VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

10

Transcript of VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

Page 1: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014
Page 2: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

TEDC Vol. 8 No. 2 Mei 2014

ISSN: 1978 – 0060

TEDC JURNAL ILMIAH BERKALA

VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

SUSUNAN PENGELOLA

Penerbit : Unit Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian MasyarakatPoliteknik TEDC Bandung

Pembina/Penasehat : Drs. Sueb, M.Si., M.Pd..(Direktur Politeknik TEDC Bandung).

Penanggung Jawab : Dendin Supriadi, S.Pd., MT(Pembantu Direktur I Politeknik TEDC Bandung).

Pemimpin Umum : Drs. Soekandar, BE., Dipl.Ed(Ketua Unit Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian MasyarakatPoliteknik TEDC Bandung).

Pemimpin Redaksi : Drs. Sutomo, M.Ed.

Sekretaris Redaksi : Yurike, ST., MT

Dewan Redaksi : Drs. Koharudin, M.SiDrs. Nugoho, M.S.H., M.PdYeti Suryati, S.Kep., S.Pd., M.M.PdDrs. Chrestian Masemah., M.PdDrs. Dodo Suhanda, M.PdDrs. Darwis Sembiring, M.PdVitrasia, DUT., ST., MT

Redaksi Ahli : Dr. Dedi Lazuardi, DEA.Dr.Ir. Paulus Sukapto, MBA.Drs. Abdullah, M.Pd.Dr. Djadja Hadimaulana, Ir.Anton Gultom, SST., M.Pd.Drs. Pangoedi Rahardjo, M.Ed.Dahlan Kosasih, S.Pd., MT.Boyke Nugrahanto, SE., M.Ak.Ida Bagus Budiyanto, S.Kom., MTDra. Srimara, THT., BSC., M.M.Pd.Dra. Ine. Martinah, MM

Kesekretariatan : Teddy Sutresna, IrMamay Sani, SSTIndra Hermawan, SEJoseph Tum Murwanta, S.Si

Alamat Redaksi : Politeknik TEDC BandungJl. Pesantren km. 2 Cimahi 40513.Telp/Fax : (022) 6645951.

Page 3: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

TEDC Vol. 8 No. 2 Mei 2014

ISSN: 1978 – 0060

TEDC JURNAL ILMIAH BERKALA

VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

Dari Redaksi:

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,Jurnal TEDC Volume 8 Nomor 2 Mei 2014 dapat diterbitkan oleh UnitPenelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Politeknik TEDCBandung.Jurnal TEDC ini sudah diusahakan sesuai dengan aturan naskah yang telahditetapkan DIKTI, sehingga diharapkan dapat segera terakreditasi.Kami senantiasa akan mengusahakan Jurnal TEDC terbit tiga kali penerbitandalam setahun yaitu pada bulan Januari, Mei dan September.Kami mengucapkan selamat kepada para penulis yang tulisannya telah dimuatpada edisi Mei 2014. Mudah-mudahan Jurnal TEDC ini dapat menambahwawasan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Mei 2014.

Redaktur.

Jurnal TEDC merupakan jurnal Ilmiah berkala yang diterbitkan oleh UnitPenelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Politeknik TEDCBandung.Redaksi mengundang para profesional dari dunia pendidikan, penelitian danindustri untuk menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah berupa hasilpenelitian, gagasan, dan konsepsi dalam ilmu pendidikan, ilmu pengetahuan,teknologi, seni, ekonomi dan bisnis maupun bidang-bidang ilmu lainnya sertatulisan-tulisan rekayasa, baik hasil penelitian maupun non hasil penelitian darikalangan akademisi Politeknik TEDC maupun dari luar Politeknik TEDC.

Dilarang mengcopy, mengutip sebagian atau seluruhnya tanpa seizin penerbit.

Page 4: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

TEDC Vol. 8 No. 2 Mei 2014

DAFTAR ISI.

1. Audit energi listrik rumah tinggal: Penghematan energi listrik rumahtinggal menggunakan filter pasif.Bambang Priyandono

68 –73

2. Penerapan ergonomi partisipasi dalam upaya peningkatan produktivitas(Studi Kasus di Perusahaan Embroidery).Paulus Sukapto, Harjoto Djojosubroto, Hans Okto

74 – 79

3. Rancang Bangun Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan metodaperturb and observe berbasis mikrokontroler atmega16.Dedi Aming, Yudi Prana Hikmat

80 – 85

4. Proses implementasi test commisioning kabel distribusi Fiber To TheHome (FTTH) pada teknologi GPONVitrasia

86– 94

5. Perancangan dan analisa model sepeda simulasi mengacu pada modeldinamika dan kinematika sepedaRidwan Solihin, Vitrasia

95 – 103

Page 5: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

TEDC Vol.8 No.2 Mei 2014: 74-79

74

PENERAPAN ERGONOMI PARTISIPASI DALAM UPAYA PENINGKATANPRODUKTIVITAS

(Studi Kasus di Perusahaan Embroidery).

Paulus Sukapto 1)

Harjoto D.2)

Hans Okto3)

1,2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan3) Alumni Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan

E-mail: [email protected] 1, [email protected],

AbstrakPada paper ini membahas secara khusus peran Participatory ergonomics (PE) dalam meningkatkanproduktivitas karyawan di industri bordir. Perusahaan ini adalah suatu home industry yang bergerak di bidangbordir dengan menggunakan computer. Perusahaan ini sedang mengalami masalah utama yaitu penurunanproduktivitas kerja. Salah satu cara untuk memperbaiki kinerja perusahaan adalah dengan menggunakanModel PE. Elemen utama dalam PE adalah partisipasi, organisasi, pengetahuan metode dan alat ergonomi,dan konsep disain. Penerapan metode PE melalui empat tahapan yaitu: pemahaman lingkungan kerja,analisis kerja, interaksi antara karyawan dan manajemen, dan konsep disain. Hasil penerapan PE diperolehbahwa perlu adanya perbaikan aspek lingkungan kerja, teknologi serta motivasi pada diri karyawannya.Dengan perbaikan tersebut maka seluruh karyawan mampu menjalankan tugas dengan baik sehinggamendapatkan kenyamanan serta motivasi yang lebih baik. Akibatnya, karyawan mampu meningkatkanperformansi kerjanya sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan.

Kata kunci : ergonomi partisipasi, home industry, produktivitas, motivasi,performansi kerja

PendahuluanLingkungan kerja yang aman dan nyaman dapatmembuat karyawan mampu bekerja secaraoptimal. Kondisi kerja tersebut dapat diwujudkanapabila karyawan dilibatkan dalam merencanakandan mengevaluasinya. Menurut Nagamachi (1995)untuk membuat kondisi kerja yang aman dannyaman dapat dilakukan dengan menggunakansuatu metode yang ampuh yaitu ParticipatoryErgonomics (PE). Menurut Sukapto (2007), PEadalah suatu proses dimana operator/karyawanberpartisipasi bersama dengan pihak manajemenberupaya untuk merencanakan,mengimplementasikan, dan mengevaluasi prosesdengan sumber-sumber daya lainnya untukmenghasilkan suatu konsep disain pekerjaan yangsesuai sehingga secara sistematik menurunkankecelakaan kerja dan akibatnya.

Menurut Hendrick (2002), manfaat partisipasi iniadalah untuk menaikkan produktivitas,menurunkan kecelakaan kerja dan juga

memperbaiki lingkungan kerja. Partisipasi dilakukandalam tim atau individu yang bertugas dalammewujudkan perbaikan yang dikendaki oleh karyawantersebut.

Penerapan PE dapat dilakukan dengan metode guguskendali mutu sehingga semua karyawan ikutberpartisipasi dalam mewujudkan perbaikan. Sepertidi Jepang, perusahaan-perusahan secara kontinumenerapkan metode quality circle. Dalam kasus iniindividu dan tim dapat belajar secara terus-menerusuntuk melakukan perbaikan dengan menggunakanprinsip-prinsip ergonomi serta prosedur dalam analisisserta implementasi ergonomi. Dampak dari partisipasikaryawan tersebut akan memperoleh suatu kondisikinerja yang diharapkan seperti perbaikan lingkungankerja, kualitas produk dan produktivitas (Nagamachi,1995).

Hasil akhir dari penerapan PE akan membuatkaryawan lebih puas dengan adanya disain kerja yangbaru sehingga mengakibatkan adanya perbaikan

Page 6: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

Penerapan ergonomi partisipasi dalam upaya ................... (Paulus Sukapto, Harjoto D, Hans Okto)

75

kualitas produk baru dan produktivitas. Salah satusyarat penting dalam penerapan PE mendorongagar karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggisehingga mampu mencari suatu solusi danidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalamlingkungan kerja. Karyawan yang mengetahuidengan permasalahan ergonomi dalam tempatkerja maka mereka akan semangat untukmelakukan perbaikan khususnya dengan metodeergonomi. akibatnya, mereka ingin menerimadisain kerja yang baru karena mereka terlibat dariawal sampai dengan konsep akhir (Hendrick,2002).

2. Metode

Penelitian melalui dua (2) tahap yaitu pengukurankondisi kerja dan berikutnya melakukan perbaikankerja dengan menggunakan metode PE.

Tahap pertama yang dilakukan adalah mengukurkondisi kerja saat ini dengan difokuskan padapengamatan lingkungan dan teknologi yangdikaitkan dengan produktivitas perusahaan.

Tahap kedua adalah penerapan PE. Dalampenerapan ini melibatkan karyawan dan pihakperusahaan dengan menggunakan pengetahuantentang ergonomi sehingga dihasilkan suatukonsep perbaikan yang diharapkan. Bentukinteraksi, proses dan hasil perbaikan denganmodel PE dapat dilihat pada Gambar 1.

Partisipasi

PengetahuanMetode dan Alat

Ergonomi

Organisasi Konsep Desain

Manfaat PE:1. Kecelakaan2. Penghematan biaya3. Produktivitas4. Kehilangan material5. Lingkungan kerja

Gambar 1. Model PE (Sumber: Sukapto, 2007)

2.1 Metode Pengumpulan Data

Pengamatan yang dilakukan adalah sebagaiberikut:

Jenis pekerjaan, jumlah karyawan, pendapatkaryawan mengenai perusahaan serta perilakukaryawan dalam bekerja.

Ruangan designer, ruang bordir, ruang finishinghingga ruang quality control dan packaging.

Penggunaan teknologi yang dipakai diperusahaan, kemudahan pengoperasian bagipara karyawan dan lain-lain .

2.2 Metode Analisis Data

Penelitian ini membandingkan sebelum dan sesudahdilakukan perbaikan dengan menggunakan metodePE.

3. Hasil dan Pembahasan

Tahapan perbaikan yang dilakukan adalah melakukanperbaikan lingkungan lebih dahulu dan berikutnyaadalah teknologi yaitu dengan

3. 1. Kondisi Kerja

3.1.1.Kondisi Kerja Computer Designer

Kondisi kerja computer designer dapat dilihat padaGambar 2.

Gambar 2. Kondisi Kerja Computer Designer

Keluhan yang ada yaitu cepat pegal dan lelah matahal ini disebabkan karena pekerjaan di depankomputer dilakukan dalam waktu yang lama danmenggunakan kursi lipat. Hasil kerja computerdesigner ini tidak berpengaruh secara langsung padaproduktivitas namun berpengaruh jelas pada segikualitas. Namun semakin baik pekerjaan designer ini,maka makin cepat proses produksi apat dilakukan.

Pengamatan mengenai konsentrasi kerja dan motivasipribadi dari computer designer ini tidak dapatdispesifikasikan, dalam artian pekerjaan computerdesigner ini tidak dapat diukur dengan pasti, namuntarget pembuatan gambar dalam satu hari dapatdiselesaikan.

3.1.2 Kondisi Kerja Karyawan Bordir

Page 7: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

TEDC Vol.8 No.2 Mei 2014: 74-79

76

Kondisi kerja karyawan bordir tidak diberikan kursiuntuk duduk karena diharapkan agar parakaryawan dapat dengan sigap dalam memantaubenang dan dapat dengan cepat menuju kepalamesin yang benangnya putus. Keluhan mengenaikejenuhan dalam bekerja juga menjadi salah satukeluhan dari karyawan bordir karena karyawan inisetiap harinya melakukan pekerjaan yangmonoton.

Gambar 3. Kondisi Kerja Karyawan Bordir

3.1.3 Kondisi Kerja Karyawan Finishing

Dalam bekerja, karyawan menggunakan alatpotong seperti gunting serta bantuan mesinblower. Tujuan dilakukan pekerjaan ini adalahagar hasil bordir yang dihasilkan lebih maksimaldan rapi. Penggunaan alat potong dengan maksuduntuk membersihkan hasil bordir dari benang sisa,sedangkan penggunaan mesin blower memilikimaksud agar hasil bordir menjadi lebih rapat dantampak maksimal. Kondisi kerja karyawan finishingini dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5.

Gambar 4 Kondisi Kerja Karyawan Finishing

Gambar 5. Kondisi Kerja Karyawan Blower

Kondisi kerja karyawan finishing dengan bantuankursi berdudukan rendah karena disesuaikan denganmesin blower yang rendah juga. Sebagai karyawanbagian finishing, mereka memiliki wewenang khususuntuk memberikan keluhan pada karyawan bordir bilaterjadi benang kusut pada hasil bordir. Pada stasiunkerja finishing ini bukan tanpa masalah karena posisiduduk yang rendah dan mengharuskan karyawannyabekerja dalam posisi membungkuk juga menjadikeluhan dari karyawan finishing. Pada stasiun kerja inilebih banyak menghasilkan produk cacat karenadilakukan secara manual.

Gambar 6. Terjadinya Produk Cacat

3.2.Tinjauan Teknologi di PerusahaanCibeureum Embroidery

Teknologi yang digunakan dalam lini produksiperusahaan menggunakan computer designer yangmenggunakan komputer, bagian bordir denganmenggunakan mesin bordir dan bagian finishing yangmenggunakan mesin blower. Mesin komputer diperusahaan Cibeureum Embroidery ini tergolong tuakarena masih memakai perangkat yang sudah lama,tetapi hal ini bukanlah disebabkan karena perusahaantidak mementingkan kemajuan dengan menggantiperangkat yang lebih baru namun dikarenakanprogram komputer yang tidak dapat mengikutiperkembangan.

Begitu juga dengan mesin blower yang dipakai padaperusahaan ini tergolong sederhana karena hanya

Page 8: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

Penerapan ergonomi partisipasi dalam upaya ................... (Paulus Sukapto, Harjoto D, Hans Okto)

77

memiliki satu buah tombol untuk menyalakan ataumematikan serta pengendalian panas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwapenggunaan teknologi di perusahaan CibeureumEmbroidery ini tergolong cukup baik denganmenggunakan program komputer yang sesuaidengan kemampuan designer yangdikaryawankan, program mesin bordir yang terkinidan tergolong umum sehingga seharusnya mampudikuasai oleh kebanyakan karyawan di perusahaanini serta mesin blower yang sederhana makaseharusnya proses produksi di perusahaanCibeureum Embroidery ini tergolong ringan danmudah dimengerti oleh para karyawannya.

3.3.Hasil Produktivitas Berdasarkan KondisiAwal Perusahaan

Hasil pengamatan sub sistem manusia, lingkungandan teknologi tentunya merujuk pada satu titikyaitu produktivitas perusahaan. Produktivitas awaldapat dilihat pada Tabel 1 untuk informasi shift 1dan Tabel 2 untuk informasi shift 2.

Tabel 1Produktivitas Awal Shift 1 Perusahaan CibeureumEmbroidery

Tabel 2Produktivitas Awal Shift 2 Perusahaan CibeureumEmbroidery

Produktivitas karyawan di shift 1 dan shift 2 tidakberbeda jauh, hal ini terbukti dari total produksi yangyang dihasilkan tidak terlalu besar perbedaannya.Untuk mempermudah perhitungan produktivitasmaka dilakukan perhitungan pendapatan sebagaiberikut :

1. Harga 1 produk = Rp 1.000,00

2. Biaya 1 produk = Rp 850,00

Total produk (17.601+17.713) = 35.314 x Rp1.000,00 = Rp 35.314.000,00 dikurangi biaya totalproduk (17.732+17.829) = 35.561 x Rp 850,00 = Rp30.226.850,00 maka pendapatan bersih sebesar Rp5.087.150,00 selama 1 bulan awal.

Menurut pengamatan, produk cacat ini dominandihasilkan pada saat proses produksi sudah berjalanuntuk waktu yang cukup lama, hal ini terbukti dariGambar 7 menggambarkan produk cacat shift 1 danGambar 8 menggambarkan produk cacat shift 2. Padagrafik sumbu X selalu menandakan jumlah hari kerja.

Gambar 7. Produk Cacat Shift 1

Gambar 8. Produk Cacat Shift 2

Page 9: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

TEDC Vol.8 No.2 Mei 2014: 74-79

78

Hasil produktivitas per hari dapat dilihat padaGambar 9 mengenai produktivitas pada shift 1dan Gambar 10 mengenai produktivitas shift 2.

Gambar 9. Produktivitas Shift 1

Gambar 10. Produktivitas Shift 2

Pada Gambar 10.menyatakan bahwa parakaryawan sudah cukup lelah dan bosan karenamelakukan pekerjaan yang monoton selama 1minggu, kejenuhann yang terjadi terus menerusakan berdampak pada sisi motivasi karyawan yangpada akhirnya akan sangat berpengaruh padahasil produktivitas perusahaan. Hal lain yangterbukti dari grafik kerja kedua shift adalah bahwaproduktivitas pada shift malam berada dibawahshift siang, hal ini disebabkan karena tidak adanyamotivasi kerja dari para karyawan olehketidakadaan pemilik yang mengawasi.

3.4. Konsep disain yang dihasilkan

3.4.1.Perbaikan Berdasarkan Model SistemSosioteknis

Model sosioteknis merupakan model penerapanergonomi partisipasi yang melihat keergonomisanmelalui segala aspek mulai dari aspek manusia,

aspek lingkugan kerja hingga aspek teknologi. Ketigaaspek tersebut haruslah berjalan serasi dan selarasuntuk menciptakan sistem kerja baru yang lebihnyaman dan kondusif. Pada pengamatan mengenaisub sistem manusia, didapat informasi mengenaikejenuhan dan kurangnya motivasi kerja. Hal inididapat dari keluhan yang diutarakan langsung olehkaryawan dan situasi kerja yang dilakukan olehkaryawan. Selain itu, kondisi lingkungan, masihterlihat berantakan antara barang yang sudah tidakterpakai dan yang masih terpakai, serta kebersihanyang kurang terawat.

3.4.2.Perbaikan Terhadap Computer Designer

Perusahaan menyisipkan waktu istirahat sementaraselama 10 menit setiap 2 jam kerja dengan catatanwaktu kerja tetap yaitu selama 10 jam dari pukul07.00 hingga 17.00 dan mendapat 1 jam istirahatbersama yaitu pukul 12.00 hingga 13.00, serta tetapmemakai kursi lipat yang menjadi perbaikan untukbagian computer designer di perusahaan.

3.4.3. Perbaikan Terhadap Karyawan Bordir

Secara garis besar, karyawan bordir mengeluhkanmengenai kejenuhan kerja dan pengadaan fasilitaskursi untuk duduk saat bekerja. Keluhan ini cukupberalasan karena bekerja dalam kondisi berdiri selama10 jam waktu kerja dan hanya diberikan 1 jam waktuistirahat pada stiap shift, dipastikan menimbulkankelelahan. Perbaikan yang disepakati adalah memberibangku di depan mesin bordir juga mendapat kesanketidaksetujuan dari pihak menejemen karena denganadanya bangku maka akan memperlambat kinerjadari karyawan bordir dalam menangani pekerjaanpada mesin bordir. Namun denganmempertimbangkan waktu kerja dan keluhan darikaryawan, pihak menejemen menyetujui pemberianbangku pelastik. Pemberian bangku ini dengan alasanharga yang lebih terjangkau dan lebih menekankankaryawan fungsi utama dari bangku di ruang bordiruntuk beristirahat sejenak bukan untuk kenyamananyang mengakibatkan pekerjaan terlantar.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan

Adanya keluhan dalam kondisi kerja sehinggamenyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja.

Teknologi yang diterapkan belum dapat belum dapatdioperasikan oleh setiap karyawan.

Untuk melakukan perbaikan adalah denganpenerapan perbaikan berdasarkan ergonomipartisipasi di setiap sub sistem perusahaan sehinggadapat berjalan selaras dan dilihat perubahannyasecara langsung dan jelas.

Page 10: VOLUME 8 , NOMOR 2, MEI 2014

Penerapan ergonomi partisipasi dalam upaya ................... (Paulus Sukapto, Harjoto D, Hans Okto)

79

Hasil perbaikan menggunakan ergonomi partisipasimenghasilkan keluaran yang cenderung naik.

4.2. Saran

Penelitian selanjutnya sebaiknya difokuskan padaaspek keuangan. Upaya yang dapat dilakukandengan membuat cash flow atau pun pencatatanpendapatan sehingga dapat diketahui grafikpertumbuhan finansial.

Ucapan Terima Kasih

Kami mengucapkan terima kasih kepadaperusahaan Cibeureum Embroidery yang telahmemberikan kesempatan untuk melakukanpenelitian

Daftar Pustaka

Brian M. K, (2002). Computer-AidedMacroergonomics for ImprovedPerformance and Safety. Human Factorsand Ergonomics in Manufacturing,WileyPeriodicals,Inc. Published online in WileyInter Science. www.interscience.wiley.comVol. 12 (3) 307.

Cascio, W.F., (1998). Applied Psychology inPersonel Management. Third edition. NewJersey : Prestice Hill, Inc.

Halpern, Craig A., & Dawson, Kenneth D.,(1996).Design and Implementation of aParticipatory Ergonomics Program ForMachine Sewing Tasks, InternationalJournal of Industrial Ergonomics 20, 429-440.

Hendrick, H.W. & Kleiner, M.B. (2007).Macroergonomics Theory, Methods, andApplications. Lawrence ErlbaumAssociates,Inc., Publishers, Mahwah,NewJersey.

Kogi, K., (2006), Participatory Methods Effectivefor Ergonomic Workplace Improvement,Applied Ergonomics 37, 547-554.

Kogi, K., (2008), Facilitating Participatory Steps forPlanning and Implementing Low-CostImprovements in Small Workplace, AppliedErgonomics 39, 475-481.

Kuorinka, I., (1997), Tools and Means ofImplemanting Participatory Ergonomics,International Journal of IndustrialErgonomics 19, 267-270.

Nagamachi, M., “Requisites and Practice ofParticipatory Ergonomic. International

Journal of Industrial Ergonomics”, 15(5): 371-377, 1995.

Osada, T. Terjemahan Mariani Ganda Nihardja,(2000). Sikap Kerja 5S. Jakarta: ppm.

Sedarmayanti, (2001). Sumber Daya Manusia DanProduktivitas Kerja. Bandung.

Sukapto, P. (2007), Peran Participatory Ergonomicsdalam Transfer Teknologi dan ImplikasinyaTerhadap Kecelakaan Kerja. Bandung:Disertasi, Doktor Ilmu Ekonomi, UniversitasKatolik Parahyangan.