Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

14
Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN: 2620-553X Volume Nomor Halaman Maret 5 1 1-124 2021

Transcript of Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Page 1: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Volume 5 Nomor 1 Maret 2021

p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN: 2620-553X

Volume Nomor Halaman Maret 5 1 1-124 2021

Page 2: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA ------------------------------------------------------------------------------------------ Terbit empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember, berisi hasil penelitian tentang IPA dan atau Pembelajaran IPA.

Editor in Chief

Dr. Abdul Gani Haji, M.Si. (Universitas Syiah Kuala) Associate Editor

Dr. Supriatno, M.Si. (Universitas Syiah Kuala) Dr. Safrida, S.Pd., M.Si. (Universitas Syiah Kuala)

Prof. Dr. Ir. Darusman, M.Sc. (Universitas Syiah Kuala) Editorial Boards

Dr. Riandi, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia) Dr. Saiful, M.Si. (Universitas Syiah Kuala)

Dr. Evendi, M.Pd. (Universitas Syiah Kuala) Dr. Muhammad Lutfi Firdaus, S.Si., M.T. (Universitas Bengkulu)

Dr. Sri Adelila Sari, M.Si. (Universitas Negeri Medan) Dr. Dra. Zarlaida Fitri, M.Sc. (Universitas Syiah Kuala) Dr. Ismul Huda, M.Si. (Universitas Syiah Kuala)

Ismu Wahyudi, S.Pd., M.PFis. (Universitas Lampung)

Reviewer Prof. Dr. Syahrun Nur, M.Si. (Universitas Syiah Kuala) Prof. Dr. Ida Hamidah, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia)

Prof. Dr. Suciati, M.Pd. (Universitas Sebelas Maret) Prof. Dr. M. Ali S., M.Si. (Universitas Syiah Kuala)

Prof. Dr. Daud K. Walanda (Universitas Tadulako) Prof. Dr. Musri Musman, M.Sc. (Universitas Syiah Kuala) Prof. Dr. Muhammad Syukri, MT. (Universitas Syiah Kuala)

Dr. Nurdin Saidi, M.Si. (Universitas Syiah Kuala) Dr. Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, M.Si. (Universitas Tanjung Pura)

Dr. Mudatsir, M.Kes. (Universitas Syiah Kuala) Dr. Lelifajri, S.Si., M.Si. (Universitas Syiah Kuala) Dr. Irvan Permana, M.Pd. (Universitas Pakuan)

Layout Editor

Taufik, S.Si., M.Si. Sekretariat

Mursalin

Alamat Penyunting dan Tata Usaha Gedung C Lantai 1 Kantor Pengelola Jurnal Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Chik Pante Kulu, No.5 Kopelma Darussalam-Banda Aceh 23111

Hand phone. 085362345322 (Taufik); 085277706062 (Mursalin) Website/URL: http://jurnal.unsyiah.ac.id/jipi Email: [email protected].

Page 3: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

i

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

Volume 5 Nomor 1 Maret 2021

p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN: 2620-553X

Daftar Isi

Implementation of Quizizz Online Evaluation Tools With STEM Approach to

Measure Analytical Skills of the Junior High School Students

Seyla Anggraeni, Muhamad Taufiq

1–14

Disparitas Literasi Lingkungan Siswa Sekolah Dasar di Kota Bogor

Fiqri Nugraha, Anna Permanasari, Indarini Dwi Pursitasari 15–35

Efektivitas E-Modul Sistem Pencernaan Berbasis Problem Solving Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah

Irvan Permana, Zulhijatiningsih, Surti Kurniasih

36–47

Development of Students Learning Module for Disaster and Environmental

Knowledge Subject for Undergraduate Students of Universitas Syiah Kuala

RM. Teguh Prawira Atmaja, Sulastri, Nazli

48–56

Effect Combination of Avocado Seed Feed (Persea americana) and Yellow

Pumpkin Seed (Cucurbita moschata) on Growth of Nile Tilapia (Oreochromis

niloticus)

Nurul Wasilah, Safrida, Supriatno

57–67

Identification of Formal-Post Formal Reasoning Prospective Biology Teachers

on Three Aspects of Courses

Aa Juhanda, Nuryani Y. Rustaman, Topik Hidayat, Ana Ratna Wulan

68–76

Analisis Effect Size Pengaruh Penerapan LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Pembelajaran IPA dan Fisika

Dwi Putri Ramadhani, Asrizal, Festiyed

77–89

Morfologi Akar Tanaman Jagung (Zea mays L.), Serapan Hara N, P, dan K

Akibat Pemberian Beberapa Jenis Biochar pada Tanah Bekas Galian Tambang

Darusman, Syakur, Zaitun, Yadi Jufri, Manfarizah

90–100

Pengembangan Desain Instruksional Model Project Based Learning

Terintegrasi Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Literasi Sains

Nuraini, Edy Waluyo

101–111

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powtoon dalam Meningkatkan

Kemampuan Representasi IPA di Tengah Pandemi Covid 19

Syaiful Arif, Amalia Nur Muthoharoh

112–124

Page 4: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

JIPI 5(1):57-67, 2021

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

e-ISSN: 2620-553X p-ISSN: 2614-0500

Wasilah, dkk.: Effect Combination of Avocado...........| 57

Effect Combination of Avocado Seed Feed (Persea americana) and Yellow Pumpkin Seed (Cucurbita moschata) on Growth

of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)

Nurul Wasilah, Safrida, Supriatno*

Program Studi Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia

*Email: [email protected].

DOI: 10.24815/jipi.v5i1.18776 Article History: Received: December 18, 2020 Revised: February 22, 2021

Accepted: March 3, 2021 Published: March 17, 2021

Abstract. Feed is the biggest component (50-70%) which causes an increase in production costs, to

reduce feed production costs is to mix inexpensive and easily accessible natural feed with a high

enough protein content. This study aims to determine the effect of a combination of avocado (Persea

americana M.) and pumpkin (Cucurbita moschata D.) seeds on the growth of nile tilapia (Oreochromis niloticus L.). The design used non-factorial RAL consisted of 4 treatments and 6 replications, namely

P0 (control feed), P1 (40 grams of avocado seed feed + 40 grams of pumpkin seeds + 20 grams of

mixed material), P2 (20 grams of avocado seed feed + 60 grams of pumpkin seeds + 20 grams of mixed ingredients) and P3 (60 grams of avocado seed feed + 20 grams of pumpkin seeds + 20 grams

of mixed ingredients). Data analysis using ANOVA. The results showed that feeding increased the

growth of tilapia. In tilapia, a very effective growth was found in P2 feed of 16.44 grams with a growth rate of 3.12% / day. The conclusion of the study indicated that there was an effect of the

combination of avocado and pumpkin seeds on the growth of tilapia.

Keywords: Nile Tilapia, Fish Feed, Combination Feed, Feed Efficiency, Protein Content

Pendahuluan

Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan budidaya ikan sebagai sumber materi dan energi untuk menopang kelangsungan hidup dan pertumbuhan

ikan, namun di sisi lain pakan merupakan komponen terbesar (50-70%) dari biaya

produksi. Meningkatnya harga pakan ikan tanpa disertai kenaikan harga jual ikan hasil

budidaya menjadi permasalahan yang harus dihadapi setiap pembudidayaan ikan (Yanuar,

2017). Ikan air tawar sebagai komoditas perikanan yang berpengaruh besar dalam menghasilkan devisa suatu negara, terutama ikan konsumsi maupun non konsumsi (ikan

hias) dapat meningkatkan ekspor suatu negara. Seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk dunia permintaan ikan sebagai bahan pangan yang bergizi tinggi dan rendah

kolesterol terus meningkat dari tahun ke tahun (Dharmanita, 2014). Ketersediaan pakan yang baik bagi pertumbuhan ikan nila harus mampu memenuhi

kebutuhan nutrisi ikan. Aspek kebutuhan gizi pada ikan sama dengan makhluk lain, yang

berperan dalam proses fisiologis dan biokimia aktivitas harian mencakup protein, lemak,

karbohidrat, vitamin dan mineral (O-Fish, 2007). Permasalahan pada budidaya ikan nila adalah harga pakan yang relatif mahal yang mengakibatkan menurunnya produksi ikan

nila di Indonesia. Ikan nila tumbuh cepat dengan pakan antara lain mengandung protein

20-25%, dedak halus, tepung bungkil kacang, ampas kelapa dan sebagainya (Anggraini,

dkk., 2016). Salah satu bahan baku pembuatan pakan ikan untuk mengurangi harga

Page 5: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

58 | JIPI 5(1):57-67, 2021

produksi pakan yang mahal adalah mengkombinasikan biji alpukat dan biji labu kuning.

Biji alpukat dan biji labu kuning merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan karena biji

alpukat mengandung protein sebesar 4,95 gram (Muin, et al., 2014) sedangkan biji labu kuning mengandung protein sebesar 3,06 gram (Perdanianti & Arum, 2006). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa, biji alpukat dapat mengurangi pemakaian tepung jagung

dan dedak. Kandungan energi metabolisme pada biji alpukat sebesar 3570 kkal lebih tinggi

dari jagung sebesar 3400 kkal, sedangkan kandungan protein dari biji alpukat sebesar 10,4% lebih tinggi dibandingkan kandungan protein pada jagung sebesar 8,5%. Akan

tetapi penggunaan biji alpukat sebagai bahan pakan tidak langsung dapat digunakan

karena biji alpukat mengandung tanin yang cukup tinggi yaitu 1,47%, sehingga untuk

mengurangi kadar tanin tersebut diperlukan pengolahan terlebih dahulu dengan cara perendaman dengan air atau larutan alkali. Penggunaan limbah biji alpukat yang direndam

dengan filtrat air abu sekam dapat dipakai sebagai bahan pakan sumber energi untuk

mengurangi pemakaian jagung sehingga dapat menurunkan biaya pakan yang pada

akhirnya akan meningkatkan keuntungan (Dwi, 2017). Selanjutnya, ikan yang diberikan 10% tepung biji labu kuning memiliki bobot tubuh akhir yang lebih rendah sedangkan ikan

yang diberikan 40% tepung biji labu kuning memiliki bobot tubuh akhir yang lebih tinggi

(Ahmed, dkk., 2016). Ikan yang diberikan 5% pakan ikan yang ditambahkan tepung biji

labu kuning menunjukkan pertumbuhan tertinggi dan sangat efisien dalam pemanfaatan

pakan. Sekitar 5-20% pakan ikan yang ditambahkan tepung biji labu kuning sebanding dengan pertumbuhan ikan pada pakan kontrol. Pakan tepung biji labu kuning sangat

berpengaruh untuk menggantikan tepung ikan pada pakan ikan (Fay, dkk., 2014).

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka telah dilakukan upaya mengurangi biaya

produksi pakan dengan mencampurkan pakan alami yang murah serta mudah dijangkau dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian

tentang “Pengaruh Kombinasi Pakan Biji Alpukat (Persea americana M.) dan Biji Labu

Kuning (Cucurbita moschata D.) terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus

L.). Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pemberian kombinasi pakan biji alpukat dan biji labu kuning terhadap pertumbuhan ikan nila.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen.

Penelitian berlangsung sejak Mei sampai Juli 2020. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6

ulangan.

Objek penelitian yang digunakan yaitu ikan nila berumur 1 bulan sebanyak 72

individu atau ukuran 5-7 cm. Parameter dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan (berat, panjang dan lebar), laju pertumbuhan, efesiensi pakan, kandungan protein dan kualitas

air (Suhu, pH dan DO). Prosedur dalam peneltian ini sebagai berikut :

1) Pemilihan ikan uji

Gambar 1. Ikan Uji

Page 6: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

Wasilah, dkk.: Effect Combination of Avocado.............| 59

Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila yang berumur 1 bulan dan

mempunyai ukuran 5-7 cm, dengan 12 individu per kolam dan 3 individu per sekat dengan

total 72 individu untuk 6 kolam. 2) Aklimatasi Ikan

Aklimatisasi ikan merupakan waktu yang diperlukan oleh ikan untuk beradaptasi

dengan lingkungan yang baru. Ikan diadaptasikan terlebih dahulu selama 7 hari. Setelah

masa adaptasi selesai, ikan dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa pakan dalam tubuh ikan. Kemudian ikan ditimbang, diukur

panjang dan berat serta didokumentasikan.

3) Kolam Ikan

Gambar 2. Kolam Ikan

Kolam ikan merupakan suatu wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan yang

terbuat dari kayu dan dilapisi terpal. Dalam penelitian ini kolam ikan didesain dengan ukuran 100 cm x 40 cm x 60 cm sebanyak 4 kolam. Untuk setiap kolam disekat dengan

jarak 25 cm. Kolam disekat dengan menggunakan kayu. Kemudian setelah kolam selesai

baru dilapisi dengan terpal agar air tidak tumpah keluar dari kolam. Kolam ikan diisi air

setinggi 45-60 cm dan diberi aerator sebagai penyuplai oksigen.

4) Pembuatan Pelet/ Pakan uji

Pembuatan pakan ikan dari biji alpukat dan biji labu kuning dimulai dari pengumpulan

biji alpukat dan biji labu kuning yang diperoleh dari penjual jus dan di lingkungan pasar

Ulee Kareng.

a. Proses Pembuatan Tepung Biji Alpukat Biji alpukat terlebih dahulu dicuci sampai bersih dan dipisahkan biji dari kulit ari.

Kemudian biji alpukat diiris tipis dan direndam dalam larutan natrium metabisulfit

(Na2S2O5) untuk mendapatkan tepung biji alpukat yang berwarna putih. Kemudian biji

alpukat dicuci bersih lalu di rendam dengan air panas selama 48 jam untuk menghilangkan tanin yang terdapat pada biji alpukat dan biji alpukat dijemur diterik

matahari sampai kering. Kemudian di blender dan tepung biji alpukat diayak agar

mendapatkan bentuk tepung yang sama ukurannya.

b. Proses Pembuatan Tepung Biji Labu Kuning Biji labu kuning terlebih dahulu dicuci dengan air bersih dan dikeringanginkan

selama 48 jam. Kemudian biji labu kuning diblender dan di ayak agar mendapatkan

bentuk tepung yang sama ukurannya.

Tepung biji alpukat dan tepung biji labu kuning yang telah siap dicampurkan dengan bahan lainya kemudian ditimbang sesuai dengan komposisi pakan uji yakni P.0 = pelet,

P.1 = 40 gram tepung biji alpukat + 40 gram tepung biji labu kuning, P.2 = 20 gram

tepung biji alpukat + 60 gram tepung biji labu kuning, dan P.3 = 60 gram tepung biji

alpukat + 20 gram tepung biji labu kuning, kemudian di campur dengan bahan-bahan lain

untuk pembuatan pakan ikan (Amanta, dkk., 2015).

Page 7: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

60 | JIPI 5(1):57-67, 2021

Gambar 3. Pakan Ikan

5) Pemberian Pakan

Pemeliharaan ikan dilakukan selama 60 hari dengan pemberian pakan untuk ikan yaitu 2 kali sehari yakni pada pukul 07.00 dan pada pukul 17.00 pada masing-masing kolam

ikan. Jumlah pakan yang diberikan per perlakuan sama yaitu 3 gram per ikan atau 12 gram

persekat pada kolam ikan.

Gambar 4. Pemberian Pakan

6) Penggantian Air dalam Kolam Ikan

Penggantian air dalam kolam ikan dilakukan seminggu sekali atau di sesuaikan dengan

kondisi air. Apabila air sudah coklat atau kehitaman maka digunakan dengan air yang baru.

Gambar 5. Penggantian Air

Page 8: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

Wasilah, dkk.: Effect Combination of Avocado.............| 61

Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung parameter. Setiap sampel ikan

diukur berat tubuh awal dengan menggunakan timbangan lalu diukur lebar tubuh dari

bagian tengah sirip dorsal sampai bagian tengah ventral tubuh ikan serta panjang tubuh ikan diukur dari bagian ujung mulut sampai pangkal ekor dengan menggunakan jangka

sorong. Selanjutnya, semua sampel ikan diberikan perlakuan selama 60 hari. Pengambilan

data (berat, panjang dan lebar) selama penelitian dilakukan setiap 15 hari sekali. Data

frekuensi pemberian pakan selama pemeliharaan sebanyak 2 kali sehari pada pagi hari pukul 07.00 WIB dan sore hari pada pukul 17.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan per

perlakuan sama yaitu 3 gram per ikan atau 12 gram persekat pada kolam ikan. Kualitas

air juga diukur, yaitu dengan mengukur pH, DO dan suhu. Kemudian setelah 60 hari ikan

diberikan perlakuan lalu diuji kandungan protein pada ikan tersebut dan menggunakan metode Kjeldhal untuk menganalisis kadar protein dalam tubuh ikan.

Data yang diperoleh dianalisi dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) dengan

formula sebagai berikut :

𝑌 𝑖𝑗 = µ + 𝜏 𝑖 + 𝜀 𝑖𝑗

Keterangan:

Y : Variable yang akan dianalisis

µ : Rata-rata umum

𝜏 𝑖 : Efek perlakuan ke-i

𝜀 𝑖𝑗 : Kekeliruan

Hasil dan Pembahasan

Hasil pengamatan tingkat pertumbuhan berat, panjang dan lebar disajikan di

dalam Tabel 1.

Tabel 1. Rata-Rata Tingkat Pertumbuhan Berat Ikan Nila

Perlakuan

Rata-Rata Berat (gram) Hari Ke-

Pertumbuhan (gram)

Laju

Pertumbuhan (%) ±Standar

Deviasi 0 15 30 45 60

P0 3,13 5,96 8,80 11,65 14,51 11,38 2,55 ±0,012

P1 3,13 5,66 8,20 10,75 13,31 10,18 2,40 ±0,018

P2 3,13 6,06 9,00 11,95 14,91 11,78 2,60 ±0,004

P3 3,13 5,46 7,80 10,15 12,51 9,38 2,30 ±0,038

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 1. menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda pada berat tubuh ikan nila yang dipelihara selama 60 hari menghasilkan

pertumbuhan yang relatif baik. Pertumbuhan paling tinggi dicapai pada pemberian pakan

P2 yaitu 20 gram biji alpukat, 60 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu

sebesar 11,78 gram dengan laju pertumbuhan 2,60%/hari. Adapun pertumbuhan yang

rendah terjadi pada perlakuan P3 dengan pemberian pakan yaitu 60 gram biji alpukat, 20 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu sebesar 9,38 gram dengan laju

pertumbuhan 2,30%/hari. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang

nyata (p>0,05) antar perlakuan.

Page 9: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

62 | JIPI 5(1):57-67, 2021

Tabel 2. Rata-Rata Tingkat Pertumbuhan Panjang Ikan Nila

Perlakuan Rata-Rata Panjang (cm) Hari Ke- Pertumbuhan

(cm) 0 15 30 45 60

P0 6,10 6,63 7,17 7,72 8,28 2,18 P1 6,13 6,56 7,00 7,45 7,91 1,78

P2 6,12 6,75 7,39 8,04 8,70 2,58

P3 6,09 6,42 6,76 7,11 7,47 1,38

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2. menunjukkan bahwa pemberian pakan

yang berbeda pada panjang tubuh ikan nila yang dipelihara selama 60 hari menghasilkan pertumbuhan yang relatif baik. Pertumbuhan paling tinggi dicapai pada pemberian pakan

P2 yaitu 20 gram biji alpukat, 60 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu

sebesar 2,58 cm. Sedangkan pertumbuhan yang rendah terjadi pada perlakuan P3 dengan

pemberian pakan yaitu 60 gram biji alpukat, 20 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu sebesar 1,38 cm. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan

yang nyata (p>0,05) antar perlakuan.

Tabel 3. Rata-Rata Tingkat Pertumbuhan Lebar Ikan Nila

Perlakuan Rata-Rata Lebar (cm) Hari Ke- Pertumbuhan

(cm) 0 15 30 45 60

P0 1,83 2,16 2,50 2,85 3,21 1,38

P1 1,82 2,05 2,32 2,57 2,83 1,01

P2 1,82 2,25 2,69 3,14 3,60 1,78

P3 1,83 1,96 2,10 2,25 2,41 0,58

Berdasarkan hasil penelitian Tabel 3. menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda pada lebar ikan yang dipelihara selama 60 hari menghasilkan pertumbuhan yang

relatif baik. Pertumbuhan paling tinggi dicapai pada pemberian pakan P2 sebanyak 20 gram

biji alpukat, 60 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu sebesar 1,78 cm.

Adapun pertumbuhan yang rendah terjadi pada perlakuan P3 dengan pemberian pakan

yaitu 60 gram biji alpukat, 20 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu sebesar 0,58 cm. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata

(p>0,05) antar perlakuan.

Pakan P2 sangat efektif diberikan untuk ikan nila. Uji proksimat pakan uji di

dapatkan protein tertinggi terdapat pada pakan P2 yaitu 25,01 %. Hal ini sesuai dengan pernyataan Taufiq (2016), bahwa semakin tinggi kadar protein yang diberikan, semakin

tinggi nilai pertumbuhan akhir ikan dengan kondisi pertumbuhan awal yang homogen.

Komposisi pakan pada perlakuan P2 terdiri dari 20 gram biji alpukat, 60 gram biji labu

kuning dan 20 gram bahan lainnya. Ahmed (2016) menyatakan bahwa ikan nila yang diberikan pakan dengan penambahan 10% tepung biji labu kuning memiliki pertumbuhan

akhir yang lebih rendah sedangkan ikan nila yang diberikan pakan penambahan 40%

tepung biji labu kuning memiliki pertumbuhan akhir yang lebih tinggi. Biji labu kuning

merupakan sumber protein kasar yang baik dan dapat menggantikan tepung jagung dalam pakan hingga 20% karena penelitian ini tidak berdampak buruk pada organ internal

(Wafar, 2017). Pakan yang terdiri dari protein nabati dapat menyebabkan retensi nitrogen

yang lebih rendah karena pakan ini mengandung energi yang mudah dicerna yang penting

untuk pertumbuhan otot (Fay, 2014). Tepung ikan dapat diganti hingga 20% dengan

sumber protein nabati lainnya dan tidak berdampak negatif pada kesehatan ikan dan pertumbuhan ikan (Althobaiti, dkk., 2018). Protein pada pakan berpengaruh nyata untuk

meningkatkan pertumbuhan ikan yang dipelihara, pertambahan berat tubuh ikan (WG) dan

Page 10: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

Wasilah, dkk.: Effect Combination of Avocado.............| 63

tingkat pertumbuhan spesifik (SGR) dapat meningkatkan secara signifikan dengan cara

meningkatkan kadar protein pakan ikan antara 32,38% dan 37,63% (Loum dkk., 2013).

Gambar 6. Persentase Efesiensi Pakan Uji

Berdasarkan hasil penelitian pada Gambar 6 menunjukkan bahwa pemberian

kombinasi pakan dari biji alpukat dan biji labu kuning sangat baik kualitasnya pada

perlakuan P2 yaitu 64,78%. Pakan P2 memiliki serat kasar 6,91%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Liana (2017) bahwa nilai efesiensi pakan yang cukup baik selama penelitian

disebabkan oleh jenis bahan pakan yang digunakan dapat menghasilkan pakan yang

mudah dicerna oleh ikan nila. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecernaan pakan

adalah kandungan serat kasar. Serat kasar memiliki nilai nutrisi yang sangat rendah, namun penggunaan dalam jumlah tertentu dapat mempercepat gerak peristaltik usus dan

pengumpulan kotoran. Ikan nila tidak dapat mencerna bahan pakan dengan kandungan

serat kasar yang tinggi. Kandungan serat kasar yang terlalu tinggi dapat mempercepat

pakan melewati usus, sehingga nutrisi yang diserap menjadi berkurang dan menyebabkan rendahnya protein yang diserap oleh tubuh ikan nila. Kebutuhan serat kasar bagi ikan nila

berkisar antara 6-8%, kandungan serat kasar lebih dari 8% alam pakan dapat

menurunkan kualitas struktur pakan. Pakan yang berkualitas dapat ditunjukkan dari nilai

efesiensi pakan. Nilai efesiensi pakan diperoleh dari hasil perbandingan antara

pertambahan bobot tubuh ikan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ikan selama masa pemeliharaan. Semakin besar nilai efesiensi pakan, maka semakin efesien ikan

memanfaatkan pakan yang dikonsumsi untuk pertumbuhan ikan tersebut.frekuensi

pemberian makan empat kali sehari mendorong pertumbuhan terbaik dan respon efesiensi

pakan pada ikan nila sebesesar 5-20 gram (Hisano, 2020). Pertumbuhan ikan akan optimal dengan jumlah dan kualitas pakan yang dibutuhkan

ikan tercukupi. Kebutuhan nutrisi yang penting untuk ikan adalah protein. Pakan yang

diberikan harus berkualitas, bergizi tinggi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi ikan

yang dibudidayakan, serta tersedia secara terus menerus sehingga tidak mengganggu proses produksi dan dapat memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan (Hutasoit,

2014). Kualitas pakan baik secara fisik, kimia dan biologi sangat menentukan peforma

pakan. Kualitas tersebut antara lain bentuk pakan, respon ikan terhadap aroma, rasa dan

tekstur pakan sehingga pakan itu bisa diterima oleh ikan, kecernaaan, dan ketersediaan

nutrien serta energi dalam pakan (Widiyati dan Sunarno, 2010).

63

63,5

64

64,5

65

P0 P1 P2 P3

Efe

sien

si P

akan

(%

)

Perlakuan

Page 11: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

64 | JIPI 5(1):57-67, 2021

Gambar 7. Kandungan Protein Ikan Nila

Berdasarkan Gambar 7 menunjukkan bahwa kandungan protein paling tinggi pada

ikan nila dicapai pada pemberian pakan P2 yaitu 20 gram biji alpukat, 60 gram biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu sebesar 18,44%. Kandungan protein yang rendah

terjadi pada perlakuan P3 dengan pemberian pakan yaitu 60 gram biji alpukat, 20 gram

biji labu kuning dan 20 gram bahan lainnya yaitu sebesar 15,99%.

Pemberian kombinasi pakan dari biji alpukat dan biji labu kuning sangat baik kualitasnya pada perlakuan P2, dimana kandungan protein paling tinggi terdapat pada

pakan P2 sedangkan kandungan protein terendah terdapat pada pakan P3. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Dwi (2011), bahwa kandungan protein ikan semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya ukuran ikan. Semakin tinggi perubahan bobot tubuh dalam kurun waktu tertentu, maka laju pertumbuhan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena

hampir 45-75% berat kering tubuh ikan terdiri dari protein. Saat memasuki ukuran besar,

maka kadar protein akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kandungan

protein di dalam tubuh ikan diimbangi dengan kandungan lemak. Adanya penyimpanan

lemak tubuh yang tinggi dan penyimpanan protein pada batas tertentu sesuai kemampuan ikan untuk mensintesis protein tubuh, maka akan menyebabkan kandungan protein tubuh

ikan cenderung menurun. Biji alpukat merupakan limbah yang mengandung nutrisi

diantaranya protein kasar, energi metabolis yang digunakan sebagai bahan pakan (Erwan,

2019). Biji labu kuning merupakan sumber protein kasar yang baik dan dapat menggantikan tepung jagung dalam pakan hingga 20% karena penelitian ini tidak

berdampak buruk pada organ internal (Wafar, 2017).

Tabel 4. Rata-Rata Parameter Kualitas Air Kolam Ikan Nila

Hari Ke- Parameter Kualitas Air

Suhu pH D0

0 26,5 8,18 4,76

15 26,5 8,09 4,91

30 26,3 7,95 5,55

45 26,4 7,87 4,74

60 26,5 8,15 5,35

Dalam mendukung keberhasilan penelitian juga perlu diukur kualitas air (Tabel 4).

Kualitas air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan yang diuji. Sisa pakan yang

tidak termakan oleh ikan akan mengendap sehingga mempengaruhi keadaan kualitas air.

Hal ini dapat mempengaruhi perubahan nilai-nilai parameter kualitas air. Parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, pH dan (DO) oksigen terlarut. Rata-rata suhu air pada

setiap perlakuan berkisar antara 26,3-26,5oC, menunjukkan bahwa suhu didalam kolam

16

16,5

17

17,5

18

18,5

19

P0 P1 P2 P3

Kan

dungan

Pro

tein

(%

)

Perlakuan

Page 12: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

Wasilah, dkk.: Effect Combination of Avocado.............| 65

ikan masih dalam keadaan yang optimal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rozi (2018)

bahwa kisaran suhu yang optimal bagi kehidupan ikan adalah 24-32oC, pada umumnya

pertumbuhan ikan nila akan terganggu apabila suhu lingkungan hidupnya dibawah 14oC dan diatas 38oC. Rata-rata derajat keasaman (pH) pada setiap perlakuan berkisar antara

7,87-8,18, menunjukkan bahwa pH didalam kolam ikan masih dalam keadaan yang netral.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Makori (2017) bahwa pH optimal untuk kehidupan ikan

berkisar antara 6,5- 9,0. Air yang sangat asam dengan pH kurang dari 5,5 akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan reproduksi ikan. Rata-rata kandungan

oksigen yang terlarut (DO) pada setiap perlakuan berkisar antara 4,76-5,55 ppm,

menunjukkan bahwa DO didalam kolam ikan masih dalam keadaan normal. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Makori (2017) bahwa DO minimum untuk pertumbuhan ikan nila yang optimal adalah 3 ppm. Ikan nila juga dapat mentolerir kondisi DO yang tinggi hingga 40

ppm. Umumnya pertumbuhan ikan lebih cepat pada DO yang lebih tinggi.

Ikan nila dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya.

Ikan ini memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya, sehingga bisa dipelihara di daratan rendah yang berair payau maupun daratan tinggi dengan suhu yang

rendah. Kemampuan ikan nila tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14-38oC dengan

suhu optimum bagi pertumbuhan dan perkembangannya yaitu 25-30oC. Pada suhu 6oC

atau 42oC ikan nila akan mengalami kematian (Amri dan Khairuman, 2003). Kualitas air

yang sesuai dengan habitat ikan nila adalah pH optimal antara 7-8, suhu optimal antara 25-30oC, dan salinits 0-35 ppt, amoniak antara 0-2,4 ppm, dan DO berkisar antara 3-5

ppm (Panggabean, 2009). Penambahan biji alpukat dan biji labu kuning dapat dijadikan

sebagai bahan baku pada pembuatan pakan ikan.

Kesimpulan

Pemberian kombinasi pakan biji alpukat dan biji labu kuning berpengaruh nyata

dalam meningkatkan pertumbuhan ikan nila. Penambahan biji alpukat dan biji labu kuning

dapat dijadikan sebagai bahan baku pada pembuatan pakan ikan.

Referensi

Ahmed, D.O., Mohammed, E.A. & Ahmed N.H. 2016. Effect of Pumpkin Seed Meal on Growth Peformance, Feed Utilization and Proximate Composition of O.niloticus

Fingerlings. Thesis. Sudan University of Science and Technology College of Animal

Production Science and Technology Department of Fisheries and Wildlife Science.

Althobaiti, A., Alghanim, K., Ahmed, Z., Suliman, E.M. & Mahboob, S. 2018. Impact of replancing fish meal by a mixture of different plant protein sources on the growth

performance in nile tilapia (Oreochromis niloticus L.) diets. Brazilian Journal of

Biology, 78(3):525-534.

Amanta, R., Usman, S. & Riza, M. 2015. Pengaruh kombinasi pakan alami dengan pakan

buatan terhadap pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal

Aquacoastmarine, 8(3):1-12.

Amri & Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Page 13: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

66 | JIPI 5(1):57-67, 2021

Anggraini, D., Kasmaruddin. & Maskur, H.Z. 2016. Pengaruh pemberian daun ubi jalar

dengan dosis yang berbeda terhadap kelulushidupan benih ikan mas (Cyprinus carpio) dalam pengangkutan. Jurnal BAPPEDA, 2(3):193-199.

Dharmanita, A.W. 2014. Pengembangan Ekspor Komoditas Ikan Hias Air Tawar Dan

Kaitannya Dengan Pembangunan Ekonomi Di Kabupaten Bogor. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Dwi, H.T. 2017. Pengaruh pemberian biji alpukat dan kulit pisang fermentasi terhadap

berat serta warna kuning telur puyuh. Jurnal Bibiet, 2(2):60-67.

Dwi, S.P. 2011. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Ikan dengan Tepung Maggot Terhadap

Komposisi Kimia Pakan dan Tubuh Ikan Bandeng. Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Erwan, E. 2019. Pemanfaatan tepung biji alpukat (Persea americana Mill.) dalam Ransum

terhadap performa ayam ras pedaging. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 8(2):45-57.

Fay, C.J.T., Noelle, M.M.F. & Ragaza, J.A. 2014. Effects of replacing fishmeal with squash seed meal (Cucurbita maxima) on performance of juvenile nile tilapia (Oreochromis

niloticus). Journal AACL, 7(2):68-75.

Hisano, H., Rossi, V.P., Eliseu, M.L. & Silveira, M.G.M. 2020. Effect of feeding frequency on water quality, growth, and hematological parameters of nile tilapia oreochromis

niloticus reared using biofloc technology. Journal of Applied Aquaculture, DOI:

10.1080/10454438.2020.1715909

Hutasoit, D. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Daging Ikan Sapu-Sapu (Lyposarcus

pardalis) Pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius sp.).

Skripsi S1. Medan: Fakultas Pertanian Program Studi Manajemen Sumber Daya

Perairan Uiversitas Sumatera Utara.

Liana, T. 2017. Pengaruh pertumbuhan dan efesiensi pakan ikan nila gift (Oreochromis

niloticus) dengan proporsi protein pakan yang berbeda. Jurnal Aquabis, 7(2):39-43.

Loum, A., Sagne, M., Fall, J., Ndong, D., Diouf, M., Sarr, A. & Thiom, O.T. 2013. Effect of

dietary protein level on growth performance, carcass composition and survival rate

of fry monosex nile tilapia, Oreochromis niloticus reared under recirculating system.

Journal of Biology and Life Science, 4(2):13-22.

Makori, A.J., Aboum, P.O., Kapiyo, R., Anyona, D.N. & Dida, G.O. 2017. Effects of water

physico-chemical parameters on tilapia (oreochromis niloticus) growth in eathen

ponds in Teso North Sub-County, Busia County. Fisheries and Aquatic Sciences,

20(30):1-10.

Muin, R., Lestari, D. & Wulan, T.S. 2014. Pengaruh konsentrasi asam sulfat dan waktu

fermentasi terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan dari biji alpukat. Jurnal Teknik

Kimia, 4(20):1-7.

Page 14: Volume 5 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2614-0500, e-ISSN ...

Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA

Wasilah, dkk.: Effect Combination of Avocado.............| 67

O-fish. 2007. Ikan Nila. Jakarta: Ofish Forum.

Panggabean, A. 2009. Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Departemen Kehutanan. Sumatra Utara. Fakultas Pertanian.

Perdanianti, A.M. & Arum, Y. 2006. Ekstraksi dan Pengeringan Waluh untuk Mendapatkan

Produk Fine Powder. Universitas Diponegoro, Semarang, 1-6.

Rozi, Taufiq, A.M., Hanafiah, S.S. & Browijoyo, M.S. 2018. Pengaruh pemberian kitosan

dalam pakan terhadap pertumbuhan, sintasan dan efisiensi pemanfaatan pakan nila

(Oreochromis niloticus). Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 20(2):103-111.

Taufiq, Firdus, & Imelda, I.A. 2016. Pertumbuhan benih ikan bawal air tawar (Colossoma

macropomum) pada pemberian pakan alami yang berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(3):355-365.

Wafar, R.J., Hannison, M., Abdullahi, U., & Makinta, A. 2017. Effect of pumpkin (Cucurbita

pepo L.) seed meal on the perfomance and carcass characteristics of boiler chickens.

Asian Journal of Advances in Agricultural Research, 2(3):1-7.

Widiyati, A. & Sunarno, M.T.D. 2010. Dampak Penggunan Pakan Buatan Terhadap

Keberlanjutan Perikanan Budidaya di Perairan Waduk. Badan Research Kelautan dan Perikanan. Bogor.

Yanuar, V. 2017. Pengaruh pemberian jenis pakan yang berbeda terhadap laju

pertumbuhan benih ikan nila (oreochromis niloticus) dan kualitas air di akuarium

pemeliharaan. Jurnal Ziraa’ah, 42(2):91-99.