magangtanah.lecture.ub.ac.idmagangtanah.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/CITRA-DWI.doc · Web...

28
LAPORAN MAGANG KERJA MINGGU KE 1 Kegiatan Magang Kerja Di PT ASTRA AGRO LESTARI GSIP – 2 Area B1 Kumai Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Oleh : Citra Dwi Oktovani 0810483056 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN

Transcript of magangtanah.lecture.ub.ac.idmagangtanah.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/CITRA-DWI.doc · Web...

LAPORAN MAGANG KERJA

MINGGU KE 1

Kegiatan Magang Kerja Di PT ASTRA AGRO LESTARI

GSIP – 2 Area B1 Kumai Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

Oleh :

Citra Dwi Oktovani

0810483056

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

MINAT SUMBERDAYA LAHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2011

Log Harian Kerja Minggu Ke-I

Dalam melaksanakan kegiatan magang kerja satu minggu pertama ini kami mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh

perusahaan. Berikut di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan Minggu I pelaksanaan magang kerja:

No Hari Tanggal Nama Kegiatan Jam Kerja

1 Senin 12 September 2011 Orientasi magang kerja dan pengenalan PT Astra Agro Lestari Tbk di Jakarta

09.00 – 11.30 WIB (3,5 Jam)

2 Selasa 13 September 2011 Meeting dan diskusi tentang program R&D dan rencana program magang

Pengenalan Lab Biologi dan Kimia

07.00 – 12.00 WIB

14.00 – 16.00 WIB

(8 Jam)

3 Rabu 14 September 2011 Manajemen konservasi di PT AMR Afd. B

Analisis vegetasi di Lab Lingkungan

06.00 – 12.00 WIB

14.00 – 16.00 WIB

(9 Jam)

4 Kamis 15 September 2011 Manajemen air (water balance) 06.30 – 13.30 WIB

14.00 – 16.00 WIB

(10 Jam)

5 Jumat 16 September 2011 Kurva respon pemupukan

Manajemen canopy

06.30 – 11.00 WIB

14.00 – 17.00 WIB

(8,5 Jam)

6 Sabtu 17 September 2011 Analisis kimia sample daun (Leaf Sample Unit) 08.00 – 12.00 WIB

(4 Jam)

7 Minggu 18 September 2011 Libur 0

Total 43 jam

Kegiatan Hari Pertama

Senin, 12 September 2011 (09.00 – 11.30 WIB), dengan Jumlah Jam Kerja 3,5 Jam

“Orientasi Perusahaan ASTRA AGRO LESTARI dan Penandatanganan Perjanjian

Magang Kerja”

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui Profil Perusahaan ASTRA Grup

2. Untuk mengetahui kegiatan yang ada di Perusahaan ASTRA

3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban kedua pihak yang sudah disepakati bersama

Pelaksanaan Kegiatan :

Dilaksanakan pada hari senin 12 September 2011, Jam 09.00-11.30. Bertempat di

kantor pusat PT. Astra Agro Lestari Jl. Puloayang Raya Blok OR-1 Kawasan Industri

Pulogadung Jakarta. Dengan pembicara, Bapak Guruh selaku staf HRD dari PT. Astra Agro

Lestari dan Bapak Yusuf selaku staf R&D.

Agenda hari itu yaitu mendengarkan peresentasi tentang sejarah berdirinya PT. Astra

Agro Lestari (yang selanjutnya dikenal dengan AAL) yang meliputi tahun berdiri dan latar

belakang berdirinya AAL. Dan dilanjutkan dengan penyampaian Visi dan Misi dari AAL

serta struktural perusahaan PT. Astra Agro Lestari.

Selanjutnya perkenalan lokasi kebun PT. ALL yang berada Bapak Yusuf Selaku Staf

R&D (Research and Development) memperkenalkan lokasi kebun yang berada di Sumatera,

Kalimantan dan Sulawesi yang kemudian diberi nama dan simbol A, B, dan C dimana A itu

merupakan Andalas (Sumatera), B adalah Borneo (Kalimantan) dan C adalah Celebes

(Sulawesi). Selain lokasi kebun PT. ALL, dilanjutkan dengan perkenalan lokasi magang yang

terletak di Borneo (Kalimantan), dimana berkantor di Research and Development AAL di

Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Setelah presentasi yang di sampaikan oleh Pak Guruh dan Pak Yusuf, agenda

selanjutnya penandatanganan surat perjanjian dari perusahaan yang berisi tentang kewajiban

dan hak perserta magang (pihak pertama) dan perusahaan (pihak kedua) selama pelaksanaan

magang di perusahaan. Proses penandatanganan perjanjian selesai kami bersiap – siap untuk

melanjutkan perjalanan menuju Kalimantan Tengah, tepatnya di daerah Pangkalan Bun.

Hasil dan Pembahasan :

PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan anak cabang dari astra international yang

bergerak dibidang agribusiness PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan satu –satunya anak

cabang astra internasional yang bergerak di bidang agribusiness ( perkebunan).

Pada tanggal 3 Oktober 1988, PT Astra International membuat kelapa sawit unit

bisnis sebagai entitas baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada tahun 1989, nama

anak perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Kemudian pada tahun 1997, PT Astra

Agro Niaga merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan berubah nama menjadi PT Astra Agro

Lestari.

PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan salah satu produsen utama minyak kelapa

sawit, yang telah mengelola area perkebunan sebesar 264.036 hektar, termasuk kebun inti dan

perkebunan plasma di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan usia rata-rata adalah 14

tahun. Dan total karyawan akhir tahun 2010 adalah 25.954 orang.

Pengenalan kegiatan di Reseach and Development AAL, Pankalan-Bun, meliputi

budidaya dan non budidaya. Mulai dari pengembangan serangga penyerbuk (Eladobius) yang

dilakukan kerjasama dengan negara Camerun dan proses pengembangan yang lain seperti

melakukan aplikasi tandon kosong dan pelepah kelapa sawit untuk kompos, pengaplikasian

pupuk dengan alat mekanik, pengaplikasian pupuk dengan menggunakan amelioran dan non

amelioran serta melakukan menejemen air dengan menggunakan sistem rorak dan interpretasi

melalui tajuk kelapa sawit dan batang kelapa sawit.

Kesimpulan :

PT. Astra Agro Lestari Tbk, merupakan perusahan kelapa sawit terbesar di Indonesia

dan telah merupakan perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar

dan mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat setempat dan beberapa masyarakat di

sejumlah wilayah di Indonesia.

Kegiatan Hari Ke-dua

Selasa, 13 September 2011 (07.00 - 12.00 dan 14.00 - 16.00 WIB), dengan Jumlah Jam Kerja

8 Jam

“Meeting dan Diskusi tentang Program R&D, Rencana Kegiatan Magang.Pengenalan

Lab. Biologi dan Kimia”

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui program kerja R&D yang nantinnya dihubungkan dengan proposal

magang.

2. Untuk mengetahui ruangan yang ada di kantor dan fungsi dari laboratorium di Reseach

and Development

Pelaksanaan Kegiatan :

Dilaksanakan pada hari selasa 13 September 2011, Jam 07.00-12.00 dan jam 14.00 –

16.00. Bertempat di Astra Agro Lestari Tbk, Kumai Kalimantan Tengah, PT. GSIP-2

berkantor di Reseach and Development. Dengan pembicara, Bapak Moh.Agus Widodo

(Pembimbing Lapangan), Prima, Hani, Dinar (Staf lab. Biologi).

Kegiatan hari ini, mendengarkan presentasi dari Bapak Moh. Agus Widodo selaku

kepala dari depertemen Agronomy dan Pembimbing Lapang. Presentasi dilakukan di dalam

ruang meeting bersama – sama dengan seluruh staf dari masing – masing departemen yang

ada di dalam R&D. Agenda berikutnya merupakan pengenalan beberapa Laboratorium yang

ada di R&D.

Hasil dan Pembahasan :

Dalam presentasi menjelaskan kegiatan dari masing – masing departemen yang ada

dan penelitian – penelitian yang sedang maupun telah dilaksanakan di Research Center

tersebut. Yang kemudaian dilanjutkan dengan perkenalan peserta magang satu persatu beserta

pemaparan judul proposal magang dan tujuan serta hal yang diinginkan dari proposal magang

tersebut yang diutarakan kepada seluruh staf yang hadir. Setelah itu dilakukan tanya jawab

pada staf – staf ALL mengenai program magang, yang dimulai dari hal yang paling dasar

sampai apa yang akan kami lakukan selanjutnya setelah magang kerja ini berakhir. Seperti

program lanjutan setelah magang, yaitu penelitian.

Agenda berikutnya merupakan pengenalan beberapa Laboratorium yang ada di R&D,

antara lain; Laboratorium di R&D dibagi menjadi dua yaitu Lab. Biologi dan Kimia & Fisika.

Untuk Lab. Biologi terdiri dari beberapa Lab, yaitu Lab. Hama dan Penyakit, Lab.

Lingkungan, Lab. Konservasi dan beberapa Lab lainnya. Staf dari Lab. Biologi adalah Mas

Prima, Mbak Hani, Mbak Ilfa, Mas Aan dan Mbak Dinar. Staf Lab. menjelaskan tentang

kegiatan yang ada di Lab. Penyakit, Lab. Hama dan Lab. Koservasi. Dan saat ini staf Lab.

Penyakit sedang melakukan penelitian tentang mikoroza. Dan untuk Lab. Hama digunakan

untu identifikasi hama untuk saat ini. Dan untuk Lab. Konservasi ini memiliki fungsi untuk

melakukan identifikasi vegetasi dan fauna yang tidak diketahui nama lokal maupun nama

ilmiahnya. Jadi saat pengambilan sampel vegetasi dan fauna di lapangan tidak diketahui

nama lokal dan ilmiahnya maka sampel tersebut dibawa ke Lab. Konservasi untuk di

indentifikasi, selain itu Lab ini juga berfungi untuk menyimpan sampel yang sudah diawetkan

dalam bentuk awetan basah dan kering, baik sampel vegetasi maupun fauna.

Untuk Lab. Kimia & Fisika terdiri dari beberapa ruangan, yaitu Ruang contoh daun,

bahan kimia, timbang daun, ruang asam, ruang instrumen dan ruang lainnya. Ruang contoh

daun ini berfungsi untuk menyimpan sampel daun dari lapangan dan sudah dalam bentuk

kering oven serta ruangan ini berfungsi untuk menghaluskan sampel daun . Ruang bahan

kimia ini berfungsi untuk menyimpan bahan – bahan kimia yang dibutuhkan di dalam analisis

di Lab Kimia dan Fisika. Ruang timbangan daun ini berfungsi untuk menimbang sampel daun

yang akan dianalisis. Ruang asam berfungsi untuk pengasaman. Ruang Instrumen ini

berfungsi untuk menganalisis karena dalam ruangan ini merupakan salah satu tempat

penyimpanan alat analisis KTK, kandungan hara dalam daun dan tanah. Dalam Lab. ini

berfungsi untuk menganalisis daun dan tanah. Untuk analisis tanah, Lab ini melayani analisis

tekstur, bahan organik dalam tanah, KTK tanah, pH tanah, dan kandungan Al atau logam

dalam tanah.

Kesimpulan Kegiatan :

Peserta magang masuk dalam departemen Agronomy dan berkantor di Reseach and

Development. Dalam Kantor Reseach and Development ini memiliki 2 Laboratorium yang

membantu dalam penelitian yang dilakukan oleh para staf Reseach and Development. Karena

peserta magang berkantor di Reseach and Development maka penelitian merupakan salah

satu program kerja yang harus dilaksanakan saat magang.

Kegiatan Hari Ke-tiga

Rabu, 14 September 2011(06.00 – 12.00 dan 14.00 – 16.00 WIB) dengan Jumlah Jam Kerja 9

Jam

“Management Konservasi di PT. AMR afd. B dan Analisis Vegetasi di

Lab.Lingkungan”

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsi area konservasi

2. Untuk mengetahui fauna dan flora yang ada di are konservasi

Pelaksanaan Kegiatan :

Dilaksanakan pada hari Rabu 14 September 2011, Jam 06.00-12.00 dan jam 14.00 –

16.00. Bertempat di Astra Agro Lestari Tbk, Kumai Kalimantan Tengah, PT. GSIP-AMR

afd. B area Konservasi. Dengan pembicara, Bapak Moh Ali Bosar, Mas Aan dan Mbak Ilfa

Hari Ketiga kegiatan dimulai dari jam 06.00 untuk menuju ke area konservasi dari PT.

Astra Agro lestari yang berada di PT. AMR (Agro Menara Rahmat) yang merupakan anak

perusahaan dari PT. AAL. Bapak Moh. Ali Bosar merupakan narasumber yang menemani di

area koservasi. Metode yang dilakukan adalah metode tanya jawab dan berdiskusi beberapa

hal yang mencakup tentang daerah konservasi, sejarah area konservasi dan perencanaan

penelitian yang mencakup tentang kualiatas kesuburan tanah dengan hasil produksi yang

diperoleh serta syarat pembukaan lahan.

Gambar . Area Konservasi PT. AMR

Untuk sore hari, agendanya melakukan identifikasi vegetasi di Lab. Lingkungan.

Dalam kegiatan identifikasi vegetasi di temani oleh Mas Aan dan Mbak Ilfa. Sampel vegetasi

didapat dari area koservasi, dimana saat pengambilan sampel petugas tidak mengetahui nama

lokal dan nama ilmiahnya. Kemudian di identifikasi di Lab. Lingkungan. Cara dalam

melakukan identifikasi vegetasi ini dilihat ciri atau bentuk dari tulang daun dan tekstus dari

daun kemudian dicocokkan dengan koleksi yang dimiliki oleh Lab. Lingkungan ALL. Dan

untuk cara pengambilan sampel memiliki metode yaitu berpatokan dengan tinggi badan kita.

Jika terdapat tanaman yang lebih rendah dari 150m dari tinggi badan kita maka penaman

sampel vegetasi tersebut diberi nama anakan 1 dan ditulis plot berapa.

Hasil dan Pembahasan :

Area konservasi memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk meilndungi dan

melestarikan flora maupun fauna yang khas daerah setempat agar tidak punah. Area

konservasi memiliki luasan 730 ha. Kegiatan yang dilakukan oleh petugas seperti Bapak Ali,

Mas Aan dan Mbak Ilfa adalah inventarisasi vevgatasi dan fauna, memonitoring,

mengidentifikasi dan mengevaluasi populasi vegetasi dan fauna yang terdapat di daerah

konservasi. Pada area konservasi ditemukan banyak vegetasi khas Kalimanatan seperti pohon

Ulin, jambu hutan, pasak bumi, dan beberapa tanaman lainnya. Untuk fauna yang ada di area

konservasi meliputi monyet, beberapa jenis burung, berbagai jenis kupu - kupu dan mamalia

pohon sperti bajing. Jika datang lebih pagi, maka fauna yang ada di area konservasi dapat

ditemui dengan mudah.

Sejarah area ini dijadikan area konservasi karena daerah ini merupakan daerah rawan

banjir, ini terlihat kondisi yang ada, bahwa daerah ini tergenang air saat seharian terkena

hujan. Sehingga daerah ini tidak dijadikan lahan kelapa sawit atau tidak di buka untuk

kawasan kelapa sawit. Namun ada beberapa area konservasi yang direncanakan untuk dibuka,

yaitu area yang bukan daerah rawan banjir. Dan untuk melakukan pembukaan lahan

konservasi perlu persetujuan dari para dewan atau petinggi dari perusahaan Astra Agro

Lestari PT. GSIP-AMR. Letak dari area konservasi ini berada di tengah – tengah dari kebun

kelapa sawit. Dimana area ini dapat dikatakan sebagai pelestarian plasma nutfa daerah

setempat. Dalam projec menjaga kelestarian area konservasi perlu dilakukan penerapan

peraturan perundang-undangan tentang sistem penanaman atau pembukaan lahan, harusnya di

pinggir sungai berjarak 50 m dibiarkan alami atau ditumbuhi oleh vegetasi dan fauna

setempat.

Terdapat beberapa pihak yang dianggap merugikan dan merupakan masalah terbesar

yang sulit untuk diatasi, yaitu manusia itu sendiri. Mereka memiliki akal dan nafsu yang sulit

untuk dikendalikan, karena mereka masing – masing memiliki keinginan dan pemikiran serta

pemahaman yang berbeda-beda. Sehingga sering kali lingkungan terancam karena perbuatan

manusia, sepeti membuang sampah sembarangan dan perusakan hutan dengan cara

penebangan hutan dengan liar.

Kepala kebun, yaitu pak Felix memberikan studi kasus tentang area kebun yang

memiliki produksi tinggi dengan area kebun yang memiliki produksi rendah walaupun

perlakukan dalam pemupukan dan bibit yang digunakan sama, namun hasilnya jauh berbeda.

Diskusi tentang kondisi tanah masam dan perbaikan untuk tanah masam, baik dengan metode

biologi, kimia dan fisika. Untuk metode perbaikan dengan cara biologi sudah dilakukan untuk

beberapa blok kebun. Namun hasilnya sama, tidak terjadi kenaikan yang siknifikan untuk

hasil produksi. Pemberiaan bahan organik pada tanah mampu meperbaiki sifat fisik dan kimia

tanah. Karena bahan organik dapat mengemburkan tanah sehingga pori – pori tanah menjadi

baik dan laju infiltrasi berjalan baik pula. Bahan organik tanah yang memiliki sifat mampu

menyerap air dengan baik atau dapat dikatakan kelembaban tanah terjaga, ini dapat

membantu mikroorganisme tanah tumbuh baik dan bahan organik tanah ini dapat berfungsi

sebagai bahan makanan, hal ini mampu membantu untuk perbaikan sifat fisik tanah untuk

membentuk pori – pori tanah dengan baik. Selain itu, bahan organik tanah dapat memperbaiki

sifat kimia tanah seperti menambah unsur hara.

Analisis vegetasi di Lab. Lingkungan dimana didalam Lab. melakukan identifitasi dan

labeling dari beberapa sampel tanaman yang diambil dilapangan pada saat pagi hari.

Identifikasi ini dilakukan karena saat dilapangan tidak diketahui nama lokal dan nama ilmiah

dari vegetasi tersebut.

Kesimpulan Kegiatan :

Semakin banyak jenis vegetasi dan fauna yang ada di area konservasi menunjukkan

bahwa area tersebut menjadi area pelestarian plasma nutfa yang baik.

Kegiatan Hari Ke-empat

Kamis, 15 September 2011 (06.30 – 13.30 dan 14.00 – 16.00 WIB) dengan jam kerja 10 jam

“Management Air (Water Balance)”

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui cara pemanenan dan penyimpanan air hujan

Pelaksanaan Kegiatan :

Dilaksanakan pada hari Kamis, 15 September 2011jam 06.30-13.30 dan 14.00-16.00

di PT. GSIP-AMR afd. A dengan pembicara Bapak Wahyu selaku peneliti.

Kegiatan ini merupakan salah satu penelitian yaitu tentang Managemen Air (water

balance). Pengukuran yang dilakukan mencakup intersepsi dan perhitungan kadar air yang

masuk kedalam tanah serta rorak - rorak. Alat – alat yang digunakan sangat sederhana yaitu

sebuah pipa PVC yang dipotong separuh dan diletakkan menikuti 8 arah mata angin dan

mengarah ke satu titik pusat yang dimana pada titik pusat tersebut telah diletakkan sebuah

alat yang dapat mengetahui berapa banyak air hujan yang turun. Mekanisme alat tersebut

yaitu berapa banyak ketukkan yang dihasilkan per jam, dan kemudian hasil tersebut diolah

sehingga didapat data yang diinginkan. Selain itu ada juga alat yang dipasang pada sekeliling

batang untuk mengetahui intersepsi air hujan melalui aliran spiral batang dengan bantuan alat

dari seng yang dipasang dibatang kelapa sawit yaitu mengikuti arah spiral batang.

Gambar . Untuk menghitung intersepsi air hujan

Gambar . a. Untuk menghitung aliran air yang turun melalui batang kelapa sawit

b. Sensor untuk mengukur kadar air dalam tanah

Dan untuk menghitung kadar air tanah dilakukan dengan pembuatan plot percobaan

dengan membuat rorak – rorak yang dibuat di sekitar gawangan mati. Dimana rorak – rorak

tersebut ada beberapa jenis yaitu mulai dari kedalaman 1 m sampai dengan 2 m. Selain

kedalaman hal yang membedakan rorak – rorak tersebut adalah jarak antar rorak. Adapun

jaraknya adalah 1,2,4, dan 8 pokok tanaman. Dalam pembuatan rorak ini hal pertama yang

dilakukan adalah menentukan arah lereng dan kemudian memotong arah aliran air.

Pemotongan tersebut dibentuk dalam lubang persegi atau disebut rorak. Ukuran rorak yang

dibuat adalah 1 x 1 x 10.

Gambar . Rorak untuk menyimpan dan memanen air hujan

Adapun tujuan dari pembuatan rorak – rorak tersebut adalah untuk mencukupi

kebutuhan air tanam pada saat musim kering. Selain itu juga terdapat alat sederhana yang

digunakan untuk mengukur kadar air dalam tanah. Alat tersebut terbuat dari kayu yang

ditancapkan kedalam tanah sepanjang 2 m, dimana setiap 10 cm terdapat kabel – kabel yang

berfungsi untuk mengetahui kadar air atau sensor. Alat ini di letakan tempat yang tidak

ternaungi. Dan data yang didapat yaitu berupa hambatan yaitu ohm Ω.

Hasil dan Pembahasan :

Dari data kadar air dalam tanah dapat di asumsi bahwa apabila hambatan tersebut

tinggi maka kadar air dalam tanah tersebut rendah, adapun sebaliknya apabila hambatan

tersebut rendah maka kadar air dalam tanah tersebut tinggi. Atau semakin banyak air yang

masuk maka nilai hambatan semakin rendah. Dan semakin sedikit air yang masuk maka nilai

hambatan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena air merupakan penghantar listrik yang

baik. 1 blok kebun membiliki luasan 30 ha dan 1 rorak mencakup 8 pokok.

Kesimpulan :

Dengan sistem intersepsi dan pembuatan rorak dapat menyimpan dan memanen air

hujan untuk kebutuhan kelapa sawit saat musim kemarau atau musim dimana curah hujan

menurun.

Kegiatan Hari Ke-lima

Jum’at, 16 September 2011 (06.30 – 11.00 dan 14.00 – 17.00 WIB) dengan hari kerja 8.5

jam

“Kurva Respon Pemupukan dan Managemen Canopy”

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk terhadap hasil produksi (generatif) dan pada fase

vegetatif

2. Untuk mengetahui model percobaan kurva respon pemupukan

3. Untuk mengetahui pengaruh dosis pada berbagai umur tanaman kelapa sawit

Pelaksanaan Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat 16 September 2011 jam 06.30 – 11.00 dan

14.00 – 17.00 di blok AMR B-1a dengan luasan 49,7 ha dengan pembicara Bapak Bargowo

Addianto dan Bapak Jatmiko.

Salah satu program kerja penelitian yang dilakukan di R&D AAL pada bidang

pemupukan yaitu rasionalisasi pemupukan dengan amelioran. Metode penelitian tersebut

mengunakan Metode RAK dimana terdapat 3 perlakuan (N,P,K) dan 3 ulangan sehingga

terdapat 82 plot percobaan. Pada area ini dilakukan 3 macam perlakuan, yaitu:

a) Dosis Pupuk N (1,25 kg; 2,5 kg; 3,75 kg) / pokok/ tahun

b) Dosis Pupuk P (0,75 kg; 1,5 kg; 2,25 kg) / pokok / tahun

c) Dosis Pupuk K (1 kg; 2 kg; 4 kg) / pokok / tahun

Dimana setiap plot berbentuk jajar genjang dengan ukuran 5 x 5 pokok tanaman, jadi

satu plot terdapat 25 pokok, yang diamati merupakan pokok yang ada didalam jajar genjang

(9 pokok) dan yang ada diluarnya sebagai barier, dengan tahun tanam 2007. Jarak pupuk

dengan pohon 2 m dengan ukuran lubang 20 x 20 m.

Pupuk yang akan dimasukkan di dalam poket dicampur sesuai dosis yang

direkomdasikan pada setiap perlakuan, seperti pupuk N,P,K atau Urea, TSP dan KCl.

Kemudian dibagi menjadi 8 lubang poket yang dibuat mengelilingi pohon dengan model arah

mata angin. Untuk mengetahui arah rotasi pohon kelapa sawit tinggal melihat arah mana

pelepah tersebut melingkar, ke kanan apa kiri. Jika kanan maka disebut lingkar kanan dan

sebaliknya.

Gambar . a. Arah rotasi kiri b. Arah rotasi kanan

Hasil dan Pembahasan :

Untuk parameter pengamatan terbagi menjadi dua yaitu produksi (generatif) dan

vegetatif. Untuk indikator produksi (generatif) mencakup berat tandan dan jumlah tandan,

sedangkan untuk indikator vegetatif panjang pelepah, tebal dan lebar petiol, dan LSU (leaf

sampel unit). Penentuan point B ini dilakukan metode meraba, jadi batang tengah dari

pelepah di raba, jika terdapat terjalan atau dari tekstur yang lurus kemudian turun, maka

daerah turunan atau terjal tersebut adalah daerah point B. Metode untuk mengambil daun

pada poin B, 3 helai di sebelah kanan atau kiri. Kemudian lipat daun menjadi 3 bagian. Yang

diambil hanya bagian tengah daun kemudian bersihkan daun dengan aquades untuk

menghilangkan sisa pupuk maupun debu yang menempel pada daun. Dan daun di iris tipis

kemudian dikering oven dengan suhu 60 – 80 0C dan kemudian di kirim kelaboratorium

untuk dianalisis.

Gambar . a. Point B b. Pengambilan sampel daun c. Pembagian 3 bagian daun

Pengamatan fisiologi tanaman kelapa sawit di mulai dari daun, pelepah, petiole,

phyllotaxis, batang serta macam-macam fase bunga dan fraksi buah. Ada 3 tahap fase

perkembangan bunga jantan dan betina. Untuk bunga jantan, fase bunga ditunjukkan dengan:

fase 1 (bunga jantan belum siap untuk melakukan pembuahan); fase 2 (bunga jantan sudah

siap melakukan pembuahaan, ditandai dengan adanya Elaeidobius kamerunicus sebagai

polinator) dan fase 3 (fase dimana bunga sudah mulai tidak produktif lagi, polinator semakin

sedikit). Untuk bunga betina yang telah mengalami polinasi, fase bunga ditunjukkan dengan:

fase 1 (warna bunga betina kuning gading); fase 2 (warna bunga betina orange) dan fase 3

(warna bungan betina merah). Sedangkan untuk fraksi buah ditunjukkan dengan: fraksi 00

(sudah mulai tumbuh buah, berwarna hitam/gelap, belum ada buah yang jatuh dari tandan)

dan fraksi 1 (buah mulai matang, berwarna kemerahan, buah mulai jatuh dari tandan).

Gambar . a. Fase 1 pada bunga betina b. Fase 2 pada bunga betina

Gambar . Fase 2 pada bunga jantan

Untuk pengamatan tentang manajemen canopy, terdapat 15 pokok pohon yang

diamati dalam satu ulangan. Indikator yang diamati adalah panjang pelepah terbawah (mulai

ujung pelepah sampai dengan pangkal), pengamatan panjang duri manis sampai dengan ujung

pelepah, dan panjang daun pada point B.

Kesimpulan :

Luasan kanopi ini memiliki hubungan dengan hasil produksi dan proses fotosintesis.

Menurut saya, semakin luas daun dan kanopi maka, proses fotosintesis berjalan dengan baik

sehingga dapat menghasilkan produksi yang baik pula.

Kegiatan Hari Ke - Enam

Sabtu, 17 September 2011(08.00 – 12.00 WIB) dengan hari kerja 4 jam

“Analisis Kimia LSU (leaf sample unit)”

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui metode dalam menganalisis daun di dalam Laboratorium

2. Untuk mengetahui fungsi dari analisis daun

Pelaksanaan Kegiatan :

Dilaksanakan pada hari sabtu 17 Sepetember 2011 jam 08.00-12.00 WIB di Lab.

Kimia dan Fisika PT. GSIP-2 area B1 Kumai, Pangkalan Bun, dengan pembicara Mas

Akmal.

Metode yang dilakukan adalah daun yang telah diambil dari lapangan dibuang tulang

daunnya, kemudian dirajang dengan ukuran < 1mm. Setelah selesai kemudian dimasukkan

kedalam oven dengan suhu 70oC untuk mengeringkan daun. Daun yang telah kering

kemudian di masukkan kedalam pengilingan untuk memperhalus LSU tersebut.

Gambar . a. Sampel daun kering Oven b. Sampel daun yang sudah dihaluskan

Setelah LSU tersebut halus maka langsung diteruskan pengamatan untuk melihat

unsur – unsur kimia yang terkandung di dalamnya dan jumlahnya. Biasanya pengamatan

tersebut menggunakan alat – alat yang modern sehingga tidak membutuhkan waktu yang

lama dan proses yang lama pula untuk langsung mendapatkan hasil yang di inginkan.

Hasil dan Pembahasan :

Jika sampel yang dikirim di Laboratorium tidak sesuai dengan standrat maka pihak

laboratorium akan mengembalikan ke custumer. Dan ini akan mempengaruhi hasil analisis

unsur hara pada daun.

Kesimpulan :

Proses analisa daun dipengaruhi oleh sampel atau kondisi sampel yang telah diberikan

ke pihak laboratorium.