Wahyu sejati berkarya untuk negeri melalui komadiksi

3
Berkarya untuk Negeri melalui Komadiksi (Wahyu Sejati, Staff Pengabdian Masyarakat) Perkenalan singkatku dengan bidikmisi penuh rintangan yang menghalangi. Tapi rintangan itulah yang membuat kaki ini lebih semangat melangkah agar syarat terlengkapi, mata yang terus jeli membaca setiap informasi serta mulut yang tak henti- henti bertanya kesana-kesini demi mendapatkan kesempatan menjadi salah satu penerima bidikmisi. Sebenarnya tidak terbersit akan menjadi seorang “mahasiswa” seperti saat ini, mengingat keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan studi. Namun tekad dan niat yang kuat membawaku menjadi salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri “Universitas Sebelas Maret Surakarta”. “Inilah bukti bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih mimpi-mimpi.” Penggalan cerita tersebut semoga bisa menjadi kisah pembuka tentang “bidikmisi”. Bidik misi merupakan sebuah program Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dimana program ini memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang mempunyai potensi akademik namun kurang mampu secara ekonomi. Program ini telah bergulir sejak tahun 2010 hingga sekarang. Semakin kesini jumlah atau kuota penerima program ini semakin bertambah. Disinilah kesempatan yang luar biasa diberikan oleh pemerintah kepada lulusan SMA/SMK/MA/MAK atau sederajat yang kurang mampu Wahyu Sejati/Staff Pengabdian Masyarakat Komadiksi/Peternakan, Fak Pertanian UNS/2012/Wonogiri

Transcript of Wahyu sejati berkarya untuk negeri melalui komadiksi

Page 1: Wahyu sejati  berkarya untuk negeri melalui komadiksi

Berkarya untuk Negeri melalui Komadiksi

(Wahyu Sejati, Staff Pengabdian Masyarakat)

Perkenalan singkatku dengan bidikmisi penuh rintangan yang menghalangi. Tapi rintangan

itulah yang membuat kaki ini lebih semangat melangkah agar syarat terlengkapi, mata yang

terus jeli membaca setiap informasi serta mulut yang tak henti-henti bertanya kesana-kesini

demi mendapatkan kesempatan menjadi salah satu penerima bidikmisi. Sebenarnya tidak

terbersit akan menjadi seorang “mahasiswa” seperti saat ini, mengingat keadaan ekonomi yang

tidak memungkinkan untuk melanjutkan studi. Namun tekad dan niat yang kuat membawaku

menjadi salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri “Universitas Sebelas Maret

Surakarta”.

“Inilah bukti bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih mimpi-

mimpi.”

Penggalan cerita tersebut semoga bisa menjadi kisah pembuka tentang “bidikmisi”. Bidik misi

merupakan sebuah program Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen

Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dimana program ini memberikan bantuan biaya

pendidikan kepada mahasiswa yang mempunyai potensi akademik namun kurang mampu secara

ekonomi. Program ini telah bergulir sejak tahun 2010 hingga sekarang. Semakin kesini jumlah

atau kuota penerima program ini semakin bertambah.

Disinilah kesempatan yang luar biasa diberikan oleh pemerintah kepada lulusan

SMA/SMK/MA/MAK atau sederajat yang kurang mampu dalam hal ekonomi namun

mempunyai kemauan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi. Bahkan sekarang pemerintah juga memberikan kesempatan untuk melanjutkan ke

pascasarjana bagi mereka yang berprestasi.

Mahasiswa bidikmisi ini diharapkan menjadi generasi yang lebih baik dan dapat memutuskan

rantai kemiskinan dalam keluarganya. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI, Muhammad Nuh di buku Menyemai Kreator Peradaban yaitu “Melalui

pendidikan, mereka bisa membeli masa depan dengan harga sekarang”.

Wahyu Sejati/Staff Pengabdian Masyarakat Komadiksi/Peternakan, Fak Pertanian UNS/2012/Wonogiri

Page 2: Wahyu sejati  berkarya untuk negeri melalui komadiksi

Oleh karena itu bersama-sama dengan penerima bidikmisi yang lain diharapkan mampu memberi

tambahan semangat, dukungan antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga, suatu saat nanti

benar-benar bisa “membeli masa depan” bersama-sama.

Sebuah komunitas perlu dibentuk untuk mempersatukan para penerima bidikmisi, dengan adanya

komunitas tersebut informasi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan bidikmisi dapat

ditampung dan disalurkan dengan baik. Di Universitas Sebelas Maret komunitas ini diberi nama

KomadiksiSmart (Komunitas Mahasiswa Bidikmisi Sebelas Maret). Diharapkan keberadaan

komunitas ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa bidikmisi ataupun khalayak umum

lainnya.

“Sudahkah kita (mahasiswa bidikmisi) mempersembahkan yang terbaik untuk negeri kita?

Sementara kita sudah mendapatkan persembahan yang luar biasa berupa bantuan pendidikan

oleh negeri kita?”

Ditambah dengan fasilitas setiap bulan. Mungkin ada beberapa diantara kita yang masih merasa

kurang dengan fasilitas itu, namun lihatlah masih ada kawan kita yang diluar sana tidak

seberuntung kita bisa menikmati fasilitas pendidikan ini. Bukan terus egois hanya menerima saja

tanpa ada yang kita persembahkan balik untuk negeri ini. Indonesia menunggu aksi nyata kita.

Ayo Bangkit Mahasiswa Bidikmisi!!!

Kalau tidak sekarang, kapan lagi???

Dengan adanya KomadiksiSmart semoga semangat para mahasiswa bidikmisi dalam

berkontribusi untuk Indonesia dapat disatukan, sehingga ide-ide bukan hanya sekedar lisan

maupun tulisan, namun mampu terealisasikan.

“Gandeng kawan – bersama KomadiksiSmart – tuangkan pikiran untuk direalisasikan –

Mewujudkan harapan menjadi generasi cemerlang pengisi masa depan ”

Wahyu Sejati/Staff Pengabdian Masyarakat Komadiksi/Peternakan, Fak Pertanian UNS/2012/Wonogiri