awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan...
Transcript of awallysa246.files.wordpress.com · Web viewBerdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan...
Penelitian Untuk Skripsi S-1
Pendidikan Akuntansi
PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
(MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN 2010/2011
Diajukan Oleh:
ERMA WIDYA GUSTINA
A 210070060
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010/2011
PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
(MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN 2010/2011
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sejalan perkembangan masyarakat dewasa ini pendidikan banyak
menghadapi berbagai tantangan, salah satunya berkenaan dengan
peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 11 tahun 1989 Pasal 4
merumuskan
“tujuan pendidikan nasional yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. “
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah
dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar mengajar
pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara
guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam
mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping
kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.
Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam
kondisi dan situasi yang kondusif, hangat, menyengkan, menarik dan
nyaman. Oleh karena itu, guru harus memahami berbagai strategi
mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih
strategi mengajar yang tepat dan mampu menggunakan metode belajar
yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang
diharapkan.
Melibatkan siswa dalam pembelajaran ekonomi sangatlah penting,
mengingat tingkat keaktifan siawa kelas VIII B SMP Muhammadiyah
Surakarta yang sangat rendah. Dalam pembelajaran ekonomi siswa tidak
hanya dituntut untuk memahami apa yang telah dipelajari tetapi siswa juga
harus mampu memberikan contoh-contoh sosial yang nyata di sekitar
lingkungan seputar materi yang telah disampaikan, dengan adanya
penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa sejumlah 70%.
Keaktifan belajar siswa pada kelas VIII B harus segera diatasi.
Berhasil tidaknya seorang guru dalam suatu proses belajar mengajar
ditandai dengan aktifnya siswa dalam bertanya dan mengungkapkan
pendapat sesuai pokok materi yang diberikan. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran pada akhirnya akan berdampak pada prestasi belajar siswa,
selain itu juga berakibat pada tingkat pemahaman serta penguasaan materi
yang disampaikan.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa
SMP Muhamadiyah 8 Surakarta beserta guru mata pelajaran ekonomi,
diperoleh hasil bahwa pembelajaran yang disampaikan cenderung dikuasai
oleh guru, guru hanya memberikan pengajaran dimana siswa sedikit diberi
kesempatan untuk mengembangkan argumennya dan siswa yang tidak
mengetahui materi cenderung akan diam dan tidak bertanya. Sehingga
proses pembelajaran hanya berjalan satu arah saja.
Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka diterapkan berbagai metode yang bervariasi.
”Tujuan dari penyajian bermacam - macam metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran ekonomi adalah agar siswa dan guru mampu memiliki pengetahuan yang luas tentang metode – metode dan memiliki keterampilan untuk menerapkannya”. Russefendi (1998:285)
Salah satu metode yang diterapkan yaitu pembelajaran ekonomi dengan
strategi pebelajaran Index Card Match (mencari pasangan).
Indeks Card Match merupakan pembelajaran yang menyenangkan
yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya, pembelajaran ini membagi kelas menjadi dua kelompok
besar dimana satu kelompok akan diberikan kertas yang berisi pertanyaan
sedang kelompok yang lain akan diberi kertas yang berisi tentang
jawaban dari pertanyaan yang diberikan pada kelompok satu, kemudian
masing-masing siswa akan mencari pasangan soal dan jawabannya.
Kemudian siswa yang menemukan pasangannya akan duduk
berdekatan kemudian meminta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan kertas pada teman-teman yang
lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
Dalam setiap strategi pembelajaran memiliki keunggulan masing –
masing, begitu pula strategi pembelajaran Index Card Match. Kelebihan
strategi pembelajaran Index Card Match yaitu: a) Siswa menerima satu
kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan, b)
Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang
hendak dipelajari, c) Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya.
Metode Index Card Match merupakan sebuah strategi
pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak
terlupakan (Silbermen, 2004 : 121 dan 265). Metode pembelajaran Index
Card Match bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih
bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian
tindakan kelas yang berjudul ”Peningkatan Keaktifan Siswa dalam
Pembelajaran Ekonomi melalui strategi pembelajaran Index Card Match
pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun 2010”
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas
timbul permasalahan lain yaitu keaktifan belajar siswa yang kurang dalam
mengikuti mata pelajaran pendidikan ekonomi, hal ini dapat dipengaruhi
oleh faktor dari dalam diri siswa dan faktor luar , pemanfaatan media yang
kurang optimal, cara mengajar guru yang membosankan.
Penggunaan strategi pebelajaran Index Card Match juga
mempengaruhi keaktifan belajar siswa, siswa yang kurang begitu
memahami akan materi pelajaran akan lebih paham lagi apabila tidak malu
bertanya dan berani menyampaikan pendapatnya di depan kelas. Hal ini
dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas
menggunakan strategi pembelajaran Index Card Match untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran ekonomi.
3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibutuhkan agar penelitian yang dilakukan
lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dipahami lebih mendalam. Dalam
penelitian ini peningkatan keaktifan siswa sebagai variabel terikat.
Sedangkan variabel bebasnya adalah penggunaan strategi pembelajaran
Index Card Match. Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut
adalah mata pelajaran ekonomi semester 1(gasal) tahun 2010/2011, dengan
batas peningkatan keaktifan siswa sebesar 70%.
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: ”Adakah peningkatan
keaktifan siswa dalam proses belajar ekonomi menggunakan strategi
pembelajaran Index Card Match pada siswa kelas VIII B SMP
Muhammadiah 8 Surakarta?”. Dimana indikator untuk keaktifannya
adalah sebagai berikut:
a) Ketepatan dalam mencari pasangan.
b) Siswa yang bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lain
c) Diskusi kelompok
d) Menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat
e) Mengerjakan soal latihan di depan kelas.
f) Mengerjakan soal diskusi di buku catatan.
5. Tujuan Penelitian
Sebuah tindakan pasti memiliki tujuan begitu pula dengan
penelitian ini. Tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Tujuan Umum meliputi:
1) Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dalam
proses pembelajaran ekonomi.
2) Untuk melatih siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.
3) Untuk meningkatkan pemahaman siswa akan materi pelajaran
4) Untuk melatih siswa agar berani menghadapi permasalahan dan
menelesaikannya.
b. Tujuan Khusus
Mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran ekonomi menggunakan strategi pembelajaran Index
Card Match pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8
Surakarta tahun 2010/2011.
6. Manfaat Penelitian
Sebagai penelitian tindakan Kelas (PTK), penelitian ini
memberikan manfaat pada pembelajaran ekonomi.
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan
sumbangan kepada pelajaran ekonomi, dan sebagai salah satu cara
dalam meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran ekonomi
melalui strategi pembelajaran Index Card Match.
b. Manfaat Praktis
1) Penulis memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran
ekonomi menggunakan strategi Index Card Match.
2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya
guru ekonomi sebagai salah satu alternativ pembelajaran.
3) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa sebagai objek
penelitian, sehingga diharapkan siswa memperoleh pengalaman
tentang kebebasan dalam belajar ekonomi secara aktif, kreatif, dan
menyenangkan.
B. LANDASAN TEORI
1. Kajian Teori
a. Pengertian Peningkatan
Peningkatan merupakan salah satu usaha menjadikan suatu
keadaan menjadi keadaan yang lebih baik yang dapat disahakan atau
diciptakan kriteriannya.
b. Pengertian Keaktifan
Dalam kamus lengkap bahasa indonesia (2006 :29), aktifitas
yang diartikan sebagai kegiatan, kesibukan, keaktifan kerja atau suatu
kegiatan kerja yang dilaksanakan pada tiap bagian. Dalam belajar aktif
siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar.
”Keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus
mengusahakan murid – muridnya untuk aktif jasmani maupun
rohani”(Sriyono, 1992:75)
Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi:
1) Keaktifan indra: pendengaran penglihatan, peraba dan lain – lain.
Siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat indra sebaik
mungkin.
2) Keaktifan akal : akal anak – anak harus aktif atau diaktifkan untuk
menyelesaikan masalah, menimbang – nimbang, menyusun
pendapat dan mengambil keputusan.
3) Keaktifan ingatan : pada waktu proses belajar mengajar siswa harus
aktif menerima bahan ajar yang disampaikan oleh guru dan
menyimpannya di dalam otak, kemudian suatu saat dia siap untuk
menguratakannya kembali.
4) Keaktifan emosi: dalam hal ini siswa hendaklah senantiasa berusaha
mencintai pelajarannya karena akan berdampak positif pada hasil
studinya.
Menurut Sudjana (1998: 72) ”Mengemukakan Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam: 1) Turut sertanya dalam melaksanakan tugas belajarnya.2) Terlibat dalam pemecahan masalah3) Bertanya kepada guru maupun siswa lain apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya.4) Berusaha mencari informasi yang diperlikan untuk memecahkan
masalah.5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru.6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperolehnya.7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya”.
Setelah mencermati berbagai pendapat tersebut dapat
disimpulkan bawa keaktifan dalam proses pembelajaran meliputi
memperhatikan guru, bertanya dan mengeluarkan ide, mengerjakan soal
di depan kelas, selalu antusias dan belajar mandiri.
c. Pembelajaran ekonomi
Sebagai salah satu sistem pembelajaran setidaknya mengandung
sejumlah komponen antara lain: tujuan, bahan, siswa, guru, metode,
situasi dan evaluasi semua itu perlu berinteraksi satu dengan yang lain
agar tercapai tujuan suatu pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam
belajar bagaimana memproses dan memperoleh suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap”(Dimyati dan Mudjiono, 1994:157).
Menurut Oemar Hamalik (1995:57) ”Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi , material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa
materi pelajaran dan guru.
Pendapat lain dikemukakan oleh Soemanto (2003:107),
macam- macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan oleh siswa
dalam beberapa situasi adalah sebagai berikut :
1. Mendengarkan
2. Memandang
3. Meraba, mencium dan mencicipi
4. Menulis atau mencatat
2. Membaca
3. Membuat ringkasan
4. Mengamati tabel, diagram dan bagan
5. Menyusun kertas kerja
6. Mengingat
7. Berpikir
8. Latihan atau praktek
Jadi proses pembelajaran ekonomi merupakan suatu kegiatan
dalam mempelajari ekonomi yang dilakukan guru mulai dari
perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai evaluasi. Dengan demikian
guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.
d. Strategi pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)
Index card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan
yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diajarkan
sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran ini dengan catatan, siswa
diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih
dahulu, sehingga ketika masuk kelas sudah memiliki bekal
pengetahuan.
Strategi pembelajaran Index Card Match memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan Index Card Match yaitu:
a) Siswa menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui
presentasi antar pasangan.
b) Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi
yang hendak dipelajari.
c) Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya. Sedangkan
Kekurangan Index Card Match yaitu: a) Hanya terjadi satu babak saja
sehingga sedikit monoton, b) Tidak ada poin untuk pasangan yang lebih
cepat bertemu.
”Langkah – langkah strategi pembelajaran index card match :1) Guru membuat potongan – potongan kertas sejumlah siswa yang
ada di dalam kelas.2) Bagi jumlah kertas tersebut kedalam dua bagian yang sama.
3) Tulis pertanyaan tentang materi yang tela diberikan pada setengah bagian kertas yang telah di siapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
4) Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat tadi.
5) Kocok semua kertas sehingga tercampur antara soal dengan jawaban.
6) Beri setiap siswa satu kertas.7) Minta siswa untuk mencari pasangan mereka. Jika ada yang
suda menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk atau berdiri berdekatan.
8) Setelah semua semua siswa berdekatan dan duduk sesuai dengan pasangan, setiap pasangan secara bergantian membaca soal yang diperoleh dengan keras kepada teman – teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan –pasangan lain”.
(Hisyam Zaini dkk, 2007: 69-70)
2. Kajian Penelitian yang Relevan
Beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya untuk
meningkatkan kektifan siswa pada proses pembelajaran ekonomi antara
lain: daya tangkap siswa, cara mengajar guru, pemahaman materi ekonomi
bagi siswa, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran.
Menurut hasil penelitian Ari Fajarwati (2009:82-83) membuktikan
pembelajaran matematika pada pokok bahasan keliling dan luas bangun
segi empat menggunakan strategi Index Card Match yang membuktikan
tingkat keaktifan dan minat siswa dalam proses pembelajaran dan bertanya
kepada guru dan kepada temannya, peningkatan dari 1 siswa (2,63%)
menjadi 27siswa (71,05%).
Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan
bahwa Index Card Match yang termasuk metode pembelajaran active
learning merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam
meningkatkan keaktifan belajar pada siswa. Oleh karena itu, sangat
beralasan diadakan penelitian tindakan mengenai penerapan strategi
pembelajaran Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan siswa.
3. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di atas,
maka dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan kerangka
pemikiran sebagai berikut:
1) Penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match akan
mengaktifkan siswa pada waktu proses pembelajaran.
2) Penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match akan
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif.
3) Adanya keterkaitan antara penggunaan model pembelajaran
Index Card Match dengan peningkatkan keaktifan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
Bila digambarkan maka akan tampak sebagaimana siklus berikut ini.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
4. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas dapat diajukan hipotesis dari penelitian
ini adalah : ”Diduga melalui penerapan strategi pembelajaran Index Card
Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
ekonomi pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru belum melaksanakan proses pembelajaran menggunakan strategi
Index Card Match
Siswa kurang aktif mengungkapkan pendapat, bertanya, kurang
memperhatikan pelajaran dalam proses pembelajaran ekonomi
Penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match
Diduga dengan penggunaan Index Card Match akan menigkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran Ekonomi
C. METODE PENELITIAN
1. Setting Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Muhammadiyah 8
Surakarta. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai
tahap penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan kurang
lebih selama beberapa bulan selama bulan Oktober sampai selesai.
Waktu penelitian dilaksanakan selama semester ganjil tahun
ajaran 2010/2011 pada bulan september sampai selesai. Subjek penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011, yang berjumlah 25 siswa, sementara guru
ekonomi SMP muhammadiyah Surakarta sebagai patner kolaborasi serta
sekaligus sebagai triangulasi sumber data..
2. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat
kualitatif, (PTK) atau dalam bahasa inggrisnya Classroom Action
Reset. Penelitian merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama.
PTK merupakan tindakan pemecahan masalah yang dimulai
dari: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi, 5)
Evaluasi yang telah disusun, dilakukan observasi dan evaluasi yang
hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi yang
dijadikan pertimbangan pada rencana tindakan selanjutnya.
3. Prosedur Penelitian
Menurut arikunto (2006:16), model penelitian tindakan kelas
adalah secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim untuk diketahui,
yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan,3) Pengamatan, 4) Refleksi. Adapun
model dan penjelasan untuk masing masing tahapan adalah sebagai
berikut:
Gambar 3. Siklus Prosedur Penelitian
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II PelaksanaanRefleksi
?
Pengamatan
I. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini mengacu pada permasalahan
keaktifan siswa sebagai fokus permasalahannya. Selanjutnya
disusun langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri dari:
1) Indentifikasi Masalah
Peneliti mermuskan permasalahan keaktifan siswa pada mata
pelajaran ekonomi. Sebagai strategi dalam menanggulangi hal
tersebut maka tindakan yang diterapkan adalah sebagai berikut:
a) Penerapan strategi pembelajaran Index Card Match
b) Bagaimana mengusahakan agar siswa aktif dalam mata
pelajaran ekonomi ?
2) Perencanaan solusi masalah
Solusi yang ada untuk mengatasi permasalahan keaktifan siswa
adalah:
a) Menerapkan strategi pembelajaran Index Card Match pada
mata pelajaran ekonomi dan pada pokok bahasan yang akan
diajarkan.
b) Tindakan untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu dengan
mencocokan kartu yang berisi soal dan jawaban yang
dibagi kepada teman sekelas yang berbeda beda (Index
Card Match) selanjutnya siswa mencari pasangan masing-
masing untuk mencocokan jawaban.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai
mitra kolaborasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Perencanaan penelitian bersifat fleksibel artinya selalu
dapat dikondisikan dan dan dapat berubah – ubah sesuai kebutuhan
pengajaran yang berlangsung.
c. Observasi atau Monitoring
Observasi dan moniitoring adalah upaya merekam segala
peristiwa kegiatan yang terjadi selama kegiatan berlangsung,
pelaksana kegiatan bukan hanya bertindak sebagai peneliti saja
tetapi juga sebagai observer yang mengamati segala tindakan kelas
dan juga mencatatnya dalam pedoman observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi
Mengkaji apa yang telah terjadi atau yang tidak terjadi,
yang telah dihasilkan maupun yang belum dihasilkan selama
kegiatan berlangsung. Hasil dari refleksi digunakan untuk
menentukan langkah mencapai tujuan. Refleksi dilakukan oleh
peneliti sebagai pengamatan akan keberhasilan atau kegagalan
dalam mencapai tujuan sementara.
II. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini engacu pada tindaka pertama
yang telah dihasilkan sebagai solusi pemecahan permasalahan.
Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi Masalah
Tindakan yang diterapkan pada identifikasi masalah didasarkan
pada hasil tindakan Siklus I antara lain:
a) Mengevalusi kelemahan strategi pembelajaran Index Card
Match
b) Mengidentifikasi peningkatan keaktifan siswa pada mata
pelajaran ekonomi
c) Menyikapi peningkatan keaktifan siswa pada pelajaran
ekonomi.
2) Perencanaan Solusi Masalah
Solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah:
a) Penerapan Strategi Index Card Match divariasi dengan
strategi pembelajaran lain misalnya debat, atau diskusi.
b) Memberi penugasan kepada siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan setelah kegiatan Siklus I selesai
dilaksanakan. Peneliti bertindak sebagai guru berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
c. Observasi dan Monitoring
Observasi dan Monitoring digunakan untuk melihat
jalannya tindakan pada pelaksanaan pada Siklus I. Semua proses
jalannya kegiatan pembelajaran ekonomi dan peningkatan
keaktifan siswa didokumentasikan oleh peneliti.
d. Refleksi
Pada Siklus II refleksi dilaksanakan setelah semua proses
pembelajaran selesai dilaksanakan. Permasalahan-permasalahan
yang ada akan dicarikan solusinya. Hasil refleksi digunakan untuk
menentukan langkah selanjutnya dalam mencapai tujuan.
4. Jenis Data dan Sumber Data
Menurut Arikunto (2006:118), “Data adalah hasil pencatatan
peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka”. Disebutkan pula bahwa
data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan
data yang dipakai untuk suatu keperluan. Sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2006:129). Sumber data
yang diperlukan penelitian yaitu informan, tempat berlangsungnya
penelitian, dan dokumen dokumen atau arsip yang menyangkut
keberhasilan penelitian. Dalam penelitian ini informan yaitu yang
memberikan keterangan dan data-data yang diperlukan diantaranya adalah:
1. Siswa kelas VIII B semester ganjil SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
2. Guru mata pelajaran Ekonomi.
5. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru
melalui observasi, wawancara, dokumentasi, yang masing masing
dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a) Observasi
Menurut Arikunto (2006:230), ”observasi adalah menatap
kejadian, gerak atau proses”. Dengan observasi peneliti dapat mengetahui
kegiatan peserta didik dalam mempersiapkan, memperhatikan, presentasi
dan keaktifan dalam bertanya serta berpendapat selama proses
pembelajaran berkaitan dengan penggunaan strategi Index Card Match
sebagai upaya peningkatan keaktifan siswa kelas VIII B SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta. Peneiti menggunakan catatan observasi yang
berupa cek list,dimana kisi-kisi tindakan untuk masing masing catatan
observasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Ketepatan dalam mencari pasangan.
2) Siswa yang bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lain
3) Diskusi kelompok
4) Menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat
5) Mengerjakan soal latihan di depan kelas.
6) Mengerjakan soal diskusi di buku catatan.
b) Wawancara
Wawancara digunakan sebagaimana pewawancara adalah
peneliti dan yang diwawancarai adalah siswa kelas VIII B. Siswa
dipilih secara acak dengan memperhatikan pertimbangan dari guru
ekonomi.
”Menurut Rea Parker dan Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 84) kelebihan dari wawancara langsung antara lain:
1. Fleksibel
2. Pertanyaan dapat diajukan secara kompleks
3. Memungkinkan mengumpulkan data dari yang sulit dihubungi
4. Kemungkinan jawaban lebih benar
5. Kemungkinan jawaban seperti yang diharapkan”.
c) Dokumentasi
Menurut Elliot (1991:78) dan Rochiati (2006:121) dokumentasi
dapat membantu dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada
kaitannya dengan permasalaan dalam penelitian tindakan kelas.
Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data di sekolah dan
identitas siswa antara lain nama siswa dan nomor induk siswa dengan
meliat dokumen yang ada di dalam sekolah.
6. Validitas Data
Menurut pendapat Moleong (1991:175-178) dalam
penelitian ini pengujian keabsahan data penulisan dilakukan dengan
cara perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Perpanjangan
keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan. Selain itu keikutsertaan juga
dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap
peneliti dan juga kepercayaan peneliti sendiri.
Menurut Patton (1987) sebagaimana dikutib Moleong
(1991:178) triangulasi dilakukan dengan cara memanfaatkan metode,
ini berarti peneliti mengadakan pengecekan derajat kepercayaan
penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan
pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama. Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu
triangulasi sumber data yang berupa informasi dari guru dan siswa
tentang tindakan yang diterapkan, kedua triangulasi teknik atau metode
pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara.
7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode model Interaktif Langkah-
langkah analisis data menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip
oleh Patilima (2005:97-100), adalah sebagai berikut:
a) Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian
dengan melakukan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi dengan
menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan
untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses
pengumpulan data berikutnya.
b) Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan,
pengabstrakan, trans-formasi data kasar yang ada di lapangan
langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data. Dalam
penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan
kegiatan atau tabel.
c) Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus
mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di
lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-akibat.
Gambar 2.Komponen Penelitian Model Interaktif
8. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian dikembangkan peneliti bersama mitra guru
ekonomi dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan cara pelaksanaan dan
tujuan , peneliti menggunakan pedoman catatan observasi. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan observasi yang berupa
cek list,dimana tindakan untuk masing masing catatan observasi tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Ketepatan dalam mencari pasangan.
b) Siswa yang bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lain
c) Diskusi kelompok
pengumpulan
data
penyajian
data
Kesimpulan-kesimpulan
Penarikan/Varifikasi
Reduksi data
d) Menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat
e) Mengerjakan soal latihan di depan kelas.
f) Mengerjakan soal diskusi di buku catatan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa atau
tindakan siswa dalam suatu proses pembelajaran ekonomi, oleh karena itu
penelitian ini juga termasuk dalam penelitian kualitatif. Kelengkapan lain
yang menunjang jalannya pelaksanaan proses pembelajaran dengan
strategi Index Card Match adalah:
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Kertas untuk tempat memjelaskan soal dan jawaban yang telah
memperoleh pasangan untuk di presentasikan di depan kelas.
c. Lembar pengamatan terhadap guru dan siswa
d. Media pebelajaran yang lain seperti papan tulis, spidol, dll
9. Indikator pencapaian.
Berkaitan dengan indikator kinerja Suwandi dan Madyo
Eko Susilo (2007:36) menyatakan bahwa ”Indikator kinerja merupakan
rumusan kinerja yang akan dijadikan dalam menentukan keberhasilan atau
keefektifan penelitian, ”Diharapkan dengan penerapan metode
pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran ekonomi pada siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dapat meningkat
minimal 85,9%.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi, suhardjono, supardi. 2007. Penelitian tindakan kelas.
Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati & Mudjiono . 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hisyam Zaini, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarta:CTSD
Miles dan Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif. (diterjemahkan Ole: Tjetjep
Rohedi Rosidi). Jakarta: Universitas Indonesia.
Sudjana, Nana. 1998. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar
Baru
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Fajarwati, Ari. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Minat Siswa dalam
Pembelajaran Matematika melalui model Index Card Match (Mencari
Pasangan). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.