Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki...

23
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN REKLAME DALAM PEMENUHAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA/BURUH ( Studi Kasus Di CV. RIGANSA MATARAM ) JURNAL ILMIAH Oleh : NANDITA DWI SAVITRI D1A115204

Transcript of Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki...

Page 1: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN REKLAME DALAM PEMENUHAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA/BURUH

( Studi Kasus Di CV. RIGANSA MATARAM )

JURNAL ILMIAH

Oleh :

NANDITA DWI SAVITRID1A115204

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2019

Page 2: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN REKLAME DALAM PEMENUHAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA/BURUH

( Studi Kasus Di CV. RIGANSA MATARAM )

JURNAL ILMIAH

Oleh :

NANDITA DWI SAVITRID1A115204

Menyetujui,

Pembimbing Pertama

Dr. Lalu Wira Pria Suhartana., SH., MH NIP. 19730624200212 2 001

Page 3: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN REKLAME DALAM PEMENUHAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA/BURUH

( Studi Kasus Di CV. RIGANSA MATARAM )

NANDITA DWI SAVITRID1A115204

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan suatu perusahaan periklanan dalam kesehatan dan keselamatan para pekerja/buruh untuk mengetahui penyebab utama sering terjadinya kecelakaan kerja pada setiap tahunnya dan untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pemenuhan tersebut agar dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.Penelitian ini adalah penelitian normatif dan empiris dengan menggunakan pendekatan Perundangan-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan sosiologis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemenuhan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dengan memeberikan asurasi jiwa pada setiap pekerja/buruh.Kecelakaan kerja yang sering terjadi selama pekerjaan berlangsung dikarenakan kelalaian dari pekerja/buruh itu sendiri.

Kata Kunci : Pekerja/buruh, Kesehatan, Keselamatan

THE RESPONSIBILITY OF ADVERTISING COMPANY IN FULFILLMENT OF WORK AND SAFETY (K3) WORKERS/LABOR

(STUDY IN CV. RIGANSA)

ABSTRACT

This reseach purpose to determine the fulfillment of an advertising company in the health and safety of workers. Examine the main causes of the accidents frequent workplace every year and the obstrauction of fulfillment in order to reduce the risk of workplace accidents. This is normative and empirical research using the Legislative, conceptual, and sociological approach. The results show that the fulfillment of fulfillment of the health and safety by giving life insurance to the worker. Occupational accidents that occur during work take place due to negligence themselves.

Keyword: Workers/Labor, Health, Safety

Page 4: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

i

I.PENDAHULUAN

Perkembangan industri membawa pengaruh besar pada sektor usaha.Dimana

dengan kemunculan perusahan-perusahan kecil yang dibuat dalam bidang periklanan

atau sering disebut juga dengan advertising atau reklame.Reklame adalah seruan atau

ajakan yang berulang-ulang yang ditempatkan pada area yang sering dilalui. Hal ini

memiliki tujuan untuk menginformasikan, mengajak, atau menawarkan sebuah

produk maupun jasa dengan cara yang unik dan menarik.1Dengan adanya kemudahan

informasi dalam reklame memunculkan beberapa biro-biro iklan/reklame.Dengan

kemunculan biro-biro periklanan membangun dan menambahkan lowongan pekerjan

bagi masyarakat yang masih tidak memiliki pekerjaan.

Batasan istilah buruh/pekerja diatur secara jelas dalam Pasal 1 angka 2 UU

Nomor 13Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi:

”Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”2

Pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi

diwajibkan memiliki jaminan kepastian hak dan kewajiban atas kesalamatan kerja

sebagaimana diatur dalam pasal 86 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang

Kerenagakerjaan yaitu:

1https://id.wikipedia.org/wiki/Reklame diakses pada tanggal 25 Oktober 2018,pukul. 02.45pm2 Indonesia, Undang-Undang tentang ketenagakerjaan, UU No. 13 tahun 2003, Pasal.1

Page 5: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

ii

“Setiap pekerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dan kesehataan kerja, moril dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.”3

K3 diatur dalam beberapa ketentuan hukum postif yaitu, Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pelaksanaan K3 ini sangatlah penting guna

mengurangi kecelakaan kerja.Hingga saat ini telah tercatat kecelakaan tenaga kerja di

indonesia berdasarkan catatan Organisasi Pemburuhan Internasional (ILO) sejumlah

2,78 juta pekerja meninggal dunia setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja. Sekitar 2,4 jutadari kematian ini dikarenakan penyakit akibat kerja,

sementara lebih dari 380.000 dikarenakan kecelakaan kerja. Setiap tahun, ada hampir

seribu kali lebih banyak kecelakaan non-fatal dibandingkan kecelakaan

fatal.4Berdasarkan uraian latar belakang diatasdapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : 1). Bagaimana tanggung jawab perusahaan CV Rigansa dalam

memenuhi K3 kepada pekerja/ buruh ? 2).Apakah yang menjadi hambatan

perusahaan dalam pelaksanaan K3 ?. Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini,

antara lain : 1). Untuk menegatahui seberapa besar tanggung jawab perusahaan CV

Rigansa dalam pemenuhan K3. 2). Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi hambatan

dalam pelaksanaan K3. : 1). Manfaat Teoritis penelitian ini Agar menjadi bahan

bacaan, referensi atau pedoman bagi penelitian- penelitian berikutnya dan

3 Indonesia, Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun 2003, Pasal. 864http://www.oit.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/

publication/wcms_627174.pdf/ Diakses pada tanggal 18 oktober 2018, pukul 10.31 pm

Page 6: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

iii

perkembangan ilmu hukum khususnya hukum perjanjian. 2). Manfaat secara praktis

yaitu untuk memberikan dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca

mengenai tanggung jawab perusahaan dalam pemenuhan K3, serta diharapkan dapat

menjadi bahan informasi bagi CV Rigansa sebagai pertimbangan untuk efektifitas

pemenuhan K3.Di dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan antara

lain : 1). Jenis penelitian hukun normative empiris,5 2). Metode pendekatan

perundang-undangan Pendekatan perundang-undaangan (Statute

Approach),6Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach), Pendekatan Socio Legal

Research. 3). Jenis dan sumber data, 1) Data Primer,7 2) Data skunder 4).Teknik dan

alat pengumbpulan data yaitu 1) Data lapangan, 2) studi dokumen.8Teknik

menentukan sampel dalam penelitian ini adalah yaitu purposive sampling. Dengan

menetapkan responden sebanyak 2 buruh dari keseluruhan pekerja/buruh perusahaan

CV.Rigansa.9 Metode analisis yang digunakan dalam penulisan adalah dengan

analisis normatif kualitatif, merupakan suatu analisis hukum yang didasarkan pada

bahan-bahan kepustakaan dan hasil wawancara dengan informan/responden.

II. PEMBAHASAN

5Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 134

6Harjono, Penelitian Hukum pada Kajian Hukum Murni, dalam Joni Ibrahim, Teori Metode Penelitan Hukum Normatif, Banyumedia Publishing, Malang, 2005. Hlm.303

7Amirudin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Ed 1, Cet. 1, PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm.30.

8ibid,, hlm. 649Ibid, hlm. 106.

Page 7: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

iv

Tanggungjawab CV. Rigansa Atas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pada Pekerja/Buruh

Gambaran Umum CV.Rigansa

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

bergerak di bidang periklanan, khususnya media promosi luar ruangan (outdoor

promotion).Perusahaan ini bernama CV. Rigansa yang beralamat di Jl. Kokoh Segara

Raya No. 5, BTN Kekalik, Mataram.Perusahaan ini didirikan pada tanggal 06

Oktober 2009 dengan nomor akte pendirian C-401.HT.03.01.Th. 2006. Direktur

perusahaan yaitu, Ricky Gandhi Saputra, SE., MM memiliki visi untuk menjadi

perusahaan pilihan utama konsumen di bidang reklame, percetakan, dan merchandise.

CV. Rigansa memiliki 12 pegawai tetap dan 9 pegawai lepas/buruh. CV.

Rigansa banyak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti PT. Philip

Morris Indonesia, PT. HM Sampoerna Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., PT. XL Axiata

Tbk., PT. Astra Internasional Tbk., dan lain sebagainya. Hal ini menjadi salah satu

pertimbangan peneliti untuk menjadikan CV. Rigansa sebagai objek penelitian karena

pengalaman dalam bidang reklame sudah hampir 10 tahun, sehingga peneliti berharap

akan lebih banyak yang dapat diungkapkan oleh perusahaan terkait tanggungjawab

penerapan K3 untuk pegawai lepas/buruh dan juga hambatan-hambatan yang dialami

oleh perusahaan atas penerapan K3 tersebut.

Tanggungjawab CV. Rigansa Atas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pekerja/Buruh

Page 8: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

v

Hasil daripenelitian ini bahwa CV. Rigansa bertanggungjawab atas Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (K3) para pekerja/buruh dengan cara memberikan asuransi

jiwa sebesar Rp.50.000.000kepada setiap pekerja/buruh dan menyediakan alat

keselamatan kerja. Sebagaimana yang dinyatakan oleh pemilik CV.Rigansa yaitu

Bapak Ricky

“Perusahaan tidak ada membuat kebijakan tertulis tentang K3 itu harus seperti

apa, tetapi kami memberikan asuransi jiwa dengan uang pertanggungan sebesar

50.000.000 untuk setiap pekerja/buruh jika mengalami kecelakaan kerja.

Kebijakan lainnya, para pekerja/buruh diwajibkan menggunakan alat

keselamatan kerja selama melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi, contohnya

menggunakan kacamata khusus untuk mengelas, dan tetap menggunakan sepatu

saat di tempat pembuatan reklame, kemudian menggunakan sarung tangan agar

saat memasang reklame tangan mereka tidak lecet atau bahkan berdarah dan

menggunakan pakaian khusus selama melaksanakan pekerjaan.”10

Hal ini merupakan upaya nyata dari penerapan Undang-Undang Nomor13

Tahun 2003 Pasal 86 ayat(1) tentang Ketenaga kerjaan untuk memberikan

perlindungan tenaga kerja berupa jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hasil

penelitian ini juga mendukung tujuan serikat pekerja/serikat buruh untuk melindungi

hak dan kepentingan pekerja/buruh yaitu hak untuk mendapatkan perlindungan

10Hasil wawancara dengan Bapak Ricky Gandi Saputra (Selaku Pemilik Perusahaan ) hari kamis tanggal 14Desember 2018

Page 9: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

vi

keselamatan kerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya

dengan cara memberikan asuransi jiwa bagi setiap pekerja di CV. Rigansa, sehingga

ketika terjadi kecelakaan kerja yang sampai menyebabkan pekerja/buruh tersebut

meninggal dunia, perusahaan tetap dapat bertanggungjawab atas keluarga yang

ditinggalkan. Tujuan serikat pekerja/serikat buruh ini tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2000 Pasal 1 ayat (1) tentang serikat pekerja/serikat buruh

yang menyatakan bahwa:

“Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dan, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.”

Penerapan K3 juga merupakan upaya CV. Rigansa untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja yang sudah dijelaskan pada hasil penelitian di atas sejalan dengan

tujuan utaman adanya K3 itu sendiri,yaitu untuk menghindarkan kesalahan dan

kerusakan kerja yang dilakukan oleh para pekerja/karyawan11.yang tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat (1) Tentang Keselamatan Kerja,

menyebutkan ditetapkan syarat keselamatan kerja adalah untuk:

a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;b. mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran;c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

11Suparno Eko Widodo, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2015, hlm. 240.

Page 10: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

vii

d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

e. memberi pertolongan pada kecelakaan;f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;

h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.

i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan

proses kerjanya;n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman

atau barang;o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang;q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

CV. Rigansa telah menerapkan beberapa syarat keselamatan kerja di atas,

yaitu memberikan alat keselamatan kerja bagi para pekerja/buruh sesuai pada poin (f)

yang ditujukan sebagai upaya pencegahan kecelakaan sesuai pada poin (a).

Penggunaan P3K juga digunakan untuk pertolongan pertama ketika terjadi

kecelakaan sesuai pada poin (e).

Penelitian ini mendukung Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Serikat

Pekerja/Buruh serta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja. Peneliti berpendapat bahwa segala bentuk undang-undang ini dapat

Page 11: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

viii

memberikan dasar perusahaan tentang bagaimana harus bertanggunjawab akan

penerapan K3 dalam perusahaan.

Undang-undang ini juga dapat menjadi dasar oleh para pekerja/buruh untuk

menyadari akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja yang bermanfaat bagi

diri mereka sendiri.

Hambatan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada CV.

Rigansa

Hasil penelitian di atas menyatakan bahwa CV. Rigansa memiliki hambatan

penerapan K3 terkait kepatuhan pekerja/buruh. Beberapa para pekerja/buruh yang

tidak patuh terhadap cara penerapan K3 pada CV. Rigansa seperti penggunaan alat

keselamatan kerja menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja baik itu ringan atau pun

fatal yang disebabkan oleh para pekerja/buruh itu sendiri. Seperti Mr. N.E.H. Van

Esveld mendefinisikan hukum ketengakerjaan adalah:

“Tidak hanya meliputi hubungankerjadimanapekerjaanitu dibawah pimpinan,

tetapi meliputi pula pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang melakukan

pekerjaan atas tanggungjawab resiko sendiri.12

Dari definisi hukum ketenagakerjaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu

risiko pekerjaan tidak hanya ditanggung oleh pimpinan, melainkan oleh orang yang

12Sedjun H. Manulang,, Pokok-Pokok KetenagakerjaanIndonesia,Rineka Cipta, Jakarta, 2012, hlm. 2

Page 12: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

ix

mengerjakan juga.Agar tidak saling menyalahkan antara pimpinan dan pekerjanya,

maka harus terjalin hubungan kerja yang baik.

Pemerintah berkewajiban untuk ikut melakukan campur tangan dalam

ketenagakerjaan agar memastikan hubungan kerja di dalamnya berjalan dengan lancar

dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Beberapa tugas Kementrian Tenaga Kerja

menurut Zaeni Asyhadie, yaitu :13 a).Penyedia dan penggunaan tenaga kerja;

b).Pengembangan dan perluasan tenaga kerja; c).Pembinaan keahlian dan kejujuran

tenaga kerja; d). Pembinaan hubungan ketenagakerjaan; e).Penggurusan syarat-syarat

kerja dan jaminan sosial; f).Pembinaan norma-norma perlindungan kerja;dan

g). Pembinaan norma-norma keselamatan kerja.

Bentuk aksi pemerintah dalam mengatur hubungan kerja dan juga

keselamatan kerja tertuang dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Serikat

Pekerja/Buruh yang memiliki tujuan utama untuk mengatur hubungan kerja antara

pimpinan dan pekerjanya, serta memberikan perlindungan terhadap pekerja/buruh.

Sedangkan untuk meminimalisir risiko pekerjaan, pemerintah juga mengeluarkan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki

tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

13Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja Bidang Hubungan Kerja, Cet. 4, Rajawali Pers, Jakarta 2015, hlm. 46

Page 13: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

x

Segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini merupakan upaya untuk

mencegah dan melindungi pekerja/buruh agar tidak mengalami kecelakaan kerja

seperti yang terjadi pada CV. Rigansa.

Hasil penelitian ini juga membuat suatu hasil penelitian baru, yaitu masa kerja

dapat mempengaruhi kepatuhan pekerja/buruh akan penggunaan alat keselamatan

kerja.

Seperti penelitian Saputri (2014) yang menyatakan bahwa semakin lama masa

kerja yang dimiliki seseorang, tidak semua patuh dalam penggunaan APD.Peneliti

berpendapat tidak semua perusahaan memiliki sistem manajemen K3, sehingga

banyak yang belum terbiasa dengan penggunaan alat keselamatan kerja.14

14Ika Anjari Doy Saputri & Indriati Paskarini, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penggunaan APD pada Pekerja Kerangka Bangunan, Universitas Airlangga, Surabaya, 2014, hlm. 128.

Page 14: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

xi

III. PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian - uraian pembahasan diatas, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan dari pembahasan yang telah dirumuskan sebagai berikut :

1.Pertanggung jawaban yang dilakukan oleh perusahaan dalam pemenuhan

kesehatan dan keselamtan kerja pada pekerja/buruh ya ini diberikannya asurasi

jiwa kepada setiap pekerja/buruh untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan

pekerja/buruh beserta keluarga dan memberikan jaminan kecelakaan kerja mulai

dari pemeriksaan hingga rehabilitas; 2.Hambatan dalam pelaksaanaan kesehatan

dan keselamatan kerja yang sering terjadi pada perusahaan merupakan kelalaian

pekerja/buruh itu sendiri yang dimana para pekerja/buruh segan atau tidak ingin

menggunakan alat keselamatan saat melakukan pekerjaan.

Saran

Dari uraian - uraian pembahasan diatas, maka peneliti dapat memberikan saran

sebagai berikut : 1). Dalam pemenuhan kesehatan dan keselamatan kerja kepada

pekerja atau buruh seharusnya perusahaan telah menetapkan secara permanen

akan keselamtan kerja pada buruhnya agar mengurangi resiko selama bekerja; 2.

Agar pekerja/buruh tetap mematuhi akan keselamat kerja dalam menjalani

pekerjaan perusahaan harus melakukan sanksi administrasi agar pekera/buruh

tetap mentaati dan tetap menggunakan alat keselamatan kerja sealama melakukan

pekerjaan.

Page 15: Web FH Unram · Web viewUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang memiliki tujuan utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum Dan Penelitian Hokum. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Amiruddin Dan Zainal Asikin. Pengantaar Metode Penelitian Hukum. PT. Grafindo Persada, Jakarta,2004.

Harjono. Penelitian Hukum Pada Kajian Hukum Murni, Metode Penelitian Hukum Normatif. Banyumedia Publishing, Malang,2005.

Hasil wawancara dengan Bapak Ricky Gandi Saputra (Selaku Pemilik Perusahaan ) hari kamis tanggal 14Desember 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Reklame

Indonesia, Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun 2003

Ika Anjari Doy Saputri & Indriati Paskarini, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penggunaan APD pada Pekerja Kerangka Bangunan, Universitas Airlangga, Surabaya, 2014

Sedjun H. Manulang,, Pokok-Pokok KetenagakerjaanIndonesia,Rineka Cipta, Jakarta, 2012

Suparno Eko Widodo, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2015

Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja Bidang Hubungan Kerja, Cet. 4, Rajawali Pers, Jakarta 2015