shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit...

23
KONSEP KETUHANAN ANIMISME DAN DINAMISME Makalah Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Agama Oleh: ABD.SHAMAD E01211001 Dosen Pengampu: Drs. Kasno, M.Ag NIP : 195912011986031006

Transcript of shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit...

Page 1: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

KONSEP KETUHANAN ANIMISME DAN DINAMISME

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Agama

Oleh:

ABD.SHAMAD

E01211001

Dosen Pengampu:

Drs. Kasno, M.Ag

NIP : 195912011986031006

JURUSAN AKIDAH FILSAFAT

FAKULTAS USHULUDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2012

Page 2: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat, hidayah dan inayah Allah kami dapat

merampungkan makalah ini. Walaupun banyak hal yang harus ditempuh

sebelumnya, namun hasil akhirnya sudah membanggakan kami secara pribadi.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW sebagai peletak dasar Islam. Shalawat dan salam juga semoga tercurahkan

kepada sahabat dan kerabatnya yang telah membantu perjuangan penyebaran

agama Islam.

Dalam makalah yang berjudul Konsep Ketuhanan Animisme dan

Dinamismme, kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan

kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan mereka sebelum

sampai pada apa yang ditemukan sekarang. Animisme sebagai kepercayaan pada

roh dan dinamisme sebagai kepercayaan pada kekuatan gaib yang melekat pada

benda-benda terus berkembang sesuai keadaan sosial kemasyarakatan dan

kebutuhan masing-masing.

Terakhir kali, kami ucapkan banyak terimakasih kepada Dosen pengajar

dan teman-teman yang telah ikut berpatisipasi baik aktif maupun pasif dalam

merampungkan makalah ini. Dan Sebagai manusia yang tidak lepas dari lupa dan

salah, dalam makalah ini tentunya banyak ditemukan berbagai kesalahan dan

kelalaian. Maka dari itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam

kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.

Harapan kami, semoga makalah ini memberikan kemanfaatan bagi para

pembaca, baik dari kalangan akademisi atau mereka yang ingin mengetahui

sedikit banyak tentang konsep ketuhanan menurut kepercayaan animisme dan

dinamisme.

Surabaya, 19 Desenber 2012

Penulis

Page 3: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses perkembangan manusia tidak lepas dari sejarahnya. Berawal dari

yang paling kecil dan terkesan kekanak-kanakan sampai besar dengan

kedewasaan. Semua berjalan beriringan mengikuti alurnya waktu dan kebutuhan

yang harus dipenuhinya. Kebutuhan ini bisa berupa kebutuhan jasmani atau

rohani yang mewarnai corak perkembangannya masing-masing mengantarkan

manusia ke pintu kesempurnaan.

Dalam sejarah peradaban, dikenal beberapa zaman dalam pemetaan. Ada

zaman batu, perunggu sampai pada zaman kontemporer yang segalanya tampak

serba mudah dan terpenuhi. Begitulah manusia dengan ketidakpuasannya

melakukan perubahan dalam efisiensi dan pemenuhan kebutuhan sesuai harapan.

Meskipun di balik semua itu banyak juga yang dikorbankan sebagai nilai tukar

dari perubahan dalam progresifitas sejarah kehidupan.

Selain perkembangan peradaban, perkembangan kepercayaan atau

keyakinan dalam ranah spiritual juga tida bisa terpisahkan sebagai roh dari sekian

perubahan. Kepercayaan ini juga beralan seiring perkembangan pola piker

manusia. Dan semakin maju manusia, maka semakin sedikit Tuhan-Tuhan yang

dipercayainya sebagai jawaban dari kelemahannya.

Dalam sejarahnya banyak ditemukan berbagai kepercayaan sesuai

kebutuhan dalam perkembangan manusia. Berawal dari banyak Tuhan dalam

menerangkan ketidakmampuan dan kebodohan sampai pada kepercayaan akan

satu Tuhan yang mengungguli segalanya. Namun, akankah semua konsep

kepercayaan lama ikut terpendam dan tinggal sejarahnya?. Animisme dan

Dinamisme misalnya, tidak adakah pengaruh dan praktik-praktik mereka sekarang

walau tidak dalam bungkus aliran lamanya?. Terkait hal ini, kami merasa tertarik

untuk menulis sebuah makalah yang mencoba membongkar konsep-konsep

ketuhanan lama, khususnya Dinamisme dan Animisme agar apa yang dijalankan

Page 4: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

sekarang menjadi semakin jelas dan terlepas dari kepercayaan lama yang tidak

diperlukan dengan wajah-wajah barunya.

B. umusan Masalah

Dalam makalah ini, kami akan membahas sedikit banyak tentang:

1. Apa itu agama, pengertian dan sejarahnya?

2. Apa itu Dinamisme dan Animisme?

3. Bagaimana konsep ketuhanan Dinamisme dan Animisme?

4. Bagaimana keadaan Dinamisme dan Animisme di dunia Moderen?

5. Adakah contoh konkret dari kepercayaan Animisme dan Dinamisme

sekarang?

C. Tujuan

Setelah memabaca makalah ini, kami mengharapkan pembaca mengerti

sedikit banyak tentang:

1. Agama, pengertian dan sejarahnya.

2. Pengertian Dinamisme dan Animisme.

3. Konsep ketuhanan Dinamisme dan Animisme.

4. Dinamisme dan Animisme dalam dunia moderen.

5. Mengetahui contoh konkret Dinamisme dan Animisme dalam bentuk

azimat.

Page 5: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

BAB II

ANIMISME DAN DINAMISME

A. Agama, Pengertian dan Sejarah

Menurut sebagian pendapat, agama berasal dari bahasa sansekerta yang

diartikan dengan haluan dan jalan. Pendapat lain mengatakan bahwa agama

berasal dari dua buah kata, yaitu A yang artinya tidak, dan GAMA yang artinya

kacau balau. Jadi agama adalah tidak adanya kacau balau atau dengan kata lain

teratur. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hidup beragama adalah hidup yang

teratur, sesuai dengan haluan atau jalan yang telah dilimpahkan Tuhan dengan

dijiwai oleh semangat kebaktian.

Pada dasarnya beragama merupakan kecenderungan manusia yang sesuai

dengan instink dan fitrahnya untuk mengakui adanya kekuatan yang luar biasa di

atas alam yang ada ini. Di sini memeluk sebuah agama merupakan tuntutan hati

nurani manusia. Mengingkari agama berarti mengingkari hati nuraninya sendiri.

Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa mereka yang mengngkari

agama ketika mendapat kesulitan atau sesuatu yang di luar kemampuannya lalu

menyebut nama Tuhan sebagai pelarian. Walau terkadang Tuhan yang disebutnya

bisa saja tanpa nama. Karena ketika Tuhan bisa diungkapkan dengan banyak

nama, maka otomatis Dia bisa diungkapkan tanpa nama.

Paham beragama ini terus berkembang seiring dengan perkembangan

pikiran manusia dan kebutuhan-kebutuhan mereka. Semakin maju ilmu manusia

yang berarti lebih banyak yang dapat dilakukannya sendiri, maka semakin sedikit

Tuhan yang dipercayainya. Hali ini dapat dilihat dari perubahan berangsur-angsur

dari keyakinan akan banyak Tuhan (polytheisme) sampai pada keyakinan akan

satu Tuhan (monotheisme).

Adapun unsur-unsur sebuah agama yang membangun dan dilestarikan

adalah sebagai berikut:

1. Adanya kekuatan gaib yang diyakini (Tuhan)

2. Adanya perasaan takut dan cinta (keimanan)

Page 6: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

3. Paham adanya keyakinan yang disucikan (konsep ketuhanan)

4. Adanya keyakinan bahwa kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat tergantung

dengan adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang diyakini (Tuhan).1

B. Pengertian Dinamisme dan Animisme

Sebelum masuk pada pembahasan konsep ketuhanan Dinamisme dan

Animisme, terlebih dahulu seseorang perlu mengetahui pengertian dari

Dinamisme dan Animisme untuk mempermudah pemahaman dan menghindari

kesalah pahaman dengan menyelaraskan pemahaman dari pengertian yang

mungkin saja sebelumnya berbeda. Dan eksisnya suatu hal sebenarnya tidak jauh

dari definisinya sendiri sebagai kata universal yang mewakilinya dengan

memasukkan cakupan dan pembersihan dari hal-hal luar yang tidak berhubungan

dalam mempertegas kategori dan ruang lingkupnya. Oleh karena itu, makalah ini

pun dimulai dari penjelasan sebuah definisi.

a) Dinamisme

Secara etimologis, dinamisme berasal dari kata Yunani dynamis atau

dynaomos yang artinya kekuatan atau tenaga. Dari sini dapatdiambil kata

kunci dari dinamisme yaitu kekuatan atau tenaga. Jika dikembangkan dalam

sebuah pengertian tentang aliran akan didapatkan sebagai kepercayaan

(anggapan) akan adanya kekuatan atau gaib yang terdapat pada berbagai

barang, baik yang hidup atau mati di mana kuatan gaib ini memancarkan

pengaruhnya secara gaib pula pada apa yang ada di sekitarnya.

Dalam Kamus Ilmiah Populer yang disusun Tim Pustaka Agung Harapan,

dinamisme diartikan sebagai kepercayaan primitif di mana semua benda

mempunyai kekuatan yang bersifat gaib.2 Orang primitif dengan

pengetahuannya yang minim mempercayai hal ini sebagi jawaban dari

ketidakmampuannya dalam mengungkap dan memahaminya lebih dalam.

Sementara hal-hal tersebut dengan berbagai kegunaannya tidak pernah llepas

dari kehidupan. Dan kepercayaan akan kekuatan gaib di dalamnya mungkin

1Abu Ahmadi, Perbandingan Agama, (PT. Rineka Cipta; Jakarta, 1991), 082Tim Pustaka Agung Harapan, Kamus Ilmiah Populer (Pustaka Agung Harapan,

Surabaya) 103

Page 7: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

menjadi satu-satunya cara mereka menjelaskan dan memahami berbagai

kejadian dalam menghapus rasa penasaran yang selalu memburunya.

b) Animisme

Kata animisme berasal dari anima yang berarti nyawa atau roh. Kata roh di

sini menjadi kata kunci dalam pemahaman konsep animisme. Kalau

dikembangkan, animisme dapat diartikan sebagai sebuah kepercayaan

terhadap adanya makhluk halus atau roh-roh yang ada pada setiap benda baik

benda hidup atau benda mati sekalipun. Tidak hanya percaya, mereka bahkan

memuliakan roh-roh tersebut. Penghormatan ini dilakukan agar tidak

mendapat gangguan mereka tetapi justru mendapat keberuntungan dari mereka

dengan adanya penghormatan. Karena roh-roh ini dapat memberi banyak

manfaat (dalam keyakinan mereka) dan dapat dimintai pertolongan.

Sedangkan pengertian roh dalam masyarakat primitif tidak sama dengan

pengertian roh pada masyarakat modern. Masyarakat primitif belum bisa

membayangkan roh yang bersifat immateri. Karenanya, roh terdiri atas materi

yang sangat halus sekali. Sifat dari roh ini adalah memiliki bentuk, umur, dan

mampu makan.3 Hal ini dapat diketahui dari sesajen yang diberikan

masyarakat primitif sebagai bentuk hadiah pada roh-roh tersebut.

Teori animisme ini, pertama kali dikemukakan oleh taylor, seorang sarjana

aliran evolusionisme bangsa Inggris yang mengatakan bahwa segala seuatu

yang ada di dunia ini semuanya bernyawa (memiliki roh). Dan roh-roh ini ada

yang melekat pada diri manusia yang disebut jiwa, ada juga yang tidak

melekat pada diri manusia atau terpisah dari badan, seperti lelembut atau

hantu, genderuwo dan lainnya. Kepercayaan animisme ini merupakan asas

kepercayaan agama manusia primitif.

Meskipun masih belum diakui sepenuhnya sebagai agama, menurut Tylor

ada empat tahap proses yang dilalui animisme untuk bisa diakui sebagai

agama primitif. Tahap pertama, masyarakat primitif mengkhayalkan adanya

hantu jiwa (ghost-soul) orang mati yang mengunjungi orang hidup. Hantu jiwa

3Loekisno Choiril Warsito, Paham Ketuhanan Modern Sejarah Dan Pokok-Pokok Ajarannya, (Surabaya: Elkaf, 2003), 62.

Page 8: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

inilah yang mengganggu orang-orang yang masih hidup. Tahap kedua, jiwa

menampakkan diri. Tahap ketiga, timbul kepercayaan dalam masyarakat

tersebut bahwa segala sesuatu berjiwa. Tahap keempat, dari yang berjiwa itu

ada yang menonjol, seperti pohon besar atau batu yang aneh. Akhirnya, yang

paling menonjol dari kesemuanya itu disembah.4

C. Konsep Ketuhanan dan Peribadatan

Selain adanya hal yang dipyakini dan yang meyakini, salah satu syarat

agama adalah adanya konsep kepercayaan atau ketuhanan yang membedakannya

dari yang lain. Begitu pula dalam dinamisme dan animisme sebagai sebuah

kepercayaan. Berangkat dari berbagai pengertian di atas, dapat dimunculkan

beberapa konsep sebagaimana berikut:

a. Dinamisme

Sebagai kepercayaan terhadap benda yang memiliki kekuatan gaib, dalam

dinamisme dilakukan klasifikasi benda-benda yang memancarkan kekuatan

gaib menjadi tiga bagian.5

1. Benda-benda keramat

Yang dimaksud benda-benda keramat bagi orang primitif ialah benda yang

memiliki kekuatan luar biasa dan jarang ditemukan bandingnya sehingga

bagi mereka terkesan gaib, seperti logam mas, perak, besi dan lainnya.

Dan untuk menyatakan kekeramatannya, ada berbagai kriteria dengan

masing-masing bagian mempunyai kesaktiannya (makna) sendiri-sendiri.

Misalnya ada kebiasaan di Goa untuk menimbang sepotong rantai dari

emas pada tiap-tiap tahun. Kalau beratnya bertambah ada harapan baik

bagi kerajaan. Sebaliknya jika berkurang maka berarti malapetaka.

2. Binatang-binatang keramat

Pada kepercayaan bangsa primitif, terdapat suatu anggapan terhadap

beberapa jenis binatang yang keramat. Binatang-binatang ini dilarang

diburu kecuali pada waktu suci. Bahkan ada binatang yang dianggap dapat

4Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama Wisata Pemikiran Dan Kepercayaan Manusia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), 63.

5Ahmadi, Perbandingan Agama, 35-39

Page 9: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

menurunkan manusia. Pada umumnya binatang keramat ini dimiliki tiap-

tiap klan dan sangat dihormati. Selain itu, binatang ini dilarang dianiaya,

diburu sewenang-wenang dan dimakan dagingnya dengan sembarangan.

Dan hanya dengan upacara-upacara resmi saja diadakan penyembelihan

hewan-hewan ini. Seperti buaya, harimau, perkutut dan lainnya.

3. Orang-orang keramat

Dalam masyarakat primitif ada kepercayaan bahwa beberapa manusia ada

yang dianggap suci, bertuah, keramat dan sebagainya. Mereka dihormati

lebih dari yang lainnya, baik karena keturunannya maupun karena

ilmunya. Menurut mereka, orang-orang tersebut memiliki kekuatan gaib.

Misalnya dalam pewayangan. Kresna dan Rama dianggap penjelmaan

Wisnu. Sehingga mereka diyakini sakti, berhak memerintak kerajaan dan

mendapat kedudukan tinggi dalam masyarakat. Selain itu, dalam zaman

sekarang ada kiai dalam masyarkat pedesaan yang selalu didewakan

seakan tidak pernah salah. Hal ini merupakan sisa-sisa dinamisme.

b. Animisme

E.B Tylor berpendapat bahwa agama primitif timbul dari animisme. Maka

dapat dikatakan bahwa animisme adalah cikal bakal agama. Karena sesuai

dasar pertama dalam agama yakni iman atau percaya, maka hal ini dirasa

benar adanya. Lebih lanjut Tylor menjelaskan karakteristik yang dimiliki

semua agama, baik besar maupun kecil, kuno atau modern adalah kepercayaan

pada roh yang berpikir, bertindak, dan merasa seperti pribadi manusia.6 Inilah

yang menjadi titik persamaannya dengan animisme, yakni percaya pada roh.

Apabila ditinjau dari bentuknya, animisme memiliki beberapa sifat yang

menyerupai sifat agama, misalnya dalam animisme orang mempercayai

barang yang gaib dan barang-barang ruhaniah, memuja kekuatan dan

kekuasaan yang maha tinggi untuk mendapatkan limpahan kasih saying dan

kebahagiaan hidupnya, insyaf akan kelemahan manusia sehingga mereka

dengan rela dan patuh menyandarkan diri pada kekuatan gaib.

6Daniel L. Pals, Seven Theories Of Religion Dari Animisme E.B. Tylor, Materialisme Karl Marx Hingga Antropologi C. Geertz, (Yogyakarta: Qalam, 2001), 41.

Page 10: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

Dalam kepercayaan animisme ini, terdapat banyak ragam kepercayaan.

Kepercayaan-kepercayaan tersebut dikelompokkan menjadi empat.7

1. Kepercayaan dan penyembahan kepada alam (Naturewonship). Seperti

penyembahan pada api, matahari, bintang dan lainnya.

2. Kepercayaan dan penyembahan kepada benda-benda (folishworship).

Dalam anggapan mereka siapa saja yang memakai atau menggunakan

benda-benda tersebut akan terhindar dari malapetaka dan kesengsaraan

hidup. Seperti kepercayaan pada batu akik, besi buat jimat, air buat obat,

api untuk membakar mayat dan lainnya

3. Kepercayaan dan penyembahan kepada binatang binatang

(animalworship). Binatang-binatang ini dipuja karena dianggap

memberikan keselamatan dan kemanfaatan. Seperti sapi di Bali, Lembu di

Mesir, ular di india, buaya dan lainnya.

4. Kepercayaan dan penyembahan kepada roh nenek moyang (ancestor-

worship). Dalam kepercayaan orang primitif, roh orang-orang yang sudah

mati masih hidup dan dapat diminta pertolongannya. Maka tidak jarang

lagi orang yang mengadakan peringatan bagi si mati selama tiga atau tujuh

hari, seratus hari dan seterusnya. Ditambah dengan pemberian sesajen

kepada roh-roh btersebut. Bahkan roh-roh ini dapat dipanggil oleh orang-

orang tertentu untuk dimintai doa restu dan lainnya.

D. Dinamisme dan Animisme dalam Dunia Moderen

Ketika berbicara tentang dunia moderen, terbayang dalam benak seseorang

berbagai alat canggih, obat-obatan teruji dan lainnya. Hal ini hanya memandang

kulit luarnya saja tanpa menyatu dengan kehidupan yang sebenarnya. Dalam

masyarakat yang katanya moderen, ternyata masih banyak ditemukan praktik-

praktik pembuatan dan penggunaan azimat, meminta tolong orang pintar agar

tidak turun hujan ketika hajatan, kekuatan keris dan lainnya.

Fenomena di atas terjadi di pedesaan maupun di kota besar seperti

Surabaya. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dan banyak ditemukan penulis di

7Ahmadi, Perbandingan Agama, 42-46

Page 11: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

desanya juga di sebuah pondok yang ditempati sekarang di Surabaya. Yang

diketahui penulis, sesepuh pondok membuat azimat dengan tulisan tangan lalu di-

scan dan tinggal memperbanyak (biasanya santri yang melakukan). Selebihnya

tentang yang lain-lain terkait dengan petunjuk atau himabuan tidak diketahui.

Karena hal tersebut berhubungan dengan sesepuh dan tamunya. Di akhir makalah

ini penulis melampirkan contoh azimat yang pernah dia print.

Bertolak belakang dengan fenomena di atas, sebagian orang (peneliti)

mengatakan bahwa agama lahir untuk menjawab ketidakmampuan atau

keterbatasan manusia. Sehingga ketika melihat sejarah manusia yang tidak

sanggup menjelaskan alam, mereka menuhankan alam. Hal ini terus berkembang

dari sekian banyak kekuatan yang dipercaya samapai pada satu kekuatan tertinggi

(monoteisme) seiring dengan perkembangan manusia. Dan menurut mereka

(peneliti) agama ini akan hilang setelah manusia semakin maju dan sanggup

menjelaskan segalanya.

Apa yang dikatakan di atas tidak sepenuhnya benar. Apa lagi melihat

fenomena yang ada di mana Dinamisme dan Animisme sebagai kepercayaan yang

sering dikaitkan dengan masyarakat primitif, ternyata masih banyak ditemukan

prakteknya di dunia moderen sekarang ini. Bahkan bisa dikatakan berkembang

dengan semakin banyaknya penemuan hal-hal baru.

Eksisnya Dinamisme dan Animisme dalam dunia moderen, khususnya di

pedesaan memberikan sinyal bahwa kepercayaan ini seakan menyatu dengan

manusia dan tidak bisa ditinggalkan, tetapi hanya perlu diluruskan. Karena

dipercayai atau tidak, mereka yang merasakan efeknya (kekuatan) tidak mungkin

menolaknya. Dan terkait hal-hal gaib yang tidak tampak oleh mata, di sini bukan

wilayah pengetahuan yang mudah diterangkan dan pembuktiannya dirasakan

banyak orang. Tetapi harus mempunyai pengalaman sendiri dalam membuktikan

objektivitasnya.

Dalam kitab-kitab kuno karya ulama salaf sendiri, banyak ditemukan

beberapa ajaran atau tulisan yang mengandung unsur Animisme dan Dinamisme.

Selain azimat dan keutamaan-keutamaan, ada juga ayat atau bacaan-bacaan

tertentu yang memiliki formula dengan ketentuannya. Kitab yang terkenal dalam

Page 12: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

bahasannya akan hal yang mengandung Animisme dan Dinamisme ini seperti Abu

Ma’syar dan Syamsul Ma’arif yang biasa dipegang dan menjadi rujukan para kiai.

Contoh yang dapat diambil dalam Islam sendiri misalnya keutamaan hari tertentu,

ayat-ayat yang memiliki nilai lebih ketika dibaca sesuai prosedur yang ditentukan,

keutamaan nama-nama tertentu dan lainnya.

E. Contoh Azimat Pelarisan

Page 13: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paham beragama terus berkembang seiring dengan perkembangan pikiran

manusia dan kebutuhan-kebutuhan mereka. Semakin maju ilmu manusia yang

berarti lebih banyak yang dapat dilakukannya sendiri, maka semakin sedikit

Tuhan yang dipercayainya. Hali ini dapat dilihat dari perubahan berangsur-angsur

dari keyakinan akan banyak Tuhan (polytheisme) sampai pada keyakinan akan

satu Tuhan (monotheisme).

Secara etimologis, dinamisme berasal dari kata Yunani dynamis atau

dynaomos yang artinya kekuatan atau tenaga. Dari sini dapatdiambil kata kunci

dari dinamisme yaitu kekuatan atau tenaga. Jika dikembangkan dalam sebuah

pengertian tentang aliran akan didapatkan sebagai kepercayaan (anggapan) akan

adanya kekuatan atau gaib yang terdapat pada berbagai barang, baik yang hidup

atau mati di mana kuatan gaib ini memancarkan pengaruhnya secara gaib pula

pada apa yang ada di sekitarnya.

Sebagai kepercayaan terhadap benda yang memiliki kekuatan gaib, dalam

dinamisme dilakukan klasifikasi benda-benda yang memancarkan kekuatan gaib

menjadi tiga bagian.

1. Benda-benda keramat

2. Binatang-binatang keramat

3. Orang-orang keramat

Kata animisme berasal dari anima yang berarti nyawa atau roh. Kata roh di

sini menjadi kata kunci dalam pemahaman konsep animisme. Kalau

dikembangkan, animisme dapat diartikan sebagai sebuah kepercayaan terhadap

adanya makhluk halus atau roh-roh yang ada pada setiap benda baik benda hidup

atau benda mati sekalipun. Tidak hanya percaya, mereka bahkan memuliakan roh-

roh tersebut. Penghormatan ini dilakukan agar tidak mendapat gangguan mereka

tetapi justru mendapat keberuntungan dari mereka dengan adanya penghormatan.

Page 14: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

Karena roh-roh ini dapat memberi banyak manfaat (dalam keyakinan mereka) dan

dapat dimintai pertolongan.

Dalam kepercayaan animisme ini, terdapat banyak ragam kepercayaan.

Kepercayaan-kepercayaan tersebut dikelompokkan menjadi empat.

1. Kepercayaan dan penyembahan kepada alam (Naturewonship). Seperti

penyembahan pada api, matahari, bintang dan lainnya.

2. Kepercayaan dan penyembahan kepada benda-benda (folishworship). Dalam

anggapan mereka siapa saja yang memakai atau menggunakan benda-benda

tersebut akan terhindar dari malapetaka dan kesengsaraan hidup. Seperti

kepercayaan pada batu akik, besi buat jimat, air buat obat, api untuk

membakar mayat dan lainnya

3. Kepercayaan dan penyembahan kepada binatang binatang (animalworship).

Binatang-binatang ini dipuja karena dianggap memberikan keselamatan dan

kemanfaatan. Seperti sapi di Bali, Lembu di Mesir, ular di india, buaya dan

lainnya.

4. Kepercayaan dan penyembahan kepada roh nenek moyang (ancestor-worship).

Dalam kepercayaan orang primitif, roh orang-orang yang sudah mati masih

hidup dan dapat diminta pertolongannya. Maka tidak jarang lagi orang yang

mengadakan peringatan bagi si mati selama tiga atau tujuh hari, seratus hari

dan seterusnya. Ditambah dengan pemberian sesajen kepada roh-roh

btersebut. Bahkan roh-roh ini dapat dipanggil oleh orang-orang tertentu untuk

dimintai doa restu dan lainnya.

B. Saran

Dalam menanggapi berbagai macam agama, sebaiknya seseorang tidak

terlalu ekstrim atau bersikap fanatic yang berlebihan terhadap keyakinannya.

Sehingga tercipta kerukunan antar-agama dan bisa saling bekerjasama dalam

membangun Negara. Karena walau bagaimanapun semuanya terpengaruh oleh

latar belakang masing-mamsing dan pengetahuannya. Selain itu, semuanya tidak

yang memberikan garansi keselamatan kecuali janji-janji saja sesuai kepercayaan

dan sama-sama memiliki peluang keselamatan.

Page 15: shamadabdus.files.wordpress.com€¦  · Web view2013. 2. 4. · , kami akan membahas sedikit banyak tentang perkembangan kepercayaan manusia pada awalnya. Bagaimana kepercayaan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Perbandingan Agama. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bakhtiar, Amsal. Filsafat Agama Wisata Pemikiran Dan Kepercayaan Manusia.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Pals, Daniel L. Seven Theories Of Religion Dari Animisme E.B. Tylor,

Materialisme Karl Marx Hingga Antropologi C. Geertz. Yogyakarta:

Qalam, 2001.

Tim Pustaka Agung Harapan. ________. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Pustaka Agung Harapan.

Warsito, Loekisno Choiril. Paham Ketuhanan Modern Sejarah Dan Pokok-Pokok

Ajarannya. Surabaya: Elkaf, 2003.