By:Ariza Ekky

SaputriHolilatul

Maghfiroh

Pengertian Franchise

• Hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. (PP No.42 Tahun 2007 tentang Waralaba)

• Hubungan kemitraan antara usahawan yang usahanya kuat dan sukses (mempunyai merek dagang ternama) dengan usahawan yang relative baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan memperluas usahanya dan saling menguntungkan, khususnya dalam bidang usaha penyediaan produk dan jasa langsung kepada konsumen. 

Sejarah Franchise

• Abad Pertengahan: Inggrislord (gelar kebangsawanan di Inggris yang biasanya dimiliki oleh tuan tanah setempat) memberikan hak khusus seperti untuk mengoperasikan kapal feri atau hak istimewa untuk berburu di tanah miliknya• Tahun 1840 : JermanPerusahaan anggur dan bir• Tahun 1863: Amerika Perusahaan mesin jahit Singer

Hukum Franchise di Indonesia

• Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tanggal 18 Juni 1997 tentang Waralaba

• Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 259/MPP/KEP/7/1997 tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.

Pihak yang terlibat dalam Franchise

• pemberi waralaba (franchisor): badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba.

• penerima waralaba (franchisee): pihak yang menerima hak eksklusif dari franchisor

Macam-Macam Franchise

• Product and Trademark Franchising (Waralaba Produk dan Merek Dagang). Contoh: waralaba pompa bensin

• Business Format Franchising (Waralaba Format Bisnis). Contoh: McDonald’s

Keuntungan dalam Franchise

• Dapat memperluas jaringan usaha dengan cepat

• Menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan

• Meningkatkan lapangan kerja baru• Mampu mempercepat alih tekhnologi• Meningkatkan peluang berusaha bagi

Usaha Kecil dan Menengah (UKM)• Pilihan berwiraswasta dengan resiko kecil

Kerugian dalam Franchise

• Meski usaha milik sendiri, kebijakan umum masih ditentukan oleh franchisor sehingga untuk membentuk sistem yang baku memerlukan proses yang birokratis

• Franchisor mengontrol berbagai aspek pengoperasian bisnis, bahkan membatasi dengan ketentuan tertentu.

• Pembayaran royalti yang harus dipertimbangkan di awal perjanjian

• Keberhasilan dari setiap unit waralaba individu tergantung pada bekerjanya perusahaan induk (franchishor)

• Kebijakan franchishor tidak selalu disampaikan kepada franchisee secara kontinyu serta perlu kreativitas dan pemahaman sendiri dalam segi manajemen usaha

Franchise menurut Hukum Islam

• pengembangan dari bentuk kerja sama (syirkah)• adanya prinsip keterbukaan dan kehati-hatian

yang sangat sesuai dengan rukun dan syarat akad menurut hukum Islam dan larangan transaksi “Gharar”

• perjanjian waralaba disyaratkan untuk dibuat secara tertulis (Q.S. Al-Baqarah (2): 282)

• Kewajiban membayar disyaratkan sebagai bentuk imbalan (ijarah)

• Boleh, dengan syarat tidak menyalahi syariat Islam.

ANY QUESTION ?