VISKO
-
Upload
gregory-wheeler -
Category
Documents
-
view
8 -
download
2
description
Transcript of VISKO
VISKOSITAS
I. TUJUAN
Mengenal konsep dan pengukuran Viskositas
II. TINJAUAN PUSTAKA
Rheologi adalah ilmu pengetahuan tentang sifat aliran bahan atau sistem bahan.Rheologi
tidak hanya meliputi peraturan aliran dari cairan,tetapi juga sistem dari semacam itu,yang
vikositasnyasangat tergantung dari struktur dalamnya.Viskositas keliatan atau gesekan dalam
adalah besaranyang pentinguntuk menyatakan sifat aliran bahan.Viskositas dirumuskan
sebagai gaya,yang diperlukan untuk melampaui tahanan gesekan dibagian galam.
Alat dan metode pengukuran viskositas yang eksak dan dapat dipercaya mensyaratkan
aliranlaminar dari cairan,oleh oleh karena pada aliran turbulensi,bilangan REYNOLD pada
saat melewati angka kritis,tidak dapat diestimasi maupun diformulasikan secara
matematikdan menjadi besaran yang berpengaruh.Persyaratan aliran laminar dipenuhi oleh
berbagai viskosimeter kapiler dan bola jatuh.Mcam-macam viskosimeter :
1. Viskosimeter kapiler
Yang ditentukan adalah waktu tempuh cairan di dalam sebuah kapiler standar.dengan
demikian menggunakan viskosimeter kapiler memungkinkan penentuan viskositas
kinematik v,melalui pengukuran waktu tempuh tanpa memperhatikan besaran pengukuran
lainnya.vikometer kapiler yang banyak dipakai adalah:viskometer-UBBELOHDE dan
viskometer OSTWALD atau OSTWALD-FENSKE dan untuk mengukur viskositas dari
cairan yang volumenya kecil digunakan viskosimeter kapiler bertekanan menurut HESS.
2. Viskometer bola jatuh
Sebagai skala pengukuranyan adalah waktu jatuh sebuah bola didalam cairan.Untuk
proses jatuhnya sebuah bola didalam pipa panjang tak berhingga berlaku hukum bola
jatuh STOKES.Viskometer bola jatuh menghasilkan harga viskositas dinamik.Viskometr
tersebut mensyaratkan diketahuinya bobot jenis cairan yang diukur.
Sistem,yang kurva alirannya menunjukkan garis lurus,dan melalui titik
nol,artinya yang menunjukkan garis lurus,artinya menunjukkan proporsionalitas linier
antara koefisien viskositas terhadap tegangan geser,dinyatakan sebagai kekentalan ideal
atau bodi NEWTON.sitem yang kurva alirannya menunjukkan profit yang berbeda
jenisnya,dimana viskositas merupakan besaran yang tergantung dari hasil perbandingan
antara tegangan geser dengan kecepatan deformasi,dinyatakan dengan kekentalan
struktur atau bodi bukan NEWTON.Harga viskositas menjadi sangat informatif,jika
harga tegangan geser atau perbedaan geseran,turut diinformasikan.Jika pengukuran
dilakukan dengan viskosimeter klasik,misalnya viskometer bola jatuh menurut disamping
data pengukuran masih harus ditambahkan kondisi pengukuran secara tepat(jenis
alat,kostanta bola,modus pengukuran).
Aliran koloid ,antara lain :
1. Aliran NEWTON
Viskositas untuk bodi kekentalan untuk ideal merupakan suatu konstanta materi
yang sejati ,yang semata mata tergantung dari suhub dan tekanan (dalam pretek
parameter ini sering kali di abaikan )wakil body kekentalan ideal yang khas adalah
air ,bahan pelarut organik hidro karbon cair(misalnya parafin cair kental dan parafin
cair encer )gliserol,malam cairan kental dan malam cair encer serta minyak lemak.
2. Aliran Non –NEWTON
Jika perilaku aliran sistem kekentalan ideal tidak tergantung dari tegangan geser
yang bekerja maka bodi bukan NEWTON menunjukan ketergantungan dari
parameter D dan π menurut jenis ketergantungan ini ,yang digunakan untuk
menyatakan profil kurva aliran dapat dibedakan idealisasi sebagai berikut :
a) Bodi Psudoplastik
b) Bodi dilatan
c) Bodi plastic
d) Bodi tiksotrop
e) Bodi rheopeksi
III. ALAT dan BAHAN
1. Bekker glass
2. Stopwatch
3. Pipet tetes
4. Corong gelas
5. Tissue
6. Aquadest
7. Larutan gliserin 10%
8. Larutan etanol 10%
9. Viskosimeter oswold
10. Neraca analitik
IV. PROSEDUR KERJA
1. Membuat larutan gliserin 10% dan etanol 10%
2. Menentukan kerapatan masing-masing cairan dengan menggunakan piknometer
3. Siapkan cairan yang sudah diketahui BJnya dan dilakukan pengukuran viskositas dengan
mengukur waktu yang dibutuhkan oleh cairan untuk melewati 2 garis batas tanda (detik)
4. Tentukan viskositas cairan dengan rumus :
ήή ¿
ρ1 . t 1ρ2 . t 2
Dimana :
ή1 dan ή2 adalah viskositas cairan (cp)
ρ1 dan ρ2 adalah kerapatan (g/cm³)
t1 dan t2 adakah waktu (detik) dimana kerapatan air pada tabek di baca pada20ºC
V. HASIL PERCOBAAN
1. a. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & aquadest = 41,11 gram
Bobot Aquadest = 25,21 gram
Dari tabel ρ air 200 C = 0,99718 g/ml
Viskositas Piknometer = 25,21 gram
0,99718 g /ml
= 25, 28 ml
b. Pikno kosong = 15,90 gram
Pikno & Aquadest = 41,02 gram
Bobot aquadest = 25, 12 gram
Dari tabel ρ air 200 C = 0,99718 g/ml
Viskositas Piknometer = 25,12 gram
0,99718 g /ml
= 25,19 ml
c. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & Aquadest = 41,07 gram
Bobot Aquadest = 25,19 gram
Dari tabel ρ air 200C = 0,99718 g/ml
Viskositas Piknometer = 25,19 gram
0,99718 g /ml
= 25,26 ml
Rata-Rata Viskositas Piknometer = 25,28+25,19+25,26
3
= 25,24 ml
2. a. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & etanol 10% = 40,56 gram
Bobot etanol 10% = 24,66 gram
Kerapatan etanol 10% 200C = 24,66 gram
25,24 ml
= 0,9770 g/ml
b. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & etanol 10% = 40,70 gram
Bobot etanol 10% = 24,80 gram
Kerapatan etanol 10% 200C = 24,80 gram
25,24 ml
= 0,9825 g/ml
c. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & etanol 10% = 40,60 gram
Bobot etanol 10% = 24,70 gram
Kerapatan etanol 10% 200C = 24,70 gram25,24 gram
= 0,9786 g/ml
Rata-Rata Kerapatan etanol 10% = 0,9770+0,9825+0,9786
3
= 2,9381
3
= 0,9793 g/ml
3. a. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & gliserin 10% = 41,77 gram
Bobot gliserin 10% = 25,87 gram
Kerapatan gliserin 10% 200C = 25,87 gram25,24 gram
= 1,0249 g/ml
b. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & gliserin 10% = 41,73 gram
Bobot gliserin 10% = 25,83 gram
Kerapatan gliserin 10% 200C = 25,83 gram25,24 gram
= 1,0233 g/ml
c. Pikno Kosong = 15,90 gram
Pikno & gliserin 10% = 41,75 gram
Bobot gliserin 10% = 25,85 gram
Kerapatan gliserin 10% 200C = 25,85 gram25,24 gram
= 1,02416 g/ml
Rata-Rata Kerapatan etanol 10% = 1,0249+1,0233+1,02416
3
= 3,07236
3
= 1,02412 g/ml
4. Viskositas cairan
1. Etanol 10%
ήή ¿
ρ1 . t 1ρ2 . t 2 =
0,8904 cpή 2 =
0,99718 g /ml .24detik0,9793 g /ml .24 detik
= 0,8904 cp
ή 2 = 23,932324,4825
= 0,8904 x24,4825
23,9323
= 0,9108 cp
2. Etanol 10% =0,8904 cp
ή 2 = 0,99718 g /ml .24 detik0.9793 g /ml .26 detik
0,8904 cpή 2 =
23,932325,4618
= 0,8904 x25,4618
23,9323
= 0,9473 cp
3. Etanol 10% =0,8904 cp
ή 2 = 0,99718 g /ml .24 detik0,9793 g/ml .21 detik
=0,8904 cp
ή 2 = 24,929520,5653
= 0,8904 x20,5653
24,9295
= 0,7345 cp
1. Gliserin 10% =0,8904 cp
ή 2 = 0,99718 g /ml .24 detik1,0241 g /ml .25 detik
0,8904 cpή 2 =
23,932325,6025
= 0,8904 x25,6025
23,9323
= 0,9525 cp
2. Gliserin 10% =0,8904 cp
ή 2 = 0,99718 g /ml .24 detik1,0241 g /ml .20 detik
0,8904 cpή 2 =
23,932320,4820
= 0,8904 x20,4820
23,9323
= 0,7620 cp
3. Gliserin 10% =0,8904 cp
ή 2 = 0,99718 g /ml .24 detik1,0241 g /ml .21 detik
0,8904 cpή 2 =
23,932321,5061s
= 0,8904 x21,5061
24,9295
= 0,7681 cp
VI. PEMBAHASAN
Percobaan viskositas cairan ini bertujuan untuk mengetahui kekentalan zat cair dengan
metode ostwalt dan untuk menyelidiki pengaruh suhu terhadap kekentalan zat cair.
Prinsipnya adalah membandingkan viskositas fluida dengan cairan pembanding, disini yang
bertindak sebagai cairan pembanding adalah akuadest. Alasan digunakan akuades karena
viskositas akuadest sudah ada standar satuannya.
Percobaan ini menggunakan metode Oswald. Metode Ostwald yang diukur adalah
waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler
dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Disini juga dapat ditentukan
hubungan waktu alir terhadap viskositas. Semakin lama waktu alir maka viskositas semakin
kecil. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin encer suatu zat cair maka waktu alirnya akan
semakin lama.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan viskositas cairan sebagai fungsi suhu di ketahui bahwa air
memiliki densitas yang paling besar apabila dibandingkan dengan etanol 10% dan gliserin
10%. Diketahui juga pengaruh dari suhu dimana semakin menurunnya suhu maka semakin
besar nilai viskositasnya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Ansel ,howard.c.Ph.D.,1989,pengatar bentuk sediaan farmasi ,jakarta ,Universitas Indonesia
Martin ,A, Swarbrick,Jemes .,Cammarta.Artur.,2008 ,farmasi fisika jilit I ,UI -press,Jakarta
Martin ,A, Swarbrick,james.,Cammarta Artur.,2008, Farmasi jilid II.UI-Press,Jakarta
wenimandasari.blogspot.com/p/laporan-termokimia.html
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI" VISKOSITAS "
Dosen Pengampu : Anom Parmadi, S.Si, Apt
Di Susun oleh :
Kelompok 5
1. Ana kusuma (C11211216)
2. Dezylia kartika (C11211220)
3. Gangsar puput (C11211226)
4. Neni Antasari (C11211233)
POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO
PRODI D3 FARMASI 2013