jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/NASKAH-PUBLIKASI-MARLINA.docx · Web viewDesa...
Transcript of jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/NASKAH-PUBLIKASI-MARLINA.docx · Web viewDesa...
UPAYA DESA SEDAMAI DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MARLINA ASMAWATINIM. 120563201003
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJITANJUNGPINANG
2016
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang
disebut dibawah ini :
Nama : Marlina Asmawati
NIM : 120563201003
Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Alamat : Jl. Batu Kucing No.46 RT 1/RW 3 Sei.Jang Bukit Bestari Tanjungpinang
Nomor Telp : 081275587811
Email : [email protected]
Judul Naskah : Upaya Desa Sedamai dalam Mewujudkan Good Governance di Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 12 Agustus 2016Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Suradji M.Si.NIDN. 1029127803
Dosen Pembimbing II
Dian Prima Safitri, M.APNIDN. 1001068503
UPAYA DESA SEDAMAI DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KECAMATAN SINGKEP PESISIR
KABUPATEN LINGGA
ABSTRAK
Desa Sedamai adalah pemerkaran dari Desa Lanjut, untuk mempermudah pelayanan administrasi kepada masyarakat dan didukung dengan terpenuhinya sebagai sebuah Kelurahan baik dari jumlah penduduk maupun masyarakat dan wilayah serta memiliki potensi sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sedamai. Dalam rangka Desa Sedamai mewujudkan good governance, maka perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah desa dan bekerja sama dengan masyarakat untuk mewujudkan tata kekepemerintahan yang baik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya Desa Sedamai dalam mewujudkan good governance di Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga. Pendekatan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan mengacu pada konsep menurut Masyarakat Transparansi Indoneia (Hardjasoemantri ,2003) yang mengatakan bahwa untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), ada beberapa unsur penting antara lain partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparansi, peduli pada stakeholder, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas dan visi strategis . Serta mengacu pada indikator desa teladan dibidang bidang Pendidikan, bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Ekonomi Masyarakat, bidang Keamanan dan Ketertiban, bidang Pemerintahan, bidang Lembaga Kemasyarakatan dan bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa dalam upaya Desa Sedamai dalam mewujudkan good governance di Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga yaitu Desa Sedamai sudah berhasil mewujudkan good governance dilihat dari upaya-upaya Desa Sedamai dalam melaksanakan program-program yang dibuat oleh pemerintah desa dan bekerja sama dengan masyarakat Desa Sedamai sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.
Kata kunci: Good governance
THE EFFORT OF SEDAMAI VILLAGE IN PRODUCING THE GOOD GOVERNANCE AT COAST SINGKEP SUBDISTRICT
LINGGA DISTRICT
ABSTRACT
Sedamai Village is an expansion area from Lanjut Village, for making the administration service easier for the community and being supported with the fulfillment as a village from the amount of poeple and even yhe people abd the area which also have the potential resource that can increase the welfare of community in Sedamai Village. In order to produce the good governance in Sedamai Village, there should be some effort from the village chief and the people do to produce the good governance. The purpose of this research is to know the Sedamai Village effort for doing the good governance in Coast Singkep Subdistrict Lingga District. The approach in this research is in descriptive way with quantitative approach based on the concept according to Indonesian Transparency Community (Hardjasoemantri, 2003) that the said that for producing the good governance, there are several important elements include Community Participation, The Supremacy Of The Law, Transparency, The Carring For Stakeholder, Consensus Oriented, Equality, Effectiveness And Efficiency, Accountability And Strategic Vision. Also refers to the indicator model village in Education Field, Public Health Field, Community Economic Field, Security And Order Field, Community Participation Field, Government Field, Community Institution Field, and The Empowerment And Family Welfare. The result of this research can be conclude that the Sedamai Village effort in producing the good governance in Coast Singkep Subdistrict Lingga District is the Sedamai Village has done the good governance that can be seen on the Sedamai Village effort in doing the programs which made by the government with Sedamai Village with Sedamai Village people according to the good governance principles.
Keyword: Good Governance
A. Pendahuluan
Provinsi Kepulauan Riau
terdiri dari 2 Kota dan 5
Kabupaten yaitu Kota Batam,
Kota Tanjungpinang, Kabupaten
Bintan, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga, Kabupaten
Natuna, dan Kabupaten
Kepulauan Anambas. Diantara
Kabupaten yang ada di Provinsi
Kepuluan Riau yaitu Kabupaten
Lingga. Kabupaten Lingga
memiliki 9 Kecamatan, 7
Kelurahan dan 74 Desa. Diantara
Kecamatan yang ada di
Kabupaten Lingga yaitu
Kecamatan Singkep, Kecamatan
Lingga, Kecamatan Senayang,
Kecamatan Lingga Utara,
Kecamatan Singkep Barat,
Kecamatan Singkep Pesisir,
Kecamatan Lingga Timur,
Kecamatan Selayar dan
Kecamatan Singkep Selatan.
Kecamatan yang ada di Dabo
Singkep Kabupaten Lingga yaitu
Kecamatan Singkep Pesisir.
Kecamatan Singkep
Pesisir adalah Kecamatan hasil
pemekaran dari Kecamatan
Singkep, yang terdiri dari Desa
Berindat, Desa Sedamai, Desa
Lanjut, Desa Kote, Desa Persing
dan Desa Pelakak. Tujuan dari
pemekaran Kecamatan tersebut
untuk meningkatkan potensi
ekonomi, sosial, budaya, politik
dan meningkatnya beban tugas
serta volume kerja di bidang
pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta untuk
meningkatkan efektivitas
pelayanan kepada masyarakat
dan memperpendek rentang
kendali, maka perlu adanya
pemekaran desa. Desa yang
termasuk kedalam Kecamatan
Singkep Pesisir satu diantaranya
adalah Desa Sedamai yang
mengalami pemekaran dari Desa
Lanjut yang awalnya satu desa
tetapi setelah keluarnya Peraturan
Pemerintah Kabupaten Lingga
No.8 tahun 2008 tentang
Pembentukan Desa Sedamai
Kecamatan Singkep Kabupaten
Lingga, maka dari itu Desa
Sedamai menjadi desa sendiri.
Tujuan dari pemekaran Desa
Sedamai untuk mempermudah
pelayanan administrasi kepada
masyarakat dan didukung dengan
terpenuhinya sebagai sebuah
Kelurahan baik dari jumlah
penduduk maupun masyarakat
dan wilayah serta memiliki
potensi sumber daya yang dapat
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa Sedamai.
Melihat banyaknya
potensi sumber daya yang ada di
Desa Sedamai, maka upaya
Pemerintah Desa sangat
dibutuhkan dalam mengelola
potensi tersebut untuk
kesejahteraan masyarakat. Dalam
mewujudkan Desa Sedamai
menjadi desa yang ideal serta
untuk mewujudkan tujuan yang
ingin dicapai, maka Desa
Sedamai harus menjadi desa
teladan bagi desa-desa lainnya
yang ada di Kabupaten Lingga.
Dalam rangka mewujudkan
desa teladan, untuk itu Desa
Sedamai harus memiliki
beberapa kriteria-kriteria tertentu.
Apabila ingin menjadi desa
teladan maka Desa Sedamai
harus memiliki indikator-
indikator yang telah ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Dalam
Negeri No.13 Tahun 2007 yaitu
bidang Pendidikan , Kesehatan
Masyarakat, Ekonomi
Masyarakat, Keamanan dan
Ketertiban, Partisipasi
Masyarakat, Pemerintahan,
Lembaga Kemasyarakatan dan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga. (Sumber:Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.13
Tahun 2007)
Dengan memiliki
indikator-indikator tersebut maka
Desa Sedamai terpilih menjadi
desa teladan setelah mengikuti
perlombaan desa dan kelurahan
tingkat Desa, Kabupaten/Kota
mewakili Kepulauan Riau tingkat
Nasional pada tahun 2014 yang
diadakan oleh BPMPD (Badan
Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintahan Desa). Desa
Sedamai adalah desa kedua yang
ada di Kabupaten Lingga yang
mewakili Kepuluan Riau yang
dinobatkan sebagai desa teladan,
setelah Desa Sungai Buluh yang
terlebih dahulu dinobatkan
menjadi desa teladan pada tahun
2011.
Desa Sedamai
dinobatkan menjadi desa teladan
tidak terlepas dari tata
kepemerintahan yang baik yang
biasanya disebut good
governance yang dilakukan oleh
pemerintah Desa Sedamai. Untuk
mewujudkan tata pemerintahan
yang baik perlu dibangun dialog
antara pelaku-pelaku penting
dalam Negara, agar semua pihak
merasa memiliki tata pengaturan
tersebut. Tanpa kesepakatan yang
dilahirkan dari dialog,
kesejahteraan tidak akan tercapai
karena aspirasi politik maupun
ekonomi rakyat pasti tersumbat.
Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh pemerintah
bahwa masyarakat dapat menilai
dan memilih, bahkan meminta
jasa layanan yang lebih baik.
Dalam rangka
mewujudkan Desa Sedamai
sebagai desa teladan, tidak
terlepas dari upaya tata
kepemerintahan yang baik bagi
desa. Mewujudkan Desa Sedamai
sebagai desa teladan perlu adanya
tata pemerintah desa yang baik
serta strategi-strategi yang handal
dalam membuat program yang
menjadi indikator-indikator
dalam penilaian Desa Sedamai
sebagai desa teladan dalam
konsep good governance.
Dengan adanya Good
governance, maka pemerintah
desa akan menjalankan program-
program dengan baik sesuai
kriteria-kriteria yang diharapkan
dalam mewujudkan Desa
Sedamai sebagai desa teladan.
Sehingga penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang
berjudul “UPAYA DESA
SEDAMAI DALAM
MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNANCE (Studi Pada
Desa Sedamai Di Kecamatan
Singkep Pesisir Kabupaten
Lingga).
B. Landasan Teori
1. Good Governance
Government atau pemerintah
adalah nama yang diberikan kepada
entitas yang menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan dalam suatu
negara. Sedangkan governance
berasal dari akar kata “govern”
dengan definisi yang relevan adalah
rule with authority and conduct the
policy, actions and affairs (of
state,subject) constitutionally.
Governance mengambil peran yang
lebih besar, terdiri dari semua proses,
aturan, dan lembaga yang
memungkinkan pengelolaan dan
pengendalian masalah-masalah
kolektif masyarakat. Secara luas,
governance termasuk totalitas dari
semua lembaga dan unsur
masyarakat, baik pemerintah
maaupun non-pemerintah.
ESCAP mengartikan
governance sebagai proses
pengambilan keputusan dan proses
diimplementasikan atau tidak
diimplementasikannnya keputusan
tersebut ( the process of decision
making and the process by which the
decision are implemented (or not
implemented) ). Istilah governance
menurut ESCAP dapat digunakan
dalam beberapa konteks seperti
corporate governance, international
governance, national governance,
and local governance.
Menurut Osborn dan Gaebler
(1992:24) dalam buku Abidin Rosidi
dan R. Anggraeni Fajriani (2013:2)
mendefinisikan governance sebagai
berikut:
“ governance sebagai proses dimana
kita memecahkan masalah kita
bersama dan memnuhi kebutuhan
masyarakat ( the process in which we
solve our problem collectively and
the meet the society needs) “.
Sedangkan menurut Meuthia
Ganie Rahman memberikan
pengertian governance sebagai
pengelolaan sumber daya ekonomi
dan sosial yang melibatkan negara
dan sektor non pemerintahan dalam
suatu usaha kolektif. Istilah
“governance” tidak hanya berarti
kepemerintahan sebagai suatu
kegiatan, tetapi juga mengandung
arti pengurusan, pengelolaan,
pengarahan, pembinaan
penyelengaraan dan bisa juga
diartikan pemerintahan. Governance
sebagai terjemahan dari
pemerintahan, kemudian
berkembang dan menjadi populer
dengan sebutan kepemerintahan
sedangkan praktek terbaiknya
disebut kepemerintahan yang baik
(Good Governance).
2. Prinsip-Prinsip Good
Governance
Menurut Masyarakat Taransparansi
Indonesia (Hardjasoemantri, 2003)
mengemukakan prinsip-prinsip good
governance adalah sebagai berikut :
1. Partisipasi Masyarakat
Yaitu semua warga masyarakat
mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan, baik secara
langsung maupun melalui lembaga
perwakilan sah yang mewakili
kepentingan mereka.
2. Tegaknya Supremasi Hukum
Yaitu kerangka hukum harus adil
dan diberlakukan tanpa pandang
bulu, termasuk di dalamnya hukum-
hukum yang menyangkut hak asasi.
3. Transparansi
Yaitu tranparansi dibangun atas dasar
arus informasi yang bebas. Seluruh
proses pemerintahan, lembaga-
lembaga dan informasi perlu dapat
diakses oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, dan informasi yang
tersedia harus memadai agar dapat
dimengerti dan dipantau.
4. Peduli pada Stakeholder
Yaitu lembaga-lembaga dan seluruh
proses pemerintahan harus berusaha
melayani semua pihak yang
berkepentingan.
5. Berorientasi pada Konsensus
Yaitu tata pemerintahan yang baik
menjembatani kepentingan-
kepentingan yang berbeda demi
terbangunnya suatu konsensus
menyeluruh dan yang terbaik bagi
kelompok masyarakat, dan terutama
dalam kebijakan dan prosedur.
6. Kesetaraan
Yaitu semua warga masyarakat
mempunyai kesempatan
memperbaiki atau mempertahankan
kesejahteraan mereka.
7. Efektifitas dan Efisiensi
Yaitu proses-proses pemerintahan
dan lembaga-lembaga membuahkan
hasil sesuai kebutuhan warga
masyarakat dan dengan
menggunakan sumber-sumber daya
yang ada seoptimal mungkin.
8. Akuntabilitas
Yaitu para pengambil keputusan di
pemerintah, sektor swasta dan
organisasi-organisasi masyarakat
bertanggung jawab baik kepada
masyarakat maupun kepada
lembaga-lembaga yang
berkepentingan.
9. Visi Strategis
Yaitu Para pemimpin dan masyarakat
memiliki perspektif yang luas dan
jauh ke depan atas tata pemerintahan
yang baik dan pembangunan
manusia, serta kepekaan untuk
mewujudkannya, harus memiliki
pemahaman atas kompleksitas
kesejarahan, budaya dan sosial yang
menjadi dasar bagi perspektif
tersebut.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penulisan ini adalah penelitian
bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yaitu berupaya
menggambarkan suatu fenomena
yang diteliti secara apa adanya di
lapangan. Jenis penelitian ini,
peneliti memberikan gambaran
sistematis secara faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta sesuai ruang
lingkup peneliti. Pelaksanaan
penelitian ini berlokasi di Desa
Sedamai Kecamatan Singkep Pesisir
Kabupaten Lingga. sedangkan
informan dari penelitian ini adalah
Kepala Desa, Ketua BPD (Badan
Permusyawaratan Desa), Sekretaris
Desa, Bendahara Desa, Kaur
Pemerintahan, Kaur Kesejahteraan
Rakyat, Kaur Ekonomi/
Pembangunan, Kepala Dusun, Ketua
PKK(Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluraga), Bidan,
Kepala Sekolah Dasar Negeri 023
Desa Sedamai Singkep Pesisisr dan
Masyarakat.
D. Hasil dan Pembahasan
Penelitian
1. Program-Program Inovatif
Berdasarkan Indikator
Peraturan Menteri Dalam
Negari No.13 Tahun 2007
a. Bidang Pendidikan
Adapun program-program
yang inovatif di Desa Sedamai
bidang pendidikan yaitu adanya
pemberantas buta aksara.
Pemberantas buta aksara merupakan
program baru yang digagas oleh
pemerintah Desa Sedamai, karena
banyaknya masyarakat yang tidak
bisa menulis dan membaca.
Selain pemberantas buta
aksara yaitu adanya program
penghijauan di lingkungan sekolah.
Penghijauan di lingkungan sekolah
diadakan bertujuan agar siswa-siswi
lebih mengetahui mengenai tanaman-
tanaman selain itu juga memperindah
lingkungan sekolah. Dengan adanya
penghijauan di lingkungan sekolah
maka murid rajin untuk menanam
tumbuhan.
b. Bidang Kesehatan Masyarakat
Adapun program-program
yang inovatif di Desa Sedamai
bidang kesehatan masyarakat yaitu
adanya program posyandu,
penyaringan lansia, pemeriksaan air
bersih dan prasarana air bersih.
Posyandu merupakan program yang
dilaksanakan untuk balita dan bayi.
Penyaringan lansia merupakn
program yang dilaksanakan untuk
usia lanjut. Pemeriksaan air bersih
dilakukan untuk memeriksajentik-
jentik yang ada dalam bak
masyarakat Desa Sedamai. Prasarana
air bersih dilakukan untuk
penyediaan air bersih karena selama
ini masyarakat hanya mengandal
sumur yang terkadang masih kotor.
c. Bidang Ekonomi Masyarakat
Adapun program-program
yang inovatif di Desa Sedamai
bidang ekonomi masyarakat yaitu
adanya pembibitan lada (merica) dan
industri rumah tangga. Selain itu,
kerja sama yang baik bagi
pemerintah desa dan masyarakat
sangat dibutuhkan.
d. Bidang Keamanan dan
Ketertiban
Adapun program-program
yang inovatif yang dilakukan Desa
Sedamai dibidang keamanan dan
ketertiban yaitu adanya poskamling
disetiap dusun yang ada di Desa
Sedamai serta adanya keterlibatan
Linmas dalam menjaga keamanan
dan ketertiban Desa Sedamai.
e. Bidang Partisipasi Masyarakat
Adapun program-program
yang inovatif di Desa Sedamai
bidang partisipasi masyarakat yaitu
adanya rapat dan gotong royong.
Rapat dilakukan apabila ada hal-hal
yang patut dibicarakan, biasanya
dilakukan minimal 3 kali dalam
sebulan. Gotong royong dilakukan
minimal 2 minggu sekali untuk
membersihkan desa.
f. Bidang Pemerintahan
Adapun program-program
yang inovatif di Desa Sedamai
bidang pemerintahan yaitu program
PTSP (Pelayanan Terpadu Satu
Pintu). Program ini dibagi kedalam 4
pelayanan yaitu pelayanan
administrasi kependudukan,
pelayanan administrasi pertahanan,
pelayanan administrasi perizinan dan
pembangunan dan pelayanan
administrasi pendataan dan
pengaduan masyarakat.
g. Bidang Lembaga
Kemasyarakatan
Adapun program-program
yang inovatif di Desa Sedamai
bidang lembaga kemasyarakatan
yaitu program kelompok tani dan
kelompok nelayan. Kelompok tani
diperuntuk untuk masyarakat yang
bekerja sebagai petani sedangkan
kelompok nelayan diperuntuk untuk
masyarakat yang bekerja sebagai
nelayan.
h. Bidang Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga
Adapun program-program yang
inovatif di Desa Sedamai bidang
pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga yaitu program PKK terdiri
dari penghayatan dan pengamalan
pancasila, gotong royong, pangan,
sandang, perumahan dan tata laksana
rumah tangga, pendidikan dan
keterampilan, kesehatan,
pengembangan kehidupan
berkoperasi, kelestarian lingkungan
hidup dan perencanaan sehat.
2. Faktor-Faktor Pendukung
Terwujudnya Program Good
Governance
Dalam mewujudkan good
governance (tata kepemerintahan
yang baik), maka perlu adanya
faktor-faktor yang menjadi
pendukung sehingga terwujudnya
program-program yang inovatif di
Desa Sedamai. Dengan terwujudnya
program inovatif di Desa Sedamai
sehingga terwujudnya good
governane maka adanya faktor
pendukung yaitu: pertama,
Partisipasi Masyarakat. Masyarakat
berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pemerintah desa
yaitu melibatkan masyarakat
terutama aspirasinya dalam
pengambilan kebijakan/formulasi
rencana yang dibuat oleh pemerintah
desa. Dilihat pada keterlibatan
masyarakat dalam implementasi
berbagai kebijakan dan rencana
pemerintah, termasuk pengawasan
dan evaluasi.
Kedua, kondisi sosial budaya
masyarakat yang menjunjung nilai-
nilai sosial diantaranya musyawarah
mufakat dan tardisi-tradisi adat
seperti prosesi adat pernikahan
dengan tari inai, malam 7 liko pada
bulan ramadhan, khataman al-qur’an
pada bulan ramadhan. musyawarah
mufakat dilakukan bagi masyarakat
Desa Sedamai selain bisa
menyampaikan aspirasi juga
menjalin silaturahmi antar
masyarakat Desa Sedamai.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dilapangan
maka dapat diambil kesimpulan
bahwa dalam upaya Desa Sedamai
dalam mewujudkan good governance
di Kecamatan Singkep Pesisir
Kabupaten Lingga adalah sebagai
berikut:
1. Program-Program Inovatif
Berdasarkan Indikator Peraturan
Menteri Dalam Negari No.13
Tahun 2007
Adapun program-program
inovatif dalam mewujudkan good
governance (tata kepemerintahan
yang baik) yaitu: Pemberantas Buta
Aksara dilakukan untuk masyarakat
Desa Sedamai yang tidak bisa
membaca dan menulis sehingga
dengan adanya program ini maka
masyarakat Desa Sedamai sudah bisa
membaca dan menulis, Penghijauan
di Lingkungan Sekolah dilakukan
untuk memberikan rasa
tanggungjawab piket untuk
menyirami tanaman dan mengtahui
tanaman serta membuat lingkungan
sekolah asri, Posyandu dilakukan
untuk bayi pemeriksaan bayi dan
balita, Penyaringan Lansia dilakukan
untuk usia lanjut dengan
mengadakan senam pagi,
Pemeriksaan Air Bersih dilakukan di
rumah warga untuk pemeriksaan
jentik-jentik, Prasarana Air Bersih
bertujuan agar masyarakat mudah
dalam menggunakan air, Pembibitan
Lada (Merica) dan Industri Rumah
Tangga dilakukan untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat
Desa Sedamai, Pos Kamling untuk
penjagaan keamanan Desa Sedamai,
Rapat dan Gotong Royong untuk
mempererat silaturahmi antar sesama
masyarakat Desa Sedamai, PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
dilakukan untuk mempermudah
dalam pelayanan di Kantor Desa
Sedamai, Kelompok Tani dan
Kelompok Nelayan dilakukan untuk
mempermudah dalam pemberian
dana bantuan dan Program PKK
dilakukan untuk pemanfaatan potensi
alam Desa Sedamai.
2. Faktor-Faktor Pendukung
Terwujudnya Program Good
Governance
Adapun faktor-faktor
pendukung terwujudnya program
goog governance yaitu: pertama,
Partisipasi Masyarakat. Masyarakat
berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pemerintah desa
yaitu melibatkan masyarakat
terutama aspirasinya dalam
pengambilan kebijakan/formulasi
rencana yang dibuat oleh pemerintah
desa. Dilihat pada keterlibatan
masyarakat dalam implementasi
berbagai kebijakan dan rencana
pemerintah, termasuk pengawasan
dan evaluasi. Kedua, kondisi sosial
budaya masyarakat yang menjunjung
nilai-nilai sosial diantaranya
musyawarah mufakat dan tardisi-
tradisi adat seperti prosesi adat
pernikahan dengan tari inai, malam 7
liko pada bulan ramadhan, khataman
al-qur’an pada bulan ramadhan.
Program-program tersebut
akan terus dilaksanakan sejalan
dengan perkembangan dan kemajuan
zaman. Pemeritah dalam hal ini
perangkat desa dituntut untuk selalu
berperan aktif dalam upaya
mewujudkan good governance di
Desa Sedamai. Program tersebut
akan selalu ditingkatkan dan
dievaluasi Oleh karena itu, perlu
adanya kerja sama yang baik antar
pemerintah desa dan masyarakat agar
terwujudnya tujuan yang diinginkan.
2. Saran
Adapun saran dalam
penelitian ini sebagai berikut yaitu
agar pemerintah desa lebih
meningkatkan kunerjanya dan lebih
banyak lagi program-program yang
inovatif yang tujuannya untuk
mewujudkan good governance.
Untuk masyarakat diharapkan untuk
lebih tanggap terhadap program-
program yang dibuat oleh pemerintah
Desa Sedamai dan dapat bekerja
sama untuk mewujudkan
kesejahteraan Desa Sedami
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Andrianto, Nico. 2007. Good e-
Government:Transparansi
dan Akuntabilitas Publik
Melalui e-Government.
Malang: Penerbit Bayumedia
Publishing.
Arif, Miriam Sjofyan, dkk. 2007.
Manajemen Pemerintahan.
Jakarta : Penerbit UT.
Dwijowijoto, Riant Nugroho. 2003.
Kebijakan Publik Formulasi,
Implementasi dan Evaluasi.
Jakarta: Penerbit PT.Elex
Media Komputindo.
Hardiansyah. 2011. Kualitas
Pelayanan Publik (Konsep,
Dimensi, Indikator, dan
Implementasinya).
Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
Masyhuri, Zainudin. 2008.
Metodologi Penelitian.
Malang :Refika Aditama.
Poerwadarrminta. 2003. Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Riduwan. 2010. Metode dan Teknik
Menyususn Proposal
Penelitian.
Bandung:Alfabeta.
Rosidi, Abidarin. 2013. Reinventing
Government Demokrasi dan
Revormasi Pelayanan Publik.
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Yogyakarta.
Santoso, Pandji. 2008. Administrasi
Publik Teori dan Aplikasi
Good Governance. Bandung:
PT.Revika Aditama.
Sedarmayanti. 2009. Reformasi
Administrasi Publik,
Reformasi Birokrasi, Dan
Kepemimpinan Masa Depan.
Bandung:Refika Aditama.
Sillalahi, Urber. 2012. Metedologi
Penelitian Sosial.
Bandung :Refika Aditama.
Suaedi, Falih, dkk. 2010. Revitalisasi
Administrasi Negara
(Reformasi Birokrasi dan e-
Governance).
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R
& D. : Bandung Alfabeta.
. 2014. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung:
Alfabeta.
Suparjo, Unang. 1998. Pemerintah
Desa dan Kelurahan. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
Suprapto. 2013. Metodologi
Penelitian Ilmu Pendidikan
dan Ilmu-ilmu Pengetahuan
Sosial. Jakarta:CAPS.
Syafie, Inu Kencana. 2013. Ilmu
Pemerintahan Edisi Revisi
Kedua. Bandung:Penerbit
CV. Mandiri Maju.
Dokumen-dokumen
Peraturan Daerah Kabupaten Lingga
No. 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Desa Sedamai
Kecamatan Singkep Pesisir
Kabupaten Lingga.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
No.13 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Perlombaan
Desa dan Kelurahan.
Internet dan Jurnal
Effendi, Suryadi. 2010. “Upaya
Pemerintahan Desa dalam
Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Taman
Rahayu Kecamatan Setu
Kabupaten Bekasi”. Skripsi
pada Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatulllah.
Harjasoemantri, Koesnadi.
2003.“Good Governance
dalamPembangunan
Berkelanjutan di Indonesia”.
http://www.lfip.org/english/p
df/bali-seminar/Good
%20Governance%20-
%20koesnadi
%20hardjasoemantri.pdf
diakses 06 Fenruari 2016.
Mulyawan, Budi. 2009. “Pengaruh
Pelaksanaan Good
Governance Terhadap
Kinerja Organisasi”. Skripsi
pada Jurusan Ilmu
Administrasi Negara Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
P. Marentek, Chyntia.2014 .”
Peranan Pemerintah Desa
Dalam Memberdayakan
Masyarakat Di Era Otonomi
Daerah (Suatu Studi Di Desa
Kali Oki Kec. Tombatu Kab.
Minahasa Tenggara)”.Jurnal
Eksekutif. Vol.1, No.3.
(
http://ejournal.unsrat.ac.id/ind
ex.php/jurnaleksekutif/article/
view/5966, diakses 06
Februari 2016).
Suhana.2010.“Pelaksanaan
Kewenangan Pemerintah
Desa Dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan (Studi Didesa
Mantang Besar Kecamatan
Mantang Kabupaten
Bintan)”. Skripsi pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Maritim
Raja Ali Haji
Tomuka, Shinta. 2013.“Penerapan
Prinsip-Prinsip Good
Governance Dalam
Pelayanan Publik Kecamatan
Girian Kota Bitung (Studi
tentang Pelayanan Akte Jual
Beli)”. Vol.1, No. 3. Jurmal
Politico. .
http://ejournal.unsrat.ac.id/in
dex.php/politico/article/view/
2581,diakses 06 Februari
2016.