istiqamah26.files.wordpress.com · Web viewHak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri...
Transcript of istiqamah26.files.wordpress.com · Web viewHak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri...
”PELANGGARAN HAK ASASI
MANUSIA DIINDONESIA”
Di Susun Oleh :
RICA ISTIQAMAH
NIM :
071310131
AKUNTANSI 1 C
FAKULTAS EKONOMI – AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN 2013/2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap
manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak
persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara
individu atau dengan instansi.
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang
sejak ia dalam kandungan sebagai anugerah dari Allah yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh
melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung
jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik
Sipil maupun Militer), dan negara.
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada
pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari
falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan
bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan
garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila.
Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti
melaksanakan dengan sebebas-bebasnya melainkan harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan
hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada
dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak
tanpa memperhatikan hak orang lain.
HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam
deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of
USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada
pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31
ayat 1
2
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah
dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap
orang mempunyai:
1. Hak untuk hidup
2. Hak kemerdekaan dan keamanan badan
3. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
4. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
5. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
6. Hak untuk mendapat hak milik atas benda
7. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
8. Hak untuk bebas memeluk agama
9. Hak untuk mendapat pekerjaan
10. Hak untuk berdagang
11. Hak untuk mendapatkan pendidikan
12. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
13. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan
keilmuan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut diatas, dapat diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia ?
2. Bagaimana pandangan serta pemecahan masalah tentang
pelanggaran HAM yang terjadi?
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Kasus
1. Kasus Pertama (Pencemaran Nama Baik)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Olga Syahputra memenuhi panggilan
penyidik Polda Metro Jaya terkait
dugaan kasus perbuatan tidak
menyenangkan dan fitnah terhadap
seorang wanita bernama Febby Karina.
"OG (Olga) memenuhi panggilan
untuk menjalani pemeriksaan sebagai
tersangka," kata Kepala Bidang Humas
Polda Metro Jaya, Komisaris Besar
Polisi Rikwanto di Jakarta Selasa.
Kombes Rikwanto mengatakan Olga menjalani pemeriksaan di
Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro
Jaya.
Rikwanto menambahkan, awalnya penyidik mengagendakan
pemeriksaan Olga pada Kamis (3/10), namun pembawa acara itu datang
bersama pengacaranya ke Polda Metro Jaya pada Selasa.
Sebelumnya, seorang dokter bernama Febby Karina melaporkan Olga
Syahputra ke Polda Metro Jaya perihal dugaan kasus pencemaran nama baik,
fitnah, perbuatan tidak menyenangkan atau tindak pidana berdasarkan Undang-
Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) pada 19 Juni 2013.
Febby mengadukan Olga berdasarkan Laporan Polisi Nomor :
LP/2077/IV/2013/PMJ/Dit Reskrimum dengan jeratan Pasal 310 KUHP, Pasal
311 KUHP, Pasal 335 KUHP dan Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (1) UU
Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Rikwanto mengungkapkan awalnya saksi Kartika meminta Febby
mendatangi studio salah satu stasiun televisi untuk perawatan di kawasan
4
Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, 23 Mei 2013. Namun, Kartika menarik
paksa Febby saat acara "Pesbukers" berlangsung secara langsung.
Olga yang menjadi salah satu pemeran dalam acara tersebut,
menyebutkan Febby "milik" saksi Yudi. Rikwanto menuturkan Olga menuduh
Febby pura-pura menjadi dokter padahal diajak Yudi datang ke lokasi.
Bahkan Olga menyatakan Yudi pernah mengajak makan Febby hingga
selingkuh pulang pukul 23.00 WIB. "OG juga memfitnah pelapor (Febby)
membuat rumah tangga Yudi kacau," ujar Rikwanto.
5
2. Kasus Kedua (Pembunuhan Anak Kandung)
6
Merdeka.com - Arianti
(30), ibu dari Al Alfa Miftahul Huda (2) yang telah ditetapkan sebagai
tersangka oleh polisi, atas tewasnya putra tunggalnya, pada Kamis (14/2)
sore dipindahkan dari Mapolsek Metro Kebon Jeruk ke Mapolres Metro
Jakarta Barat. Arianti dipindahkan untuk ditangani oleh Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA).
Arianti yang memiliki riwayat gangguan jiwa, dipindahkan sekitar
pukul 16.00 WIB. Saat dipindahkan, Arianti yang mengenakan baju lengan
panjang dan wajah yang ditutupi kerudung warna biru tidak mengeluarkan
sepatah kata.
Arianti dibawa dengan menggunakan Toyota Avanza warna silver
dan didampingi pihak keluarga. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro
Kebon Jeruk AKP Herjon Silaban mengatakan tersangka dijerat dengan
Pasal 359 KUHP.
"Tidak ada saksi dan keterangan tersangka yang mengatakan
anaknya bukan dibunuh, melainkan terpeleset dan tercebur ke dalam bak
mandi," kata Herjon di Mapolsek, Kamis (14/2).
Diberitakan sebelumnya, Al Alfa Miftahul Huda, putra tunggal
Pasangan Muhammad dan Arianti dinyatakan tewas setelah dibawa ke
ruang UGD Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Sebelum dibawa ke UGD,
Alfa diketahui dibawa keluar dari puskesmas oleh Arianti dengan kondisi
basah kuyup dan perut kembung penuh air.
3. Kasus Ketiga (Pemerkosaan)
AYAH, TEGA PERKOSA ANAK SENDIRI DIVONIS 7 TAHUN
PALU-Sungguh terlalu, seorang ayah tega memperkosa anaknya sendiri,
Faritno (50), terdakwa kasus pemerkosaan terhadap anak kandungnya, kini
kembali disidangkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Palu, Senin (13/2)
kemarin.Sidang yang berlangsung tertutup tersebut, hanya dipimmpin oleh
hakim tunggal yakni IK Pancaria SH, dikarenakan korbannya masih tergolong
anak-anak, dengan agenda sidang mendengarkan putusan hakim.
Dalam amar putusannya, hakim menyatakan bahwa terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar pasal 289 KUHP tentang
pemerkosaan, serta pasal 294 KUHP tentang pemerkosaan dan pencabulan
yang dilakukan secara berkelanjutan.
Namun, putusan hakim tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut
Umum (JPU), yang menun-tut terdakwa dengan 12 tahun penjara, namun dalam
hal ini hakim tidak dapat menjatuhkan tuntutan tersebut, karena terdakwa tidak
dikenakan pasal perlindungan anak. “ Sebenarnya saya mau putus 12 tahun,
Cuma dia (terdakwa) tidak dikenakan Undang-undang perlindu-ngan anak lagi,
karena anak tersebut sudah 18 tahun lebih,” jelas Pancaria.
Terdakwa tega mengauli anak kandungnya sendiri, sebut saja bunga (18)
(nama samaran), karena tidak tahan melihat anaknya yang berparas cantik itu
sering menggunakan baju seksi dalam rumah.Terdakwa mela-kukan aksinya
sebanyak tiga kali, se-cara berlanjut barselang dua hari dan aksi yang ketiga
berselang tiga hari.
Perbuatan bejat terdakwa terungkap, ketika sang ibu korban memergoki
aksi terdakwa dalam kamar tidur korban, dengan posisi sedang melakukan
hubungan layaknya suami istri kepada anaknya sendiri. Menurut Nursiah, korban
tidak berani menolak ajakan terdakwa, karena korban menghargai dia sebagai
7
seorang ayah, serta terdakwa juga mengancam akan membunuh korban apabila
melaporkan kejadian itu kepada orang lain.
Setelah aksinya terungkap, korban sekarang pun menghilang entah
dimana, karena malu, selain itu, korban sempat akan melakukan aksi bunuh diri,
dengan mengunakan sebuah pisau, untung ada bibi korban yang melihat
tindakan korban, sehingga aksi korban dapat dicegah.
Malangnya lagi, akibat perbuatan terdakwa, yang sebenarnya korban
rencananya akan dilamar oleh seroang pria, akan tetapi pria tersebut
membatalkan rencana untuk melamar korban, karena mengetahui bahwa calon
istrinya, sudah digauli oleh ayah koban sendiri.(yon)
8
4. Kasus Keempat (Korupsi)
Angelina Sondakh Dihukum 12 Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi
Angelina Sondakh kini mendapat
tambahan hukuman. Bila
sebelumnya ia divonis penjara
selama 4,5 tahun saja, kini
mantan Puteri Indonesia yang
terlibat kasus korupsi tersebut
harus menjalani hukuman 12
tahun penjara.
“Terdakwa ini aktif meminta imbalan uang ataupun fee kepada Mindo
Rosalina Manulang sebesar 7% dari nilai proyek dan disepakati 5%,” ujar Ketua
Majelis Kasasi Artidjo Alkostar.
Selain vonis penjara 12 tahun, Angelina Sondakh juga diwajibkan untuk
mengembalikan uang suap sebesar Rp12,58 miliar dan 2,35 juta USD yang
sebelumnya sudah dikantongi Angie. Apabila tidak dibayarkan, maka Angie
harus membayarnya dengan masa kurungan selama 5 tahun.
Hukuman yang diterima Angie inipun terbilang cukup mengejutkan, namun
banyak pihak yang setuju akan hal ini. Pakar hukum Margarito misalnya, ia
menilai bahwa penambahan hukuman Angie adalah langkah yang tepat.
“Ini sangat tepat, karena posisi Angelina sebagai anggota DPR yang
menentukan anggaran. Karena anggaran untuk kesejahteraan rakyat yang
dikorupsi,” katanya.
Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul juga mengungkapkan hal
senada. Sekalipun dulu Angie berada dalam satu partai yang sama dengannya,
Ruhut setuju bila istri alm. Adjie Massaid tersebut dihukum berat.
“Memang (Angie) harus dihukum seberat-beratnya,” kata Ruhut.
Sementara itu, politikus PDIP Hendrawan Supratikno menilai bahwa
penambahan masa hukuman Angie bisa memberikan efek jera pada pelaku serta
peringatan bagi mereka yang ingin korupsi.
“Kita harapkan semua lembaga hukum serempak menerapkan psikologi
kejeraan ini. Sehingga tidak ada
lagi penyelenggara negara untuk melakukan tindak korupsi,” ujarnya.
9
2.2 Analisis Kasus
1. Kasus Pertama
Kasus yang dialami Olga Syahputra ini memang mengundang
banyak komentar dari beberapa kalangan, misalnya dari kalangan
masyarakat dan tentunya kalangan artis yang bisa dibilang kenal
akrab dengan Olga Syahputra.
Pelaku pencemaran nama baik ini mengatakan bahwa dirinya
hanya “bercanda” dengan apa yang keluar dari mulutnya saat itu.
Karena seperti biasa, kita sudah mengenal sosok ini sebagai
komedian atau pelawak yang mengundang banyak tawa. Namun
apakah hal seperti ini tidak menyalahi Hak Asasi Manusia?
Benar, seorang komedian berusaha untuk membuat tawa
didepan penontonnya. Namun, tidak di pungkiri bahwa seorang
komedian juga tidak dapat berkata seenaknya didepan layar televisi.
Ini berarti bahwa saudara OG telah melanggar hak pribadi
seseorang.
Kalau misalnya OG siap untuk tampil sebagai komedian, tidak
dengan merendahkan orang lain, itu akan dinilai jauh lebih baik dan
berkualitas dibandingkan tampil hanya dengan melecehkan orang,
kemudian dia tertawa dan orang lain tertawa, tapi itu melanggar Hak
Asasi Manusia.
Dibenaknya, hal itu bisa dipakai bahan tawa. Tetapi tidak oleh
dokter bernama Febby Karina yang melaporkan Olga Syahputra ke
Polda Metro Jaya perihal dugaan kasus pencemaran nama baik,
fitnah, perbuatan tidak menyenangkan atau tindak pidana
berdasarkan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE)
pada 19 Juni 2013.
Hal yang dilakukan OG tersebut juga menyalahi etika dan
etitude, sehingga kerap kali tingkah laku dan perkataan yang
diutarakan membuat anak-anak yang suka menonton komedian atau
lawak seperti itu meniru serta berdampak buruk terhadap etika anak.
Seharusnya OG yang sudah menjadi public figure, harus bisa
membedakan antara bercanda didepan public dengan bercanda
secara internal. Karena masih banyak komedi lain yang tetap bisa
10
kocak, tanpa harus menghina atau menggunjing orang lain. Atau
bisa juga komedi seperti itu, namun pihak komedian harus meminta
izin dulu dengan orang yang bersangkutan.
Dilihat dari segi hukum, perbuatan yang telah dilakukan oleh
OG termasuk dalam :
1. Pasal 27 ayat (3) UU ITE
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik"
2. Pasal 310 ayat (1) KUHP
Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik
seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya
terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena
pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
3. Pasal 45 UU ITE
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
Rumusan Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (1) UU ITE yang
tampak sederhana dengan sanksi pidana dan denda yang lebih
berat berbanding terbalik dibandingkan dengan sanksi pidana dan
denda dalam pasal-pasal penghinaan KUHP.
Dan masih banyak lagi pasal-pasal yang menyangkut tindak
pidana pencemaran nama baik yang lainnya.
Akan tetapi, untuk masalah seperti ini alangkah baiknya bila
masih bisa untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Namun bila
pihak pelapor tidak menyetujui ataupun kurang senang dengan
penyelesaian secara kekeluargaan, dapat diambil dengan jalan
hukum dengan mematuhi aturan-aturan hukum yang berlaku di
Indonesia.
11
2. Kasus Kedua (Pembunuhan Anak Kandung)
Anak yang seharusnya dijaga serta dibesarkan dengan baik,
terkadang menjadi korban kekejaman orang tuanya. Tercatat ada
beberapa kasus pembunuhan terhadap anak yang dilakukan ayah
maupun ibu kandung.
Masalah pembunuhan seperti ini bukan kali pertama terjadi dan
terdengar ditelinga kita. Seorang ibu kandung tega membunuh
anaknya sendiri tanpa alasan yang jelas. Diduga ibu berumur 30
tahun yang memiliki riwayat gangguan jiwa ini, menenggelamkan
anaknya di bak mandi, sampai akhirnya meninggal.
Sebelumnya, Al Alfa Miftahul Huda, putra tunggal Pasangan
Muhammad dan Arianti dinyatakan tewas setelah dibawa ke ruang
UGD Puskesmas. Sebelum dibawa ke UGD, Alfa diketahui dibawa
keluar dari puskesmas oleh Arianti dengan kondisi basah kuyup dan
perut kembung penuh air.
Hal seperti ini tentunya melanggar Hak Asasi seorang anak.
Sebagai anak, ia memiliki hak untuk hidup dan orang lain tidak
berhak untuk mengambil hak tersebut, meskipun itu adalah ibu
kandungnya sendiri. Mengapa seorang ibu kandung bertindak
semacam itu terhadap anaknya?
Meskipun Arianti (ibu kandung korban) memiliki riwayat
gangguan jiwa, tak seharusnya ia melakukan hal semacam itu.
Karena tak ada alasan yang jelas dan meskipun ada mungkin
karena anaknya (Al Alfa Miftahul Huda) nakal atau yang lainnya
yang masih bisa dimaklumi.
Dalam kasus seperti ini, ibu tersebut telah melanggar hak anak
dan harus menjalani hukuman pidana yang telah diberlakukan dalam
undang-undang. Seperti halnya dalam pasal 359 KUHP yang
dinyatakan dalam rangkuman berita tersebut diatas.
Selain pasal tersebut, seharusnya terdapat pasal-pasal lain
yang menyangkut tindak pidana pembunuhan yang dilakukan
kepada anak, seperti pasal 340, 338, dan Undang-Undang
Perlindungan Anak, dikarenakan seorang ibu tersebut membunuh
anaknya yang masih dibawah umur.
12
3. Kasus Ketiga (Pemerkosaan)
Sangat memalukan, seorang ayah tega memperkosa darah
dagingnya sendiri. Dengan alasan anaknya selalu berpakaian yang
seksi di dalam rumah, sehingga memunculkan niat bejat sang ayah
untuk menggauli anak kandungnya.
Pada dasarnya sang anak memang tak seharusnya memakai
pakaian yang seksi, meskipun di dalam rumah. Apalagi Bunga
(nama samara) sudah menginjak 18 tahun. Karena bukan ayahnya
saja yang akan tertarik padanya, mungkin juga dapat menarik orang
lain yang melihatnya untuk melakukan hal semacam itu
terhadapnya.
Terdengar, sering terjadi pula pemerkosaan yang timbul karena
wanita yang memakai pakaian seksi ketika keluar dari rumah. Hal itu
jugalah yang menyebabkan jatuhnya korban lebih banyak.
Pasalnya perbuatan bejat Faritno (ayah korban) terungkap
ketika sudah tiga kali melakukan hal itu kepada anaknya. Ibu korban
yang memergoki terdakwa sedang meniduri korban di kamar korban.
Korban tidak berani menolak ajakan terdakwa, karena menghargai
Faritno sebagai seorang ayah, serta diancam akan dibunuh bila
melaporkan kejadian itu kepada orang lain.
Menyangkut kasus yang dialami Bunga ini akan menimbulkan
dampak-dampak negative untuk dirinya bahkan orang tuanya
sendiri. Diketahui bahwa sang korban hilang entah kemana setelah
kejadian tersebut diketahui. Bahkan korban sempat ingin bunuh diri,
namun gagal ketika diketahui oleh bibi korban. Sang korban pun
rencananya akan dilamar oleh seroang pria, akan tetapi pria tersebut
membatalkan rencana untuk melamar korban, karena mengetahui
bahwa calon istrinya, sudah digauli oleh ayah koban sendiri. Untuk
orang tuanya (ibu korban) pasti akan malu dengan kejadian tersebut
serta akan menjadi bahan omongan tetangganya.
Dalam kasus ini sang ayah divonis tujuh tahun penjara karena
telah melanggar pasal 289 KUHP tentang pemerkosaan, serta pasal
294 KUHP tentang pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan
secara berkelanjutan.
13
Namun menurut saya hukuman tujuh tahun penjara itu, kiranya
masih kurang karena sang ayah sudah melakukan hal kejhatan
tersebut tiga kali. Dan untuk korban, seharusnya berani menolak
ajakan ayahnya tersebut, serta tidak memakai alasan menghargai
Faritno sebagai seorang ayah, karena hal tersebut sudah menyalahi
hukum agama dan hal tersebut akan merenggut hak asasi nya
sebagai manusia.
14
4. Kasus Keempat (Korupsi)
Tindakan seperti ini sering dilakukan oleh pejabat public, baik
politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan ilegal menyalahgunakan
kepercayaan publik untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Secara nyata korupsi merupakan pelanggaran HAM berat. Mengapa
demikian?
Korupsi merupakan perbuatan yang dapat menyengsarakan
masyarakat serta seluruh anak banggsa. Dimana perbuatan korupsi
ini sama dengan pembunuhan seluruh anak bangsa secara
perlahan. Memang para pihak yang melakukan tindak pidana
korupsi ini tidak membunuh secara langsung tetapi pembunuhannya
secara tidak langsung melalui ekonomi.
Masyarakat dan seluruh anak bangsa memiliki hak untuk
diberikan keadilan yang seadil-adilnya. Namun karena tindak pidana
korupsi yang mengambil banyak uang rakyat, keadilan itu seolah-
olah tidak berlaku.
Seperti kasus Angelina Sondakh yang membawa uang rakyat
yang terbilang “banyak”. Tak adil jika seorang koruptor hanya
diberikan hukuman penjara 4,5 tahun seperti vonis pertamanya. Dan
setelah menjalani sidang terakhirnya diberikan vonis penjara 12
tahun dan diwajibkan untuk mengembalikan uang suap sebesar
Rp12,58 miliar dan 2,35 juta USD yang sebelumnya sudah
dikantongi Angie.
Dengan putusan hakim yang tersebut, saya sangat setuju jika
Angelina Sondakh di berikan hukuman penjara 12 tahun serta
denda. Bahkan saya lebih setuju jika hukuman itu ditambahi.
Karena sering kita melihat siaran ditelevisi, seperti ada “seorang
nenek yang mencuri singkong karena kelaparan” didenda 1 juta atau
hukuman 2,5 tahun penjara. Kasus seperti itu di Indonesia
mendapatkan hukuman yang tak sepadan dengan apa yang dicuri,
namun memang hukum ditegakkan disitu meskipun hanya mencuri
singkong.
15
Tapi saat kita melihat orang-orang yang berdasi diatas sana,
ketika mereka mencuri uang rakyat yang sangat besar jumlahnya,
hukum pidana sulit ditegakkan. Bahkan seperti kasus Bank Century
dan Hambalang yang tak tau hasil akhirnya, bahkan sekarang kasus
tersebut sudah diabaikan. Apakah semua itu adil bagi rakyat
kalangan menengah ke bawah di Indonesia? Dan bagaimana
penegakan HAM di Indonesia?
Jangan bilang bahwa korupsi itu tidak ada korbannya, namun
justru korbannya seluruh anak bangsa yang telah dirugikan. Dimana
korupsi ini memakan uang rakyat seluruh negeri bukan uang para
pejabat.
Seharusnya penegakan HAM di Indonesia lebih di utamakan.
Dan untuk masalah korupsi, bukan hanya pihak KPK saja yang
bertindak, masyarakatnya juga harus bertindak dengan tidak
menyalahgunakan uang rakyat, khususnya pejabat public dsb. Serta
seharusnya para koruptor dihukum seberat mungkin dan tidak perlu
ada remisi ( pengurangan masa hukuman yang didasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia ) bahkan
seharusnya hukuman yang layak diberikan adalah hukuman mati
untuk memberi efek jera dan tidak ada yang melakukan korupsi lagi.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam uraian diatas dapat disimpulkan bahwa HAM adalah Hak
Asasi yang dimiliki oleh semua orang yang hidup di dunia ini tanpa
terkecuali. Hak Asasi Manusia juga sudah diatur dalam Undang-Undang
sehingga Hak Asasi Manusia tidak boleh dilanggar, apalagi dilanggar oleh
orang lain. Siapapun yang melanggar HAM harus mempertanggung
jawabkannya. Dan secara keseluruhan HAM di Indonesia seharusnya
lebih dipandang dan dibenahi serta ditegakkan dengan adil.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://hariannuansapos.blogspot.com/2012/02/ayah-tega-perkosa-anak-sendiri-
divonis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak-asasi-manusia
http://makalahhakasasimanusiaham.blogspot.com /
http://sidomi.com/238882/angelina-sondakh-dihukum-12-tahun-penjara-terkait-kasus-korupsi/
http://www.hargachevroletspin.com/2013/06/kasus-olga-dokter-febby-karina.html
http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/dokter-febri-laporkan-olga-syahputra-
ke-polda-ini-tanggapan-kpi-dd0f38.html
http://www.p2kp.org/pengaduandetil.asp?mid=740&catid=6&
http://www.republika.co.id/berita/senggang/blitz/13/10/01/mtz52f-jadi-tersangka-
pencemaran-nama-baik-olga-syahputra-diperiksa
18