ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan...

29

Click here to load reader

Transcript of ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan...

Page 1: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

LAPORAN BUKU (Book Report)

Judul Buku : Landasan Kependidikan

Stilmulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia

Pengarang : Prof. Dr. Made Pidarta

Penerbit : Rineka Cipta

Tebal Buku : 317 halaman

A. Pendahuluan

Buku Landasan Kependidikan (stimulus ilmu pendidikan bercorak

Indonesia) karangan Prof. Dr. Made Pidarta ini terdiri atas 8 (delapan) bab yang

menjelaskan tentang pendidikan yang ada di Indonesia dari masa penjajahan

sampai pada saat reformasi sekarang ini. Penulis menjelaskan secara detail (rinci)

mengenai latar belakang yang mendasari pondasi pendidikan yang ada di

Indonesia. Usaha yang sangat berani walaupun sembunyi-sembunyi yang

dilakukan oleh para pejuang yang mengenyam pendidikan dimasa penjajah

dengan membentuk wadah-wadah pendidikan menjadi cikal bakal pendidikan di

Indonesia. Semua itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkakan derajat bangsa

Indonesia melalui pendidikan.

Landasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan

yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini. Landasan

tersebut antara lain landasan hukum, landasan filosofis, landasan sejarah, landasan

ekonomi, dan landasan social budaya. Selain itu, pada bab terakhir dijelaskan

suatu paradigma baru yaitu guru dan dosen merupakan suatu pekerjaan profesi

yang membutuhkan profesionalitas para pelakunya. Sehingga secara keseluruhan

tampak bahwa isi dari buku ini benar-benar mencerminkan pendidikan yang

sedang berkembang di Indonesia.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 2: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

B. Isi Buku

Bab I Pendidikan

Pada bab ini dijelaskan pengertian pendidikan yang dibagi menjadi 3

bagian, yaitu (1) pendidikan, (2) teori umum pendidikan dan (3) ilmu pendidikan.

Menurut UU No 20 tahun 2003 pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan Negara.

Tujuan pendidikan menurut UU No 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan adalah:

Pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, ahlak mulia, ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut

Pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, ketrampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut. Untuk pendidikan menengah kejuruan pada

point terakhir adalah mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya.

Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang berahlak mulia, memliki pengethuan, terampil,

mandiri dan mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu,

teknologi, serta seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Secara umum tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia mencakup tiga ranah

perkembangan manusia yaitu (1) afektif, (2) Kognisi dan (3) psikomotor.

Lembaga pendidikan di Indonesia secara garis besar dapat dibagi menjadi

tiga bagian, yaitu:

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 3: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

1. Lembaga pendidikan jalur formal, yaitu: (a) lembaga pendidikan

prasekolah, (b) lembaga pendidikan dasar (SD dan SMP), (c) lembaga

pendidikan menengah/SMA dan SMK, (d) lembaga pendidikan tinggi

2. Lembaga pendidikan jalur nonformal

3. Lembaga pendidikan jalur informal pada keluarga dan masyarakat

Pendidikan merupakan system yang terbuka, sebab tidak mungkin

pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik bila mengisolasi diri

dengan lingkungannya. Itulah sebabnya pemerintah menegaskan bahwa

pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah/sekolah, orang tua dan masyarakat.

Sehingga apa yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat juga berpengaruh

pada pendidikan. Factor-faktor yan mempengaruhi pendidikan adalah: (1) filsafat

Negara, (2) agama, (3) sosial, (4) kebudayaan, (5) ekonomi, (6) Politik dan (7)

demografi. Jadi pendidikan sebagai system berada bersama, terikat, dan tertenun

di dalam suprasistemya yang terdiri dari tujuh system tersebut. Penyelenggaraan

dan pelaksanaan pendidikan sebagai bagian terpenting dalam mensukseskan misi

pendidikan hendaknya memakai konsep system atau dikerjakan dengan

memandang hal itu sebagai system.

Bab II Landasan Hukum

Landasan hukum dapat diartikan sebagai peraturan baku sebagai tempat

berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Pasal-

pasal yang bertalian dengan pendidika dalam UUD 1945 hanya 2 pasal, yaitu

pasal 31 da 32 yang satu menceritakan tentang pendidikan dan yang satu

menceritakan tentang kebudayaan. Kebudayaan dan pendidikan adalah dua unsure

yang saling mendukung satu sama lain. Jika kebudayaan maju maka pendidikan

juga maju demikian juga sebaliknya, karena kebudayaan memiliki banyak aspek

yang mendukung program dan pelaksanaan pendidikan. Dengan demikian upaya

memajukan kebudayaan berarti juga sebagi upaya memajukan pendidikan.

Undang-Undang yang banyak dibicaraka pada saat ini adalah UU No 20

tahun 2003, sebab undang-undang ini disebut sebagai induk peraturan perundang-

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 4: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

undangan pendidikan. Undang-undang ini mengatur pendidikan pada umumnya,

artinya segala sesuatu bertalian dengan pendidikan, mulai dari prasekolah sampai

dengan perguruan tinggi. Pasal-pasal dalam undang-undang ini membahas tentang

pendidikan itu sendirin tentang siswa, pendidik atau tenaga kependidikan,

kurikulum pendidikanSebagai konsekuensi dari beragamnya bakat dan

kemampuan para siswa serta dibutuhkannya tenaga kerja menengah yang banyak

maka perlu diciptakan berbagai ragam sekolah kejuruan. Ragam sekolah ini bisa

mengacu pada kebutuhan tenaga kerja menengah dan bisa juga mengacu kepada

ragam bakat dan kemampuan para siswa.

Pada bab ini juga disinggung sedikit tentang UU RI No 14 Tahun 2005

tentang guru dan dosen. Keluarnya Undang-undang ini dipandang sebagai langkah

awal bagi perbaikan status guru dan dosen di Indonesia. Guru merupakan sebagai

salah satu pekerjaan yang bersifat profesi yang membutuhkan tenaga-tenaga

professional untuk melaksanakannya. Sehingga setiap guru yang akan mengajar

harus memenuhi kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Salah satu usaha dalam pemenuhan guru yang memiliki

kemampuan kompetensiadalah melalui kegiatan sertifikasi pendidik.

Sertifikasi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki

pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dengan maksud untuk menjaga

mutu kualifikasi guru. Bagi guru yang berkualitas yang memenuhi persyaratan

maka diberi imbalan seperti yang tertuang pada pasal 15, yaitu gaji pokok, beserta

tunjangan yang melekat pada gaaji, tunjangan profesi, tunjangan fungsional,

tunjangan khusus bagi yang bertugas di daerah terpencil dan maslahat tambahan.

Bab III Landasan Filsafat

Manusia semenjak mereka ada di muka bumi ini dan hidup bermasyarakat

sudah memiliki gambaran dan cita-cita yang mereka kejar dalam hidupnya baik

secara individu maupun berkelompok. Gambaran dan cita-cita tentang kehidupan

itulah yang mendasari adat-istiadat suatu suku atau bangsa, norma, dan hokum

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 5: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

yang berlaku dalam masyarakat. Begitu juga dengan pendidikan, yang

mendorongmasyarakat untuk menekankan aspek atau aspek tertentu pada

pendidikan agar dapat memenuhi gambaran dan cita-cita mereka.

Filsafat adalah hasil pemikiran dan perenungan tentang sesuatu sampai ke

akar-akarnya. Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam

maka dikatakan bahwa kebenaran filsafat adalah kebenaran yang menyeluruh,

yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relative.

Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia

saja. Sementara filsafat mencoba menyelami sampai ke dasar untuk meraba segala

sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.

Secara garis besar filsafat dalam buku ini ada empat cabang, yaitu: (1)

metaisika, yaitu filsafat yang meninjau tentang hakekat segala sesuatu yang

terdapat di ala mini, (2) epistemology, yaitu filsafat yang membahas tentang

pengetahuan dan kebenaran, (3) logika, yaitu filsafat yang membahas tentang cara

manusia berpikir dengan benar, (4) etika, yaitu filsafat yang menguraikan tentang

perilaku manusia. Dalam buku ini digambarkan hubungan antara filsafat, filsafat

pendidikan, ilmu pendidikan, perbuatan mendidik, pengalaman mendidik, dan

keyakinan pendidik antara lain:

1. Filsafat atau filsafat umum atau filsafat Negara menjadi sumber segala

kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas warga Negara suatu

bangsa.

2. Filsafat pendidikan dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak

boleh bertentangan dengan filsafat.

3. Selanjutnya ilmu pendidikan yang bersiat teori ada di urutan ketiga sebab

dijabarkan dari filsafat pendidikan, di sinilah teori-teori pendidikan

dirumuskan.

4. Ilmu pendidikan praktis adalah merupakan konsep-konsep pelaksanaan

teori-teori pendidikan.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 6: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

5. Pada langkah berikutnya adalah perbuatan mendidik yaitu tindakan-tindakan

nyata dalam menerapkan teori pendidikan praktis.

6. Sebagai akibat dari perbuatan mendidik, akan mendapatkan pengalaman

tentang mendidik.

7. Pengalaman mendidik member umpan balik kepada teori pendidikan yaitu

memanfaatkannya untuk kemungkinan merevisi teori sebelumnya.

8. Sebagai akibat revisi, sangat mungkin ilmu pendidikan memberikan umpan

balik kepada filsafat pendidikan, da kemungkinan merevisi konsep-

konsepnya.

9. Ilmu pendidikan juga mengadakan kontak hubungan dengan pengalaman-

pengalaman mendidik, untuk selalu mengingatkan diri agar tidak

menyimpang dari teori-teori mendidik.

10. Perbuatan-perbuatan mendidik bisa menimbulkan keyakinan tersendiri

tentang pendidikan. Suatu keyakinan yang belum tampak pada filsafat,

filsafat pendidikan maupun ilmu pendidikan.

Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara

mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai pendidikan. Filsafat pendidikan

secara umum menjawab tiga pertanyaan pokok yaitu, (1) apakah pendidikan itu?,

(2) apa yang hendak ia capai?, (3) bagaimana cara terbaik merealisasi tujuan-

tujuan itu?. Menurut Zanti Arbi bahwa maksud pendidikan adalah untuk (1)

menginspirasikan, (2) menganalisis, (3) mempreskripsikan dan (4)

menginvestigasi. Filafat pendidikan juga mengingatkan juga agar sangat hati-hati

dalam menyusun suatu teori. Dari persoalan tersebut muncul beberapa aliran

filsafat pendidikan yang mendominasi di dunia yaitu (1) aliran esensialis, yaitu

filsafat pendidikan yang bertitik tolak dari kebenaran yang telah terbukti berabad-

abad lamanya, (2) aliran perenialis, yaitu filsafat pendidikan yang bertitik tolah

pada kebenaran wahyu Tuhan, (3) aliran progressive, yaitu filsafat yang bertolak

dari jiwa perubahan, relativitas, kebebasan, dinamika, ilmiah, dan perbuatan

nyata, (4) aliran rekonstruksi, yaitu filsafat yang bertolak dari cita-cita

mengkontruksi kembali kehidupan manusia secara total agar lebih baik, (5) aliran

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 7: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

eksistensialis, yaitu filsafat pendidikan yang bertolak dari pengalaman sebagai

cara untuk memperoleh pengetahuan.

Filsafat pendidikan di Indonesia adalah filsafat Negara/umum yaitu

pancasila. Pancasila patut menjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat

berkarya pada segala bidang serta mewarnai aktivitas dalam kehidupan. Namun

sampai pada saat ini belum ada upaya mengoperasionalkan pancasila agar mudah

diterapkan dalam kegiatan di masyarakat termasuk penerapannya dalam dunia

pendidikan. Kalaupun ada bidang studi moral pancasila, sebagian besar diterapkan

seprti melaksanakan bidang-bidang studi lain.

Di sisi lain, pendidikan di Indonesia belum mempunyai konsep atau teori-

teori sendiri yang cocok dengan kondisi atau budaya Indonesia tentang pengertian

pendidikan dan cara-cara mencapai tujuan pendidikan. Sebagian besar konsep

atau teori pendidikan diimpor dari negeri sehingga belum tentu valid untuk

diterapkan di Indonesia. Teori-teorinya didapat dengan cara belajar di luar negeri

atau dengan cara studi banding. Dan yang paling banyak dilakukan dengan

mendatangkan buku atau membeli buku dari Negara itu. Inilah sumber-sumber

konsp pendidikan di Indonesia.

Bab IV Landasan Sejarah

Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau

kegiatan yang dapat didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan

informasi-informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktek,

moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya. Informasi tersebut merupakan warisan

generasi muda dan generasi sebelumnya yang tidak terniali harganya. Sejarah

pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan pendidikan suatu

bangsa.

Pada bab ini dijelaskan sejarah pendidikan yang meliputi (1) sejarah

pendidikan dunia, (2) sejarah pendidikan indonesi, (3) sejarah pendidikan masa

perjuangan bangsa, (4) sejarah pendidikan masa pebangunan, (5) sjarah

pendidikan masa reformasi.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 8: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

Sejarah pendidikan dunia dijelaskan bahwa permulaannya pada zaman

Hellenisme yaitu tahu 150 SM – 500, ke zaman pertengahan tahun 500-1500,

zaman humanism, reformasi dan kontra reformasi pada tahu 1600-an. Pendidikan

pada zaman tersebut belum banyak memberikan kontribusinya pada pendidikan.

Kemudian pada masa berikutnya adalah masa realisme yang mengarahkan

pendidikan pada kehidupan dunia dan bersumber dari keadaan di dunia pula.

Sesudah itu berkembanglah paham rasionalisme pada abad ke-18 dengan

tokohnya adalah John Locke, yang bertujuan memberikan kekuasaan bagi

manusia untuk berpikir sendiri dan bertindak untuk dirinya sendiri. Menurut

keyakinan aliran ini akal merupakan sumber pengetahuan atau pengetahuan

adalah sebagai hasil olahan akal. Teorinya yang terkenal adalah leon tabularasa

atau a blank sheet of paper. Selanjutnya muncul aliran baru yaitu aliran naturalis

dengan tokohnya J.J Rousseou sebagai reaksi terhadap aliran rasionalis. Aliran

naturalis menginginkan pendidikan harus ada kesimbangan antara rasio dan hati.

Aliran ini menekankan bahwa pendidikan sebaiknya dikembalikan kea lam,

alamlah yang menjadi guru. Segala sesuatu adalah baik ketika ia baru keluar dari

alam dan menjadi jelek manakala ia berada di tangan manusia. Selanjutnya pada

abad ke-19 muncul aliran developmentalisme yang memandang proses pendidikan

sebagai suatu proses perkembangan jiwa, sehingga aliran ini merupakan gerakan

psikologis dalam pendidikan. Proses tersebut merupakan hasil dari aktivitas dan

reaksinya terhadap lingkungan. Tokoh aliran ini adalah Pestalozzi, Johan Fredrick

Herbart, Fredrick Wilhelm Frobel dan Stanley Hall. Zaman developmentalis

diikuti oleh zaman nasionalisme yang mengarahkan pendidikan untuk menjaga,

memperkuat, dan mempertinggi kedudukan Negara. Sehingga akibat aliran ini

muncul liberalism, positivism, dan individualism. Sebagai reaksi terhadap aliran

ini muncullah aliran social dalam pendidikan pada abad 20. Aliran ini berpendapat

masyarakat lebih esensial daripada individu. Tokoh-tokoh aliran ini adalah Paul

Natorp dan George Kerschenteiner dan John Dewey.

Sejarah pendidikan di Indonesia sudah ada sebelum Indonesia berdiri.

Pendidika itu telah ada sejak zaman kuno, kemudian diteruskan dengan zaman

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 9: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

pengaruh hindu dan Budha, zaman pengaruh islam, pendidikan zaman penjajahan,

sampai dengan pendidikan zaman kemerdekaan. Pada masa perjuangan ada tiga

tokoh yang berjuang sekaligus dalam pendidikan di Indonesia, yaitu Mohammad

Syafei, Ki Hajar Dewantara, dan Kiayi H Ahmad Dahlan. Moh Syafei mendirikan

Indonesisch Nedherlandse School (INS), Ki Hajar Dewantoro mendirikan Taman

Siswa, dan KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi agama islam. Mereka

membina anak-anak dan para pemuda melalui lembaganya masing-masing untuk

mengembalikan harga diri dan martabatyang hilang akibat penjajahan belanda.

Pada masa perjuangan khususnya pada masa penjajahan belanda pendidikn

saat itu sangat merugikan rakyat Indonesia. Orang-orang Indonesia dilarang

mengikuti pendidikan sampai tinggi. Namun berkat perjuangan yang gigih dan

munculnya politik etis, jumlah lembaga pendidikan diperbanyak dan jenjangnya

ditingkatkan. Wahidin sebagai orang yang pernah mendapat pendidikan tinggi

kemudian mendirikan Budi Utomo yang kemudian menumbuhkan kesadaran bagi

rakyat Indonesia akan makna dan manfaat organisasi pergerakan kebangsaan.

Sehingga banyak yang belajar dan mendirikan organisasi pemuda dan partai

politik pada waktu itu. Mengenai perjuangan bangsa dalam menwujudkan dan

mempertahankan bangsa muncullah nilai-nilai antara lain (1) perjuangan bersifat

nasional, (2) perunya persatuan dan kesatuan bangsa, (3) demokratisasi dalam

bidang pendidikan, (4) baasa Indonesia diberlakukan di seluruh Indonesia, (5)

meningkatnya kebudayaan Indonesia, (6) muncunya nilai-nilai 45, (7) terjadinya

individu-individu yang berjiwa dan bersemangat 45.

Pada masa pembangunan, pendidikan dikembangkan melalui kebijakan

link and match, yaitu konsep keterkaitan dan kepadanan dijadikan strategi

operasional dalam menigkatkan relevansi pendidikan. Link berarti pendidikan

memiliki kaitan fungsional dengan kebutuhan pasar, sedangkan match berarti

lulusan yang mampu memenuhi tuntutan para pemakai baik jenis, jumlah, maupun

mutu yang dipersaratkan.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 10: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

Pada masa reformasi pendidikan lebih banyak brsifat mengejar kebebasan.

System desentralisasi diberikan sejalan dengan pemerintahan yang desentralisasi,

walaupun belum dapat dilaksanakan di tingkat lembaga kecuali di perguruan

tinggi. Hal ini karena berkaitan dengan kemampuan personalia pendidikan yang

belum memadai. Selain itu pemerintah juga membentuk kelompok-kelompok

masyarakat yang independen atau bebas untuk membantu pendidikan agar mampu

mandiri. Instrument-instrumen untuk mewujudkan desentralisasi pendidikan juga

di usahakan seperti MBS, life Skillls dan TQM.

Bab V Landasan Sosial Budaya

Dalam bab ini dijelaskan bahwa social budaya merupakan bagian hidup

manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sosila mengacu kepada

hubungan antar individu, antar masyarakat, dan individu dengan masyarakat.

Karena itu, aspek social melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan

dalam perjalanan hidup peserta didik agar menjadi matang.

Pembahasan landasan social budaya dalam pendidikan diraikan secara

berturut-turut adalah:

1. Sosiologi dan Pendidikan

Dalam sosiologi, perilaku atau hubungan social manusia bertalian dengan

nilai-nilai. Sosiologi berpandangan bahwa perilaku itu tidak bebas melainkan

mengikuti pola yang kontinu dan pola itu yang sebaga pengatur perilaku yaitu

nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Setiap orang secara sadar atau tidak sadar

dalam berprilaku ditentukan oleh nilai-nilai yang dianutnya atau yang dianut oleh

kelompoknya.

Ada sejumlah nilai yang secara garis besar ada empat sumber, yaitu:

a. Norma-norma, yang mencakup norma-norma umum, Folkways yaitu

norma yang berisi kebiasaan adat dan tradisi yang siatnya turun-

temurun, dan mores yaitu hal-hal yang diwajibkan untuk dianutdan

diharamkan jika dilanggar

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 11: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

b. Agama, yaitu nilai-nilai yang tertera dalam ajaran agama, seperti

keharusan sembahyang, berbuat baik kepada orang lainmencintai

sesame, dan sebagainya.

c. Peraturan perundang-undangan

d. Pengetahuan, seperti kita ketahui maksud dikembangkannya

pengetahuan adalah untuk meningkatkan hidup dan kehidupan

manusia.

Sekolah-sekolah harus memperhatikan pengembangan nilai-nilai ini pada anak-

anak di sekolah. Karena salah satu fungsi sekolah adalah untuk memperbaiki

mental anak-anak. Hal ini sesuai dengan harapan yang dikemukakan ahli

pendidikan yaitu bahwa sekolah adalah sebagai (1) control social yang bertujuan

untuk memperbaiki kebiasaan-kebiasaan jelek pada anak-anak,dan (2) pengubah

social yaitu untuk menyeleksi nilai-nilaim menghasilkan warga Negara yang baik.

Namun tugas tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah atau

pemerintah, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat

secara bersama-sama.

2. Kebudayaan dan Pendidikan

Salah satu pengertian kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli adalah

bahwa kebudayaan adalah keseluruhan hasil manusia hidupbermasyarakat yang

berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat

yang merupakan kepandaian, kepercayaan, moral, kesenian, hokum, adat-istiadat

dan lain-lain. Menurut Kerber dan Smith ada enam fungsi utama kebudayaan

dalam kehidupan manusia yang sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan,

yaitu:

a. Penerus anak dan pengasuh anak, yaitu suatu fungsi yang menjamin

kelansungan hidup biologis kelompok social

b. Pengembangan kehidupan berekonomi, yaitu pendidikan sebagai

budaya akan membuat orang mampu menjadi pelaku ekonomi yang

baik.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 12: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

c. Transmisi budaya, yaitu salah satu tugas pendidikan sebagai bagian

dari kebudayaan adalah mapu membentuk dan mengemangkan

generasi baru menjadi orang-orang yang berbudaya.

d. Meningkatkan iman dan tagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu

pendidikan sebagai budaya haruslah dapat membuat anak-anak

mengembangkan kata hati dan perasaannya taat terhaap ajaran-ajara

agama yang dipeluknya.

e. Pengendalian social, yaitu pelembagaan konsep-konsep untuk

melindungi kesejahteraan individu atau kelompok.

f. Rekreasi, yaitu kegiatan yang memberikan kesempatn kepada orang

lain untuk memuaska kebutuhannya akan permainan atau untuk

bermain.

3. Masyarakat dan Sekolah

Ada anggapan bahwa secara umum orang tua tidak mampu mendidik

anaknya secara sempurna dan lengkap. Karena itu, orang tua atau masyarakat

pada umumnya membutuhkan pihak lain, dalam hal ini lembaga pendidikan.

Lembaga pendidikan terbentuk sebagai upaya masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya. Sehingga lembaga pendidikan ada di masyarakat dan hdup

bersama-sama masyarakat. Keduanya saling membutuhkan, masyarakat

membutuhkan agar para siswa dan remaja dibina di sekolah dan sebaliknya

sekolah membutuhkan agar masyarakat membantu kelancaran proses belajar

disekolah dengan memberikan berbagai macam fasilitas yang dibutuhkan. Pada

akhirnya pendidikan akan bermanfaat bagi masyarakat yaitu untuk

meningkatkan peranan mereka sebagai warga baik yang berkaitan dengan

kewajiban maupun dengan hak mereka.

4. Masyarakat Indonesia dan Pendidikan

Sebagian besar masyarakat Indonesia sekarang sudah sadar akan

pentingnya pendidikan untuk meningkatkan hidup dan kehidupan. Dimana-mana

tampak anak-anak berebut untuk mendapatkan sekolah, walaupun masih banyak

kasus orang tua yang menolak menyekolahkan anaknya dengan dalih membantu

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 13: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

mencari nafkah. Namun kasus-kasus seperti ini umumnya terjadi di daerah

pelosok yang masyarakatnya jauh dari mengenyak pendidikan.

5. Implikasi Konsep Pendidikan

Implikasi tentang kebudayaan terhadap pendidikan pada umumnya

adalah sebagai berikut; (1) keberadaan sekolah tidak dapat dipisahkan dengan

masyarakat disekitarnya, keduanya saling menunjang, (2) perlu dibentuk badan

kerjasama antara sekolah dengan tokoh masyarakat, orang tua, atau unsure

penunjang pendidikan yang lainnya, (3) proses sosialisasi anak perlu ditingkatkan,

(4) dinamika kelompok dijadikan sebagai sumber belajar, (5) kebudayaan

menyangkut seluruh cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan manusia

ikut mempengaruhi pendidikan atau perkembangan anak, (5) akibat kebudayaan

masa kini, ada kemungkinan adanya pergeseran paradigm pendidikan yaitu dari

pendidikan sekolah ke masyarakat luas dengan berbagai pengalaman yang luas,

(6) materi pelajaran banyak dikaitkan denga keadaan masyarakat.

Bab VI Landasan Psikologi

Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia.

Makin besar seorang anak maka berkembang pula jiwanya, dengan melalui

tahapan-tahapan tertentu yang akhirnya anak itu mencapai kedewasaan baik dari

segi kejiwaannya maupun jasmaninya. Dalam perkembangan inilah seyogyanya

anak-anak belajar sebab pada masa tersebut mereka sangat peka untuk belajar,

punya banyak waktu, belum berumah tangga, belum bekerja, dan lain-lain.

Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang berkaitan dengan psikologi,

antara lain:

1. Psikologi Perkembangan

Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan yaitu (1) pendekatan

pentahapan, yaitu teori yang memandang bahwa perkembangan individu berjalan

melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahap memiliki cirri-ciri khusus yang

berbeda denga tahap yang lain, (2) pendekatan diferensial, yaitu pendekatan yang

memandang individu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan, (3)

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 14: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

pendekatan ipsatif, yaitu pendekatan yang berusaha melihat karakteristik setiap

individu.

Banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli yang diuraikan dalam buku ini

tentang tahap-tahap perkembangan antara lain oleh Crijns, Rouseou, Stanley Hall,

Havinghurst, Piaget, Lawrence Kohlberg, Erikson, dan Gagne. Pembahasan

tentang psikologi perkembangan ini mencakup perkembangan umum, kognisi,

moral, afeksi dan kemampuan belajar.

2. Psikologi Belajar

Belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanen sebagai hasil

pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa

melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya

kepada orang lain. Ada sejumlah prinsip belajar antara lain (1) kontiguitas, (2)

pengulangan, (3) penguatan, (4) motivasi positif, (5) tersedia materi yang lengkap,

(6) adanya apersepsi, (7) adanya strategi, dan (8) aspek-aspek jiwa anak harus

dapat dipengaruhi oleh factor-faktor dalam pengajaran.

Selanjutnya dalam buku ini dijelaskan tentang sejumlah teori belajar, antara

lain:

1. Teori belajar klasik yang terdiri dari (a) disiplin mental theistic, (b) disiplin

mental humanistic, (c) naturalis atau aktualisasi diri, (d) apersepsi.

2. Teori belajar modern, yang meliputi (a) R-S Bond atau asosiasi, (b)

pengkondisian instrumental, (c) pengkondisian operan, (d) penguatan, (e)

kognisi, (f) belajar bermakna, (g) insght atau gestalt, (h) lapangan, (i)

tanda (sign) dan (j) fenomenlogi. Teori belajar modern dibagi menjadi dua

yaitu teori belajar behaviorisme dan teori belajar Kognisi.

3. Psikologi Sosial

Psikologi social adalah psikologi yang mempelajarai psikologi seseorang di

masyarakat yang mengombinasikan cirri-ciri psikologi dengan ilmu social untuk

mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu. Dengan

demikian psikologi ini akan mencoba melihat keterkaitan masyarakat dengan

kondisi psikologi kehidupan individu.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 15: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

4. Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar secara umum adalah kemampuan seseorang untuk

mendapatkan keuntungan dan pengalaman yang ia temukan. Sementara itu

kesiapan kognisi bertalian dengan pengetahuan, pikiran dan kualitas berpikir

seseorang dalam menghadapi situasi belajar yang baru. Kemampuan-kemampuan

ini bergantung pada tingkat kematangan intelektual.

Bab VII Landasan Ekonomi

1. Peran Ekonomi dalam Pendidikan

Kecenderungan bahwa manusia mengutamakan kesejahteraan materi

dibandingkan kesejateraan rohani membuat ekonomi mendapat perhatian yang

sangat besar. Sehingga orang berusaha sekuat tenaga untuk mengumpulkan uang

sebanyk-banyaknya untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan ekonomi secara makro berpengaruh pada bidang

pendidikan, yaitu semakin banyaknya orang-orang kaya yang secara sukarela

menjadi bapak angkat agar anak-anak tidak mampu dapat bersekolah. Selain itu

terlaksananya system ganda dalam pendidikan, yaitu kerja sama antara sekolah

dengan usahawan dalam menunjang proses belajar. Di lain pihak bermunculan

sejumlah sekolah-sekolah unggulan yang didirikan oleh orang kaya atau

konglomerat.

Secara mikro, tingkat perekonomian masyarakat pada umumnya sangat

berpengaruh pada tingkat sekolahnya. Semakin baik perekonomiannya animo

masyarakat dalam pemberian pendidikan bagi putra-putrinya semakin baik, dan

sebaliknya, walaupun tidak semuanya demikian.

2. Fungsi Produksi dalam Pendidikan

Fungsi produksi adalah hubungan antara output dengan input. Suatu

organisasi pendidikan dikatakan produktif kalau paling sedikit memiliki

keseimbangan antara output dengan input. Pada umumnya fungsi produksi bagi

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 16: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

pendidikan ada tiga macam, yaitu (1) fungsi produksi administrator, (2) fungsi

produksi psikologi, dan (3) fungsi produksi ekonomi.

3. Ekonomi Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, factor ekonomi bukan sebagai pemegang peran

utama, melainkan sebagai pemeran yang sangat menentukan keberhasilan

pendidikan. Sebab dengan ekonomi pendidikan yang memadai:

a. Prasarana, sarana, media, alat belajar, dan sebagainya data dipenuhi

b. Proses belajar mengajar bisa dilaksanakan secara lebih intensif, sebab pera

pendidik lebih dapat memusatkan perhatiannya, mereka idak mencari

sambilan di luar

c. Motivasi dan kegairahan kerja personalia pendidikan meningkat.

Dalam perencanaan biaya pendidikan alterative yang dikembangkan untuk

menyelesaikan suatu program perlu dinilai efektifitasnya, yaitu dengan mengukur

kaitan biaya dengan pencapaian tujuan.

Bab VIII Profesionalisasi Pendidik

Pendidik dalam arti sempit diartikan sebagai orang-orang yang disiapkan

dengan sengaja untuk menjadi guru dan dosen. Guru dan dosen sebagai sebagai

profesi menuntut pelakunya menjadi orang yang professional. Ciri-ciri profesi

antara lain (1) pilihan terhadap jabatan itu didasarioleh motivasi, (2) telah

memiliki ilmu, (3) ilmu, pengetahuan dan keterampilan khusus tersebut diperoleh

melalui studi, (4) punya otonomi dalam bertindak, (5) mengabdi kepada

masyarakat, (6) tidak mengadvertensi keahliannya untuk mendapat klien, (7)

menjadi anggota organisasi profesi, (8) organisasi profesi mempunyai criteria

untuk penerimaan anggota baru, (9) memiliki kode etik profesi, (10) punya

kekuatan dan status tinggi sebagi eksper yag diakui dan (11) berhak mendapat

imbalan yang layak.

Keberhasilan pendidikan sangat tergantung bagaimana guru dan dosen

mengoptimalkan segala upaya dan sarana dalam pengembangan proses belajar

mengajar. Keberhasilan dalam mendidik dapat dilihat dari criteria (1) memiliki

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 17: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

sikap suka belajar, (2) tahu tentang cara belajar, (3) memiliki rasa percaya diri,

(4) mencintai prestasi tinggi, (5) memiliki etos kerja, (6) produktif dan kreatif,

dan (7) puas akan sukses yang dicapai.

Selanjutnya dalam bab ini juga dijelaskan tentang kode etik pendidik,

pengembangan dan organisasi profesi, penyelenggaraan pendidikan serta

implikasi dalam dunia pendidikan.

C. Kelemahan Buku Landasan Kependidikan karangan Prof. Dr. Made

Pidarta.

Kelemahan Buku Landasan Kependidikan (stimulus ilmu pendidikan

bercorak Indonesia) karangan Prof. Dr. Made Pidarta antara lain:

1. Pada bab VIII tentang profesionalisasi pendidik cakupan uraiannya sangat

luas sehingga tidak focus pada pembahasan tentang pendidik yang dituntut

harus professional. Tidak muncul penjelasan tentang hal-hal apa saja yang

harus dimiliki oleh seorang pendidik sebagai profesi yang dituntut saat ini.

2. Ada penjelasan yang kontradiktif mengenai intelegensi. Pada bab V

dijelaskan bahwa salah satu sifat yang dapat diturunkan adalah intelegensi,

tetapi pada bab berikutnya dijelaskan bahwa ilmuan belum mempunyai

bukti bahwa intelegensi dapat diwariskan.

D. Kelebihan Buku Landasan Kependidikan karangan Prof. Dr. Made

Pidarta.

Kelebihan Buku Landasan Kependidikan (stimulus ilmu pendidikan

bercorak Indonesia) karangan Prof. Dr. Made Pidarta antara lain:

1. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan dipahami

2. Materi yang diuraikan sangat detail dan jelas

3. Pada setiap bab di simpulkan tentang implikasi dari teori yang diuraikan

dalam dunia pendidikan.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 18: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

E. Kesimpulan

Dari uraian dalam buku landasan kependidikan (stimulus ilmu pendidikan

bercorak Indonesia) karangan Prof. Dr. Made Pidarta, dapat disimpulkan antara

lain:

1. Semua tenaga kependidikan, baik ada jalur formal, nonformal maupun

informal, mencakup (a) manajer atau administrator pendidikan, 2)

pengawas pendidikan atau supervisor, (3) guru, dosen, eksper dan nara

sumber, (4) tenaga penunjang akademik

2. Pengembangan pendidikan harsulah mengikuti dan menantisipasi

suprasistemnya, yaitu (1) filsafat Negara, (2) agama, (3) social, (4)

kebudayaan, (5) ekonomi, (6) politik, (7) demografi

3. Landasan hukum dapat diartikan sebagai peraturan baku sebagai tempat

berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

4. Landasan pendidikan yang paling kuat menentukan kokoh tidaknya suatu

pendidikan di suatu Negara adalah landasan filosofis yang dimiliki oleh

Negara tersebut

5. Kemajuan pendidikan yang ada di Indonesia saat ini tidak terlepas dari

upaya para pejuang pendidikan di masa penjajahan yang berusaha

meletakkan dasar-dasar pendidikan.

6. Dalam dunia pendidikan, factor ekonomi bukan sebagai pemegang peran

utama, melainkan sebagai pemeran yang sangat menentukan keberhasilan

pendidikan.

7. Keberhasilan suatu pendidikan anak tidak terlepas dari pemahaman

guru/pendidik terhadap psikologi perkembangan dan pertumbuhan

maupun psikologi belajar siswa.

8. Guru dan dosen sebagai sebagai profesi menuntut pelakunya menjadi

orang yang professional.

Book Report MK Landasan Pendidikan

Page 19: ekokhoerul.files.wordpress.com · Web viewLandasan-landasan yang menjadi titik tolak pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia dijabarkan satu persatu dalam tiap bab buku ini.

9. Keberhasilan dalam mendidik dapat dilihat dari criteria (1) memiliki sikap

suka belajar, (2) tahu tentang cara belajar, (3) memiliki rasa percaya diri,

(4) mencintai prestasi tinggi, (5) memiliki etos kerja, (6) produktif dan

kreatif, dan (7) puas akan sukses yang dicapai.

Book Report MK Landasan Pendidikan