Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

25
IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KELOMPOK 2 BAB III VOLUME COUNT 3.1. LOKASI SURVEY Lokasi survey terletak di jalan Angkatan 66 simpang angkatan 66 , kota palembang. 3.2. TUJUAN SURVEY Tujuan survey ini adalah sebagai berikut. 1. Bertujuan untuk mengetahui volume kendaraan pada lokasi survey dalam waktu tertentu. 2. Mengetahui dan menghitung pada setiap simpang kendaraan yang masuk dari kiri, kanan ataupun lurus. 3.3. PERALATAN SURVEY Peralatan yang digunakan pada survey ini adalah stopwatch dan form survey. Civil Engineering of Sriwijaya University

description

Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

Transcript of Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

Page 1: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

BAB III

VOLUME COUNT

3.1. LOKASI SURVEY

Lokasi survey terletak di jalan Angkatan 66 simpang angkatan 66 , kota palembang.

3.2. TUJUAN SURVEY

Tujuan survey ini adalah sebagai berikut.

1. Bertujuan untuk mengetahui volume kendaraan pada lokasi survey dalam waktu

tertentu.

2. Mengetahui dan menghitung pada setiap simpang kendaraan yang masuk dari kiri,

kanan ataupun lurus.

3.3. PERALATAN SURVEY

Peralatan yang digunakan pada survey ini adalah stopwatch dan form survey.

Gambar 4.1 stopwatch Gambar 4.2 form survey

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 2: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

3.4. DASAR TEORI

A. Survey kepadatan lalu lintas

Survey kepadatan lalu lintas ( volume count ) adalah survey untuk menghitung

jumlah  kendaraan  melalui  titik  yang  ditentukan  selama  periode  waktu tertentu atau

jumlah kendaraan yang melewati bagian/ potongan jalur atau jalan selama periode waktu

tertentu.

Studi  volume  lalu  lintas  dibuat  untuk  memperoleh  data  yang  akurat  mengenai

jumlah pergerakan kendaraan dan atau pejalan kaki di dalam atau melalui suatu daerah,

atau pada titik-titik yang dipilih pada daerah tersebut melalui sistim jalan raya.

Volume lalu lintas diekspresikan dalam hubungan dengan waktu, meliputi.

1. Annual Traffic ( lalu lintas tahunan) Kend/tahun digunakan untuk :

Menentukan travel (perjalanan) tahunan.

Memperkirakan pengeluaran/biaya pengguna / pemakai jalan (v.o.c)

Menghitung tingkat kecelakaan. (per juta km kendaraan jalan).

Menentukan trend dalamvolume, khususnya pada fasilitas toll.

2. Average Daily Traffic (ADT) atauAverage annual Daily Traffic (AADT)

(Kend/hari) disebut LHR digunakan untuk :

Mengukur demand suatu ruas jalan.

Evalusi arus LL dalamhubungan dengan sistemjalan.

Pengembangan sistemjalan utama/arteri.

Menempatkan area dimana fasilitas-fasilitas baru /pengembangan fasilitas

ditempatkan.

3. Hourly Traffic ( Lalu lintas per jam)

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 3: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

Menentukan lama periode jam sibuk

Evaluasi kekurangan kapasitas.

Pembuatan kontral lalu lintas mis: Instalasi rambu-rambu, perencaan jalan

terobosan (throuth street), one way dll.

Desain geometrik jalan atau persimpangan

4. Short -Term Counts (meliputi 5,10 atau 15 menit), digunakan untuk menganalisa :

Rata-rata arus maksimum

Variasi arus dalamjam-jam sibuk

Karakteristik dari peak volume.

B. Teknik perhitungan volume lalu lintas.

1. Mechanical Counters / Machine Counts

I. Fixed/permanent  counters

Fixed/permanent  counters dipergunakan  untuk  perhitungan  menerus,  mencatat

distribusi lalu lintas tiap jam per hari, per minggu, per bulan, per tahun dan dari tahun  ke 

tahun.  Penghitungan  ini  sangat  penting  untuk  menghasilkan  arah kenaikan  (trend) 

lalu  lintas  dan  karakteristiknya,  juga  untuk  mengembangkan faktor  penyesuaian 

terhadap  penghitungan  waktu  pendek  (short-term  count) untuk  penaksiran  AADT. 

Untuk  mendeteksi  kendaraan,  dipakai  penghitung permanen yaitu:

o Electric Contact Device: berupa detektor dibawah permukaan jalan pada tiapjalur,

dengan sistim kontak listrik tiap sumbu roda.

o Photoelectric Device: deteksi didapat dari kendaraan yang melewati sumbercahaya

dan photocell dipasang diatas muka jalan.

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 4: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

o Radar  Device:  deteksi  didapat  dari  perbandingan  frekuensi  menerus 

rasiosinyal  yang  dipancarkan  dan  diterima  kembali.  Unit  ini  dipasang 

padapertengahan atas jalur lalu lintas.

o Magnetic  Device:  deteksi  didapat  dari  impuls  karena  kendaraan 

melewatimedan magnit. Unit ini dipasang dibawah permukaan jalan.

o Ultrasonic  Device:  sejenis  dengan  radar  unit  hanya  berbeda  pada 

sumbersinyal.

o Infra  Red  Device:  unit  ini  memakai  pick  up  cell  sejenis  dengan 

photocelltetapi  sensitif  terhadap  infra merah  (panas).  Biasanya  dipasang  diatas 

jalan(jembatan, tiang rambu, dan Iain-Iain).

II. Portable  Counters

Portable  Counters:  dipergunakan  untuk  penghitungan  lalu  lintas  jangka  pendek,

periodik.  Dijalankan  dengan  battery  dan  mempergunakan  pneumatic  detector yang 

dipasang  melintang  di  jalan.  Sistem  pemompaan  udara  di  dalam  selang karet  oleh 

roda  mobil  yang  menggilas  akan  menjalankan  unit  penghitung.

Terdapat dua macam unit penghitung:

o Recording Counter (dicetak pada tape)

o Non Recording Counter (tidak dicetak)

2. Manual Counters

a. Survey Umum

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 5: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

Banyaknya  petugas  survai  yang  dibutuhkan  tergantung  pada  volume  lalu  lintas

dan  jenis  kendaraan  yang  akan  dicacah.  Secara  kasar,  seorang  petugas  survai  dapat

mencacah 500 -600 kendaraan/jam dengan baik. Periode  waktu  pencacahan  disesuaikan 

dengan  tujuan  survai.  Untuk  mendapatkan volume  lalu  lintas  tiap  pergerakan  pada 

pertemuan jalan dengan lampu lalu lintas, periode  tersebut  dalam  detik.  Sedangkan 

untuk  mengetahui  pola  arus  lalu  lintas, periode tersebut antara 15 menitan sampai jam-

jaman.

Pencacahan  tanpa  alat  dilakukan  dengan  mencoretkan  garis  pada  formulir 

survei.  Satu garis  digunakan  untuk  satu  kendaraan.  Pencacahan  dengan  alat  (counter) 

dilakukan secara kumulatif  dan  angka  kumulatif  tersebut  dituliskan  di  formulir  survai 

pada  setiap akhir  periode.  Satu  formulir  survai  digunakan  untuk  satu  penggal  waktu 

tertentu  yang telah ditetapkan, misalnya untuk pencatatan selama 120 detik pada mulut

jalan dengan lampu lalu lintas, atau selama 1 jam untuk pencatatan diruas jalan. Kedalam 

formulir  survai  juga  perlu  dicatat  berbagai  kondisi  di  lapangan  yang mempengaruhi

volume lalu lintasnya, misalnya:

Cuaca: cerah, mendung, hujan.

Pekerjaan fisik dijalan: pelapisan jalan, penggalian jalan untuk kabel, pembuatanmarka

jalan.

Pengaturan  lalu  lintas  sementara:  pengalihan  lalu  lintas,  iring-iringan  mobil pejabat.

Kecelakaan lalu lintas.

b. Pencacahan Kendaraan Berdasarkan Jenisnya

Pembagian  jenis  kendaraan  dalam  lalu  lintas  disesuaikan  dengan  tujuan  survai,

misalnya: dibedakan antara yang bermotor dan tidak bermotor, dibedakan antara yang

bermesin diesel dengan yang bukan diesel, dibedakan antara tiap jenis kendaraan yang ada,

dibedakan atas satuan mobil penumpang tiap kendaraan. Berikut ini diberikan contoh

pembagian kendaraan bermotor:

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 6: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

o Kendaraan bermotor beroda dua

o Mobil penumpang: sedan, taxi, minicab (suzuki, mitsubishi), vans (combi

kijang,panther), jeep (jimny,taft, hardtop, dll)

o Bis

o Kendaraan angkutan barang sampai dengan 2 ton

o Kendaraan angkutan barang sampai dengan 2 - 8 ton

o Kendaraan angkutan barang sampai dengan 8 ton

A. Pencacahan Kendaraan Dalam Waktu yang Pendek

Pencacahan ini bertujuan untuk memperkirakan volume lalu lintas secara kasar.

Misalnya pencacahan volume lalu lintas selama 4 jam untuk memperkirakan LHR secara

kasar.

c. Program Penghitungan Volume Secara Acak

Untuk  mendapatkan  data  volume  yang  selalu  up  to  date  maka  diperlukan

penghitungan  secara  periodik  yang  harus  diprogram,  cara,  tempat  dan  jadwal

penghitungan  yang  paling  efisien  pada  suatu  daerah.  Sistem  penghitungan  volume

secara periodik adalah sebagai berikut:

1)  Rural Counting Program

Permanent station

Control count station

a)  Major control counts

b)  Minor control counts

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 7: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

coverage count station

classification count

2)  Urban Counting Program

a)  Street Classification

Major street: expressway, major arterial, collector

Minor street: residential, commersial, industrial streets

b)  Selecting Control Station

Major control stations

Minor control stations

Key counts

c)  Coverage counts on major street systems

d)  Coverage counts on minor street system

e)  Central traffic distric cordon count

f)  Screen line study

C. Karakteristik Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas tidak akan pernah bersifat statis, sehingga harus akurat pada

waktu penghitungannya, meskipun demikian secara garis besar volume berulang secara

berirama,  dikenal  sebagai  karakteristik  volume.  Hal  ini  penting  untuk  penjadwalan

penghitungan.

1)  Pola Lalu Lintas (traffic pattern)

Pola lalu lintas adalah presentasi fluktuasi lalu lintas berupa tabel atau grafik, pada periode

waktu tertentu. Volume dapat dinyatakan dalam jumlah atau prosentase. Pengertian  yang 

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 8: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

penting  harus  dimengerti  untuk  operasional  dan  perencanaan adalah  volume  dalam: 

waktu  puncak  (peak  hours),  jam  dalam  hari,  hari  dalam minggu,  minggu  dalam 

bulan,  bulan  dalam  tahun,  distribusi  arah  (directional distribution), dan distribusi jalur

(lane distribution)

2)  Pola Lalu Lintas Jam-an (hourly traffic pattern)

Volume lalu lintas untuk kenaikan waktu teratur kurang dari satu jam (misal 1, 5, 15 menit)

ditunjukkan untuk seluruh jam, biasanya waktu puncak (peak hour)

3)  Pola Lalu Lintas Mingguan (weekly traffic pattern)

Volume  lalu  lintas  harian  ditunjukkan  untuk  tiap  hari  berurutan  dalam  seminggu.

Apabila ditunjukkan dalam 365 mingguan, maka disebut: pola lalu lintas mingguan dalam

setahun (weekly traffic pattern for one year)

4)  Pola Lalu Lintas Bulanan (monthly traffic pattern)

Volume lalu lintas tiap bulan dalam satu tahun

5)  Distribusi Arah (directional distribution)

Distribusi pergerakan menunjukkan variasi dalam arus selama waktu puncak (peak hours), 

kondisi  distribusi  bervariasi  diantara  fasilitas  dan  lokasi.  Pada  saat  peak hour  dapat 

terjadi  volume  lalu  lintas  sangat  tidak  berimbang  sehingga  80  % kendaraan berjalan

ke satu arah. 

6)   Distribusi Jalur (Line distribution)

Distribusi volume lalu lintas diantara bermacam jalur dan jalur banyak (multilane)

bervariasi dengan adanya lokasi/letak jalur .

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 9: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

D. kapasitas ruas jalan

kapasitas jalan didefinisikan sebagai arus lalu lintas kendaraan maksimum ( smp/jam )

yang dapat dilalui oleh suatu segmen atau ruas jalan yang seragam dengan pertimbangan

kondisi lingkungan, geometrik, serta pengaturan lalu lintas yang ada. Kapasitas jalan pada

jalan dalam kota dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan MKJI

1997 sebagai berikut.

C = C0 + FCW + FCSP + FCSF + FCCS

Diketahui :

C0 = kapasitas dasar ( smp/jam )

FCW = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas

FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah

FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping

FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 10: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

E. Level Of Service ( LOS )

Level of service ( LOS ) atau sering disebut dengan tingkat pelayanan suatu jalan

adalah faktor atau derajat yang dapat menjadi acuan untuk melihat kualitas dari suatu jalan.

nilai LOS pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut.

Tingkat pelayanan Kondisi ruas jalan Derajat kejenuhan

A

Kondisi arus bebas sangat

baik, pengemudi dapat

mengatur kecepatan

kendaraan.

0 – 0,2

B

Arus stabil tetapi

kecepatan mulai dibatasi

oleh kondisi lalu lintas .

0,2-0,44

C

Arus stabil tetapi

kecepatan kendaraan

dikendalikan. Pengemudi

harus membatasi

kecepatan kendaraan

0,45 -0,74

D

Arus mendekati tidak

stabil, kecepatan masih

dikendalikan oleh volume

kendaraan

0,75-0,84

EKondisi arus tidak stabil,

terkadang terjadi

kemacetan yang

0,85-1,0

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 11: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

mengakibatkan kendaraan

berhenti

F

Kondisi yang dipaksakan

untuk dilewati, terjadi

kemacetan, dan banyak

hambatan-hambatan besar

>1

3.5. PROSEDUR SURVEY

Prosedur untuk melakukan survey ini adalah sebagai berikut.

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 12: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

1. Siapkanlah peralatan yang digunakan untuk survey

2. Tempatkanlah surveyor pada simpang yang akan disurvey

3. Hitunglah dan catatlah jumlah kendaraan yang masuk dari kiri, kanan ataupun lurus

pada lokasi survey.

4. Perhitungan jumlah kendaraan dilakukan selama tiga jam dengan interval waktu

setiap 15 menit.

5. Analisis data survey yang telah didapat dari perhitungan kendaraan

3.6 DATA DAN PERHITUNGAN

Jumlah Kendaraan

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 13: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

WAKTUK E N D A R A A N

Motor Mobil pribadi Angkot Pickup Truk Engkel Jumlah10.20-10.35 177 65 0 9 15 26610.35-10.50 214 57 1 17 7 29610.50-11.05 179 71 1 11 6 26811.05-11.20 188 59 0 9 5 26111.20-11.35 234 63 0 12 6 31511.35-11.50 179 65 0 14 4 26211.50-12.05 186 68 3 4 6 26712.05-12.20 224 68 0 16 5 31312.20-12.35 250 78 0 8 7 34312.35-12.50 223 80 1 1 3 30812.50-13.05 245 74 0 9 4 33213.05-13.20 222 83 0 3 0 308

Total 2521 831 6 113 68 3539

Jumlah Kendaraan dalam smp/jam

WAKTUK E N D A R A A N

Motor Mobil Pribadi Angkot Pick Up Truk engkel Jumlah10.20-10.35 70,8 65 0 9 19,5 164,310.35-10.50 85,6 57 1 17 9,1 169,710.50-11.05 71,6 71 1 11 7,8 162,411.05-11.20 75,2 59 0 9 6,5 149,711.20-11.35 93,6 63 0 12 7,8 176,411.35-11.50 71,6 65 0 14 5,2 155,811.50-12.05 74,4 68 3 4 7,8 157,212.05-12.20 89,6 68 0 16 6,5 180,112.20-12.35 100 78 0 8 9,1 195,112.35-12.50 89,2 80 1 1 3,9 175,112.50-13.05 98 74 0 9 5,2 186,213.05-13.20 88,8 83 0 3 0 174,8

Total 1008 831 6 113 88 2046

Kendaraan Jumlah ( kendaraan) Jumlah ( SMP/jam )

Mobil 950 950

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 14: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

Motor 2521 1008

Truk 68 88

Jumlah 3539 2046

a. Jumlah kendaraan

Jumlah mobil = mobil pribadi + angkot + mobil pick up = 831 +6 +113 = 950

Jumlah motor = 2521

Jumlah truk = bis panjang + bis pendek + truk engkel + truk puso + truk tronton = 0 + 0+

68 + 0 + 0 = 68

b. Jumlah kendaraan dalam smp/jam

Jumlah kendaraan dalam smp/jam :

Mobil = 950 x 1,0 = 950 smp/jam

Motor = 2521 x 0,4 = 1008 smp/jam

Truk = 68 x 1,3 = 88 smp/jam

Volume kendaraan = mobil ( smp/jam ) + motor ( smp/jam)+ truk ( smp /jam )

= 950 +1008 + 88 = 2046 smp/jam

c. Kapasitas jalan

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 15: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

Parameter penentuan kapasitas Kondisi jalan Faktor penyesuaian ( MKJI 1997

)

Tipe jalan Dua lajur tak terbagi 2900 smp/jam ( C0 )

lebar jalan 4,675 meter 1,09 ( FCW )

Pemisah arah 50 %-50% 1,00 ( FCsp )

Lebar bahu jalan 1,5 meter ( kelas

rendah ( L ))

1,00 ( FCSF )

Jumlah penduduk kota

palembang ( ukuran kota )

1,3 juta jiwa 1,0 ( FCCS )

Kapasitas jalan :

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

= 2900 smp/jam x 1,09 x 1,00 x 1,00 x 1,0

= 3161 smp/jam

d. Nilai LOS ( of service )

C= 3161 smp/jam

Maka nilai los pada simpang :

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 16: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

= 0,215 (B)

Jadi, Tingkat pelayanan atau nilai LOS dari jalan Angkatan 66 adalah B dimana lalu

lintas arus stabil tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas

e. Grafik hubungan antara waktu dengan volume kendaraan

\

\

3.7. SUMBER KESALAHAN

Civil Engineering of Sriwijaya University

Page 17: Volume Count Kelompok Sangat Fiiiiixxxxx

IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

Adapun sumber kesalahan pada survey ini adalah sebagai berikut.

1. Kurang teliti dalam perhitungan kendaraan

2. Banyak kendaraan yang tidak terhitung dalah survey

3. Kurang teliti pada saat pembulatan angka berkoma

4. Kurang menguasai teori tentang kepadatan lalu lintas

3.8. KESIMPULAN

Kesimpulan dari survey ini adalah sebagai berikut.

1. Jalan Angkatan 66 simpang angkatan 66 masih memiliki pelayanan yang kurang

baik

2. Volume terbesar pada jalan angkatan 66 terjadi pada jam 12.21-12.35 WIB

3. Geometrik jalan akan mempengaruhi perhitungan LOS

4. Volume terkecil pada jalan angkatan 66 terjadi pada pukul 11.06-11.20 WIB

5. Kendaraan pada jalan angkatan 66 di dominasi kendaraan bermotor

Civil Engineering of Sriwijaya University