viii hujan

36
0 100 200 300 400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0 100 200 300 400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0 100 200 300 400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0 100 200 300 400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tipe Lokal Tipe Equatorial Tipe Monsoon IX. Pembentukan Hujan IX. Pembentukan Hujan Disajikan Pada: Disajikan Pada: PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR PROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAM PROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAM Oleh: GUSTI RUSMAYADI (Jurusan Budidaya Pertanian-Faperta Unlam) [email protected]

description

Materi ini membicarakan kejadian hujan dan tipe hujan serta pengukuran dan analis data hujan

Transcript of viii hujan

Page 1: viii hujan

0

100

200

300

400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0

100

200

300

400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0

100

200

300

400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0

100

200

300

400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tipe Lokal

Tipe Equatorial

Tipe Monsoon

IX. Pembentukan HujanIX. Pembentukan Hujan

Disajikan Pada:Disajikan Pada:

PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR PERKULIAHAN KLIMATOLOGI DASAR PROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAMPROGRAM SARJANA FAPERTA UNLAM

Oleh:GUSTI RUSMAYADI

(Jurusan Budidaya Pertanian-Faperta Unlam)

[email protected]

Page 2: viii hujan

Pertemuan VIII (Keawanan)- Pertemuan VIII (Keawanan)- Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kooperatif Tipe Investigasi KelompokKelompok

Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

Menjelaskan pembentukan butir

hujan di wilayah tropis dan sub

tropis

Menjelaskan tipe-tipe presipitasi

karena peristiwa kovektif,

orografik dan siklonik atau

frontal.

Menjelaskan cara pengamatan,

pengolahan dan penyian data

hujan

Page 3: viii hujan

4.1. Siklus Hidrologi4.1. Siklus Hidrologi Diagram P - TDiagram P - T Air merupakan Air merupakan

komponen atmosfer komponen atmosfer yang dapat berubah yang dapat berubah ke tiga bentuk zat, ke tiga bentuk zat, yaitu;yaitu;

Cair (air)Cair (air) Gas (uap)Gas (uap) Padat (es)Padat (es)

P

TTCTBTA

A B C’ C

Tr

C”

O

gs

gu

gl

padat

cair

u a p

K

Siklus Hidrologi

Page 4: viii hujan

Pembentukan/Pertumbuhan Pembentukan/Pertumbuhan butir hujanbutir hujan

Hujan terjadi jika butir-Hujan terjadi jika butir-butir awan tumbuh butir awan tumbuh dengan gaya berat lebih dengan gaya berat lebih besar dari gaya dorong besar dari gaya dorong ke atas (up draft).ke atas (up draft).

2 teori dalam proses 2 teori dalam proses pembentukan hujan;pembentukan hujan; Teori Bergeron-Teori Bergeron-

FindeisenFindeisen Teori tumbukan dan Teori tumbukan dan

penyatuan (Bowen-penyatuan (Bowen-Ludlam).Ludlam).

Page 5: viii hujan

Uap

Teori Bergeron-FindeisenTeori Bergeron-Findeisen

Berlaku untuk awan dingin Berlaku untuk awan dingin (< 0Cº) yang terdiri dari (< 0Cº) yang terdiri dari kristal es dan air lewat kristal es dan air lewat dingin (suhu air < 0Cº dingin (suhu air < 0Cº tetapi belum membeku).tetapi belum membeku).

Perbedaan tekanan uap di Perbedaan tekanan uap di sekitar butir-butir air sekitar butir-butir air mengembun di sekitar mengembun di sekitar partikel es (epartikel es (es air s air > e> eeses), ), mengakibatkan butir-butir mengakibatkan butir-butir air mengembun di sekitar air mengembun di sekitar partikel es secara difusi partikel es secara difusi uap.uap.

Terjadi di daerah ekstra Terjadi di daerah ekstra tropika.tropika.

air Kristal es

es es>

Uap air

w

Up draf

Kristal es

Page 6: viii hujan

Teori Tumbukan dan Teori Tumbukan dan PenyatuanPenyatuan

Berlaku untuk awan Berlaku untuk awan yang hanya melibatkan yang hanya melibatkan awan panas.awan panas.

Tumbukan antar butir air Tumbukan antar butir air dan penyatuan sehingga dan penyatuan sehingga butir air bertambah butir air bertambah besar dan berat.besar dan berat.

Laju pertumbuhan awan Laju pertumbuhan awan melalui proses ini lebih melalui proses ini lebih besar dari pertumbuhan besar dari pertumbuhan melalui kondensasi.melalui kondensasi.

Terjadi di wilayah tropika Terjadi di wilayah tropika dan lintang menengah.dan lintang menengah.

W

Up draft

Page 7: viii hujan

Pembentukan tetes hujanPembentukan tetes hujan

Volume tetes hujan ditentukan oleh Volume tetes hujan ditentukan oleh volume tetes awanvolume tetes awan

Volume tetes awan,Volume tetes awan, Volume tetes hujan,Volume tetes hujan,

r jari-jari atau ukuran tetes awan r jari-jari atau ukuran tetes awan (mikron)(mikron)

R jari-jari atau ukuran tetes hujan R jari-jari atau ukuran tetes hujan (mikron) (mikron)

3

3

4rVa

3

3

4RVh

Page 8: viii hujan

Tipe HujanTipe Hujan Hujan terjadi karena udara Hujan terjadi karena udara

yang naik dan mengalami yang naik dan mengalami penurunan suhu.penurunan suhu.

Kejadian hujan disebabkan Kejadian hujan disebabkan oleh aksi gabungan dari oleh aksi gabungan dari beberapa gerakan udara beberapa gerakan udara naik.naik.

3 tipe hujan digolongkan 3 tipe hujan digolongkan berdasarkan gerakan udara berdasarkan gerakan udara naik untuk membentuk naik untuk membentuk awan.awan.

1.1. Hujan konvektifHujan konvektif2.2. Hujan orografikHujan orografik3.3. Hujan gangguanHujan gangguan

Page 9: viii hujan

Hujan KonvektifHujan Konvektif

Hujan konvektif merupakan Hujan konvektif merupakan hujan yang dihasilkan oleh hujan yang dihasilkan oleh pemanasan permukaan yang pemanasan permukaan yang intensif dan menaikkan udara intensif dan menaikkan udara hangat yang lembap dengan hangat yang lembap dengan proses penurunan suhu secara proses penurunan suhu secara adiabatik.adiabatik.

Ciri hujan konvektif adalah ;Ciri hujan konvektif adalah ; Curah hujan lebat dalam waktu Curah hujan lebat dalam waktu

singkat (total curah hujan jatuh singkat (total curah hujan jatuh pada awal 10% dari interval pada awal 10% dari interval waktu (torential rainfall).waktu (torential rainfall).

Hujan konvektif memmpunyai Hujan konvektif memmpunyai siklus musiman dan harian yang siklus musiman dan harian yang berhubungan dengan berhubungan dengan pemanasan radiasi matahari.pemanasan radiasi matahari.

Gully erotionGully erotion Berkaitan dengan awan cumuli Berkaitan dengan awan cumuli

dan cumulinimbus.dan cumulinimbus.

Page 10: viii hujan

Hujan orografikHujan orografik Hujan yang dihasilkan oleh Hujan yang dihasilkan oleh

kenaikkan udara lembap secara kenaikkan udara lembap secara paksa oleh dataran tinggi atau paksa oleh dataran tinggi atau pegunungan.pegunungan.

Curah hujan tahunan sejalan Curah hujan tahunan sejalan dengan ketinggian yang dengan ketinggian yang bertambah.bertambah.

Menghasilkan turbulensi alamiah Menghasilkan turbulensi alamiah yang kuat baik secara mekanik yang kuat baik secara mekanik maupun konvektif.maupun konvektif.

Merupakan penghalang dan Merupakan penghalang dan memperlambat gerakan depresi memperlambat gerakan depresi (badai siklon)(badai siklon)

Menimbulkan konvergensi pada arus Menimbulkan konvergensi pada arus udara horizontal karena melawati udara horizontal karena melawati lembah yang menyerupai cerobanglembah yang menyerupai cerobang

Memicu udara naik sebagai awal Memicu udara naik sebagai awal ketidak-stabilanketidak-stabilan

Hujan orografik mempunyai siklus Hujan orografik mempunyai siklus musiman dan harian yang tidak musiman dan harian yang tidak nyata dibandingkan dengan hujan nyata dibandingkan dengan hujan konvektif.konvektif.

Berkaitan dengan awan strati dan Berkaitan dengan awan strati dan kumuli;kumuli;

Hujan dengan curahan kecil dan Hujan dengan curahan kecil dan relatif lama.relatif lama.

Hujan dengan curahan besarHujan dengan curahan besar

Page 11: viii hujan

Hujan GangguanHujan Gangguan

1.1. Hujan siklonikHujan siklonik Hujan siklonik Hujan siklonik

disebabkan oleh disebabkan oleh gerakan udara naik gerakan udara naik dalam skala besar yang dalam skala besar yang berasosiasi dengan berasosiasi dengan sistem pusat tekanan sistem pusat tekanan rendah (siklon)rendah (siklon)

Hujan agak lebat denga Hujan agak lebat denga waktu cukup lama dan waktu cukup lama dan meliputi wilayah yang meliputi wilayah yang cukup luas.cukup luas.

Page 12: viii hujan

Hujan GangguanHujan Gangguan

1.1. Hujan frontalHujan frontal Hujan frontal terjadi Hujan frontal terjadi

akibat kenaikan akibat kenaikan massa udara yang massa udara yang mengalami mengalami konvergensi (udara konvergensi (udara hangat yang lembap-hangat yang lembap-front hangat dengan front hangat dengan udara dingin-front udara dingin-front dingin).dingin).

Curah hujan relatif Curah hujan relatif kecil tetapi kecil tetapi berlangsung relatif berlangsung relatif lama.lama.

Terjadi pada lintang Terjadi pada lintang menengahmenengah

Page 13: viii hujan

Pola Curah Hujan DuniaPola Curah Hujan Dunia

Sebaran zonalSebaran zonal Sabuk 15ºLU - Sabuk 15ºLU -

10ºLS, daerah ITCZ 10ºLS, daerah ITCZ sehingga penerima sehingga penerima curah hujan curah hujan tertinggi.tertinggi.

Curah hujan Curah hujan tahunan > 1600 tahunan > 1600 mm.mm.

Page 14: viii hujan

Pola Curah Hujan DuniaPola Curah Hujan Dunia

Sebaran zonalSebaran zonal Sabuk 25ºLU - Sabuk 25ºLU -

30ºLS,30ºLS, Daerah antisiklon Daerah antisiklon

subtropis dan curah subtropis dan curah hujan agak rendah.hujan agak rendah.

Curah hujan Curah hujan tahunan < 900 mm.tahunan < 900 mm.

Page 15: viii hujan

Pola Curah Hujan DuniaPola Curah Hujan Dunia

Sebaran zonalSebaran zonal Sabuk 40ºLU - Sabuk 40ºLU -

55ºLS,55ºLS, Daerah konvergensi Daerah konvergensi

subtropis (siklon) subtropis (siklon) dan curah hujan dan curah hujan cukup tinggi.cukup tinggi.

Curah hujan Curah hujan tahunan 1000-2000 tahunan 1000-2000 mm.mm.

Page 16: viii hujan

Pola Curah Hujan DuniaPola Curah Hujan Dunia

Sebaran zonalSebaran zonal Sabuk 55ºLU - Sabuk 55ºLU -

55ºLS ke kutub,55ºLS ke kutub, Curah hujan Curah hujan

menurun dengan menurun dengan tajam.tajam.

Pada lintang 75º Pada lintang 75º curah hujan ±150 curah hujan ±150 mm.mm.

Page 17: viii hujan

Pola Curah Hujan DuniaPola Curah Hujan Dunia Sebaran zonal curah hujan musiman.Sebaran zonal curah hujan musiman.

Page 18: viii hujan

Pengamatan dan Pengolahan Pengamatan dan Pengolahan Data HujanData Hujan

BatasanBatasan Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan (mm) Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan (mm)

yang diterima di permukaan sebelum mengalami aliran yang diterima di permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan perembesan ke dalam tanah.permukaan, evaporasi dan perembesan ke dalam tanah.

Hari hujan dibatasi sebagai hari dengan curah hujan ≥ Hari hujan dibatasi sebagai hari dengan curah hujan ≥ 0,5 mm.0,5 mm.

Jumlah hari hujan dapat dinyatakan per;Jumlah hari hujan dapat dinyatakan per; MingguMinggu DekadeDekade BulananBulanan Tahunan atauTahunan atau Satu periode tanamSatu periode tanam

Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan dibagi Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan dibagi dengan selang waktu terjadi hujan;dengan selang waktu terjadi hujan;

20 mm per jam, dst.20 mm per jam, dst.

Page 19: viii hujan

PengamatanPengamatan Hujan mempunyai variasi yang sangat Hujan mempunyai variasi yang sangat

besar dibandingkan dengan unsur iklim besar dibandingkan dengan unsur iklim lainnya, baik menurut tempat maupun lainnya, baik menurut tempat maupun waktu.waktu.

Curah hujan yang diamati pada stasiun Curah hujan yang diamati pada stasiun klimatologi meliputi;klimatologi meliputi;

Tinggi hujan (curah hujan, mm)Tinggi hujan (curah hujan, mm) Jumlah hari hujan (hh) danJumlah hari hujan (hh) dan Intensitas hujan (mm/jam)Intensitas hujan (mm/jam)

Pengamatan dan Pengolahan Pengamatan dan Pengolahan Data HujanData Hujan

Page 20: viii hujan

Tabel 8.3. Kerapatan Jaringan Stasiun HujanTabel 8.3. Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan

Tipe WilayahTipe Wilayah

Kisaran luas minimum Kisaran luas minimum sebuah penakar untuk sebuah penakar untuk suatu jaringan stasiun suatu jaringan stasiun yang normal yang normal (km(km22/stasiun)/stasiun)

Kisaran luas maksimum Kisaran luas maksimum yang masih yang masih diperbolehkan untuk diperbolehkan untuk diwakili sebuah penakar diwakili sebuah penakar pada daerah yang pada daerah yang keadaan alamnya sulit keadaan alamnya sulit (km(km22/stasiun)/stasiun)

Dataran rendah di Dataran rendah di daerah tropika dan daerah tropika dan subtropikasubtropika

600 – 900 600 – 900

(13,8 – 16,9)(13,8 – 16,9)900 – 3000 900 – 3000

(16,9 – 30,9)(16,9 – 30,9)

Pegunungan di Pegunungan di daerah tropika dan daerah tropika dan subtropikasubtropika

100 – 200 100 – 200

(5,6 – 8,9)(5,6 – 8,9)250 – 1000 250 – 1000

(8,9 – 17,8)(8,9 – 17,8)

Pulau kecil Pulau kecil berpegunungan, berpegunungan, curah hujan sangat curah hujan sangat tidak meratatidak merata

25 25

(2,8)(2,8)

Angka di dalam Angka di dalam kurung adalah radius kurung adalah radius

dalam kilometerdalam kilometer

Daerah arid dan Daerah arid dan kutubkutub 1.500 – 10.0001.500 – 10.000

Page 21: viii hujan

PeralatanPeralatan Curah hujan dapat diukur Curah hujan dapat diukur

dengan alat pengukur curah dengan alat pengukur curah hujan otomatis atau manual.hujan otomatis atau manual.

Contoh tipe pengukur hujan Contoh tipe pengukur hujan manual yang paling banyak manual yang paling banyak dipakai adalah tipe dipakai adalah tipe observatorium (obs) atau observatorium (obs) atau ombrometer.ombrometer.

Data yang diperoleh dari alat ini Data yang diperoleh dari alat ini curah hujan harian.curah hujan harian.

Jika curah hujan dihitung dari Jika curah hujan dihitung dari volume air air hujan harus volume air air hujan harus dibagi dengan luas penakar.dibagi dengan luas penakar.

Mulut penakar mempunyai luas Mulut penakar mempunyai luas 100 cm100 cm22 dan di pasang dengan dan di pasang dengan ketinggian mulut penakar 1,2 m ketinggian mulut penakar 1,2 m dari permukaan tanah. dari permukaan tanah.

Gelas ukur biasa, volume, 10 Gelas ukur biasa, volume, 10 cc= 10 cmcc= 10 cm33

Tinggi hujan = 10 cmTinggi hujan = 10 cm33/100 cm/100 cm22 = 0,1 cm = 10 mm= 0,1 cm = 10 mm

Page 22: viii hujan

PeralatanPeralatan

Alat pengukur hujan otomatis Alat pengukur hujan otomatis menggunakan prinsip;menggunakan prinsip; PelampungPelampung Timbangan dan Timbangan dan JungkitanJungkitan

Keuntungan menggunakan Keuntungan menggunakan alat ukur otomatis ini adalah;alat ukur otomatis ini adalah; Waktu terjadi hujan dapat Waktu terjadi hujan dapat

diketahuidiketahui Intensitas setiap kejadian Intensitas setiap kejadian

hujan dapat dihitunghujan dapat dihitung Tipe alat tertentu Tipe alat tertentu

pengamatan dapat dilakukan pengamatan dapat dilakukan pada periode yang lama pada periode yang lama (mingguan)(mingguan)

Page 23: viii hujan

Pengolahan dataPengolahan data

1.1. Curah hujan harian, mingguan, Curah hujan harian, mingguan, dekade, bulanan, musiman maupun dekade, bulanan, musiman maupun tahunan didapatkan dengan cara tahunan didapatkan dengan cara menjumlahkan curah hujan harian menjumlahkan curah hujan harian hasil pengukuran sesuai dengan hasil pengukuran sesuai dengan periode waktu yang diperlukan.periode waktu yang diperlukan.

Page 24: viii hujan

Mingguan Mingguan

NoNoJanuariJanuari FebruariFebruari MaretMaret

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 .... 5252

8

9

9

0

0

4

43

1

2

3

4

5

6

7

3

39

9

80

8

27

1

14

21

25

0

0

47

14

0

15

7

27

0

0

10

6

9

29

6

9

29

19

0

0

0

Page 25: viii hujan

DekadeDekade

NoNoJanuariJanuari FebruariFebruari M a r e tM a r e t A p r i lA p r i l

II IIII IIIIII II IIII IIIIII II IIII IIIIII II IIII IIIIII

11 88 8080 1414 1919 2424 00 00 11 00 33 2525 00

22 99 88 00 00 00 3535 22 2222 55 33 00 00

33 99 2727 1515 00 1919 2121 00 00 00 55 2828 1717

44 00 11 77 00 77 1010 00 11 55 5757 00 00

55 00 1414 2727 6767 2525 88 33 00 1414 44 9292 6464

66 44 2121 00 1010 2020 66 00 00 1919 22 00 88

77 4343 2525 00 00 00 11 99 00 00 3030 2323 3131

88 33 00 1010 00 00 33 55 00 33 11 11 00

99 3939 00 66 00 2121 11 00 00 2929 00 1010

1010 99 4747 99 00 00 00 00 00 00 00 22

1111 2929 77

Page 26: viii hujan

Hubungan Tinggi Tempat dan HujanHubungan Tinggi Tempat dan Hujan

R = a + b HR = a + b H R : curah hujan tahunan (mm)R : curah hujan tahunan (mm) a : tinggi sumbu (Y) atau Ra : tinggi sumbu (Y) atau R b : koefisien arah altitude (H), danb : koefisien arah altitude (H), dan H : tinggi tempat (altitude) (m)H : tinggi tempat (altitude) (m)

No.No. 11 22 33 44 55 66 77

H = xiH = xi 365365 512512 705705 780780 927927 28772877 30193019

R = yiR = yi 16611661 23932393 19651965 35213521 22482248 37283728 33693369

Y(R) = 1988,28 + 0,54 H

Page 27: viii hujan

Intensitas dan Derajad Intensitas dan Derajad HujanHujan

Derajad hujanDerajad hujanIntensitas Intensitas

(mm/menit(mm/menit))

Ciri lingkunganCiri lingkungan

Hujan amat Hujan amat lemahlemah < 0,02< 0,02 Tanah agak basah atau sedikit Tanah agak basah atau sedikit

terbasahiterbasahi

Hujan lemahHujan lemah 0,02 – 0,050,02 – 0,05 Tanah menjadi basah semua, Tanah menjadi basah semua, tetapi belum dapat dibuat bolatetapi belum dapat dibuat bola

Hujan normalHujan normal 0,05 – 0,250,05 – 0,25 Tanah basah dapat dibuat bola Tanah basah dapat dibuat bola curahan hujan mulai terdengarcurahan hujan mulai terdengar

Hujan derasHujan deras 0,25 – 1,000,25 – 1,00Air tergenang di permukaan, Air tergenang di permukaan, bunyi deras hujan terdengar bunyi deras hujan terdengar dari genangandari genangan

Hujan amat Hujan amat derasderas > 1,00> 1,00 Hujan seperti ditumpahkan, Hujan seperti ditumpahkan,

saluran dan draenase meluapsaluran dan draenase meluap

Page 28: viii hujan

Intensitas dan derajad Intensitas dan derajad hujan/jam dan /harihujan/jam dan /hari

Derajad hujanDerajad hujan Intensitas hujan (mm)Intensitas hujan (mm)

per 1 jamper 1 jam per 24 jamper 24 jam

Hujan sangat Hujan sangat ringanringan < 1< 1 < 5< 5

Hujan ringanHujan ringan 1 – 51 – 5 5 – 205 – 20

Hujan normalHujan normal 5 – 105 – 10 20 – 5020 – 50

Hujan lebatHujan lebat 10 – 2010 – 20 50 – 10050 – 100

Hujan sangat lebatHujan sangat lebat > 20> 20 > 100> 100

Page 29: viii hujan

Kecepatan jatuh hujan, ukuran dan Kecepatan jatuh hujan, ukuran dan besar butiran hujanbesar butiran hujan

Jenis hujanJenis hujan Diameter bola Diameter bola (mm)(mm) MassaMassa

Kecepatan Kecepatan jatuh jatuh

(m/detik)(m/detik)

Hujan gerimisHujan gerimis 0,150,15 0,00240,0024 0,50,5

Hujan halusHujan halus 0,50,5 0,0650,065 2,12,1

Hujan normal Hujan normal lemahlemah 11 0,520,52 4,04,0

Hujan normal Hujan normal derasderas 22 4,24,2 6,56,5

Hujan sangat Hujan sangat derasderas 33 1414 8,18,1

Page 30: viii hujan

Istilah teknis BMGIstilah teknis BMG

Istilah teknisIstilah teknis Pengertian Pengertian

Cuaca baikCuaca baikWilayah yang mungkin terkena Wilayah yang mungkin terkena hujan meliputi 0 – 10% daerah hujan meliputi 0 – 10% daerah luas wilayah yang disebut dalam luas wilayah yang disebut dalam ramalanramalan

Hujan lokalHujan lokal Wilayah hujan meliputi 11 – 40% Wilayah hujan meliputi 11 – 40% dari luas wilayahdari luas wilayah

Hujan tak merataHujan tak merata Wilayah hujan meliputi 41 – 70% Wilayah hujan meliputi 41 – 70% dari luas wilayahdari luas wilayah

Hujan merataHujan merataLebih dari 70% dari wilayah yang Lebih dari 70% dari wilayah yang diramalkan akan mengalami diramalkan akan mengalami hujanhujan

Page 31: viii hujan

Pengolahan dataPengolahan data

1.1. Curah hujan suatu wilayah (misal Curah hujan suatu wilayah (misal DAS) diperlukan data curah hujan DAS) diperlukan data curah hujan dari beberapa penakar yang berada dari beberapa penakar yang berada pada wilayah tersebut.pada wilayah tersebut.

Data dari stasiun pengamatan dirata-Data dari stasiun pengamatan dirata-ratakan secara; ratakan secara;

Rata-rata aritmatikRata-rata aritmatik Rata-rata berbobot (poligon Thiessen)Rata-rata berbobot (poligon Thiessen) Rata-rata isohyetRata-rata isohyet

Page 32: viii hujan

o7 o6 o4 A o5 o3 o2 o1 116 o7 o7 o6 B o6 o4 o4 C o5 o5 108 o3 o3 o2 o2 103 o1 o1

Gambar 9.3. Curah hujan Wilayah menurut metode A) Aritmatik, B) Poligon Thiessen, dan C) Isohiet

Page 33: viii hujan

Teladan 9.3.Teladan 9.3. Suatu wilayah dengan luas 57,20 km2 Suatu wilayah dengan luas 57,20 km2

mempunyai 7 buah pos hujan dengan sebaran mempunyai 7 buah pos hujan dengan sebaran seperti ditunjukkan pada Gambar 9.3. Selama seperti ditunjukkan pada Gambar 9.3. Selama bulan September terukur tinggi hujan setiap pos, bulan September terukur tinggi hujan setiap pos, pos1 = 105 mm, pos2 = 102 mm, pos 3 = 104 pos1 = 105 mm, pos2 = 102 mm, pos 3 = 104 mm, pos 4 = 109 mm, pos 5 = 110 mm, pos 6 = mm, pos 4 = 109 mm, pos 5 = 110 mm, pos 6 = 120 mm dan pos 7 = 113 mm. Hitung tinggi 120 mm dan pos 7 = 113 mm. Hitung tinggi hujan rata-rata (mm) seluruh wilayah pada bulan hujan rata-rata (mm) seluruh wilayah pada bulan itu dengan menggunakan metode aritmatik, itu dengan menggunakan metode aritmatik, poligon Thiessen dan juga Isohiet.poligon Thiessen dan juga Isohiet.

Jawaban Teladan 9.3.Jawaban Teladan 9.3. 1) Metode Aritmatik1) Metode Aritmatik CHr = 1/n (CH1 + CH2 + CH3 + . . . + CHn)CHr = 1/n (CH1 + CH2 + CH3 + . . . + CHn) CHr = 1/7 (105 + 102 + 104 + 109 + 110 + 120 CHr = 1/7 (105 + 102 + 104 + 109 + 110 + 120

+ 113) mm+ 113) mm CHr = 109 mmCHr = 109 mm

Page 34: viii hujan

2) Metode Poligon Thiessen

Tabel 9.2. Perhitungan Metode Poligon Thiessen

Pos Hujan Hujan, CH (mm)

Luas Poligon, A (km2)

Luas Poligon, A (%)

CH x A %, (mm)

1 105 6,56 11,47 12,0 2 102 10,52 18,39 18,8 3 104 8,02 14,02 14,6 4 109 9,08 15,87 17,3 5 110 6,32 11,05 12,1 6 120 7,42 12,97 15,6 7 113 9,28 16,22 18,3 57,20 100.00 108,7

CHr = 1/ A (A1●CH 1 + A2●CH 2 + A3●CH3 + . . . + An●CH n)

CHr = 108,7 mm

Page 35: viii hujan

Tabel 9.4. Perhitungan menurut Metode I sohiet

Pos Hujan I sohiet, CH (mm)

Luas Wilayah, A (km2)

CH x A , (mm x km2)

1 dan 2 103 18,34 1889,02 3,4 dan 5 108 16,22 1751,76 6 dan 7 110 22,64 2490,40

57,20 6131,18

CHr = 1/ A (A1●CH 1 + A2●CH 2 + A3●CH3 + . . . + An●CH n)

CHr = 1/ 57,20 km2 (6131,18 mm km2)

CHr = 107,2 mm

Page 36: viii hujan

Tugas Rumah VITugas Rumah VI

Berapa jumlah tetes awan yang Berapa jumlah tetes awan yang berukuran 20 mikron diperlukan berukuran 20 mikron diperlukan untuk membentuk satu tetes hujan untuk membentuk satu tetes hujan berukuran 1 mm dengan mekanisme berukuran 1 mm dengan mekanisme tumbukan dan penyatuan ?tumbukan dan penyatuan ?

Vh/Va Vh/Va Vh ? Vh ?