*w - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2016/07/pergub-39-2005.pdf · pos jaga dan mengganti...

28
/*"w.93 4!." i &"1"^*"- ?"t7-t* @ """"1, QfAt""* aYlrr/*h dh/"",',t" PERATURAN GUBERNUR PROV]NSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 39 TAHUII 2005 TENTANG PROSEDUR TETAP PENGAMANAN GEDUNG DI LINGKUNGAN I(OMPLEKS PERKANToRANBALAIKoTAPRoV|NS|DAERAHKHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNURPRoVINSIDAERAHKHUSUS|BUKoTAJAKARTA' Menimbang bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta Nomor 6 Tahun 2005, telah ditetapkan pembentukan satuan Pengamanan Dalam Lingkungan Kompleks Perkantoran Balaikota Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta; bahwa dengan telah dibentuknya satuan Pengamanan Dalam sebagaimana tersebut pada huruf a dan untuk mengantisipasi gangguan keamanan atau tindakan kriminalitas serta Feniiggutangan bencana alam dan bahaya kebakaran di lingkungan kompt6[s p6rkantoran Balaikota, maka keberadaan Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta Nomor 351 5.A/2O01,tentang Prosedur tetap Pengamanan Balaikota Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta perlu dilakukan penyempurnaan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, guna terciptanya suasana tenang, tenteram dan tertib di Lingkungan Kompleks Perkantoran Balaikota, perlu menetapkan peratuian Gubernur Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta tentang Prosedur Tetap Pengamanan Gedung di Lingkungan Kompleks Perkantoran Balaikota Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta; Undang-Undan$ Nomor 34 :tahun" €99 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus lbirkota Negara Republik Indonesia Jakarta; Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OO4 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; b. Mengingat

Transcript of *w - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2016/07/pergub-39-2005.pdf · pos jaga dan mengganti...

/*"w.934!." i

&"1"^*"- ?"t7-t* @ """"1, QfAt""*

aYlrr/*h dh/"",',t"

PERATURAN GUBERNUR PROV]NSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 39 TAHUII 2005

TENTANG

PROSEDUR TETAP PENGAMANAN GEDUNG DI LINGKUNGAN I(OMPLEKS

PERKANToRANBALAIKoTAPRoV|NS|DAERAHKHUSUSIBUKOTA JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNURPRoVINSIDAERAHKHUSUS|BUKoTAJAKARTA'

Menimbang bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Propinsi Daerah Khusus

lbukota Jakarta Nomor 6 Tahun 2005, telah ditetapkan pembentukan

satuan Pengamanan Dalam Lingkungan Kompleks Perkantoran

Balaikota Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta;

bahwa dengan telah dibentuknya satuan Pengamanan Dalam

sebagaimana tersebut pada huruf a dan untuk mengantisipasigangguan keamanan atau tindakan kriminalitas serta

Feniiggutangan bencana alam dan bahaya kebakaran di lingkungan

kompt6[s p6rkantoran Balaikota, maka keberadaan Keputusan

Gubernur Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta Nomor

351 5.A/2O01,tentang Prosedur tetap Pengamanan Balaikota Propinsi

Daerah Khusus lbukota Jakarta perlu dilakukan penyempurnaan;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan b, guna terciptanya suasana tenang, tenteram dan tertib

di Lingkungan Kompleks Perkantoran Balaikota, perlu menetapkanperatuian Gubernur Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta tentang

Prosedur Tetap Pengamanan Gedung di Lingkungan KompleksPerkantoran Balaikota Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta;

Undang-Undan$ Nomor 34 :tahun" €99 tentang PemerintahanPropinsi Daerah Khusus lbirkota Negara Republik Indonesia Jakarta;

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OO4 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

b.

Mengingat

:;tii'

3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

4PeraturanDaerahDaerahKhusus|bukotaJakartaNomor3Tahunrcg;2 tentang eenangtubngan Bahaya Kebakaran Dalam wilayah

Daerah Khusus lbukota Jakarta,

5PeraturanDaerahPropinsiDaerahKhusus]bukotaJakartaNomor3Tahun 2001 tentang'tsentur susunan organisasi dan, Tata Kerja

perangkat Oaeran Jln Sekretariat Dewan PLrwakilran Rakyat Daerah

eropinli Daerah Khusus lbukota Jakarta;

6PeraturanGubernurPropinsiDaerahKhususlbukcrtaJakartaNomor6 Tahun 2oos tenLng pembentukan satuan Pengamanan Dalam di

LingkunganKomp|eksPerkantoranBa|aikotaPropinsiDaerahKhusus lbukota Jakarta;

T.KeputusanGubernurKepalaDaela.hKhusus|bukotaJakartaNomor331 Tahun fgg6 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan

bencana Oagi iajaran Fe--rtananah Sipil di Daerah Khusus lbukota

Jakarta.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PRoSEDUR TETAP

PENGAMANANceoul.TeDILINGKUNGANKoMPLEKSPERKANToRANBALA|KoTAPRoV|NSIDAERAHKHUSUSIBUKoTAJAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai

unsur pelaksana pemerintahan daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus, lbukota

Jakarta.

4. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus

lbukota Jakarta. , €

5. Sekretariat Daerah a*ilahl Sekreiariat Daerah Provinsi Daerah

Khusus lbukota Jakarta.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah

Khusus lbukota Jakarta.

.' lri;

7.

3

Dinas Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat yangselanjutnya disingkat Dinas Tramtib dan Linmas adalah DinasKetenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat ProvinsiDaerah Khusus lbukota Jakarta.

Kepala Dinas Ketenteraman, Ketertiban dian PerlindunganMasyarakat yang selanjutnya disingkat Kepala Dinas Tramtib danLinmas adalah Kepala Dinas Ketenteraman, Ketertiban danPerlindungan Masyarakat Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Provinsi Daerah

Khusus lbukota Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan adalah Kepala Dinas PerhubunganProvinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.

Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum ProvinsiDaerah Khusus lbukota Jakarta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum adalah Kepala Dinas PekerjaanUmum Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.

Dinas Perumahan adalah Dinas Perumahan Provinsi DaerahKhusus lbukota Jakarta.

Kepala Dinas Perumahan adalah Kepala Dinas Perumahan ProvinsiDaerah Khusus lbukota Jakarta.

Dinas Kebakaran adalah Dinas Kebakaran Provinsi Daerah Khususlbukota Jakarta.

Kepala Dinas Kebakaran adalah Kepala Dinas Kebakaran ProvinsiDaerah Khusus lbukota Jakarta.

Dinas Pendapatan Daerah yang selanjutnya disingkat Dispendaadalah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukotaJakarta.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah yang selanjutnya disingkatKepala Dispenda adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah ProvinsiDaerah Khgsus lbukota Jakarta.

Biro Umum adalah Biro Umum pada Sekretariat Daerah ProvinsiDaerah Khusus lbukota Jakarta.

Kepala Biro Umum adalah Kepala Biro Umum pada SekretariatDaerah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.

Biro Humas dan Protokol adalah Biro Humas dan Protokol padaSekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.

Kepala Biro Humas dan Prgtokol g@ah Kepala Biro Humas danProtokol pada Sekretarbt Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukotaJakarta.

9.

10.

11

12.

13.

14.

18"

15.

16.

17.

19.

20.

21.

22.

24.

25.

4

Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah yang selanjutnya disingkat

kFro adalah Kantor perbendaharaan dan Kas Daerah Provinsi

Daerah Khusus lbukota Jakarta.

Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah yang selanjutnya

al"ingk"t KPKD aOatan Kepala Klntor perbendaharaan dan Kas

Oaeian Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan adalah Kepala Bagian

SandidanPengamananpada-BiroUmumSekretariatDaerahProvinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

CrisisCentreadalahPusatPengendalianKrisisProvinsiDaerahKhusus lbukota Jakarta'

Kepala crisis centre adalah Kepala Pusat Pengendalian Krisis

Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

SatuanPengamananDalamyangselanjutnyadisingkatSatpamda|adalah Satuln atau kelompok petugas yang melaksanakan tugas

p"ng;t"n.n terhadap pejaba! pegawai, sarana dan. prasarana

Kantor di Lingkungil Xoinpt"is' Plrkantoran Balaikota Provinsi

Daerah Khusus lbukota Jakarta.

Komandan Satuan Pengamanan Dalam yang selanjutnya.disingkat

Komandan satpamdal io"t"n Komandan satuan atau kelompok

brirg"" t""g melaksanakan tugas pengamanan terhadap pejabat'-peg;;ai,- r"i"n" dan prasara@ xa$91 di Lingkungan .KompleksFeikantoran Balaikota Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

LingkunganKompleksPerkantoranBa|aikotaada|ahKompleksFeii<ant6ran Balaikota Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta

dengan batasSatas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara, Jalan Medan Merdeka Selatan'

b. Sebe|ah Timur, Kantor Waki| Presiden Repub|ik |ndonesia,

c. Sebelah Selatan, Jalan Kebon Sirih.

d. Sebelah Barat, Kantor Lembaga Pertahanan Nasional'

Bom adalah suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa jenis

bahan(sepgrti TNT, detonator mesiu) yang apabila dipicu dengan

cara tertenfu bisa menimbulkan ledakan.

27.

28.

29.

30.

31.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

1. Maksud disusunnya Prosedur'Tetap fpngamanan Gedung adalah

sebagai pedomin dalam- meldksanakan dan memeliharaketen-teraman dan ketertitian, serta penanggulangan bencana alam

dan bahaya kebakaran di lingkungan Kompleks Perkantoran

BalaiKota Provinsi Daerah Khustts lbuKota JaKarta,

f

2. Tujuan yang diharapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah untuk mengantisipasi glngguan keamanan. atau tindakan

kriminalitas serta penanggulangan terhadap bencana kebakaran yang

t-rjadi di lingkungan t{o-mpte[s Perkantoran Balaikota Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

.lt.

2.

BAB ]II

RUANG LINGKUP

Bagian KesatuUmum

Pasal 3

Lingkup Prosedur Tetap pengamanan gedung terdiri dari :

a. Prosedur Tetap Dalam Menghadapi Kunjungan Tamu;

b. ProsedurTetapTentang Kendaraan Yang Masuk;

c. Prosedur Tetap Menghadapi Ancaman Penyerangan Terhadappejabat VIP Pemerintih Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta;

d. Prosedur Tetap Tentang Pengamanan Menghadapi Demonstrasi

dan Aksi Unjuk Rasa;

e. Prosedur Tetap Tentang Pengamanan Terhadap ancaman Teror

Bom;

f. Prosedur Tetap Odlam Menghadapi Bahaya Kebakaran;

g. Prosedur Tetap Apabila Terjadi Bencana Alam;

h. Prosedur Tetap Operasional Mdio Camera(CCTV).

Prosedur tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya

diperlakukan pada lingkungan Kompleks Perkantoran Balaikota

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta

Bagian l(edua

Pasal 4

Prosedur Tetap Dalam Menghadapi Kunjungan Tamu

Petugas Satuan Pengamanan Dalam yang sedang bertugas di Pos

Pengamanan tetap mewaspadai tamu atau pengunjung yangbe rku njun g ke Ei ngkun gan. Ko r.nil I eks "Pd<antoran

B alai kota.

Setiap tamu yang datang atau pihak-pihak lain yang berkunjung keLingkungan Kompleks, Perkantoran Balaikota harus masuk melalui

pintu gerbang dan wajib melapor kepada petugas SatuanPengamanan Dalam yang ada di Pos Pengamanan.

6

Terhadap tamu yang datang atau pihak-pihak lain berkunjung

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan pemerlksaan

oleh petugas yang ada dengan melewati pintu security Door dan

Mirror, termaiuk barang-barang yang dibawa oleh tamu atau

pengunjung tersebut, dengan memperlihatkan tanda pengenal atau

iCenlitai lainnya kepada petugas Satuan Pengamilnan Dalam yang

bertugas saat itu.

Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh petugas satuanPengamanan Dalam dalam menghadapi kunjungarr tamu atau pihak

lain ke Lingkungan Kompleks Perkantoran Balaikola adalah sebagaiberikut.

a. Petugas Satuan Pengamanan Dalam yang bertugas saat itu wajibmenanyakan kepada semua tamu atau pihak lain yang

berkunjung ke Balaikota.

b. Tamu yang berkunjung wajib meninggalkan tianda pengenal di

pos jaga dan mengganti dengan tanda pengenal tamu.

c. Mencatat nama, alamat sesuai dengan identitas yang ada danpejabat yang akan dituju (lantai, blok) pada buku tamu yangtersedia.

d, Apabila pejabat yang akan ditemui setingkat dengan kepala Birokeatas, oleh petugas Satuan Pengamanan Dalam penerima tamuwajib menghubungi terlebih dahulu sekretaris Pejabat yangbersangkutan dan menanyakan apakah tamu tersebut dapatditerima atau tidak, kalau ya tamu diantar sampai ruangansekretaris Pejabat tersebut.

e. Setelah selesai berkunjung, tamu kembali lagli ke pos semulauntuk menyerahkan kartu tamu dan mengambil kembaliidentitasnya.

f. Khusus tamu WIP (Gubernur, Wagub, Sekdap,rop) diperlakukansecara persuasiv, namun tidak mengurangi kewraspadaan.

g. Semua Pos pengamanan yang ada agar meny'esuaikan denganProsedur tetap yang berlaku.

Khusus untuk pintu lV , Petugas Satuan pengarnanan Dalam jugamelakukan pemeriksaan terhadap tamu-tamu yang datang ataumenghadiri undangan unit kerja yang berkantor di jalan Kebon sirih,maupun warga masyarakat yang akan membayar pajak sebagaimanapemeriksaan yang dilakukan pada pintu lll.

4.

2.

I

Bagian Ketiga

Prosedur Tetap Tentang Kendaraan yang Masuk

Pasal 5

Untuk mencegah timbulnya gangguan keamanan di Lingkungan

forpf "f."

perkintoran Balaikota, khususnya bagi klendaraan .beroda4 atau lebih yang masuk, baik melintas maupun parkir agar

disesuaikan dengan prosedur yang berlaku'

Terhadap kendaraan beroda 4 atau lebih sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) yang masuk ke Lingkungan Kompleks Perkantoran

Balaikota agar masuk melalui pintu lll dengan mengikuti prosedur

sebagai berikut.

a'Sebe|ummasuko|ehpetugasSatuanPengamananDalamterlebih dahulu ditanyakan tentang maksud dan tujuan

kedatangan atau dalam rangka aPa.

b" Kalau tujuan kehadirannya adalah menghadiri undangan dari

Gubernui atau Wakil Gubernur, maka dipersilahkan masuk'

d.

Sebelumnya diadakan pemeriksaan kepada mobil . tamu

dimaksud, terlebih dahulu mohon izin kepada tamu/undanganyang bersangkutan dan kemudian baru dilakukan pemeriksaan"paAi

Oagian bawah dan bagian mobil dengan menggunakan

mirror/ganet, selanjutnya turut diperiksa pula barang-barang/alat-alat yang berada didalam bagasi mobil tersebut.

Apabila ada tamulundangan tersebut akan menemui Gubemur,Wakil Gubernur, Sekda, maka petugas satuan pengamanan

dalam yang berada di pintu lll menginformasikan melalui HT

kepada petugas yang berada di Pendopo/B' bahwa ada

tamu/undangan yang akan menemui para pejabat tersebut di

atas.

Petugas yang ada akan membantu untuk mengawasi kegiatantamu/undangan tersebut, apabila perlu dicek atau tanyakankembali maksud dan tujuan kedatangannya.

Untuk parkir kendaraan agar disesuaikan dengan Protap parkiryang berlaku ada kecuali mobil pejabat WlP.

Mobil atau kendaraan yang masuk dan wajib diperiksa adalah :

- mobilcatering;- mobilboks:- mobilaqua;- mobil bank DKI;- mobiltamu undangan dan karyawan;- mobil-mobilyang melaksanakan bongkarbarang;- mobilyang memuat barang.

4.

8

h. Tidak berlaku atau dengan kata lain dilarang masuk bagi

kendaraan taksi dan Bajaj dengan alasan apaPun' kecuali

apabila dalam keadaan darurat seperti mengangkut

pbrsonetlXaryawan/orang yang dala,m keadaan sakit atau orang

cacautidak oisa oerjara,i "n"r*n tetap memperhatikan Prosedur

Tetap yang berlaku;

i. Bagi kendaraan-kendaraan/mobil tersebut pada huruf g' milik

"i"i"pun dan dari manapun harus lewat pintu ll;

i Pintu t hanya digunakan untuk masuk dan ke luar' kendaraan/mobil Gubernur/ dan Wakil Gubernur;

k. Bagi kendaraan yang parkir . di sebelah Barat air mancur'

peruntukanny" ."ru"iiengan ketentuan, hanya diizinkan parkir

bada jam-jam tertentu Oln selalu diperiksa . ulang dengan

ririorl6""6t, hal ini dilakukan agar lebih yakin lagi'

Petugas satuan pengamanan dalam. yang sedang. melaksanakan

tugal di Pos-pos"p"ni"t"n"L!emp?1 ke luar masuknya kendaraan

ipintu ttl, Pendopo, E' d"n Pintu lll serta pintu l) sebagaimana

ilmaf<suO pada ayat I agar selalu memonitor kegratan-kegiatan ini,

sehingga satu sama lainriya terkoordinasi dengan baik dan tidak ada

lagi kesalahan Prosedur;

Apabila terjadi hal-hal yang kurang jelas dalam rangka pelaksanaan

piosedur tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) petugas yang

yang bersangkutan'sbgera melaporkan sekaligus minta petunjuk

padi pimpinan melalui pengawas pada saat bertugas'

Bagian KeemPat

Prosedur TetaP DalamMenghadapi Ancaman Terhadap Pejabat VIP

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta

Pasal 6

Kebijakan yang dikeluarkan oleh para pejabat Daerah yang sangatsignifikan terhadap kepentingan publik atau masyarakat, seringmenimbulkan ketidakpuasan yang dapat diterjemahkan atau

disalurkan melalui tindakan kekerasan dalam bentuk ancaman ataupenyerangan langsung secara fisik.

Untuk mengantisipasi ancaman penyerangan langsung secara fisikpada pejabat yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), perlu dilakukan langkahJangkah pengamanan oleh petugasSatuan Pengamanan Dalam di Lingkungan Kompleks Balaikotasebagai berikut.

1.

2.

9

Satuan Pengamanan Dalam di lingkungan Kompleks Perkantoran

Balaikota yang nertug-al r"g"-di ;tiap-Pos pengamanan apabila

t"fin"i ada -oknum- atai kelompok .yang dicurigai' segl-ra

persuasiv menyarankai'rt"p"J" ying ders"ngkutan agar tidak'rn"t"trt"n kekerasan din pada saat itu juga segera

menghubungi komandan satuan pengamanan dalam melalui

n"noiy talky irntuk mendapat pasukan bantuan'

Apabila oknum tersebut bersikeras dam memaksa masuk' satuan

;#ffi;; ;;"* beserta tenasa banluan vans ada

mengamankan sementai" ortn'* tersJbut' narrun "P??1"^ 11?:ih

melakukan p"rr"*"n"nli"ngtilg ditangkap' dib'orgol dan,s-enjata

oknum tersebut oiaminXa-n dJn selanjutnya dibawa ke pos

satuan Pengamanan dalam'

Petugas Satuan Pengamanan. Dalam. yang bertugas saat itu

;;d; melaporkan -repada Komandan Satuan Pengamanan

D;Tam dan seianjutnya Komandan Satuan Pengamanan Dalam

r"f"p"*". fepaOa'itimpinan untuk meminta petunjuk apakah

k";; ini oitinainanjuti pingusutannya secara hukum atau cukup

diselesaikan secara internal'

d.Apabilaoknumtersebutberbuattindakkekerasandenganmenggunakan "en;ata

api, maka Konrandan Satuan

F"niJt"n"n oaLm segera melaporkan^ \enad3- aparat

Kepolisian yang -Oiperbaniukan di dalam Gedung Kompleks

Perkantoran Balaikota .

e. Sebagian petugas Satuan Pengamanan Dalam segera

mengimankan i"n melindungi Pejabat yang terancam dari

gangguan keamanan dimaksud.

Dalam menerima ancaman penyerangan terhadap Pejabat VIP dari

ot<num-ot<num yang tidak bertanilgung jawab sebagaimana dimaksud

paJa ayat (ti setiap petugas satuan pengamanan dalam agar

menampungnya secara extra hati-hati.

1.

2.

Bagian Kelima

Prosedur Tetap Tentang Pengamanan MenghadapiDemonstrasidan Aksi Unjuk Rasa

Pasal 7

Pemerintah Daerbh dalam hal ini Gubernur sesuai kewenangannyadalam mengeluarkan kebijakan ada kalanya menimbulkan pro dan

kontra dikalangan masyarakat yang berakibat munculnya aksi unjukrasa.

Kelompok atau komunitas yang diperkirakan akan melakukan unjukrasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah

a. Komunitas pedagang kaki lima;

b. Kelompok tukang becak;

3.

t0

c. Kelompok kaum korban urbanisasi;

d. Komunitas korban Penertiban;

e. Komunitas perparkiran / Preman / Pak Ogah;

f. LSM, Mahasiswa, Buruh;

g. Kelompok yang menggunakan simbul simbul agama;

h. Kelompok yang mengatasnamakan Suku dan Elnis.

sasaran kelompok atau komunitas yang melakukan aksi unjuk rasa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :

a. Gubernur

b. Anggota DPRD

c. Anggota Dinas Tramtib dan Linmas

Lokasi atau tempat aksi unjuk rasa yang dilakukan olek kelompokatau komunitas sebagaimana dimaksud pada ayat (j2) adalah :

a. Sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan (pintu gerbang l, lldanilr);

b. Sepanjang Jalan Kebon Sirih di depan kantor DPRD atau pintu

Gerbang Gedung DPRD;

c. Didalam Kompleks Balaikota.

Terhadap langkah langkah yang harus segera dilakukan berkaitandengan lokasi atau tempat aksi unjuk rasa sebagaimana dimaksudpada ayat (4) sebagai berikut.

a. Apabila lokasi atau tempat aksi unjuk rasa berada di sepanjangjalan Medan Merdeka Selatan dan pintu masuk gedung DPRD,maka langkah-langkah yang harus segera diambil adalah :

1. Teknis pelaksanaan

a. Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan, pada saatmendapat informasi dari aparat keamanan yang terkait(Polda, Kodam, Satuan Intelijen, polres Metro JakartaPusat) bahwa akan ada kelompok/komunitas yang akanmelangsungkan aksi ke lingkungan KompleksPerkantoran Balaikota segera melaporkan kepadaGubernur, Wagub, Sekdaprop dan Crisis Center;

b. Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan melakukanKoordinasi dengan Kepala Dinas Tramtib dan Linmas,Polres Metro Jakarta pusat dan polsek Gambir untukmeminta bantuan pasukan/pengamanan dalam rangkamenghadapi aksi unjuk rasa yang sudah mengarahanarkis:

e.

ll

Kepala Bagian Sandi dan Perngamanan danmenempatkan anggotanya di sepanjang jalan denganposisi anggota satuan pengamanan dalam berada di

dalam kompleks perkantoran Balaikota, sedangkananggota Banpol PP berada di luar pagar KompleksPerkantoran Balaikota;

Dalam bertugas mengamankan lokasi sebagaimanadimaksud pada huruf c, satuan pengamanan dalam

menggunakan peralatan yang di siapkan dan kekuatanyang disesuaikan dengan kondisi lapangan;

Apabila massa sudah memasuki areal lokasi unjuk rasa

maka Kepala Urusan Sandi dan F'engamanan dan

Kepala Dinas Tramtib dan Linmas mengamati dan

memonitor aksi unjuk rasa untuk mengetahui kekuatankelompok, tuntutan, pimpinannya, tingkat emosional,keberingasan massa dan selanjutnya melaporkan secarasingkat kepada Gubernur, Wagub dan Sekda;

Biro Humas dan Protokol menghampriri pimpinan dankorlap dari kelompok massa dimaksud untuk mengetahuimaksud dan tujuan kedatangan mereka;

f.

g. P.asukan satuan pengamanan dalam dan anggotaTramtib dan Linmas diback up pasukan perintis Polisisiaga satu membuat pagar betis urrtuk menghindariterobosan dan pemaksaan masuk kedalam KompleksPerkantoran Balaikota;

h. Biro Humas dan Protokol berkoordinasi dengan KepalaBagian Sandi dan Pengamanan untuk melaporkankepada Gubernur apakah bersedia menerima delegasiatau diwakilkan kepada pejabat yang ditunjuk di crisiscenter:

i. Apabila menyatakan untuk diwakilkan kepada pejabatyang tugasnya paling berkaitan dengan tuntutan aksiunjuk rasa, Biro Humas dan Protokol meminta kepadakorlap dari massa yang bersangkutan untuk memilihsiapa perwakilan yang ditunjuk untuk bertemu denganpejabat di maksud di ruang Crisis Center;

j. Biro Humas dan Protokol dengan di dampingi beberapapersonil Satuan Pengamanan Dalam dan poiisimembawa dan mengarahkan perwal<ilan massa untukmenghadap pejabat yang ditunjuk di ruang Crisis Centre;

k. Pejabat yang ditunjuk menerima perwakilan/delegasimassa, selanjutnya rnenyampaikan terima kasih dan3kan menyampaikan maksud dan tujuan maupuntuntutannya kepada Gubernur.

Ploting pasukan dalam menghadapi massa

b.

l2

a. anggota Polisi dari Dalmas Polres Metro Jakarta Pusat

dengan menggunaXan tameng/tongkat berada diluat

gerU"ang Qalari-posisi bersiap untuk menghadapi massa

i"ng n"rusani rnasuk ke halaman kantor serta

merigantisipasi perusakan apabila sebr:lumnya pimpinan

p""ri"n teaenin dahulu telah melakukan pendekatan

Persuasiv terhadaP massa;

b. para karyawan lain berjaga-jaga. di ruangan masing

lt"iing sebagai antisipasi untuk nrencegah massa

masuk ke dalam ruangan'

Cara bertindak

a. berikan penerangan (somasi) untuk menenangkan

massa serta me-mberikan pengertian kepada massa

melalui Pengeras suara;

b. undang penuakilan/pimpinan massa untuk berdialog atau

negosi;ii untuk mencarijalan ke luar prenyelesaian yang

dapat diterima oleh kedua belah pihak;

c. apabila tidak ada kesepakatan, .sementara massa mulai

melakukan tindakan anarkis beri peringatan sesuai

dengan Prosedur Yang ditetaPkan;

d. apabila Polisi sudah di lokasi, pengamanan selanjutnya

berada di tangan Polisi, dalam hal massa masln

bertindak anarkis, pihak Kepolisian akan melakukan

tindakan keras sesuai dengan aturan yang berlaku'

Apabila aksi unjuk rasa berada di dalam Kompleks Balaikota

1. aksi unjuk rasa seperti ini dapat terjadi karena -tidakterdetekii oleh aparat intelijen Polres Metro Jakarta Pusat

sehingga tidak ada pemberitahuan akan adanya kelompok

atau komunitas yang akan melakukan aksi unjuk rasa ke

Lingkungan Kompleks Balaikota. Biasanya sebelum mereka

melakukan aksi ke dalam Kompleks Balaikota, untukmengelabui monitor petugas Satuan Pengamanan Dalam,

mereka memasuki Kompleks Perkantoran Balaikota secaraperorangan dan menyamar sebagai tamu atau pengunjungyang selanjutnya mereka akan berkumpul sesuai dengan jamyang telah ditentukan;

2. apabila aksi unjuk rasa yang berada di dalam KompleksBalaikota sudah berada di depan pintu Pendopo Gubernur,maka langkah-langkah yang diambil sebagai berikut,

a. Kepala Sandi dan Pengamanan segera melaporkankepada Gubernur, Wagub maupun Sekdaprov tentangkejadian aksi dan melakukan koordinasi dengan KepalaDinas Tramtib dan Linmas dan Polres Metro JakartaPusat:

o.

d.

l3

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan

memerintahakin satuan pengamanan dalam Balaikota

O"n Sutuun Tramtib d'an -Linmas untuk siaga 1'

Pasukan pengamanan membuat barisan pagar betis

antara g'eOung pendopo Gubernur dan massa

demonstran;

Dinas Tramtib dan Linmas melokalisasi massa;

Biro Humas dan Protokol melakukan pendekatan dan

bemegosiasi dengan korlap dari massa. aksi unjuk rasa

dengan menanyakan dari kelompok mana' mau

bertemu siaPa dan tuntutannYa aPa;

karyawan Biro Humas dan Protokol yang. lain

mengambil foto melaui camera maupun handycam

khus-usnya bagi personil yang vocial maupun yang

radikal;

Kepala Biro Humas dan Protokol dan Kepala Bagian

Sandi dan Pengamanan berkoordinasi di lapangan'

selanjutnya melaporkan kepada Gubernur untuk

meminta -

petunjuk siapa yang akan dipilih untuk

menerima penvakilan delegasi;

apabila yang di lunjuk adalah Kepala Biro Humas dan

Protokol- dan atau pejabat di Crisis Centre, maka

langkah-langkah yang diambil adalah membawa

penvakilan kedalam ruangan yang disiapkan dan dapat

menampung maupun menerima tuntutan/aspirasi yang

disampaikan;

Memberikan pelayanan yang baik secara persuasif;

apabila aksi massa memaksa masuk secara bersama-sama dan tingkat emosional semakin meningkat, makapasukan PHH dari satuan pengamanan dalam yang

dibantu anggota Banpol PP segera menggiring massa

ke luar dari lingkungan Komplerks PerkantoranBalaikota DKlJakarta:

apabila tingkat emosional massa semakin meningkatlagi dan diperkirakan pasukan PHH tidak mampumenangani para demonstran, maka aparat kepolisiandipersilahkan masuk dan komando operasi lapangandipegang oleh komandan satuan aparat kepolisianyang ada;

tahap selanjutnya massa diarahkan ke luar dari pintugerbang Balaikota;

Kepala Biro Humas dan Protokol berrtugas meredamemosi massa melalui pengeras suara denganmenyampaikan agar tidak terprovokasi dan tidakberbuat anarkis:

e.

f.

g.

h.

i.

k.

m.

l4

Kepala Dinas Tramtib dan Linmas agar memonitor dan

memantau serta mem;;;n"iixun tokotr maupun oknum

li"U,iJ"Jli"oixur t"rJt" p"ttemuan di crisis centre;

Dinas Perhubungan mengatur lalu lirrtas yang berada

il"ilr"r"ti Ji se-kitar pengumpulan rrrassa;

Dinas Pemadam Kebakaran berada dalam kondisi siap

siaga 1;

tim kesehatan juga dalam kondisi.. dan .siaga 1 siap

untuk mengevat<uasi i"i t"tnn"t!!tol. P3K terhadap

aparat maupun 'n""t" y"ng luka akibat bentrokan;

komando pengendalian lapangan berada ditangan'i"p"r"

e"dian Sandi dan Pengamanan;

Setelah massa bubar' Kepala^ P?giT Sandi dan

il;;;";;n dan pejabat di, -91::^

centre sesera

tlrlxur."n penoataln ientang kerugian materi maupun

personal;

Kepala Qagian Sandi dan Pengamanan' Kepala Dinas

Tramtib dan Li#; oinas.- Perh-ubungan' Tim

Kesehatan Aan Oinas Pemadam Kebakaran melakukan

rapat evaluasi ,nj'k t"ngetahui kekurangan dan

kelemahan tindaxari yang iudah dilaksanakan dan

ffi;iliil; iu"Jrr" sluas"i bahan dasar serta acuan

""iri *"hgndoapi at<si unj-'k r"tu di kemudian hari'

I t.

o.

nY,

t.

Bagian Keenam

Prosedur TetaP Tentang

Pengamanan Terhadap Ancaman Teror Bom

Pasal 8

Bentuk ancaman teror bom yang dilakukan' antara lain:

a. meletakkan bom di satu lokasi;

b. teror bom melaluitelePon;

c. teror bom melalui Paket;

d. teror bom dalam bentuk boks' kaleng, tas' tabung;

e. sabotase.

Terhadap bentuk ancaman teror bom yang dilakukan

t"U.g"fi.na dimaksud pada ayat (2), maka jenis bom yang dapat

di gunakan adalah:

a. bom Surat;

b. bom RomPi;

2.

l5

c. bom mobil;

d. bom menggunakan timer dan menggunakan sumbu peledak;

e. dan jenis lain.

3. Perkiraan lokasi peletakan bom apabila mendapat ancaman terorbom sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. Pendopo Balaikota;

b. Ruang VIP;

c. BalaiAgung ;

d. Tempat pelayanan umum.

1. BankDKl2. Kantor Pos3. Kantor Dispenda4. Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah5. Lobby Blok G6. Bagian gedung paling bawah (Basement)7. Koridor

e. Ruang pada blol</gedung;Blok A-H

f. Kamar mandi/toilet

4. Dari perkiraan lokasi peletakan bom sebagaimana dimaksud padaayat (3), kecenderungan utama untuk menempatkan bom tersebutadalah :

a. ruang VIP;

b. BalaiAgung;

c. tempat pelayanan umum;

d. kamar mandi/toilet.

5. Untuk menangani ancaman teror bom sebagai mana dimaksudpada ayat (1), maka pejabat dan uniVsatuan kerja yangberkompeten adalah :

a. KomandoPengendalian

- Gubernur

- WakilGubernur

- Sekretaris Daerah

b. PelaksanaanLapangan

- Petugas satuan Pengamanan Dalam Kompleks perkantoranBalaikota

l6

- Bantuan Dinas Tramtib dan Linmas dan Banpol PP

- Karyawan / Pegawai

6. Terhadap ancaman teror bom sebagaimana..dirnaksud pada ayat

ifl, t"kit langkahJangkah yang harus diambil adalah :

a. Saat kejadian

1" BersikaP tetaP tenang;

2. Beri isyarat untuk menyiagakan penerima telepon

supaya -bisa

mendengar atau merekarn percaKapan;

3. Upayakan penelepon selama mungkin berbicara di

telePon;

4. Minta agar penelepon mengulangi pesannya;

5. Catat setiap kata yang disampaikan penelepon tersebut;

6. Minta indikasi tentang lokasi bonr maupun waktu

meledaknya;

7. Beri tahu kepada si penelepon bahwa .tempat yang

diancam banyak orang, sehingga apabila bom meledak

akanmenimbulkankorbannyawaterutamaorangyangtidak bersalah;

S.Berikanperhatianterhadapsuara-suaradi|uarte|epon,sePerti suara mobil, musik dll;

9. ldentifikasi penelepon melalui wama suara' jenis

kelamin,kondisitenangataupanik'logatataudialekdalam berbicara;

10. Setelah penelepon meletakkan gagang telepon, dengan

baik, laporkan kepada petugas keamanan terkait'

b. Selama kejadian

1. Jangan menyentuh benda yang dicurigai sebagaipeledak;

2. Jauhkan diri dari daerah tersebut;

3. Beri tahukan personel lain tentang aclanya penerimaanbenda tersebut:

4. Sampaikan kepada komandan Satuan PengamananDalam tentang:

a, apa yang dicurigaib. dimana letaknyac. mengapa dicurigai

d. kapan ditemukane, apa anda tinat Kawat

17

f. apa mendengar suara

Ungsikan orang yang berada di sekitarnya sampai ke

batas aman;

Hentikan Pemeriksaanmensterilisasi lokasi;

sampai Tim Jihandak

Anggota Satuan Pengam.anat .q"]?l1l3ng berada di

F"l r"g" t,erdekat m"iokalisasi lokasi bom dan melapor

lJ#d Komandan Satuan Pengamanan Dalam

mengenai lokasi dan jenis bom;

Komandan Satuan Pengamanan dalam selanjutnya

r"f"f"f"" pengecekan dan segera melapor kepada

i"p"f" g"giin Sandi dan Pengamanan Balaikota;

Komandan Satuan Pengamanan Dalam segera

memerintankan petugas Situan Pengamanan Dalam

ffi;P; iiiuntur m6ngevakuasi Gubernur dan Pejabat

VIP lainnYa ke lokasiYang aman;

Komandan Satuan Pengamanan dalam segera

memerlntatrkan Petugas Pengamanan Dalam lainnya

untuk mengamankan lokasi evakuasi;

11. Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan segera

menghubungi Polres Jakarta Pusat dengan nomor

telep-on (02i) 3909435 dan po163 Mratro Jaya dengan

Nomor telePon (021 )3860441 .

12. Bagian Sandi dan Pengamanan menyampai-

kan pengumuman melalui mikrofon yerng isinya sebagai

berikut :

"Pengumuman, pengumuman' pengumuman"""

"dibeiitahukan kepada seluruh karyawan dan

pengunjung Gedung Kompleks Perkantoran Balaikota

banwa di gedung Kompleks Perkantoran Balaikota ada

bom. Untuk itu diminta kepada seluruh karyawan dan

pengunjung gedung Kompleks Perkantoran Balaikota

agar segera ke luar dari gedung dan menuju ke tempatyang aman."

13. Pengumuman sebagaimana tersebut pada angka 12,

disampaikan minimal tiga kali.

Dalam rangka menangani ancaman teror krom sebagaimanadimaksud pada ayat (1), komandan Satuan Pengamanan Dalam se-lanjutnya menjelaskan secara lebih rinci mengenai lokasi dan jenis

bom serta menjelaskan kembali dan evakuasi sebagai berikut.

a. Apabila bom berada di Blok A-C

L Karyawan yang berada di blok A-C ke luar menuju Taman

deoan Blok D:

7.

8.

9.

10.

7.

18

2. Karyawan yang berada di blok B ke luar melalui tangga

darurat yang bLrhubungah dengan blok G menuju taman

depan blok D;

3. Karyawan yang berada di blok B melalui tangga darurat

yang berhub""ir"n OJ^gan blok G taman depan Blok D;

4. Karyawan yang berada di blok G Ke luar melalui lift dan

tangga daruraimenuju taman depan blok D;

5. Karyawan yang berada di blok F dan Blok E ke luar

melalui foriooi"efok Fo"n Blok E menuju taman blok H;

6. Karyawan yang berada di blok H Ke luar menuju taman

dePan Blok H;

. Apabila bom berada di Blok D :

1. Karyawan yang berada di blok D ke luar menuju taman

dePan blok AC;

2. Karyawan yang berada di blok G' E dan A-C ke luar

menuju Taman dePan Blok AC;

3. Karyawan yang berada di blok E, F dan H ke luar menuju

taman dePan blok H'

:. Apabila bom berada di Blok E :

1. Karyawan yang berada di blok E ke luar menuju taman

depan blok G;

2. Karyawan yang berada di blok G, B, A-C dan F ke luar

menuju taman dePan Blok G;

3. Karyawan yang berada di blok H ke luar menuju taman

depan blok H.

d. Apabila bom berada di blok F :

1. Karyawan yang berada di blok F ke luar menuju Koridor

blok F dan blok E menuju taman deparr blok G;

2. Karyawan yang berada di blok A-C, B G, E dan D dan F

ke luar menuju Taman dePan Blok G;

3. Karyawan yang berada di blok H ke luar menuju tamandepan blok H.

e. Apabila bom berada di Blok G :

1. Karyawan yang berada di blok A-C, B dan F ke luarmenuju taman dePan blok A-C;

2. Karyawan yang berada di blok D, ti dan H ke luar

menuju taman depan Blok H;

g.

t9

3. Karyawan yang berada di blok G menggunakan lift dan

tangga darurat Yang tersedia'

Apabila bom berada di blok H

1. Karyawan yang berada di blok H ke luar menuju taman

depan blok G;

2. Karyawan yang berada di blok ?,^E, F, G, B' A-C dan F

ke luar menuju taman dePan Blok G'

Pasukan Gegana Polri memasuki lokasi melakukan penyisiran

a"n m"ng"minkan bom serta mengamankan barang bukti;

satuan Pemadam Kebakaran siaga I rnenyiapkan mobil

pemaOam dan mobil tangga untuk membantu evakuasi

karyawan Yang terjebak;

Tim Kesehatan menyiapkan Ambulans darr menyiapkan obat

obat P3K;

Komandan Satuan Pengamanan Dalam dan anggota Tramtib

mengawasi dan memoniior sekitar gedung serta mengamankan

ot"ni-ot"ng yang dicurigai yang ingin memanrfaatkan situasi;

k. Operator lift siaga dan mengoperasikan lift sesuai dengan

perintah dari Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan'

Apabila ancaman bom sebagaimana dimaksud pada aya.t (1).telah

terjadi, maka langkahJangkih yang harus diamtril adalah sebagai

berikut.

a. Kepala Bagian sandi dan Pengamanan Balaikota melaporkan

kepada Gubernur, Wagub dan Sekdaprov tentang kejadian

serta menghubungi Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan'Dinas Pemadam Kebakaran, Tim Kesehatan, Tramtib dan

Linmas dan Banpol;

b. Petugas Satuan Pengamanan Dalam di Pos l, ll, lll, Vlll, danlX menutup pintu gerbang lalu meloltalisasi KompleksPerkantoran Balaikota dan Gedung DPRD yang bertujuantujuannya untuk mencegah kendaraan maupun karyawanmasuk dan mengawasi serta melakukan pengecekan(sweeping) baik terhadap orang maupun kendaraan yang

dicurigai;

c. Tim kesehatan melakukan evakuasi dan perawatan P3Kkepada korban yang terkena bom dan apabila korban dalamkeadaan gawat dievakuasi ke Rumah Sakit : RSPAD, RSCMdan RS. Saint Carolus dan RSUD Tarakan denganmenggunakan ambulans/mobil karyawan;

d. Tim Pemadam Kebakaan menyiapkan peralatan dan tanggadarurat, untuk membantu evakuasi maupun mengeluarkankorban yang ditimpa reruntuhan bangunan;

f.

i.

k.

t.

r.

Bagian Ketujuh

Prosedur Tetap Dalam Menghadapi Bahaya Kebakaran

20

Dinas Tramtib dan Linmas dan Banpol PP melokalisasi

sekeliling bangunan tempat kejadian;

Tim Gegana memasuki tempat kejadian' melakukan

iJentitit<asi, rnencari bukti bukti, serpihan born dan jenis bom;

Tim Puslat Polri melakukan identifikasi diternpat kejadian;

Petugas Satuan Pengamanan Dalam mengawasi. .danmengamati or"ng.r"ig yang . dicurigai' selanjutnya

i"""gil"^ran den-gan mlmuawJ ke Pos Pengamanan dan

diserahkan ke Polda Metro JaYa;

Kepala Bagiart Sandi dan Pengamanan maupun karyawan

V"ng dekai dengan lokasi kejadian wajib memberikan

i.".If..i"n untuk membantu pengusutan lebih lanjut;

Tim Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas dan

mengosongkan areal Parkir;

Petugas Satuan Pengamanan Dal91 dan anggota Banpol PP

e"tj"gt siaga di seplnjang Jalan Merdeka Selatan dan Jalan

K;ffi sirih- untuk mencegan massa masyarakat masuk ke

lokasikejadian.

Kepa|aBagianSandidanPengamanant}ia|aikotamemonitordampak Psikologis dan Politisnya.

Kepala Bagian Sandi dan Pengarnanan mengikuti

peikembangan pengusutan kasus bom di bagian Reserse

Polda Metro Jaya;

Biro Humas dan Protokol memberikan informasi kepada pers

maupunmasyarakatdankaryawanPemerintahProvinsiDK|Jakarta untuk mencegah munculnya informasi yang simpang

siur.

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan melaporkan kepada

Gubernur bahwa situasi aman dan terkendali.

Biro Humas menyiapkan bahan keterangan Gubernur untukpernyataan sementara kepada pers tentang jenis, kekuatandan bahan bom;

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan mengumumkankepada para karyawan untuk tetap tenang dan waspada;

Komandan Satuan Pengamanan Dalam menarik penjagaan disekitar Pos l, ll, lll, Vllldan XlV.

e.

g.

h.

J.

n.

o.

p.

Pasal I

1.

2l

Faktor-faktory?ngdapatmenimbu|kanterjadinyakebakaranpadagedung di li;gkungan Kompleks perkantoran Balaikota Provinsi

baeran Khusus lbukota Jakarta adalah sebagai berikut'

1. Faktor Fisik Gedung dan Materiil yang berada di dalam gedung

Kebakaran bisa juga terjadi akibat bangunan maupun sistem

listrik yang sud'ati kad-aluwarsa maupun yang mengalami

kerusakan-anlara lain adanya kabel yang sudah terkelupas

yang dapat menimbulkan konsleting listrik'

2. Faktor kelalaian.Kebakaranterjadidisebabkanke|alaianmanusiamaupunkaryawan aniara lain: membuang puntung rokok

sembarangan,lupamencabutkabellistrik,pemakaiankomporgas dan pemakaian sarana prasarana yang berhubungan

dengan listrik.

3. Faktor kesengajaanKebakaran t;rjadi disebabkan kesengajaan manusia untukmembakar gedung maupun sarana prasarana, kesengajaan ini

mungkin terjadi dikarenakan adanya unsur politik, unsurdendam pribadi dan unsur kepentingan pribadi antara lain

dengan sengaja membakar bagian gedung untukmenghilangkan dokumen yang berhubungan dengan kasus si

pelaku.

Untuk menanggulangi bahaya kebakaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1), maka langkah-langkah yang harus diambil adalah :

a. Kebakaran pada saat jam kerja

1. karyawan yang berada di dalam ruangan maupun yangmelihat pertama kali kejadian kebakaran segeramelaporkan kepada pimpinan yang terdekat bahwa telahterjadi kebakaran;

2" pimpinan segera menuju lokasi dan membuat analisissementara untuk menentukan apakah kebakaran bisaditangani sendiri dengan menggunakan alat pemadamyang ada atau perlu bantuan pemadam kebakaran, kalauya, Kepala Bagian yang bersangkutan segeramenghubungi pemadam kebakaran, dengan no. telepon :

(02113822484. Kepala Bagian Sandi dan Pengamananpes 280112048. Balkeskar Pes. 3166. Tramtib danLinmas. Pes. 211112112 dan Dinas Perhubungan,350952 Pes. 31 1819021;

3. pembagian tugas secara teknis, yang pengaturannyaditentukan oleh Kepala Bagian yang bersangkutan padasaat Protap ini disosialisasikan;

4. sebagian karyawan menanggulangi kebakaran dengancara menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada ditiap lantai serta mengamankan dokumen dokumen yangpenting ;

9.

5.

6.

7.

8.

10.

11,

22

apabila terjadi kebakaran besar yang rnemaksa karyawan

ke luar diri gedung pelaksanaan evakuasi, prosesnya

sama dengan ProtaP terjadinYa bom;

kepala Bagian Sandi dan Pengamanan melaporkan

kepada Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekdaprop

i"tit""g terjadinya kebakaran dan mengamankan lokasi

serta meminta petunjuk selanjutnya;

tim Pemadam Kebakaran memasuki ruangan gedung dan

seianiutnya kendali komando dipegarrg oleh komandan

Dinas Pemadam Kebakaran;

anggota Pengamanan Dalam membantu Tim Pemadam

Keblkaran mengevakuasi serta mengamankan

Dokumen-dokumen penting dan selaniutnya berjaga-jaga

untuk menghindari dari tindak pencurian'

tim Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas untuk

memperlancar operasi Tim Pemadam Kebakaran:

tim kesehatan/Balkeskar memberikan lrantuan medis;

tim Bagian Pengamanan Balaikota melakukanpemantauan dan memonitor keadaan,

12, Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan melakukan

lokalisasi pengamanan di tempat kebakaran maupun

didaerah evakuasi;

13. tim Puslabor Polri melakukan pendataan dan penyidikan;

14. Kepala Bagian Sandi Pengamanan dan Aparat Kepolisianmengamankan orang-orang yang dicurigai untukpengusutan lebih lanjut;

15. setelah api dapat dikuasai, karyawan melakukanpembersihan, khususnya di tempat kejadian perkaradijaga oleh petugas Satuan Pengamanan Dalam danAparat Kepolisian serta diberikan tanda Police line;

16. pimpinan yang bertanggung jawab di dalam ruangantempat kejadian kebakaran bertanggung jawab untukmemberikan laporan tertulis maupun lisan denganmencantumkan data kronologis kejadian, kerugian materi,korban jiwa, dan saksi saksi;

17. tim Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan,dan Tim Kesehatan meninggalkan tempat kebakaran,kemudian penanganan selanjutnya diserahkan kepadaaparat Kepolisian atau Pejabat atau lembaga yangditunjuk oleh Gubernur.

Kebakaran pada saat diluar jam kerja.b

1.

^aL5

piket Pengamanan Dalam yang mel.ihat gejala kebakaran

!"geo rienghubungi p"i'g"t piket kebakaran dan

p"irg"t listriti xemuoian muilb'nyikan.alarm kebakaran

i"n "t"tutuskan hubungan listrik di ruang maupun

gedung temPat kebakaran;

piket Satuan Pengamanan Dalam segera menghubungi

5;;;; P;"dam kebakaran, Kepala Bagian Sandi dan

F"ng"t"n"n, Dinas Perhubungan, Di1ls Tramtib dan

Ltt:rt, Dinas Kesehatan, Polisi Metro Jakarta Pusat dan

Polda Metro JaYa;

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan melaporkan

l;;; cu6"tnrt, Wagub dan Sekda tentang terjadinya

kebakaran;

anggota Satuan Pengamanan. Dalam dan anggota

i.i'iiiu dan Linmai membantu evakuasi dan

mengetuarkan barang-barang ke . daerah aman sesuai

ProsLdur Tetap dalam menghadapi teror;

tim Pemadam Kebakaranpemadaman kebakaran'

melakukan oPerasi

6.

7.

9.

10,

anggota Satuan Pengamanan Dalam dan Dinas Tramtib

J"i" Lint"t membantu operasi jalannya pemadaman

kebakaran;

Dinas Perhubungan membantu mengatur lalu lintas dan

r"n""g"h kendiraan yang masuk kra dalam kompleksgataiX;ta kecuali mobil Dinas Pemadam Kebakaran

maupun Pejabat DKI;

tim Kesehatan/Balkeskar siap memberikan bantuan

medis;

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan memberikan

laporan memonitor kejadian kebakaran ;

aparat Kepolisian membantu mengamankan lokasi

kebakaran dan menangkap orang yarrg dicurigai;

apabila api sudah dapat dikuasai, Kepala Bagian Sandi

dan Pengamanan melakukan pendataan dan penyidikan;

aparat Kepolisian Metro Jakarta F usat memberikanPolice Line diTKP:

anggota Satuan Pengamanan Dalam dan Dinas Tramtibdan Linmas melakukan penjagaan terhadap material dan

dokumen yang dievakuasi.

tim Pemadam Kebakaran melakukan pendataan'

Kepala Sandi dan Pengamanan membuat laporan

kejadian yang isinya antara lain lokasi kejadian, kerugianmateriil, korban jiwa dan hasil akhir;

11.

12.

13.

14.

15.

16

17

'24

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan melakukanpendataan

-dan membuat analisis sementara untukmengetahui apakah kebakaran rlisebabkan faktorkerusakan bangunan maupun sistem listrik;

Kepala Bagian Sandi dan Pengamanan, Kepala Dinas

Tramtib, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Kepala

Dinas PU, Kepala Biro Umum dan Dispenda melakukan

rapat evaluasi dan selanjutnya melaporkan kepadaGubernur.

1.

Bagian KedelaPan

Prosedur Tetap Apabila Terjadi Bencana Alam

Pasal 10

Bencana alam yang dimaksudkan adalah yang terjadi karena faktor

alam.

Timbulnya bencani alam sebagaimana dimak:;ud pada ayat (1)'

ada yang dapat dideteksi dan ada yang tidak daprat dideteksi.

Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya berrcana alam adalah.

a. Getaran tektonik Vulkanik yang terjadi di luar Jakarta, misalnyadi sekitar Selat Sunda dan Pegunungan di Jawa Barat.

b. Perubahan Elnino ke Lanina yang menyebabkan terjadinyaangin Putting Beliung.

c. Untuk Bahaya Banjir kecil kemungkinan terjadi di Kompleksperkantoran Balaikota.

Untuk menanggulangi apabila terjadi bencana alam sebagaimanadimaksud pada ayat (2) maka langkah-langkah yang harus diambiladalah sebagai berikut.

a. petugas Satuan Pengamanan Dalam yang bertugas segeramembunyikan alarm tanda bahaya dan Kepala Crisis Centresegera menghubungi bagian Meteorologi dan Geofisika.Apabila getaran cukup kuat (skala Richter) segera diumumkankepada karyawan dan seluruh tamu untuk menuju daerah amanyaitu lapangan silang Monas. Prosedur meninggalkan sampaike daerah evakuasi menggunakan prosedur saat kejadianteror/bom.

b. tim Pemadam Kebakaran siaga I dan mengerahkan seluruhpersonel dan peralatan untuk membantu mengeluarkanmaupun mengevakuasi personel yang menjadi korban.

c. tim kesehatan memberikan bantuan medis serta menyiapkanambulans dan Posko kesehatan di lokasi evakuasi.

d. Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas dan mengamankenmobil-mobil yang rusak,

2.

3.

4.

T.

25

Kepala Bagian' Sandi dan Pengamanan dan anggota Dinas

Trimtib dai Linmas melakukan pengawasan dan Pengamanan

OJam tarnadap gedung maupun lokasi evak'uasi'

Dinas PU maupun Perumahan melakukan pendataan terhadap

gedung yang rusak.

Kepala Crisis Centre segera melakukarr pendataan dan

rJnitor, perkembangan dan selanjutnya membuat laporan

lengkaP kePada Gubernur'

Bagian Kesembilan

Prosedur Tetap Operasional Vidio Camera (CCTV)

Pasal 1 1

1.A|ate|ektronikvidiocamera(ccTV)digunakanolehsatuanpengamanan Oaf am sebagai' saran'a pendukung kegiatan

operasional.

2.Tujuandigunakannyaalate|ektronik.vidiocamera(CcW)sebagaimina oim--aksud ayat (1) adalah untuk memberikan warning atau

tanda-tanda teriadinyi suatu tindak pidana maupun keadaan

;;;;;"il' v"ng b'"t;oi di suatu lokasi yang selanjutnya direkam

i"r", saiu kSseudisc yang dikendalikan oleh pusat kontrol.

3,Lokasipenempatana|atelektronikVidioCamera(ccTV)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. pintu masuk gerbang Komp.leks-Gedung Balaikota, Jln' Medan

Merdeka Selatan dan Jl. Kebon Sirih;

e.

loby Gedung Utama;

ruang Tamu Gubernur;

areal Sekitar Masdjid dan Kantor Pos;

diantara Gedung Utama;

tempat Pelayanan Umum;

sesuai dengan lokasi Daerah yang ada,

4. Dari segi Organisasi, yang bertanggung jawab terhadappenggunaan alat elektronik Vidio Camera (CCTV) sebagaimanadimaksud pada ayat (1)adalah:

a. Badan yang bertanggung jawab terhadap operasional;

b. Badan yang menggunakan hasil rekaman;

c. Para Teknisi;

b.

c.

d.

e.

t.

g.

26

Terhadap penggunaan alat elektronik...Vidio Camera (CCTV )

sebasaimana oimat<sii p"aj; ;v;i ii1' diberlakukan prosedur tetap

sebagai berikut'

a. Petugas Satuan Pengamana".. P.?l1t vang siaga di Pusat

Kontrol ccTV "p"Lir"

iliiihat di layar monitor ada hal-hal yang

mencurigak"n,'tnn'"'tig ttl"PotL"n atau menghubungi

petugas satuan F;;;;""n D{?T melalui vans berjaga di

dekat lokasi x""'I'y1if memonitor kejadian melalui HT;

b. Pusat Kontrol memberitahukan posisi' bentuk kejadian' ciri-ciri

Vung Ai"utigai dan jumlah personel;

c. Petugas Satuan Pengamanan Ofl3m yang bertugas segera

memantau Oan f<afau iernyata suaan metakut<an tindakan awal

segera *"n.ngk'ip-l"n oint*" ke Posko Satuan Pengamanan

Dalam;

d. Petugas Satuan Pengamqna" ?-1iT

"emJntata dan selanjutnya. segera

niisanglrutan ke Polsek Gambir;

e. Hasir rekaman vidio kamera di fotokopi dan diserahkan kepada

Polres sebagai alat bukti;

f. Petugas Satuan Pengamanan Dalam dan Petugas teknis

kamera melaporkan'rlor" lengkap kepada Kepala ,Bagian

Sandi dan penga';a;;oan setiniutnya drsampaikan kepada

CuO"tnu dalam bentuk laporan kejadian;

g. Kamera yang ditempatkan di ruang tamu Gubemur maupunv'

iejauat fie tainnya'harrs mampu mengkaver seluruh ruangan

tersebut;

h. Apabila ada tamu yang. akan menghadap atau bertemu'

petugas penerlma timu-harus meyaiinkan kepada Pejabat

yang bersangkutan;

i. Apabila Pejabat tersebut menyetujui untuk masuk' petugas

penerima tamu dapat mempersilahkan tamu masuk ke ruang

VIP:

j. Apabila Pejabat tersebut tidak menyetujui, dengan alasan yang' logis dan sopan, petugas penerima tamu mempersilahkan agar

tamu tersebut untuk meninggalkan ruangan;

k. Apabila petugas tersebut menginginkan file gambar ataupun

i"k"t"n'garibar tamu tersebut, dapat menghubungi pusat

kontrol untuk direkam dan disimpan sebagai file'

Dengan penggunaan alat elektronik vidio camera (CCTV) sebagai

s"raia ienOufung kegiatan operasional Satuan Pengamanan

Dalam sebagaimana di-maksud pada ayat (1), maka hasil yang

diharapkan (outPut) adalah :

a. terciptanya kondisi aman dan tertib;

melakukan interogastmenyerahkan Yang

27

b. mencegah dan mengeliminiasi . (memperkecil) terjadinya

kerawanan, ancaman dan tindakan kriminal lainnya;

c. mengurangi kerugian material maupun personel;

d. memberikan peringatan dini (early warning system);

e. setiap anggota Pengamanan Dalam yang piket di posko

melaksanakan tugas dengan cermat'

BAB IV

PENANGGUNG JAWAB DAN KOORDINASI LAPANGAN

Pasal12

1. Penanggung jawab dalam melaksanakan prosedur tetap

pengamanan gedung di lingkungan Kompleks Perkantoran

batJit<ota Proviisi Daerah Khusus lbukota Jakarta sebagaimana

dimaksud dalam pasal (2) adalah Kepala Bagian sandi dan

Pengamanan.

2. Dalam melaksanqkan prosedur tetap pengamanan gedung

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bagian.sandi dan

Pengamanan harus berkoordinasi dengan instasi terkait lainnya.

BABV

. KETENTUAN UMUM

Pasal 13

1. Pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan ini dilakukan olehBiro Umum.

2. Pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan ini dilakukan olehaparat pengawasan fungsional.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 14

Segala biaya yang timbul atas pelaksanaan peraturan ini dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DaerahKhusus lbukota Jakarta.

4

..! I28

BAB VII

SANKSI

Fasal 15

Terhadap pelanggarin peraturan ini , dikenakan s;anksi administratif

sesuai dengan peratuian p"iunJ"ng undangan yang berlaku'

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Padasaatmu|aiber|akunyaPeraturanGubernurini,makaKeputusanGubernur propinsi o""iun'xnusus lbukota Jakarta l,lomor 3515.A/2001

tentang prosedur t"t;;'F;;g;r*"n g"l"ikota Daerah Khusus lbukota

Jakarti dicabut dan dinyatakan tidak berlaKu'

Pasal 17

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan'

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan

PeraturanGubernurinidenganpenempatannyadalamBeritaDaerahProvinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta'

Ditetapkan di Jakartapada ianggal 31 llaret 2oo5

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA,

Diundangkan di Jakartapadatanggal tZ npr.i1 2005

SEKRETARIS DAERAH PROVIN DAEMH KHUSUSIBUKOTA.IAKA TA,

RITOLA T MAYANIP 140 1657

€{tw-?SUTIYOSO

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTABERTTA DAERAH