ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web...

27

Click here to load reader

Transcript of ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web...

Page 1: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

eJournal Ilmu Komunikasi, 2017 : 5 (3) 2017 : 1 – 13ISSN (Cetak) 2502-5961, ISSN (Online) 2502-597X, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017

PERAN ACCOUNT KAMPANYE BUDAYA DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM MEMPERKENALKAN

SARUNG SAMARINDA SEBAGAI ICON FASHION

DINANTI DARACHYNTIA SCHNEIDER1

AbstrakDinanti Darachyntia Schneider. 1302055190. Peran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion, di bawah bimbingan Drs. Sugandi, M.Si selaku dosen pembimbing I, Sarwo Edy Wibowo, S.I.Kom, M.M selaku dosen pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran account kampanye budaya di media sosial instagram dalam memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai icon fashion.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Account Kampanye Budaya di Media Sosial Instagram dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion sangat efektif bagi pengguna media sosial instagram, khususnya untuk mengetahui bahwa Sarung Samarinda dapat di modifikasi menjadi pakaian yang modern.

Kata Kunci : peran media sosial, komunikasi budaya

PendahuluanLatar Belakang

Perkembangan kemajuan teknologi komunikasi berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perkembangan komunikasi tiba pada tahap yang sekarang, dengan ditemukannya berbagai sarana yang memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh faktor-faktor jarak, kecepatan dan bahkan waktu.

Kemajuan teknologi yang kita alami ini seringkali disebut juga sebagai media baru. Proses penyampaian pesan melalui media pun mengalami pergeseran penting. Jika media selama ini merupakan pusat informasi, dan informasi itu diberikan dengan satu arah, kini media menjadi lebih efektif. Khalayak tidak lagi sekedar objek yang terpapar oleh informasi, tetapi khalayak telah dilibatkan lebih aktif karena teknologi menyebabkan interaksi di media bisa terjadi. Kehadiaran media baru (new media/cybermedia) menjadikan informasi sebagai sesuatu yang mudah dicari dan terbuka. Penanda dari ciri media baru bisa dilihat dari munculnya media siber atau jaringan. 1 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman. Email : [email protected]

Page 2: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13Koneksi antarjaringan melalui komputer atau smartphone yang disebut dengan nama internet memberikan pilihan bagi khalayak tidak hanya dalam mencari dan mengonsumsi informasi semata, tetapi khalayak juga bisa memproduksi informasi tersebut.

Fenomena interaksi sosial online saat ini merupakan salah satu karakterisktik dari masyarakat informasi. Perubahan masyarakat yang dulunya hanya mengenal interaksi sosial secara nyata (face to face) tetapi saat ini seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain di internet. Media sosial tidak hanya digunakan untuk mendistribusikan informasi yang bisa dikreasikan oleh pemilik akun (users) itu sendiri, tetapi juga memiliki dasar sebagai portal untuk membuat jaringan pertemanan secara virtual dan medium untuk berbagai data, seperti audio atau video.

Salah satu bentuk media sosial yang memiliki jumlah peminat cukup tinggi adalah instagram. Instagram didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Aplikasi ini dirilis pada Oktober 2010. Instagram adalah media yang memberikan kemudahan cara berbagi secara online oleh foto-foto, video dan juga layanan jejaring sosial yang dapat digunakan pengguna untuk mengambil dan membagi ke teman mereka. Pengguna media sosial Instagram menginginkan reaksi dari teman-teman mereka dan saling memberikan komentar dan like dari foto maupun video yang diunggah.

Salah satu account yang bergerak di media sosial instagram ada kampanye budaya. Account ini didirikan oleh Anas Maghfur. Kampanye budaya hadir dikarenakan kebanyakan masyarakat Indonesia kurang mengetahui betapa banyak kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya mengenai kebudayaan asli yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu konsep budaya yang diturunkan adalah pakaian sarung Samarinda yang merupakan salah satu ciri khas dari kota Samarinda. Pada umumnya, sarung Samarinda hanya digunakan untuk beribadah. Namun pada zaman modern seperti saat ini, sarung Samarinda telah dimodifikasi menjadi pakaian sehari-hari seperti kemeja, rok bahkan gaun serta model pakaian yang lainnya.

Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah yaitu Bagaimana Peran Account Kampanye Budaya di Media Sosial Instagram dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion?

Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisa peran account kampanye budaya di media sosial instagram dalam memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion.

Manfaat Penelitian

2

Page 3: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)Penulis mengharapkan dari penelitian ini sendiri dapat memberikan

kontribusi yang bermanfaat yang antara lain:1. Manfaat Praktis

Hasil yang diambil dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan dokumentasi ilmiah untuk pengembangan keilmuan mahasiswa terutama di bidang Media Sosial.

2. Manfaat TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait komunikasi persuasif mengenai Peran Account Kampanye Budaya di Media Sosia Instagram dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion.

Kerangka Dasar TeoriUses and Grafication memberikan sebuah kerangka untuk memahami

kapan dan bagaimana konsumen media individu menjadi lebih atau kurang aktif dan konsekuensi dari keterlibatan yang meningkat atau menurun.

Banyak asumsi Uses and Grafication secara jelas dinyatakan oleh pencetusnya Katz, Blumler dan Gurevitch (1974). Mereka menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar teori Uses and Grafication:

1. Khalayak yang aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.2. Inisiatif dalam menghubungkan kebutuhan pada pilihan media tertentu

Terdapat pada anggota khalayak.3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media, minat

dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akuratmengenai kegunaan tersebut.

5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.Uses and Grafication juga membedakan antara aktivitas dan keaktifan

untuk memahami dengan lebih baik tingkatan dari aktivitas khalayak. Walaupun istilah ini saling berhubungan, aktivitas (activity) lebih merujuk kepada apa yang dilakukan oleh konsumen media (misalnya, memilih mencari berita secara online dibandingkan membacanya di surat kabar). Keaktifan (activeness) lebih dekat dengan apa yang benra-benar menarik minat peneliti dalam teori Uses and Grafication. Keaktifan bervariasi berdasarkan individu. Seseorang mungkin dapat menjadi tidak aktif pada waktu-waktu tertentu dan kemudian menjadi cukup aktif. Tingkat keaktifan kita sering kali bervariasi sesuai dengan wakti dan jenis isi.

Zizi Papacharissi dan Alan Rubin (2000) (Maer, 2007:113) memprediksi penggunaan internet menemukan penjelasan mengenai Uses and Grafication. Papacharissi dan Rubin menemukan bahwa orang mempunyai lima motif utama untuk penggunaan internet, dan yang paling penting adalah pencarian informasi. Mereka juga menemukan bahwa orang merasa dihargai secara interpersonal menggunakan internet untuk pengumpulan informasi dan mereka yang merasa tidak aman pada interaksi tatap muka berpaling pada

3

Page 4: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13internet untuk interaksi sosial. Secara keseluruhan, mereka menyimpulkan bahwa teori Uses and Grafication memberikan kerangka penting untuk mempelajari media baru.

Media BaruKata media berasal dari bahasa latin yang memilki arti sebagai

perantara sebuah informasi dengan penerima informasi. New media secara bahasa dapat berarti “perantara baru”. Istilah Media Baru sendiri muncul pada akhir abad 20 yang dipakai untuk menyebut sebuah media baru yang menggabungkan media-media konvensional dengan internet. Beberapa contoh di antaranya mungkin internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD.

Media baru bukanlah TV, film, majalah, buku atau publikasi berbasis kertas kecuali mereka mengandung teknologi yang memungkinkan interaktivitas digital, seperti grafis yang berisi tag- Link web. Melalui media baru pula tercipta suatu bentuk komunikasi baru yang disebut komunikasi online. Media baru merupakan terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Sedangkan menurut Danaher dan Davis (2003:64), media baru adalah media yang memfasilitasi interaksi antara pengirim dan penerima. Salah satu media baru yang saat ini sedang berkembang adalah media sosial.

Media SosialPuntoadi (Kasali, 2011:1) mengemukakan, bahwa untuk

mendefinisikan media sosial, salah satu cara yang paling tepat adalah dengan membandingkannya dengan generasi sebelumnya yang berbasis pada web 2.0. Ia berpendapat, bahwa media sosial dapat melakukan aktivitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual. Hal-hal seperti itulah yang tidak ditemukan pada media berbasis web 1.0 di era sebelumnya. Media sosial memampukan setiap penggunanya untuk terlibat dalam percakapan dunia maya yang bukan hanya dapat terjadi di dalam hingga luar negeri. Dengan media sosial, setiap orang dapat menjadi influencer atau pembawa pengaruh bagi orang lain.

Fungsi Media SosialMedia sosial dapat didefinisikan sebagai sistem komunikasi yang baru

bagi khalayak yang memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:1. Administrasi atau Identitas

Pengorganisasian profil pengguna (user) dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif. Pembentukan suatu pengguna dan integrasi dalam masyarakat yang relevan.

2. Mendengarkan dan BelajarPembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang diinginkan.

4

Page 5: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)3. Berpikir dan Perencanaan

Media sosial meningkatkan efisiensi hubungan antar masyarakat4. Pengukuran

Menetapkan langkah-langkah efektif untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang digunakan.

InstagramInstagram didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Aplikasi ini

dirilis pada Oktober 2010. Instagram merupakan aplikasi yang berfungsi untuk berbagi foto atau gambar kepada teman-teman sesama pengguna Instagram. Foto-foto di Instagram dapat dijadikan kenangan untuk bisa dilihat lagi kedepannya, dapat mengekspresikan keadaan yang telah dan sedang terjadi.

Kehadiran kamera yang terpasang pada ponsel dan disertai dengan aplikasi penggungah gambar membuat banyak orang mempunyai aktivitas baru yang menyenangkan. Orang dengan mudahnya mengambil gambar melalui kamera ponsel kapanpun dan di manapun mereka suka. Setelah mengambil gambar, orang biasanya tidak sabar untuk memposting gambar terbaru yang update melalui media sosial seperti instagram yang sangat popular di kalangan pengguna smartphone.

Komunikasi AntarbudayaKomunikasi antarbudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota

suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu budaya lainnya. Dalam keadaan demikian, kita segera dihadapkan kepada masalah-masalah yang ada dalam suatu situasi di mana suatu pesan disandi salam suatu budaya dan harus disandi balik dalam budaya lain. Budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi. Budaya bertanggung jawab atas seluruh perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang.

Dalam setiap budaya ada bentuk lain yang agak serupa dengan bentuk budaya, ini menunjukkan individu yang telah dibentuk oleh budaya. Budaya individu sedikit berbeda dari bentuk budaya yang mempengaruhinya, ini menunjukkan dua hal. Pertama, ada pengaruh-pengaruh lain di samping budaya yang membentuk individu. Kedua, meskipun budaya merupakan kekuatan dominan yang mempengaruhi individu, orang-orang dalam suatu budaya pun mempunyai sifat-sifat yang berbeda.

Kampanye BudayaKampanye budaya adalah suatu gerakan sadar budaya yang pertama

kali digarap oleh Anas Maghfur. Gerakan kampanye budaya hadir, agar masyarakat sadar mengenai kebudayaan yang terdapat di Indonesia, mengenali, mencintai serta turut serta dalam melestarikan kebudayaan Indonesia menjadi sebuah identitas bangsa. Kampanye budaya bergerak di media sosial, khususnya instagram. Gerakan ini bertujuan untuk menjadi tempat bagi masyarakat untuk mengetahui kebudayaan yang terdapat di

5

Page 6: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13Indonesia saat ini. Kampanye budaya hadir dikarenakan kebanyakan masyarakat Indonesia kurang mengetahui betapa banyak kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya mengenai kebudayaan asli yang dimiliki oleh Indonesia.

Sarung SamarindaKerajinan tenun Sarung Samarinda pada awalnya dibawa oleh para

perantau suku Bugis dari Pulau Sulawesi, tepatnya berada di Kampung Pamanah, Gang Pertenunan, Samarinda Seberang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Sarung Samarinda. Para pengrajin Sarung Samarinda mengenal dua teknik dalam menenun Sarung Samarinda, yaitu dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan dengan cara tradisional yang disebut dengan nama walida.

Ciri khas dari Sarung Samarinda adalah bahan baku yang digunakan adalah sutera yang khusus didatangkan dari Negara Cina. Sebelum ditenun, bahan baku tersebut harus menjalani beberapa proses agar kuat saat dipintal. Proses pertama adalah merendam bahan baku dalam air selama tiga hari. Setelah itu dimasak dalam campuran air dan pewarna sampai mendidih selama kurang lebih dua jam. Lalu bahan baku tersebut dicuci hingga bersih dan langsung dikanji. Setelah dikanji, diperas dan dijemur hingga kering, barulah bahan baku bisa dipintal menjadi benang tenun sutera.

Sarung Samarinda yang asli tidak pernah disambung dengan menggunakan mesin jahit. Hal inilah yang menjadikan salah satu cara untuk membedakan kain yang asli dari yang palsu atau buatan mesin pabrik. Perbedaan lainnya adalah kain yang asli atau yang dibuat dengan ATBM biasanya terasa agak keras, namun saat digunakan terasa sejuk. Kain palsu terasa halus, namun saat digunakan terasa panas. Sedangkan Sarung Samarinda asli yang dibuat dengan teknik walida terasa halus dan sejuk saat digunakan.

Definisi KonsepsionalDefinisi konsepsional dipergunakan untuk memberikan batasan-

batasan terhadap suatu masalah sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan rinci dari pengertian untuk lebih memahami dalam penelitian ini sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti disini akan merumuskan konsep yang berhubungan dengan variabel yang dimaksud. Sehubungan dengan itu maka disini penulis akan merumuskan konsep yang berhubungan dengan variabel yang dimaksud. Berdasarkan teori dan konsep, maka definisi konsepsional dalam penelitian ini adalah peran account kampanye budaya di media sosial instagram dalam memperkenalkan sarung samarinda sebagai icon fashion yaitu aktivitas (activity) dan keaktifan (activeness) serta fungsi-fungsi media sosial yang mencakup administrasi, mendengarkan dan belajar, berpikir dan perencaan, serta pengukuran.

Metodologi Penelitian

6

Page 7: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)Jenis Penelitian

Penulis memilih jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dikatakan sebagai metode penelitian baru, karena popularitasnya belum lama. Metode ini disebut juga metode artistik, karena proses penelitian bersifat kurang terpola, dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

Fokus PenelitianDalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih

didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi di lapangan. Oleh karena itu, penulis hanya memfokuskan penelitian ini kepada mendeskripsikan peran media sosial instagram dalam account kampanye budaya untuk mengenalkan sarung Samarinda sebagai icon fashion. Hal ini akan disesuaikan dengan teori dan konsep yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu:

a. Aktivitas (activity)b. Keaktifan (activeness)c. Fungsi Media Sosial

Jenis dan Sumber Data1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari narasumber dengan melakukan tanya jawab secara langsung dan dipandu oleh pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan secara matang sebelumnya.

2. Data Skunder Data skunder adalah data yang diperoleh dari beberapa sumber informasi a. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dengan promosi pariwisata

Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara.b. Buku-buku ilmiah, hasil penelitian yang relevan dengan fokus penelitian

Sample PenelitianDidalam penelitian ini pemilihan sumber data menggunakan teknik

purposive sampling. Bagaimana yang dikatakan Sugiyono (2009:53-54). Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah purposive sampling berdasarkan tujuan adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang tentang kondisi politik disuatu Daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

Teknik Pengumpulan Data

7

Page 8: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 131. Observasi 2. Wawancara3. Dokumentasi

Teknik Analisis DataMenurut Kriyantono (2006) teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti dilapangan. Data tersebut baik dari studi pustaka dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini juga mengacu pada model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Mattew B. Miles dan A Michael Huberman.

Hasil Penelitian dan PembahasanAccount Kampanye Budaya

Kampanye Budaya adalah sebuah gerakan sadar budaya, mengenali, mencintai, serta turut dalam melestarikan kebudayaan Indonesia itu sendiri sebagai sebuah identitas bangsa. Tujuan dari Kampanye Budaya adalah melestarikan budaya yang ada di Indonesia, dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap produk-produk Indonesia, dengan upaya mengurangi konsumsi produk impor.

Kampanye Budaya pertama kali digagas oleh Anas Maghfur, ia adalah sosok pria kelahiran 10 Mei 1983 yang telah lama berkiprah di bidang mengenai budaya. Beliau saat ini juga mengelola bisnis di bidang fashion, yang mensinergikan sosial, budaya dan bisnis. Saat inipun, bisnisnya fokus mengangkat kearifan lokal yang berada di kota Samarinda, Kalimantan Timur, berupa sarung Samarinda.

Kampanye Budaya saat ini tumbuh dalam sebuah account media sosial instagram, sehingga followers dapat diartikan sebagai pengikut gerakan Kampanye Budaya ini. Followers terbuka bagi siapapun, dan followers juga dapat berkontribusi langsung dalam Kampanye Budaya ini. Followers dapat berkontribusi dengan cara memfollow account instagram @kampanyebudaya, lalu menambahkan #kampanyebudaya pada setiap postingan yang bernilai budaya, seperti batik, tenun, obyek wisata, dan lain sebagainya.

1. Aktivitas (activity)Hadirnya sebuah account di media sosial Instagram yang bernama Kampanye Budaya (http://www.instagram.com/kampanyebudaya) dengan tujuan untuk mengajak masyarakat untuk sadar mengenai kebudayaan yang terdapat di Indonesia, mengenali, mencintai serta turut serta dalam melestarikan kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Khususnya untuk di Kota Samarinda dalam memperkenalkan sarung Samarinda sebagai icon fashion.

2. Keaktifan (activeness)

8

Page 9: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)Para pengguna media sosial, instagram yang aktif sering mengupload foto mengenai kegiatan mereka ketika menggunakan sarung Samarinda dan memberi hastag Kampanye Budaya. Lalu, oleh pihak Kampanye Budaya akan memposting ulang (repost) foto yang telah diupload pengguna instagram dan memberikan keterangan menggenai sarung Samarinda.

3. Fungsi Media SosialAccount Kampanye Budaya hadir di media sosial sesuai dengan fungsi-fungsi media sosial sebagai administrasi, mendengarkan dan belajar, berpikir dan perencanaan, serta pengukuran dalam setiap merepost postingan-postingan pengguna media sosial instagram.

PembahasanAnalisis dan pembahasan yang dituliskan oleh penulis dari suatu

penelitian ilmiah untuk mengetahui gambaran atau komunikasi yang mengandung suatu arti atau kata lain komunikasi dapat dijadikan sarana penggunaan lambang atau tanda untuk menyampaikan suatu informasi yang sama pada suatu objek atau kejadian dengan tujuan khalayak tertentu (masyarakat). Dalam pokok pembahasan ini, peneliti akan menganalisis hasil penelitian yang telah didapatkan peneliti selama melaksanakan wawancara dengan pihak terkait dari Account Kampanye mengenai “Peran Account Kampanye Budaya di Media Sosial Instagram dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion”.

Media sosial merupakan layanan berbasis web yang memungkinkan individu untuk mengembangkan profil umum atau semi umum melalui sistem yang terikat, menunjukan daftar pengguna lainnya dengan siapa seseorang berhubungan dan melihat daftar hubungan mereka dan yang lainnya yang ada di dalam sistem. Kekuatan utama dari media sosial adalah adanya profil pengguna yang dapat dilihat serta daftar teman-temannya yang tergabung di situs tersebut. Dalam media sosial terdapat dua faktor pendukung bagi khalayak untuk menggunakan media sosial, yaitu aktivitas (activity) dan juga keaktifan (activeness). Selain faktor pendukung tersebut dalam media sosial juga terdapat beberapa fungsi media sosial, yaitu administrasi, mendengarkan dan belajar, berpikir dan perencanaan serta pengukuran.

Aktivitas (activity)Pengguna media sosial instagram mengetahui tentang account

kampanye budaya dan kehadiran account kampanye budaya di media sosial instagram sangat membantu bagi pengguna media sosial instagram untuk mengetahui tentang kebudayaan-kebudayaan yang berada di Indonesia, salah satunya adalah sarung Samarinda yang dapat kita temui di kota Samarinda.

Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui bahwa sarung Samarinda hanya digunakan sebatas sarung bagi para pria untuk beribadah. Namun, pada perkembangan zaman seperti saat ini, sarung Samarinda telah

9

Page 10: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13dimodifikasi menjadi berbagai jenis pakaian yang dapat digunakan masyarakat dalam berbagai macam kegiatan. Terdapat berbagai macam jenis pakaian yang menggunakan sarung Samarinda, seperti kemeja, dress, blazer, celana atau berbagai macam jenis pakaian yang sesuai dengan perkembangan fashion saat ini.

Account kampanye budaya dengan sengaja memilih media sosial dengan tujuan mengajak masyarakat untuk mengetahui, mencintai dan menggunakan kebudayaan atau produk lokal Indonesia, khususnya kepada masyarakat kota Samarinda untuk menggunakan sarung Samarinda sebagai icon fashion. Selain itu juga account kampanye budaya hadir di media sosial instagram dikarenakan pada saat ini rasa nasionalisme masyarakat Indonesia mulai memudar dikarenakan hadirnya kebudayaan asing di Negara Indonesia. Sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai kebudayaan-kebudayaan asing yang membuat masyarakat Indonesia kurang mengetahui tentang kebudayaan lokal, khususnya sarung Samarinda yang kebanyakan masyarakat hanya mengetahui bahwa sarung Samarinda hanya sekedar sarung saja. Namun sarung Samarinda telah dimodifikasi menjadi suatu icon fashion bagi kota Samarinda.

Kehadiran account kampanye budaya di media sosial instagram merupakan suatu inovasi baru bagi pengguna instagram. Karena dengan kehadiran account kampanye budaya, pengguna media sosial instagram yang pada awalnya kurang mengetahui tentang kebudayaan-kebudayaan di Indonesia, misalnya saja seperti kebanyakan masyarakat kota Samarinda yang hanya mengetahui bahwa sarung Samarinda hanya digunakan sebagai sarung untuk beribadah saja. Namun, melalui account kampanye budaya yang hadir di media sosial instagram, masyarakat kota Samarinda menjadi mengetahui bahwa sarung Samarinda dapat dimodifikasi menjadi suatu icon fashion yang akhirnya membuat masyarakat kota Samarinda menggenakan sarung Samarinda sebagai pakaian yang dapat mereka gunakan untuk kegiatan sehari-hari atau untuk kegiatan tertentu, seperti acara pemilihan duta wisata Kota Samarinda dan acara-acara sejenisnya.

Hal ini menunjukkan bahwa account kampanye budaya telah berhasil menggunakan media sosial instagram untuk mengajak para pengguna media sosial, khususnya masyarakat kota Samarinda yang memiliki account instagram untuk mengetahui bahwa kota Samarinda memiliki suatu ciri khas yang kini telah berkembang menjadi suatu icon fashion bagi kota Samarinda, yaitu sarung Samarinda. Meskipun hanya kalangan tertentu saja yang menggunakan atau mempostingnya di media sosial instagram, namun hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat kota Samarinda turut serta dalam memperkenalkan sarung Samarinda sebagai icon fashion kota Samarinda, lalu dengan sengaja mereka mempostingnya di media sosial instagram mereka dengan menggunakan hastag kampanye budaya, lalu oleh pihak account kampanye budaya dengan sengaja merepost atau memposting ulang foto tersebut di account kampanye budaya.

10

Page 11: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)Meskipun pada saat ini account kampanye budaya dalam keadaan yang

sedang vakum, dikarenakan kesibukan masing-masing para admin account tersebut, tidak menurunkan minat pengguna media sosial instagram yang mengetahui tentang account kampanye budaya untuk memposting sebuah foto di account media sosial instagram mereka dengan menggunakan hastag kampanye budaya. Hal ini membuktikan bahwa para pengguna media sosial instagram yang mengetahui tentang kehadiran account kampanye budaya di media sosial instagram sadar akan pentingnya kebudayaan-kebudayaan yang terdapat di Indonesia sangatlah luas, salah satunya adalah sarung Samarinda yang pada saat ini telah mengalami perkembangan pesat, sehingga sarung Samarinda menjadi salah satu icon fashion kota Samarinda.

Keaktifan (activeness)Kebanyakan masyarakat Indonesia menggunakan media sosial,

khususnya instagram untuk mengisi waktu senggang mereka atau beralih sejenak dari aktivitas yang dijumpainya di dunia nyata. Maka dari itu account kampanye budaya memilih media sosial instagram menjadi saluran komunikasi mereka dalam mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kota Samarinda, untuk sadar mengenai kebudayaan-kebudayaan Indonesia. Account kampanye budaya sering menyebarluaskan gerakan kampanye budaya dengan cara merepost postingan pengguna media sosial instagram dan menggunakan hastag kampanye budaya. Maka tidak mengherankan jika account kampanye budaya memiliki jumlah followers lebih dari 3 ribu, dan terdapat pengguna instagram yang aktif untuk memposting foto mereka dengan menggunakan hastag kampanye budaya.

Hal ini membuktikan dengan keaktifan yang dilakukan oleh account kampanye budaya di media sosial instagram mampu menarik minat pengguna media sosial untuk mengetahui, mencintai serta menggunakan kebudayaan atau produk-produk lokal Indonesia, seperti sarung Samarinda yang telah dimodifikasi menjadi suatu icon fashion yang dapat digunakan secara sehari-hari atau dikenakan pada acara khusus seperti pemilihan duta wisata Kota Samarinda, pakaian dinas atau instansi kota Samarinda atau sebagai pakaian dalam acara khusus seperti fashion show dalam acara seperti festival kemilau sarung Samarinda yang diadakan setiap tahunnya.

Account kampanye budaya pertama kali hadir di media sosial instagram pada tanggal 7 September 2014. Namun, account tersebut pertama kali memposting foto ke dalam account kampanye budaya pada tanggal 16 Januari 2015. Postingan pertama mereka mengenai Batik Kalimantan Timur yang telah dimodifikasi menjadi pakaian kerja. Sedangkan untuk postingan mengenai Sarung Samarinda, account kampanye budaya juga memposting pada tanggal 16 Januari 2015. Selain itu dari keseluruhan postingan account kampanye budaya yang berjumlah 2.523 post, peneliti menemukan bahwa terdapat 192 post mengenai Sarung Samarinda, baik dalam bentuk sarung ataupun telah dimodifikasi dengan berbagai macam pakaian. Hal ini

11

Page 12: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13membuktikan bahwa account kampanye budaya sangat aktif di media sosial instagram dalam mengajak pengguna media sosial instagram untuk aktif memposting foto mengenai kebudayaan-kebudayaan yang terdapat di Indonesia, khususnya mengenai Sarung Samarinda.

Selain menyebarkan gerakan sadar budaya melalui media sosial instagram, kampanye budaya juga pernah melakukan kegiatan “Kampanye Budaya Goes School” dengan cara mengunjungi sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Samarinda, lalu pihak kampanye budaya memperkenalkan tentang kampanye budaya dan pentingnya untuk sadar mengenai kebudayaan-kebudayaan yang terdapat di Indonesia, khususnya di Kota Samarinda mengenai Sarung Samarinda yang telah menjadi icon fashion. Meskipun pada saat ini account kampanye budaya dalam keadaan vakum, hal ini tidak menurunkan minat pengguna media sosial yang mengetahui keberadaan account kampanye budaya untuk memposting sebuah foto dengan menggunakan hastag kampanye budaya.

Hal ini dapat dilihat jika membuka hastag kampanye budaya di media sosial instagram, kita dapat menjumpai postingan-postingan pengguna media sosial instagram mengenai kebudayaan-kebudayaan Indonesia, khususnya mengenai sarung Samarinda yang telah dimodifikasi menjadi icon fashion yang digunakan oleh berbagai macam kalangan. Hal ini menunjukkan dengan vakumnya account kampanye budaya, tidak menurunkan antusias minat pengguna media sosial instagram untuk memposting tentang kebudayaan yang terdapat di Indonesia, khususnya mengenai sarung Samarinda.

Pada saat ini antusias masyarakat kota Samarinda terhadap sarung Samarinda cukup tinggi. Kebanyakan masyarakat berminat membeli sarung Samarinda, dikarenakan sarung Samarinda merupakan hasil olahan tangan (handmade), lalu sarung Samarinda kini hadir dengan inovasi yang sesuai dengan perkembangan fashion pada saat ini. Selain itu dengan perkembangan zaman seperti saat ini, media sosial instagram tidak hanya membuat penggunanya menjadi aktif untuk memposting foto mereka dengan menggunakan hastag kampanye budaya saja. Kini sarung Samarinda dapat dijual secara online melalui media sosial instagram dengan berbagai macam inovasi pakaian ataupun sekedar sarung Samarinda saja. Hal ini membuktikan bahwa keaktifan pengguna media sosial instagram cukup tinggi, sehingga membuat berbagai macam inovasi baru dalam memperkenalkan sarung Samarinda sebagai icon fashion.

Oleh karena itu, account kampanye budaya cukup berperan aktif di media sosial instagram dalam memperkenalkan sarung Samarinda sebagai icon fashion. Kehadiran account kampanye budaya memberikan banyak pengaruh positif bagi pengguna instagram agar lebih aktif lagi dalam memposting hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan, khususnya mengenai sarung Samarinda yang telah dimodifikasi menjadi suatu icon fashion bagi kota Samarinda.

12

Page 13: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)Fungsi Media Sosial

Media sosial instagram merupakan bentuk komunikasi baru bagi masyarakat, berbagai macam motif digunakan oleh para pengguna instagram. Mulai dari sekedar untuk bersosialisasi, bahkan kita dapat menemukan account instagram yang bertujuan sebagai metode jual-beli online. Oleh karena itu, media sosial mempunyai 4 fungsi yang akan disesuaikan oleh penulis dengan account kampanye budaya di media sosial instagram.

Administrasi atau identitas merupakan fungsi pertama dari media sosial, disini account kampanye budaya sudah dengan menjelaskan dari bio mereka bahwa mereka merupakan suatu gerakan sadar budaya yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk mengetahui, mencintai serta menggunakan produk lokal asli Indonesia. Oleh karena itu, khalayak pengguna media sosial instagram dapat mengetahui bahwa account kampanye budaya adalah sebuah account yang di kelola oleh beberapa orang yang berusaha untuk mengajak masyarakat Indonesia agar sadar dengan kebudayaan asli Indonesia.

Account kampanye budaya hadir dikarenakan saat ini minat masyarakat Indonesia terhadap produk lokal sangatlah kurang. Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya atau produk asing yang sebenarnya hanya menang dari nama brandnya saja. Oleh karena itu, account kampanye budaya sering mengajak khalayak pengguna media sosial instagram untuk lebih aktif dalam mengetahui, mencintai serta menggunakan kebudayaan atau produk lokal.

Fungsi media sosial yang kedua adalah mendengarkan dan belajar, oleh karena itu account kampanye budaya menggunakan hastag kampanye budaya di media sosial instagram untuk melihat seberapa banyak khalayak pengguna instagram yang aktif menggunakan hastag kampanye budaya, dan hingga saat ini jumlah hastag kampanye budaya selalu bertambah. Hal ini membuktikan bahwa khalayak pengguna instagram masih banyak yang peduli dan ingin mengetahui dengan kebudayaan yang terdapat di Indonesia.

Khalayak pengguna media sosial instagram yang menggunakan hastag kampanye budaya lalu postingan mereka di repost oleh account kampanye budaya membuktikan bahwa khalayak pengguna media sosial instagram ingin mempertahankan kebudayaan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa account kampanye budaya dan pengguna instagram lainnya sama-sama mendengarkan dan belajar demi kepentingan bersama.

Fungsi media sosial yang ketiga adalah berpikir dan perencanaan, account kampanye budaya membuat khalayak pengguna media sosial instagram menjadi berpikir mengenai kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Lalu khalayak pengguna media sosial instagram memposting foto mereka yang berhubungan dengan kebudayaan yang terdapat di Indonesia dengan menggunakan hastag kampanye budaya yang kemudian dengan sengaja akan di repost oleh account kampanye budaya agar postingan tersebut dilihat oleh masyarakat luas yang mengikuti account kampanye budaya. Hal ini

13

Page 14: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13membuktikan bahwa account kampanye budaya sudah berpikir dan merencanakan mekanisme postingan yang akan mereka gunakan di media sosial instagram account kampanye budaya agar mengajak pengguna media sosial instagram untuk memposting foto dengan menggunakan hastag kampanye budaya

Fungsi media sosial yang terakhir adalah pengukuran, account kampanye budaya telah mengukur dengan media yang mereka gunakan, yaitu instagram, dapat menarik minat masyarakat Indonesia, khususnya pengguna media sosial instagram untuk berperan aktif dalam gerakan sadar budaya yang dibangun oleh kampanye budaya yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia agar mengetahui, mencintai serta menggunakan budaya atau produk lokal Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah postingan yang telah di repost oleh account kampanye budaya dan jumlah hastag kampanye budaya yang digunakan oleh pengguna media sosial instagram. Account kampanye budaya telah berhasil membuat masyarakat Indonesia agar sadar dengan kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Khususnya bagi masyarakat kota Samarinda yang kini mengetahui bahwa sarung Samarinda tidak hanya digunakan kaum pria untuk beribadah saja. Namun, sarung Samarinda telah menjadi icon fashion bagi kota Samarinda.

PenutupKesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan Peran Account Kampanye Budaya di Media Sosial Instagram dalam Mengenalkan Sarung Samarinda sebagai Icon Fashion adalah:1. Kehadiran account kampanye budaya di media sosial instagram sangat

baik. Karena dengan kehadiran serta keaktifan account tersebut membuat pengguna media sosial instagram mengetahui tentang kebudayaan-kebudayaan yang terdapat di Indonesia, khususnya mengenai sarung Samarinda

2. Pengguna media sosial instagram mengetahui bahwa sarung Samarinda tidak hanya sekedar digunakan sebagai sarung saja. Namun, sarung samarinda dapat dimodifikasi menjadi berbagai macam pakaian yang mengikuti perkembangan fashion.

3. Kehadiran account kampanye budaya di media sosial instagram memberikan dampak positif bagi pengguna media sosial instagram untuk lebih aktif menggunakan media sosial dalam memposting mengenai kebudayaan Indonesia, khususnya penggunaan sarung samarinda sebagai icon fashion kota Samarinda.

4. Account kampanye budaya telah berhasil mengajak pengguna media sosial instagram untuk mengetahui, sadar, mencintai dan menggunakan produk lokal buatan Indonesia. Salah satunya menggunakan sarung samarinda sebagai icon fashion.

14

Page 15: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)5. Meskipun saat ini account kampanye budaya dalam keadaan vakum.

Namun, tidak menurunkan minat para pengguna media sosial instagram untuk berperan aktif dalam memposting foto dengan menggunakan hastag kampanye budaya. Hal ini membuktikan bahwa peran media sosial instagram dalam account kampanye budaya cukup tinggi sehingga antusias pengguna media sosial cukup tinggi.

SaranBerdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dijabarkan

sebelumnya, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan masukan bagi account kampanye budaya di media sosial instagram. Saran dan masukan diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan account kampanye budaya. Adapun saran yang dikemukakan sebagai berikut:1. Account Kampanye Budaya memang sangat aktif di media sosial

instagram. Namun, diharapkan account kampanye budaya memanfaatkan media lain selain media sosial instagram sebagai media untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya mengenai sarung samarinda.

2. Pada saat ini account kampanye budaya tidak seaktif dulu, hal ini dapat dilihat dari jumlah postingan dari account tersebut yang tidak bertambah terlalu banyak, untuk itu diharapkan admin-admin account kampanye budaya dapat berperan lebih aktif kembali untuk merepost postingan pengguna media sosial instagram, khususnya mengenai sarung samarinda.

3. Account kampanye budaya sangat aktif di media sosial instagram dalam memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia, untuk itu diharapkan kampanye budaya dapat membuat suatu kegiatan, selain di media sosial agar pengguna instagram lebih aktif untuk sadar mengenai kebudayaan-kebudayaan Indonesia.

Daftar PustakaBukuAnwar, Yesmil dan Adang. 2013. Sosiologi Untuk Universitas. Bandung : PT.

Refika Aditama.Alyusi, Shiefti Dyah. 2016. Media Sosial: Interaksi, Identitas dan Modal

Sosial. Jakarta : Prenadamedia Group.Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi

Massa Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Bandung : PT. Simbiosa Rekatama Media.

Bajari, Atwar. 2015. Metode Penelitian Komunikasi: Prosedur, Tren dan Etika. Bandung : PT. Simbiosa Rekatama Media.

Budiargo, Dian. 2015. Berkomunikasi ala Net Generation. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Kedua). Depok : PT. Rajagrafindo Persada.

15

Page 16: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Ejournal Ilmu komunikasi, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 1 – 13Flew, T. 2005. New Media : an introduction (edisi kedua). Oxford University

Press.Holmes, David. 2010. Teori Komunikasi Media Teknologi dan Masyarakat.

Yogyakarta : Pustaka PelajarKabbani, Shama Hyder. 2012. The Zen of Social Media Marketing. Texas :

Benbella Books.Kasali, Rhenald. 2011. Cracking Zone : Bagaimana memetakan perubahan abd

21 & keluar dari perangkap comfort zone. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Liliweri, Alo, Federik L. Benu, dan Prita Kemal Gani. 2014. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung : Nusa Media.

Maer, Maria Natalia Damayanti (Penterjemah). 2007. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika.

Maer, Maria Natalia Damayanti (Penterjemah). 2007. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika.

Miles, Hubermen dan Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook. Bandung : Alfabeta.

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2010. Komunikasi Antarbudaya : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya (edisi keduabelas). Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya Offset

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Prosedur Trend dan Etika. Bandung : PT. Simbiosa Rekatama Media.

Nasrullah, Rulli. 2016. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta : Prenadamedia Group.

Nasution, Zukarimein. 1989. Tekonologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya (Buku ke Satu). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ridwan, Aang. 2016. Komunikasi Antarbudaya : Mengubah Persepsi dan Sikap dalam Meningkatkan Kreativitas Masyarakat. Bandung : Pustaka Setia.

Saifuddin, Achmad Fedyani (Pentejermah). 2016. Pengantar Teori-Teoi Sosial (Edisi Kedua). Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Setiyawati A., E. dan Roh Shufiyati (Penterjemah). 2012. Teori Sosial dari Klasik Sampai Postmodern. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sihabudin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antarbudaya : Satu Perspektif Multidimensi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tamburaka, Apriandi. 2013. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Internet

16

Page 17: ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.idejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads... · Web viewPeran Account Kampanye Budaya di Media Sosial dalam Memperkenalkan Sarung Samarinda

Peran Account Kampanye Budaya Di Media Sosial Instagram. (Dinanti)Budaya, Kampanye. 2015. Tentang #KampanyeBudaya. Diambil dari : http://kampanyebudaya.blogspot.co.id. (20 September 2016)

Exploride, Tim Indonesia. 2015. Sarung Samarinda. Diambil dari : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/sarung-samarinda. (23 Januari 2017)

Mannes, Jack M. 2008. Teori Library 2.0: Web 2.0 dan Dampaknya terhadap Perpustakaan. Diambil dari : http://www.perpusnas.go.id/magazine/teori-library-20-web-20-dan-dampaknya-terhadap-perpustakaan. (22 September 2016)

Rahman, Adi Fida. 2016. Pengguna Snapchat dan Instagram di Indonesia Melejit. Diambil dari : https://inet.detik.com/cyberlife/d-3310346/pengguna-snapchat--instagram-di-indonesia-melejit. (20 April 2017)

SEO, Isparmo. 2016. Data Statistik Pengguna Internet Indonesia Tahun 2016. Diambil dari : http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-internet-indonesia-2016. (20 April 2017)

Widiartanto, Yoga Hastyadi. 2016. 2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta. Diambil dari : https://app.kompas.com/amp/tekno/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.132.juta (13 Mei 2017)

17