Web viewSelain itu, di dalam sistem pendukung keputusan diperlukan sebuah gagasan dan kerangka...
Transcript of Web viewSelain itu, di dalam sistem pendukung keputusan diperlukan sebuah gagasan dan kerangka...
Manajemen Data
Metode AHP
SPKPromosi Jabatan
Antarmuka Pengguna
Manager (Pengguna)
ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga komponen utama yaitu
Tujuan, Kriteria dan Alternatif.Tujuan merupakan gol sedangkan Kriteria adalah
parameter-paramater yang dijadikan tolak ukur untuk membuat sebuah keputusan.
Alternatif adalah objek dari sebuah sistem yang akan diproses. Di dalam sistem
pendukung keputusan, perlu adanya sebuah arsitektur sistem. Arsitektur sistem
berguna untuk mendeskripsikan sebuah model atau gambaran menggunakan
shape atau simbol tertentu. Arsitektur dari sistem pendukung keputusan
ditunjukkan dalam gambar 4.1:
Gambar 4.1 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan
23
Selain itu, di dalam sistem pendukung keputusan diperlukan sebuah gagasan
dan kerangka berfikir penentuan konsep pendukung keputusan. Berikut ini adalah
konsep dari proses gagasan sistem pendukung keputusan promosi jabatan.
Gambar 4.2 Proses Gagasan
4.2 Analisa
Acuan dalam membangun Sistem Pendukung Keputuan (SPK) ini
berdasarkan formulir penilaian karyawan di PT.Selular Global Net dan
standarisasi nilai. Maka setiap kriteria di formulir penilaian karyawan akan
diberikan suatu bobot dan dihitung dengan menggunakan metode AHP (Analitycal
Hierarcy Process)danyang di nilai untuk layak di promosikan antara lain:
1. Disiplin
Faktor kedisiplinan merupakan salah satu faktor penting di dalam penilaian
kinerja seorang karyawan.Karyawan yang disiplin memiliki pola kerja yang
baik sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan
.
24
baik.Dengan kedisiplinan tersebut dapat menjadi salah satu acuan penilaian
di dalam promosi jabatan.
2. Tanggung Jawab
Seringkali perusahaan memerlukan tanggung jawab yang cukup besar
sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk
promosi.Apabila seorang karyawan meniiliki tanggung jawab dalam
melakukan pekerjaan yang kecil, maka demikian juga dalam melakukan
pekerjaan yang besar.
3. Inisiatif
Untuk promosi pada jabatan tertentu mungkin syarat tingkat inisiatif dan
kreativitas harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena jabatan yang akan
dipromosikan ini memerlukan inisiatif dan kreativitas karyawan.ihat
perintah-perintah yang sudah pernah kita ketikkan, tekan tombol tanda
panah atas.
4. Kerjasama
Dalam melakukan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dalam
perusahaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
5. Prestasi kerja
Pada umumnya setiap perusahaan mencantumkan syarat prestasi kerja untuk
promosi.Hal ini dapat dilihat dari catatan-catatan prestasi yang telah
dikerjakan.
6. Prilaku
Pada umumnya prilaku setiap perusahaan mengharapkan prilaku
karyawannya baik dan sesuai dengan nilai dan tata peraturan perusahaan.
.
25
Dengan adanya prilaku yang baik dalam diri setiap karyawan akan tercipta
keadaan yang baik dan nama baik perusahaan akan terjaga.
Bobot tersebut menentukan tingkat sensitifitas kriteria.Sedangkan
standarisasi nilai digunakan untuk pertimbangan terhadap nilai akhir yang di
peroleh oleh seorang karyawan, sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan
karyawan yang layak dipromosikan atau tidak layak.
4.3 Menyusun Penilaian Karyawan Dengan AHP (Analitycal Hierarcy
Process)
Suatu kriteria seleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kriteria
penilaian yang digunakan oleh organisasi dalam menentukan penilaian kinerja
karyawan dan promosi jabatan. Misalnya dalam proses penilaian kinerja karyawan
ada beberapa kriteria penilaian dalam menentukan penilaian seperti kedisiplinan,
tanggung jawab, dan sebagainya. Masing – masing kriteria ini memiliki standar
nilai berupa jangkauan nilai yang dipakai. Dalam kasus ini dapat diperlihatkan
tahap penilaian kinerja karyawan dan promosi jabatan kedalam bentuk hierarki
seperti tampak pada gambar 4.2untuk penilaian promosi jabatan sebagai berikut:
.
K 1
Pendukung Keputusan Promosi Jabatan Branch Manager
K 2 K 3
PR TJ KS PS IT DS
Tujuan
Kriteria
K 4 K 5`
K 6
26
Gambar 4.3 Hirarki Proses Kinerja Karyawan
Ciri khas sebuah sistem pendukung kepustusan adalah digunakannya model
yang salah satu fungsinya adalah menyederhakan masalah.AHP(Analitycal
Hierarcy Process)yang dikembangkan oleh Tomas L Saaty merupakan model
hierarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Dengan
adanya hierarki suatu masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dapat dipecah
dalam sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hierearki. Dalam
kasus ini AHP (Analitycal Hierarcy Process)mempunyai kemampuan untuk
memecah masalah multi kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari
setiap elemen dalam hierarki.
Suatu kriteria seleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kriteria
penilaian yang digunakan oleh organisasi dalam menentukan penilaian kinerja
karyawan dan promosi jabatan. Misalnya dalam proses penilaian kinerja karyawan
ada beberapa kriteria penilaian dalam menentukan penilaian seperti kedisiplinan,
Alternatif
.
27
tanggung jawab, dan sebagainya. Masing – masing kriteria ini memiliki standar
nilai berupa jangkauan nilai yang dipakai. Dalam kasus ini dapat diperlihatkan
tahap penilaian kinerja
Jadi, berdasarkan arsitektur diatas berikut ini adalah langkah-langkah
penyelesaian Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan PT. Global Seluler
Net (SGN) yaitu:
1. Inisialisasi Tujuan, Kriteria, dan Alternatif
2. Identifikasi Nilai setiap Atribut Kriteria dan Alternatif
3. Pembuatan Skala perbandingan setiap atribut secara menyeluruh
4. Penentuan TPV secara menyeluruh
5. Penentuan Vektor Prioritas menyeluruh
6. Pencarian nilai Consistency Indexsecara menyeluruh
7. Pencarian Nilai Consitency Rationsecara menyeluruh
Berikut ini adalah uraian langkah di atas:
1. Inisialisasi Tujuan, Kriteria dan Alternatif
Tahapan ini merupakan proses pengenalan atau identifikasi awal terhadap
objek yang akan kita teliti. Dalam hal ini, penulis mencoba menginisialisasi objek
tersebut sesuai dengan hasil riset yang dilakukan di PT. Seluler Global Net(SGN)
adapun objek-objek tersebut di bagi menjadi 3(tiga) level sesuai dengan hirarki
sistem yaitu sebagai berikut:
.
28
Level 1 : Tujuan
Promosi jabatan memiliki arti memberikan kesempatan kepada karyawan
yang di anggap layak untuk menempati level atau jabatan di suatu perusahaan.
Adapun manfaat dari promosi jabatan tersebut terutama adalah menjaga stabilitas
perusahaan dan juga memperlancar kegiatan operasional, serta tujuan akhirnya
adalah nilai produktivitas karyawan dan perusahaan tersebut meningkat daripada
periode sebelumnya karena ditempatkan oleh karyawan yang memiliki 6(enam)
criteria yang memadai seperti dijelaskan di bawah ini.
Level 2 : Kriteria
Kriteria merupakan atribut-atribut yang mendukung untuk memutuskan
promosi jabatan sesuai dengan kasus yang di teliti. Berikut ini adalah kriteria-
kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. PR : Prilaku
2. TJ : Tanggung Jawab
3. IT : Inisiatif
4. KS : Kerja Sama
5. PS : Prestasi
6. DS : Disiplin
.
29
Level 3 :Alternatif
Alternatif merupakan objek penelitian yang akan diproses untuk penentuan
terhadap suatu kasus. Adapun alternative yang digunakan pada penelitian saya
yaitu:
1. K 1 : Karyawan 1
2. K 2 : Karyawan 2
3. K 3 : Karyawan 3
4. K 4 : Karyawan 4
5. K 5 : Karyawan 5
6. K 6 : Karyawan 6
2. Identifikasi Nilai setiap Atribut Kriteria dan Alternatif
Pada tahapan adalah penentuan nilai atau bobot.Adapun tabel di bawah ini
menjeleskan tentang nilai atau bobot dari objek alternatif, seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Penilaian Kerja
No Kriteria Nama Kriteria Bobot
1 PR Prilaku 3
2 TJ Tanggung Jawab 3
3 IT Inisiatif 3
4 KS Kerjasama 3
5 PS Prestasi 3
6 DS Disiplin 1
.
30
3. Pembuatan Skala perbandingan setiap atribut secara menyeluruh
Mengacu pada penilaian yang ada saat ini dan penilaian menggunakan AHP.
Penilaian kinerja karyawan dapat dilihat dalam langkah – langkah berikut ini:
Table 4.2 Matrik Perbandingan Berpasangan Kriteria Kinerja Karyawan
KRITERIA PR TJ IT KS PS DS
PR 1 PR/TJ PR/IT PR/KS PR/PS PR/DS
TJ TJ/PR 1 TJ/IT TJ/KS TJ/PS TJ/DS
IT IT/PR IT/TJ 1 IT/KS IT/PS IT/DS
KS KS/PR KS/TJ KS/IT 1 KS/PS KS/DS
PS PS/PR PS/TJ PS/IT PS/KS 1 PS/DS
DS DS/PR DS/TJ DS/IT DS/KS DS/PS 1
Di mana seperti terlihat pada tabel matrik berpasangan tersebut di atas,
unsur-unsur matrik perbandingan tersebut diperoleh dengan membandingkan satu
kriteria dengan kriteria lainnya.Adapun hasil dari matrik perbandingan seperti
terlihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Langkah kedua yaitu menghitung tiap jumlah kolom pada matriks
perbandingan kriteria yaitu sebagai berikut:
.
31
Tabel 4.3 Hasil Matrik Perbandingan Berpasangan Kriteria
KRITERIA PR TJ KS PS IT DS
PR 1 3 3 3 3 3
TJ 1/3 1 3 3 3 3
KS 1/3 1/3 1 3 3 3
PS 1/3 1/3 1/3 1 3 3
IT 1/3 1/3 1/3 1/3 1 3
DS 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 1
Tabel diatas dapat dijelaskan;
1. Nilai perbandingan untuk dirinya sendiri (PR dan PR, TJ dan TJ, KS dan KS,
PS dan PS, IT dan IT, DS dan DS) bernilai 1 berarti intensitas kepentingannya
sama.
2. Perbandingan PR dengan TJ bernilai 3 dapat dijelaskan bahwa nilai TJ sedikit
lebih penting dari pada nilai PR
3. Perbandingan PR dengan KS bernilai 3 dapat dijelaskan bahwa nilai KS
sedikit lebih penting dari pada nilai PR
4. Perbandingan PR dengan PS bernilai 3 dapat dijelaskan bahwa nilai PS sedikit
lebih penting dari pada nilai PR
5. Perbandingan PR dengan IT bernilai 3 dapat dijelaskan bahwa nilai IT sedikit
lebih penting dari pada nilai PR
6. Perbandingan PR dengan DS bernilai 3 dapat dijelaskan bahwa nilai DS
sedikit lebih penting dari pada nilai PR
7. Sedangkan perbandingan kebaris bawah adalah kebalikan dari nilai yang telah
dimasukkan ke tabel perbandingan matrik lihat tabel 2.3 Skala Saaty.
.
32
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan, maka akan dilakukan
penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.16 menggunakan 3 digit belakang koma guna
untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan matriks
perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap kriteria maka
akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah untuk
menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
PR = 1+0.333+0.333+0.333+0.333+0.333 = 2.666
TJ=3+1+0.333+0.333+0.333+0.333=5.3332
KS=3+3+1+0.333+0.333+0.333=7.999
PS=3+3+3+1+0.333+0.333=10.666
IT=3+3+3+3+1+0.333=13.333
DS=3+3+3+3+3+1=16
Adapun hasil dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4Perhitungan Matrik Pembobotan Kriteria
KRITERIA PR TJ KS PS IT DS
PR 1 3 3 3 3 3TJ 0,3333 1 3 3 3 3KS 0,3333 0,3333 1 3 3 3
PS 0,3333 0,3333 0,3333 1 3 3
IT 0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 1 3DS 0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 1
∑kolom 2,6665 5,3332 7,9999 10,6666 13,3333 16
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom kriteria pada tabel 4.4,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan.
Maka akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun langkah-langkah
untuk menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.5
.
33
Tabel 4.5 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
Perilaku Tanggung Jawab
(1)/(2,6665) = 0.3750 (3)/(5,3332) = 0.5625
(0,3333)/ (2,6665) = 0.1250 (1)/(5,3332) = 0.1875
(0,3333)/ (2,6665) = 0.1250 (0,3333)/ (5,3332) = 0.0625
(0,3333)/ (2,6665) = 0.1250 (0,3333)/ (5,3332) = 0.0625
(0,3333)/ (2,6665) = 0.1250 (0,3333)/ (5,3332) = 0.0625
(0,3333)/ (2,6665) = 0.1250 (0,3333)/ (5,3332)= 0.0625
Kerjasama Prestasi
(3)/(7,9999) = 0.3750 (3)/(10,6666) = 0.2813
(3)/(7,9999) = 0.3750 (3)/(10,6666) = 0.2813
(1)/(7,9999) =0.1250 (3)/(10,6666) = 0.2813
(0,3333)/ (7,9999) = 0.0417 (1)/(10,6666) = 0.0938
(0,3333)/ (7,9999) = 0.0417 (0,3333)/ (10,6666) = 0.0312
(0,3333)/ (7,9999) = 0.0417 (0,3333)/ (10,6666) = 0.0312
Inisiatif Disiplin
(3)/(13,3333) = 0.2250 (3)/(16) =0.1875
(3)/(13,3333) = 0.2250 (3)/(16) =0.1875
(3)/(13,3333) = 0.2250 (3)/(16) =0.1875
(3)/(13,3333) = 0.2250 (3)/(16) =0.1875
(1)/(13,3333) = 0.0750 (3)/(16) =0.1875
(0,3333)/(13,3333) = 0.0250 (1)/(16)=0.0625
.
34
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
0.3750+0.1250+0.1250+0.1250+0.1250+0.1250 /6 `
0.230
0.3750+0.3750+0.1250+0.0417+0.0417+0.0417/6 0.167
0.2813+0.2813+0.2813+0.0938+0.0312+0.0312 /6 0.122
0.2250+0.2250+0.2250+0.2250+0.0750+0.0250/6 0.086
0.1875+0.1875+0.1875+0.1875+0.1875+0.0625/6 0.057Tabel 4.6 Normalisasi Matriks
4. Penentuan TPV(Total Priority Value) secara menyeluruh
Langkah keempat adalah hasil pembagian pada setiap kolom seperti pada table
4.6maka kriteria pembagian pada setiap kolom ditambahkan untuk mendapatkan
hasil TPV. Dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Σbaris / n Alternatif Kinerja karyawan
KRITERIA PR TJ KS PS IT DS TPV
PR 0,3750 0,5625 0,3750 0,2813 0,2250 0,1875 2,006/6=0,334
TJ 0,1250 0,1875 0,3750 0,2813 0,2250 0,1875 1,381/6=0,230
KS 0,1250 0,0625 0,1250 0,2813 0,2250 0,1875 1,006/6=0,167
.
35
PS 0,1250 0,0625 0.0417 0,0938 0,2250 0,1875 0,735/6=0,122
IT 0,1250 0,0625 0.0417 0,0312 0,0570 0,1875 0,522/6=0,086
DS 0,1250 0,0625 0.0417 0,0312 0,0250 0,0625 0,347/6=0.057
Langkah kelima TPV (Total Priority Value) / bobot prioritas pada tabel
4.7digunakan sebagai bobot Kriteriaseperti terlihat pada tabel 4.8 dibawah ini:
Tabel 4.8 Bobot KriteriaKinerja Karyawan
Kriteria Bobot
PR 0,334TJ 0,230KS 0,167PS 0,122IT 0,086DS 0,057
5. Penentuan Vektor Prioritas menyeluruh
Langkah selanjutnya nilai masing – masing sel pada vector hasil perkalian
tersebut dibagi dengan nilai masing – masing sel pada vector prioritas sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut :
[2,006¿1,341¿1,006¿0,735¿0,522¿0,347
]+[0,334¿0,230¿0,167¿0,122¿0,086¿0,057
]=[6,0060¿5,8304¿6,0240¿6,0246¿6,0658¿6,0877
]
.
36
Langkah ke tujuh mencari nilai rata – rata dari keseluruhan kriteria
(λmaks), dengan cara sebagai berikut:
.
37
¿ 36,03856
= 6,0064
6. Pencarian nilai Consistency Index secara menyeluruh
Berikut ini adalahpencarian nilai Consistency Index (CI), yaitu dengan nilai
kriteria persamaan :
CI= λ maks−nn−1
CI=6 ,0064−66−1
=0 , 00645
= 0,00128
7. Pencarian nilai Consistency Ratio secara menyeluruh
Setelah nilai Consistensy Indeks (CI) di dapat, maka menghitung Consistensy
Ratio (CR) dengan mengacu pada nilai indeks random atau Random Indeks (RI)
yang dapat diambil dengan ketentuan sesuai dengan jumlah kriteria yang di ambil:
CR= CIRI
=0 , 001281 ,24
=0 ,00132
Jadi berdasarkan perhitungan di atas dengan nilai CR = 0.00132 ≤ 0 maka,
nilai perangkingannya yaitu sebagai berikut:
.
λ maks= λ maksK 1+ ⋯+⋯+ λ maksKnn
λ maks=6 ,0060+5 ,8304+6 , 0240+6 ,0246+6 ,0658+6 ,08776
38
Tabel 4.9Perangkingan
Rangking Kriteria Nama Alternatif Bobot
Rangking 1 PR Perilaku 0.334Rangking 2 TJ Tanggung Jawab 0.230Rangking 3 KS Kerjasama 0.167Rangking 4 PS Prestasi Kerja 0.122Rangking 5 IT Inisiatif 0.086Rangking 6 DS Disiplin 0.057
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat, bahwasanya yang memiliki bobot
terdekat dari nilai Consistency Ratio yaitu Karyawan 1
4.3.1 Perhitungan Perbandingan Berpasangan Alternatif Pada Kriteria Perilaku
Untuk mendapatkan nilai perbandingan matriks pada alternatif terhadap
keriteria Perilaku dapat mengacu kepada referensi nilai evaluasi yang telah ada
sehingga peniliti hanya tinggal mencocokkan dengan perbandingan.
.
39
Tabel 4.10 Hasil Nilai Evaluasi Karyawan 2012
NO NAMA KARYAWAN LABELEVALUASI NILAI
PR TJ KS PS IT DS
1 Juwita Kamal K1 93 93 93 91 100 99
2 Mursam Efendi, SH K2 95 94 92 93 96 95
3 Muhammad Lamri K3 93 93 95 95 95 94
4 Muhammad Budi K4 95 92 98 92 90 89
5 Hermansyah K5 95 92 100 100 92 91
6 Rapita K6 96 94 93 94 91 90
Adanya nilai intensitas kepentingan kriteria pada tabel di atas membantu
kita untuk mencari hasil untuk setiap kriteria-kriteria dari masing
alternative.Berikut ini adalah penilaian berdasarkan perbandingan nilai di atas.
1. Perbandingan Berdasarkan Kriteria Perilaku
Adapun nilai yang dapat dijadikan perbandingan berdasarkan nilai
evaluasi yang terdapat pada tabel 4.10 dapat terlihat pada tabel 4.11 di bawah
ini:
Tabel 4.11 Nilai Evaluasi Karyawan Dengan Kriteria “Perilaku”
KARYAWAN NilaiK1 93K2 95K3 93K4 95K5 95K6 96
Berikut matrik perbandingan alternatif dengan kriteria “Perilaku” nilai
input didapat dari tabel nilai evaluasi karyawan dapat terlihat
.
40
Tabel 4.12 Tabel Matrik Alternatif Untuk Perilaku
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 2 1 2 2 3
K2 1/2 1 ½ 1 1 2
K3 1 2 1 2 2 3
K4 ½ 1 ½ 1 1 1
K5 ½ 1 ½ 1 1 2
K6 1/3 1/2 1/3 1 ½ 1
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan pada tabel 4.12, maka
akan dilakukan penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.13 menggunakan 3 digit
belakang koma guna untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan
matriks perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap
alternatif maka akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah
untuk menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
K1 = 1+0.5+1+0.5+0.5+0.333=3.833
K2 = 2+1+2+1+1+0.5=7.5
K3 = 1+0.5+1+0.5+0.5+0.333=3.833
K4= 2+1+2+1+1+1=8
K5= 2+1+2+1+1+0.5=7.5
K6 = 3+2+3+1+2+1=12
.
41
Tabel 4.13Hasil Penjumlahan Matrik Pembobotan Alternatif “Perilaku”
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 2 1 2 2 3
K2 1/2 1 ½ 1 1 2
K3 1 2 1 2 2 3
K4 ½ 1 ½ 1 1 1
K5 ½ 1 ½ 1 1 2
K6 1/3 1/2 1/3 1 ½ 1
Jumlah 3.833 7.5 3.833 8 7.5 12
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom alternatif pada tabel 4.13,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan.
Maka akan diproleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan
dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun langkah-langkah untuk
menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.14.
.
42
Tabel 4.14 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
K1 K2
1 / 3.833= 0.2609 2 /7.5 = 0.2667
0.5 / 3.833= 0.1304 1 /7.5 = 0.1333
1 / 3.833= 0.2609 2 /7.5 =0.2667
0.5 / 3.833=0.1304 1 /7.5 =0.1333
0.5 / 3.833=0.1304 1 /7.5 =0.1333
0.333 / 3.833= 0.0869 0.5 /7.5 =0.0667
K3 K4
1 / 3.833= 0.2609 2 / 8 = 0.250
0.5 / 3.833= 0.1304 1 / 8 = 0.125
1 / 3.833= 0.2609 2 / 8 = 0.250
0.5 / 3.833=0.1304 1 / 8 = 0.125
0.5 / 3.833=0.1304 1 / 8 = 0.125
0.333 / 3.833= 0.0869 1 / 8 = 0.125
K5 K6
2 /7.5 = 0.2667 3 /12 =0.250
1 /7.5 = 0.1333 2 /12 =0.167
2 /7.5 = 0.2667 3 /12 =0.250
1 /7.5 = 0.1333 1 /12 =0.083
1 /7.5 = 0.1333 2 /12 =0.167
0.5 /7.5 = 0.0667 1/12 =0.083
Setelah didapatkan nilai eigen langkah selanjutnya adalah mencari
normalisasi matriks, seperti terlihat pada tabel 4.15 di bawah ini.
.
43
Tabel 4.15 Langkah Normalisasi Matrik
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
(0.2609+0.2667+0.2609+0.250+0.2667+0.250) /6 0.2592
(0.1304+0.1333+0.1304+0.125+0.1333+0.167)/6 0.1366
(0.2609+0.2667+0.2609+0.250+0.2667+0.250) /6 0.2592
(0.1304+0.1333+0.1304+0.125+0.1333+0.083)/6 0.1226
(0.1304+0.1333+0.1304+0.125+0.1333+0.167)/6 0.1366
(0.0869+0.0667+0.0869+0.125+0.0667+0.083)/6 0.0859
Adapun nilai dari normalisasi matriks di atas, selanjutnya kitamencari nilai
matriks vector dari masing-masing alternatif seperti terlihat pada tabel 4.16 di
bawah ini
Tabel 4.16Hasil Matrik Vektor Pembobotan Kriteria NormalisasiALTERNATI
F K1 K2 K3 K4 K5 K6 VEKTOR EIGEN
K1 0.2609 0.2667 0.2609 0.25 0.2667 0.250 1.5552
K2 0.1304 0.1333 0.1304 0.125 0.1333 0.167 0.8194
K3 0.2609 0.2667 0.2609 0.25 0.2667 0.250 1.5552
K40.1304 0.1333 0.1304 0.125 0.1333 0.083 0.7354
K5 0.1304 0.1333 0.1304 0.125 0.1333 0.167 0.8194
K6 0.0869 0.0667 0.0869 0.125 0.0667 0.083 0.5152
Setelah dihitung bobot prioritas alternatif dari kriteria pendekatan sosial
pada tabel 4.16, maka dihitung nilai lamda maksimum (λMaks) atau eigenvalue,
yaitu menjumlahkan hasil dari perkalian bobot prioritas dengan jumlah kolom.
Nilai eigen maksimum yang dapat diproleh adalah
.
44
λMaks
=(3.833x1.5552)+(7.5x0.8194)+(3.833x1.552)+(8x0.7354)+(7.5x0.8194)+(12x0.
5152)
λMaks = 36.26650
Oleh karena matriks berjumlah 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), maka nilai indeks
konsistensi yang diproleh adalah:
CI=(λmax−n)(n−1)
CI=(36.26650−6)(6−1)
CI=30.266505
CI = 7.25330
Untuk n = 6, RI = 1.24 (lihat tabel 2.4 Nilai Random Indek), maka
CR=(CI )(R)
CR=(7.25330)
(1.24)CR = 5.849
Karena CR < 0.100 berarti Penilaian adalah konsisten
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa;
1. Alternatif Karyawan1 dan Alternatif Karyawan 3merupakan
alternatiftertinggi dengan bobot nilai1.552
2. Alternatif Karyawan 2 dan Alternatif Karyawan 5merupakan alternatifkedua
tertinggi dengan bobot nilai0.8194
3. Alternatif Karyawan 4 merupakan alternatiftertinggi ketiga dengan bobot
nilai0.8194
4. Kemudian AlternatifKelompok terakhir dengan bobot nilai 0.5152
.
45
2. Perbandingan Berdasarkan Kriteria Tanggung Jawab
Adapun nilai yang dapat dijadikan perbandingan berdasarkan nilai
evaluasi yang terdapat pada tabel 4.10 dapat terlihat pada tabel 4.17 di bawah
ini:
Tabel 4.17 Nilai Evaluasi Karyawan Dengan Kriteria
“Tanggung Jawab”
KELOMPOK Nilai
K1 93K2 94K3 93K4 92K5 92K6 94
Berikut matrik perbandingan alternatif dengan kriteria pendekatan sosial
nilai input didapat dari tabel nilai evaluasi karyawan
Tabel 4.18 Tabel Matrik Alternatif Untuk Tanggung Jawab
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 2 1 1/2 1/2 2
K2 ½ 1 ½ 1/3 1/3 1
K3 1 2 1 1/2 1/2 2
K4 2 3 2 1 1 3
K5 2 3 2 1 1 3
K6 1/2 1 ½ 1/3 1/3 1
.
46
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan pada tabel 4.18, maka
akan dilakukan penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.18 menggunakan 3 digit
belakang koma guna untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan
matriks perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap
alternatif maka akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah
untuk menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
K1 =1+0.5+1+2+2+0.5=7
K2 =2+1+2+3+3+1=12
K3 =1+0.5+1+2+2+0.5=7
K4 =0.5+0.333+0.5+1+1+0.333=3.666
K5 =0.5+0.333+0.5+1+1+0.333=3.666
K6 =2+1+2+3+3+1=12
Tabel 4.19Hasil Penjumlahan Matrik Pembobotan Alternatif
“Tanggung Jawab”
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 2 1 1/2 1/2 2
K2 ½ 1 ½ 1/3 1/3 1
K3 1 2 1 1/2 1/2 2
K4 2 3 2 1 1 3
K5 2 3 2 1 1 3
K6 1/2 1 ½ 1/3 1/3 1
Jumlah 7 12 7 3.666 3.666 12
.
47
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom alternatif pada tabel 4.19,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan.
Maka akan diproleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan
dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun langkah-langkah untuk
menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
K1 K21 / 7 = 0.142857 2/12=0.166667
0.5/ 7 =0.071429 1/12=0.083333
1/ 7 =0.142857 2/12=0.166667
2/ 7 =0.285714 3/12=0.25
2/ 7 =0.285714 3/12=0.25
0.5/ 7 = 0.071429 1/12=0.083333
K3 K41 / 7 = 0.142857 0.5/3.666=0.136388434
0.5/ 7 =0.071429 0.333 /3.666=0.090834697
1/ 7 =0.142857 0.5/3.666=0.136388434
2/ 7 =0.285714 1/3.666=0.272776869
2/ 7 =0.285714 1/3.666=0.272776869
0.5/ 7 = 0.071429 0.333/3.666=0.090834697
K5 K6
0.5/3.666=0.136388434 2/12=0.166667
0.333 /3.666=0.090834697 1/12=0.083333
0.5/3.666=0.136388434 2/12=0.166667
1/3.666= 0.272776869 3/12=0.25
.
48
1/3.666= 0.272776869 3/12=0.25
0.333/3.666=0.090834697 1/12=0.083333
Setelah didapatkan nilai eigen langkah selanjutnya adalah mencari
normalisasi matriks, seperti terlihat pada tabel 4.21 di bawah ini
Tabel 4.21 Langkah Normalisasi Matrik
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
(0.142857+0.16667+0.142857+0.1364+0.1364+0.1667)/6 0.1486
(0.071429+0.083333+0.071429+0.09083+0.09083+0.083333)/6 0.0819
(0.142857+0.166667+0.142857+0.1364+0.1364+0.16667)/6 0.1486
(0.285714+0.25+0.285714+ 0.27277+ 0.27277+0.25)/6 0.2695
(0.285714+0.25+0.285714+0.27277+0.27277+0.25)/6 0.2695
(0.071429+0.0833+0.071429+0.09083+0.09083+0.0833)/6 0.0819
Setelah di dapatkan normalisasi matriks setiap vector langkah selanjutnya
melihat hasil dari pembobotan kriteria normalisasi seperti pada tabel 4.22 di
bawah ini.
Tabel 4.22Hasil Matrik Vektor Pembobotan Kriteria NormalisasiALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6 VEKTOR
EIGEN
K1 0.142857 0.166667 0.142857 0.136388434 0.136388434 0.166667 0.8919
K2 0.071429 0.083333 0.071429 0.090834697 0.090834697 0.083333 0.4912
K3 0.142857 0.166667 0.142857 0.136388434 0.136388434 0.166667 0.8919
K4 0.285714 0.25 0.285714 0.272776869 0.272776869 0.25 1.6170
K5 0.285714 0.25 0.285714 0.272776869 0.272776869 0.25 1.6170
.
49
K6 0.071429 0.083333 0.071429 0.090834697 0.090834697 0.083333 0.4911
Setelah dihitung bobot prioritas alternatif dari kriteria pendekatan sosial
pada tabel 4.22, maka dihitung nilai lamda maksimum (λMaks) atau eigenvalue,
yaitu menjumlahkan hasil dari perkalian bobot prioritas dengan jumlah kolom.
Nilai eigen maksimum yang dapat diproleh adalah
λMaks=(0.8919x7+0.4912x12+0.8919x7+1.6170x3.666+1.6170x3.666+
0.4911x12)
λMaks = 36.130044
Oleh karena matriks berjumlah 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), maka nilai indeks
konsistensi yang diproleh adalah:
CI=(λmax−n)(n−1)
CI=(36.130044−6)(6−1)
CI=30.1300445
CI = 7.2260
Untuk n = 6, RI = 1.24 (lihat tabel 2.4 Nilai Random Indek), maka
CR=(CI )(R)
CR=(7.2260)(1.24)
CR = 5.8274
Karena CR < 0.100 berarti Penilaian adalah konsisten
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.25 diatas menunjukkan bahwa;
1. Alternatif Karyawan 4 dan Alternatif Karyawan 5merupakan
alternatiftertinggi dengan bobot nilai 1.6170
.
50
2. Alternatif Karyawan 1 dan Alternatif Karyawan 3merupakan alternatifkedua
tertinggi dengan bobot nilai 0.8919
3. Kemudian AlternatifKelompok terakhir dengan bobot nilai 0.5152
3. Perbandingan Berdasarkan Kriteria Kerjasama
Adapun nilai yang dapat dijadikan perbandingan berdasarkan nilai
evaluasi yang terdapat pada tabel 4.10 dapat terlihat pada tabel 4.23 di bawah
ini:
Tabel 4.23 Nilai Evaluasi Karyawan Dengan Kriteria “Kerjasama”
KELOMPOK Nilai
K1 93K2 92K3 95K4 98K5 100K6 93
Berikut matrik perbandingan alternatif dengan kriteria pendekatan sosial
nilai input didapat dari tabel nilai evaluasi karyawan
Tabel 4.24 Tabel Matrik Alternatif Untuk Kerjasama
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 1/2 3 6 8 1
K2 2 1 3 7 9 2
K3 1/3 1/3 1 4 6 1/3
K4 1/6 1/7 ¼ 1 3 1/6
K5 1/8 1/9 1/6 1/3 1 1/8
K6 1 1/2 3 6 8 1
.
51
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan pada tabel 4.23, maka
akan dilakukan penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.24 menggunakan 3 digit
belakang koma guna untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan
matriks perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap
alternatif maka akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah
untuk menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
K1=1+2+0.333+0.1667+0.125+1= 4.6247
K2=0.5+1+0.333+0.1429+0.111+0.5=2.5869
K3=3+3+1+0.25+0.1667+3=10.4167
K4=6+7+4+1+0.333+0.6=18.933
K5=8+9+6+3+1+8=35
K6=1+2+0.333+0.1667+0.125+1=4.6247
Tabel 4.25Hasil Penjumlahan Matrik Pembobotan Alternatif “Kerjasama”
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 1/2 3 6 8 1
K2 2 1 3 7 9 2
K3 1/3 1/3 1 4 6 1/3
K4 1/6 1/7 ¼ 1 3 1/6
K5 1/8 1/9 1/6 1/3 1 1/8
K6 1 1/2 3 6 8 1
Jumlah 4.6247 2.5869 10.4167 18.933 35 4.6247
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom alternatif pada tabel 4.25,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan.
Maka akan diproleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan
.
52
dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun langkah-langkah untuk
menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.26.
.
53
Tabel 4.26 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
K1 K2
1 / 4.6247=0.2162 0.5 /2.5869=0.193
2/ 4.6247=0.4325 1/2.5869=0.387
0.333/ 4.6247=0.0720 0.333 /2.5869=0.129
0.1667/ 4.6247=0.0360 0.1429 /2.5869=0.055
0.125/ 4.6247=0.0270 0.111 /2.5869=0.043
1/ 4.6247=0.2162 0.5/2.5869=0.193
K3 K4
3 /10.4167=0.2880 6 /18.933=0.3169
3/10.4167=0.2880 7/18.933=0.3697
1/10.4167=0.0960 4/18.933=0.2113
0.25/10.4167=0.0240 1/18.933=0.0528
0.1667/10.4167=0.0160 1/3/18.933=0.0176
3/10.4167=0.2880 6/18.933=0.3169
K5 K68 /35 =0.2286 1 / 4.6247=0.2162
9/35 =0.2571 2/ 4.6247=0.4325
6/35 =0.1714 0.333/ 4.6247=0.0720
3/35 =0.0857 0.1667/ 4.6247=0.0360
1/35 =0.0286 0.125/ 4.6247=0.0270
8/35 =0.2286 1/ 4.6247=0.2162
.
54
Adapun hasil dari nilaieigen matriksnya dapat terlihat pada tabel 4.27 di
bawah ini.
Tabel 4.27 Langkah Normalisasi Matrik
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
(0.2162+0.193+0.2880+0.3169+0.2286+0.2162)/6 0.243(0.4325+0.387+0.2880+0.3697+0.2571+0.4325)/6 0.361(0.0720+0.129+0.0960+0.2113+0.1714+0.0720)/6 0.125
(0.0360+0.055+0.0240+0.0528+0.0857+0.0360)/6 0.048
(0.0270+0.043+0.0160+0.0176+0.0286+0.0270)/6 0.027(0.2162+0.193+0.2880+0.3169+0.2286+0.2162)/6 0.243
Setelah melakukan Normalisasi matriks berikut ini hasil dari vector
pembobotan kriteria normalisasinya dapat terlihat pada tabel 4.28 di bawah ini.
Tabel 4.28Hasil Matrik Vektor Pembobotan Kriteria NormalisasiALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6 VEKTOR
EIGEN
K1 0.2162 0.193 0.2880 0.3169 0.2286 0.21621.4589
K2 0.4325 0.387 0.2880 0.3697 0.2571 0.43252.1668
K3 0.0720 0.129 0.0960 0.2113 0.1714 0.07200.7517
K4 0.0360 0.055 0.0240 0.0528 0.0857 0.03600.2895
K5 0.0270 0.043 0.0160 0.0176 .0286 0.02700.1592
K6 0.2162 0.193 0.2880 0.3169 0.2286 0.21621.4589
Setelah dihitung bobot prioritas alternatif dari kriteria pendekatan sosial
pada tabel 4.28, maka dihitung nilai lamda maksimum (λMaks) atau eigenvalue,
yaitu menjumlahkan hasil dari perkalian bobot prioritas dengan jumlah kolom.
Nilai eigen maksimum yang dapat diproleh adalah
.
55
λMaks=(4.6247x1.4589+ 2.5869 x2.1668+ 10.4167x0.7517+18.933x0.2895
+35x0.1592+4.6247x1.4589)
λMaks = 37.983
Oleh karena matriks berjumlah 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), maka nilai indeks
konsistensi yang diproleh adalah:
CI=(λmax−n)(n−1)
CI=(37.983−6)(6−1)
CI=31.9835
CI = 6.3966
Untuk n = 6, RI = 1.24 (lihat tabel 2.4 Nilai Random Indek), maka
CR=(CI )(R)
CR=(6.3966)(1.24 )
CR = 5.1585
Karena CR < 0.100 berarti Penilaian adalah konsistenDari hasil perhitungan pada tabel 4.25 diatas menunjukkan bahwa;
1. Alternatif Karyawan 2merupakan alternatiftertinggi dengan bobot nilai
2.1668
2. Alternatif Karyawan 1 dan Karyawan 6 memiliki nilai bobot tertinggi
kedua yaitu 1.4589
3. Alternatif Karyawan ke 3 memiliki bobot tertinggi ke-3 yaitu 0.7517
4. Alternatif dengan nilai bobot terendah yaitu karyawan 4 dengan nilai
0.1592
.
56
4. Perbandingan Berdasarkan Kriteria Prestasi Kerja
Adapun nilai yang dapat dijadikan perbandingan berdasarkan nilai
evaluasi yang terdapat pada tabel 4.10 dapat terlihat pada tabel 4.29 di bawah
ini:
Tabel 4.29 Nilai Evaluasi Karyawan Dengan Kriteria “Prestasi Kerja”
KELOMPOK Nilai
K1 91K2 93K3 95K4 92K5 100K6 94
Berikut matrik perbandingan alternatif dengan kriteria pendekatan sosial
nilai input didapat dari tabel nilai evaluasi karyawan
Tabel 4.30 Tabel Matrik Alternatif Untuk Prestasi Kerja
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 3 5 2 10 5
K2 1/3 1 3 1/2 8 2
K3 1/5 1/3 1 1/4 6 ½
K4 ½ 2 4 1 9 3
K5 1/10 1/8 1/6 1/9 1 1/7
K6 1/5 1/2 2 1/3 7 1
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan pada tabel 4.29, maka
akan dilakukan penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.30 menggunakan 3 digit
.
57
belakang koma guna untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan
matriks perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap
alternatif maka akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah
untuk menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
K1 = 1+0.333+0.2+0.5+0.1+0.2=2.3333
K2 = 3+1+0.333+2+0.125+0.5=6.958
K3 = 5+3+1+4+0.1667+2=15.6667
K4 = 2+0.5+0.25+1+0.111+0.333=4.194
K5 = 10+8+6+9+1+7=41
K6 = 5+2+0.5+3+0.142+1=11.642
Adapun hasil dari perhitungan di atas dapat terlihat pada tabel 4.31 di
bawah ini.
Tabel 4.31Hasil Penjumlahan Matrik Pembobotan Alternatif
“Prestasi Kerja”
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 3 5 2 10 5
K2 1/3 1 3 1/2 8 2
K3 1/5 1/3 1 1/4 6 ½
K4 ½ 2 4 1 9 3
K5 1/10 1/8 1/6 1/9 1 1/7
K6 1/5 1/2 2 1/3 7 1
Jumlah 2.333 6.958 15.667 4.194 41 11.642
.
58
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom alternatif pada tabel 4.30,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan.
Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun
langkah-langkah untuk menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.32.
Tabel 4.32 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
K1 K2
1 / 2.333 =0.429 3 /6.958 = 0.431
0.333 / 2.333 =0.143 1/6.958 =0.144
0.2 / 2.333 =0.086 0.333/6.958 =0.048
0.5 / 2.333 =0.214 2/6.958 =0.287
0.1/ 2.333 =0.043 0.125/6.958 =0.018
0.2 / 2.333 =0.086 0.5/6.958 =0.072
K3 K4
5 / 15.667 =0.319 2 / 4.194 =0.477
3/ 15.667 =0.191 0.5/ 4.194 =0.119
1/ 15.667 =0.191 0.25/ 4.194 =0.060
4/ 15.667 =0.255 1/ 4.194 =0.238
0.1667/ 15.667 = 0.011 0.111/ 4.194 =0.026
2/ 15.667 =0.128 0.333/ 4.194 =0.079
K5 K610 / 41 =0.244 5 / 11.642 = 0.429
8/ 41 =0.195 211.642 =0.172
6/ 41 =0.146 0.5 / 11.642 =0.043
9/ 41 =0.220 3 / 11.642 =0.258
1/ 41 =0.024 0.142 / 11.642 =0.012
7/ 41 =0.171 1/ 11.642 =0.086
.
59
Setelah melakukan pencarian nilai eigen langkah selanjutnya adalah
normalisasi matriks. Adapun tahapan normalisasi matriks dapat terlihat pada tabel
4.33 di bawah ini.
Tabel 4.33 Langkah Normalisasi Matrik
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
(0.2162+0.193+0.2880+0.3169+0.2286+0.2162)/6 0.3882
(0.4325+0.387+0.2880+0.3697+0.2571+0.4325)/6 0.1607
(0.0720+0.129+0.0960+0.2113+0.1714+0.0720)/6 0.0744
(0.0360+0.055+0.0240+0.0528+0.0857+0.0360)/6 0.2455
(0.0270+0.043+0.0160+0.0176+0.0286+0.0270)/6 0.0224
(0.2162+0.193+0.2880+0.3169+0.2286+0.2162)/6 0.1035
Setelah adanya normalisasi matriks, hasil dari langkah di atas dapat terlihat
pada tabel 4.34 di bawah ini.
Tabel 4.34Hasil Matrik Vektor Pembobotan Kriteria NormalisasiALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6 VEKTOR
EIGEN
K1 0.429 0.431 0.319 0.477 0.2440.429
2.329K2 0.143 0.144 0.191 0.119
0.195 0.1720.964
K3 0.086 0.048 0.191 0.0600.146 0.043
0.446
K4 0.214 0.287 0.255 0.2380.220 0.258
1.473K5 0.043 0.018 0.011 0.026
0.024 0.0120.135
K6 0.086 0.072 0.128 0.0790.171 0.086
0.621
Setelah dihitung bobot prioritas alternatif dari kriteriaPrestasi Kerja pada
tabel 4.34, maka dihitung nilai lamda maksimum (λMaks) atau eigenvalue, yaitu
.
60
menjumlahkan hasil dari perkalian bobot prioritas dengan jumlah kolom. Nilai
eigen maksimum yang dapat diproleh adalah
λMaks=(2.333x2.329 + 6.958x0.964 + 15.667x0.446 +4.194x1.473
+41x0.135+11.642x0.621)
λMaks = 38.0709
Oleh karena matriks berjumlah 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), maka nilai indeks
konsistensi yang diproleh adalah:
CI=(λmax−n)(n−1)
CI=(38.0709−6)(6−1)
CI=32.07095
CI = 6.4141
Untuk n = 6, RI = 1.24 (lihat tabel 2.4 Nilai Random Indek), maka
CR=(CI )(R)
CR=(6.4141)(1.24)
CR = 5.1727
Karena CR < 0.100 berarti Penilaian adalah konsistenDari hasil perhitungan pada tabel 4.25 diatas menunjukkan bahwa;
1. Alternatif Karyawan 1 merupakan Alternatif Tertinggi dengan bobot nilai
2.329
2. Alternatif Karyawan 4 merupakan Alternatif Tertinggi ke-2 dengan bobot
nilai 1.473
.
61
3. Alternatif Karyawan memiliki bobot terendah yaitu Karyawan ke 4
dengan bobot nilai 0.135
5. Perbandingan Berdasarkan Kriteria Inisiatif
Adapun nilai yang dapat dijadikan perbandingan berdasarkan nilai
evaluasi yang terdapat pada tabel 4.10 dapat terlihat pada tabel 4.35 di bawah
ini:
Tabel 4.35 Nilai Evaluasi Karyawan Dengan Kriteria “Inisiatif”
Berikut matrik perbandingan alternatif dengan kriteria pendekatan sosial
nilai input didapat dari tabel nilai evaluasi karyawan
Tabel 4.36 Tabel Matrik Alternatif Untuk Inisiatif
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 1/5 1/6 1/11 1/9 1/10
K2 5 1 ½ 1/7 1/5 1/6
K3 6 2 1 1/6 1/4 1/5
K4 11 7 6 1 3 2
K5 9 5 4 1/3 1 ½
K6 10 6 5 1/2 2 1
.
KELOMPOK Nilai
K1 100K2 96K3 95K4 90K5 92K6 91
62
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan pada tabel 4.36, maka
akan dilakukan penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.36 menggunakan 3 digit
belakang koma guna untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan
matriks perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap
alternatif maka akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah
untuk menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
K1 = 1+0.333+0.2+0.5+0.1+0.2=2.3333
K2 = 3+1+0.333+2+0.125+0.5=6.958
K3 = 5+3+1+4+0.1667+2=15.6667
K4 = 2+0.5+0.25+1+0.111+0.333=4.194
K5 = 10+8+6+9+1+7=41
K6 = 5+2+0.5+3+0.142+1=11.642
Setelah dilakukan perhitungan di atas maka hasil dari perhitungan di atas
dapat terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.37Hasil Penjumlahan Matrik Pembobotan Alternatif “Inisiatif”
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 1/5 1/6 1/10 1/9 1/10
K2 5 1 ½ 1/7 1/5 1/6
K3 6 2 1 1/6 1/4 1/5
K4 10 7 6 1 3 2
K5 9 5 4 1/3 1 ½
K6 10 6 5 1/2 2 1
Jumlah 42 21.2 16.667 2.2459 6.561 1.9667
.
63
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom alternatif pada tabel 4.37,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan..
Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun
langkah-langkah untuk menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.38.
Tabel 4.38 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
K1 K2
1/ 42 = 0.0238 0.2/21.2=0.0094
5 /42 =0.1190 1/21.2=0.0472
6 /42 =0.1429 2/21.2=0.0943
10 /42 =0.2381 5/21.2=0.3302
9 /42 =0.2143 7/21.2=0.2358
10 /42 =0.2381 6/21.2=0.2830
K3 K4
0.1667/16.667=0.0100 2.2459=0.0445
0.5/16.667=0.0300 2.2459=0.0632
1/16.667=0.0600 2.2459=0.0742
6/16.667=0.3600 2.2459=0.4453
4/16.667=0.2400 2.2459=0.1483
5/16.667=0.3000 2.2459=0.2226
K5 K6
0.111/6.561=0.0169 0.1/1.9667=0.0508
0.2/6.561=0.0305 0.1667/1.9667=0.0848
0.25/6.561=0.0381 0.2/1.9667=0.1017
3/6.561=0.4572 2/1.9667=1.0169
1/6.561=0.1524 0.5/1.9667=0.2542
2/6.561=0.3048 1/1.9667=0.5085
.
64
Setelah melakukan perhitungan nilai eigenlangkah selanjutnya adalah
mencari normalisasi matriks seperti pada tabel 4.39 di bawah ini.
Tabel 4.39 Langkah Normalisasi Matrik
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
(0.0238+0.0094+0.0100+0.0445+0.0169+0.0508) / 6 0.0259
(0.1190+0.0472+0.0300+0.0632+0.0305+0.0848)/6 0.0624
(0.1429+0.0943+0.0600+0.0742+0.0381+0.1017) /6 0.0852
(0.2381+0.3302+0.3600+0.4453+0.4572+1.0169) /6 0.4746
(0.2143+0.2358+0.2400+0.1483+0.1524+0.2542) /6 0.2075
(0.2381+0.2830+0.3000+0.2226+0.3048+0.5085) / 6 0.3095
Adapun hasil dari normalisasi normalisasi dapat terlihat pada tabel 4.40di
bawah ini.
Tabel 4.40Hasil Matrik Vektor Pembobotan Kriteria NormalisasiALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6 VEKTOR
EIGEN
K1 0.0238 0.0094 0.0100 0.0445 0.0169 0.0508 0.1555
K2 0.1190 0.0472 0.0300 0.0632 0.0305 0.0848 0.3747
K3 0.1429 0.0943 0.0600 0.0742 0.0381 0.1017 0.5112
K40.2381 0.3302 0.3600 0.4453 0.4572 1.0169 2.8477
K5 0.2143 0.2358 0.2400 0.1483 0.1524 0.2542 1.2450
K6 0.2381 0.2830 0.3000 0.2226 0.3048 0.5085 1.8570
Setelah dihitung bobot prioritas alternatif dari kriteria pendekatan sosial
pada tabel 4.40, maka dihitung nilai lamda maksimum (λMaks) atau eigenvalue,
yaitu menjumlahkan hasil dari perkalian bobot prioritas dengan jumlah kolom.
Nilai eigen maksimum yang dapat diproleh adalah
.
65
λMaks=(42x0.1555+21.2x0.3747+16.667x0.5112+2.2459x2.8477+6.56x1.24501
+1.9667x1.8570)
λMaks = 41.2099
Oleh karena matriks berjumlah 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), maka nilai indeks
konsistensi yang diproleh adalah:
CI=(λmax−n)(n−1)
CI=(41.2099−6)(6−1)
CI=41.209 95
CI = 8.2420
Untuk n = 6, RI = 1.24 (lihat tabel 2.4 Nilai Random Indek), maka
CR=(CI )(R)
CR=(8.2420)(1.24 )
CR = 6.6468
Karena CR < 0.100 berarti Penilaian adalah konsistenDari hasil perhitungan pada tabel4.39diatas menunjukkan bahwa;
1. Alternatif Karyawan 4 merupakan Alternatif Tertinggi dengan bobot nilai
2.8477
2. Alternatif Karyawan 6 merupakan Alternatif Tertinggi ke-2 dengan bobot
nilai 1.8570
3. Alternatif Karyawan memiliki bobot terendah yaitu Karyawan 1 dengan
bobot nilai 0.1555
.
66
6. Perbandingan Berdasarkan Kriteria Disiplin
Adapun nilai yang dapat dijadikan perbandingan berdasarkan nilai
evaluasi yang terdapat pada tabel 4.10 dapat terlihat pada tabel 4.41 di bawah
ini:
Tabel 4.41 Nilai Evaluasi Karyawan Dengan Kriteria “Disiplin”
Berikut matrik perbandingan alternatif dengan kriteria Disiplin input
didapat dari tabel nilai evaluasi karyawan
Tabel 4.42 Tabel Matrik Alternatif Untuk Disiplin
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 1/5 1/6 1/11 1/9 1/10
K2 5 1 ½ 1/7 1/5 1/6
K3 6 2 1 1/6 1/4 1/5
K4 11 7 6 1 3 2
K5 9 5 4 1/3 1 ½
K6 10 6 5 1/2 2 1
Setelah di-inputkan data kedalam tabel berpasangan pada tabel 4.42, maka
akan dilakukan penjumlahan tiap kolom. Tabel 4.42 menggunakan 3 digit
belakang koma guna untuk pembulatan dari bilangan berkoma. Hasil penjumlahan
.
KELOMPOK Nilai
K1 99K2 95K3 94K4 89K5 91K6 90
67
matriks perbandingan didapat dari menjumlahkan tiap kolom untuk setiap
alternatif maka akan didapatkan jumlah tiap kolom. Adapun langkah-langkah
untuk menjumlahkan nilai kolom sebagai berikut.
K1 = 1+0.333+0.2+0.5+0.1+0.2=2.3333
K2 = 3+1+0.333+2+0.125+0.5=6.958
K3 = 5+3+1+4+0.1667+2=15.6667
K4 = 2+0.5+0.25+1+0.111+0.333=4.194
K5 = 10+8+6+9+1+7=41
K6 = 5+2+0.5+3+0.142+1=11.642
Setelah dilakukan perhitungan di atas maka hasil dari perhitungan di atas
dapat terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.43Hasil Penjumlahan Matrik Pembobotan Alternatif “Disiplin”
ALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1 1/5 1/6 1/10 1/9 1/10
K2 5 1 ½ 1/7 1/5 1/6
K3 6 2 1 1/6 1/4 1/5
K4 10 7 6 1 3 2
K5 9 5 4 1/3 1 ½
K6 10 6 5 1/2 2 1
Jumlah 42 21.2 16.667 2.2459 6.561 1.9667
Setelah dilakukan penjumlahan setiap kolom alternatif pada tabel 4.43,
selanjutnya membagi tiap kolom dengan jumlah kolom yang sudah dijumlahkan.
Maka akan diproleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan
.
68
dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris, adapun langkah-langkah untuk
menghitung jumlah bobot dapat dilihat pada tabel 4.44.
Tabel 4.44 Langkah-langkah Perhitungan Nilai Eigen
K1 K2
1/ 42 = 0.0238 0.2/21.2=0.0094
5 /42 =0.1190 1/21.2=0.0472
6 /42 =0.1429 2/21.2=0.0943
10 /42 =0.2381 5/21.2=0.3302
9 /42 =0.2143 7/21.2=0.2358
10 /42 =0.2381 6/21.2=0.2830
K3 K4
0.1667/16.667=0.0100 2.2459=0.0445
0.5/16.667=0.0300 2.2459=0.0632
1/16.667=0.0600 2.2459=0.0742
6/16.667=0.3600 2.2459=0.4453
4/16.667=0.2400 2.2459=0.1483
5/16.667=0.3000 2.2459=0.2226
K5 K6
0.111/6.561=0.0169 0.1/1.9667=0.0508
0.2/6.561=0.0305 0.1667/1.9667=0.0848
0.25/6.561=0.0381 0.2/1.9667=0.1017
3/6.561=0.4572 2/1.9667=1.0169
1/6.561=0.1524 0.5/1.9667=0.2542
2/6.561=0.3048 1/1.9667=0.5085
Setelah di cari nilai eigen, langkah selanjutnya adalah mencari nilai
normalisasi matriks-nya seperti terlihat pada tabel 4.45 di bawah ini.
.
69
Tabel 4.45 Langkah Normalisasi Matrik
Normalisasi Matriks Nilai Eigen
(0.0238+0.0094+0.0100+0.0445+0.0169+0.0508) / 6 0.0259
(0.1190+0.0472+0.0300+0.0632+0.0305+0.0848)/6 0.0624
(0.1429+0.0943+0.0600+0.0742+0.0381+0.1017) /6 0.0852
(0.2381+0.3302+0.3600+0.4453+0.4572+1.0169) /6 0.4746
(0.2143+0.2358+0.2400+0.1483+0.1524+0.2542) /6 0.2075
(0.2381+0.2830+0.3000+0.2226+0.3048+0.5085) / 6 0.3095
Setelah melakukan normalisasi matriks, hasil dari nilai vector pembobotan
kriteria normalisasinya terlihat pada tabel 4.46 di bawah ini.
Tabel 4.46Hasil Matrik Vektor Pembobotan Kriteria NormalisasiALTERNATIF K1 K2 K3 K4 K5 K6 VEKTOR
EIGEN
K1 0.0238 0.0094 0.0100 0.0445 0.0169 0.0508 0.1555
K2 0.1190 0.0472 0.0300 0.0632 0.0305 0.0848 0.3747
K3 0.1429 0.0943 0.0600 0.0742 0.0381 0.1017 0.5112
K40.2381 0.3302 0.3600 0.4453 0.4572 1.0169 2.8477
K5 0.2143 0.2358 0.2400 0.1483 0.1524 0.2542 1.2450
K6 0.2381 0.2830 0.3000 0.2226 0.3048 0.5085 1.8570
Setelah dihitung bobot prioritas alternatif dari kriteria pendekatan sosial
pada tabel 4.26, maka dihitung nilai lamda maksimum (λMaks) atau eigenvalue,
yaitu menjumlahkan hasil dari perkalian bobot prioritas dengan jumlah kolom.
Nilai eigen maksimum yang dapat diproleh adalah
λMaks=(42x0.1555+21.2x0.3747+16.667x0.5112+2.2459x2.8477+6.56x1.24501
+1.9667x1.8570)
.
70
λMaks = 41.2099
Oleh karena matriks berjumlah 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), maka nilai indeks
konsistensi yang diproleh adalah:
CI=(λmax−n)(n−1)
CI=(41.2099−6)(6−1)
CI=41.209 95
CI = 8.2420
Untuk n = 6, RI = 1.24 (lihat tabel 2.4 Nilai Random Indek), maka
CR=(CI )(R)
CR=(8.2420)(1.24 )
CR = 6.6468
Karena CR < 0.100 berarti Penilaian adalah konsistenDari hasil perhitungan pada tabel 4.45 diatas menunjukkan bahwa;
1. Alternatif Karyawan 4 merupakan Alternatif Tertinggi dengan bobot nilai
2.8477
2. Alternatif Karyawan 6 merupakan Alternatif Tertinggi ke-2 dengan bobot
nilai 1.8570
3. Alternatif Karyawan memiliki bobot terendah yaitu Karyawan 1 dengan
bobot nilai 0.1555
.
71
4.3.2 Perhitungan Total Rangking/Prioritas Global
1. Perhitungan Nilai Eigen Hubungan antara Kriteria dengan Alternatif
Nilai pada tabel matriks hubungan antara kriteria dengan alternatif ini
diambil dari nilai eigen masing- masing alternatif.
Tabel 4.47MatriksHubungan antara Kriteria dengan Alternatif
ALTERNATIFKRITERIA
PR TJ KS PS IT DS
K1 1.5552 0.8919 1.4589 2.329 0.1555 0.1555
K2 0.8194 0.4912 2.1668 0.964 0.3747 0.3747
K3 1.5552 0.8919 0.7517 0.446 0.5112 0.5112
K4 0.7354 1.6170 0.2895 1.473 2.8477 2.8477
K5 0.8194 1.6170 0.1592 0.135 1.2450 1.2450
K6 0.5152 0.4911 1.4589 0.621 1.8570 1.8570
2. Total Rangking
Untuk mencari total rangking untuk masing-masing alternatif kelompok
terbaik adalah dengan cara mengalikan nilai eigen masing-masing alternatif
dengan Nilai Eigen Kriteria,yakni hasil baris tiap nilai eigen dikalikan dengan
kolom nilai eigen kriteria. Adapun cara perkaliah dapat dilihat dibawah ini.
Perhitungan Total Prioritas Global.
.
72
K1 = (1.5552 x 0.334) + (0.8919 x 0.230) + (1.4589x 0.167) + (2.329 x 0.122) +
(0.1555 x 0.086) + (0.1555x0.057) =0.980873
K2 = (0.8194 x 0.334) + (0.4912x 0.230) + (2.1668x 0.167) + (0.964x 0.122) +
(0.3747x 0.086) + (0.3747x0.057) =0.919701
K3 = (1.5552 x 0.334) + (0.8919 x 0.230) + (0.7517x 0.167) + (0.446 x 0.122) +
(0.5112 x 0.086) + (0.5512x0.057) =0.977621
K4 = (0.7354x 0.334) + (1.6170 x 0.230) + (0.2895x 0.167) + (1.473 x 0.122) +
(2.8477 x 0.086) + (2.8477x0.057) =1.252807
K5 = (0.8194x 0.334) + (1.6170x 0.230) + (0.1592x 0.167) + (0.135 x 0.122) +
(1.2450 x 0.086) + (1.2450x0.057) =0.162637
K6 = (0.5152x 0.334) + (0.4911 x 0.230) + (1.4589x 0.167) + (0.621 x 0.122) +
(0.18570 x 0.086) + (0.18570x0.057) =0.0723
Tabel 4.48 Hasil Perangkingan Kelompok Terbaik
ALTKRITERIA
NILAI EIGEN
KRITERIA
Bobot Proritas GlobalPR TJ KS PS IT DS
K1 1.5552 0.8919 1.4589 2.329 0.1555 0.1555
PERKALIAN MATRIK
(X)
0.334
HASIL
(=)
0.980873
K2 0.8194 0.4912 2.1668 0.964 0.3747 0.3747 0.230 0.919701
K3 1.5552 0.8919 0.7517 0.446 0.5112 0.5112 0.167 0.977621
K4 0.7354 1.6170 0.2895 1.473 2.8477 2.8477 0.122 1.252807
K5 0.8194 1.6170 0.1592 0.135 1.2450 1.2450 0.086 0.162637
K6 0.5152 0.4911 1.4589 0.621 1.8570 1.8570 0.057 0.0723
Dari hasil perhitungan tabel 4.42 di atas diketahui bahwa urutan prioritas
Global dari perhitungan kelompok terbaik adalah sebagai berikut :
1. Karyawan 4 memiliki bobot tertinggi dengan total Nilai1.252807.
2. Karyawan 1 menjadi Rangking Kedua dengan total Nilai 0.980873
.
73
3. Karyawan 3 Rangking Ketiga dengan total Nilai 0.977621.
4. Karyawan 2 Rangking Keempat dengan total Nilai 0.919701
5. Karyawan 5 Rangking Kelima dengan total Nilai 0.162637
6. Karyawan 6 Rangking Terakhir dengan total Nilai 0.0723
Sehingga yang menjadi kelompok terbaik dari sampel nilai yang telah
ditentukan adalah kelompok Pengalihan atau kelompok 54 dengan nilai 0.364.
.
START
END
Menentukan Tujuan, Kriteria dan Alternatif keputusan
Membuat Pohon Hirarki
Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria dan Sub kriteri
Input Data Kriteria dan Subkriteria Proses AHPPemilihan Gagasan
Pencetakan Hasil
Penyimpanan Data
Penyajian Hasil
Data Promosi JabatanPenerimaan Usulan dan Gagasan dan Pembahasan
74
4.3.3 Model dan Perancangan Sistem
Di dalam membangun sebuah keputusan dibutuhkan sebuah model dan
perancangan sistem. Model dan perancangan sistem membantu kita untuk melihat
deskripsi pada sebuah proses yang dilakukan sebuah sistem. Adapun kerangka
sistem pada keputusan promosi jabatan terlihat pada gambar di bawah ini
HRD MANAGERDSS PEMILIHAN GAGASAN KORWIL
Gambar 4.4 Kerangka Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan
.
75
Gambar di atas menjelaskan tentang proses promosi jabatan. Di awali
dengan penentuan tujuan, kriteria, dan alternatif.Setelah itu membuat pohon
criteria.Pohon criteria digunakan untuk membuat matriks perbandingan
berpasangan.Data-data matriks perbandingan tersebut digunakan untuk inputan
data kriteria dan subkriteria.Kriteria dan subkriteria tersebut diproses untuk
pemilihan gagasan kemudian disajikan hasilnya. Penyajian hasil dilakukan
pencetakan hasil yang berupa data promosi untuk selanjutnya diproses kembali
oleh Koordinator Wilayah untuk proses akhir disetujui untuk usulan dan gagasan
di dalam proses promosi jabatan.
4.3.4 Flowchart Sistem
Flowchart Sistem berfungsi untuk menggambarkan alur proses dari sebuah
permasalahan kedalam bentuk simbol-simbol. Setiap simbol memiliki arti didalam
mendeskripsikan sebuah permasalahan. Adapun flowchart sistem dari Analytical
Hierarchy Process (AHP) terlihat pada gambar di bawah ini:
.
76
]
Gambar 4.5 Flowchart Sistem
Gambar di atas dideskripsikan dengan di mulai dengan proses inputan
penilaian perbandingan setiap elemen. Setelah itu dilakukan proses pengolahan
Horisontal. Pengolohan Horisontal di proses kembali untuk mencari nilai
Consistency. Nilai konsistensi tersebut digunakan untuk penyusunan matriks
.
77
gabungan. Pada matriks gabungan dilakukan kembali pengolahan secara vertical
yang pada akhirnya dihasilkan berupa criteria promosi jabatan dan alternatif yang
mendukung proses pendukung keputusan promosi jabatan.
.