Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat...

39
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kimia, setiap zat murni seperti unsur dan senyawa selalu mempunyai nama dan rumus sendiri. Cara tersingkat untuk memberikan nama pada suatu reaksi kimia adalah dengan cara menulis rumus untuk setiap zat yang terlibat dalam bentuk suatu persamaan kimia. Reaksi kimia adalah adalah pusat dari ilmu kimia. Reaksi kimia dapat dikatakan sebagai suatu proses zat-zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi. Suatu persamaan kimia meringkas sejumlah besar informasi mengenai zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Persamaan itu tidaklah sekedar pernyataan kualitatif yang menguraikan za-zat yang terlibat. Dalam reaksi kimia, pasti selalu ada namanya pereaksi atau reaktan dan hasil pereaksi atau produk. Hal itu disebabkan karena di dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang. Pereaksi adalah zat mula-mula yang terdapat sebelum reaksi terjadi. Hasil reaksi adalah zat yang dihasilkan selama reaksi kimia berlangsung. Suatu reaksi kimia 71

Transcript of Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat...

Page 1: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kimia, setiap zat murni seperti unsur dan senyawa selalu

mempunyai nama dan rumus sendiri. Cara tersingkat untuk memberikan nama

pada suatu reaksi kimia adalah dengan cara menulis rumus untuk setiap zat

yang terlibat dalam bentuk suatu persamaan kimia. Reaksi kimia adalah adalah

pusat dari ilmu kimia. Reaksi kimia dapat dikatakan sebagai suatu proses zat-

zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut

pereaksi. Suatu persamaan kimia meringkas sejumlah besar informasi

mengenai zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Persamaan itu tidaklah sekedar

pernyataan kualitatif yang menguraikan za-zat yang terlibat.

Dalam reaksi kimia, pasti selalu ada namanya pereaksi atau reaktan dan

hasil pereaksi atau produk. Hal itu disebabkan karena di dalam reaksi kimia

tidak ada atom yang hilang. Pereaksi adalah zat mula-mula yang terdapat

sebelum reaksi terjadi. Hasil reaksi adalah zat yang dihasilkan selama reaksi

kimia berlangsung. Suatu reaksi kimia berimbang jika jumlah atom di sebelah

kiri maupun di sebelah anak panah adalah sama.

Pada praktikum ini akan dilakukan untuk mengukur suhu campuran dari

massing-masing larutan, yaitu HCl, H2SO4 dan NaOH. Selain itu juga dapat

menentukan konsentrasi zat yang terbentuk sehingga dapat mengetahui sifat

fisik dan sifat kimia dalam suatu reaksi. Praktikum ini dilakukan dengan dasar

metode variasi kontinyu. Dalam metode ini, dilakukan serangkaian

pengamatan yang kuantitas molar totalnya sama tetapi masing-masing mol

pereaksinya berubah-ubah(bervariasi). Salah satu sifat fisik tertentu dipilih

untuk diperiksa, seperti misalnya massa, volume, suhu atau daya serap. Oleh

karena kuantitas pereaksinya berlainan, maka perubahan harga sifat fisika dari

sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem. Bila

digambarkan grafik antara sifat fisika yang diukur terhadap kuantitas

71

Page 2: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

pereaksinya, maka akan diperoleh titik maksimum atau titik minimum sesuai

dengan titik stikiometri sistem. Jadi, percobaan ini dilakukan untuk

mengetahui perbedaan suhu larutan sebelum dan sesudah dicampurkan, maka

dilakukanlah percobaan ini.

1.2 Tujuan Percobaan

Menentukan titik maksimum dan titik minimum sesuai dengan titik

stoikiometri sistem.

Menentukan reaksi stoikiometri dan reaksi non stoikiometri pada

percobaan.

Menetukan reaksi pembatas reaksi sisa pada percobaan.

Mengetahui pengaruh volume yang bervariasi terhadap suhu campuran.

72

Page 3: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheion yang berarti

unsur dan metron yang berarti pengukuran. Dari literatur, stoikiometri artinya

mengukur unsur-unsur. Istilah ini umunya digunaka lebih luas, yaitu meliputi

pengukuran yang lebih luas dan meliputi perhitungan zat dan campuran kimia.

Jadi, stoikiometri adalah cabang kimia yang mempelajari perbandingan massa

unsur dalam senyawa dan perhitungan variabel yang berlangsung berhubungan

dengan susunan dari reaksi kimia. Stoikiometri membahas tentang hubungan

massa antara unsur dalam dalam suatu senyawa(stoikiometri senyawa). Untuk

mendapatkan titik stoikiometri maka yang harus dilakukan adalah variasi

konsentrasi pereaksi yang dilakukan serangkaian pengamatan yang kuantitatif

molar totalnya sama tetapi masing-masing molar pereaksinya bervariasi(berubah-

ubah), sehingga dengan variasi konsentrasi ini menyebabkan perbedaan sifat-

sifatnya seperi masssa, volume, daya serap atau suhu. (Petrucci, 1981).

Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi telah melahirkan

hukum-hukum dasar kimia yang merupakan hubungan kuantitatif antara zat yang

berkaitan dalam reaksi kimia (petrucci, 1981).

1. Hukum Kekekalan Massa

Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh Antonio Laurent Lavoiser pada

tahun 1785 yang berbunyi, “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah

sama”. Ia melakukan percobaan proses pembakaran oksigen dari udara

bergabung dengan benda yang mengalami perubahan. Dalam percobaannya,

merkuri cair bergabung dengan oksigen membentuk merkuri oksida yang

berwarna merah.

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Setelah munculnya hokum kekekalan massa, maka pada tahun 1799 Joseph

Louis Proust melakukan penelitian tentang hubungan massa unsur-unsur yang

membentuk senyawa. Hasil penelitiannya menunjukkan perbandingan massa

unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa tetap. Hukum Proust (Hukum

73

Page 4: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Perbandingan Tetap) itu sendiri berbunyi, “Setiap senyawa terbentuk dari

unsur-unsur dengan pebandingan tetap”.

3. Hukum Perbandingan Ganda (Hukum Dalton)

Teori atom Dalton merupakan dasar untuk memprediksi Hukum Perbandingan

Ganda atau Hukum Perbandingan Kelipatan(1805), “Jika dua unsur

membentuk lebih dari satu senyawa tunggal, maka satu unsur yang bergabung

dengan unsur kedua tertentu merupakan perbandingan dari bilangan-bilangan

bulat sederhana”. Dalton mengamati bahwa sebanyak dua atom hidrogen yang

bergabung dengan atom karbon seperti dalam gas metana dan gas etilena.

4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)

Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac. Dia melakukan percobaan dengan

menggunakan berbagai macam gas. Hasil percobaannya adalah:

2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen → 2 volume uap air

1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen → 2 volume gas amonia

1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin → 2 volume gas hidrogen

klorida

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa, “Pada suhu dan tekanan

yang sama, volume gas-gas yang bereaksi danvolume gas-gas hasil reaksi

berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.

5. Hukum Avogadro

Hukum Avogadro dikemukakan oleh Amedeo Avogadro, seorang ilmuwan

asal Itali, yang pada tahun 1811 mengajukan hipotesis, “Gas-gas yang memiliki

volume yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, memiliki jumlah

partikel yang sama pula”. (Sastrohamidjojo, 2001).

Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang

bersenyawa secara kimia dalam suatu satuan zat.

1. Rumus Empiris

Rumus empiris yaitu rumus kimia yang menyatakan perbandingan bilangan

bulat terkecil dari atom-atom yang membentuk suatu senyawa, misalnya H2O2

mempunyai rumus empiris HO.

74

Page 5: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

2. Rumus Molekul

Rumus molekul yaitu rumus kimkia yang menggambarkan jenis dan jumlah

atom pembentuk suatu molekul. Rumus molekul dapat membedakan senyawa-

senyawa yang mempunyai rumus empiris yang sama.

3. Rumus Struktur

Rumus struktur yaitu rumus kimia yang menggambarkan bentuk geometri dari

suatu molekul atau senyawa. (Braddy, 1999).

Satu mol senyawa adalah jumlah senyawa yang mengandung sejumlah

bilangan Avogadro dari suatu rumus atau molekul.(Petrucci, 1981).

Persamaan kimia meliputi pengaturan kembali atom-atom dalam suatu

senyawa atau lebih. Contoh, bila metana (CH4) dalam gas alam bereaksi dengan

oksigen (O2) dari udara dan dibakar, maka akan terbentuk karbondioksida (CO2)

dan air (H2O). Proses ini dinamakan atau dinyatakan dengan persamaan kimia

dengan reaktan (CH4 dan O2) dan produk (CO2 dan H2O).

CH4 + O2 → CO2 + H2O

reaktan produk

Perhatikan: Selama reaksi berlangsung maka terjadi pemutusan ikatan dan

terjadi pembentukan ikatan baru.

Perlu diperhatikan bahwa dalam reaksi kimia atom-atom tidak dapat

dicipta maupun dimusnahkan. Semua atom yang terdapat dalam reaktan harus ada

di antara produk. Dengan perkataan lain, jumlah setiap jenis atom pada reaktan

dan produk harus sama, keadaan tersebut dikenal sebagai keseimbangan

persamaan kimia. Pada reaksi CH4 dan O2 di atas belum seimbang, sehingga

persamaan tersebut harus diseimbangkan menjadi:

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O. (Sastrohamidjojo, 2001).

Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan elektron.

2. Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron.

(Syuri, 1999).

75

Page 6: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Reaksi-reaksi yang terjadi dengan tidak adanya perpindahan elektron

biasanya meliputi penggabungan atau pemisahan ion-ion atau molekul-molekul.

Contoh reaksi dengan tidak adanya perpindahan elektron terjadi bila larutan berair

natrium klorida dicampur dengan larutan berair perak nitrat. Larutan natrium

klorida mengandung ion-ion dan ion-ion klor sedangkan larutan perak nitrat

mengandung ion-ion perak dan ion-ion nitrat. Bila kedua larutan tersebut

dicampur, maka suatu reaksi kimia terjadi, yang ditunjukkan dengan terbentknya

suatu endapan putih. Padatan putih ini terdiri dari ion-ion perak dan klor yang

bergabung bersama dalam suatu gugusan yang besar. Pada keadaan akhir, ion-ion

natrium dan ion-ion nitrat tetap seperti semula. Di dalam reaksi kimia, ion-ion

perak telah bergabung dengan ion-ion klor untuk membentuk padatan perak

klorida, yang tidak larut dalam air. Secara singkat, reaksi dapat dinyatakan

sebagai berikut:

Ag+(lar) + NO3

-(lar) + Na+

(lar) + Cl-(lar) → Agcl(p) + Na+

(lar) + NO3-(lar)

Singkatan “lar” menyatakan bahwa ion dalam larutan dan notasi “p” menyatakan

bahwa perak nitrat dibentuk sebagai padatan. Garis miring di sebelah kiri dan

kanan reaksi menyatakan bahwa ion-ion dihapus yang tidak berubah selama reaksi

berlangsung. Namun ini tidak berarti bahwa ion-ion natrium dan nitrat hilang dari

sistem. Tanda dicoret hanya sekedar untuk menyederhanakan reaksi.

Ag+(lar) + Cl-

(lar) → Agcl(p)

Reaksi-reaksi yang disertai terjadinya perpindahan elektron dari satu atom ke

atom lain dikenal sebagai reaksi oksidasi-reduksi, lazim dikenal sebagai reaksi

redoks. (Sastrohamidjojo, 2001).

Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru hasil reaksi,

terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi. Biasanya, suatu reaksi

kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentuka

endapan atau timbulnya gas. (Syukri, 1999).

Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut persamaan

kimia. Rumus-rumus pereaksi diletakkan di sebelah kiri dan hasil reaksi di

sebelah kanan. Antara dua sisi itu digabungkan oleh tanda panah (→). Untuk

menulis suatu persamaan berimbang dapat dilakukan dengan 3 tahap yaitu:

76

Page 7: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

1. Tulislah nama pereaksi, kemudian suatu anak panah, dan kemudian tuliskan

nama zat hasil reaksi.

2. Tulis ulang pernyataan ini dengan menggunakan rumus kimia untuk tiap zat.

Hasilnya disebut persamaan kerangka.

3. Persamaan kerangka kemudian disetimbangkan dengan memilih koefisien yang

umumnya adalah bilangan bulat yang sesuai untuk tiap rumus.

(Sastrohamidjojo, 2001).

Contoh:

Tahap 1:

Metana + Oksigen → Karbondioksida + Air

Tahap 2:

CH4 + O2 → CO2 + H2O

Tahap 3:

CH4 + O2 → CO2 + H2O (belum setara)

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O (setelah disetarakan)

Reaksi-reaksi kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembagian

jenis-jenis reaksi kimia adalah sebagai berikut:

1. Pembakaran

Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung

dengan oksigen sederhana, misalnya CO2, H2O dan SO2.

Contoh:

C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O

2. Penggabungan (sintesis)

Penggabungan (sintesis) adalah penggabungan suatu reaksi kimia, dimana

suatu zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih

sederhana (baik unsur maupun senyawa).

Contoh:

2H2 + O2 → 2H2O

CO + 2H2 →CH3OH

77

Page 8: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

3. Penguraian

Penguraian adalah suatu reaksi kimia dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat

yang lebih sederhana.

Contoh:

2Ag2O → 4Ag + O2

4. Penggantian (perpindahan tunggal)

Penggantian adalah suatu reaksi dimana sebuah unsur memindahkan unsur lain

dalam suatu senyawa.

Contoh:

Cu + 2Ag+ → Cu2+ + Ag

5. Matesis (perpindahan ganda)

Matesis adalah suatu reaksi kimia dimana terjadi penukaran antara dua

pereaksi.

Contoh:

AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3

Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka sering tercampur secara

kuantitatif stoikiometri, artinya semua reaktan habis pada saat yang sama. Namn

demikian terdapat suatu reaksi dimana salah satu reaktan habis, sedangkan yang

lain masih tersisa. Dikatakan reaktan yang habis sebagai reaktan pembatas. Dalam

setiap persoalan stoikiometri, perlu untuk menentukan reaktan mana yang terbatas

untuk mengetahui jumlah produk yang akan dihasilkan. (Sastrohamidjojo, 2001)

78

Page 9: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat-alat

Gelas Beaker 100 mL

Pipet

Termometer

Gelas ukur 25 mL

Erlenmeyer

Sarung tangan

Batang pengaduk

3.1.2 Bahan-bahan

Larutan NaOH 1 M

Larutan HCl 1 M

Larutan H2SO4 1 M

Akuades

Tissue

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Stoikiometri sistem NaOHHCl

3.2.1.1 2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl 1 M

Dimasukkan 2 mL NaOH 1 M ke dalam gelas beaker

Diukur suhu larutan NaOH tersebut

Dimasukkan 6 mL HCl 1 M ke dalam erlenmeyer

Diukur suhu larutan HCl tersebut

Dicampur NaOH dan HCl ke dalam gelas beaker

Dicuci termometer dengan air bersih hingga suhunya turun

Diukur suhu campuran tersebut

3.2.1.2 4 mL NaOH 1 M + 4 mL HCl 1 M

Dimasukkan 4 mL NaOH 1 M ke dalam gelas beaker

Diukur suhu larutan NaOH tersebut

79

Page 10: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Dimasukkan 4 mL HCl 1 M ke dalam erlenmeyer

Diukur suhu larutan HCl tersebut

Dicampur NaOH dan HCl ke dalam gelas beaker

Dicuci termometer dengan air bersih hingga suhunya turun

Diukur suhu campuran tersebut

3.2.1.3 6 mL NaOH 1 M + 2 mL HCl 1 M

Dimasukkan 6 mL NaOH 1 M ke dalam gelas beaker

Diukur suhu larutan NaOH tersebut

Dimasukkan 2 mL HCl 1 M ke dalam erlenmeyer

Diukur suhu larutan HCl tersebut

Dicampur NaOH dan HCl ke dalam gelas beaker

Dicuci termometer dengan air bersih hingga suhunya turun

Diukur suhu campuran tersebut

3.2.2 Stoikiometri sistem NaOHH2SO4

3.2.2.1 2 mL NaOH 1 M + 6 mL H2SO4 1 M

Dimasukkan 2 mL NaOH 1 M ke dalam gelas beaker

Diukur suhu larutan NaOH tersebut

Dimasukkan 6 mL H2SO4 1 M ke dalam erlenmeyer

Diukur suhu larutan H2SO4 tersebut

Dicampur NaOH dan H2SO4 ke dalam gelas beaker

Dicuci termometer dengan air bersih hingga suhunya turun

Diukur suhu campuran tersebut

3.2.2.2 4 mL NaOH 1 M + 4 mL H2SO4 M

Dimasukkan 4 mL NaOH 1 M ke dalam gelas beaker

Diukur suhu larutan NaOH tersebut

Dimasukkan 4 mL H2SO4 1 M ke dalam erlenmeyer

Diukur suhu larutan H2SO4 tersebut

Dicampur NaOH dan H2SO4 ke dalam gelas beaker

Dicuci termometer dengan air bersih hingga suhunya turun

Diukur suhu campuran tersebut

3.2.2.3 6 mL NaOH 1 M + 2 mL H2SO4 1 M

80

Page 11: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Dimasukkan 6 mL NaOH 1 M ke dalam gelas beaker

Diukur suhu larutan NaOH tersebut

Dimasukkan 2 mL H2SO4 1 M ke dalam erlenmeyer

Diukur suhu larutan H2SO4 tersebut

Dicampur NaOH dan H2SO4 ke dalam gelas beaker

Dicuci termometer dengan air bersih hingga suhunya turun

Diukur suhu campuran tersebut

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

81

Page 12: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

4.1 Tabel Pengamatan

4.1.1 Stoikiometri sistem NaOHHCl

No. NaOH 1 M

(mL)

HCl 1 M

(mL)

Suhu C

NaOH

Suhu

HCl

Suhu C

Campuran

1.

2.

3.

2

4

6

6

4

2

30

30

30

31

31

31

32

32

31

4.1.2 Stoikiometri sistem NaOHH2SO4

No. NaOH 1 M

(mL)

H2SO4 1 M

(mL)

Suhu C

NaOH

Suhu C

H2SO4

Suhu C

Campuran

1.

2.

3.

2

4

6

6

4

2

32

30

31

32

31

31

32

33

33

4.2 Reaksi-reaksi

4.2.1 Sistem NaOHHCl

NaOH + HCl → NaCl + H2O

4.2.2 Sistem NaOH H2SO4

2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

4.3 Perhitungan

4.3.1 Stoikiometri sistem NaOHHCl

2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl 1 M

NaOH+HCl→NaCl+H 2Omula−mula:2mmol 6mmol−−¿ reaksi :2mmol2mmol 2mmol 2mmol

setimbang :−4mmol2mmol 2mmol

82

Page 13: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Konsentrasi NaCl = n = M.V

2 = M.8

M = 0,25 M

Pereaksi pembatas = NaOH

Pereaksi sisa = HCl

Jenis reaksi = reaksi non stoikiometri

4 mL NaOH 1 M + 4 mL HCl 1 M

NaOH+HCl→NaCl+H2Omula−mula: 4mmol 4mmol−−¿ reaksi : 4mmol 4mmol 4mmol 4mmol

setimbang :−4mmol 4mmol

Konsentrasi NaCl = n = M.V

4 = M.8

M = 0,5 M

Pereaksi pembatas = NaOH dan HCl

Pereaksi sisa = tidak ada

Jenis reaksi = reaksi stoikiometri

6 mL NaOH 1 M + 2 mL HCl 1 M

NaOH+HCl→NaCl+H 2Omula−mula:6mmol2mmol−−¿ reaksi :2mmol2mmol 2mmol 2mmol

setimbang :4mmol2mmol 2mmol

Konsentrasi NaCl = n = M.V

2 = M.8

M = 0,25 M

Pereaksi pembatas = HCl

Pereaksi sisa = NaOH

Jenis reaksi = reaksi non stoikiometri

4.3.2 Stoikiometri sistem NaOH H2SO4

2 mL NaOH 1 M + 6 mL H2SO4 1 M

83

Page 14: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

2NaOH+H2SO4→N a2SO4+2H2Omula−mula:2mmol 6mmol−−¿ reaksi :2mmol1mmol1mmol 2mmol

setimbang :−5mmol 1mmol 2mmol

Konsentrasi Na2SO4 = n = M.V

1 = M.8

M = 0,125 M

Pereaksi pembatas = NaOH

Pereaksi sisa = H2SO4

Jenis reaksi = reaksi non stoikiometri

4 mL NaOH 1 M + 4 mL H2SO44 1 M

2NaOH+H 2SO4→N a2SO4+2H 2Omula−mula: 4mmol 4mmol−−¿reaksi : 4mmol 2mmol2mmol 4mmol

setimbang :−2mmol 2mmol 4mmol

Konsentrasi Na2SO4 = n = M.V

2 = M.8

M = 0,25 M

Pereaksi pembatas = NaOH

Pereaksi sisa = H2SO4

Jenis reaksi = reaksi non stoikiometri

6 mL NaOH 1 M + 2 mL H2SO4 1 M

2NaOH+H 2SO4→N a2SO4+2H 2Omula−mula:6mmol2mmol−−¿ reaksi :4mmol2mmol 2mmol 4mmol

setimbang :2mmol2mmol 4mmol

Konsentrasi Na2SO4 = n = M.V

2 = M.8

M = 0,25 M

Pereaksi pembatas = H2SO4

Pereaksi sisa = NaOH

84

Page 15: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Jenis reaksi = reaksi non stoikiometri

4.4 Grafik

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat kita apllikasikan

data tersebut ke dalam bentuk grafik, yaitu:

4.4.1 Grafik sistem NaOHHCl

Sistem NaOH-HCl32,2 Titik Titik

Suhu

cam

pura

n

Maksimum Maksimum

32

31,8

31,6

31,4

31,2

31 suhu

30,8 TitikMinimum

30,6

30,4

4 2 HCl 6

4.4.2 Grafik sistem NaOH H2SO4

85

Page 16: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Suhu

cam

pura

n 32,6

32,4

32,2

32 suhu

31,8 TitikMinimum

31,6

31,4

4 2Volume (mL)

NaOH 2 4 6

Sistem NaOH-HCl32,2 Titik Titik

Suhu

cam

pura

n

Maksimum Maksimum

32

H2SO4 6

4.5 Pembahasan

Pada praktikum kali ini, materi yang dibahas adalah stoikiometri.

Stoikiometri adalah cabang kimia yang mempelajari dan menghitung

hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi atau persamaan

kimia. Stoikiometri juga memiliki arti lain, yaitu sebagai cabang kimia yang

mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-

reaksinya. Pada intinya, kedua pengertian tersebut adalah sama. Stoikiomteri

mempelajari perbandingan massa unsur dalam senyawa dan perhitungan

variabel yang langsung berhubungan dengan susunan dan reaksi. Stoikiometri

berasal dari bahasa Yunani, yaitu stoicheion yang artinya unsur dan metron

yang berarti pengukuran, berarti jika disatukanarti kedua kata tersebut,

pengertian singkat tentang stoikiometri adalah mengukur unsur-unsur.

Dalam stoikiometri terdapat reaksi stoikiometri dan reaksi non

stoikiometri. Reaksi stoikiometri adalah reaksi yang berhubungan dengan

kuantitas zat-zat dari suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi non stoikiometri

86

Page 17: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

adalah reaksi yang tidak berkaitan dengan hubungan kuantitas zat-zat dari

suatu reaksi kimia. Pada reaksi stoikiometri, pereaksi dalam reaksi kimia

tersebut habis bereaksi, sehingga tidak ada mol sisa dalam pereaksi atau tidak

ada reaksi sisa setelah reaksi terjadi. Artinya, reaksi stoikiometri merupakan

reaksi yang sempurna, terukur, karena kedua pereaksinya habis. Sedangkan

reaksi non stoikiometri adalah pereaksinya tidak habis bereaksi, atau dapat

dikatakan bahwa masih ditemukannya mol sisa, sehingga terdapat pereaksi

pembatas dan pereaksi sisa.

Contoh dari reaksi stoikiometri adalah pada pencampuran 4 mL NaOH

1 M yang dicampurkan dengan 4 mL HCl 1 M.

NaOH+HCl→NaCl+H2Omula−mula: 4mmol 4mmol−−¿reaksi : 4mmol 4mmol 4mmol 4mmol

setimbang :−4mmol 4mmol

Pada contoh di atas tidak didapatkan sisa dari pereaksi, berarti reaksi tersebut

adalah reaksi stoikometri.

Contoh dari reaksi non stoikiometri adalh pada pencampuran 2 mL

NaOh 1 M dengan 6 mL H2SO4 1 M.

2NaOH+H2SO4→N a2SO4+2H2Omula−mula:2mmol 6mmol−−¿ reaksi :2mmol1mmol1mmol 2mmol

setimbang :−5mmol 1mmol 2mmol

Pada contoh di atas masih didapatkan mol sisa dari pereaksi, berarti reaksi

tersebut adalah reaksi non stoikiometri.

Dalam stoikiometri terdapat titik maksimum, titik minimum dan titik

stoikiometri. Titik maksimum adalah titik yang menyatakan suhu campuran

tertinggi dari beberapa suhu campuran yang didapat dari campuran 2 zat

dengan volume tertentu. Titik minimum adalah titik yang menyatakan suhu

campuran terendah dari beberapa suhu campuran yang didapat dari campuran

2 zat dengan volume tertentu. Titik maksimum dan titik minimum tersebut

haus sesuai denga titik stoikiometri sistem. Titik stoikiometri adalah titik

87

Page 18: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

yang menyatakan perbandingan zat-zat yang bertindak sebagai pereaksi

dalam suatu reaksi.

Dalam reaksi kimia juga dikenal istilah reaksi pembatas dan reaksi sisa.

Pereaksi pembatas merupakan zat pereaksi yang seluruh mol mula-mulanya

habis bereaksi semuanya, sehingga dapat dikatakan juga sebagai pereaksi

yang menentukan jumlah zat lain yang bereaksi dan juga yang menetukan

jumlah zat hasil reaksi. Pereaksi pembatas adalah zat yang habis bereaksi

sehingga masih memungkinkan untuk diperpanjangnya reaksi tersebut.

Pereaksi sisa adalah zat yang masih memiliki mol-mol sisa setelah terjadinya

reaksi.

Pada praktikum kali ini, dilakukan enam kali percobaan. Pada

percobaan pertama, volume NaOH 1 M sebanyak 2 mL ketika diukur dengan

termometer, suhunya adalah 30C, dan volume HCl 1 M sebanyak 6 mL

suhunya adalh 31C. Setelah itu, kedua larutan dicampurkan, dan suhu

campurannya adalah 32C. Hasil dari pencampuran 2 mL NaOH 1 M + 6 mL

HCl 1 M adalah terbentuk 8 mL NaCl 0,25 M dan H2O. Pada reaksi ini terjadi

reaksi non stoikiometri, karena larutan HCl masih tersisa.

Pada percobaan kedua, volume NaOH 1 M sebanyak 4 mL dan ketika

diukur dengan termometer, suhunya adalah 30C, dan volume HCl 1 M

sebanyak 4 mL suhunya adalah 31C. Setelah itu, kedua larutan dicampurkan,

dan suhu campurannya adalah 32C. Hasil dari pencampuran 4 mL NaOH 1

M + 4 mL HCl 1 M adalah terbentuk 8 mL NaCl 0,5 M dan H2O. Reaksi ini

merupakan reaksi stoikiometri, karena tidak ada pereaksi yang tersisa.

Pada percobaan ketiga, volume NaOH 1 M sebanyak 6 mL dan ketika

diukur dengan termometer, suhunya adalah 30C, dan volume HCl 1 M

sebanyak 2 mL suhunya adalah 31C. Setelah itu, kedua larutan dicampurkan,

dan suhu campurannya adalah 31C. Hasil dari pencampuran 6 mL NaOH 1

M + 2 mL HCl 1 M adalah terbentuk 8 mL NaCl 0,25 M dan H 2O. Reaksi ini

adalah reaksi non stoikiometri, karena larutan NaOH yang masih tersisa.

Pada percobaan keempat, volume NaOH 1 M sebanyak 2 mL dan ketika

diukur dengan termometer, suhunya adalah 32C, dan volume H2SO4 1 M

88

Page 19: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

sebanyak 6 mL suhunya adalah 32C. Setelah itu, kedua larutan dicampurkan,

dan suhu campurannya adalah 32C. Hasil dari pencampuran 2 mL NaOH 1

M + 6 mL H2SO4 1 M adalah terbentuk 8 mL Na2SO4 0,125 M dan H2O.

Reaksi ini adalah reaksi non stoikiometri, karena larutan H2SO4 masih tersisa.

Pada percobaan kelima, volume NaOH 1 M sebanyak 4 mL dan ketika

diukur dengan termometer, suhunya adalah 30C, dan volume H2SO4 1 M

sebanyak 4 mL, suhunya adalah 31C. Setelah itu, kedua larutan

dicampurkan, dan suhu campurannya adalah 33C. Hasil dari pencampuran 4

mL NaOH 1 M + 4 mL H2SO4 1 M adalah terbentuk 8 mL Na2SO4 0,25 M

dan H2O. Reaksi ini merupakan reaksi non stoikiometri karena larutan H2SO4

yang masih tersisa.

Pada percobaan terakhir, volume NaOH 1 M sebanyak 6 mL dan ketika

diukur dengan termometer, suhunya adalah 31C, dan volume H2SO4 1 M

sebanyak 2 mL suhunya adalah 31C. Setelah itu, kedua larutan dicampurkan,

dan suhu campurannya adalah 33C. Hasil dari pencampuran 6 mL NaOH 1

M + 2 mL H2SO4 1 M adalah terbentuk 8 mL Na2SO4 0,25 M dan H2O.

Reaksi ini merupakan reaksi non stoikiometri karena larutan NaOH yang

masih tersisa.

Dalam percobaan stoikiometri ini, pada sistem pertama yaitu

NaOHHCl, titik maksimum yang diperoleh adalah 32C yang merupakan

suhu campuran dari 2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl 1 M dan juga suhu

campuran dari 4 mL NaOH 1 M + 4 ml HCl 1 M. Sedangkan titik

minimumnya adalah 31C, merupakan suhu campuran dari 6 mL NaOH 1 M

+ 2 mL HCl 1 M. Pada sistem ini, titik stoikiometri hanya ditemukan pada

reaksi 4 mL NaOH 1 M + 4 ml HCl 1 M karena tidak memiliki mol pereaksi

yang bersisa. Kedua pereaksinya adalah pereaksi pembatas karena keduanya

habis bereaksi. Pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl 1 M, pereaksi

pembatasnya adalah NaOH dan pereaksi sisanya adalah HCl. Sedangkan pada

6 mL NaOH 1 M + 2 mL HCl 1 M, pereaksi pembatasnya adalah HCl dan

pereaksi sisanya adalah NaOH.

89

Page 20: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Pada sistem yang kedua yaitu NaOHH2SO4, titik maksimum yang

diperoleh adalah 33C yang merupakan suhu campuran dari 4 mL NaOH 1 M

+ 4 mL H2SO4 1 M dan juga merupakan suhu campuran dari 6 mL NaOH 1

M + 2 ml H2SO4 1 M. Sedangkan titik minimumnya adalah 31C, merupakan

suhu campuran dari 6 mL NaOH 1 M + 2 mL H2SO4 1 M. Pada sistem ini,

tidak terdapat atau tidak terjadi titik stoikiometri, karena pada semua reaksi

terdapat pereaksi pembatas dan pereaksi sisa. Pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL

H2SO4 1 M, pereaksi pembatasnya adalah NaOH dan pereaksi sisanya adalah

H2SO4. Pada 4 mL NaOH 1 M + 4 mL H2SO4 1 M, pereaksi pembatasnya

adalah NaOH dan pereaksi sisanya adalah H2SO4. Sedangkan pada 6 mL

NaOH 1 M + 2 mL HCl 1 M, pereaksi pembatasnya adalah H2SO4 dan

pereaksi sisanya adalah NaOH.

Sistem NaOH-HCl32,2 Titik Titik

Suhu

cam

pura

n

Maksimum Maksimum

32

31,8

31,6

31,4

31,2

31 suhu

30,8 TitikMinimum

30,6

30,4

4 2 HCl 6

Grafik di atas menunjukkan suhu campuran NaOHHCl. Pada grafik

tersebut menunjukkan letak dari titik maksimum dan titik minimum. Titik

maksimumnya adalah 32C didapat dari pencampuran 2 mL NaOH 1 M + 6

mL HCl 1 M serta pada 4 mL NaOH 1 M + 4 ml HCl 1 M. Titik

minimumnya adalah 31C didapat dari pencampuran 6 mL NaOH 1 M + 2

90

Page 21: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

mL HCl 1 M. Grafik itu menunjukkan penurunan suhu yang mulanya 32 C

menjadi 31C dikarenakan perbedaan volume masing-masing larutan pereaksi

antara ketiga campuran tersebut.Su

hu c

ampu

ran 32,6

32,4

32,2

32 suhu

31,8 TitikMinimum

31,6

31,4

4 2Volume (mL)

NaOH 2 4 6

Sistem NaOH-HCl32,2 Titik Titik

Suhu

cam

pura

n

Maksimum Maksimum

32

H2SO4 6

Pada grafik yang kedua, titik maksimum suhu campuan NaOHH2SO4

adalah 33C yang didapat kan pada pencampuran 4 mL NaOH 1 M + 4 mL

H2SO4 1 M dan pada 6 mL NaOH 1 M + 2 mL H2SO4 1 M. Titik

minimumnya adalah 32C yang didapatkan pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL

H2SO4 1 M. Grafik itu menunjukkan kenaikan suhu yang mulanya 32C

menjadi 33C. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan volume masing-masing

larutan pereaksi antara ketiga campuran tersebut.

Faktor-faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum yang

menyebabkan kurang maksimalnya hasil praktikum yang didapat adalah

sebagai berikut:

1. Kesalahan dalam menurunkan suhu termometer pada saat dicuci.

2. Ketika mengukur larutan, termometer sering menyentuh dinding gelas

beaker maupun erlenmeyer, selain itu juga termometer digunakan ketika

mengukur suhu tidak mencapai 2 menit.

91

Page 22: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

3. Kesalahan pada pencucian tempat untuk menaruh larutan, yaitu tempat

(gelas beaker dan erlenmeyer) setelah dicuci, tidak dikeringkan hingga

benar-benar kering, masih ada air yang menempel di dinding maupun di

dasar dalam gelas beaker atau erlenmeyer, sehingga volume larutan

menjadi tidak tepat.

Dalam percobaan stoikiometri ini, terdapat beberapa perlakuan,

diantaranya adalah pengukuran volume kedua zat sebelum dicampurkan,

pengukuran suhu awal masing-masing zat sebelum dicampurkan dan

pengukuran suhu campuran, serta dicucinya termometer dengan air bersih

hingga suhunya kembali turun. Fungsi dari masing-masing perlakuan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran kedua zat sebelum dicampurkan dilakukan agar dihasilkan

jumlah mol yang bervariasi mulai dari mol mula-mula, mol pada saar

bereaksi dan jumlah mol sisa. Maka dari itu, dihasilkan pula pereaksi sisa

dan pereaksi pembatas yang berbeda, serta terjadinya reaksi stoikiometri

dan reaksi non stoikiometri.

2. Pengukuran suhu dilakukan sebanyak 3 kali pada setiap satu kali

pencampuran kedua zat, yaitu diukur suhu awal masing-masing zat, lalu

setelah kedua zat dicampurkan, diukur lagi suhu campurannya.

Pengukuran suhu dilakukan agar diketahuinya suhu campuran yang

bervariasi akibat dari perbedaan volume dan suhu awal dari kedua zat.

3. Termometer dicuci dengan air setelah digunakan untuk mengukur suhu zat

/campuran, dimaksudkan agar suhu yang ditunjukkan pada skala

termometer kembalii turun, sehingga ketika termometer tersebut

digunakan kembali untuk mengukur suhu zat /campuran lainnya, suhu

yang ditampakkan pada skala tidak terpengaruh oleh suhu dari zat atau

campuran yang diukur sebelumnya.

4. Termometer dipegang tidak bersentuhan langung dengan permukaan kulit

praktikan agar suhu pada tubuh praktikan tidak mempengaruhi angka pada

skala termometer yang ditampakkan.

92

Page 23: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

5. Gelas beaker, erlenmeyer dan pipet dibilas oleh air bersih setiap kali

selesai digunakan untuk mengambilm atau menaruh suatu zat /campuran,

agar zat yang berikutnya ketika ditaruh di media tersebut tidak tercampur

dengan zat yang sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi stoikiometri diantaranya adalah:

1. Konsentrasi zat yang akan dicampurkan. Konsentrasi zat mempengaruhi

perhitungan jumlah mol pada saat mula-mula, bereaksi, hingga mol sisa

setelah terjadinya reaksi. Selain itu juga, besar kecilnya konsentrasi juga

mempengaruhi suhu campuran yang dihasilkan.

2. Volume zat yang akan dicampurkan. Sama halnya dengan konsentrasi,

volume zat juga akan mempengaruhi perhitungan jumlah mol mula dari

sebelum hingga setelah terjadinya reaksi. Selain itu juga banyak sedikitnya

volume juga mempengaruhi suhu campuran yang dihasilkan.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

93

Page 24: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Titik maksimum adalah titik yang menyatakan suhu campuran tertinggi

dari beberapa suhu campuran yang didapat dari campuran 2 zat dengan

volume tertentu.

Titik maksimum pada percobaan ini adalah:

1. Sistem NaOHHCl terdapat suhu 32C pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL

HCl 1 M dan 4 mL NaOH 1 M + 4 mL HCl 1 M.

2. Sistem NaOHH2SO4 terdapat suhu 33C pada 4 mL NaOH 1 M + 4

mL H2SO4 1 M dan 2 mL NaOH 1 M + 6 mL H2SO4 1 M.

Titik minimum adalah titik yang menyatakan suhu campuran terendah dari

beberapa suhu campuran yang didapat dari campuran 2 zat dengan volume

tertentu.

Titik minimum pada percobaan ini adalah:

1. Sistem NaOHHCl terdapat suhu 31C pada 6 mL NaOH 1 M + 2 mL

HCl 1M.

2. Sistem NaOHH2SO4 terdapat suhu 32C pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL

H2SO4 1 M.

3. Titik stoikiometri pada percobaan ini hanya terdapat pada sistem

NaOHHCl pada 4 mL NaOH 1 M + 4 mL HCl 1 M.

Reaksi stoikiometri adalah reaksi kimia yang pereaksi-pereaksinya habis

bereaksi, sehingga tidak ada mol sisa pada pereaksi. Reaksi stoikiometri

pada percobaan ini hanya terdapat pada sistem NaOHHCl pada 4 mL

NaOH 1 M + 4 mL HCl 1 M, karena kedua pereaksinya habis, tidak

memiliki mol sisa. Reaksi non stoikiometri adalah reaksi kimia yang

pereaksi-pereaksinya tidak habis bereaksi, sehingga terdapat pereaksi sisa

dan pereaksi pembatas. Reaksi non stoikiometri pada percobaan ini

terdapat pada seluruh reaksi pada Sistem NaOH H2SO4, dan pada sistem

NaOHHCl pada volume 2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl 1 M dan 6 mL

NaOH 1 M + 2 mL HCl 1M, karena kedua reaksinya masih memiliki mol

sisa.

94

Page 25: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Reaksi pembatas adalah zat yang habis bereaksi dan jumlah molnya

menjadi penentu seberapa banyak jumlah mol zat lain yang ikut bereaksi.

Reaksi pembatas pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl adalah NaOH. Pada 4

mL NaOH 1 M + 4 mL HCl 1 M kedua zat menjadi pereaksi pembatas

(NaOH dan HCl). Sedangkan pada 6 mL NaOH 1 M + 2 mL HCL 1 M

pereaksi pembatasnya adalah HCl. Pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL H2SO4

dan 4 mL NaOH 1 M + 4 mL H2SO4 1 M yang menjadi pereaksi

pembatasnya adalah NaOH. Sedangkan pada 6 mL NaOH 1 M + 2 mL H

H2SO4 1 M yang menjadi pereaksi pembatasnya adalah H2SO4.

Reaksi sisa adalah zat yang masih memiliki jumlah mol sisa setelah

terjadinya reaksi. pereaksi sisa pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL HCl adalah

HCl. Pada 6 mL NaOH 1 M + 2 mL HCl 1, pereaksi sisanya adalah NaOH.

Sedangkan pada 4 mL NaOH 1 M + 4 mL HCL 1 M tidak terdapat

pereaksi sisa, karena tidak dihasilkannya jumlah mol dari kedua reaktan

tersebut. Pada 2 mL NaOH 1 M + 6 mL H2SO4 dan 4 mL NaOH 1 M + 4

mL H2SO4 1 M pereaksi sisanya adalah H2SO4, sedangkan pada 6 mL

NaOH 1 M + 2 mL H2SO4 1 M pereaksi sisanya adalah NaOH.

Pengaruh volume yang bervariasi terhadap suhu campuran yang dihasilkan

dapat dilihat dari hasil sebagai berikut. Pada sistem NaOHHCl, jika

semakin besar volume NaOH ditambahkan dengan semakin kecil volume

HCl, maka suhu campuran akan mengalami penurunan. Sedangkan pada

sistem NaOHH2SO4, jika semakin besar volume NaOH ditambahkan

dengan semakin kecil volume H2SO4, maka suhu campuran akan

mengalami kenaikan.

5.2 Saran

Sebaiknya digunakan larutan yang lebih bervariasi, seperti pencampuran

antara asam kuat dengan basa lemah, basa kuat dengan asam lemah, atau

asam dan basa lemah dengan garamnya. Contoh dari asam kuat adalah

HCl, HBr, HI dan H2SO4. Contoh dari basa kuat adalah NaOH, KOH,

Ca(OH)2, Ba(OH)2. Contoh dari asam lemah adalah HF, CH3COOH,

H2CO3, H3PO4. Contoh dari basa lemah adalah NH3, Cu(OH)2, Al(OH)3.

95

Page 26: Web viewSalah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti ... Rumus-rumus suatu zat menyatakan jenis dan banyaknya atom yang bersenyawa secara kimia dalam

Sedangkan contoh-contoh garam adalah NaCl, CaCl2, CaSO4, BaSO4,

K2SO4, Na2SO4, CH3COONa.

96