Wahyu Wijayanti 22010110110085 Bab2kti

16
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanjut Usia Penuaan merupakan suatu proses alami yang dihadapi oleh seluruh manusia dan tak dapat dihindarkan. Proses menua akan terjadi terus menerus secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami oleh semua makhluk hidup. Lanjut usia merupakan periode akhir dari kehidupan seseorang dan setiap individu akan mengalami proses penuaan dengan terjadinya perubahan pada berbagai aspek fisik/fisiologis, psikologis, dan sosial. 13 Secara biologis, penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunya daya tahan fisik disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. 14 Menurut World Health Organization (WHO), batasan-batasan usia lanjut terdiri dari empat golongan, yaitu usia pertengahan (middle age) yang merupakan kelompok usia antara 45-59 tahun; lanjut usia (elderly age) yang merupakan kelompok usia antara 60-74 tahun; usia tua (old age) yang merupakan kelompok usia antara 75-90 tahun; dan usia sangat tua (very old) yang merupakan kelompok usia diatas 90 tahun. 4 Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2003) mengklasifikasikan lansia sebagai berikut :

description

KTI

Transcript of Wahyu Wijayanti 22010110110085 Bab2kti

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Lanjut Usia Penuaan merupakan suatu proses alami yang dihadapi oleh seluruh manusiadantakdapatdihindarkan.Prosesmenuaakanterjaditerus menerussecaraalamiahdimulaisejaklahirdanumumnyadialamioleh semuamakhlukhidup.Lanjutusiamerupakanperiodeakhirdari kehidupanseseorangdansetiapindividuakanmengalamiprosespenuaan denganterjadinyaperubahanpadaberbagaiaspekfisik/fisiologis, psikologis,dansosial.13 Secarabiologis,penduduklanjutusiaadalah pendudukyangmengalamiprosespenuaansecaraterusmenerus,yang ditandaidenganmenurunyadayatahanfisikdisebabkanterjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.14 Menurut World Health Organization (WHO), batasan-batasan usia lanjutterdiridariempatgolongan,yaituusiapertengahan(middleage) yangmerupakankelompokusiaantara45-59tahun;lanjutusia(elderly age) yang merupakan kelompok usia antara 60-74 tahun; usia tua (old age) yangmerupakankelompokusiaantara75-90tahun;danusiasangattua (very old) yang merupakan kelompok usia diatas 90 tahun.4 DepartemenKesehatanRepublikIndonesia(2003) mengklasifikasikan lansia sebagai berikut : 7 a.Pralansia(prasenilis),yaituseseorangyangberusiaantara45-59 tahun. b.Lansia, yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih c.Lansiaresikotinggi,yaituseseorangyangberusia70tahunatau lebih,atauseseorangyangberusia60tahunataulebihdengan masalah kesehatan. d.Lansiapotensial,yaitulansiayangmasihmampumelakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa. e.Lansiatidakpotensial,yaitulansiayangtidakberdayamencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.15 2.2Status Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lanjut UsiaSistemmastikasiterdiriatasgigigeligi,mukosamulut,kelenjar ludah,sistemneuromaskular,tulangalveolardantemporomandibular.12 Prosespenuaanakanmerubahstrukturdankeadaanronggamulutbaik bersifatfisiologismaupunpatologisyangumumnyasulitdibedakan.6 Proses penuaan fisiologis pada seluruh sistem tubuh bersama-sama denganfaktorlokal,dapatmempengaruhistrukturdanfungsironggamulut.16 Perubahanpadasistemmastikasipadalansiajugadipengaruhioleh kebiasaan, kebersihan rongga mulut dan lingkungan.17 Proses penuaan menyebabkan perubahan struktur dan tampilan gigi geligi.16Beberapakeadaanyangumumnyaterjadipadagigiseiring pertambahanusia,misalnyaperubahanwarnamenjadigelapatau kekuningan.Seringkaliterjadikeretakan,yangbersamadenganproduk 8 korosifakanmenyebabkanperubahanwarna.12 Menipisnyalapisan enamel dapat disebabkan atrisi, erosi atau abrasi.16 Hal ini akan berlanjut dengantereksposnyadentinyangmenyebabkanterbentuknyadentin sekunderyangdalamwaktujangkalamamenyebabkangigikurang sensitifakantetapilebihrapuh,sehinggalebihberesikoterhadap terjadinya karies dan fraktur.12,18 Oralmukosaakanmenjadilebih tipis,halus,dankering,sehingga lebihrentanterhadaptrauma.6Padalidahterlihatpenurunanketebalan epitel, penyederhanaan struktur epitel dan rete peg yang kurang menonjol, sehinggalidahterlihatlebihhalus.18Penipisanpadamukosamungkin berhubungandengandefisiensidiet.12Tidakadabuktinyataadanya penurunanpersepsirasayangsignifikansehubungandengan bertambahnyaumur.16Perubahaninderaperasadianggapkurang berpengaruhdibandingkaninderalain.Inderaperasabersamaindera penciuman berperan pada asupan makanan.12 Penurunanfungsikelenjarludahmerupakankeadaannormalpada prosespenuaan.Padalansiayangsehatpenurunanaliransalivayang terjadi seiring bertambahnya usia, tidak bermakna secara klinis. Penurunan aliransalivayangmenujupadakekeringanmulut(xerostomia)seringkali berkaitan dengan penyakit kronis atau pemakaian obat-obatan tertentu.18,19

Fungsiototdansistempersyarafanberkaitanerat.12Tulang alveolarturutambilbagiandalamhilangnyamineraltulangkarenausia melaluiresorbsimatrikstulang.12,18Prosesinidapatdipercepatdengan 9 tanggalnyagigi,penyakitperiodontal,atauprotesayangkurangbaik.18 Keadaanyangberhubungandengansenditemporomandibularmasih belumjelas.Sejumlahkelainantermasukatritisdankerusakanmeniskus telah disebutkan, tapi hubunganya dengan usia, terpisah dari trauma lokal dan penyakit sistemik masih belum dapat dipastikan.12 Dampakdariburuknyakesehatangigidanmulutmempengaruhi kehidupansehari-harilansia.Lebihlanjutakanmempengaruhi kemampuanmengunyah,berkurangnyainderaperasa,bicara,estetik,dan seringkali mengakibatkanterbatasnya kehidupan sosial.8,9,20 Secara umum statuskesehatangigiyangburukpadalansiadapatterlihatdengan tingginyakehilangangigi,adanyakariesgigi,tingginyapravelensi penyakitperiodontal,xerostomia,prakanker/kankerronggamulut. Kehilangangigimerupakankondisiyangseringditemuipadalansia.21 Menurut penelitian-penelitian yang telah dilakukan, pravalensi kehilangan gigipadalansiamasihtinggi.20,22Keadaantidakbergigibaiksebagian maupunseluruhnyamerupakanindikatorkesehatangigidanmulut dalam suatu populasi.17,23 2.3Kehilangan Gigi Kehilangangigidisebabkanmasalahyangkompleks,meliputi faktor-faktorpredisposisi,statushormonal,penyakit-penyakityang diderita,kebiasaandalampemeliharaanronggamulut,sosiobudayadan terdapatnyasaranaperawatangigidanmulutyangterjangkau.9,20,23Pada lansiayangseringditemuipenurunandayapenglihatan,berkurangnya 10 inderapenciumandaninderaperasasertakemampuanmotorik,yang menyebabkankesulitandalampemeliharaankebersihanmulut.24 Berkurangnyaaliransalivayangdikaitkandenganpenggunaanobat-obatanpadapenyakitkronisseringmenyebabkanretensiplakyangakan menyebabkankaries,danlebihlanjutmenyebabkankehilangangigi.18,19

Kemungkinanadanyaketerbatasanfisikdanpenyakityangdideritadapat mengurangi perhatian dan atau kemampuanya untuk mengurus diri sendiri, yang berdampak terhadap status kesehatan gigi dan mulutnya.24Beberapa penelitianmelaporkanhubungankeadaantidakbergigidengantingkat sosioekonomi,ternyatapadamasyarakatberpenghasilandan berpendidikanrendahmempunyairesikolebihtinggikehilanganseluruh giginya.1 Penelitian lain menghubungkan masalah-masalah yang berkaitan dengankehilangangigidenganumur,jeniskelamin,merokok,daerah tempat tinggal, kunjungan ke dokter gigi, dan asuransi kesehatan.1,19,20 Kehilangangigiberdampakpadahilangnyastrukturorofacial, sepertijaringantulang,sistempersarafan,reseptordanotot-otot. Akibatnyafungsiorofacialakanhilangsejalandengankehilangangigi. Setelah gigi tanggal, akan terjadiresorbsi pada tulang alveolar yang lebih lanjutakanmengakibatkanpenurunandimensivertikalwajah.Besarnya resorbsitulangalveolarberhubungandenganlamanyaseseorangtidak bergigi.Kehilangangigimemberidampaknegatifpadamastikasi,estetik dan oral health related quality of life (OHRQoL).24 11 2.3.1Dampak kehilangan gigi Hilangnyagigisebagiandapatmenimbulkanefekpadarongga mulut, seperti : a.Migrasi dan rotasi gigi; Hilangnyakesinambunganpadalengkunggigidapatmenyebabkan pergeseran,miring,atauberputarnyagigi.Karenagigiinitidaklagi menempatiposisiyangnormaluntukmenerimabebanyangterjadipada saatpengunyahan,makaakanmengakibatkankerusakanstruktur periodontal.Gigiyangmiringlebihsulitdibersihkan,sehinggaaktivitas karies dapat meningkat. b.Erupsi berlebih; Bila gigi sudah tidak mempunyai antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi berlebih(overeruption).Erupsiberlebihdapatterjaditanpaataudisertai pertumbuhantulangalveolar,makastrukturperiodontalakanmengalami kemunduransehinggagigimulaiextrusi.Bilaterjadinyahalinidisertai pertumbuhantulangalveolarberlebih,makaakanmenimbulkankesulitan jika pada suatu hari penderita perlu dibuatkan geligi tiruan lengkap. c.Gangguan temporomandibular joint (TMJ); Kebiasaanmengunyahyangburuk,penutupanberlebih(overcloser), hubunganrahangyangeksentrikakibatkehilangangigi,dapat menyebabkan gangguan pada struktur sendi rahang. 12 d.Beban berlebih jaringan pendukung; Bilapenderitasudahkehilangansebagiangigiaslinya,makagigiyang masih ada akanmenerimatekananmastikasi lebih besar sehingga terjadi pembesaranberlebih(overloding).Haliniakanmengakibatkankerusakanmembranperiodontaldanlamakelamaangigitadimenjadi goyang dan akhirnya terpaksa dicabut. e.Estetika yang buruk; Menjadiburuknyapenampilan(lossofappearance)karenakehilangan gigi depan akan mengurangi daya tarik wajah seseorang, apalagi dari segi pandang manusia modern. f.Kelainan bicara; Kehilangangigidepanatasdanbawahseringkalimenyebabkankelainan bicara, karena gigi khusunya yang depantermasuk bagian organ fonetik. g.Atrisi; Dimanamembranperiodontalgigiaslimasihmenerimabebanberlebihan,tidakakanmengalamikerusakan,malahantetapsehat. Toleransiterhadapbebaninibiasaterwujudatrisipadagigi-gigitadi, sehingga dalam waktupanjang akan terjadi pengurangan dimensi vertikal wajah pada saat gigi dalam keadaan oklusi sentrik. Olehsebabitu,pasienyangmengalamikehilangangigiharussegera diberiperawatanprostodontikuntukmencegahterjadinyakerusakanlebih lanjut.25 13 2.3.2Dampak fungsional Buruknyakesehatanronggamulutdapatberdampakpada kehilangangigiyangmengakibatkantimbulnyamasalahpada pengunyahan dan pola makan sehinggamengganggu status nutrisi pasien. Halinidikarenakanpasienyangmengalamikehilangangigihanyadapat makanmakananyanglembutsehingganutrisibagitubuhmenjadi berkurang.Pasienyangyangmengalamikehilangangigiakanmengubah pola konsumsinya antara lain dengan tidak memakan makanan yang keras sepertibuah-buahan,sayur-sayuran,dandagingyangmerupakansumber vitamin,mineral,danproteinakibatmenurunnyakemampuan mengunyah.Kemampuanmengunyahpadapasienyangkehilangangigi hanyasebesar1/6dibandingkanpasienyangmasihmemilikigigi.Hal iniyangmenyebabkanpasientersebutmengalamikesulitandalam mengunyahmakananyangkeras.26 Prosespengunyahanmerupakansuatu prosesgabungangerakantaraduarahangyangterpisahtermasukbiofisik danbiokimiadaripenggunaanbibir,gigi,pipi,lidah,palatum,serta seluruhstrukturpembentukoraluntukmengunyahmakananagardapat mudah ditelan. Fungsi dari proses mengunyah adalah untuk memotong dan menggiling makanan,membantu mencerna selulosa,merangsang sekresi saliva,melindungimukosa,sertamempengaruhipertumbuhanjaringan mulut.Selaindisebabkanolehkehilangangigi,gangguanpengunyahan jugadapatdisebabkanolehpenurunanfungsidarilidah,mukosamulut, otot-ototpengunyahan,kelenjarludah,dansistemsaraf. Gangguan 14 psikologisakibatkehilangangigijugadapatmempengaruhiseleramakan dankegiatanmengunyah.Gangguanpengunyahantersebutdapat mempengaruhi asupan makanan dan status gizi pada lansia.27 MenurutFiskedanLewis(1995),kesehatangigidanmulut merupakanhalyangpentingpadalansiadalamhubunganyadengan kemampuanpengunyahandanmendapatkanasupanmakananyang sehat. Lansia yang banyak kehilangan giginya berdampak negatif terhadap pemilihandankualitasmakanan.Jumlahkehilangangigiyangbanyak akanmenyebabkanpenurunankemampuan pengunyahan danpemilihan jenismakanantertentu.Keadaantidakbergigimempengaruhipenurunan beratbadankarenamasalahpengunyahan. Dampakfungsionalyang lainnyadarikehilangangigiyaituberupagangguanpadaprosesbicara. Gigi geligi memiliki perananpenting dalam proses bicara. Beberapa huruf dihasilkanmelaluibantuanbibirdanlidahyangberkontakdengangigi-geligisehinggadihasilkanpengucapanhuruftertentu.Huruf-hurufyang terbentuk dari kontak gigi-geligi dan lidah adalah huruf konsonan, seperti S, Z, X, D, N,L, J, T, TH, CH,SH.Huruf-huruf tersebut sulit dihasilkan olehpasienyangmengalamikehilangangigi-geligisehinggadapat mengganggu proses berkomunikasi.28 2.3.3Dampakpsikologis Dampakpsikologismerupakansuatureaksiatauperasaanyang ditunjukanolehpasiensehubungandenganstatuskehilangangigiyang dialaminya.Kehilangangigidapatmenimbulkanberbagaidampak 15 psikologisdalamkehidupansehari-hari.Beberapadampakyangterjadi adalahhilangnyarasapercayadiridanadanyaanggapanbahwa kehilangangigimerupakanhalyangtabudantidakpatutdibicarakan kepada orang lain. Keadaan yanglebihkompleks dari dampak psikologis yangterjadiyaitutimbulnyaperasaansedihdandepresi,merasa kehilanganbagiandaridirinyasertamerasatua.Berdasarkansuatu penelitian,diketahuibahwa45%pasiendiLondonsulitmenerima kehilangangigidanmengungkapkanadanyadampakpsikologisyang signifikan akibat kehilangan gigi.29 Hilangnyagigi-geligijugadapatmengakibatkanterjadinya perubahanbentukwajah,tinggimukadanvertikaldimensi,sertarahang yangprognosis.Haliniberdampakpadapsikologisseseorang,sehingga dapatmenimbulkanreaksi-reaksipsikologissepertisedihdandepresi, tidakpercayadiri,sertaadanyaperubahantingkahlakudalam bersosialisasi. 2.3.4Dampak sistemik Kehilangan gigi dapat mengakibatkan timbulnya penyakit sistemik sepertidefisiensinutrisi,osteoporosis,danpenyakitkardiovascular (atherosclerosis).Halinidisebabkanolehstatusgiziyangburukdan adanyaperubahanpolakonsumsi.Kurangnyakonsumsikalsiumdan vitaminDyangberasaldaribuah-buahandansayur-sayuranakibat kehilangan gigi dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis. Selain itu,penyakitkardiovascularjugadapatdisebabkanolehbersatunyaagen 16 infeksiusdalambentukatheromadanfaktorpresdisposisigenetik terhadappenyakitperiodontalakanmasuksirkulasipembuluhdarah sehingga dapat menimbulkan resiko sistemik.30 Dampak sistemik akibatkehilangan gigijuga dapatmenyebabkan timbulnyapenyakitgestationalsepertikankeresofagus,kanker lambung,dankankerpankreas.Resikotimbulnyapenyakitgestational sepertikankeresofagusdankankerlambungmeningkatseiringdengan buruknyakondisikesehatanronggamulut.Kehilangangigimerupakan suatu gambaran dari kondisi kesehatan rongga mulut yang buruk sehingga memperantaraipenumpukanbakteripadagigidanmenandaiadanya bakteri endogen, khususnya flora gastrointestinal. Pasien yang kehilangan gigi memiliki jumlah flora mulut yang lebih banyak sehingga lebih selektif dalammereduksinitratmenjadinitrit.Nitrittersebutkemudianbereaksi secaralangsungdenganaminadandiubahmenjadi carsinogenicnitrosamines.Nitrosamininilahyangdapatmenimbulkan penyakit gastrointestinal.31 2.4Kualitas hidup WHOmendefinisikansehatsebagaikesejahteraan,yang merupakan gabungan dari kesehatan fisik, mental, dan sosial, tidak hanya tergantungdariadatidaknyapenyakitgangguan.Tidakadasatupun definisiyangcukupmemuaskantentangkesejahteraan.Parapsikolog mengatakanbahwakonsepkesejahteraanmengandungkomponen subjektifdanobjektif.Komponenobjektifiniyangkemudiandikenal 17 sebagaistandaroflivingataubisajugadisebutstandarkehidupanatau saatinilebihdikenaldengantingkatkehidupan,sedangkankomponen subjektif(yangdiekspresikanmasing-masingindividu)disebutkualitas hidup.32 Salahsatuinstrumenyangseringdigunakanuntukmengukur kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup adalah Oral Health Impact Profile(OHIP).Tahun1997,SladeGDmenyederhanakanOHIPyang terdiri dari 49 butir pertanyaan (OHIP-49) menjadi OHIP dengan 14 butir pertanyaan(OHIP-14).PenelitianinidilakukandiAustraliaSelatandan menggunakan1217sampel.OHIP-14inijugaberhubungandengantujuh dimensi(keterbatasanfungsi,rasasakitfisik,ketidaknyamananpsikis, ketidakmampuanfisik,ketidakmampuanpsikis,ketidakmampuansosial danhandikap)dimanasetiapdimensiterdiridariduapertanyaan,dan menggunakan lima skala likert yaitu : 0 = tidak pernah, 1 = sangat jarang. 2=kadang-kadang,3=sering,dan4=sangatsering. 38Totalskoryang tinggimenunjukkankualitashiduprendahbegitupulasebaliknya. PertanyaanpadaOHIP-14inidinyatakanseberapaseringdialamidalam satu bulan terakhir berkaitan dengan keluhan pada gigi, rongga mulut, dan atau struktur terkait. Apabila terdapat tiga atau lebih pertanyaan OHIP-14 yangtidakdijawabtidaktahu,makaOHIP-14tidakdapatdigunakan dalam analisis.36,38 18 Tabel 2. Oral Health Impact Profile-14 36,38 Dimensi kualitas hidupButir pertanyaan Keterbatasan fungsi 1.Kesulitan dalam mengucapkan kata-kata 2.Tidak dapat mengecap rasa dengan baik Rasa sakit fisik 3.Sakit yang sangat dirongga mulut 4.Tidaknyamanketikamengunyah makanan Ketidaknyamanan psikis 5.Merasa khawatir 6.Merasa tegang Ketidakmampuan fisik 7.Diet(jumlahmakananyangdikonsumsi) kurang memuaskan 8.Terhenti saat makan Ketidakmampuan psikis 9.Sulit merasa rileks 10. Merasa malu Ketidakmampuan sosial 11. Mudah tersinggung 12. Kesulitanmelakukanpekerjaansehari-hari Handikap 13. Hidup terasa kurang memuaskan 14. Sama sekali tidak dapat berfungsi Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut mencakup fungsi fisik yang sesuai terkait dengan mengunyah dan menelan berfungsidenganbaik,tidakadanyaketidaknyamanandanrasasakit, fungsisosialterkaitdenganperannormalsebagaimakhluksosial, persepsitentangkesehatanmulutyangbaik,kepuasandengankesehatan mulut, dan tidak ada kerugian sosial dan budaya karena status mulut yang buruk.Jikasalahsatufungsidarikualitashidupituhilangatautidak dimilikimakaakansangatmempengaruhikehidupansehari-haritak terkecuali ketika akan melakukan perawatan gigi.33 19 2.5Perawatan Gigi pada Geriatri Merawatgigilansiayaitumemilikijadwalkunjunganrutinkedoktergigiadalahbagianpentinguntukhidupsehat,selain itumencegah ataumengurangisegalajenispenyakitgigimulutyangditimbulkan. Klasifikasipencegahanyaitu1)Pencegahanprimer,yaitupenggunakan strategi-strategidanbahan-bahanuntukmencegahpermulaanterjadinya penyakit,untukmembalikkanprosesperkembanganpenyakitatauuntuk menghentikanprosespenyakit,sebelumnyapencegahansekunderperlu dilakukan.Misalnyafluoridasiairminum,menghindarimakananyang lengket-lengketterutamadiantarawaktumakandannutrisidengan standar yang baik, 2) pencegahan sekunder, menggunakan metode-metode perawatansecararutinuntukmenghentikanprosespenyakitdanatau untuk memperbaiki kembali jaringan supaya sedapat mungkin mendekaati normal.Sebagaicontohperawatanpulpa,danpencabutangigibila tindakanperbaikangagal.3)Pencegahantersier,yaitumenggunakan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk mengganti jaringan yang hilang danuntukmerehabilitasipasienkesuatukeadaansehinggakemampuan fisik dan atau sikap mentalnya sedapat mungkin mendekati normal setelah gagalnyapencegahansekunder.Sebagaicontohadalahpembuatangigi palsu bagi pasien. Menurut beberapa penelitian dikemukakan bahwa perawatan prostodontik yang optimal dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup lansia. 20 Tujuanperawatanprostodontikantaralainadalahuntuk mengembalikanfungsimastikasi,fungsibicara,fungsiestetikaserta mempertahankanjaringanyangmasihada.Tujuanutamadariperawatan prostodonsia pada lansia adalah : Jikamemungkinkankondisioklusiyangstabil dipertahankan. Dimensi vertikal oklusal dipertahankan atau diperbaiki. Sequelelangsungmaupunjangkapanjangakibat pembuatan gigi tiruan diminimalkan Pengaplikasianprosedurperawatansederhanadenganhasil nyaman dan estetis. Pemilihanrencanaperawatanyangdapatditerimasecara finansial. Doktergigidanpasienharusbekerjasamauntukmendapatkanperawatanprostodontikyangoptimal.Berbagairestorasiprostodontik sepertigigitiruanlepas(GTL)baikgigitiruanlepas(GTSL)ataugigi tiruanpenuh(GTP),gigitiruancekat(GTC)dangigitiruandukunganimplandapatmenjadipilihanperawatanpadalansia.Pilihanperawatan hendaknyasesuaidengankebutuhanindividudarisegikenyamanan, estetik,fungsipengunyahandankemampuanmenjagakebersihanrongga mulutnya.34, 37 21 2.6Tingkat Sosial dan Ekonomi Terdapatbeberapaaspekyangmempengaruhitingkatsosial ekonomidalamkehidupanmasyarakat,yaitupenghasilan,pekerjaan,dan pendidikan.Meskipuntidakselalusebandingdengantingkatsosial ekonomi,namunjumlahpenghasilandapatdigunakanuntukmengukur kedudukansosialekonomiseseorang.Jumlahpenghasilandapat ditentukanberdasarkanpekerjaanyangdimiliki.Pekerjaanmerupakan suatuhalyangdilakukanuntukmenghasilkansesuatudengan mendapatkan upah atau gaji. Jenis pekerjaan dapat menentukan kedudukansosial ekonomi seseorang. Begitu pula dengan pendidikan, jenis dan tinggi rendahnyapendidikandapatmempengaruhistatuskesehatan.Seseorang dengantingkatpendidikanyangtinggiakanmemilikipengetahuandan sikapyang lebih baik dalam bidang kesehatan sehingga dapat mendorong orang tersebut untuk memiliki gaya hidup yang sehat.35 BerdasarkanpenelitianyangdilakukamolehPegurierdkk.(2011) terdapatpasien lanjutusiaberumur60-85tahunyangmenggunakangigi tiruan,diketahuibahwapasienlanjutusiayangberpenghasilantinggi memilikiaksesdanintensitasyanglebihtinggiuntukberkunjungke dokter gigi dan melakukan perawatan rongga mulut dibandingkan dengan pasienlanjutusiayangberpenghasilanmenengah,danberpenghasilan rendah.