· Web viewBentuk nya di sajikan dalam persamaan 409 yang sangat bermanfaat dalam mempelajari...
Transcript of · Web viewBentuk nya di sajikan dalam persamaan 409 yang sangat bermanfaat dalam mempelajari...
RANGKUMAN
(TUGAS TERSTRUKTUR OPERASI TEKNIK KIMIA II)
KOEFISIEN TRANSFER ANTARA FLUIDA DAN TUBE
Disusun Oleh :
Wisnu Wardana 0515041069
Agsyel Meirizki Putra P 0715041018
Armando Nadji 0715041028
Diki Prayogo 0715041036
Hariansyah 0715041044
Indra Wibawa Dwi Sukma 0715041046
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARA LAMPUNG
2009
BAB 29
KOEFISIEN TRANSFER ANTARA FLUIDA DAN TUBE
Tipe yang umum dari transfer panas yang ditemukan oleh seorang enginer terdiri
dari koefisien konveksi (convection coefficients) adalah transfer panas antara
fluida dan dinding logam, dimana pipa terisi oleh fluida. Mekanisme transfer
panas dari fluida ke dinding permukaan logam tergantung pada besarnya aliran
turbulen atau jenis aliran. Dari pernyataan diatas menjelaskan bahwa faktor
tersebut sangat berpengaruh terhadap laju transfer panas pada jenis aliran tertentu.
FLUIDA DI DALAM TUBE
Bagian inimengutamakan proses transfer panas dengan kombinasi mekanisme dari
konduksi dan konveksi antara clean, smooth metal tube dan aliran fluida yang
turbulen di dalam tube.
Data Eksperimen yang paling umum dilaporkan didalam literature adalah
koefisien h dan korelasi hubungan antara koefisien dalam fungsi karakteristik
alirandan sifat fisik dari aliran.
Ketika friksi fluida dan transfer panas secara konveksi, kedua-duanya memilki
perbedaan energy antara aliran steram dan permukaan. Dalam suatu kasus, energy
kinetic dan energy panas, kedua-duanya berhubungan dengansifat dan
karakteristik aliran. Dengan mengingat kembali dari BAB 12 yang mempelajari
tentang friction suatu fluida, bahwa karakteristik aliran meliputi diameter tube dan
kecepatan aliran, densitas dan viskositas fluida, dan panjang pipa (conduit).
Semua factor tersebut mempengaruhi keturbulenan suatu aliran fluida. Transfer
panas juga berhubungan dengan konduktivitas panas (thermal conductivity) dan
kapasitas panas (specific heat) suatu fluida. Persamaan transfer panas secara
konveksi yaitu :
(403)Jika h merupakan fungsi dari lima variabbel fisik, seperti pada persamaan 403,
fundamental yang digunakan harus bebas, dimana tidak ada dimensi konstan.
Dalam penangnanan yang lain, jika sistemI dan II, table 25, digunakan dalam
analisis, maka :
(404)
Disini tidak ada perbedaan antara persamaan 403 atau 404 yang digunakan,
kecuali yang digunakan yaitu sistem pencampuran pada dimensi yang konstan.
Persamaan 404 akan digunakan pada analisis ini, dengan densitas dalam massa
(pound atau lb) per unit volumdan unit yang lain di dalam accordance dengan
sistem II, table 25. Untuk kondisi yang diberikan, fungsi h dapat ditulis sebagai :
(404a)Ketika persamaan tersebut harus berupa dimensi yang homogeny. Jika semua
variable termasuk pertinent, persamaan tersebut dapat digunakan sebagai
kestabilan ukuran relative dari eksponen yang bervariasi yang penting untuk
menentukan bahwa dimensi tersebut adalah homogen. Jumlah dari bentuk
eksponen dimensi 1 yang lain harus sama antara keduanya dari persamaan itu.
(405)
Ketika net dimensi pada masing-masing bagian harus sama, jumlah eksponen
pada dimensi yang lain harus sama antara kedua bagian dari persamaan :
Considering
Considering
Considering
Considering
Considering
Terdapat lima persamaan, terdapat delapan yang unknow. Jika lima persamaan
semuanya bebas, pada kasus ini, persamaan ini dapat dipakai menyelesaikan
untuk keadaan maksimum dari lima dalam bentuk tiga persamaan. Jika b, e dan j
dipilih sebagai suatu bilangan bebas, seluruh eksponen lain harus dideterminasi
sebagai fungsi :
Susbtitusikan ke persamaan 404a,
(406)
Variabel memiliki eksponen numeris
Variable memiliki b eksponen
Variabel meiliki e eksponen
Variabel memiliki j eksponen
(407)
Dalam kasus transfer panas secara konveksi, ditunjukkan pada persamaan 407,
sebagai contoh, jika eksperimen secara seri dijalankan hanya dengan variasi
kecepatan dan h, hubungan dimensi dan , adalah menyatakan
particular value dari dimensi yang lain. Dengan membuat run pada seri yang lain
menggunakan variasi kecepatan pada range yang tertentu pada dimensi yang lain,
hubungan tersebut menyatakan adanya dimensi yang baru. Jika bentuk dari
hubungan untuk masing-masing dimensi ini diubah manjadi dalam bentuk
nilai bebas , maka persamaan 407 menjadi :
(408)
Literatur engineering yang paling banyak untuk densitas adalah pound massa per
kaki kubik, dan viskositas dalam pound massa per kaki detik (atau jam), untuk
menghindarkan keperluan penggunaan gc. Bilangan Reynold ditulis sebagai
Dvp/µ. Sebaliknya, jika suatu satuan energi E, sebagai sistem III, Tabel 25 yang
digunakan untuk satu tabel yang digunakan satu atau dua variabel h, k, dan Cp.
Saat kaki-pound (Gaya) digunakan iuntuk keperluan lainnya, faktor konversi J
akan terlihat dalam kelompok tersebut yang mengandung kedua unit itu. Hampir
semua literatur Teknik Kimia menggunakan satuan energi untuk ketiga persamaan
ini.
Persamaan ini seringkali sesuai, dan diizinkan untuk menggunakan satuan yang
berbeda untuk sebuah variabel didalam kelompok yang berbeda. Banyak Engineer
bekerja menggunakan densitas dalam kaki per detik, jika ini digunakan dalam
kelompok Dvp/µ, maka satuan waktu dalam viskositas tersebut adalah detik.
Penetapan ini tidak menghalangi penggunaan konduktivitas thermal pada sebuah
basis per jam, tapi saat satuan waktu dalam bentuk viskositas dari kelompok
µCp/h; pasti dalam jam. Kenyataannya, satuan metrik bisa digunakan dalam salah
satu kelompok yang tak berdimensi, dan Bahasa Inggris yang masih sisa tanpa
error. Perhatian penting adalah bahwa tiap kelompok harus dengan sendirinya
menjadi tak berdimensi.
Jika ada aturan lain dari eksponen bebas daripada b, e, dan j yang dipilih, aturan
yang berbeda dari kelompok lain yang tak berdimensi akan menghasilkan. Ini
dapat di konversi dari satu kelompok ke kelompok lainnya dengan suatu perkalian
silang, dan, dalam penyesuainnya bersama teori fungsi, seperti aturan yang lain
dari kelompok yang bisa digunakan, tergantung pada ketentuan. Banyak dari
kelompok tersebut diketahui lewat nama-nama dari peneliti di lapangan dari
pergeseran fluida dan transfer panas sebagai berikut:
Kelompok Nama Simbol
Dvp/µ atau DG/µ Bilangan Reynold Re
h/vpCp atau h/CpG Bilangan Stanton St
hD/k = (St)(Re)(Pr) Bilangan Nusselt Nu
µCp/k Bilangan Prandtl Pr
DvpCp/k = (Re)(Pr) Bilangan Peclet Pe
WCp/kL Bilangan Graetz Gz
Jika diasumsikan bahwa fungsi itu, persamaan 408, bisa di ekpresikan sebagai
fungsi eksponensial sederhana, menggunakan satuan yang tetap untuk densitas
dan viskositas dan menghapuskan gc. Ini bisa ditulis dalam bentuk:
hD/k = z (Dvp/µ)a(µCp/k)b(L/D)c (409)
Tidak ada bunyi dari asumsi ini yang bisa di demonstrasikan hanya menggunakan
kemamapuan nya untuk menghubungkan data eksperimen. Minimum nya data
eksperimen yang dibutuhkan jika tiga rangkaian eksperimen telah dibuat: satu
menetukan hubungan dari Bilangan Nusselt (atau Bilangan Stanton) dengan
Bilangan Reynold, saat kelompok lain dijaga konstan, yang lainnya menentukan
hubungan dari Bilangan Nusselt degan Bilangan Prandtl, dengan kelompok lain
yang konstan; dan yang ketiga adalah menentukan hubungan L/D.
Bentuk nya di sajikan dalam persamaan 409 yang sangat bermanfaat dalam
mempelajari pengaruh dari perubahan dalam velositas pada koefisien perpindahan
panas di dalam sistem yang di tentukan, ketika tiap variabel muncul hanya sekali.
Di dalam menetukan konstanta a, b, dan c dari data eksperimen, prosedur normal
melibatkan penyamaan panas yang di transfer untuk menambah entalphy fluida.
Dengan perbedaan suhu rata-rata yang sesuai (-∆Tm) yang di subtitusikan untuk T1
– T2 dalam persamaan 382,
q = hA(-∆Tm) = GApCp(Tout - Tin) (410)
Dimana G = vp, massa velositas
Ap = luas cross-sectional untuk material yang mengalir
Disusun ulang,
h/CpG = Ap(Tout – Tin)/A(-∆Tm) (410)
Demikian Bilangan Stanton h/CpG di evaluasi secara langsung dari data
eksperimen yang di tandai dalam persamaan 410. Bilangan Stanton, St, bisa
diperoleh dengan perkalian silang dari kelompok: Nu x Re-1 x Pr-1, dan persamaan
409 menjadi
h/CpG = z (Dvp/µ)(a-1)(µCp/k)(b-1)(L/D)c (411)
Nilai untuk properti fisika fluida berubah-ubah bersama temperatur yang di
tunjukan dalam Appendix, dan temperature tidaklah konstan baik yang lewat
maupun sepanjang tube. Temperatur yang paling sesuai untuk mengevaluasi
properti fisika adalah rata-rata ilmu hitung arithmetic dari pintu masuk dan pintu
keluar temperatur terbesar fluida. Temperatur terbesar adalah temperatur yang
akan di tandai jika aliran yang mengalir pada titik manapun secara menyeluruh
tercampur.
Fig. 420 plot data eksperimen pada fluida yang dipanaskan atau didinginkan
dalam tube yang mana Bilangan Stanton (h/vpCp) itu di plotkan sebagai fungsi
dari Bilangan Reynold (Dvp/µ) untuk nilai konstan yang dipilih dari Bilangan
Prandtl (µCp/k) dan L/D.
Tidak ada bunyi dari asumsi hubungan eksponensial dan nilai eksponen dari
Bilangan Reynold dalam persamaan 411 yang ditentukan dengan memplot kan
Bilangan Stanton sebagai sebuah fungsi dari Bilangan Reynold untuk nilai
konstanta yang dipilih dari dua kelompok (µCp/k) dan (L/D) pada kertas cross-
sectional logaritma yang ditandai dalam Fig. 420 untuk fluida yang dipanaskan.
Ketika dat diwakilkan oleh garis lurus, semua mempunyai slope yang sama (-0,2),
gunakan persamaan 411 yang di benarkan dan nilai eksponen (a - 1) adalah -
0,2.Ini dibuat jelas dengan menulis persamaan dalam bentuk logaritma:
log h/CpG = log z + (a – 1) log (DG/µ) + (b – 1) log (µCp/k) + c log (L/D) (411)
Kenyataannya bahwa garis tunggal pada Fig. 421 yang mewakili semua data
dengan Bilangan Reynold lebih besar dari 6000 untuk nilai yang bervariasi (L/D)
tidak punya arti untuk aliran turbulent yang mengembang (Re > 6000).
Eksponen (b – 1) Bilangan Prandtl (µCp/k) kemudian ditentukan dalam cara yang
sama dengan memplot (Fig. 421) [log (h/CpG) + 0,2 log (DG/µ)] sebagai sebuah
fungsi log (µCp/k) unutk data yang sama digunakan dalam Fig. 420. Data ini
diwakilkan dengan sangat baik oleh garis seuah slope –0,6 dan intercept 0,023
pada
log (µCp/k) = 0 atau µCp/k = 1
Untuk itu, data eksperimen untuk fluida yang dipanaskan bisa diwakilkan dengan
persamaan berikut:
h/CpG = 0,023 (DG/µ)-0,2 (µCp/k)-0,6 (412)
atau lebih sesuai
h/CpG = 0,023 (DG/µ)0,2 (µCp/k)0,6 (412a)
Jika fluida didinginkan bahkan dipanaskan, prosedur yang sama membawa kea
rah persamaan berikut
h/CpG = 0,023 (DG/µ)0,2 (µCp/k)0,7 (413)
Fig. 421 plot data pada fluida yang dipanakan atau didinginkan di dalam tube
yang mana (St) (Re)0,2 telah di plot kan sebagai fungsi dari Bilangan Prandtl
(µCp/k).
Garis pada Fig. 420 dan 421 mewakilkan persamaan 412 menghasilkan sekitar
90% data dan penyimpangan sekitar 10%.
Garis lintang temperatur dalam aliran Turbulent yang dipanaskan dan di
dinginkan menunjukan adanya:
1. Suatu laminar atau lapisan laju viskos fluida yang berbatasan dengan
permukaan.
2. Zona transisi yang berbatasan dengan lapisan viskos yang alirannya turbulen.
3. Inti dari aliran yang turbulent dikembangkan secara penuh.
Ketika bagian utama dari tahanan untuk transfer panas yang berada di dalam
lapisan viskos, ini akan terlihat lebih baik
Collburn mensugestikan bahwa pemilihan temperatur diartikan dari rata-rata bulk
temperatur dan rata-rata temperatur permukaan. Penggunaan physical properties
viskositas secara particular, dievaluasi pada temperatur ini yang mengarah pada
temperatur berikut.
Dimana n = viskositas yang ditentukan pada temeperatur rata-rata yang
digambarkan.
Pada 4 buah temperatur pelaksanaan actual dibutuhkan untuk mengevaluasi
viskositas pada persamaan 414 kadang-kadang berlaku dan dibutuhkan trial dan
error.
Jika persamaan 414 disusun ulang.
Dimana j tidak berdimensi yang ada hubungannya pada Reynold Number.
Metode convenient untuk memasukkan variasi efek radial pada viskositas ke
peralatan temperatur , dimana saat ke lebih besar dari 8000 dimana efek rasio dari
panjang dan diameter menjadi diabaikan.
Dimana = viskositas pada rata-rata bulk temeperatur fluida
= viskositas pada rata-rata temperatur dari pemanasan dan pendinginan
permukaan
Persamaan Dittus – Boetler untuk fluida yang terpanaskan.
Saat fluida dalam keadaan dingin, eksponen Prndtl Number sering
dituliskan menjadi 0.3
Fluida berkonduktifitas tinggi, contohnya Molten Metals
Molten metals seperti merkuri atau sodium, pada konduktifitas yang tinggi dan
Prandlt Number rendah (Pr < 0.1) akan mentransfer panas konduktifitas termal
lebih sinifikan dibandingkan derajat turbulensi pada affecting transfer panas.
Influence turbulensi saat koefisien untuk fluida berkonduktifitas rendah (high Pr),
diindikasikan dengan 0.8 power Reynolds Number, tidak diambil sebagai Molten
Metals.
Dengan membuat asumsi dan meggunakan profile velocity fluida hubunagn antara
grups tak berdimensi, Nu, Re, dan Pr. Untuk subsatansi Prandlt Numbers di
bawah 0.1. Rekomendasi persamaan.
Aliran Laminar
Pada Reynolds Number rendah, saat aliran tersebut laminar atau viscous, ratio
D/L menjadi significant dan harus dimasukkan ke dalam korelasi. Persamaan
terdekat terdiri dari penggambaran metode-metode saat perbanyakan data
eksperimen ketika Reynolds Numbers rendah.
Saat alirannya mempunyai viskos yang tidak terlihat jelas atau dengan kata lain
turbulen, Secara khusus di tube pendek dimana gangguan ini dikarenakan
masuknya secara signifikan, menunjukkan pengembangan yang resmi dalam
koefisien dan di grafik akan terlihat hasil Dari NRe yang ditampilkan gambar 422
Persamaan simple untuk kondisi isothermal.
Secara khusus dalam fluida ada beberapa karakterisitik seperti viskositas panas
spesifik dan termal konduktifitas yang telah dikombinasikan dan telah dipercepat
sebagai fungsi single dari peningkatan temperatur hingga mencapai temperatur
yang biasa dalam transfer panas konveksi di tube dalam.
Kita bisa menulis ulang persamaan 417 untuk aliran yang lebih turbulen.
Temperatur akhir menjadi fungsi temperatur dan untuk secara khususnya
temperatur pada fluida adalah temperatur terakhir yang konstan yang mana telah
dikombinasikan oleh faktor a = 0.023, dimana terdapat dalam persamaan.
Fluida di luar tubes
Hubungan-hubungan dalam koefisien konveksi untuk aliran fluida di dalam tubes
telah terbukti kejelasannya dan banyak hal yang telah diperkuat untuk
mengaplikasikan hubungan-hubungan ini untuk perhitungan koefisien konveksi
dalam aliran fluida di luar tubes. Pertanyaan pertama timbul apabila menggunakan
persamaan yang memiliki nilai 0. Biasanya diameter equivalen disubstitusikan
ke D dalam persamaan 409 – 417 tetapi penambahan modifikasi persamaan tubes
ini dikehendaki untuk memperoleh hasil genap tepat ketika aplikasi fluida di luar
tubes.
Gaya Konveksi
Di dalam prediksi transfer panas untuk atau dari fluida mengalir di anular space
antara konsentrik pipa. Pada prinsipnya permasalahan keliling sandi-sandi pipa
memiliki seleksi yang berdimensi lurus untuk karakteristik sistem korelasi-
korelasi biasa pada dasarnya memilki diameter ekuivalen yang dapat diaplikasikan
untuk aliran fluida yang mana terdapat dalam 418, hal ini telah diusulkan
bahwa diameter ekuivalen akan lebih sangat akurat jika relasi rasio antara cross-
sectional area dan perimeter panas, seperti . Ketidakadaan
diameter ekuivalen ternyata telah biasa diaplikasikan dengan hasil yang tidak
pasti. Prediksi koefisien transfer panas didasarkan pada persmaan 412, 416, atau
417 dengan indikasi diameter ekuivalen akan sangat berpengaruh di bawah
pertimbangan harga.
Modifikasi yang mungkin dengan hubungan dari persamaan 416 :
Dimana : Di = diameter batas bagian dalam annulus (pada , figure 418)
Do = diameter batas bagian luar annulus (pada , figure 418)
= viskositas fluida pada temperatur rata-rata bagian panas atau
dingin
Sehingga korelasi utama dengan keakuratan lebih dari batas, persamaan 420 baik
digunakan untuk memprediksi koefisien transfer panas dari aliran fluida didalam
annulus. Koefisien konveksi untuk transfer panas dari aliran fluida pada right
angles ke banks dari tube plain boleh dihitung dengan modifikasi dari persamaan
diatas. Untuk fluida dengan tekanan konveksi yang berpindah untuk single row
tube spasi pada dua diameter, persamaan turunan dari data pada udara dan gas
boleh digunakan :
Dimana : D = diameter dalam tube
Gmax = massa velocity maksimum atau massa velocity minimum
Semua property dari fluida diartikan dari temperatur diantara fluida dan dinding, ½
(Tfluid+Twall). Kekonstanan dan eksponen dari persamaan 421 disusun berdasarkan
tube. Untuk Staggered plain tubes spasi pada equailateral triangle dari dua diameter,
konstan (0.21) pada persamaan 421 sudah diberikan nilainya sebagai berikut :
Baris dari tube Konstanta pada persamaan 421
1 0.21
2 0.23
3 0.27
5 0.30
10 atau lebih 0.33
Koefisien yang dimasukkan ini seharusnya turbulent untuk menggantikan baris
dari tube sebab fluida melewati baris dari tube. Untuk panas udara yang
dikondensasi steam dalam tube vertical dibawa oleh helical pins, koefisien untuk
tekanan konveksi dari udara dengan right angles untuk bank tubes boleh diberikan
mengikuti persamaan dari figure 400.
Dimana : Vmax = velocity linear dari udara (fpm) dihitung dari udara pada
dan 1 atm pada minimum cross section.
Konveksi alamiah :
Perbedaan densitas pada fluida panas yang bergerak sering disebut dengan
konveksi alamiah. Pada steam yang tidak terinsulasi transfer panas keudara
melalui konveksi alamiah dan radiasi. Transfer panas ke udara dengan konveksi
dari plat silinder diberikan dengan persamaan :
- Untuk silinder,
- Untuk plat vertical lebih dari 3 ft tingginya,
Dimana : Ts = temperatur permukaan dari silinder atau plat.
D = diameter luar dari silinder (ft)
Persamaan 423 biasa digunakan, tapi tidak boleh digunakan pada diameter lebih
dari 1 ft. dua persamaan yang konsisten dari persamaan 423 akan dapat identik
dengan persamaan 424 pada D=infinity.