pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144...
Transcript of pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com · Web viewPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144...
Laporan PTK- ContohPosted on January 10, 2008 by Dedi Dwitagama| 144 Comments
Merespon permintaan pengunjung blog Saya, atas perkenan Bapak H. Bustamam Ismail, guru
Agama SMK Negeri 3 Jakarta … Saya posting contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Pak Haji … yang berjudul “Peningkatan Kebiasaaan Sholat Lima waktu melalui pemberian
motivasi multi aspek”
ABSTRAKSI
Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan
oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta, setelah kami tanyakan dikelas,
hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun
umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu
dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna
pembiasaan sholat lima waktu. 1. Judul PTK ini adalah “ Meningkatkan kebiasaan
sholat lima waktu melalui pemberian motivasi multi aspek” Sholat dicanangkan
oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh, dalam
sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan
hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri,
berkomunikasi dengan Khaliknya, 2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa
untuk membiasakan sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk
mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan
Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak lebih 15
% yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima kali sehari
semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu lebih banyak
lagi.
3. Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui memperdalam
kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi siswa,
melalui video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua potensi rohani dan
jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong untuk mensyukuri
nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima waktu
LAPORAN BAB. I.PENDAHULUANA. Latar belakang, Mulai Indonesia merdeka,
telah dicanangkan oleh para peminpin bangsa kita, untuk merumuskan tujuan
negara muda yang dibangun itu, yaitu membentuk masyarakat yang adil dan
makmur. Setelah melalui beberapa dasawarsa lahirlah pembarauan-demi
pembaharuan yang menitikberatkan pembangunan. Pembangunan itu memerlukan
tenaga penggerak sebagai motor yang menggerakkan semua aspek dari
pembangunan tersebut. Tenaga pengerak tersebut ialah manusia yang mempunyai
keahlian (skill), tanpa keahlian pembangunan itu tidak akan berjalan lancar. Tenaga
ahli itu dihasilkan oleh pendidikan, karena itu pendidikan memegang peranan
penting dalam mencapai tujuan negara, yaitu masyarakat adil dan
makmur.Pemikiran tentang pentingnya pendidikan sudah dimulai sebelum Indonesia
merdeka, Pada awal kemerdekaan lahirlah undang no 4 tahun 1950 jo Undang-
undang nomor 12 tahun 1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Pada tahun 1989 lahir Undang-undang nomor 2 tentang Sistem
Pendidikan Nasonal, terakhir , Permen no 22 tentang standar isi, Permen no 23
tentang standar kompetensi lulusan B. Rumusan Masalah Sholat adalah
merupakan pangkal tolak pembinaan kepribadian seseorang muslim, yang dijadikan
oleh Rasulullah sebagai tiang Agama Islam, satu-satunya ibadah yang diwajibkan
secara berulang setiap hari, seumur hidup. Apabila pembinaan sholat itu terabaikan
akan meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri sekali gus meluluhlantahkan
pembinaan umatnya. Oleh sebab itu peningkatan pembiasaan sholat itu merupakan
hal yang urgen untuk diterapkan kepada siswa. Bagaimana memotivasi siswa untuk
membiasakan sholat lima waktu?, Bagaimana mengelola waktu yang singkat untuk
tatap muka tapi efektif dan efesien dalam membina mereka.C. Tujuan
Penelitian Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim
dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta, setelah kami
tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 5% yang terbiasa sholat lima
waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat
lima waktu dapat ditingkatkan . Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu.
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu
siswa guna peningkatan pembiasaan sholat lima waktu D. Manfaat
PenelitianPenelitian ini bermanfaat untuk untuk acuan pengajaran yang lebih
maksimal di masa mendatang minimal untuk bahan kajian yang mengacu kepada
kemajuan dimasa mendatang. BAB.II.KAJIAN TEORI DAN
PUSTAKA. Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksessan masa depan
suatu bangsa, itu pulalah yang menyebabkan pemimpin Jepang paska bom
Hiroshima dan Nagasaki menanyakan berapa orangkah guru yang masih tertinggal
dan selamat.Pendidikan merupakan pembimbigan seseorang kearah dewasa, baik
secara biologis,baik secara ekonomis, baik secara sosiologis. Seseorang yang
dewasa harus mempunyai skill life atau kecakapan hidup sehingga dia tidak menjadi
beban bagi orang lain, Dia harus mempunyai kepribadian yang mandiri sehingga
setiap tantangan, rintangan dan persoalan hidup dapat menerima dengan tenang,
kemudian menghadapi dengan cermat, dan mengatasi serta memecahkannya
dengan bijaksana.Hakikat belajar mengajar: menurut Abu Ahmadi hakikat mengajar
itu ada jenis 1. menanamakan pengatahuan kepada anak, 2. menyampaikan
pengetahuan dan kebudayaan kepada anak, 3. suatu aktivitas mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi prases
belajar.Hakiakat belajar adalah usaha sadar untuk menguasai ilmu, untuk dapat
menerapkan pengetahuan , untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan
baik. Jadi belajar dan mengajar saling berkaitan dalam suatu proses menuju
perubahan pengetahuan, perubahan tingakah laku, perubahan keterampilan dan
dapat mengatasi persoalan hidup dengan baik dan mandiri.A. Kajian Umum
PendidikanKegiata belajar mengajar supaya lebih efektif harus memperhatikan
sebagai berikut: 1. Tujuan belajar mengajarSecara umum tujuan belajar mengajar
adalah untuk mengubah pengetahuan peserta didik, mengubah kepribadian,
mengubah keterampilan. Jadi dalam pendidikan harus ada perubahan kalau tidak
ada perubahan maka kegiatan belajar itu tidak berhasil. 2. Guru sebagai salah satu
sumber belajar.Guru yang membimbing harus orang kompeten, pendidik yang
kompeten adalah guru yang mempunyai kesadaran kependidikan yang tinggi dan
memenuhi syarat -syarat seorang guru yang baik.a. Kesadaran
kependidikan.Menurut J. Murry Lee dalam bukunya” Elementry Education to day and
tomorrow, bahwa pada seorang guru sebagai anggota profesi hendaklah terdapat
kesadaran profesi seabagai berikut:1). Kesadaran pertama, adalah kesadaran
pelayanan profesi mengemban tugas untuk kepentingan masyarakat. Kesadaran ini
diterapkan dan tercermin dalam prilaku di Sekolah dan luar sekolah.2). Kesadaran
kedua, adalah kesadaran profesi guru menuntut kompetensi intelektual dan
keterampilan profesi yang cukup tinggi, hal ini berarti adanya kesadaran untuk
meniglkatkan harkat, martabat dan wibawa profesi.3). Kesadaran ketiga, adalah
kesadaran tentang jaminan terhadap masyarakat bahwa kita mampu untuk
melaksanakan tugas mengajar dengan baik, berarti seorang guru mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi.4). Kesadaran keeempat, adalah kesadaran untuk
berorganisasi untuk kepentingan meningkatkan aktifitas dan pertumbuhan
professional. b. Syarat-syarat untuk menjadi guru yang baik.Untuk menjadi guru
yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1). Ijazah guru. Seorang
guru/pendidik haruslah mempunyai Ijazah guru, karena ijazah ini merupakan bukti
otentik bahwa seseorang itu telah mempunyai dasar keguruan.2). Sehat jasmani
dan rohani.Pendidik haruslah sehat jasmaniyah dan rohaniyah yang dibuktikan
dengan keterangan dokter. Hal ini penting sebab orang yang tidak sehat tidak
mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik dan teratur, apalagi tugas yang berat
karena menyangkut masyarakat.3). Mempunyai kepribadian yang baik.Pendidik
merupakan contoh hidup( living example) bagi peserta didik, oleh sebab itu gurulah
yang lebih dahulu menerapkan norma-norma yang terpuji yang tercermin dalam
perbuatannya.4). Memiliki rasa tanggungjawab,Pendidik haruslah orang yang
bertanggungjawab dapat meninggalkan norma daerah dan kelompok untuk
kepentingan nasional. Sehingga setiap permasalahan dapat dilihat dalam konteks
yang luas. c. Sikap dan sipat-sipat guru yang utamaPendidik yang baik haruslah
memiliki sikap mental dan siapat-sipat yag utama. Sikap dan sifat utama ini akan
menjadikan seseorang itu mempunyai wibawa sehingga orang berkeinginan untuk
mengikutinya. Sesuai dengan tugas Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia
seabagai pendidik yang ulung, dengan sabdanya: “ sesungguhnya aku diutus adalah
untuk menyempurnakan akhlak mulia ( H.R Bukhari dan Muslim).Sikap dan sipat-
sipat utama itu merupakan kunci kesuksesan seorang pendidik dalam menjalankan
tugasnya. Sikap dan sipat itu antara lain:1). Adil.Pendidik haruslah menerima
muridnya secara adil, guru tidak membedakan murid yang pintar dengan yang
bodoh, yang cakap dengan yang kurang cakap, sehingga murid merasa
diperlakukan sama dan secara adil.2). Percaya dan cinta kepada anak didik dalam
arti yang positif.Pendidik haruslah mempercayai murid bahwa mereka mampu
mandiri, Guru harus menyenangi murid dalam arti yang positif, sehigga kegiatan
akan berjalan dengan penuh kedamaian. Guru harus mempunyai suatu keyakinan
bahwa murid mempunyai kata hati yang cendrong kepada yang baik, tetapi kata hati
murid masih lemah oleh sebab itu guru mengembangkan dan membimbingnya
supaya mempunyai kepribadian mandiri.3). Sabar dan rela berkorban.Pendidik
haruslah mempunyai kesabaran yang tinggi, sebab seorang pendidik menghadapi
manusia yang terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan yang berbeda,
kemauan yang beragam, watak dan kecendrongan yang berbeda pula. Karena
orang yang sabar disayang Allah, sesuai dengan firmannya berbunyi: “
Sesungguhnya Allah Cinta orang yang sabar” ( Q.S. Al-Baqoroh 153).4). Mempunyai
kewibawaan terhadap murid.Kewibawaan adalah pengakuan murid terhadap
kelebihan gurunya sehingga mereka terdorong untuk meniru dan mengikutinya
dengan sukarela.5). Guru harus cerah dan riang.Seorang guru harus cerah dan
riang sehingga murid tidak terperangkap dengan perasaan yang tertekan. Mereka
akan belajar sambil bermain untuk mencapai tujuan pendidikan. 6). Bersikap baik
terhadap guru lainnya.Rekanan guru adalah merupakan kelompok pendidik yang
saling mengisi dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kalau dewan guru atau rekanan guru tidak sejalan dalam mendidik murid, sama
halnya laksana dua orang yang satu membangun yang lainnya meruntuhkan, tak
mungkinlah gedung akan berdiri. Demikian pulalah rekanan guru yang tak searah,
menimbulkan masalah baru, yang akhirnya akan menghambat pencapaian tujuan.7).
Bersikap baik terhadap masyarakat.Masyarakat adalah partner guru dalam
melaksanakan tugasnya. Tanpa kerjasama masyarakat dengan guru sulitlah untuk
melaksanakan pendidikan dengan baik. Karena pada hakikatnya guru itu pengabdi
dan pelayan masyarakat. 8). Guru harus menguasai materi yang
diajarkan.Penguasaan bahan ajar merupakan keharusan bagi guru, karena tanpa
penguasaan materi yang sempurna akan menimbulkan kehilangan wibawa seorang
guru. Bila murid tahu kelemahan gurunya maka akan terjadilah suasana yang tidak
serasi. Kalau hal ini terjadi berlarut-larut akan menimbulkan dampak negative pada
hasil belajar murid.9). Guru harus suka pada mata pelajarannya.Pendidik harus
menyenangi pelajaran yang diajarkan, sehingga akan mudah mempersiapkan dan
melaksanakan. Pelajaran yang disenangi akan berhasil lebih baik ketimbang
pelajaran yang dibenci, karena pelajaran yang disenangi guru menjadikan proses
belajar mengajar yang lebih hidup dan gembira.10). Guru harus mempunhyai
pengetahuan yang luas.Dalam masyarakat tertentu guru dianggap serba tahu segala
hal, tempat bertanya kalau tak mengetahui, tempat mencari informasi
dansebagainya. Kecewalah masyarakat bila guru panutannya mempunyai banyak
kelemahan. 3. Azas didaktikDalam Kegiatan belajar hendak memperhatikan
pengajaran (azas didaktik) antara lain :a. Harus ada pemusatan perhatian sehingga
semua potensi yang ada pada diri peserta didik dapat berfungsi dengan
maksimal.b. Harus ada keaktifan peserta didik harus aktif dalam proses belajar
mengajar, keaktifan itu menunjukan dalam jiwa siswa itu ada proses.c. Kegiatan
belajar mengajar itu harus ada bahan yang diragakan sehingga dapat dilihat oleh
siswa,d. Memperhatikan kemampuan peserta didik.e. Korelasi dan
konksentrasi,f. Praktis dan efesien 4. Bahan pengajarana. Bahan pembelajaran
harus memenuhi tujuan umum pemdidikan dan tujuan sekolah. Di Negara manapun
sekolah adalah tempat pendidikan, yaitu memberikan endidikan keseluruhan, yang
meliputi pendidikan jasmani, rohani, pendidikan perorangan serta kemasyarakatan.
b. Bahan pengajaran harus sesuai dengan tingkat sekolah, perkembangan jiwa
serta jasmani murid pada umumnya. Maksudnya guru memperhatikan apakah masih
tingkat pemula atau menengah atau sudah tingkat tinggi.c. Bahan pembelajaran
pokok pendidikan Agama Islam.Materi pokok pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menengah Kejuruan ialah:1). Keyakinan dan kepercayaan. Keyakinan dan
keperyaan menurut Islam, merupakan fondasi ajaran Islam disebut keimanan.
Keimanan inilah yang melandasi semua amal seseorang yang mengaku beragama
Islam, Tanpa landasan keimanan yang benar semua amal akan sia-sia. Sesuai
dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 18 berbunyi: “
Perumpamaan orang yang kafir dihadapan Tuhannya, amal-amal mereka adalah
seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari berangin badai. Mereka
tak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka
usahakan…”( Q.S. Ibrahim ayat 18). 2). Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).Ibadah
merupakan realisasi dari keimanan seseorang yang sebagai bukti bahw imannya
benar. Orang yang mengatakan beriman tidak mengamalkannya disebut fasik,
Orang yang berpura-pura beriman ibadah hanya untuk mengelabui mata atau untuk
politis belaka supaya terbebas hokum dunia disebut munafiq. Manusia munafiq ini
diancam Allah dengan firmannya: “ Orang yang munafiq tempatnya di neraka yang
paling dalam, tiada yang dapat menolong mereka” ( Annisa: ayat 145). 3). Cara
membaca Al-Qur’an dan membiasakannya.Al-Qur’an merupakan pedoman pokok
umat Islam untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan Al-Qur’an
dan hadits Nabilah kita dijamin akan mendapat kebahagiaan dan tidak akan sesat
selamanya. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW berbunyi: “ Telah kutinggalkan
bagimu dua perkara apabila engkau berpegang teguh kepada keduanya engkau
tidak akan sesat selamanya, yaitu kitab Allah(Al-Qur,an) dan sunah Rasulnya”. (HR.
Ibnu ‘Abdil Barri). Oleh sebab itu mempelajari Al-Qur’an merupakan keharusan bagi
umat yang mendambakan petunjuk yang abadi. Sehingga Nabi memberikan
dorongan dengan sabdanya: “ Orang yang paling baik diantara kamu ialah orang
yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya”.(HR. Bukhari) 4). Pengetahuan
hukum Islam.Pengatahuan hokum Islam itu menyangkutan aturan pribadi dan
masyarakat ataupun sanksi-sanksi Allah yang akan diberlakukan di dunia dan
ditangguhkan di akhirat , yang disebut syari’at. Setiap umat Islam mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan sebagai realisasi iman dan penyerahan tanpa syarat
keharibaan Allah Maha Kuasa. Sehingga orang yang tidak mau melaksanakan
hukum itu disebut kafir. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 44
berbunyi: “ … dan siapa yang tidak menghukum dengan apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itulah orang yang kafir”.(Al-Maidah: 44). 5). Pergaulan hidup antara
sesama manusia. Pergaulan hidup antara sesame manusia, baik sesame muslim
atau dengan non muslim disebut mu’amalah. Mu’amalah ini antara lain jual beli,
utang piutang, pinjam meminjam, uapah mengupah,cara bertetangga dan cara
bermasyarakat. d. Tema sentral Pendidikan Agama Islam.Pengertian tema sentral
adalah sub mata pelajaran atau pokok bahasan dari pendidikan Agama Islam yang
minimal yang harus dicapai pada jenjang pendidikan tertentu. Pada dasarnya tema
sentral itupemenuhan harapan orang tua, masyarakat, pemerintah serta kebutuhan
siswa itu sendiri tentang pendidikan Agama Islam. 1) Kemapuan siswa untuk
beribadah dan membiasakannya dengan baik dan tertib( kemampuan sholat dan
ibadah lainnya).2) Kemampuan siswa untuk membaca Al-Qur’an dengan baik.3)
Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa. e. Tolak ukur keberhasilan Pendidikan
Agama Islam di SMK.Setelah membicarakan materi dan tema sentral pendidikan
Agama Islam di sekolah, barulah kita dapat menentukan tolak ukurnya atau standar
kompetensi Lulusan (SKL). 1). Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang
agamanya meliputi pengetahuan tentang keimanan kepada Allah, keimanan kepada
malaekat, keimanan kepada rasul, tentang qadha dan qadar, pengetahuan tentang
hukam waris, munakahat dan sebagainya. 2). Siswa meyakini agamanya dan
menghormati orang lain meyakini agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain :
beriman dengan benar, mensyukuri nikmat Allah dengan memelihara dan
mengembangkannya, toleransi terhadap penganut agama lain, serta menjadi warga
Negara yang baik.3). Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam
tindakan siswa antara lain: menunaikan sholat lima waktu, menunaikan sholat jum’at
dengan baik, suka sholat tarawih dan idain, menunaikan ibadah puasa bulan
Romadhan sesuai dengan syarat dan rukunnya yang ditentukan agama.4). Siswa
berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak mulia dan berbudi luhur dapat dilihat
dalam keadaan sehari-hari berupa: suka bertutur bahasa yang sopan, berbuat baik
kepada orang lain, suka berbakti kepada orang tua, suka bersih dan kebersihan,
suka memelihara lingkungan hidup, mematuhi aturan yang berlaku, suka
mengucapkan kalimat thoibah, suka melakukan kebiasaan yang baik.5). Siswa
dapat membaca kitab suci agamanya dan berusaha dan berusaha memahaminya.
Dapat membaca kitab suci ini tercermin dalam kehidupannya antara lain: suka
membaca Al-Qur’an, hapal surat-surat pendek dan mampu menuliskannya.6).
Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapat direalisasikan dalam bentuk :
mereka belajar dengan tertib tanpa perintah dan berusaha mencapai hasil atau
berprestasi baik, suka mengerjakan yang baik tanpa perintah, suka membantu,
mengunjungi dan mendo’akan temannya yang mendapatkan musibah, peduli
terhadap orang yang lemah, ikut memelihara tempat ibadah dan lingkungan
sekitarnya.7). Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan mensyukuri nikmat
Allah dapat dinyatakan berupa: suka memelihara kebersihan dan kesehatan jasmani
dan rohani, suka memelihara milik pribadi dan milik bersama dengan cermat,
kemampuan menggunakan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk kebaikan.
Suka memelihara milik bersama untuk kepentingan umum seperti telpon/ jembatan
dan sebagainya.8). Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar warga dan
golongan. Suasana ini tergambar dalam bentuk: siswa tidak mengganggu orang lain
dalam beribadah, tidak mengganggu dan merusak tempat ibadah, bergaul dengan
orang lain sekalipun berbeda agama namun tetap menghormati keyakinan agama
masing-masing. 5. Metode pengajaran Metode dan Strategi Belajar ia;lah pola
umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar,
sedangakan metode berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha =
melalui/ melewati hodos = jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan
atau cara yang yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi
dan metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita
mencapai tujuan yang maksimal, tanpa metode dan strategi akan mendapatkan
banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah
dalam surat 16 An-Nahal ayat 125 berbunyi:Artinya: Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.Disini dijelaskan supaya dalam memberikan
pelajaran dilaksanakan dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode yang
baik agar mencapai hasil yang baik pula. Metode yang dapat yang digunakan dalam
proses belajar sangat beragam. Menurut Hasibuan Dip. Ed dkk ada enam macam
yaitu: metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, simulasi dan
demontrasi.Menurut Tim Bakti Guru, metode belajar mengajar itu terdiri empat belas
macam yaitu: Penugasan, proyek, diskusi , ekprimen, widyawisata, bermain peran,
demontrasi, sosiodrama, pemecahan masalah, Tanya jawab, ceramah, latihan,
bercerita dan pameran.Menurut Prof Dr Winarno Surakhmad metode belajar
mengajar itu terdiri dari delampan metode yaitu: ceramah, tanyajawab, diskusi,
latihan, demontrasi, ekprimen, karyawisata dan kerjakelompok.Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa metode belajar mengajar itu bervariasi sekali jika variasi
ini diterapkan dengan seksama dalam pengajaran maka guru dan murid tidak akan
cepat jemu dalam mengajar. Adapun metode itu ialah:a. metode ceramah.Metode
ceramah suatu metode mengajar yang penyajian materinya melalui penuturan dan
penerangan lisan guru kepada siswa.b. metode Tanya Jawab.Metode Tanya
Jawab suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan
yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya.c. metode diskusi. Metode
diskusi suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dalam suatu masalah.d. metode kerja
kelompok. Metode kerja kelompok cara penguasaan bahan pelajaran dengan
mengerjakan tugas atau topic secara berkelompok.e. metode simulasi.
Metode simulasi suatu cara mengajar dengan perbuatan hanya berpura-pura atau
berlaku sebagai dalam ituasi tertentu.f. metode demonstrasi. Metode
demontrasi suatu cara mengjar dengan mempertunjukkan sesuatu atau cara
mengerjakan sesuatu. g. penugasan. Metode penugasan suatu cara
penyajian dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan
tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat
mengalami secara nyata baik perkelompok atau perorangan.h.
eksprimen. Metode eksperimen suatu cara penyajian materi dengan
pemberian kesempatan kepada siswa secara perorangan atau kelompok untuk
melakukan percobaan mandiri, siswa merencanakan, menemukan fakta,
mengumpulkan data, meneliti variable dan memecahkan masalah.i. metode
proyek. Metode proyek suatu cara penyajian dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan mengembangkan sebanyak
mungkin pengetahuannya dalam membahas suatu topic.j. widyawisata.
Metode widyawisata suatu cara penguasaan bahan pelajaran dengan membawa
langsung siswa kepada obyek yang akan dipelajari diluar kelas.k. bermain
peran.Metode bermain peran suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dalam memerankan dirinya
sebagai tokoh atau benda mati. l. sosiodrama. Metode sosiodrama
suatu cara mengajar dengan pemberian kesempatan kepada siswa agar bias
melakukan kegiatan dalam kehidupan social.m. pemecahan masalah.
Pemecahan masalah suatu cara mengajar dengan pemberian kesempatan kepada
siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tertentu.n. metode latihan.
Metode latihan suatu cara mengajar dengan me;latihkan sesuatu dalam rangka
pengembangan suatu keterampilan.o. metode bercerita. Metode
bercerita suatu penuturan dengan lisan kepada orang lain mengenai suatu topic atau
peristiwa. Oleh guru sendiri atau siswa yang ditugaskan oleh guru.p. Metode
pameran. Metode pameran suatu cara mengajar dengan membawa siswa
untuk mengamati suatu pameran kelas, sekolah atau gugus sekolah.q. metode e-
learning. Metode belajar melalui internet sebagai medianya. 6.
Proses Belajar Mengajar. Proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada
beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan maksimal.
antara lain ialah:a. Prinsip proses belajar mengajar.Ada beberapa pinsip dasar
dalam proses belajar mengajar yaitu:1). Prinsip motivasi.Dalam proses belajar
mengajar guru hendaknya memperhatikan motif yang dapat mendorong siswa untuk
belajar. Guru berperan sebagai motifator. 2). Prinsip latar.Guru harus
mempertimbangkan tentang pengetahuan, perasaan, keterampilan, sikap dan nilai,
serta pengalaman yang telah dimiliki siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan
lebih efektif dan efesien. 3) Prinsip pemusatan perhatian.Pelajaran direncanakan
menurut suatu pola tertentu sehingga dapat menarik minat siswa, sehingga pikiran
terpusat dengan topic yang kita bicarakan atau kita pelari. 4). Prinsip
keterpaduan.Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan pelajaran dengan bahan
pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu mata pelajaran maupun mata pelajaran
lainnya ada kaitannya. 5). Prinsip pemecahan masalah. Mengajar seharusnya
diberikan pelajaran yang bermasalah sehingga murid peka terhadap masalah,
akhirnya terbiasa memecahkan masalah yang dihadapi. 6). Prinsip menemukan
sendiri.Kegiatan belajar megajar hendaknya memberikan kesempatan kepada murid
untuk untuk mengembangkan potensi mencari, menemukan fakta dan informasi
secara mandiri. 7). Prinsip belajar sambil bekerja. Bekerja
menimbulkan pegalaman yang bergua. Pengalaman yang diperoleh melalui bekerja
merupakan hasil belajar yang tidak mudah dilupakan, maka sebaiknya diadakan
belajar sambil bekerja. 8). Prinsip belajar sambermain. Sesuai
dengan kehidupan jiwa anak bahwa mereka sangat senang dengan permainan.
Dalam belajar perlu diciptakan suasana gembira dan menyenangkan dalam bentuk
kegiatan bermain kreatif. 9). Prinsip hubungan social. Dalam berlajar
siswa dilatih untuk bekerjasama, karena kepribadian murid banyak dipengaruhi oleh
lingkungan social b. Pengelolaan Proses Belara Mengajar. Proses
belajar mengajar merupakan dapur untuk memasak semua komponen dalam
mencapai hasil yang diinginkan. 1). Pengorganisasian kelas.
Untuk menciptakan suasana yang menggairahkan serta memingkinkan terjadinya
komunikasi yang baik, diaturlah sebagai berikut: a). Pengaturan ruang belajar dan
perabot, Pengaturan ini ditata sedemikian rupa dengan mempertimbangkan bentuk
ruang kelas, bentuk serta ukuran bangku, jumlah murid pada tingkat kelas yang
bersangkutan, jumlah kelompok dalam kelas tersebut, jumlah murid dalam tiap
kelompok. b). Pengaturan murid dalam belajar, Dalam pengaturan murid ini yang
perlu diperhatikan: Apakah kegiatan secara individual, berpasangan atau klasikal,
apakah secara berkelompok, siapakah yang menentukan kelompok itu, berapa
jumlah dalam tiap kelompok, apakah berubah atau tetap. 2). Metode
belajar mengajar. Metode ini dibicarakan tersendiri pada bagian lain
3). Sarana dan sumber belajar. Sarana dan sumber belajar mengajar
sangat menentukan dalam proses belajar. a) sarana belajar,dalam memilih sarana
dapat digunakan patokan sebagai berikut : menarik perhatian dan minat siswa,
membawa siswa kearah yang nyata dan mengurangi verbalisme, merangsang
tumbuhnya pengertian dan usaha mengembangkan nilai-nilai, serbaguna dan
berfungsi ganda, sederhana dan mudah dirawat serta digunakan, dapat dibuat oleg
guru atau murid dalam lingkungan alam sekitarnya. b). Sumber belajar,Sumber
belajar meliputi antara lain: buku paket, buku pelengkap,brosur, majallah, surat
kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah, dokumen, kiliping, rekaman, televise,
radio, internet dan lingkungan. 7. Teknik Evaluasi.Evaluasi merupakan suatu
komponen pengajaran tak dapat diabaikan, tanpa evaluasi kita sulit untuk
mengetahui sejauhmana keberhasilan suatu pendidikan dan pengajaran. Pada
zaman modern ini evaluasi bukan saja di terapkan di pendidikan dan pengajaran
melainkan juga digunakan kantor-kantor, badan-badan usaha untuk mengukur
sejauhmana kegiatan dan usaha telah mencapai tujuan yang telah ditatapkan
sebelmnya. a. Pengertian evaluasi.Menurut kamus bahasa Inggeris S Wojowasito
dkk evaluasi berasal dari “ to evaluate = memberi nilai. Dalam pendidikan eavaluasi
berarti memberi penilaian untuk mengukur kemampuan yang diperoleh dari
kegiatan belajar mengajar atau sejauhmana kemampuan seseorang yang telah
dimiliki sehingga dapat menempatkan dalam keadaan yang tepat dan sebagainya
sesuai dengan tujuan diadakannya evaluasi tersebut. b. Tujuan Evaluasi.Tujuan
evaluasi dalam pendidikan dapat diholongkan kedalam empat kategori yaitu:1).
Memberikan umpan balik ( feed back) kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki program satuan pelajaran atau proses belajar mengajar.2).
Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguana untuk bahan
laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas dan menentukan lulus tidak
seorang siswa.3). Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
Misalnya dalam penentuan tingkat, kelas atau jurusan.4).Untuk mengenal latar
belakang psikologis, fisik dan lingkungan siswa, terutama yang mengalami kesulitan
belajar. c. Jenis dan fungsi evaluasi.Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka
jenis dan fungsi evaluasi dapat di golongkan sebagai berikut:1). Penilaian
formatif.Penilaian formatif, berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar
atau memperbaiki program satuan pelajaran.2). Penilaian sumatif.Penilaian sumatif,
yakni penilaian yang dilakukan setiap akhir semester atau catur wulan setelah
menyelesaikan sekian pokok bahasan. Berfungsi untuk menentukan angka
kemajuan belajar tahap tertentu.3). Penilaian penepatan atau placement.Penilaian
penempatan ini berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar
yang sesuai.4). Penilaian diagnostic.Penilaian diagnostic ini berfungsi untuk
mengetahui permasalahan yang dialami siswa, sehingga dengan data ini dijadikan
acuan untuk membantu siswa tersebut dalam mengatasi kesulitan belajarnya. d.
Penggunaan data evaluasi.Data yang diperoleh dari hasil evaluasi tersebut dapat
digunakan untuk pelbagai keperluan antara lain: 1). Keperluan Administrasi.Data
evaluasi digunakan untuk melengkapi laporan-laporan baik untuk orang tua murid
maupun untuk instansi- instansi vertikal yang memerlukan yang dilakukan secara
priodik tentang kemajuan murid atau kemajuan sekolah itu.2). Keperluan
pengajaran.Data evaluasi juga dapat digunakan untuk memilih metode yang baik
dalam situasi belajar yang sesuai, untuk mengelompokkan murid dalam kelas, untuk
mengindentifikasi murid yang pandai , sedang dan yang lambat belajar.3)
Keperluan Bimbingan dan Penyuluhan.Data evaluasi dapat digunakan untuk bahan
acuan dalam memberikan bimbngan dan penyuluhan kepada siswa yang
mempunyai permasalahan, sehingga kesulitan-kesulitan itu dapat diatasi dengan
maksimal.4). Data Penyelidikan.Data evaluasi dapat digunakan untuk keperluan
penyelidikan untuk meninjau efektifitas metode mengajar, kurikulum, system
pengajaran dan lain sebagainya. Hal ini biasa dilaksanakan oleh lembaga
pemerintah, atau biro/badan, seperti Lembaga Penelitian Pendidikan IKIP dan
sebagainya.e. Cara dan Tehnik Penilaian.1). Cara Penilaian.Penilaian yang dapat
ditempuh melalui dua cara pendekatan: a). cara kwantitif,Suatu penilaian yang
diberikan dalam bentuk angka. b). cara kwalitatif, suatu penilaian dalam bentuk
pernyataan verbal, misalnya, baik, cukup, kurang memuaskan dan sebagainya. 2).
Teknik Penilaian.Teknik yang sering digunakan dalam evaluasi ada dua kategori
yaitu: a) Teknik menggunakan tes, suatu cara yang diberikan kepada seseorang
yang akan dinilai supaya memberikan respon, dari respon itu guru dapat
memberikan penilaian. Teknik tes ini terdiri dari: tes uraian, tes objektif, tes lisan, tes
perbuatan, laporan, karangan dan tes diagostik. b). Teknik tidak menggunakan tes
atau non tes, teknik ini terdiri dari : observasi, skala sikap, wawancara dan
sosiometrik. f. Tahapan Evaluasi Hasil Belajar.Tahapan evaluasi hasil belajar
disekolah meliputi langkah sebagai berikut : 1). Tahap perencanaan
evaluasi.Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang langkah direncanakan secara baik
pula, hal yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan tes hasil antara lain: obyek
yang akan dievaluasi, bentuk apa yang sesuai dengan materi tersebut, berapa lama
waktu yang diperlukan.2). Pelaksanaan evaluasi.Tahapan pelaksanaan evaluasi ini
harus dilakukan secara baik, situasi dapat diciptakan sehingga hasilnya valid,
merupakan perolehan terlepas dari unsur yang merusak nilai itu. 3). Analisis
evaluasi.Tahapan analisis ini, suatu tahap menganalisa hasil evaluasi untuk
berbagai keperluan baik untuk umpan balik ataupun untuk mengetahui kemajuan
belajar siswa.4). Pelaporan hasil evaluasi.Setelah melalui tahapan sebelumnya
maka diadakan prlaporan baik kepada instansi atasan ataupun kepada orang tua
murid. g.. Obyek evaluasi. Menurut Tyler, obyek evaluasi itu terdiri dari beragam
aspek kepribadian yaitu: 1).Aspek befikir, termasuk diantaranya : inteligensi, ingatan,
cara menginterpretasi data, pemikiran logis dan sebagainya.2).Aspek perasaan
social, termasuk diantaranya: cara bergaul, cara pemecahan nilai social dan
sebagainya.3).Aspek keyakinan social dan kewarganegaraan menyangkut
pandangan hidup terhadap masalah social, politik dan ekonomi. 4). Apresiasi seni
dan budaya.5). Minat, bakat dan hobbi.6). Perkembangan social dan personal. B.
Kajian sholat lima waktu.Sholat adalah tiangnya agama Islam, sholat merupakan
amal yang pertama kali dipertanggungjawabkan nanti di hari kiamat, bila sholatnya
baik maka amal yang lain jadi baik, jika sholatnya rusak maka amal yang yang lain
jadi tercemar. Sholat dicanangkan oleh Allah SWT untuk membentuk kepribadian
seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup
sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin,
menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya, Inilah yang
mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh
dari yang dicontohkan Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami
survey tidak lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin
lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu
lebih banyak lagi.1. Peningkatan kebiasaan sholat lima waktu.Yang dimaksud
kebiasaan disini ,adalah nilai yang sudah menjadi sikap pribadi seseorang, yang
dapat dikerjakan tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut dengan akhlak.
Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi akhlak bagi siswa yang
mengamalkannya.2. Motivasi multi aspek.Yang kami maksudkan motivasi multi
aspek. Terdiri dari kata motivasi, multi dan aspek. Yang dimaksud mativasi adalah
unsur yang mendorong seseorang untuk menggerakkan mengerjakan sesuatu, multi
aspek artinya beragam bentuk. Multi yang saya maksud disini antara lain: motivasi
melalui kajian sholat, melalui kajian diri siswa ,melalui kajian nikmat, meleui video
penciptaan alam semesta. 3. Metode yang digunakan.
Metode yang digunakan adalah memberian motivasi melalui memperdalam
kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi
siswa, melalui video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua potensi
rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong
untuk mensyukuri nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima
waktu.
BAB.III.PROSEDUR PENELITIAN A. Mengadakan survey awal.Survey
awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan tentang kebiasaan sholat siswa
kelas X, kelas XI dan kelas XII. Saya mendapat data hanya + 15 % dari kelas itu
yang sholat sudah rotin lima kali sehari dan semalam. Oleh sebab itu saya terdorong
untuk mengetahui apakah yang menyebabkan hal itu terjadi bagaimana jalan
keluarnya. B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi. 1. Pada siklus pertama
memotivasi siswa dengan kajian makna sholat supaya siswa lebih paham makna
sholat secara keseluruhan. Sehingga dia dapat menyayangi sholat dan
membiasakannya.Setelah itu memberikan format isian keadaan sholatnya selama
tujuh hari, setelah tujuh hari format yang diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua
diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.2. Pada
siklus pertama diambil sebagai acuan siklus kedua siapa berubah menjadi lebih
baik atau sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus kedua ini sudah diadakan
pendekatan yang intensif kepada siswa yang berubah menjadi malas, disamping itu
memotivasi dengan kajian nikmat yang diberikan Allah baik bersifat pribadi ataupun
bersifat umum. Setelah itu siswa diberi format isian untuk diisi sesuai sholat yang
mereka laksanakan dalam tujuh hari berikutnya. setelah format itu diisi siswa dan
ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk
menyetahui hasilnya.3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan namun
masih ada siswa yang cendrung turun maka pada siklus ketiga saya analisa
beberapa pribadi yang cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan
memanggil serta mengoreksi informasi dan melalui informasi diadakan motivasi
yang sesuai dengan siswa yang bermasalah tersebut. setelah format itu diisi siswa
dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi
untuk menyetahui hasilnya. mengengvaluasi kegiatan BAB.IV.HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASANA. Rekapitulasi. Siklus I
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Diteliti dari tanggal 23 s/d tanggal 29 bulan September 2007 Siklus I
No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Keterangan
1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00
2 Ariyana 6 6 7 7 7 94.29
3 Dede Nursapni 7 6 6 5 4 80.00
4 Dita ulandari 4 4 6 7 7 80.00
5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7 100.00
6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00
7 Feni Hernita 7 5 6 6 7 88.57
8 Fenny Greace A 4 6 7 6 4 77.14
9 Iis Febriyani Utami 6 7 7 6 3 82.86
10 Insi Aulia Kh 4 4 6 4 4 62.86
11 Irma Nuarti 7 4 7 5 7 85.71
12 Kurnia Eka Abdillah 6 7 7 7 7 97.14
13 Lila Fitriani 5 4 4 7 7 77.14
14 Luthfiah Ilma 4 5 7 7 7 85.71
15 Melisa Puspitasari 6 7 7 7 4 88.57
16 Mia Satriana 3 1 5 6 7 62.86
17 Nurfitri Apriliandina 4 3 7 4 1 54.29
18 Nury Indriyani 7 2 7 4 5 71.43
19 Resti Fauziyah 5 5 5 5 3 65.71
20 Rika Umami 3 5 7 7 5 77.14
21 Rizka Yuliana 6 5 7 7 7 91.43
22 Septiyani 6 3 7 1 7 68.57
23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00
24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00
25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00
26 Sri Suyati 7 7 7 7 7 100.00
27 Susanti Oktaviani 4 6 6 6 5 77.14
Persentase 80.95 76.19 93.65 86.24 83.07 84.02
Diketehaui Oleh Jakarta 1 Oktober 2007
Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail
B. Rekapitulasi Siklus II
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Diteliti dari tanggal 23 s/d tanggal 29 bulan Oktober 2007 Siklus II
No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase
1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00
2 Ariyana 4 7 7 7 7 91.43
3 Dede Nursapni 5 5 7 6 5 80.00
4 Dita Suci Wulandari 3 5 6 7 6 77.14
5 Etik Handayani 7 7 7 7 7 100.00
6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00
7 Feni Hernita 6 6 5 4 2 65.71
8 Fenny Greace A 4 7 6 7 5 82.86
9 Iis Febriyani Utami 5 7 7 5 0 68.57
10 Insi Aulia Kh 7 7 7 7 7 100.00
11 Irma Nuarti 4 5 6 0 6 60.00
12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7 100.00
13 Lila Fitriani 6 7 7 7 5 91.43
14 Luthfiah Ilma 3 4 5 4 6 62.86
15 Melisa Puspitasari 4 7 7 7 6 88.57
16 Mia Satriana 7 7 7 7 7 100.00
17 Nurfitri Apriliandina 5 6 7 5 5 80.00
18 Nury Indriyani 4 2 7 3 5 60.00
19 Resti Fauziyah 7 7 7 7 7 100.00
20 Rika Umami 4 5 7 7 3 74.29
21 Rizka Yuliana 3 5 6 5 4 65.71
22 Septiyani 6 6 7 6 6 88.57
23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00
24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00
25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00
26 Sri Suyati 6 6 7 7 5 88.57
27 Susanti Oktaviani 5 7 7 7 6 91.43
Persentase 77.78 88.36 95.77 86.77 80.42 85.82
Diketehaui Oleh Jakarta 30 Oktober 2007
Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail
C. Rekapitulasi Siklus III
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Diteliti dari tanggal 2 s/d tanggal 8 bulan November 2007 Siklus III
No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase
1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00
2 Ariyana 5 3 7 5 5 71.43
3 Dede Nursapni 6 6 7 7 5 88.57
4 Dita ulandari 5 5 6 7 6 82.86
5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7 100.00
6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00
7 Feni Hernita 4 7 4 0 4 54.29
8 Fenny Greace A 6 6 7 6 6 88.57
9 Iis Febriyani Utami 7 7 7 7 6 97.14
10 Insi Aulia Kh 6 6 7 7 5 88.57
11 Irma Nuarti 7 6 7 5 7 91.43
12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7 100.00
13 Lila Fitriani 6 6 7 7 7 94.29
14 Luthfiah Ilma 5 5 7 7 6 85.71
15 Melisa Puspitasari 7 7 7 7 7 100.00
16 Mia Satriana 4 4 4 4 4 57.14
17 Nurfitri Apriliandina 7 7 7 7 7 100.00
18 Nury Indriyani 6 0 7 1 7 60.00
19 Resti Fauziyah 6 7 7 7 6 94.29
20 Rika Umami 4 6 7 6 2 71.43
21 Rizka Yuliana 6 7 7 5 5 85.71
22 Septiyani 6 6 7 4 7 85.71
23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00
24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00
25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00
26 Sri Suyati 5 6 7 5 6 82.86
27 Susanti Oktaviani 5 6 7 6 6 85.71
Persentease 85.71 85.71 96.30 84.13 86.24 87.62
Diketehaui Oleh Jakarta 10 Nopember 2007
Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail
D. ANALISIS DATA YANG DIPEROLEH DARI TIGA SIKLUS.Pada langkah
pertama kami memberikan motivasi kepada siswa kelas II Ak 1 untuk mendalami arti
sholat dan kandunganya, bagaiman manfaatnya bila kita merotinkan sholat,
sekaligus merupakan tanda syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat yang berlimpah kepada kita. pemberian motivasi melalui memperdalam
kajian sholat,. Dan diberikan pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu
sesuai dengan sholat yang mereka kerjakan , 1. Siklus pertama. Siklus pertama
kami laksanakan dari tanggal 23 sampai 29 september 2007. Dari data itu diperoleh
data sholat Zuhur yang dilaksanakan =80,95%, sholat ashar =76,19%, Sholat
Magrib=93,65 , sholat Isya=86,24 , sholat shubuh=83,07 Kumulatif=84,02.
2. Siklus kedua.Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum
maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa yang masih jauh dari
yang diharapkan tentang kebiasaan sholatnya. Kami dorongan siswa untuk lebih
mengenal sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian
diri pribadi siswa, mendorong yang masih sangat jarang sholat untuk lebih
memahami dan manfaat syukur kepada Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal
23 Oktober 2007 sampai 29 Oktober 2007, dengan membagikan formulir isian, saya
memperoleh data sebagai berikut yang melaksanakan sholat zuhur=77,78 , sholat
ashar=88,36 , sholat Magrib=95,77 , sholat Isya =86,77 , sholat shubuh =80,42 ,
kumulatif=85,42 .3. Siklus ketiga.Siklus ketiga kami laksanakan dari tanggal 2
sampai tanggal 8 Oktober 2007. Siklus ini berdasar data siklus kedua yang belum
memuaskan, sehingga mengadakan pendekatan kepada siswa yang masih malas
untuk sholat, supaya rajin sholat, dan memotivasi melalui video penciptaan Alam
semesta.Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan semua potensi mereka
yang diamanahkan Allah kepada mereka, kami memperoleh data sebagai berikut:
Yang melaksanakan sholat Zuhur=85,71 , sholat ashar=85,71 , sholat
Magrib=96,30, sholat Isya=84,13 , sholat shubuh=86,24 , kumulatif=87,62.4.
Analisa Kemajuan kemajuan pada siswa. Dari Tabel I ,II dan III dapat kita baca
pelaksanaan sholat Zuhur berbanding sebagai berikut Siklus I 80.95 %, siklus II
turun 77.78 % dan siklus III meningkat menjadi 85.71%. cendrong naik.Pelaksanaan
Sholat Ashar berbanding sebagai berikut Siklus 76.19%, Siklus II naik menjadi
88.36% dan siklus III turun sedikit menjadi 85.71%. cendrong naik.Pelaksanaan
sholat Magrib berbanding sebagai berikut siklus I 93.65%, Siklus II naik menjadi
95.77% dan siklus III naik menjadi 96.3% cendrong naik.Pelaksanaan sholat isya
berbanding sebagai berikut siklus I 86.24% , Siklus II naik menjadi 86.77 dan siklus
III turun 84.13% cendrong turun.Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding sebagai
berikut siklus I 83.07%, Siklus II turun 80.42% dan siklus III naik menjadi 86.24%
cendrong naik. Dari lima sholat hanya satu yang cendrong turun yaitu sholat Isya
sedangkan empat sholat yang lain cendrong. Lebih lanjut dapat dilihat dari grafik
dibawah ini.5. Apabila dilihat presentase keseluruhan.Secara keseluruhan dapat
lihat dari tabel pada siklus pertama 84.02 %, pada siklus II naik menjadi 85.82 dan
pada siklus III naik menjadi 87.82. dari data ini dapat lihat ada kecendrongan makin
naik. Lebih lanjut dapat dilihat dari grafik.
6. Bila dikelompokkan antara A. antara 89.99%- 100%, B. antara 69.99-89.99, C.
antara 50.00 – 69.99 dan D <.50.00. A bobotnya 4 , B bobotnya 3, C bobotnya 2
dan D bobotnya 1. a. Pada siklus I A terdapat = 10 orang, B terdapat =12
orang , C terdapat = 5 orang, b. Siklus II A terdapat 13 orang, B terdapat 8
orang , C terdapat 6 orang.c. Siklus III A terdapat 13 orang, B terdapat 11 orang C
terdapat 3 orang.
Sik I Sik II Sik III
A-4 10 40 13 52 13 52
B-3 12 36 8 24 11 33
C-2 5 10 6 12 3 6
KUM 86 88 91
Dari keadaan itu ada kecendrongan makin baik dan makin sempurna sholatnya.
Lebih lanjut lihat grafik.
8. Secara keseluruhan dapat dilihat lebih kemajuannya DAFTAR
PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI
2. Buku Paket Agama Islam SMK
3. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B. Suryosubroto
4. Etika Keguruan oleh Drs. R. Hermawan S
5. Fikih Kifayatul Akhyar
6. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D
7. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed
8. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H
9. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR
10.Mukhtarul Hadist Nabawiyah
11.Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh
12.Motivate your self! Oleh Ridwan Muhammad Yusuf
13.Pengantar Psikologi Dirgagunarsa
14.Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno Surakhmat
15.Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim Purwanto
16.Psikologi Umum oleh Agus Sujanto Drs
17.Pengantar Ilmu Jiwa Agama Jalaludin drs, Cs
18.Pengantar Didaktik Metodik oleh Abu Ahmadi, Drs
19.Rangkuman Ilmu Mendidik oleh Djaka Cs
20.Teknologi Instruksional 0leh Drs. Mudhoffar, M.Sc
LAMPIRAN -LAMPIRAN :1. Surat Tugas dari
Ketua Proyek Kepada Peserta Peneliti2. Buku
Konsultasi dari Pembimbing kepada peserta Peneliti 3.
Undangan penanda tanganan kontrak 4. Data Pribadi
Anggota Peneliti 5. Surat pernyataan siswa yang
diteliti6. Format instrument penelitian