pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144...

34
Laporan PTK- Contoh Posted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama | 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam Ismail , guru Agama SMK Negeri 3 Jakarta … Saya posting contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas Pak Haji … yang berjudul “Peningkatan Kebiasaaan Sholat Lima waktu melalui pemberian motivasi multi aspek” ABSTRAKSI Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta, setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna pembiasaan sholat lima waktu. 1. Judul PTK ini adalah “ Meningkatkan kebiasaan sholat lima waktu melalui pemberian motivasi multi aspek” Sholat dicanangkan oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya, 2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang

Transcript of pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144...

Page 1: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

Laporan PTK- ContohPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments

Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam Ismail, guru

Agama SMK Negeri 3 Jakarta … Saya posting contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Pak Haji … yang berjudul “Peningkatan Kebiasaaan Sholat Lima waktu melalui pemberian

motivasi multi aspek”

ABSTRAKSI

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan

oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta, setelah kami tanyakan dikelas,

hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun

umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu

dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian

ini bertujuan untuk mendapatkan  metode yang akurat dalam memacu siswa  guna

pembiasaan sholat lima waktu. 1. Judul PTK ini adalah “ Meningkatkan kebiasaan

sholat lima waktu melalui  pemberian motivasi multi aspek”    Sholat dicanangkan

oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh, dalam

sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan

hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri,

berkomunikasi dengan Khaliknya, 2.  Permasalahan kurangnya kesadaran siswa

untuk membiasakan sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk

mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan

Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak lebih 15

% yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima kali sehari

semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu lebih banyak

lagi.

3. Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui memperdalam

kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi siswa,

melalui  video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua potensi rohani dan

jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong untuk mensyukuri

nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima waktu

Page 2: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

LAPORAN  BAB. I.PENDAHULUANA. Latar belakang, Mulai Indonesia merdeka,

telah dicanangkan oleh para peminpin bangsa kita, untuk merumuskan tujuan

negara muda yang dibangun itu, yaitu membentuk masyarakat yang adil dan

makmur. Setelah melalui beberapa dasawarsa lahirlah pembarauan-demi

pembaharuan yang menitikberatkan pembangunan. Pembangunan itu memerlukan

tenaga penggerak sebagai motor yang menggerakkan semua aspek dari

pembangunan tersebut. Tenaga pengerak tersebut ialah manusia yang mempunyai

keahlian (skill), tanpa keahlian pembangunan itu tidak akan berjalan lancar. Tenaga

ahli itu dihasilkan oleh pendidikan, karena itu pendidikan memegang peranan

penting dalam mencapai tujuan negara, yaitu masyarakat adil dan

makmur.Pemikiran tentang pentingnya pendidikan sudah dimulai sebelum Indonesia

merdeka, Pada awal kemerdekaan lahirlah undang no 4 tahun 1950 jo Undang-

undang nomor 12 tahun 1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di

sekolah. Pada tahun 1989 lahir Undang-undang  nomor 2 tentang Sistem

Pendidikan Nasonal, terakhir , Permen no 22 tentang standar isi, Permen no 23

tentang standar kompetensi lulusan   B.  Rumusan Masalah   Sholat adalah 

merupakan pangkal tolak pembinaan kepribadian seseorang muslim, yang dijadikan

oleh Rasulullah sebagai tiang Agama Islam, satu-satunya ibadah yang diwajibkan

secara berulang setiap hari, seumur hidup. Apabila pembinaan sholat itu terabaikan

akan meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri sekali gus meluluhlantahkan

pembinaan umatnya. Oleh sebab itu peningkatan  pembiasaan sholat itu merupakan

hal yang urgen untuk diterapkan kepada siswa. Bagaimana memotivasi siswa untuk

membiasakan sholat lima waktu?, Bagaimana mengelola waktu yang singkat untuk

tatap muka tapi efektif dan efesien dalam membina mereka.C. Tujuan

Penelitian  Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim

dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta, setelah kami

tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 5% yang terbiasa sholat lima

waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat

lima waktu dapat ditingkatkan . Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu.

penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan  metode yang akurat dalam memacu

siswa  guna peningkatan pembiasaan sholat lima waktu    D.  Manfaat

PenelitianPenelitian ini bermanfaat untuk untuk acuan pengajaran yang lebih

maksimal di masa mendatang minimal untuk bahan kajian yang mengacu kepada

kemajuan dimasa mendatang.                     BAB.II.KAJIAN TEORI DAN

Page 3: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

PUSTAKA. Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksessan masa depan

suatu bangsa, itu pulalah yang menyebabkan pemimpin Jepang paska bom

Hiroshima dan Nagasaki menanyakan berapa orangkah guru yang masih tertinggal

dan selamat.Pendidikan merupakan pembimbigan seseorang kearah dewasa, baik

secara biologis,baik secara ekonomis, baik secara sosiologis. Seseorang yang

dewasa harus mempunyai skill life atau kecakapan hidup sehingga dia tidak menjadi

beban bagi orang lain, Dia harus mempunyai kepribadian yang mandiri sehingga

setiap tantangan, rintangan dan persoalan hidup dapat menerima dengan tenang,

kemudian menghadapi dengan cermat, dan mengatasi serta memecahkannya

dengan bijaksana.Hakikat belajar mengajar: menurut Abu Ahmadi hakikat mengajar

itu ada jenis 1. menanamakan pengatahuan kepada anak, 2. menyampaikan

pengetahuan dan kebudayaan kepada anak, 3. suatu aktivitas mengatur lingkungan

sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi prases

belajar.Hakiakat belajar adalah usaha sadar untuk menguasai ilmu, untuk dapat

menerapkan pengetahuan ,  untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan

baik. Jadi belajar dan mengajar saling berkaitan dalam suatu proses menuju

perubahan pengetahuan, perubahan tingakah laku, perubahan keterampilan dan

dapat mengatasi persoalan hidup dengan baik dan mandiri.A.  Kajian Umum

PendidikanKegiata belajar mengajar supaya lebih efektif harus memperhatikan

sebagai berikut: 1.      Tujuan belajar mengajarSecara umum tujuan belajar mengajar

adalah untuk mengubah pengetahuan peserta didik, mengubah kepribadian,

mengubah keterampilan. Jadi dalam pendidikan harus ada perubahan kalau tidak

ada perubahan maka kegiatan belajar itu tidak berhasil. 2.      Guru sebagai salah satu

sumber belajar.Guru yang membimbing harus orang kompeten, pendidik yang

kompeten  adalah guru yang mempunyai kesadaran kependidikan yang tinggi dan

memenuhi syarat -syarat seorang guru yang baik.a.       Kesadaran

kependidikan.Menurut J. Murry Lee dalam bukunya” Elementry Education to day and

tomorrow, bahwa pada seorang guru sebagai anggota profesi hendaklah terdapat

kesadaran profesi seabagai berikut:1).     Kesadaran pertama, adalah kesadaran

pelayanan profesi mengemban tugas untuk kepentingan masyarakat. Kesadaran ini

diterapkan dan tercermin dalam prilaku di Sekolah dan luar sekolah.2).     Kesadaran

kedua, adalah kesadaran profesi guru menuntut kompetensi intelektual dan

keterampilan profesi yang cukup tinggi, hal ini berarti adanya kesadaran untuk

meniglkatkan harkat, martabat dan wibawa profesi.3).  Kesadaran ketiga, adalah

Page 4: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

kesadaran tentang  jaminan  terhadap masyarakat bahwa kita mampu untuk

melaksanakan tugas mengajar dengan baik, berarti seorang guru mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi.4).     Kesadaran keeempat, adalah kesadaran untuk

berorganisasi untuk kepentingan meningkatkan aktifitas dan pertumbuhan

professional. b.      Syarat-syarat untuk menjadi guru yang baik.Untuk menjadi guru

yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1).     Ijazah guru. Seorang

guru/pendidik haruslah mempunyai Ijazah guru, karena ijazah ini merupakan bukti

otentik bahwa seseorang itu telah mempunyai dasar keguruan.2).     Sehat jasmani

dan rohani.Pendidik haruslah sehat  jasmaniyah dan rohaniyah yang dibuktikan

dengan keterangan dokter. Hal ini penting sebab orang yang tidak sehat tidak

mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik dan teratur, apalagi tugas yang berat

karena menyangkut masyarakat.3).   Mempunyai kepribadian yang baik.Pendidik

merupakan contoh hidup( living example) bagi peserta didik, oleh sebab itu gurulah

yang lebih dahulu menerapkan norma-norma yang terpuji yang tercermin dalam

perbuatannya.4).     Memiliki rasa tanggungjawab,Pendidik haruslah orang yang

bertanggungjawab dapat meninggalkan norma daerah dan kelompok untuk

kepentingan nasional. Sehingga setiap permasalahan dapat dilihat dalam konteks

yang luas.   c.      Sikap dan sipat-sipat guru yang utamaPendidik yang baik haruslah

memiliki sikap mental dan siapat-sipat yag utama. Sikap dan sifat utama ini akan

menjadikan seseorang itu mempunyai wibawa sehingga orang berkeinginan untuk

mengikutinya. Sesuai dengan tugas Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia

seabagai pendidik yang ulung, dengan sabdanya: “ sesungguhnya aku diutus adalah

untuk menyempurnakan akhlak mulia ( H.R Bukhari dan Muslim).Sikap dan sipat-

sipat utama itu merupakan kunci kesuksesan seorang pendidik dalam menjalankan

tugasnya. Sikap dan sipat itu antara lain:1).  Adil.Pendidik haruslah menerima

muridnya secara adil, guru tidak membedakan murid yang pintar dengan yang

bodoh, yang cakap dengan yang kurang cakap, sehingga murid merasa

diperlakukan sama dan secara adil.2).  Percaya dan cinta kepada anak didik dalam

arti yang positif.Pendidik haruslah mempercayai murid bahwa mereka mampu

mandiri, Guru harus menyenangi murid dalam arti yang positif, sehigga kegiatan

akan berjalan dengan penuh kedamaian. Guru harus mempunyai suatu keyakinan

bahwa murid mempunyai kata hati yang cendrong kepada yang baik, tetapi kata hati

murid masih lemah oleh sebab itu guru mengembangkan dan membimbingnya

supaya mempunyai kepribadian mandiri.3). Sabar dan rela berkorban.Pendidik

Page 5: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

haruslah mempunyai kesabaran yang tinggi, sebab seorang pendidik menghadapi

manusia yang terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan yang berbeda,

kemauan yang beragam, watak dan kecendrongan yang berbeda pula. Karena

orang yang sabar disayang Allah, sesuai dengan firmannya berbunyi: “

Sesungguhnya Allah Cinta orang yang sabar” ( Q.S. Al-Baqoroh 153).4). Mempunyai

kewibawaan terhadap murid.Kewibawaan adalah pengakuan murid terhadap

kelebihan gurunya sehingga mereka terdorong untuk meniru dan mengikutinya

dengan sukarela.5). Guru harus cerah dan riang.Seorang guru harus cerah dan

riang sehingga murid tidak terperangkap dengan perasaan yang tertekan. Mereka

akan belajar sambil bermain untuk mencapai tujuan pendidikan. 6). Bersikap baik

terhadap guru lainnya.Rekanan guru adalah merupakan kelompok pendidik yang

saling mengisi dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kalau dewan guru atau rekanan guru tidak sejalan dalam mendidik murid, sama

halnya laksana dua orang yang satu membangun yang lainnya meruntuhkan, tak

mungkinlah gedung akan berdiri. Demikian pulalah rekanan guru yang tak searah,

menimbulkan masalah baru, yang akhirnya akan menghambat pencapaian tujuan.7).

Bersikap baik terhadap masyarakat.Masyarakat adalah partner guru dalam

melaksanakan tugasnya. Tanpa kerjasama masyarakat dengan guru sulitlah untuk

melaksanakan pendidikan dengan baik. Karena pada hakikatnya guru itu pengabdi

dan pelayan masyarakat. 8). Guru harus menguasai materi yang

diajarkan.Penguasaan bahan ajar merupakan keharusan bagi guru, karena tanpa

penguasaan materi yang sempurna akan menimbulkan kehilangan wibawa seorang

guru. Bila murid tahu kelemahan gurunya maka akan terjadilah suasana yang tidak

serasi. Kalau hal ini terjadi berlarut-larut akan menimbulkan dampak negative pada

hasil belajar murid.9). Guru harus suka pada mata pelajarannya.Pendidik harus

menyenangi pelajaran yang diajarkan, sehingga akan mudah mempersiapkan dan

melaksanakan. Pelajaran yang disenangi akan berhasil lebih baik ketimbang

pelajaran yang dibenci, karena pelajaran yang disenangi guru menjadikan proses

belajar mengajar yang lebih hidup dan gembira.10). Guru harus mempunhyai

pengetahuan yang luas.Dalam masyarakat tertentu guru dianggap serba tahu segala

hal, tempat bertanya kalau tak mengetahui, tempat mencari informasi

dansebagainya. Kecewalah masyarakat bila guru panutannya mempunyai banyak

kelemahan.   3.      Azas didaktikDalam Kegiatan belajar hendak memperhatikan

pengajaran (azas didaktik) antara lain :a.       Harus ada pemusatan perhatian sehingga

Page 6: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

semua potensi yang ada pada diri peserta didik dapat berfungsi dengan

maksimal.b.      Harus ada keaktifan peserta didik harus aktif dalam proses belajar

mengajar, keaktifan itu menunjukan dalam jiwa siswa itu ada proses.c.       Kegiatan

belajar mengajar itu harus ada bahan yang diragakan sehingga dapat dilihat oleh

siswa,d.      Memperhatikan kemampuan peserta didik.e.      Korelasi dan

konksentrasi,f.        Praktis dan efesien  4.      Bahan pengajarana.   Bahan pembelajaran

harus memenuhi tujuan umum pemdidikan dan tujuan sekolah. Di Negara manapun

sekolah adalah tempat pendidikan, yaitu memberikan endidikan keseluruhan, yang

meliputi pendidikan jasmani, rohani, pendidikan perorangan serta kemasyarakatan.

b.   Bahan pengajaran harus sesuai dengan tingkat sekolah, perkembangan jiwa

serta jasmani murid pada umumnya. Maksudnya guru memperhatikan apakah masih

tingkat pemula atau menengah atau sudah tingkat tinggi.c.  Bahan pembelajaran

pokok pendidikan Agama Islam.Materi pokok pendidikan Agama Islam di Sekolah

Menengah Kejuruan ialah:1). Keyakinan dan kepercayaan. Keyakinan dan

keperyaan menurut Islam, merupakan fondasi ajaran Islam  disebut keimanan.

Keimanan inilah yang melandasi semua amal seseorang yang mengaku beragama

Islam, Tanpa landasan keimanan yang benar  semua amal akan sia-sia. Sesuai

dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 18 berbunyi: “

Perumpamaan orang yang kafir dihadapan Tuhannya, amal-amal mereka adalah

seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari berangin badai. Mereka

tak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka

usahakan…”( Q.S. Ibrahim ayat 18).    2). Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).Ibadah

merupakan realisasi dari keimanan seseorang yang sebagai  bukti bahw imannya

benar. Orang yang mengatakan beriman tidak mengamalkannya disebut fasik,

Orang yang berpura-pura beriman ibadah hanya untuk mengelabui mata atau untuk

politis belaka supaya terbebas hokum dunia disebut munafiq. Manusia munafiq ini

diancam Allah dengan firmannya: “ Orang yang munafiq tempatnya di neraka yang

paling dalam, tiada yang dapat menolong mereka” ( Annisa: ayat 145). 3). Cara

membaca Al-Qur’an dan membiasakannya.Al-Qur’an merupakan pedoman pokok

umat Islam untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan Al-Qur’an

dan hadits Nabilah kita dijamin akan mendapat kebahagiaan dan tidak akan sesat

selamanya. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW berbunyi: “ Telah kutinggalkan

bagimu dua perkara  apabila engkau berpegang teguh kepada keduanya engkau

tidak akan sesat selamanya, yaitu kitab Allah(Al-Qur,an) dan sunah Rasulnya”. (HR.

Page 7: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

Ibnu ‘Abdil Barri). Oleh sebab itu mempelajari Al-Qur’an merupakan keharusan bagi

umat yang mendambakan petunjuk  yang abadi. Sehingga Nabi memberikan

dorongan dengan sabdanya: “ Orang yang paling baik diantara kamu ialah orang

yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya”.(HR. Bukhari) 4).     Pengetahuan

hukum Islam.Pengatahuan hokum Islam itu menyangkutan aturan pribadi dan

masyarakat  ataupun sanksi-sanksi Allah yang akan diberlakukan di dunia dan

ditangguhkan di akhirat , yang disebut syari’at.  Setiap umat Islam mempunyai

kewajiban untuk melaksanakan sebagai realisasi iman dan penyerahan tanpa syarat

keharibaan Allah Maha Kuasa. Sehingga orang yang tidak mau melaksanakan

hukum itu disebut kafir. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 44

berbunyi: “ … dan siapa yang tidak menghukum dengan apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itulah orang yang kafir”.(Al-Maidah: 44). 5). Pergaulan hidup antara

sesama manusia.      Pergaulan hidup antara sesame manusia, baik sesame muslim

atau dengan non muslim disebut mu’amalah. Mu’amalah ini antara lain jual beli,

utang piutang, pinjam meminjam, uapah mengupah,cara bertetangga dan cara

bermasyarakat.   d.      Tema sentral Pendidikan Agama Islam.Pengertian tema sentral

adalah sub mata pelajaran atau pokok bahasan dari pendidikan Agama Islam yang

minimal yang harus dicapai pada jenjang pendidikan tertentu. Pada dasarnya tema

sentral itupemenuhan harapan orang tua, masyarakat, pemerintah serta kebutuhan

siswa itu sendiri tentang pendidikan Agama Islam. 1)      Kemapuan siswa untuk

beribadah dan membiasakannya dengan baik dan tertib( kemampuan sholat dan

ibadah lainnya).2)     Kemampuan siswa untuk membaca Al-Qur’an dengan baik.3)     

Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa.  e.  Tolak ukur keberhasilan Pendidikan

Agama Islam  di SMK.Setelah membicarakan materi dan tema sentral pendidikan

Agama Islam di sekolah, barulah kita dapat menentukan tolak ukurnya atau standar

kompetensi Lulusan (SKL). 1).     Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang

agamanya meliputi pengetahuan tentang keimanan kepada Allah, keimanan kepada

malaekat, keimanan kepada rasul, tentang qadha dan qadar, pengetahuan tentang

hukam waris, munakahat dan sebagainya. 2).     Siswa meyakini agamanya dan

menghormati orang lain meyakini agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain :

beriman dengan benar, mensyukuri nikmat Allah dengan memelihara dan

mengembangkannya, toleransi terhadap penganut agama lain, serta menjadi warga

Negara yang baik.3).     Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam

tindakan siswa antara lain: menunaikan sholat lima waktu, menunaikan sholat jum’at

Page 8: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

dengan baik, suka sholat tarawih dan idain, menunaikan ibadah puasa bulan

Romadhan sesuai dengan syarat dan rukunnya yang ditentukan agama.4).     Siswa

berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak mulia dan berbudi luhur dapat dilihat

dalam keadaan sehari-hari berupa: suka bertutur bahasa yang sopan, berbuat baik

kepada orang lain, suka berbakti kepada orang tua, suka bersih dan kebersihan,

suka memelihara lingkungan hidup, mematuhi aturan yang berlaku, suka

mengucapkan kalimat thoibah, suka melakukan kebiasaan yang baik.5).     Siswa

dapat membaca kitab suci agamanya dan berusaha dan berusaha memahaminya.

Dapat membaca kitab suci ini tercermin dalam kehidupannya antara lain:  suka

membaca Al-Qur’an, hapal surat-surat pendek dan mampu menuliskannya.6).    

Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapat direalisasikan dalam bentuk :

mereka belajar dengan tertib tanpa perintah dan berusaha mencapai hasil atau

berprestasi baik, suka mengerjakan yang baik tanpa perintah, suka membantu,

mengunjungi dan mendo’akan temannya yang mendapatkan musibah, peduli

terhadap orang yang lemah, ikut memelihara tempat ibadah dan lingkungan

sekitarnya.7). Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan mensyukuri nikmat

Allah dapat dinyatakan berupa: suka memelihara kebersihan dan kesehatan jasmani

dan rohani, suka memelihara milik pribadi dan milik bersama dengan cermat,

kemampuan menggunakan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk kebaikan.

Suka memelihara milik bersama untuk kepentingan umum seperti telpon/ jembatan

dan sebagainya.8).     Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar warga dan

golongan. Suasana ini tergambar dalam bentuk: siswa tidak mengganggu orang lain

dalam beribadah, tidak mengganggu dan merusak tempat ibadah, bergaul dengan

orang lain sekalipun berbeda agama namun tetap menghormati keyakinan agama

masing-masing.    5.      Metode pengajaran  Metode dan Strategi Belajar ia;lah pola

umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar,

sedangakan metode berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha =

melalui/ melewati  hodos = jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan

atau cara yang yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi

dan metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita

mencapai tujuan yang maksimal, tanpa metode dan strategi akan mendapatkan

banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah

dalam surat 16 An-Nahal ayat 125 berbunyi:Artinya:  Serulah (manusia) kepada

jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka

Page 9: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.Disini dijelaskan supaya dalam memberikan

pelajaran dilaksanakan dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode yang

baik agar mencapai hasil yang baik pula. Metode yang dapat yang digunakan dalam

proses belajar sangat beragam. Menurut Hasibuan Dip. Ed dkk ada enam macam

yaitu:  metode ceramah, Tanya jawab,  diskusi,    kerja kelompok, simulasi  dan

demontrasi.Menurut Tim Bakti Guru, metode belajar mengajar itu terdiri empat belas

macam yaitu:  Penugasan,   proyek, diskusi , ekprimen, widyawisata, bermain peran,

demontrasi, sosiodrama, pemecahan masalah, Tanya jawab, ceramah, latihan,

bercerita dan pameran.Menurut Prof Dr Winarno Surakhmad metode belajar

mengajar itu terdiri dari delampan metode yaitu: ceramah, tanyajawab, diskusi,

latihan, demontrasi, ekprimen, karyawisata dan kerjakelompok.Dari uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa metode belajar mengajar itu bervariasi sekali jika variasi

ini diterapkan dengan seksama dalam pengajaran maka guru dan murid tidak akan

cepat jemu dalam mengajar. Adapun metode itu ialah:a.       metode ceramah.Metode

ceramah suatu metode mengajar yang penyajian materinya melalui penuturan dan

penerangan lisan guru kepada siswa.b.      metode Tanya Jawab.Metode Tanya

Jawab suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan

yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya.c.       metode diskusi.         Metode

diskusi suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dalam suatu masalah.d.       metode kerja

kelompok.         Metode kerja kelompok cara penguasaan bahan pelajaran dengan

mengerjakan tugas atau topic secara berkelompok.e.       metode simulasi.           

Metode simulasi suatu cara mengajar dengan perbuatan hanya berpura-pura atau

berlaku sebagai dalam ituasi tertentu.f.        metode demonstrasi.            Metode

demontrasi suatu cara mengjar dengan mempertunjukkan sesuatu atau cara

mengerjakan sesuatu. g.      penugasan.                        Metode penugasan suatu cara

penyajian dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan

tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat

mengalami secara nyata baik perkelompok atau perorangan.h.     

eksprimen.                        Metode eksperimen suatu cara penyajian materi dengan

pemberian kesempatan kepada siswa secara perorangan atau kelompok untuk

melakukan percobaan mandiri, siswa merencanakan, menemukan fakta,

Page 10: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

mengumpulkan data, meneliti variable dan memecahkan masalah.i.         metode

proyek.                        Metode proyek suatu cara penyajian dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan mengembangkan sebanyak

mungkin pengetahuannya dalam membahas suatu topic.j.          widyawisata.           

Metode widyawisata suatu cara penguasaan bahan pelajaran dengan membawa

langsung  siswa kepada obyek yang akan dipelajari diluar kelas.k.      bermain

peran.Metode bermain peran suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dalam memerankan dirinya

sebagai tokoh atau benda mati. l.        sosiodrama.                  Metode sosiodrama

suatu cara mengajar dengan pemberian kesempatan kepada siswa agar bias

melakukan kegiatan dalam kehidupan social.m.    pemecahan masalah.     

Pemecahan masalah suatu cara mengajar dengan pemberian kesempatan kepada

siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tertentu.n.      metode latihan.           

Metode latihan suatu cara mengajar dengan me;latihkan sesuatu dalam rangka

pengembangan suatu keterampilan.o.      metode bercerita.                        Metode

bercerita suatu penuturan dengan lisan kepada orang lain mengenai suatu topic atau

peristiwa. Oleh guru sendiri atau siswa yang ditugaskan oleh guru.p.       Metode

pameran.            Metode pameran suatu cara mengajar dengan membawa siswa

untuk mengamati suatu pameran kelas, sekolah atau gugus sekolah.q.       metode e-

learning.                        Metode belajar melalui internet sebagai medianya. 6.     

Proses Belajar Mengajar. Proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk

mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada

beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan maksimal.

antara lain ialah:a.      Prinsip proses belajar mengajar.Ada beberapa pinsip dasar

dalam  proses belajar mengajar yaitu:1). Prinsip motivasi.Dalam proses belajar

mengajar guru hendaknya memperhatikan motif yang dapat mendorong siswa untuk

belajar. Guru berperan sebagai motifator. 2). Prinsip latar.Guru harus

mempertimbangkan tentang pengetahuan, perasaan, keterampilan, sikap dan nilai,

serta pengalaman yang telah dimiliki siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan

lebih efektif dan efesien. 3) Prinsip pemusatan perhatian.Pelajaran direncanakan

menurut suatu pola tertentu sehingga dapat menarik minat siswa, sehingga  pikiran

terpusat dengan topic yang kita bicarakan atau kita pelari. 4). Prinsip

keterpaduan.Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan pelajaran dengan bahan

pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu mata pelajaran maupun mata pelajaran

Page 11: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

lainnya ada kaitannya. 5). Prinsip pemecahan masalah.       Mengajar seharusnya

diberikan pelajaran yang bermasalah sehingga murid peka terhadap masalah,

akhirnya terbiasa memecahkan masalah yang dihadapi. 6). Prinsip menemukan

sendiri.Kegiatan belajar megajar hendaknya memberikan kesempatan kepada murid

untuk untuk mengembangkan potensi mencari, menemukan fakta dan informasi

secara mandiri.             7). Prinsip belajar sambil bekerja.            Bekerja

menimbulkan pegalaman yang bergua. Pengalaman yang diperoleh melalui bekerja

merupakan hasil belajar yang tidak mudah dilupakan, maka sebaiknya diadakan

belajar sambil bekerja.             8). Prinsip belajar sambermain.             Sesuai

dengan kehidupan jiwa anak bahwa mereka sangat senang dengan permainan.

Dalam belajar perlu diciptakan suasana gembira dan menyenangkan dalam bentuk

kegiatan bermain kreatif.             9). Prinsip hubungan social.            Dalam berlajar

siswa dilatih untuk bekerjasama, karena kepribadian murid banyak dipengaruhi oleh

lingkungan social b.      Pengelolaan Proses Belara Mengajar.                   Proses

belajar mengajar merupakan dapur untuk memasak semua komponen dalam

mencapai hasil yang diinginkan.                  1). Pengorganisasian kelas.                 

Untuk menciptakan suasana yang menggairahkan serta memingkinkan terjadinya

komunikasi yang baik, diaturlah sebagai berikut: a). Pengaturan ruang belajar dan

perabot, Pengaturan ini ditata sedemikian rupa dengan mempertimbangkan bentuk

ruang kelas, bentuk serta ukuran bangku, jumlah murid pada tingkat kelas yang

bersangkutan, jumlah kelompok dalam kelas tersebut, jumlah murid dalam tiap

kelompok. b). Pengaturan murid dalam belajar, Dalam pengaturan murid ini yang

perlu diperhatikan: Apakah kegiatan secara individual, berpasangan atau klasikal,

apakah secara berkelompok, siapakah yang menentukan kelompok itu, berapa

jumlah dalam tiap kelompok, apakah berubah atau tetap.                   2). Metode

belajar mengajar.            Metode ini dibicarakan tersendiri pada bagian lain            

3). Sarana dan sumber belajar.                  Sarana dan sumber belajar mengajar

sangat menentukan dalam proses belajar. a) sarana belajar,dalam memilih sarana

dapat digunakan patokan sebagai berikut : menarik perhatian dan minat siswa,

membawa siswa kearah yang nyata dan mengurangi verbalisme, merangsang

tumbuhnya pengertian dan usaha mengembangkan nilai-nilai, serbaguna dan

berfungsi ganda, sederhana dan mudah dirawat serta digunakan, dapat dibuat oleg

guru atau murid dalam lingkungan alam sekitarnya.   b). Sumber belajar,Sumber

belajar meliputi antara lain: buku paket, buku pelengkap,brosur, majallah, surat

Page 12: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah, dokumen, kiliping, rekaman, televise,

radio, internet dan lingkungan.  7.      Teknik Evaluasi.Evaluasi merupakan suatu

komponen pengajaran tak dapat diabaikan, tanpa evaluasi kita sulit untuk

mengetahui sejauhmana keberhasilan suatu pendidikan dan pengajaran. Pada

zaman modern ini evaluasi bukan saja di terapkan di pendidikan dan pengajaran

melainkan juga digunakan kantor-kantor, badan-badan usaha untuk mengukur

sejauhmana kegiatan dan usaha telah mencapai tujuan yang telah ditatapkan

sebelmnya. a.      Pengertian evaluasi.Menurut kamus bahasa Inggeris S Wojowasito

dkk evaluasi berasal dari “ to evaluate = memberi nilai. Dalam pendidikan eavaluasi

berarti memberi penilaian  untuk mengukur kemampuan yang diperoleh dari

kegiatan belajar mengajar atau sejauhmana kemampuan seseorang yang telah

dimiliki sehingga dapat menempatkan dalam keadaan yang tepat dan sebagainya

sesuai dengan tujuan diadakannya evaluasi tersebut. b.       Tujuan Evaluasi.Tujuan

evaluasi dalam pendidikan dapat diholongkan kedalam empat kategori yaitu:1).

Memberikan umpan balik ( feed back) kepada guru sebagai dasar untuk

memperbaiki program satuan pelajaran atau proses belajar mengajar.2).

Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguana untuk bahan

laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas dan menentukan lulus tidak 

seorang siswa.3). Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

Misalnya dalam penentuan tingkat, kelas atau jurusan.4).Untuk mengenal latar

belakang psikologis, fisik dan lingkungan siswa, terutama yang mengalami kesulitan

belajar.  c.      Jenis dan fungsi evaluasi.Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka

jenis dan fungsi evaluasi dapat di golongkan sebagai berikut:1). Penilaian

formatif.Penilaian formatif, berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar

atau memperbaiki program satuan pelajaran.2). Penilaian sumatif.Penilaian sumatif,

yakni penilaian yang dilakukan setiap akhir semester atau catur wulan setelah

menyelesaikan sekian pokok bahasan. Berfungsi untuk menentukan angka

kemajuan belajar tahap tertentu.3). Penilaian penepatan atau placement.Penilaian

penempatan ini berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar

yang sesuai.4). Penilaian diagnostic.Penilaian diagnostic ini berfungsi untuk

mengetahui permasalahan yang dialami  siswa, sehingga dengan data ini dijadikan

acuan untuk membantu siswa tersebut dalam mengatasi kesulitan belajarnya. d.     

Penggunaan data evaluasi.Data yang diperoleh dari hasil evaluasi tersebut dapat

digunakan untuk pelbagai keperluan  antara lain:   1). Keperluan Administrasi.Data

Page 13: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

evaluasi digunakan untuk melengkapi laporan-laporan baik untuk orang tua murid

maupun  untuk instansi- instansi vertikal yang memerlukan yang dilakukan secara

priodik tentang kemajuan murid atau kemajuan sekolah itu.2). Keperluan

pengajaran.Data evaluasi juga dapat digunakan untuk memilih metode yang baik

dalam situasi belajar yang sesuai, untuk mengelompokkan murid dalam kelas, untuk

mengindentifikasi murid yang pandai , sedang dan yang lambat belajar.3)  

Keperluan Bimbingan dan Penyuluhan.Data evaluasi dapat digunakan untuk bahan

acuan dalam memberikan bimbngan dan penyuluhan kepada siswa yang

mempunyai permasalahan, sehingga kesulitan-kesulitan itu dapat diatasi dengan

maksimal.4). Data Penyelidikan.Data evaluasi dapat digunakan untuk keperluan

penyelidikan untuk meninjau efektifitas metode mengajar, kurikulum, system

pengajaran dan lain sebagainya. Hal ini biasa dilaksanakan oleh lembaga

pemerintah, atau biro/badan, seperti Lembaga Penelitian Pendidikan IKIP dan

sebagainya.e.      Cara dan Tehnik Penilaian.1). Cara Penilaian.Penilaian yang dapat

ditempuh melalui dua cara pendekatan:  a). cara kwantitif,Suatu penilaian yang

diberikan dalam bentuk angka. b). cara kwalitatif, suatu penilaian dalam bentuk

pernyataan verbal, misalnya, baik, cukup, kurang memuaskan dan sebagainya. 2).

Teknik Penilaian.Teknik yang sering digunakan dalam evaluasi ada dua kategori

yaitu: a) Teknik menggunakan tes, suatu cara yang diberikan kepada seseorang

yang akan dinilai supaya memberikan respon, dari  respon itu guru dapat

memberikan penilaian. Teknik tes ini terdiri dari: tes uraian, tes objektif, tes lisan, tes

perbuatan, laporan, karangan dan tes diagostik. b). Teknik tidak menggunakan tes

atau non tes, teknik ini terdiri dari : observasi, skala sikap, wawancara dan

sosiometrik.  f. Tahapan Evaluasi Hasil Belajar.Tahapan evaluasi hasil belajar

disekolah meliputi langkah sebagai berikut : 1). Tahap perencanaan

evaluasi.Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang langkah direncanakan secara baik

pula, hal yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan tes hasil antara lain: obyek

yang akan dievaluasi, bentuk apa yang sesuai dengan materi tersebut, berapa lama

waktu yang diperlukan.2). Pelaksanaan evaluasi.Tahapan pelaksanaan evaluasi ini

harus dilakukan secara baik, situasi dapat diciptakan sehingga hasilnya valid,

merupakan perolehan terlepas dari unsur yang merusak nilai itu. 3). Analisis

evaluasi.Tahapan analisis ini, suatu tahap menganalisa hasil evaluasi untuk

berbagai keperluan baik untuk umpan balik ataupun untuk mengetahui kemajuan

belajar siswa.4). Pelaporan hasil evaluasi.Setelah  melalui tahapan sebelumnya

Page 14: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

maka diadakan prlaporan baik kepada instansi atasan ataupun kepada orang tua

murid. g.. Obyek evaluasi. Menurut Tyler, obyek evaluasi itu terdiri dari beragam

aspek kepribadian yaitu: 1).Aspek befikir, termasuk diantaranya : inteligensi, ingatan,

cara menginterpretasi data, pemikiran logis dan sebagainya.2).Aspek perasaan

social, termasuk diantaranya: cara bergaul, cara pemecahan nilai social dan

sebagainya.3).Aspek keyakinan social dan kewarganegaraan menyangkut

pandangan hidup terhadap masalah social, politik dan ekonomi. 4). Apresiasi seni

dan budaya.5). Minat, bakat dan hobbi.6). Perkembangan social dan personal. B.

Kajian  sholat lima waktu.Sholat adalah tiangnya agama Islam, sholat merupakan

amal yang pertama kali dipertanggungjawabkan nanti di hari kiamat, bila sholatnya

baik maka amal yang lain jadi baik, jika sholatnya rusak maka amal yang yang lain

jadi tercemar. Sholat dicanangkan oleh Allah SWT untuk membentuk kepribadian

seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup

sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin,

menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya, Inilah yang

mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh

dari yang dicontohkan Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami

survey tidak lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin

lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu

lebih banyak lagi.1.      Peningkatan kebiasaan sholat lima waktu.Yang dimaksud

kebiasaan disini ,adalah nilai yang sudah menjadi  sikap pribadi seseorang, yang

dapat dikerjakan tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut dengan akhlak.

Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi akhlak bagi siswa yang

mengamalkannya.2.      Motivasi multi aspek.Yang kami maksudkan motivasi multi

aspek. Terdiri dari kata motivasi, multi  dan aspek. Yang dimaksud mativasi adalah

unsur yang mendorong seseorang untuk menggerakkan mengerjakan sesuatu, multi

aspek artinya beragam bentuk. Multi yang saya maksud disini antara lain: motivasi

melalui kajian sholat, melalui kajian diri siswa ,melalui kajian nikmat, meleui video

penciptaan alam semesta.   3.      Metode yang digunakan.

Metode yang digunakan adalah memberian motivasi melalui memperdalam

kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi

siswa, melalui  video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua potensi

rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong

Page 15: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

untuk mensyukuri nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima

waktu.

                BAB.III.PROSEDUR PENELITIAN A. Mengadakan survey awal.Survey

awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan tentang kebiasaan sholat siswa

kelas X, kelas XI dan kelas XII. Saya mendapat data hanya +  15 % dari kelas itu

yang sholat sudah rotin lima kali sehari dan semalam. Oleh sebab itu saya terdorong

untuk mengetahui apakah yang menyebabkan  hal itu terjadi bagaimana jalan

keluarnya.   B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi. 1. Pada siklus pertama

memotivasi siswa dengan kajian makna sholat supaya siswa lebih paham makna

sholat secara keseluruhan. Sehingga dia dapat menyayangi sholat dan

membiasakannya.Setelah itu memberikan format isian keadaan sholatnya selama

tujuh hari, setelah tujuh hari format yang diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua

diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.2. Pada

siklus pertama  diambil sebagai acuan siklus kedua siapa berubah menjadi lebih

baik atau sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus kedua ini sudah diadakan

pendekatan yang intensif kepada siswa yang berubah menjadi malas, disamping itu

memotivasi dengan kajian nikmat yang diberikan Allah baik bersifat pribadi ataupun

bersifat umum. Setelah itu siswa diberi format isian untuk diisi sesuai sholat yang

mereka laksanakan dalam tujuh hari berikutnya. setelah format itu diisi siswa dan

ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk

menyetahui hasilnya.3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan namun

masih ada siswa yang cendrung turun maka pada siklus ketiga saya analisa

beberapa pribadi yang cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan

memanggil serta mengoreksi informasi dan melalui informasi diadakan motivasi

yang sesuai dengan siswa yang bermasalah tersebut. setelah format itu diisi siswa

dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi

untuk menyetahui hasilnya. mengengvaluasi kegiatan   BAB.IV.HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASANA. Rekapitulasi. Siklus I

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

  Diteliti dari tanggal 23 s/d  tanggal 29 bulan September 2007   Siklus I

No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Keterangan

1 Andriyansyah 7 7 7 7 7       100.00

2 Ariyana 6 6 7 7 7         94.29

Page 16: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

3 Dede Nursapni 7 6 6 5 4         80.00

4 Dita ulandari 4 4 6 7 7         80.00

5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7       100.00

6 Faazin H Af 7 7 7 7 7       100.00

7 Feni Hernita 7 5 6 6 7         88.57

8 Fenny Greace A 4 6 7 6 4         77.14

9 Iis Febriyani Utami 6 7 7 6 3         82.86

10 Insi Aulia Kh 4 4 6 4 4         62.86

11 Irma Nuarti 7 4 7 5 7         85.71

12 Kurnia Eka Abdillah 6 7 7 7 7         97.14

13 Lila Fitriani 5 4 4 7 7         77.14

14 Luthfiah Ilma 4 5 7 7 7         85.71

15 Melisa Puspitasari 6 7 7 7 4         88.57

16 Mia Satriana 3 1 5 6 7         62.86

17 Nurfitri Apriliandina 4 3 7 4 1         54.29

18 Nury Indriyani 7 2 7 4 5         71.43

19 Resti Fauziyah 5 5 5 5 3         65.71

20 Rika Umami 3 5 7 7 5         77.14

21 Rizka Yuliana 6 5 7 7 7         91.43

22 Septiyani 6 3 7 1 7         68.57

23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7       100.00

24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7       100.00

25 Sri Mistari 7 7 7 7 7       100.00

26 Sri Suyati 7 7 7 7 7       100.00

27 Susanti Oktaviani 4 6 6 6 5         77.14

  Persentase 80.95 76.19     93.65 86.24 83.07         84.02

  Diketehaui Oleh       Jakarta  1 Oktober  2007

  Kepala SMKN 3 Jakarta     Peneliti    

               

               

  Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi     Drs. Bustamam Ismail

   B. Rekapitulasi Siklus II

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

  Diteliti dari tanggal 23 s/d  tanggal 29 bulan Oktober 2007   Siklus II

No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase

1 Andriyansyah 7 7 7 7 7       100.00

2 Ariyana 4 7 7 7 7         91.43

Page 17: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

3 Dede Nursapni 5 5 7 6 5         80.00

4 Dita Suci Wulandari 3 5 6 7 6         77.14

5 Etik  Handayani 7 7 7 7 7       100.00

6 Faazin H Af 7 7 7 7 7       100.00

7 Feni Hernita 6 6 5 4 2         65.71

8 Fenny Greace A 4 7 6 7 5         82.86

9 Iis Febriyani Utami 5 7 7 5 0         68.57

10 Insi Aulia Kh 7 7 7 7 7       100.00

11 Irma Nuarti 4 5 6 0 6         60.00

12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7       100.00

13 Lila Fitriani 6 7 7 7 5         91.43

14 Luthfiah Ilma 3 4 5 4 6         62.86

15 Melisa Puspitasari 4 7 7 7 6         88.57

16 Mia Satriana 7 7 7 7 7       100.00

17 Nurfitri Apriliandina 5 6 7 5 5         80.00

18 Nury Indriyani 4 2 7 3 5         60.00

19 Resti Fauziyah 7 7 7 7 7       100.00

20 Rika Umami 4 5 7 7 3         74.29

21 Rizka Yuliana 3 5 6 5 4         65.71

22 Septiyani 6 6 7 6 6         88.57

23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7       100.00

24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7       100.00

25 Sri Mistari 7 7 7 7 7       100.00

26 Sri Suyati 6 6 7 7 5         88.57

27 Susanti Oktaviani 5 7 7 7 6         91.43

Persentase 77.78     88.36     95.77     86.77     80.42         85.82

  Diketehaui Oleh       Jakarta 30   Oktober  2007

  Kepala SMKN 3 Jakarta     Peneliti    

               

               

  Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi     Drs. Bustamam Ismail

 C. Rekapitulasi  Siklus III

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

  Diteliti dari tanggal 2 s/d  tanggal 8 bulan November  2007   Siklus III

No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase

1 Andriyansyah 7 7 7 7 7       100.00

Page 18: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

2 Ariyana 5 3 7 5 5         71.43

3 Dede Nursapni 6 6 7 7 5         88.57

4 Dita ulandari 5 5 6 7 6         82.86

5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7       100.00

6 Faazin H Af 7 7 7 7 7       100.00

7 Feni Hernita 4 7 4 0 4         54.29

8 Fenny Greace A 6 6 7 6 6         88.57

9 Iis Febriyani Utami 7 7 7 7 6         97.14

10 Insi Aulia Kh 6 6 7 7 5         88.57

11 Irma Nuarti 7 6 7 5 7         91.43

12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7       100.00

13 Lila Fitriani 6 6 7 7 7         94.29

14 Luthfiah Ilma 5 5 7 7 6         85.71

15 Melisa Puspitasari 7 7 7 7 7       100.00

16 Mia Satriana 4 4 4 4 4         57.14

17 Nurfitri Apriliandina 7 7 7 7 7       100.00

18 Nury Indriyani 6 0 7 1 7         60.00

19 Resti Fauziyah 6 7 7 7 6         94.29

20 Rika Umami 4 6 7 6 2         71.43

21 Rizka Yuliana 6 7 7 5 5         85.71

22 Septiyani 6 6 7 4 7         85.71

23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7       100.00

24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7       100.00

25 Sri Mistari 7 7 7 7 7       100.00

26 Sri Suyati 5 6 7 5 6         82.86

27 Susanti Oktaviani 5 6 7 6 6         85.71

  Persentease     85.71     85.71     96.30     84.13     86.24         87.62

  Diketehaui Oleh       Jakarta 10 Nopember  2007

  Kepala SMKN 3 Jakarta     Peneliti    

               

               

  Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi     Drs. Bustamam Ismail

 D.  ANALISIS DATA YANG DIPEROLEH DARI TIGA SIKLUS.Pada langkah

pertama kami memberikan motivasi kepada siswa kelas II Ak 1 untuk mendalami arti

sholat dan kandunganya, bagaiman manfaatnya bila kita merotinkan sholat,

sekaligus merupakan tanda syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

Page 19: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

nikmat yang berlimpah kepada kita. pemberian motivasi melalui memperdalam

kajian sholat,.  Dan diberikan  pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu

sesuai dengan sholat yang mereka kerjakan , 1.       Siklus pertama. Siklus pertama

kami laksanakan dari tanggal 23 sampai 29 september 2007. Dari data itu diperoleh

data sholat Zuhur yang dilaksanakan =80,95%, sholat ashar =76,19%, Sholat

Magrib=93,65 , sholat Isya=86,24 , sholat shubuh=83,07       Kumulatif=84,02.

2.      Siklus kedua.Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum

maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa yang masih jauh dari

yang diharapkan tentang kebiasaan sholatnya. Kami dorongan siswa untuk lebih

mengenal sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian

diri pribadi siswa,  mendorong yang masih sangat jarang sholat untuk lebih

memahami dan manfaat syukur kepada Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal

23 Oktober 2007 sampai 29 Oktober 2007, dengan membagikan formulir isian, saya

memperoleh data sebagai berikut yang melaksanakan sholat zuhur=77,78 , sholat

ashar=88,36 , sholat Magrib=95,77 , sholat Isya  =86,77 , sholat shubuh =80,42  ,

kumulatif=85,42 .3.      Siklus ketiga.Siklus ketiga kami laksanakan dari tanggal 2

sampai tanggal 8 Oktober 2007. Siklus ini berdasar data siklus kedua yang belum

memuaskan, sehingga mengadakan pendekatan kepada siswa yang masih malas

untuk sholat, supaya rajin sholat, dan memotivasi melalui  video penciptaan Alam

semesta.Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan semua potensi mereka

yang diamanahkan Allah kepada mereka, kami memperoleh data sebagai berikut:

Yang melaksanakan sholat Zuhur=85,71 ,  sholat ashar=85,71 , sholat

Magrib=96,30, sholat Isya=84,13  , sholat shubuh=86,24 , kumulatif=87,62.4.     

Analisa Kemajuan kemajuan  pada siswa. Dari Tabel I ,II dan III dapat kita baca

pelaksanaan sholat Zuhur berbanding sebagai berikut Siklus I 80.95 %, siklus II

turun 77.78 % dan siklus III meningkat menjadi 85.71%. cendrong naik.Pelaksanaan

Sholat Ashar berbanding sebagai berikut Siklus 76.19%, Siklus II naik menjadi

88.36% dan siklus III turun sedikit menjadi 85.71%. cendrong naik.Pelaksanaan

sholat Magrib berbanding sebagai berikut siklus I 93.65%, Siklus II naik menjadi

95.77% dan siklus III naik menjadi 96.3% cendrong naik.Pelaksanaan sholat isya

berbanding sebagai berikut siklus I 86.24% , Siklus II  naik menjadi 86.77 dan siklus

III turun 84.13% cendrong turun.Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding sebagai

berikut siklus I  83.07%, Siklus II turun 80.42% dan siklus III naik menjadi 86.24%

Page 20: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

cendrong naik. Dari lima sholat hanya satu yang cendrong turun yaitu sholat Isya

sedangkan empat sholat  yang lain cendrong. Lebih lanjut dapat dilihat dari grafik

dibawah ini.5.      Apabila dilihat presentase keseluruhan.Secara keseluruhan dapat

lihat dari tabel  pada siklus pertama 84.02 %, pada siklus II naik menjadi 85.82 dan

pada siklus III naik menjadi 87.82. dari data ini dapat lihat ada kecendrongan makin

naik. Lebih lanjut dapat dilihat dari grafik.

                                                           

 6.      Bila dikelompokkan antara A. antara 89.99%- 100%, B. antara 69.99-89.99, C.

antara 50.00 – 69.99  dan D <.50.00.   A bobotnya 4 , B bobotnya 3, C bobotnya 2

dan     D bobotnya 1.  a.      Pada siklus I  A terdapat  = 10 orang, B terdapat =12

orang , C terdapat  = 5 orang, b.      Siklus II  A terdapat  13 orang, B terdapat 8

orang , C terdapat 6 orang.c.      Siklus III A terdapat  13 orang, B terdapat  11 orang C

terdapat 3 orang.

  Sik  I Sik II Sik III

A-4 10 40 13 52 13 52

B-3 12 36 8 24 11 33

C-2 5 10 6 12 3 6

KUM   86   88   91

 Dari keadaan itu ada kecendrongan makin baik dan makin sempurna sholatnya.

Lebih lanjut lihat grafik.

8.      Secara keseluruhan dapat dilihat lebih kemajuannya              DAFTAR

PUSTAKA

1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI

2. Buku Paket Agama Islam SMK

3. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B. Suryosubroto

4. Etika Keguruan  oleh  Drs. R. Hermawan S

5. Fikih Kifayatul Akhyar

6. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D

7. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed

8. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H

Page 21: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam

9. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR

10.Mukhtarul Hadist Nabawiyah

11.Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh

12.Motivate your self! Oleh Ridwan Muhammad Yusuf

13.Pengantar Psikologi  Dirgagunarsa

14.Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno Surakhmat

15.Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim Purwanto

16.Psikologi Umum oleh  Agus Sujanto Drs

17.Pengantar Ilmu Jiwa Agama Jalaludin drs, Cs

18.Pengantar Didaktik Metodik oleh Abu Ahmadi, Drs

19.Rangkuman Ilmu Mendidik oleh Djaka Cs

20.Teknologi Instruksional 0leh Drs. Mudhoffar, M.Sc

     LAMPIRAN -LAMPIRAN           :1.  Surat Tugas dari

Ketua Proyek Kepada  Peserta Peneliti2.  Buku

Konsultasi dari Pembimbing kepada peserta Peneliti 3. 

Undangan penanda tanganan kontrak 4.  Data Pribadi

Anggota Peneliti 5.  Surat pernyataan siswa yang

diteliti6.  Format instrument  penelitian