabel status
pembayaran tiket talkshow, maka di buatlah data standar otomatis jika memiliki
keterangan yang sama hal ini dapat memudahkan dan mengefisienkan waktu
dalam menginputkan data. Dalam tabel yang di buat oleh praktikan, praktikan
menggunakan kata ”LUNAS” sebagai data standar otomatis (default).
Pada kasus ini jumlah peserta yang meregistrasi diri pasti banyak dan
jumlahnya sewaktu – waktu dapat berubah. Ada peserta yang masih belum
membeli tiket tetapi sudah mendaftarkan namanya dan peserta yang sudah
membayar dan melakukan registrasi penuh. Cara untuk memberi pengaturan
Default pada tabel seperti pada gambar berikut,
Gambar 3.5.1 Pengaturan Default.
Pada gambar diatas, untuk membuat field ter-default, datanya harus Not Null
atau harus terisi, setelah selesai melakukan pengaturan seperti diatas, maka
simpan dengan meng-klik Save pada bagian bawa kanan laman, maka akan
muncul tampilan seperti gambar berikut,
Gambar 3.5.2 Tabel yang Telah Diberi Default.
Kemudian lakukan Insert data dapat di lihat pada gambar 3.4.2 dimana
dengan otomatis pada laman insert data field bayar telah lebih dulu berisi
keterangan “Lunas”, dapat dilihat pada gambar dibawah,
Gambar 3.5.3 Tampilan Insert Tabel Default
Dengan demikian, praktikan tidak perlu lagi menuliskan status bayar “Lunas”
pada setiap data yang dimasukkan, cukup memberi keterangan untuk peserta
yang belum membayar.
3.6 Membuat Tabel Relasi ( Relation Table )
Membuat tabel relasi dilakukan menjaga konsistensi data diantara kedua tabel
yang saling berelasi, artinya pada kasus ini tabel daftar_peserta hanya memiliki
data mahasiswa yang memiliki NIM 15611101 dan 1471112, maka pada saat
menambahkan data pada tabel datadiri_peserta yang bisa dimasukkan hanyalah
data mahasiswa pemilik NIM tersebut, adapun cara membuat tabel relasi adalah
dengan memenuhi syarat pemakaian Primary Key atau Unique Key. Langkah
awal pembuatan tabel relasi dilakukan dengan meng-klik More Designer ,
lalu akan muncul tampilan seperti pada gambar 3.6.1 berikut,
Gambar 3.6.1 Tampilan designer database
Lalu klik tabel relation yang berada di menu bar kiri layar, kemudian pilih tabel
yang akan direlasikan, pada kasus ini, praktikan akan merelasikan tabel
daftar_peserta dengan datadiri_peserta melalui field NIM yang telah diberi
atribut primary key , kemudian setelah kedua tabel dipilih untuk direlasikan,
maka akan muncul tampilan pengaturan seperti pada gambar dibawah,
Gambar 3.6.2 Pengaturan tabel relasi
12
3
4
Pada gambar 3.6.2 diatas, langkah-langkah pembuatan tabel relasi ditandai
dengan tanda panah dan penomoran, kemudian setelah sampai pada langkah ke-4
yakni pengaturan tabel relasi, maka pada kotak on delete dan on update diisikan
cascade pada menu pilihannya, lalu klik OK untuk memproses permintaan relasi.
Setelah itu akan muncul garis yang menyambungkan tabel daftar_peserta dengan
datadiri_peserta seperti pada gambar dibawah,
Gambar 3.6.2 Relasi tabel daftar_peserta dengan datadiri_peserta
Kemudian lakukan langkah yang sama untuk merelasikan tabel lainnya, untuk
hasil akhir relasi tabel pada database talkshow yang telah praktikan buat adalah
seperti pada gambar berikut,
Gambar 3.6.2 Relasi tabel database talkshow
BAB IV
PENUTUP
1. Primary key ,mencegah persamaan data, hanya dapat digunakan dalam satu
kolom table agar datanya tidak dapat terduplikat. Syaratnya primary key,
harus not null ( harus terisi) .
2. Unique key , sama halnya dengan primary key, tapi dapat dipakai untuk
beberapa kolom dalam tabel agar datanya tidak terduplikat.
3. Auto increment merupakan penambahan kolom otomatis, dengan syarat harus
integer, harus primary key (hanya dapat diterapkan pada 1 kolom)
4. Default mempermudah dalam memberikan keterangan bila keterangan atau
data yang di maksudkan sama, namun harus dideklarasikan terlebih dahulu
yang mana data yang akan ditampilkan secara otomatis.
5. Dengan menggunakan beberapa atribut yang terdapat pada phpMyAdmin,
penggunaan database menjadi lebih mudah dan cepat untuk memasukkan data
yang jumlahnya banyak.
6. Relasi tabel hanya dapat digunakan pada field tabel yang diberi atribut
primary key / unique key saja.
7. Relasi tabel pada Database dapat memudahkan pengguna dalam pengoreksian
data
DAFTAR PUSTAKA
Andre. 2015. Atribut Tipe Data Dalam MySQL http://www.duniailkom.com/tutorial-
mysql-atribut-tipe-data/ (2 april 2016)
Hakim, Fajriya. 2011. Modul Praktikum Basis Data. Yogyakarta : UII.
NN. 2013. Query MySQL untuk Manipulasi Tabel
http://oneszaccess.blogspot.com/2014/04/query-mysql-untuk-manipulasi-tabel.html?
m= 1 (2 april 2016)
NN. 2014. Pengertian Primary Key, Unique Key, Foreign Key, dan Index
https://triyulianto46.wordpress.com/2014/08/22/pengertian-primary-key-unique-key-
foreign-key-index/
NN. 2015. Menggunakan Field Auto Increment di MySQL http://mysql.phi-
integration.com/sql/membuat-field-auto-increment-pada-mysql (2 april 2016)
Ulwan, Nashihun. 2014. Query MySQL untuk Manipulasi Tabel. Yogyakarta.