IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Maret 2015/ Volume 203

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah

Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Ahsan S, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep

AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: humas@apps.ipb.ac.id

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Setiap Selasa, Pukul : 19.30 - 20.00 WIB

‐ FMIPA IPB Gelar Kompetisi Sains Madrasah Ibtidaiyah

Tingkat Kabupaten Bogor

‐ LPPM IPB Gelar Pertemuan Pusat‐Pusat

‐ Pisah Sambut Dewan Audit IPB Transisi 2012‐2013

dengan Komite Audit IPB 2015‐2019

Nantikan Vol 204

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menerima kunjungan Presiden Hokkaido University, Prof. Keizo Yamaguchi, Jumat (6/3), di IPB International Convention Center (I ICC) Bogor. Kunjungan Presiden Hokkaido University disambut oleh Ketua MRPTNI yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Herry Suhardiyanto.

Dalam pertemuan ini dilakukan diskusi yang dipimpin oleh Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Muhammad Anis. Bahasan diskusi diantaranya mengenai The 3rd Japan‐

Indonesia Rector's Conference yang akan dilaksanakan di Hokkaido, Jepang pada bulan November tahun ini. Rector's Conference ini diagendakan mengambil tema “Collaboration in Research and Education for Sustainable Society”.

Tampak hadir sejumlah perwakilan dari PTN yang menjadi anggota MRPTNI, antara lain UI, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sriwijaya, Universitas Hasanudin, Universitas Mulawarman, Universitas Syiah Kuala, Univesitas Sebelas Maret, Universitas Maritim Raja Ali Haji serta Universitas Halu Oleo. Sementara, Presiden Hokkaido University didampingi oleh Deputy Executive Director Office of International Affairs, Hokkaido University, Mr. So Kawanobe. (AS)

Majelis Rektor PTN Terima Kunjungan Presiden Hokkaido University

Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), bekerjasama dengan Pusat Studi Biofarmaka (PSB) LPPM IPB menggelar pelatihan pembuatan ramuan antidiabetes, Kamis (5/3). Kegiatan yang mengambil tempat di Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Kenanga Kelurahan Situ Gede Kecamatan Bogor Barat ini diikuti oleh 20 orang peserta dari tiga Posdaya.

Peneliti P2SDM LPPM IPB, Warcito, SP, MM dalam sambutannya mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah dalam rangka menindaklanjuti keberadaan taman terapi diabetes yang ada di Posdaya Kenanga Situ Gede, yang sudah dibuat pada tahun 2014. “Maka setelah produk tamannya sudah ada, sekarang bagaimana cara mengolah tanaman tersebut menjadi sebuah obat herbal untuk mencegah dan mengobati warga yang terkena penyakit diabetes. Jalan satu‐satunya adalah kader Posdaya diberikan pelatihan cara pembuatan ramuan antidiabetes dari taman TOGA yang ada. Hasil dari pelatihan ini diharapkan kader Posdaya bisa membuat, meramu, mengemas, sampai menjual,” paparnya.

Sekretaris Teknis PSB LPPM IPB, Siti Sa'diah, M.Si,Apt menjelaskan bahwa meramu dan meracik tanaman antidiabetes untuk hasil yang maksimal dan aman, butuh ketelitian dalam pembuatannya, ketepatan dalam meracik bahan o b a t , d a n k e c e r m a t a n m e n e n t u k a n takarannya.(Awl)

IPB Gelar Pelatihan Pembuatan Ramuan Antidiabetes

Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Bidang Akademik dan Kemahas iswaan, Prof .Dr . Yonny Koesmaryono, mengingatkan para siswa SMA kelas XII di seluruh Indonesia untuk segera melakukan pendaftaran jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tingggi Negeri (SNMPTN). Imbauannya ini disampaikan saat menjadi narasumber pada acara Dialog Pakar di RRI Bogor, Jumat (5/3).

Sebagaimana diketahui, bahwa tahapan pendaftaran SNMPTN atau seleksi masuk tanpa tes telah memasuki tahapan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang telah dimulai pada 22 Januari 2015 dan berakhir tanggal 12 Maret 2015. "Kita harus mengubah kebiasaan yang kurang bagus yaitu mendaftar di akhir waktu. Padahal pendaftaran melalui online berisiko terjadi penumpukan, sehingga dikhawatirkan akan terdapat kendala seperti bandwith tak mampu menampung,” terang Prof. Yonny yang didampingi Kepala Kantor Hukum, Promosi, dan Humas (KHPH) IPB, Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.Si.(wrw)

Prof. Yonny Mengudara di RRI Bogor Ingatkan Siswa Segera Daftar SNMPTN

Berikut ini adalah jadwal SNMPTN:1. Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS): 22 Januari ‐12 Maret 20152. Pendaftaran: 13 Februari‐15 Maret 20153. Proses seleksi: 13 April‐8 Mei 20154. Pengumuman: 9 Mei 20155. Pendaftaran Ulang di PTN: 9 Juni 2015 (Bersamaan dengan pelaksanaan Ujian Tertulis SBMPTN 2015Informasi lengkap bisa diakses pada laman http://www.snmptn.ac.id. dan admisi.ipb.ac.id.

Barracuda 3 FPIK IPB Ikuti Ajang Boat RC Deconbotion

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (PSP FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menerjunkan salah satu tim Boat Modelling Club dengan kapal Remote Control yang bernama Barracuda 3 di ajang kompetisi Boat RC Deconbotion 2015. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (HMTK) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ini adalah sebagai penutup rangkaian acara P INIS I setiap tahunnya.

Meskipun Program Studi (Prodi) PSP lebih diarahkan untuk bidang perikanan tangkap, hal ini tak menyulitkan semangat untuk bersaing di dunia teknologi perkapalan, baik dari segi desain maupun teknologi mesin. Kapal Barracuda 3 merupakan kapal generasi ke‐3 dari Boat Modelling Club PSP IPB yang diluncurkan untuk kompetisi racing dan desain. Sebelumnya hadir Barracuda 1 dan 2 yang pada tahun 2013 menyabet posisi juara 2 dan 3 dalam kategori yang sama untuk lomba Roboboat di ITS, Surabaya.

Race yang dilaksanakan pada 10 Januari 2015 ini, diikuti oleh 42 tim kapal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tim Barracuda 3 mampu menyelesaikan dua kali race yang d i wa j i b ka n ke p a d a t i a p t i m . T i m i n i beranggotakan tiga orang, yakni Harun Ar Rosyid, Mas Fariz Fitriyana dan Syiffa Syafiah.

Atas bimbingan dari para anggota senior Boat M o d e l i n g C l u b P S P I P B s e r ta D o s e n Pembimbing Dr. Yopi Novita, Barracuda 3 berhasil menduduki posisi ke‐7 dari 42 kapal lainnya dengan perolehan waktu 1 menit 33,54 detik. Hal ini menjadi pemacu semangat anggota tim Boat Modelling Club lain untuk terus berkembang dan mampu bersaing di ajang perlombaan kapal lainnya.***

Ditmawa IPB Gelar Sosialisasi Tri-UJoint Seminar and Symposium

Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) Institut Pertanian Bogor ( I P B) menyelenggarakan Sosialisasi Tri‐University (Tri‐U) Joint Seminar and Symposium, Sabtu (7/3) di Auditorium Sylva Pertamina Fakultas Kehutanan IPB. Tri‐U Joint Seminar and Symposium merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan atas kerjasama antara Chiang Mai University (Thailand), Mie

University (Jepang), Jiangsu University (China), dan IPB.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr. Rinekso Soekmadi. Dalam sambutannya, ia mendorong partisipasi aktif mahasiswa IPB dalam berbagai kegiatan internasional untuk meningkatkan wawasan dan soft skill mahasiswa. Dikatakan, setiap tahun IPB selalu mengirimkan delegasi mahasiswa dan menorehkan prestasi dalam kegiatan tahunan tersebut.

Dosen Pembina Tri‐U IPB yang menjadi narasumber pada sosialisasi tersebut adalah Ir. Sri Endah Agustina, MS dan Dra. Alfa Chasanah, MA. “Tahun ini Tri‐U Joint Seminar and Symposium akan diselenggarakan di Jiangsu University‐China pada tanggal 25‐30 Oktober 2015 dengan tema “Role of Asia in the World for Innovative Globalization”,” ungkap Ir. Sri Endah Agustina, MS Setiap tahunnya terdapat empat topik utama dalam Tri‐U Joint Seminar and Symposium, yaitu Population, Food, Energy, dan Environment, serta satu topik khusus yang berganti setiap tahunnya. Topik khusus pada tahun 2015 ini adalah Globalized Higher Education.

Kegiatan Tri‐U Joint Seminar and Symposium terbuka bagi seluruh mahasiswa IPB untuk mempresentasikan data hasil penelitian mereka dalam forum mahasiswa internasional. Mahasiswa yang tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dapat mengirimkan abstrak mereka ke Ditmawa IPB sampai dengan hari Rabu 22 April 2015. Informasi detail mengenai prosedur aplikasi dapat diakses di web dan Facebook Ditmawa IPB.***

Sejumlah pengamat menilai, sebelum masa reformasi, pembangunan desa dengan kota terjadi ketimpangan. Pembangunan selalu terpusat di kota‐kota besar sehingga perdesaan tertinggal. Sebagai koreksi dalam pendekatan pembangunan di era orde baru yang bersifat sentralistik, sektoral dan vertikal, maka di era reformasi dilakukan perubahan menjadi desentralistik, koordinatif dan horizontal. Demikian dikatakan Kepala Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Setia Hadi. Ia menyampaikan hal tersebut saat mengudara di RRI Bogor dalam program Dialog Pakar. Turut hadir dalam kesempatan ini Sekretaris P4W LPPM IPB, Dr. Iskandar Lubis.

Menurutnya, pendekatan sentralistik, sektoral, dan vertikal ternyata menyebabkan banyak masalah pembangunan, diantaranya ketimpangan pembangunan baik antar golongan, pelaku pembangunan maupun antar wilayah. Dengan lahirnya Undang‐undang (UU) nomor 6 tahun 2014, diharapkan bisa merespon ketimpangan tersebut dengan kewenangan desa untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan di desa. Inilah 15 Kewenangan Kepala Desa seperti yang diatur dalam pasal 19 UU No.6/2014: memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa, mengangkat dan memberhentikan perangkat desa, memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa, menetapkan peraturan desa, menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa, membina kehidupan masyarakat desa.

Kewenangan lainnya adalah membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, membina dan meningkatkan perekonomian desa, mengembangkan sumber pendapatan desa, mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara, mengembangkan kehidupan sosial budaya, memanfaatkan teknologi tepat guna, mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif, mewakili desa dalam urusan hukum, melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan. (wrw).

Dr. Setia Hadi Mengudara di RRI, Bicara Undang-undang Desa