Wali Songo

7
PERANAN WALI SONGO DALAM PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA Disusun Oleh: Lina Puspita Sari Lilis Riyanti Ulama mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses awal perkembangan Islam di Indonesia. Para ulama sangat aktif menyebarkan agama Islam di berbagai wilayah di Indonesia. Para ulama yang sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam di Jawa adalah Wali Sanga atau Wali Sembilan. Wali adalah sebutan bagi orang-orang yang pengetahuan dan penghayatan agama Islam-nya sudah mencapai tingkat sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena para wali tersebut sangat dekat dengan Allah, maka mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah). Di samping mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa, Wali Sanga juga berperan sebagai penasihat raja dan pendukung raja-raja Islam yang berkuasa, bahkan ada yang menjadi raja, seperti Sunan Gunung Jati. Adapun nama-nama Wali Sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut: 1. Maulana Malik Ibrahim

Transcript of Wali Songo

Page 1: Wali Songo

PERANAN WALI SONGO

DALAM PERKEMBANGAN

AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Lina Puspita Sari

Lilis Riyanti

Ulama mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses awal

perkembangan Islam di Indonesia. Para ulama sangat aktif menyebarkan agama Islam

di berbagai wilayah di Indonesia. Para ulama yang sangat berjasa dalam penyebaran

agama Islam di Jawa adalah Wali Sanga atau Wali Sembilan. Wali adalah sebutan

bagi orang-orang yang pengetahuan dan penghayatan agama Islam-nya sudah

mencapai tingkat sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama

tersebut. Oleh karena para wali tersebut sangat dekat dengan Allah, maka mendapat

gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah). Di samping mempunyai peranan

yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa, Wali Sanga juga berperan

sebagai penasihat raja dan pendukung raja-raja Islam yang berkuasa, bahkan ada yang

menjadi raja, seperti Sunan Gunung Jati.

Adapun nama-nama Wali Sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran

agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut:

1. Maulana Malik Ibrahim

Maulana Malik Ibrahim juga terkenal dengan sebutan Maghribi atau Syekh

Maghribi. Maulana Malik Ibrahim merupakan tokoh keturunan Arab, putra dari

Zainal bin Hasan Ali r.a. Beliau berjasa besar dalam berdakwah Islam terhadap

masyarakat Jawa. Beliau datang ke Jawa Timur pada tahun 1379 M dan wafat

pada tanggal 12 Rabiul Awal 882 H atau pada bulan April 1419 M dan

dimakamkan di Gresik.

Maulana Malik Ibrahim berdakwah agama Islam di daerah Jawa Timur

dengan cara bergaul dengan anak negeri, berbudi bahasa lembut, ramah tamah, dan

berakhlak tinggi. Maulana Malik Ibrahim juga mendirikan pesantren yang

merupakan tempat pendidikan agama Islam guna menggembleng para siswa

sebagai kader mubalig Islam pada masa mendatang.

Page 2: Wali Songo

2. Sunan Ampel

Nama kecil Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau berasal dari

Campa (keungkinan wilayah Jeumpa, Aceh). Sunan Ampel merupakan penerus

cita-cita dan perjuangan Maulana Malik Ibrahim. Beliau ikut mendirikan Masjid

Agung Demak yang dibangun kira-kira pada tahun 1401 Saka atau 1479 M. Sunan

Ampel juga berperan sebagai perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak di Jawa

yang beribu kota di Bintoro. Kerajaan Demak mengangkat Raden Patah sebagai

sultan pertamanya.

Raden Rahmat memilih daerah Ampeldenta dekat Surabaya sebagai pusat

kegiatan pengembangan agama Islam. Oleh karena pusat dakwahnya berada di

wilayah Ampeldenta, maka Raden Rahmat lebih dikenal sebagai Sunan Ampel.

Sunan Ampel mulai mengembangkan agama Islam di Jawa Timur dengan

mendirikan Pesantren Ampeldenta. Pesantren ini digunakan untuk mendidikan

para pemuda Islam sebagai kader yang nantinya disebarkan ke seluruh pelosok

Pulau Jawa. Di antara siswa-siswanya yang terkenal adalah Raden Paku yang

kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Giri; Raden Patah yang kemudian

menjadi sultan pertama Kerajaan Islam Demak; Raden Makhdum Ibrahim

(putranya sendiri) yang terkenal dengan sebutan Sunan Bonang; Masih Maunat

atau Syarifuddin (putranya sendiri) yang terkenal dengan sebutan Sunan Drajad.

3. Sunan Drajad

Syarifuddin atau Masih Maunat yang lebih dikenal dengan sebutanSunan

Drajad adalah putra Sunan Ampel (Raden Rahmat). Sunan Drajad menyebarkan

agama Islam di daerah Jawa Timur. Beliau adalah seorang Waliullah yang berjiwa

sosial dan dermawan. Beliau mengembangkan agama Islam dengan tidak segan-

segan memberikan pertolongan kepada yang sengsara, seperti membantu anak-

anak yatim piatu, orang sakit, dan fakir miskin. Sebagian ahli sejarah menyatakan

bahwa Sunan Drajad adalah pencipta Gending Pangkur.

4. Sunan Bonang

Raden Maulana Makhdum Ibrahim yang terkenal dengan nama Sunan

Bonang adalah putra Sunan Ampel. Maulana Makhdum Ibrahim semasa hidupnya

giat sekali menyebarkan agama Islam di daerah Tuban dan menjadikannya sebagai

pusat kegiatannya di Pulau Jawa. Sunan Bonang menciptakan Gending Dhurma

serta mengganti nama-nama hari menurut kepercayaan Hindu dengan nama-nama

malaikat serta nabi-nabi. Hal itu dimaksudkan untuk lebih mendekatkan hati

rakyat guna diajak masuk Islam.

Page 3: Wali Songo

5. Sunan Giri

Sunan Giri disebut juga Raden Paku, Prabu Satmaka atau Sultan Fakih.

Beliau putra Maulana Ishak yang pernah ditugaskan oleh Raden Rahmat untuk

menyebarkan agama Islam ke daerah Blambangan yang pada waktu itu masih

memeluk agama Hindu.

Sunan Giri diakui oleh Raja Majapahit sebagai pemimpin masyarakat

Ampel dan Gresik setelah Raden Rahmat wafat. Beliau di Giri kemudian

mendirikan sebuah masjid dan pesantren yang menampung banyak murid dari

berbagai wilayah. Sunan Giri pernah mengirimkan utusan ke luar Jawa, seperti ke

Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean, serta ke Ternate dan Haruku (Kepulauan

Maluku) untuk meyebarkan agama Islam. Para utusan itu terdiri atas para pelajar,

saudagar, dan nelayan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Sunan Giri-lah yang

menciptakan Gending Asmarandana dan Gending Pucung. Sunan Giri juga

terhitung seorang ahli pendidik yang berjiwa demokratis. Beliau banyak

menciptakan permainan anak-anak yang berjiwa Islam, seperti Ilir-ilir, Jamuran,

dan Cublak-cublak suweng.

6. Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil Raden Mas Syahid adalah

putra Tumenggung Sahur Wilantikta, Bupati Tuban. Sunan Kalijaga menikah

denga Dewi Sarah binti Maulana Ishak. Dari perkawinan itu beliau berputra tiga

orang, yaitu: Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Ruhayah, dan Dewi Safiah.

Sunan Kalijaga selain seorang wali, juga dikenal sebagai mubalig, pejuang,

pujangga, dan filsuf yang berjiwa besar. Beliau termasuk mubalig keliling

sehingga daerah penyebarannya tidak terbatas. Sunan Kalijaga sebagai pujangga

pandai mengarang cerita yang disesuaikan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu,

cara beliau menyiarkan agama Islam adalah melalui cerita-cerita wayang yang

sudah banyak dimasuki ajaran-ajaran agama Islam. Sunan Kalijaga wafat di

Kadilangu dekat Bintoro, Demak.

7. Sunan Kudus

Sunan Kudus yang mempunyai nama kecil Ja’far Shodiq adalah putra

Raden Mas Usman Haji atau Sunan Ngundung di Jipang Panolan (sebelah utara

Blora). Beliau seorang wali yang pandai dala ilmu agama, seperti ilmu tauhid, usul

fikih, sastra, mantik, dan fiqh. Oleh karena itu beliau mendapat gelar sebagai

Walliyyulilmi. Daerah penyebaran ajaran Islam-nya meliputi daerah pesisir sebelah

utara Jawa Tengah. Dalam mengajarkan agama Islam, Sunan Kudus berusaha

Page 4: Wali Songo

mengikis habis pengaruh Hindu. Jadi, berbeda dengan cara yang digunakan oleh

Sunan Kalijaga. Tempat beliau mengajarkan agama diberi nama Kudus yang

berasal dari bahasa Arab, quds yang berarti suci.

Menurut riwayat, Sunan Kudusadalah seorang pujangga yang pandai

mengarang cerita-cerita pendek yang berisi filsafat agama Islam. Di antara karya

ciptaannya ialah Gending Maskumambang dan Gending Mijil. Sunan Kudus juga

pernah diangkat menjadi Senapati Kerajaan Demak.

8. Sunan Muria

Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Nama kecil Sunan Muria adalah

Raden Prawata. Beliau kawin dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngundung,

saudara sekandung Sunan Kudus dan memperoleh seorang anak laki-laki bernama

Pangeran Santri (Sunan Ngadilangu). Beliau menciptakan Gending Sinom dan

Gending Kinanti untuk kepentingan dakwah. Daerah penyebaran dakwah Islam-

nya berada di sekitar lereng Gunung Muria. Cara dakwah yang dilakukan adalah

memberi kursus kepada rakyat jelata. Beliau lebih suka bergaul dengan rakyat

jelata. Sunan Muria wafat dan dimakamkan di puncak Gunung Muria.

9. Sunan Gung Jati

Sunan Gunung Jati mempunyai nama yang sangat banyak, antara lain

Fatahillah, Muhammad Nurudin, Faletehan, Syah Nurullah, Syarif Hidayatullah,

Makhdum Jati, dan Makhdum Rahmatullah.

Sunan Gunung Jati berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh dan masih

keturunan raja. Setelah menamatkan pelajarannya di Mekah, Fatahillah datang ke

Demak karena Pasai sudah diduduki Protugis. Kedatangan Fatahillah di Jawa

disambut baik oleh Kerajaan Islam Demak yang pada masa itu diperintah oleh

Sultan Trenggana (1521-1546). Fatahillah diangkat sebagai panglima yang

ditugaskan ke Jawa Barat. Fatahillah di Jawa Barat dapat menduduki tempat-

tempat penting, seperti Pantai Sunda Kelapa. Beliau mengubah nama Sunda

Kelapa menjadi Jayakarta (kota kemenangan) pada tahun 1527. Setelah berada di

Jawa Barat, beliau berhasil menyebarkan agama Islam kepada penduduk yang

pada saat itu masih kuat agama Hindunya. Usaha Fatahillah selanjutnya adalah

mendirikan Kerajaan Banten dan Kerajaan Cirebon. Perjuangan Fatahillah di Jawa

Barat bukan hanya menyebarkan agama Islam, tetapi berjuang pula melawan

kedatangan kaum penjajah Portugis di Malaka. Fatahillah wafat dan dimakamkan

di Gunung Jati, Cirebon.

Page 5: Wali Songo

Posted by :

Home Statistics

Jl. AR. Saleh Nganjuk

0358 – 7683708

Melayani :

- Olah dan analisis data SPSS / manual

- Konsultan penelitian, makalah, skripsi dan tesis

- Penyusunan macam-macam makalah, skripsi, tesis, RPP, Askep, jurnal KTI, dll

- Desain kuesioner dan metodologi riset

- Tim surveyor dan intelijen pasar

- Desain sistem informasi dan database

- Audit laporan keuangan

- Pembuatan buku profil (personal, perusahaan dan region)

- Terjemahan Inggris untuk Pendidikan, Ekonomi dan Kedokteran (non transtool).