Vokal Juli 2011 - apmigrants.org Juli 2011.pdf · Cerita seputar Ruya merupakan kenyataan...

12
juLi 2011 1 Juli 2011 E D I T O R I A L PLBM W SUARANYA BMI, DARI ATKI DIPUBLIKASIKAN OLEH ASOSIASI TENAGA KERJA INDONESIA DI HONG KONG (ATKI-HK) g EDITORIAL R uyaƟ dipancung, bangsa berduka, buruh migran Indonesia terluka. RuyaƟ bukan hanya seseorang dari Bekasi tapi dia sosok yang mewakili wajah jutaan buruh migran perempuan dan nasib mereka diluar negeri. Perempuan desa lugu, berpendidikan minim, ibu rumah tangga yang terhimpit beban krisis berharap untuk memperbaiki ekonomi keluarganya, diproses melalui PJTKI, dipalsukan idenƟtasnya, disiksa majikan, Ɵdak diberi libur, Ɵdak tahu kemana harus minta pertolongan, mengadu ke agen/PJTKI tapi Ɵdak dihiraukan bahkan dipaksa menerima perlakuan majikan, akhirnya terpaksa membunuh. Cerita seputar RuyaƟ merupakan kenyataan sehari-hari yang dialami jutaan buruh migran Indonesia, laki-laki dan utamanya perempuan. Sebagai sesama BMI, kita bersyukur Ɵdak sampai mengalami nasib seburuk RuyaƟ, Ɵdak sampai harus membunuh meski harus rela bertahan dalam kesemena- menaan majikan, agensi dan PJTKI. Tapi disisi lain kita juga geram dan marah sebab kita tahu RuyaƟ hanya korban, dia bukan kriminal. Dia keluar negeri karena negara gagal memberi lapangan kerja bagi rakyatnya, dia nekad merantau lagi demi mewujudkan sebuah mimpi untuk mempunyai usaha kecil-kecilan sendiri. Kasus RuyaƟ mampu menguak nasib 303 warga negara Indonesia, yang mayoritas TKI, yang sedang menunggu hukuman maƟ diluar negeri serta puluhan lainnya yang raib tanpa kabar diluar negeri. Sejak diangkatnya kemaƟan RuyaƟ di berbagai media massa dan aksi protes beruntun yang dilakukan berbagai organisasi perduli buruh migran, para keluarga BMI yang terancam hukuman maƟ mulai bersuara satu demi satu. Mereka menuturkan penderitaan dan keƟdak berdayaan mereka menolong anak/ibu/ayah tercinta diluar negeri serta kefrustasian Ɵdak mendapat uluran bantuan dari pemerintah. Mereka Korban, Bukan Kriminal Di tengah krisis yang makin akut dan Ɵdak adanya keinginan pemerintah menyelesaikan akar kemiskinan di Indonesia maka bekerja keluar negeri tetap menjadi pilihan terakhir bagi rakyat miskin Indonesia, utamanya dari pedesaan. Di tengah kebutuhan pokok dan pelayanan publik yang kian melambung Ɵnggi, PHK massal, minimnya upah dan KKN, jumlah pengangguran yang makin meningkat Ɵdak terelakan. Pengusaha – pengusaha kecil bangkrut kalah saingan dengan pengusaha berkapital besar yang makin leluasa karena difasilitasi oleh pemerintah. Berpendidikan Ɵnggi bukan jaminan lagi untuk mendapat pekerjaan dengan upah Ɵnggi pula. Kemiskinan dan pengangguran Ɵnggi menjadi ibu kandung lahirnya para tenaga kerja diluar negeri, yang terpaksa merantau dengan berbagai cara demi kelangsungan hidup. Upah Ɵnggi diluar negeri menjadi iming-iming yang menyulut penduduk desa untuk mendaŌar ke PJTKI. Dengan lapangan kerja yang mayoritas menuntut tenaga kerja telaten seperƟ rumah tangga, pekerja pabrik, penjaga orang tua, maka perempuan menjadi sasaran utama perekrutan massal ini. Disisi lain, pemerintah juga diuntungkan dari laju Ruyati, Potret Penelantaran Negara Terhadap Buruh Migran Indonesia

Transcript of Vokal Juli 2011 - apmigrants.org Juli 2011.pdf · Cerita seputar Ruya merupakan kenyataan...

VOKAL

juLi 2011 1

Juli 2011

E D I T O R I A L

PLBMW SUARANYA BMI, DARI ATKIDIPUBLIKASIKAN OLEH ASOSIASI TENAGA KERJA INDONESIA DI HONG KONG (ATKI-HK)

gEDITORIAL

Ruya dipancung, bangsa berduka, buruh migran Indonesia terluka. Ruya bukan hanya seseorang dari

Bekasi tapi dia sosok yang mewakili wajah jutaan buruh migran perempuan dan nasib mereka diluar negeri. Perempuan desa lugu, berpendidikan minim, ibu rumah tangga yang terhimpit beban krisis berharap untuk memperbaiki ekonomi keluarganya, diproses melalui PJTKI, dipalsukan iden tasnya, disiksa majikan, dak diberi libur, dak tahu kemana

harus minta pertolongan, mengadu ke agen/PJTKI tapi dak dihiraukan bahkan dipaksa menerima perlakuan majikan, akhirnya terpaksa membunuh. Cerita seputar Ruya merupakan kenyataan sehari-hari yang dialami jutaan buruh migran Indonesia, laki-laki dan utamanya perempuan.

Sebagai sesama BMI, kita bersyukur dak sampai mengalami nasib seburuk Ruya , dak sampai harus membunuh meski

harus rela bertahan dalam kesemena-menaan majikan, agensi dan PJTKI. Tapi disisi lain kita juga geram dan marah sebab kita tahu Ruya hanya korban, dia bukan kriminal. Dia keluar negeri karena negara gagal memberi lapangan kerja bagi rakyatnya, dia nekad merantau lagi demi mewujudkan sebuah mimpi untuk mempunyai usaha kecil-kecilan sendiri.

Kasus Ruya mampu menguak nasib 303 warga negara Indonesia, yang mayoritas TKI, yang sedang menunggu hukuman ma diluar negeri serta puluhan lainnya yang raib tanpa kabar diluar negeri. Sejak diangkatnya kema an Ruya di berbagai media massa dan aksi protes beruntun yang dilakukan berbagai organisasi perduli buruh migran, para

keluarga BMI yang terancam hukuman ma mulai bersuara satu demi satu. Mereka menuturkan penderitaan dan ke dak berdayaan mereka menolong anak/ibu/ayah tercinta diluar negeri serta kefrustasian dak mendapat uluran bantuan dari pemerintah.

Mereka Korban, Bukan Kriminal

Di tengah krisis yang makin akut dan dak adanya keinginan pemerintah

menyelesaikan akar kemiskinan di Indonesia maka bekerja keluar negeri tetap menjadi pilihan terakhir bagi rakyat miskin Indonesia, utamanya dari pedesaan. Di tengah kebutuhan pokok dan pelayanan publik yang kian melambung nggi, PHK massal, minimnya upah dan

KKN, jumlah pengangguran yang makin meningkat dak terelakan. Pengusaha – pengusaha kecil bangkrut kalah saingan

dengan pengusaha berkapital besar yang makin leluasa karena difasilitasi oleh pemerintah. Berpendidikan nggi bukan jaminan lagi untuk mendapat pekerjaan dengan upah nggi pula.

Kemiskinan dan pengangguran nggi menjadi ibu kandung lahirnya para tenaga kerja diluar negeri, yang terpaksa merantau dengan berbagai cara demi kelangsungan hidup. Upah nggi diluar negeri menjadi iming-iming

yang menyulut penduduk desa untuk menda ar ke PJTKI. Dengan lapangan kerja yang mayoritas menuntut tenaga kerja telaten seper rumah tangga, pekerja pabrik, penjaga orang tua, maka perempuan menjadi sasaran utama perekrutan massal ini. Disisi lain, pemerintah juga diuntungkan dari laju

Ruyati, Potret Penelantaran Negara Terhadap Buruh Migran Indonesia

VOKAL

juLi 20112

gEDITORIAL

migrasi ini karena dengan sendirinya mengurangi pengangguran dan menambah pendapatan negara. Maka, menarget pengiriman tenaga kerja keluar negeri menjadi agenda terpen ng negara yang terwujud di Rencana Anggaran Pembelanjaan Negara (RAPBN).

Selanjutnya, penempatan tenaga kerja keluar negeri dilimpahkan sepenuhnya kepada PJTKI yang kemudian mengerahkan calo-calonya di desa-desa untuk merekrut secara massal. Negara hampir dak punya peran dalam mengurusi perekrutan, pemberian training, mencarikan majikan dan meyakinkan keselamatan selama diluar negeri. Disinilah, para TKI termasuk Ruya diposisikan, mutlak nasibnya dipasrahkan ke tangan PJTKI dan agen yang memberangkatkan dan dak diberi alterna f meminta bantuan jika membutuhkan.

Lalu mampukah moratorium (penutupan) TKI ke Arab Saudi yang digagas SBY sebagai solusi akan menjawab parahnya persoalan TKI di Arab khususnya dan diluar negeri umumnya? Tentu kita tahu jawabnya dak. Sebab selama langkah ini dak dibarengi dengan penciptaan lowongan kerja dengan upah layak dalam negeri, maka selamanya akan ada selalu TKI dan selamanya Ruya -Ruya baru akan bermunculan. Bahkan moratorium ini akan menambah kerentanan sebab akan banyak yang nekad berangkat melalui jalur ilegal.

Perlindungan Sejati Yang Dibutuhkan BMI

Jika benar-benar mau melindungi rakyatnya, maka pemerintah wajib segera menciptakan kontrak kerja standar dan MoU (perjanjian antar dua negara) yang mengatur upah layak, meyakinkan hak libur dan cu , hak komunikasi dan berserikat serta hak-hak lainnya sebagaimana diatur di Konvensi PBB untuk perlindungan buruh migran dan keluarganya dan Konvensi perlindungan PRT yang baru saja disahkan. Termasuk membebaskan BMI dari belenggu PJTKI/agen dengan memberikan hak kontrak mandiri/proses kontrak sendiri. Hal ini akan menjamin para BMI mempunyai daya tawar lebih nggi terhadap siapapun

Causeway Bay, Minggu 26 Juni 2011. Aliansi Cabut UUPPTKILN

No.39/2004 menggelar aksi di depan KJRI-HK dengan jumlah massa 700 BMI. Aksi ini diadakan dalam rangka menuntut keadilan bagi Ruya , BMI yang dipancung di Arab Saudi 18 Juni lalu. Dengan mengusung tututan kepada pemerintah untuk segera memulangkan jenasah Ruya dan juga segera melindungi ratusan BMI yang terancam hukuman ma diberbagai Negara penempatan.

Dalam aksi tersebut Aliansi UUPPTKILN No.39/2004, mengecam keras pemerintah untuk bertanggung jawab melindungi warga negaranya. Program acara dilakukan sekitar 1 jam yaitu dari jam 15:00-16:00 cukup membuat massa sekitar tercengang dan merinding. Bahkan tak sedikit orang yang meneteskan air mata

yang berusaha memanfaatkan kerentanan mereka. Lebih dari itu, pemerintah harus berhen memperlakukan BMI layaknya barang dagangan dan sapi perahan dengan secara spor f menerapkan

mo o mereka sendiri yaitu pelayanan yang berbasis perlindungan, serta menghen kan kebijakan serta praktek yang beratas nama pelayanan namun hakekatnya berbasis pemerasan.

RUYATI DIPANCUNG, BMI-HK GELAR AKSI SOLIDARITAS DAN

DOA BERSAMAke ka alunan lagu “Gugur Bunga” yang telah di gubah dan di nyanyikan oleh seluruh demonstran, bersamaan dengan gimmick yang menggambarkan pemancungan terhadap Ruya . Selain itu, pidato perwakilan dari Aliansi UUPPTKILN yaitu PILAR, GAMMI, LIPMI juga menyampaikan pidatonya.

Sebelumnya kawan-kawan dari ATKI telah menggelar lingkaran aksi di Lapangan Rumput Victoria Park yang di sisipi dengan berbagai tampilan kesenian, pidato dan kemudian disusul dengan snake rally untuk mengajak BMI sekitar agar gabung bersama aksi di depan gedung KJRI. Setelah lingkaran aksi selesai seluruh demonstran berbondong-bondong menuju ke depan gedung KJRI untuk menyerukan tuntutan mereka. Aksi berakhir dengan damai dengan bantuan keamanan dari kepolisian Hong Kong.

BERITA SEPUTAR ATKI

VOKAL

juLi 2011 3

Minggu, 10/7 Causeway Bay. Arafah sebuah perusahaan kredit

alat-alat rumah tangga mengadakan acara panggung yang bertema “GEBYAR HADIAH ARAFAH”. Acara ini diselenggarakan sebagai rasa terima kasih Arafah kepada para konsumennya, dengan membagi-bagikan hadiah bagi mereka yang beruntung. Acara ini bekerjasama dengan ATKI-HK, selain undian berhadiah diadakan juga lomba lagu gubahan Arafah, gubahan lagu progresif yang bertema “Stop Paksa Kami Masuk Agensi dan Berikan Perlindungan Seja bagi BMI”.

Acara yang dimulai pada pukul 11:00 dan diakhiri pukul 18:00 pagi berlangsung sangat meriah, walaupun cuaca yang panas dan sempat hujan gerimis. Namun hal ini dak mengurangi kemeriahan, semangat dan antusias dari para peserta dan juga penonton. Selain lomba gubahan lagu, juga mengadakan lomba tarik tambang untuk penonton dan dimeriahkan dengan berbagai

Arafah Bagi-Bagi Hadiahtampilan kesenian tradisional dan modern oleh se ap ran ng ATKI-HK, drama dan juga kesenian dari PILAR dan GAMMI.

Dalam acara ini lomba gubahan lagu Arafah d i m e n a n g k a n oleh para peserta: Juara I diraih oleh Kar lah, Juara II San dan Juara III oleh Lisa. Sedangkan lomba gubahan lagu progresif dimenangkan oleh: Juara I Classic Dancer, Juara II Angel Lover Dancer, Juara III diraih oleh WHDI. Dalam acara ini juga di umumkan pemeneng lomba cerpen yang bertemakan “Sepenggal Perjalanku Sebagai Buruh Migran Perempuan” dengan pemenang lomba, Juara I diraih oleh Yuli Riswa , Juara II Puput Ariatna, Juara III A n Pawar ,

Juara Harapan I oleh Wineza Winez dan Juara Harapan II diraih oleh Mistriani. Semua pemenang mendapakan ser fi kat dan piala dari Pani a ATKI-HK dan Arafah, dipenghujung aara dari Pani a ATKI-HK dan juga dari Arafah memberikan sambutan dan ucapan terimakasih dari semua kepada konsumen dan kepada semua pihak yang telah mendukung dan memeriahkan acara Gebyar Hadiah Arafah. Selamat untuk para pemenang.

Ahad, (19/6). Gabungan Migran Muslim Indonesia di Hong Kong (GAMMI-HK) menggelar pengajian dan dzikir akbar dalam rangka merayakan Milad-nya yang ke -5 bertempat di Aldrich Bay Community Hall, Sai Wan Ho. Mereka mendatangkan 3 pembicara dari Indonesia yaitu Ustadz Ramli Ishaque S.A.G dari Yayasan Hurin-In di Jakarta, Al Ustadz Muhammad Nata

S.A.G dari Majelis Dzikir Az Zikro Jakarta, Beserta Kyai Ahmad Fathul Uzzy Dari Pon Pes Ar Rohman, Pranggang, Ploso Klaten, Kediri

Selain untuk m e r a y a k a n hari jadinya, acara ini juga bertujuan untuk m e m p e r k u a t persatuan antar organisasi anggota GAMMI dan ajang edukasi untuk m e n a n a m k a n

pemahaman tentang mengenai ajaran Islam dan kaitanya dengan perjuangan buruh migran yang mayoritas adalah kaum perempuan. Kenyataan yang dak bisa dipungkiri perempuan harus ikut serta mencari na ah, sebagai tulang punggung keluarga tapi disisi lain, hak-hak dan kemerdekaannya selalu terbelenggu, ter ndas, terhisap dan bahkan dikategorikan klas kedua oleh masyarakat. Tidak hanya mengenai keagamaan saja, sebagai BMI juga diharapkan memahami pesoalan-persoalan yang dialami BMI saat ini. Dan yang dak kalah pen ngnya dengan adanya acara tersebut diharapkan mampu merekrut anggota baru.

Dalam kesempatan ini pula, mereka juga gunakan mencari penggalangan dana untuk penampungan/Shelter Bethune House dan Shelter Al-Is qomah yang menampung para BMI berkasus. Acara terlaksana dengan lancar dan penuh khidmad, diperkirakan sekitar 1000 lebih jamaah yang menghadiri acara ini. Semoga GAMMI-HK semakin jaya dalam memperjuangkan hak BMI dan menjalankan ukhuwah Islami. (Kiky)

Rayakan Milad V: GAMMI Gelar Pengajian Dan

Dzikir Akbar

BERITA HK

VOKAL

juLi 20114

SEPUTAR RANTING ATKI-HK

BERITA SEPUTAR ATKI

Refreshing Bersama: Pererat Perkawanan, Perkuat Organisasi

Dengan mengambil tema “Konsolidasi Antar Anggota Untuk Tingkatkan Kerja Massa”, Minggu (12/6), dua ran ng ATKI-HK yaitu Tanderska dan Beringin mengadakan acara refreshing bersama ke Ngong-Ping. Kegiatan tersebut itu diiku hampir 60 orang, anggota maupun non anggota ATKI. Sepanjang perjalanan dari Causeway Bay-Ngong Ping diisi dengan berbagai kegiatan, seper menyanyi lagu progresif, berpropaganda juga menggalang donasi bagi Billy, salah satu anggota AGRA yang sakit dan dioperasi di Lampung. Walau mengalami sedikit gangguan tranportasi diaman peserta diharuskan bergan bus di daerah Tung Chung, tapi dak menyurutkan semangat untuk menikma liburannya.

1 Juli sebagai hari kembalinya Hong Kong ke China, diperinga dengan

aksi demo dari berbagai lapisan masyarakat Hong Kong. Jum’at, 1 Juli 2011, Lapangan Sepak Bola Victoria Park dipada oleh penduduk lokal dan buruh migran dari berbagai Negara untuk mengadakan aksi ke Kantor CGO, Central. Dari pukul 10 pagi, berbagai elemen masyarakat Hong Kong mulai memada kawasan Lapangan Sepak Bola. Sedangkan BMI menggalang dukungan untuk Mission dan Bethune House di sekitar Victoria Park.

Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, AMCB (Asian Migrant Coordina ng Body) , sebuah aliansi buruh migrant di Hong Kong yang beranggotakan 5 negara (Thailand, Sri Lanka, Philipin, Indonesia dan Nepal) juga turun

“1 JULI, AMCB Terus Perjuangkan Kenaikan

Gaji HK$4.000”

ke Lapangan Sepak Bola. Kali ini AMCB menuntut pemerintah Hong Kong untuk menaikkan gaji buruh migran sebesar 4 ribu Dolar Hong Kong, Hapus Two Weeks rule, dan memasukan gaji buruh migrant kedalam UU upah minimum.

Menurut Dolores Baladares juru bicara AMCB yang dihubungi oelh Tim Vokal gaji buruh migran masih rendah dibandingkan gaji buruh migrant 10 tahun yang lalu. Sedangkan harga barang bertambah naik dan selama buruh migran dak dimasukan kedalam UU Upah Minimum Standar maka gaji buruh migran akan berubah se ap tahunnya dan kita dak pernah diberitahu oleh pemerintah bagaimana penghitungan gaji tersebut. Ini sangat dak transparan.

Ribuan massa bergerak dari Lapangan Sepak Bola menuju ke Kantor CGO, Central. Sambil meneriakkan yel-yel tuntutan mereka mengadakan rally sepanjang jalan diselingi juga lagu. Karena banyaknya massa yang melakukan aksi demonstrasi dan hari sudah menjelang malam, barisan AMCB hanya berhen sampai dibawah gedung CGO dak naik keatas, kedepan gedung CGO.

Untuk menganalisa kembali kegiatan dan membetulkan sistem kerja agar lebih terarah dan terencana, ATKI Ran ng Playground menggelar Rapat Umum Ran ng (RUR) ke-3 pada hari Minggu, 26 Juni 2011, bertempat ruang pertemuan Toko Indonesia Victor Sirait. Kegiatan yang mengangkat tema “Ak an Ran ng Dengan Memperkuat dan Memperluas Kerja Massa Untuk Menuntut Perlindungan Seja BMI” dihadiri sekitar 25 orang masih dilipu suasana hening setelah kabar berkabung pemancungan Ruya di Arab Saudi.

ATKI-Playground: Gelar RUR, Tumbuhkan

Semangat Baru

Acara dimulai dengan pembacaan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh pengurus ran ng lama dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengurus ran ng baru. Hadir disitu perwakilan Komite Pusat, Rendy-Sekretaris ATKI, yang menyampaikan pesan untuk memperkuat kolek fi tas dan meningkatkan perekrutn anggota baru demi memajukan perjuangan mencapai kesejahteraan BMI. Sedangkan susunan pengurus baru yang terpilih antara lain: Sekretaris Ran ng dijabat oleh Niken, Penanggungjawab (PJ) Keanggotaan yaitu Agil dengan relawan Shindo, PJ Konseling yaitu Lisa dengan relawan Aviel, PJ Kesenian yaitu Dewa dengan relawan Hano dan Heni, PJ Keuangan yaitu Dina, PJ Keagamaan yaitu Si . Selamat berorganisasi dan berjuang.

VOKAL

juLi 2011 5

BERITA TANAH AIR

Jakarta, Senin (22/6). Sekitar 30 orang yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Untuk Ruya melakukan

unjuk rasa di depan Istana Negara. Tidak hanya simpa san saja, keluarga serta kerabat Ruya turut serta pula dalam aksi kali ini. Dalam aksi yang mengusung tema “Berikan keadilan untuk Ruya dan wujudkan perlindungan seja bagi buruh migran Indonesia”, keluarga Ruya memberikan surat kepada bapak Presiden. Mereka berharap pemerintah mau memulangkan jenazah Ruya yang dipancung di bulan Juni kemarin. Dumung, salah satu kerabat Ruya menyampaikan “Atas nama keluarga, saya menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan yang menimpa ibu Ruya , agar keluarga mendapatkan ketenangan”. Aan Anshory, juru bicara dari INDIES, menegaskan “Ini surat dari keluarga ibu Ruya untuk Presiden yang isinya meminta jenazah dipulangkan. Jika SBY dak memberikan tanggapan atas surat ini,

berar SBY adalah presiden yang melegalkan pembunuhan terhadap rakyatnya, presiden yang an terhadap buruh migran”.

Sedangkan Yogo Dani, juru bicara dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) menuntut buk atas dukungan pemerintah RI terhadap konvensi ILO (Internasional Labour Organiza on). “ Presiden harus melakukan ndakan nyata untuk melindungi buruh

migran seper yang telah disampaikan SBY dalam konferensi ILO di Jenewa, Swiss (Selasa, 14/6) yang lalu. Segera selamatkan buruh migran yang saat ini terancam hukuman ma ,” tegas Yogo. Retno Dewi selaku ketua ATKI Jakarta, sekaligus koordinator aksi mengatakan hukuman ma terhadap Ruya adalah salah satu contoh kongkret atas kegagalan pemerintah menyelematkan dan melindungi BMI diluar negeri. BMI sudah berkontribusi devisa yang besar bagi Negara, sudah selayaknya pemerintah melayani dan memberikan perlindungan seja . Aksi kali ini juga menuntut pemeringah agar segera menciptakan MoU keseluruh negara penempatan serta membuat undang-undang yang mengatur perlidungan untuk buruh migran sehingga kasus seper Ruya dak terulang kembali. (Yogo)

Tuntut Jenazah dipulangkan, Keluarga Ruyati Surati Presiden

VOKAL

juLi 20116

BERITA INTERNASIONAL

gRangkulMahasiswa

IMA Sukses Gelar Kongres KE-2

Interna onal Migrants Alliance (IMA) sukses menggelar kongresnya yang kedua pada tanggal 3-4 Juli 2011 bertempat di University of the Philliphines di Manila. Dengan semboyan “kami buruh bukan budak!” dan “Hidup solidaritas

internasional!” kian memperkuat persatuan 135 peserta Kongres yang datang dari 24 negara antara lain Argen na, Australia, Austria, Bangladesh, Kanada, Denmark, Hong Kong, Indonesia, Itali, Jepang, Kenya, Macau, Malaysia, Meksiko, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Philippines, Senegal, Korea Selatan, Switzerland, Taiwan, Thailand and Amerika Serikat.

Mengangkat tema “Perkuat and Perluas Pergerakan Kita: Migran, Lawan terus serangan intensif imperialis, capai kemenangan-kemenangan dalam perjuangan kita” menguak perkembangan terbaru kondisi buruh migran di berbagai belahan dunia. Antara lain kebijakan dan sen men an migran yang makin menguat, maraknya penangkapan dan pemenjaraan buruh migran, pembunuhan, dan berbagai pelanggaran kemanusiaan lainnya.

Pengurus lama IMA mempresentasikan laporan pertanggungjawaban dan keuangan serta ajuan program umum ga tahun kedepan kepada peserta. Di penghujung acara diakhiri dengan pemilihan anggota Komite Koordinasi Internasional sebanyak 17 orang dan di kalangan mereka memilih 5 orang pengurus pusat antara lain Eni Lestari sebagai ketua, Dr. Irene Fernandez sebagai wakil ketua, Gary Mar nez sebagai sekretaris, Teresa Gu errez sebagai wakil sekretaris dan Connie Sorio sebagai bendahara. Acara ditutup dengan pertunjukan kebudayaan dari para peserta Kongres.

IMWU Netherland

Rangkul Mahasiswa

Sharing Persoalan

BMI di Belanda

Para ak vis buruh migran di Belanda (Netherland/NL) menggandeng

para kelompok mahasiswa yang sedang melanjutkan study disana untuk duduk bersama membahas permasalahan kondisi buruh migran yang semakin memburuk karena lemahnya pelayanan pemerintah serta minimnya perlindungan BMI di NL. Pertemuan ini diadakan pada hari sabtu, 16 Juli 2011 di kota Leiden dan Den Haag, dihadiri sekitar 35 orang. Pimpinan IMWU-NL membuka diskusi dengan memaparkan peraturan yang menjerumuskan BMI sampai mereka menjadi illegal atau dak berdokumen. Akar permasalahan tak lain adalah lepas tangan pemerintah terhadap penempatan BMI, sehingga banyak sekali BMI yang menjadi korban para calo dan agen apalagi mayoritas keberangkatan difasilitasi oleh calo – calo yang beroperasi di desa mereka masing-masing atau bahkan di wilayah NL sendiri. Pimpinan IMWU-NL menyebutkan ini adalah jalur perdagangan manusia (human traffi cking). Mereka juga mengingatkan ke semua kalangan agar dak mendiskriminasi BMI meskipun mereka hanya bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Ojo dumeh (jangan sombong) hanya karena berada dijenjang sosial tertentu misalnya mahasiswa lalu menyebut BMI yang melarikan diri/sedang bermasalah dengan s gma illegal begitu pesan salah satu ak vis IMWU-NL. Mendengar penuturan tersebut, suasana pun berubah mengharukan. Walhasil pimpinan Persatuan Pelajar Indonesia setempat (PPI-Leiden) merasakan disadarkan yang akhirnya mereka sepakat dan berjanji untuk dak menggunakan is lah ‘illegal’ lagi, melainkan PTT.

Selain itu, dalam pertemuan ini, dibahas pula soal sulitnya memperpanjang dokumen (paspor) di KBRI apalagi yang menyandang

VOKAL

juLi 2011 7

BERITA TANAH AIR

Beruntunglah bagi anak indonesia yang dapat mengenyam pendidikan,

apalagi hingga perguruan nggi. Peranan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa perlu dipertanyakan lagi, terutama dalam pembiayaan pendidikan. Anggaran biaya pendidikan sebesar 20% dari APBN sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945, pasal 31 dak sesuai dengan praktek nyata karena kebijakan hari ini dalam jumlah tersebut dak murni untuk biaya pendidikan melainkan mencakup gaji pendidik juga. Minimnya subsidi pendidikan mengakibatkan ins tusi pendidikan harus mencari alterna f pembiayaan agar mampu bertahan,salah satunya adalah dengan menaikan biaya sekolah atau kuliah. Walaupun skema Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar (SD dan SMP) telah dilaksanakan pemerintah.

Bisa dibayangkan masyarakat Indonesia yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani, buruh pabrik dengan pendapatan yang sangat minim harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk menyekolahkan anaknya. Biaya masuk Sekolah Dasar (SD) saja mencapai Rp 350.000 hingga Rp 3.000.000. Untuk SD Negeri Rin san Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) mencapai 6 - 7,5 juta rupiah (Kompas, 12 Juli 2011). Biaya masuk SMP mulai Rp 750.000- Rp 1.000.000. Sedangkan masuk SMA mulai Rp 2,5 juta- Rp 5,9juta, SPP perbulan Rp 300 ribu. Untuk SMA RSBI uang masuk mencapai Rp 15 juta. Apalagi untuk perguruan nggi, karena pemerintah lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan otonomi masing – masing perguruan nggi maka mereka leluasa menentukan biaya masuk, bahkan ini dijadikan lahan bisnis siapa yang punya uang dialah yang mempunyai kesempatan untuk kuliah. Misalkan di UGM mengenakan sumbangan masuk Rp 5 juta hingga Rp 100 juta tergantung jurusannya. Di fakultas ilmu keperawatan sumbangan sebesar Rp 35 Juta, SPP per semester Rp 2,12 juta. Jurusan teknik mesin sumbangan Rp 20 juta sedangkan kedokteran mencapai Rp 100 juta.

Sedangkan subsidi yang di berikan pemerintah ditentukan oleh pendapatan orang tua mahasiswa. Misalkan BMI dengan pendapatan Rp 3 juta,jika ingin memasukan anaknya ke UGM sumbanganya mencapai Rp 8-15 juta. Mahalnya biaya pendidikan berdampak

akses pendidikan dak terjangkau oleh semua kalangan masyarkat. Buk nya se ap tahunya terdapat 437.000 siswa SD putus sekolah sedangkan 1,2 juta siswa SMP yang putus sekolah. Yang mampu melanjutkan ke perguruan nggi hanya sekitar 19 persen. Data tersebut diatas sesuai catatan department pendidikan.

Terdapat 31 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia tentunya sulit menyekolahkan anaknya. Apalagi ditengah krisis ekonomi jangankan untuk biaya sekolah, bisa bertahan hidup sehari saja bagi mereka sudah menjadi berkah terindah. Bagaimana dak, satu kilo beras seharga Rp 6.500-8.000 ini sudah separoh dari

Biaya Pendidikan Naik, Rakyat Kecil Kian Tercekik

Oleh Yogo Danianto, Departemen Pendidikan-FMN

penghasilan harian mereka belum lagi kebutuhan lain yang sama mahalnya. Komersialisasi dan priva sasi adalah bentuk nyata pemerintah SBY yang melepaskan tanggung jawabnya dalam dunia pendidikan. Lembaga pendidikan ibarat restoran siap saji,siapa yang punya uang merekalah yang bisa menikma . Disisi lain sekolah dan kampus layaknya pabrik yang menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap diabdikan kepada pengusaha asing dengan upah murah yang dak layak. Karena materi yang diajarkan hanya ilmu hafalan tanpa mendidik sesorang untuk bisa menciptkan sesuatu yang berguna untuk bangsa dan rakyat pada umummya.

g RANGKUL MAHASISWA

status PTT, padahal jika di njau PPT atau bukan mereka adalah warga negara Indonesia dan sudah sewajarnya negera melindungi dengan sepenuh ha . Toh mereka juga membantu negara mendapat devisa lewat uang kirimannya (remi ance), serta memberi sumbangsih terhadap pendidikan anak-anak serta kesejahteraan keluarga, yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah RI. Ar nya sudah selayaknya KBRI berkewajiban memberi pelayanan, termasuk pembuatan paspor. Ini sangat pen ng karena mereka dak

bisa mengirim uang hasil kerja ke keluarga masing-masing di Indonesia tanpa paspor. Akibatnya mereka sering menjadi korban pemerasan agen jasa pengiriman uang. Berkaitan dengan kesulitan memperpanjang paspor ini, PPI-Leiden pun akan membantu dengan cara berembug dengan PPI-NL untuk kemudian melobi KBRI. Direncanakan diskusi selanjutnya akan membahas soal rencana pemerintah untuk mempidanakan PTT di NL, padahal jelas bertentangan dengan UUD Belanda. Diujung pertemuan diakhiri dengan acara makan bersama dengan menu khas masakan Indonesia. (Siswa)

VOKAL

juLi 20118

KISAH NYATA

yKisah Nyata

Kembali penganiayaan terjadi dan menimpa salah satu kawan BMI. Kali ini menimpa Farida, berusia 28 tahun. BMI asal dari Wonosobo-Jawa tengah ini sudah enam tahun bekerja di Hong Kong. Namun peris wa tragis ini dialaminya setelah empat bulan bekerja pada majikan barunya di daerah Wong Tai Sin. Sehari-hari Farida bertugas merawat dua anak asuhnya dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Majikan laki-laki (Tuan) se ap hari pergi ke kantor sedangkan majikan perempuan (Nyonya) hanya sesekali saja pergi keluar rumah.

Pada awalnya sikap mereka baik dan hangat menerima keberadaan Farida, namun menginjak bulan pertama si Nyonya mulai berubah dan menunjukkan watak aslinya. Nyonya yang awalnya mengijinkan dia untuk menggunakan telpon ba- ba menyita kedua HP-nya dengan dalih takut mengganggu konsentrasi kerja dan baru mengembalikan setelah lewat tengah malam. Kadang juga malah dak mengembalikan. Si Nyonya malah dak segan menghapus semua nomor dan sms di dalam kedua HP tersebut tanpa ijin dari Farida.

Farida sebenarnya sangat tersiksa tapi dia mencoba bertahan dan merelakan diri dak berkomunikasi dengan kawan-kawannya serta keluarga di Indonesia. Jika dia ingin telpon meski lewat tengah malam setelah HP nya dikembalikan, Nyonya selalu menegurnya agar dak berisik. Tidak hanya sampai di situ saja, dari hari ke hari sikap dan perlakuan Nyonya makin menjadi. Bahkan sering botol susupun melayang ke ka anak asuhnya menangis sampai susu tumpah dan membasahi pakaiannya.

Puncak dari semua itu terjadi pada hari Rabo (25/5), secara dak sengaja sekitar jam 3:00 sore, Nyonya yang baru pulang dari bepergian memergoki Farida sedang memegang HP. Rupanya tanpa ijin majikan, Farida memutuskan membeli

HP baru agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia lantaran ibunya sakit. Si Nyonya langsung marah dan merebut HP tersebut dengan paksa dari tangan Farida. Tarik menarik dan rebutanpun terjadi. Farida tetap ngotot dan mempertahankan HP-nya. Ke ka tangan majikannya lepas, Farida langsung memasukan HP itu ke kantong sakunya. Alhasil, Nyonya semakin naik pitam lalu tanpa diduga memukul punggung Farida dengan kerangka AC yang kebetulan sedang dicuci oleh Farida. Tak cukup sampai disitu, Farida juga dipepetkan ke pintu sebelum akhirnya mengurungnya di dalam kamarnya.

Tak kurang akal, Farida pura-pura ingin ke toilet untuk buang air kecil. Setelah pintu kamar terbuka, Nyonya malah mendorongnya keluar rumah hingga kakinya kesandung dan berdarah dan melarang dia kencing di dalam rumahnya. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Farida langsung kabur dari rumah majikannya menuju kantor agennya, TECHNIC Employment Agency, untuk minta pertolongan. Tapi sesampainya disana, pihak agensi hanya bersedia mengurusi pemutusan kontrak kerja antara dia dengan majikan sedangkan soal luka penganiayaan yang dialami Farida, pihak agen hanya menyarankan agar dia untuk berdamai dengan majikan. Geram dengan saran agen yang justru menguntungkan majikan, Farida memutuskan untuk telpon ke kepolisian setempat dan melaporkan kasus penganiayaan tersebut. Menurut Farida, pihak polisi segera menindaklanju dengan membawa Farida ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan visum dokter sebelum dimintai keterangan di kantor polisi. Kini Farida menunggu proses kasusnya.

Bagi Farida, bukan cuma materi yang mendorong dia menuntut tapi keadilan dan sekaligus memberi pelajaran kepada majikan agar dak semena-mena terhadap buruh migran Indonesia.

HP Disita, Aku DianiayaHallo Vokal, Aku mau ni p salam buat yang lagi berbahagia di Chai Wan. “Semoga saja hadirku disini mampu mewakili sejuta kata dan rasaku padamu, Met Ultah Leha’ku sayang. Semoga bahagia dan panjang umur selalu, Amin”. Buat Vokal, makasih banget atas termuatnya coretanku ini, semoga makin sukses dan buat Tim Vokal-nya makin kompak. (Gayeng-To Kwa Wan)

Segenap keluarga besar ATKI-HK, kami mengucapkan HAPPY BIRTHDAY bagi kawan-kawan anggota yang berhari jadi di bulan Juni 2011 ini, antara lain:

ATKI Ran ng Tanderska:1. Yunia Diarso (12 Juni 1978)2. Helma Tursini (18 juni 1988)3. Yayan Hariani (25 Juni 1984)

4. Si Julaikah (2 July 1976)5. Rumsary (2 Juli 1982)

6. Ta n Amelia (4 Juli 1986)7. Si Rosydatun Nafi ’ah (5 Juli 1982)

8. Har ni (18 Juli 1987)9. Rocmawa (27 Juli 1985)

10. Nurul Is khomah (31 Juli 1987)

ATKI Ran ng Play Ground:1. Eni (5 Juni 1976)

2. Winar (6 Juni 1984)3. Sulistyorini (16 Juni 1984)

4. Sheren (28 Juni 1985)

ATKI Ran ng LABAS:1. Ika (15 juni)

2. Nadia (22 Juni)3. Boy (25 Juni)

4. Shasa (26 Juni)

ATKI Ran ng Beringin:1. Tri Karsia (6 Juni 1983)

2. Yan Astu (12 Juni 1980)3. Atna (23 Juni 1989)

4. Dewita (23 Juni 1989)5. Sunar (1 Juli 1981)6. Garlie (4 Juli 1988)

7. Erna Yuliana (5 Juli 1986)8. Fitriah (14 Juli 1985)9. Es n (21 Juli 1984)

Surat Pembaca

VOKAL

juLi 2011 9

POJOK HUKUM

Pojok Hukum

Hallo Vokal yang baik,

Perkenalkan saya Tiana bekerja di Taipo Market. Saya bekerja di satu majikan sudah 7 tahun dan yang mau saya tanyakan apakah saya berhak mendapatkan Long Service dari majikan? Karena majikan dak pernah ngomong apapun dengan saya masalah itu. Mohon saran dan penjelasannya. Saya ucapkan banyak terimakasih. Mbak Tiana yang baik, Sebelumnya ijinkan saya menjelaskan persyarat bagi seorang pekerja untuk mendapatkan long service yaitu:

1. sudah bekerja dengan satu majikan minimal 5 tahun berturut-turut 2. pihak yang dak ingin meneruskan

Seper tahun-tahun sebelumnya, banyak cara yang dilakukan kalangan muslim Indonesia menyambut datangnya bulan suci Ramadhan; mulai dari sekedar mengirim SMS atau BBM permintaan maaf ke sejumlah kolega hingga membentang spanduk dan poster berisi ucapan atas datangnya Bulan Ramadhan, Bulan Penuh Berkah.

Televisi pun seper nya tak mau kehilangan momentum. Layar kaca yang sebelumnya sarat dengan pertunjukan “sampah”, menjelang, saat dan beberapa minggu usai Ramadhan penuh dengan acara yang menampilkan suka cita Ramadhan. Tak sedikit pula ar s yang biasanya tampil dengan busana pamer aurat, sepanjang Ramadhan membalut tubuh dengan jilbab untuk yang perempuan, mengenakan baju koko dan berkopiah untuk yang lelaki.

Bagaimana cara mendapatkan long service atau uang pesangon jangka

panjang?kontrak adalah majikan, terlepas diputus atau fi nish, apapun alasannya. Ini ar nya jika pekerja yang dak ingin meneruskan kontrak maka anda dak berhak atas long service tersebut 3. cara perhitungan adalah (2/3) x 1 bulan gaji x tahun bekerja Melihat kondisi yang anda alami yang telah bekerja selama 7 tahun dan jika majikan anda sudah dak bersedia meneruskan kontrak, maka anda berhak mendapatkan long service.

Tapi jika majikan masih bersedia dan mungkin anda yang dak bersedia maka anda dak berhak atas long service tersebut. Syarat ini memang dak adil dan diskrimina f dan jelas

lebih menguntungkan majikan daripada pekerja. Namun untuk sekarang,

peraturan ini yang masih berlaku. Jadi saran kami, mohon ditanyakan ke majikan apakah masih mau meneruskan kontrak. Jika anda ingin long service tersebut maka upayakan jangan anda yang undur diri atau dak bersedia meneruskan kontrak. Alangkah baiknya jika majikan yang memutuskan untuk dak mempekerjakan anda lagi.

Demikian saran dari kami, semoga bermanfaat. Jika kurang jelas silahkan mendatangi Posko Pengaduan Kasus ATKI-HK se ap minggunya di Lapangan Rumput, Victoria Park. Good luck!

Mimbar Islami

KARNAVAL DANGKAL RAMADHANOleh Ustadz Ramly Izhaque

Fakta diatas bukan dak baik. Kenyataan itu semua memang patut disambut dengan sukaria. Namun hal itu semua menjadi naïf jika fakta diatas ternyata hanya kesalehan teaterikal saja oleh karena kegairahan beribadah yang ada hanya bersifat ritual dan dak memberikan perubahan yang signifi kan

dalam kehidupan sosial kita.

Lebih naïf lagi, jika umat Islam menganggap ritualisme teaterikal ini dipandang sebagai “in ” agama yang harus diperjuangkan sampai k darah penghabisan, sampai nyawa berpisah dari raga. Islam disini kerap dimaknai sebagai pelaksanaan ritual dalam bentuknya yang formal dan “kulit luar”. Disini, Islam iden k dengan shalat, puasa, zakat, haji, jubah, cadar, jenggot, surban atau tahlilan.

Dan seper nya puasa Ramadhan kita pun telah terperosok dalam pemahaman yang sempit ini. Diluar kesadaran kita, ternyata telah bertahun-tahun pula kita hanya mempertunjukkan puasa Ramadhan sebagai teater kolosal.

gMimbarIslami

VOKAL

juLi 201110

RUANG CURHAT

RUANG CURHATRUANG CURHAT

Panggil saja aku Jum, Buruh Migran Indonesia berumur 30 tahun dan

telah menikah dengan 2 anak berumur 5 dan 4 tahun. Suamiku pergi dan menikah lagi dengan perempuan lain ke ka aku mengandung anak keduaku selama 8 bulan. Sejak itu, aku hidup sendiri bersama kedua anakku dan mutlak tanggungjawab membesarkan mereka sepenuhnya ada ditanganku. Dunia seakan hancur padahal aku sendiri dak punya kerjaan ke ka itu. Setelah melahirkan, meski dengan berat ha , aku nggalkan kedua anak tercintaku dan nekad bekerja keluar negeri sebagai seorang pekerja rumah tangga (PRT). Demi menata lagi masa depan kami ber ga dengan gaji yang bakal aku dapatkan.

Tanpa pikir panjang, akupun menda ar ke PJTKI dan ditempatkan di sebuah penampungan. Disitu, aku diwajibkan mengiku berbagai jenis “training” seper membersihkan ruangan staf, memasak dan membersihkan toilet. Setelah berbulan-bulan penuh harap, akhirnya job itu datang juga. Aku dipanggil ke kantor diberitahu kabar gembira dan langsung disuruh tanda tangan kontak kerja berwarna hijau. Tidak selang berapa lama kemudian, aku diterbangkan ke Hong Kong sebab majikan yang mendesak butuh pekerja. Sesampainya di bandara internasional Hong Kong, seorang perempuan anak buah agen menjemput dan mengantarku ke kantor agen. Disana, pemilik agen menyuruhku tanda tangan setuju dipotong gaji selama 9 bulan dengan alasan belum punya pengalaman kerja. Meski sebenarnya aku merasa heran mengapa kok 9 bulan, bukahkan umumnya 7 bulan, tapi terpaksa aku tanda tangani takut kalau berani protes maka akan dipersulit atau malah dipulangkan. Bisa hancur mimpiku.

Sembilan bulan berikutnya, aku kerja bak di rumah majikan. Gaji sebesar HK$3.580 (sekitar Rp. 3.759.000) per bulan terpaksa kusetor HK$3.000 ke agen dan aku sendiri mendapat sisanya yaitu HK$580. Selama bekerja, majikan

memberiku libur di hari Minggu yang aku maksimalkan waktu untuk kursus komputer dan bahasa Inggris. Disinilah aku mulai mengenal banyak teman dan tambah pengalaman. Ke ka sedang kumpul, aku dengar mereka bercerita tentang permasalahan masing-masing di rumah majikan, akhirnya akupun berkisah tentang nasibku yang dipotong agen selama 9 bulan. Salah satu teman menjelaskan kalau itu overcharging (potongan agen yang amat nggi) kemudian aku dikenalkan dengan organisasi buruh migran yang memperjuangkan persoalan BMI yaitu ATKI. Disinilah, aku mulai menger hukum Hong Kong dan ingin menuntut hak-hakku. Aku putuskan gabung dengan ATKI dan mulai ak f mengiku program-programnya mulai pendidikan, demonstrasi dan kegiatan lain. Disini, pikiranku mulai terbuka lebar mendengar kesaksian kawan-kawan BMI yang menjadi korban-korban penganiayaan, rasanya ha ku turut tersayat. Tapi semua itu justru mendorong aku untuk dak takut dan berani menghadapi tantangan apapun.

Semangat itu yang memicuku untuk turut memberontak melawan agen dengan menolak membayar setelah 6 bulan gaji kusetor ke mereka. Alhasil, hingga kini pihak agen dan Bank meneror aku dan majikan mengancam agar aku segera melunasi potongan sampai 9 bulan tapi tegas aku tolak. Agen bahkan dak segan-segan merayu majikan agar memutuskan kontrakku tapi untung majikan dak terpengaruh. Meski untuk itu, aku kadang harus bertengkar dan menjelaskan berkali-kali ke majikan tentang in midasi agen dan Bank. Jujur, pilihan ini dak mudah. Tantangannya berat, tapi aku rela menjalani demi keadilan dan diriku sendiri.

Aku berdoa semoga Tuhan memberi ketegaran padaku untuk menjalani cobaan ini walau kadang dalam doaku mengalirlah air mata ingin berteriak, sampai kapan aku bisa bertahan dalam kondisi tertekan seper ini. Semoga teror itu benar-benar berhen suatu saat. Aku berharap bisa menyelesaikan kontraku sampai fi nis demi kedua anakku. Kini aku telah mengenal laki-laki baru yang siap mendampingi hidupku dan menjadi bapak dari anak-anakku dan menerima segala kekuranganku. Kebahagiaan berlipat ganda yang kurasakan. Semoga rumah tangga yang dulu gagal kini bisa terjalin kembali dengan kebahagiaan. Amin.

Aku Nekad Melawan Potongan 9 Bulan Gaji

Sesudah pertunjukan Ramadhan bubar kita kembali pada karakter kita yang sebelumnya; menindas, mencaplok dan a-humanis ( dak manusiawi). Ke dakadilan pun semakin merajalela dimana-mana, dan kemiskinan pun tumbuh subur bersama meruyaknya laku korup seper virus ganas yang siap melumpuhkan sistem. Pertanyaannya adalah kenapa hal ini bisa terjadi ? Penyebabnya, antara lain, adalah:

1. Karena Islam diajarkan dengan metodologi (cara) pengajaran komando dan khotbah moral yang kadang diselingi retorika kebencian untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.2. Karena Islam diajarkan semata-mata aturan dan bukan keinsafan ba n yang mendalam. Aspek sufi sme dalam Islam sering diabaikan, hingga pada akhirnya Islam menjadi kerontang dari spirit dasarnya sebagai ketundukan sukarela, tanpa paksaan.

Nah, kapan kita akan mulai menyudahi karnaval dangkal Ramadhan ini?

g MimbarIslami

VOKAL

juLi 2011 11

PROFIL

Ulasan Suka Duka Mengorganisir BMI

PROFILWanodya didirikan pada tanggal 18 Juli tahun 2004 oleh sekelompok Buruh Migran

Indonesia (BMI) yang terpanggil ha nya untuk memperbaiki perekonomian dengan membuka usaha bersama yaitu koperasi. Usaha yang dibuka bersama ditujukan untuk anggotanya khususnya dan BMI pada umumnya. Awalnya WIC ingin mengembangkan usaha di Hong Kong dan bekerjasama dengan beberapa pengusaha di Indonesia sebagai jaringan ke ka nan anggotanya pulang ketanah air. Namun mereka dak hanya berkutat dengan usaha saja, WIC mengembangkan programnya dengan memberikan pendidikan dan kebudayaan agar bisa merekrut anggota baru tentunya yang mau diajak kerjasama dalam program-programnya tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu, mereka menyadari permasalahan BMI ternyata bukan hanya masalah perbaikan ekonomi, namun banyak hal lain yang menjadi permasalahan utama BMI seper mpangnya kebijakan

pemerintah pada BMI seper permasalahan o v e r c h a r g i n g , underpayment dan lain-lain. Ke mpangan ini mengakibatkan perekonomian BMI dak makin membaik,

malah tambah memburuk. Atas dasar penilaian tersebut WIC mengubah orientasinya dengan lebih fokus pada program yang

membantu menyikapi persoalan-persoalan pokok tersebut dan menyerukan tuntutan-tuntutan bersama sehingga membantu banyak BMI dalam skala luas.

Untuk bisa mewujudkan kerja nyata di tahun 2007, Wanodya bergabung dengan aliansi PILAR (Persatuan BMI Tolak Overcharging). Sejak saat itu, WIC makin ak f mengangkat permasalah- permasalahan BMI dengan mengembangkan program kebudayaannya seper seni theater, body movement, tari tradisional dan kreasi baru. Dan mulai mengintensi an program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran anggotanya supaya memahami akar permasalahan BMI yang sesungguhnya, dan tentunya mereka mau turut serta ak f dalam se ap perjuanga

WANODYA INDONESIAN CLUB

“Berawal dari Keinginan Membuka Usaha Kecil sambil Bekerja Diluar Negeri”

perempuan khususnya BMI. Tidak hanya memajukan anggota, WIC mulai menjamah BMI sekitar dengan membuka konseling terbuka se ap minggunya di markas yang terletak di Kowloon Park. Selain itu, WIC mulai membangun kerjasama dengan organisasi yang berada di Kowloon Park untuk berbagi informasi tentang perkembangan issue-issue BMI terbaru. Saat ini WIC beranggotakan 50 orang, se ap minggunya yang hadir 10 orang. Bagi yang berminat gabung dengan WIC, silahkan hubungi Umi (93429558) dan Ani (9447 0427). (Umi)

VOKAL

juLi 201112

Vokal adalah sebuah media propaganda yang dikeluarkan oleh ATKI-HK.Vokal menerima tulisan, saran dan kri k dari pembaca. Silahkan kirimkan tulisan, saran atau kri kan anda ke Redaksi Vokal

PLBMWyang beralamat di: c/o APMM G/F No. 2 Jordan Road, Kowloon, Hong Kong. Email: [email protected]. Penanggungjawab VOKAL Ketua: ATKI-HK, Tim Redaksi: Ganika, Yayan, Sheren, Shindo, Ipung, Ahan

Edisi Mei-Juni 2011

SUARANYA BMI, DARI ATKI

PENGUMUMANUntuk memeriahkan Renungan Akbar Ramadhan, GAMMI akan

menyelenggarakan dua macam perlombaan yang ditujukan khusus untuk BMI di Hong Kong :

Lomba Gubahan Lagu BMIUntuk menyuarakan isi hati BMI, bagaimana suka dukanya buruh migran dan sebagai muslimah yang harus bekerja di luar negri, apalagi di tengah melaksanakan ibadah puasa. Gubahan lagu ini mengambil Tema “Curahan Hati BMI”

Kriteria penilaian: Kesesuaian dengan tema, Suara dan Kekompakan.Durasi: maksimal 7 menitPemenang: Diambil juara I,II,III dan harapan I, dan IIHadiah: Piala dan sertifi kat penghargaan, seluruh peserta juga berhak men dapatkan sertifi kat penghargaan.Target Peserta: Dibatasi 20 OrganisasiBiaya pendaft ara: HK$50,-

Lomba Tartil Qur’an (Surat Al-Fatiah)

Lomba ini di tujuan untuk peserta individu, apabila peserta mewakili organisasi maka satu organisasi hanya berhak mengirim 1 peserta saja.

Kriteria penilaian: Adab (sopan santun), Tajwid dan MakhrojnyaDurasi: Maksimal 3 menitPemenang: Diambil juara I,II,III dan harapan I dan II Hadiah: Piala dan sertifi kat penghargaan serta seluruh peserta akan Mendapatkan sertifi kat penghargaan.Target peserta: Peserta di batasi 30 orangBiaya Pendaft aran: HK$50,-

Selain itu untuk menambah ke khusuan bulan Ramadhan, kawan-kawan BMI bisa mengikuti Khotmil Qur’an نآْرُقْلا ِمْتَخ serta Tausiah yang akan dibawakan oleh Ustadz. Serta di akhir acara, kami selaku panitia akan mengundang seluruh BMI untuk buka bersama dan insya Alloh akan dibagikan makanan dan minuman buka puasa secara cuma-cuma bagi BMI.

Dan kami akan menerima dengan senang hati jika ada kawan-kawan yang hendak menyumbang makanan/minuman untuk buka puasa di hari pelaksaan acara ini. Bagi yang berminat untuk mengikuti lomba, maupun memberikan sumbangan makanan/minuman untuk berbuka puasa bisa menghubungi kontak berikut ini : Binti 95871998/64815757, Wendi 66072283, Kiki 96044407, Ely 68472921