awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan...

43
Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN 2010/2011 Diajukan Oleh: ERMA WIDYA GUSTINA A 210070060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010/2011

Transcript of awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan...

Page 1: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

Penelitian Untuk Skripsi S-1

Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH

(MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN 2010/2011

Diajukan Oleh:

ERMA WIDYA GUSTINA

A 210070060

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010/2011

Page 2: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH

(MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN 2010/2011

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sejalan perkembangan masyarakat dewasa ini pendidikan banyak

menghadapi berbagai tantangan, salah satunya berkenaan dengan

peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional Indonesia.

Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 11 tahun 1989 Pasal 4

merumuskan

“tujuan pendidikan nasional yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. “

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah

dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar mengajar

pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara

guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam

mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping

kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.

Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam

kondisi dan situasi yang kondusif, hangat, menyengkan, menarik dan

Page 3: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

nyaman. Oleh karena itu, guru harus memahami berbagai strategi

mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih

strategi mengajar yang tepat dan mampu menggunakan metode belajar

yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang

diharapkan.

Melibatkan siswa dalam pembelajaran ekonomi sangatlah penting,

mengingat tingkat keaktifan siawa kelas VIII B SMP Muhammadiyah

Surakarta yang sangat rendah. Dalam pembelajaran ekonomi siswa tidak

hanya dituntut untuk memahami apa yang telah dipelajari tetapi siswa juga

harus mampu memberikan contoh-contoh sosial yang nyata di sekitar

lingkungan seputar materi yang telah disampaikan, dengan adanya

penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match diharapkan dapat

meningkatkan keaktifan siswa sejumlah 70%.

Keaktifan belajar siswa pada kelas VIII B harus segera diatasi.

Berhasil tidaknya seorang guru dalam suatu proses belajar mengajar

ditandai dengan aktifnya siswa dalam bertanya dan mengungkapkan

pendapat sesuai pokok materi yang diberikan. Keaktifan siswa dalam

pembelajaran pada akhirnya akan berdampak pada prestasi belajar siswa,

selain itu juga berakibat pada tingkat pemahaman serta penguasaan materi

yang disampaikan.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa

SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi,

Page 4: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

diperoleh hasil bahwa pembelajaran yang disampaikan cenderung dikuasai

oleh guru, guru hanya memberikan pengajaran dimana siswa sedikit diberi

kesempatan untuk mengembangkan argumennya dan siswa yang tidak

mengetahui materi cenderung akan diam dan tidak bertanya. Sehingga

proses pembelajaran hanya berjalan satu arah saja.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka diterapkan berbagai metode yang bervariasi.

”Tujuan dari penyajian bermacam - macam metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran ekonomi adalah agar siswa dan guru mampu memiliki pengetahuan yang luas tentang metode – metode dan memiliki keterampilan untuk menerapkannya”. Russefendi (1998:285)

Salah satu metode yang diterapkan yaitu pembelajaran ekonomi dengan

strategi pebelajaran Index Card Match (mencari pasangan).

Indeks Card Match merupakan pembelajaran yang menyenangkan

yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan

sebelumnya, pembelajaran ini membagi kelas menjadi dua kelompok

besar dimana satu kelompok akan diberikan kertas yang berisi pertanyaan

sedang kelompok yang lain akan diberi kertas yang berisi tentang

jawaban dari pertanyaan yang diberikan pada kelompok satu, kemudian

masing-masing siswa akan mencari pasangan soal dan jawabannya.

Kemudian siswa yang menemukan pasangannya akan duduk

berdekatan kemudian meminta setiap pasangan secara bergantian untuk

membacakan soal yang diperoleh dengan kertas pada teman-teman yang

lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.

Page 5: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

Dalam setiap strategi pembelajaran memiliki keunggulan masing –

masing, begitu pula strategi pembelajaran Index Card Match. Kelebihan

strategi pembelajaran Index Card Match yaitu: a) Siswa menerima satu

kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan, b)

Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang

hendak dipelajari, c) Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya.

Metode Index Card Match merupakan sebuah strategi

pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan,

keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak

terlupakan (Silbermen, 2004 : 121 dan 265). Metode pembelajaran Index

Card Match bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih

bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian

tindakan kelas yang berjudul ”Peningkatan Keaktifan Siswa dalam

Pembelajaran Ekonomi melalui strategi pembelajaran Index Card Match

pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun 2010”

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas

timbul permasalahan lain yaitu keaktifan belajar siswa yang kurang dalam

mengikuti mata pelajaran pendidikan ekonomi, hal ini dapat dipengaruhi

oleh faktor dari dalam diri siswa dan faktor luar , pemanfaatan media yang

kurang optimal, cara mengajar guru yang membosankan.

Page 6: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

Penggunaan strategi pebelajaran Index Card Match juga

mempengaruhi keaktifan belajar siswa, siswa yang kurang begitu

memahami akan materi pelajaran akan lebih paham lagi apabila tidak malu

bertanya dan berani menyampaikan pendapatnya di depan kelas. Hal ini

dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas

menggunakan strategi pembelajaran Index Card Match untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran ekonomi.

3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dibutuhkan agar penelitian yang dilakukan

lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dipahami lebih mendalam. Dalam

penelitian ini peningkatan keaktifan siswa sebagai variabel terikat.

Sedangkan variabel bebasnya adalah penggunaan strategi pembelajaran

Index Card Match. Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut

adalah mata pelajaran ekonomi semester 1(gasal) tahun 2010/2011, dengan

batas peningkatan keaktifan siswa sebesar 70%.

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: ”Adakah peningkatan

keaktifan siswa dalam proses belajar ekonomi menggunakan strategi

pembelajaran Index Card Match pada siswa kelas VIII B SMP

Muhammadiah 8 Surakarta?”. Dimana indikator untuk keaktifannya

adalah sebagai berikut:

Page 7: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

a) Ketepatan dalam mencari pasangan.

b) Siswa yang bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lain

c) Diskusi kelompok

d) Menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat

e) Mengerjakan soal latihan di depan kelas.

f) Mengerjakan soal diskusi di buku catatan.

5. Tujuan Penelitian

Sebuah tindakan pasti memiliki tujuan begitu pula dengan

penelitian ini. Tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Tujuan Umum meliputi:

1) Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dalam

proses pembelajaran ekonomi.

2) Untuk melatih siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.

3) Untuk meningkatkan pemahaman siswa akan materi pelajaran

4) Untuk melatih siswa agar berani menghadapi permasalahan dan

menelesaikannya.

b. Tujuan Khusus

Mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran ekonomi menggunakan strategi pembelajaran Index

Card Match pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8

Surakarta tahun 2010/2011.

Page 8: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

6. Manfaat Penelitian

Sebagai penelitian tindakan Kelas (PTK), penelitian ini

memberikan manfaat pada pembelajaran ekonomi.

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan

sumbangan kepada pelajaran ekonomi, dan sebagai salah satu cara

dalam meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran ekonomi

melalui strategi pembelajaran Index Card Match.

b. Manfaat Praktis

1) Penulis memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran

ekonomi menggunakan strategi Index Card Match.

2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya

guru ekonomi sebagai salah satu alternativ pembelajaran.

3) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa sebagai objek

penelitian, sehingga diharapkan siswa memperoleh pengalaman

tentang kebebasan dalam belajar ekonomi secara aktif, kreatif, dan

menyenangkan.

Page 9: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

B. LANDASAN TEORI

1. Kajian Teori

a. Pengertian Peningkatan

Peningkatan merupakan salah satu usaha menjadikan suatu

keadaan menjadi keadaan yang lebih baik yang dapat disahakan atau

diciptakan kriteriannya.

b. Pengertian Keaktifan

Dalam kamus lengkap bahasa indonesia (2006 :29), aktifitas

yang diartikan sebagai kegiatan, kesibukan, keaktifan kerja atau suatu

kegiatan kerja yang dilaksanakan pada tiap bagian. Dalam belajar aktif

siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar.

”Keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus

mengusahakan murid – muridnya untuk aktif jasmani maupun

rohani”(Sriyono, 1992:75)

Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi:

1) Keaktifan indra: pendengaran penglihatan, peraba dan lain – lain.

Siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat indra sebaik

mungkin.

2) Keaktifan akal : akal anak – anak harus aktif atau diaktifkan untuk

menyelesaikan masalah, menimbang – nimbang, menyusun

pendapat dan mengambil keputusan.

3) Keaktifan ingatan : pada waktu proses belajar mengajar siswa harus

aktif menerima bahan ajar yang disampaikan oleh guru dan

Page 10: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

menyimpannya di dalam otak, kemudian suatu saat dia siap untuk

menguratakannya kembali.

4) Keaktifan emosi: dalam hal ini siswa hendaklah senantiasa berusaha

mencintai pelajarannya karena akan berdampak positif pada hasil

studinya.

Menurut Sudjana (1998: 72) ”Mengemukakan Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam: 1) Turut sertanya dalam melaksanakan tugas belajarnya.2) Terlibat dalam pemecahan masalah3) Bertanya kepada guru maupun siswa lain apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapinya.4) Berusaha mencari informasi yang diperlikan untuk memecahkan

masalah.5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru.6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperolehnya.7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya”.

Setelah mencermati berbagai pendapat tersebut dapat

disimpulkan bawa keaktifan dalam proses pembelajaran meliputi

memperhatikan guru, bertanya dan mengeluarkan ide, mengerjakan soal

di depan kelas, selalu antusias dan belajar mandiri.

c. Pembelajaran ekonomi

Sebagai salah satu sistem pembelajaran setidaknya mengandung

sejumlah komponen antara lain: tujuan, bahan, siswa, guru, metode,

situasi dan evaluasi semua itu perlu berinteraksi satu dengan yang lain

agar tercapai tujuan suatu pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam

Page 11: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

belajar bagaimana memproses dan memperoleh suatu pengetahuan,

keterampilan dan sikap”(Dimyati dan Mudjiono, 1994:157).

Menurut Oemar Hamalik (1995:57) ”Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi , material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa

materi pelajaran dan guru.

Pendapat lain dikemukakan oleh Soemanto (2003:107),

macam- macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan oleh siswa

dalam beberapa situasi adalah sebagai berikut :

1. Mendengarkan

2. Memandang

3. Meraba, mencium dan mencicipi

4. Menulis atau mencatat

2. Membaca

3. Membuat ringkasan

4. Mengamati tabel, diagram dan bagan

5. Menyusun kertas kerja

6. Mengingat

7. Berpikir

8. Latihan atau praktek

Jadi proses pembelajaran ekonomi merupakan suatu kegiatan

dalam mempelajari ekonomi yang dilakukan guru mulai dari

Page 12: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai evaluasi. Dengan demikian

guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.

d. Strategi pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

Index card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan

yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diajarkan

sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan

dengan menggunakan strategi pembelajaran ini dengan catatan, siswa

diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih

dahulu, sehingga ketika masuk kelas sudah memiliki bekal

pengetahuan.

Strategi pembelajaran Index Card Match memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan Index Card Match yaitu:

a) Siswa menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui

presentasi antar pasangan.

b) Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi

yang hendak dipelajari.

c) Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya. Sedangkan

Kekurangan Index Card Match yaitu: a) Hanya terjadi satu babak saja

sehingga sedikit monoton, b) Tidak ada poin untuk pasangan yang lebih

cepat bertemu.

”Langkah – langkah strategi pembelajaran index card match :1) Guru membuat potongan – potongan kertas sejumlah siswa yang

ada di dalam kelas.2) Bagi jumlah kertas tersebut kedalam dua bagian yang sama.

Page 13: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

3) Tulis pertanyaan tentang materi yang tela diberikan pada setengah bagian kertas yang telah di siapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.

4) Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat tadi.

5) Kocok semua kertas sehingga tercampur antara soal dengan jawaban.

6) Beri setiap siswa satu kertas.7) Minta siswa untuk mencari pasangan mereka. Jika ada yang

suda menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk atau berdiri berdekatan.

8) Setelah semua semua siswa berdekatan dan duduk sesuai dengan pasangan, setiap pasangan secara bergantian membaca soal yang diperoleh dengan keras kepada teman – teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan –pasangan lain”.

(Hisyam Zaini dkk, 2007: 69-70)

2. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya untuk

meningkatkan kektifan siswa pada proses pembelajaran ekonomi antara

lain: daya tangkap siswa, cara mengajar guru, pemahaman materi ekonomi

bagi siswa, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran.

Menurut hasil penelitian Ari Fajarwati (2009:82-83) membuktikan

pembelajaran matematika pada pokok bahasan keliling dan luas bangun

segi empat menggunakan strategi Index Card Match yang membuktikan

tingkat keaktifan dan minat siswa dalam proses pembelajaran dan bertanya

kepada guru dan kepada temannya, peningkatan dari 1 siswa (2,63%)

menjadi 27siswa (71,05%).

Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan

bahwa Index Card Match yang termasuk metode pembelajaran active

learning merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam

Page 14: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

meningkatkan keaktifan belajar pada siswa. Oleh karena itu, sangat

beralasan diadakan penelitian tindakan mengenai penerapan strategi

pembelajaran Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan siswa.

3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di atas,

maka dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan kerangka

pemikiran sebagai berikut:

1) Penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match akan

mengaktifkan siswa pada waktu proses pembelajaran.

2) Penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match akan

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif.

3) Adanya keterkaitan antara penggunaan model pembelajaran

Index Card Match dengan peningkatkan keaktifan siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

Page 15: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

Bila digambarkan maka akan tampak sebagaimana siklus berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

4. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas dapat diajukan hipotesis dari penelitian

ini adalah : ”Diduga melalui penerapan strategi pembelajaran Index Card

Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

ekonomi pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru belum melaksanakan proses pembelajaran menggunakan strategi

Index Card Match

Siswa kurang aktif mengungkapkan pendapat, bertanya, kurang

memperhatikan pelajaran dalam proses pembelajaran ekonomi

Penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match

Diduga dengan penggunaan Index Card Match akan menigkatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Ekonomi

Page 16: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

C. METODE PENELITIAN

1. Setting Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMP Muhammadiyah 8

Surakarta. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai

tahap penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan kurang

lebih selama beberapa bulan selama bulan Oktober sampai selesai.

Waktu penelitian dilaksanakan selama semester ganjil tahun

ajaran 2010/2011 pada bulan september sampai selesai. Subjek penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta

tahun ajaran 2010/2011, yang berjumlah 25 siswa, sementara guru

ekonomi SMP muhammadiyah Surakarta sebagai patner kolaborasi serta

sekaligus sebagai triangulasi sumber data..

2. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat

kualitatif, (PTK) atau dalam bahasa inggrisnya Classroom Action

Reset. Penelitian merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama.

PTK merupakan tindakan pemecahan masalah yang dimulai

dari: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi, 5)

Evaluasi yang telah disusun, dilakukan observasi dan evaluasi yang

Page 17: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi yang

dijadikan pertimbangan pada rencana tindakan selanjutnya.

3. Prosedur Penelitian

Menurut arikunto (2006:16), model penelitian tindakan kelas

adalah secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim untuk diketahui,

yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan,3) Pengamatan, 4) Refleksi. Adapun

model dan penjelasan untuk masing masing tahapan adalah sebagai

berikut:

Gambar 3. Siklus Prosedur Penelitian

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II PelaksanaanRefleksi

?

Pengamatan

Page 18: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

I. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini mengacu pada permasalahan

keaktifan siswa sebagai fokus permasalahannya. Selanjutnya

disusun langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri dari:

1) Indentifikasi Masalah

Peneliti mermuskan permasalahan keaktifan siswa pada mata

pelajaran ekonomi. Sebagai strategi dalam menanggulangi hal

tersebut maka tindakan yang diterapkan adalah sebagai berikut:

a) Penerapan strategi pembelajaran Index Card Match

b) Bagaimana mengusahakan agar siswa aktif dalam mata

pelajaran ekonomi ?

2) Perencanaan solusi masalah

Solusi yang ada untuk mengatasi permasalahan keaktifan siswa

adalah:

a) Menerapkan strategi pembelajaran Index Card Match pada

mata pelajaran ekonomi dan pada pokok bahasan yang akan

diajarkan.

b) Tindakan untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu dengan

mencocokan kartu yang berisi soal dan jawaban yang

Page 19: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

dibagi kepada teman sekelas yang berbeda beda (Index

Card Match) selanjutnya siswa mencari pasangan masing-

masing untuk mencocokan jawaban.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai

mitra kolaborasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya. Perencanaan penelitian bersifat fleksibel artinya selalu

dapat dikondisikan dan dan dapat berubah – ubah sesuai kebutuhan

pengajaran yang berlangsung.

c. Observasi atau Monitoring

Observasi dan moniitoring adalah upaya merekam segala

peristiwa kegiatan yang terjadi selama kegiatan berlangsung,

pelaksana kegiatan bukan hanya bertindak sebagai peneliti saja

tetapi juga sebagai observer yang mengamati segala tindakan kelas

dan juga mencatatnya dalam pedoman observasi yang telah dibuat.

d. Refleksi

Mengkaji apa yang telah terjadi atau yang tidak terjadi,

yang telah dihasilkan maupun yang belum dihasilkan selama

kegiatan berlangsung. Hasil dari refleksi digunakan untuk

menentukan langkah mencapai tujuan. Refleksi dilakukan oleh

Page 20: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

peneliti sebagai pengamatan akan keberhasilan atau kegagalan

dalam mencapai tujuan sementara.

II. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan ini engacu pada tindaka pertama

yang telah dihasilkan sebagai solusi pemecahan permasalahan.

Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi Masalah

Tindakan yang diterapkan pada identifikasi masalah didasarkan

pada hasil tindakan Siklus I antara lain:

a) Mengevalusi kelemahan strategi pembelajaran Index Card

Match

b) Mengidentifikasi peningkatan keaktifan siswa pada mata

pelajaran ekonomi

c) Menyikapi peningkatan keaktifan siswa pada pelajaran

ekonomi.

2) Perencanaan Solusi Masalah

Solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut

adalah:

Page 21: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

a) Penerapan Strategi Index Card Match divariasi dengan

strategi pembelajaran lain misalnya debat, atau diskusi.

b) Memberi penugasan kepada siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan setelah kegiatan Siklus I selesai

dilaksanakan. Peneliti bertindak sebagai guru berdasarkan

perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

c. Observasi dan Monitoring

Observasi dan Monitoring digunakan untuk melihat

jalannya tindakan pada pelaksanaan pada Siklus I. Semua proses

jalannya kegiatan pembelajaran ekonomi dan peningkatan

keaktifan siswa didokumentasikan oleh peneliti.

d. Refleksi

Pada Siklus II refleksi dilaksanakan setelah semua proses

pembelajaran selesai dilaksanakan. Permasalahan-permasalahan

yang ada akan dicarikan solusinya. Hasil refleksi digunakan untuk

menentukan langkah selanjutnya dalam mencapai tujuan.

4. Jenis Data dan Sumber Data

Menurut Arikunto (2006:118), “Data adalah hasil pencatatan

peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka”. Disebutkan pula bahwa

Page 22: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan

data yang dipakai untuk suatu keperluan. Sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2006:129). Sumber data

yang diperlukan penelitian yaitu informan, tempat berlangsungnya

penelitian, dan dokumen dokumen atau arsip yang menyangkut

keberhasilan penelitian. Dalam penelitian ini informan yaitu yang

memberikan keterangan dan data-data yang diperlukan diantaranya adalah:

1. Siswa kelas VIII B semester ganjil SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.

2. Guru mata pelajaran Ekonomi.

5. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru

melalui observasi, wawancara, dokumentasi, yang masing masing

dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

a) Observasi

Menurut Arikunto (2006:230), ”observasi adalah menatap

kejadian, gerak atau proses”. Dengan observasi peneliti dapat mengetahui

kegiatan peserta didik dalam mempersiapkan, memperhatikan, presentasi

dan keaktifan dalam bertanya serta berpendapat selama proses

pembelajaran berkaitan dengan penggunaan strategi Index Card Match

sebagai upaya peningkatan keaktifan siswa kelas VIII B SMP

Page 23: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

Muhammadiyah 8 Surakarta. Peneiti menggunakan catatan observasi yang

berupa cek list,dimana kisi-kisi tindakan untuk masing masing catatan

observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ketepatan dalam mencari pasangan.

2) Siswa yang bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lain

3) Diskusi kelompok

4) Menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat

5) Mengerjakan soal latihan di depan kelas.

6) Mengerjakan soal diskusi di buku catatan.

b) Wawancara

Wawancara digunakan sebagaimana pewawancara adalah

peneliti dan yang diwawancarai adalah siswa kelas VIII B. Siswa

dipilih secara acak dengan memperhatikan pertimbangan dari guru

ekonomi.

”Menurut Rea Parker dan Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 84) kelebihan dari wawancara langsung antara lain:

1. Fleksibel

2. Pertanyaan dapat diajukan secara kompleks

3. Memungkinkan mengumpulkan data dari yang sulit dihubungi

4. Kemungkinan jawaban lebih benar

5. Kemungkinan jawaban seperti yang diharapkan”.

Page 24: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

c) Dokumentasi

Menurut Elliot (1991:78) dan Rochiati (2006:121) dokumentasi

dapat membantu dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada

kaitannya dengan permasalaan dalam penelitian tindakan kelas.

Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data di sekolah dan

identitas siswa antara lain nama siswa dan nomor induk siswa dengan

meliat dokumen yang ada di dalam sekolah.

6. Validitas Data

Menurut pendapat Moleong (1991:175-178) dalam

penelitian ini pengujian keabsahan data penulisan dilakukan dengan

cara perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Perpanjangan

keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat

kepercayaan data yang dikumpulkan. Selain itu keikutsertaan juga

dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap

peneliti dan juga kepercayaan peneliti sendiri.

Menurut Patton (1987) sebagaimana dikutib Moleong

(1991:178) triangulasi dilakukan dengan cara memanfaatkan metode,

ini berarti peneliti mengadakan pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan

pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama. Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu

Page 25: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

triangulasi sumber data yang berupa informasi dari guru dan siswa

tentang tindakan yang diterapkan, kedua triangulasi teknik atau metode

pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara.

7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode model Interaktif Langkah-

langkah analisis data menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip

oleh Patilima (2005:97-100), adalah sebagai berikut:

a) Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian

dengan melakukan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi dengan

menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan

untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses

pengumpulan data berikutnya.

b) Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan,

pengabstrakan, trans-formasi data kasar yang ada di lapangan

langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data. Dalam

penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan

kegiatan atau tabel.

c) Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus

mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di

lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-akibat.

Page 26: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

Gambar 2.Komponen Penelitian Model Interaktif

8. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian dikembangkan peneliti bersama mitra guru

ekonomi dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan cara pelaksanaan dan

tujuan , peneliti menggunakan pedoman catatan observasi. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan observasi yang berupa

cek list,dimana tindakan untuk masing masing catatan observasi tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Ketepatan dalam mencari pasangan.

b) Siswa yang bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lain

c) Diskusi kelompok

pengumpulan

data

penyajian

data

Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan/Varifikasi

Reduksi data

Page 27: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

d) Menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat

e) Mengerjakan soal latihan di depan kelas.

f) Mengerjakan soal diskusi di buku catatan.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa atau

tindakan siswa dalam suatu proses pembelajaran ekonomi, oleh karena itu

penelitian ini juga termasuk dalam penelitian kualitatif. Kelengkapan lain

yang menunjang jalannya pelaksanaan proses pembelajaran dengan

strategi Index Card Match adalah:

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran

b. Kertas untuk tempat memjelaskan soal dan jawaban yang telah

memperoleh pasangan untuk di presentasikan di depan kelas.

c. Lembar pengamatan terhadap guru dan siswa

d. Media pebelajaran yang lain seperti papan tulis, spidol, dll

9. Indikator pencapaian.

Berkaitan dengan indikator kinerja Suwandi dan Madyo

Eko Susilo (2007:36) menyatakan bahwa ”Indikator kinerja merupakan

rumusan kinerja yang akan dijadikan dalam menentukan keberhasilan atau

keefektifan penelitian, ”Diharapkan dengan penerapan metode

pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran ekonomi pada siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dapat meningkat

minimal 85,9%.

Page 28: awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi, diperoleh hasil

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi, suhardjono, supardi. 2007. Penelitian tindakan kelas.

Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati & Mudjiono . 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hisyam Zaini, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarta:CTSD

Miles dan Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif. (diterjemahkan Ole: Tjetjep

Rohedi Rosidi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Sudjana, Nana. 1998. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar

Baru

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Fajarwati, Ari. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Minat Siswa dalam

Pembelajaran Matematika melalui model Index Card Match (Mencari

Pasangan). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.