KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA DALAM RANGKA PENINGKATAN DALAM RANGKA PENINGKATAN

KERUKUNAN BERAGAMAKERUKUNAN BERAGAMA

Oleh: Drs. H. M. Kusasi, M.Pd.Oleh: Drs. H. M. Kusasi, M.Pd.(Kepala Kanwil Kemen. Agama Prov. Kaltim)(Kepala Kanwil Kemen. Agama Prov. Kaltim)

Disampaikan padaDisampaikan pada

Kegiatan Workshop Peningkatan Kegiatan Workshop Peningkatan WawawasanWawawasan

Multikultural Bagi Penyuluh AgamaMultikultural Bagi Penyuluh AgamaTahun 2012Tahun 2012

VISI DAN MISI VISI DAN MISI Kanwil Kemenag Prov. Kaltim Kanwil Kemenag Prov. Kaltim

VISIVISI

““Terwujudnya Masyarakat Terwujudnya Masyarakat Kalimantan Timur yang Taat Kalimantan Timur yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera Lahir Mandiri, dan Sejahtera Lahir Batin”. Batin”.

MISIMISI

• Peningkatan Kualitas Kehidupan BeragamaPeningkatan Kualitas Kehidupan Beragama

• Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat BragamaBragama

• Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Pendidikan Kegamaandan Pendidikan Kegamaan

• Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji,.Ibadah Haji,.

• Penciptaan Tata Kelola Kepemerintahan Penciptaan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih dan berwibawayang Bersih dan berwibawa

A.A. Komitmen Pemerintah Tentang Agama di Komitmen Pemerintah Tentang Agama di IndonesiaIndonesia1. Negara kita bukan negara agama1. Negara kita bukan negara agama

Sambutan Presiden Soeharto pada upacara Sambutan Presiden Soeharto pada upacara Pembukaaan Raker Depag tanggal 28 Maret Pembukaaan Raker Depag tanggal 28 Maret 1989 di Bina Graha1989 di Bina Graha

2. Negara Pancasila bukan Negara Sekuler2. Negara Pancasila bukan Negara Sekuler Pidato Menteri Agama pada Pembukaan SidangPidato Menteri Agama pada Pembukaan Sidang Raya X Dewan Gereja –Gereja tgl. 21 Okt.1984 Raya X Dewan Gereja –Gereja tgl. 21 Okt.1984

Pancasila menjamin pengamalan agamaPancasila menjamin pengamalan agama Sambutan Presiden Soeharto dalam acara Sambutan Presiden Soeharto dalam acara

Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke 41 Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke 41 tanggal 7 Desember 1985 tanggal 7 Desember 1985

A.A. Kepedulian Kementerian Agama Kepedulian Kementerian Agama Terhadap Kerukunan Umat Terhadap Kerukunan Umat

BeragamaBeragama

Istilah Kerukunan Hidup Umat beragama Istilah Kerukunan Hidup Umat beragama pertama kali diperkenalkan pada saat pertama kali diperkenalkan pada saat Pidato Menteri Agama KH. M. Dachlan Pidato Menteri Agama KH. M. Dachlan pada saat Pembukaan Musyawarah Antar pada saat Pembukaan Musyawarah Antar Agama tanggal 30 Nopember 1967 Agama tanggal 30 Nopember 1967 antara lain : antara lain : ” ” Adanya Adanya kerukunankerukunan antara golongan antara golongan beragama adalah merupakan syarat beragama adalah merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya stabilitas politik mutlak bagi terwujudnya stabilitas politik dan ekonomi yang menjadi program dan ekonomi yang menjadi program Kabinet Ampera.Kabinet Ampera.

Musyawarah tersebut diatas Musyawarah tersebut diatas merupakan pertemuan pertama merupakan pertemuan pertama antara semua pimpinan / antara semua pimpinan / pemuka agama –agama di pemuka agama –agama di Indonesia, dari musyawarah Indonesia, dari musyawarah inilah mulai dibentuknya wadah inilah mulai dibentuknya wadah atau lembaga musyawarah antar atau lembaga musyawarah antar umat beragama diantaranya : umat beragama diantaranya :

•Pada masa Menteri Agama KH. M Pada masa Menteri Agama KH. M Dachlan di bentuk “Badan Kontak Dachlan di bentuk “Badan Kontak Antara Agama”Antara Agama”

•Pada masa Menteri Agama H. Pada masa Menteri Agama H. Alamsyah Ratu Perwiranegara Alamsyah Ratu Perwiranegara dibentuk “ Wadah Musyawarah dibentuk “ Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama” lewat SK Antar Umat Beragama” lewat SK Menag Nomor 35 tahun 1980.Menag Nomor 35 tahun 1980.

•Peraturan Bersama Menag dan Peraturan Bersama Menag dan Mendagri Nomor : 9 Tahun 2006/ 8 Mendagri Nomor : 9 Tahun 2006/ 8 Tahun 2006 lahir Forum Kerukunan Tahun 2006 lahir Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB )Umat Beragama ( FKUB )..

• TTanggungjawab dalam pembinaan anggungjawab dalam pembinaan kehidupan beragama tidak dapat kehidupan beragama tidak dapat semata-mata dipikulkan kepada semata-mata dipikulkan kepada pemerintah. Umat beragama pemerintah. Umat beragama sendirilah yang pertama-tama dan sendirilah yang pertama-tama dan terutama harus memikul terutama harus memikul tanggungjawab itu. Pemerintah lebih tanggungjawab itu. Pemerintah lebih banyak berperan sebagai kekuatan banyak berperan sebagai kekuatan penunjang, dan memberikan penunjang, dan memberikan kesempatan agar pelaksanaan kesempatan agar pelaksanaan ibadah dan amal agama itu dapat ibadah dan amal agama itu dapat berjalan dengan tenang dan berjalan dengan tenang dan tenteram.tenteram.

Usaha Konkrit Kanwil Usaha Konkrit Kanwil Kementerian Agama Prov. Kementerian Agama Prov. Kaltim Terhadap KUBKaltim Terhadap KUB1.1. Silaturrahmi Hari Raya/Besar Lintas Agama (Islam, Silaturrahmi Hari Raya/Besar Lintas Agama (Islam,

Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu)Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu)

2. Dialog Pemuda Lintas Agama2. Dialog Pemuda Lintas Agama

3. Peningkatan Wawasan Multikultural Bagi Guru Agama3. Peningkatan Wawasan Multikultural Bagi Guru Agama

4. Peningkatan Wawasan Multikultural Bagi Penyuluh Agama4. Peningkatan Wawasan Multikultural Bagi Penyuluh Agama

5. Pembentukan Forum Kerukunan Umat Agama5. Pembentukan Forum Kerukunan Umat Agama Tahun 2007Tahun 2007

6. Bantuan Dana Operasional Terhadap Forum Kerukunan 6. Bantuan Dana Operasional Terhadap Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi, Kabupaten/Kota se Kaltim Umat Beragama Provinsi, Kabupaten/Kota se Kaltim secara bertahapsecara bertahap

dalam DIPA Kanwil Prov. dan Kantor Kab./Kota Kemenagdalam DIPA Kanwil Prov. dan Kantor Kab./Kota Kemenag

C. KebijakanC. Kebijakan PemerintahPemerintah Peraturan / regulasi Peraturan / regulasi

Dalam upaya menciptakan Dalam upaya menciptakan ketenangan dan ketertiban serta ketenangan dan ketertiban serta keamanan bagi masyarakat keamanan bagi masyarakat serta menjaga persatuan dan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, pemerintah kesatuan bangsa, pemerintah telah banyak mengeluarkan telah banyak mengeluarkan peraturan/ kebijakanperaturan/ kebijakan..

PERATURAN/ KEBIJAKANPERATURAN/ KEBIJAKAN antara lain : antara lain :

•UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2

•Penetapan Presiden RI Nomor 1 Tahun 1965 Penetapan Presiden RI Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/ atau tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/ atau Penodaan AgamaPenodaan Agama

•Keputusan Bersama Menteri Agama dan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam NegeriNomor : 0l/BER/mdn-Menteri Dalam NegeriNomor : 0l/BER/mdn-mag/1969 tentang Pelaksaan Tugas Aparatur mag/1969 tentang Pelaksaan Tugas Aparatur Pemerintahan Dalam Menjamin Ketertiban dan Pemerintahan Dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama Oleh Pemeluk-PemeluknyaIbadat Agama Oleh Pemeluk-Pemeluknya

• Keputusan Bersama Menteri Agama Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 1 dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 1 Tahun 1979 /1 Tahun 1979 tentang Tahun 1979 /1 Tahun 1979 tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan bantuan Luar Negeri kepada dan bantuan Luar Negeri kepada Lembaga KeagamaanLembaga Keagamaan

• Keputusan Menteri Agama Nomor 35 Keputusan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 1980 tentang Wadah Tahun 1980 tentang Wadah Musyawarah Umat BeragamaMusyawarah Umat Beragama

• Instruksi Menteri Agama Nomor 4 Instruksi Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1978 tentang Kebijaksanaan Tahun 1978 tentang Kebijaksanaan Mengenai Aliran-Aliran KepercayaanMengenai Aliran-Aliran Kepercayaan

D. Pluralisme Penduduk Kalimantan D. Pluralisme Penduduk Kalimantan Timur Timur Penduduk Kalimantan Timur terdiri atas Penduduk Kalimantan Timur terdiri atas berbagai suku, bahasa, adat istiadat berbagai suku, bahasa, adat istiadat spt : Kutai, Dayak, Banjar ,Bugis, Jawa, spt : Kutai, Dayak, Banjar ,Bugis, Jawa, Madura, dll. serta menganut berbagai Madura, dll. serta menganut berbagai agama seperti : Islam , Protestan , agama seperti : Islam , Protestan , Katholik, Hindu, Budha, Konghucu, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu, sehingga daerah kita merupakan sehingga daerah kita merupakan masyarakat majemuk, mereka hidup masyarakat majemuk, mereka hidup tersebar di 14 Kabupaten/kota di tersebar di 14 Kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Timur, di perkotaan wilayah Kalimantan Timur, di perkotaan sampai ke pedesaan yang terpencil.sampai ke pedesaan yang terpencil.

Jumlah Penganut Agama Provinsi Jumlah Penganut Agama Provinsi Kalimantan Timur tahun 2009Kalimantan Timur tahun 2009** : :Islam Islam :: 2.694.0952.694.095Protestan Protestan : : 326.397326.397KatholikKatholik : : 181.015181.015HinduHindu : : 18.012 18.012BudhaBudha : : 23.39923.399KonghucuKonghucu : : 1.901 1.901LainnyaLainnya : : 6.1576.157Jumlah Jumlah : : 3.297.0953.297.095Sumber dari subbag. Perencanaan dan Informasi Keagamaan Kanwil Kemenag Sumber dari subbag. Perencanaan dan Informasi Keagamaan Kanwil Kemenag Prov. Kaltim Prov. Kaltim

E. FKUB Sebagai Wadah Peningkatan E. FKUB Sebagai Wadah Peningkatan Kerukunan Umat BeragamaKerukunan Umat BeragamaKeberadaan Keberadaan forum umat beragama di forum umat beragama di daerah mempunyai peran positif daerah mempunyai peran positif dalam menjaga kerukunan intern dalam menjaga kerukunan intern umat terlebih lagi membantu umat terlebih lagi membantu pemerintah daerah dalam menjaga pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangankeseimbangan.. Untuk itu diharapkan Untuk itu diharapkan semua pihak senantiasa menyadari semua pihak senantiasa menyadari kedudukan masing-masing sebagai kedudukan masing-masing sebagai komponen bangsa dalam menegakkan komponen bangsa dalam menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.1945.

PPembinaan kehidupan beragama embinaan kehidupan beragama sebagai salah satu dasar sebagai salah satu dasar pembangunan kemajuan daerah, pembangunan kemajuan daerah, yang paling diharapkan oleh yang paling diharapkan oleh pemerintah adalah pelaksanaan Tiga pemerintah adalah pelaksanaan Tiga Prioritas Nasional : Prioritas Nasional : 1.1.Pemantapan ideologi Pancasila, Pemantapan ideologi Pancasila, 2.2.Pemantapan stabilitas Pemantapan stabilitas 3.3.Ketahanan nasional dan Ketahanan nasional dan suksesnya pembangunan nasional di suksesnya pembangunan nasional di segala bidang.segala bidang.

F. Penutup F. Penutup

Pokok-pokok kebijaksanaan tentang Pokok-pokok kebijaksanaan tentang kerukunan umat beragama ini merupakan kerukunan umat beragama ini merupakan pedoman bagi setiap umat beragama dalam pedoman bagi setiap umat beragama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan. keagamaan.

Dengan mempedomani ketentuan-Dengan mempedomani ketentuan-ketentuan ini diharapkan akan mampu ketentuan ini diharapkan akan mampu menghindarkan diri dari perpecahan dan menghindarkan diri dari perpecahan dan keretakan nasional dan terbina persatuan keretakan nasional dan terbina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara yang dan kesatuan bangsa dan negara yang kokoh dan kuat.kokoh dan kuat.

WASSALAMWASSALAMSEKIAN TERIMA KASIHSEKIAN TERIMA KASIH