Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan...

22
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Dalam bidang akuntansi, tidak akan asing dengan yang namanya Pemeriksan Akuntansi atau Laporan Audit. Namun demikian, banyak mahasiswa akuntansi yang masih bingung apa definisi Pemeriksaan Akuntansi, Jenis Pemeriksaan Akuntansi, konsep yang dipakai pada pemeriksaan akuntansi, langkah-langkah menyusun pemeriksaan akuntansi dan yang terakhir perbedaan dari akuntansi dan audit. Dalam melakukan audit, seorang auditor haruslah mengetahui langkah- langkah audit apa yang akan dilakukan. Langkah-langkah audit ini ditempuh untuk memenuhi tujuan audit yaitu untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Dan perbaikan ini dilakukan terhadap objek-objek audit yang meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. 1.2 RUMUSAN MASALAH Didasari oleh latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah untuk makalah ”Pemeriksaan Akuntansi/Auditing” ini adalah: Memahami Pemeriksaan Akuntansi/ Auditing Mengetahui Manfaat Pemeriksaan Akuntansi. Apa saja Jenis Pemeriksaan Akuntansi. Konsep yang dipakai pada Pemeriksaan Akuntansi. Langkah-langkah menyusun Pemeriksaan Akuntansi. Perbedaan dari Akuntansi dan Audit. 1.3 MANFAAT DAN TUJUAN MASALAH [PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 1

Transcript of Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan...

Page 1: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN

Dalam bidang akuntansi, tidak akan asing dengan yang namanya Pemeriksan Akuntansi atau Laporan

Audit. Namun demikian, banyak mahasiswa akuntansi yang masih bingung apa definisi Pemeriksaan Akuntansi,

Jenis Pemeriksaan Akuntansi, konsep yang dipakai pada pemeriksaan akuntansi, langkah-langkah menyusun

pemeriksaan akuntansi dan yang terakhir perbedaan dari akuntansi dan audit.

Dalam melakukan audit, seorang auditor haruslah mengetahui langkah-langkah audit apa yang akan

dilakukan. Langkah-langkah audit ini ditempuh untuk memenuhi tujuan audit yaitu untuk mencapai perbaikan

atas berbagai program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Dan

perbaikan ini dilakukan terhadap objek-objek audit yang meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan

yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Didasari oleh latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah

untuk makalah ”Pemeriksaan Akuntansi/Auditing” ini adalah:

Memahami Pemeriksaan Akuntansi/ Auditing

Mengetahui Manfaat Pemeriksaan Akuntansi.

Apa saja Jenis Pemeriksaan Akuntansi.

Konsep yang dipakai pada Pemeriksaan Akuntansi.

Langkah-langkah menyusun Pemeriksaan Akuntansi.

Perbedaan dari Akuntansi dan Audit.

1.3 MANFAAT DAN TUJUAN MASALAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi. Selain itu, makalah ini

bertujuan untuk membantu rekan pembaca dalam mempelajari pemeriksaan akuntansi lebih dalam, diantaranya

antara lain :

Mendiskripsikan definisi dari Pemeriksaan Akuntansi/ Auditing.

Menjelaskan manfaat dari Pemeriksaan Akuntansi/Auditing.

Menjabarkan mengenai jenis-jenis Pemeriksaan Akuntansi/Auditing.

Menjelaskan konsep yang yang dipakai pada Pemeriksaan Akuntansi/Auditing.

Menjelaskan langkah-langkah menyusun Pmeriksaan Akuntansi/Auditing.

Memahami perbedaan dari Akuntansi dan Auditing.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 1

Page 2: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

BAB II : TINJAUAN

2.1 DEFINISI AUDIT

Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar atau memperhatikan.

Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang

disampaikan penanggung jawab keuangan, dalam hal ini manajemen perusahaan. Pada perkembangan terakhir

sesuai dengan perkembangan dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan auditor atau pemeriksa. Sedangkan

tugas yang diemban oleh auditor tersebut disebut dengan ”auditing”.

Secara umum pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit adalah proses secara sistematis yang

dilakukan oleh orang berkompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan

bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Namun banyak sekali diluar sana definisi mengenai auditing, dibawah ini adalah beberapa penjelasan

mengenai definisi auditing menurut para ahli :

1. Pengertian Auditing, Menurut Kohler yang menyatakan bahwa,

“Auditing is an explorotary, critical review by a profesional account of the underlying internal

control and accounting records of a business enterprises or other economic unit, precedent to the

expression by the auditor of an opinion of the propriety (fairness) of its financial statement”

2. Pengertian Auditing Menurut A.Arens,Mark S.Beasley dan Randal J.Elder (2011:4)

Audit adalah akumulasi dan evalusi barang bukti tentang informasi untuk menentukan dan

melaporkan derajat antara informasi yang didirikan kriteria.

3. Pengertian Auditing Menurut Whittington,O Ray dan Kurt Panny (2012 :4 )

Dalam Audit laporan keuangan,auditor berusaha untuk mengumpulkan bukti dan menberikan tingkat

tinggi jaminan bahwa laporan keuangan mengikuti prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum

atau beberapa dasar lain yang sesuai akuntansi.

4. Pengertian Auditing Menurut penulis Sukrisno Agoes

Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritisdan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap

laporan keuangan yang telahdi susun oleh manajemen,beserta catat – catatan pembukuan dan bukti –

bukti pendukungnya.

5. Pengertian Auditing Menurut Arens dan Loebbecke, 2003

Auditing sebagai: “Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi

yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 2

Page 3: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.”

6. Pengertian Auditing  Menurut Mulyadi , 2002

Auditing merupakan: “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan

untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang

telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”

7. Pengertian Auditing Menurut PSAK - Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

"Auditing adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti

yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan

melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan

menkomunikasikan hasilnya kepada yamg berkepentingan.”

1.2 PERBEDAAN AKUNTANSI DAN AUDITING

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data,

transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang

menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya, sedangkan

Pemeriksaan Akuntansi/auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,

oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-

catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan opini mengenai

kewajaran laporan keuangan tersebut.

Akuntansi lebih menekankan pada proses pencatatan sedangkan auditing berfokus pada proses

penelusuran. Dalam audit keuangan (Financial audit) kegiatan penelusuran ditujukan pada pencarian bahan

pembuktian keuangan sesuai dengan laporan keuangan, karena obyek audit adalah data-data akuntansi, maka

auditor dituntut untuk memahami kaedah prinsip akuntansi. Auditing bukanlah cabang dari ilmu akuntansi, akan

tetapi merupakan cabang ilmu yang bebas, yang mendasarkan pada hasil kegiatan akuntansi atau hasil kegiatan

lainnya.

Sedangkan dalam mengerjakan laporan keuangan, akuntansi mengerjakannya maju, dari bukti transaksi

sampai laporan keuangan,setelah itu dilaporkan untuk menghasilakan suatu keputusan.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 3

Page 4: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan, dan pihak-pihak yang bertanggung jawab

pada proses akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dibandingkan dengan proses auditing

laporan keuangan.

Perbedaan  tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan Auditing Akuntansi

Metode

Memperoleh dan menilai atau

mengevaluasi bukti yang

berhubungan dengan laporan

keuangan yang disusun oleh

manajemen.

Mengidentifikasi kejadian

kejadian dan kemudian mengukur,

mencatat, mengklasifikasikan dan

meringkasnya dalam catatan-catatan

akuntansi.

Tujuan

Menyatakan pendapat tentang kewajaran

laporan keuangan.

Menyusun dan mendistribusikan

laporan keuangan.

Pihak yang

bertanggung jawab

Laporan auditing (audit report) tanggung

jawab auditor.

Laporan keuangan tanggung jawab

manajemen.

Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat mempengaruhi

perusahaan atau pemerintah. Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi diukur, dicatat, diklasifikasikan,

serta dibuat ringkasan/ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan laporan

keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU).

Tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga dapat berguna bagi

pengambilan keputusan. Para karyawan perusahaan atau pegawaipemerintah terlibat dalam proses akuntansi ini,

sedangkan tanggung jawab akhir laporan keuangan terletak pada manajemen perusahaan atau pemerintah.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 4

Page 5: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

Auditing laporan keuangan terdiri dari upaya memahami bisnis dan industri klien serta memperoleh dan

menilai bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada

kenyataannya laporan keuangan tersebut telah menyajikan laporan keuangan secara wajar sesuai dengan Prinsip

Akuntansi Berterima Umum (PABU). Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing  yang

diterima umum (Generally Accepted Auditing Standard / GAAS) dalam mengumpulkan dan menilai bukti, serta

dalam menerbitkan laporan uang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat (opini)

atas laporan keuangan.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 5

Page 6: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

BAB III : PEMBAHASAN

3.1 JENIS-JENIS AUDITING

Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan tujuan

atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan tersebut.

Jenis-jenis audit ditinjau dari luasnya pemeriksaan, antara lain :

1. Pemeriksaan Umum ( General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang

dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk memberikan opini

mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Pemeriksaan Khusus ( Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya terbatas pada

permintaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap

bagian dari laporan keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.

Jenis – jenis audit secara umum dapat dibedakan, antara lain:

1. Audit Operasional ( Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu

perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditetapkan oleh

manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif,

efisien dan ekonomis. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya

audit tersebut.

2. Pemeriksaan Ketaatan ( Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk

mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku,

baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Hasil audit ketaatan

umumnya dilaporan kepada pihak yang berwenang membuat criteria. Audit ini banyak dijumpai dalam

pemerintahan.

3. Pemeriksaan Intern ( Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit

perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta

ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

4. Audit Komputer ( Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi dengan menggunakan sistem

Elektronic Data Processing (EDP).

5. Audit Laporan Keuangan ( Financial Statement Audit ), yaitu audit yang dilakukan oleh auditor

independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Hasil auditing terhadap laporan keuangan tersebut

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 6

Page 7: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan audit, Laporan audit ini dibagikan kepada para pemakai

informasi keuangan seperti pemegang saham, kreditur dan Kantor Pelayanan Pajak.

Berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:

1. Auditor Ekstern, yaitu independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya diluar struktur

perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.

2. Auditor intern, yaitu bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit manajemen umumnya

berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah

audit manajemen yang termasuk jenis compliance audit.

3. Auditor pajak, yaitu auditor yang bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit

terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.

4. Auditor Pemerintah, Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang

disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai efisiensi,

efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga

audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh

pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

3.2 TUJUAN AUDIT

Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :

1. Kelengkapan (Completeness).

Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah

dimasukkan.

2. Ketepatan (Accurancy).

Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar,

perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.

3. Eksistensi (Existence).

Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian

pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.

4. Penilaian (Valuation).

Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 7

Page 8: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

5. Klasifikasi (Classification).

Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika

terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan

tepat.

6. Ketepatan (Accurancy).

Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun

sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.

7. Pisah Batas (Cut-Off).

Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat.

Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride

akuntansi.

8. Pengungkapan (Disclosure).

Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan

dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan

tersebut.

3.3 KONSEP AUDITING

Dalam teori auditing ada lima konsep dasar yang dikemukakan oleh Mautz dan Sharaf, yaitu:

A. BUKTI ( Evidence )

Tujuannya adalah untuk memperoleh pengertian, sebagai dasar untuk memberikan kesimpulan, yang

dituangkan dalam pendapat auditor.

Bukti harus diperoleh dengan cara-cara tertentu agar dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai yang

diinginkan.

Bukti dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1. Authoritarianisme, yaitu bukti yang diperoleh berdasarkan informasi dari pihak lain

2. Mistikisme, yaitu bukti dihasilkan dari intuisi

3. Rasionalisasi, yaitu pemikiran asumsi yang diterima

4. Empidikisme, yaitu pengalaman yang sering terjadi 

5. Pragmatisme, yaitu merupakan hasil praktik

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 8

Page 9: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

B. KEHATI-HATIAN DALAM PEMERIKSAAN

Konsep ini berdasarkan adanya isu pokok tingkat kehati-hatian yang diharapkan pada auditor yang

bertanggungjawab (prudent auditor)

Dalam hal ini yang dimaksud dengan tanggung jawab yaitu tanggung jawab seorang profesional dalam

melaksanakan tugasnya. dengan konsep konservatif.

Auditor juga seorang manusia oleh karenanya meskipun seseorang sudah disebut sebagai auditor yang

berpengalaman dan memiliki profesionalisme yang tinggi pasti juga tak luput dari kesalahan, namun

sebagai seorang yang profesional ia dituntut untuk dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tingkat

kehati-hatian yang tinggi.

C. PENYAJIAN ATAU PENGUNGKAPAN YANG WAJAR

Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan

mencerminkan posisi keuangan, hasil operasi, dan aliran kas perusahaan yang wajar.

Konsep ini di bagi dalam tiga sub konsep, yaitu:

Accounting propriety yang berhubungan dengan penerapan prinsip akuntansi tertentu, dalam

kondisi tertentu.

Adequate Disclosure yang berkaitan dengan jumlah dan luasnya pengungkapan.

Audit obligation yang berkaitan dengan kewajiban auditor untuk bersikap independen dalam

memberikan pendapat.

D. INDEPENDENSI

Independensi yaitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. 

Masyarakat pengguna jasa audit memandang bahwa auditor akan independen terhadap laporan keuangan

yang diperiksannya, dari pembuat dan pemakai laporan-laporan keuangan.

Konsep independensi berkaitan dengan independensi pada diri pribadi auditor secara individual

(practitioner-independence), dan independen pada seluruh auditor secara bersama-sama dalam profesi

(profession-independence)

a) Practioner- Independence

Merupakan pikiran, sikap tidak memihak, dan percaya diri yang mempengaruhi pendekatan

auditor dalam pemeriksaan.

Harus independen dalam memilih aktivitas, berhubungan secara profesional, dan kebijakan

manajemen yg akan diperiksannya (investigation –independence), dan harus independen dalam

mengemukakan fakta hasil pemeriksaannya yang tercermin dalam pemberian pendapat dan

rekomendasi yg diberikan (reporting- independence)

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 9

Page 10: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

b) Profession Independence

Merupakan persepsi yang timbul dari anggota masyarakat keuangan / bisnis dan masyarakat

umum tentang profesi akuntan sebagai kelompok.

E. ETIKA PERILAKU

Etika dalam auditing, berkaitan dengan konsep perilaku yang ideal dari seorang auditor profesional yang

independen dalam melaksanakan audit.

Pengguna laporan keuangan yg diaudit mengharapkan auditor untuk :

1. Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi, dan objektivitas;

2. Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja;

3. Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.

3.4 LANGKAH-LANGKAH AUDITING

Langkah-langkah audit meliputi lima tahap, yaitu:

1. Audit pendahuluan

2. Review terhadap pengendalian manajemen

3. Audit lanjutan

4. Pelaporan

5. Tindak lanjut

Seluruh tahapan audit ini pada akhirnya akan menghasilkan rekomendasi yang kemudian harus

ditindaklanjuti, yang menyajikan analisis dan manfaat yang diperoleh perusahaan jika rekomendasi tersebut

dilaksanakan, serta kerugian yang mungkin terjadi jika rekomendasi tidak dilaksanakan karena tidak ada

tindakan perbaikan yang dilakukan perusahaan

1. Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih ditekankan

pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Beberapa hal penting yang harus

diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:

Pemahaman Auditor Terhadap Objek Audit

Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut

dalam rangka mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuannya, objek audit menetapkan berbagai program yang

pelaksanaannya dijabarkan ke dalam berbagai bentuk kegiatan. Auditor harus mengkomunikasikan dengan

atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 10

Page 11: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara

tertulis, dengan meminta tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:

a. Informasi yang mendukung tujuan audit.

b. Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit.

c. Informasi yang mengarah pada tujuan audit

Auditor juga harus mendapatkan tanggapan tentang kesimpulan umum yang akan diajukannya untuk

lebih memantapkan hasil kesimpulan auditor.

Penentuan Tujuan Audit

Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan

pada penugasan audit.

Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit manajemen termasuk diantaranya :

a. Terjadi ketidakefisiensinan penggunaan sumber daya perusahaan.

b. Tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.

c. Ada alternatif yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan.

d. Terjadi penyimpangan sumber daya perusahaan,peraturan, dan kebijakan perusahaan.

e. Sistem informasi dan pelaporan yang kurang baik.

Dalam merumuskan tujuannya, auditor dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi tujuan yang ada.

b. Mempertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa sebelumnya.

c. Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit.

2. Review Terhadap Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis

informasi, mengevaluasi dan memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam

melakukan pengendalian.

Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pernyataan tujuan perusahaan.

Pernyataan tujuan dapat memberikan arah kepada semua komponen dalam perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya sehingga perusahaan tidak hanya mampu melaksanakan berbagai aktivitas tetapi juga

mampu memahami untuk apa mereka melakukan aktivitasnya.

b. Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 11

Page 12: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

Rencana yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan, harus disusun untuk mencapai sasaran

perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang biasanya juga diikuti dengan penentuan strategi

untuk mengimplementasikannya. Rencana biasanya disusun berdasarkan pencapaian terbaik perusahaan

continuously.

c. Kualitas dan kuantitas SDM

Yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan adanya pemisahan fungsi yang memadai.

Perencanaan yang telah ditetapkan perusahaan harus didukung oleh ketersediaan SDM yang memadai dalam

merealisasikan rencana tersebut.

d. Kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing unit organisasi.

Untuk mendukung praktik yang sehat, berbagai kebijakan yang dibuat perusahaan harus

dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan agar terjadi komunikasi timbal balik antar kedua

kelompok kepentingan utama yaitu pihak perusahaan yang diwakili oleh manajemen (direksi) dan karyawan.

e. Sistem Review yang Efektif

Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa kebijakan

dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik. Sistem review menyangkut bagaimana pihak-pihak yang

berwenang melakukan review terhadap berbagai aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Elemen sistem review yang

baik harus berisi fungsi pelaporan internal dan fungsi audit internal.

3. Audit Lanjutan

Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang

sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen. Pada

tahap ini auditor harus mampu mengungkap lebih lanjut dan menganalisis semua informasi yang berkaitan

dengan tujuan audit, sehingga akhirnya dapat disusun suatu kesimpulan audit dan dibuat rekomendasi yang dapat

diterima oleh objek audit.

. Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi:

a. Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan

b. Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten.

c. Membuat Ringkasan dan Mengeolompokan Bukti.

d. Pengembangan Temuan dalam Audit

e. Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 12

Page 13: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

4. Pelaporan

Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit.

Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu :

1. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit.

2. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada

kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini.

Laporan memuat kesimpulan audit tentang elemen-elemen atas tujuan audit dan rekomendasi yang

diberikan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi serta rencana tindak lanjut dalam

mengaplikasikan rekomendasi tersebut.

5. Tindak Lanjut

Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen

manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan/kekurangan yang

masih terjadi.

Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak

lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai supervisor atas rencana,

pelaksanaan, dan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan.

Rekomendasi seharusnya merupakan hasil diskusi dan rumusan bersama antara manajemen dan auditor,

dan juga harus menyajikan analisis dan manfaat yang diperoleh perusahaan jika rekomendasi tersebut

dilaksanakan, serta kerugian yang mungkin terjadi jika rekomendasi tidak dilaksanakan karena tidak ada

tindakan perbaikan yang dilakukan perusahaan.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 13

Page 14: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar atau memperhatikan.

Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang

disampaikan penanggung jawab keuangan, dalam hal ini manajemen perusahaan. Pada perkembangan terakhir

sesuai dengan perkembangan dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan auditor atau pemeriksa. Sedangkan

tugas yang diemban oleh auditor tersebut disebut dengan ”auditing”.

Ada perbedaan antara akuntansi dan auditing yaitu Akuntansi lebih menekankan pada proses pencatatan

sedangkan auditing berfokus pada proses penelusuran. Dalam audit keuangan (Financial audit) kegiatan

penelusuran ditujukan pada pencarian bahan pembuktian keuangan sesuai dengan laporan keuangan, karena

obyek audit adalah data-data akuntansi, maka auditor dituntut untuk memahami kaedah prinsip akuntansi.

Auditing bukanlah cabang dari ilmu akuntansi, akan tetapi merupakan cabang ilmu yang bebas, yang

mendasarkan pada hasil kegiatan akuntansi atau hasil kegiatan lainnya.

Ada beberapa jenis audit secara umum antara lain :

1. Audit Operasional

2. Pemeriksaan Ketaatan

3. Pemeriksaan Intern

4. Audit Komputer

5. Audit Laporan Keuangan

4.2 SARAN

Pemeriksaan akuntansi atau auditing adalan kegiatan penting didalam suatu perusahaan, karena auditing

merupakan cabang ilmu bebas yang sangat luas diharapkan didalam pembelajaran dan penerapannya di

Indonesia dapat bisa lebih mudah dipelajari dan dimengerti oleh para mahasiswa khususnya dalam bidang

akuntansi.

Semoga pembelajaran mengenai auditing tersebut dapat memberikan wawasan dan kemudahan bagi kita

dalam mengelola penelusuran system laporan keuangan didalam perusahaan.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 14

Page 15: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

RESUME MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI

Auditing adalah proses secara sistematis yang dilakukan oleh orang berkompeten dan independen dengan

mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut.

Jenis- jenis Audit meliputi :

1. Audit Operasional

2. Pemeriksaan Ketaatan

3. Pemeriksaan Intern

4. Audit Komputer

5. Audit Laporan Keuangan

Tujuan diadakan audit sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kelengkapan seluruh transaksi yang telah dicatat atau ada dalam jurnal secara

aktual telah dimasukkan.

2. Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang

benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.

3. Untuk memastikan semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi jadi transaksi

tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.

4. Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan

benar.

5. Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat

6. Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode

yang tepat.

7. Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah

disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan

catatan kaki laporan tersebut

PERBEDAAN AKUNTANSI DAN AUDITING

Akuntansi lebih menekankan pada proses pencatatan sedangkan auditing berfokus pada proses penelusuran.

Dalam audit keuangan (Financial audit) kegiatan penelusuran ditujukan pada pencarian bahan pembuktian

keuangan sesuai dengan laporan keuangan, karena obyek audit adalah data-data akuntansi, maka auditor dituntut

untuk memahami kaedah prinsip akuntansi. Auditing bukanlah cabang dari ilmu akuntansi, akan tetapi

merupakan cabang ilmu yang bebas, yang mendasarkan pada hasil kegiatan akuntansi atau hasil kegiatan

lainnya. Sedangkan dalam mengerjakan laporan keuangan, akuntansi mengerjakannya maju, dari bukti transaksi

sampai laporan keuangan,setelah itu dilaporkan untuk menghasilkan suatu keputusan. Namun Auditing

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 15

Page 16: Web viewUntuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. ... dan mencerminkan posisi keuangan, ... Dalam audit keuangan

mengerjakannya berbalik dengan akuntansi,y aitu dari laporan keuangan dan berlanjut ke bukti-bukti transaksi

untuk mengidentifikasi bahwa perusahaan tersebut sudah memenuhi prosedur dalam pencatatan dan

pengendalian laporan keuangan yang benar.

[PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDIT] Page 16